Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN HASIL LAPANGAN

“Analisis Perubahan Sosial di Kelurahan

Muaralembu”

DOSEN PENGAMPU:
Drs. Sumardi, M.Si
Yuka Martlisda Anwika, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH:
Aprilia Restiani
1905112039

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Perubahan Sosial.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 05 Desember 2020

penulis

2
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Manfaat
E. Struktur organisasi
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan Sosial
B. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial
C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jalannya Proses Perubahan Sosial
D. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
BAB III HASIL LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Perubahan sosial
B. Pemecahan Masalah Perubahan Sosial dalam Pendidikan Masyarakat
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Daftar Pustaka

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sistem sosial, masyarakat tentunya selalu mengalami perubahan.


Meskipun dalam taraf yang paling kecil, masyarakat tetap mengalami
perubahan. Perubahan tersebut terdiri dari perubahan yang kecil yaitu
perubahan yang tidak membawa pengaruh besar, dan juga perubahan besar,
yaitu perubahan yang memberikan pengaruh besar bagi kehidupan dan ativitas
manusia. Dinamika peradaban manusia dalam sejarahnya selalu tumbuh dan
berkembang secara dinamis sejalan dengan perubahanperubahan yang terjadi
dalam setiap sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Perubahan juga mencakup
aspek sempit dan aspek luas. Aspek yang sempit meliputi perilaku dan pola
pikir individu, sedangkan aspek yang luas meliputi perubahan dalam tingkat
struktur masyarakat yang nantinya dapat memepengaruhi kehidupan
masyarakat di masa yang akan datang. Perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma sosial, pola-pola
perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, wewenang, interaksi
sosial dan lain sebagainya.

Perubahan sosial bisa terjadi oleh berbagai faktor seperti kemajuan


teknologi, modernisasi, ilmu pengetahuan, industrialisasi, sebagainya. Cepat
lambatnya perubahan bergantung pada keadaan masyarakatnya yaitu
masyarakat statsi dan dinamis. Masyarakat statis yaitu masyarakat yang
mengalami perubahan dengan lambat, masyarakatnya cenderung tertutup
dengan hal-hal baru. Masyarakat dinamis yaitu masyarakat yang mengalami
perubahan dengan cepat, dimana masyarakatnya cenderung lebih terbuka dan
menerima hal-hal baru. Begitupun yang terjadi di tempat tinggal penulis, yaitu
di Kelurahan Muaralembu. Di sini, masyarakatnya cenderung sudah banyak
mengalami perubahan sosial kearah modernisasi. Seperti dari segi komunikasi,
transportasi, dan sebagainya akibat dari kemajuan teknologi. Untuk itu penulis
akan memaparkan beberapa perubahan sosial ang terjadi di Keluarahan

4
Muaralembu berdasarkan fenomena yang terjadi di sekita lingkungan sosial
tempat tinggal penulis.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam tulisan ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial?
2. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi perubahan sosial?
3. Apa saja perubahan sosial yang terjadi di Kelurahan Muaralembu?
4. Bagaimana pemecahan masalah perubahan sosial dalam pendidikan
masyarakat?
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari tulisan ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui konsep perubahan sosial
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perubahan sosial
3. Untuk menegtahui perubahan sosial apa saja yang terjadi di Kelurahan
Muaralembu
4. Untuk mengetahui pemecahan masalah perubahan sosial dalam
pendidikan masyarakat
D. Manfaat
Manfaat dari tulisan ini, yaitu untuk menambah pengetahuan dan lebih
mendalami mengenai materi perubahan sosial, dan juga untuk lebih
memahami dan mampu menerjemahkan fenomena-fenomena sosial yang
ada di sekitar kita.
E. Struktur organisasi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Manfaat
E. Struktur organisasi
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan Sosial
B. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial
C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jalannya Proses Perubahan Sosial

5
D. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
BAB III HASIL LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Perubahan sosial
B. Pemecahan Masalah Perubahan Sosial dalam Pendidikan Masyarakat
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi karena adanya ketidak


sesuaian di antara unsur-unsur sosial yang berbeda di dalam kehidupan
masyarakat, sehingga menghasilkan pola kehidupan yang baru (berbeda
dengan pola kehidupan sebelumnya). Perubahan sosial mencakup perubahan
dalam nilai - nilai sosial, norma-norma sosial, susunan lembaga
kemasyarakatan, pelapisan sosial, kelompok sosial, interaksi sosial, pola-pola
perilaku, kekuasaan dan wewenang, serta berbagai segi kehidupan masyarakat
lainnya.

