Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGEMBANGAN MAYARAKAT SEBAGAI PROSES PERUBAHAN


SOSIAL

Dosen Pengampuh : Linda, SKM.,M.Kes


Mata Kuliah : Perorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK II

Wilhida A.A Artoy (PO7124322003)


Dafiah (PO7124322022)
Meliana Batjo (PO7124322023)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

ALIH JENJANG TAHUN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
”Pengembangan Mayarakat Sebagai Proses Perubahan Sosial” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Perorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
topik makalah bagi para pembaca
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 26 Januari 2023

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
A. Pengertian perubahan sosial budaya...................................................................3
B. Teori Perubahan Sosial.......................................................................................3
C. Hubungan antara Perubahan Sosial dan Budaya................................................6
D. Bentuk Perubahan Sosial Budaya.......................................................................8
E. Pengembangan Masyarakat di Indonesia.........................................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................15
A. Kesimpulan.......................................................................................................15
B. Saran.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri
dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang
terjadi di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-
kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan
kepentingan bersama.Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat
dikatakan kelompok sosial.Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat
persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang telah
tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam
susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan
merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya.
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar
orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut “struktur sosial” atau
“pola nilai dan norma” serta “pran”. Dengan demikina, istilah yang lebih
lengkap mestinya adalah “perubahan sosial-kebudayaan” karena memang
antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan
kebudayaan itu sendiri.
Kenyataan mengenai perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat
dianalisa dari berbagai segi diantaranya: ke “arah” mana perubahan dalam
masyarakat itu “bergerak” (direction of change)”, yang jelas adalah bahwa
perubahan itu bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi
setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak kepada
sesuatu bentuk yang baru sama sekali, akan tetapi boleh pula bergerak
kepada suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau.

1
Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat memang
sesuatu hal yang rumit namun menantang untuk dilakukan (Djazifah, 2018).
Lalu apakah yang dimaksud dengan perubahan sosial atau perubahan
yang terjadi dalam masyarakat itu? Gillin dan Gillin sebagaimana yang
dikutip Sukanto mengemukakan bahwa perubahan sosial adalah suatu
variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik
karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi
penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun
penemuanpenemuan baru yang terjadi dalam masyarakat tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perubahan sosial budaya ?
2. Apa saja teori perubahan sosial ?
3. Bagaimana hubungan antara perubahan sosial dan budaya ?
4. Apa saja bentuk perubahan sosial budaya ?
5. Bagaimana pengembangan masyarakat di Indonesia ?

C. Tujuan
1. Pengertian perubahan sosial budaya
2. Mengetahui apa saja teori perubahan sosial
3. Mengetahui Bagaimana hubungan antara perubahan sosial dan budaya
4. Mengetahui Apa saja bentuk perubahan sosial budaya
5. Mengetahui Bagaimana pengembangan masyarakat di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian perubahan sosial budaya

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada sistem

sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. Perubahan merupakan sebuah

transformasi dari keadaan saat ini menuju yang diharapkan di masa akan

datang, suatu keadaan yang lebih baik dari saat ini.

Di dalam pengertian tersebut jelas bahwa perubahan merupakan

sebuah transformasi keadaan menjadi lebih baik, walaupun perubahan

tersebut tidak selalu berdampak baik (Aljauza, 2022).

Perubahan sosial budaya merupakan sebuah gejala berubahnya

struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial

budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap

masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar

manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan (Baharuddin, 2018)..

Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan

penyebab dari perubahan

B. Teori Perubahan Sosial

Perubahan sosial meliputi perubahan struktur dan fungsi

masyarakat, terasuk diantaranya nilai-nilai sosial, norma, dan berbagai pola

3
dalam kehidupan manusia. Perubahan terjadi karena adanya modifikasi dari

beberapa pola kehidupan. Ada beberapa kondisi penyebab terjadinya

modufikasi tersebut dengan beberapa teori perubahan sosial yaitu :

1. Teori Evolusi

Evolusi adalah perubahan generasi ke generasi yang menurunkan

sifat yang berbeda dari nenek moyangnya dan berlangsung dalam waktu

yang lama. Evolusi, sebagai cabang Biologi dalam rumpun Sains, adalah

ilmu yang mempelajari tentang perubahan yang terjadi secara berangsur-

angsur menuju kesesuaian dengan waktu dan tempat (Sari, 2020).

Dalam teori perubahan sosial ini dijelaskan bahwa evolusi

mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang

berhubungan dengan sistem kerja. Berdasarkan pandangan tersebut, Tonnies

berpendapat bahwa masyarakat berubah dari tingkat peradapan sederhana ke

tingkat yang lebih kompleks. Dalam teori perubahan sosial evolusi dapat

dilihat terjadinya transformasi dari masyarakat. Mulai dari masyarakat

tradisional yang memiliki pola sosial komunal yaitu pembagian dalam

masyarakat yang didasarkan atas siapa yang lebih tua atau senioritas, bukan

pada prestasi personal individu dalam masyarakat

2. Teori Konflik
Teori perubahan sosial ini dipengaruhi oleh pandangan beberapa ahli

seperti Karl Max dan Ralf Dahrendorf. Dalam teori perubahan sosial ini

4
tentu saja memandang konflik sebagai sumber terjadinya perubahan sosial

dalam masyarakat. Teori ini melihat masyarakat dalam dua kelompok atau

kelas yang saling berkonflik yaitu kelas borjuis dan kelas proletar. Kedua

kelompok sosial dalam masyarakat ini dapat dianggap sebagai majikan dan

pembantunya. Dengan kepemilikan harta dan hak atas hidup yang lebih

banyak oleh kaum borjuis dan minimnya bagi kaum proletar akan memicu

konflik dalam masyarakat sehingga terjadi revolusi sosial yang berakibat

pada terjadinya perubahan sosial (Goa, 2018).

3. Teori Perubahan Sosial Dahrendorf

Teori perubahan sosial oleh Dahrendorf berisi tentang hubungan

stabilitas struktural sosial dan adanya perubahan sosial dalam masyarakat.

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur kelas sosial akan berakibat

pada nilai. Kepentingan dalam hal ini dapat menjadi nilai serta realitas

dalam masyarakat. Kepentingan merupakan elemen dasar dalam kehidupan

sosial. Apabila kepentingan itu saling bertabrakan, maka sudah tentu akan

terjadi konflik. Dari segi ekonomi, misalnya kepentingan buruh tani dan

pekerja pabrik tuntutan kenaikan upah agar dapat mempertahankan

hidupnya.

4. Teori Siklus

Teori siklus melihat adanya sejumlah tahap yang harus dilalui oleh

setiap masyarakat. Pada teori ini proses perubahan masyarakat tidak

berakhir pada “tahap akhir” yang sempurna, melainkan berkahir pada tahap

5
kehancuran, kemudian berputar kembali pada tahap awal untuk peralihan

(perubahan) (Mawardi, 2022).

C. Hubungan antara Perubahan Sosial dan Budaya


Perubahan sosial tidak lepas dari perubahan kebudayaan. Kingley Davis

mengatakan bahwa “perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan

kebudayaan”.

Perubahan sosial budaya mempunyai satu aspek yang sama, yaitu

berhubungan dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau perbaikan

didalam masyarakat untukmemenuhi kebutuhannya. Hubungan antara

perubahan sosial dan perubahan kebudayaan sangat erat.

Meskipun pada kenyataan melihat perubahan kebudayaan tidak selamnya

diikuti oleh perubahan sosial. Namun sukar untuk mengatur garis pemisah

antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan, dan sulit dibayangkan

jika terjadi perubahan sosial tanpa didahului suatu perubahan kebudayaan.

Akibat perubahan sosial tanpa dibarengi perubahan kebudayaan :

1. Timbulnya masalah sosial

2. Timbulnya perubahan sikap hidup

3. Timbulnya krisis masyarakat

Perubahan sosial yang melekat pada diri suatu masyarakat dengan

kebudayaan, karena untuk mengahadapi masalah-masalah baru :

1. Ketergantungan pada hubungan pewaris antarwarga

6
2. Lingkungan yang berubah

Contoh : masyarakat desa yang tadinya memiliki rasa solidaritas yang

tinggi terhadap lingkungan seperti rajin gotong royong, sekarang nilai-nilai

tersebut mulai hilang, mereka menggantikan keberadaan gotong royong

dengan uang.

Perubahan sosial dan perubahan budaya, mana yang lebih dulu terjadi

Antara perubahan sosial dan budaya yang saling berkaitan ketika

perubahan sosial itu ada, maka berubah juga begitu juga sebaliknya. Ruang

lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial.

Namun, dalam praktik dilapangan kedua jenis perubahan tersebut sangat

sulit untuk dipisahkan. Perubahan kebudayaan ditolak dan timbul dari

organisasi sosial. Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian

masyarakata kebudayaan.

Menurut Taylor, kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup

pengetahuan, kepercayaan, kesenia, moral, hokum, adat istiadat dan setiap

kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat. Maka dapat

disimpulan bahawa perubahan sosial dan perubahan kebudayaan

mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya berhubungan dengan suatu

cara penerimaan cara-cara atau suatu perbaikan dalam masyarakat untuk

memenuhi kebutuhannya. Jadi, tidak ada yang lebih dahulu ada atau muncul

antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan. Keduanya muncul

7
bersamaan, karena itu diantaranya tidak bias dipisahkan dan saling

berkaitan.

Contoh : pada kehidupan sekarang, ketika teknologi semakin maju,

banyak masyarakat menggunakan handphone perubahan sosial terjadi

karena globalisasi, maka perubahan kebudayaan juga terjadi dari

menggunakan surat untuk berkomunikasi jarak jauh, kini hanya dengan

menggunakan handphone, pesan tersampaikan dengan cepat dan sangat

mudah.

D. Bentuk Perubahan Sosial Budaya

1. Perubahan Sosial yang terjadi secara lambat dan perubahan sosial yang

terjadi secara cepat.

Perubahan Evolusi, umumnya perubahan secara lambat disebut

evolusi. Perubahan ini memerlukan waktu yang lama, dan biasanya

perubahan terjadi tanpa ada perencanaan terlebih dahulu, perubahan

terjadi bisa bergantung pada orang – orang yang berkuasa pada masa

tertentu. Contoh nya adalah pada perkembangan ilmu pengetahuan.

Perubahan Revolusi, umumnya perubahan yang terjadi dalam

jangka waktu yang cepat disebut perubahan revolusi. Perubahan

Revolusi mengubah dasar – dasar dan penopang kehidupan masyarakat

dalam waktu yang singkat. Contoh revolusi adalah revolusi industri di

Inggris, dimana terjadi perubahan produksi yang awalnya tanpa mesin

menjadi menggunakan mesin.

8
2. Perubahan Sosial yang pengaruhnya besar dan Perubahan Sosial yang
pengaruhnya kecil.
Perubahan Sosial yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang

dapat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat, namun tidak memiliki arti

penting dalam struktur sosial. Contohnya adalah perubahan model pakaian

yang tidak melanggar nilai dan norma. Perubahan Sosial yang pengaruhnya

besar adalah perubahan yang memiliki dampak besar dalam kehidupan

bermasyarakat. Contohnya adalah perubahan sistem pemerintahan,

penggunaan komputer dan internet untuk menunjang kerja, penggunaan

traktor bagi petani, dan lain-lain yang membawa perubahan signifikan pada

lembaga-lembaga kemasyarakatan.

3. Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tanpa perencanaan.


Perubahan yang direncanakan adalah perubahan sosial dengan

persiapan matang dan perencanaan, contohnya adalah program keluarga

berencana. Perubahan tanpa perencanaan adalah program tanpa adanya

persiapan dan perencanaan. Contohnya keluarga yang tiba-tiba terpaksa

pindah ke lingkungan baru.

4. Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki.

Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan sosial yang disetujui

oleh masyarakat yang bersangkutan. Contohnya adalah Perencanaan

terhadap aturan tertentu melalui telah disetujui dalam rapat. Perubahan yang

tidak dikehendaki adalah kebalikan dari perubahan yang dikehendaki.

9
E. Pengembangan Masyarakat di Indonesia
Menurut Bhattacarya, pengembangan masyarakat adalah

pengembangan manusia yang tujuannya adalah untuk mengembangkan

potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol lingkungannya.

Pengembangan masyarakat adalah usaha untuk membantu manusia

mengubah sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan

kemampuan berorganisasi, berkomunikasi, dan menguasai lingkungan

fisiknya. Manusia didorong untuk mampu membuat keputusan, mengambil

inisiatif dan mampu berdiri sendiri.

Perkembangan pada masyarakat diaktualisasikan dengan adanya

konsep, dan mengikuti perubahan zaman. Perkembangan masyarakat

Indonesia Menurut Selo Soemardjan yaitu :

1. Masyarakat sederhana

Masyarakat ini dalam perkembangannya relatif lambat, karena ciri – ciri

masyarakat sederhana sebagai berikut :

a) Hubungan kekeluargaan masih erat.

b) Organisasi dalam hal tradisi masih diwariskan secara turun temurun.

c) Percaya terhadap hal yang ghaib ( Animisme ).

d) Belum ada lembaga khusus ( pendidikan ).

e) Angka buta huruf masih tinggi.

10
f) Hukum mudah dipahami, karena masih bersifat konvensional ( tak

tertulis ).

g) Kegiatan ekonomi masih berorientasi atas pemenuhan kebutuhan

hidup sehari – hari saja.

h) Kegiatan ekonomi yang masih memerlukan banyak tenaga.

