Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH DASAR DASAR ILMU SOSIAL

PERUBAHAN SOSIAL

Dosen Pengampu :
Vitania Yulia, S.Sos., M.A

Disusun oleh :
Kelompok E
Amelia Fitri (2310841009)
Elsa Rachmadini (2310842003)
Kamil Mauliddi (2310842021)
Nasywa Luthfiyyah Zully (2310842025)
Putri Andini (2310842029)
Agnes Dwijayanti (2310843023)
Muhammad Gilbran Hidayat (2310843031)
Nabilah Zahwa (2310843043)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga atas
kesempatan dan kesehatan yang diberikan-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan tugas Makalah Dasar-Dasar Ilmu Sosial ini dengan bentuk yang
sederhana dan selesai secara tepat waktu.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Vitania Yulia, S. Sos., M.A
yang telah menjelaskan materi dan mengarahkan kami dalam pembelajaran Dasar-
Dasar Ilmu Sosial sehingga dapat membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Pada pembuatan makalah ini, kami mencari dan membahas berbagai
sumber yang berhubungan dengan materi ini. Makalah ini membahas tentang
Perubahan Sosial. Jadi, kami akan menguraikan materi ini dari sumber-sumber
yang sudah dicari dan ditemukan sebelumnya.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Untuk
itu, kami sangat mengharapkan masukan baik itu kritik maupun saran yang
membangun dari ibu dosen dan semua pihak yang terkait.

Padang, 17 November 2023

Kelompok 2

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 Pengertian Perubahan Sosial.................................................................3
2.2 Proses Perubahan Sosial.........................................................................3
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial..................................12
2.4 Dampak Perubahan Sosial...................................................................14
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan............................................................................................16
3.2 Saran.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perubahan merupakan suatu gejala yang hampir ditemukan dimana-
mana, setiap saat. Perubahan pada masyarakat pada umumnya dapat terjadi
dengan sendirinya secara wajar dan teratur, terutama apabila perubahan itu
sesuai dengan pertumbuhan kepentingan masyarakat. Perubahan sosial
merupakan perubahan yang terjadi pada masyarakat mengenai nilai-nilai
sosial, norma, dan berbagai pola dalam kehidupan manusia. Hakikatnya,
setiap masyarakat diseluruh dunia akan mengalami perubahan-perubahan
yang diketahui jika membandingkan suatu masyarakat di masa tertentu
dengan masyarakat di masa lampau. Sehingga dapat dikatakan bahwa
masyarakat pada dasarnya terus menerus mengalami perubahan. Perubahan
sosial merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Perubahan sudah, sedang, dan
akan terus terjadi, baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan
masyarakat.
Sesuai dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat saat ini,
perubahan sosial sudah berlangsung sangat pesat, baik itu perubahan yang
sengaja direncanakan oleh para Agent of change maupun perubahan yang
tidak direncanakan. Akan tetapi tidak semua orang mempunyai kesepakatan
sama dalam mengartikan proses perubahan sosial. Dalam perkembangannya
pun para ahli memperlihatkan perbedaan dalam memahami perubahan sosial.
Menurut Thorsten Veblen, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat sangat
ditentukan oleh teknologi. Namun demikian, sulit untuk dibantahkan bahwa
teknologi sangat mempengaruhi sikap dan perilaku manusia.
Namun tidak semua perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
selalu berdampak positif, akan tetapi disisi lain pasti memiliki dampak
negatif. Hal ini dapat kita lihat dalam realitas kehidupan masyarakat di sekitar
kita. Oleh karena itu, pada makalah ini kami akan membahas mengenai
perubahan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat sekitar.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial?
2. Bagaimana proses terjadinya perubahan sosial?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi perubahan sosial?
4. Apa dampak yang ditimbulkan oleh adanya perubahan sosial?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan apa itu perubahan sosial
2. Mengidentifikasi proses terjadinya perubahan sosial
3. Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial
4. Menjabarkan dampak dari adanya perubahan sosial

