Anda di halaman 1dari 17

BAB 2 INTERAKSI

KERUANGAN DESA DAN KOTA


Sub KD :
1. Struktur Keruangan Desa
2. Struktur Keruangan kota
3. Teori Keruangan Kota
4. Interaksi Desa Kota
5. Dampak Interaksi Keruangan Desa dan Kota
STRUKTUR KERUANGAN DESA
PENGERTIAN DESA
Berasal dari bhs sanskerta deshi artinya tanah kelahiran/tumpah darah

1.Menurut UU No 6 tahun 2014.


Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Menurut SUTARDJO KARTOHADIKUSUMO
DESA adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat
tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan
pemerintahan sendiri.

3. Menurut Bintarto: desa adalah perwujudan geografis yang


ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, ekonomi, politik,
kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal
balik dengan daerah lain
Ciri-ciri masyarakat desa :
a. Dekat dengan alam
b. Ikatan sosialnya kuat
c. Adat-istiadat dan norma agama kuat
d. Hub. kekerabatan bersifat
Gemeinsschaft (paguyuban)
e. Pola pikirnya tradisional dan irrasional
f. Struktur ekonomi agraris

Unsur Desa
1. Daerah/wilayah
2. Penduduk
3. Tata kehidupan
/pemerintahan
KLASIFIKASI DESA
Menurut Perkembangannya:
1. Desa Swadaya ;
a. Masih terasing dan tertutup.
b. Sangat bergantung pada alam.
c. Memegang teguh adat.
d. Mata pencaharian agraris.
e. Penduduk jarang/sedikit. Desa Kanekes / Baduy
f. Sarana hidup kurang sekali
2. Desa Swakarya;
a. Tidak terisolir tapi jauh dari kota
b. Adat istiadat mulai longgar.
c. Perekonomi mulai berkembang
d. Infrastruktur memadai seperti
pedidikan, jalur lalulintas, dll
e. Teknologi mulai digunakan.
3. Desa Swasembada;
a. Terletak di sekitar kota.
b. Mata pencaharian sangat beragam.
c. Infrastuktur lengkap dan maju
d. Teknologi/modernisasi pembangunan.
e. Pendidikan dan mobilitas rakyat tinggi
Potensi Desa
Adalah segala sumber alami dan sumber manusia yang
terdapat dan tersimpan di desa yang dapat dimanfaatkan bagi
kelangsungan dan perkembangan desa.
Potensi fisik Desa :
1. Tanah (sawah, tegalan, kebon, dll)
2. Air , ketersediaan air khususnya untuk
irigasi dan kepentingan sehari-hari.
3. Cuaca dan iklim
4. Ternak, sebagai tenaga kerja.
5. Manusia, sebagai tenaga kerja.
Potensi Non Fisik :
1. Aparatur /pamong desa yang baik (lurah, carik, kamituwo/
kadus, bayan, kaur-kaur)
2. Lembaga Sosial desa, sebagai pendorong partisipasi warga
desa (LKMD, KUD, PKK, Karang Taruna, LSD, Dawis, Arisan, dll)
3. Keg. masyarakat desa (sambatan/gugur gunung/kerja bakti.
Pola Pemukiman Penduduk Desa
1. Memusat (Nucleated Village);
Yaitu pola pemukiman penduduk yang
menggerombol/memusat pada lokasi
tertentu sementara sawah/ ladang
melingkunginya.

Faktornya :
- Topografinya datar
- Sumber air tanah dalam
- Tanahnya subur
- Faktor keamanan
2. Menyebar (open country village)
Adalah pola pemukiman penduduk yang
menyebar /tersebar tidak merata diberbagai
tempat.
Faktornya :
- Topografinya tidak rata
- Sumber air tanah dangkal
- Tanahnya tidak subur (daerah kapur/karst)
- Dataran banjir/floodplains dan daerah dataran
pantai.
3. Memanjang (Line Village);
Adalah pola pemukiman penduduk yang
memanjang mengikuti pola/fasilitas tertentu.
Faktornya : mengikuti fasilitas tertentu, yaitu:
jalan, rel kereta api, sungai dan pantai
Paul H. Landis pola pemukiman desa ada 4:
A. The Farum Village Type ; permukiman mengumpul disekelilingnya
lahan pertanian.
B. The Nebulous Farm Type ; seperti the farm village type tapi
sebagian penduduk tinggal di luar desa.
C. The Arranged Isolated Farm Type ; pola pemukiman desa dekat
jalan utama desa dan pusat perdagangan. Desa dikelilingi lahan
pertanian dengan jarak antar rumah tidak terlalu jauh.
D. The Pure Isolated Type ; pola pemukiman desa yang berpencar
dengan disertai lahan pertaniannya masing-masing. Penduduk pada
desa ini akan berkumpul pada sebuah pusat perdagangan.
Fungsi dan manfaat desa bagi kota:
1. Sebagai sumber bahan pangan bagi kota
2. Sebagai sumber bahan mentah (raw material) bagi kota
3. Sebagai hinterland/penyokong segala kebutuhan kota
4. Sebagai asal sumber tenaga kerja bagi kota.
5. Sebagai mitra pembangunan kota.

Anda mungkin juga menyukai