Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dedi Darma Andrians

Nim : 105040201111013
Jurusan : Agroekoteknologi
Fakultas : Pertanian Universitas Brawijaya

Konsetrasi larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat
terlarut dan pelarut.

 Konsentrasi : jumlah zat tiap satuan volum (besaran intensif)

 Larutan encer : jumlah zat terlarut sangat sedikit

 Larutan pekat : jumlah zat terlarut sangat banyak

 Cara menyatakan konsentrasi: molar, molal, normal, persen, fraksi mol, bagian per
sejuta (ppm), dll

1. Molaritas (M)

Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Rumus Molaritas
adalah :
2. Molalitas (m)

Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.

Rumus Molalitas adalah :

3. Normalitas (N)

Normalitas merupakan jumlah mol-ekivalen zat terlarut per liter larutan. Terdapat
hubungan antara Normalitas dengan Molaritas, yaitu :

4. Fraksi Mol (X)

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumlah mol suatu komponen dengan jumlah
total seluruh komponen dalam satu larutan. Fraksi mol total selalu satu. Konsentrasi
dalam bentuk ini tidak mempunyai satuan karena merupakan perbandingan.

5. Persen Berat (% w/w)

Persen berat menyatakan jumlah gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.

6. Bagian per juta (part per million, ppm)

ppm = massa komponen larutan (g) per 1 juta g larutan. Untuk pelarut air : 1 ppm
setara dengan 1 mg/liter.
Referensi :
Utami, Budi dkk. 2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XII Program Ilmu Alam.
Jakarta:CV.Haka Mj
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0706624/RENCANA%20PELAKSANAAN%20PE
MBELAJARAN_asep%20rudini_0706624.htm

Larutan adalah campuran yang homogen. Larutan merpakan bercampurnya dua macam zat (pelarut dan
terlarut). Dalam hal ini penyebaran molekul-molekul kedua zat itu merata dan serba sama (homogeny).
Proses penyebaran molekul-molekul atau bercampurnya zat terlarut dengan pelarut disebut melarut.
Keadaan larutan, dalam hal ini pelarut sudah tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut disebut larutan
jenuh (hipertonis), sedangkan jika larutan masih dapat melarutkan zat terlarut, disebut larutan tidak
jenuh (hipotonis).

Lebih lanjut tentang: Pengertian Larutan

http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2120373-pengertian-larutan/

Anda mungkin juga menyukai