DISUSUN OLEH:
YULITA RAMA DANTI
(061511281722011)
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PLP
DISUSUN OLEH:
YULITA RAMA DANTI
(06151281722011)
Evy Ratna Kartika Waty, M. Pd, Ph.D Yandri Gustiawan, S.E, M.M.
NIP. 195910171988032001 NIP. 19770306200711006
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt atas segala
rahmat hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
PLP yang dilaksanakan di Desa Kurungan Nyawa II Kecamatan Buay
Madang Kabupaten Oku Timur sebagai persyaratan mutlak untuk
menyelesaikan Studi pendidikan Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Sriwijaya.
Tujuan Pengenalan Lingkungan Pendidikan (PLP) yang antara lain
berfungsi untuk mengenalkan berbagai pengalaman dan permasalahan
serta mampu untuk mengembangkan program-program Penmas yang
bermanfaat bagi masyarakat yang tertuang dalam program PLP di
lapangan. Program PLP mahasiswa Penmas diharapkan dapat
memperkaya wawasan keilmuan dan mampu melihat relevansi antara teori
dan konsep yang dipelajari di perkuliahan untuk selanjutnya dikaji dan
dikembangkan. Selain itu, melalui program PLP mahasiswa Penmas ini
diharapkan dapat mewujudkan hubungan kemitraan yang lebih harmonis
antara lembaga akademik dengan lembaga/instansi ataupun masyarakat
desa sebagai tempat pelaksana program dan obyek sasaran belajar
(masyarakat).
3
Waty, M.Pd, Ph.D
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................. i
HalamanPengesahan ....................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................iii
Daftar Isi ......................................................................................... v
Daftar Gambar/Tabel ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
a. Latar Bekalang ................................................................................................. 1
b. Rumusan Masalah dan Ruang lingkup ............................................................ 2
c. Tujuan dan Manfaat ......................................................................................... 9
d. Mitra yang Terlibat ......................................................................................... 10
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN INDIVIDU ............................. 11
a. Deskripsi Wilayah........................................................................................... 11
b. Kegiatan yang dilakukan ................................................................................ 12
c. Waktu kegiatan ............................................................................................... 14
d. Hasil Kegiatan ................................................................................................ 15
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 19
a. Kesimpulan ..................................................................................................... 19
b. Saran ............................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ............................................................................... 21
a. Penyajian data Lapangan ................................................................................ 22
b. Foto-foto kegiatan .......................................................................................... 24
c. Surat-surat ....................................................................................................... 28
d. Daftar kegiatan lapangan ................................................................................ 33
5
Daftar Gambar/Tabel
GAMBAR
Gambar 10. Pemasaran dan pengemasan hasil pertanian di desa Kurungan Nyawa
II………………………………………………………………………………… 27
Gambar 12. Surat Permohonan izin PLP dari Prodi untuk Desa…………………28
Gambar 13. Surat balasan permohonan izin PLP dari Desa untuk Prodi………..29
6
TABEL
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengenalan Lingkungan Pendidikan (PLP) Pendidikan Masyarakat adalah suatu
tahapan persiapan profesional bagi seorang mahasiswa yang sudah memasuki semester
akhir, bertugas di lapangan di bawah bimbingan dosen pembimbing dan Pamong
Lapangan (Perangkat Desa) tempat PLP selama jangka waktu tertentu dengan maksud
mengembangkan kompetensi dalam pengembangan potensi diri. Kegiatan Pengenalan
Lingkungan Pendidikan (PLP) ini dilakukan untuk mewujudkan mahasiswa Penmas
berkualitas yang memiliki multi kecerdasan. Selain itu fungsi dari PLP sendiri adalah
untuk mengenalkan berbagai pengalaman dan permasalahan serta mampu untuk
mengembangkan program-program Penmas yang bermanfaat bagi masyarakat yang
tertuang dalam program PLP di lapangan.
