Anda di halaman 1dari 15

https://www.zonasiswa.com/2016/05/pengertian-desa-kota-menurut-para-ahli.

html

Pengertian Desa & Kota ~ Geografi merupakan cabang ilmu dengan cakupan
yang sangat luas, salah satu yang kita pelajari kemarin adalah antroposfer atau
yang berhubungan fenomena-fenomena manusia dan kehidupannya di bumi.
Salah satu fenomena tersebut adalah kehidupan desa dan kota. Tapi apakah sobat
tahu apa itu desa dan apa itu kota? Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa
akan menghadirkan penjelasan lengkap mengenai pengertian desa dan kota baik
pengertian secara umum maupun pengertian menurut para ahli. Semoga
bermanfaat. Check this out!!!

Pengertian Desa dan Kota, Pengertian Desa Menurut Para Ahli, Pengertian Kota
Menurut Para Ahli, Ciri-ciri Masyarakat Desa, Ciri-ciri Masyarakat Kota. |
www.zonasiswa.com

Daftar isi:

1. Pengertian Desa

2. Pengertian Kota

A. Pengertian Desa

Desa menurut asal katanya berasal dari bahasa Sanskerta ”dhesi”, yang berarti
tanah kelahiran. Jadi, desa tidak hanya dilihat kenampakan sebutan desa fisiknya
saja tetapi juga dimensi sosial budayanya. Desa yang berarti tanah kelahiran selain
menunjukkan tempat atau daerah juga menggambarkan kehidupan sosial budaya
dan kegiatan penduduknya. Sebutan desa di beberapa wilayah berbeda-beda,
kampung/dukuh (Jawa Barat), gampong (Aceh), huta (Tapanuli), nagari (Sumatra
Barat), marga (Sumatra Selatan), wanus (Sulawesi Utara), dan dusun dati
(Maluku).

Berikut adalah beberapa pengertian desa menurut para ahli, yaitu adalah:

1. Bintarto

Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik,


serta kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya
secara timbal balik dengan daerah lain.

2. Sutardjo Kartohadikusumo

Desa adalah suatu kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.

3. William Ogburn dan M.F. Nimkoff

Desa merupakan keseluruhan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah


terbatas.

4. S.D. Misra

Desa merupakan kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan
batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 sampai 1.000 are.

5. Paul H. Landis
Desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-
ciri mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal, adanya ikatan perasaan
yang sama tentang kebiasaan, serta cara berusaha bersifat agraris dan sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor alam, seperti iklim, topografi, serta sumber daya
alam.

6. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, bab I, pasal 1

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk


mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul
serta adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan
berada di daerah kabupaten.

7. Daldjoeni

Desa merupakan permukiman manusia yang letaknya di luar kota dan


penduduknya berpangupajiwa agraris.

SUGGESTED NEWSSteepto

Pria di seluruh dunia takut akan 9 hal ini

BrainBerries

10 alasan untuk tidak membuat tato

BrainBerries

Beberapa ciri kehidupan di desa antara lain adalah sebagai berikut:

Mempunyai wilayah sendiri


Mempunyai sistem masyarakat sendiri

Kehidupan sangat erat dengan lingkungan alam

Sifat gotong royong masih tertanam kuat pada warga masyarakat desa

Masyarakat desa merupakan paguyuban (gemeinschaft) yaitu gaya hidup


berdasarkan ikatan kekeluargaan yang kuat

Struktur ekonominya bersifat agraris

Jumlah penduduk tidak terlalu banyak dan luas daerah tidak terlalu besar

Proses sosial berjalan lambat

Kehidupan bersifat tradisional

Tata pemerintahan dipimpin oleh kepala desa yang dipilih oleh rakyatnya

Masyarakat desa pada umumnya masih memegang norma-norma agama secara


kuat

B. Pengertian Kota

Ketika mendengar kata kota, pikiran kita tentu menunjuk suatu kawasan yang
sangat ramai, lalu lintas yang padat, pertokoan yang berderet-deret, dan fasilitas
umum yang tersedia di berbagai tempat. Pada dasarnya kota merupakan wilayah
di permukaan bumi yang sebagian besar wilayahnya ditutupi oleh fenomena dan
gejala sosial hasil rekayasa manusia, serta merupakan areal konsentrasi penduduk
dengan mata pencarian di luar sektor agraris.

Berikut adalah beberapa pengertian kota menurut para ahli, yaitu adalah:
1. Bintarto

Kota adalah kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan


kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang
heterogen serta coraknya materialistis. Masyarakat kota terdiri atas penduduk asli
daerah tersebut dan pendatang. Masyarakat kota merupakan suatu masyarakat
yang heterogen, baik dalam hal mata pencaharian, agama, adat, dan kebudayaan.

2. Max Weber

Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya pasar sebagai
benteng serta mempunyai sistem hukum tersendiri dan bersifat kosmopolitan.

3. Louis Wirth

Kota adalah permukiman yang relatif besar, padat, dan permanen, dihuni oleh
orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.

