Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PERUBAHAN SOSIAL, PEMBANGUNAN, DAN GERAKAN SOSIAL

MATA KULIAH : Dasar – Dasar Ilmu Sosial


DOSEN : Drs. Kiagus Zaenal Mubarok, M.A.P
Ivan Darmawan, S.IP., M.Si.

Ufa Anita Aprilia, S.IP., M.I.Pol.

Oleh : Jhoya Kanza Elmira (170204220005)

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK


UNIVERSITAS PADJAJARAN
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi ttugas mata kuliah Dasar – Dasar
Ilmu Sosial yang berjudul “Perubahan Sosial, Pembangunan, dan Gerakan Sosial”
dengan tepat waktu.

Saya mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak di karenakan saya menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak dengan tulus
memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran bahkan kritik yag membangun demi kesempurnaan
makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.

Jatinangor, 26 Oktober 2022

Penulis

2
Table of Contents
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………
2

BAB I ……………………………………………………………………………………...4

Latar Belakang …………………………………………………………………….4

Rumusan Masalah………………………………………………………………….5

Tujuan……………………………………………………………………………...5

BAB II……………………………………………………………………………………..6

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..6

A. Perubahan sosial ……………………………………………………………6

1. Pengertian Perubahan Sosial …………………………………………..6

2. Faktor Pendorong Perubahan Sosial …………………………………..8

3. Skala Perubahan …………………………………………….………....9

4. Struktur Perubahan Sosial ………………………………….……….…9

5. Teori Perubahan Sosial ………………………………….………..…..10

B. Pembangunan ………………………………………………..………..……..11

1. Pengertian Pembangunan………………………………………………11

2. Tujuan Pembangunan…………………………….…………………….12

3. Dualitas Pembangunan…………………………/……………………...12

4. Pembangunan Ekonomisme………………….…………………………12

5. Kemiskinan di Indonesia…………………..……………………………13

6. Kritik terhadap Ekonomisme……………..……………………………..13

7. Pembangunan Manusia…………………..……………………………...14

8. Pembangunan Berkelanjutan…………...………………………………..15

3
9. Keberhasilan Pembangunan…………..…………………………………18

C. Gerakan Sosial………………………………………………………………...19

1. Pengertian Gerakan Sosial……………………………………….……..19

D. Diskusi………………………………………………………………….……...20

BAB III…………………………………………………………………………………...25

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………...26

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Richard Meeier (dalam Pasaribu dan Simanjutak, 1986) menyebut urbanisasi


sebagai istilah lain dari civilization yakni perkembangan social dari peradaban
manusia atau dengan kata lain urbanisasi itu adalah gejala dinamika populasi, dimana
manusia selalu bertumbuh, berkembang dan bergerak kemanapun manusia itu
menghendakinya. Sejalan dengan kemajuan-kemajuan yang ada di perkotaan,
pinggiran kota, dosea-desa, ataupun pedalaman menandakan adanya perubahan social.
Kemajuan komunikasi, transportasi, teknologi, dan sebagainya berhasil mendekatkan
kota sampai pedalaman dalam segala aspek perubahan socialnya.

Pembangunan bukanlah kata asing bagi masyarakat di Indonesia. Bahkan kata


pembangunan sudah menjadi kata kunci dalam segala hal. Pembangunan merupakan
sebuah kata yang merujuk kepada perubahan social karena pembangunan
direncanakan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang maju dan sejahtera
dalam berbagai aspek seperti dalam aspek pendapatan dan konsumsi, pangan,
Kesehatan, bahkan Pendidikan.

Tidak setiap orang memiliki pemikiran atau opini yang sama terhadap suatu
perubahan oleh karena itu diadakannya gerakan social untuk mempromosikan atau
menolak perubahan. Dapat disimpulkan gerakan social adalah aktivitas social berupa
Tindakan sekelompok untuk mempromosikan atau menolak perubahan sosial dalam
masyarakat atau kelompok.

5
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Pperubahan social

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan perubahan social
2. Untuk mendeskripsikan pembangunan
3. Untuk mendeskripsikan Gerakan social

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perubahan Sosial
1. Pengertian Perubahan Sosial

Teori perubahan sosial dikemukalan oleh para ahli dengan pola pikir dan sudut
pandang yang pasti berbeda-beda. Terlepas dari sudut pandangnya yang berbeda-beda,
tetapi para ahli juga mentimpulkan bahwa perubahan sosial selalu bersangkutpaut dengan
masyarakat dan kebudayaan. Berikut pandangan Perubahan sosial menurut para ahli :

1. William F. Ogburn
Ogburn menjelaskan pengertian perubahan sosial dengan membuat Batasan ruang
lingkup perubahan tersebur. Ogburn menjelaskan bahwa ruang lingkup
perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material
maupun non-material” Dengan pernyataan ini sebenarnya Ogburn mau
mengatakan bahwa perubahan-perubahan sosiak terkait dengan unsur-unsur fisik
dan rohaniah (perubahan pola pikir, pola sikap, dan pola tingkah laku) manusia
akibat pertautannya dengan dinamika manusia sebagai suatu totalitas.

2. Gillin and Gillin


Gillin and Gillin mengungkapkan bahwa “perubahan sosial merupakan suatu
variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik yang timbuk karena
perubahan-perubahan kondisi geograis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi maupun adanya penemuan baru dalam masyarakat tersebut.”
Pengertian yang dikemukakan oleg Gillin and Gillin ini menunjuk pada dinamika
masyarakat dan reaksinya terhadap lingkungan sosialnya baik menyangkut tentang
cara ia hidup, kondisi alam, berkebudayaan, maupun filsafat hidup yang dianutnta
setelah ia menemukan hal-hal baru dalam kehidupannya.

