Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT (PPM)

Pengembangan Masyarakat

Sebagai Proses Perubahan Sosial

Disusuh Oleh :

Kelompok 2 (Kelas A4)

1. Andiana Kanendyah Putri (1013000254)

2. Meriza Zulfa (1013000263)

3. Genoveva Fulgensia Dhera (1013000258)

4. Florida Orianze Bunga (1013000260)

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah

ini berisikan tentang Pengembangan Masyarakat Sebagai Proses Perubahan

Sosial yang merupakan mata kuliah dari Pengorganisasian dan Pengembangan

Masyarakat (PPM).

Kami ucapkan terima kasih untuk rekan-rekan yang telah membantu dalam

penyelesaian makalah ini. Kami hanya manusia yang tak luput dari kesalahan ,

maka kami mohon maaf apabila telah melakukan kesalahan dalam penyusunan

makalah ini serta isi dalam makalah. Oleh karena itu, kritik dan saran dari

pembaca sangat kami perlukan dalam perbaikan mkalah ini. Semoga dengan

selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa pun.

Jakarta, 06 November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1

B. Rumusan masalah ..........................................................................................................2

C. Tujuan ............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................4

A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya ............................................................................4

B. Teori Perubahan Sosial ..................................................................................................5

1. Teori Evolusi (Evolutionary Theory).........................................................................5

2. Teori Konflik ( Conflict Theory) ...............................................................................6

3. Teori Fungsionalis .....................................................................................................6

4. Teori Siklis / Siklus ...................................................................................................7

C. Hubungan antara Perubahan Sosial dan Budaya ...........................................................7

D. Perubahan sosial dan perubahan budaya .......................................................................9

E. Bentuk Perubahan Sosial Budaya ................................................................................10

F. Pengembangan Masyarakat di Indonesia .....................................................................12

BAB III PENUTUP ..............................................................................................16

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................16

3.2 Saran ........................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan

diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan

yang terjadi di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah

kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-

kesamaan kepentingan bersama.Namun bukan berarti semua himpunan

manusia dapat dikatakan kelompok sosial.Untuk dikatakan kelompok

sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social

yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah

perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena

perubahan merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya.

Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar

orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut struktur sosial

atau pola nilai dan norma serta pran. Dengan demikina, istilah yang

lebih lengkap mestinya adalah perubahan sosial-kebudayaan karena

memang antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan

dengan kebudayaan itu sendiri.

Kenyataan mengenai perubahan-perubahan dalam masyarakat

dapat dianalisa dari berbagai segi diantaranya: ke arah mana perubahan

dalam masyarakat itu bergerak (direction of change), yang jelas adalah

bahwa perubahan itu bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan

1
2

tetapi setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu

bergerak kepada sesuatu bentuk yang baru sama sekali, akan tetapi boleh

pula bergerak kepada suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang

lampau.

Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat

memang sesuatu hal yang rumit namun menantang untuk dilakukan. Lalu

apakah yang dimaksud dengan perubahan sosial atau perubahan yang

terjadi dalam masyarakat itu? Gillin dan Gillin sebagaimana yang dikutip

Sukanto mengemukakan bahwa perubahan sosial adalah suatu variasi dari

cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena

perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk,

ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuanpenemuan baru

yang terjadi dalam masyarakat tersebut.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian perubahan sosial budaya ?

2. Apa saja teori perubahan sosial ?

3. Bagaimana hubungan antara perubahan sosial dan budaya ?

4. Apa saja bentuk perubahan sosial budaya ?

5. Bagaimana pengembangan masyarakat di indonesia ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perubahan sosial budaya

2. Mengetahui apa saja teori perubahan sosial

3. Mengetahui bagaimana hubungan antara perubahan sosial dan budaya


3

4. Mengetahui apa saja bentuk perubahan sosial budaya

5. Mengetahui bagaimana pengembangan masyarakat di indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya


Menurut Atkinson dan Brooten perubahan merupakan kegiatan atau

proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan

sebelumnya dan merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola

perilaku individu atau institusi. Ada empat tingkat perubahan yang perlu

diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan perilaku

kelompok.

