PERUBAHAN SOSIAL
DISUSUN OLEH:
Nadya Aisyah P. (21)
Priscilla Valentina A. (25)
SMA XAVERIUS 1 JAMBI 2015 / 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
Perubahan Sosial.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun,
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Penyusun,
Nadya A P & Priscilla V A
DAFTAR ISI
Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan sosial
yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial,
norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain
sebagainya.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi perubahan sosial dalam masyarakat.
2. Untuk mengetahui pengertian perubahan sosial menurut teori-teori perubahan
sosial.
3. Untuk dapat mengamati ada tidaknya perubahan sosial yang terjadi di lingkungan
sekitar dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya dengan kondisi saat ini.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab perubahan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap masyarakat di mana pun pasti akan mengalami perubahan dan dinamika.
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan nilai, norma, pola perilaku, lembaga, struktur
sosial, dan masih banyak lagi. Perubahan dan dinamika ini merupakan akibat dari adanya
interaksi antarmanusia dan antarkelompok. Dengan interaksi, terjadi saling memengaruhi
yang menyebabkan perubahan dan dinamika sosial. Hal ini tidak bisa dielakkan apalagi di
zaman sekarang ketika interaksi tak langsung juga mudah terjadi.
Anggota masyarakat juga sangat beragam. Tidak mungkin mereka semua mengetahui
dan menyetujui semua nilai, norma, pranata sosial, dan peraturan masyarakat, lalu begitu saja
berperilaku sesuai dengannya. Kenyataan ini menyebabkan ketidakselarasan dan mendorong
terjadinya perubahan dan dinamika sosial pula. Perubahan dan dinamika sosial ini tidak
selalu berarti kemajuan, tetapi dapat pula berarti kemunduran dalam bidang kehidupan
tertentu.
Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial
yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks.
Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya kesinambungan di antara kesatuan
sosial walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai,
norma, pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau
pun komunitas.
Para sosiolog dan antropolog mempunyai pendapat yang berbeda mengenai perubahan
sosial. Berikut ini adalah para ahli beserta pendapat mereka mengenai perubahan sosial :
5. Gillin dan Gillin (1957: 279), mengartikan perubahan sosialadalah suatu variasi
dari cara hidup yang telah diterima, baikkarena perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaanmaterial, komposisi penduduk, dan ideologi maupun
karenaadanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalammasyarakat.
7. Sugihen (1982), mengkaitkan perubahan sosial dengan beberapa kata lain yang
merujuk pada proses sosial yang sama, seperti : industrialisasi, modernisasi, dan
pembangunan.
9. Rogers, et. al. (1988), memahami bahwa perubahan sosial adalah suatu proses
yang melahirkan perubahan-perubahan di dalam struktur dan fungsi dari suatu
sistem kemasyarakatan. Ada 3 tahapan utama dalam proses perubahan sosial
yang terjadi. Pertama, berawal dari diciptakannya atau lahirnya sesuatu yang
berkembang menjadi suatu gagasan. Bila gagasan tersebut sudah menggelinding
seperti roda yang berputar pada sumbunya, dan sudah tersebar di kalangan
masyarakat maka perubahan tersebut sudah memasuki tahap kedua. Tahapan
yang ketiga yaitu disebut dengan hasil, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi
dalam suatu sistem sosial yang bersangkutan sebagai akibat dari diterimanya,
atau ditolaknya suatu inovasi.
10. Larson dan Rogers (1964), mengemukakan pengertian tentang perubahan sosial
yang dikaitan dengan adopsi teknologi yaitu perubahan sosial merupakan suatu
proses yang berkesinambungan dalam suatu bentangan waktu tertentu. Pemakaian
teknologitertentu oleh suatu warga masyarakat akan membawa suatu perubahan
sosial yang dapat diobservasi lewat perilaku anggota masyarakat yang bersangkutan.
13. Spencer mengungkapkan bahwa suatu organisme akan bertambah sempurna apabila
bertambah kompleks dan terjadi diferensiasi antar organ-organnya. Kesempurnaan
organisme dicirikan oleh kompleksitas, differensiasi dan integrasi. Perkembangan
masyarakat pada dasarnya berarti pertambahan diferensiasi dan integrasi, pembagian
kerja dan perubahan dari keadaan homogen menjadi heterogen. Spencer berusaha
meyakinkan bahwa masyarakat tanpa diferensiasi pada tahap pra industri secara
intern justru tidak stabil yang disebabkan oleh pertentangan di antara mereka sendiri.