4. Grunfeld

Kota adalah suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi
daripada kepadatan penduduk nasional, struktur mata pencaharian nonagraris, dan
sistem penggunaan tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung
tinggi yang lokasinya berdekatan.

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987, pasal 1

Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan
administrasi yang diatur dalam perundang-undangan, serta permukiman yang
telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.
6. Burkhad Hofmeister

Kota adalah suatu pemusatan keruangan tempat tinggal dan tempat kerja sama
manusia yang sebagian besar sumber kehidupannya ada pada sektor sekunder
(industri dan perdagangan) dan sektor tersier (jasa dan pelayanan masyarakat),
dengan pembagian kerja yang khusus, pertumbuhan penduduknya sebagian besar
disebabkan oleh tambahan kaum pendatang, serta mampu melayani kebutuhan
barang dan jasa bagi wilayah yang jauh letaknya.

Ciri-ciri masyarakat perkotaan antara lain:

Hubungan sosial bersifat gesselschaft (patembayan), hubungan jangka pendek

Kehidupaan bersifat individualistik

Masyarakat beraneka ragam

Pandangan hidup masyarakatnya lebih rasional

Norma-norma keagamaan tidak begitu ketat

Adanya segregasi keruangan

Adanya lapangan pekerjaan yang bermacam-macam

https://subiantogeografi.wordpress.com/pengertian-desa-dan-kota/

Menurut Paul H Landis,

a.Untuk maksud statistic.

Pedesaan adalah daerah dengan jumlah penduduk kurang dari 2500 orang

b.Sedang untuk maksud kajian psikologi social


Desa adalah daerah dimana hubungan pergaulanya ditandai dengan derajat
intensitas yang tinggi.

Menurut Sutarjo Kartohadikusumo,

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bermukim sutau masyarakat yang
berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan pemerintah sendiri.

Unsure-unsur dalam desa meliputi :

a.Daerah (lingkungan geografis)

b.Penduduk, yang meliputi berbagai hal tentang kependudukan seperti : jumlah,


persebaran, mata pencaharian dll

c.Tata kehidupan, meliputi segala hal yang yang menyangkut seluk beluk
kehidupan masyarakat desa.

Sedangkan pengertian desa dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering
di istilahkan dengan kampung,yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari
keramaian kota,yang di huni sekelompok masyrakat di mana sebagian besar mata
pencaharianya sebagai petani sedangkan secara atmininistrastif desa adalah yang
terdiri dari satu atau lebih atau dusun di gabungkan hingga menjadi suatu daerah
yang berdiri sendiri atao berhak mengatur rumah tangga sendiri (otonomi).

Ø SYARAT-SYARAT DESA
Mempunyai wilayah, Adanya penduduk, Mempunyai pemerintahan, Berada
langsung di bawah camat, Mempunyai kebiasaan-kebiasaan pergaulan sendiri.

Ø FUNGSI DESA

Fungsi Desa sebagai :

sumber bahan pangan, penghasilan bahan mentah, penghasil tenaga kerja, pusat-
pusat industri kecil.

Ø KLASIFIKASI DESA

Berdasarkan tingkat pembangunan dan kemampuan mengembangkan potensi


yang dimilikinya,desa dapat diklasifikasikan menjadi berikut ini :

a. Desa swadaya

Desa swadaya adalah suatu wilayah pedesaan yang hampir seluruh masyarakatnya
mampu memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakan sendiri.

Ciri-ciri desa swadaya :

1) Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.

2) Penduduknya jarang.

3) Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.


4) Bersifat tertutup.

5) Masyarakat memegang teguh adat.

6) Teknologi masih rendah.

7) Sarana dan prasarana sangat kurang.

8) Hubungan antarmanusia sangat erat.

9) Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.

b. Desa swakarya

Desa swakarya adalah desa yang sudah bisa memenuhi kebutuhannya


sendiri,kelebihan produksi sudah mulai dijual kedaerah-daerah lainnya.

Ciri-ciri desa swakarya :

1) Adanya pengaruh dari luar sehingga mengakibatkan perubahan pola pikir.

2) Masyarakat sudah mulai terlepas dari adat.

3) Produktivitas mulai meningkat.

4) Sarana prasarana mulai meningkat.

5) Adanya pengaruh dari luar yang mengakibatkan perubahan cara berpikir.

c. Desa swasembada

Desa swasembada adalah desa yang lebih maju dan mampu mengembangkan
semua potensi yang ada secara optimal,dengan ciri-ciri berikut :

1) Hubungan antarmanusia bersifat rasional.

2) Mata pencaharian homogen.

3) Teknologi dan pendidikan tinggi.

4) Produktifitas tinggi.

5) Terlepas dari adat.


6) Sarana dan prasarana lengkap dan modern.

