Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tri Lestari selaku
guru Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberi kesempatan dan
kepercayaannya kepada kami untuk membuat dan menyelesaikan kliping ini.
Sehingga kami memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama kami
membuat dan menyelesaikan kliping ini. Tidak lupa kepada seluruh rekan kami yang
membantu penyelesaian kliping ini baik berupa bantuan moril maupun materil.
Setelah itu kami berharap semoga kliping ini berguna bagi pembaca meskipun
terdapat banyak kekurangsempurnaan di dalamnya. Akhir kata kami meminta maaf
sebesar-besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat
kesalahan dalam penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan
di hati pembaca maupun pengoreksi, karena hingga saat ini kami masih dalam proses
belajar. Oleh karena itu kami memohon kritik dan sarannya demi kemajauan
bersama.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………
Daftar isi …………………………………………………………………………………
1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….
b. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………….
2. BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Perubahan Sosial Budaya…………………………………..
b. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial.........................................………
c. Contoh- Contoh Perubahan Sosial.........................................………
d. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya………………………….
e. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya ………………………
f. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya .…………………….
g. Dampak Perubahan Sosial Budaya…………………….………………..
h. Sikap Kritis Masyarakat terhadap Perubahan Sosial Budaya………
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan
tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapat
diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu
masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan
kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak
dapat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di indonesia misalnya,
akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak berubah.
Pernyataan demikian didasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja kurang
mendalam dan kurang teliti.Karena tidak ada suatu masyarakat pun yang berhenti
pada suatu titik tertentu sepanjang masa. Orang orang desa sudah mengenal
perdagangan, alat-alat transport modern, bahkan dapat mengakui berita-berita
menggenai daerah lain melalui radio, televisi, dan sebagainya yang kesemuanya
belum dikenal sebelumnya.
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-
norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan
lain sebagainya. Karena luasnya bidang dimana mungkin terjadi perubahan-
perubahan tersebut maka bilamana seseorang hendak membuat penelitian perlulah
terlebih dahulu ditentukan secara tegas, perubahan apa yang dimaksudnya dasar
penelitiannya mungkin tak akan jelas, apabila hal tersebut tidak dikemukakan terlebih
dahulu.
Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat banyak sosiolog
modern yang mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah perubahan sosial
dan kebudayaan dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi lebih penting lagi
dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi yang di usahakan oleh banyak
masyarakat Negara-negara yang memperoleh kemerdekaan politiknya setelah
perang dunia II. Sebagian besar ahli ekonomi mula-mula mengira bahwa suatu
masyarakat akan dapat membangun ekonominya dengan cepat, apabila telah
dicukupi dan dipenuhi syarat-syarat yang khusus diperlukan dalam bidang ekonomi.
Akan tetapi pengalaman mereka yang berniat untuk mengadakan pembangunan
ekonomi dalam masyarakat-masyarakat yang baru mulai dengan pembangunan
terbukti bahwa syarat-syarat ekonomis saja tak cukup untuk melancarkan
pembangunan.Di samping itu diperlukan pula perubahan-perubahan masyarakat
yang dapat menetralisasi faktor-faktor kemasyarakatan yang mengalami
perkembangan. Hal ini dapat memperkuat atau menciptakan factor-faktor yang dapat
1
mendukung pembangunan tersebut. Sebaliknya, perlu diketahui terlebih dahulu
perubahan-perubahan di bidang manakah yang akan terjadi nanti sabagai akibat dari
pembangunan ekonomi dalam masyarakat. Perubahan-perubahan di luar bidang
ekonomi tidak dapat dihindarkan karena setiap perubahan dalam suatu lembaga
kemasyarakatan akan mengakibatkan pula perubahan-perubahan di dalam lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang lainnya. Pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
tersebut selalu terkait proses saling mempengaruhi secara timbal balik.
Para sosiologi pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat-masyarakat
statis dan dinamis. Masyarakat yang statis adalah masyarakat yang sedikit sekali
mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis
adalah masyarakat yang mengalami berbagai perubahan dengan cepat.Jadi setiap
masyarakat, pada suatu masa dapat dianggap sebagai masyarakat yang statis.
Sedangkan pada masyarakat yang lainya, dianggap sebagai masyarakat yang
dinamis. Perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan
(progress) namun dapat pula berarti kemunduran dari bidang-bidang kehidupan
tertentu.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa ini
merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-
bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru di
bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat, dengan cepat dapat diketahui oleh
masyarakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut.
Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun
dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya,
sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya.Perubahan-perubahan
sering berjalan secara konstan.Ia tersebut memang terikat oleh waktu dan tempat.
Akan tetapi karena sifatnya yang berantai, maka perubahan terlihat berlangsung terus,
walau diselingi keadaan di mana masyarakat mengadakan reorganisasi unsur-unsur
struktur masyarakat yang terkena perubahan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Beberapa pakar mengemukakan pengertian perubahan sosial diantaranya sebagai
berikut:
3. Mac iver lebih suka membedakan antara utilitarian elements dengan cultural elements
yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer dan sekunder.
Semua kegiatan dan ciptaan manusia dapat diklasifikasikan ke dalam kedua kategori
tersebut diatas. Sebuah mesin ketik, alat pencetak, atau sistem keuangan, merupakan
utilitarian elements, karena benda-benda tersebut tidak langsung memenuhi
kebutuhan-kebutuhan manusia, tetapi dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya.
Utilitarian elements disebutnya civilization. Artinya, semua mekanisme dan
organisasi yang dibuat manusia dalam upaya menguasai kondisi-kondisi
kehidupannya, termasuk di dalamnya sistem-sistem organisasi sosial, teknik dan alat-
alat material. Pesawat telepon, jalan kereta api, sekolah, hukum dan seterusnya
dimasukan ke dalam golongan tersebut. Cultur menurut Mac Iver adalah ekspresi jiwa
yang terwujud dalam cara-cara hidup dan berfikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan,
agama rekreasi dan hiburan. Sebuah potret, novel, drama, film, permainan, filsafat
dan sebagainya, termasuk culture, karena hal-hal itu secara langsung memenuhi
kebutuhan manusia.
4. Gillin dan gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk ideologi maupun karena adanya
difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Secara singkat Samuel
Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi
yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
3
Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan
sosial yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai
nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang,
interaksi sosial, dan lain sebagainya. Perubahan budaya adalah perubahan unsur-
unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung
kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan yang berubah adalah sistem
kepercayaan/religi, system mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem
peralatan hidup dan tehnologi, bahasa, kesenian, serta ilmu pengetahuan.
4
b) berlangsung dengan cepat
perubahan sosisal dan budaya yang berlangsung dengan cepat yaitu menyangkut
dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat yang dinamakan
“revolusi”. Unsur-unsur pokok revolusi adalah adanya perubahan dasar atau sendi-
sendi pokok kehidupan masyarakat yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu
atau tanpa direncanakan. Ciri-cirinya membutuhkan waktu singkat, perubahannya
besar karena menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan, perubahan
disadari/direncanakan, seringkali diikuti oleh kekerasan atau menimbulkan konflik.
Contoh: revolusi Indonesia tahun 1945, reformasi Indonesia tahun 1998, revolusi
industri Perancis dan Inggris.
Contoh gambar:
5
b) Perubahan Yang Membawa Pengaruh Besar
Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah perubahan yang membawa
pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena perubahan yang
terjadi pada unsure-unsur social budaya masyarakat Contoh: Industrialisasi
membawa pengaruh pada hubungan kerja, lembaga kemasyarakatan, industrial
dll.
Contoh gambar:
6
Contoh gambar:
c
7
C. Contoh- Contoh Perubahan Sosial
1. Komunikasi
8
2. Model Rambut
3. Gaya Hidup
4. Transportasi
9
Sektor transportasi termasuk contoh perubahan sosial. Dulu orang
bepergian dengan hewan, namun kini ada banyak kendaraan yang bisa
digunakan. Selain itu di era digital juga ada inovasi transportasi online
sehingga kian memperbanyak ragam kendaraan.
5. Ekonomi
6. Industri
7. Pendidikan
8. Keamanan
Contoh perubahan sosial budaya juga ada pada sektor keamanan. Jika dulu
pertahanan dan keamanan dilakukan dengan cara manual, kini semuanya
bisa dilakukan secara online dan digital, misalnya lewat pemasangan CCTV
atau teknologi finger print dan sebagainya.
9. Kesopanan
Contoh perubahan sosial juga dilihat dari tata krama. Saat ini nilai dan norma
kesopanan mulai berkurang. Misalnya dalam ruang lingkup keluarga,
10
seorang anak menjadi kurang sopan terhadap orang tuanya. Hal ini berbeda
dengan sikap sopan santun zaman dulu.
10. Profesi
Perubahan sosial yang cukup signifikan dapat dilihat dari profesi sebagian
besar masyarakat Indonesia. Jika dulu kebanyakan rakyat bekerja sebagai
petani, nelayan, buruh, karyawan atau pedagang, kini variasi profesi kian
beragam, dari mulai analis data, internet marketing hingga buzzer dan
influencer di internet.
Basically, tidak ada satupun manusia di dunia ini yang merasa puas terhadap
sesuatu yang ada saat itu, dan memilih untuk stagnan pada posisi tersebut.
Masyarakat dan manusia akan selalu mengalami perubahan sosial
dikarenakan keinginan mereka untuk hidup lebih mudah, lebih mapan, lebih
baik dan banyak lagi lainnya.Secara garis besar, faktor penyebab perubahan
sosial budaya ada dua yaitu dalam dan luar, atau faktor internal dan faktor
eksternal.
Menurut Soerjono Soekamto, terdapat beberapa sumber atau faktor dalam
(internal) yang menjadi penyebab perubahan sosial budaya dalam
masyarakat yaitu:
11
cepat adapula yang membutukan kurun waktu tertentu. Faktor
pendorong perbahan sosial tersebut adalah sebagai berikut;
12
Keinginan Masyarakat Untuk Maju
Salah satu faktor adanya perubahan sosial dalam masyarakat yang
mampu mendorong adalah faktor internal, yaitu keinginan masyarakat
di dalamnya untuk hidup lebih maju. Dorongan dalam diri sendiri untuk
memperbaiki keadaaan merupakan salah satu teori penyebab
perubahan sosial. Keinginan untuk memperbaiki keadaan dapatlah
dilakukan dengan melaluiberbagai bidang, misalnya dalam ekonomi,
pendidikan, budaya, dan organisasi-organisasi sosial.
13
proses perbuahan sosial. Hal ini lantaran masyarakat yang memiliki
pola pikir maju dan memiliki tujuan yang ingin dicapai secara otomatis
melakukan perbuahan dibandingkan dengan masyarakat yan tertutup
apalagi yang menerima berbagai perubahan tanpa aanya usaha
melakukan perbuahan.Selain itu juga, orientasi pada masa depan akan
mendorong masyarakat untuk mengedepankan sikap-sikap terbuka
untuk menerima dan menyesuaikan nilai sosial berdasarkan pada
perkembangan budaya global.
14
2. Lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan
Dengan keterbatasan interaksi suatu masyarakat dengan masyarakat
lalinnya dapat menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan akan
menjadi lambat dan masyarakat juga tidak memiliki keinginan untuk
menambah wawasan mereka.Hal ini dapat menyebabkan pemikiran
masyarakat yang terbelakang dan tidak mengikuti perkembangan
zaman.Dengan kondisi masyarakat yang seperti ini maka masyarakat
akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan pengetahuan dan teknologi
saat ini.
16
4. Pola pikir yang lebih maju. Kalau dulu mungkin saja masyarakat pikiran
mereka masih primitive dan terisolir, berkat modernisasi dan
pengetahuan mereka dapat berfikir lebih maju dan meninggalkan
pemikiran lama.
5. Perubahan nilai dan tata sikap. Terjadinya difusi dan inovasi dalam
kebudayaan dapat mengubah nilai dan sikap masyarakat yang semula
irasional menjadi rasional.
6. Menumbuhkan sikap menghargai waktu dan mau bekerja keras.
7. Munculnya sistem pembagian pekerjaan antara pria dengan wanita
menurut kemampuan mereka juga semakin kecilnya tingkat
diskriminasi terhadap wanita.
17
13. Gaya hidup. Gaya hidup masyarakat tertentu bisa berubah karena
adanya globalisasi, mereka mengikuti gaya orang luar yang mungkin
saja dianggap tidak pantas di negara sendiri.
14. Kesenjangan sosial. Perubahan kebudayaan biasanya hanya dinikmati
oleh segelintir orang saja dan biasanya mereka memiliki taraf ekonomi
yang lebih baik dibanding yang tidak.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali,
akan tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan
hanya akan dapat diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti
susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan
mebandingkanya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada
waktu yang lampau.Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai
nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan
lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.Perubahan dalam masyarakat
memang telah ada sejak zaman dahulu.Namun saat ini perubahan-
perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya.Perubahan-perubahan
mana sering berjalan secara konstan. Akan tetapi karena sifat manusia yang
berantai, maka perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi
keadaan di mana masyarakat mengadakan reorganisasi unsur-unsur struktur
masyarakat yang terkena perubahan.
19