Pada masyarakat industri yang telah terdiferensiasi dengan mantap akan terjadi suatu
stabilitas menuju kehidupan yang damai. Masyarakat industri ditandai dengan
meningkatnya perlindungan atas hak individu, berkurangnya kekuasaan pemerintah,
berakhirnya peperangan antar negara, terhapusnya batas-batas negara dan
terwujudnya masyarakat global.
14. Comte mempunyai pemikiran yang sangat dipengaruhi oleh pemikiran ilmu alam.
Pemikiran Comte yang dikenal dengan aliran positivisme, memandang bahwa
masyarakat harus menjalani berbagai tahap evolusi yang pada masing-masing tahap
tersebut dihubungkan dengan pola pemikiran tertentu. Selanjutnya Comte
menjelaskan bahwa setiap kemunculan tahap baru akan diawali dengan pertentangan
antara pemikiran tradisional dan pemikiran yang berdifat progresif. Sebagaimana
Spencer yang menggunakan analogi perkembangan mahkluk hidup, Comte
menyatakan bahwa dengan adanya pembagian kerja, masyarakat akan menjadi
semakin kompleks, terdeferiansi dan terspesialisasi. Comte membagi perubahan
sosial dalam dua konsep yaitu social statics (bangunan struktural) dan social
dynamics (dinamika struktural). Bangunan struktural merupakan struktur yang
berlaku pada suatu masa tertentu. Bahasan utamanya mengenai struktur sosial yang
ada di masyarakat yang melandasi dan menunjang kestabilan masyarakat.
Sedangkan dinamika struktural merupakan hal-hal yang berubah dari satu waktu ke
waktu yang lain. Perubahan pada bangunan struktural maupun dinamika struktural
merupakan bagian yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.
15. Kornblum (1988), berusaha memberikan suatu pengertian tentang perubahan sosial.
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang
material maupun immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial diartikan
sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
16. Soekanto, (1990) mendefinisikan perubahan sosial adalah segala perubahan yang
terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada
lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan
mempengaruhi struktur masyarakat lainnya. Perubahan sosial terjadi karena adanya
perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat
seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan
kebudayaan.
17. Moore (2000), perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian,
ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut
tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.
Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi untuk menjelaskan
terjadinya perubahan dan dinamika dalam masyarakat.
a. Teori Evolusi (Evolutionary Theory)
Perubahan karena evolusi manusia (seperti teori Darwin) memengaruhi
cara perngorganisasian masyarakat, terutama hubungan kerjanya. Masyarakat
sederhana yang mempunyai hubungan erat dan kooperatif berubah menjadi
masyarakat besar dengan hubungan yang terpsesialisasi dan impersonal.
Perubahan yang terjadi juga tidak selamanya membawa kemajuan. Pemikir utama
teori ini adalah Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies.
Perubahan sosial dapat terjadi dalam segala bidang yang wujudnya dapat dibagi
menjadibeberapa bentuk. Beberapa bentuk perubahan sosial menurut Soekanto, yaitu
sebagai berikut :
Di zaman yang modern ini, tentu saja kami merasakan perubahan sosial
yang terjadi di lingkungan sekitar kami. Menurut pengamatan kami, terdapat
banyak hal yang mengalami perubahan, yang tentu saja pada akhirnya
menyebabkan perubahan sosial. Apa sajakah halyang melangalami perubahan
tersebut? Berikut akan ada penjelasannya.
1. Perubahan Pakaian
Pada zaman dahulu masyarakat menggunakan pakaian adat. Tetapi, seiring
berjalannya waktu dengan kemajuan dari perkembangan jaman, masyarakat
tesebut membuat sedikit demi sedikit anggota masyarakat mulai untuk
meninggalkan pakaian adatnya tersebut dan sekarang pun masyarakat mulai
menggunakan pakai yang telah menjadi trend didaerah-daerah tersebut.
Buktinya, kita sangatlah jarang melihat masyarakat di perkotaan menggunakan
pakaian adat, bukan?
3. Model Rambut
Dari zaman dahulu, model rambut sudah berubah-ubah mengikuti
perkembangan zaman saat ini, agar tidak dikatakan oleh teman jadul, culun,
cupu, dan lain-lain. Banyak juga anak-anak sekarang yang menyukai gaya
rambut " Mohak/ Punk " karena menurut mereka itu keren, tetapi apa? Hanya
kalian yang bisa menjawabnya.
4. Perubahan Bahasa
Seperti yang kita ketahui, negara Indonesia adalah negara yang kaya akan
bahasa. Kita sebagai masyarakatnya hendaknya menggunakan bahasa daerah itu
dengan baik. Teapi nyatanya, di zaman yang serba canggih ini kita malah
menganggap berbicara di media dengan bahasa daerah merupakan sesuatu yang
ketinggalan zaman. Sebagai gantinya, banyak masyarakat yang menggunakan
bahasa Inggris untuk bahasa komunikasi sehari-hari, bukan bahasa daerah.