3. Kingsley Davis
Kingsley Davis mengungkapkan bahwa Perubahan sosial dikatakan sebagai
perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Contoh perubahan
sosial yang dimaksud adalah terjadinya pengorganisasian buruh dalam masyarakat
industry atau kapitalis. Hal ini menyebabkan perubahan hubungan antara majkan

7
dan para buruh yang kemudian terjadi perubahan juga dalam organisasi politik
yang ada dalam perusahaan tersebut dan masyarakat.

Dinamika peradaban manusia selalu bertumbuh dan berkembang sejalan dengan


perubahan-perubahan yang terjadi di kehidupan manusia itu sendiri. Dapat disimpulkan
bahwa perubahan social adalah proses alamiah dan bersifat pasti seperti yang dikatakan
oleh Heraklitus bahwa tidak ada yang pasti kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan
social pasti dihadapi oleh manusia dalam semasa hidupnya.1

Dan dapat disimplkan dari beberapa pendapat ahli tentang pengertian perubahan
sosual, dapat disimpulkan bahda tidak semua perubahan sosial yang terjadi dalam struktur
sosial masyarakat mengalami kemajuan,tapi terdapat pula mengalami kemunduran. Dan
tidak semua perubahan sosial itu direncanakan, tapia da juga yang tidak direncanakan.
Contoh perubahan sosial yang di rencanakan seperti adanya rencana pemerintah dalam
membuat E-KTP yang sebelumnya hanya KTP biasanya. Sedangkan perubahan sosial
yang tidak direncanakan yaiyu seperti terjadinya peperangan, bencana alam, dan lain
sebagainya.

Perubahan sosial mengandung perubahan dalam tiga dimensi (Suyanto, 2004, 362)
yakni :

a. Struktural : dimensi structural menampakkan diri pada perubahan-perubahan dalam


status dan pernanan. Perubahan status dapat diidentifikasi dari ada tidaknya
perubahan peran, kekuasaan, otoritas, fungsi, arah komunikadi dan sebagainya.
b. Kultural : dimensi kultural bisa diperhatikan ada tidaknya perubahan dalam budaya
material (teknologi) dan material (pola pikir, ide, nilai, norma)
c. Interaksional : perubahan dalam dimensi interaksional menunjuk pada konsekuensi
logis dari adanya perubahan dari kedua dimensi sebelumnya. Misalnya,interaksi
sosiak sebagai konsekuensi dari perubahan dalam dimensi structural, dan juga bisa
sebagai akibat dari perubahan system nilai atau kaidah sosial. 2

1
Jelamu Ardu Marius, “Perubahan Sosial”,
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/download/2190/1219 , Diakses 26 Oktober 2022
2
Lorentius Goa, “Perubahan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat”
https://e-journal.stp-ipi.ac.id/index.php/sapa/article/download/40/34 , Diakses 26 Oktober 2022

8
2. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Perubahan sosial merupakan proses bentuk yang mencakup segala aspek kehidupan
masyarakat baik terjadi secara alami maupun akibat rekayasa manusia (Wiryohandoyo)
dan memiliki factor-faktor pendorong terjadinya perubahan sosial, yakni :

- Populasi : bertambah maupun berkurangnya populasi dalam suatu wilayah


menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Contohnya kietika penduduk Pulau
Sumatra pindah ke Pulau Kalimantan. Maka Pulau Kalimantan akan terjadi perubahan
struktur masyarakat. Sedangkan di Pulau Sumatra akan terjadi pengurangan penduduk
yang mempengarhui pembagian kerja dan stratifikasi sosial.
- Bencana alam : Perubahan sosial akibat bendana alam seperti bencana banjir, gempa
bumi, tsunami, dan sebagainya menjadi perubahan lingkungan karena alam dan
merupakan salah satu penyebab perubahan sosial
- Peperangan : Peperangan yang dimenangkan oleh pihak lawan dapan menyebabkan
terjadinya perubahan sosial di wilayah yang memiliki kekalahan.
- Ilmu pengetahuan :dengan mengikuti Pendidikan, seoarang individu mempelajari
suatu nilai-nilai tertentu uang dapat membuka pikirannya dalam menerima hal-hal
baru. Karena adanya bekal pengetahuan itulah bisa terjadinya perubahan di
masyarakat yang berpendidikan tinggi.
- Teknologi : kehadiran teknologi menyebakan perubahan yang besar karena dengan
adanya penemuan dan inovasi baru yang menyebabkan kemajuan dalam aspek
teknologi mempengaruhi perubahan yang terjadi di masyarakat. Contohnya yaitu
penemuan internet membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses informasi.3

Sedangkan menurut Soekanto (2007, Hlm. 287) mengemukakan factor pendorong


terjadinya perubahan sosial dapat disebutkan, antara lain :

1. Kontak dengan kebudayaan lain


2. System Pendidikan yang maju
3. Sikap menghargai hasik karya orang lain dan keinginan-keinginan untuk maju
4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviatuon) yang bukan
merupakan delik

3
Devi Rukmini, Tirto.id, “Apa Saja Faktor Penyebab Perubahan Sosial: Internal dan Eksternal” https://e-
journal.stp-ipi.ac.id/index.php/sapa/article/download/40/34 , Diakses 26 Oktober 2022

9
5. System terbuka dalam lapisan masyarakat (open stratification)
6. Adanya penduduk yang heterogeny
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidanh kehidupan tertentu
8. Orientasi ke masa depan
9. Nilai meningkatkan taraf hidup4

3. Skala Perubahan
1. Perubahan mikro. Ranah kecil atau terbatas : perilaku, keluarga, individu. Perubahan
kecil merupakan perubahan yang tidak berpengaruh langsung pada institusi sosial dan
tidak berdampak besar. Contoh yang sering kita lihat adalah perubahan gaya
berpakaian, perubahan gaya rambut, dan sebagainya. Oleh karena itu, perubahan
sosial ini tidak meinimbulkan pengaruh, tidak menimbulkan konflik, atau kontradiksi
yang besar dalam masyarakat.

