Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SOSIOLOGI

PERUBAHAN SOSIAL

DISUSUN OLEH:
Nadya Aisyah P. (21)
Priscilla Valentina A. (25)
SMA XAVERIUS 1 JAMBI 2015 / 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
Perubahan Sosial.

Makalah ini berisikan informasi tentang pengertian perubahan sosial,


pengertian perubahan sosial menurut beberapa teori perubahan sosial,
dan ada tidaknya perubahan sosial yang dirasakan tentang lingkungan
disekitar kami. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua khususnya tentang Perubahan Sosial.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun,
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.

Jambi, 22 Januari 2016

Penyusun,
Nadya A P & Priscilla V A
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 3
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................................... 3
1.3 Tujuan........................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
2.1 Pengertian perubahan sosial........................................................................................... 4
2.2 Pengertian perubahaan sosial menurut beberapa teori perubahan sosial....................... 5
2.3 Perubahan sosial yang dirasakan di lingkungan sekitar................................................. 9
2.4 Faktor-faktor penyebab perubahan sosial........................................................................13
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 16
1.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 16
1.2 Saran .................... .........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seperti yang kita ketahui, perubahan-perubahan sosial berperan sebagai suatu variasi
dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk ideologi maupun karena adanya difusi ataupun
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Dalam kehidupan, setiap masyarakat pasti
mengalami perubahan-perubahan. Tidak ada sekelompok masyarakat pun yang tidak berubah.
Perubahan tersebut dapat terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, misalnya dalam bidang
politik, ekonomi, sosial, maupun perubahan yang berkaitan dengan kebudayaan. Perubahan
yang terjadi dalam bidang sosial pada suatu masyarakat sering dikenal dengan istilah
perubahan sosial.

Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan sosial
yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial,
norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain
sebagainya.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial?
2. Jelaskan pengertian perubahan sosial menurut beberapa teori perubahan sosial!
3. Amatilah lingkugan disekitarmu kemudian simpulkan dari pengalaman beberapa
tahun sebelumnya dengan kondisi saat ini, adakah perubahan sosial yang kamu
rasakan? Tuliskan penyelesaian perubahan-perubahan tersebut (+) atau (-).
4. Temukan faktor-faktor penyebab perubahan sosial tersebut!

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi perubahan sosial dalam masyarakat.
2. Untuk mengetahui pengertian perubahan sosial menurut teori-teori perubahan
sosial.
3. Untuk dapat mengamati ada tidaknya perubahan sosial yang terjadi di lingkungan
sekitar dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya dengan kondisi saat ini.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab perubahan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

Setiap masyarakat di mana pun pasti akan mengalami perubahan dan dinamika.
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan nilai, norma, pola perilaku, lembaga, struktur
sosial, dan masih banyak lagi. Perubahan dan dinamika ini merupakan akibat dari adanya
interaksi antarmanusia dan antarkelompok. Dengan interaksi, terjadi saling memengaruhi
yang menyebabkan perubahan dan dinamika sosial. Hal ini tidak bisa dielakkan apalagi di
zaman sekarang ketika interaksi tak langsung juga mudah terjadi.

Anggota masyarakat juga sangat beragam. Tidak mungkin mereka semua mengetahui
dan menyetujui semua nilai, norma, pranata sosial, dan peraturan masyarakat, lalu begitu saja
berperilaku sesuai dengannya. Kenyataan ini menyebabkan ketidakselarasan dan mendorong
terjadinya perubahan dan dinamika sosial pula. Perubahan dan dinamika sosial ini tidak
selalu berarti kemajuan, tetapi dapat pula berarti kemunduran dalam bidang kehidupan
tertentu.

William F. Ogburn mengemukakan ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-


unsur kebudayaan baik yang artikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Mac Iver mengartikan perubahan sosial sebagai
perubahan dalam hubungan sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap
keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.

Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial
yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks.
Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya kesinambungan di antara kesatuan
sosial walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai,
norma, pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau
pun komunitas.

Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai berikut :


1) Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.
2) Perubahan dalam arti kemunduran (regress) yaitu yang membawa pengaruh kurang
menguntungkan bagi masyarakat.
Jika perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat akan
berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat
mengalami kemunduran. Adanya pengenalan teknologi, cara mencari nafkah, migrasi,
pengenalan ide baru, dan munculnya nilai -nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun
menggantikan nilai nilai sosial yang lama merupakan beberapa contoh perubahan sosial
dalam aspek kehidupan. Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan suatu perubahan
menuju keadaan baru yang berbeda dari keadaan sebelumnya.

B. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL MENURUT BEBERAPA


TEORI PERUBAHAN SOSIAL

B.1. Definisi Perubahan Sosial Menurut Berbagai Sosiolog

Para sosiolog dan antropolog mempunyai pendapat yang berbeda mengenai perubahan
sosial. Berikut ini adalah para ahli beserta pendapat mereka mengenai perubahan sosial :

1. William F. Ogburn (1964), mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan


sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan material dan immaterial, yang
ditekankan pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap
unsur-unsur immaterial.

2. Kingsley Davis (1960), mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-


perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya,
timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah
menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan
yang selanjutnya menyebabkan perubahan.

3. Mac Iver (1937: 272), mengartikan bahwa perubahan sosialsebagai perubahan


dalam hubungan sosial (perubahan yangdikehendaki dan perubahan yang tidak
dikehendaki) atausebagai perubahan terhadap keseimbangan
(equilibrium)hubungan sosial.

4. Selo Soemardjan (1962: 379), merumuskan perubahan sosial sebagai segala


perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat,
yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan
pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

5. Gillin dan Gillin (1957: 279), mengartikan perubahan sosialadalah suatu variasi
dari cara hidup yang telah diterima, baikkarena perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaanmaterial, komposisi penduduk, dan ideologi maupun
karenaadanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalammasyarakat.

6. Samuel Koenig (1957: 279), mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk


pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Modifikasi-modifikasi dapat disebabkan oleh faktor intern dan ekstern.

7. Sugihen (1982), mengkaitkan perubahan sosial dengan beberapa kata lain yang
merujuk pada proses sosial yang sama, seperti : industrialisasi, modernisasi, dan
pembangunan.

8. Merton (1957;1964), mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan fungsi


manifestasi dari suatu rekayasa sosial lewat upaya pembangunan yang
dilambangkan atau diwujudkan dalam kegiatan industralisasi menuju suatu
masyarakat modern.

9. Rogers, et. al. (1988), memahami bahwa perubahan sosial adalah suatu proses
yang melahirkan perubahan-perubahan di dalam struktur dan fungsi dari suatu
sistem kemasyarakatan. Ada 3 tahapan utama dalam proses perubahan sosial
yang terjadi. Pertama, berawal dari diciptakannya atau lahirnya sesuatu yang
berkembang menjadi suatu gagasan. Bila gagasan tersebut sudah menggelinding
seperti roda yang berputar pada sumbunya, dan sudah tersebar di kalangan
masyarakat maka perubahan tersebut sudah memasuki tahap kedua. Tahapan
yang ketiga yaitu disebut dengan hasil, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi
dalam suatu sistem sosial yang bersangkutan sebagai akibat dari diterimanya,
atau ditolaknya suatu inovasi.

10. Larson dan Rogers (1964), mengemukakan pengertian tentang perubahan sosial
yang dikaitan dengan adopsi teknologi yaitu perubahan sosial merupakan suatu
proses yang berkesinambungan dalam suatu bentangan waktu tertentu. Pemakaian
teknologitertentu oleh suatu warga masyarakat akan membawa suatu perubahan
sosial yang dapat diobservasi lewat perilaku anggota masyarakat yang bersangkutan.