Menurut Davis (1960: 112), perubahan sosial merupakan bagian dari


perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mencakup unsur-unsur
kebudayaan yang universal, sedangkan perubahan sosial meliputi perubahan
dalam struktur sosial. Keterkaitan antara perubahan social dengan perubahan
kebudayaan dirdasarkan pada perspektif bahwa perubahan kebudayaan yang
ditimbulkan dan mempengaruhi organisasi sosial dapat mengakibatkan
terganggunya keseimbangan social. Apabila keseimbangan social terganggu
maka akan menumbulkan perubahan dalam struktur sosial.

Menurut Farley (1990: 626) dalam Sztompka (2004: 5) perubahan sosial


merupakan perubahan kepada pola perilaku, hubungan sosial, lembaga, dan
struktur sosial pada waktu tertentu. Ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat
terjadi perubahan interaksi antara satu dengan yang lain ketika mereka
melakukan tindakan dan perbuatan atas apa yang dilakukan. Sejalan dengan
itu, menurut Gillin dan Gillin dalam Leibo (1986: 53), mengatakan bahwa
perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada kehidupan manusia
yang diterima, berorientasi kepada perubahan kondisi geografis, kebudayaan,
materiil, komposisi penduduk, ideologi, maupun difusi dalam penemuan-
penemuan hal baru. Selain itu, Adam Smith juga menyatakan perubahan akan
terjadi berkaitan dengan perekonomian masyarakat yang mengalami
pergantian (Midgley, 2005: 62).

7
B. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial

Suatu penyebab seringkali diartikan sebagai suatu fenomena yang


diperlukan dan cukup mampu untuk menimbulkan akibat yang bisa
diprakirakan. Diperlukan, mengandung pengertian bahwa kita tidak akan
pernah menemukan suatu akibat tanpa adanya penyebab, dan cukup mampu
mengandung pengertian bahwa gejala itu sendiri selalu menimbulkan
akibat/sebagai sumber akibat Untuk menelusuri penyebab terjadinya
perubahan sosial, perlu mencermati fenomena yang cukup kompleks; namun
secara umum dibedakan antara penyebab yang bersumber dari dalam ( internal
) masyarakat itu sendiri dan yang bersumber dari luar ( eksternal ) masyarakat
tersebut, seperti dipaparkan berikut:

1. Faktor Internal
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk

Bertambahnya penduduk yang sangat cepat di pulau Jawa


menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama
dalam lembaga-lembaga kemasyarakatannya (dalam bentuk aturan / norma
sosial). Berkurangnya penduduk dapat disebabkan karena penduduk
berpindah ke daerah lain. Kondisi ini dapat mengakibatkan kekosongan
dalam bidang pembagian kerja dan stratifikasi sosial, sehingga
memengaruhi lembaga - lembaga kemasyarakatan.

b. Penemuan-penemuan baru

Penemuan-penemuan baru dibedakan dalam pengertian discovery dan


invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik
berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang
individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery baru menjadi
invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima serta
menerapkan / menggunakan penemuan baru tersebut; misalnya dalam
proses penemuan mobil. Di dalam kehidupan masyarakat dapat ditemukan
beberapa faktor pendorong untuk memunculkan penemuan-penemuan
baru, antara lain:

8
1) Kesadaran individu-individu akan kekurangan dalam kebudayaan,
adanya sebagian masyarakat yang menyadari atas kekurangan dalam
kebudayaan masyarakatnya namun tidak mampu memperbaiki
kekurangan tersebut, akan berusaha untuk menciptakan kebudayaan
baru.
2) Peningkatan kualitas oleh para ahli dalam suatu kebudayaan, keinginan
untuk meningkatkan kualitas suatu karya yang biasanya dilandasi rasa
kurang puas pada diri para ahli terhadap hasil suatu karya, merupakan
pendorong untuk meneliti dan memungkinkan lahirnya ciptaan-ciptaan
baru
3) Adanya perangsang bagi aktivitas – aktivitas penciptaan, adanya
penghargaan dari masyarakat dalam bentuk tanda jasa, hadiah dan
sebagainya terhadap mereka yang berhasil menciptakan penemuan
baru yang bermanfaat bagi masyarakat, menjadi motivasi untuk
meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan ciptaan/penemuan
baru.
c. Adanya pertentangan

Pertentangan yang terjadi antara individu dengan kelompok maupun


antara kelompok dengan kelompok dapat menjadi penyebab terjadinya
perubahan sosial masyarakatnya. Seperti yang sering terjadi pada
masyarakat yang tengah mengalami pergeseran dari masyarakat traditional
menuju masyarakat modern, pertentangan terjadi antara kelompok
generasi tua dengan kelompok generasi muda yang lebih cepat menerima
unsur-unsur kebudayaan modern.

d. Terjadinya pemberontakan

Terjadinya pemberontakan atau Revolusi dalam sutau pemerintahan


negara akan meyebabkan terjadinya perubahan – perubahan besar dalam
kehidupan negara tersebut. Seluruh lembaga kemasyarakatan, mulai dari
bentuk negara sampai keluarga batih mengalami perubahan-perubahan
yang mendasar.

