Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI UNTUK MEMPERKUKUH


KEHIDUPAN BANGSA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran IPS

Di susun oleh :

Ketua : Anita Suntini

Sekretaris : Neng Siti Halimah

Anggota : Gilang Kencana

Rina Citra

Sugiwa Saputra

Intan

SMPN 1 WANARAJA

Jl. Talaga Bodas No. 38 Wanaraja – Garut

2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas perkenan-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Upaya Menghadapi Globalisasi
Untuk Memperkukuh Kehidupan Bangsa”. Makalah disusun untuk memenuhi
salah satu tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusun makalah ini masih jauh


dari apa yang di katakana sempurna karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang penulis miliki. Walaupun demikian, penulis berharap bahwa
makalah ini dapat di terima dan memenuhi persyaratan yang telah di tentukan.

Tidak berlebihan apabila pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan


banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Dan tak lupa penulis menyampaikan banyak terimakasih serta seiring do’a
atas segala amal baik dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Garut, 2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I      PENDAHULUAN.............................................................................1

1. Latar Belakang........................................................................................1
2. Rumusan masalah....................................................................................4
3. Tujuan Permasalahan..............................................................................4
4. Manfaat Penulisan...................................................................................4

BAB II   LANDASAN TEORI.........................................................................2

2.1 Globalisasi..............................................................................................6
2.2 Bangsa dan Negara.................................................................................12

BAB III  PEMBAHASAN ...............................................................................14

3.1 Pengaruh Globalisasi dalam bidang ekonomi  .....................................14


3.2 Pengaruh Globalisasi dalam bidang politik ..........................................15
3.3 Pengaruh Globalisasi dalam bidang social budaya...............................16
3.4 Pengaruh Globalisasi dalam bidang Hankam.......................................17
3.5 Pengaruh Globalisasi Terhadap kehidupan bangsa dan negara............18
3.6 Manfaat globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan Negara...............19
3.7 Pengaruh negara lain yang dirasakan Indonesia...................................20

BAB IV PENUTUP...........................................................................................24

4.1 Simpulan ..............................................................................................24


4.2 Saran......................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses
manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi
mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh
aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah
istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer
sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah,
globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana
globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar
ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung
suatu pengertian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang
dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam
perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang
masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi,
pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.

Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada


penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia,
yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi
tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi
modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan
lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai
sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan
dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil.
Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan
masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari
globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi
merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin
mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam
kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global
Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di
belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai
individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang
teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak
globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain
dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.
Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan
bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara
cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang
akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan
daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain.
Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari,
seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.

Globalisasi membawa dampak positif maupun negatif. Globalisasi


merupakan suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas negara. Bangsa indonesia, Seperti hal nya bangsa-bangsa lain,
Dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas
perubahan (Inovasi) sebagai akibat canggihnya teknologi informasi,
telekomunikasi dan transportasi, tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada
pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan kompetisi yang tinggi di berbagai bidang
kehidupan.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan
tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses
dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa
lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi
pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A.
Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme
Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september
2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam
interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit
dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia.
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi
informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi.
Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi
dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh
dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran
globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan
pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu
negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif
dan dampak negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,
ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan berdampak kepada nilai- nilai
nasionalisme terhadap bangsa.
Karena tidak ada batas lagi antar negara, sehingga arus informasi dan
teknologi bisa masuk dengan mudah. Hal ini bisa tercipta karena adanya teknologi
canggih seperti internet, radio, televisi, dan telepon. Semakin banyak penduduk
dunia menggunakan teknologi tersebut semakin banyak informasi yang dapat kita
terima atau berikan.
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa,
kita tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia
(world society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu,
manusia secara alam, social, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat
saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara
global telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang
globalisasi itu memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu
area ekonomi, area politik, dan area budaya.
Jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-
tantangan global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan
peluang, maka akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus
globalisasi.
Indonesia mendapat dampak akibat dari globalisasi, dampak tersebut bisa
berdampak positif ataupun negatif. Globalisasi bisa berpengaruh terhadap
berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia mulai dari budaya, politik, teknologi,
kehidupan bermasyarakat dan sebagainya.

1.2. Rumusan masalah

 Bidang apa saja yang terkena imbas globalisasi?


 Bagaimana mengaruh Negara lain yang dirasakan Indonesia karena pengaruh
globalisasi?

