Anda di halaman 1dari 7

anatomi dan morIologi Teratai (Nymphaea sp.

)
Jun 3, '08 3:19 AM
untuk semuanya
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Tumbuhan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan-nya.
Tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe sesuai dengan habitat hidupnya.
Berdasarkan habitanya, tumbuhan secara umum dibedakan menjadi tumbuhan xeroIit,
mesoIit dan hidroIit. Masing-masing tumbuhan ini memiliki ciri khas yang membedakan
antara tipe tumbuhan satu dengan yang lain. Ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing
tumbuhan diyakini sebagai adaptasi terhadap lingkungan yang khusus itu.

Tumbuhan yang dapat hidup di gurun atau di tempat-tempat yang ketersedia-an airnya
sangat terbatas bahkan kurang dan memiliki tekanan evaporasi yang tinggi, disebut dengan
tumbuhan xeroIit. Tumbuhan ini memiliki adaptasi khas terhadap penurunan isi air.
Tumbuhan ini mampu hidup dan bertahan dalam periode yang lama tanpa kerusakan oleh
kekeringan. Umumnya tumbuhan hidup di lingkungan yang memiliki ketersediaan air yang
cukup, tidak kurang tidak lebih, kondisi kelembapan dan suhu yang rata-rata. Tumbuhan
yang hidup di lingkungan yang seperti ini disebut dengan tumbuhan mesoIit. Berbeda dengan
tumbuhan xeroIit, tumbuhan hidroIit hidup di lingkungan yang memiliki kelembapan yang
tinggi. Tumbuhan ini seluruh atau sebagian tubuhnya terendam oleh air. Tumbuhan hidroIit
hidup di permukaan air atau terbenam dengan kedalaman yang beragam di dalam air dengan
intensitas sinar dan kondisi-kondisi lainnya yang menjadi Iaktor pembatas bagi kehadiran
tumbuhan tipe ini.

Teratai adalah salah satu contoh tumbuhan hidroIit. Teratai memiliki struktur anatomis
yang berbeda dengan tumbhan lainnya. Struktur tersebut merupakan hasil adaptasi dengan
lingkungannya yang memiliki kelebihan dalam hal ketersediaan air dan kelembapan yang
tinggi serta keadaan yang kekurangan oksigen. Teratai memiliki lebih banyak ruang-ruang
udara untuk membantu pengapungan di permukaan air.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana morIologi daun dan batang teratai secara umum?
2. Bagaimana struktur anatomi daun teratai?
3. Bagaimana struktur anatomi batang teratai?


1.3 Tujuan
1. Memaparkan morIologi daun dan batang teratai secara umum.
2. Menjelaskan anatomi dari daun teratai.
3. Menjelaskan anatomi dari batang teratai.


2. Bahasan
2.1 Morfologi Daun dan Batang Teratai (Aymphae sp.)

Secara umum teratai (Nymphae sp.) memiliki struktur morIologi sebagai berikut:
O Teratai (Nymphae sp.) adalah tanaman yang beradaptasi dengan lingkungan yang
memiliki ketersediaan air yang melimpah dan kelembapan yang tinggi. Nymphae sp.
hidup di kolam atau danau.

2.1.a Teratai hidup di kolam atau di tempat berair


O Nymphae sp. memiliki daun yang lebar dengan bentuk yang melingkar, dan tepi daun
bergerigi. Sebagian besar daun-daun ini mengapung di atas air agar dapat mengambil
oksigen yang ada di udara. Daun dapat mengapung karena adanya ruang udara yang
berkembang dengan baik.

2.1.b Daun teratai yang mengapung di atas air

O !ada permukaan adaksial atau atas, daun Nymphae sp. berwarna hijau dan stomata
banyak ditemukan pada bagian ini sedangkan pada bagian abaksial atau bawah, daun
Nymphae sp. berwarna keunguan dan terdapat tulang daun besar serta tulang daun
kecil. !ada daun bagian abaksial biasanya tidak di temukan adanya stomata.

2.1.c. !ermukaan atas daun teratai 2.1.d.
!ermukaan bawah daun teratai


O Nymphae sp. memiliki batang yang berIungsi untuk menyangga daun mengapung di
atas air. Batang sebagian besar tenggelam di dalam air, namun ada beberapa yang
muncul di atas permukaan air. Batang memiliki ruang udara yang berkembang dengan
baik.

