Anda di halaman 1dari 4

1. Apa yang disebut dengan polinasi?

Penyerbukan atau polinasi adalah transfer serbuk sari (polen) ke kepala putik (stigma). Kejadian ini merupakan tahap awal dari proses reproduksi (Ashari,1998). Menurut Elisa (2004) penyerbukan merupakan : - pengangkutan serbuk sari (pollen) dari kepala sari (anthera) ke putik (pistillum) - peristiwa jatuhnya serbuk sari (pollen) di atas kepala putik (stigma).

Bunga merupakan alat reproduksi yang kelak menghasilkan buah dan biji. Di dalam biji ini terdapat calon tumbuhannya (lembaga). Terjadi buah dan biji serta calon tumbuhan baru tersebut karena adanya penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan merupakan jatuhnya serbuk sari pada kepala putik (untuk golongan tumbuhan berbiji tertutup) atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji (untuk tumbuhan berbiji telanjang) (Sutarno dkk,1997).

Menurut Ashari (1998) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses polinasi berjalan lancar dengan hasil optimal, antara lain :
1.

Sistem penyilangan (breeding system) dan variasi jenis kelamin yang menentukan perlunya penyerbukan silang.

2.

Saat penyebaran serbuk sari, reseptimatis stigma induk bunga, seluruh tanaman/ pohon yang dikaitkan dengan aktivitas harian serta musiman vektor penyebuk.

3. 4.

Vektor yang berperan dalam penyerbukan. Pengaruh cuaca terhadap sinkronisasi pembungaan, penyebaran serbuk sari, serta aktivitas vektor.

GAMBAR PROSES POLINASI:

2. Apa yang disebut dengan fertilisasi ?

Reproduksi seksual pada umbuhan umumnya melibatkan dua proses, yakni proses pembentukan gamet dan proses pembuahan (fertilisasi). Proses pembentukan gamet selalu melalui pembelahan meiosis, yaitu pembelahan reduksi, sehingga sel-sel gamet hasil pembelahan meiosis ini bersifat haploid (memiliki n kromosom). Sedangkan pada proses fertilisasi, kebalikan dari proses meiosis, yaitu penggabungan antara gamet jantan dengan gamet betina, sehingga dihasilkan sel yang bersifat diploid (hasil penggabungan kedua gamet yang haploid). Kedua proses tersebut (maeosis dan fertilisasi) membagi kehidupan organisme menjadi dua fase atau generasi yang berlainan, yaitu generasi gametofit dan generasi sporofit (Kimball, 1988). Generasi gametofit pada tumbuhan dimulai dengan spora yang dihasilkan dari proses meiosis. Spora ini bersifat haploid dan semua sel yang diturunkan (terdiferensiasi) dari sel ini juga bersifat haploid. Generasi ini yang menghasilkan sel gamet. Pada tahapan berikutnya, terjadi peleburan antara sel gamet jantan dan sel gamet betina (fertilisasi), sehingga dihasilkan sel yang bersifat diploid. Disinilah dimulainya fase sporofit, yaitu diawali dengan zigot yang merupakan hasil fertilisasi dan bersifat diploid.

GAMBAR PROSES FERTILISASI :

3. Bagaimana siklus reproduksi tanaman Angiospermae dan Gymnospermae? Pada angiospermae, Pembentukan butik serbuk terjadi di dalam kantung serbuk. Di dalam kantung serbuk terdapat banyak sel induk butir serbuk yang diploid. Sel induk butik serbuk ini kemudian akan membelah secara meiosis menjadi 4 sel butir serbuk (mikrospora) yang haploid. Seperti pada bagan berikut. SEL INDUK BUTIR SERBUK (DIPLOID) Membelah secara Miosis EMPAT SEL BUTIR SERBUK (HAPLOID) Masing-masing inti butir serbuk membelah secara mitosis SATU INTI VEGETATIF DAN SATU INTI GENERATIF

Pembentukan Gamet Betina Gamet betina dibentuk di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari sel yang berjumlah 8 ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel (yang menuju dekat mikropil) yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. Dalam keadaan seperti ini kandung lembaga sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari. Sedangkan pada gymnospermae, Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap. Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium. Proses Penyerbukan dan Pembuahan Strobilus jantan buluh serbuk membelah
zigot

serbuk sari membelah

jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) inti tabung dan inti spermatogen
membuahi tumbuhan baru.

inti spermatogen

dua inti sperma

sel telur di dalam ruang arkegonium

lembaga di dalam biji

Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.

Anda mungkin juga menyukai