Perubahan sosial
Disusun oleh:
1.Muhammad Wahyu Choirul Umam 2.Ahmad Faisal
Ridwan
JL. Pariwisata No. 1 Simpang Berambi, Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat,
Kalimantan Tengah 74183
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
● A. Latar belakang
● B. Rumusan masalah
● C. Tujuan penelitian
● D. Manfaat penelitian
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
A.LATAR BELAKANG
Kehidupan itu adalah suatu yang dinamis dengan demikian setiap kehidupan akan senantiasa
mengalami perubahan dan pada konteks manusia Maka manusia pun juga akan mengalami
perubahan baik ia sebagai individu maupun masyarakat dan dalam perubahan yang terjadi pada
masyarakat sebagai kumpulan dari individu-individu bisa terjadi dalam pola perilaku individu
maupun organisasi perubahan dalam norma sosial interaksi juga termasuk pendidikan karena
kehidupan itu dinamis maka perubahan yang terjadi adalah suatu fenomena yang lumrah atau
normal pengaruhnya bahkan bisa menjalur dan merambah ke bagian belahan Dunia Lain
dengan cepat dan efektif karena didukung oleh kemajuan komunikasi yang canggih dan modern
penemuan-penemuan baru di bidang teknologi tanpa kita sadari juga sangat mempengaruhi
perubahan sosial yang juga akan berdampak pada pendidikan suatu perubahan sosial yang
terjadi sekecil apapun mungkin yang berakibat pada struktur kehidupan masyarakat yang lainnya
isinya pada perubahan gaya berpakaian akan menghasilkan akibat pada ekonomi masyarakat
karena suatu model yang tren akan senantiasa diikuti masyarakat yang menyenangi model-
model pakaian yang terbaru sama hanya dampak dari perubahan sosial akan berakibat pada
pendidikan pada khususnya
baru dalam sejarah kehidupan manusia yang berkaitan dengan beberapa struktur.
perubahan ini misalnya terjadi dalam perubahan alur kerja birokrasi dalam
banyak cerita yang awal mulanya sebagai masyarakat yang masih primitif
maju dan menjadi masyarakat yang lebih mandiri. Akan tetapi perubahan
1. Apa pengertian dengan adanya perubahan sosial dan pembangunan di desa berambai makmur
3. Faktor-faktor apa yang dapat mendorong dan menghambat perubahan sosial di desa berambai
Makmur
4. Apakah dampak positif dan negatif perubahan sosial di desa berambai Makmur
C. TUJUAN PENELITIAN
1. ingin mengetahui macam-macam definisi dari perubahan social dan pembangunan di desa
berambai makmur
2. ingin mengetahui tipe-tipe deri perubahan sosial dari masyarakat Desa berambai Makmur
3. ingin mengetahui faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial dan pembangunan di desa
berambai Makmur
4. Ingin mengetahui dampak positif dan negatif perubahan sosial di desa berambai Makmur
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti Manfaat bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang definisi,
tipe-tipedan faktor pendorong serta faktor penghambat perubahan sosial dan pembangunan.
Berdasarkan pemaparan beberapa tokoh sosiologi tersebut, dapat kita simpulkan bahwa perubahan
sosial terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dan perubahan tersebut
1.Difusi
Difusi adalah proses penyebaran berbagai unsur pembentuk sosial dan kebudayaan, yakni berupa
ide, keyakinan, dan hal lainnya. Penyebaran ini bisa dilakukan dari individu ke individu atau
kelompok yang lebih besar dari itu. Proses difusi kemudian dibagi menjadi dua, yakni difusi
intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.
2.Akulturasi
Akulturasi adalah proses perubahan sosial yang terjadi karena masuknya suatu kebudayaan asing ke
dalam sekelompok masyarakat, sehingga unsur budaya asing itu diterima dan disesuaikan dengan
kebudayaan asli masyarakat tertentu. Budaya asing tersebut masuk dan bisa diterima masyarakat
tergantung bagaimana cara masuk budaya tersebut dan jangka waktu penyesuaian tertentu.
