Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, akhirnya kliping


ini dapat diselesaikan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan. Kliping ini
berisikan tentang Pengertian Perubahan Sosial Budaya, Faktor pendorong dan
penghambat perubahan social budaya, Contoh- Contoh, serta Dampaknya .

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tri Lestari selaku
guru Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberi kesempatan dan
kepercayaannya kepada kami untuk membuat dan menyelesaikan kliping ini.
Sehingga kami memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama kami
membuat dan menyelesaikan kliping ini. Tidak lupa kepada seluruh rekan kami yang
membantu penyelesaian kliping ini baik berupa bantuan moril maupun materil.

Setelah itu kami berharap semoga kliping ini berguna bagi pembaca meskipun
terdapat banyak kekurangsempurnaan di dalamnya. Akhir kata kami meminta maaf
sebesar-besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat
kesalahan dalam penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan
di hati pembaca maupun pengoreksi, karena hingga saat ini kami masih dalam proses
belajar. Oleh karena itu kami memohon kritik dan sarannya demi kemajauan
bersama.

Sawangan,17 oktober 2019


Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………
Daftar isi …………………………………………………………………………………

1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….
b. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………….

2. BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Perubahan Sosial Budaya…………………………………..
b. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial.........................................………
c. Contoh- Contoh Perubahan Sosial.........................................………
d. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya………………………….
e. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya ………………………
f. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya .…………………….
g. Dampak Perubahan Sosial Budaya…………………….………………..
h. Sikap Kritis Masyarakat terhadap Perubahan Sosial Budaya………

3. BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan ……………………………………………………………….
b. Saran-saran ………………………………………………………………

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan
tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapat
diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu
masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan
kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak
dapat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di indonesia misalnya,
akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak berubah.
Pernyataan demikian didasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja kurang
mendalam dan kurang teliti.Karena tidak ada suatu masyarakat pun yang berhenti
pada suatu titik tertentu sepanjang masa. Orang orang desa sudah mengenal
perdagangan, alat-alat transport modern, bahkan dapat mengakui berita-berita
menggenai daerah lain melalui radio, televisi, dan sebagainya yang kesemuanya
belum dikenal sebelumnya.
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-
norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan
lain sebagainya. Karena luasnya bidang dimana mungkin terjadi perubahan-
perubahan tersebut maka bilamana seseorang hendak membuat penelitian perlulah
terlebih dahulu ditentukan secara tegas, perubahan apa yang dimaksudnya dasar
penelitiannya mungkin tak akan jelas, apabila hal tersebut tidak dikemukakan terlebih
dahulu.
Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat banyak sosiolog
modern yang mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah perubahan sosial
dan kebudayaan dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi lebih penting lagi
dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi yang di usahakan oleh banyak
masyarakat Negara-negara yang memperoleh kemerdekaan politiknya setelah
perang dunia II. Sebagian besar ahli ekonomi mula-mula mengira bahwa suatu
masyarakat akan dapat membangun ekonominya dengan cepat, apabila telah
dicukupi dan dipenuhi syarat-syarat yang khusus diperlukan dalam bidang ekonomi.
Akan tetapi pengalaman mereka yang berniat untuk mengadakan pembangunan
ekonomi dalam masyarakat-masyarakat yang baru mulai dengan pembangunan
terbukti bahwa syarat-syarat ekonomis saja tak cukup untuk melancarkan
pembangunan.Di samping itu diperlukan pula perubahan-perubahan masyarakat
yang dapat menetralisasi faktor-faktor kemasyarakatan yang mengalami
perkembangan. Hal ini dapat memperkuat atau menciptakan factor-faktor yang dapat

