Anda di halaman 1dari 13

JARINGAN MERISTEM

Jaringan Meristem adalah jaringan yang selnya terus membelah atau mempunyai sifat
embrional. Jaringan meristem mempunyai ciri-cri sebagai berikut:

1. Mempunyai inti yang besar.


2. Memiliki vakuola yang kecil.
3. Dinding selnya tipis.
4. Plastida belum matang dan memiliki banyak protoplasma.

Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibagi menjadi 3 yaitu:


1. Meristem Apikal.
Jaringan meristem ini terletak diujung batang dan akar.
2. Jaringan Meristem Lateral.

Jaringan ini merupakan jaringan yang terletak pada cambium gabus dan cambium
pembuluh. Kambium gabus adalah bagian dari korteks yang berfungsi dalam pebentukan
lapisan berkulit gabus atau phelloderm, sedangkan cambium pembuluh adalah cambium yang
membatasi bagian kulit kayu dari kolom kayu.
3. Meristem Interkalar.

Jaringan ini merupakan jaringan yang berperan dalam pembentukan bunga dan
mempercepat pertumbuhan diameter batang. Jaringan ini terletak pada pangkal ruas
tumbuhan.
Berdasarkan asal bentuknya, jaringan meristem dibagi menjadi 3 yaitu:
1.Protomeristem.
Protomeristem adalah jaringan yang ada ketika jaringan masih berbentuk embrional.
2. Meristem primer.

Meristem primer adalah jaringan muda yang terbentuk dari sel sel embrional. Jaringan
ini terdapat pada ujung batang dan ujung akar. Jaringan ni menyebabkan terjadinya
pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan memanjang pada akar dan bertambahnya tinggi pada
batang. Meristem primer dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Protodermata merupakan jaringan epidermis yang menebal dan berfungsi sebagai


pelindung
b. Prokambium merupakan jaringan yang akan membentuk xylem dan floem.
c. Meristem dasar merupakan jaringan yang akan membentuk parenkim tumbuhan.

3. Meristem Sekunder.
Adalah jaringan permanen yang telah mengalami spesialisasi dan diferensiasi tetapi
kembali menjadi embrional. Fungsi jaringan ini adalah menyebabkan tumbuhan dapat
bertumbuh besar dan lebar pada bagian batang dan cabangnya. Pertumbuhan ini hanya ditemui
pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan berbiji terbuka.
1
JARINGAN PERMANEN
A. JARINGAN EPIDERMIS
Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang berasal dari jaringan
protoderma dan menutupi seluruh tubuh tumbuhan dan memiliki peran utama sebagai perisai
atau pelindung. Jaringan epidermis ini terletak di bagian paling luar organ-organ tumbuhan
seperti batang, daun, bunga, buah, akar, dan lainnya.

Ciri-ciri Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel yang masih hidup dan terletak
pada permukaan luar organ tumbuhan. Bentuk selnya bermacam-macam dan susunannya rapat
sehingga tidak terdapat ruang-ruang antarsel (non intercellular spaces). Vakuolanya yang besar
terdapat di bagian tengah, berisi cairan sel yang berwarna (antosianin) atau dapat pula tidak
berwarna.

Fungsi Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis selain berfungsi sebagai jaringan pelindung juga berfungsi sebagai:

1. Membatasi penguapan pada tumbuhan


2. Penyimpanan cadangan air
3. Penyerapan zat air dan unsur hara
4. Difusi Oksigen dan karbondioksida
Epidermis terdapat pada batang, akar, dan daun. Epidermis pada permukaan daun dan
batang biasanya dilapisi semacam zat lemak yang disebut kutikula, misalnya pada daun nangka.
Sementara itu, pada daun pisang dan daun keladi, epidermisnya membentuk lapisan lilin yang
kedap air. Sebagian sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang
disebut derivat epidermis, misalnya stomata dan trikomata.

a. Stomata (Mulut Daun)


Stomata merupakan derivat jaringan epidermis pada daun. Stomata berupa
lubang-lubang yang masing-masing dibatasi oleh sel penutup, yaitu selsel epidermis
yang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Stomata berfungsi untuk
pertukaran gas. Adapun bagian-bagian stomata sebagai berikut :