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perubahan Sosial


Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi
di masyarakat meliputi perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial,
interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasaan dan wewenang.
Perubahan sosial adalah suatu fenomena yang terjadi di masyarakat
akibat berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Perubahan sosial dapat
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti struktur, fungsi,
lembaga, budaya, nilai, sikap, dan perilaku. Perubahan sosial dapat bersifat
evolusi atau revolusi, direncanakan atau tidak direncanakan, kecil atau besar,
dan positif atau negatif.
Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan struktur
dan fungsi masyarakat. Struktur yang dimaksud adalah pola hubungan yang
dibentuk oleh norma, ikatan kelompok, hingga tingkatan sosial. Sementara
fungsi berkaitan dengan peran yang dijalani oleh masyarakat. Jadi, perubahan
sosial ditandai oleh berubahnya pola hubungan dan peran yang dijalani
masyarakat.

2.2 Proses Perubahan Sosial


1. Difusi
Difusi adalah penyebaran unsur-unsur budaya dari suatu kelompok
ke kelompok lainnya atau dari suatu masyarakat ke masyarakat lainnya.
Terdapat dua macam difusi yaitu difusi intramasyarakat (intrasociety
diffusion) adalah difusi unsur kebudayaan antarindividu atau golongan
dalam suatu masyarakat dan difusi antarmasyarakat (intersociety diffusion)
adalah difusi unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Sementara itu, masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu masyarakat

3
melalui difusi dapat dilakukan dengan cara perembesan damai,
perembesan dengan kekerasan, dan simbiotik.
Beberapa karakteristik difusi dalam proses perubahan sosial melipu
ti:
a. Penyebaran budaya: Difusi memungkinkan ide atau inovasi dari satu b
udaya menyebar ke budaya lain, mempengaruhi cara hidup, kepercaya
an, dan nilai-nilai masyarakat.
b. Adopsi dan adaptasi: Kelompok yang menerima ide atau inovasi bisa
mengadopsinya dengan cara yang dapat berbeda atau mengadaptasiny
a sesuai dengan konteks mereka sendiri.
c. Pengaruh pada perubahan: Difusi bisa menjadi pendorong utama peru
bahan sosial, membawa pergeseran dalam teknologi, ekonomi, atau tat
anan sosial suatu masyarakat.
d. Pola penyebaran: Difusi bisa terjadi melalui berbagai pola, seperti difu
si hierarkis (dari kelompok yang lebih kuat atau berpengaruh), difusi k
ontagium (menyebar seperti penyakit), atau difusi stimulus (melalui d
orongan untuk perubahan).
e. Interaksi antarbudaya: Difusi memungkinkan terjadinya interaksi antar
budaya, yang bisa menghasilkan integrasi unsur-unsur budaya dari ber
bagai masyarakat.
Beberapa contoh difusi dalam konteks perubahan sosial yaitu sebag
ai berikut:
a. Penyebaran teknologi: Misalnya, penyebaran internet dan smartphone
dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang telah menguba
h cara orang berkomunikasi, bekerja, dan belajar di seluruh dunia.
b. Adopsi budaya: Contohnya, penyebaran makanan seperti sushi atau pi
zza dari negara asalnya ke seluruh dunia telah mengubah kebiasaan m
akan lokal di berbagai negara.
c. Perubahan dalam mode dan gaya hidup: Misalnya, tren mode, gaya ra
mbut, atau gaya musik yang berasal dari satu daerah bisa menyebar lu
as dan mengubah preferensi dan gaya hidup di negara lain.