Ø DEFINISI KOTA

A. Menurut MENTERI DALAM NEGERI RI NO. 4/1980

1.KOTA adalah suatu wilayah yang mempunyai batas administrasi wilayah

2. KOTA adalah lingkungan kehidupan yang mempunayi cirri non-agraris

B. Secara GEOGRAFIS

KOTA adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsure-unsur alami
dan non-alami dengan gajala pemusatan penduduk tinggi, corak kehidupan yang
heterogen, sifat penduduknya individualistis dan materialistis.

Ø CIRI FISIK KOTA

Adanya sarana ekonomi, Gedung pemerintahan, Alun-alun, Tempat parker,


Sarana rekreasi, Sarana olah raga, Komplek perumahan.

Ø CIRI MASYARKAT KOTA

Ciri Masyarakat Kota

– Adanya keanekaragaman penduduk


– Sikap penduduk bersifat individualistik

– Hubungan sosial bersifat Gesselsehaft (Patembayan)

– Adanya pemisahan keruangan yang dapat membentuk komplek-komplek


tertentu

– Norma agama tidak ketat

– Pandangan hidup kota lebih rasional

Ø KLASIFIKASI KOTA

A. Menurut Jumlah Penduduk

1. Kota Kecil =penduduknya antara 20.000-50.000 jiwa

2. Kota sedang =penduduknya antara 50.000-100.000 jiwa

3. Kota besar =penduduknya antara 100.000-1.000.000 jiwa

4. Metropolitan =penduduknya antara 1.000.000-5.000.000 jiwa

5. Megapolitan =penduduknya lebih dari 5.000.000 jiwa

B. Menurut tingkat perkembangan

1. Tahap eopolis adalah tahap perkembangan desa yang sudah teratur dan
masyarakatnya merupakan peralihan dari pola kehidupan desa kea rah kehidupan
kota.

2. Tahap polis adalah suatu daerah kota yang sebagian penduduknya masih
mencirikan sifat-sifat agraris.
3. Tahap metropolis adalah suatu wilayah kota yang ditandai oleh penduduknya
sebagaian kehidupan ekonomi masyarakat ke sector industri.

4. Tahap megapolis adalah suatu wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa
kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk jalur perkotaan.

5. Tahap tryanopolis adalah suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan
pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas, tingkat kriminalitas tinggi.

6. Tahap necropolis (Kota mati) adalah kota yang mulai ditinggalkan


penduduknya.

Ø CIRI-CIRI MASYARAKAT DESA

a. Kehidupan tergantung pada alam

b. Toleransi sosialnnya kuat

c. Adat-istiadat dan norma agama kuat

d. Kontrol sosialnya didasarkan pada hokum informal

e. Hubungan kekerabatan didasarkan pada Gemeinssehaft (paguyuban)

f. Pola pikirnya irrasional

g. Struktur perekonomian penduduk bersifat agraris.

a)Homogeny social

Biasanya desa terdiri dari beberapa kerabat yang masih mempunyai hubungan erat

b)Hubungan primer
Dengan hubungan yang masih erat sehingga sifat kebersamaan, kegotong
royongan sangat tercermin dalam keseharianya.

c)Mempiunyai kpontrol social yang kletat

Masalah yang dihadapi merupakan masalah bersama dan juga harus diselesaikan
dan disoroti bersama pula.

d)Nilai kegotong royongan masih subur

e)Terdapat ikatan social yang berupa nilai-nilai yang berupa nilai-nilai adat dan
kebudayaan yang harus dipatuhi oleh setiap anggpta masyarakat

Ø POTENSI DESA

potensi fisik : pertanian

potensi social : gotong royong, apatur desa, lembaga social

Ø FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM PERHUBUNGAN


DESA

Topografi, Letak desa, Fungsi desa

Ø DEFINISI DESA

A. Menurut UU No. 5 Tahun 1979


DESA adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk, sebagai
kesatuan masyarakat hokum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah
langsung di bawah Camat dan mempunyai hak otonomi dalam ikatan negara
kesatuan RI.

B. Menurut SUTARDJO KARTOHADIKUSUMO

DESA adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat
yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.

C. Menurut tinjauan geografi

DESA adalah suatu perwujudan geografis, yang ditimbulkan oleh unsure-unsur


fisigrafis, sosial, ekonomi, politik dan budaya dan memiliki hubungan timbal-
balik dengan daerah lain.

Ø POLA PERSEBARAN DESA

Faktor-faktor yang mempengaruhi pola persebaran desa:

Letak desa, Keadaan iklim, Kesuburan tanah, Tata air, Keadaan ekonomi,
Keadaan budaya

Ø POLA PERSEBARAN DESA

1. Pola memanjang mengikuti jalan raya. Pola ini umumnya terdapat di


pedalaman
2. Pola mengikuti rel kereta api

3. Mengikuti garis pantai

4. Pola masyarakat

Penyebarannya:

a. Terdapat di daerah pegunungan (dataran tinggi)

b. Daerah yang berelief kasar

5. Pola Desa Tersebar

Pola desa yang tidak teratur. Pola desa ini banyak dijumpai di daerah Karst
(Kapur)

Anda mungkin juga menyukai