1.3. Tujuan penulisan

Karya tulis ini kami susun untuk :


 Memenuhi tugas mata pelajaran IPS
 Membahas lebih lanjut mengenai pengaruh globalisasi terhadap kehidupan
bangsa dan Negara Indonesia.

1.4. Manfaat Penulisan

 Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan globalisasi


 Kita dapat mengetahui bidang-bidang yang terkena imbas globalisasi
 Kita dapat mengetahui pengaruh globalisasi dalam bidang yang terkena
pengaruh globalisasi
 Kita dapat mengetahui bagaimana mengaruh Negara lain yang dirasakan
Indonesia karena pengaruh globalisasi
BAB II
Landasan Teori

2.1 Globalisasi
2.1.1. Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ‘global’
memiliki makna 1 secara umum dan keseluruhan; secara bulat; secara garis besar;
2 bersangkut paut, mengenai, meliputi seluruh dunia. ‘Mengglobal’berarti meluas
ke seluruh dunia; mendunia. ‘Globalisasi’ yaitu proses masuknya ke ruang
lingkup dunia. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia
ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan,
kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi
mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial,
atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa
dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan
kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat Theodore Levitte merupakan orang
yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana bata-batas suatu negara
menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa
pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain.
Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman
kehidupan sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia.
Proses tersebut diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan
transportasi serta kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi
tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara
yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara
kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi
cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh
terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Seperti dua mata koin yang berbeda, globalisasi menawarakan juga
keuntungan yang sangat besar dalam kemajuan perekonomian suatu negara tapi
disisi lain ada juga damapak negatif yang ditimbulkan seperti lunturnya budaya
luhur karena serbuan budaya baru dari luar.
Globalisasi dalam arti literal adalah sebuah perubahan sosial,
berupa bertambahnya keterkaitan di antara masyarakat dan elemen-elemennya
yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi di bidang
transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi
internasional.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama
dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.
Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan
berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, makna
globalisasi memiliki dimensi luas dan kompleks yaitu bagaimana suatu negara
yang memiliki batas-batas teritorial dan kedaulatan tidak akan berdaya untuk
menepis penerobosan informasi, komunikasi dan transportasi yang dilakukan oleh
masyarakat di luar perbatasan. Globalisasi adalah suatu proses di mana
antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung,
terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara.
Para ahli juga telah mengungkapkan gagasan mereka berkaitan dengan
konsep globalisasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
Menurut Selo Soemardjan Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya
sistem organisasidan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan
globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama
misalnya terbentuknya PBB, OKI
Menurut Achmad Suparman Globalisasi adalah sebuah proses
menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dan setiap individu di dunia
ini tampa dibatasi oleh wilayah .
Menurut Thomas L. Friedman Globalisasi memiliki dimensi idiology
dan tekhnologi. Dimensi tekhnologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan
dimensi tekhnologi adalah tekhnologi informasi yang telah menyatukan dunia.
Menurut Malcom Waters Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang
berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi
kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang .
Menurut Leonor Briones Demokrasi bukan hanya dalam bidang
perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi terhadap institusi-
institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia dan pergerakan
wanita.
Menurut Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan Globalisasi adalah proses yang
meliputi penyebab, kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan
transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.
Menurut Emanuel Ritcher Globalisasi adalah jaringan kerja global secara
bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar - pencar dan
terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia .
Menurut Anthony Giddens Globalisasi sebagai ‘intensifikasi hubungan
sosial seluruh dunia yang menghubungkan daerah yang jauh dalam sedemikian
rupa sehingga kejadian lokal dibentuk oleh peristiwa yang terjadi bermil-mil
jauhnya dan sebaliknya’.
Menurut Martin Albrown Globalisasi menyangkut seluruh proses dimana
penduduk dunia terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global .
Menurut Princenton N. Lyman Globalisasi adalah pertumbuhan yang
sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara
didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
Menurut Laurence E. Rothenberg Globalisasi adalah percepatan dan
intensifikasiinteraksi dan integrasiantara orang-orang, perusahaan, dan pemerintah
dari negarayang berbeda.
Menurut Scholte Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional.Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2.1.2. Teori-teori Globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan
globalisasi, terdapat beberapa posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:
1. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang
memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh
dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan
hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun
demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi
terhadap proses tersebut.
2. Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan
semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat
dunia yang toleran dan bertanggungjawab.
3. Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena
negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama
Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang
homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari
mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi
(antiglobalisasi).
4. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka
berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang
ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi
sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami
saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan
perdagangan kapital.
5. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka
setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para
globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita
menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa
globalisasi seharusnya dipahami sebagai “seperangkat hubungan yang saling
berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak
terjadi secara langsung”. Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik,
terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
2.1.3. Ciri-ciri Globalisasi
Dunia kini mengalami perubahan-perubahan cepat yang tak dapat
diperkirakan dan tak mengenal batas-batas wilayah. Di satu sisi, hal itu
disebabkan pengaruh industrialisasi yang berkembang pesat. Di sisi lain, karena
derasnya arus informasi yang dikontribusi secara besar-besaran berkat kemajuan
teknologi informasi. Kenyataan itu kemudian berdampak langsung pada pelbagai
aspek kehidupan, mulai dari persoalan sosial-ekonomi, politik, kebudayaan,
hingga dapat menciptakan budaya ‘koloni baru’ (neokolonialisme) dengan konsep
negara-bangsa menjadi bertekuk lutut pada kekuatan, misalnya, kapitalisme pasar.
Sudah terlalu populer di masyarakat, lazimnya hal itu dikenal sebagai fenomena
globalisasi. Seperti yang dimaksud Anthony Giddens dalam Runaway World
(2001), globalisasi telah menciptakan sebuah kampung dunia dengan tatanan yang
beroperasi di dalamnya membuat dunia semakin ‘lepas kendali’, kehilangan
kontrol, dan sebagainya. Membuat hubungan tatanan kemanusiaan menjadi begitu
kerdil, persahabatan tak dibatasi dengan sekat-sekat wilayah, pelbagai fasilitas
hidup yang serbainstan membuat manusia semakin pragmatis, perempuan
menggugat hak-hak emansipasinya, nilai-nilai etika-moral dijungkirbalikkan, dan
perubahan sosial (social change) menjadi niscaya, yang kaya bisa menjadi miskin
karena persaingan yang terlalu ketat dan kompetitif, yang miskin dan sederhana
bisa menjadi sebaliknya jika menggunakan nalar-budi-luhurnya untuk terus
bersaing dan berkompetisi.
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena
globalisasi di dunia.
• Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan
keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia
• Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti
telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi
global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam
turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
• Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
• Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama
televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini,
kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai
hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion,
literatur, dan makanan.
• Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