1. Sel Penutup (Guard Cell)


Sel penutup disebut juga sel penjaga. Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang
kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Sel-sel penutup merupakan
sel-sel aktif (hidup). Pada sel-sel penutup terdapat kloroplas.
2
2. Celah (Aperture = porus)
Di antara kedua sel penutup terdapat celah (porus) yang berupa lubang kecil. Sel
penutup dapat mengatur menutup atau membukanya porus berdasarkan perubahan
osmosisnya.
3. Sel Tetangga (Subsidiary Cell)
Sel tetangga merupakan sel-sel yang berdampingan atau yang berada di sekitar
sel-sel penutup. Sel-sel tetangga dapat terdiri dari dua buah atau lebih yang secara
khusus melangsungkan fungsinya secara berasosiasi dengan selsel penutup.
4. Ruang Udara Dalam (Substomata Chamber)
Ruang udara merupakan suatu ruang antarsel yang besar dan berfungsi ganda
dalam fotosintesis, transpirasi, dan juga respirasi. Keadaan keempat bagian tersebut
berbeda pada saat stomata terbuka dan tertutup.

b. Lentisel
Lentisel merupakan alat pernapasan pada tumbuhan. Lentisel ini biasanya
terdapat di tumbuhan bertipe dikotil, monokotil, maupun tumbuhan berbiji terbuka.
Lentisel merupakan suatu lubang-lubang di batang akibat pengelupasan dari kambium
gabus, parenkim gabus, dan lapisan gabus yang terbentuk untuk menggantikan
epidermis dan berfungsi untuk melindungi batang.
Adanya lentisel ini berfungsi sebagai penyedia jalan bagi udara luar untuk
melewati rapatnya lapisan gabus sehingga bagian-bagian tumbuhan yang lainnya
mendapatkan pasokan udara yang cukup. Fungsi utama lentisel untuk membantu proses
pertukaran gas antara udara yang bebas di atmosfer dan jaringan hidup pada akar serta
batang, membantu melakukan proses pernapasan pada batang, dan membantu proses
perkembangan pada batang. Secara umum, stomata dan lentisel memiliki fungsi sama.

c. Trikomata
Trikoma merupakan tonjolan epidermis yang terdiri dari 1 sel atau lebih yang
digunakan sebagai ciri taksonomi familia.Trikomata terdapat hampir pada semua organ
tumbuhan. Terkadang trikomata berbentuk pendek yang tampak berupa penonjolan-
penonjolan (seperti bukit-bukit kecil) pada permukaan epidermis. Trikomata seperti ini
disebut papilla. Papilla merupakan alat sekresi yang mengeluarkan semacam lendir.
Papilla yang tidak mengeluarkan sejenis lendir, tetapi hanya mengeluarkan air disebut
papullae.

3
Trikomata mempunyai fungsi sebagai berikut:

(1) Memperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung terutama mencegah


penguapan yang berlebihan
(2) Sebagai alat pengisap air dan garam-garam tanah, misalnya bulu akar.
(3) Membantu penyebaran biji dan memungkinkan biji-biji itu tumbuh.
(4) Melindungi tumbuhan dari gangguan luar. Misalnya rambut-rambut penyengat
(pneumatokist).
(5) Sebagai alat penerus rangsang yang datang dari luar. Misalnya trikomata pada daun
tembikar.
(6) Sebagai alat sekresi.

d. Kutikula
Kutikula tumbuhan adalah lapisan pelindung pada seluruh sistem tajuk (bagian
tumbuhan yang berada di atas tanah) tumbuhan herba yang berfungsi untuk
memperlambat kehilangan air dari daun, batang, bunga, buah, dan biji. Tanpa lapisan
pelindung ini, transpirasi pada hampir semua tumbuhan berlangsung sangat cepat
sehingga tumbuhan akan mati. Kutikula juga penting dalam pertanian karena sifatnya
yang hidrofobik (menolak air).
Sebagian besar kutikula terdiri dari campuran berbagai macam komponen yang
disebut kutin sedangkan sisanya mengandung lilin lapisan penutup dan polisakarida
pektin yang menempel pada dinding sel]. Kutin merupakan polimer heterogen yang
terdiri dari terutama berbagai kombinasi anggota dua kelompok asam lemak