4
d. Pengaruh bahasa: Contohnya, kata-kata baru, frasa, atau bahasa slang
yang berasal dari satu wilayah dapat menyebar ke wilayah lain dan dia
dopsi dalam percakapan sehari-hari.
e. Penyebaran ideologi: Misalnya, ideologi politik, agama, atau nilai-nila
i sosial yang mulai diadopsi oleh satu kelompok bisa menyebar ke kel
ompok lain melalui media sosial, migrasi, atau pertukaran budaya.
Setiap contoh ini menunjukkan bagaimana difusi berkontribusi pad
a perubahan sosial dengan mempengaruhi cara orang berpikir, berinteraksi,
dan hidup.
Faktor pendorong difusi dalam perubahan sosial yaitu sebagai berik
ut.
a. Teknologi: Inovasi teknologi yang memungkinkan perubahan cepat da
n distribusi ide atau produk ke berbagai masyarakat.
b. Komunikasi: Sarana komunikasi yang canggih, seperti internet dan me
dia sosial, mempercepat penyebaran ide, budaya, dan informasi.
c. Migrasi: Perpindahan manusia antar wilayah membawa ide-ide baru da
n budaya, memicu pertukaran dan percampuran yang mempengaruhi p
erubahan sosial.
d. Perdagangan: Hubungan perdagangan internasional membawa adopsi
budaya, ide, dan barang dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
Faktor penghambat difusi dalam perubahan sosial yaitu sebagai ber
ikut.
a. Ketidaksukaan terhadap perubahan: Beberapa kelompok atau individu
mungkin enggan menerima ide baru atau perubahan budaya yang berb
eda dengan yang sudah mereka miliki.
b. Batasan budaya: Norma, nilai, atau tradisi budaya tertentu dapat menja
di hambatan dalam menerima atau mengadopsi perubahan dari luar.
c. Ketegangan politik dan sosial: Konflik politik atau sosial antar kelomp
ok dapat menghambat difusi karena adanya ketegangan atau penolakan
antar masyarakat.

5
Difusi dalam konteks perubahan sosial adalah penyebaran ide, buda
ya, atau inovasi dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Tujuannya ad
alah untuk memungkinkan penyebaran pengetahuan, teknologi, atau prakti
k yang dapat membantu dalam kemajuan dan adaptasi sosial antarbudaya.
Melalui difusi, masyarakat dapat memperoleh manfaat dari ide atau inovas
i yang telah terbukti berhasil di tempat lain.
2. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompo
k manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-un
sur kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan a
sing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanp
a menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan sendiri.
Proses akulturasi berjalan sangat cepat atau sangat lambat tergantun
g persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabil
a masuknya melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu y
ang relatif lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, mak
a akulturasi tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.
Dalam konteks perubahan sosial, karakteristik akulturasi meliputi a
dopsi unsur-unsur budaya baru, penyatuan nilai-nilai dan tradisi, serta terja
dinya perubahan dalam cara orang berpikir, bertindak, dan berinteraksi dal
am masyarakat. Ini bisa berupa pengaruh bahasa, agama, tradisi, atau tekn
ologi dari satu budaya ke budaya lainnya, yang mengubah secara bertahap
struktur dan dinamika sosial.
Beberapa contoh akulturasi dalam perubahan sosial bisa terlihat dal
am beberapa konteks yaitu sebagai berikut.
a. Makanan: Ketika masyarakat mengadopsi makanan dari budaya lain d
an mengintegrasikannya ke dalam pola makan mereka, seperti sushi y
ang menjadi populer di banyak negara di luar Jepang.
b. Bahasa: Pengaruh bahasa dari budaya lain bisa terlihat dalam penamb
ahan kata-kata baru atau penyesuaian fonetik dari satu bahasa ke baha