2.1.4. Penyebab terjadinya globalisasi


Globalisasi muncul karena adanya bangsa-bangsa. Masalah Globalisasi
merupakan suatu ketergantungan dalam masalah sosial, politik, ekonomi, dan
budaya antarbangsa di dunia.
· Globalisasi terbentuk karena beberapa faktor, yaitu :
1. Kebijakan negara untuk berhubungan dan menjalin kerja sama dengan
negara lain
2. Sistem ekonomi internasional
3. Adanya migrasi penduduk ke berbagai Negara
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan transnasional
· Penyebab meningkatnya globalisasi ada tiga factor, yaitu :
1. Adanya Perubahan Politik Dunia
Menurut Anthony Giddens, ada sejumlah pengaruh politik yang memengaruhi
meningkatnya globalisasi. Yaitu:
 Bubarnya Uni Soviet tahun 1991 dan Jatuhnya Komunisme Model Soviet.
Sejak bubarnya Uni Soviet, negara-negara bekas blok Soviet seperti Rusia,
Polandia, Republik Ceko, dan lain-lain bergerak mengikuti sistem politik
dan ekonomi Barat.
 Munculnya Mekanisme Pemerintahan Internasional dan Regional,
Mekanisme pemerintah internasional dan regional misalnya PBB dan Uni
Eropa.
 Munculnya Organisasi Antar pemerintah (Intergovernmental
Organizations/IGOs) dan Organisasi Non-pemerintah Internasional
(Internasional Non-Governmental Organizations/INGOs).
Organisasi-organisasi internasional ini mendorong terjadinya komunikasi dan
interaksi antarpemerintah atau masyarakat antarnegara. Hal ini juga mendorong
meningkatnya globalisasi.

2. Adanya Aliran Informasi yang cepat dan luas


Kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi mendorong tiap-
tiap individu bisa berhubungan dengan cepat. Selain itu, kemajuan di bidang
teknologi juga menbuat individu dapat mengakses informasi dengan cepat, baik
informasi dari dalam negeri maupun luar negeri.