2. Perubahan makro. Transformasi skala luas: Struktur sosial, peradaban.Perubahan


yang besar atau berskala luas biasanya memiliki pengaruh langsung terhadap institusi
sosial. Contohnya perubahan struktur sosial karena adanya pandemi COVID-19.
Akibat dan dampak pandemi COVID-19 mengubah bagaimana komunitas masyarakat
berfungsi. Pengetahuan dan teknologi kesehatan berkembang, membentuk aturan-
aturan negara, dan mempengaruhi kebiasaan masyarakat

3. Perubahan sosial merupakan hasil/proses dari rangkaian perubahan


elemen-elemen/faktor-faktor fisik, sosial, budaya, ekonomi, demografi, dan
sebagainya.

4. Struktur Perubahan Sosial


Karl Marx membuat teori dan Marvin Harris berusaha melengkapi teori perubahan
yang dikemukakan oleh Marx, khususnya dalam perubahan masyarakat. Menjelaskan
bahwa Marvin Harris sangat dipengaruhi oleh ide-ide Marx.
- Super struktur (ideologi) : agama, ilmu pengetahuan, literatur, seni

4
Soerjono Soekanto (2007) “Sosiologi: Suatu Pengantar”

10
- Struktur sosial : Hubungan etnik, agama, ras, kebijakan, pembagian kerja, politik,
keluarga, Pendidikan
- Infrastruktur sosial (material) : Ekonomi, teknologi, ekologi, demografi.

5. Teori Perubahan Sosial


- Teori Evolusi : maksud teori evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial terjadi
secara lambat untuk waktu yang lama dalam system masyarakat.
o Masyarakat bergerak dari bentuk kehidupan sederhana ke bentuk yang rumit.
Seperti perubahan pada cara pengorganisasian masyarakat, pola pemikiran,
dan perkembangan sosial.
o Menurut Herbert Specer berpendapat bahwa evolusi masyarakat memiliki pola
yang mirip dengan evolusi biologis suatu organisme
o Menurut Auguste Comte menjelaskan bahwa masyarakat bergerak melewati
tiga fase yaitu teologis, metafisis, dan positivis. Dimana di fase teologis
bergantung pada hal-hal spiritual dan magis. Kemusian masyarakat mulai
mengenal pemikiran-pemikiran spekulatif di fase metafisis. Dan manusia
kemudian bergerak ke fase positivis dan mengenal teori-teori empiris.5
- Fungsionalisme : Berasumsi bahwa masyarakat merupakan sebuah system yang
terdiri dari berbagai bagian atau komponen yang saling berhubungan dan memiliki
fungsi yang berperan dalam masyarakat.
o Masyarakat bergerak menuju equilibrium
o Ketika terjadi gangguan (konflik, keruduhan) maka masyarakat melakukan
penyesuaiian
o Parsons, proses perubahan sosial : contohnya anak kecil yang bersekolah di
PAUD, keberadaan PAUD bisa mengganti fungsi dan peran lembaga keluarga
dalam hal membantu anak mengenali lingkungan sosialnya.
- Teori konflik : Konflik akan menjelaskan bahwa perubahan sosial terbentuk karena
adanya konflik dan ketegangan dalam masyarakat. Konflik ini biasanya berupa
pertentangan antar kelas penguasa dengan masyarakat yang tertindas.

5
Tara Resya Ayu, Tirto.id “Teori Evolusi Comte” https://tirto.id/teori-evolusi-august-comte-penjelasan-
perubahan-sosial-para-ahli-giCR , Diakses 26 Oktober 2022

11
o Struktur masyarakat tidak pernah seimbang, kelompok dominan senantiasa
mempertahankan status. Kelompok subordinar senantiasa melakukan
perubahan struktur.

B. Pembangunan
1. Pengertian Pembangunan
Pembangunan bukanlah kata asing bagi masyarakat di Indonesia. Bahkan kata
pembangunan sudah menjadi kata kunci dalam segala hal. Pembangunan merupakan
sebuah kata yang merujuk kepada perubahan social karena pembangunan direncanakan
untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang maju dan sejahtera dalam berbagai aspek
seperti dalam aspek pendapatan dan konsumsi, pangan, Kesehatan, bahkan Pendidikan.
Dan tentu saja para ahli memiliki pengertian pembangunan yang berbeda sudut padang
dan pola pikirnya. Dan beberapa ahli mengungkapkan :
1. Weidner, (1970 : 14)
Menurut Weidner pembangunan adalah suatu pertumbuhan ke arah modernisasi
atau "nation building" dan kemajuan sosio-ekonomi yang meliputi "diferensiasi
substansial dan koordinasi"
2. Rakhmat (1999 :49)
Menurut mengatakan bahwa development adalah the passing of traditional society
into a modern one atau beralihnya masyarakat tradisional menjadi masyarakat
modern; rekayasa sosial untuk mengubah masyarakat tradisional menjadi
masyarakat modern.
3. Katzs, (1970 : 110)
Katzs mengartikan pembangunan sebagai perubahan yang lebih luas dari
masyarakat terhadap suatu keadaan kehidupan yang kurang bernilai kepada
keadaan yang lebih bernilai.

Dari beberapa definisi daiatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan adalah


suatu proses perubahan nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat menuju kea rah

12
perubahan sosial yang lebih baik secara berencana dan berkesinambungan untuk
kesejahteraan masyarakat.

