Anda di halaman 1dari 4

Anatomi Zea mays

Anatomi Zea mays


Akar

Struktur akar Zea maysdari lapisan paling luar ke lapisan terdalam adalah: epidermis, korteks,
endodermis, floem, xilem, dan empulur.
Endodermis terdiri dari satu lapis sel,yang tersusun secara padat. Pada jaringan epidermis dapat
ditemukan derivat epidermis berupa rambut akar, yang terutama terdapat pada zona diferensiasi.
Rambut akar memiliki fungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan unsur hara yang
terlarut di dalam tanah. Sementara fungsi dari epidermis yaitu melindungi kerusakan mekanis
pada jaringan lunak yang berada di sebelah dalam jaringan epidermis dan mencegah penguapan
air yang berlebihan pada jaringan dalam.
Di bawah epidermis terdapat jaringan yang terdiri dari beberapa lapis sel yang disebut
jaringan korteks. Sel-sel yang menyusun jaringan korteks memiliki ruang antar sel. Di dalam
korteks akar Zea mays membentuk serabut sklerenkim dari berbagai sel yang berdinding tebal
sebagai penguat.
Di sebelah dalam korteks terdapat endodermis yang terdiri atas satu lapis sel dengan
dinding tebal yang mengandung suberin dan lignin. Penebalan pada dinding sel endodermis
tersebut menghasilkan tampilan seperti pita yang disebut sebagai pita kaspari. Endodermis
berfungsi untuk mengatur pemasukan air ke dalam jaringan angkut (xilem).
Pita kaspari merupakan lapisan lilin sehingga mencegah aliran air secara apoplas.
Sehingga air harus melewati membran plasma dan masuk secara simplas. Plasma membran sel
endodermis memiliki banyak protein transport yang secara aktif menyalurkan molekul ke dalam
dan ke luar. Setelah air melewati pita kaspari di sel endodermis, maka air bebas mengalir secara
apoplas ke sel xilem.
Di sebelah dalam endodermis, terdapat daerah silinder pusat. Silinder pusat menempati
bagian tengah akar. Silinder pusat meliputi :
Jaringan perisikel
Perisikel merupakan lapisan tunggal yang terletak di sebelah dalam endodermis yang
terdiri dari sel-sel parenkimatis, letaknya berbatasan dengan jaringan pengangkut . Perisikel
berfungsi membentuk primordial akar lateral, dan sebagian dari cambium pembuluh yang
nantinya akan menghasilkan xylem dan floem sekunder.
Jaringan pengangkut
Xylem dan floem akar tersusun secara radial, dan ujuran sel xilem lebih besar daripada sel floem.
Batang

Zea maysmerupakan tumbuhan monokotil, maka struktur anatomi batangnya memiliki


struktur batang monokotil.

Epidermis adalah bagian terluar dari batang yang terdiri dari satu lapis sel parenkim yang
tersusun padat tanpa adanya celah antar sel. Epidermis batang dilindungi oleh lapisan kutikula.
Di lapisan epidermis batang dapat ditemukan adanya derivat epidermis berupa stomata.
Korteks batang Zea mays berukuran cukup luas, bagian dalam korteks utamanya terdiri
dari parenkim dan beberapa lapis terdiri dari sklerenkim (tepat di bawah epidermis). Sklerenkim
juga terdapat pada sekeliling berkas pengangkut. Sel sklerenkim memiliki fungsi untuk
mendukung batang dan melindungi berkas pengangkut. Sel sklerenkim memiliki ukuran yang
kecil, dan memiliki dinding sel yang kuat dan tebal. Dinding sel dipenuhi dengan lignin, maka
dari itu dinding sel memiliki sifat kaku.
Sel parenkim memiliki ukuran yang lebar dengan dinding sel tipis. Sel parenkim tetap
hidup sampai tumbuhan dewasa. Sel parenkim memiliki fungsi untuk menyimpan zat tepung
yang dihasilkan dari fotosintesis. Sel parenkim juga memiliki kloroplas sehingga dapat
melakukan fotosintesis.
Jaringan pengankut terdiri dari dua jaringan yaitu xilem dan floem. Xilem selalu berada
lebih dalam daripada floem dan memiliki ukuran sel yang lebih lebar dibandingkan dengan
floem. Fungsi xilem adalah menyalurkan air dan mineral yang terlarut dari akar ke bagian tubuh
yang melakukan fotosintesis. Sedangkan fungsi dari floem adalah untuk menyalurkan makanan
hasil fotosintesis dari bagian tanaman yang melakukan fotosintesis ke bagian lain yang
membutuhkan suplai makanan.
Daun

Daun Zea maysmemiliki tulang daun yang melengkung dan sejajar. Jaringan paling luar
disebut epidermis yang terdiri dari satu lapis sel (unilateral) yang berbentuk batang dan memiliki
kutikula sehingga bersifat kasar dan tahan air. Jaringan epidermis atas berbeda dengan epidermis
bawah. Permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah daun disebut
dengan permukaan abaksial.
Pada permukaan adaksial terdapat derivat epidermis seperti sel kipas (bulliform cell) dan
stomata Sel kipas pada daun Zea mays terletak pada epidermis sebelah atas, dan memiliki ukuran
yang lebih besar daripada ukuran sel epidermis sekitarnya, sedikit bahkan hampir tidak memiliki
klorofil, dan memiliki fungsi dalam proses pembukaan gulungan daun dalam tunas dan untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan. Proses ini terjadi pada musim dimana air sulit
diperoleh. Untuk mengatasi kekurangan air yang berlebih, maka sel kipas akan mengkerut
dengan mengurangi tekanan turgornya, sehingga daun menggulung dan akan kembali lagi ketika
air mudah didapatkan kembali.
Stomata yang ada pada daun Zea mays tersebar secara merata di kedua sisi epidermis
(epidermis atas dan epidermis bawah) atau disebut juga dengan amfistomata. Stomata di batasi
oleh dua sel penjaga yang memiliki klorofil
Di bawah jaringan epidermis, terdapat jaringan mesofil yang memenuhi bagian tengah
daun. Pada tanaman monokotil seperti jagung, daun tidak memiliki jaringan palisade. Di dalam
jaringan mesofil terdapat berkas pengangkut tipe kolateral tertutup. Setiap berkas pengangkut
terletak berjajar, dan dikelilingi oleh jaringan parenkim yang keras namun tipis. Jaringan
pengangkut diselubungi oleh sebuah selubunga yang terdiri dari sel-sel parenkim yang di
dalamnya terdapat klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Jagung adalah tipe tanaman
C4. Tanaman C4 memiliki sel kloroplas yang besar dan tersebar secara kaku. Kloroplas terletak
di daerah mesofil daun yang terletak pada bagian tengah jaringan daun.

Anda mungkin juga menyukai