9
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan fisik

Perubahan yang disebabkan oleh lingkungan alam fisik dapat berupa


bencana alam seperti banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin topan
dan sebagainya, maupun berupa tindakan manusia yang tidak terkontrol
sehingga merusak lingkungan, seperti penebangan hutan secara liar yang
menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor. Kondisi ini
mengakibatkan penduduk harus pindah ke daerah yang lebih aman dan
berbeda dengan kondisi lingkungan yang lama. Untuk menyesuaikan
dengan kondisi lingkungan di daerah yang baru, maka berkembanglah
lembaga - lembaga kemasyarakatan baru untuk menjaga agar kehidupan
masyarakat tetap dapat berjalan.

b. Peperangan

Terjadinya peperangan antar negara dapat mengakibatkan perubahan


bagi negara yang mengalami kekalahan, karena negara yang kalah akan
menjadi negara terjajah dan harus mengikuti pola kehidupan politik baru
sesuai dengan kehendak negara yang memenangkan peperangan tersebut.
Karena negara yang menang biasanya akan memaksakan kehendaknya
pada negara yang kalah.

c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Masuknya pengaruh kebudayaan masyarakat lain bisa terjadi karena


adanya hubungan fisik antara dua masyarakat, yang diikuti adanya
pengaruh timbal balik sehingga masing-masing masyarakat akan
mengalami perubahan. Masuknya pengaruh kebudayaan masyarakat lain
juga bisa terjadi secara sepihak, misalnya melalui media massa (siaran
TV), masyarakat pemirsa siaran TV dapat terpengaruh oleh isi siaran yang
ditayangkan.

C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jalannya Proses Perubahan Sosial

10
Berlangsungnya proses perubahan sosial di dalam masyarakat juga akan
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat menjadi pendorong maupun yang
jadi penghambat / penghalang jalannya proses perubahan sosial tersebut.

1. Faktor Pendorong
a. Kontak dengan kebudayaan lain

Masyarakat yang mengalami kontak dengan kebudayaan lain (sebagai


kebudayaan baru) cenderung akan terpengaruh oleh kebudayaan tersebut
sehingg menghasilkan perubahan dalam kehidupan masyarakatnya. Proses
tersebut berlangsung melalui difusi (diffusion) yaitu proses penyebaran
unsur-unsur kebudayaan ke individu atau masyarakat lain.

b. Sistem pendidikan formal yang maju

Pendidikan akan memberikan nilai-nilai tertentu kepada manusia,


terutama dalam membuka pikirannya, menerima hal - hal baru, maupun
cara berfikir secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat
berfikir secara obyektif, rasional dan melihat ke masa depan, berusaha
menciptakan kehidupan yang lebih maju.

c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan berkeinginan untuk maju

Sikap positif masyarakat terhadap berbagai karya yang dihasilkan oleh


anggota masyarakatnya merupakan indikasi bahwa masyarakat tersebut
ingin maju lewat karya-karya baru warganya. Kenyataan ini dapat
mendorong masyarakat untuk selalu berprestasi melalui berbagai
penemuan-penemuan baru lewat hasil karya mereka yang diharapkan
dapat membawa perubahan dan kebaikan dalam kehidupan
masyarakatnya.

d. Toleransi terhadap perbuatan menimpang yang bukan merupakan


pelanggaran hukum

Adanya sikap toleransi terhadap penyimpangan yang terjadi di


masyarakat dalam bentuk penyimpangan dari kebiasaan – kebiasaan hidup
masyarakatnya (akan tetapi bukan penyimpangan dalam arti

11
delik/pelanggaran hukum) menyebabkan masyarakat memiliki keberanian
untuk melakukan hal-hal yang menyimpang / berbeda dari kebiasaan -
kebiasaan yang ada, sehingga terjadi perubahan di dalam kehidupan
masyarakatnya.

e. Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka

Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka merupakan sistem yang


memberikan peluang atau kesempatan kepada setiap warga masyarakat
untuk mengalami mobilitas sosial vertikal secara luas, dimana setiap
warga masyarakat memiliki kesempatan untuk meraih prestasi dan
memiliki kedudukan/status sosial yang lebih tinggi.

f. Penduduk yang heterogen

Di dalam masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang


mempunyai perbedaan latar belakang kebudayaan, ras, ideologi dan
sebagainya, mempermudah terjadinya konflik-konflik dalam masyarakat,
sehingga sering muncul goncangan- goncangan yang mendorong
terjadinya perubahan kehidupan masyarakat.

g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan

Ketidak puasan yang berkembang di masyarakat dan telah berlangsung


lama, dapat mendorong munculnya sebuah revolusi atau pemberontakan.

h. Orientasi ke masa depan

Masyarakat yang mampu berfikir ke arah masa depan ( memiliki Visi,


Misi dan tujuan hidup yang jelas ) akan terdorong untuk mewujudkan cita
- cita masa depannya, sehingga tumbuh sebagai masyarakat yang dinamis,
kreatif, yaitu masyarakat yang selalu berusaha menghasilkan penemuan -
penemuan baru yang akan merubah kehidupan masyarakatnya menuju
terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan.