11. Ferdinand Toennies (1855-1936), menggambarkan proses perubahan sosial sebagai


perkembangan dari Gemeinschaft menjadi Gesellschaft. Gemeinschaft (paguyuban)
adalah kelompok orang yang relasi-relasi interaksionalnya bersifat langsung, dalam,
dan terarah kepada diri orang lain dalam keseluruhannya. Sedangkan Gesellschaft
(patembayan) adalah kelompok-kelompok di mana interaksional bersifat tidak
langsung, dangkal, hanya menyentuh kulit atau permukaan hidup saja, dan terarah
pada sebagaian saja dari orang lain, yaitu kedudukan, wewenang, atau
kemampuannya.
12. Atkinson (1987) dan Brooten (1978), menyatakan definisi perubahan merupakan
kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan
sebelumnya dan merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku
individu atau institusi. Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu
pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu
masalah dianalisa, tentang kekuatannya, maka pemahaman tentang tingkat-tingkat
perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna.

13. Spencer mengungkapkan bahwa suatu organisme akan bertambah sempurna apabila
bertambah kompleks dan terjadi diferensiasi antar organ-organnya. Kesempurnaan
organisme dicirikan oleh kompleksitas, differensiasi dan integrasi. Perkembangan
masyarakat pada dasarnya berarti pertambahan diferensiasi dan integrasi, pembagian
kerja dan perubahan dari keadaan homogen menjadi heterogen. Spencer berusaha
meyakinkan bahwa masyarakat tanpa diferensiasi pada tahap pra industri secara
intern justru tidak stabil yang disebabkan oleh pertentangan di antara mereka sendiri.
Pada masyarakat industri yang telah terdiferensiasi dengan mantap akan terjadi suatu
stabilitas menuju kehidupan yang damai. Masyarakat industri ditandai dengan
meningkatnya perlindungan atas hak individu, berkurangnya kekuasaan pemerintah,
berakhirnya peperangan antar negara, terhapusnya batas-batas negara dan
terwujudnya masyarakat global.

14. Comte mempunyai pemikiran yang sangat dipengaruhi oleh pemikiran ilmu alam.
Pemikiran Comte yang dikenal dengan aliran positivisme, memandang bahwa
masyarakat harus menjalani berbagai tahap evolusi yang pada masing-masing tahap
tersebut dihubungkan dengan pola pemikiran tertentu. Selanjutnya Comte
menjelaskan bahwa setiap kemunculan tahap baru akan diawali dengan pertentangan
antara pemikiran tradisional dan pemikiran yang berdifat progresif. Sebagaimana
Spencer yang menggunakan analogi perkembangan mahkluk hidup, Comte
menyatakan bahwa dengan adanya pembagian kerja, masyarakat akan menjadi
semakin kompleks, terdeferiansi dan terspesialisasi. Comte membagi perubahan
sosial dalam dua konsep yaitu social statics (bangunan struktural) dan social
dynamics (dinamika struktural). Bangunan struktural merupakan struktur yang
berlaku pada suatu masa tertentu. Bahasan utamanya mengenai struktur sosial yang
ada di masyarakat yang melandasi dan menunjang kestabilan masyarakat.
Sedangkan dinamika struktural merupakan hal-hal yang berubah dari satu waktu ke
waktu yang lain. Perubahan pada bangunan struktural maupun dinamika struktural
merupakan bagian yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.

15. Kornblum (1988), berusaha memberikan suatu pengertian tentang perubahan sosial.
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang
material maupun immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial diartikan
sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
16. Soekanto, (1990) mendefinisikan perubahan sosial adalah segala perubahan yang
terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada
lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan
mempengaruhi struktur masyarakat lainnya. Perubahan sosial terjadi karena adanya
perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat
seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan
kebudayaan.

17. Moore (2000), perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian,
ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut
tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.