3. Berkembang Pesatnya Perusahaan-Perusahaan Transnasional


Perusahaan transnasional atau transnational corporations (TNCs) adalah
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa di lebih dari satu Negara.

2.2. Bangsa dan Negara

2.2.1. Pengertian Bangsa


Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,
bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan
manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bangsa dan wilayah tertentu
dimuka bumi. Inilah proses yang mendasari terbentuknya sebuah kesadaran
bersatu, bergabung dan berbangsa di mana pun di seluruh dunia. Tidak ada
rumusan ilmiah yang bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara
objektif, tetapi fenomena kebangsaan tetap aktual hingga saat ini. Dengan
demikian bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempinyai
kepentingan yang sama dan menyatakan dirinyasebagai satu bangsa serta
berproses didalam satu wilayah: Nusantara/Indonesia
Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu “natie” dan “nation”,
artinya masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur
sebagai berikut :
Satu kesatuan bangsa; Satu kesatuan daerah; Satu kesatuan ekonomi; Satu
Kesatuan hubungan ekonomi; Satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan
budaya.

2.2.2. Pengertian Negara

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa


kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan
menakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut. Negara adalah
suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya
baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh
pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu
wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu
di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara
adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang
berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara
lain

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Ekonomi


Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorian negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi
terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara
ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari
dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka
peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Kekuatan globalisasi ekonomi atau globalisasi kapitalisme adalah liberalisme
ekonomi. Ilmuan menyebutkan kapitalisme pasar bebas. Berbeda dengan
kapitnlisme kesejahteraan, yaitu kapitalisme yang diregulasi dan direformasi,
kapitalisme ini tidak membiarkan pasar berjalan sebebas-bebasnya tanpa kendali,
tapi perlu diatur agar kapitalisme memberikan keuntungan dan keadilan sampai
orang-orang dibawah tingkat kesejahteraan.
1. Kapitalisme
Suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan distribusi barang dan
jasa. Ciri-cirinya : sebagian besar sarana produksi dimiliki individu, barang dan
jasa diperdagangkan dipasar bebas (free market) yang kompetitif (terbuka untnk
siapa saja) dan modal diinvestasikan dalam usaha intik hasilkan laba..
2. Kenyataan
Abad kc-19, kapitalisme pasar bebas hanya menguntungkan Negara kaya. Banyak
orang yang semakin miskin karena kapitalisme ini. Kapitalisme ini telah
melampaui kesederhanaan dan tenaga kerja menjadi roda dan mesin kapitalis
raksasa. Pada akhir abad 20, kapitalisme mengendalikan hampir seluruh
perekonomian internasional. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
mendukung kapitalisme pasar bebas.
Wujud nyata globalisasi ekonomi terjadi pada aspek :
a. Aspek produksi ; Perusahaan dapat berproduksi diberbagai Negara dengan
sasaran agar biaya produksi lebih rendah.
b. Aspek pembiayaan akses perolehan investasi.
c. Aspek tenaga kerja ; perusahaan global punya manfaat tenaga kerja dari seluruh
dunia.
d. Aspek jaringan informasi; dengan cepat dan mudah mendapatkan informasi.
e. Aspek perdagangan ; penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan
berbagai hambatan non tarif.