2. Faktor Penghambat
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

12
Masyarakat yang hidup terasing mengakibatkan tidak akan mengetahui
perkembangan kemajuan yang telah dicapai oleh masyarakat lain.
Biasanya masyarakat tersebut terkungkung pola-pola pemikirannya oleh
tradisi, dan tidak menyadari bahwa masyarakatnya telah tertinggal
dibandingkan dengan masyarakat yang lain, sehingga tidak memiliki
gambaran ataupun keinginan untuk merubah kondisi masyarakatnya agar
menjadi lebih maju.

b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

Kondisi masyarakat yang terlambat ilmu pengetahuannya dapat


dijumpai pada masyarakat yang pernah terjajah lama oleh masyarakat atau
bangsa lain. Selain itu bisa juga terjadi pada masyarakat yang terasing atau
tertutup. Kondisi tersebut melahirkan masyarakat yang statis, dan tidak
mampu berkembang karena keterbatasan ilmu pengetahuannya.

c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional

Sikap masyarakat yang suka mengagung-agungkan tradisi dan masa


lampau, serta anggapan bahwa tradisi secara mutlak tidak dapat dirubah,
akan menjadi penghambat jalannya proses perubahan, karena masyarakat
dihinggapi rasa takut atau menganggap tabu untuk meninggalkan dan
merubah tradisi lama dengan tradisi yang baru.

d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat

Dalam setiap masyarakat terdapat sistem pelapisan / strtifikasi sosial


yang memposisikan sekelompok orang untuk menikmati posisi /
kedudukan sosial pada lapisan atas. Hal ini sering terjadi pada masyarakat
feodal dan masyarakat yang tengah mengalami transisi. Mereka yang
memiliki posisi / kedudukan pada lapisan atas, akan selalu
mempertahankan posisi tersebut dan sukar sekali untuk mau melepaskan
kedudukannya.

e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan

13
Setiap masyarakat memiliki unsur-unsur budaya yang dipandang
menjadi dasar integrasi bagi keberlangsungan hidup masyarakat yang
harmonis. Oleh sebab itu masyarakat berusaha memelihara dan
mempertahankannya agar keharmonisan tetap terjaga. Masuknya unsur-
unsur budaya luar sering disikapi dengan kekhawatiran dapat menyebakan
terjadinya perubahan pada unsur-unsur kebudayaan tersebut dan
menggoyahkan integrasi masyarakatnya, sehingga cenderung ditolak.

f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau sikap yang tertutup

Bagi masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa Barat,


prasangka - prasangka negatif serta sikap yang tertutup tersebut masih
sering melekat dengan kuat, karena tidak bisa melupakan pengalaman-
pengalaman pahit yang pernah mereka terima selama dijajah. Karena saat
ini hal – hal baru umumnya datang dari dunia Barat, maka oleh
masyarakat disikapi dengan prasangka sebagai upaya untuk melakukan
penjajahan kembali. Oleh sebab itu masuknya hal-hal baru cenderung
ditolak oleh masyarakat.

g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis

Setiap bangsa atau masyarakat tentu memiliki ideologi yang


mengandung nilai - nilai dasar sebagai pedoman dalam hidup bernegara,
berbangsa, dan bermasyarakat. Oleh sebab itu nilai-nilai ideologi
merupakan nilai universal yang berfungsi sebagai alat pemersatu /
integrasi dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat
tersebut. Masuknya unsur budaya baru yang dianggap tidak sesuai apalagi
bertentangan dengan nilai-nilai ideologi tersebut, cenderung akan ditolak
karena dikhawatirkan dapat mengganggu kestabilan dan integrasi dalam
kehidupan mereka.

h. Adat atau kebiasaan dalam masyarakat

Adat atau kebiasaan yang hidup di masyarakat merupakan pola - pola


perilaku bagi anggota masyarakat dalam memenuhi segala kebutuhan

14
pokoknya. Ada kalanya adat atau kebiasaan tersebut begitu kokoh
ternanam dalam kehidupan masyarakatnya, sehingga sulit untuk diubah,
seperti yang berkaitan dengan bidang kepercayaan, sistem mata
pencaharian, pembuatan rumah, cara berpakaian tertentu dan sebagainya.

D. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Di dalam kehidupan masyarakat dapat kita jumpai berbagai bentuk


perubahan sosial yang dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Perubahan sosial secara lambat

Perubahan sosial secara lambat dikenal dengan istilah evolusi, merupakan


perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama, dan rentetan-rentetan
perubahan kecil yang saling mengikuti. Ciri perubahan secara evolusi ini
seakan perubahan itu tidak terjadi di masyarakat, berlangsung secara lambat
dan umumnya tidak mengakibatkan disintegrasi kehidupan. Perubahan secara
lambat terjadi karena masyarakat berusaha menyesuaikan diri dengan
keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan
masyarakat. Oleh sebab itu perubahan yang terjadi melalui evolusi terjadi
dengan sendirinya secara alami, tanpa rencana atau kehendak tertentu.

2. Perubahan sosial secara cepat

Perubahan sosial yang berjalan cepat disebut revolusi. Selain terjadi secara
cepat, juga menyangkut hal-hal yang mendasar bagi kehidupan masyarakat
serta lembaga-lembaga kemasyarakatan, dan sering menimbulkan disintegrasi
dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik.

3. Perubahan sosial kecil

Perubahan sosial kecil merupakan perubahan yang terjadi pada unsur-


unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung / berarti bagi
masyarakat karena tdak berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan dan
lembaga kemasyarakatan.

4. Perubahan sosial besar

15
Perubahan sosial besar merupakan perubahan yang dapat membawa
pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan serta menimbulkan
perubahan pada lembaga kemasyarakatan seperti yang terjadi pada masyarakat
yang mengalami proses modernisasi -industrialisasi.

5. Perubahan yang direncanakan (dikehendaki)

Perubahan Sosial yang dikehendaki atau direncanakan merupakan


perubahan yang diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-
pihak yang akan mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak
yang menghendaki perubahan dinamakan Agent of change (agen perubahan),
yaitu seseorang atau sekelompok orang yang telah mendapat kepercayaan
masyarakat sebagai pemimpin dari satu atau lebih lembaga - lembaga
kemasyarakatan, serta memimpin masyarakat dalam mengubah sistem sosial.

6. Perubahan sosial yang tidak direncanakan

Perubahan sosial yang tidak direncanakan (tidak dikehendaki) merupakan


perubahan yang berlangsung tanpa direncanakan/dikehendaki oleh masyarakat
dan di luar jangkauan pengawasan masyarakat. Konsep perubahan yang
dikehendaki dan tidak dikehendaki tidak mencakup pengertian apakah
perubahan-perubahan tadi diharapkan atau tidak diharapkan oleh masyarakat.
Karena bisa terjadi, perubahan yang tidak direncanakan/tidak dikehendaki
ternyata diharapkan dan diterima oleh masyarakat, seperti reformasi yang
terjadi di Indonesia.

16
BAB III

HASIL LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Perubahan sosial

Analisis perubahan sosial ini berlokasi di desa Muaralembu, Kecamatan


Singing, Kabupaten Kuantan Singingi. Masyarakat Kelurahan Muaralembu
merupakan masarakat yang cukup terbuka dengan perkembangan zaman yang
ada, sehingga memungkinkan terjadinya berbagai perubahan sosial. Adapun
perubahan sosial yang terjadi di desa penulis beberapa diantaranya yaitu:

1. Komunikasi, sebelumnya masyarakat di sini untuk menghubungi keluarga


ataupun teman yang jauh biasanya dengan mengirimkan surat atau
menyampaikan pesan melalui sana ataupun kerabat yang akan bertemu
dengan orang yang dituju. Sekarang, sudah mengalami modernisasi yaitu
dengan adanya telepon pintar. Hampir semua masyarakat saat ini
mempunai telepon pintar. Hal ini terjadi karena, jika menggunakan surat
ataupun menitipkan pesan pada orang tentunya akan memakan proses yang
panjang. Bisa jadi berminggu-minggu kemudian baru mendapatkan
balasan. Oleh karena itu masyarakat menerima adanya teknologi
komunikasi berupa telepon pintar. Apalagi bagi orang tua yang
mempunyai anak merantau tentunya akan menjadi sangat terbantu dengan
adanya telepon pintar dimana tidak lagi harus menunggu berminggu-
minggu untuk mendapatkan balasan kabar dari sang anak. Inilah yang
membuat akhirnya telepon pintar diterima oleh masyarakat disini, apalagi
sekarang juga sudah bisa video call dimana kita dapat melihat wajah orang
ang kita telpon. Selain itu, alat komunikasi untuk menyampaikan pesan
untuk mesyarakat yaitu dengan menggunakan bedug atau tambo.
Tambo atau bedug biasanya di letakkan di menasah untuk menyampaikan
informasi kepada masyarakat tentang waktu sholat, tentang jadwal buka
puasa saat bulan ramadhan, kematian, gotong royong dan sebagainya.
Pemberitahuan itu biasanya berdasarkan ketukkan, misalnya ada orang
yang meninggal berarti sembilan kali ketukan. Sekarang masyarakat juga
menggunakan microphone dan speaker, karena dengan menggunakan

17
microphone dan speaker cakupan wilayahnya lebih luas dari pada dengan
menggunakan bedug. Dan informasi yang disampaikan lebih jelas.
2. Transportasi, sebelumnya jika akan pergi ke sekolah, rumah saudara atau
ke warung biasanya jalan kaki atau naik sepeda. Namun sekarang
masyarakat rata-rata sudah menggunakan kendaraan roda dua dan roda
empat. Perubahan ini terjadi karena perkembangan teknologi dan juga
peningkatan kebutuhan masyarakat. Karena dengan menggunakan hanya
menggunakan sepeda tentunya masyrakat akan kesulitan untuk
mengangkut hasil tadi ke pabrik ditambah lagi akan memakan waktu yang
lama jika berpergian dengan jalan kaki dan bersepeda. Oleh karena itu
masuknya alat transportasi yang lebih modern tentunya disambut baik oleh
masyarakat karena dapat mempermudah mobilitas dan juga membantu
masyarakat dalam pekerjaannya.
3. Permainan, Dulu orang banyak memainkan permainan tradisional, seperti
main gasing, layang-layang, gundu, galah panjang, dan sebagainya.
Sekarang permainan tradisional tersebut jarang dimainkan, dan terancam
punah oleh permainan modern di ponsel. Perubahan ini terjadi karena
perkembangan teknologi, dimana teknologi sudah semakin canggih.
Sebelumnya, telepon genggam fungsinya hanya bisa untuk telepon dan
sms saja, namun saat ini telepon sudah terkoneksi dengan internet yang
tentunya diikuti oleh pengembangan aplikasi game online yang ada di
ponsel seperti mobile legent, free fire, among us, dan sebagainya.
Kemudian bermain diponsel tidak memerlukan banyak tenaga seperti
permainan tradisional, hal itu membuat anak- anak lebih suka bermain
game online dan mulai meninggalkan permainan tradisional.
4. Dulu masyarakat mencari emas dengan cara mendulang, namun sekarang
menggunakan alat dompeng. Hal ini terjadi karena kebutuhan masyrakat
yang meningkat dimana biaya hidup semakin mahal. Sehingga dengan
mendulang emas hasilnya tentu tidak sebanyak dengan menggunakan
dompeng. Namun masyarakat tidak memikirkan akibatnya terhadap
dilingkungan, dimana penggunaan alat dompeng ini tentunya dapat

18
merusak lingkungan dan memungkinkan terjadinya bencana alam seperti
banjir.
5. Pendidikan, sebelumnya pendidikan di sini lebih kepada konvensional di
mana praktek dilakukan secara langsung dan sumber ilmu utama adalah
buku, dan perlengkapan mengajarpun masih menggunakan kapur.
Sekarang pendidikan sudah semakin maju dengan berbagai kemajuan
teknologi sebagai alat penunjang pendidikan seperti komputer, proyektor,
video untuk pembelajaran, serta internet sebegai sumber belajar tambahan.
Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi yang mengaharuskan
pendidikan untuk dapat mengikuti perkembangan zaman agar mutu
pendidikan di sini semakin meningkat. Apalagi saat ini sedang terjadi
pandemi COVID-19 yang membuat pembelajaran dilakukan secara daring
untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Sehingga pastinya kita harus
bisa menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran baru dengan
memanfaatkan teknologi yang telah ada untuk menunjang pembelajaran
jarak jauh.
6. Sebelumnya segala kebutuhan masyarakat umumnya dibeli di pasar,
namun sekarang sebagaian masyarakat sudah banyak yang lebih memilih
belanja online. Hal ini terjadi karena adanya kemajuan teknologi yang
mendukung proses jual beli, yaitu berbagai marketplace seperti shoope,
lazada, tokopedia dan sebagainya. Masyarakat tidak perlu keluar rumah
untuk membeli barang karena hanya cukup menggunakan telepon pintar
saja. Selain kemudahan teknologi, faktor lain yang menyebabkan
masyarakat memilih belanja online karena tidak semua kebutuhan
masyarakat ada di pasar. Karena pedagang di pasar kebanyakan hanya
berasal dari daerah sekita saja sehingga barang yang dijual tidak terlalu
beragam terutama untuk kebutuhan sandang seperti baju, alat elektronik,
dan sebagainya. Selain itu terkadang barang-barang di aplikasi online lebih
murah daripada di pasar sehingga pada kebutuhan tertentu masyarakat
lebih memilih belanja online. Untuk saat ini, faktor yang menyebabkan
peningkatan belanja online yaitu karena adanya pandemi COVID-19,
dimana adanya anjuran untuk tetap dirumah dan juga adanya social

19
distancing yang membuat interaksi sosial menjadi sedikit tabu untuk saat
ini.

B. Pemecahan Masalah Perubahan Sosial dalam Pendidikan Masyarakat

Pemecahan masalah perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat


Muaralembu dalam pendidikan masyarakat yaitu:

1. Dari segi komunikasi, dimana telah terjadi modernisasi. Tentunya hal ini
membawa dampak positif bagi masyarakat. Namun tidak bisa dipungkiri
bahwa kemajuan teknologi komunikasi seperti telepon pintar saat ini
mempunyai dampak negative, dimana ada banyak konten negative yang
tersebar diinternet seperti pornografi, kekerasan, dan konten yang tidak
pantas lainnya. Selain itu, banyak sekali berita hoax yang ada dan tentuna
tidak semua masyarakat dapat menyaring mana berita yang benar dan
mana yang berita bohong. Hal ini tentunya dapat menimpulkan masalah
baru dalam lingkungan sosial masyarakat. Oleh karena itu langkah yang
dapat dilakukan sebagai pendidikan masyrakat untuk meminimalisir
dampak negative teknologi komunikasi, yaitu:
a. Memberikan penyuluhan teknolongi. Disini nantinya masyarakat
diberikan pengetahuan mengenai cara menggunakan telepon pintar dan
internet dengan bijak dan juga memberikan sosialisasi untuk terus
memantau anak dalam menggunakan internet. Kemudian memberikan
penyuluhan bagaimana cara untuk menyaring informasi yang ada di
internet dan memberikan sumber-sumber informasi yang bisa
dipercaya agar masyarakat terhindar dari berita hoax.
b. Membantu masyarakat untuk memanfaatkan teknologi komunikasi
dan internet, seperti bagaimana cara berjualan online, membuat blog,
dan sebagainya.
2. Untuk kemajuan transportasi sebenarnya lebih banyak menimbulkan
dampak positif, namun tentunya tidak telepas dari dampak negatifnya
yaitu saat ini individu yang mengendarai motor tidak lagi mementingkan
usia izin berkendara. Dimana banyak sekali di sini anak-anak yang belum
cukup umur sudah diperbolehkan oleh orang tuanya untuk mengendarai

20
sepeda motor. Dan sebagian remaja banyak yang berkendara dengan ugal-
ugalan, tidak menaati peraturan lalu lintas sehingga sering kali
menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Tentunya hal tidak bisa
terus dibiarkan, adapun pemecahan masalah ini yaitu dengan memberikan
sosialisasi kepada orang tua dan anak tentang larangan anak dibawah usia
17 tahun untuk mengendarai kendaraan bermotor dan juga mengenai
bagaimana cara berkendara yang baik dan benar serta dampak negatif yang
ditimbulkan apabila anak di bawah umur sudah mengendarai kendaran
bermotor. Program ini tentunya dilaksanakan dengan cara bekerja sama
dengan polantas setempat.
3. Permainan tradisonal yang tergantikan dengan permainan online. Dampak
dari perubahan ini yaitu semakin hilangnya permaina-permainan daerah
karena sudah tidak dimainkan lagi bahkan mulai dilupakan. Hal ini
tentunya tidak akan berdampak baik bagi kebudayaan derah yang
seharusnya dilestarikan namun akibat game online permainan derah bisa
saja punah. Kemudan langkah pemecahan masalah dalam pendidikan
masyarakat yang bisa dilakukan yaitu, dengan mengadakan sebuah
pagelaran permainan tradisional yang khususnya ada di Kelurahan
Muaralembu. Di dalamnya nanti akan di sajikan berbagai jenis permainan
tradisional dimana semua anak boleh ikut dan disertakan dengan
perlombaan permainan daerah dengan hadiah yang menarik. Kemudian
mencoba untuk memmbuat aplikasi yang di dalamnya berisi permainan
tradisional yang tentunya bekerja sama dengan orang yang ahli
dibidangnya. Meskipun tidak dimainkan, namun setidaknya semua orang
tahu permainan tradisional dan permainan tadisional tetap dimainkan
meskipun di dunia online agar permainan tradisional tetap ada dan tidak
punah.
4. Penambangan emas secara liar dan juga menggunakan alat dompeng yang
tidak ramah lingkungan tentunya dapat menimbulkan masalah lingkungan
dalam jangka panjang. Salah satunya yaitu pencemaran air sungai. Adapun
pemecahan masalahnya yaitu bekerja sama dengan pemerintah daerah
setempat untuk menindak tegas penambangan emas secara liar. Dan

21
memberikan sosialisasi dampak akan kerusakan lingkungan yang dapat terjadi
akibat penambangan emas secara liar.
5. Sistem pendidikan di sini mungkin sudah tergolong baik, karena dilengkapi
sarsan dan prasaran yang cukup memadai. Yang menjadi permsalahan saat ini
yaitu pemebljaran daring akibat pandemi COVID-19. Terutama bagi siswa sd
dan smp yang tentunya tidak semuanya mempunyai telepon pintar dan juga
mereka tidak akan paham cara menggunakan media perantara seperti zoom,
google classroom, google meet dan aplikasi lainnya. Saat ini pasa siswa
diberikan tugas setiap minggunya, yang menjadi pertanyaan apakah siswa
mampu mencerna pembelajaran tanpa penjelasan? Bagi murid SMA mungkin
saja bisa. Namun muris SD dan SMP tentunya kesulitan dalam menghadapi
sistem seperti ini. Akhirnya para orang tua yang membantu anak dalam
mengerjakan tugas. Namun tidak semua orang tua mempunyai pendidikan
tinggi dan tidak semua orang tua bisa paham mengenai materi pembelajaran
anak. Untuk itu, sistem daring ini sangat tidak efektif untuk anak SD dan
SMA. Langkah pemecahan masalahnya yaitu, dengan memberikan jadwal
sekolah tatap muka mungkin 2-3 kali dalam seminggu dan dalam setiap kelas
dibatasi peserta didiknya. Kemudian para siswa wajib untuk mengikuti
protokol kesehatan. Untuk pemecahan masalah dalam pendidikan masyarakat
yaitu, dengan membuka pondok belajar yaitu dengan membentuk kelompok-
kelompok kecil untuk membantu para siswa yang kesulitan dalam belajar,
pastinya dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
6. Perubahan pola hidup masyarakat dalam belanja, yaitu sebagian masyarakat
lebih memilih berbelanja online untuk kebutuhan tertentu dari pada belanja di
pasar. Hal ini bisa saja menimbulkan kerugian bagi pedagang dipasar terutama
pedagang yang menjual kebutuhan sandang. Pemecahan masalah dalam
pendidikan masyarakat yaitu, dengan membuka kelas kewirausahaan. Program
ini ditujukan bagi pedagang konvensional. Dimana nantinya para pedagang
akan diajarkan cara untuk menjual barang dagangannya secara online. Hal ini
juga bertujuan untuk memperluas pasar penjualan barang dagangan para
penjual. Sehingga bisa meminimalisir kemungkinan kerugian jika nantinya
masyarakat tidak banyak lagi yang berbelanja di pasar.

22
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perubahan sosial merupakan proses alamiah dan bersifat pasti, sesuatu


yang niscaya yang selalu dihadapi oleh manusia dalam sejarah kehidupannya.
Perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilainilai sosial,
norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang,
interaksi sosial dan lain sebagainya. Perubahan sosial bisa maju dan juga bisa
mundur, tergantung bagaimana masyarakat menyikapi berbagai perubahan
yang ada. Dan juga pada keterbukaan masyarakat dalam menerima budaya
ataupun pola hidup yang baru. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab
terjadinya perubahan, seperti bertambah dan berkurangnya penduduk,
penemuan baru, teknologi, keterbukaan masyarakat, peperangan, dan
sebagainya. Begitu pun sebaliknya juga ada beberapa faktor yang
menghambat terjadinya perubahan sosial, seperti masyarakat yang tertutup,
pengetahuan yang terlambat, ketakutan dengan hal-hal baru, adat istiadat yang
kental, dan sebagainya. Setiap daerah pastinya mengalami hal yang sama,
yang membedakan hanyalah cepat atau lambatnya perubahan itu terjadi pada
suatu kelompok masyarakat.

B. Rekomendasi

Perubahan sosial tentunya tidak selalu membawa dampak positif, namun


juga diiringi oleh dampak negatif. Seperti kemajuan teknologi yang
menimbulkan berbagai problematika apabila tidak dicegah dan ditangani
dengan baik. Bagi setiap orang tua, hendaknya memberikan pengawasan dan
bimbingan kepada anak dalam menggunakan berbagai teknologi. Kemudian,
perlu bagi kita semua untuk bisa mengontol diri dalam menyikapi berbagai
perubahan yang terjadi seperti modernisasi. Agar dampak-dampak negatif
yang ditimbulkan bisa diminimalisir demi kemajuan kita bersama.

23
Daftar Pustaka

Abdulsyani. 1994. Sosiologi, Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi


Aksara

Henslin, James M. 2007. Essential of Sociology : A Down-to-Earth Approach


(Sosiologi dengan Pendekatan Membumi). Penerjemah: Kamanto Sunarto.
Jakarta: Penerbit Erlangga

Herimanto dan Winarno. 2009. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: PT. Bumi
Akasara

Horton, Paul B & Hunt, Chester L. 1992. Sociology (Sosiologi). Penerjemah:


Aminudin Ram. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Marius, Jelamu A. 2006. Perubahan Sosial. Junal Penyuluhan. Vol 2 (2): 125-132

Soerjono Soekanto. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada

24

Anda mungkin juga menyukai