Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI DASAR PEMGEMBANGAN ILMU

Disusun oleh :
RISMA WURI KINANTHI (A29237366)
ANDINI RAHMAWATI SALEHA (A29237367)
AULIYA NISA AFIDA (A29237368)
CINDY AYUNINGTYAS NURJANAH (A29237369)
ANJELIYA TRESYA (A29237376)
M. ARDIYANSYAH (A29237377)
IRFAN FAIZ MAULANA (A29237378)
MUTIARA GALUH DEWI TSABITAH (A29237379)
AUDINA DWI RAHAYU (A29237381)
ALVIA FEBIOLA (A29237383)
AMELIA AGUSTIN (A29237389)
IREMITA DESTYA FLARHISA (A29237391)
FARHAN ATHAYA RYANZA (A29237392)

UNIVERSITAS SETIA BUDI


2023/2024
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur atas karunia Tuhan YME, yang mana
berkat tuntunan dan kemudahan dari-nya lah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Pancasila sebagai dasar negara nilai pengembangan ilmu” tanpa halangan yang berarti.
Penyusunan makalah ini didasarkan atas pemenuhan tanggung jawab tugas dan
ditunjukkan sebagai sarana penampung informasi berdasarkan judul yang kami tinjau secara
lugas makalah ini terinterpretasi oleh usaha maksimal yang tidak luput dari kontribusi
anggota kelompok 4, bantuan para kerabat dasn teman. Penulis mengucapkan terimakasih
pada dosen mata kuliah, yang telah membimbing penulis yang telah menyelesaikan makalah
ini.
Terlepas dari hal tersebut, kami menyadari bahwa makalah masih memiliki
kekurangan dari berbagai segi. Kritik dan saran akan kami perlukan agar makalah ini dapat di
sempurnakan

Surakarta, 20 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR ............................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 4
1.3 Tujuan.................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat ................................................................................................................. 5
BAB 2.................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 6
2.8. Penerapan Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) .......................................................................................................... 8
2.9. Pengaruh Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) .......................................................................................................... 8
2.10. Penerapan Nilai Keadilan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) .......................................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................................ 9
PENUTUP ........................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 9
3.2. Daftar pustaka…… ................................................................................................ 10.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia relatif masih sederhana dan
belum berkembang. Namun seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan
mengalami perkembangan yang pesat karena ditemukannya banyak teori dan teknologi.
Perkembangan pesat ilmu pada saat ini berbanding lurus dengan sikap kritis dan
cerdas manusia dalam menanggapi peristiwa di sekitarnya. Namun, perkembangan
pesat ilmu pada saat ini justru menimbulkan gejala penurunan derajat manusia. Produk
yang dihasilkan oleh manusia, baik teori mapupun materi, menjadi lebih bernilai dari
pada penggasan. Oleh karena itu, penerapan nilai nilai pancasila dalam pengembangan
ilmu pengetahuan di indonesia harus diperkuat agar bangsa indonesia terjerumus pada
pengembangan ilmu yang semakin jauh dari nilai- nilai ketuhanan, kemanusiaan,
kesatuan, kerakyatan, dan keadilan.
1.2 Rumusan Masalah

a. Mengapa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu ?


b. Bagaimana penerapan nilai ketuhanan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi IPTEK ?
c. Bagaimana penerapan nilai kemanusiaan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi IPTEK ?
d. Bagaimana penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi IPTEK ?
e. Apakah pengaruh dari nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK)?
f. Apakah manfaat dari nilai keadilan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.


b. Untuk mengetahui penerapan nilai ketuhanan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
c. Untuk mengetahui penerapan nilai kemanusiaan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
d. Untuk mengetahui penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
e. Untuk mengetahui penerapan nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
f. Untuk mengetahui penerapan nilai keadilan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

1.4 Manfaat
a. Bagi Pembaca
Dapat mengetahui Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu sehingga dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan penuh rasa tanggung
jawab dan bermoral.

b. Bagi Penulis
Dapat mengetahui cara memecahkan berbagai masalah dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dengan menerapkan dan mengembangkan ilmu berlandaskan
nilai-nilai Pancasila.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembanga Ilmu

Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan


martabatnya maka manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas rohani
manusia.Unsur jiwa (rohani) manusia meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak. Akal
merupakan potensi rohani manusia dalam hubungan dengan intelektualitas, rasa dalam
bidang estetis, dan kehendak dalam bidang moral (etika). Atas dasar kreativitas akalnya
manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk mengolah kekayaan alam yang sediakan
oleh Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu tujuan essensial dari Iptek adalah demi
kesejahteraan umat manusia, sehingga Iptek pada hakikatnya tidak bebas nilai namun terikat
oleh nilai. Dalam masalah ini Pancasila telah memberikan dasar nilai-nilai bagi
pengembangan Iptek demi kesejahteraan hidup manusia. Pengembangan Iptek sebagai hasil
budaya manusia harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan
beradab. Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan yang sistematis haruslah
menjadi sistem etika pengembangan IPTEK.

Pancasila sebagai filsafat ilmu harus mengandung nilai ganda, yaitu:


1. Harus memberikan landasan teoritik (dan normatif) bagi penguasaan dan pengembangan
iptek dan menetapkan tujuannya.
2. Memiliki nilai instrinsik tujuan iptek yang senantiasa dilandasi oleh nilai mental
kepribadian dan moral manusia. Nilai-nilai kualitatif dan normatif secara kategoris harus
terkandung dalam ajaran filsafat. Kualitas dan identitas nilai mental dan kepribadian
manusia senantiasa berhubungan dengan nilai filsafat dan atau agama.

Kedudukan filsafat ilmu harus berasaskan kerokhanian dari sistem keilmuan dan
pengembangannya. Fungsi mental dan moral kepribadian manusia dalam implemantasi iptek
merupakan kriteria yang signifikan suatu keilmuan. Keilmuan harus berorientasi praktis untu
kepentingan bangsa. Selain itu, kebenaran yag dianut epistomologis Pancasila prinsip
kebenaran eksistensial dalam rangka mewujudkan harmoni maksimal yang sesuai taraf-taraf
fisiokismis, biotik, psikis, dan human dalam rangka acuan norma ontologis transedental.
Dengan pendekatan pencerdasan kehidupan bangsa, epsitomologis Pancasila bersifat terbuka
terhadap berbagai aliran filsafat dunia (Dimyati, 2006).Tekhnologi telah merambah berbagai
bidang dan memengaruhi sendi-sendi kehidupan manusia bahkan nyaris menggoyahkan
ekstensi kodrat manusia itu sendiri,contohnya anak-anak yang permainannya serba
tekhnologi,mereka tidak sadar dengan hal tersebut membuat mereka menjadi manusia
individualis dan masih banyak lagi persoalan yang lain.Problematika keilmuan dalam era
milenium ketiga ini tidak terlepas dari sejarah perkembangan ilmu pada masa- masa
sebelumnya.dari sini problematika keilmuan dapat segera diantisipasi dengan merumuskan
kerangka dasar nilai bagi pengembangan ilmu .Kerangka dasar nilai ini harus
menggambarkan suatu suatu sistem filosofi kehidupan yang dijadikan prinsip kehidupan
masyarakat yang sudah mengakar dan membudaya dalam kehidupan masyarakat
indonesia,yaitu nilai-nilai pancasila.

2.2 Penerapan Nilai Ketuhanan sebagai Dasar Pengembangan dan Teknologi (IPTEK)
ilmu pengetahuan harus tetap menjaga perimbangan antara rasional dan irasional,
Mengembangkan perimbangan antara akal, rasa, dan kehendak. Pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan,
dibuktikan, dan diciptakan, tetapi juga harus mempertimbangkan maksud dan
akibatnya apakah merugikan manusia dan sekitarnya. Sila pertama ini menempatkan
manusia di alam semesta bukan sebagai sentral, melainkan sebagai bagian yang
sistemik dari alam yang diolahnya. Ketuhanan dalam kerangka Pancasila mencerminkan
komitmen etis bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan kehidupan publik-politik
yang berlandaskan nilai-nilai moralitas dan budi pekerti yang lihur. Ilmu
pengetahuan dan teknologi dimanfaatkan untuk mengamalkan komitmen etis ketuhanan
ini. Pancasila harus didudukkan secara proporsional, bahwa ia bukanlah agama yang
berpretensi mengatur sistemkeyakinan, sistem peribadatan, sistem norma dan identitas
keagamaan dalam ranah privat dan ranah komunitas agama masing-masing.