3.2. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Politik


Globalisasi politik merupakan pergulatan global dalam mewujudkan
kepentingan para pelaku yang menjalankannya. Para pelaku globalisasi dibidang
politik adalah:
1. Negara-negara besar dan negara-ngara kecil, negara-negara maju dan
negara-negara berkembang, negara-negara yang kuat dan yang inilah secara
ekonomi, negara yang kuat dan yang lemah secara militer, negara-negara yang
berdiri sendiri atau yang bergabung dengan negara lain.
2. Organisasi-organisasi antar pemerintah, seperti ASEAN, SARC, NATO,
European Community, dan sebagainya.
3. Perusahaan internasional yang dikenal dengan nama Multinational
Corporations (MNC).
4. Perusahaan internasional atau transnasional yang non pemerintah, seperti
Palang Merah Internasional, Working Men's Association dan International
Women's League For Pence and Freedom. Sedangkan yang bersifat konvensional,
seperti Vatikan, Dewan gereja-gereja sudia, Rabiyatul Islamiyah. Untuk yang
modern, antara lain : Amnesty International, Green-Peace International, World
Conference on religion ang peace, Word Federation of United Nations
Associations, Transparency International, Worlddwatch, Human Rights Watch,
dan Refuge International.
Pengaruh globalisasi politik di Indonesia yaitu terjadinya dinamika ketatanegaraan
sistem politik yang mula-mula berbentuk demokrasi liberal, kemudian menjadi
demokrasi terpimpin dan akhirnya menjadi demokrasi pancasila yang dianut
hingga sekarang ini.Globalisasi mempengaruhi aplikasi kekuasaan, hubungan
internasional, kedaulatan negara, dan organisasi internasional. Termasuk di
dalamnya adalah pembatasan antar negara tetangga atau bentuk perjanjian-
perjanjian / traktat internasional. Contohnya hubungan Indonesia dan Malaysia
yang semula bersahabat, sempat berselisih paham karena masalah TKI ilegal,
penyelundupan kayu illegal oleh warga Malaysia, serta lepasnya pulau Sipadan
dan Ligitan dari wilayah Indonesia yang kini menjadi bagian wilayah Malaysia.
Pengaruh positif globalisasi politik bagi Indonesia yaitupemerintahan dijalankan
secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu
negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya
akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa
rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
Sedangkan pengaruh negatif globalisasi politik bagi Indonesia, globalisasi mampu
meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan
dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubahnya ideologi
Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang.

3.3. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Sosial Budaya


Globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan sosial dan budaya bangsa.
Globalisasi menyebabkan banyaknya nilai-nilai dan budaya masyarakat yang
mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif .
Salah satu contoh perubahan di bidang sosial yaitu dengan hadirnya modernisasi
di segala bidang kehidupan, terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa
yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain
itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan gampang (instan) pada diri
seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-
nilai budaya luar yang dapat berpengaruh negatif maupun positif.
Dampak positif globalisasi dalam bidang sosial budaya diantaranya:
1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak negatif globalisasi dalam bidang sosial budaya diantaranya:
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
6. Disorientasi, dislokasi atau krisis social-budaya dalam masyarakat.
7. Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis
dan preseden kulturalnya.
8. Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.

3.4. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Hankam (Pertahanan dan


Keamanan)
Hankam merupakan upaya-upaya setiap negara dalam mempertahankan
kedaulatan negaranya melalui pembuatan sistem persenjataan maupun
pemberdayaan rakyat dan tentaranya. Globalisasi bidang hankam yang pernah
dirasakan masyarakat dunia, yaitu dengan dibentuknya pakta pertahanan NATO,
SEATO, WARSAWA, dan sebagainya. Dalam bidang hankam, negara Indonesia
selain memperkuat berbagai sistem persenjataan di darat, udara dan laut juga
melakukan upaya-upaya keamanan rakyat semesta dan kedaulatan nasional.
Negara Indonesia dalam partisipasi menjaga keaman internasional, juga pernah
mengirim Pasukan Garuda kebeberapa negara atas mandat Dewan Keamanan
PBB.
Pengaruh globalisasi dibidang hankam sangat tampak terutama pada industri-
industri pertahanan sebagai tatanan segenap potensi industri nasional baik milik
pemerintah ataupun swasta, yang mampu secara sendiri atau kelompok, untuk
sebagian atau seluruhnya menghasilkan peralatan hankam serta jasa pemeliharaan
guna kebutuhan pertahanan keamanan negara.
Bidang-bidang industri pertahanan dan keamanan, khususnya negara
Indonesia, telah berupaya melakukan kerja sama dengan negara-negara lain baik
untuk kepentinngan TNI darat, laut, udara maupun kepolisian negara sebagai
berikut :
1. Sistem senjata meliputi platform, senjata dan bahan peledak.
2. Sistem Komando Kendali Komunikasi dan Informasi (K3J).
3. Untuk platform udara.
Selain itu, pengaruh globalisasi di bidang hankam adalah semakin
menguatnya supremasi rofe, demokratisasi, dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak-hak asasi manusia. Menguatnya regulasi rofe dan pembuatan
peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan
rakyat. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak rofe (polisi,
jaksa, dan hakim) yang lebih rofessional, transparan dan akuntabel.
Namun, globalisasi dalam bidang hankam juga membawa pengaruh negative /
kurang baik. Peran masyarakatt dalam menjaga keamanan, kedaulatan, ketertiban
Negara semakin berkurang karena hal tersebut telah menjadi tanggung jawab
tentara dan polisi. Perubahan dunia yang cepat mampu mempengaruhi pola piker
masyarakat secara global. Sering kali masyarakat mengajukan tuntutan pada
pemerintah, dan jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi maka masyarakat cenderung
bertindak anarkis sehingga menganggu ketertiban, bahkan dapat mengganggu
persatuan dan kesatuan bangsa.