6
sa lain, seperti pengaruh bahasa Inggris dalam perkembangan bahasa a
sing di berbagai negara.
c. Agama: Penyebaran agama dan penggabungan unsur-unsur keagamaa
n dari beberapa budaya yang menghasilkan agama-agama sinkretis, mi
salnya, Santeria di Amerika Latin yang mengombinasikan elemen aga
ma Katolik dengan tradisi spiritual Afrika.
d. Musik dan seni: Akulturasi dapat dilihat dalam evolusi musik dan seni
ketika elemen-elemen dari berbagai tradisi artistik digabungkan, seper
ti jazz yang merupakan hasil perpaduan berbagai genre musik.
Semua contoh ini menunjukkan bagaimana akulturasi berperan dala
m perubahan sosial dengan mempengaruhi budaya, nilai, dan praktik dala
m masyarakat.
Faktor-faktor pendorong akulturasi dalam proses perubahan sosial
meliputi sebagai berikut.
a. Inovasi dan teknologi: Perkembangan teknologi dapat mendorong per
ubahan sosial dengan memperkenalkan cara baru dalam berinteraksi, b
ekerja, dan hidup.
b. Globalisasi: Integrasi ekonomi, budaya, dan politik antarnegara memb
uka kesempatan bagi pertukaran ide, budaya, dan nilai, mempercepat p
erubahan sosial.
c. Edukasi: Akses yang lebih baik terhadap pendidikan memungkinkan p
enyebaran ide-ide baru dan pemahaman yang lebih luas, memicu perub
ahan sosial.
Di sisi lain, faktor-faktor penghambat akulturasi dalam proses
perubahan sosial sebagai berikut.
a. Tradisi dan nilai budaya: Kebiasaan, norma, dan nilai-nilai yang kuat
dalam suatu budaya bisa menghambat perubahan karena resistensi terh
adap pembaruan yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai terseb
ut.

7
b. Ketidaksetaraan sosial: Ketimpangan ekonomi dan sosial dapat mengh
ambat perubahan sosial dengan menciptakan ketidakstabilan dan kese
njangan yang sulit diatasi.
c. Resistensi terhadap perubahan: Ketakutan, ketidakpastian, atau penola
kan individu atau kelompok terhadap perubahan bisa menjadi pengha
mbat yang signifikan dalam proses perubahan sosial.
Dalam konteks perubahan sosial, tujuan akulturasi bisa mencakup p
engembangan pemahaman yang lebih baik antara budaya-budaya yang beri
nteraksi, peningkatan toleransi, dan pembentukan identitas yang baru yang
menggabungkan elemen-elemen dari budaya yang berbeda. Tujuan lainnya
mungkin termasuk menciptakan kesempatan bagi inovasi dan kemajuan m
elalui pertukaran ide dan praktik antarbudaya.
3. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabil
a terdapat golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang ke
budayaan yang berbeda-beda yang saling berinteraksi dan bergaul secara l
angsung dan intensif dalam waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaa
n dari golongan- golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas
menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda dengan aslinya.
Dengan demikian, akan muncul kebudayaan baru yang merupakan kebuda
yaan campuran di antara golongan-golongan yang saling bertemu itu. Dala
m bahasa Indonesia, sinonim asimilasi adalah peleburan.
Beberapa karakteristik/ciri-ciri asimilasi dalam proses perubahan so
sial meliputi:
a. Mempererat kesatuan tindakan, sikap, perasaan, serta memperhatikan
kepentingan dan tujuan bersama.
b. Setiap individu sebagai kelompok dalam melakukan interaksi secara la
ngsung secara terus-menerus.
c. Berkurangnya perbedaan karena adanya usaha-usaha untuk menguran
gi serta menghilangkan perbedaan antarindividu atau kelompok.

8
d. Tindakan seseorang dalam memberikan peninjauan terhadap kebudaya
an lainnya demi terwujudnya kepentingan umum. Artinya dalam penin
jauan yang dilakukan tersebut dianggap akan mampu mengakomodasi
keinginan secara bersama dalam kehidupan masyarakat.
Faktor-faktor pendorong asimilasi dalam proses perubahan sosial
sebagai berikut.
a. Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
b. Toleransi antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan.
c. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
d. Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan
yang dibawanya.
e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal.
f. Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya.
Terdapat beberapa faktor yang menghambat terjadinya proses asimi
lasi, di antaranya:
a. Terisolasinya kelompok sosial yang menghambat interaksi sosial.
b. Adanya rasa takut atau khawatir dengan kebudayaan lainnya.
c. Adanya perasaan dominan atau unggul dari kebudayaan lainnya.
d. Adanya in-group feeling atau rasa kuat bahwa individu terikat terhadap
suatu kelompok sosial atau kebudayaan tertentu.
e. Adanya perbedaan kepentingan yang menimbulkan pertentangan antar
kelompok sosial.
f. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan lainnya.
4. Akomodasi
Akomodasi dalam proses perubahan sosial dalam masyarakat adala
h suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara satu orang dengan
orang lainnya atau antara satu kelompok dengan kelompok lain yang berad
a di sebuah wilayah. Dengan demikian akomodasi merupakan suatu keada
an yang menunjukkan didapatinya keseimbangan dalam hubungan-hubung
an sosial antara perorangan dan kelompok-kelompok orang sehubungan de
ngan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Akomodasi

9
ini juga salah satu bagian dari jenis interaksi sosial asosiatif yang merupak
an cara untuk menyelesaikan masalah tanpa harus menghancurkan pihak la
wan.
Akomodasi terbagi menjadi beberapa bentuk yang berbeda-beda
diantaranya:
a. Toleransi. Secara umum, toleransi adalah sikap menghargai dan mengh
ormati perbedaan yang ada pada orang lain. Dengan catatan, perbedaan
itu tidak berefek buruk dan merugikan orang lain yang ada disekitarny
a.
b. Ajudikasi. Ajudikasi adalah proses penyelesaian masalah yang dilakuk
an dengan menggunakan bantuan dari orang atau pihak ketiga yang ber
sikap netral dan tidak berpihak ke salah satu kubu.
c. Koersi. Koersi berarti paksaan, dan merupakan bentuk lain dari akomo
dasi. Koersi juga dilakukan untuk meredakan konflik. Perdamaian ini d
ilakukan bukan semata-mata karena kedua belah pihak ingin berdamai,
tetapi karena ada paksaan yang muncul dan membuat mereka tidak me
miliki pilihan lain selain berdamai.
d. Kompromi. Kompromi merupakan bentuk akomodasi dimana pihak ya
ng berkonflik berusaha mengurangi tuntutan untuk menciptakan sebua
h perdamaian.
e. Arbitrasi. Arbitrasi adalah suatu cara untuk mencapai kompromi apabil
a pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri. Pe
rtentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua bela
h pihak atau oleh suatu badan yang berkedudukan lebih tinggi dari pih
ak-pihak bertentangan.
f. Mediasi. Mediasi mirip dengan arbitrasi. Mediasi mengundang pihak k
etiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada. Tugas pihak ketiga
tersebut adalah mengusahakan suatu penyelesaian secara damai. Kedu
dukan pihak ketiga hanyalah sebagai penasihat belaka, dia tidak berwe
nang untuk memberi keputusan-keputusan penyelesaian perselisihan te
rsebut.

10
g. Konsiliasi. Konsiliasi atau perdamaian adalah suatu usaha untuk memp
ertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi
tercapainya suatu persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak
daripada koersi dan membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang bersa
ngkutan untuk mengadakan asimilasi.
Faktor-faktor pendorong akomodasi dalam proses perubahan sosial
sebagai berikut.
a. Adanya paksaan terhadap pihak yang lemah.
b. Pihak-pihak yang saling terlibat dalam pertikaiannya mengurangi tuntu
tannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
c. Adanya usaha untuk mempertemukan kedua belah pihak yang sedang t
erlibat konflik.
Beberapa faktor yang menghambat terjadinya proses akomodasi, di
antaranya:
a. Kurangnya interaksi antar masyarakat.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
c. Pemikiran masyarakat yang masih tradisional.
d. Masyarakat yang kolot akan tradisi, yang cenderung mempertahankan
keadaan yang sudah ada.
Beberapa tujuan akomodasi dalam proses perubahan sosial sebagai
berikut.
a. Menciptakan kerja sama.
b. Meleburkan kelompok.
c. Mengurangi pertentangan antara individu atau kelompok-kelompok.
d. Menyelesaikan konflik yang terjadi antara pihak-pihak yang berinterak
si.
e. Mencegah konflik menjadi lebih besar dan meledak.
f. Mencapai keseimbangan dan kestabilan dalam masyarakat.
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
Perubahan sosial melekat pada masyarakat dengan kebudayaannya
karena faktor sebagai berikut:

