DOSEN PENGAMPU
MIRA SUSANTI S.SIT,BD,MM
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2:
1. ANNISA PUTRI
2. METRIYANIS
3. PUJA ROBIATUL KHAIRA
4. PUTRI RAHMAYANI
5. RARA FITRI
6. SHINTA MEILINDA PUTRI
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami penjatkan puji dan syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT. Karena
tanpa Rahmat dan Ridhonya. Kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
selesai tanpa waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terimah kasih kepada dosen pengampu aplikasi fis.kes dan
biokima yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimah kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami kami
menjelaskan tentang aplikasi fis.kes dan biokimia.
Mungkin dalam pembuatan ini ter dapat keselahan yang belum kami ketehui. Maka dari
itu mohon saran dan kritik dari teman- teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah
sempurna.
MIRA SUSANTI
S.SIT,BD,MM
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………… 6
3.1. kesimpulan……………………………….. 22
3.2. saran………………..…. 23
3
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Perubahan sosial adalah perubahan dalam proses sosial atau dalam
struktur masyarakat
6) Bruce J Cohen
Perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial dan perubahan pada
organisasi sosial
7) Soerjono Dirjosisworo
Perubahan sosial merupakan perubahan fundamental yang terjadi dalam
struktur sosial ,sistem sosial'dan organisasi sosial.
8) Robery H Lever
Perubahan sosial merupakan perubahan sosial di berbagai tingkat
kehidupan manusia mulai dari tingkat individu hingga tingkat dunia namun
tidak namun tidak semua gejala-gejala sosial mengakibatkan perubahan
dapat dikatakan sebagai perubahan sosial lantas bagaimana
mengidentifikasi gejala
1. Akulturasi
Akultrasi merupakan merupakan proses Bertemunya dua budaya atau lebih
di mana unsur-unsur budaya lama masih ada contoh susunan Kalijaga
menggunakan budaya wayang untuk mengejar keagamaan atau akulturasi
merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru dari luar secara
lambat dengan tidak Menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan sendiri
contoh budaya selamatan merupakan bentuk akulturasi antara budaya lokal
dalam budaya Jawa dengan budaya.
2. Asimilasi
asimilasi adalah proses Bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur
dan menghasilkan budaya yang baru tidak seperti akulturasi yang masih ada unsur
lamanya jadi bisa disimpulkan bahwa budaya yang lama pastinya hilang namun
proses asimilasi ini berlangsung lama Namun terus-menerus asimilasi merupakan
proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dari luar yang bercampur dengan
unsur-unsur kebudayaan lokal menjadi unsur-unsur kebudayaan baru yang
berbeda contoh membawanya etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi proses
asimilasi akan berlangsung lancar dan cepat dipengaruhi oleh beberapa faktor
pendorong yaitu
1 Adanya toleransi antar kebudayaan yang berbeda
2 adanya kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
3 adanya sikap menghargai terhadap hadirnya orang asing dan kebudayaan
yang dibawa
4 adanya sikap terbuka dari golongan berkuasa
5 Adanya unsur-unsur kebudayaan yang sama
8
6 terjadinya perkawinan campuran
7 adanya musuh bersama
3. Difusi
difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari
orang perorangan kepada orang perorangan yang lain dan dari masyarakat ke
masyarakat lain misalnya terdapat penemuan baru dalam suatu masyarakat maka
penemuan itu dapat diteruskan dan disebarkan kepada masyarakat yang lain
dengan cara difusi sebagai Mereka pun sehingga mereka pun dapat menikmati
manfaat dari penemuan baru itu oleh karena itu difusi dapat menjadi pendorong
bagi tumbuhnya suatu kebudayaan yang menambah kebudayaan-kebudayaan
manusia yang telah ada Masuknya unsur-unsur kebudayaan baru secara difusi
dapat terjadi dengan cara sebagai berikut:
a Hubungan simbiotik adalah suatu hubungan dimana bentuk dari masing-
masing kebudayaan yang tidak berubah contohnya pertukaran pelajar
antar negara.
b Secara damai penetration pasifique dengan cara ini unsur-unsur
kebudayaan baru masuk ke suatu kebudayaan secara damai contohnya
yaitu perubahan model baju banyak tren baju saat ini yang dipengaruhi
9
oleh budaya lain untuk unsur-unsur ini diterima dengan tidak sengaja
tanpa paksaan.
c Peperangan kekerasan unsur kebudayaan baru yang dapat dimasukkan
secara paksa ke dalam kebudayaan penerimaannya secara seperti ini
dapat dilakukan dengan peperangan.
b Perubahan kecil dan perubahan besar perubahan kecil adalah perubahan yang
terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh
langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat contoh perubahan kecil
adalah perubahan model rambut atau model pakaian perubahan besar adalah
perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa
pengaruh langsung atau pengaruh terapi bagi masyarakat contoh browser
adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola
kehidupan masyarakat
10
yang menginginkan perubahan tersebut Sedangkan perubahan sosial yang
tidak dikehendaki atau tidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan
yang terjadi tanpa terjadi tanpa dikehendaki berlangsung di luar jangkauan
dan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat
sosial yang tidak diharapkan masyarakat dan apabila perubahan yang tidak
direncanakan tersebut berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang
dikehendaki Perubahan tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang
demikian besarnya terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki dengan
demikian keadaan tersebut tidak mungkin diubah tanpa mendapat halangan
halangan masyarakat itu sendiri atau dengan kata lain perubahan yang
dikehendaki lebih diterima oleh masyarakat dengan cara mengadakan
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada atau
dengan cara membentuk yang baru seringkali terjadi perubahan yang
dikehendaki bekerja sama dengan perubahan yang tidak dikehendaki dan
kedua proses tersebut saling menghargai.
12
2.6 Faktor Penghambat Perubahan Sosial Dan Budaya
13
pembuatan rumah dan cara berpakaian tertentu adat dan kebiasaan tersebut
sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat sehingga sukar untuk diubah
6. prasangka terhadap hal-hal yang baru atau sikap yang tertutup sikap demikian
dapat dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah mereka selalu
mencurigai sesuatu yang berasal dari negara-negara barat secara kebetulan
unsur-unsur baru kebanyakan berasal dari negara-negara barat sehingga
segala sesuatu yang berasal dari negara-negara barat mendapat prasangka
buruk oleh masyarakat setempat
14
Menurut koentjaraningrat faktor-faktor pendorong individu mencari
penemuan baru yaitu:
Kesadaran dari orang perorang akan kekurangan dalam kebudayaannya
Kualitas dari ahli-ahli dalam suatu keadaan 3 perangsang bagi aktivitas-
aktivitas penciptaan dalam masyarakat
Konflik dalam masyarakat
2 peperangan
peperangan terutama yang melibatkan dua negara dengan segala kekuatannya
berarti peperangan terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lain
di luar batas-batas negara sebagai akibatnya Rakyat mengalami kehidupan yang
penuh ketakutan harta benda menjadi hancur menimbulkan kemiskinan tidak
menutup kemungkinan menelan banyak korban jiwa akibatnya struktur
masyarakat pun mengalami perubahan sebagaimana perubahan yang terjadi pada
negara Jepang setelah kalah dalam perang dunia 2 Jepang berubah dari negara
agraris militer menjadi suatu negara industrI
16
3. Tiga gaya hidup gaya hidup Kebanyakan orang juga berubah ada yang
menjadikan sebagai gaya hidup yang baik seperti vegetarian namun ada pula
yang sesat seperti mengkonsumsi narkoba
4. pertanian ada petani yang cerdas memanfaatkan perubahan sosial budaya
dengan cara meningkatkan produktivitas kerjanya teknologi yang sudah
berkembang namun ada pula yang tidak Selain itu kasus di Indonesia bisa
dibilang dalam sektor pertanian sangat menurun karena cenderung suka
membeli produk dari negara lain dibandingkan dengan produk lokal
5. westernisasi westernisasi atau kebarat-baratan sudah bukan hal langka untuk
dijumpai bahkan di Indonesia sendiri sudah lama terjangkit seperti masuknya
budaya Halloween maupun valentinen yang kontroversial
6. ekonomi dalam faktor ekonomi hampir menyinggung seperti ekonomi contoh
saja masyarakat lebih memilih berlibur ke luar negeri dibanding dalam negeri
membeli barang merk luar negeri dibanding Negera sendiri
7. Kepercayaan atau religi contoh nyata dahulu orang Indonesia berpegang teguh
pada ajaran nenek moyang atau leluhur mereka yang telah tiada namun
sekarang mereka mengedepankan Logika dan dengan bukti-bukti yang telah
ada
8. pola hidup semakin kesini masyarakat lebih memilih memilih sesuatu
dibanding membaca sesuatu mungkin saja karena kita terlena dengan
teknologi yang ada
9. perilaku dalam kasus ini banyak contoh Anak yang suka memantah kepada
orang tua mereka
10.Emansipasi Wanita yang mencerdasi wanita semakin berkembang di Indonesia
tempo dulu Wanita hanya berperan sebagai pendukung rumah tangga yang
kerjanya di rumah terus sekarang mereka bisa bekerja sesuai kemampuan
mereka
11.masyarakat semakin kritis teknologi informasi semakin berkembang berbagai
media cetak online maupun offline banyak beredar Namun kita harus bisa
mengurangi informasi yang ada dengan fakta yang benar-benar valid
17
12.model rambut banyak pelajaran yang suka mencontoh artis adalah mereka
sehingga menimbulkan efek hits dalam pergaulan mereka namun juga dalam
pengawasan yang pas supaya yang mereka lakukan tidak berlebihan
13.kesenian karena banyaknya berbagai kesenian yang masuk dari luar negeri
beberapa kesenian hasil dari Indonesia Sudah jarang ditemukan namun tetap
saja masih ada yang populer dan dilestarikan hingga saat ini
14.permainan dalam hal permainan juga ditemukan banyak kasus permainan asli
Indonesia yang hilang, kita sudah tidak menjumpai permainan congklak
ataupun Sunda Manda di daerah sini lebih banyak yang membeli pemain
melalui online game seperti Dota ataupun game konsol
15.bahasa contoh perubahan sosial budaya yang lainnya ialah penggunaan
bahasa di Indonesia sendiri banyak masyarakat yang sudah kurang peduli
terhadap bahasa daerah mereka
16.industri munculnya revolusi industri membawa perubahan besar banyak
ketimpangan pengangguran dan gerakan sosialis yang juga masih banyak
lainnya
17.pendidikan contoh simpulnya seperti sekarang kalian yang sedang belajar
sudah tidak perlu lagi sudah bisa dengan online yang biasanya menggunakan
komputer atau smartphone untuk pembelajaran
18.budaya sudah banyak contoh budaya yang berupa akibat proses sosial budaya
dari perayaan yang sebenarnya tidak ada Indonesia seperti Valentine budaya
mereka yang ulang tahun dan sebagainya Selain itu banyak anak muda yang
suka budaya cuci pangan seperti cosplay
19.sopan santun karena kondisi lingkungan maupun background keluarga sama
santun seorang seseorang bisa berubah yang dulunya menjadi baik sekarang
bisa hilang rasa sama satu mereka
20.tempat tinggal rumah daerah sepertinya sudah jarang ditemui sekarang
banyak masyarakat yang sudah beralih dari rumah daerah menjadi rumah
modern ataupun gedung apartemen
21.musyawarah sekitar tahun 1900-an masyarakat Indonesia lebih memilih untuk
menyelesaikan suatu masyarakat dengan cara musyawarah semua warga
semua anggota masyarakat yang datang akan memberikan pendapat dan juga
pertimbangan pemimpin dalam musyawarah tersebut akan mengambil
keputusan dari yang disepakati bersama namun mulai tahun 2000-an kita
seperti ini cenderung memudar
18
2.9 Perubahan Sosial Dan Perubahan Budaya Yang Berkaitan Dengan
Kebidanan
kondisi permasalahan sosial budaya yang terdapat dalam masyarakat dapat
memberikan konsekuensi terhadap kesehatan bayi dan turut menjadi hambatan
dalam upaya penurunan angka kematian bayi masyarakat yang belum mempunyai
pengetahuan serta M Pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan
yang sesuai dengan standar kesehatan minimal dilakukan sebanyak empat kali
selama ke hamilan walaupun sudah ada yang melakukan pemeriksaan kehamilan
dengan tenaga kesehatan namun pemeriksaan kehamilan dilakukan setelah usia
ke hamilan empat atau lima bulan sehingga target untuk pemeriksaan kehamilan
yang sesuai standar tersebut cenderung tidak tercapai adapun alasan untuk tidak
dilakukan pemeriksaan kehamilan pada awal ke hamilan terutama bagi pasangan
muda antara lain adalah karena faktor malu untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan pada awal kehamilan karena kehamilan belum pasti dan takut terlalu
berharap sedangkan mereka yang sudah lama menikah juga dilatarbelakangi
alasan lalu karena sudah sering hamil sudah memiliki anak banyak
Kondisi sosial budaya adat istiadat dan kondisi lingkungan kondisi geografis
berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi situasi budaya dalam hal ini ada Disti
adat saat ini memang tidak kondusif untuk help Syikin B Javier dalam masalah
kesehatan reproduksi di Indonesia hal ini dikemukakan berdasarkan realita bahwa
masyarakat Indonesia pada umumnya sudah terbiasa menganggap bahwa
kehamilan merupakan suatu hal yang wajar yang tidak memerlukan antenatal cari
hal ini tentu berkaitan pula tentang pengetahuan dan Pemahaman masyarakat
tentang pentingnya Antene Cared dan pemeliharaan kesehatan reproduksi
lainnya medis maupun di luar kesehatan mendorong penulis untuk meneliti
bagaimana praktik perawatan perawatan kehamilan persalinan dan nifas serta
deskripsi sosial budayanya karena luasnya bidang kajian kesehatan reproduksi
maka dalam tulisan ini dibatasi pada masa ke hamilan yaitu perawatan ke hamilan
kelahiran atau persalinan bayi dan masa nifas atau perawatan nifas
pengetahuan masyarakat terutama di daerah pedesaan dalam pengenalan
tanda bahaya atau resiko persalinan dan pencarian pertolongan persalinan
profesional cenderung belum memadai dari beberapa kasus yang ditemukan
19
bahwa pengetahuan masyarakat terutama bagi pasangan suami istri Yang berusia
muda masih terbatas yang mana mereka kurang pengetahuan atau tanda tanda
bahaya atau resiko persalinan mereka kadang tidak menyadari bahwa mereka
harus memilih memilih pertolongan persalinan yang professional
bentuk tindakan dan kebiasaan yang dilakukan masyarakat berkaitan
upaya kesehatan anak dimulai dari perawatan ke hamilan pertolongan persalinan
sampai dengan perawatan anak pasca kelahiran dalam upaya perawatan ke
hamilan ada kecenderungan masyarakat yang belum memanfaatkan pelayanan
kesehatan secara optimal masyarakat masih cenderung melakukan memastikan
ke hamilan mengalami keluhan dan ingin membedakan letak posisi yang ada
dalam kandungan pada kasus kematian bayi dari kehamilan diluar pernikahan
kesadaran untuk memeriksa kehamilan dan menjaga kesehatan baik juga belum
memadai walaupun ada pemeriksaan kehamilan dengan tenaga kesehatan namun
pemeriksaan tidak memenuhi standar kesehatan pemeriksaan kehamilan
cenderung dilakukan untuk memastikan ke hamilan dan pada saat menjelang
kelahiran selanjutnya karena faktor malu pemeriksaan kehamilan pun cenderung
tidak dilakukan pada tenaga kesehatan setempat tetapi delapan dengan tenaga
bidan yang berada di luar wilayah
masyarakat juga yang memilih untuk melakukan pertolongan persalinan
dengan dukun beranak terlebih dahulu dan kalau kondisi sudah tidak bisa lagi
ditangani oleh dukun beranak maka barulah biasanya dukun beranak tersebut
meminta keluarga untuk memanggil bidan dalam hal ini keberadaan dukun
beranak masih dihargai oleh dan dipercaya masyarakat jika adnda terjadi
permasalahan dengan kelahiran dan dukun beranak sudah tidak sanggup lagi
maka baru dipanggil bidan pada saat ini kondisinya dan derung sudah tidak bisa
ditangani oleh bidan dan harus di rujuk ke rumah sakit namun karena adanya
kebiasaan musyawarah yang dilakukan masyarakat dalam pengambilan
keputusan cenderung relatif lama berakibat pada keterlambatan untuk sampai
pada tempat pelayanan rujukan pada Sisi lain pengambilan keputusan bisa saja
menyebabkan tidak di rujuk dan hal ini dengan pertimbangan besarnya biaya yang
akan dikeluarkan nanti Dika Dika akan di rujuk ke rumah sakit
budaya pada masa kehamilan dan persalinan di bagian daerah telah
terjadiNamun di sebagian lain masih dipertahankan hal ini seperti yang dijelaskan
20
oleh o’neil bahwa semua budaya yang diwariskan cenderung untuk berubah
tetapi ada katanya juga yang mendukung untuk mempertahankan kestabilan
budaya yang ada Keler menyatakan bahwa ketika perubahan terjadi maka terjadi
destruksi nilai nilai tradisional kepercayaan peran dan tanggung jawab pendidikan
kekeluargaan dan lain lain yang hampir Simultan dengan proses kontraksi cara
baru sebagai pengaruh dari perusahaan perubahan sosial nilai dan ritual yang
baru ini menggantikan nilai dan ritual yang lama namun di sebagian masyarakat
ada kalanya terjadi kompromi yang mana nilai dan ritual baru dijalankan dengan
tanpa menghilangkan nilai dan ritual lama.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan maka kesimpulan dalam makalah ini
adalah:
1. Perubahan sosial adalah perubahan yang berkenaan dengan kehidupan
masyarakat yang termasuk perubahan sistem nilai dan norma sosial sistem
pelapisan sosial, struktur sosial, proses-proses sosial, pola dan tindakan sosial
warga masyarakat serta lembaga-lembaga kemasyarakatan
2. Bentuk-bentuk perubahan sosial dapat dilihat dari tiga sudut pandang pertama
dari sudut pandang waktu berlangsungnya, perubahan yang terjadi di masyarakat
ada yang bersifat lambat atau evolusi dan ada pula yang cepat revolusi. Kedua
dari sudut pandang ruang lingkup unsur-unsur yang berubah, ada yang perubahan
kecil dan ada perubahan besar. Ketiga, dari sudut pandang kehendak agen
perubahan atau agent of change ada perubahan yang dikehendaki atau
direncanakan, dan ada pula perubahan yang tidak ada kehendaki atau tidak
direncanakan.
3. Faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial yaitu kontak dengan budaya
lain, sistem pendidikan formal yang maju, sikap menghargai hasil karya seseorang
dan keinginan-keinginan untuk maju, sistem terbuka dalam lapisan-lapisan
masyarakat, penduduk yang heterogen dan ketidakpuasan masyarakat terhadap
bidang-bidang kehidupan tertentu.
4. Faktor yang menghambat perubahan sosial yaitu kurangnya hubungan dengan
masyarakat lain, sikap masyarakat yang sangat tradisional, rasa takut akan
terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan perkembangan ilmu
pengetahuan yang terlambat atau kebiasaan, dan prasangka terhadap hal-hal
yang baru atau sikap yang tertutup.
5. Fochlor yang menyebabkan perubahan sosial ada dua yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internalnya yaitu bertambah atau berkurangnya
penduduk penemuan-penemuan baru atau inovasi, konflik dalam masyarakat
pemberontakan dan revolusi. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu lingkungan
22
alam atau fisik di sekitar manusia peperangan dan pengaruh kebudayaan
masyarakat lain
3.2 Saran
perubahan sosial dalam masyarakat tidak dapat dibatasi oleh ruang dan
waktu,olehnya itu kita sebagai bagian dari kelompok sosial harus berusaha
mengendalikan perubahan itu ke arah yang positif agar budaya yang terbentuk
dari perubahan sosial dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup
manusia yang makmur dan damai.dalam upaya mempertahankan nilai-nilai
budaya dalam lingkungan masyarakat tentunya dibutuhkan kerja yang
ekstra,Mengingat bahwa nilai-nilai budaya dalam masyarakat menentukan pula
perkembangan kehidupan sosial masyarakat itu sendiri. perlu dilakukan beberapa
upaya agar tidak terjadi pergeseran nilai negatif dalam masyarakat tidak
terkontraminasi oleh perkembangan zaman yang semakin maju diantaranya:
mengajarkan nilai agama, memperkenalkan pentingnya nilai-nilai budaya kepada
anak usia dini, memberikan batasan terhadap hal yang bersifat negatif,
menjadikan nilai-nilai budaya sebagai ujung tombak dari norma kehidupan dan
bermasyarakat.serta menggunakan fasilitas kemajuan teknologi untuk hal yang
baik dan positif.
23
DAFTAR PUSTAKA
Elly M.Setiadi dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana.
Aennuraeni, 2013. Pergeseran Nilai-Nilai budaya, http://aennuraeni.
blogspot.com/2013/10.html
Wiramuhammad29, 2015. Makalah Ilmu Sosial Dasar,
http://wiramuhammad29.blogspot titik.com/2015/10 makalah-ilmu-sosial-
dasar.html
Suhardi, Sri Sunarti. 2009. Sosiologi 3 Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Laning, Vina Dwi. 2009. Sosiologi. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
24