2.3 Penerapan Nilai Kemanusiaan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)
Nilai kemanusiaan memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi haruslah beradab demi kesejahteraan umat
manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus diabdikan untuk peningkatan harkat dan
martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan
sombong akibat memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga ilmu harus dikembalikan
pada fungsinya semula,yaitu untuk kemanusiaan,tidak hanya untuk kelompk atau lapisan
tertentu.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeadilan harus disertai
sikap empati, solidaritas, dan kepedulian yang merupakan nilai-nilai manusiawi. Visi
kemanusiaan yang adil dan beradab bisa menjadi panduan bagi proses peradaban yang
meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara, dan dalam pergaulan
antara bangsa.
2.8. Penerapan Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)

Sila persatuan Indonesia, mengkomplementasikan universalia dan internasionalisme


(kemanusiaan) dalam sila-sila lain,sehingga suprasistem tidak mengabaikan sistem dan
subsistem. Pengembangan Iptek diarahkan demi kesejahteraan umat manusia termasuk di
dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia. Pengembangan Iptek hendaknya dapat
mengembangkan rasa nasionalisme.

Sila persatuan Indonesia mengingatkan kita untuk mengembangkan IPTEK untuk seluruh
tanah air dan bangsa secara merata. Selain itu memberikan kesadaran bahwa rasa
nasionalisme bangsa Indonesia akibat adanya kemajuan IPTEK, dengan IPTEK persatuan
dan kesatuan bangsa dapat berwujud, persaudaraan dan persahabatan antar daerah dapat
terjalin. (T. Jacob, 2000;155)

Contoh persoalan atau kebijakan dari nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yaitu adanya media sosial seperti facebook atau twitter
yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia untuk membantu warga negara Indonesia yang
membutuhkan bantuan seperti adanya Laskar Sedekah yang menyalurkan sedekah
masyarakat kepada yang berhak untuk menerima.

2.9. Pengaruh Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Sila


permusyawaratan/perwakilan mendasari pengembangan Iptek secara demokratis. Artinya
setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek.

Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan


perwakilan, meminta kita membuka kesempatan yang sama bagi semua warga untuk dapat
mengembangkan IPTEK dan mengenyam hasilnya sesuai kemampuan dan keperluan masing-
masing, sehingga tidak adanya monopoli IPTEK. (T. Jacob, 2000;155)

Pengaruh nilai Kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(Iptek) adalah meningkatkan kreatifitas masyarakat Indonesia untuk menghasilkan suatu
karya cipta dalam bidang apapun untuk kesejahteraan warga negara Indonesia.
2.10. Penerapan Nilai Keadilan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)

Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengkomplementasikan pengembangan


Iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri,
manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat
bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya (T. Jacob, 1986)

Contoh dari sila kelima ini adalah ditemukannya varietas bibit unggul padi Cilosari dari
teknik radiasi. Penemuan ini adalah hasil buah karya anak bangsa.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang terumuskan dari proses
akulturasi budaya nusantara yang berlangsung berabad-abad. Sebagai dasar negara, Pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Dalam
kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam
memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa, dan negara tentang makna
hidup serta sebagai dasar bagi manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam hidup dan kehidupan.

Pancasila sebagai dasar negara terdiri dari lima sila yang berasal dari pemikiran hasil
akulturasi budaya nusantara. Sila-sila dalam Pancasila memliki keterkaitan atau berhubungan
dan saling melandasi.

Perkembangan iptek adalah lewat kelembagaan pendidikan, hal ini didasarkan pada semangat
‘mencerdaskan kehidupan bangsa’ yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Para
ilmuwan dan cendikiawan harus memiliki semangat mengembangkan dan menciptakan iptek
yang ditujukan bagi kesejahteraan dan kemaslahatan umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Syarbaini, Syahrial. 2012. Pendidikan Pancasila (Implementasi Nilai – Nilai Karakter Bangsa) Di
Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Amran, Ali. 2017. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi. Depok: PT. RajaGrafndo.

Winarno, 2016. Paradigma Baru Pendidikan Pancasila. Jakara: Bumi Aksara.

htp://ejournal.sainupacian.ac.id/index.php/Transormasi/arcle/view/48

htps://www.academia.edu/38484631/PANCASILA_SEBAGAI_DASAR_NILAI_PENGEMBANGAN_ILM1.
docx.docx

Anda mungkin juga menyukai