Program PLP mahasiswa Penmas diharapkan dapat memperkaya wawasan
keilmuan dan mampu melihat relevansi antara teori dan konsep yang dipelajari di
perkuliahan untuk selanjutnya dikaji dan dikembangkan. Selain itu, melalui program
PLP mahasiswa Penmas ini diharapkan dapat mewujudkan hubungan kemitraan yang
lebih harmonis antara lembaga akademik dengan lembaga/instansi ataupun masyarakat
desa sebagai tempat pelaksana program dan obyek sasaran belajar (masyarakat).
Keterpaduan unsur tersebut mutlak harus lebih ditingkatkan guna memperkokoh fungsi
serta keberadaan masing-masing pihak dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional pada umumnya. Program PLP sebagai bagian integral dari kurikulum Penmas
merupakan sarana pembelajaran dan pembentukan sikap profesional bagi calon tenaga
kePendidikan Masyarakat yang pada gilirannya akan dapat mewujudkan apa yang
menjadi visi, misi dan tujuan Penmas sebenarnya.
Penyelenggaraan PLP Pendidikan Masyarakat Universitas Sriwijaya ini berbeda
dari tahun sebelumnya, di situasi pandemic Covid-19 melanda dunia, Indonesia juga
mengalami kondisi yang sama dimana seluruh masyarakat dan pemerintah sedang
dalam upaya pemutusan rantai penularan virus corona (Covid-19).
1
Penyelenggaraan PLP ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan pemerintah
setempat menanggulangi, dan mengurangi angka korban yang terkena Covid-19. Selain
itu mahasiswa pendidikan masyarakat diharapkan dapat membantu memberdayakan
masyarakat di tengah situasi ini agar dapat berjalan seperti biasanya dan tetap
menerapkan jaga jarak, menggunakan masker, menjaga kebersihan dan kesehatan, dan
tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada.
Dalam hal ini penulis mengambil tema Pemberdayaan Perempuan dalam masa
pandemi Covid-19 dikarenakan, alasan penulis memilih sasaran perempuan karena
perempuan (Ibu) berperan penting di dalam keluarga dan masyarakat. Perempuan
sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anak, merupakan ujung tonggak dalam
kehidupan di era pandemi ini. Seorang ibu merupakan sosok penting dalam keluarga
untuk mencegah penyebaran virus corona contoh kecilnya seperti ibu tetap menjaga
kesehatan yang ada di dalam keluarga, memberikan makanan bergizi, mengingatkan
anggota keluarga untuk memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan dan
menjaga kebersihan badan.
2
kecerdasan tersebut maka diperlukan program pembelajaran praktik langsung ke
masyarakat yaitu berupa Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) yang antara lain
berfungsi untuk mengenalkan berbagai pengalaman dan permasalahan serta mampu
untuk mengembangkan program-program Penmas yang bermanfaat bagi masyarakat
yang tertuang dalam program PLP di lapangan. Program PLP mahasiswa Penmas
diharapkan dapat memperkaya wawasan keilmuan dan mampu melihat relevansi
antara teori dan konsep yang dipelajari di perkuliahan untuk selanjutnya dikaji dan
dikembangkan. Selain itu, melalui program PLP mahasiswa Penmas ini diharapkan
dapat mewujudkan hubungan kemitraan yang lebih harmonis antara lembaga
akademik dengan lembaga/instansi ataupun masyarakat desa sebagai tempat
pelaksana program dan obyek sasaran belajar (masyarakat). Keterpaduan unsur
tersebut mutlak harus lebih ditingkatkan guna memperkokoh fungsi serta keberadaan
masing-masing pihak dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional pada
umumnya. Program PLP sebagai bagian integral dari kurikulum Penmas merupakan
sarana pembelajaran dan pembentukan sikap profesional bagi calon tenaga
kependidikan Masyarakat yang pada gilirannya akan dapat mewujudkan apa yang
menjadi visi, misi dan tujuan Pendidikan Masyarakat yang sesungguhnya.
Saat ini kita ketahui bersama bahwa masih dihadapkan dengan kondisi pandemi
Covid-19. Di Indonesia sendiri sejak diumumkan pada tanggal 2 Maret lalu hingga
saat ini terus menunjukkan kenaikan angka yang terkonfirmasi Positif Covid-19,
begitupun dengan angka kesembuhan dan kematian akibat Covid-19 yang terus
mengamali pluktuasi. Kondisi ini memaksa kita untuk beradaptasi bahkan mengubah
semua bentuk aktivitas di dalam masyarakat mulai dari menghindari kerumunan, jaga
jarak 1 hingga 2 meter, menggunakan masker, sering mencuci tangan pakai sabun atau
penggunaan handsanitizer.
3
2. Corona Virus (Covid-19)
Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui
menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrme (SARS).
Virus corona paling terbaru yang ditemukan adalah virus corona COVID-19.
Virus ini termasuk penyakit menular dan baru ditemukan di Wuhan, China pada
Desember 2019 yang kemudian menjadi wabah.
Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering.
Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit
tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini bersifat ringan dan terjadi secara bertahap.
Namun, beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun
dan tak merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit
tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang mendapatkan COVID-
19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.
Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis seperti tekanan
darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin terkena penyakit serius.
Orang dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus mendapat perhatian medis.
Menurut WHO, virus corona COVID-19 menyebar orang ke orang melalui tetesan
kecil dari hidung atau mulut yang menyebar ketika seseorang batuk atau
menghembuskan nafas. Tetesan ini kemudian jatuh ke benda yang disentuh oleh orang
lain.Orang tersebut kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut. Berdasarkan studi
yang ada saat ini belum ditemukan penyebaranCOVID-19 melalui udara
bebas.(https://cnbcindonesia.com/)
3. Pemberdayaan Perempuan
a) Pengertian Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan perempuan adalah suatu proses kesadaran dan pembentukan
kapasitas (capacity building) terhadap partisipasi yang lebih besar, kekuasaan dan
pengawasan pembuatan keputusan yang lebih besar dan tindakan transformasi agar
menghasilkan persamaan derajat yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki
4
(Prijono dan Pranaka, 1996).
Pemberdayaan merupakan transformasi hubungan kekuasaan antara laki-laki dan
perempuan pada empat level yang berbeda, yakni keluarga, masyarakat, pasar dan
negara. Posisi perempuan akan membaik hanya ketika perempuan dapat mandiri dan
mampu menguasai atas keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kehidupannya
(Zakiyah, 2010).
Pemberdayaan perempuan menjadi strategi penting dalam meningkatkan peran
perempuan dalam meningkatkan potensi diri agar lebih mampu mandiri dan berkarya.
Kesadaran mengenai peran perempuan mulai berkembang yang diwujudkan dalam
pendekatan program perempuan dalam pembangunan. Hal ini didasarkan pada satu
pemikiran mengenai perlunya kemandirian bagi kaum perempuan, supaya
pembangunan dapat dirasakan oleh semua pihak. Karena perempuan merupakan
sumber daya manusia yang sangat berharga sehingga posisinya di ikut sertakan dalam
pembangunan.
Terdapat dua ciri dari pemberdayaan perempuan. Pertama, sebagai refleksi
kepentingan emansipatoris yang mendorong masyarakat berpartisipasi secara kolektif
dalam pembangunan. Kedua, sebagai proses pelibatan diri individu atau masyarakat
dalam proses pencerahan, penyadaran dan pengorganisasian kolektif sehingga mereka
dapat berpartisipasi (Zakiyah, 2010).
5
2. Meningkatkan kemampuan kaum perempuan dalam kepemimpinan, untuk
meningkatkan posisi tawar-menawar dan keterlibatan dalam setiap
pembangunan baik sebagai perencana, pelaksana, maupun melakukan
monitoring dan evaluasi kegiatan.
3. Meningkatkan kemampuan kaum perempuan dalam mengelola usaha skala
rumah tangga, industri kecil maupun industri besar untuk menunjang
peningkatan kebutuhan rumah tangga, maupun untuk membuka peluang kerja
produktif dan mandiri.
4. Meningkatkan peran dan fungsi organisasi perempuan di tingkat lokal sebagai
wadah pemberdayaan kaum perempuan agar dapat terlibat secara aktif dalam
program pembangunan pada wilayah tempat tinggalnya.
6
1. Membongkar mitos kaum perempuan sebagai pelengkap dalam rumah
tangga. Pada zaman dahulu, muncul anggapan yang kuat dalam masyarakat
bahwa kaum perempuan adalah konco wingking (teman di belakang) bagi
suami serta anggapan warga nunut neraka katut (ke surga ikut, ke neraka
terbawa). Kata nunut dan katut dalam bahasa Jawa berkonotasi pasif dan tidak
memiliki inisiatif, sehingga nasibnya sangat tergantung kepada suami.
2. Memberi beragam ketrampilan bagi kaum perempuan. Strategi ini
bertujuan agar kaum perempuan juga dapat produktif dan tidak
menggantungkan nasibnya terhadap kaum laki-laki. Berbagai ketrampilan bisa
diajarkan, misalnya; ketrampilan menjahit, menyulam serta berwirausaha
dengan membuat kain batik dan berbagai jenis makanan.
3. Memberikan kesempatan seluas-luasnya terhadap kaum perempuan untuk
bisa mengikuti atau menempuh pendidikan seluas mungkin. Hal ini
diperlukan mengingat masih menguatnya paradigma masyarakat bahwa
setinggi-tinggi pendidikan perempuan toh nantinya akan kembali ke dapur.
Inilah yang mengakibatkan masih rendahnya (sebagian besar) pendidikan bagi
perempuan.
Tahap ini merupakan tahap persiapan dalam proses pemberdayaan. Pada tahap ini
pihak pemberdaya/aktor/pelaku pemberdayaan berusaha menciptakan pra-kondisi,
supaya dapat memfasilitasi berlangsungnya proses pemberdayaan yang efektif.
Sentuhan penyadaran akan lebih membuka keinginan dan kesadaran masyarakat
tentang kondisinya saat itu, dengan demikian akan dapat merangsang kesadaran mereka
tentang perlunya memperbaiki kondisi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
7
2. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan
keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar
sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan
Tahap ini merupakan tahap pengayaan atau peningkatan kemampuan intelektual dan
kecakapan keterampilan yang diperlukan supaya mereka dapat membentuk kemampuan
kemandirian. Kemandirian tersebut akan ditandai oleh kemampuan masyarakat dalam
membentuk inisiatif, melahirkan kreasi-kreasi dan melakukan inovasi- inovasi dalam
lingkungannya. Apabila masyarakat dapat melakukan tahap ini, maka masyarakat dapat
secara mandiri melakukan pembangunan.
Menurut Nugroho (2008), terdapat beberapa program yang dapat ditawarkan untuk
pemberdayaan perempuan, yaitu:
8
2. Peningkatan fungsi dan peran organisasi perempuan dalam pemasaran sosial
program-program pemberdayaan. Hal ini penting mengingat selama ini program
pemberdayaan yang ada, kurang disosialisasikan dan kurang melibatkan peran
masyarakat.
3. Pelibatan kelompok perempuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
monitoring semua program pembangunan yang ada. Keterlibatan perempuan
meliputi program pembangunan fisik, penguatan ekonomi, dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
4. Peningkatan kemampuan kepemimpinan perempuan, agar mempunyai posisi
tawar yang setara serta memiliki akses dan peluang untuk terlibat dalam
pembangunan.
5. Peningkatan kemampuan anggota kelompok perempuan dalam bidang usaha
(skala industri kecil/rumah tangga hingga skala industri besar) dengan berbagai
keterampilan yang menunjang seperti kemampuan produksi, kemampuan
manajemen usaha serta kemampuan untuk mengakses kredit dan pemasaran
yang lebih luas.(kajianpustaka.com)
Dapat disimpulkan dari uraian di atas perempuan memegang peran penting dalam
masyarakat dan dapat mendorong tergeraknya kemajuan masyarakat.Dengan adanya
pemberdayaan permpuan ini diharapkan dapat mendorong keluarganya tetap maju dan
melakukan penguatan di masa pandemi covid-19 ini baik di dalam aspek ekonomi,
kesehatan, maupun pendidikan.
9
a. Menambah wawasan tentang ilmu masyarakat.
b. Memberikan pengalaman dalam dunia kemasyarakatan.
c. Sebagai bekal ilmu untuk di masa depan.
2. Bagi Institusi Menambah informasi dan literature tentang keilmuan masyarakat
dan Pemberdayaan Perempuan.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Memberikan informasi tentang ilmu masyarakat dan pemberdayaan perempuan.
4. Bagi Sosial Memberikan informasi tentang pemberdayaan perempuan.
1. Pemerintah Desa
Pemerintah Desa yang terdiri dari Camat Buay Madang, Kepala Desa Kurungan
Nyawa II, Sekertaris Desa Kurungan Nyawa II, beserta perangkat desa lainnya
3. Masyarakat Desa
10
BAB II
A. Deskripsi Wilayah
1. Profil Desa
Desa Kurungan Nyawa II adalah desa pemekaran dari Desa Kurungan Nyawa
Induk pada tahun 2005, kemudian pada tanggal 05 febuari tahun 2005 Desa Kurungan
Nyawa II resmi menjadi Desa Depinitif. Yang terdiri dari 4 Dusun, 8 Satuan
Lingkungan (RT) yang mayoritas masyarakatanya Suku Jawa dan Suku Komering dan
bermata pencaharian pertanian sawah, perkebunan, dan juga perdagangan.
3. Demografi
Jumlah KK : 614 KK
RTM : 162 KK
4. Luas Wilayah :
4.2 KM
11
5. Geografis
1. Persiapan
12
program yang nantinya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan
semaksimal mungkin dapat dimanfaatkan untuk menggali potensi masyarakat
yang belum tergali seluruhnya. Selain itu penyusunan program kerja juga
didasarkan pada usulan dan rekomendasi masyarakat, terutama tokoh-tokoh
masyarakat yang berperan penting di Desa Kurungan Nyawa II dan
ekseternal (pihak-pihak lain yang sekiranya dapat membantu
keberlangsungan, kelancaran serta kesuksesan PLP). Oleh karena itu dengan
adanya proposal kegiatan ini diharapkan nantinya dapat berguna dikemudian
hari.
2. Sosialisasi Program
3. Praktek pembuatan hand sanitizer spray alami untuk Ibu-Ibu Kecamatan Buay
Madang
13
pameran kunjungan rutin Ketua PKK Kabupaten Oku Timur.
C. Waktu Kegiatan
14
9 Menemui Perangkat Desa Izin, 2 September 2020
Perpisahan, melakukan evaluasi, dan
Pemberian kenang-kenangan.
D. Hasil Kegiatan
15
2 8 Agustus 2020 -Mengucapkan salam Di minggu ke-2 pertemuan
dengan masyarakat pemberian
-Pembukaan
materi berupa peran Ibu dalam
-Pemberian
kesejahteraan keluarga, dimana
Pengetahuaan tentang
penulis memberikan penjelasan
Peran Ibu dalam
bagaimana sangat besarnya
kesejahteraan
peran ibu dalam menjaga
keluarga.
komunikasi, dan mendorong
kemajuan keluarga. Peserta
memperlihatkan video singkat
tentang pentingnya komunikasi
di dalam keluarga untuk
menciptakan kebahagian di
dalam keluarga. Kegiatan di
lakukan di rumah Sekertaris
Desa Desa Kurungan Nyawa II
16
lakukan di Kantor Kecamatan
Buay Madang.
17
dan Pemberian Penulis melakukan evaluasi
kenang-kenangan. bersama perangkat desa yang
dihadiri camat Buay Madang II
acara dilakukan sesuai dengan
protokol kesehatan yang ada.
Acara dilakukan di balai Desa
Kurungan Nyawa II, tidak
banyak yang hadir karena
dilakukan nya lagi PSBB di
Kabupaten Oku Timur, tetapi
desa Kurungan Nyawa II
termasuk zona hijau dan belum
adanya korban dari Covid-19
namun desa menutup akses
keluar masuk bagi pendatang.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengenalan Lingkungan Pendidikan (PLP) Pendidikan Masyarakat adalah suatu
tahapan persiapan profesional bagi seorang mahasiswa yang sudah memasuki semester
akhir, bertugas di lapangan di bawah bimbingan dosen pembimbing dan Pamong
Lapangan (Perangkat Desa) tempat PLP selama jangka waktu tertentu dengan maksud
mengembangkan kompetensi dalam pengembangan potensi diri. Kegiatan Pengenalan
Lingkungan Pendidikan (PLP) ini dilakukan untuk mewujudkan mahasiswa Penmas
berkualitas yang memiliki multi kecerdasan. Selain itu fungsi dari PLP sendiri adalah
untuk mengenalkan berbagai pengalaman dan permasalahan serta mampu untuk
mengembangkan program-program Penmas yang bermanfaat bagi masyarakat yang
tertuang dalam program PLP di lapangan.
Program PLP mahasiswa Penmas diharapkan dapat memperkaya wawasan
keilmuan dan mampu melihat relevansi antara teori dan konsep yang dipelajari di
perkuliahan untuk selanjutnya dikaji dan dikembangkan. Selain itu, melalui program
PLP mahasiswa Penmas ini diharapkan dapat mewujudkan hubungan kemitraan yang
lebih harmonis antara lembaga akademik dengan lembaga/instansi ataupun masyarakat
desa sebagai tempat pelaksana program dan obyek sasaran belajar (masyarakat).
Keterpaduan unsur tersebut mutlak harus lebih ditingkatkan guna memperkokoh fungsi
serta keberadaan masing-masing pihak dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional pada umumnya. Program PLP sebagai bagian integral dari kurikulum Penmas
merupakan sarana pembelajaran dan pembentukan sikap profesional bagi calon tenaga
kePendidikan Masyarakat yang pada gilirannya akan dapat mewujudkan apa yang
menjadi visi, misi dan tujuan Penmas sebenarnya.
Jadi PLP ini di harapkan memberikan manfaat bagi
mahasiswa,lingkungannya,akademik,instansi terkait, dan masyarakat. Selain itu PLP ini
diharapkan mahasiswa dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengurangi
jumlah korban Covid-19 dan berbagi pengetahuan dengan masyarakat terkait
pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
19
B. SARAN
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200316135138-37-145175/apa-itu-virus-
corona-dan-cirinya-menurut-situs-who. Diakses pada 18 September 2020.
https://www.kajianpustaka.com/2019/11/pemberdayaan-perempuan-tujuan-strategi-
program-dan-indikator.html. Diakses pada 18 September 2020
21
LAMPIRAN
Gambar 2. Daftar Laporan Penduduk bulan lalu Juli, Daftar penduduk yang lahir,
meninggal, pindah (keluar), datang pindah (masuk).
22
Gambar 3. Peta Denah Lokasi Desa
23
B. Foto-Foto Kegiatan
Gambar 4. Pemberian surat izin PLP kepada Kades Desa Kurungan Nyawa II
24
bersama BKKBN Kabupaten Oku Timur, dan Perangkat Desa di Rumah
Dataku Desa Kurungan Nyawa II
25
Gambar 8. Pemberian materi cara pembuatan hand sanitizer spray,
pemberian handsanitizer spray, dan pemberian masker kepada peserta
yang tidak memakai masker di PKK Kecamatan Buay Madang
26
Gambar 10. Pemasaran dan pengemasan hasil pertanian di desa Kurungan
Nyawa II untuk pameran kunjungan rutin Ketua PKK Kabupaten Oku
Timur.
27
evaluasi, dan Pemberian kenang-kenangan kepada perangkat desa.
C. Surat-Surat
Gambar 12. Surat Permohonan izin PLP dari Prodi untuk Desa
28
Gambar 13. Surat balasan permohonan izin PLP dari Desa untuk Prodi
29
Gambar 14. Penilaian Aspek Personal
30
Gambar 15. Penilaian Aspek Pedagogik
31
Gambar 16. Penilaian Aspek Profesional
32
Gambar 17. Format Daftar Absen
33
3 Bertemu Kepala Desa dan konsultasi 25 Juli 2020
terkait program yang akan di lakukan dan
menerima surat balasan dari desa yang
telah di tanda tangani kepala desa dan
camat buay madang.
34