Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENGANTAR SOSIOLOGI

“PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN”

Disusun Oleh :

Dela Kurnia 07031281823054

Muhammad Rizky Wicaksono 07031281823096

Muhammad Imam Akbar 07031181823008

Muhammad Farhan Hasyim 07031181823018

Yudhis Tesya Anggi Sapitri 07031281823237

Dosen Pengampu : Mery Yanti, S.Sos, MA

Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sriwijaya

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Kami ingin mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya :

1. Orang Tua yang telah memberikan dukungan dan mendoakan kami selama kami
mengerjakan tugas ini.
2. Ibu Merry Yanti, S.Sos, MA selaku Dosen Pengampu Pengantar Sosiologi yang
telah memberikan tugas kepada kami dan mengarahkan dalam proses kami
mengerjakannya.
3. Teman-teman Ilmu Komunikasi Kelas B Prodi komunikasi Universitas Sriwijaya
yang telah memberikan motivasi dan mendukung kelompok kami.
4. Kelompok 11 yang telah bekerja sama dan bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah Pengantar
Antropologi “Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan” ini bias memberikan manfaat
maupun informasi untuk penyusun maupun pembaca.

Indralaya, 20 Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan Sosial


B. Unsur – Unsur Perubahan Sosial
C. Bentuk – Bentuk Perubahan Sosial
D. Pengertian Perubahan Kebudayaan
E. Unsur – Unsur Perubahan Kebudayaan
F. Bentuk – Bentuk Perubahan Kebudayaan
G. Bentuk – Bentuk Perubahan Sosial Budaya
H. Faktor – Faktor Perubahan Sosial Budaya
I. Dampak Perubahan Sosial Budaya

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan sosial masyarakat terjadi karena adanya perubahan dan
modifikasi pola kehidupan manusia. Perubahan ini tidak selalu bersifat kemajuan,
namun ada juga yang bersifat terbelakang. Soemarddjan menjelaskan bahwa
perubahan ini terjadi pada lembaga kemasyarakatan yang juga memengaruhi sistem
sosialnya. Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial
terjadi dari keadaan tertentu ke keadaan lainnya.
Secara garis besar, perubahan budaya dapat terjadi karena pertambahan dan
pengurangan jumlah penduduk, adanya penemuan baru di masyarakat, atau adanya
bentuk pemberontakan (revolusi) maupun konflik antar masyarakat yang mau tidak
mau harus diikuti oleh seluruh tatanan masyarakat. Segala bentuk perubahan ini
akan diikuti dengan berbagai perubahan, salah satunya adalah perubahan budaya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian Perubahan Sosial?
2. Apa Pengertian Perbuahan Kebudayaan?
3. Apa Faktor – Faktor Perubahan Sosial?
4. Apa Faktor – Fatkor Perubahan Kebudayaan?
5. Apa Dampak Perubahan Sosial Budaya?

C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa/i dapat mengetahui Pengertian Perubahan Sosial.
2. Mahasiswa/i dapat mengetahui Pengertian Perubahan Kebudayaan.
3. Mahasiswa/i dapat mengetahui Faktor Perubahan Sosial.
4. Mahasiswa/i dapat mengetahui Faktor Perubahan Kebudayaan.
5. Mahasiswa/i dapat mengetahui Dampak Perubahan Sosial Budaya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan Sosial menurut Para Ahli


Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi
sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Adapun Perubahan Sosial menurut
beberapa ahli :

1. Selo Soemardjan
Perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan termasuk nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku
antar kelompok dalam masyarakat.

2. Gillin
Cara-cara hidup yang telah diterima baik karena kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology maupun adanya
penemuan baru dalam masyrakat itu.

3. Kingsley Davis
Menurut Kingsley Davis Perubahan Sosial adalah perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

4. Mac Iver
Mac Iver berpendapat bahwa Perubahan Sosial adalah perubahan
yang terjadi dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan
hubungan sosial.
5. William Oqburn
Perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material
maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-
unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.