B.2 Teori Perubahan Sosial

Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi untuk menjelaskan
terjadinya perubahan dan dinamika dalam masyarakat.
a. Teori Evolusi (Evolutionary Theory)
Perubahan karena evolusi manusia (seperti teori Darwin) memengaruhi
cara perngorganisasian masyarakat, terutama hubungan kerjanya. Masyarakat
sederhana yang mempunyai hubungan erat dan kooperatif berubah menjadi
masyarakat besar dengan hubungan yang terpsesialisasi dan impersonal.
Perubahan yang terjadi juga tidak selamanya membawa kemajuan. Pemikir utama
teori ini adalah Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies.

b. Teori Konflik (Conflict Theory)


Teori ini berpendapat bahwa konflik selalu ada dalam masyarakat.
Perubahan sosial disebabkan oleh konflik kelas antara kelompok tertindas dan
kelompok penguasa. Pemikiran Karl Marx dan Ralf Dahrendorf paling
berpengaruh dalam teori ini.

c. Teori Fungsionalis (Fungctionalist Theory)


Teori ini membahas cara lembaga sosial memenuhi kebutuhan sosial,
terutama stabilitas sosial. Salah satunya dikemukakan oleh William Ogburn
tentang kejutan budaya (culture shock).

d. Teori Siklis (Cyclical Theory)


Dikemukakan oleh Oswald Spengler dan Arnold Toynbee. Menurut teori
ini, perubahan sosial merupakan suatu siklus. Jadi, ada suatu masa ketika
masyarakat masih muda (peradaban baru mulai), masyarakat yang dewasa (masa
jayanya), dan diakhiri dengan masa tua (kemunduran masyarakat sampai
hilangnya peradaban). Perubahan ini diakibatkan oleh tantangan yang muncul,
baik dari dalam maupun luar. Jika dapat mengatasinya, suatu masyarakat akan
bertahan dan berkembang menjadi maju. Jika tidak, masyarakat akan mengalami
manusia dan akhirnya punah.
B.3. TIPE TIPE PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial dapat terjadi dalam segala bidang yang wujudnya dapat dibagi
menjadibeberapa bentuk. Beberapa bentuk perubahan sosial menurut Soekanto, yaitu
sebagai berikut :

1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat.


Perubahan terjadi secara lambat akan mengalami rentetan perubahan yang saling
berhubungan dalam jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan perubahan ini
termasuk dalam evolusi. Perubahan secara evolusi dapat diamati berdasarkan batas
waktu yang telah lampau sebagai patokan atau tahap awal sampai masa sekarang yang
sedang berjalan. Adapun penentuan kapan perubahan tersebut terjadi, bergantung pada
orang yang bersangkutan. Perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah dasar
atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, perubahan itu dinamakan revolusi.
Contohnya, Revolusi Industri di Eropa. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan
besar-besaran dalam proses produksi barang-barang industri. Contoh lain Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yang mengubah tatanan kenegaraan dan sistem pemerintahan
NKRI.

2. Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Perubahan yang Pengaruhnya Besar


Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang memengaruhi unsur-unsur
kehidupan masyarakat. Akan tetapi, perubahan ini dianggap tidak memiliki arti yang
penting dalam struktur sosial. Contohnya, perubahan mode pakaian yang tidak
melanggar nilai sosial. Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang dapat
memengaruhi lembaga-lembaga yang ada pada masyarakat. Misalnya, perubahan sistem
pemerintahan yang memengaruhi tatanan kenegaraan suatu bangsa.

3. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki


Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau disebut juga perubahan yang
direncanakan (planned-change) merupakan perubahan yang memang telah direncanakan
sebelumnya terutama oleh pihak yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan
kebijaksanaan. Misalnya, penerapan program Keluarga Berencana(KB) untuk
membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan menurunkan angka pertumbuhan
penduduk.
Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended-change)atau disebut juga perubahan
yang tidak direncanakan (unplanned-change) umumnya beriringan dengan perubahan
yang dikehendaki. Misalnya adanya pembuatan jalan baru yang melalui suatu desa maka
sumber alam desa akan mudah dipasarkan ke kota. Dengan demikian, tingkat
kesejahteraan penduduk desa akan meningkat. Meskipun begitu lancarnya hubungan
desa dengan kota menyebabkan mudahnya penduduk desa melakukan urbanisasi dan
masuknya budaya kota terutama yang bersifat negatif, seperti mode yang dipaksakan,
minuman keras, VCD porno, dan keinginan penduduk desa untuk memiliki barang-
barang mewah.

C. PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

Di zaman yang modern ini, tentu saja kami merasakan perubahan sosial
yang terjadi di lingkungan sekitar kami. Menurut pengamatan kami, terdapat
banyak hal yang mengalami perubahan, yang tentu saja pada akhirnya
menyebabkan perubahan sosial. Apa sajakah halyang melangalami perubahan
tersebut? Berikut akan ada penjelasannya.

1. Perubahan Pakaian
Pada zaman dahulu masyarakat menggunakan pakaian adat. Tetapi, seiring
berjalannya waktu dengan kemajuan dari perkembangan jaman, masyarakat
tesebut membuat sedikit demi sedikit anggota masyarakat mulai untuk
meninggalkan pakaian adatnya tersebut dan sekarang pun masyarakat mulai
menggunakan pakai yang telah menjadi trend didaerah-daerah tersebut.
Buktinya, kita sangatlah jarang melihat masyarakat di perkotaan menggunakan
pakaian adat, bukan?

2. Perubahan di Bidang Pertanian


Semakin lama pertanian yang ada di Indonesia semakin turun, bahkan
sekarang banyak sekali para petani menjual lahan taninya. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Dari perbandingan hasil panen dengan pekerjaan bangunan, mereka
membandingkannya, apabila bertani mungkin akan memakan waktu yang cukup
lama dibandingkan bekerja bangunan, karena zaman sekarang, banyak sekali
orang yang mendirikan bangunan. Jadi, mereka butuh berpikir dua kali apakah
mereka masih berniat mencari nafkah melalui bidang pertanian dengan
membuka lahan. Sebagai gantinya, banyak dari masyarakat justru melamar
pekerjaan di perusahaan-perusahaan dengan gedung megah.

3. Model Rambut
Dari zaman dahulu, model rambut sudah berubah-ubah mengikuti
perkembangan zaman saat ini, agar tidak dikatakan oleh teman jadul, culun,
cupu, dan lain-lain. Banyak juga anak-anak sekarang yang menyukai gaya
rambut " Mohak/ Punk " karena menurut mereka itu keren, tetapi apa? Hanya
kalian yang bisa menjawabnya.

4. Perubahan Bahasa
Seperti yang kita ketahui, negara Indonesia adalah negara yang kaya akan
bahasa. Kita sebagai masyarakatnya hendaknya menggunakan bahasa daerah itu
dengan baik. Teapi nyatanya, di zaman yang serba canggih ini kita malah
menganggap berbicara di media dengan bahasa daerah merupakan sesuatu yang
ketinggalan zaman. Sebagai gantinya, banyak masyarakat yang menggunakan
bahasa Inggris untuk bahasa komunikasi sehari-hari, bukan bahasa daerah.

5. Perubahan Kesenian
Karena banyaknya anak Indonesia yang tidak suka dengan kesenian
daerah, maka kesenian daerah yang ada di Indonesia ini juga mulai punah.
Banyak anak muda yang justru mengagung agungkan kesenian barat, seperti hip
hop. Tetapi meskipun begitu, untungnya tidak sedikit juga kesenian populer di
Indonesia yang masih bisa bertahan sampai saat ini.

6. Perubahan Jumlah Penduduk


Dahulu, sepasang suami istri memiliki anak yang lebih dari dua, misalnya
lima, atau enam bahkan lebih. Dengan adanya program Kelurga Berencana (KB),
saat ini sepasang suami istri hanya mempunyai 2 orang anak. Selain dipengaruhi
oleh kelahiran perubahan jumlah penduduk di lingkungan saya juga disebabkan
oleh adanya kematian dan juga perpindahan penduduk. Banyak masyarakat yang
berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan tetapi juga sebaliknya banyak penduduk
yang dari kota berpindah ke desa.

7. Perubahan Kualitas Penduduk


Masyarakat di taun-taun yang lampau hanya menempuh pendidikan
sampai Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah saja, namun sekarang
masyarakat telah banyak yang menempuh pendidikan hingga Perguruan Tinggi.
Dengan demikian pengetahuan yang dimiliki semakin bertambah, hal ini
sebagai akaibat positif dengan terjadinya perubahan.
Akan tetapi, selain memberikan dampak positif bagi kualitas penduduk, perubahan
sosial juga menimbulkan dampak negatif yang berupa penurunan moral yang
dimiliki oleh masyarakat. Penurunan moral ini sering terjadi pada anak muda, hal
ini dapat dilihat pada perilaku yang kurang sopan dalam masyarakat. Misalnya
ketika jalan/lewat di depan warga masyarakat tanpa memberi salam, berbicara yang
kurang sopan kepada orang lain. Selain itu, banyak juga masyarakat yang tidak
mentaati peraturan yang berlaku dalam lingkungan masyarakat. Misalnya tentang
peraturan lalu lintas.

8. Perubahan Sistem Pemerintahan


Perubahan sisitem pemerintahan yang terjadi dalam negara, juga mempunyai
pengaruh bagi pemerintahan suatu dusun. Misalnya dalam suatu pengambilan
keputusan dalam suatu musyawarah. Di lingkungan tempat tinggal saya
pengambilan keputusan dilakukan melalui demokrasi yaitu melalui musyawarah
mufakat.

9. Perubahan Sistem Pemerintahan


Perubahan sisitem pemerintahan yang terjadi dalam negara, juga mempunyai
pengaruh bagi pemerintahan suatu dusun. Misalnya dalam suatu pengambilan
keputusan dalam suatu musyawarah. Di lingkungan tempat tinggal saya
pengambilan keputusan dilakukan melalui demokrasi yaitu melalui musyawarah
mufakat.

10. Perubahan Sistem Pemerintahan


Perubahan sisitem pemerintahan yang terjadi dalam negara, juga mempunyai
pengaruh bagi pemerintahan suatu dusun. Misalnya dalam suatu pengambilan
keputusan dalam suatu musyawarah. Di lingkungan tempat tinggal saya
pengambilan keputusan dilakukan melalui demokrasi yaitu melalui musyawarah
mufakat.

11. Perubahan Gaya Hidup


Seiring dengan perkembangan jaman, gaya hidup masyarakat pun berubah.
Saat ini gaya hidup konsumtif sudah menjangkit sampai di lingkungan pedesaan.
Warga masyarakat memiliki keinginan untuk berbelanja yang tinggi. Contoh
perilaku konsumtif masyarakat dapat dilihat misalnya pada gaya berpakaian. Setiap
hari selalu ada model pakain baru yang ditawarkan baik di toko maupun di pasar.
Warga masyarakat yang merasa mampu tentunya tidak ingin ketinggalan. Selain itu,
dengan adanya perubahan sosial, masyarakat mempunyai pandangan bahwa produk
dari luar negeri lebih baik dari pada produk dari dalam negeri.

12. Perubahan karena Adanya Teknologi


Dahulu, para petani di lingkungan tempat tinggal saya masih menggunakan
bantuan tenaga hewan dalam mengerjakan/membajak sawahnya dan juga dibantu
oleh tetangga dalam menanam padi atau tanaman lainnya. Namun saat ini, dengan
berkembangnya teknologi, para petani telah menggunakan traktor dalam membajak
sawah dan juga sudah menggunakan mesin perontok padi untuk mengolah hasil
panenannya.

Selain teknologi dalam bidang pertanian, teknologi yang berkaitan dengan


komunikasi pun berkembang pesat. Dahulu, apabila ingin berkomunikasi jarak jauh
memerlukan waktu yang lama. Akan tetapi, alat komunikasi saat ini sudah canggih.
Misalnya melalui telepon seluler yang saat ini satu orang tidak hanya memiliki satu
alat komunikasi tersebut. Bahkan, sekarang anak usia remaja bahkan yang masih
anak-anak sekalipun telah mengenal apa itu facebook, email, twitter, dan lain
sebagainya