5. Perubahan Kesenian
Karena banyaknya anak Indonesia yang tidak suka dengan kesenian
daerah, maka kesenian daerah yang ada di Indonesia ini juga mulai punah.
Banyak anak muda yang justru mengagung agungkan kesenian barat, seperti hip
hop. Tetapi meskipun begitu, untungnya tidak sedikit juga kesenian populer di
Indonesia yang masih bisa bertahan sampai saat ini.
a. Faktor Internal
1). Bertambahnya atau berkurangnya penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan perubahan dalam
struktur masyarakat seperti munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang
baru. Sementara itu, berkurangnya jumlah penduduk bisa jadi disebabkan oleh
perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari satu daerah ke daerah
lainnya. Perpindahan ini akan mengakibatkan kekosongan dalam pembagian
kerja dan jumlah angkatan kerja. Kondisi ini akan memengaruhi lembaga-
lembaga kemasyarakatan.
5). Ideologi
Ideologi bisa diartikan sebagai seperangkat kepercayaan, nilai, dan norma
yang saling berhubungan, yang dapat mengarahkan masyarakat pada tujuan
tertentu. Ideologi memainkan peran yang cukup besar dalam membentuk arah
perubahan sosial. Biasanya, ideologi ini dituangkan ke dalam kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menganut salah satu dari
ideologi tersebut.
b. Faktor Eksternal
1). Lingkungan ala fisik yang ada di sekitar manusia
Penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam fisik, kadang kala
disebabkan oleh masyarakat itu sendiri. Terjadinya bencana alam seperti
banjir, longsor, gempa bumi dan lain-lain menyebabkan masyarakat yang
semula mendiami daerah bencana tersebut terpaksa harus pindah dan mencari
tempat tinggal baru. Perpindahan tersebut membuat mereka harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Hal tersebut akan
mengakibatkan terjadinya perubahan pada lembaga-lembaga masyarakat.
2). Peperangan
Peperangan bisa menyebabkan terjadinya perubahan baik pada lembaga
masyarakat maupun struktur masyarakatnya. Biasanya negara yang menang
akan memaksakan nilai, cara, dan lembaga masyarakat yang dianutnya kepada
negara yang kalah.
3). Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Di zaman yang makin terbuka ini, ketika tekologi informasi dan komunikasi
semakin maju, tidak ada negara atau masyarakat yang dapat menutup dirinya
dari interaksi dengan bangsa atau masyarakat lain. Interaksi yang dilakukan
antara dua masyarakat atau bangsa mempunyai kecenderungan untuk
menimbulkan pengaruh timbal balik, memengaruhi, dan menerima pengaruh.
Dengan demikian, interaksi yang terjadi akan menimbulkan nilai nilai budaya
yang baru sebagai hasil dari asimilasi atau akulturasi kedua budaya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan mengani perubahan sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa
perubahan sosial merupakan perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga
terbentuk tata kehidupan sosial yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku,
organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya. Banyak perubahan sosial
yang terjadi di lingkungan sekitar kami, seperti perubahan gaya hidup, perubahan bahasa,
hingga perubahan kebudayaan. Dan perubahan-perubahan tersebut tentu saja disebabkan
oleh banyak faktor, seperti faktor internal maupun faktor eksternal. Yang harus kita
lakukan sebagai makhluk sosial dalam menanggapi perubahan tersebut ialah harus
bijaksana dalam memilih perubahan-perubahan yang bisa saja terjadi pada diri kita. Jika
perubahan tersebut baik, maka dianjurkan untuk menerapkannya. Tetapi jika perubahan
itu bersifat tidak baik, hendaknya kita harus berhati-hati.
B. SARAN
Karena masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya
perubahan sosial, maka :
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto,sorjono Sosiologi suat pengantar jakarta:rajawali pers 2012
Selo soemardjan dan soemardi, op. Cit., hal 113
http;//id.m.wikipedia.org/wiki/perubahan_sosial
blogspot.com/2011/03/faktor-faktor-yang-menyebabkan.html?m=1
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers.
Sugihen, Bahrein T. 1994. Sosiologi Pedesaan. Jakarta : Rajawali Pers.
Waluya, Bagja. Sosiologi 3. 2009. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat Untuk Kelas
XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.
Veeger, Karel J, dkk. 1997. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Victory Jaya Abadi.
Giddens, Anthony, dkk. 2009. Sosiologi Sejarah dan Berbagai Pemikirannya. Yogyakarta :
Kreasi Wacana.