1
mendukung pembangunan tersebut. Sebaliknya, perlu diketahui terlebih dahulu
perubahan-perubahan di bidang manakah yang akan terjadi nanti sabagai akibat dari
pembangunan ekonomi dalam masyarakat. Perubahan-perubahan di luar bidang
ekonomi tidak dapat dihindarkan karena setiap perubahan dalam suatu lembaga
kemasyarakatan akan mengakibatkan pula perubahan-perubahan di dalam lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang lainnya. Pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
tersebut selalu terkait proses saling mempengaruhi secara timbal balik.
Para sosiologi pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat-masyarakat
statis dan dinamis. Masyarakat yang statis adalah masyarakat yang sedikit sekali
mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis
adalah masyarakat yang mengalami berbagai perubahan dengan cepat.Jadi setiap
masyarakat, pada suatu masa dapat dianggap sebagai masyarakat yang statis.
Sedangkan pada masyarakat yang lainya, dianggap sebagai masyarakat yang
dinamis. Perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan
(progress) namun dapat pula berarti kemunduran dari bidang-bidang kehidupan
tertentu.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa ini
merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-
bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru di
bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat, dengan cepat dapat diketahui oleh
masyarakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut.
Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun
dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya,
sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya.Perubahan-perubahan
sering berjalan secara konstan.Ia tersebut memang terikat oleh waktu dan tempat.
Akan tetapi karena sifatnya yang berantai, maka perubahan terlihat berlangsung terus,
walau diselingi keadaan di mana masyarakat mengadakan reorganisasi unsur-unsur
struktur masyarakat yang terkena perubahan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dibuatnya kliping ini adalah untuk mengetahui:


1. Pengertian Perubahan Sosial Budaya
2. Contoh-Contoh Perubahan Sosial Budaya
3. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
4. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
5. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
6. Dampak Perubahan Sosial Budaya
7. SIkap Kritis Masyarakat terhadap Perubahan Sosial budaya

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Beberapa pakar mengemukakan pengertian perubahan sosial diantaranya sebagai
berikut:

1. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang


terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya. Unsur-unsur yang termasuk ke dalam sistem sosial
adalah nilai-nilai, sikap-sikap dan pola perilakunya diantara kelompok-kelompok
dalam masyarakat. Selain itu Kingsley davis mendefinisikan perubahan sosial
sebagai perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat.

2. William F Ogburn berusaha memberikan pengertian tertentu, walau tidak memberi


definisi tentang perubahan-perubahan sosial. Dia mengemukakan ruang lingkup
perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik material maupun
yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan
material terhadap unsur-unsur immaterial.

3. Mac iver lebih suka membedakan antara utilitarian elements dengan cultural elements
yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer dan sekunder.
Semua kegiatan dan ciptaan manusia dapat diklasifikasikan ke dalam kedua kategori
tersebut diatas. Sebuah mesin ketik, alat pencetak, atau sistem keuangan, merupakan
utilitarian elements, karena benda-benda tersebut tidak langsung memenuhi
kebutuhan-kebutuhan manusia, tetapi dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya.
Utilitarian elements disebutnya civilization. Artinya, semua mekanisme dan
organisasi yang dibuat manusia dalam upaya menguasai kondisi-kondisi
kehidupannya, termasuk di dalamnya sistem-sistem organisasi sosial, teknik dan alat-
alat material. Pesawat telepon, jalan kereta api, sekolah, hukum dan seterusnya
dimasukan ke dalam golongan tersebut. Cultur menurut Mac Iver adalah ekspresi jiwa
yang terwujud dalam cara-cara hidup dan berfikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan,
agama rekreasi dan hiburan. Sebuah potret, novel, drama, film, permainan, filsafat
dan sebagainya, termasuk culture, karena hal-hal itu secara langsung memenuhi
kebutuhan manusia.
4. Gillin dan gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk ideologi maupun karena adanya
difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Secara singkat Samuel
Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi
yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.

3
Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan
sosial yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai
nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang,
interaksi sosial, dan lain sebagainya. Perubahan budaya adalah perubahan unsur-
unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung
kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan yang berubah adalah sistem
kepercayaan/religi, system mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem
peralatan hidup dan tehnologi, bahasa, kesenian, serta ilmu pengetahuan.

B. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial


Perubahan sosial masyarakay dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok
yaitu sebagai berikut :
1. Perubahan Lambat Dan Perubahan Cepat
a) Perubahan lambat
Perubahan lambat perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama, dan
rentetan-rentetan perubahan kecil yang salaing mengikuti dengan lambat
dinamakan evolusi. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa
rencana atau kehendak tertentu.
contoh gambar :

4
b) berlangsung dengan cepat
perubahan sosisal dan budaya yang berlangsung dengan cepat yaitu menyangkut
dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat yang dinamakan
“revolusi”. Unsur-unsur pokok revolusi adalah adanya perubahan dasar atau sendi-
sendi pokok kehidupan masyarakat yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu
atau tanpa direncanakan. Ciri-cirinya membutuhkan waktu singkat, perubahannya
besar karena menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan, perubahan
disadari/direncanakan, seringkali diikuti oleh kekerasan atau menimbulkan konflik.
Contoh: revolusi Indonesia tahun 1945, reformasi Indonesia tahun 1998, revolusi
industri Perancis dan Inggris.
Contoh gambar:

2. Perubahan Yang Pengaruhnya Kecil Dan Pengaruhnya Besar


a) Perubahan yang pengaruhnya kecil
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang tidak membawa
pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat Contoh; perubahan mode
pakaian, gaya potongan rambut, dsb
Contoh gambar:

5
b) Perubahan Yang Membawa Pengaruh Besar
Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah perubahan yang membawa
pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena perubahan yang
terjadi pada unsure-unsur social budaya masyarakat Contoh: Industrialisasi
membawa pengaruh pada hubungan kerja, lembaga kemasyarakatan, industrial
dll.
Contoh gambar:

3. Perubahan Yang Dikehendaki/Direncanakan Dan Perubahan Yang


Tidak Dikehendaki/Tidak Direncanakan

a) Perubahan yang direncanakan


Perubahan yang direncanakan adalah perubahan - perubahan yang
diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang
hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Contoh : Proses
pembangunan, program KB, pekan imunisasi nasional.

6
Contoh gambar:
c

b) Perubahan yang tidak direncanakan


Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak
dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Contoh : Bencana alam
Contoh gambar:

7
C. Contoh- Contoh Perubahan Sosial

1. Komunikasi

Perubahan sosial dapat dilihat pada


cara berkomunikasi. Dulunya orang-
orang berkomunikasi lewat surat
yang dikirim pos yang membutuhkan
waktu lama. Kemajuan teknologi juga
merubah cara berkomunikasi yang
kini bisa dilakukan dengan cepat
lewat perangkat handphone, email
atau internet.

8
2. Model Rambut

Gaya rambut juga menjadi objek


contoh perubahan sosial. Di era
dulu, gaya rambut masyarakat
Indonesia biasanya standar dan
tidak aneh-aneh. Namun
belakangan, tren model rambut
menjadi lebih bervariasi dan
beragam serta terpengaruh oleh
artis idola.

3. Gaya Hidup

Lifestyle atau gaya hidup orang juga


terus mengalami perubahan seiring
perkembangan zaman. Perubahan
sosial ini cukup beragam karena
mencakup banyak bidang, mulai dari
fashion, makanan hingga wisata. Ada
perubahan sosial ke gaya hidup
positif namun tak sedikit yang
negatif.

4. Transportasi

9
Sektor transportasi termasuk contoh perubahan sosial. Dulu orang
bepergian dengan hewan, namun kini ada banyak kendaraan yang bisa
digunakan. Selain itu di era digital juga ada inovasi transportasi online
sehingga kian memperbanyak ragam kendaraan.

5. Ekonomi

Perubahan sosial budaya juga mempengaruhi sektor ekonomi. Misalnya


masyarakat lebih menggemari produk impor dibanding produk-produk
dalam negeri. Selain itu tren liburan ke luar negeri juga banyak terjadi di
kalangan masyarakat dengan ekonomi kelas menengah ke atas.

6. Industri

Sektor industri jelas mendapat banyak perubahan seiring dengan teknologi


yang ada. Salah satu contohnya adalah adanya revolusi industri. Adanya
teknologi membuat produktivitas di sektor industri meningkat, namun di sisi
lain menimbulkan ketimpangan sosial.

7. Pendidikan

Contoh perubahan sosial budaya di bidang pendidikan terjadi karena


kemajuan teknologi. Kini pengajaran bisa dilakukan melalui berbagai media
pembelajaran seperti video dan online. Banyak juga ilmu pengetahuan yang
bisa didapatkan di internet.

8. Keamanan

Contoh perubahan sosial budaya juga ada pada sektor keamanan. Jika dulu
pertahanan dan keamanan dilakukan dengan cara manual, kini semuanya
bisa dilakukan secara online dan digital, misalnya lewat pemasangan CCTV
atau teknologi finger print dan sebagainya.

9. Kesopanan

Contoh perubahan sosial juga dilihat dari tata krama. Saat ini nilai dan norma
kesopanan mulai berkurang. Misalnya dalam ruang lingkup keluarga,

10
seorang anak menjadi kurang sopan terhadap orang tuanya. Hal ini berbeda
dengan sikap sopan santun zaman dulu.

10. Profesi

Perubahan sosial yang cukup signifikan dapat dilihat dari profesi sebagian
besar masyarakat Indonesia. Jika dulu kebanyakan rakyat bekerja sebagai
petani, nelayan, buruh, karyawan atau pedagang, kini variasi profesi kian
beragam, dari mulai analis data, internet marketing hingga buzzer dan
influencer di internet.

D. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Basically, tidak ada satupun manusia di dunia ini yang merasa puas terhadap
sesuatu yang ada saat itu, dan memilih untuk stagnan pada posisi tersebut.
Masyarakat dan manusia akan selalu mengalami perubahan sosial
dikarenakan keinginan mereka untuk hidup lebih mudah, lebih mapan, lebih
baik dan banyak lagi lainnya.Secara garis besar, faktor penyebab perubahan
sosial budaya ada dua yaitu dalam dan luar, atau faktor internal dan faktor
eksternal.
Menurut Soerjono Soekamto, terdapat beberapa sumber atau faktor dalam
(internal) yang menjadi penyebab perubahan sosial budaya dalam
masyarakat yaitu:

1. Bertambah dan berkurangnya penduduk


2. Penemuan penemuan baru
3. Pertentangan atau konflik dalam masyarakat.
4. Pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat tersebut

E. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya

Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Faktor yang mampu mendorong perubahan sosial tersebut


diantaranya ada yang menyebabkan terjadi perbuahan sosial secara

11
cepat adapula yang membutukan kurun waktu tertentu. Faktor
pendorong perbahan sosial tersebut adalah sebagai berikut;

 Kontak Dengan Kebudayaan Lain


Faktor yang menjadi penyebab munculnya perubahan sosial yang
pertama adalah kontak dengan kebudayaan lain. Hal ini lantaran apabil
suatu kelompok masyarakat dengan tipe kebudayaan tertentu memiliki
sikap terbuka dengan kebudayaan lain, maka sejatinya di dalam
masyarakat tersebut akan terjadi kontak budaya.
Kontak budaya yang berlangsung didahului oleh interaksi atau
persilangan kebudayaan yang berlangsung terus menerus (ajeg)
sehingga di dalamnya akan menimbulkan rasa saling menyukai
kebudayaan lain, baik dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar.
Masyarakat akan mengikuti dan menggunakan hasil kebudayaan
masyarakat lain. Kontak budaya merupakan hasil perpaduan antara dua
kebudayaan atau lebih. Kontak budaya yang mengarah pada interaksi
memberikan dampak positif, yaitu mengurangi prasangka kejelekan
terhdap kebudayaan lain, dan hal ini tentusaja akan mencegah bahkan
menghindari terjadinya konflik-konflik sosial.

 Sistem Pendidikan yang Maju


Sistem secara sederhananya dapat diartikan sebagai jumlah atas
keseluruhan dan bagimana bagian yang tidak bisa berpisah satu sama
lainnya, sehingga bagian tersebut saling berhubungan untuk mencapai
hasil yang diharapkan berdasarkan tujuan yang telah
ditentukan.Sedankan untuk sistem pendidikan yang sistematis harus
mampu mengorganisasi daya kreasi, imajinasi, sikap, dan
intelektualitas peserta didik dengan fasilitas yang mendukung kegiatan
pembelajaran. Sistem pendidikan yang demikian dianggap mampu
mendorong perubahan sosial ke arah kemajuan.

 Sikap Menghargai Hasil Karya


Penghargaan dalam masyarakat seperti penghargaan Adhikarya
Pangan Nusantara, Nobel, dan Pulitzer dapat memotivasi masyarakat
untuk berusaha melakukan perubahan. Penghargaan dapat memberi
semangat untuk berinovasi seseorang terutama akan memberikan
prestise tersendiri bagi masyarakat.