13. Perubahan Budaya


Perubahan budaya yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dapat dilihat
pada perilaku anak muda saat ini. Banyak yang meniru trend-trend atau budaya
masyarakat barat, misalnya cara berpakaian. Sekarang ini, jarang sekali anak muda
yang mau mengenakan pakaian adat Jawa (Jogja), begitupun dalam acara
pernikahan. Mereka bilang terlalu ribet.
Selain itu, contoh-contoh hasil kebudayaan seperti, angklung, gamelan, kesenian
ketoprak, lagu-lagu tradisional tidak lagi diminati oleh masyarakat. Bahkan ada
warga yang tidak mengetahui kebudayaan daerah tempat tinggalnya sendiri.
Sekarang ini, keberadaan kesenian-kesenian tersebut telah tergantikan oleh adanya
lagu-lagu pop, rock, dan lain sebagainya.

D. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial

Dengan melihat teori-teori tentang perubahan sosial di atas, dapat diketahui


hal-hal yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Soeakanto
mengelompokkan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dalam dua
golongan besar, yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri (faktor
internal) dan faktor yang berasal dari luar masyarakat (faktor eksternal).

a. Faktor Internal
1). Bertambahnya atau berkurangnya penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan perubahan dalam
struktur masyarakat seperti munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang
baru. Sementara itu, berkurangnya jumlah penduduk bisa jadi disebabkan oleh
perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari satu daerah ke daerah
lainnya. Perpindahan ini akan mengakibatkan kekosongan dalam pembagian
kerja dan jumlah angkatan kerja. Kondisi ini akan memengaruhi lembaga-
lembaga kemasyarakatan.

2). Adanya penemuan baru


Tuntutan zaman yang selalu berubah menjadi pemicu individu-individu yang
sadar akan kekurangan budaya masyarakatnya untuk menemukan cara
memnuhi berbagai kebutuhan melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses
penemuan baru ini dinamakan inovasi. Penemuan baru sebagai sebab
terjadinya perubahan-perubahan dibedakan menjadi dua, yaitu discovery dan
invention.
Inovasi akan berpengaruh luas pada kehidupan masyarakat. Pengaruh itu
berdampak pada terciptanya perilaku sosial dan adat istiadat yang baru dalam
masyarakat tersebut. Selain itu, inovasi juga akan menggeser nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang telah lama ada di dalam masyarakat.
Contoh:
Penemuan telepon telah mengubah pola dan cara berkomunikasi masyarakat.
Dulu, masyarakat yang jaraknya berjauhan tidak dapat berkomunikasi secara
langsung dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, dengan adanya
telepon manusia bisa berkomunikasi pada saat itu juga, bahkan dengan yang
jaraknya berjauhan tanpa harus bertatap muka.

3). Pertentangan/konflik masyarakat


Dalam masyarakat yang heterogen dan dinamis, pertentangan mungkin saja
terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok-kelompok
tertentu. Apalagi, pada masyarakat yang sedang berkembang dari tahap
tradisional ke modern. Pertentangan ini misalnya antara golongan muda yang
menganut nilai-nilai baru karena menerima unsur-unsur baru dari kebudayaan
lain dengan golongan tua yang umumnya ingin mempeetahankan nilai-nilai,
pola perilaku, dan interaksi yang baru di masyarakat tersebut.
Contoh:
Weternisasi di kalangan anak-anak muda cenderung menimbulkan konflik
dengan orang-orang tua. Kalangan tua memandang kebudayaan barat tidak
cocok dengan tradisi dan nilai-nilai bangsa Indonesia, tapi lambat laun bisa
diterima walaupun terjadi konflik.

4). Terjadinya pemberontakan atau revolusi


Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendasar oleh individu atau
kelompok akan berpengaruh besar pada struktur masyarakat dan lembaga-
lembaga kemasyarakatan, mulai dari lembaga negara sampai keluarga.
Contoh:
Revolusi Prancis yang merupakan pemberontakan masyarakat kelas bawah
Prancis. Mereka merasa tertindas oleh kekuasaan raja yang pada saat itu
bertindak sewenang-sewenang.