B. Unsur – Unsur Perubahan Sosial


Ada beberapa Unsur yang dapat mempengaruhi terjadinya Perubahan
Sosial, Seperti :

1. Interaksi sosial
Hubungan timbal balik antara individu-individu, kelompok-
kelompok, individu-kelompok dalam kehidupan masyarakat.

2. Lembaga-lembaga sosial
Lembaga yang memuat aturan-aturan pada kebutuhan pokok
manusia dari segala tingkatannya.

3. Kelompok sosial
Pengelempokan manusia berdasarkan kepentingan tertentu.

4. Pelapisan (stratifikasi) sosial


Pengelompokan penduduk/masyarakat berdasarkan tingkat
sosialnya.
C. Bentuk – Bentuk Perubahan Sosial menurut Soerjono Soekanto
Perubahan sosial dapat terjadi dalam segala bidang yang wujudnya dapat
dibagi menjadi beberapa bentuk. Beberapa bentuk perubahan sosial menurut
Soekanto, yaitu sebagai berikut :

1. Perubahan yang Terjadi Secara Lambat dan Perubahan yang Terjadi


Secara Cepat
Perubahan terjadi secara lambat akan mengalami rentetan perubahan
yang saling berhubungan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Perkembangan perubahan ini termasuk dalam evolusi.
Perubahan secara evolusi dapat diamati berdasarkan batas waktu
yang telah lampau sebagai patokan atau tahap awal sampai masa
sekarang yang sedang berjalan. Adapun penentuan kapan perubahan
tersebut terjadi, bergantung pada orang yang bersangkutan.
Perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah dasar atau
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, perubahan itu dinamakan
revolusi. Contohnya, Revolusi Industri di Eropa.
Revolusi tersebut menyebabkan perubahan besar-besaran dalam
proses produksi barang-barang industri. Contoh lain Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yang mengubah tatanan kenegaraan dan sistem
pemerintahan NKRI.

2. Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Perubahan yang


Pengaruhnya Besar
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang
memengaruhi unsur-unsur kehidupan masyarakat. Akan tetapi,
perubahan ini dianggap tidak memiliki arti yang penting dalam struktur
sosial. Contohnya, perubahan mode pakaian yang tidak melanggar nilai
sosial.
Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang dapat
memengaruhi lembaga-lembaga yang ada pada masyarakat. Misalnya,
perubahan sistem pemerintahan yang memengaruhi tatanan kenegaraan
suatu bangsa.

3. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak


Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki merupakan perubahan yang memang
telah direncanakan sebelumnya terutama oleh pihak yang memiliki
wewenang untuk mengeluarkan kebijaksanaan.
Misalnya, penerapan program Keluarga Berencana untuk
membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan menurunkan angka
pertumbuhan penduduk. Perubahan yang tidak dikehendaki umumnya
beriringan dengan perubahan yang dikehendaki.
Misalnya adanya pembuatan jalan baru yang melalui suatu desa
maka sumber alam desa akan mudah dipasarkan ke kota. Dengan
demikian, tingkat kesejahteraan penduduk desa akan meningkat.
Meskipun begitu lancarnya hubungan desa dengan kota
menyebabkan mudahnya penduduk desa melakukan urbanisasi dan
masuknya budaya kota terutama yang bersifat negatif, seperti mode
yang dipaksakan, minuman keras, dan keinginan penduduk desa untuk
memiliki barang-barang mewah.

D. Pengertian Perubahan Kebudayaan menurut Para Ahli


Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat
adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda,
sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan. Definisi perubahan
(dinamika) kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.

1. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin


Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara hidup
yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan
penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
2. Samuel Koenig
Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasimodifikasi yang
terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut
terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.

3. Selo Soemardjan
Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-
nilai, sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.