3.Asimilasi
Asimilasi adalah proses perubahan sosial yang timbul jika ada dua individu atau kelompok dengan
latar budaya yang berbeda kemudian berinteraksi dengan intensi dalam jangka waktu yang
lamaProses perubahan sosial ini kemudian akan menghilangkan budaya tersebut atau mengurangi
perbedaan antar golongan masyarakat. Asimilasi muncul agar mencapai suatu tujuan yang sama
antar golongan demi kepentingan bersama
4.Akomodasi
Akomodasi adalah proses perubahan sosial yang menunjukan keseimbangan dalam hubungan sosial
antar golongan yang berkaitan dengan norma atau nilai yang berlaku di masyarakat.
Seperti yang Grameds sudah pelajari di atas, bahwa perubahan sosial dapat disebabkan berbagai
pengaruh dan berdampak kepada perubahan struktur, organisasi, dan hubungan sosial di dalamnya
yang dapat kamu pelajari pada buku Perspektif Perubahan Sosial di bawah ini.
Evolusi terdiri dari rentetan perubahan kecil, sehingga pada kasus ini kita seringkali tidak
merasakannya. Contohnya perubahan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat
modern. Inkeles salah satu ahli sosiologi, menggolongkan teori evolusi ini menjadi tiga
bentuk, yakni:
Teori ini menjelaskan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai
tahapan-tahapan tertentu. Tahapan tersebut berawal dari yang paling sederhana, kompleks,
dan sempurna. Tokoh-tokoh yang menjadi pelopor dari teori ini ialah August Comte dan
Herbert Spencer. Salah satu pendukung teori ini ialah Pitirim A. Sorokin yang berpendapat
bahwa masyarakat berkembang melalui tahap-tahap yang didasarkan pada suatu
kebenaran.
Adapun syarat-syarat yang harus terpenuhi agar revolusi ini terjadi, diantaranya yakni:
1) Harus adanya keinginan untuk mengadakan suatu perubahan.
2) Adanya seorang pemimpin yang dapat memimpin dalam masyarakat.
3) Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan masyarakat agar terjadi pergerakan
menuju perubahan.
4) Seorang pemimpin harus menunjuk-kan suatu tujuan pada masyarakat.
5) Adanya momentum untuk memulai suatu gerakan.
Jilbab inilah yang mendorong orang-orang di sekitar kita untuk memakai jilbab, bukan
karena kewajiban, karena faktor lingkungan yang tinggi. Tetapi karena pengaruh lingkungan
dan mode. Namun demikian, perubahan sosial budaya tersebut tidak menimbulkan konflik
atau kontradiksi besar dalam masyarakat.
● b.Perubahan Besar
Bentuk perubahan sosial yang besar biasanya menimbulkan kontroversi di antara orang-
orang karena keberadaannya. Selain itu, perubahan sosial yang besar membutuhkan
partisipasi banyak orang, yang menyebabkan reaksi dan perlawanan dari banyak kelompok.
Artinya, perubahan sosial itu penting dan signifikan. Tidak peduli seberapa besar atau kecil
perubahan itu, perubahan sosial tidak bisa dihindari. Setiap menit selalu ada perubahan
sosial yang dibahas dalam teori dan strategi perubahan sosial berikut ini.
Contoh Bentuk Perubahan Sosial Budaya yang Besar
Dua puluh tahun yang lalu, pertanian Indonesia masih sederhana dan manual. Mulai dari
pembibitan hingga menanam, merawat, merawat, dan memanen padi, sangatlah mudah.
Tapi sekarang tidak lagi, dulu ditanam di sawah, tapi sekarang bisa ditanam di dalam
ruangan atau dengan teknologi canggih.
Dahulu menanam padi dengan tangan secara manual, sekarang sudah bisa menggunakan
mesin mobil. Begitu pula mengenai waktu panen. Tidak lagi dipanen secara manual, tetapi
dapat dipanen secara otomatis dengan traktor. Dunia pertanian sekarang semakin canggih.
Tentu saja, beberapa orang menerima perubahan budaya ini dengan baik, sementara yang
lain menolaknya. Cara ini ditolak oleh petani desa yang terkendala biaya. Ini karena mesin
yang digunakan mahal. Namun, sebagian orang yang memiliki uang lebih memilih cara ini
karena prosesnya yang cepat.Dahulu menanam padi dengan tangan secara manual,
sekarang sudah bisa menggunakan mesin mobil. Begitu pula mengenai waktu panen. Tidak
lagi dipanen secara manual, tetapi dapat dipanen secara otomatis dengan traktor. Dunia
pertanian sekarang semakin canggih.
Tentu saja, beberapa orang menerima perubahan budaya ini dengan baik, sementara yang
lain menolaknya. Cara ini ditolak oleh petani desa yang terkendala biaya. Ini karena mesin
yang digunakan mahal. Namun, sebagian orang yang memiliki uang lebih memilih cara ini
karena prosesnya yang cepat.
D. FAKTOR FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL
Adanya penemuan baru dalam sebuah komunitas tertentu akan membawa perubahan pada sosial
tersebut karena adanya budaya baru yang bisa menggantikan budaya lama atau mencampurnya
menjadi satu kesatuan.
Jumlah penduduk dapat mempengaruhi perubahan sosial karena dapat struktur atau tatanan
masyarakat pada suatu komunitas. Jumlah penduduk juga akan menjadi kekuatan bagaimana
perubahan sosial tersebut bisa terjadi, semakin banyak orang yang menggunakan budaya baru maka
suatu budaya lama juga akan mudah hilang atau tergantikan.
● Munculnya Konflik
Konflik, pertarungan, atau pertentangan sangat wajar terjadi pada sebuah sosial tertentu. Konflik
pada suatu sosial bisa saja terjadi karena adanya kemajemukan atau munculnya mayoritas dan
minoritas dalam sebuah komunitas tertentu.
Dari konflik inilah maka suatu sosial harus mencari jawaban dari masalah tersebut yang kemudian
akan menghasilkan budaya baru atau fenomena sosial yang baru.
● Terjadi Revolusi
Revolusi atau pemberontakan juga bisa mempengaruhi terjadinya perubahan sosial karena
fenomena ini menjadi tanda adanya hal baru yang harus dilakukan. Misalnya karena telah terjadi
perang atau bencana alam.
Keterbukaan pada lapisan masyarakat bisa menjadi faktor terjadinya perubahan sosial karena
kehadiran tipe masyarakat sangat berpengaruh dalam merespon sesuatu hal yang baru.
Masyarakat yang berpengaruh adalah mereka yang memiliki keterbukaan dan openmind terhadap
hal-hal baru sehingga mudah menerima perubahan tersebut. Dengan adanya masyarakat yang selalu
mengalami perubahan, maka perubahan sosial juga selalu berkembang dan diperbaharui. Hal ini
juga dibahas pada buku Sosiologi Perubahan Sosial oleh John Scott.
2.FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN SOSIAL
Mengutip dari buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas IX, masyarakat terasing
terjadi karena beberapa daerah tidak mendapatkan komunikasi dan transportasi.
Salah satu faktor perubahan sosial budaya karena belum menyebarnya teknologi. Beberapa daerah
belum menerima fasilitas komunikasi dan transportasi.
Masyarakat terasing ini berdampak pada perkembangan kehidupan sosial. Dampaknya masyarakat
di daerah terasing akan sulit berkembang dan memperkaya budaya mereka sendiri.
● Kelompok Tradisional
Salah satu faktor penghambat perubahan sosial budaya adalah kelompok tradisional. Masyarakat
yang tinggal di daerah tertentu masih menjaga dan melestarikan sistem nilai dan norma.
Kebudayaan dan adat istiadat masih diwariskan secara turun temurun. Kelompok tradisional ini
masih mempertahankan nilai-nilai yang diwariskan pada nenek moyang.
Ciri khas masyarakat tradisional yaitu masih melaksanakan tradisinya secara murni. Beberapa orang
bahkan menolak untuk mengikuti perubahan sosial dan budaya.
Pengembangan ilmu pengetahuan yang terhambat berdampak pada lambatnya perubahan sosial.
Prasangka adalah tanggapan yang kurang baik. Dampak prasangka menyebabkan sikap antipati
dalam masyarakat. Beberapa kelompok menganggap perubahan sosial budaya berdampak
buruk.Padahal perubahan sosial budaya tidak selamanya berdampak negatif untuk masyarakat.
● Adat Istiadat
Perubahan sosial budaya yang baru belum tentu diterima oleh kelompok tertentu. Masyarakat di
beberapa daerah masih memegang teguh adat istiadat.
Pengertian adat istiadat adalah perilaku dan tingkah laku yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Adat istiadat ini masih melekat dalam masyarakat.
E. ASPEK ASPEK YANG MENGALAMI PERUBAHAN SOSIAL
● Demokratisasi
Terjadinya reformasi secara besar-besaran yang mencakup kondisi penduduk Indonesia dan
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di seluruh wilayah Negara Indonesia ini telah
menyebabkan terjadinya perubahan dasar yang melingkupi segala aspek kehidupan manusia seperto
pada bidang politik, ekonomi, hukum, kebudayaan dan juga pendidikan. Adanya sistem
pemerintahan yang merubah seluruh penyelenggaraan sentralistik dengan menghapuskan segala
bentuk inisiatif atau parakarsa, kreativitas, segala macam keseragaman baik secara pribadi maupun
bermasyarakat.
Oleh karena itu, dewasa ini kita membuthkan sesuatu yang mendorong pengaktualisasi dan
peningkatan segala bentuk aspirasi masyarakat. Terjadinya kehidupan masyarakat yang baru ini
dapat memberikan banyak kesempatan kepada masyarakat, ciri-ciri kelompok sosial, organisasi dan
seluruh warga untuk terus memberikan pendapat, mengambil peran secara aktif namun sesuai
dengan kapasitas masing-masing. Akan tetapi hal tersebut tidak boleh kelaur dari jalur atau
menyimpang dari hal-hal yang mnegatur dan berlaku sebagai falsafah kehidupan bernegara dan
berbangsa Indonesia.
● Globalisasi
Dewasa ini, seluruh umat manusia di dunia dihadapkan pada sebuah tantangan-tantangan penyebab
terjadinya konflik yang meliputi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
masalah kesejahteraan material dan spiritual yang semakin kompleks serta pada cepatnya
perubahan sosial. Globalisasi ini telah menempatkan manusia untuk memasuki dan mempelajari
seluruh kehidupan masyarakat globa yang terjadi di seluruh aspek kehidupan masyarakat sepert
politik, ekonomi, budaya dan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi seluruh
kehiduapan masyarakat secara global. Hasil dari penelitian-penelitian terbaru menyebutkan bahwa
adanya kenyatan yang mutlak dan tidak bisa dihindari bahwa kehidupan manusia sangat bergantung
pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan teknologi, maka akan menghasilkan berbagai perangkat seperti halnya transportasi,
telekomunikasi, komputer dan peralatan perang. Akibat dari dampak positif dan negatif perubahan
sosial ,kemajuan yang cepat dan lebih mudah antara beberpaa bidang terebut dapat senantiasa
memenuhi kebutuhan manusia secara cepat dan lebih mudah disamping adanya suatu penciptaan
yang terjadi di berbagai bidang seperti kesehatan, pemukiman, aspek pendidikan dan sebagainya
● Sosial
Perubahan sosial memiliki makna yang luas, bukan hanya sekedar mengenai peralatan yang
digunakan sehari-hari, tetapi mencakup berbagai segi kehidupan, seperti ekonomi, sosial, dan juga
politik. Berikut merupakan pendapat dari beberapa tokoh sosiologi mengenai perubahan sosial.
* Samuel Koenig.
menunjuk pada berbagai modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut
bisa disebabkan oleh faktor internal ataupun eksternal.
* William F Ogburn.
Perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial yang sangat berpengaruh terhadap pola pikir
masyarakat.
* Selo Soemardjan.
Berdasarkan pemaparan beberapa tokoh sosiologi tersebut, dapat kita simpulkan bahwa perubahan
sosial terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dan perubahan tersebut berpengaruh pada
semua sisi dalam struktur masyarakat...
● Budaya
Selain perubahan sosial, di dalam suatu masyarakat juga terjadi perubahan budaya. Koentjaraningrat
berpendapat bahwa perubahan budaya adalah proses pengurangan, penambahan, pergeseran, dan
juga perkembangan unsur-unsur dalam suatu kebudayaan. Perubahan tersebut merupakan suatu hal
yang wajar terjadi sejalan dengan adanya interaksi antar warga pendukung kebudayaan yang
berbeda. Interaksi tersebut memulai pembentukan unsur-unsur kebudayaan baru bersamaan
dengan terjadinya penyesuaian antara budaya lama dengan budaya yang baru.
Perlengkapan dan peralatan hidup yang dimaksud mencakup alat-alat rumah tangga, pakaian,
perumahan, alat produksi, dan juga transportasi.
Yang tercakup dalam aspek ini antara lain sistem pertanian, peternakan, dan juga sistem produksi.
Perubahan juga terjadi pada pembagian pekerjaan laki-laki dan perempuan. Saat ini hampir tidak
kita temui lagi pembedaan pekerjaan berdasarkan gender.
Sistem Kemasyarakatan.
Aspek ini mencakup sistem hukum, sistem kekerabatan, organisasi politik dan sistem perkawinan.
Sebagai contoh, dahulu, yang dimaksud dengan saudara adalah orang yang masih dalam satu garis
keturunan. Akan tetapi untuk saat ini, sebutan saudara sudah lazim digunakan oleh orang-orang
dalam satu profesi atau orang-orang yang memiliki hobi yang sama.
Bahasa.
Bahasa merupakan unsur budaya yang selalu berubah. Mudahnya, kita bisa melihat peruabahan
pada penggunaan sapaan ibu. Sekarang ini, sapaan tersebut sudah banyak kata lain yang memiliki
makna yang sama, seperti mama, umi, dan juga bunda.
Kesenian.
Aspek ini mencakup seni rupa, suara, dan seni tari. Salah satu bentuk perubahan yang terjadi ialah
standar ukuran keindahan akan suatu seni. Misalkan dahulu rumah yang berwarna gelap merupakan
rumah yang dianggap indah, tetapi saat ini justru rumah yang berwarna cerah ialah rumah yang
indah.
Sistem Kepercayaan atau Religi.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Asimilasi
a. Pengertian
Asimilasi adalah pembauran satu kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan
asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Asimilisi muncul apabila ada golongan masyarakat
dengan latar belakang budaya yang berbeda begaul langsung secara intensif dengan waktu yang
lama.
b. Faktor-faktor
faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, antara lain Proses asimilasi bisa
berlangsung apabila ada faktor-faktor yang mendorong terjadinya proses tersebut.
1. Adanya ingroup feeling atau perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada
kelompok sosial atau suatu kebudayaan kelompok tertentu.
2. Rasa takut terhadap kebudayaan kelompok masyarakat lain yang dianggap dapat
merusak dan mengurangi kemurnian budaya masyarakat setempat.
Proses asimilasi mengenal adanya beberapa fase, antara lain sebagai berikut.
1. Reaksi, yaitu timbulnya gerakan atau perasaan penolakan terhadap asimilasi dengan
penekanan pada faktor psikologis.
2. Acceptance, yaitu asimilasi yang berhasil dari pola tingkah laku dan nilai dari suatu
kebudayaan baru oleh individu atau kelompok.
3. Adaptasi, yaitu kombinasi dari sifat atau perangai asli dan asing. .
C. Teori asimilasi
1. Menurut Alvin L. Bertrand, asimilasi adalah proses tingkatan sosial lanjut yang timbul karena
adanya kelompok ataupun golongan masyarakat yang memiliki perbedaan antar budaya
saling berinteraksi secara langsung dalam jangka waktu yang cukup lama yang kemudian
menghasilkan perubahan kebudayaan baik dari unsur maupun secara keseluruhannya dan
menjadi sebuah budaya yang baru.
2. Menurut Koentjaraningrat, asimilasi adalah suatu proses perubahan sosial yang terjadi
dalam masyarakat karena adanya perkembangan dan hubungan interaksi sosial yang terus
menerus dan serius sehingga mendorong masyarakat untuk membaurkan kebudayaan yang
ada untuk mengakomodasi semua pihak dalam menata bentuk keteraturan sosial yang ada.
d. Ciri-ciri asimilasi
1. Makin berkurangnya perbedaan di dalam masyarakat karena adanya berbagai usaha untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan perbedaan antar individu maupun kelompok.
2. Semakin eratnya kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan, serta lebih mementingkan
kepentingan dan tujuan bersama.
3. Adanya interaksi secara langsung dan terus-menerus antarindividu di dalam kelompok
masyarakat.
B. Alkulturasi
a. Pengertian
Istilah akulturasi berasal dari bahasa latin Acculturate yang artinya "tumbuh dan
berkembang bersama".Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada tiga pengertian
akulturasi. Ketiganya bisa dilihat secara umum, antropologi, dan linguistik.Secara umum,
akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling
mempengaruhi.Lalu, secara antropologi, akulturasi adalah proses masuknya pengaruh
kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau
banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh
itu.Sementara dari segi linguistik, akulturasi adalah proses atau hasil pertemuan kebudayaan
atau bahasa di antara anggota dua masyarakat bahasa, ditandai oleh peminjaman atau
bilingualisme.Ada juga beberapa ahli yang menyampaikan definisi dari akulturasi budaya.
