LAPORAN PENGBDIAN
MASYARKAT
Dosen Pembimbing :
Wulan Angraini, SKM, MKM (0230088801)
Oleh :
Suci Tiara Ningtias 2113201032
Miranti Aprilia 2113201027
Anisa Oktarini 2113201019
Dea Sabrina Putri 2113201041
i
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Kepala Sekolah SMA NEGERI 04 KOTA ENGKULU
Sariful Maliki,M.Pd
NIP: 1972060520050221002
ii
RINGKASAN
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai
jam 9 untuk memenuhi sebagian (15-30%) kebutuhan gizi harian untuk mewujudkan hidup
sehat, aktif, dan cerdas. Berbagai kajian membuktikan bahwa gizi yang cukup dari sarapan
dapat membekali tubuh untuk berpikir, beraktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi.
Bagi anak sekolah, sarapan terbukti dapat meningkatkan kemampuan belajar dan stamina
anak. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memampukan siswa dalam
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang pentingnya sarapan pagi dan
memampukan mereka dalam mengukur dan menentukan status gizi dan mengambil tindakan
preventive yang baik dalam hal menyiapkan sarapan pagi.
Selanjutnya, akan dilakukan pemberian materi dan tanya jawab secara langsung
kepada siswa-siwi, untuk mengukur perubahan sikap siswa tentang materi penyuluhan.
Adapun jumlah sampel adalah 70 orang siswa kelas X IPA dan IPS. Kegiatan penyuluhan
ini menemukan hasil bahwa dari 70 anak yang tidak sarapan pagi sebanyak 68 orang siswa.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa 93% tidak melakukan sarapan pagi sewaktu
berangkat kesekolah. Setelah dikonfirmasi, diketahui bahwa 93% siswa tersebut tidak
terbiasa melakukan sarapan pagi. Setelah melakukan penyuluhan ditemukan bahwa semua
siswa mempunyai ketertarikan dan peningkatan ketrampilan.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 Pelaksanaan (Surat Tugas, Daftar Hadir, Berita Acara dan Surat
Keterangan)
Lampiran 6 Kuesioner
Lampiran 12 HKI (Print Out HKI Buku Manajemen Bencana di Sekolah dan Print Out
HKI Laporan Pengabdian)
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga
Laporan Pengabdian ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Laporan Pengabdian ini tim
pengabdi sajikan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas kegiatan pengabdian kepada
masyarakat di SMA NEGERI 04 KOTA BENGKULU yang telah selesai dilaksanakan.
Untuk itu tim pengabdi mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak kepala sekolah SMA NEGERI 04 KOTA BENGKULU, Pembina UKS, Dosen
Pembimbing anggota kelompok tim pengabdian masyarakat 04.
Siswa-siswi SMA NEGERI 04 KOTA BENGKULU yang telah ikut berpatisipasi dalam
kegiatan pengabdian masyrakat.
Kami tim pengabdi menyadari dalam laporan pengabdian ini masih kurang sempurna,
untuk itu saran dan masukan untuk perbaikan dimasa mendatang sangat diharapkan. Semoga
Pengabdian ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kesehatan masyarakat khususnya siswa-
siswi SMA NEGERI 04 KOTA BENGKULU.
Kelompok 04 PBL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
untuk menunjang aktivitas sekolah misalnya pada awal sekolah menengah
pertama khususnya siswa putri. Hal ini dikarenakan terjadi perubahan pola makan
remaja yang berbeda dengan anak-anak ditandai dengan kecenderungan untuk
membatasi asupan makanan dengan melewatkan waktu makan terutama sarapan
pagi (Gizinet, 2019).