2. Masyarakat Madya

Dalam proses perkembangannya, masyarakat ini lebih cepat dari pada

masyarakat sederhana. Ciri – cirinya sebagai berikut :

a) Kekeluargaan masih erat, tapi melihat untung dan rugi.

b) Adat istiadat masih berlaku, tetapi menerima informasi dan teknologi

dari luar.

c) Timbulnya pemikiran yang rasional.

d) Terdapat lembaga pendidikan.

e) Adanya hukum tertulis.

f) Ekonomi bersaing besar.

g) Gotong royong masih berlaku untuk pembangunan fasilitas umum.

3. Masyarakat Pra Moderen

Mengakui kemajuan karena memiliki inisiatif untuk menerima teknologi

dan informasi. Ciri – ciri nya adalah sebagai berikut :

a) Hubungan antar masyarakat berdasarkan kepentingan pribadi.

b) Masyarakat percaya pada ilmu pengetahuan.

c) Sarana dan prasarana sudah terpenuhi.

11
d) Masyarakat terdiri dari beberapa macam profesi / pekerjaan.

e) Tingkat pendidikan relatif rata.

f) Ada hukum perdata dan pidana.

g) Ekonomi yang berorientasi pada pasar.

4. Masyarakat Tradisional

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

a) Berbentuk komunitas kecil.

b) Pranata sosial berdasarkan kekerabatan.

c) Peralatan dan teknologi sederhana.

d) Tergantung terhadap lingkungan hidup.

e) Terpencil secara geografis.

f) Terbatasnya akses pelayanan sosial.

5. Masyarakat Transisi

Yaitu masyarakat yang mengalami perubahan dari tradisional menuju

modern. Ciri – cirinya sebagai berikut :

a) Adanya instansi pendidikan, seperti sekolah.

b) Ada fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat , seperti puskesmas

dan balai pengobatan.

c) Mulai tumbuhnya industri tingkat rumahan ( Rumah tangga ).

d) Masuknya teknologi dan informasi , seperti internet yang sudah

tersedia di Desa desa.

e) Perubahan fungsi lahan.

12
6. Masyarakat Pedesaan

Ciri – ciri :

a) Penerimaan dalam hal interaksi berdasarkan kepada afektifitas ( tata

krama ).

b) Rasa persatuan dalam hal kebersamaan masih kental ( Orientasi

kolektif ).

c) Partikularisme dengan berpandangan subjektifitas.

d) Askripsi masih ada, yaitu kekhususan, tidak diusahakan

( pemberian ).

e) Interaksi masyarakat masih dalam lingkup keakraban yang kental.

7. Masyarakat Perkotaan

Ciri-cirinya adalah :

a) Indivudual

b) Heterogen

c) Berdaya saing tinggi., karena berorientasi kepada kesejah teraan

masing – masing.

d) Terdiri dari beragam profesi.

e) Cenderung matrealistik.

f) Masyarakat yang lebih terbuka menerima informasi dan perubahan.

8. Masyarakat Modern

Ciri-cirinya adalah :

a) Alat – alat yang digunakan sudah mengalami modernisasi.

13
b) Mulai meninggalkan kehidupan tradisional.

c) Mulai berfikir rasional.

Faktor- faktor yang mempengaruhi masyarakat modern : Pendidikan,

urbanisasi, komunikasi, politik, dan industrialisasi.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

15
DAFTAR PUSTAKA

Aljauza, C. S. (2022). Perubahan Sosial Budaya : Pengertian, Penyebab, Faktor


Pendorong dan Penghambatnya. Jakarta: iNews.id.

Baharuddin. (2018). Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya. jurnal Ilmiah


Pontianak, 180.

Djazifah, N. (2018). Modul Pembelajaran Sosiologi Proses Perubahan Sosial di


Masyarakat. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta.

Goa, L. (2018). Perubahan Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat. Premedia


Group, 63-64.

Mawardi, R. A. (2022). Teori Perubahan Sosial : Pengertian, Bentuk dan Jenisnya.


Jakarta: detikEdu.

Sari, E. (2020). Diktat Teori Evolusi. Bandar Lampung: UIN Raden Intan
Lampung.

Soekanto, Soerjono. 2017. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial. Cetakan ke-
2. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Soelaeman, M. Munandar. 2020. Dinamika Masyarakat Transisi: Mencari


Alternatif Teori Sosiologi dan Arah Perubahan. Yogyakarta: Anggota
IKAPI Pustaka Pelajar.

Sztompka, Piotr. 2018. Sosiologi Perubahan Sosial. Edisi ke-1. Jakarta: Prenada

16

Anda mungkin juga menyukai