11
1. Faktor Perubahan Kependudukan
Jumlah penduduk yang terus meningkat akan menambah kebutuhan
terhadap beberapa fasilitas yang mendukung kehidupan mereka.
Contohnya, fasilitas pendidikan, kesehatan, atau lapangan kerja. Jika
jumlah anak dalam sebuah keluarga cukup besar, hak atas warisan akan
semakin berkurang karena terbagi berdasarkan jumlah anak. Oleh karena
itu, pemilikan tanah di pedesaan akan semakin berkurang.
Penduduk yang terus bertambah memerlukan lapangan-lapangan
kerja baru sedangkan lapangan kerja utama yang ada di desa hanya
berkisar pada bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Desa tidak
mampu menyediakan lapangan kerja baru dan sumber daya alam pedesaan
yang terbatas membuat desa tidak mampu menampung tenaga kerja.
Dengan demikian, banyak penduduk desa yang mengadu nasib ke kota
untuk bekerja.
2. Faktor Penemuan-Penemuan Baru
Penemuan baru merupakan proses sosial dan kebudayaan yang
terjadi dalam jangka waktu relatif cepat yang sering disebut inovasi atau
innovation. Penemuan tersebut kemudian memiliki daya guna dan manfaat
bagi masyarakat sehingga tata kehidupan masyarakat mengalami
perubahan. Di samping inovasi terdapat pula discovery yang artinya
penemuan dari unsur-unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat baru
maupun berupa ide baru atau suatu rangkaian ciptaan-ciptaan dari warga
masyarakat.
Discovery merupakan pengembangan dari penemuan yang sudah
ada kemudian disempurnakan. Jika hasil penyempurnaan atau
pengembangan penemuan tersebut (discovery) diakui manfaatnya oleh
masyarakat, penemuan tersebut dinamakan invention. Ditemukannya
mesin cetak membawa perubahan bagi masyarakat, terutama dalam hal
penggandaan buku-buku ilmu pengetahuan. Hal tersebut menyebabkan
masyarakat mengetahui akan kebenaran-kebenaran ilmiah dan mengetahui
hal-hal yang sebelumnya tidak dikenal.

12
3. Faktor Pertentangan (Konflik)
Pertentangan dalam masyarakat dapat menimbulkan perubahan
sosial. Pertentangan dapat terjadi antara kelompok tua yang konservatif
dan kelompok muda yang dinamis. Pertentangan ini sering terjadi pada
masyarakat yang sedang berkembang menuju masyarakat modern yang
lebih kompleks dan masyarakat tradisional.
Faktor terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat.
Pemberontakan yang terjadi di masyarakat dapat diketahui melalui
pemberitaan di media massa, seperti surat kabar, radio, dan televisi akan
membawa perubahan-perubahan politik dinegara bersangkutan.
Contohnya, pemberontakan yang terjadi di Sri langka yang dilakukan oleh
Suku Tamil atau pemberontakan di India yang dilakukan di daerah
Kashmir. Contoh lainnya adalah pernyataan kemerdekaan secara sepihak
oleh masyarakat Chechnya yang mengakibatkan pemerintah Rusia
berusaha menumpas pemberontakan tersebut.
4. Faktor Perubahan yang Diakibatkan oleh Lingkungan Fisik
Gejala yang terjadi di lingkungan alam dapat menyebabkan
perubahan sosial. Misalnya, gempa bumi terjadi di berbagai wilayah
Indonesia. Gempa bumi tersebut menyebabkan masyarakat kehilangan
banyak harta benda dan keluarga. Keadaan tersebut memaksa masyarakat
membentuk kehidupan kembali melalui lembaga atau organisasi sosial
yang baru karena kehidupan lama telah rusak atau hilang. Perubahan yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat seperti perubahan mata pencaharian,
perubahan keluarga, atau perubahan kekayaan.
5. Faktor Peperangan
Peperangan yang terjadi antara satu negara dan negara lain
menyebabkan terjadinya perubahan karena kehancuran akibat perang.
Contohnya, hancurnya harta benda, kehilangan anggota keluarga, atau
bencana kelaparan. Negara yang kalah perang akan tunduk dengan
menerima ideologi dan kebudayaan dari pihak yang memenangkan
peperangan.

13
6. Faktor Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Pengaruh kebudayaan dari masyarakat lain terutama kebudayaan
barat, dapat berasal dari film, televisi, radio, surat kabar, dan media massa
lainnya. Kadang-kadang media tersebut memberikan pengaruh negatif
yang tidak sesuai dengan gaya hidup masyarakat Indonesia. Akan tetapi,
ada pula pengaruh luar yang positif, contohnya dalam hal pendidikan.
Mereka yang menerima beasiswa belajar di luar negeri membawa pulang
teori dan pandangan barat ke tanah air sehingga ilmu yang mereka dapat
digunakan dan disesuaikan dengan budaya Indonesia, meski tidak
menutup mata apabila ada beberapa orang yang lebih memilih untuk tetap
berideologi barat.

2.4 Dampak Perubahan Sosial


Perubahan sosial dapat berdampak positif maupun negatif bagi
masyarakat. Berikut ini adalah beberapa dampak perubahan sosial:
1. Dampak Positif Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat membawa dampak positif bagi masyarakat
yaitu sebagai berikut.
a. Munculnya nilai dan norma baru yang lebih sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman. Contohnya adalah munculnya UU No. 21 Tahun
2007 yang membahas tentang perdagangan manusia. Perdagangan
manusia sendiri mulai marak akhir-akhir ini, tidak hanya di Indonesia
tetapi juga di negara lain.
b. Berkembangnya lembaga-lembaga sosial baru, yang merupakan
penerapan dari diferensiasi struktural. Lembaga-lembaga sosial ini
memungkinkan anggota masyarakat untuk memenuhi berbagai macam
kebutuhan yang semakin kompleks. Salah satu contohnya adalah
pengalihan fungsi pendidikan usia dini. Fungsi pendidikan usia dini
pada awalnya merupakan tanggung jawab masing-masing keluarga,
tapi seiring perkembangannya, mulai muncul institusi pendidikan yang
berfokus pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

14
c. Pesatnya perkembangan teknologi. Teknologi adalah salah satu faktor
penting dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Melalui teknologi,
masyarakat tidak hanya bisa mengakses informasi, tetapi juga bisa
saling memberikan informasi. Teknologi juga membantu masyarakat
meningkatkan efisiensi, produktivitas, kreativitas, dan inovasi dalam
berbagai bidang.
2. Dampak Negatif Perubahan Sosial
Perubahan sosial juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi
masyarakat, diantaranya:
a. Disorganisasi sosial. Disorganisasi sosial adalah proses melemahnya
nilai dan norma dalam masyarakat akibat terjadinya perubahan.
Sebagai contohnya, di era sosial media saat ini, masyarakat cenderung
bersikap individualistis (mementingkan diri sendiri) dan kurang
memperhatikan lingkungan sosial sekitar. Disorganisasi sosial juga
dapat menimbulkan masalah-masalah seperti kriminalitas, kemiskinan,
korupsi.
b. Cultural shock atau guncangan budaya. Yang dimaksud dengan
cultural shock adalah kondisi ketika masyarakat mengalami kaget
karena belum siap menerima perubahan. Perubahan yang dimaksud di
sini adalah perubahan yang disebabkan akibat adanya unsur-unsur
kebudayaan asing yang berbeda dengan kebudayaan sendiri. Cultural
shock dapat menyebabkan stres, ketidakpercayaan diri, ketidakpuasan,
dan penolakan terhadap perubahan.
c. Kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial adalah ketimpangan dalam hal
pendapatan, pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, dan hak-hak
lainnya antara kelompok-kelompok masyarakat. Kesenjangan sosial
dapat terjadi karena adanya perbedaan akses terhadap sumber daya dan
fasilitas yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga lainnya.
Kesenjangan sosial dapat menimbulkan ketidakadilan, diskriminasi,
konflik, dan ketidakharmonisan dalam masyarakat.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat, baik yang berkaitan dengan nilai, norma, perilaku, organisasi,
struktur, atau proses sosial. Perubahan sosial merupakan hal yang tidak bisa
dihindari. Pada dasarnya, perubahan sosial dapat terbentuk melalui beberapa
proses, yaitu difusi, akulturasi, asimilasi dan akomodasi. Proses perubahan
sosial ini dapat membawa dampak positif maupun negatif bagi masyarakat,
tergantung pada cara mereka menyesuaikan diri dan mengelola perubahan
tersebut.
Perubahan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor
perubahan kependudukan, faktor penemuan-penemuan baru, faktor
pertentangan (konflik), faktor perubahan yang diakibatkan oleh lingkungan
fisik, faktor peperangan, dan faktor pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Faktor-faktor tersebut telah mempengaruhi perubahan sosial baik dari dalam
masyarakat itu sendiri (faktor internal) atau dari luar masyarakat (faktor
eksternal).
Perubahan sosial dapat berdampak positif maupun negatif bagi
kehidupan bermasyarakat. Beberapa dampak positif dari perubahan sosial
seperti munculnya nilai dan norma baru yang lebih sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman, berkembangnya lembaga-lembaga sosial baru yang
merupakan penerapan dari diferensiasi struktural, dan pesatnya
perkembangan teknologi. Namun, perubahan sosial juga berdampak negatif
seperti disorganisasi sosial, cultural shock atau guncangan budaya, hingga
kesenjangan sosial.
Oleh karena itu, masyarakat perlu bersikap adaptif, kritis, dan kreatif
dalam menghadapi perubahan sosial. Masyarakat juga perlu berpartisipasi
aktif dalam proses perubahan sosial, agar dapat memperoleh manfaat dan
mengurangi dampak negatifnya.

16
3.2 Saran
Setelah mengerjakan makalah ini kami selaku pembuat dan penyusun
makalah memberikan saran kepada para pembaca atau masyarakat agar lebih
peka dan kritis terhadap perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita, baik
yang bersifat positif maupun negatif, dan berusaha untuk beradaptasi dalam
proses perubahan tersebut. Selain itu, kita juga harus berperan aktif dan kritis
dalam mengawasi dan mengevaluasi perubahan sosial yang terjadi, agar tidak
menimbulkan dampak negatif yang merugikan bagi kita sendiri maupun
orang lain.

17
DAFTAR PUSTAKA

Gischa, Serafica. 2022. Faktor Faktor Pendorong Asimilasi dan Ciri-Cirinya. Di


akses pada 17 November 2023, dari
https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/10/150000169/faktor-faktor-
pendorong-asimilasi-dan-ciri-cirinya
Aris. 2021. Pengertian Akomodasi dan Bentuk Akomodasi. Di akses pada 17
November 2023, dari https://gramedia.com/literasi/bentuk-akomodasi/
Rosyida, Eva. 2019. e-modul Sosiologi: Perubahan Sosial dalam Masyarakat.
Mojokerto : Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Di akses pada 18 November 2023, dari
https://repositori.kemdikbud.go.id/19435/1/Kelas%20XII_Sosiologi_KD
%203.1%20(3)%20(1).pdf
Sinambela, Lijan Poltak. 2006. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan dan
Implementasinya. Jakarta: Bumi Aksara, hal 45. Diakses pada 18
November 2023, dari
http://etheses.iainkediri.ac.id/4341/3/933506917_bab2.pdf
Putri, Vanya K. M. 2022. Dampak Positif dan Negatif Perubahan Sosial. Di akses
pada 19 November 2023, dari Dampak Positif dan Negatif Perubahan
Sosial (kompas.com)

18

Anda mungkin juga menyukai