Anda di halaman 1dari 36

Bidang Ilmu : Kesehatan Masyarakat

LAPORAN PENGBDIAN
MASYARKAT

PENTING NYA SARAPAN PAGI


TERHADAP KESEHATAN SISWA-SISWI
DI SMA NEGERI 04 KOTA BENGKULU

Dosen Pembimbing :
Wulan Angraini, SKM, MKM (0230088801)

Oleh :
Suci Tiara Ningtias 2113201032
Miranti Aprilia 2113201027
Anisa Oktarini 2113201019
Dea Sabrina Putri 2113201041

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul PKMS : Penting nya sarapan pagi terhadap kesehatan


siswa-siswi di SMA NEGERI 04 KOTA
BENGKULU
2. Daftar Mitra : SMA NEGERI 04 KOTA BENGKULU
3. Dosen Pembimbing
a. Nama : Wulan Angraini, SKM, MKM
b. NIDN : 0230088801
c. Fakultas/Prodi : Ilmu Kesehatan/Kesehatan Masyarakat
d. Surel (Email) : wulanangraini@umb.ac.id
4. Anggota Tim PBL (1)
a. Nama : Suci Tiara Ningtias
b. NPN : 2113201032
c. Fakultas/Prodi : Ilmu Kesehatan/Kesehatan Masyarakat
d. Surel (Email) : Sucitiara02@gmail.com
5. Anggota Tim PBL (2)
a. Nama : Miranti Aprilia
b. NPM : 2113201027
c. Fakultas/Prodi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
d. Surel (Email) : timiran02@gmail.com
6. Anggota Tim PBL (3)
a. Nama : Anisa Oktarini
b. NPM : 2113201019
c. Fakultas/Prodi : Ilmu Kesehatan Mayarakat
d. Surel (Email) : Annisaokta978@gmail.com
7. Anggota Tim PBL (4)
a. Nama : Dea Sabrinia Putri
b. NPM : 2113201011
c. Fakultas/Prodi : Ilmu Kesehatan/Kesehatan Masyarakat
d. Surel (Email) : deasabrina65@gmail.com
6. Mahasiswa yang Terlibat : 4 orang
7. Sumber / Nominal : Mitra / Rp. 400.000.00,-
Pendanaan Pengmas
Mengetahui, Bengkulu, 21 Agustus 2023
Dekan Fikes Umb Dosen Pembimbing

Dr. Eva Oktavidiati, M. Si Wulan Angraini, SKM, MKM


NIP. 196810051994022002 NIDN : 0230088801

Menyetujui,
Kepala Sekolah SMA NEGERI 04 KOTA ENGKULU

Sariful Maliki,M.Pd
NIP: 1972060520050221002
ii
RINGKASAN

Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai
jam 9 untuk memenuhi sebagian (15-30%) kebutuhan gizi harian untuk mewujudkan hidup
sehat, aktif, dan cerdas. Berbagai kajian membuktikan bahwa gizi yang cukup dari sarapan
dapat membekali tubuh untuk berpikir, beraktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi.
Bagi anak sekolah, sarapan terbukti dapat meningkatkan kemampuan belajar dan stamina
anak. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memampukan siswa dalam
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang pentingnya sarapan pagi dan
memampukan mereka dalam mengukur dan menentukan status gizi dan mengambil tindakan
preventive yang baik dalam hal menyiapkan sarapan pagi.

Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode "Pendidikan dan Pelatihan kepada


Masyarakat". Dimana, para peserta didik (siswa/siswi) akan diberikan pengajaran dan
praktek dengan tujuan agar mereka mampu memilih atau menentukan sendiri jenis sarapan
sehat dan mampu untuk melakukan penilaian atau pengukuran status gizi mereka. Metode
ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dengan kombinasi "Simulasi".

Selanjutnya, akan dilakukan pemberian materi dan tanya jawab secara langsung
kepada siswa-siwi, untuk mengukur perubahan sikap siswa tentang materi penyuluhan.
Adapun jumlah sampel adalah 70 orang siswa kelas X IPA dan IPS. Kegiatan penyuluhan
ini menemukan hasil bahwa dari 70 anak yang tidak sarapan pagi sebanyak 68 orang siswa.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa 93% tidak melakukan sarapan pagi sewaktu
berangkat kesekolah. Setelah dikonfirmasi, diketahui bahwa 93% siswa tersebut tidak
terbiasa melakukan sarapan pagi. Setelah melakukan penyuluhan ditemukan bahwa semua
siswa mempunyai ketertarikan dan peningkatan ketrampilan.

Kata Kunci: Sarapan Pagi Dan Kesehatan Siswa-siswi

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
RINGKASAN........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1


1.1. Analisis situasi ............................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra ....................................................................... 4
1.3. Tujuan .............................................................................................. 5
1.4. Sasaran ............................................................................................. 5

BAB II. TUJUAN DAN SASARAN.................................................................... 7


2.1. Metode Pelaksanaan ........................................................................ 6
2.2. Jadwal Kegiatan............................................................................... 7
2.3. Pelaksanaan Kegiatan....................................................................... 8

BAB III. KONTRIBUSI MITRA, LUARAN...............................................................18


3.1. Kontribusi Mitra............................................................................... 18
3.2. Luaran ............................................................................................. 18

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 19


4.1. Kesimpulan ...................................................................................... 19
4.2. Saran ................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 20


LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Poster Pashmina PWN ……............................................................... 3


Gambar 2 Model Mekanisme Edukasi Parenting Class...................................... 6
Gambar 3 Koordinasi tim pengabdian dengan PWNA ...................................... 8
Gambar 4 Desain Flyer dan Spanduk.................................................................. 9
Gambar 5 Nara Sumber Memberikan Materi Pertama ....................................... 11
Gambar 6 Pembacaan Puisi ................................................................................ 13
Gambar 7 Peserta Antusias Mengikuti Ice Breaking ......................................... 13
Gambar 8 Penyampaian materi ANEMIA ......................................................... 14
Gambar 9 Duta Kampus UM Bengkulu berbagi tips trik jadi generasi millenial yang
Berprestasi.......................................................................................... 14
Gambar 10 Foto Bersama ..................................................................................... 17

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan kegiatan ..................................................................... 7

Tabel 2 Pelaksanaan Kegiatan................................................................................. 15

Tabel 3 Luaran Tambahan Yang di Capai .............................................................. 18

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta Lokasi Mitra

Lampiran 2 Surat Permohonan Pemateri

Lampiran 3 Berita Acara Parenting Class Pengabdian Kepada Masyarakat

Lampiran 4 Pelaksanaan (Surat Tugas, Daftar Hadir, Berita Acara dan Surat
Keterangan)

Lampiran 5 Surat Keterangan LPPM

Lampiran 6 Kuesioner

Lampiran 7 Hasil Analisis Univariat dan Bivariat

Lampiran 8 Artikel di Media Massa

Lampiran 9 Reprint Screen Shoot Link Youtoube

Lampiran 10 Artikel di Jurnal Pengmas

Lampiran 11 Reprint Buku Cetak Manajemen Bencana di Sekolah (Siap Siaga


Menghadapi Gempa Bumi) Ber ISBN

Lampiran 12 HKI (Print Out HKI Buku Manajemen Bencana di Sekolah dan Print Out
HKI Laporan Pengabdian)

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga
Laporan Pengabdian ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Laporan Pengabdian ini tim
pengabdi sajikan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas kegiatan pengabdian kepada
masyarakat di SMA NEGERI 04 KOTA BENGKULU yang telah selesai dilaksanakan.
Untuk itu tim pengabdi mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak kepala sekolah SMA NEGERI 04 KOTA BENGKULU, Pembina UKS, Dosen
Pembimbing anggota kelompok tim pengabdian masyarakat 04.
Siswa-siswi SMA NEGERI 04 KOTA BENGKULU yang telah ikut berpatisipasi dalam
kegiatan pengabdian masyrakat.
Kami tim pengabdi menyadari dalam laporan pengabdian ini masih kurang sempurna,
untuk itu saran dan masukan untuk perbaikan dimasa mendatang sangat diharapkan. Semoga
Pengabdian ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kesehatan masyarakat khususnya siswa-
siswi SMA NEGERI 04 KOTA BENGKULU.

Bengkulu, Agustus 2023


Tim Pengmas

Kelompok 04 PBL

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Menurut Pergizi Pangan Indonesia (2012) Berbagai studi menunjukkan
masalah tidak sarapan pada anak, remaja, dan orang dewasa di Indonesai masih
memprihatinkan. Prevalensi tidak biasa sarapan pada anak dan remaja 17%-59%
dan pada orang dewasa 31.2% (naskah akademik pekan sarapan nasional). Hasil
analisis data konsumsi pangan Riskesdas 2010 pada 35.000 anak usia sekolah
menunjukkan hampir separuh (44.6%) anak usia sekolah yang sarapan hanya
memperoleh asupan energi kurang dari 15% kebutuhannya saat sarapan, yang
seharusnya 15-30% kebutuhan (Hardinsyah & Aries M, 2012).
Makan pagi merupakan kegiatan mengkonsumsi makanan yang mengandung
gizi seimbang dan memenuhi 20%-25% dari kebutuhan energi total dalam sehari
yang dilakukan pada pagi hari sebelum beraktivitas (Wahyuni, dkk, 2013)Makan
pagi bagi orang dewasa bertujuan memelihara ketahanan fisik, mempertahankan
daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja (Sulastri, dkk,
2012). Kebiasaan makan pagi juga termasuk dalam salah satu tiga belas pesan gizi
seimbang (Mapandin dan Wahida, 2018).
Menurut berbagai kajian, frekuensi makan yang baik adalah 3 kali sehari, hal
ni berarti sarapan pagi hendaknya jangan ditinggalkan dan bisa dilakukan antara
pukul 06.00-08.00 (Khomsan, 2016)Sarapan pagi merupakan suatu kegiatan yang
penting sebelum melakukan aktivitas fisik.
Sarapan pagi hendaknya dilakukan supaya dapat mendukung konsentrasi
belajar dan memberikan kontribusi penting beberapa zat gizi yang diperlukan
tubuh dalam proses fisiologis (Khomsan A, 2016). Sarapan pagi diharapkan dapat
menjaga penyediaan kalori untuk dipergunakan 2 jam pertama pagi hari sebelum
waktunya makanan kecil kira-kira pukul 10.00 akan meningkatkan lagi kalori
yang mungkin sudah berkurang sesudah digunakan (Mochji S, 2020).
Sarapan pagi dapat mempertahankan daya tahan saat bekerja, untuk
memelihara kebugaran jasmani atau ketahanan fisik, membantu memusatkan
pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran serta diperlukan

1
untuk menunjang aktivitas sekolah misalnya pada awal sekolah menengah
pertama khususnya siswa putri. Hal ini dikarenakan terjadi perubahan pola makan
remaja yang berbeda dengan anak-anak ditandai dengan kecenderungan untuk
membatasi asupan makanan dengan melewatkan waktu makan terutama sarapan
pagi (Gizinet, 2019).
Makan pagi sebaiknya mengandung makanan bersumber karbohidrat, protein,
tinggi serat dan rendah lemak.Tidak makan pagi dapat berisiko obesitas dan
memiliki gangguan kesehatan (Saragih, 2010). Di Indonesia prevalensi kelebihan
berat badan pada penduduk di atas usia 18 tahun 2010 menunjukkan angka cukup
tinggi yaitu 21,7% dengan golongan gemuk dan obesitas (Nofalia, 2011)Sering
melewatkan makan pagi juga dapat menyebabkan frekuensi makan yang tidak
teratur, hal ini dapat memicu terjadinya penyakit gastritis atau sakit maag
(Arijanto, dkk, 2018)
Tubuh membutuhkan asupan makanan agar dapat melakukan aktivitas dengan
baik. Pada pagi hari, tubuh membutuhkan asupan energi yang banyak karena pada
pagi hari seseorang melakukan banyak aktivitas. Oleh karena itu, setiap orang
sangat disarankan untuk sarapan pagi agar dapat melakukan aktivitas tanpa
merasa kelelahan. Sarapan pagi adalah suatu kegiatan yang penting sebelum
melakukan aktivitas fisik pada hari itu (Khomsan, 2020)Sarapan sehat sebaiknya
mengandung unsur empat sehat lima sempurna. Ini berarti kita benar-benar telah
mempersiapkan diri.
Tidak menyantap sarapan pagi justru membuat insulin menjadi resisten,
artinya insulin tidak bisa bekerja dengan baik. Akhirnya makan berlebihan pada
pukul 10, 11, 12, 13, dan seterusnya, overeating seperti ini membuat metabolisme
kacau, insulin "capek", akhirnya terkena diabetes (Utami,2020)

2
Gambar 1 : Poster AKG
1.3. Tujuan
Pengabdian Masyarakat Pentingnya Sarapan Pagi terhadap kesehatan Siswa-siswi
di SMAN 04 Kota Bengkulu ini memiliki tujuan :
1. Untuk meningkatkan pentingnya kesadarann sarapan pagi bagi siswa-siswi
2. Untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pentingnya sarapan pagi.
3. Untuk menjadikan kebiasan sarapan pagi agar siswa-siswi menjadi sehat dan
bersemangat

1.4. Sasaran
Lokasi SMA NEGERI 04 Kotan Bengkulu, adalah sesuai dengan yang kita
ketahui bersama bahwa siswa-siswi SMA N 04 Kota Bengkulu sebagian besar
jarang sarapan pagi. Yang menjadi sasaran dalam Pengabdian Masyarakat dalam
tema Pentingnya sarapan pagi bagi kesehatan siswa-siswi SMAN 04 Kota
Bengkulu.

3
BAB II
PELAKSANAAN

2.1. Metode Pelaksanaan


Tidak sarapan membuat kebutuhan harian tubuh akan vitamin dan nutrisi sulit
untuk terpenuhi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sarapan lebih
mungkin untuk memenuhi kebutuhan gizinya secara menyeluruh, baik itu asupan
serat, kalsium, vitamin A, B, C dan vitamin lainnya yang dibutuhkan tubuh.(Della,
Manik,2020)
Sarapan sehat setiap pagi dapat diwujudkan dengan bangun pagi,
mempersiapkan dan mengonsumsi makanan dan minuman pagi sebelum
melakukan ktifitas harian. Sarapan yang baik terdiri dari pangan karbohidrat,
pangan lauk-pauk, sayuran atau buah-buahan dan minuman. Bagi orang yang
tidak biasa makan kudapan pagi dan kudapan siang, porsi makanan saat sarapan
sekitar sepertiga dari total makanan sehari. Bagi orang yang biasa makan kudapan
pagi dan makanan kudapan siang, jumlah porsi makanan sarapan sebaiknya
seperempat dari makanan harian. (Della, Manik,2020)
Model dan mekanisme Edukasi oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat yang
dilakukan tim adalah :

PENTINGNYA
SARAPAN PAGI

SMAN 04 KOTA
BENGKULU PEMBINA
PBL- TIM PENGABDIAN UKS
MASYARAKAT KEL 04

SOSIALISASI PENTINGNYA SARAPAN


PAGI TERHADAP KESEHATAN SISWA- Siswa-siswi  Agent of
SISWI DI SMA N02 KOTA BENGKULU Terbiasa sarapan pagi
menjadi sehat dan
bersemangat

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN


KONSELOR PENTINGNYA SARAPAN
TERHADAP SISW-SISWI
4
Gambar 2 : Model Mekanisme Edukasi Pentingnya Sarapan Pagi

2.2. Jadwal Kegiatan


Kegiatan ini dilakukan selama 2 (Hari) Kamis dan Jumat pada bulan Agustus
2023. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan edukasi tentang pentingnya
sarapan pagi terhadap kesehatan siswa-siswi. Pemberian materi dan tanya jawab
secara langsung kepada siswa siswi di SMA N 04 Kota Bengkulu.
Tabel 1
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NAMA KEGIATAN BULAN AGUSTUS 2023 – MINGGU KE


No
1 2 3 4 5
1 Koordinasi – Komunikasi dengan pihak
PWNA
- Merancang bentuk kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Menetapkan tema kegiatan
- Menentukan nara sumber
- Menentapkan sasaran
- Menentukan waktu pelaksanaan
- Menetapkan tempat pelaksanaan
2 Melakukan persiapan
- Membuat flyer
- Membuat spanduk
- Membuat berita acara
- Membuat absensi
- Membuat PPT
3 Membagi Tugas Tim Pengabdi (dosen
dan mahasiswa yang terlibat)
- Puisi stunting
- Ngobrol santuy
- Ice breaking
4 Pelaksanaan Pengabdian Kemitraan
Masyarakat Stimulus – Parenting Class
5 Penyusunan Laporan
6. Pembuatan artikel publikasi jurnal
pengabdian
7 Monitoring dan Evaluasi

5
2.3. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan edukasi talk show Parenting Class dibagi menjadi 4 tahapan
yaitu yakni tahap koordinasi dan komunikasi dengan pihak mitra (Pashmina
PWNA), persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut).

1. Tahap Koordinasi – Komunikasi dengan pihak PWNA


- Merancang bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan
- Menetapkan tema kegiatan
- Menentukan nara sumber
- Menentapkan sasaran
- Menentukan waktu pelaksanaan
- Menetapkan tempat pelaksanaan

Gambar 3. Koordinasi tim pengabdian dengan PWNA

Sebagai bentuk MOA PWNA dengan LPPM UMB dari MOU yang telah
di tandatangani dan terkait bentuk pengabdian masyarakat yang merupakan
salah satu dari tri dharma dosen maka tema yang di angkat sesuai dengan
permasalahan yang sedang trending di masyarakat saat ini, yaitu stunting. NA
sendiri bisa kita sebut sebagai pemudinya Aisyiyah maka tepat sekali jika
sasaran yang di tetapkan adalah remaja.
Tempat yang seringkali di datangi oleh remaja ada mall. Maka pemilihan
tempat setelah dilakukan koordinasi dengan pihak manajemen Bencoolen

6
mall adalah di Avenue Bencoolen Mall yang merupakan lobi baru dari mall.
Tempat yang terbuka bukan di dalam ruangan akan membuat acara semakin
semarak dan membuat pengunjung tertarik untuk hadir sebagai peserta.
Waktu pelaksanaan sendiri di sepakati pada tanggal 26 Mei 2023 pada
pukul 14.00 sampai dengan 17.30. Pemilihan waktu ini pun menggunakan
pertimbangan bahwa di jam itu sudah mulai ramai pengunjung mall.

2. Tahap Persiapan
Persiapan dimulai dengan pembentukan tim agar berjalan dengan baik
dan teratur. Tahap ini dilakukan setelah koordinasi dan komunikasi dengan
pihak mitra dilaksanakan.
Tim pengabdian yang terdiri dari dosen dan mahasiswa bertindak sebagai
: penyampai kata sambutan, nara sumber, pembaca puisi, pemeraga ice
breaking, duta penyampai ngobrol santuy, pernyiapan sarana prasarana
dengan mitra Pashmina PWNA. Tugas tim meliputi :
a. Membuat flyer dan spanduk

Gambar 4. Desain Flyer dan Spanduk

7
Untuk mempromosikan kegiatan talkshow parenting class, maka di tahap
awal adalah membuat flyer acara yang akan di sebar di semua media sosial.
Dengan menampilkan logo mitra yang terdiri dari Bencoolen Mall sebagai
tempat penyelenggaraan dan Phasmina PWNA beserta LPPM UM
Bengkulu.
b. Membuat kelengkapan administrasi : berita acara, absensi, surat tugas
dosen dan mahasiswa
c. Membuat Power Point (PPT)
d. Menyiapkan spanduk, LCD, kamera, doorprise

3. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini adalah pada hari pelaksanaan talkshow parenting class
pada hari Jumat tanggal 26 Mei 2023. Setting tempat untuk pelaksanaan
edukasi Talk Show Parenting Class di laksanakan di lantai dasar Avenue
Bencoolen Mall Bengkulu. Penyetingan menggunakan konsep talk show
dimana di atas panggung di siapkan 2 buah kursi untuk nara sumber dan
moderator. Untuk peserta kursi di posisikan menghadap narasumber.
Tahap pelaksanaan dapat dilihat pada tabel 2 pelaksanaan kegiatan :
- Kegiatan di awali dengan seluruh peserta mengisi daftar hadir terlebih
dahulu sementara tim menyiapkan seluruh perangkat untuk edukasi
stunting.
- Perwakilan PWNA dan Bencolen mall Kota Bengkulu bertindak sebagai
MC membuka kegiatan parenting class.
- Sambutan dari Kepala LPPM UM Bengkulu

8
a. Penyampaian materi oleh nara sumber tim pengabdian dengan di
moderator oleh PWNA Pashmina

Gambar 5. Nara Sumber Memberikan Materi Pertama

Talk show Parenting Class Di Bencoolen Mall dimulai dengan ketua tim
pengabdian memperkenalkan terlebih dahulu seluruh anggota tim yang ikut
pada saat edukasi. Selanjutnya tim menjelaskan maksud dan tujuan
pengabdian ini. Tim mencairkan suasana dengan menanyakan hal-hal apa
yang generasi muda milenial ketahui tentang stunting dari jawaban-jawaban
yang di dapat, disimpulkan bahwa hampir semua peserta hanya memahami
sepintas, tidak memahami apa yang harus dilakukan untuk mencegah
stunting pada generasi mendatang. Penyampaian garis besar materi oleh
nara sumber : Pengertian stunting, Penyebab dan gejala stunting, Solusi
mengatasi masalah gizi, 5 Pilar penanganan stunting, Pencegahan stunting,
Penanggulangan stunting, Peran remaja sebagai generassi milenial
(terlampir di dalam Power Point)

b. Pembacaan puisi bertema stunting


Tim meyakini bahwa dengan puisi akan disukai peserta karena memiliki
nada dan kata-kata yang sederhana sehingga pesan yang ingin disampaikan
akan mudah dipahami. Puisi bisa menjadi media penyebaran informasi
audiovisual yang sangat efektif dan luar biasa. Puisi yang dibawakan yunita
(mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini) adalah hasil
karyanya sendiri dengan judul :

9
“ STUNTING HILANG GENERASI GEMILANG”
Makanan pas-pasan
Anak harus didahulukan
Bila kemampuan berlebih
Makanan anak harus terpilih
Sebab.....
Bila anak kurang gizi
Rusak jasmani dan rohani
Dia tumbuh tak bermutu
Kembang tak Gemilang
Bila..........
Tumbuh kembang tak seimbang
Anak jadi stunting
Masa depannya suram
Masa depannya kelam
Hidup kecil penuh harapan
Bersaing dalam aspek kehidupan

Mari mari ......


Kita cegah setanting
Jangan nikah muda yang jadi malapetaka
1000 HPK masa cegah yang utama
Bimbing Bina yang sesama
Dengan layanan terpadu
Itulah Wahana posyandu
Stunting lenyap
Keturunan mantap
Stanting hilang
Generasi Gemilang

10
Gambar 6 : Pembacaan Puisi

c. Ice Breaking
Ice breaking adalah kegiatan untuk mencairkan suasana. Saat menjalankan
suatu kegiatan yang membutuhkan fokus dan keseriusan, tak jarang
membuat kita menjadi jenuh dan cepat lelah. Seperti contohnya pada saat
mengikuti seminar, kegiatan belajar, bekerja, maupun rapat.
Demikian juga dengan kegiatan talk show kali ini, maka dari itu pembawa
acara meminta tim pengabdian yang telah di tugaskan memimpin ice
breaking untuk mencairkan suasana.

Gambar 7 : Peserta Antusias Mengikuti Ice Breaking

d. Penyampaian Materi Ke 2

11
Materi kedua bertema “REMAJA HEBAT BEBAS ANEMIA” berisikan :
Pengertian Anemia, Pengertian anemia, Klasifikasi anemia,
Penatalaksanaan, pengkajian, Tanda-tanda anemia, Bagaimana mencegah
anemia, Akibat anemia, Peran remaja sebagai generasi milenial.

Gambar 8 : Penyampaian materi ANEMIA

e. Ngobrol Santuy dengan duta kampus


Dibuat semacam slogan atau yel yel ketika moderator mengucapkan
Generasi Milenial, maka peserta akan menjawab Sehat, Cerdas dan
Berprestasi.

Gambar 9 : Duta Kampus UM Bengkulu berbagi tips trik jadi generasi


millenial yang Berprestasi

Tabel 2 : Pelaksanaan Kegiatan

12
No Kegiatan Waktu Tim Pengabdian Peserta

1. Persiapan 10 menit Mempersiapkan peralatan edukasi talk Menunggu dengan


shw Parenting Class : tertib sambil
Spanduk registrasi
LCD
Camera
Absensi
10 menit Mempersiapkan konsumsi peserta dan Mengkonsumsi
membagikan snack kotak yang
disiapkan tim
3 Pelaksanaan 10 menit a. Pembukaan oleh MC
edukasi b. Kata sambutan Ketua LPPM UM a. Menjawab salam
Parenting Bengkulu b. Mendengarkan
Class c. Salam pembuka manajemen semua materi
Pembukaan Bencoolen mall dan pengenalan diri yang diberikan
tim pengabdi
d. Menyampaikan tentang pashmina
PWNA
e. Menyampaikan tujuan kegiatan
parenting class

4 Inti 90 menit a. Penyampaian garis besar materi a. Mendengarkan


Materi I  Pengertian stunting dengan penuh
 Penyebab dan gejala stunting perhatian
 Solusi mengatasi masalah gizi b. Menanyakan hal-
 5 Pilar penanganan stunting hal yang belum
 Pencegahan stunting jelas
 Penanggulangan stunting c. Memperhatikan
 Peran remaja sebagai generassi jawaban dari
milenial narsum
b. Memberi kesempatan peserta untuk
bertanya
c. Menjawab pertanyaan
d. Evaluasi

5 Ice 15 menit a. Menggunakan gerakan penguin, ice a. Berdiri mengikuti


Breaking breaking dipimpin oleh mahasiswa 3 gerakan ice
orang breaking
b. Pembacaan puisi tentang stunting b. Mendengarkan
oleh mahasiswa puisi

6. Inti 30 menit a. Penyampaian garis besar materi a. Mendengarkan


Materi II  Pengertian anemia dengan penuh
 Klasifikasi anemia perhatian.
 Penatalaksanaan, pengkajian b. Menanyakan
 Tanda-tanda anemia hal-hal yang
 Bagaimana mencegah anemia belum jelas
 Akibat anemia c. Memperhatikan
 Peran remaja sebagai generassi jawaban dari
milenial narsum
c. Memberi kesempatan peserta untuk
bertanya
d. Menjawab pertanyaan
e. Evaluasi

7. Ngorol 30 menit Duta menyampaikan tip dan trik dapat Mendengarkan,


Santuy menjadi duta, menjadi remaja yang sehat bertanya

13
dengan anti stunting.
Duta
8. Penutup 15 menit a. Menyimpulkan (closing statement) a. Mendengarkan
dari nara sumber b. Menjawab
b. Salam penutup salam
c. Foto bersama dengan seluruh peserta c. Foto bersama
talk show parenting class dengan
seluruh tim pengabdian
d. Penandatanganan berita acara
kegiatan

f. Penutup
Acara edukasi Talk Show Parenting Class hari itu ditutup dengan closing
statement dari narasumber JANGAN MENIKAH DINI yang sejalan dengan
hasil penelitiannya menemukan terdapat korelasi antara usia menarche dengan
umur menikah. Semakin cepat mengalami menstruasi maka semakin cepat
menikah. Usia menarche menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap
kejadian pernikahan usia dini. Pengetahuan remaja putri yang kurang akan
memiliki resiko 6,19 kali akan menikah dini dibandingkan dengan remaja putri
yang memiliki pengetahuan baik.(Angraini et al., 2019). Tanpa dibekali dengan
pengetahuan, maka remaja tidak sadar bahwa mereka belum siap secara organ
reproduksi dan akan menghasilkan generasi yang stunting.
Dilanjutjan dengan foto bersama seluruh tim pengabdian, mitra pihak PWNA,
Manajemen Bencoolen Mall, duta anemia, duta kampus UM Bengkulu, dosen
prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UM Bengkulu dan
seluruh peserta.

14
Gambar 10. Foto Bersama

4. Tahap evaluasi dan rencana perbaikan


Evaluasi adalah salah satu komponen yang paling penting dari akhir kegiatan.
Evaluasi berbentuk interaksi aktif dari peserta yang bertanya, diantara
pertanyaannya adalah :
a. Apakah bisa yang sudah remaja stunting untuk dapat kembali normal ?
Jawab : Sudah terlambat, makanya generasi remaja generasi milenial calon
ayah dan calon ibu untuk generasi selanjutnya tidak melahirkan anak yg
stunting lagi.
b. Banyak keluarga atau orang tua ketika anaknya di diagnose stunting justru
tidak terima dan menolak untuk mendapatkan bantuan pelayanan
kesehatan. Apa yang bisa kami lakukan tentunya sebagai remaja yang
paham tentang stunting ini ?
Jawab : Dengan memberikan pemahaman secara terus menerus dengan
sabar.
Beberapa hal berikut yang perlu dipertimbangkan sehingga nanti menjadi
rencana perbaikan adalah :
a. Apakah peserta memahami materi yang diberikan
b. Siapa saja yang berperan aktif dalam kegiatan
c. Apakah hal - hal yang sudah baik dan hal - hal yang masih perlu diperbaiki

BAB III
KONTRIBUSI MITRA, LUARAN

3.1. Kontribusi Mitra


Mitra yang terlibat adalah Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) dan
Bencoolen Mall.. Adapun kontribusi mitra adalah :
1. Menyediakan tempat untuk kegiatan Edukasi Talk Show Parenting Class
dengan tema “ Generasi Milenian Anti Stunting”.
2. Membuat desain flyer dan spanduk
3. Menyiapkan Moderator dan MC kegiatan

15
4. Menyiapkan Banner
5. Menyiapkan konsumsi snack kotak

3.2. Luaran
Dari rangkaian kegiatan program PKMS yang telah dilaksanakan,beberapa
luaran yang direncanakan diantaranya seperti Tabel berikut:

Tabel 3 : Luaran Yang di Rencanakan

No Jenis Luaran Uraian Luaran


1. Publikasi ilmiah di jurnal Draft artikel di Jurnal
pengabdian masyarakat yang Pengabdian Masyarakat Bumi
Raflesia
terakreditasi

2. Video pelaksanaan kegiatan yang Video akan di unggah di


dapat di akses (Youtube) channel youtube ketua

3. HAKY Laporan Pengabdian Parenting Class “Generasi


Kepada Masyarakat Millenial Anti Stunting”
dengan pemilik Haky
Universitas
Muhammadiyah Bengkulu

16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KESIMPULAN
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan mitra
Phasmina PWNA menggunakan metode edukasi Talk Show Parenting Class
dengan sasaran peserta Remaja sebagai Agent of Change, Calon Pasangan Muda,
Calon Ibu Hamil, Calon Ibu Menyusui.
1. Meningkatnya pengetahuan remaja tentang stunting
2. Meningkatnya pengetahuan remaja tentang anemia
3. Menjadikan remaja tangguh yang dapat menekan angka generasi stunting
masa depan.dan terputusnya mata rantai stunting.
5. Untuk menjadikan remaja sebagai konselor sebaya dengan edu-sama

4.2. SARAN
1. Pashmina Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah terus melakukan kegiatan ini
sampai terputusnya mata rantai stunting.
2. Di bentuknya segera remaja yang akan menjadi konselor sebaya (Edu-sama)
3. Remaja mau menjadi anggota Pashmina yang bergerak untuk menghasilkan
Remaja sehat generasi hebat. Layanan pashmina Pos IMT (Indeks Masa
Tubuh), Pos cek HB, Pos konsultasi Psikologi, Pos Edukasi

17
DAFTAR PUSTAKA

Angraini, W., Amin, M., Pratiwi, B. A., Febriawati, H., & Yanuarti, R. (2013).
Pengetahuan Ibu, Akses Air Bersih dan Diare dengan Stunting di PUSKESMAS
Aturan Mumpo Bengkulu Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1), 100–105.
Angraini, W., Pratiwi, B. A., Febriawati, H., Yanuarti, R., Anita, B., & Oktarianita, O.
(2019). Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pernikahan Usia Dini. Jurnal
Biometrika Dan Kependudukan, 8(2), 183.
https://doi.org/10.20473/jbk.v8i2.2019.183-191
Anis Millati, N., & Salsabila Kirana, T. (2021). Cegah stunting sebelum genting
“Peran Remaja Dalam Pencegahan Stunting” (A. Dharmawan (ed.); Cetakan
ke). PT Gramedia.
Juniawati, S. (2014). PROGRAM TALK SHOW DAN RUANG PUBLIC SPHERE :
UPAYA MEDIA SEBAGAI INDUSTRI PRO PUBLIK. Jurnal Al Hikmah :
Jurnal Dakwah IAIN Pontianak, 8(2), 49–59.

18
LAMPIRAN 1

Peta Lokasi Mitra


Lokasi mitra terjadap Universitas Muhammadiyah Bengkulu sebagai institusi pengusul
memiliki beberapa jalur alternatif. Jalur pertama dengan jarak 7,8 KM dapat ditempuh
dengan waktu 16 menit. Jalur kedua dengan jarak 6,8 KM dapat ditempuh dengan
waktu + 17 menit; dan Jalur ketiga dengan jarak tempuh 8,0 KM dapat ditempuh
dengan waktu + 16 menit. Semua jalur merupakan akses jalan yang dapat dilalui oleh
kendaraan Roda 4.

Gambar Peta Lokasi Bencoelen Indah Mall Bengkulu dan Universitas


Muhammadiyah Bengkulu

19
LAMPIRAN 2

20
21
LAMPIRAN 4

22
LA

23
L

24
LAMPIRAN 5

25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai