Anda di halaman 1dari 35

1

MODUL

SOSIOLOGI
Program Belajar Paket C
Setara SMA/MA

Kelas

XII

Kelompok 3

2
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah Buku pegangan tutor
Program Pendidikan Kesetaraan Paket C ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan modul ini tepat waktu.
Buku pegangan tutor Program Pendidikan Kesetaraan Paket C ini disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kesetatraan. Selain itu penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Mata
Pelajaran Sosiologi
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu
selaku dosen pegampu mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Penulis

Kelompok 3

3i
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi . ………………………………………………………………………ii

Modul 1 Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat .................................. 1


Pengantar penggunaan modul……………………………………………………1
Tujuan yang diharapkan setelah mempelajari modul……………………………1
Pengantar modul…………………………………………………………………1
Unit 1 Pengertian Perubahan Sosial .................................................................. 2
Penugasan……………………………………………………………………….3
Unit 2 Bentuk-bentuk Perubahan Sosial .......................................................... 4
Penugasan……………………………………………………………………….7
Unit 3 Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial ........................................... 8
Penugasan……………………………………………………………………….15
Unit 4 Prinsip Perubahan Sosial Budaya .......................................................... 16
Penugasan……………………………………………………………………….18
Unit 5 Faktor Pendorong & Penghambat Perubahan Sosial Budaya ............ 19
Penugasan……………………………………………………………………….23
Unit 6 Dampak Moderenisasi dan Globalisasi terhadap Perubahan Sosial
Budaya ..... ……………………………………………………………………..24
Penugasan……………………………………………………………………….28

Rangkuman .........................................................................................................29
Daftar Pustaka ....................................................................................................31

4ii
➢ Pengantar Penggunaan Modul

Modul ini merupakan modul pembelajaran yang menjelaskan dan


memfasilitasi warga belajar untuk meningkatkan pengetahuan tentang
perubahan sosial budaya dalam masyarakat di Indonesia. Materi dari modul
yang akan dibahas yaitu mengenai tentang pengertian perubahan sosial,
bentuk perubahan sosial, faktor penyebab perubahan sosial, prinsip
perubahan sosial budaya, faktor pendorong dan penghambat perubahan
sosial budaya, dampak modernisasi dan globalisasi terhadap perubahan
sosial budaya dan tantangan modernisasi dan globalisasi terhadap
perubahan sosial budaya. Modul ini dibuat sebagai salah satu referensi
untuk tutor yang dapat digunakan untuk pembelajaran sosiologi. Materi
dalam buku ini berisi tentang tema yang akan bahas, konsep, materi,
penugasan hingga rangkuman pembelajaran.

➢ Tujuan Yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul

1. Menjelaskan pengertian perubahan sosial


2. Menjelaskan bentuk perubahan sosial,
3. Menjelaskan faktor penyebab perubahan social
4. Menjelaskan prinsip perubahan sosial budaya
5. Menjelaskan faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial
budaya
6. Menjelaskan dampak modernisasi dan globalisasi terhadap
perubahan sosial budaya

➢ Pengantar Modul

Perubahan sosial budaya adalah perubahan tata kehidupan masyayrakat


yang meliputi perubahan sosial dan sekaligus budaya. Salah satu contoh
perubahan sosial budaya yaitu penggunaan media digital dalam kehidupan
sosial

1
1 Unit 1 Pengertian Perubahan Sosial

Kalau dilihat-lihat, setiap hari masyarakat kok terus berubah ya?


Apakah gerangan sebabnya?
Sebelum kita lanjut lebih jauh, Yuk kita simak dulu beberapa pengertian
mengenai Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat.

Menurut Kingsley Davis,


menyatakan perubahan sosial adalah
Selo Soemardjan. Menurutnya,
perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi masyarakat. Berkembangnya proses
perubahan sosial adalah perubahan-
perubahan yang terladi pada lembaga-
demokrasi telah menyebabkan perubahan-
lembaga kemasyarakatan rji dalam suatu
perubahan hubungan antara rakyat dengan masyarakat, yang memengaruhi sistem
pemerintah. proses ini telah Melahirkan sosialnya, termasuk di dala.mnya nilai-
perubahan kebijakan politik pemerintahan. nilai sikap dan pola perilaku di antara
Peristiwa relormasi di negara kita dirasakan kelompok-kelompok dalam masyarakat.
telah membawa angin perubahan, baik
pada tingkat struktural maupun kultural.

Perubahan-perubahan yang berlangsung di dalam masyarakat berbeda-


beda. Di satu sisi ada masyarakat yang melakukan perubahan dengan cepa.t di sisi
la.in ada masyarakat yang mengalami perubahan lambat. Perubahan-perubahan
yang biasa teriadi dalam masyarakat meliputi nilai-nilai sosial, norma-norma sosial,
pola-pola perilaku organisasi susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan'lapisan
dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang interaksi sosial, dan lain-lain
Kecanggihan dan perkembangan teknologi yang begitu ceBat meniadikan setiap
pelosok di muka bumi ini bisa dijangkau dengan teknologi komunikasi, seperli
raciio. televisi handphone, dan internet. Orang-orang desa bisa mengikuti
perkembangan masyarakat di seantero dunia melalui tayangan-tayangan elektronik
yang sebelumnya tidak pernah mereka rasakan.

Tahukah kamu?
Bahwa telpon seluler
yang sering kita pakai
adalah bentuk
perubahan sosial di
masyakarat

2
Tugas
Mengenal Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Tujuan
Warga belajar diharapkan mampu:
Menjelaskan Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Media
1. Alat tulis
2. Lembar Kerja

Langkah-langkah

1. Bacalah secara seksama materi diatas.


2. Carilah berbagai sumber informasi yang berkaitan dengan materi
Pengertian Perubahan Sosial Budaya
3. Kemudian, jawablah pertanyaan pada lembar kerja dibawah ini
terkait materi Pengertian Perubahan Sosial Budaya dengan tepat.

Lembar Kerja (LK) 1.1

Pengertian Perubahan Sosial Budaya

1. Jelaskan pengertian perubahan sosial budaya?


……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Deskripsikan perubahan sosial yang ada dilingkungan sekitar saudara?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Sebutkan bentuk-bentuk perubahan sosial?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. Sebutkan perubahan apa saja yang isa terjadi dalam masyarakat?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

3
2 Unit 2 Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Menurut Soerjono Soekanto (2002), perubahan sosial dan kebudayaan dapat


dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu:
1. Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi)
Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama dan rentetan-
rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat dinamakan
evolusi. Dalam evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinva tanpa rencana
atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan,
keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan dengan
pedumbuhan masyarakat.
Adapun perubahan cepat atau revolusi adalah perubahan sosial dan
kebudayaan yang berlangsung dengan cepat dan sangat berpengaruh
terhadap dasar-dasar atau sendi-sendi kehidupan masyarakat. Sebetulnya,
yang menjadi ukuran perubahan yang bersifat revolusi adalah kecepatan
suatu perubahan itu berlangsung. Kendati demikian, hal ini juga dapat
dikatakan relatif. Hal ini karena jika kita menilik sejarah masa lalu, proses
revolusi yang terjadi cukup memakan waktu lama. Revolusi industri di
lnggris berjalan cukup lama, demikian juga revolusi yang terjadi di negara
kita juga didahului dengan sejumlah rentetan peristiwa sebelumnya,
Contohnya, revolusi yang dilakukan PKI pada akhir September 1965, yang
kemudian kita kenal dengan Gerakan 3O-S-PK|, Revolusi merupakan
perubahan besar, yang dapat direncanakan terlebih dahulu atau tanpa
rencana. Revolusi besar juga yang menjadi tonggak sejarah bangsa
Indonesia adalah ketika bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tangga 17 Agustus 1945.
Secara sosiologis, agar revolusi dapat terjadi harus ada beberapa
kriteria, yaitu:
• Harus ada keinginan untuk melakukan perubahan.

4
• Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap
mampu memimpin masyarakat tersebut.
• Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat
untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi
menjadi program dan arah gerakan.
• Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada
masyarakat.
• Harus ada momentum (keadaan yang tepat) untuk memulai sualu
gerakan.
2. Perubahan yang Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Direncanakan
Perubahan sosial yang direncanakan adalah perubahan yang telah
dipersiapkan dan diperkirakan sebelumnya, Pihak yang menghendaki
perubahan disebut sebagai agen perubahan (agent of change). Agen
perubahan bisa diwakili oleh seseorang, bisa juga diwakili oleh sekelompok
orang yang diberi kepercayaan oleh masyarakat untuk melakukan
perubahan. Oleh karena itu, suatu perubahan yang dikehendaki atau yang
direncanakan selalu berada di bawah pengendalian serta pengawasan agent
of change tersebut. Cara-cara memengaruhi masyarakat dengan sistem yang
teratur dan direncanakan terlebih dahulu dinamakan rekayasa sosial (social
engineering) atau perencanaan sosial (soclal planning).
Adapun perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah
perubahan-perubahan yang terjadi tidak dikehendaki dan cenderung berada
di luar jangkauan pengawasan masyarakat sehingga dapat menyebabkan
timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Apabila
perubahan yang tidak dikehendaki tersebut berlangsung bersamaan dengan
suatu perubahan yang dikehendaki maka perubahan tersebut mungkin
mempunyai pengaruh yang demikian besarnya terhadap perubahan-
perubahan yang dikehendaki. Misalnya, kebijakan Presiden Abdurrahman
Wahid yang menggabungkan parlemen Perdagangan dan Departemen
lndustri, merupakan perubahan yang dikehendaki sekaligus tidak
dikehendaki, terutama bagi orang-orang yang memiliki kepentingan atau

5
bagi orang-orang yang akan kehilangan jabatan karena perubahan tersebut
cukup berpengaruh terhadap struktur dan posisi-posisi jabatan tertentu.
3. Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Perubahan yang Pengaruhnya
Besar
Proses perubahan yang pengaruhnya kecil terhadap kehidupan
masyarakat adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial yang
tidak membawa dampak langsung atau pengaruh langsung yang cukup
berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya, hal ini karena tidak
mengakibatkan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Misalnya, perubahan dalam mode pakaian dan mode
rambut.
Adapun proses perubahan yang mempunyai pengaruh besar adalah
perubahan sosial budaya yang dapat mengakibatkan perubahan dalam
berbagai segi kehidupan masyarakat dan membawa pengaruh pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Misalnya: industrialisasi, perubahan
politik lndonesia setelah Orde Baru, sertaa munculnya Orde Reformasi.

6
Tugas
Mengenal Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Budaya

Tujuan
Warga belajar diharapkan mampu:
Menjelaskan Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Budaya

Media
1. Alat tulis
2. Lembar Kerja

Langkah-langkah

1. Bacalah secara seksama materi diatas.


2. Carilah berbagai sumber informasi yang berkaitan dengan
materi Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Budaya
3. Kemudian, jawablah pertanyaan pada lembar kerja dibawah ini
terkait materi Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Budaya dengan
tepat.

Lembar Kerja (LK) 1.2

Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Budaya

1. sebutkan bentuk perubahan sosial yang bersifat evolusi?


……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Bagaimana bentuk perubahan sosial yang direncanakan?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Apa perbedaan perubahan yang bersifat evolusi dengan direncanakan?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. Sebutkan contoh perubahan yang pengaruhnya termasuk dalam
kategori kecil?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

7
3 Unit 3 Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Secara garis besar, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan-


perubahan sosial dan budaya dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Perubahan yang Bersumber dari Dalam (Internal)
Perubahan bisa terjadi karena bersumber dari dalam masyarakat itu
sendiri. Dalam konteks ini masyarakat secara sadar dan sengaja
menginginkan suatu perubahan. Hal ini bisa terjadi karena sistem lama atau
nilai-nilai lama yang berkaitan dengan adat istiadat masyarakat dianggap
sudah tidak perlu lagi dipertahankan. Perubahan internal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat terjadi di negara-negar
berkembang, seperti Indonesia telah menyebabkan terjadinya perubahan,
baik pada tingkat struktural maupun kultural. Perubahan yang terjadi dalam
struktur masyarakat, terutama lembaga-lembaga kemasyarakatan.
b. Penemua-penemuan baru
Tak dapat disangkal bahwa penemuan-penemuan baru dalam segala
sektor kehidupan, terutama yang dimotori oleh berbagai penemuan ilmiah
dan pengembangan teknologi modern, sangat dirasakan akan membawa
pengaruh besar terhadap perubahan-perubahan sosial budaya. Menurut
Koenjtaningrat (1990: 256-257), penemuan-penemuan baru secara istilah
dapat dibedakan ke dalam dua pengertian, yaitu: (1) discovery, yaitu
penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat ataupun berupa
gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau melalui serangkaian
ciptaan individu. (2) invetion, yaitu discovery atau penemuan-penemuan
baru yang sudah benar-benar diakui dan diterapkan oleh masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.

Proses discovery hingga invetion sering kali memerlukan proses yang


panjang, yang melibatkan serangkaian penciptaan. Misalnya, penemuan

8
mobil diawali oleh S. Marcus (1875) yang berkebangsaan Austria. Ia
mengawali dengan membuat motor gas yang pertama. Kendati demikian,
Marcuslah yang dianggap telah membukukan penemuan tersebut.
Akibatnya, terciptalah sebuah kereta yang tidak menggunakan tenaga kuda
lagi, tetapi menggunakan motor gas. Setelah kurang lebih 30 tahunan,
penemuan-penemuan baru yang menyempurnakan alat tadi bermunculan,
baik di Amerika maupun Eropa.
1. Inovasi
Penemuan salah satu unsur kebudayaan oleh individu atau kelompok
yang ada di masyarakat disebut inovasi.
2. Discovery
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa
suatu alat baru ataupun ide baru.
Apabila ditelaah perihal penemuan baru tersebut, ada beberapa
pendorong bagi penemuan baru dalam masyarakat, antara lain:
1. Kesadaran dari orang perorang akan kekurangan dalam kebudayaannya.
2. Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.
3. Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.
Penemuan-penemuan baru dalam kebudayaan jasmaniah atau
kebendaan menunjukkan adanya berbagai pengaruh kepada masyarakat.
Pengaruh suatu penemuan baru tidak hanya terbatas pada suatu bidang
tertentu saja, tetapi sering kali meluas ke bidang-bidang lainnya.
1. Satu penemuan baru (invetion) menimbulkan perubahan-perubahan ke
bidang-bidang lain Contohnya, penemuan radio menyebabkan perubahan-
perubahan dalam lembaga kemasyarakatan, seperti politik, sosial,
penerangan, pendidikan, agama, pemerintah, rekreasi, adat istiadat, dan
kesenian. Pengaruhnya dapat digambarkan sebagai berikut.

9
Gambar 1.2 Perubahan yang sifatnya menyebar

2. Satu penemuan baru menyebabkan perubahan-perubahan yang menjalar


dari lembaga satu ke lembaga yang lainnya.
Contohnya, penemuan kapal terbang membawa pengaruh terhadap
metode peperangan, yang kemudian memengaruhi munculnya negara
yang kuat dan negara yang lemah. Hal ini dapat digambarkan sebagai
berikut.

Gambar 1.3 Perubahan yang sifatnya menjalar dari lembaga satu ke


lembaga lainnya

3. Beberapa jenis penemuan baru yang dapat mengakibatkan suatu jenis


perubahan. Contohnya, (1) penemuan mobil, (2) kereta api, (3) telepon,
menyebabkan tumbuhnya daerah-daerah baru pinggiran kota. (Dikutip
dari Pengantar Soisologi, Soerjono Sorkanto, :304) Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1.4 Perubahan yang sifatnya memusat

10
Selain penemuan-penemuan baru di bidang unsur-unsur kebudayaan
jasmaniah atau kebendaan, terdapat juga penemuan-penemuan di bidang
rohaniah, misalnya ideologi baru, aliran kepercayaan yang baru, dan
sistem hukum yang baru. Penemuan ini oleh Ogburn dan Nimkoff
dinamakan social invetion, yaitu penciptaan kelompok baru individu-
individu atau penciptaan adat istiadat baru dan perikelakuan sosial yang
baru.
Hal terpenting dari Social invetion adalah akibatnya terhadap
lembaga-lembaga kemasyarkatan yang kemudian berpengaruh pada
bidang-bidang kehidupan lainnya. Misalnya, dengan dikenalnya
nasionalisme pada awal abad ke-20 oleh masyarakat terjajah yang pernah
mengalami pendidikan Barat, timbullah gerakan-gerakan nasional yang
menginginkan kemerdekaan politik. Gerakan tersebut menimbulkan
lembaga kemasyarakatan baru, contohnya partai-partai politik dan
terbentuknya negara- negara baru.
Di Indonesia, penggunaan mesin-mesin otomotif masih
mengandalkan produk luar negeri. Jika dilihat dari kebutuhan pasar yang
potensial, Indonesia merupakan negara yang berpeluang besar untuk
menciptkan mesin-mesin otomotif sendiri, baik berupa motor maupun
mobil, mengingat kebutuhan alat-alat transportasi di Indonesia dari tahun
ke tahun terus mengalami peningkatan.
Penemuan-penemuan baru yang menyentuh nilai-nilai kebudayaan
non-material oleh Ogburn dan Ningkoff dinamakan penemuan sosial atau
social invetion. Social invetion adalah penciptaan pengelompokan
individu-individu yang baru atau penciptaan adat istiadat baru maupun
suatu perilaku sosial yang baru. Akibat yang terpenting adalah adanya
perubahan-perubahan terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan dan
bidang-bidang lain.
c. Pertentangan (konflik) masyarakat

11
Terjadinya perubahan sosial dan budaya sering kali disebabkan oleh
adanya pertentangan atau konflik dalam masyarakat, baik konflik antara
individu dengan kelompok maupun antara kelompok dengan kelompok.
Pertentangan dapat terjadi antara individu dengan kelompok atau
antara kelompok dengan kelompok. Pada masyarakat tradisional yang
bersifat kolektif, segala kegiatan didasarkan pada kepentingan masyarakat.
Dengan demikian, tidak jarang timbul pertentangan antara kepentingan
individu dengan kelompoknya yang menimbulkan perubahan-perubahan.
Pertentangan antar kelompok mungkin terjadi antara generasi tua dan
muda. Pertentangan generasi sering terjadi dalam masyarakat yang sedang
berkembang dari tahap tradisional menuju modern. Generasi muda yang
belum terbentuk kepribadiannya lebih mudah menerima kebudayaan asing
daripada generasi tua.
d. Terjadinya Pembrontakan atau revolusi
Perubahan sosial dan kebudayaan juga sering terjadi akibat adanya
pembrontakan atau revolusi. Untuk kasus ini sudah banyak contoh yang
dapat kita saksikan. Akibatnya, terjadi pembrontakan atau revolusi
perubahan di tingkat struktur maupun kultur sulit dihindari.
e. Perubahan yang Bersumber dari Luar (Eksternal)
Perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan bisa juga terjadi oleh
adanya faktor dari luar. Perubahan-perubahan yang bersumber dari luar
tersebut adalah sebagai berikut:
f. Perubahan dari Lingkungan alam fisik yang ada di sekitar
Manusia dalam kehidupannya selalu menyatu dengan alam dan
lingkungan sekitarnya, terlebih dalam kehidupan masyarakat tradisional,
yang sangat bergantung terhadap alam. Pemanfaatan lingkungan alam
yang tidak benar akan menimbulkan berbagai bencana, seperti erosi,
banjir, dan kekeringan. Perkembangan pembangunan berhasil
meningkatkan kesejahteraan, tetapi dapat pula menimbulkan pencemaran
lingkungan jika tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan alam,
Pencemaran lingkungan alam akibat limbah pembagunan, antara lain

12
berupa limbah industri, limbah pemukiman kota, limbah kendaraan
bermotor, limbah pertanian, dan limbah parawisata. Oleh karena itu,
lingkungan alam yang banyak tercemar adalah lingkungan sungai, danau,
udara, dan tanah. Negara-negara industri yang sudah maju banyak
mengalami pencemaran dan kerusakan lingkungan yang cukup
memprihatinkan. Contoh tersebut terjadi di negara lain, tetapi juga dapat
terjadi di negara kita jika tidak cepat mengambil langkah-langkah
pencegahan sejak dini.
Dalam suatu masyarakat yang kebiasaannya mula-mula hidup dari
berburu, kemudia menetap di suatu daerah pertania, maka perpindahan itu
akan melahirkan perubahan-perubahan dalam diri masyarakat tersebut,
misalnya timbul lembaga kemasyarakatan baru, yaitu pertanian.
Perubahan yang bersumber pada lingkungan alam fisik, kadang-
kadang disebabkan oleh tindakan para warga masyarakat itu sendiri.
Misalnya, penggunaan tanah tanpa memperhitungkan kelestarian humus
tanah, penebangan hutan tanpa memikirkan penanaman kembali, dan lain
sebagainya.
g. Peperangan
Peperangan dengan negara lain dapat pula menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan, hal ini karena biasanya negara yang menang akan
memaksakan kebudayaannya pada negara yang kalah.
h. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat
mempunyai kecendrungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik.
Artinya, setiap masyarakat memengaruhi masyarakat lainnya di samping
menerima pengaruh dari masyarakat lain.
Namun, apabila hubungan tersebut berjalan melalui alat-alatt
komunikasi massa maka ada kemungkinan pengaruh itu hanya datang dari
satu pihak saj, yaitu masyarakat pengguna alat-alat komunikasi tersebut.
Adapun pihak lain yang menerima pengaruh tanpa mempunyai
kesempatan memberikan pengaruh balik. Apabila pengaruh dari

13
masyarakat tersebut diterima tidak karena paksaan maka hasilnya
dinamakan demonstratiom effect. Proses penerimaan kebudayaan asing di
dalam antropologi budaya disebut akulturasi. Di era globalisasi,
transformasi budaya dilakukan melalui teknologi komunikasi. Negara
yang memiliki keunngulan teknologi komunikasi akan dengan mudah
melakukan transformasi budayanya ke negara-negara lain.
Dalam pertemuan dua kebudayaan tidak selalu akan terjadi proses
saling memengaruhi. Kadang kala pertemuan dua kebudayaan seimbang
akan saling menolak. Keadaan semacam itu dinamakan cultural animosty.
Apabila salah satu dari kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf
teknologi yang lebih tinggi maka yang terjadi adalah proses imitasi, yaitu
peniruan terhadap unsur-unsur kebudayaan lain.

14
Tugas
Mengenal faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Tujuan
Warga belajar diharapkan mampu:
Menjelaskan faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Media
1. Alat tulis
2. Lembar Kerja

Langkah-langkah

4. Bacalah secara seksama materi diatas.


5. Carilah berbagai sumber informasi yang berkaitan dengan materi
Pengertian faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
6. Kemudian, jawablah pertanyaan pada lembar kerja dibawah ini
terkait materi faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya dengan
tepat.

Lembar Kerja (LK) 1.3

Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

1. Sebutkan 3 faktor pendorong penemuan baru dalam masyarakat?


……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. jelaskan perbedaan inovasi dengan discovery?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Berikan Contoh penemuan baru?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. sebutkan faktor penyebab perubahan sosial budaya?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

15
4 Unit 4 Prinsip Perubahan Sosial Budaya

Prinsip perubahan sosial budaya itu berjalan terus-menerus dari suatu waku
ke waktu berikutnya. Contohnya, kita lima tahun yang lalu masih anak-anak dan
kini dewasa. Contoh lainnya adalah pohon jambu yang berada di halaman rumah
kita pada tahun lalu masih kecil dan saat ini sudah besar, bahkan sudah berbuah.
Jadi, perubahan waktu senantiasa membawa akibat perubahan pada keadaan.

Karakteristik dinamika budaya dapat ditentukan oleh beberapa hal, seperti:


1. Perubahan Sosial Budaya Diakibatkan oleh Faktor Waktu
Dinamika budaya diakibatkan oleh faktor waktu disebut juga
perubahan secara alamiah, seperti perubahan pada pertumbuhan manusia,
yang semula disebut bayi, tumbuh menjadi anak-anak, kemudian menjadi
dewasa, menua, dan akhirnya meninggal dunia. Hal itu berlaku pula pada
aspek-aspek kehidupan yang lainnya.
2. Perubahan Sosial Budaya Tidak Bersitat Alamiah
Dinamika budaya yang tidak bersifat alamiah biasanya ada faktor
yang menjadi penyebabnya, misalnya disebabkan adanya faktor kontak
budaya melalui proses peniruan atau pengambilan suatu unsur budaya luar
kemudian dijadikan kepentingan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Perubahan cara ini relatif lebih cepat karena ada proses rangsangan yang
sengaia diciptakan, Jika diperhatikan, kehidupan manusia dan masyarakat
dari waktu ke waku mengalami peningkatan. Peningkatan yang dapat dilihat
dan dirasakan langsung adalah sistem teknologi. Banyaknya penemuan baru
mempermudah masyarakat dalam pemenuhan akan kebutuhan hidupnya.

16
Teknologi tradisional yang dipakai oleh masyarakat banyak yang
diganti dengan teknologi modern dapat meringankan usaha manusia.
Meningkatnya produksi yang dihasilkan akan berdampak pada peningkatan
kehidupan yang lebih baik. Selain itu, kehidupan modern yang ditandai oleh
lebih terbukanya jenis pekerjaan di bidang jasa akan membuka lapangan
kerja, Dengan terbukanya pekerjaan di bidang jasa, seperti telekomunikasi,
perbankan, transportasi, pendidikan, dan tenaga kerja produktif banyak
terserap.
3. Perubahan Berjalan dari Bentuk yang Sederhana Menuju Sesuatu yang
Lebih Rumit
Dinamika budaya berjalan dari bentuk yang sederhana menuiu
sesuatu yang lebih rumit. Contoh bentuk yang sederhana adalah di
kehidupan pedesaan yang sistem kehidupan sosialnya, mata pencaharian
hidupnya, dan teknologi yang digunakan serba terbatas, Di mana untuk
mengolah tanah pertaniannya hanya dengan menggunakan tongkat yang
ujungnya dilancipkan untuk memasukkan biji-bijian dalam tanah, tidak
mengenal pemupukan dan penyemprotan. Sebaliknya, kehidupan di
perkotaan sudah sangat rumit atau kompleks.

4. Perubahan pada Setiap Masyarakat Tingkat Kecepatannya Berbeda-beda


Perbedaan tingkat kecepatan dalam perubahan setiap masyarakat
disebabkan adanya factor-fakor yang memengaruhi, baik faktor-faktor
penghambat maupun faktor pendorong. Dalam kehidupan bermasyarakat
senantiasa ada individu yang setuju ataupun tidak setuju dengan adanya
perubahan.

17
Tugas
Mengenal Prinsip Perubahan Sosial Budaya

Tujuan
Warga belajar diharapkan mampu:
Menjelaskan Prinsip Perubahan Sosial Budaya

Media
1. Alat tulis
2. Lembar Kerja

Langkah-langkah

1. Bacalah secara seksama materi diatas.


2. Carilah berbagai sumber informasi yang berkaitan dengan materi
Pengertian Prinsip Perubahan Sosial Budaya
3. Kemudian, jawablah pertanyaan pada lembar kerja dibawah ini terkait
materi Prinsip Perubahan Sosial Budaya dengan tepat.

Lembar Kerja (LK) 1.4

Prinsip Penyebab Perubahan Sosial Budaya

1. Mengapa perubahan pada setiap masyarakat tingkat kecepatannya


berbeda-beda?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Sebutkan faktor yanag menyebabkan perubahan sosial budaya yang
tidak bersifat alamiah?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. jelaskan yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya diakibatkan
oleh waktu?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. mengapa prinsip perubahan sosial budaya terus menerus berjalan dari
waktu ke waktu?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

18
Unit 5 Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat
5 Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial adalah perubahan sistem dan struktur sosial, kultur sosial
serta fungsi masyarakat yang terikat dengan tempat peristiwa sosial terjadi dan
kurun waktu yang menyangkut masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan
datang.
Perubahan sosial selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat guna
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat itu sendiri. Menghadapi perubahan sosial
perlu antisipasi yang kuat dari setiap individu dalam masyarakat sehingga tidak
terhanyut pada perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada. Ada
beberapa faktor yang mendorong dan menghambat terjadinya perubahan sosial
yaitu sebagai berikut.

1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

a. Kontak dengan kebudayaan lain


Bertemunya budaya yang berbeda menyebabkan manusia saling
berinteraksi dan mampu menghimpun berbagai penemuan yang telah
dihasilkan, baik dari budaya asli maupun budaya asing dan bahkan
perpaduanya.
b. Sistem pendidikan formal yang maju
Dengan adanya sistem pendidikan formal yang maju, sekolah akan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.walaupun sistem pendidikan
di Indonesia telah diprogramkan secara terencana untuk terus maju dan
beberapa hasil olimpiade dunia menunjukan bahwa kualitas beberapa anak
bangsa Indonesia tidak kalah bersaing diforum internasional.
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk
maju
Sebuah hasil karya dapat memotivasi seseorang untuk mengikuti
jejak orang lain. Orang yang menghargai karya orang lain akan memberi
inspiransi pada dirinya untuk mencipta juga. Begitu juga keinginan untuk

19
maju akan memberi semangat untuk berkarya sehingga terjadilah perubahan
sosial.
d. Toleransi atau memiliki sikap mau menerima terhadap perbuatan yang
menyimpang
Apabila ada penyimpangan sosial tetapi tidak sampai melanggar
hukum atau merupakan tindak pidana dan penyimpangan tersebut dalam
batas-batas yang dapat diteloransi oleh anggota masyarakat setempat; maka
penyimpangan yang terjadi justru merupakan awal dari perubahan sosial itu
sendiri.
e. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat (open stratification)
Sistem yang terbuka berarti banyaknya kemungkinan terjadi gerak
sosial baik secara vertikal maupun secara horisontal yang lebih luas untuk
setiap anggota masyarakat. Dampak dari sistem stratifikasi sosial yang
terbuka adalah kesempatan yang seluas-luasnya diberikan kepada individu-
individu untuk mengubah status sosial yang masih rendah menjadi ke lebih
tinggi melalui beberapa saluran yang ada.
f. Penduduk yang heterogen
Masyarakat yang terdiri atas kelompok-kelompok sosial yang
memiliki latar belakang budaya, ras, ideologi, dan hal-hal yang berbeda,
memudahkan terjadinya pertentangan yang menyebabkan guncangan sosial.
Hal tersebut dapat menjadi pendorong perubahan-perubahan dalam
masyarakat untuk mencapai keselarasan sosial.
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Masyarakat yang tidak puas dengan bidang tertentu akan mendorong
perubahan sosial. Perubahan sosial itu dapat diawali oleh olah pikir untuk
menciptakan hal-hal yang baru guna memenuhi kebutuhan hidup. Rasa
tidak puas juga menimbulkan reaksi berupa perlawanan, pertentangan, dan
berbagai gerakan revolusi untuk mengubahnya.
h. Orientasi ke masa depan

20
Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat
masyarakat untuk berfikir maju dan mendorong adanya penemuan baru
yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
i. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berusahan memperbaiki hidupnya
Manusia normal pasti ingin selalu mengubah hidupnya ke arah yang
lebih baik. Usaha adalah keharusan bagi manusia dalam upaya memenuhi
kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber-
sumber daya yang sangat terbatas. Usaha itu sendiri merupakan faktor
pendorong perubahan sosial.
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Faktor-faktor yang menghambat perubahan sosial budaya, antara lain sebagai


berikut.

a. Kurang hubungan dengan masyarakat lain karena kehidupan yang terasing


Masyarakat yang tidak melakukan atau frekuensinya dalam
melakukan kontak sosial sangat sedikit, mengakibatkan tidak terjadinya
tukar-menukar informasi, sehingga tidak mungkin akan terjadi proses
asimilasi, akulturasi yang mampu mengubah kondisi masyarakat tersebut.
Akibatnya masyarakat akan statis, tidak berubah dan menjalankan hidupnya
seperti biasanya saja.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
Ilmu pengetahuan merupakan kunci perubahan yang akan membawa
masyarakat menuju peradaban yang lebih baik. Sehingga apabila
perkembangan ilmu pengetahuan berjalan lambat, yang mungkin
disebabkan masyarakat tersebut hidup secara terasing dan tertutup sehingga
ilmu pengetahuan berjalan lambat dengan sendirinya akan menghambat
perubahan sosial itu sendiri.
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
Sikap masyarakat yang sangat tradisional dalam arti lebih
mengagungkan kepercayaan yang diajarkan oleh nenek moyangnya dan
dianggap kebenaran yang paling mutlak dan tidak dapat diubah sepanjang

21
masa, menghambat masyarakat untuk melakukan perubahan, karena apabila
akan melakukan perubahan nilai-nilai yang diajarkan secara turun temurun
tersebut akan menimbulkan mala petaka.
d. Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuat (vested interest).
Dalam kehidupan di masyarakat akan ada sekelompok individu yang
ingin mempertahankan atau sekedar ingin mewujudkan ambisi pribadi atau
kelompoknya dengan berupaya keras mempertahankan posisinya untuk
tetap berpengaruh di masyarakat. Sehingga apabila ada keinginan untuk
terjadinya perubahan sosial akan diupayakan untuk gagal dan dihambat.
e. Rasa takut adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
Masuknya unsur-unsur dari luar diyakini akan mengakibatkan
ancaman terhadap integrasi kebudayaan dalam sebuah masyarakat.
Sehingga suatu kelompok masyarakat seringkali membatasi diri untuk
menerima unsur budaya dari luar.
f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup.
Sikap demikian dapat dijumpai pada masyarakat yang secara historis
pernah dijajah oleh masyarakat lain. Hal ini kemudian menimbulkan
prasangka ketika masyarakat tersebut berinteraksi dengan masyarakat yang
pernah menjajahnya, karena kawatir peristiwa masa lalu terulang lagi.
g. Hambatan yang bersifat ideologis.
Setiap upaya untuk mengubah masyarakat, ada kalanya harus
bertentangan dengan ideologi yang telah dianut kelompok masyarakat
selama ini. Apabila nilai-nilai yang akan diubah tersebut bertentangan
dengan ideologi yang dianut selama ini,.
h. Adat dan kebiasaan yang mendarah daging.
Kebiasaan merupakan pola-pola perlaku bagi anggota masyrakat
untuk memenuhi kebutuhannya pokoknya. Apabila kemudian pola-pola
perilaku tersebut tidak efektif lagi dalam memenuhi kebutuhan, maka akan
terjadi krisis.

22
Tugas
Mengenal faktor Pendorong dan penghambat Perubahan Sosial Budaya

Tujuan
Warga belajar diharapkan mampu:
Menjelaskan faktor Pendorong dan penghambat Perubahan Sosial Budaya

Media
1. Alat tulis
2. Lembar Kerja

Langkah-langkah

1. Bacalah secara seksama materi diatas.


2. Carilah berbagai sumber informasi yang berkaitan dengan
materi Pengertian faktor Pendorong dan penghambat Perubahan
Sosial Budaya
3. Kemudian, jawablah pertanyaan pada lembar kerja dibawah ini
terkait materi faktor Pendorong dan penghambat Perubahan
Sosial Budaya dengan tepat.

Lembar Kerja (LK) 1.5

Faktor Pendorong dan penghambat Perubahan Sosial Budaya

1. Jelaskan factor penghambat proses perubahan sosial budaya?


……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. jelaskan yang dimaksud dengan orientasu masa depan dan berikan
contohnya?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Mengapa nilai bahwa hidup pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin
diperbaiki?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. sebutkan faktor yang mempengaruhi terjadinya difusi di masyarakat?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

23
Unit 6 Dampak Modernisasi dan Globalisasi terhadap
6 Perubahan Sosial Budaya

1. Pengertian Modernisasi

Modernisasi dan globalisasi sesungguhnya bukanlah dua kata yang


berbeda dan memiliki makna sendiri-sendiri, melainkan memiliki kesatuan
makna yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan karena keduanya menunjuk
kepada perubahan budaya yang diawali oleh perubahan cara berpikir suatu
masyarakat.
Modernisasi merupakan model Barat, artinya bahwa modernisasi lahir di
dunia Barat, yang berawal dari Revolusi Industri di Inggris (1760-1830) dan
Revolusi Politik di Prancis (1789). Menurut Koentjaraningrat modernisasi
adalah usahauntuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia masa kini.
Pengertian lain berasal dari Soerjono Soekanto, ia mengatakan bahwa
modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya terarah dan
didasarkan pada suatu perencanaan. Makna modernisasi kemudian diperjelas
lagi oleh Ogbum dan Nimkoff, bahwa modernisasi harus mengarahkan
masyarakat agar dapat memproyeksikan dirinya ke masa depan yang nyata dan
bukannya pada angan-angan semu. Dengan demikian, modernisasi merupakan
perubahan sikap dan mentalitas, pengetahuan, keterampilan serta struktur sosial
masyarakat menuju suatu kehidupan yang modern. Gejala yang timbul dalam
suatu masyarakat yang sedang mengalami modernisasi ditandai dengan majunya
sistem pendidikan, teknologi, politik, ekonomi dan urbanisasi.

24
2. Pengertian Globalisasi

Istilah globalisasi sangat popular dalam


kurun waktu belakangan ini. Globalisasi
merupakan sebuah gagasan yang banyak
diperbincangkan, globalisasi bukan hanya
sebuah fenomena ekonomi. Menurut Anthony
Giddens globalisasi berkaitan erat dengan
tranformasi ruang dan waktu. Globalsiasi
muncul sejak suksesnya transmisi siaran pertama kali melalui satelit. Sejak saat
itu dan seterusnya, komunikasi yang cepat dan meliputi seluruh dunia bukan
hanya mungkin, bahkan dengan cepat mulai memasuki kehidupan jutaan orang.
M
enurut Roland Roberston, globalisasi adalah sebuah proses yang terjadi
sekarang ini yang mengakibatkan dunia menjadi sebuah “wilayah tunggal”,
“sistem tunggal”, “masyaraka dunia”, “ekumeneglobal” yang berlangsung
dalam gerak yang sangat cepat atau sebuah tatanan dunia yang terlembagakan.
Globalisasi tidak hanya berkaitan dengan sistem berskala besar, tetapi juga
transformasi konteks pengalaman sosial baik yang bersifat lokal, personal
ataupun internasional. Aktivitas kita hari demi hari dengan cepat dipengaruhi
oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi pada belahan lain didunia ini. Sebaliknya
kebiasaaan gaya hidup lokal secara global dipengaruhi oleh kebiasaan gaya
hiduplainnya.

3. Gejala-Gejala Perubahan Sosial Budaya dalam Modernisasi dan


Globalisasi
Modernisasi dan globalisasi merupakan sebuah kenyataan yang tidak
mampu dibendung keberadaannya oleh masyarakat dunia. Jika kita perhatikan
dampak yang sangat terasa akibat munculnya modernisasi dan globalisasi

25
adalah kebiasaan hidup, baik pada masyarakat pedesaan maupun masyarakat
perkotaan.
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang kehidupan
manusia, meliputi:
a. Bidang sosial
Dalam masyarakat modern semakin muncul kelompok-kelompok sosial
baru, seperti kalangan buruh, manajer, intelek dan kalangan profesional,
kelas menengah dan kelas atas. Pada kalangan msayarakat pedesaan di
Indonesia, kebiasaan sosial yang terjadi biasanya didasarkan kepada
hubungan kekeluargaan.
b. Bidang budaya
Fenomena ini tampak dalam masyarakat desa kita dari mulai gaya hidup
yang cenderung sederhana berubah menjadi konsumtif. Seperangkat
elektronik yang menjadi simbol-simbol modernisasi sudah banyak mengisi
rumah-rumah di desa. Bahkan ketika masyarakat Temanggung yang
mayoritas petani tembakau, pada saat panen banyak petani yang
menggunakan lemari es atau kulkas sebagai lemari pakaian. Mereka
mengkonsumsi kulkas hanya memenuhi tuntutan masyarakat modern.
c. Bidang ekonomi

Modernisasi di bidang ekonomi ditandai semakin kompleksnya kebutuhan


manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun
secara besar-besaran untuk memproduksi ekonomi.

d. Bidang teknologi

26
Sistem teknologi dan sederhana yang menjadi ciri utama dalam masyarakat
pedesaan telah berubah dengan menggunakan sistem teknologi modern.
Dalam sistem pertanian pengolahan tanah, pola tanam dan pola panen sudah
menggunakan alat-alat modern.

e. Bidang politik
Proses modernisasi dan globalisasi membawa pengaruh signifikan terhadap
perkembangan politik masyarakat dunia. Proses ini ditandai dengan
semakin banyaknya negara yang lepas dari penjajahan, munculnya negara-
negara yang baru merdeka, tumbuhnya negara-negara demokrasi, lahirnya
lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.
4. Dampak Globalisasi terhadap Budaya Indonesia
a. Guncangan budaya (Culture shock)
Ketidaksesuaian unsur-unsur yang berbeda menghasilkan suatu pola
kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat Indonesia.
b. Kesenjangan kebudayaan (culture lag)
Pertumbuhan atau perubahan unsur-unsru kebudayaan yang mengalami
perubahan tidak sama cepatnya.
c. Globalisasi memperkaya unsur-unsru kebudayaan Indonesia.

27
Tugas
Mengenal Dampak Modernisasi dan Globalisasi terhadap Perubahan Sosial
Budaya
Tujuan
Warga belajar diharapkan mampu: Menjelaskan Dampak Modernisasi dan
Globalisasi terhadap Perubahan Sosial Budaya
Media
1. Alat tulis
2. Lembar Kerja

Langkah-langkah

1. Bacalah secara seksama materi diatas.


2. Carilah berbagai sumber informasi yang berkaitan dengan materi
Dampak Modernisasi dan Globalisasi terhadap Perubahan Sosial
Budaya
3. Kemudian, jawablah pertanyaan pada lembar kerja dibawah ini
terkait materi Carilah berbagai sumber informasi yang berkaitan
dengan materi Dampak Modernisasi dan Globalisasi terhadap
Perubahan Sosial Budaya

Lembar Kerja (LK) 1.6


Dampak Modernisasi dan Globalisasi terhadap Perubahan Sosial
Budaya
1. bagaimana dampak dari globalisasi dan modernisasi?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. gejala apa saja yang ditimbulkan dari perubahan sosial?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. dampak yang seperti apa yang terrjadi akibat perubahan sosial budaya?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. jelaskan apa yang dimaksud dengan modernisasi dalam perubahan
sosial budaya?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

28
Rangkuman

Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu:
1. Perubahan lambat dan perubahan cepat
2. Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan
3. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang pengaruhnya
besar
Faktor faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan budaya dapat dibagi menjadi
dua macam, yaitu :
1. Perubahan yang bersumber dari dalam (internal) meliputi pertumbuhan
penduduk , penemuan baru, pertentangan (konflik) masyarakat dan
terjadinya pemberontakan atau revolusi
2. Perubahan yang bersumber dari luar (eksternal) meliputi perubahan dari
lingkungan alam, fisik, peperangan dan pengaruh kebudayaan masyarakat
lain
Karakteristik perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut :
1. Perubahan sosial budaya diakibatkan oleh faktor waktu
2. Perubahan sosial budaya tidak bersifat alamiah
3. Perubahan berjalan dari bentuk yang sederhana menuju sesuatu yang lebih
rumit
4. Perubahan pada setiap masyarakat tingkat kecepatannya berbeda-beda
Faktor faktor yang mendorong perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut
1. Adanya kontak dengan kebudayaan lain
2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai hasil kerja seseorang disertai dorongan dorongan untuk
maju
4. Sistem terbuka lapisan masyarakat
5. Penduduk yang heterogen
6. Kehidupan masyarakat terhadap bidang bidang kehidupan tertentu
7. Orientasi masa depan
faktor faktor yang menghambat perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut
1. Kurangnya komunikasi dengan masyarakatlain.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. Sikap masyarakat yang masih kuatmemegang tradisi
4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat.
5. Rasa takut akan terjadikegoyahan pada integrasi kebudayaan

29
6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau sikap yang tertutup.
7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
8. Adat atau kebiasaan.
9. Nilai bahwa hidup pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki
Modernisasi merupakan perubahan sikap dan mentalitas, pengetahuan,
keterampilan, serta struktur sosial masyarakat menuju suatu kehidupan yang
modern. Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang
kehidupan seperti sosial, budaya,ekonomi, teknologi dan politik

30
Daftar Pustaka

Giddens, Anthony. 2010. Metode Sosiologi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar


Herabudin. 2015. Pengantar Sosiologi. Bandung: Pustaka Setia
Martono, Nanang. 2014. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali Pers
Setyadi, Elly dan Kholip, Usman. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada
Susanto, Astrid. 2006. Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung: Bina Cipta

31

Anda mungkin juga menyukai