12
 Keinginan Masyarakat Untuk Maju
Salah satu faktor adanya perubahan sosial dalam masyarakat yang
mampu mendorong adalah faktor internal, yaitu keinginan masyarakat
di dalamnya untuk hidup lebih maju. Dorongan dalam diri sendiri untuk
memperbaiki keadaaan merupakan salah satu teori penyebab
perubahan sosial. Keinginan untuk memperbaiki keadaan dapatlah
dilakukan dengan melaluiberbagai bidang, misalnya dalam ekonomi,
pendidikan, budaya, dan organisasi-organisasi sosial.

 Sistem Lapisan Masyarakat Terbuka


Selanjutnya, yang menjadi faktor pendorong perbuahan sosial adalah
sistem masyarakat terbuka yang mampu memberikan kesempatan
kepada setiap orang yang berkompeten untuk melakukan peubahan
status sosial dalam hidupnya.

 Penduduk yang Heterogen


Penduduk yang heterogen dipersatukan oleh nilai dan norma sosial.
Penduduk heterogen memiliki kesempatan Iebih besar untuk
melakukan kontak budaya dengan masyarakat lain. Kontak budaya
dapat memberi pengaruh sehingga mendorong proses perubahan
sosial yang terjadi. Selain itu juga, jumlah penduduk heterogen sering
mengalami konflik sosial sehingga mendorong perubahan sosial secara
cepat.

 Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Berbagai Bidang Kehidupan


Terkadang masyarakat menyadari kekurangan dalam kehidupannya
sehingga mendorong mereka melakukan perubahan. Masyarakat yang
terisolasi mulai menyadari tentang berbagai kebutuhan
hidup.Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi jika mereka menjalin
hubungan dengan masyarakat lain. Akhirnya, masyarakat mulai
mengubah pola pikirnya untuk menerima hal-hal baik dari sistem
kebudayaan yang di luar masyarakat itu sendiri.

 Orientasi pada Masa Depan


Salah satu hal yang menjadi pendorong adanya perbuahan sosial
adalah dengan adanya orientasi pada kehidupan di masa depan,
masyarakat model seperti ini pada dasarnya akan lebih cepat menerima

13
proses perbuahan sosial. Hal ini lantaran masyarakat yang memiliki
pola pikir maju dan memiliki tujuan yang ingin dicapai secara otomatis
melakukan perbuahan dibandingkan dengan masyarakat yan tertutup
apalagi yang menerima berbagai perubahan tanpa aanya usaha
melakukan perbuahan.Selain itu juga, orientasi pada masa depan akan
mendorong masyarakat untuk mengedepankan sikap-sikap terbuka
untuk menerima dan menyesuaikan nilai sosial berdasarkan pada
perkembangan budaya global.

 Tingginya Rasa Toleransi


Faktor pemicu perbuahan sosial, salah satunya adalah toleransi.
Tolernasi ini secara sederhannya adalah sikpa menghargai perbedaan
tanpa memandang kelas dan kebudayaan lain lebih rendah. Sikap ini
telah dimiliki oleh Nagara-Negara Maju misalnya saja adalah Kota
Londong yang pada saat ini dipimpin oleh Orang Muslim, tingginya
rasa toleransi yang dimiliki masyarakat, khususnya London menjadi
salah satu daya tarik masyarakat untuk terus menerus menerima
keberagaman dengan melakukan inovasi yang kratif serta kondusif.

 Faktor Internalisasi Hakekat Manusia


Faktor intenal yang menjadi pengaruh adanya pendorong perubahn
sosial adanya munculnya atau adanya sifat dan hakekat manusia yang
selalu ingin pola hidupnya lebih baik. Dalam beragam cara, baik
dengan berdagang, bisnis, pendidikan, atau yang lainnya. Jika
disatukan unsur-unsur ini tentusaja akan menjadi sitimulasi munculnya
kebersamaan hingga melahirkan perbuahan sosial yang lebih baik

F. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya


Berikut adalah beberapa faktor penghambat perubahan sosial, yaitu :

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain


Pada dasarnya manusia tidak bisa lepas dari berinteraksi dengan
manusia atau masyarakat lainnya didalam kehidupan. Masyarakat yang
jarang berinteraksi dengan masyarakat lain akan mengalami perubahan
sosial yang sedikit lambat. Penyebabnya adalah masyarakat tersebut
tidak mengetahui tentang perkembangan masyarakat lainnya yang
dapat memperkaya kebudayaannya sendiri. Mereka akan terjebak di
dalam kebudayaan dan pola pikir mereka yang masih sederhana.

14
2. Lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan
Dengan keterbatasan interaksi suatu masyarakat dengan masyarakat
lalinnya dapat menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan akan
menjadi lambat dan masyarakat juga tidak memiliki keinginan untuk
menambah wawasan mereka.Hal ini dapat menyebabkan pemikiran
masyarakat yang terbelakang dan tidak mengikuti perkembangan
zaman.Dengan kondisi masyarakat yang seperti ini maka masyarakat
akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan pengetahuan dan teknologi
saat ini.

3. Pemikiran masyarakat yang kuno (tradisional)


Perilaku dan sikap masyarakat yang masih konservatif atau tertutup
akan menjadi salah satu faktor penghambat perubahan sosial.Sikap
konservatif masyarakat ini ini dapat terliahat dari pandangan kuat untuk
memelihara nilai tradisional yang terancam akan adanya perubahan.Hal
ini membuat mereka berusaha untuk menghindari atau bahkan menolak
untuk melakukan perubahan sosial.

4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam sangat kuat


Tata cara tradisional akan memunculkan kepentingan kolektif yang
dapat tertanam kuat didalam pemikiran masyarakat.Hal ini akan menjadi
faktor penghambat perubahan sosial karena pada perubahan tersebut
akan berusaha untuk meninggalkan nilai lama menuju ke nilai-nilai baru
yang dirasakan lebih bermanfaat dan sesuai dengan keadaan
masyarakat saat ini.Oleh sebab itu seseorang yang berharap perubahan
harus membuang jauh nilai kepentingan yang seperti ini.

5. Rasa khawatir akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan


Kekhawatiran masyarakat akan terjadinya kegoyahan integrasi
kebudayaan dapat menghambat terjadi perubahan sosial di dalam
masyarakat.Ancaman ini dirasakan oleh masyarakat ini akan menjadi
faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan sosial.

6. Prasangka pada hal-hal asing atau sikap yang tertutup


Sikap berprasangka buruk pada hal-hal yang baru dapat menjadi salah
satu faktor penghambat perubahan sosial.Bila setiap hal baru datang
dan timbul kekhawatiran dari sebagian masyarakat yang tidak akan
menghendaki perubahan.Sebagian masyarakat tersebut akan berusaha
15
untuk mempengaruhi masyarakat lainnya untuk menolak perubahan
tersebut.

7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis


Perubahan sosial didalam masyarakat akan sulit di lakukan bila harus
berhadapat dengan ideologis atau faham yang dipegang oleh
masyarakat tersebut.Hal ini dikarenakan unsur perubahan yang terkait
dengan ideologis atau keyakinan masyarakat akan di tantang karena
dianggap tidak sesuai dengan ideologis mereka.

8. Adat dan kebiasaan yang ada pada suatu masyarakat tertentu.


Di setiap masyarakat pasti akan memiliki adat istiadat ataupun
kebiasaan yang mereka lakukan di dalam kehidupan sehari-hari.Adat
istiadat ini adalah pola perilaku bagi setiap anggota masyarakat untuk
memebuhi kebutuhan pokok mereka.Namun bila mereka sedang
menghadapi permasalahan terkadang adat istiadat ini sudat tidak
efektif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Namun karena mereka
sudah terbiasa dengan adat istiadat yang telah ada sehingga membuat
perubahan sosial sulit untuk dilakukan.

G. Dampak Perubahan Sosial Budaya


Perubahan sosial budaya memberikan dampak tersendiri secara langsung
maupun tidak langsung. Hal tersebut juga didukung akibat modernisasi dan
globalisasi.

Dampak Positif Perubahan Sosial Budaya :


1. Eratnya integrasi masyarakat. Hal tersebut bisa terjadi jika masyarakat
dapat menyikapinya dengan baik sehingga tidak terjadi konflik.
2. Kemajuan teknologi. Teknologi seiring zaman terus maju, hampir
semua orang sudah bisa memanfaatkan tekonologi di sekitarnya
sehingga bisa meningkatkan taraf hidup mereka.
3. Tingkat kehidupan yang lebih baik. Seperti yang sudah Admin sebutin
di poin ke 2 dimana teknologi membawa perubahan besar dalam
kehidupan seseorang dan kita dapat menggunakannya untuk kebaikan
produktifitas manusia.

16
4. Pola pikir yang lebih maju. Kalau dulu mungkin saja masyarakat pikiran
mereka masih primitive dan terisolir, berkat modernisasi dan
pengetahuan mereka dapat berfikir lebih maju dan meninggalkan
pemikiran lama.
5. Perubahan nilai dan tata sikap. Terjadinya difusi dan inovasi dalam
kebudayaan dapat mengubah nilai dan sikap masyarakat yang semula
irasional menjadi rasional.
6. Menumbuhkan sikap menghargai waktu dan mau bekerja keras.
7. Munculnya sistem pembagian pekerjaan antara pria dengan wanita
menurut kemampuan mereka juga semakin kecilnya tingkat
diskriminasi terhadap wanita.

Dampak Negatif Perubahan Sosial Budaya :


8. Munculnya perilaku hidup konsumtif. Kemampuan daya beli
masyarakat yang meningkat membuat para pengusaha memproduksi
segala macam barang kebutuhan menyebabkan adanya pola hidup
konsumtif.
9. Terjadinya ketertinggalan budaya. Ketertinggalan budaya atau yang
bisa disebut sebagai cultural lag merupakan suatu keadaan dimana
terjadi unsur – unsur kebudayaan tertentu yang tertinggal
perkembangannya di tengah berbagai kemajuan unsur kebudayaan
yang lain. Biasanya ini terjadi karena masyarakat memiliki laju
pertumbuhan budaya yang lambat.
10. Dekadensi Moral. “Ha? paan tuh?” ini tuh menurun atau merosotnya
moral seseorang yang ditunjukkan dari perilakunya yang bertentangan
dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, contohnya
pergaulan bebas yang tidak patut dicontoh.
11. Sikap individualis. Semakin kesini persaingan hidup semakin ketat
sehingga nilai kemanusiaan semakin menurun. Budaya di Indonesia
seperti Gotong Royong-pun sangat tertinggal, contoh saja
kebanyakan masyarakat kota yang mungkin jarang berinteraksi
dengan lingkungan sekitar.
12. Kriminalitas. Perubahan sosial budaya juga bisa mengakibatkan
kriminalitas, faktornya ya seperti persaingan hidup yang semakin ketat
dan juga perilaku konsumtif manusia yang tidak diimbangi dengan
pemasukan yang ada dapat menimbulkan seseorang berbuat nekat
demi keinginannya.

17
13. Gaya hidup. Gaya hidup masyarakat tertentu bisa berubah karena
adanya globalisasi, mereka mengikuti gaya orang luar yang mungkin
saja dianggap tidak pantas di negara sendiri.
14. Kesenjangan sosial. Perubahan kebudayaan biasanya hanya dinikmati
oleh segelintir orang saja dan biasanya mereka memiliki taraf ekonomi
yang lebih baik dibanding yang tidak.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali,
akan tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan
hanya akan dapat diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti
susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan
mebandingkanya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada
waktu yang lampau.Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai
nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan
lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.Perubahan dalam masyarakat
memang telah ada sejak zaman dahulu.Namun saat ini perubahan-
perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya.Perubahan-perubahan
mana sering berjalan secara konstan. Akan tetapi karena sifat manusia yang
berantai, maka perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi
keadaan di mana masyarakat mengadakan reorganisasi unsur-unsur struktur
masyarakat yang terkena perubahan.

B. Kritik dan Saran


Makalah yang kami buat masih jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena itu
kami berharap kepada bapak/ibu guru dapat memberikan kritik dan saran
kepada kami untuk perbaikan tugas perubahan sosial budaya ini agar lebih
bagus lagi.

19

Anda mungkin juga menyukai