3.5. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan bangsa dan negara


Seiring berputarnya waktu dan roda kehidupan dunia, globalisasi pun terus
berjalan. Globalisasi membawa dampak / pengaruh yang besar bagi kehidupan
Negara-negara dan bangsa di dunia, khususnya Indonesia. Pengaruh-pengaruh
globalisasi terhadap kehidupan Negara dan bangsa Indonesia diantaranya adalah
pada bidang politik, sosial budaya, ekonomi, dan hankam (pertahanan dan
keamanan).
Respon bangsa Indoensia terhadap globalisasi adalah sebgai peluang dan
tantangan. Peluang berarti setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk
memanfaatkan situasi ini dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik,
sedangkan tantangan berarti setiap orang diberi kesempatan untuk berkompetisi
dan menunjukkan kemampuannya. Peluang dan tanganan yang dapat kita peroleh
dari globalisasi adalah sebagai berikut:
1.Pasar bebas, yaitu pasar dimana suatu produk menjadi semakin luas dan
pemasarannya semakin banyak
2.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dengan mudah dan dapat
diterima
3.Wawasan budaya semakin luas
4.Peluang dan tantangan bisnis dalam bidang kepariwisataan semakin terbuka
5.Lapangan kerja semakin terbuka dan banyak

3.6. Manfaat globalisasi terhadap kehidupan Bangsa dan negara


Secara garis besar, ada manfaat yang berguna bagi bangsa dan negara
akibat dari globalisasi ini terjadi di bidang, diantaranya :
 Sosial Budaya
Dari sudut kebudayaan, globalisasi dapat memperluas wawasan budaya,
meningkatkan kemampuan bahasa asing, meningkatkan pengetahuan, mengubah
sikap mental kearah yang lebih baik, meningkatkan produktivitas kerja, dan
memberikan arah dalam perilaku.
 Teknologi dan Transportasi
Dalam bidang teknologi, globalisasi telah banyak membawa perubahan yang
begitu besar bagi kehidupan bangsa Indonesia. Kemajuan zaman menyebabkan
terjadinya perkembangan terhadap teknologi informasi. Dengan adanya
perkembangan, masyarakat memperoleh manfaat yang sangat banyak. Contoh,
dengan adanya Internet kita bisa mengetahui tentang apa saja yang belum kita
letahui.
Selain itu perkembangan dan perubahan juga terjadi di bidang teknologi
transportasi. Contoh, dengan adanya tranportasi melalui udara kita bisa mancapai
suatu tujuan dengan cepat.
 Ekonomi
Globalisasi juga membawa dampak terhadap kehidan bangsa Indonesia dalam
bidang ekonomi seperti, Globalisasi mampu meningkatkan kemampuan
berkompetisi dan meningkatkan kualitas produksi dalam negeri untuk
meningkatkan pendapatan perkapita mayarakat.
 Politik
Di Indonesia, politik juga mengalami perkembangan akibat dari globalisasi.
Seperti, Indonesia mampu menegakkan nilai-nilai demokrasi, mempererat
hubungan dan meningktkan keaktifan dalam hubungan inernasional demi menuju
perdamaian dunia.
 Hukum
Dalam bidang hukum, Indonesia turut serta dalam organisasi Internasional dan
turut meratifikasi perjanjian hukum internasional dalam berbagai masalah.
 Lingkungan Hidup
Dalam rangka keikut sertaannya Indonesia dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan hidup, Indonesia juga turut menentang pemakaian senjata nuklir baik
untuk perang maupun penelitian yang dapat merusak lingkungan hidup.