B. JARINGAN PARENKIM / JARINGAN DASAR


Jaringan parenkim sering disebut juga jaringan dasar (ground tissues) merupakan
jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi serta fisiologi yang
bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses kehidupannya. Parenkim terletak pada
batang dan akar (terletak diantara epidermis dan pembuluh angkut). Parenkim juga ditemukan
pada empulur batang, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji.
Sifat jaringan parenkim antara lain :

a. Membran sel-sel penyusunnya tipis berlangsung pembelahan dari selulosa yang


keadaanya masih lentur
b. Sel-Sel Parenkim merupakan sel-sel hidup yang dibagian tengan ruang selnya terdapat
vakuola yang besar, biasanya bersi zat-zat makanan cadangan.
4
c. Sel sel parenkim pada umumnya berbentuk segi banyak (polygonal)
d. Memiliki ruang antar sel yang memugkinkan terjadinya pertukaran/peredaran zat-zat
atau gas-gas.
Fungsi jaringan parenkim, antara lain:
a. Tempat fotosintesis
b. Sebagai tempa menyimpan cadangan makanan
c. Sebagai tempat penyimpanan air
d. Sebagai tempat penyimpanan udara
e. Sebagai alat angkut.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dikelompokkan menjadi empat macam antara
lain:
a. Parenkim asimilasi adalah jaringan parenkim yang berfungsi sebagai tempat
fotosintesis. Biasanya terletak di daun, buah, dan batang yang berwarna hijau. Ciri-ciri
parenkim ini, terdapat kloroplas yang menjadi tempat utama berlangsungnya kegiatan
fotosintesis.
b. Parenkim penimbun adalah jaringan parenkim yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan berupa protein, lemak, amilum, atau gula tepung. Ciri
jaringan parenkim ini antara lain terdapatnya bentuk partikel padat, larutan vakuola,
atau cairan sitoplasma. Jaringan parenkim penimbun umumnya terletak pada umbi akar,
umbi lapis, empulur batang akar rimpang(rizoma), atau biji.
c. Parenkim air adalah jaringan perenkim yang berfungsi sebagai penyimpanan air.
Jaringan ini umumnya dimiliki oleh tumbuhan xerofit (hidup di daerah kering), epifit,
dan sukulen.
d. Parenkim udara adalah jaringan parenkim yang berfungsi sebagai penyimpanan udara.
Ciri-ciri jaringan perenkim ini adalah memiliki ruang antarsel yang cukup besar.
Umumnya terdapat pada batang atau daun tumbuhan hidrofit (tumbuhan yang hidup di
air).

C. JARINGAN PENGUAT / JARINGAN PENYOKONG


Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menguatkan tumbuhan. Letak jaringan tepat
dibawah epidermis pada batang, daun, bunga, dan ibu tulang daun. Berdasarkan bentuk dan
sifatnya, jaringan penyokong dibagi menjadi 2, yaitu:

5
1. Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim merupakan jaringan yang homogen karena berasal dari jaringan
kolenkim sebelumnya. Jaringan kolenkim tersusun atas satu macam sel dinding primer yang
dipertebal oleh senyawa pektin, selulosa, dan hemiselulosa. Sel pada jaringan kolenkim dapat
memanjang sejajar dengan pusat organ. Fungsi jaringan ini adalah untuk menyokong atau
memperkuat organ tumbuhan. Menurut penebalannya jaringan kolenkim dibedakan menjadi
tiga, yaitu:

1. Kolenkim sudut
Penebalan berlangsung pada bagian sudutnya. Contoh: tumbuhan umbelliferae dan
helianthus.
2. Kolenkim papan
Penebalan terjadi pada dinding sel yang tangensial. Contoh: tumbuhan sambakus.
3. Kolenkim Lakuna
Penebalan berlangsung pada permukaan antar ruang sel. Contoh: tumbuhan compositae.

2. Jaringan Seklerenkim

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan yang tersusun oleh sel sel mati yang seluruh
bagian dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat yang kuat. Jaringan
seklerenkim berfungsi untukmenguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa dan melindungi
bagian dalam yang lunak. Jaringan ini dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Contoh : tempurung kelapa. Menurut bentuknya
sklerenkim dibagi menjadi dua yaitu:

1. Serat / Serabut Sklerenkim


Serat / serabut sklerenkim memiliki bentuk yang panjang dan runcing seperti
benang-benang halus atau biasa disebut filamen. Serabut ini terletk menyebar pada
xylem dan floem.
2. Sklereid / Sel Batu
Sklereid memiliki bentuk polyhedral, bulat, pendek dan tidak bercabang.
Dinding selnya mengandung lignin sehingga bersifat kaku dan keras.

6
D. JARINGAN PENGANGKUT
1. Xilem ( Pembuluh Kayu )
Xylem merupakan jaringan pengankut kompleks yang terdiri atas berbagai macam
bentuk sel. Sel-sel pembentuk jaringan xylem merupakan sel-sel mati dan memiliki zat lignin
pada dinding selnya. Xylem berfungsi untuk mengangkut zat-zat hara dari akar menuju daun
untuk fotosintesis.

Unsur-unsur pembentuk xylem:

a. Trakea ( elemen pembuluh )

Ciri-ciri: - serat pada trakea tidak jelas

- sel-selnya berbentuk tabung yang saling berhubungan pada ujung-ujungnya


- ujung-ujung yang berhubungan akan membentuk lubang perforasi
- sel-selnya tidak mengandung protoplas
- dinding selnya berlignin
Fungsi : untuk mengangkut air dan zat terlarut pada tumbuhan.
b. Trakeid

Ciri-ciri : - serat antar sel berpori


- Selnya berbentuk lancip dan panjang
- Dinding selnya berlubang-lubang yang disebut noktah
Fungsi : sebagai alat transportasi atau memiliki tugas sama dengan trakea

c. Serabut xylem

Ciri-ciri : - sel berbentuk panjang dengan ujung meruncing

- dinding sel tebal dan memilik noktah yang sempit


Fungsi : sebagai pengokoh dan penguat

d. Parenkim xylem atau parenkim kayu

Ciri-ciri : - berisi macam-macam zat seperti zat cadangan makanan, zat tannin, dan kristal-
kristal.

Fungsi : alat perekat antar pembuluh serta tempat penyimpanan cadangan makanan, zat
ergastik, dan sustansi lain seperti zat tannin dan Kristal.

2. Floem

Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
7
Unsur pembentuk floem

a. Unsur Tabung Tapis

Sel-sel tapis berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang lubang (pori pori).
tabung tapis saling menyambung membentuk saluran dari pangkal ke ujung tumbuhan dan
berdekatan dengan sel pengiring.

b. Sel Pengiring

Sel pengiring berhubungan erat dengan pembuluh tapis berbentuk silinder dan lebih
besar daripada sel sel tapis. Sel pengiring hidup dan diduga berperan dalam keluar masuknya
zat zat makanan melalui pembuluh tapis

c. Serabut Floem

Serabut foem berbentuk panjang dengan ujung ujung yang saling berhimpit dinding sel
serabut floem tebal dan berfungsi sebagai penguat floem.

d. Parenkim Floem

Parenkim floem merupakan sel hidup yang memiliki dinding primer dengan lubang
kecil yang disebut noktah.parenkim floem berisi tepung, damar atau kristal.

Pengangkutan Pada Tumbuhan

A. Pengangkutan Ekstravaskuler
Pengangkutan ekstravaskuler adalah pengangkutan diluar berkas pembuluh. Air masuk
melalui sel epidermis akar kemudian bergerak diantara sel sel korteks. Air harus melalui
sitoplasma sel sel endodermis untuk memasuki silinder pusat (stele). Setelah sampai di stele,
air akan bergerak bebas diantara sel. Pengankutan ini dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau tanspor
pasif melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan misalnya ruang antar sel.
transportasi apoplas tidak dapat melewati endodermis karena terhalang oleh pita
kaspari. Air yang menuju endodermis ditranspor secara simplas melalui sel peresap.
2. Transportasi simplas yaitu bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup
dari sel tumbuhan. Perpindahan air tanah terjadi secara osmosis dan transpor aktif
melalui plasmodesmata.

8
B. Pengangkutan Intravaskuler
Pengangkutan intravaskular yaitu mengangkut air dan zat hara dimulai dari pembuluh kayu
(xilem) yang terdapat di akar diangkut menuju pada bagian tumbuhan yang ada bagian atas
tanaman. Urutannya yaitu zat hara dan air diangkut melalui xilem yang ada di akar. Lalu dari
xilem akar menuju xilem batang. Dari xilem yang ada di akan diedarkan ke xilem pada tangkai
daun. Dari tangkai daun inilah, air dan zat hara yang ada di xilem tangkai daun, diangkut lagi
sampai menuju xilem yang ada pada tulang daun. Ikatan pembuluh juga terdapat di tulang daun.
Beberapa ahli biologi mengajukan teori tentang sistem transportasi pada tumbuhan. Teori
tersebut yaitu:

 Teori Dixon Joly, berbeda dengan halnya dengan pencetus teori ini. Dixon Joly menganggap
bahwa proses pernafasan pada daun menyebabkan naiknya air dan zat hara ke bagian atas
tanaman. Dixon Joly mengemukakan teori ini dengan melihat pergerakan air, dimana air
mengalir dari tempat basah menuju tempat kering. (Baca: Sistem Respirasi Pada Tumbuhan)
 Teori Vital, pencipta teori ini percaya kalau sel hidup yang ada pada jaringan parenkim pada
tumbuhan dan xilem rambut akar dapat menyebabkan air naik ke bagian atas tanaman.