E. Unsur – Unsur Perubahan Kebudayaan


Ada beberapa Unsur yang dapat mempengaruhi terjadinya Perubahan
Kebudayaan, Seperti :

1. Sistem Peralatan Hidup


Peralatan dan perlengkapan hidup manusia seperti perumahan,
pakaian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, dan
transportasi.

2. Bahasa
Bahasa adalah sarana komunikasi utama manusia uuntuk mengenal
sesamanya. Bahasa meliputi bahasa lisan, dan bahasa tulis.

3. Sistem Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki masyarakat sangat terkait dengan
pengalaman hidup yang dilalui masyarakat tersebut. Contohnya seperti
dengan perkembangan teknologi yang sering mengalami perubahan.

4. Sistem Kemasyarakatan
Adanya Sistem kemasyarakatan yang sering berubah juga
mempengaruhi sistem perkawinan dan lain sebagainya.
5. Sistem Ekonomi sebagai Mata Pencaharian
Sistem Ekonomi yang dimaksud adalah yang meliputi pertanian,
pertenakan, perikanan dll. Sistem mata pencaharian masyarakat juga selalu
berubah.

6. Sistem Religi
Sistem Religi yang dianut masyarakat telah mengalami perubahan,
dulu mereka menganut animism dan dinamisme sekarang orang telah
menganut agama dan memercayai adanya Tuhan

7. Kesenian
Meliputi seni tari, seni suara, seni luki. Seni pahat, seni music dll.
Bentuk seni ini mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

F. Bentuk – Bentuk Perubahan Kebudayaan


Bentuk-bentuk perubahan kebudayaan terdiri atas beberapa macam. Berikut
ini bentuk-bentuk perubahan kebudayaan :

1. Difusi Kebudayaan
Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran unsur-unsur
kebudayaan dari satu orang ke orang lain atau dari masyarakat satu ke
masyarakat lain.

2. Akulturasi Kebudayaan
Akulturasi kebudayaan adalah proses penerimaan unsur-unsur
kebudayaan asing oleh kebudayaan asli yang kemudian diseleksi dan
disesuaikan dengan kebudayaan setempat. Akulturasi terjadi apabila ada
kebudayaan dari bangsa yang berbeda saling memengaruhi sehingga
terbentuk suatu kebudayaan baru. Contoh: bentuk rumah joglo (Jawa
Tengah) merupakan bentuk rumah Jawa dipengaruhi oleh unsur-unsur
kebudayaan dari luar yang sudah disesuaikan.
3. Asimilasi Kebudayaan
Asimilasi kebudayaan adalah proses percampuran dua kebudayaan
atau lebih sehingga menghasilkan kebudayaan yang baru. Contoh:
percampuran antara kebudayaan Yunani dengan kebudayaan Asia Kecil
menghasilkan kebudayaan Hellenis.

4. Inovasi
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber
daya alam, energi, modal, pengaturan tenaga kerja dan penggunaan
teknologi yang menyebabkan adanya sistem produksi dan produk-produk
baru. Inovasi berkaitan dengan pembaruan kebudayaan khususnya unsur
teknologi dan ekonomi. Adanya inovasi pada berbagai bidang termasuk
sosial dan budaya akan memberi pengaruh yang luas pada berbagai
kehidupan di masyarakat. Pengaruh tersebut tampak pada adanya
perubahan perilaku sosial, adat istiadat, dan pergeseran niali-nilai dan
norma yang berlaku di masyarakat. Contohnya penemuan handphone telah
mengubah pola dan cara berkomunikasi masyarakat. Dengan adanya HP
komunikasi tidak harus dilakukan dengan tatap muka tapi dapat
dilaksanakan dengan secara tidak langsung. Penemuan HP telah mengubah
cara orang dalam berkomunikasi.

