Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRAKTIKUM

BIOLOGI

FILOPLUMAE

Filoplumae pada Ayam (Gallus sp.)

Oleh:

Kelas: C

Kelompok: 8 (delapan)

Claudia Febriana Permatasari 200110130271

Dinda Citra Noviyanti 200110130270

Dion Gumilang Tampubolon 200110130144

Deriel kurniawan 200110130354

Eko Rustianto 200110130336

Iis Widayanti 200110130025

Lasdame Peronika Gultom 200110120319

Latip Mustopa 200110130028

Luhur Ahmad Fadhillah 200110130137

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2013
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ayam yang ada pertama kali adalah Ayam Red Jungle Fowl. Mereka berasal

dan didomestikasi di Asia Tenggara (Frank, 2012). Ayam-ayam yang kita kenal saat

sekarang, diduga berasal dari ayam-ayam hutan (spesies Gallus). Dalam hal ini

dikenal empat spesies Gallus yang masih hidup sampai sekarang, yaitu Gallus-

gallus atau yang dikenal dengan nama Gallus bankiva atau Gallus ferrugineus,

Gallus lafayettii, Gallus sonneratii, dan Gallus varius. (Wiharto, 1985)

Ayam termasuk genus Gallus, family Phasianidae dan kelas Aves. Hewan ini

hampir seluruh anggota badannya ditutupi oleh bulu. Hal ini yang membedakan

ayam dari kelas yang lainnya.

Selain itu, ayam sifatnya berdarah panas atau yang disebut homoiotermal

maka ayam hampir diseluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu karena untuk menjaga

dirinya dari temperatur yang tidak cocok dengan lingkungannya.

Dengan demikian, tulisan ini akan membahas lebih terperinci mengenai bulu

pada ayam, khususnya penjelasan mengenai filoplumae yang akhirnya mengungkap

banyak pertanyaan dari permasalahan ini. Untuk itu, penulisan makalah ini akan

dibahas secara mendalam.


1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana jenis-jenis bulu pada ayam?

2. Bagaimana fungsi filoplumae pada ayam?

3. Bagaimana perbedaan filoplumae dari jenis-jenis bulu yang lainnya pada

ayam?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini, antara lain:

- Mengetahui jenis-jenis bulu pada ayam

- Mengetahui fungsi filoplumae pada ayam

- Menjelaskan perbedaan filoplumae dari jenis-jenis bulu yang lainnya pada

ayam
II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bulu

Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain.

Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu yang secara filogenetik berasal dari

epidermal tubuh yang pada reptil serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves

bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu

itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan

lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk

dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan

penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak

dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses

pengeringan pada perkembangan selanjutnya. (Jasin, 1984)

Berdasarkan anatomis bulu dibedakan menjadi 3, yaitu filoplumae (hair-

feather), plumulae (down-feather), dan plumae (contour feather). Pada jenis bulu

tersebut memiliki perbedaan dan fungsinya masing-masing. Selain itu, bulu

berfungsi untuk melindungi kulit ayam pada cuaca yang tidak cocok dan untuk

terbang. Meskipun pada ayam terdapat alat gerak yaitu sayap, tetapi tidak bisa

terbang tinggi seperti burung.


2.2 Pengertian Filoplumae

Filoplumae adalah bulu yang terdapat pada hewan aves atau unggas.

Filoplumae juga merupakan salah satu jenis dari berbagai jenis bulu-bulu aves yang

lainnya. Fungsi dari filoplumae ini belum jelas dikarenakan bagian bulu pada aves

atau unggas termasuk struktur yang cukup rumit.

Meskipun belum diketahui fungsinya, tetapi filoplumae terdapat di seluruh

tubuh aves yang tumbuh dengan jarak yang jarang. Keberadaan filoplumae tidak

seperti kebanyakan jenis bulu lainnya yang sudah memiliki bagian-bagian lengkap

serta tipe bulu yang sempurna.


III

PEMBAHASAN

3.1 Jenis-Jenis Bulu pada Ayam

Dari susunan anatominya, bulu ayam dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Plumulae, merupakan bulu yang terdapat pada ayam (aves) yang biasanya

terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang sedang mengerami

telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek,

rachis agak mereduksi, barbae yang panjang dan fleksibel, serta barbulae

yang pendek.

