Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN BIOLOGI

JARINGAN TUMBUHAN
KELAS XI IPA

Disusun oleh :

1. Aris Abdul Azis


2. Entis Sutisna
3. Arif Ramdani
4. Eva Rosmiati
5. Andriani

MADRASAH ALIYAH (TERPADU) AR – RAHMAN NASOL


Jl. Ar-Rahman No 01 Tlp (0265) 778127 Desa Nasol Kecamatan
Cikoneng Ciamis 46261
E-MAIL: matar_nasol@wanciamis.or.id
Jaringan Tumbuhan

A. Jaringan Tumbuhan

1. Jaringan Meristem
Merupakan jaringan yang sel-selnya aktif melakukan pembelahan secara
Mitosis. Yang dapat menjadikan tanaman semakin besar.
Jaringan Meristem dibedakan menjadi 2:
a. Meristem Primer (Jaringan Embrional)
yaitu jaringan yang sel-selnya belum mengalami Diferensiasi. Dapat
ditemukan pada ujung akar, ujung batang, dan bakal tunas.
b. Meristem Skunder
Yaitu jaringan dewasa yang sel-selnya masih aktif melakukan pembelahan.
Hasil pembelahan akan menghasilkan jaringan-jaringan tertentu seperti:
 kambium Fasikuler membelah akan menghasilkan Floem dan Xilem
Sekunder.
 Kambium Interfasis membelah menghasilkan sel jari-jari Empulur.
 Kambium Gabus (Felogen) mengubah menghasilkan Felem (Gabus)
dan Feloderm (Kulit Gabus).
2. Jaringan Dewasa
merupakan jaringan yang sudah mengalami Diferensi. Berdasarkan fungsinya
jaringan dewasa dibagi 4:
a. Jaringan Dasar (Parenkim)
merupakan jaringan yang paling banyak ditemukan dalam tumbuhan,
mempunyai dinding yang tipis, tidak rapat dengan ruang antara sel yang relatif
besar. Contoh jaringan parenkim.
 Parenkim Palisade, ditemukan pada daun berfungsi untuk melaksanakan
Fotosintesis.
 Spons Parenkim, ditemukan pada daun dengan Kloroplas yang jumlahnya
lebih sedikit jika dibandingkan pada Palisade, berfungsi untuk
melaksanakan pertukaran gas.
 Korteks, ditemukan pada akar dan batang, dilengkapi dengan Plastida
bening. Untuk pengangkutan Ekstravasikuler atau sebagai tempat
penyimpanan.
 Empulur, ditemukan pada tengah batang dan akar. Sebagai jaringan
pengisi dan dapat pula sebgai tempat penyimpanan.
b. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Merupakan jaringan yang ditemukan pada permukaan tubuh tumbuhan.
Mempunyai permukaan yang dilapisi lapisan Kutikula (lapisan lilin) untuk
mengurangi penguapan, dan juga untuk menyerap air dan garam-garam
mineral, berbentuk balok atau pipih.
c. Jaringan Penguat
Disusun oleh sel yang mengalami penebalan dinding. Dibedakan menjadi 2:
 Kolenkim, yaitu jaringan yang dinding sel-selnya terbentuk dari Selulosa,
Petin (Asam Pektat) maupun Hemiselulosa yang bersifat lentur. Jaringan
ini ditemukan memperkuat batang yang masih muda, tangkai daun, tulang
daun, dan tangkai bunga.
 Sklerenkim, yaitu jaringan penguat yang disusun oleh sel yang dindingnya
terbuat dari Lignin yang bersifat keras dan kaku. Dapat ditemukan pada
batang dan akar pohon yang telah tua, pada pelepah pohon kelapa, tangkai
kulit biji kelapa dan tulang daun kelapa.
d. Jaringan Pengangkut
 Floem (pembuluh tapis), jaringan yang berfungsi untuk mengangkut
hasil Fotosintesis dari daun ke seluruh tumbuhan. Komponen Floem
yaitu seltapis sebagai pengangkut, sel pengiring sebagai pemberi
makan dan pengatur sel tapis, parenkin floem sebagai pemberi zat-zat
dan serat Floem sebagai penguat.
 Xilem (pembuluh kayu), jaringan yang berfungsi untuk mengangkut
air dan zat-zat terlarut yang diperlukan oleh tanaman dari akar ke
daun. Tersusun oleh beberapa komponen yaitu Trakea dan Trakeid
yang berfungsi untuk pengangkutan, serat Xilem untuk penguat dan
Parenkim Xilem untuk menyimpan dan penerus zat Ergastik.
B. Organ Tumbuhan
1. Akar
merupakan organ yang mempunyai fungsi utama untuk menyerap air dan
mineral dari tanah dan menopang tegaknya akar. Serta tempat penyimpanan
cadangan makanan. System perakaran Monokotil dan Dikotil berbeda. Tumbuhan
Monokotil mempunyai perakaran serabut, sedangkan Dikotil tunggal.
Akar tumbuhan Monokotil dan Dikotil ujungnya terdapat Kaliptra (tudung