ORGAN PADA TUMBUHAN

Organ adalah kumpulan jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas tertentu.
Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.

1. Akar ( Rodix )

Akar adalah bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih, dan
bentuknya meruncing sehinga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar lembaga
(radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal ujung akar yang
dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar
sewaktu menembus tanah. Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengan proses imbibisi,
difusi, dan osmosis. Bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah daerah
yang memiliki rambut akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum air tanah
sampai ke xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis), korteks,
endodermis, dan perisikel

9
Fungsi dari akar, antara lain:

1. Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah.


2. Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi.
3. Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.
4. Sebagai alat pernapasan.

Bagian-bagian anatomi akar secara garis besar adalah :

1. Epidermis, terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding sel yang
tipis supaya mudah ditembus air
2. Korteks, tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan memiliki
ruang antarsel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
3. Endodermis, berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada dinding
sel.
4. Stele/silinder pusat, di dalamnya terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem).

Perbedaan Struktur Akar Dikotil dan Monokotil

1. Struktur Akar Dikotil

Akar pada tumbuhan dikotil berbentuk tunggang. Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil
tersusun membentuk jari-jari (radial). Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem
mengelilinginya. Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang menghasilkan unsur kayu
ke arah luar membentuk kulit.

10
2. Struktur Akar Monokotil

Akar pada tumbuhan monokotil berbentuk serabut. Epidermis, korteks, dan perisikel
memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar dikotil. Xylem dan floem mirip
dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki
kambium. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan floem secara berselang-
seling.

2. Batang ( coulis )

Batang adalah salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang berfungsi sebagai
penyangga. Batang disusun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga terdiri dari
beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus), dan batang tipe
rumput (kalmus). Pada batang dikotil terdapat kambium yang berfungsi sebagai pertumbuhan
sekunder sedangkan pada batang monokotil tidak memiliki kambium.

Fungsi batang adalah sebagai berikut:

1. Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke
seluruh bagian tubuh.
2. Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
3. Tempat penimbunan cadangan makanan.
4. Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.

Struktur batang secara umum adalah :

1. Epidermis, tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi
epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.
2. Korteks, tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat
banyak ruang antarsel disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.
3. Stele (silinder pusat), stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat
sel parenkim dan berkas pengangkut. Lapis terluar dari stele
disebut perisikel atau perikambium.

11
3. Daun
Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat makanan
melalui proses fotosintesis. Selain itu, fungsi daun adalah sebagai tempat pengeluaran air
dengan cara penguapan dan respirasi.

Struktur yang melapisi daun dimulai dari atas:

1. Epidermis atas, terkadang dilapisi oleh kutikula.


2. Jaringan palisade parenkim/jaringan tiang/jaringan pagar, mengandung banyak
klorofil.
3. Berkas pembuluh. Terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat
transportasi dan penguat daun dalam bentuk tulang daun.
4. Jaringan spons parenkim/bunga karang, mengandung sedikit klorofil.
5. Epidermis bawah, terdapat stomata.

Secara morfologi daun terdiri dari helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan
pelepah daun (folius). Daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang
daun menyirip dan menjari. Sedangkan daun tumbuhan monokotil umumnya memiliki susunan
tulang daun sejajar atau melengkung.

12
4. Bunga

Bunga adalah alat reproduksi tumbuhan. Berikut adalah bagian-bagian bunga:

1. Kelopak bunga. Umumnya berwarna hijau. Fungsi kelopak bunga adalah untuk
membungkus dan melindungi kuncup bunga sebelum mekar.
2. Mahkota bunga. Memiliki warna cerah. Fungsi mahkota bunga adalah untuk menarik
serangga untuk datang dan menyerbuki bunga. Pada sebuah bunga dikotil biasanya
terdapat mahkota bunga berjumlah 4, 5, atau kelipatannya. Sedangkan pada
tumbuhan monokotil berjumlah 3 atau kelipatannya.
3. Benang sari adalah alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari masuk ke
putik, maka akan terjadi pembuahan.
4. Putik adalah alat kelamin betina pada tumbuhan.

13

Anda mungkin juga menyukai