2. Plumae, yaitu bulu yang terdapat pada ayam (aves) yang merupakan bulu

yang sempurna. Terdiri atas bagian-bagian :

Calamus adalah tangkai bulu.

Rachis adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan

di dalamnya tidak berongga.

Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus.

Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang

melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya

kedua umbilicus dilalui pembuluh darah untuk memberi makanan pada bulu

muda tadi.
Vexillum, terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari

rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae, menurut

arahnya barbulae terbagi atas :

- barbulae yang distal, menuju ke arah ujung bulu atau distal, mempunyai

kait-kait (radioli) untuk mengait barbulae yang proximal.

- barbulae yang proximal, menuju ke arah pangkal bulu atau proximal.

3. Filoplumae, merupakan bulu yang terdapat pada ayam (aves) yang bulu-

bulunya kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-

cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri

dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.

3.2 Fungsi Filoplumae pada Ayam

Fungsi filoplumae pada ayam belum jelas. Dikarenakan filoplumae

merupakan jenis bulu maka tidak jauh kaitannya dengan pelindung kulit pada ayam

dari suhu lingkungan yang tidak cocok. Jadi, dapat disimpulkan bahwa filoplumae

pada ayam berfungsi sebagai penyensor dimana jenis bulu ini membantu ayam

untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik maupun kimia. Adanya

filoplumae ini, ayam menjadi lebih peka terhadap suatu rangsangan, seperti suhu

menjadi dingin, tempat menjadi terasa lembab, tidak dapat bertahan lama di air dan

lain sebagainya.
3.3 Perbedaan Filoplumae dari Jenis-Jenis Bulu Lainnya pada Ayam

Mengklasifikasikan jenis bulu pada ayam karena dilihat dari perbedaannya

masing-masing. Berdasarkan fungsinya jenis-jenis bulu memiliki perbedaan, yaitu:

- Filoplumae, berfungsi sebagai penyensor

- Plumulae, berfungsi sebagai isolator

- Plumae, berfungsi sebagai alat untuk terbang

Selain itu, perbedaan dari strukturnya, antara lain:

- Filoplumae, tumbuh diseluruh tubuh tetapi jaraknya sangat jarang.

Mempunyai tangkai panjang dan puncaknya ada beberapa barbae.

- Plumulae, mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis,

barbae, dan barbulae.

- Plumae, mempunyai bagian-bagian seperti calamus, rachis, umbilicus

inferior, umbilicus superior, dan vexillum.


IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal

diantaranya sebagai berikut:

- Jenis-jenis pada bulu ayam terbagi menjadi 3 bagian yaitu, filoplumae,

plumulae, dan plumae.

- Fungsi filoplumae pada ayam yaitu sebagai penyensor. Guna sensor pada

ayam membantu untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik

maupun kimia

- Perbedaan pada jenis-jenis bulu ayam dilihat dari fungsinya yaitu, filoplumae

(sebagai penyensor), plumulae (sebagai isolator), plumae (sebagai alat untuk

terbang). Sedangkan pada strukturnya yaitu; pada filoplumae, bulu tumbuh

diseluruh tubuh tetapi jaraknya sangat jarang dan mempunyai tangkai

panjang dan puncaknya ada beberapa barbae; pada plumulae terdapat

calamus pendek, rachis, barbae, dan barbulae; pada plumae terdapat

calamus, rachis, umbilicus inferior, umbilicus superior, dan vexillum.


DAFTAR PUSTAKA

Flanders, Frank B. 2012. Exploring Animal Science. USA: Delmar Cengage

Learning.

Parman, Adi Rudia. 2012. Struktur dan Anatomi Bulu pada Aves. http://adipar

manlaode.blogspot.com/2012/09/anatomi-hewan-struktur-dan-anatomi-bulu.h

tml. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2013, pukul 20.10 wib.

Susilawati, Desy. 2011. Tipe Bulu pada Ayam (Gallus sp). http://dcy

biology.blogspot.com/2011/02/tipe-bulu-pada-ayam.html. Diakses pada

tanggal 3 Oktober 2013 , pukul 20.00 wib.

Wiharto. 1985. Petunjuk Beternak Ayam. Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya

Malang.

Anda mungkin juga menyukai