3.7 Pengaruh Negara Lain yang Dirasakan Indonesia


Di Indonesia, gaung globalisasi sudah terasa sejak pertengahan abad ke-
20, dalam hal ini bangsa Indonesia memang sudah harus bersiap-siap untuk
menerima kenyataan masuknya pengaruh asing terhadap berbagai aspek di
Indonesia, khususnya pada bidang politik, social budaya, ekonomi, dan hankam.
Globalisasi telah memberi dampak yang begitu besar bagi Negara dan bangsa
Indonesia. Pengaruh-pengaruh tersebut ada yang berasal dari bangsa Indonesia
sendiri maupun dari Negara lain.Negara China dan Amerika Serikat merupakan
contoh nyata dari Negara yang memberikan pengaruhnya di era global ini pada
Indonesia.
Pertama yaitu pengaruh bagi Indonesia yang bersumber dari Negeri Tirai Bambu,
China. China merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.
Begitu pula dengan pertumbuhan ekonominya. Bisa dikatakan China merupakan
Negara dengan perekonomian terbesar di era Globalisasi Ini. Dampak dari
pertumbuhan ekonomi di China ini juga dirasakan oleh bangsa Indonesia. China
memberi banyak dampak globalisasi kepada Indonesia terutama dibidang
ekonomi. “Made In China” . Kata itu mungkin tidak asing bagi telinga jutaan
penduduk Bangsa Indonesia. China memberikan dampak Pasar Bebas kepada
Indonesia. Dengan adanya pasar bebas ini, kita sebagai warga Indonesia bisa
merasakan bahan-bahan hasil dari China, yang berperan penting dalam kehidupan
kita sehari-hari. Selain itu juga, Lembaga Survei Indonesia mengatakan 40 %
Perusahaan di Indonesia saat ini dikuasai atau disahami oleh orang-orang China.
Sehingga, Indonesia dapat memperbaiki perekonomian dengan ditanami saham-
saham yang ditanam orang-orang China tersebut.
Namun bukan itu saja, ada juga dampak buruk yang dirasakan Bangsa Indonesia.
Dengan maraknya barang-barang buatan China yang murah dan menarik ini,
mematikan laju perekonomian pasar tradisional yang menjual barang-barang hasil
tradisional Indonesia. Cenderung menikmati pasar modern ketimbang pasar
tradisonal. Ini sama saja dengan membuat naik angka pengangguran di Indonesia.
Selain itu dengan ditanamnya saham-saham oleh pengusaha-pengusaha China. Ini
membuat Pengusaha-pengusaha muda Indonesia menjadi tidak di berikan
kepercayaan untuk memimpin suatu perusahaan. Akibatnya, jika ini terus menerus
terjadi maka laju perekonomian bangsa Indonesia seluruhnya dipegang oleh
China. Ini sama saja kita selaku bangsa Indonesia kembali dijajah.

