Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk interaksi antara individu-


individu yang berada dalam kelompok tersebut. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani,
sekolompok manusia dapat dikatakan masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta
sistem/ aturan yang sama. Dengan kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama
mereka berdasarkan kemaslahatan.

Masyarakat desa dan Masyarakat perkotaan selalu menjadi topik yang menarik untuk
dibahas. Banyak orang mengatakan bahwa masyarakat desa jauh tertinggal dalam berbagai
aspek jika dibandingkan dengan masyarakat kota, hal ini disebabkan oleh wilayah
pembangunan nasional tidak tersentuh daerah pedesaan. Oleh karena itu banyak yang berpikir
bahwa kehidupan di kota lebih baik daripada di desa, karena sumber mata pencaharian lebih
banyak ada di kota.

Ada banyak ciri-ciri dari masyarakat kota dan masyarakat desa yang berbeda-beda.
Desa biasanya hubungan antar masyarakatnya lebih kuat dan erat bila dibandingkan dengan
masyarakat kota, sedangkan masyarakat kota atau sering disebut Urban Community lebih
ditekankan pada pembagian kerja, kemungkinan mendapat pekerjaan lebih banyak, serta
hubungan sosial dan kebudayaan yang merenggang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Konflik?
2. Apa itu Masyarakat Pedesaan?
3. Apa itu Masyarakat Perkotaan?
4. Apa konflik yang sering terjadi antara Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat
Perkotaan?

1
BAB II

PEMBAHASAn

2.2 Masyarakat Pedesaan

A. Pengertian Masyarakat Desa

Masyarakat dan pedesaan atau desa, dua kata yang mempunyai arti tersendiri. Untuk
mendapatkan pengertian dari dua kata ini harus diartikan terlebih dahulu kata perkata.
Misalnya, Masyarakat diartikan golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia
dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu
sama lain. Masyarakat dapat juga diartikan sebagai sekumpulan manusiayang saling
berinteraksi. Yang dimaksud dengan desa menurut SutardjoKartodikusuma mengemukakan
sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimanabertempat tinggal suatu
masyarakat pemerintahan tersendiri.

Menurut Paul H.Landis, definisi tentang desa dengan cara membuat tiga pemilahan
berdasarkan pada tujuan analisis. Untuk tujuan analisis statistik, desa didefinisikan sebagai
suatu lingkungan yang penduduknya kurang dari 2500 orang. Untuk tujuan analisa sosial
psikologi, desa didefinisikan sebagai suatu lingkungan yang penduduknya memiliki
hubungan yang akrab dan serba informal di antara sesama warganya. Sedangkan untuk tujuan
analisa ekonomi, desa didefinisikan sebagai suatu lingkungan yang penduduknya tergantung
kepada pertanian.

B. Karakteristik Masyarakat Desa/Pedesaan

Masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidupbermasyarakat, biasanya


tanpak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian
karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di daerah tertentu.
Masyarakat desa juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama
warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggotamasyarakat yang amat kuat dan pada
hakekatnya bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat itu sendiri dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia
untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya.

2
C. Ciri Masyarakat Desa/Pedesaan

1. Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih


mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas
wilayahnya.

2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.

3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.

4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat
istiadat, dan sebagainya.

2.3 Masyarakat Kota
A. Pengertian Masyarakat Kota
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community, adalah masyarakat kota yang
tidak tertentu jumlah penduduknya. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat
kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Masyarakat kota adalah masyarakat yang anggota-anggotanya terdiri dari manusia
yang bermacam-macam lapisan / tingkatan hidup, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain.
Perhatian khusus masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek serta pakaian, makanan
dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian yang luas misalnya kalau menghidangkan
makanan, yang di utamakan adalah bahwa makanan yang dihidangkan tersebut memberikan
kesan bahwa yang menghidangkannya mempunyai kedudukan sosial yang tinggi. Bila ada
tamu, di usahakan menghidangkan makanan yang ada dalam kaleng, demikian pula masalah
pakaian dianggap sebagai alat kebutuhan sosial.

B.  Karakteristik Masyarakat Kota


Karakteristik / ciri-ciri masyarakat kota, yaitu :
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah 
peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung  pada
orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. 
3. Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik
dan agama dan sebagainya.  

3
4. Interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada
kepentingan umum.
5.  Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas
yang nyata.
6.   Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota dari pada warga desa. 
7.   Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan
individu. 
8.   Jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarakat perkotaan. 
9.   Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya
terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

2.4 Ketergantungan Antara Desa dan Kota

Manusia hidup berdampingan dengan manusia lain tentu saling membutuhkan satu
dengan yang lain. Tidak hanya antarmanusia yang saling membutuhkan, namun antardaerah
di mana manusia itu tinggal juga saling membutuhkan dan saling memenuhi keperluan hidup.
Masyarakat perkotaan dan pedesaan terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan,
karena di antara mereka saling membutuhkan.
Adanya ketergantungan Masyarakat kota dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya,
yaitu masyarakat kota membutuhkan bahan pangan yang dikirim dari pedesaan seperti beras,
sayur-mayur, buah-buahan, dan daging hasil ternak dari desa, dan masyarakat kota pun masih
memerlukan tenaga kerja kasar dari masyarakat desa seperti petukangan untuk membangun
rumah dan pekerjaan kasar lainnya yang tidak biasa dikerjakan oleh masyarakat kota.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang saling membutuhkan dan
saling ketergantungan.

4
BAB III
KESIMPULAN

Manusia hidup berdampingan dengan manusia lain tentu saling membutuhkan satu
dengan yang lain. Tidak hanya antarmanusia yang saling membutuhkan, namun antardaerah
di mana manusia itu tinggal juga saling membutuhkan dan saling memenuhi keperluan hidup.
Masyarakat perkotaan dan pedesaan terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan,
karena di antara mereka saling membutuhkan.
Adanya ketergantungan Masyarakat kota dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya,
yaitu masyarakat kota membutuhkan bahan pangan yang dikirim dari pedesaan seperti beras,
sayur-mayur, buah-buahan, dan daging hasil ternak dari desa, dan masyarakat kota pun masih
memerlukan tenaga kerja kasar dari masyarakat desa seperti petukangan untuk membangun
rumah dan pekerjaan kasar lainnya yang tidak biasa dikerjakan oleh masyarakat kota.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang saling membutuhkan dan
saling ketergantungan. Diantara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat
ketergantungan karena keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Berikut ini beberapa
contoh saling ketergantungan antara masyarakat kota dan desa :

1.    Ketergantungan Masyarakat Kota pada Masyarakat Desa


a.  Masyarakat kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan akan bahan-bahan
pangan seperti beras, sayur-mayur, daging, dan ikan.
b.  Masyarakat kota membutuhkan desa dalam mencari tenaga kerja untuk membantu dalam
kegiatan ekonomi, maupun kegiatan rumah tangga.
c.  Masyarakat kota membutuhkan masyarakat desa dalam penyediaan bahan baku bangunan
seperti kayu, batu-bata, pasir dan bambu.
d.  Masyarakat kota membutuhkan masyarakat desa dalam kebutuhan akan kesenian
daerah/rakyat dan pemasok barang-barang seni misal kerajinan tangan, batik, souvenir dan
lain-lain.
  
2.    Ketergantungan Masyarakat Desa pada Masyarakat Kota
a. Masyarakat desa membutuhkan seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan
pembasmi hama pertanian yang banyak disediakan di pertokoan masyarakat kota.
b. Orang desa membutuhkan masyarakat kota sebagai konsumen, untuk meningkatkan
pemasaran hasil bumi dan produksi pertanian, peternakan dan lain-lain.

5
c.  Masyarakat pedesaan membutuhkan banyak tenaga ahli yang banyak tinggal di kota,
untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dalam peningkatan dan pengelolaan hasil pertanian.
d. Orang desa membutuhkan masyarakat perkotaan dalam rangka mendapatkan pengetahuan
maupun barang berteknologi modern misal alat produksi pertanian (traktor), alat komunikasi,
informasi dan media elektronik.

Anda mungkin juga menyukai