2. Tujuan Pembangunan

Menurut Michael P. Todaro pembangunan harus dipahami sebagai proses multi-dimensi


yang melibtkan perubahan besar dalam struktur sosial, sikap popular dan lembaga
rasional percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan
kemiskinan absolut. Dan Michael P. Todaro menyimpulkan tujuan pembangunan, yakni :

- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: pendapatan dan konsumsi, pangan,


layanan kesehatan, pendidikan melalui proses pertumbuhan
- Menciptakan kondisi yang mendukung peningkatan pertumbuhan kepuasan-diri
orang-orang melalui pembentukan sistem ekonomi, sosial, politik, dan insitusi-
institusi yang mempromosikan kehormatan manusia
- Meningkatkan kebebasan manusia dengan memperluas pilihan (barang dan jasa)

3. Dualitas Pembangunan

- Sebagai konsep netral : peningkatan kualitas hidup manusia


- Sebagai ideologi : keyakinan menerapkan model atau teori tertentu dalam
melakukan perubahan sosial
- Teori pembangunan = developmentalism

4. Pembangunan Ekonomisme
- Kemajuan masyarakat dilihat dari aspek materi
- GNP, GDP, PPP, Indeks Gini, PQLI.
 GNP (Gross National Product)
Konsep pembangunan bertumpu pada laju pertumbuhan GNP (Gross
National Product) per-kapita yang cepat. Kenaikan GNP memberikan
pengaruh kepada masyarakat luas dalam bentuk pekerjaan dan
kesempatan ekonomu lainnya. Dengan demikian, masalah kemiskinan,

13
pengangguran, pemerataan hasil-hasil pembangunan dapat teratasi
dengan sendirinya.
 GDP (Gross Domestic Product)
Salah satu tujuan pembangunan ekonomi adalah kenaikan Gross
Domestic Product. Dapat diartikan jika mengalami kenaikan sama
dengan peningkatan akan produk barang dan jasa suatu negara
sehingga pembangunan ekonomi akan mengalami perkembangan.
 PPP (Public Private Partnership)
PPP sangat membantu pemerintah yag memiliki ketebatasan keuangan
dalam pembangunan infrastruktur. Dengan adanya Kerjasama atau
kemitraan tersebut pihak swasta dapat mendorong program-program
pembangunan pemerintah
 Indeks Gini
Indeks gini merupakan indicator yang menunjukan tingkat ketipangan
pendapatan secara menyeluruh.

5. Kemiskinan Di Indonesia

6. Kritik Terhadap Ekonomisme


6
Badan Pusat Statisik, https://www.bps.go.id/statictable/2014/01/30/1494/jumlah-penduduk-miskin-
persentase-penduduk-miskin-dan-garis-kemiskinan-1970-2017.html , Diakses 27 oktober 2022

14
1. Statistik dibuat dengan indicator yang bisa diukut pada negara-negata maju : konsumsi,
produksi, distribusi yang masuk pada system pasar. Sementara di negara-negara
berkembang masih banyak aspek informal sehingga tidak comparable

2. Peringkat GDP terlaly menganalisir, Ketika dilihat lebih dekat maka tampak
ketimpangan distribusi kekayaan/sumber daya terutama di negara-negara dunia ketiga

3. 15% orang yang tinggal di negara berpendapatan tinggi memperoleh 80,75% di dunia.
56% orang di negara berkembang meperoleh 5,85% (Richard Peek & Hartwick)

4. GNP/GDP sebagai instrument kekuasaan karena metode yang digunakan hasil dari
modernisasi. Hirarki tersebut kemudian dijadikan patokan bagi negara-negara lain untuk
mereplikasikannya supaya menjadi ‘maju’

5. kesuksesan diukur berdasarkan pemeringkatan

6. Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh orang kaya

7. Pembangunan Manusia

Menciptakan kondisi yang memungkinkan manusia mencapai potensi kreativitas


terbaiknya. Pembangunan manusia berarti pertumbuhan yang positif dan perubahan
dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, lingkungan, dan tingkat kesejahteraan.
Pembangunan manusia ini menekankan pada perluasan pilihan masyarakat untuk hidup
penuh dengan kebebasan bermartabat. Tidak hanya itu, pembangunan manusia juga
berbicara tentang perluasan kapabilitas individu dan komunitas untuk memperluas
jangkauan pilihan mereka dalam upaya memenuhi aspirasinya.7

Kapasitas manusia sebagai “pembangun” yang berarti manusia sebagai pembangun


dengan cara pemanfaatan kemampuan manusia.Pembangunan manusia melihat secara
bersamaan semua isu dalam masyarakat, ekonomi, perdagangan, ketenagakerjaan,
kebebasan politik, nilai-nilai kultural, dan yang tidak kalah penting yaitu gender.

Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


merupakan indicator penring untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun

7
Badan Pusat Statistik, “Indeks Pembangunan Manusia”
https://sista.humbanghasundutankab.go.id/assets/media/upload/IPM_2018_Cetakan_II.pdf . Diakses 27
Oktober 2022

15
kualitas hidup manusia. Lalu akan dipilih indicator yang sesuai untuk mewakili esensi
dengan upaya untuk “balance the virtues of broad scope with those of retaining
sensitivity to critical aspects of [human development]” (UNDP, 1990, p. 13) 8 atau
menyeimbangkan nilai-nilai dengan cakupan yang luas dengan mempertahankan
kepekaan terhadap aspek-aspek kritis atau pembangunan manusia.