2.1.e. Batang teratai yang tenggelam di dalam air.


Selain berIungsi sebagai penyokong dari daun, batang juga berIungsi untuk
mengasorbsi nutrisi yang dibutuhkan oleh Nymphae sp..
O Sistem akar pada hidroIi seperti Nymphae sp. kurang berkembang dengan baik dan
tidak memiliki bulu akar maupun tudung akar. Akar pada Nymphae sp. memiliki
Iungsi utama sebagai jangkar, pelekat atau pencengkeram. Absorbsi lebih Ban yak
dilakukan oleh batang dan daun.


2.2 $truktur Anatomi Daun Teratai (Aymphae sp.)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat kami paparkan struktur
anatomi dari daun teratai sebagai berikut:
O Tidak memiliki kutikula, pada umumnya tumbuhan hidroIit memiliki kutikula yang
sangat tipis bahkan tidak memiliki kutikula sama sekali.
O pidermis yang dimiliki hanya selapis. Fungsi epidermis lebih berperan dalam hal
penyerapan gas dan nutrien. Sel-sel epidermis ini memiliki dinding yang tipis.

epidermis
2.2.a. pidermis selapis pada teratai (perbesaran 10 x 40)

O !ada permukaan epidermis terdapat banyak stomata. Tipe stomata yang dimiliki
adalah tipe menonjol keluar karena pada Nymphae sp. memiliki daun yang
mengapung di atas air. Daun Nymphae sp. tergolong daun epistomatik karena
stomata berada di permukaan atas daun (adaksial).


stomata
2.2.b Stomata daun Teratai (perbesaran 10 x 40)


O Di bawah lapisan epidermis terdapat jaringan palisade yang didalamnya mengandung
kloroIil. Sementara itu, di bawah jaringan palisade terdapt jaringan bunga karang.
Berdasarkan keberadaan dari jaringan palisade dan jaringan bunga karang, daun
Nymphae sp. tergolong daun tipe dorsoventral.


j. sponsa
j. palisade
Ruang udara
trikomata
2.2.c. Irisan melntang daun Nymphae sp. (perbesaran 10 x 4)


O !ada bagian jaringan palisade, terdapat sklereid yang bercabang dan berujung
runcing, dan percabangannya masuk ke ruang antar sel. Sklereid bertipe
trikosklereid. Sklereid ini berIungsi sebagai penyokong dan terkait dengan sistem
pengapungan tumbuhan Nymphae sp. ini. Selain pada palisade, trikosklereid juga
terdapat pada jaringan sponsa (gambar 2.2.c.), dimana ujung-ujung percabangannya
masuk ke ruang-ruang antar sel.

2.2.d. Trisklereid dengan percabangannya (perbesaran 10 x 40 )

O Jaringan pengangkut pada daun tergolong tipe Kranz dimana berkas pengangkut
dikelilingi oleh mesoIil. Jaringan pengangkut ini terletak di antara jaringan sponsa
(gambar 2.2.c).
O Daun Nymphae sp. memiliki ruang udara yang luas, teratur dan berkembang dengan
baik. Ruang udara ini memberikan pelampung bagi tumbuhan Nymphae sp. untuk
mengapung dan juga sebagai penyimpan udara dan CO
2
(gambar 2.2.c).
O Trikomata tergolong trikoma non glanduler dimana ujungnya meruncing. Trikomata
ini berIungsi sebagai pelindung dan mengurangi penguapan. !ada daun Nymphae sp.,
trikomata Ban yak dijumpai pada bagian permukaan bawah daun (abaksial).

trikomata
2.2.e Trikomata non glandular pada daun Nymphae sp.
(perbesaran 10x40)

O !ada bagian permukaan bawah daun terdapat epidermis bawah yang berjumlah
selapis.


2.3 $truktur Anatomi Batang Teratai (Aymphae sp.)