G. Bentuk – Bentuk Perubahan Sosial Budaya


Perubahan – perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat dibedakan
menjadi beberapa bentuk sebagai berikut :

1. Dilihat dari Proses/Waktu


a. Perubahan Secara Lambat (Evolusi)
Perubahan evolusi adalah perubahan yang berlangsung lama
dengan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan
lambat. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa ada
tekanan terlebih dahulu. Hal ini terjadi karena rakyat berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan keperluan – keperluan, dan kondisi –
kondisi baru yang timbul mengikuti perubahan masyarakat.
Contoh : Perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat
modern

b. Perubahan Secara Cepat (Revolusi)


Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung
relative cepat dan mengenai dasar – dasar atau sendi – sendi pokok
kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan – perubahan
yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu.
Secara umum, revolusi dapat terjadi apabila terdapat hal-hal
seperti berikut ini :
1. Harus ada keinginan untnk mengadakan suatu
perubahan. Hal ini terjadi karena di masyarakat terdapat
perasaan tidak puas terhadap suatu keadaan sehingga ada
keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan
dari keadaan tersebut.
2. Adanya seorang pemimpin atau kelompok orang yang
dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
3. Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-
keinginan masyarakat tersebut, untuk kemudian
meneruskan serta menegaskan rasa tidak puas dari
masyarakat untuk dijadikan program dan arah bagi
gerakan masyarakat.
4. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan tujuan
gerakan revolusi kepada masyarakat.
5. Harus ada momentum (pemilihan waktu yang tepat)
untuk terjadinya revolusi.
Contoh : Revolusi Industri, Revolusi Kemerdekaan
2. Dilihat dari Pengaruh
a. Perubahan yang pengaruhnya Kecil
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang
kurang membawa pengaruh langsung atau kurang berarti bagi
masyarakat yang bersangkutan. Perubahan yang demikian ini tidak
sampai membuat keguncangan-keguncangan dalam masyarakat
Contoh : Perubahan mode pakaian, rambut, dan sebagainya

b. Perubahan yang pengaruhnya Besar


Perubahan dikatakan memiliki pengaruh besar bagi
masyarakat apabila perubahan tersebut dapat mengubah sendi-sendi
kehidupan masyarakat yang penting, seperti sistem kepemilikan
tanah, stratifikasi sosial, sebagainya.
Contoh : Industrialisasi

3. Dilihat dari Penyebab


a. Perubahan yang dikehendaki/direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan - perubahan
yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu
oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam
masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan
dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang
yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin
satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu,
suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian
dan pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan
berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki
Contoh : Proses pembangunan, program KB, pekan imunisasi
nasional
b. Perubahan yang Tidak dikehendaki/direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa
perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan
masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan,
perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu
kekacauan ataukendala-kendala dalam masyarakat pembukaan
lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan.
Contoh : Bencana alam

4. Dilihat dari Hasil


a. Perubahan yang membawa ke arah kemajuan (Progress)
Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan
yang memberi dan membawa kemajuan pada masyarakat. Hal ini
tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu bisa memberikan
keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia. Perubahan
kondisi masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang
masih sederhana, menjadi masyarakat maju dengan berbagai
kemajuan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan
merupakan sebuah perkembangan dan pembangunan yang
membawa kemajuan.
Contoh : Penemuan alat – alat transportasi, penemuan alat alat
komunikasi

b. Perubahan yang membawa ke arah kemunduran (Regres)


Tidak semua perubahan yang bertujuan kea rah kemajuan
selalu berjalan sesuai rencana. Terkadang, dampak negatof yang
direncanakan pun muncul dan bisa menimbulkan masalah baru.
Jika, perubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi masyarakat,
maka perubahan itu dianggap sebagai suatu kemunduran.
Contoh : Penggunaan handphone karena secara tidak langsung telah
mengurangi komunikasi fisik dan sosialisasi secara secara langsung.
H. Faktor – Faktor Perubahan Sosial Budaya
Dampak langsung dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia adalah
perubahan sosial budaya itu ada didalam kehidupan masyarakat. Sayangnya
perubahan ini tidak selalu baik, ada juga yang tidak baik dan tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia. Perubahan ini bisa dilakukan siapa saja,
baik secara individu, sekelompok orang, maupun mayoritas masyarakat. Sebab-
sebab tersebut mungkin bersumber pada masysarakat itu sendiri dan ada yang
letaknya diluar ataupun faktor intern.

1. Faktor Intern
Yaitu faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat
itu sendiri, antara lain :
a. Perubahan Jumlah Penduduk
Bertambahnya penduduk yang sangat cepat, menyebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama yang
menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan. Pertambahan
penduduk menyebabkan perubahan sosial. Hal itu bisa
disebabkan oleh adanya kelahiran dan kematian, namun juga
bisa karena adanya perpindahan penduduk, baik transmigrasi
maupun urbanisasi. Transmigrasi dan urbanisasi dapat
mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk daerah yang
dituju, serta berkurangnya jumlah penduduk daerah yang
ditinggalkan. Akibatnya terjadi perubahan dalam struktur
masyarakat, seperti munculnya berbagai profesi dan kelas sosial.
b. Penemuan – Penemuan Baru (Discovery)
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia
akan barang dan jasa semakin bertambah kompleks. Oleh karena
itu berbagai penemuan baru diciptakan oleh manusia untuk
membantu atau memudahkan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya. Adanya penemuan baru dapat menyebabkan
terjadinya perubahan. Proses penemuan baru disebut inovasi.
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan
dibedakan menjadi dua, yaitu discovery dan invention.
Discovery adalah suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh
individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu
dapat berupa alat-alat baru ataupun ideide baru. Sedangkan
Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery,
sehingga penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat
diterapkan atau difungsikan.
c. Konflik dalam Masyarakat
Suatu konflik yang kemudian disadari dapat memecahkan
ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi
yang justru akan menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila
demikian, maka biasanya terbentuk keadaan yang berbeda
dengan keadaan sebelum terjadi konflik.. Hal ini disebabkan
oleh adanya perbedaan dalam masyarakat. Walaupun konflik
bersifat disosiatif atau memecah belah hubungan dalam
masyarakat, konflik pasti akan diiringi oleh proses akomodasi
yang justru dapat menguatkan ikatan sosial.
d. Pemberontakan atau Revolusi
Terjadinya pemberontakan diawali dengan adanya
ketidakpuasan sebagian masyarakat. Ketidakpuasan ini
diarahkan pada sistem kekuasaan yang dianggapnya tidak cocok
sehingga mendorong untuk keluar dan membuat sistem
kekuasaan yang berbeda. Rezim yang bertindak despotik atau
lalim menimbulkan ketidakadilan di masyarakat sehingga
mendorong sebagian masyarakat yang merasa tidak diuntungkan
melakukan pemberontakan. Situasi dan kondisi ini
memunculkan revolusi sebagai wujud dari pemberontakan.
Adanya revolusi akan membawa perubahan-perubahan besar
dalam tubuh masyarakat.
2. Faktor Eksternal
Yaitu faktor perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat itu,
antara lain :
a. Lingkungan Alam Fisik yang ada di Sekitar Manusia
Perubahan dapat disebabkan oleh lingkungan fisik, seperti
terjadinya gempa bumi, taufan, banjir besar, dan lain-lain
mungkin menyebabkan bahwa masyarakat yang mendiami
daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat
tinggalnya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat
tinggalnya yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri
dengan keadaan alam yang baru tersebut.
b. Peperangan
Peperangan yang terjadi antara negara yang satu dengan
negara yang lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan yang
sangat mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya,
sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh
unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa,
kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Perubahan-
perubahan itu umumnya terjadi pada negara yang kalah perang
karena biasanya negara yang menang cenderung untuk
memaksakan nilai-nilai, budaya, cara-cara, dan lembaga
kemasyarakatannya kepada negara tersebut.