IPM Indonesia Tahun 2021

Sumber : Badan Pusat Statistik

Tampak bahwa pada 2021, nilai IPM cenderung tinggi dibagian Barat Indonesia dan
kategori IPM sedaang cenderung di bagian Timur Indonesia. Dan terdapat 2 provinsi di
Indonesia dengan capaian IPM “sangat tinggi” yakni Provinsi DIY Yogyakarta dan DKI
Jakarta9

8. Pembangunan Berkelanjutan

Sustainable Development atau pembangunan berkelanjutan. Sollow (1992)


mendiskusikan tentang sustainable development merupakan kesempatan untuk
mengekspresikan emosi dan sikap dengan sangat sedikit analisis formal berkelanjutan
untuk ekonomi industri modern. Analisis formal membutuhkan penilaian, dan nilai
ekonomi dari suatu sumber daya biasanya berasal dari kontribusi untuk utilitas. Hal ini
8
Ambuj D. Sagar, Adil Najam. “ The human development index: a critical review” https://www.forest-
trends.org/wp-content/uploads/imported/sagarnajam_1998_human-development-index-pdf.pdf . Diakses 27
Oktober 2022
9
Berita resmi BPS terkait Indeks Pembangunan Manusia

16
menunjukkan bahwa inti masalahnya adalah bagaimana menggambarkan nilai agar tidak
meremehkan masa depan kepentingan dan utilitas, sehingga masa depan adalah diberikan
perlakuan yang sama. Ini bisa jadi dicapai dalam beberapa cara. Tantangan, namun,
adalah untuk mengembangkan teori ekonomi yang meresmikan tujuan ini dengan tingkat
kejelasan dan substansi yang dicapai oleh teori pertumbuhan neoklasik, dan dengan
praktik lingkup pendekatan saat ini untuk analisis biaya manfaat yang didasarkan pada
neoklasik teori pertumbuhan. 10 Disimpulkan bahwa sustainable development adalah
sebuah konsep untuk menciptakan keseimbangan diantara dimensi pembangunan, seperti
ekonomi, sosial, serta lingkungan. Dan sustanaible development sangat terkait dengan
SDGs atau Sustainable Development Goals.

Sustainable development memiliki prinsip kebutuhan yang berarti kesadaran akan


adanya kebutuhan pasa msyarakat miskin di negara berkembang. Seperti yang dikatakan
Brundland Report dari PBB mengatakan "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan". Pembangunan berkelanjutan
adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor yang
harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana
memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan
pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Sustainable Development juga memiliki
beberapa prinsip dasar, yakni :

o Prinsip demokrasi
o Prinsip keadilan
o Prinsip berkelanjutan

Sustanable Development Goals (SDGs) atau tujuan oembangunan berkelanjuan adalah


agenda dengan tujuan untuk menyejahterakan masyarakat di dunia. SDGs disusun untuk
menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan sosial,
dan perubahan iklim. SDGs ini merupakan salah satu agenda internasional yang disusun oleh
PBB untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi dinegara yang membutuhkan bantuan.
Agenda ini melibatkan 194 negara, civil society, dan berbagai pelaku ekonomi di seluruh
10
Graciela Chichilnisky, “What is Sustainable Development?”
https://oeclass.aua.gr/eclass/modules/document/file.php/AOA139/%CE%95%CE%9A%CE%A0%CE%91%CE
%99%CE%94%CE%95%CE%A5%CE%A4%CE%99%CE%9A%CE%9F%20%CE%A5%CE%9B%CE%99%CE%9A%CE
%9F/Sustainable%20Growth/What%20Is%20Sustainable%20Development.pdf . diakses 27 Oktober 2022

17
dunia. SDGs adalah program yang berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat
dicapai pada tahun 2030. 11 Diantara target tersebut, yakni :

1. End poverty in all its forms everywhere;


2. End hunger, achieve food security and improved nutrition and promote sustainable
agriculture;
3. Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages;
4. Ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning
opportunities for all;
5. Achieve gender equality and empower all women and girls;
6. Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all;
7. Ensure access to aordable, reliable, sustainable and modern energy for all;
8. Promote sustained, inclusive and sustainable economic growth, full and productive
employment and decent work for all;
9. Build resilient infrastructure, promote inclusive and sustainable industrialization and
foster innovation;
10. Reduce inequality within and among countries;
11. Make cities and human settlements inclusive, safe, resilient and sustainable;
12. Ensure sustainable consumption and production patterns;
13. Take urgent action to combat climate change and its impacts;
14. Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine resources for sustainable
development;
15. Protect, restore and promote sustainable use of terrestrial ecosystems, sustainably
manage forests, combat deserti cation, and halt and reverse land degradation and
halt biodiversity loss;
16. Promote peaceful and inclusive societies for sustainable development, provide access
to justice for all and build eective, accountable and inclusive institutions at all levels;
17. Strengthen the means of implementation and revitalize the global partnership for
sustainable development.12

Bila disimpulkan tujuan dan target SDGs atau pembangunan pasca-2015 ini yang
akan berlaku hingga 2030, dimensi pokoknya terletak pada persoalan sosial, ekonomi, dan
lingkungan yang bersinggungan satu sama lain. Keterhubungan antara dimensi tersebut,

11
Berita resmi SDGs
12
Open Working Group Proposal for Sustainable Development.pdf

18
menuntut sebuah proses pengawalan yang serius agar tidak terjadi tumpang tindih antara
berbagai dimensi yang dikelola oleh berbagai bidang dalam pemerintahan. Untuk tujuan
tersebut, Chambers lanjutnya, mengusulkan berbagai strategi yang akan (secara ideal)
menyingkirkan atau mengurangi; (1) ketidakseimbangan kekuasaan antara objek-objek dari
penelitian sosial; (2) bias-bias dari pengalaman akademik, perkotaan, kosmopolitan, dan
modern yang peneliti bawah dalam proses penelitian mereka.13

9. Keberhasilan Pembangunan

Beberapa keberhasilan pembangunan menurut Arif Budiman, yaitu :

- Pertumbuhan Ekonomi
- Kesinambungan (Sustanabke)
o Tidak merusak tatanan sosial
o Tidak merusak lingkungan
13
Muhammad Fardan Ngoyo, “Mengawal Sustainable Development Goald (SGDs); Meluruskan Orientasi
Pembangunan yang Berkadilan” https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/Sosioreligius/article/
download/4525/4134 , Diakses 27 Oktober 2022

19
C. Gerakan Sosial

1. Pengertian Gerakan Sosial

Tentu saja para ahli memiliki pandangan yang berbeda terhadap segala hal, termasuk
pengertian dari Gerakan sosial. Lalu ada beberapa ahli yang mengungkapkan pendapatnya
tentang pengertian dari Gerakan sosial, yaitu :

Giddens mendefinisikan gerakan sosial sebagai suatu upaya kolektif untuk mengejar
suatu kepentingan bersama melalui tindakan kolektif (colective action) diluar lingkup
lembaga-lembaga yang mapan. Menurut Abdul Wahid Situmorang (Tarrow, 1998: xiii),
gerakan sosial adalah tantangan kolektif yang di ajukan sejumlah orang yang memiliki tujuan
dan solidaritas yang sama, dalam konteks interaksi yang berkelanjutan dengan kelompok
elite, lawan, dan penguasa. Tarrow menambahkan, dalam gerakan terdapat lima aspek
penting yang teringklut pada setiap gerakan sosial. Kelima aspek tersebut antara lain: (a)
Setiap gerakan sosial terdapat penekanan pada gerakan-gerakan, (b) Menyusun aksi
mengacau (distruptive) melawan kelompok elite, dan aturan-aturan budaya tetentu, (c)
Dilakukan atas nama tuntutan yang sama terhadap lawan, penguasa dan kelompok elite, (d)
Berasal pada rasa solidaritas atau identitas kolektif, dan (e) Terus melanjutkan aksi
kolektifnya sampai menjadi sebuah gerakan sosial. Dengan demikian secara 12 garis besar
gerakan sosial diikuti oleh sejumlah individu yang memiliki tujuan dan identitas kolektif
yang sama yang secara bersama-sama terlibat dalam aksi kolektif yang bertujuan mengacau.
(Bert, 2005: xii).14

Sebagaimana dikatakan Macionis (1999: 607) gerakan sosial (social movement)


merupakan tipe paling penting dari perilaku kolektif (collective behavior). Beberapa sosiolog
menyebut gerakan sosial lebih sebagai suatu bentuk dari tindakan kolektif (collective action)
daripada sebagai bentuk perilaku kolektif (collective behavior). Mereka berpendapat bahwa
gerakan sosial (social movement) berbeda dengan bentuk-bentuk perilaku kolektif (collective
behavior). Sementara, terdapat juga sosiolog yang mengelompokkan gerakan sosial sebagai
salah satu bentuk dari collective behavior (Locher, 2002: 232). Sedangkan menurut Crossley
(2002: 10), perilaku kolektif merupakan salah satu dimensi dari studi Gerakan Sosial yang
berkembang di Eropa.15

14
Universitas Kristen Satya Wacana, “Gerakan Sosial”

20
Dapat disimpulkan bahwa Gerakan sosial adalah tindakan terhadap elit, otoritas, pihak
lawan atau pihak berwenang dan Tindakan ini didasari oleh rasa solidaritas dengan tujuan
tindakan kolektif untuk mendukung datau mencegah perubahan sosial.

Adapun Ciri-ciri Gerakan sosial menurut beberapa ahli yaitu :

a. Bruce J Cohen (1992)


1. Gerakan kelompok
2. Terorganisir ( struktur, personalia, jaringan, mekanisme kerja, dukungan
modal/alat, dll)
3. Memiliki rencana, sasaran, dan metode
4. Memiliki ideologi
5. Merubah atau mempertahankan
6. Memiliki usia jauh lebih panjang

b. Kamanto Sunarto (2004)

1. Perilaku kolektif
2. Kepentingan Bersama
3. Mengubah ataupun mempertahankan masyarakat atau institusi yang ada
didalamnya
4. Tujuan jangka Panjang
5. Penggunaan cara diluar institusi (mogok makan, pawai, demo, konfrontasi,
dll)

D. Diskusi

1. Deskripsikan suatu fenomena perubahan sosial yang anda amati akhir-akhir ini baik
skala makro maupun mikro

Fenomena COVID-19 sangat menimbulkan banyak perubahan sosial baik skala makro
maupun skala mikro

- Skala Makro

15
Oman Sukmana, “Konsep dan Teori Gerakan Sosial” https://eprints.umm.ac.id/63490/19/Sukmana%20-
%20Konsep%20dan%20Teori%20Gerakan%20Sosial.pdf , Diakses 27 Oktober 2022.

21
Skala makro merupakan perubahan sosial dalam jangkauan besar atau luas. Contoh dari
fenomena skala makro merupakan dengan adanya pandemic COVID-19. Perubahan Sosial
karena COVID-19 berpengaruh pada banyak aspek kehidupan mulai dari struktur dan fungsi
sosial masyarakat, nilai dan norma, dan sebagainya. Perubahan struktur sosial juga bida
menimbulkan konflik dan akan mereda jika perubahan itu diterima oleh masyarakat.
Misalnya perubahan sistem seperti sistem kerja dan sistem belajar yang biasanya dilakukan
secara luring kini harus berubah ke sistem daring. Ketetapan harus mengubah menjadi sistem
daring telah ditetapkan secara legal hingga perubahan itu mau tidak mau harus diterapkan
oleh semua masyarakat di Indonesia.

- Skala Mikro

Skala mikro merupakan perubahan sosial dalam jangkauan kecil dan terbatas. Dengan adanya
COVID-19 selain menimbulkan perubahan makro, COVID-19 juga menimbulkan perubahan
sosial secara mikro yang berkaitan dengan individu maupun keluarga. Contohnya seperti
pembelajaran yang biasanya dilakukan tatap muka oleh guru tapi peran ayah dan ibu semasa
pandemic kini bergeser untuk menjadi guru pendamping bagi anak-anak selama proses
belajar daring. Contoh perubahan kecil lainnya yaitu masyarakat diwajibkan untuk
menerapkan protocol Kesehatan, mencuci tangan, berjarak satu sama lain, dan yang paling
penting yaitu harus memakai masker. Sebelum adanya pandemic kita tidak diwajibkan untuk
memakai masker, dengan adanya pandemic ini diwajibakan menggunakan masker merupakan
salah satu perubahan kecil.

2. Apa yang dimaksud dengan Sustainable Development Goals dan mengapa penting
untuk diterapkan secara konsisten?

Sustanable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjuan adalah


agenda dengan tujuan untuk menyejahterakan masyarakat di dunia. SDGs disusun untuk
menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan sosial,
dan perubahan iklim. SDGs ini merupakan salah satu agenda internasional yang disusun oleh
PBB untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi dinegara yang membutuhkan bantuan.

Alasan pentingnya untuk diterapkan secara konsisten karena Sustainable


Development Goals memiliki target utama untuk menjamin adanya kehidupan yang sehat

22
serta mendorong kesejahteraan bagi semua kalangan. Dan SDGs ini memiliki 17 goals atau
target yang ingin dicapai ialah mengenai kemiskinan, Pendidikan, dan Kesehatan.

Jika diterapkan secara konsisten, Pendidikan yang merupakan salah satu tujuan SGDs
ini memiliki tujuan untuk mewujudkan atau menciptakan Pendidikan yang berkualitas.
Dengan terwujudnya Pendidikan yang berkualitas, akan terciptanya SDM atau sumber daya
manusia yang berkualitas. Selain Pendidikan, SGDs memiliki targer mengenai kemiskinan.
SGDs memiliki target yakni menangani kemiskinan. Jika dapat diatasi maka tidak ada lagi
masyarakat yang menderita. Lalu Kesehatan juga penting dalam goals SGDs agar
terwujudnya masyarakat yang sehat.

SGDs juga telah menetapkan 17 goals yakni dapat menciptakan dunia tanpa
kemiskinan, menciptakan dunia yang terbebas dari kelaparan pada masyarakatnya, dapat
terciptanya kesehatan yang baik dan dapat terciptanya kesejahteraan pada tiap negara,
mewujudkan pendidikan yang berkualitas, mewujudkan kesetaraan gender, terwujud adanya
air bersih sanitasi tiap negara, adanya energi bersih dan terjangkau pada masyarakat,
terjaganya pertumbuhan ekonomi dan tiap masyarakat pada suatu negara memiliki pekerjaan
yang layak, terwujudnya industri, inovasi, dan infrastruktur pada suatu negara, dapat
mengurangi kesenjangan dalam masyarakat, tetap terjalin keberlansungan suatu kota dan
komunitas pada suatu negara, adanya aksi mengenai iklim, menjaga kehidupan bawah laut,
menjaga kehidupan di darat, adanya institusi peradilan yang kuat dan kedamaian, dan
memiliki kemitraan untuk mencapai tujuannya.

Jika SGDs diterapkan secara konsisten maka tidak ada lagi kemiskinan, masyarakat
kelaparan, memiliki berbagai macam penyakit, pendidikan yang kurang berkualitas, patriarki
gender, air yang kotor, pekerjaan tidak layak, , dan sebagainya.

3. Gerakan sosial ada yang menggunakan cara-cara kekerasan dan non-kekerasan.


Berikan contoh keduanya!

Gerakan sosial sendiri menurut opini saya merupakan adalah tindakan terhadap elit,
otoritas, pihak lawan atau pihak berwenang dan Tindakan ini didasari oleh rasa solidaritas
dengan tujuan tindakan kolektif untuk mendukung datau mencegah perubahan sosial.
Misalnya ada sekelompok masyarakat yang menolak perubahan sosial itu bisa dibilang
sebuah ‘peperangan’ yang diganti menjadi sebuah ‘gerakan sosial’. Protes dan Gerakan ini

23
biasanya dipicu oleh suatu penderitaan yang merupakan psikologis irasional, dan munculnya
Gerakan sosial ini sebagai refleksi respons atas keihan-keluhan, kekurangan, ketidakpastian,
atau bentuk-bentuk penderitaan lainnya. Dan pastinya ada Gerakan sosial dengan
menggunakan berbagai cara seperti cara kekerasan dan juga non kekerasan. Contohnya
yaitu :

- Kekerasan
Gerakan sosial dengan menggunakan kekerasan biasanya seperti pembajakan,
demostrasi anarkis, penyanderaan, pembunuhan, perang, dan sebagainya. Contoh
Gerakan yang pernag terjadi yaitu demo anarkis dengan penyanderaan kapal kargo
yang dilakukan oleh pembajak laut untuk kehidupan kelompok dan masyarakat
diwilayahnya.

Contoh lain yaitu demonstrasi di Afrika Selatan yang terjadi akibat perlakuan
diskriminatif pada orang berkulit hitam. Dengan adanya politik apartheid yang terjadi
karena perlakuan buruk oleh kaum inggris terhadap kaum asli yang ada di Afrika
Selatan yang disebut suku bantu. Suku Bantu mendapat perlakuan buruk dari Inggris
melalui Perdana Menteri Daniel Malan, dan rasialisme terhadap kulit hitam pun
dilegalkan. Politik apartheid memisahkan penduduk Afrika Selatan ke dalam
golongan kulit putih, kulit hitam, dan kulit berwarna. Disana kemudian sering terjadi
Gerakan-gerakan pemberontakan untuk menghapus pemerintahan apartheid. Dan
adanya kekerasan hingga dikabarkan 176 orang tewas karena kebrutalan apparat.

- Non-kekerasan
Gerakan sosial non-kekerasan biasanya tidak terjadi kerusuhan, pemberontakan, dan
revolusi. Contoh dari Gerakan sosial non-kekerasan yaitu :
1. Gerakan #MeToo
Merupakan salah satu Gerakan Sosial oleh perempuan dan kelompok feminis untuk
melawan tindakan pelecehan dan kekerasan seksual, juga sebagai bentuk aksi
solidaritas terhadap korban. #MeToo sebagai sebuah gerakan, pertama kali diciptakan
secara resmi pada tahun 2006 oleh seorang aktivis sosial Amerika Serikat, Tarana
Burke. Tarana Burke menggunakan kata #MeToo untuk menolong perempuan-
perempuan yang memiliki pengalaman pelecehan dan kekerasan seksual untuk
membela dirinya sendiri. #MeToo ramai digunakan di berbagai negara dalam sebuah

24
gerakan baik di media sosial hingga dalam bentuk protes atau kampanye langsung
untuk Melawan pelecehan dan kekerasan seksual. Karena adanya Gerakan sosial
#MeToo di Amerika, Gerakan ini memberikan beberapa perubahan kebijakan keaarah
yang lebih baik dalam hal perlindungan terhadap korban pelecehan dan kekerasan
seksual. Seiring dengan terjadinya gerakan sosial #MeToo di Amerika, beberapa
negara bagian mengeluarkan undang-undang yang melarang penggunaan perjanjian
kerahasiaan dalam kasus pelecehan seksual. 

2. Masyarakat Samin menolak pembangunan pabrik semen


Contoh lain yaitu Gerakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat Samin, Gerakan
sosial dalam rangka menolak pembangunan pabrik semen ini dilakukan tanpa
kekerasan dan menggunakan cara perdamaian justru menggunakan tembang
(nyanyian) tentang lingkungan dan berisi nasihat. Dalam melakukan aksi tolak
terhadap rencana pembangunan pabrik semen ini salah satu cara yang dilakukan
adalah dengan menggunakan demo. Hanya saja, demo yang dilakukan bukan seperti
demo yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. Demo dalam pandangan
masyarakat samin bukan demo dengan Tindakan anarkis tapi demo yang dilakukan
secara damai tanpa kekerasan.

25
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan perubahan sosial bisa merubah segala aspek mulai dari aspek sosial
hingga aspek pembangunan. Perubahan sosial merupakan sebuah bentuk akan perubahan
yang dimana kemudian akan terjadi pada berbagai macam bentuk akan lembaga
kemasyarakatan yang dimana terdapat didalam sebuah bentuk kelompok masyarakat yang
memiliki sebuah pengaruh akan sistem sosial. Manusia bisa sangat ditentukan dari keadaan
alam sekitarnya dan kegiatan manusia sangat ditentukan dari keadaan lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian, penggunaan SDA secara bijaksana diperlukan.

SGDs memiliki upaya untuk menyejahterakan masyarakat yang mencakup 17 tujuan.


Gerakan sosial pun merupakan suatu bentuk aksi yang memiliki tujuan sama untuk menolak
atau mendukung perubahan sosial. dengan adanya hal ini, perubahan, pembangunan, serta
gerakan sosial yaitu salah satu upaya untuk terus tumbuh, maju, dan berkembang demi
kehidupan yang lebih baik.

26
DAFTAR PUSTAKA

Jelamu Ardu Marius, “Perubahan Sosial”,


https://journal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/download/2190/1219 , Diakses 26 Oktober
2022

Lorentius Goa, “Perubahan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat” https://e-journal.stp-


ipi.ac.id/index.php/sapa/article/download/40/34 , Diakses 26 Oktober 2022

Devi Rukmini, Tirto.id, “Apa Saja Faktor Penyebab Perubahan Sosial: Internal dan
Eksternal” https://e-journal.stp-ipi.ac.id/index.php/sapa/article/download/40/34 , Diakses 26
Oktober 2022

Soerjono Soekanto (2007) “Sosiologi: Suatu Pengantar”

Tara Resya Ayu, Tirto.id “Teori Evolusi Comte” https://tirto.id/teori-evolusi-august-comte-


penjelasan-perubahan-sosial-para-ahli-giCR , Diakses 26 Oktober 2022

Badan Pusat Statisik, https://www.bps.go.id/statictable/2014/01/30/1494/jumlah-penduduk-


miskin-persentase-penduduk-miskin-dan-garis-kemiskinan-1970-2017.html

Badan Pusat Statistik, “Indeks Pembangunan Manusia”


https://sista.humbanghasundutankab.go.id/assets/media/upload/IPM_2018_Cetakan_II.pdf .
Diakses 27 Oktober 2022

Ambuj D. Sagar, Adil Najam. “ The human development index: a critical review”
https://www.forest-trends.org/wp-content/uploads/imported/sagarnajam_1998_human-
development-index-pdf.pdf . Diakses 27 Oktober 2022

Berita resmi BPS terkait Indeks Pembangunan Manusia

Graciela Chichilnisky, “What is Sustainable Development?”


https://oeclass.aua.gr/eclass/modules/document/file.php/AOA139/%CE%95%CE%9A%CE
%A0%CE%91%CE%99%CE%94%CE%95%CE%A5%CE%A4%CE%99%CE%9A%CE

27
%9F%20%CE%A5%CE%9B%CE%99%CE%9A%CE%9F/Sustainable%20Growth/What
%20Is%20Sustainable%20Development.pdf . diakses 27 Oktober 2022

Berita resmi SDGs

Open Working Group Proposal for Sustainable Development.pdf

Muhammad Fardan Ngoyo, “Mengawal Sustainable Development Goald (SGDs);


Meluruskan Orientasi Pembangunan yang Berkadilan”
https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/Sosioreligius/article/download/4525/4134 ,
Diakses 27 Oktober 2022

Universitas Kristen Satya Wacana, “Gerakan Sosial”

Oman Sukmana, “Konsep dan Teori Gerakan Sosial”


https://eprints.umm.ac.id/63490/19/Sukmana%20-%20Konsep%20dan%20Teori%20Gerakan
%20Sosial.pdf , Diakses 27 Oktober 2022.

28

Anda mungkin juga menyukai