Berdasarkan pengamatan irisan melintang batang teratai, berikut adalah struktur
anatomis dari batang teratai:
O Batang Nymphae sp. teradaptasi untuk keadaan basah. Ciri yang paling menonjol
adalah adanya lakuna yang besar dan banyak. Lakuna adalah sebagai saluran udara
pada batang. Dengan adanya lakuna sirkulasi udara pada batang bisa berlangsung
lebih baik.

epidermis
lakuna
Berkas pengangkut
2.3.a Irisan melintang batang Nymphae sp.
dengan lakunanya (perbesaran 10x4)

O Bagian paling luar dari batang adalah lapisan epidermis yang tipis yang merupakan
hasil adaptasi dengan lingkungannya (gambar 2.3.a).
O Dibawah lapisan epidermis terdapat lapisan korteks yang terbagi menjadi dua, korteks
dalam dan korteks luar. Korteks luar tersusun atas sel-sel yang kecil dan rapat.
O Korteks dalam pada batang tersusun atas sel-sel parenkim yang menunjukkan
penebalan yang nyata. !enebalan yang terjadi adalah lakuner dan lamellar.
!enebalan ini terjadi sebagai hasil adaptasi dengan lingkungannya yang berair.
Sebagian besar parenkim berdiIerensiasi menjadi lakuna sedangkan parenkim lainnya
tetap sebagai parenkim selama hidupnya.
O !ada bagian korteks ditemukan berkas pengangkut. Batang Nymphae sp. mengalami
anomali batang khususnya pada berkas pengangkutnya. Nymphae sp. adalah
tumbuhan dikotil, namun batangnya memiliki berkas pengangkut yang tersebar seperti
halnya pada batang monokotil. Gambar 2.3.a menunjukkan berkas pengangkut yang
tersebar.
O Berkas pengangkut pada Nymphae sp. adalah kolateral terbuka karena tidak
ditemukan kambium pada batang teratai.
O !osisi Iloem terletak di tepi daripada xilem, dan hal ini merupakan ciri khas dari
batang.

Iloem
xilem
Lakuna xilem
2.3.b Susunan Iloem dan xilem pada batang Nymphae sp.
(perbesaran 10x10)

O !ada xilem batang, lakuna xilem berkembang lebih baik. Lakuna xilem disebut
dengan .anal lysigen xylem yang merupakan ciri khas batang hidroIit. Lakuna xilem
dapat dilihat pada gambar 2.3.b.
O Jaringan yang berperan sebagai penguat pada batang Nymphae sp. berupa sklereid
yang memiliki tipe asterosklereid.


3. Penutup
3.1 $impulan

O Teratai (Nymphae sp.) merupakan tumbuhan hidroIit yang hidup di kolam atau danau.
Nymphae sp. memiliki daun yang berbentuk lingkaran dan sebagian besar mengapung
di atas permukaan air sedangkan batangnya tenggelam di dalam air. Nymphae sp.
memiliki akar yang memiliki Iungsi utama sebagai jangkar, pelekat dan
pencengkeram pada tanah di dalam air.
O Secara anatomis, daun Nymphae sp. memiliki bagian-bagian seperti:
epidermis,stomata yang menonjol, mesoIil yang terdiIerensiasi, trikosklereid, jaringan
pengangkut, ruang udara, trikomata non glandular dan epidermis bawah. Berdasarkan
leak stomata, daun termasuk tipe daun epistomatik, dan berdasarkan susunan
mesoIilnya daun ini termasuk daun dorsoventral. Daun tidak memiliki kutikula.
O Batang teratai memiliki bagian-bagian seperti epidermis, korteks, lakuna dan berkas
pengangkut yang terdapat pada korteks. Adanya lakuna merupakan ciri khas dari
batang tumbuhan hidroIit. Batang teratai mengalami anomali khususnya pada berkas
pengangkutnya. Xilem pada batang membentuk suatu lakuna yang disebut dengan
canal lysigen xilem. Batang teratai memiliki jaringan penguat berupa sklereid yaitu
asterosklereid.


Daftar Pustaka

Bruce, Anne. 1995. .s.ape Art.e. Pant adaptat4ns, (online), (www.microscopy-uk.net).
Diakses tanggal 14 Mei 2008
sau, Katherine. 1959. Anat4my 41 Seed Pants. 2
nd
Edt4n. Canada: John Wiley and Sons
Inc,.
Setjo, Susetjoadi, dkk. 2005. Anat4m Tumbuhan. Malang: UM !ress.
Simmons, Kent. Biology oI Vascular !lants Lab Manual Table oI Contents, (online),
(www.uniwinn.com/2153template.mht). Diakses tanggal 14 Mei 2008.
Wilson, Carl L., et all. 1962. Botany: 3rd dition. USA: Holt, Rinehart and Winston, Inc,.

Anda mungkin juga menyukai