Sedangkan menurut Enda M. C sosial adalah cara tentang bagaimana

para individu saling berhubungan sehingga membutuhkan pemakluman atas

hal-hal yang bersifat rapuh di dalamnya. Jadi, perubahan sosial merupakan

suatu proses perubahan, modifikasi, atau penyesuaian-penyesuaian yang

terjadi dalam pola hidup masyarakat, yang mencakup nilai-nilai budaya, pola

perilaku kelompok masyarakat, hubungan-hubungan sosial ekonomi, serta

kelembagaan-kelembagaan masyarakat, baik dalam aspek kehidupan material

maupun non materi.

Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi

dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi karena sebab-

sebab intern maupun ekstern. Perubahan sosial budaya adalah perubahan

situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur

(Max Weber). Menurut W. Kornblum perubahan sosial budaya adalah


5

perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu

lama.

B. Teori Perubahan Sosial

Perubahan Sosial meliputi perubahan struktur dan fungsi masyarakat,

termasuk diantaranya nilai nilai sosial, norma, dan berbagai pola dalam

kehidupan manusia. Perubahan terjadi karena adanya modifikasi dari

berberapa pola kehidupan. Ada berbagai kondisi yang menyebabkan

terjadinya modifikasi tersebut. Kondisi tersebut dapat dijelaskan dengan

beberapa Teori Perubahan Sosial berikut :

1. Teori Evolusi (Evolutionary Theory)

Teori Evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial memiliki arah

tetap dan dialami setiap masyarakat. Arah tetap yang dimaksud adalah

perubahan sosial akan terjadi bertahap, mulai dari awal sampai perubahan

terakhir. Saat telah tercapai perubahan terakhir maka tidak akan terjadi

perubahan lagi.

Pada dasarnya Teori Evolusi berpijak pada Teori Evolusi Darwin

dan dipengaruhi Pemikiran Herbert Spencer. Ada dua tokoh yang paling

berpengaruh dalam Teori Evolusi Perubahan Sosial, yaitu :

a. Emile Durkheim

b. Ferdinand Tonnies

Emile Durkheim berpendapat bahwa perubahan karena suatu

evolusi mempengaruhi perorganisasian masyarakat, terutama dalam

menjalin hubungan kerja. Ferdinand Tonnies berpendapat bahwa


6

masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai

hubungan erat dan komperatif menjadi tipe masyarakat besar yang

menjalin hubungan terspesialisasi dan impersonal.

Teori ini memiliki kelemahan, karena tidak bisa menjelaskan

jawaban untuk pertanyaan Mengapa Masyarakat Berubah?, teori ini

hanya menjelaskan berbagai perubahan yang terjadi.

2. Teori Konflik ( Conflict Theory)

Teori ini menjelaskan bahwa Perubahan Sosial dapat terbentuk dari

konflik. Konflik ini berasal dari pertentangan kelas antara kelompok

penguasa dengan kelompok masyarakat yang tertindas sehingga

melahirkan sebuah perubahan sosial yang dapat mengubah sistem sosial

tersebut.

Tokoh yang berpengaruh dalam teori ini adalah Karl Marx dan Ralf

Dahrendort. Menurut Karl Marx, Konflik kelas sosial merupakan sumber

yang paling penting dan paling berpengaruh terhadap semua perubahan

sosial yang terjadi. Menurut Ralf Dahrendort, setiap erubahan sosial

merupakan hasil dari konflik yang terjadi dalam kelas masyarakat.

3. Teori Fungsionalis

Teori Fungsionalis menjelaskan bahwa, Perubahan Sosial merupakan

suatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Oleh karena itu

perubahan sosial bisa saja mengacaukan suatu keseimbangan dalam

masyarakat. Jadi Teori Fungsional hanya menerima perubahan yang


7

bermanfaat bagi masyarakat, sedangkan perubahan yang tidak bermanfaat

akan dibuang (tidak dipakai).

Tokoh yang berpengaruh dalam teori ini adalah William Ogburn.

Menurutnya, biarpun unsur unsur masyarakat saling berkaitan satu sama

lain, namun kecepatan perubahan setiap unsur tidaklah sama. Ada Unsur

yang berubah dengan cepat, adapula yang perubahannya lambat.

4. Teori Siklis / Siklus

Teori siklus menjelaskan bahwa, Perubahan sosial terjadi secara

bertahap (sama seperti teori evolusi), namun perubahan tidak akan

berhenti pada tahapan terakhir yang sempurna, namun akan berputar

kembali ke awal untuk peralihan ke tahapan selanjutnya. Sehingga

digambarkan seperti Sebuah siklus.