akar) berfungsi sebagai pelindung dan membantu akar menembus tanah. Susunan
Anatomi akar dari luar kearah dalam adalah sebagai berikut:
a. Epidermis
jaringan yang tersusun oleh sel yang rapat dengan dinding sel yang tipis yang
umumnya hanya terdiri satu lapis sel.letaknya di belakang titik tumbuh dan
segaris dengan Xilem akan membentuk bulu akar berfungsi untuk memper
luas permukaan sehingga proses Difusi air akan berjalan lebih Efisien.
b. Korteks
Disusun oleh jaringan Parenkim dengan dinding sel yang tipis dan banyak
ruang antar sel. Jaringan ini sangat penting untuk mengadakan pertukaran zat
dan membantu pengangkutan air secara Ekstrafasikuler.
c. Epidermis
Mempunyai sel yang rapat tegak lurus dengan Xilem mengalami penebalan
dari zat gabus(suberin). Untuk menjaga agar air tetap dapat masuk dari
Korteks ke Silinder pusat maka sel Endodermis yang letaknya segaris dengan
Xilem tidak mengalami penebalan, sel ini disebut sel penerus atau sel serap.
d. Stele (slinder pusat)
Lapisan terluar dari Stele ini disebut Parisikel atau Prikambium. Sel-sel
Parisikel yang letaknya segaris dengan Xilem berubah menjadi jaringan
Maristematik yang aktif melakukan pembelahan sel. Pembelahan jaringan ini
kearah luar akan membentuk akar cabang sehingga percabangan akar bersifat
Endogen.
Pada bagian dalam dari Parisikel terdapat Parenkim dan ikatan pembuluh
angkut. Pada tumbuhan Dikotil diantara Xilem dan Floem terdapat Kambium
yang merupakan titik tumbuh Sekunder. Kambium ini membentuk Xilem dan
kearah luar membentuk Floem.
2. Batang
sebelum mengalami pertumbuhan Sekunder susunan Anatomi batang sama
dengan susunan Anatomi akar, yaitu sebagai berikut :
a. Epidermis
pada Epidermis batang yang langsung berbatasan dengan lingkungan luar
(uadara) dinding selnya dilapisi oleh Kutikula (lapisan lilin) yang berfungsi
untuk mengurangi penguapan air. Adanya lapisan ini akan menghambat
terjadinya pertukaran gas pada batang, sehingga pada batang sering kali
ditemukan lenti sel untuk melaksanakan tugas.
b. Korteks
Seperti halnya pada akar Korteks batang terdiri dari beberapa lapisan sel
Parenkim yang sangat penting untuk melaksanakan pertukaran gas.
c. Endodermis
Terdiri dari satu lapis sel yang mengandung zat tepung, sehingga Endodermis
juga disebut sarung tepung (Fluoterma).
d. Stele
Terdiri dari parisikel yang terletak dari bagian terluar, jaringan Parenkim dan
ikatan pembuluh pengangkutan. Bersifat Kolateral, yaitu Xilem terletak
berdampingan dengan Floem. Pada Monokotil bersifat Kolateral tertutup
sedangkan pada Dikotil bersifat kolateral terbuka. Jaringan Parenkim yang
terletak pada bagian tengah Stele disebut Empulur sedangkan Parenkim yang
terletak diantara berkas pengangkutan disebut jari-jari Empulur.
3. Daun
merupakan organ yang mempunyai permukaan paling luas dan paling tipis.
Sangat sesuai untuk melaksanakan Fotosintesis dan penguapan air. Daun berasal
dari Primordial daun yang terletak pada sisi jaringan Meristem Apikal di ujung
batang. Susunan Anatomi daun adalah sebagai berikut :
a. Epidermis Atas
merupakan jaringan terdiri dari sel-sel yang tersusun rapat dan umumnya
hanya terdiri dari satu lapisan sel. Permukaan luarnya dilapisi oleh Kutikula
yang dapat mengurangi penguapan air. Fungsinya sebagai pelindung.
b. Palisade Parenkim (jaringan tiang)
disusun oleh sel-sel Parenkim yang mempunyai banyak Kloroplas tersusun
tegak dan agak rapat. fungsinya sebagai tempat berlangsungnya Fotosintesis
c. Spons Parenkim (jaringan bunga karang)
jaringan sel-selnya tersusun longgar dengan banyak ruang antarsel. Fungsi
utamanya adalah sebagai pelaksana pertukaran gas.
d. Epidermis bawah
Epidermis bawah seringkali ditemukan mulut daun (Stomata) dalam jumlah
yang lebih banyak sangat sesuai karena pada bagian atasnya merupakan
bagian spons Parenkim yang bertugas melaksana pertukaran gas.

4. Bunga Dan Buah


bukan merupakan organ pokok pada tumbuhan, tetapi organ tambahan berasal
dari Modifikasi organ pokok. Seperti batang dan daun, bunga dan buah
merupakan organ tumbuhan yang berperan dalam Reproduksi Generatif.
Bunga merupakan alat kelamin pada tumbuhan yang dapat menghasilkan sel-
sel kelamin (Gamet). Alat kelamin betina pada tumbuhan disebut putik yang akan
menyhasilkan sel telur dan alat kelamin jantan disebut benangsari yang akan
menghasilkan serbuk sari.
bila serbuk sari sudah masak, maka serbuk sari akan lepas dari kepala sari.
Oleh beberapa faktor serbuk sari ini dapat sampai di kepala putik. Disini serbuk
sari akan mengalami perkembangan membentuk buluh serbuk sebagai jalan
masuk bagi Gamet jantan (inti Generatif) yang akan membuahi sel telur (Ovum)
di Ovarium (bakal buah).
C. Sifat Totipotensi
pada tumbuhan tingkat tinggi telah mengembangkan alat Reproduksi secara
Generatif yaitu dengan membentuk bunga dan biji. Namun ada juga yang masih
menghasilkan alat Reproduksi Vegetatif disamping alat Reproduksi Generatif. Alat
Reproduksi Vegetatif dapat berupa umbi batang rhizom, tunas, daun, umbi lapis,
stolon dll. dalam Reproduksi Vegetatif ditemukan sel yang pada saat akan aktif
melakukan pembelahan untuk membentuk sel-sel baru yang akan berkembang
menjadi tumbuhan baru. Dari sel-sel yang sejenis ini akan dibentuk semua tipe
sel/jaringan seperti yang dimiliki oleh induknya. Kemempuan ini ditunjang oleh sifat
Totipotensis dari sel tumbuhan tersebut.
Adanya sifat Totipotensis pada sel tumbuhan dimanfaatkan oleh manusia untuk
mengembangkan tumbuhan dengan kultur jaringan. Sel-sel yang diambil dari bagian
Vegetatif tanaman dibiakan dalam medium agar dilengkapi dengan zat makanan dan
hormon untuk membentuk kallus. Dari kalus dapat dikembangkan menjadi tumbuhan
baru atau dipertahankan dalam bentuk Kallus dan diperbanyak.
Manfaat kultur jaringan adalah untuk menyediakan bibit dalam jumlah yang besar
dan seragam, untuk pengembangan bahan-bahan Metabolit Sekunder yang
bermanfaat bagi industri kimia, farmasi dan penyedia bahan pangan.

Anda mungkin juga menyukai