Lalu disusul dengan Negara adidaya, Amerika Serikat. Jikalaubicara tentang


teknologi, Amerika Serikat lah asalnya. Tak perlu diragukan lagi, Amerika
memang dalang teknologi di era globalisasi ini. Komputer, telepon genggam(hp),
gadget, laptop semua berawal dari sana. Hampir seluruh rakyat Indonesia
menggunakan hp. Dampak teknologi Amerika serikat sangat berperan disini.
Komputer dan laptop pun bukan hal baru bagi rakyat Indonesia. Orang-orang
Indonesia khususnya di perkantoran, pasti menggunakan laptop maupun
computer. Ini merupakan langkah besar Amerika Serikat dalam meraup
keuntungan sebesar-besarnya. Sejak 3 tahun lalu, terkenal istilah BBMan, Ping-
pingan. Semua itu istilah dari blackberry, produk asli buatan Amerika dan banyak
digunakan bangsa Indonesia. Facebook dan Twitter juga merupakan situs jejaring
social yang bnyak digunakan di Indonesia yang berasal dari Negeri Paman Sam
tersebut. Film-Film Hollywood yang kita nonton sehari-hari juga merupakan
kemajuan dari teknologi di Amerika serikat.
Selain dua Negara besar tersebut, Negara-negara lain yang merupakan tetangga
Indonesia juga mambawa pengaruh bagi Negara dan bangsa Indonesia yang
ditinjau dari segi kehidupannya dan menyebabkan perubahan, yaitu:
1. Tren yang mengglobal : Perekonomian global merupakan hasil beberapa
tren, yang pertama, bangkitnya komunikasi global instan yang dimungkinkan
oleh trobosan tekhnologi komunikasi dan semikonduktor yang memiliki
kemampuan mengirimkan pesan keseluruh dunia dalam hitungan detik, sehingga
memungkinkan suatu perusahaan untuk mengontrol atau mengelola bisnis kantor
pusat yang jauh. Yang kedua gelombang deregulasi dan memperlemah kontrol
pemerintah nasional atas aktivitas ekonomi. Tren yang ketiga adalah
menjamurnya pasar uang global, sehingga nilai mata uang ditentukan oleh pasar.
2. Perusahaan global, sekitar 50.000 perusahaan sekarang ini yang memiliki
operasi berskala global yang dipelopori oleh perusahaan multinasional
(Multinational Companies, MMC) dengan memiliki cabang di luar negeri tetapi
dijalankan oleh kantor pusatnya di sebuah Negara tertentu.
3. Berkurangnya kedaulatan Negara, globalisasi mengurangi kemampuan
pemerintah nasional dalam mengontrol perekonomian mereka sendiri sebab
perusahaan internasioal bergerak melebihi jangkauan hukum nasional. Denga
kata lain gobalisasi telah mengurangi demokrasi sebab dengan menurunnya
kedaulatan suatu Negara berarti berkurangnya kekuasaan warga Negara untuk
mempengaruhi kebijakan pemerintah.
4. Pertumbuhan Macan Asia, dengan berlakunya kebijakan yang berorientasi
pasar, membuka pasar dalam negerinya, dan membuka diri terhadap investasi
asing, maka Negara asiapun tumbuh menjadi macan asia seperti Singapura, Korea,
Hongkong, Negara miskin mengalami perkembangan ekonomi yang pesat, uang
banyak. Namun uang banyak mengkibatkan krisis ekonomi sebab bank-bank
kehilangan kontrol terhadap debiturnya, nilai mata uang negara Asia selalu
dikaitkan dengan dolar Amerika dan kebijakan global.
5. Krisis ekonomi, dimulai di Thailand karena tidak ada kontrol riil aliran
investasi ke Thailand sehingga tidak ada pula kontrol riil atas investasi ke luar,
sehingga bank-bank dan investor asing menarik investasinya dan menuntut
pembayaran. Inilah yang menjadi krisis ekonomi karena penolakan pasar yang
tiba-tiba. Hal ini terjadi di Malaysia, Filipina, Indonesia, Korea selatan.
6. Masa depan Kapitalisme Global, guncangan ekonomi global seperti krisis
moneter asia akan terus terjadi, oleh karena itu para pemimpin baru di Asia,
termasuk Indonesia harus enyeimbangkan kebutuhan akan stabilitas soaial dan
kemakmuran dengan efisiensi dan keuntunmgan yang dituntut oleh pasar bebas.

BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan
antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama
lain yang melintasi batas Negara.
Pada abad ke-21 ini, globalisasi telah membawa pengaruh yang besar bagi
perjalanan hidup bangsa dan Negara Indonesia. Pengaruh-pengaruh tersebut
diantaranya dalam bidang politik, sosial budaya, ekonomi, dan hankam. Negara-
negara lain yang notabene tetangga Indonesia dalam percaturan internasional juga
telah memberikan pengaruh yang dirasakan Indonesia. Pengaruh-pengaruh
tersebut jika kita selektif dalam memanfaatkannya dapat membawa perubahan
untuk Indonesia, yaitu kemajuan Negara dan bangsa Indonesia. Jadi, globalisasi
bisa berdampak positif atau negatif tergantung bagaimana kesiapan kita untuk
mengadapinya.

4.2. Saran
Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita menghindari justru akan
menjadi manusia yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya kita selektif terhadap
pengaruh globalisasi. Dapat membedakan mana yang memberikan pengaruh baik
dan mana yang memberikan pengaruh buruk bagi kita. Kita harus membekali diri
dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah begitu saja terpengaruh dengan
dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila
dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap
Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik untuk tidak mudah terpengaruh dari
arus globalisasi..

Daftar pustaka
http://anakatang.blogspot.com/2009/03/globalisasi-merupakan-hal-yang-
sangat.html

http://bit.ly/copynwin

http://denadenanda.blogspot.com/2014/02/pengaruh-globalisasi-terhadap-
kehidupan_4564.html

http://kiteklik.blogspot.com/2011/01/dampak-globalisasi-terhadap-bangsa-
dan.html

http://lolitakusumadewi.blogspot.com/2013/03/blog-post.html

http://www.correyananta.com/2014/08/makalah-pkn-pengaruh-dan-implikasi.html

Tim Penyusun Pendidikan Kewarganegaraan. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan.


Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai