1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi ttugas mata kuliah Dasar – Dasar
Ilmu Sosial yang berjudul “Perubahan Sosial, Pembangunan, dan Gerakan Sosial”
dengan tepat waktu.
Saya mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak di karenakan saya menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak dengan tulus
memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran bahkan kritik yag membangun demi kesempurnaan
makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.
Penulis
2
Table of Contents
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………
2
BAB I ……………………………………………………………………………………...4
Rumusan Masalah………………………………………………………………….5
Tujuan……………………………………………………………………………...5
BAB II……………………………………………………………………………………..6
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..6
B. Pembangunan ………………………………………………..………..……..11
1. Pengertian Pembangunan………………………………………………11
2. Tujuan Pembangunan…………………………….…………………….12
3. Dualitas Pembangunan…………………………/……………………...12
4. Pembangunan Ekonomisme………………….…………………………12
5. Kemiskinan di Indonesia…………………..……………………………13
7. Pembangunan Manusia…………………..……………………………...14
8. Pembangunan Berkelanjutan…………...………………………………..15
3
9. Keberhasilan Pembangunan…………..…………………………………18
C. Gerakan Sosial………………………………………………………………...19
D. Diskusi………………………………………………………………….……...20
BAB III…………………………………………………………………………………...25
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………...26
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak setiap orang memiliki pemikiran atau opini yang sama terhadap suatu
perubahan oleh karena itu diadakannya gerakan social untuk mempromosikan atau
menolak perubahan. Dapat disimpulkan gerakan social adalah aktivitas social berupa
Tindakan sekelompok untuk mempromosikan atau menolak perubahan sosial dalam
masyarakat atau kelompok.
5
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Pperubahan social
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan perubahan social
2. Untuk mendeskripsikan pembangunan
3. Untuk mendeskripsikan Gerakan social
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perubahan Sosial
1. Pengertian Perubahan Sosial
Teori perubahan sosial dikemukalan oleh para ahli dengan pola pikir dan sudut
pandang yang pasti berbeda-beda. Terlepas dari sudut pandangnya yang berbeda-beda,
tetapi para ahli juga mentimpulkan bahwa perubahan sosial selalu bersangkutpaut dengan
masyarakat dan kebudayaan. Berikut pandangan Perubahan sosial menurut para ahli :
1. William F. Ogburn
Ogburn menjelaskan pengertian perubahan sosial dengan membuat Batasan ruang
lingkup perubahan tersebur. Ogburn menjelaskan bahwa ruang lingkup
perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material
maupun non-material” Dengan pernyataan ini sebenarnya Ogburn mau
mengatakan bahwa perubahan-perubahan sosiak terkait dengan unsur-unsur fisik
dan rohaniah (perubahan pola pikir, pola sikap, dan pola tingkah laku) manusia
akibat pertautannya dengan dinamika manusia sebagai suatu totalitas.
3. Kingsley Davis
Kingsley Davis mengungkapkan bahwa Perubahan sosial dikatakan sebagai
perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Contoh perubahan
sosial yang dimaksud adalah terjadinya pengorganisasian buruh dalam masyarakat
industry atau kapitalis. Hal ini menyebabkan perubahan hubungan antara majkan
7
dan para buruh yang kemudian terjadi perubahan juga dalam organisasi politik
yang ada dalam perusahaan tersebut dan masyarakat.
Dan dapat disimplkan dari beberapa pendapat ahli tentang pengertian perubahan
sosual, dapat disimpulkan bahda tidak semua perubahan sosial yang terjadi dalam struktur
sosial masyarakat mengalami kemajuan,tapi terdapat pula mengalami kemunduran. Dan
tidak semua perubahan sosial itu direncanakan, tapia da juga yang tidak direncanakan.
Contoh perubahan sosial yang di rencanakan seperti adanya rencana pemerintah dalam
membuat E-KTP yang sebelumnya hanya KTP biasanya. Sedangkan perubahan sosial
yang tidak direncanakan yaiyu seperti terjadinya peperangan, bencana alam, dan lain
sebagainya.
Perubahan sosial mengandung perubahan dalam tiga dimensi (Suyanto, 2004, 362)
yakni :
1
Jelamu Ardu Marius, “Perubahan Sosial”,
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/download/2190/1219 , Diakses 26 Oktober 2022
2
Lorentius Goa, “Perubahan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat”
https://e-journal.stp-ipi.ac.id/index.php/sapa/article/download/40/34 , Diakses 26 Oktober 2022
8
2. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan proses bentuk yang mencakup segala aspek kehidupan
masyarakat baik terjadi secara alami maupun akibat rekayasa manusia (Wiryohandoyo)
dan memiliki factor-faktor pendorong terjadinya perubahan sosial, yakni :
3
Devi Rukmini, Tirto.id, “Apa Saja Faktor Penyebab Perubahan Sosial: Internal dan Eksternal” https://e-
journal.stp-ipi.ac.id/index.php/sapa/article/download/40/34 , Diakses 26 Oktober 2022
9
5. System terbuka dalam lapisan masyarakat (open stratification)
6. Adanya penduduk yang heterogeny
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidanh kehidupan tertentu
8. Orientasi ke masa depan
9. Nilai meningkatkan taraf hidup4
3. Skala Perubahan
1. Perubahan mikro. Ranah kecil atau terbatas : perilaku, keluarga, individu. Perubahan
kecil merupakan perubahan yang tidak berpengaruh langsung pada institusi sosial dan
tidak berdampak besar. Contoh yang sering kita lihat adalah perubahan gaya
berpakaian, perubahan gaya rambut, dan sebagainya. Oleh karena itu, perubahan
sosial ini tidak meinimbulkan pengaruh, tidak menimbulkan konflik, atau kontradiksi
yang besar dalam masyarakat.
4
Soerjono Soekanto (2007) “Sosiologi: Suatu Pengantar”
10
- Struktur sosial : Hubungan etnik, agama, ras, kebijakan, pembagian kerja, politik,
keluarga, Pendidikan
- Infrastruktur sosial (material) : Ekonomi, teknologi, ekologi, demografi.
5
Tara Resya Ayu, Tirto.id “Teori Evolusi Comte” https://tirto.id/teori-evolusi-august-comte-penjelasan-
perubahan-sosial-para-ahli-giCR , Diakses 26 Oktober 2022
11
o Struktur masyarakat tidak pernah seimbang, kelompok dominan senantiasa
mempertahankan status. Kelompok subordinar senantiasa melakukan
perubahan struktur.
B. Pembangunan
1. Pengertian Pembangunan
Pembangunan bukanlah kata asing bagi masyarakat di Indonesia. Bahkan kata
pembangunan sudah menjadi kata kunci dalam segala hal. Pembangunan merupakan
sebuah kata yang merujuk kepada perubahan social karena pembangunan direncanakan
untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang maju dan sejahtera dalam berbagai aspek
seperti dalam aspek pendapatan dan konsumsi, pangan, Kesehatan, bahkan Pendidikan.
Dan tentu saja para ahli memiliki pengertian pembangunan yang berbeda sudut padang
dan pola pikirnya. Dan beberapa ahli mengungkapkan :
1. Weidner, (1970 : 14)
Menurut Weidner pembangunan adalah suatu pertumbuhan ke arah modernisasi
atau "nation building" dan kemajuan sosio-ekonomi yang meliputi "diferensiasi
substansial dan koordinasi"
2. Rakhmat (1999 :49)
Menurut mengatakan bahwa development adalah the passing of traditional society
into a modern one atau beralihnya masyarakat tradisional menjadi masyarakat
modern; rekayasa sosial untuk mengubah masyarakat tradisional menjadi
masyarakat modern.
3. Katzs, (1970 : 110)
Katzs mengartikan pembangunan sebagai perubahan yang lebih luas dari
masyarakat terhadap suatu keadaan kehidupan yang kurang bernilai kepada
keadaan yang lebih bernilai.
12
perubahan sosial yang lebih baik secara berencana dan berkesinambungan untuk
kesejahteraan masyarakat.
2. Tujuan Pembangunan
3. Dualitas Pembangunan
4. Pembangunan Ekonomisme
- Kemajuan masyarakat dilihat dari aspek materi
- GNP, GDP, PPP, Indeks Gini, PQLI.
GNP (Gross National Product)
Konsep pembangunan bertumpu pada laju pertumbuhan GNP (Gross
National Product) per-kapita yang cepat. Kenaikan GNP memberikan
pengaruh kepada masyarakat luas dalam bentuk pekerjaan dan
kesempatan ekonomu lainnya. Dengan demikian, masalah kemiskinan,
13
pengangguran, pemerataan hasil-hasil pembangunan dapat teratasi
dengan sendirinya.
GDP (Gross Domestic Product)
Salah satu tujuan pembangunan ekonomi adalah kenaikan Gross
Domestic Product. Dapat diartikan jika mengalami kenaikan sama
dengan peningkatan akan produk barang dan jasa suatu negara
sehingga pembangunan ekonomi akan mengalami perkembangan.
PPP (Public Private Partnership)
PPP sangat membantu pemerintah yag memiliki ketebatasan keuangan
dalam pembangunan infrastruktur. Dengan adanya Kerjasama atau
kemitraan tersebut pihak swasta dapat mendorong program-program
pembangunan pemerintah
Indeks Gini
Indeks gini merupakan indicator yang menunjukan tingkat ketipangan
pendapatan secara menyeluruh.
5. Kemiskinan Di Indonesia
14
1. Statistik dibuat dengan indicator yang bisa diukut pada negara-negata maju : konsumsi,
produksi, distribusi yang masuk pada system pasar. Sementara di negara-negara
berkembang masih banyak aspek informal sehingga tidak comparable
2. Peringkat GDP terlaly menganalisir, Ketika dilihat lebih dekat maka tampak
ketimpangan distribusi kekayaan/sumber daya terutama di negara-negara dunia ketiga
3. 15% orang yang tinggal di negara berpendapatan tinggi memperoleh 80,75% di dunia.
56% orang di negara berkembang meperoleh 5,85% (Richard Peek & Hartwick)
4. GNP/GDP sebagai instrument kekuasaan karena metode yang digunakan hasil dari
modernisasi. Hirarki tersebut kemudian dijadikan patokan bagi negara-negara lain untuk
mereplikasikannya supaya menjadi ‘maju’
7. Pembangunan Manusia
7
Badan Pusat Statistik, “Indeks Pembangunan Manusia”
https://sista.humbanghasundutankab.go.id/assets/media/upload/IPM_2018_Cetakan_II.pdf . Diakses 27
Oktober 2022
15
kualitas hidup manusia. Lalu akan dipilih indicator yang sesuai untuk mewakili esensi
dengan upaya untuk “balance the virtues of broad scope with those of retaining
sensitivity to critical aspects of [human development]” (UNDP, 1990, p. 13) 8 atau
menyeimbangkan nilai-nilai dengan cakupan yang luas dengan mempertahankan
kepekaan terhadap aspek-aspek kritis atau pembangunan manusia.
Tampak bahwa pada 2021, nilai IPM cenderung tinggi dibagian Barat Indonesia dan
kategori IPM sedaang cenderung di bagian Timur Indonesia. Dan terdapat 2 provinsi di
Indonesia dengan capaian IPM “sangat tinggi” yakni Provinsi DIY Yogyakarta dan DKI
Jakarta9
8. Pembangunan Berkelanjutan
16
menunjukkan bahwa inti masalahnya adalah bagaimana menggambarkan nilai agar tidak
meremehkan masa depan kepentingan dan utilitas, sehingga masa depan adalah diberikan
perlakuan yang sama. Ini bisa jadi dicapai dalam beberapa cara. Tantangan, namun,
adalah untuk mengembangkan teori ekonomi yang meresmikan tujuan ini dengan tingkat
kejelasan dan substansi yang dicapai oleh teori pertumbuhan neoklasik, dan dengan
praktik lingkup pendekatan saat ini untuk analisis biaya manfaat yang didasarkan pada
neoklasik teori pertumbuhan. 10 Disimpulkan bahwa sustainable development adalah
sebuah konsep untuk menciptakan keseimbangan diantara dimensi pembangunan, seperti
ekonomi, sosial, serta lingkungan. Dan sustanaible development sangat terkait dengan
SDGs atau Sustainable Development Goals.
o Prinsip demokrasi
o Prinsip keadilan
o Prinsip berkelanjutan
17
dunia. SDGs adalah program yang berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat
dicapai pada tahun 2030. 11 Diantara target tersebut, yakni :
Bila disimpulkan tujuan dan target SDGs atau pembangunan pasca-2015 ini yang
akan berlaku hingga 2030, dimensi pokoknya terletak pada persoalan sosial, ekonomi, dan
lingkungan yang bersinggungan satu sama lain. Keterhubungan antara dimensi tersebut,
11
Berita resmi SDGs
12
Open Working Group Proposal for Sustainable Development.pdf
18
menuntut sebuah proses pengawalan yang serius agar tidak terjadi tumpang tindih antara
berbagai dimensi yang dikelola oleh berbagai bidang dalam pemerintahan. Untuk tujuan
tersebut, Chambers lanjutnya, mengusulkan berbagai strategi yang akan (secara ideal)
menyingkirkan atau mengurangi; (1) ketidakseimbangan kekuasaan antara objek-objek dari
penelitian sosial; (2) bias-bias dari pengalaman akademik, perkotaan, kosmopolitan, dan
modern yang peneliti bawah dalam proses penelitian mereka.13
9. Keberhasilan Pembangunan
- Pertumbuhan Ekonomi
- Kesinambungan (Sustanabke)
o Tidak merusak tatanan sosial
o Tidak merusak lingkungan
13
Muhammad Fardan Ngoyo, “Mengawal Sustainable Development Goald (SGDs); Meluruskan Orientasi
Pembangunan yang Berkadilan” https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/Sosioreligius/article/
download/4525/4134 , Diakses 27 Oktober 2022
19
C. Gerakan Sosial
Tentu saja para ahli memiliki pandangan yang berbeda terhadap segala hal, termasuk
pengertian dari Gerakan sosial. Lalu ada beberapa ahli yang mengungkapkan pendapatnya
tentang pengertian dari Gerakan sosial, yaitu :
Giddens mendefinisikan gerakan sosial sebagai suatu upaya kolektif untuk mengejar
suatu kepentingan bersama melalui tindakan kolektif (colective action) diluar lingkup
lembaga-lembaga yang mapan. Menurut Abdul Wahid Situmorang (Tarrow, 1998: xiii),
gerakan sosial adalah tantangan kolektif yang di ajukan sejumlah orang yang memiliki tujuan
dan solidaritas yang sama, dalam konteks interaksi yang berkelanjutan dengan kelompok
elite, lawan, dan penguasa. Tarrow menambahkan, dalam gerakan terdapat lima aspek
penting yang teringklut pada setiap gerakan sosial. Kelima aspek tersebut antara lain: (a)
Setiap gerakan sosial terdapat penekanan pada gerakan-gerakan, (b) Menyusun aksi
mengacau (distruptive) melawan kelompok elite, dan aturan-aturan budaya tetentu, (c)
Dilakukan atas nama tuntutan yang sama terhadap lawan, penguasa dan kelompok elite, (d)
Berasal pada rasa solidaritas atau identitas kolektif, dan (e) Terus melanjutkan aksi
kolektifnya sampai menjadi sebuah gerakan sosial. Dengan demikian secara 12 garis besar
gerakan sosial diikuti oleh sejumlah individu yang memiliki tujuan dan identitas kolektif
yang sama yang secara bersama-sama terlibat dalam aksi kolektif yang bertujuan mengacau.
(Bert, 2005: xii).14
14
Universitas Kristen Satya Wacana, “Gerakan Sosial”
20
Dapat disimpulkan bahwa Gerakan sosial adalah tindakan terhadap elit, otoritas, pihak
lawan atau pihak berwenang dan Tindakan ini didasari oleh rasa solidaritas dengan tujuan
tindakan kolektif untuk mendukung datau mencegah perubahan sosial.
1. Perilaku kolektif
2. Kepentingan Bersama
3. Mengubah ataupun mempertahankan masyarakat atau institusi yang ada
didalamnya
4. Tujuan jangka Panjang
5. Penggunaan cara diluar institusi (mogok makan, pawai, demo, konfrontasi,
dll)
D. Diskusi
1. Deskripsikan suatu fenomena perubahan sosial yang anda amati akhir-akhir ini baik
skala makro maupun mikro
Fenomena COVID-19 sangat menimbulkan banyak perubahan sosial baik skala makro
maupun skala mikro
- Skala Makro
15
Oman Sukmana, “Konsep dan Teori Gerakan Sosial” https://eprints.umm.ac.id/63490/19/Sukmana%20-
%20Konsep%20dan%20Teori%20Gerakan%20Sosial.pdf , Diakses 27 Oktober 2022.
21
Skala makro merupakan perubahan sosial dalam jangkauan besar atau luas. Contoh dari
fenomena skala makro merupakan dengan adanya pandemic COVID-19. Perubahan Sosial
karena COVID-19 berpengaruh pada banyak aspek kehidupan mulai dari struktur dan fungsi
sosial masyarakat, nilai dan norma, dan sebagainya. Perubahan struktur sosial juga bida
menimbulkan konflik dan akan mereda jika perubahan itu diterima oleh masyarakat.
Misalnya perubahan sistem seperti sistem kerja dan sistem belajar yang biasanya dilakukan
secara luring kini harus berubah ke sistem daring. Ketetapan harus mengubah menjadi sistem
daring telah ditetapkan secara legal hingga perubahan itu mau tidak mau harus diterapkan
oleh semua masyarakat di Indonesia.
- Skala Mikro
Skala mikro merupakan perubahan sosial dalam jangkauan kecil dan terbatas. Dengan adanya
COVID-19 selain menimbulkan perubahan makro, COVID-19 juga menimbulkan perubahan
sosial secara mikro yang berkaitan dengan individu maupun keluarga. Contohnya seperti
pembelajaran yang biasanya dilakukan tatap muka oleh guru tapi peran ayah dan ibu semasa
pandemic kini bergeser untuk menjadi guru pendamping bagi anak-anak selama proses
belajar daring. Contoh perubahan kecil lainnya yaitu masyarakat diwajibkan untuk
menerapkan protocol Kesehatan, mencuci tangan, berjarak satu sama lain, dan yang paling
penting yaitu harus memakai masker. Sebelum adanya pandemic kita tidak diwajibkan untuk
memakai masker, dengan adanya pandemic ini diwajibakan menggunakan masker merupakan
salah satu perubahan kecil.
2. Apa yang dimaksud dengan Sustainable Development Goals dan mengapa penting
untuk diterapkan secara konsisten?
22
serta mendorong kesejahteraan bagi semua kalangan. Dan SDGs ini memiliki 17 goals atau
target yang ingin dicapai ialah mengenai kemiskinan, Pendidikan, dan Kesehatan.
Jika diterapkan secara konsisten, Pendidikan yang merupakan salah satu tujuan SGDs
ini memiliki tujuan untuk mewujudkan atau menciptakan Pendidikan yang berkualitas.
Dengan terwujudnya Pendidikan yang berkualitas, akan terciptanya SDM atau sumber daya
manusia yang berkualitas. Selain Pendidikan, SGDs memiliki targer mengenai kemiskinan.
SGDs memiliki target yakni menangani kemiskinan. Jika dapat diatasi maka tidak ada lagi
masyarakat yang menderita. Lalu Kesehatan juga penting dalam goals SGDs agar
terwujudnya masyarakat yang sehat.
SGDs juga telah menetapkan 17 goals yakni dapat menciptakan dunia tanpa
kemiskinan, menciptakan dunia yang terbebas dari kelaparan pada masyarakatnya, dapat
terciptanya kesehatan yang baik dan dapat terciptanya kesejahteraan pada tiap negara,
mewujudkan pendidikan yang berkualitas, mewujudkan kesetaraan gender, terwujud adanya
air bersih sanitasi tiap negara, adanya energi bersih dan terjangkau pada masyarakat,
terjaganya pertumbuhan ekonomi dan tiap masyarakat pada suatu negara memiliki pekerjaan
yang layak, terwujudnya industri, inovasi, dan infrastruktur pada suatu negara, dapat
mengurangi kesenjangan dalam masyarakat, tetap terjalin keberlansungan suatu kota dan
komunitas pada suatu negara, adanya aksi mengenai iklim, menjaga kehidupan bawah laut,
menjaga kehidupan di darat, adanya institusi peradilan yang kuat dan kedamaian, dan
memiliki kemitraan untuk mencapai tujuannya.
Jika SGDs diterapkan secara konsisten maka tidak ada lagi kemiskinan, masyarakat
kelaparan, memiliki berbagai macam penyakit, pendidikan yang kurang berkualitas, patriarki
gender, air yang kotor, pekerjaan tidak layak, , dan sebagainya.
Gerakan sosial sendiri menurut opini saya merupakan adalah tindakan terhadap elit,
otoritas, pihak lawan atau pihak berwenang dan Tindakan ini didasari oleh rasa solidaritas
dengan tujuan tindakan kolektif untuk mendukung datau mencegah perubahan sosial.
Misalnya ada sekelompok masyarakat yang menolak perubahan sosial itu bisa dibilang
sebuah ‘peperangan’ yang diganti menjadi sebuah ‘gerakan sosial’. Protes dan Gerakan ini
23
biasanya dipicu oleh suatu penderitaan yang merupakan psikologis irasional, dan munculnya
Gerakan sosial ini sebagai refleksi respons atas keihan-keluhan, kekurangan, ketidakpastian,
atau bentuk-bentuk penderitaan lainnya. Dan pastinya ada Gerakan sosial dengan
menggunakan berbagai cara seperti cara kekerasan dan juga non kekerasan. Contohnya
yaitu :
- Kekerasan
Gerakan sosial dengan menggunakan kekerasan biasanya seperti pembajakan,
demostrasi anarkis, penyanderaan, pembunuhan, perang, dan sebagainya. Contoh
Gerakan yang pernag terjadi yaitu demo anarkis dengan penyanderaan kapal kargo
yang dilakukan oleh pembajak laut untuk kehidupan kelompok dan masyarakat
diwilayahnya.
Contoh lain yaitu demonstrasi di Afrika Selatan yang terjadi akibat perlakuan
diskriminatif pada orang berkulit hitam. Dengan adanya politik apartheid yang terjadi
karena perlakuan buruk oleh kaum inggris terhadap kaum asli yang ada di Afrika
Selatan yang disebut suku bantu. Suku Bantu mendapat perlakuan buruk dari Inggris
melalui Perdana Menteri Daniel Malan, dan rasialisme terhadap kulit hitam pun
dilegalkan. Politik apartheid memisahkan penduduk Afrika Selatan ke dalam
golongan kulit putih, kulit hitam, dan kulit berwarna. Disana kemudian sering terjadi
Gerakan-gerakan pemberontakan untuk menghapus pemerintahan apartheid. Dan
adanya kekerasan hingga dikabarkan 176 orang tewas karena kebrutalan apparat.
- Non-kekerasan
Gerakan sosial non-kekerasan biasanya tidak terjadi kerusuhan, pemberontakan, dan
revolusi. Contoh dari Gerakan sosial non-kekerasan yaitu :
1. Gerakan #MeToo
Merupakan salah satu Gerakan Sosial oleh perempuan dan kelompok feminis untuk
melawan tindakan pelecehan dan kekerasan seksual, juga sebagai bentuk aksi
solidaritas terhadap korban. #MeToo sebagai sebuah gerakan, pertama kali diciptakan
secara resmi pada tahun 2006 oleh seorang aktivis sosial Amerika Serikat, Tarana
Burke. Tarana Burke menggunakan kata #MeToo untuk menolong perempuan-
perempuan yang memiliki pengalaman pelecehan dan kekerasan seksual untuk
membela dirinya sendiri. #MeToo ramai digunakan di berbagai negara dalam sebuah
24
gerakan baik di media sosial hingga dalam bentuk protes atau kampanye langsung
untuk Melawan pelecehan dan kekerasan seksual. Karena adanya Gerakan sosial
#MeToo di Amerika, Gerakan ini memberikan beberapa perubahan kebijakan keaarah
yang lebih baik dalam hal perlindungan terhadap korban pelecehan dan kekerasan
seksual. Seiring dengan terjadinya gerakan sosial #MeToo di Amerika, beberapa
negara bagian mengeluarkan undang-undang yang melarang penggunaan perjanjian
kerahasiaan dalam kasus pelecehan seksual.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan perubahan sosial bisa merubah segala aspek mulai dari aspek sosial
hingga aspek pembangunan. Perubahan sosial merupakan sebuah bentuk akan perubahan
yang dimana kemudian akan terjadi pada berbagai macam bentuk akan lembaga
kemasyarakatan yang dimana terdapat didalam sebuah bentuk kelompok masyarakat yang
memiliki sebuah pengaruh akan sistem sosial. Manusia bisa sangat ditentukan dari keadaan
alam sekitarnya dan kegiatan manusia sangat ditentukan dari keadaan lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian, penggunaan SDA secara bijaksana diperlukan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Devi Rukmini, Tirto.id, “Apa Saja Faktor Penyebab Perubahan Sosial: Internal dan
Eksternal” https://e-journal.stp-ipi.ac.id/index.php/sapa/article/download/40/34 , Diakses 26
Oktober 2022
Ambuj D. Sagar, Adil Najam. “ The human development index: a critical review”
https://www.forest-trends.org/wp-content/uploads/imported/sagarnajam_1998_human-
development-index-pdf.pdf . Diakses 27 Oktober 2022
27
%9F%20%CE%A5%CE%9B%CE%99%CE%9A%CE%9F/Sustainable%20Growth/What
%20Is%20Sustainable%20Development.pdf . diakses 27 Oktober 2022
28