Menurut antropolog Indonesia, Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang timbul
bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur
dari suatu kebudayaan asing, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun
diterima dan diolah kembali tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri.
Maka, dapat disimpulkan bahwa akulturasi adalah perpaduan antarbudaya yang kemudian
menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut.
Biasanya, akulturasi kebudayaan terjadi karena unsur budaya yang baru dinilai memberikan
manfaat bagi kehidupan suatu masyarakat. Proses ini dapat mencakup berbagai aspek
kehidupan seperti bahasa, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
Akulturasi bisa terjadi melalui kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam, misalnya
pada seluruh lapisan masyarakat, sebagian, atau bahkan antar individu dari dua kelompok
berbeda.
Ada sejumlah faktor pendorong terjadinya akulturasi. Diantaranya sistem pendidikan formal
yang maju, sikap menghargai, toleransi terhadap kebudayaan lain, sistem terbuka di
masyarakat, penduduk yang heterogen, adanya orientasi ke depan, dan masih banyak lagi.
Namun ada juga faktor-faktor yang menghambat akulturasi. Seperti perkembangan ilmu
pengetahuan yang lambat, sikap tradisional masyarakat, kurang hubungan dengan kelompok
lain, adat atau kebiasaan, dan lain-lain
Proses alkurturasi
Akulturasi bisa terjadi karena adanya percampuran budaya sendiri dengan budaya asing.
Proses akulturasi ini bisa terjadi di berbagai macam bidang, seperti kuliner, gaya berpakaian,
arsitektur sebuah gedung, dan lain-lain. Dalam proses akulturasi waktu yang dibutuhkan
tidak sebentar atau bisa dikatakan bahwa butuh waktu bertahun-tahun supaya proses
akulturasi ini bisa terjadi.
Seperti yang kita tahu bahwa proses akulturasi ini tidak bisa dilepaskan dari budaya asing.
Budaya asing yang masuk ke lingkungan masyarakat tidak langsung diterima begitu saja.
Maka dari itu, proses akulturasi membutuhkan waktu yang cukup lama Proses akulturasi
juga dipengaruhi oleh faktor masyarakat karena masyarakat yang membangun budaya di
dalam negeri. Dengan kata lain, tidak semua pencampuran budaya dapat diterima oleh
seluruh masyarakat terutama yang ada di wilayah tersebut.
1. Pendidikan yang maju menjadi faktor pendorong terjadinya akulturasi pada suatu
daerah.
2. Adanya Masyarakat Heterogen Masyarakat heterogen dapat dikatakan sebagai
faktor pendorong terjadinya akulturasi budaya karena di dalam lingkungan
masyarakat terdapat latar belakang budaya yang berbeda-beda.
3. Sikap dan Perilaku Saling Menghargai Budaya Sikap dan perilaku menghargai harus
dimiliki oleh setiap individu karena dengan hal ini kita bisa berhubungan baik dengan
budaya lain.
C. Dampak positif alkirturasi
Berikut ini merupakan contoh dampak positif adanya akulturasi budaya bagi masyarakat Indonesia.
1. Kemajuan Teknologi dan Pola Pikir Percampuran budaya negara lain dapat mempengaruhi
pola pikir masyarakat, misalnya menjadi lebih modern.
2. Menciptakan Lapangan Kerja Akulturasi budaya dapat mengakibatkan masuknya produk-
produk dari luar negeri Dengan banyaknya produk yang datang, dibutuhkan pula banyak
orang untuk mengelola distribusinya.
1. Hal-Hal Baru Dianggap Buruk Sulit untuk menerima atau bahkan beranggapan buruk
terhadap hal-hal baru bisa menjadi faktor penghambat terjadinya akulturasi budaya.
Individu atau kelompok yang seperti itu akan sangat sulit untuk menerima masuknya budaya
baru, sehingga proses akulturasi menjadi terhambat.
2. Adat atau Kebiasaan Bagi sebagian kelompok masyarakat adat atau kebiasaan sudah
ditanamkan sejak kecil, sehingga ketika menerima budaya baru akan dianggap seperti hal
yang asing. Jika sudah beranggapan seperti itu, maka akan sulit mengenalkan budaya baru.
Oleh karena itu, adat atau kebiasaan menjadi salah satu faktor penghambat terjadinya
akulturasi.
d. Teori alkirturasi
Berikut ini terdapat beberapa akulturasi menurut para ahli, terdiri atas:
1. Menurut Gillin & Gillin Dalam bukunya “culture Sociology”, memberikan definnisi mengenai
akulturasi sebagai proses dimana masyarakat- masyarakat yang berbeda-beda
kebudayaannya mengalami perubahan oleh kontak yang sama dan langsung, tetapi dengan
tidak sampai kepada percampuran yang komplit dan bulat dari kedua kebudayaan itu.
2. Menurut Harsoyo Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-
kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan
mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan
perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-
duanya.
● Bentuk alkurturasi di masyarakat
C. Difusi
Difusi adalah proses penyebaran kebudayaan dari satu suku ke suku lainya, atau dari kebudayaan
satu ke kebudayaan yang lainya. Difusi sebagai penyebaran adat atau kebiasaan dari kebudayaan
yang satu kepada kebudayaan yang lainya. Proses difusi bisa saja terjadi
1. melalui migrasi atau perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain. Pada saat
perpindahan itulah unsur-unsur kebudayaan yang bersangkutan “ikut pindah “ dan berdifusi
kepada kebudayaan setempat.
2. unsur-unsur kebudayaan tertentu bisa menyebar terlepas dari masyarakat pendukungnya.
Unsur-unsur ini dibawa orang lain dari tempat yang satu ke tempat-tempat yang lain secara
beruntun, sampai ke tempat-tempat yang jauh.
Teori difusi
W.A. Haviland
Difusi kebudayaan ialah penyebaran kebiasaan atau adat istiadat dari kebudayaan satu kepada
kebudayaan lain. Proses difusi berlangsung dengan menggunakan teknik meniru atau berarti imitasi
Meniru lebih mudah dilakukan dibandingkan menciptakan
1. Terjadi ketika dua budaya sangat dekat satu sama lain, menghasilkan perkawinan,
perdagangan, dan bahkan peperangan antar dua budaya tersebut. Difusi langsung adalah
umum pada zaman kuno, ketika sekelompok kecil manusia tinggal di pemukiman yang
berdampingan.
2. Difusi tidak langsungTerjadi ketika sifat-sifat diturunkan dari satu budaya melalui perantara
ke budaya lain, tanpa adanya kontak langsung dari kedua budaya tersebut. Contohnya
adalah keberadaan makanan Meksiko di Kanada, karena wilayah yang luas (Amerika Serikat)
berada di antaranya.
Dampak difusi
Difusi kebudayaan dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi masyarakat. Berikut
penjelasannya.
Positif
Difusi kebudayaan dapat memberikan dampak positif. Banyak budaya telah mendapat manfaat dari
adanya pertukaran budaya. Dampak positif difusi kebudayaan adalah ketika teknologi baru tersebar
di seluruh dunia. Penemuan seperti teleskop, mesin cetak, mesin uap, mobil, dan komputer
semuanya memiliki dampak besar pada bagaimana orang hidup di setiap wilayah di dunia.
Penemuan ini juga meningkatkan laju dimana difusi budaya dapat terjadi
Negatif
Difusi kebudayaan juga dapat memberikan dampak negatif dalam kehidupan masyarakat, misalnya
nilai sakral suatu dogma telah bergeser, demikian juga halnya dengan mitos dan kepercayaan.
Kejujuran telah berubah menjadi manipulasi dan keserakahan. Kapitalisme sudah mulai merambah
hingga pelosok negeri. Nilai humanisasi juga mengalami pergeseran ke arah dehumanisasi.
Difusi budaya yang berdampak tidak baik juga terjadi ketika seks bebas telah dianggap sebagai hal
yang lumrah. Selain itu, terjadinya kasus narkoba, perselingkuhan, dan pergaulan bebas dapat
menjadi pemicu tersebarnya penyakit HIV/AIDS.
Dampak negatif lain dari terjadinya difusi budaya yaitu prostitusi yang berkembang pesat, karena
budaya permisif masyarakat menjadikan prostitusi mendapat tempat sebagai hal yang wajar. Oleh
karena itu, filter terhadap fenomena yang ada saat ini harus kuat agar kita bisa bertahan dari nilai
negatif yang bisa menggoyahkan nilai yang menjadi pendorong disintegrasi bangsa.