Tokoh yang berpengaruh dalam teori siklus adalah Oswald Spenger

berpendapat bahwa setiap masyarakat berkembang melalui 4 tahap, contoh

sederhananya adalah pertumbuhan manusia : 1. Masa Kanak kanak, 2.

Masa Remaja, 3. Masa Dewas, dan 4. Masa Tua.

C. Hubungan antara Perubahan Sosial dan Budaya

Perubahan sosial tidak terlepas dari perubahan kebudayaan. Kingsley

Davis mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari

perubahan kebudayaan . Teori perubahan sosial dan budaya Karl Marx yang

merumuskan bahwa perubahan sosial dan budaya sebagai produk dari sebuah

produksi (materialism), sedangkan Max Weber lebih pada sistem gagasan,


8

sistem pengetahuan, sistem kepercayaan yang justru menjadi sebab

perubahan.

Perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama,

yaitu berhubungan dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau perbaikan

didalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Hubungan antara

perubahan sosial dan perubahan kebudayan sangat erat.

Meskipun dalam kenyataan dapat kita lihat bahwa perubahan

kebudayaan tidak selamanya diikuti oleh perubahan sosial. Namun sukar

untuk menentukan garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan

kebudayaan, dan sulit dibayangkan jika terjadinya perubahan sosial tanpa

didahului oleh suatu perubahan kebudayaan.

1. Akibat perubahan sosial tanpa dibarengi perubahan kebudayaan :

a. Timbulnya masalah sosial

b. Timbulnya perubahan sikap hidup

c. Timbulnya krisis masyarakat

2. Perubahan sosial melekat pada diri suatu masyarakat dengan

kebudayaan, karena untuk :

a. menghadapi masalah-masalah baru.

b. Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris

c. Lingkungan yang berubah

Contoh yaitu masyarakat desa yang tadinya, memiliki rasa

solidaritas tinggi terhadap lingkungan seperti rajin gotong royong sekarang


9

nilai-nilai itu telah hilang, mereka menggantikan keberadaan mereka saat

gotong royong dengan uang.

D. Perubahan sosial dan perubahan budaya

Antara perubahan sosial dengan perubahan budaya saling berkaitan,

ketika perubahan sosial itu ada, maka perubahan budaya juga ada dan begitu

sebaliknya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan

perubahan sosial. Namun dalam praktek di lapangan kedua jenis perubahan

tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990). Perubahan

kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat

tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan.

Menurut Taylor dalam Soekanto (1990), kebudayaan merupakan

kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai

warga masyarakat. Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan

sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu

keduanya berhubungan dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau

suatu perbaikan dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

Maka dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial dan perubahan

kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya berhubungan

dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam

masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi, tidak ada yang lebih dahulu

ada atau muncul antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan.


10

Keduanya muncul secara bersamaan, karena itu diantara keduanya tidak bisa

dipisahkan dan saling ketergantungan.

Contoh pada kehidupan masa kini, yaitu ketika teknologi semakin

maju, banyak masyarakat menggunakan handphone perubahan sosial terjadi

karena globalisasi, maka perubahan kebudayaan juga terjadi dari

menggunakan surat untuk berkomunikasi jarak jauh, kini hanya dengan

menggunakan handphone, pesan tersampaikan dengan cepat.

E. Bentuk Perubahan Sosial Budaya

1. Perubahan Sosial yang terjadi secara lambat dan perubahan sosial yang

terjadi secara cepat.

Perubahan Evolusi, umumnya perubahan secara lambat disebut

evolusi. Perubahan ini memerlukan waktu yang lama, dan biasanya

perubahan terjadi tanpa ada perencanaan terlebih dahulu, perubahan terjadi

bisa bergantung pada orang orang yang berkuasa pada masa tertentu.

Contoh nya adalah pada perkembangan ilmu pengetahuan.

Perubahan Revolusi, umumnya perubahan yang terjadi dalam

jangka waktu yang cepat disebut perubahan revolusi. Perubahan Revolusi

mengubah dasar dasar dan penopang kehidupan masyarakat dalam

waktu yang singkat. Contoh revolusi adalah revolusi industri di Inggris,

dimana terjadi perubahan produksi yang awalnya tanpa mesin menjadi

menggunakan mesin.
11

2. Perubahan Sosial yang pengaruhnya besar dan Perubahan Sosial yang

pengaruhnya kecil.

Perubahan Sosial yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang

dapat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat, namun tidak memiliki arti

penting dalam struktur sosial. Contohnya adalah perubahan model pakaian

yang tidak melanggar nilai dan norma. Perubahan Sosial yang

pengaruhnya besar adalah perubahan yang memiliki dampak besar dalam

kehidupan bermasyarakat. Contohnya adalah perubahan sistem

pemerintahan, penggunaan komputer dan internet untuk menunjang kerja,

penggunaan traktor bagi petani, dan lain-lain yang membawa perubahan

signifikan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

3. Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tanpa perencanaan.

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan sosial dengan

persiapan matang dan perencanaan, contohnya adalah program keluarga

berencana. Perubahan tanpa perencanaan adalah program tanpa adanya

persiapan dan perencanaan. Contohnya keluarga yang tiba-tiba terpaksa

pindah ke lingkungan baru.

4. Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki.

Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan sosial yang

disetujui oleh masyarakat yang bersangkutan. Contohnya adalah

Perencanaan terhadap aturan tertentu melalui telah disetujui dalam rapat.

Perubahan yang tidak dikehendaki adalah kebalikan dari perubahan yang

dikehendaki
12

F. Pengembangan Masyarakat di Indonesia


Menurut Bhattacarya, pengembangan masyarakat adalah

pengembangan manusia yg tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi

dan kemampuan manusia untuk mengontrol lingkungannya. Pengembangan

masyarakat adalah usaha untuk membantu manusia mengubah sikapnya

terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan berorganisasi,

berkomunikasi, dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia didorong untuk

mampu membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.

Perkembangan pada masyarakat diaktualisasikan dengan adanya

konsep, dan mengikuti perubahan zaman. Perkembangan masyarakat

Indonesia Menurut Selo Soemardjan yaitu :

1. Masyarakat sederhana

Masyarakat ini dalam perkembangannya relatif lambat, karena ciri ciri

masyarakat sederhana sebagai berikut :

a) Hubungan kekeluargaan masih erat.

b) Organisasi dalam hal tradisi masih diwariskan secara turun temurun.

c) Percaya terhadap hal yang ghaib ( Animisme ).

d) Belum ada lembaga khusus ( pendidikan ).

e) Angka buta huruf masih tinggi.

f) Hukum mudah dipahami, karena masih bersifat konvensional ( tak

tertulis ).

g) Kegiatan ekonomi masih berorientasi atas pemenuhan kebutuhan hidup

sehari hari saja.


13

h) Kegiatan ekonomi yang masih memerlukan banyak tenaga.

2. Masyarakat Madya

Dalam proses perkembangannya, masyarakat ini lebih cepat dari pada

masyarakat sederhana. Ciri cirinya sebagai berikut :

a) Kekeluargaan masih erat, tapi melihat untung dan rugi.

b) Adat istiadat masih berlaku, tetapi menerima informasi dan teknologi

dari luar.

c) Timbulnya pemikiran yang rasional.

d) Terdapat lembaga pendidikan.

e) Adanya hukum tertulis.

f) Ekonomi bersaing besar.

g) Gotong royong masih berlaku untuk pembangunan fasilitas umum.

3. Masyarakat Pra Moderen

Mengakui kemajuan karena memiliki inisiatif untuk menerima teknologi

dan informasi. Ciri ciri nya adalah sebagai berikut :

a) Hubungan antar masyarakat berdasarkan kepentingan pribadi.

b) Masyarakat percaya pada ilmu pengetahuan.

c) Sarana dan prasarana sudah terpenuhi.

d) Masyarakat terdiri dari beberapa macam profesi / pekerjaan.

e) Tingkat pendidikan relatif rata.

f) Ada hukum perdata dan pidana.

g) Ekonomi yang berorientasi pada pasar.


14

4. Masyarakat Tradisional

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

a) Berbentuk komunitas kecil.

b) Pranata sosial berdasarkan kekerabatan.

c) Peralatan dan teknologi sederhana.

d) Tergantung terhadap lingkungan hidup.

e) Terpencil secara geografis.

f) Terbatasnya akses pelayanan sosial.