I. Dampak Perubahan Sosial Budaya


Adapun dampak yang terdapat pada adanya Perubahan Sosial Budaya,
antara lain :

1. Positif
a. Semakin rekatnya integrasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi apabila
masyarakat bijaksana dalam menyikapi perubahan yang ada. Dengan
sikap yang bijaksana perubahan sosial tidak menimbulkan konflik
b. Dapat mengadopsi unsur-unsur kebudayaan dari masyarakat luar,
sebagai sumber penambah kekayaan budaya suatu masyarakat. Unsur-
unsur budaya yang diadopsi adalah unsur budaya yang mudah diterima
oleh masyarakat
c. Dapat mengubah pandangan masyarakat yang kurang sesuai dengan
perkembangan zaman. Dampak ini khususnya dirasakan manusia oleh
masyarakat yang primitif dan terisolir
d. Terjadinya moderenisasi di berbagai bidang. Dengan moderenisasi
dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di berbagai bidang,
yaitu sosial, budaya, ekonomi, politik, dll

2. Negatif
a. Terjadinya ketertinggalan budaya (cultural lag) yaitu suatu keadaan
dimana terjadi unsur-unsur kebudayaan tertentu yang tertinggal
perkembangannya ditengah berbagai kemajuan unsur kebudayaan yang
lain
b. Terjadinya diorganisasi sosial adalah suatu keadaan dimana tidak ada
keserasian pada bagian-bagian dari suatu kebulatan.disorganisasi dapat
diketahui, dari suatu organisasi dapat berfungsi dengan baik atau tidak.
Perwujudan disorganisasi yang nyata adalah timbulnya masalah sosial
c. Menurunnya rasa solidaritas sosial, gotong royong, tenggang rasam
toleransi, dll
d. Munculnya berbagai demonstrasi, kenakalan remaja, meningkatnya
angka kriminalitas dan pergolakan diberbagai daerah
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari konsep teori dan pembahasan yang telah disebutkan, dapat diambil
kesimpulan bahwa perbahan-perubahan sosial pada masyarakat juga membawa
perubahan-perubahan pada kebudayaan. Berbagai bentuk perubahan sosial dan
kebudayaan disetiap tempat dan daerah tidak sama, hal ini bisa dilihat dari kambat
cepatnya perubahan, kecil besarnya perubahan dan pihak-pihak yang menginginkan
perubahan.
Banyak faktor yang bisa mengakibatkan perubahan sosial dan kebudayaan
kemudian mempengaruhi jalannya proses perubahan tersebut. Setiap perubahan
sosial dan kebudayaan pasti akan menimbulkan disorganisasi, reorganisasi dan
cultural lag. Dewasa ini sulit menentukan kearah mana masyarakat berkembang.
Salah satu jenis arah perubahan adalah modernisasi. Modernisasi pada awalnya
mengakibatkan disorganisasi pada masyarakat. Tetapi masyarakat akan bisa
reorganisasi jika modernisasi bersifat preventif (mencegah) dan konstruktif
(membangun).

B. Saran
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang terbentuk dari
berbagai macam kebudayaan suku dan agama sehingga banyak tantangan yang
selalu merongrong keutuhan budaya itu tapi dengan semangat kebhinekaan sampai
sekarang masih eksis dalam terpaan zaman. Kewajiban kita sebagai anak bangsa
untuk tetap mempertahankannya budaya itu menuju bangsa yang abadi, luhur,
makmur dan bermartabat. Penulis juga menyarankan kepada seluruh lapisan
masyarakat terutama anak muda untuk menyaring seluruh kebudayaan asing yang
masuk ke budaya Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2013
Jacobus Ranjabar, S.H., M.Si., Sistem Sosial Budaya Indonesia suatu pengantar,
Bandung: CV. Alfabeta, 2013
Dr. Esti Ismawati, M.Pd., Ilmu Sosial Budaya Dasar, Yogyakarta: Penerbit
Ombak, 2012

Anda mungkin juga menyukai