5). Ideologi
Ideologi bisa diartikan sebagai seperangkat kepercayaan, nilai, dan norma
yang saling berhubungan, yang dapat mengarahkan masyarakat pada tujuan
tertentu. Ideologi memainkan peran yang cukup besar dalam membentuk arah
perubahan sosial. Biasanya, ideologi ini dituangkan ke dalam kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menganut salah satu dari
ideologi tersebut.

b. Faktor Eksternal
1). Lingkungan ala fisik yang ada di sekitar manusia
Penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam fisik, kadang kala
disebabkan oleh masyarakat itu sendiri. Terjadinya bencana alam seperti
banjir, longsor, gempa bumi dan lain-lain menyebabkan masyarakat yang
semula mendiami daerah bencana tersebut terpaksa harus pindah dan mencari
tempat tinggal baru. Perpindahan tersebut membuat mereka harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Hal tersebut akan
mengakibatkan terjadinya perubahan pada lembaga-lembaga masyarakat.

2). Peperangan
Peperangan bisa menyebabkan terjadinya perubahan baik pada lembaga
masyarakat maupun struktur masyarakatnya. Biasanya negara yang menang
akan memaksakan nilai, cara, dan lembaga masyarakat yang dianutnya kepada
negara yang kalah.
3). Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Di zaman yang makin terbuka ini, ketika tekologi informasi dan komunikasi
semakin maju, tidak ada negara atau masyarakat yang dapat menutup dirinya
dari interaksi dengan bangsa atau masyarakat lain. Interaksi yang dilakukan
antara dua masyarakat atau bangsa mempunyai kecenderungan untuk
menimbulkan pengaruh timbal balik, memengaruhi, dan menerima pengaruh.
Dengan demikian, interaksi yang terjadi akan menimbulkan nilai nilai budaya
yang baru sebagai hasil dari asimilasi atau akulturasi kedua budaya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan mengani perubahan sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa
perubahan sosial merupakan perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga
terbentuk tata kehidupan sosial yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku,
organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya. Banyak perubahan sosial
yang terjadi di lingkungan sekitar kami, seperti perubahan gaya hidup, perubahan bahasa,
hingga perubahan kebudayaan. Dan perubahan-perubahan tersebut tentu saja disebabkan
oleh banyak faktor, seperti faktor internal maupun faktor eksternal. Yang harus kita
lakukan sebagai makhluk sosial dalam menanggapi perubahan tersebut ialah harus
bijaksana dalam memilih perubahan-perubahan yang bisa saja terjadi pada diri kita. Jika
perubahan tersebut baik, maka dianjurkan untuk menerapkannya. Tetapi jika perubahan
itu bersifat tidak baik, hendaknya kita harus berhati-hati.

B. SARAN
Karena masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya
perubahan sosial, maka :

1. Sebaiknya masyarakat mendukung perubahan ke arah kemajuan dan juga ikut


berperan aktif untuk mewujudkan masyarakat yang berkembang untuk lebih maju.
2. Walaupun sudah terjadi perubahan (perkembangan jaman), sebaiknya warga
masyarakat tidak melupakan kebudayaan peninggalan nenek moyang dan sebaiknya
melestarikan kebudayaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Soekanto,sorjono Sosiologi suat pengantar jakarta:rajawali pers 2012
Selo soemardjan dan soemardi, op. Cit., hal 113
http;//id.m.wikipedia.org/wiki/perubahan_sosial
blogspot.com/2011/03/faktor-faktor-yang-menyebabkan.html?m=1
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers.
Sugihen, Bahrein T. 1994. Sosiologi Pedesaan. Jakarta : Rajawali Pers.
Waluya, Bagja. Sosiologi 3. 2009. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat Untuk Kelas
XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.
Veeger, Karel J, dkk. 1997. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Victory Jaya Abadi.
Giddens, Anthony, dkk. 2009. Sosiologi Sejarah dan Berbagai Pemikirannya. Yogyakarta :
Kreasi Wacana.

Anda mungkin juga menyukai