5. Masyarakat Transisi

Yaitu masyarakat yang mengalami perubahan dari tradisional menuju

modern. Ciri cirinya sebagai berikut :

a) Adanya instansi pendidikan, seperti sekolah.

b) Ada fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat , seperti puskesmas dan

balai pengobatan.

c) Mulai tumbuhnya industri tingkat rumahan ( Rumah tangga ).

d) Masuknya teknologi dan informasi , seperti internet yang sudah

tersedia di Desa desa.

e) Perubahan fungsi lahan.

6. Masyarakat Pedesaan

Ciri ciri :

a) Penerimaan dalam hal interaksi berdasarkan kepada afektifitas ( tata

krama ).
15

b) Rasa persatuan dalam hal kebersamaan masih kental ( Orientasi

kolektif ).

c) Partikularisme dengan berpandangan subjektifitas.

d) Askripsi masih ada, yaitu kekhususan, tidak diusahakan ( pemberian ).

e) Interaksi masyarakat masih dalam lingkup keakraban yang kental.

7. Masyarakat Perkotaan

Ciri-cirinya adalah :

a) Indivudual

b) Heterogen

c) Berdaya saing tinggi., karena berorientasi kepada kesejah teraan

masing masing.

d) Terdiri dari beragam profesi.

e) Cenderung matrealistik.

f) Masyarakat yang lebih terbuka menerima informasi dan perubahan.

8. Masyarakat Modern

Ciri-cirinya adalah :

a) Alat alat yang digunakan sudah mengalami modernisasi.

b) Mulai meninggalkan kehidupan tradisional.

c) Mulai berfikir rasional.

Faktor- faktor yang mempengaruhi masyarakat modern : Pendidikan,

urbanisasi, komunikasi, politik, dan industrialisasi.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perubahan yang terjadi pada masyarakat disebut dengan

perubahan sosial. Apakah perubahan itu mengenai pakaian, alat

transportasi, pertambahan penduduk, ataupun tingkah laku anak muda.

Pada beberapa pemikir terdapat tiga tipe perubahan yaitu: perubahan

peradaban, perubahan, budaya dan perubahan sosial. Perubahan

peradaban biasanya dikaitkan dengan perubahn-perubahan elemen atau

aspek yang lebih bersifat fisik, seperti transportasi, persenjataan, jenis-

jenis bibit unggul yang ditemukan, dan sebagainya.

Perubahan budaya berhubungan dengan perubahan yang bersifat

rohani seperti keyakinan, nilai, pengetahuan, ritual, apresiasi seni, dan

sebagainya. Sedangkan perubahan sosial terbatas pada aspek-aspek

hubuingan sosial dan keseimbangannya. Meskipun begitu perlu disadari

bahwa sesuatu perubahan di masyarakat selamanya memiliki mata rantai

diantaranya elemen yang satu dan eleman yang lain dipengaruhi oleh

elemen yang lainnya. Berikut adalah teori yang membahas tentang

perubahan sosial Untuk itu, terlebih dahulu perlu dicatat bagaimana

tingkat dan sifat peralihan dari perubahan itu sendiri di masyarakat.Pada

masyarakat yang tergolong bersahaja relatif jarang dan lamban terjadinya

perubahan-perubahan.
17

3.2 Saran

Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang perubahan

sosial dalam masyarakat, semoga kita semua dapat memahami materi ini .

namun kami menyadari bahwa makalah yang kami tuli juga masih jauh

dari kata sempurna. Maka demi kesempurnaan pembuatan makalah

selanjutnya kami berharap saran yang membangun demi kesempurnaan

makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori

dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nasdian FT. 2006. Pengembangan masyarakat. Bagian Sosiologi Pedesaan dan

Pengembangan Masyarakat. Departemen Komunikasi dan Pengembangn

Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor (Tidak

diterbitkan).

Nies, MA., and McEwen, M. 2001. Community Health Nursing: PromotingThe

Health of Populations. 3rd Ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Sienkiewicz, Josephine. 2004. The Quality Network Adverse-Event

Benchmarking Project: A New Jersey Perspective. Home Care Management and

Practice. Vol. 16 no. 4. Page: 280-285.

Snijders, Adelbert. 2006. Manusia dan Kebenaran, Sebuah Filsafat Pengetahuan.

Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai