NIM: A29237373
JARINGAN PARENKIM DAN PENYOKONG
1.1 JARINGAN PARENKIM
Jaringan parenkin (dasar) adalah jaringan yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Jaringan
parenkim terbentuk dari sel-sel yang hidup dengan struktur morfologis dan siologis yang
beragam. Dapat disebut sebagai jaringan dasar karena memiliki peranan sebagai penyusun
sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, buah, dan biji. Jaringan dasar ini juga disebut
dengan jaringan groud tissue.
Fungsi dari jaringan parenkim adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, tempat
berlangsungnya fotosintesis, sebagai jaringan penyokong, dan sebagai jaringan penutup luka
pada bagian organ tumbuhan. Parenkim dengan dinding yang melekuk – lekuk kearah dalam,
yaitu berupa parenkim lipatan, misalnya pada daun Pinus merkusi, Oryza sativa, Bambusa sp,
dan sebagai transportasi dan ekstrafasikuler. Berdasarkan fungsinya parenkim dibagi menjadi
beberapa jenis jaringan, yakni parenkim asimilasi, parenkim penimbun, parenkim air, dan
parenkim udara. Sedangkan berdasarkan bentuknya, parenkim dibagi menjadi beberapa
kelompok, yakni parenkim pagar, parenkim bunga karang, parenkim bintang, parenkim
lipatan, dan parenkim pengangkut
Parenkim terdiri dari kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran maupun fungsi fisiologinya
berbeda-beda. Parenkim ini meskipun fungsi fisiologinya berbeda, selselnya tidak terlalu
banyak mengalami spesialisasi.
Ciri Jaringan Parenkim (Dasar) terdiri atas sel-sel yang berukuran besar dan berdinding tipis,
memiliki bentuk sel segi enam, letak inti sel mendekati dasar sel, mempunyai banyak vakuola,
dapat bersifat embrional dan meristematic, dan mempunyai ruang antarsel.
Pada batang dan akar, parenkim dijumpai diantara epidermis dan pembuluh angkut sebagai
empulur dan korteks batang. Pada daun, parenkim dijumpai sebagai mesofil daun, jaringan ini
mengalami diferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada buah dan biji,
parenkim dijumpai sebagai tempat penyimpan makanan cadangan, jaringan parenkim juga
terdapat pada selubung berkas pengangkut.
Sifat dari jaringan parenkim ini adalah
a. Membrane sel yang tipis, kalaupun terjadi penebalan hanya tipis dan terdiri atas
selulosa dan jarang berupa lignin.
b. Mempunyai bentuk umum isodiametris atau poliedris
c. Membrane sel yang mengalami penebalan terdapat noktah yang berfungsi untuk
pertukaran zat
d. Sel yang aktif terdapat pada vakuola yang besar dan terisi cadangan makanan sebagai
contoh kloroplas terdapat butir tepung.
Oleh karena jaringan dasar ini dapat ditemukan di setiap tumbuhan, maka fungsi jaringan ini
berbeda-beda untuk setiap tumbuhan yang berbeda. Misalnya pada tumbuhan kaktus, jaringan
dasar akan berfungsi menyimpan air. Pada tumbuhan eceng gondok, jaringan dasar/parenkim
akan menyimpan udara pada ruang antar sel. Pada tanaman umbi-umbian, maka jaringan dasar
akan berfungsi menyimpan cadangan makanan.
Bentuk dan susunan yang ada pada jaringan parenkim
a. Bersegi banyak dan isodiametris
b. Bentuk panjang contoh jaringan palisade pada daun
c. Bentuk benang contohnya pada batang Scirpus dan Juncus (memiliki RAS yang besar)
d. Tersusun rapat seperti pada endosperm
Selain yang diatas, ada jenis dari jaringan parenkim berdasarkan fungsinya yakni
Lalu jaringan penyokong tersusun dari sel-sel yang sudah mati, memiliki dinding sel
yang tebal dan mengalami penebalan serta pengerasan karena mengandung lignin dan selulosa.
Ada tiga jenis jaringan penyokong, yaitu kolenkim, sklerenkim, dan xilem.
Kolenkim tersusun dari sel-sel yang memanjang dan dindingnya mengandung lignin.
Sifatnya lentur sehingga berperan memberi kekuatan terutama di jaringan yang masih muda dan
sedang berkembang. Kolenkim banyak ditemukan di batang muda dan daun muda.
Berdasarkan berlangsungnya penebalan kolenkim terbagi menjadi
a. Kolenkim sudut: penebalan terjadi pada bagian sudut-sudut sel, tampak massif, lumen
sel agak sempit. Famili: Umbelliferae
b. Kolenkim papan: penebalan terjadi pada dinding-dinding sel yang tangensial. Genus:
Sambucus
c. Kolenkim lacuna: penebalan hanya terjadi pada ruang antar selnya saja. Familii:
Compositae.
Sklerenkim tersusun dari sel-sel yang bentuk dan ukurannya tidak teratur. Dinding selnya
sangat tebal karena mengandung lignin dan selulosa dalam jumlah besar. Oleh karena sifatnya
yang kuat dan keras, sklerenkim berfungsi sebagai penyokong mekanik bagi tumbuhan.
Sklerenkim banyak terdapat di batang, tangkai daun, dan tulang daun.
Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Xilem tersusun dari sel-
sel yang mati dan bersifat kaku. Dinding sel xilem diperkuat dengan lignin dan selulosa sehingga
dapat menahan tekanan akibat naiknya air dan mineral dari akar ke pucuk.
Jaringan penyokong tidak hanya memberi kekuatan mekanik pada tumbuhan, tetapi juga
berperan dalam translokasi air dan mineral serta mendukung tegaknya tumbuhan. Di akar,
jaringan penyokong penting untuk memberi kekuatan agar akar mampu menembus tanah. Di
batang, jaringan penyokong menyokong berdirinya batang dan cabang-cabangnya. Di daun,
jaringan penyokong berupa tulang daun menopang bentuk lebar daun.
1.3 Interaksi Antar Jaringan: Sinergi dalam Hidup Tumbuhan
Meskipun memiliki fungsi yang berbeda, jaringan parenkim dan penyokong saling berinteraksi
untuk memastikan kelangsungan hidup dan pertumbuhan tumbuhan. Integrasi keduanya
menciptakan organisme yang tangguh dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
1. Integrasi Struktural:
- Kombinasi Struktural: Dalam banyak organ tumbuhan, jaringan parenkim dan penyokong
ditemukan berdampingan, menciptakan kombinasi struktural yang optimal. Parenkim
menyediakan fleksibilitas dan vitalitas, sementara penyokong memberikan kekuatan dan
kerangka.
- Organ Terpadu: Akar, batang, dan daun adalah contoh organ tumbuhan yang menunjukkan
integrasi struktural yang kompleks antara jaringan parenkim dan penyokong.
2. Integrasi Fungsional:
- Kerjasama Fisiologis: Dalam proses fisiologis, seperti fotosintesis, sel-sel parenkim dan
penyokong bekerja sama. Sel-sel parenkim di daun terlibat langsung dalam fotosintesis,
sementara sel-sel penyokong mendukung peran ini dengan menyediakan transportasi air dan
nutrisi.
- Pertukaran Nutrien: Jaringan penyokong, terutama pembuluh angkut, menyediakan jalur
transportasi untuk pertukaran nutrisi antar sel-sel tumbuhan. Hal ini memastikan distribusi yang
efisien dari zat-zat esensial
1. Fungsi Struktural:
- Dukungan Mekanis: Jaringan penyokong memberikan dukungan mekanis yang kritis. Sel-sel
yang kaku dan dinding sel yang tebal membentuk struktur yang kuat, memungkinkan tumbuhan
untuk berdiri tegak dan melawan tekanan eksternal.
- Konsolidasi Jaringan: Jaringan penyokong membantu mengkonsolidasikan berbagai jaringan
dalam organisme tumbuhan. Ini menciptakan integritas struktural dan memberikan kekuatan
tambahan.
2. Fungsi Fisiologis:
- Transportasi: Jenis penyokong tertentu, seperti pembuluh angkut, berfungsi sebagai jalur
transportasi untuk air, mineral, dan nutrisi lainnya. Ini memastikan distribusi yang efisien dari
zat-zat esensial ke seluruh tumbuhan.
3. Diversitas Struktural:
- Sklerenkim: Salah satu kelompok utama dalam jaringan penyokong, sklerenkim memiliki sel-
sel yang mati dengan dinding sel yang sangat kaku. Mereka memberikan dukungan yang kokoh
dan tahan lama.
- Kolenkim: Sebaliknya, kolenkim terdiri dari sel-sel yang hidup dengan dinding sel yang lebih
elastis. Kolenkim memberikan dukungan yang fleksibel, khususnya pada organisme yang masih
tumbuh.