Makan pagi sebaiknya mengandung makanan bersumber karbohidrat, protein,
tinggi serat dan rendah lemak.Tidak makan pagi dapat berisiko obesitas dan
memiliki gangguan kesehatan (Saragih, 2010). Di Indonesia prevalensi kelebihan
berat badan pada penduduk di atas usia 18 tahun 2010 menunjukkan angka cukup
tinggi yaitu 21,7% dengan golongan gemuk dan obesitas (Nofalia, 2011)Sering
melewatkan makan pagi juga dapat menyebabkan frekuensi makan yang tidak
teratur, hal ini dapat memicu terjadinya penyakit gastritis atau sakit maag
(Arijanto, dkk, 2018)
Tubuh membutuhkan asupan makanan agar dapat melakukan aktivitas dengan
baik. Pada pagi hari, tubuh membutuhkan asupan energi yang banyak karena pada
pagi hari seseorang melakukan banyak aktivitas. Oleh karena itu, setiap orang
sangat disarankan untuk sarapan pagi agar dapat melakukan aktivitas tanpa
merasa kelelahan. Sarapan pagi adalah suatu kegiatan yang penting sebelum
melakukan aktivitas fisik pada hari itu (Khomsan, 2020)Sarapan sehat sebaiknya
mengandung unsur empat sehat lima sempurna. Ini berarti kita benar-benar telah
mempersiapkan diri.
Tidak menyantap sarapan pagi justru membuat insulin menjadi resisten,
artinya insulin tidak bisa bekerja dengan baik. Akhirnya makan berlebihan pada
pukul 10, 11, 12, 13, dan seterusnya, overeating seperti ini membuat metabolisme
kacau, insulin "capek", akhirnya terkena diabetes (Utami,2020)
2
Gambar 1 : Poster AKG
1.3. Tujuan
Pengabdian Masyarakat Pentingnya Sarapan Pagi terhadap kesehatan Siswa-siswi
di SMAN 04 Kota Bengkulu ini memiliki tujuan :
1. Untuk meningkatkan pentingnya kesadarann sarapan pagi bagi siswa-siswi
2. Untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pentingnya sarapan pagi.
3. Untuk menjadikan kebiasan sarapan pagi agar siswa-siswi menjadi sehat dan
bersemangat
1.4. Sasaran
Lokasi SMA NEGERI 04 Kotan Bengkulu, adalah sesuai dengan yang kita
ketahui bersama bahwa siswa-siswi SMA N 04 Kota Bengkulu sebagian besar
jarang sarapan pagi. Yang menjadi sasaran dalam Pengabdian Masyarakat dalam
tema Pentingnya sarapan pagi bagi kesehatan siswa-siswi SMAN 04 Kota
Bengkulu.
3
BAB II
PELAKSANAAN
PENTINGNYA
SARAPAN PAGI
SMAN 04 KOTA
BENGKULU PEMBINA
PBL- TIM PENGABDIAN UKS
MASYARAKAT KEL 04
5
2.3. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan edukasi talk show Parenting Class dibagi menjadi 4 tahapan
yaitu yakni tahap koordinasi dan komunikasi dengan pihak mitra (Pashmina
PWNA), persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut).
Sebagai bentuk MOA PWNA dengan LPPM UMB dari MOU yang telah
di tandatangani dan terkait bentuk pengabdian masyarakat yang merupakan
salah satu dari tri dharma dosen maka tema yang di angkat sesuai dengan
permasalahan yang sedang trending di masyarakat saat ini, yaitu stunting. NA
sendiri bisa kita sebut sebagai pemudinya Aisyiyah maka tepat sekali jika
sasaran yang di tetapkan adalah remaja.
Tempat yang seringkali di datangi oleh remaja ada mall. Maka pemilihan
tempat setelah dilakukan koordinasi dengan pihak manajemen Bencoolen
6
mall adalah di Avenue Bencoolen Mall yang merupakan lobi baru dari mall.
Tempat yang terbuka bukan di dalam ruangan akan membuat acara semakin
semarak dan membuat pengunjung tertarik untuk hadir sebagai peserta.
Waktu pelaksanaan sendiri di sepakati pada tanggal 26 Mei 2023 pada
pukul 14.00 sampai dengan 17.30. Pemilihan waktu ini pun menggunakan
pertimbangan bahwa di jam itu sudah mulai ramai pengunjung mall.
2. Tahap Persiapan
Persiapan dimulai dengan pembentukan tim agar berjalan dengan baik
dan teratur. Tahap ini dilakukan setelah koordinasi dan komunikasi dengan
pihak mitra dilaksanakan.
Tim pengabdian yang terdiri dari dosen dan mahasiswa bertindak sebagai
: penyampai kata sambutan, nara sumber, pembaca puisi, pemeraga ice
breaking, duta penyampai ngobrol santuy, pernyiapan sarana prasarana
dengan mitra Pashmina PWNA. Tugas tim meliputi :
a. Membuat flyer dan spanduk
7
Untuk mempromosikan kegiatan talkshow parenting class, maka di tahap
awal adalah membuat flyer acara yang akan di sebar di semua media sosial.
Dengan menampilkan logo mitra yang terdiri dari Bencoolen Mall sebagai
tempat penyelenggaraan dan Phasmina PWNA beserta LPPM UM
Bengkulu.
b. Membuat kelengkapan administrasi : berita acara, absensi, surat tugas
dosen dan mahasiswa
c. Membuat Power Point (PPT)
d. Menyiapkan spanduk, LCD, kamera, doorprise
3. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini adalah pada hari pelaksanaan talkshow parenting class
pada hari Jumat tanggal 26 Mei 2023. Setting tempat untuk pelaksanaan
edukasi Talk Show Parenting Class di laksanakan di lantai dasar Avenue
Bencoolen Mall Bengkulu. Penyetingan menggunakan konsep talk show
dimana di atas panggung di siapkan 2 buah kursi untuk nara sumber dan
moderator. Untuk peserta kursi di posisikan menghadap narasumber.
Tahap pelaksanaan dapat dilihat pada tabel 2 pelaksanaan kegiatan :
- Kegiatan di awali dengan seluruh peserta mengisi daftar hadir terlebih
dahulu sementara tim menyiapkan seluruh perangkat untuk edukasi
stunting.
- Perwakilan PWNA dan Bencolen mall Kota Bengkulu bertindak sebagai
MC membuka kegiatan parenting class.
- Sambutan dari Kepala LPPM UM Bengkulu
8
a. Penyampaian materi oleh nara sumber tim pengabdian dengan di
moderator oleh PWNA Pashmina
Talk show Parenting Class Di Bencoolen Mall dimulai dengan ketua tim
pengabdian memperkenalkan terlebih dahulu seluruh anggota tim yang ikut
pada saat edukasi. Selanjutnya tim menjelaskan maksud dan tujuan
pengabdian ini. Tim mencairkan suasana dengan menanyakan hal-hal apa
yang generasi muda milenial ketahui tentang stunting dari jawaban-jawaban
yang di dapat, disimpulkan bahwa hampir semua peserta hanya memahami
sepintas, tidak memahami apa yang harus dilakukan untuk mencegah
stunting pada generasi mendatang. Penyampaian garis besar materi oleh
nara sumber : Pengertian stunting, Penyebab dan gejala stunting, Solusi
mengatasi masalah gizi, 5 Pilar penanganan stunting, Pencegahan stunting,
Penanggulangan stunting, Peran remaja sebagai generassi milenial
(terlampir di dalam Power Point)
9
“ STUNTING HILANG GENERASI GEMILANG”
Makanan pas-pasan
Anak harus didahulukan
Bila kemampuan berlebih
Makanan anak harus terpilih
Sebab.....
Bila anak kurang gizi
Rusak jasmani dan rohani
Dia tumbuh tak bermutu
Kembang tak Gemilang
Bila..........
Tumbuh kembang tak seimbang
Anak jadi stunting
Masa depannya suram
Masa depannya kelam
Hidup kecil penuh harapan
Bersaing dalam aspek kehidupan
10
Gambar 6 : Pembacaan Puisi
c. Ice Breaking
Ice breaking adalah kegiatan untuk mencairkan suasana. Saat menjalankan
suatu kegiatan yang membutuhkan fokus dan keseriusan, tak jarang
membuat kita menjadi jenuh dan cepat lelah. Seperti contohnya pada saat
mengikuti seminar, kegiatan belajar, bekerja, maupun rapat.
Demikian juga dengan kegiatan talk show kali ini, maka dari itu pembawa
acara meminta tim pengabdian yang telah di tugaskan memimpin ice
breaking untuk mencairkan suasana.
d. Penyampaian Materi Ke 2
11
Materi kedua bertema “REMAJA HEBAT BEBAS ANEMIA” berisikan :
Pengertian Anemia, Pengertian anemia, Klasifikasi anemia,
Penatalaksanaan, pengkajian, Tanda-tanda anemia, Bagaimana mencegah
anemia, Akibat anemia, Peran remaja sebagai generasi milenial.
12
No Kegiatan Waktu Tim Pengabdian Peserta
13
dengan anti stunting.
Duta
8. Penutup 15 menit a. Menyimpulkan (closing statement) a. Mendengarkan
dari nara sumber b. Menjawab
b. Salam penutup salam
c. Foto bersama dengan seluruh peserta c. Foto bersama
talk show parenting class dengan
seluruh tim pengabdian
d. Penandatanganan berita acara
kegiatan
f. Penutup
Acara edukasi Talk Show Parenting Class hari itu ditutup dengan closing
statement dari narasumber JANGAN MENIKAH DINI yang sejalan dengan
hasil penelitiannya menemukan terdapat korelasi antara usia menarche dengan
umur menikah. Semakin cepat mengalami menstruasi maka semakin cepat
menikah. Usia menarche menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap
kejadian pernikahan usia dini. Pengetahuan remaja putri yang kurang akan
memiliki resiko 6,19 kali akan menikah dini dibandingkan dengan remaja putri
yang memiliki pengetahuan baik.(Angraini et al., 2019). Tanpa dibekali dengan
pengetahuan, maka remaja tidak sadar bahwa mereka belum siap secara organ
reproduksi dan akan menghasilkan generasi yang stunting.
Dilanjutjan dengan foto bersama seluruh tim pengabdian, mitra pihak PWNA,
Manajemen Bencoolen Mall, duta anemia, duta kampus UM Bengkulu, dosen
prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UM Bengkulu dan
seluruh peserta.
14
Gambar 10. Foto Bersama
BAB III
KONTRIBUSI MITRA, LUARAN
15
4. Menyiapkan Banner
5. Menyiapkan konsumsi snack kotak
3.2. Luaran
Dari rangkaian kegiatan program PKMS yang telah dilaksanakan,beberapa
luaran yang direncanakan diantaranya seperti Tabel berikut:
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KESIMPULAN
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan mitra
Phasmina PWNA menggunakan metode edukasi Talk Show Parenting Class
dengan sasaran peserta Remaja sebagai Agent of Change, Calon Pasangan Muda,
Calon Ibu Hamil, Calon Ibu Menyusui.
1. Meningkatnya pengetahuan remaja tentang stunting
2. Meningkatnya pengetahuan remaja tentang anemia
3. Menjadikan remaja tangguh yang dapat menekan angka generasi stunting
masa depan.dan terputusnya mata rantai stunting.
5. Untuk menjadikan remaja sebagai konselor sebaya dengan edu-sama
4.2. SARAN
1. Pashmina Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah terus melakukan kegiatan ini
sampai terputusnya mata rantai stunting.
2. Di bentuknya segera remaja yang akan menjadi konselor sebaya (Edu-sama)
3. Remaja mau menjadi anggota Pashmina yang bergerak untuk menghasilkan
Remaja sehat generasi hebat. Layanan pashmina Pos IMT (Indeks Masa
Tubuh), Pos cek HB, Pos konsultasi Psikologi, Pos Edukasi
17
DAFTAR PUSTAKA
Angraini, W., Amin, M., Pratiwi, B. A., Febriawati, H., & Yanuarti, R. (2013).
Pengetahuan Ibu, Akses Air Bersih dan Diare dengan Stunting di PUSKESMAS
Aturan Mumpo Bengkulu Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1), 100–105.
Angraini, W., Pratiwi, B. A., Febriawati, H., Yanuarti, R., Anita, B., & Oktarianita, O.
(2019). Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pernikahan Usia Dini. Jurnal
Biometrika Dan Kependudukan, 8(2), 183.
https://doi.org/10.20473/jbk.v8i2.2019.183-191
Anis Millati, N., & Salsabila Kirana, T. (2021). Cegah stunting sebelum genting
“Peran Remaja Dalam Pencegahan Stunting” (A. Dharmawan (ed.); Cetakan
ke). PT Gramedia.
Juniawati, S. (2014). PROGRAM TALK SHOW DAN RUANG PUBLIC SPHERE :
UPAYA MEDIA SEBAGAI INDUSTRI PRO PUBLIK. Jurnal Al Hikmah :
Jurnal Dakwah IAIN Pontianak, 8(2), 49–59.
18
LAMPIRAN 1
19
LAMPIRAN 2
20
21
LAMPIRAN 4
22
LA
23
L
24
LAMPIRAN 5
25
26
27
28