Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

EDUKASI GIZI BERBASIS IT PADA KASUS BALITA STUNTING


DI POSYANDU DEWI SARTIKA 2 RW 02 KELURAHAN SUMBERSARI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG
KELURAHAN SUMBERSARI

INTERNSHIP PROFESI DIETISIEN ROTASI GIZI MASYARAKAT


07 FEBRUARI – 02 APRIL

DISUSUN OLEH
ELMA NATALIA ANGGRAENI – P17112215011
Mahasiswi Program Studi Profesi Dietisien
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PROFESI DIETISIEN MALANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Edukasi Gizi Berbasis IT


Nama : Elma Natalia Anggraeni
NIM : P17112215011
Telah diperiksa dan disetujui untuk ditindaklanjuti

Malang, 9 April 2022

Mengetahui,
Supervisor / Dosen Pembimbing

I Nengah Tanu Komalyna, DCN, SE, M.Kes., RD


NIP. 19650301 198803 1 055

Ahli Gizi Puskesmas/CI

Fifin Eka Nurrachmah, S.Gz


Puji Rahayu, S.ST, RD
NIP. 19830111 201001 2 015
NIP. 19720929 200312 2 003

Kepala Puskesmas Dinoyo Ketua Program Studi


Pendidikan Profesi Dietisien

dr. Ida Megawati Dr. T. Dra. Nurul Hakimah, SST., M.Kes


NIP. 19700412 199803 2 008 NIP. 19680623 199203 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yangg Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan laporan Media Edukasi Gizi Berbasis IT pada praktik kerja profesi
(Internship) rotasi gizi masyarakat di Puskesmas Dinoyo Kota Malang untuk
memenuhi tugas Internship rotasi gizi masyarakat. Sehubungan dengan selesainya
penulisan laporanl ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Budi Susatia, S.Kp, M.Kes., selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes


Malang
2. Tapriadi, SKM, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang
3. Dr.T. Dra. Nurul Hakimah, SST., M.Kes., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Dietisien Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
4. dr. Ida Megawati, selaku Kepala UPT Puskesmas Dinoyo
5. Sugeng Iwan Setiabudi, STP, M.Kes, selaku supervisor Rotasi Gizi Masyarakat
6. I NengahTanu Komalyna, DCN, SE, M.Kes., RD selaku supervisor Rotasi Gizi
Masyarakat
7. Puji Rahayu, S.ST, RD., selaku Kepala Unit Gizi dan pembimbing lapangan
selama Rotasi Gizi Masyarakat di Puskesmas Dinoyo
8. Fifin Eka N., S.Gz, selaku ahli gizi dan pembimbing lapangan selama Rotasi Gizi
Masyarakat Puskesmas Dinoyo

9. Dwi Ayu Febiyanti, Amd.Gz selaku ahli gizi Puskesmas Dinoyo

10. Karyawan dan Staff Puskesmas Dinoyo yang telah membantu selama proses
Internship berlangsung
11. Serta semua pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk
perbaikan laporan ini kedepannya.

Malang, 9 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................. 2
D. Kerangka Berpikir...............................................................................................3
BAB II METODE EVALUASI MEDIA BERBASIS IT.............................................................4
A. Waktu dan Tempat.............................................................................................4
B. Sasaran.............................................................................................................. 4
C. Alat dan Bahan...................................................................................................4
D. Jenis dan Teknis Pengumpulan Data.................................................................4
E. Teknik Analisis Data...........................................................................................5
F. Teknik Penyajian Data........................................................................................5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................6
A. Konsep Dasar Media..........................................................................................6
B. Rancangan Media...............................................................................................8
C. Manfaat............................................................................................................... 9
D. Aplikasi...............................................................................................................9
E. Evaluasi Media.................................................................................................11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................16
A. KESIMPULAN..................................................................................................16
B. SARAN............................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 17
LAMPIRAN........................................................................................................................... 19

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pikir......................................................................................................3


Gambar 3. 1 Kesesuaian Materi Dengan Masalah...............................................................12
Gambar 3. 2 Kejelasan Informasi yang Disampaikan...........................................................13
Gambar 3. 3 Desain Media...................................................................................................14
Gambar 3. 4 Media Memotivasi Perubahan Perilaku............................................................15
Gambar 3. 5 Kemampuan Media Untuk Diakses..................................................................15

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Media Edukasi Gizi Berbasis IT........................................................................19


Lampiran 2. Formulir Evaluasi..............................................................................................20
Lampiran 3. Hasil Evaluasi...................................................................................................21

v
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam data pemantauan status gizi (PSG) diketahui bahwa selama 3 tahun
terakhir, balita pendek memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan masalah gizi
lainnya. Prevalensi balita pendek meningkat dari 27,5% pada tahun 2016 menjadi
29,6 % pada tahun 2017 sehingga balita pendek atau stunting masalah gizi utama
yang dihadapi oleh Indonsia (Kemenkes,2018). Kejadian stunting juga masih
ditemukan di Kota Malang yaitu pada wilayah kerja Puskesmas Dinoyo. Berdasarkan
data PGZ 3 tahun terakhir yaitu tahun 2019, 2020 dan 2021 diketahui bahwa
prevalensi stunting pada Kelurahan Sumbersari tahun 2019 sebesar 7,1% naik
menjadi 23,6% pada tahun 2020 dan turun menjadi 21,6% di tahun 2021 dimana
masalah gizi stunting masih belum memenuhi target Indikator Kinerja Gizi
Masyarakat Tahun 2020-2024 untuk balita stunting yaitu 21,1%.
Berdasarkan diagnosis gizi pada asuhan gizi masyarakat disebutkan bahwa
etiologi masalah gizi adalah rendahnya pengetahuan ibu terkait stunting dan
pemberian makanan yang tepat pada balita dimana intervensi gizi masyarakat
adalah pemberian edukasi gizi yaitu Penyuluhan. Seiring perkembangan zaman
edukasi gizi (Penyuluhan) mulai berkembang ke arah modern dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini sehingga tidak hanya
dapat dilakukan dengan tatap muka melainkan dapat dilakukan tanpa tatap muka
(Hartono dan Soedarmadji, 2012).
Kegiatan penyuluhan gizi bertepatan dengan meningkatnya kasus Covid-19,
dimana kegiatan mengumpulkan banyak orang lebih baik di hindari. Oleh karena itu,
penulis melakukan pengembangan media edukasi gizi (penyuluhan) dengan
memanfaatkan IT yaitu dengan pembuatan media penyuluhan online berupa video
dan booklet dimana kedua media tersebut akan kirimkan melalui grup WhatsApp
untuk menghindari kerumunan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penggunaan media berbasis IT dalam kegiatan dalam kegiatan
penyuluhan online?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui peranan media berbasis IT dalam kegiatan penyuluhan online
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui konsep dasar media berbasis IT
b. Membuat rancangan media berbasis IT
c. Mengetahui manfaat pembuatan media berbasis IT
d. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media dalam pembuatan media
berbasis IT berupa video
e. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media dalam pembuatan media
berbasis IT berupa booklet
f. Melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan media berbasis IT dalam kegiatan
penyuluhan online

2
D. Kerangka Berpikir

Prevalensi Balita
Stunting Tinggi

Asuhan Gizi
Masyarakat

Pengkajian Gizi Diagnosis Gizi Intervensi Gizi Monitoring dan


Evaluasi

Edukasi Gizi

Penyuluhan
online

Pembuatan media
penyuluhan
berbasis IT (video
dan booklet)

Evaluasi media
berbasis IT

Gambar 1. Kerangka Pikir

3
BAB II

METODE EVALUASI MEDIA BERBASIS IT


A. Waktu dan Tempat
 Waktu : Jumat, 18 Maret 2022
 Tempat : Grup WhatsApp ‘’Kelas Balita’’

B. Sasaran
Ibu balita stunting yang bergabung dalam grup WhatsApp ‘’Kelas Balita’’ dan
mengikuti kegiatan penyuluhan online

C. Alat dan Bahan


 HandPhone
 Kuota internet
 Aplikasi WhatsApp
 Video penyuluhan (sebanyak 3 materi)
 Booklet dalam bentuk pdf
 Google form ‘’Evaluasi’’

D. Jenis dan Teknis Pengumpulan Data


Teknis pengumpulan data yaitu dengan melihat data primer dari hasil
pengisian google form evaluasi media berbasis IT yang di lakukan oleh responden.
Pada saat akhir semua materi responden diberikan link google drive dan di minta
untuk mengisi link tersebut.

Evaluasi media dilakukan semua responden yang mengikuti penyuluhan yaitu


sebanyak 16 orang. Menurut Winarno (2009), pertanyaan tersebut dibagai menjadi 5
yaitu :

1. Apakah materi sudah sesuai dengan masalah?


2. Apakah informasi yang disampaikan sudah jelas?
3. Apakah desain sudah menarik?
4. Apakah media dapat memotivasi perubahan perilaku?
5. Apakah media mudah diakses?

Pertanyaan tersebut dijawab menggunakan skor 1- 5 dengan kategori skor


adalah sebagai berikut : 1 = Sangat tidak baik 2 = Tidak baik 3 = Kurang baik 4 =
Baik 5 = Sangat baik

4
E. Teknik Analisis Data
Data dianalisis secara deskriptif yaitu menggunakan kalimat

F. Teknik Penyajian Data


Data hasil evaluasi media berbasis IT disajikan dalam bentuk diagram

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Media


Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang
dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan
suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Azwar, 1983 dalam
Machfoedz dan Suryani, 2007). Dalam melakukan penyuluhan diperlukan adanya
alat yang dapat membantu dalam kegiatan seperti penggunaan media atau alat
peraga agar terjalinnya kesinambungan antara informasi yang diberikan oleh
pemberi informasi kepada penerima informasi. Media adalah suatu alat peraga
dalam promosi dibidang kesehatan yang dapat diartikan sebagai alat bantu untuk
promosi kesehatan yang, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan
informasi (Kholid, 2014).
Menurut Mubarak, dkk (2007), Media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien
(siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar atau memahami pada
penerima pesan. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2014), media promosi
kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang tersedia yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui
media cetak, elektronik (TV, radio, video dan sebagainya ) dan media luar ruang,
sehingga sasaran dapat meningkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan
adanya perubahan perilaku kearah positif atau lebih baik. Menurut Supariasa (2012)
Agar dapat meningkatkan efektivitas proses Pendidikan gizi termasuk dengan
penyuluhan, alat peraga atau media harus memenuhi syarat antara lain media harus
menarik, disesuaikan dengan sasaran, mudah ditangkap, singkat, dan jelas, sesuai
dengan pesan yang hendak disampaikan, serta sopan.
Deshes (2014) mengungkapkan bahwa tujuan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi dalam memberikan pelayanan antara lain easy to use
(mudah digunakan), easy to manage (mudah diatur), simple (tidak rumit) dan
dynamic (dinamis). Selain itu, kelebihan dalam menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi dalam bimbingan dan konseling meliputi: 1. Mudah diakses 2. Tidak
membutuhkan biaya transportasi 3. Mengurangi kesulitan dalam mengatur jadwal
terkait program dan kelompok 4. Bersifat semi nonym 5. Klien lebih terbuka

6
mengenai masalahnya karena dilakukan secara tidak tatap muka dimana saat ini
merupakan Era Covid-19 dimana pertemuan tatap muka harus dibatasi.
Oleh karena itu pada kegiatan intervensu gizi masyarakat (penyuluhan)
memanfaatkan media berbasis IT yaitu video dan booklet. Menurut Anderson (1976)
dalam Duludu (2017) video merupakan salah satu kelompok media audio visual.
Media audio visual adalah alat bantu pendidikan yang dalam penggunaannya
menstimulus indera penglihatan dan pendengaran yang terdiri dari suara dan
gambar yang dapat meningkatkan persepsi, pengetahuan, dan meningkatkan
ingatan orangtua. Menurut Maulana (2014) pancaindera yang banyak menyalurkan
pengetahuan keotak adalah mata (kurang lebih 75% sampai 87%), sedangkan 13%
sampai 25%, pengetahuan manusia diperoleh dan disalurkan melalui pancaindera
yang lain. Pemilihan audiovisual sebagai media penyuluhan kesehatan dapat
diterima dengan baik oleh responden. Media ini menawarkan penyuluhaan yang
lebih menarik dan tidak monoton. Penyuluhan dengan audiovisual menampilan
gerak, gambar dan suara sedangkan penyuluhan dengan media cetak menampilkan
tulisan dan suara penyuluh secara langsung yang membuat terkesan formal. Pada
saat pelaksanaan penelitian, karena media ini terbilang baru sebagian besar
responden mempunyai keingintahuan yang besar terhadap isi video dan melihat
video sampai selesai dengan serius (Juniah, 2020).
Penelitian Fadyllah (2021) menyebutkan bahwa menggunakan metode
audiovisual berupa video dapat meningkatkan pengetahuan ibu dengan anak
stunting dalam pemenuhan gizi pada anak dengan stunting serta pola asuh anak
stunting. Terdapat pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap peningkatan
pengetahuan ibu tentang stunting dan cara merawat anak stunting. Penelitian yang
dilakukan oleh Anggraini, dkk (2020) menyatakan bahwa ada perbedaan yang
signifikan pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan media audio
visual tentang pencegahan dengan cara perbaikan pola makan pada stunting.
Perbedaan promosi kesehatan menggunakan leaflet dan audio visual terhadap
pengetahuan dan sikap tentang pencegahan stunting menunjukkan bahwa media
audio visual lebih meningkatkan pengetahuan tentang stunting dibandingkan leaflet).
Penelitian Prawesti (2018) yang menyatakan bahwa intervensi penyuluhan
kesehatan menggunakan media video memiliki pengaruh lebih tinggi dalam
peningkatan pengetahuan ibu dibandingkan dengan intervensi standar seperti
brosur.
Selain video juga digunakan booklet sebagai media dalam penyuluhan.
Booklet memberikan pengaruh yang sangat besar dalam perubahan perilaku
masyarakat. Media audiovisual memiliki dua elemen yang masing-masing

7
mempunyai kekuatan yang akan bersinergi menjadi kekuatan yang besar (Juniah,
2020). Booklet merupakan suatu media untuk menyampaikan pesan – pesan
kesehatan yang berisi tulisan dan gambar dalam bentuk buku. (Suiraoka &
Supariasa, 2012). Rata-rata pengetahuan sebelum pemberian edukasi
menggunakan media booklet adalah rendah dan setelah pemberian edukasi
menggunakan booklet terbukti efektif meningkatkan pengetahuan orangtua tentang
merawat balita stunting. Menurut Lestari (2015) pengetahuan adalah suatu proses
mengingat dan mengenal kembali obyek yang telah dipelajari melalui panca indra
pada suatu bidang tertentu secara baik. Hasil penelitian Maria (2014) bahwa ada
pengaruh pengetahuan kesehatan setelah dilakukan pendidikan kesehatan
menggunakan media booklet. Menurut Notoatmodjo (2010) booklet adalah media
penyampaian pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan
maupun gambar.
Penggabungan atau kombinasi menggunakan kedua media audiovisual
(video) dan booklet dalam memberikan edukasi terbukti efektif untuk meningkatkan
pengetahuan orangtua dalam merawat dan mencegah balita stunting. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kapti (2013) tentang
media audiovisual dan penelitian Sirait (2013) tentang pemberian informasi
menggunakan media booklet, dimana keduanya menyatakan bahwa media
penyuluhan baik booklet dan audiovisual sama – sama dapat merubah
pengetahuaankearah yang lebih baik. Pemberian edukasi dengan media audiovisual
signifikan mempengaruhi orangtua apabila dilakukan dengan memberikan informasi
dengan tatap muka, sehingga akan ada interaksi antara edukator dengan orangtua.
Selain itu peneliti menggunakan booklet sebagai media gabungan dengan media
audiovisual untuk mendukung jalannya penelitian. Booklet dapat dipelajari disaat
santai dan memuat informasi yang detail secara lisan tidak mungkin disampaikan
semuanya serta mengurangi kegiatan mencatat.

B. Rancangan Media
Media edukasi berbasis IT dibuat untuk menunjang kegiatan penyuluhan
sebagai salah satu perwujudan intervensi gizi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Dinoyo Kota Malang khususnya pada Kelurahan Sumbersari dibuat
dalam bentuk video dan Booklet Tujuan penggunaan media edukasi gizi berbasis IT
ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan terutama bagi ibu balita dan kader
Posyandu adalah mudah diakses, mencegah kerumunan dalam pelaksanaan
kegiatan dan diharapkan dapat mencegah dan menanggulangi masalah stunting.

8
Materi yang disampaikan pada masing-masing media adalah tentang
pengertian, ciri-ciri, penyebab, dampak cara pencegahan stunting. Selain itu juga
diberikan materi tentang frekuensi makan, jarak pemberian makan yang tepat bagi
balita, isi piringku bagi balita sesuai usia, ukuran rumah tangga pemberian makanan
sesuai isi piringku dan contoh bahan makanan pada isi piringku.
Materi disajikan dengan singkat, jelas, dan mudah dipahami, serta disertai
gambar-gambar agar terlihat menarik. Pemilihan media video dan booklet dalam
bentuk pdf dimaksudkan agar video dapat kapan saja diputar dan booklet dapat
kapan saja dibaca melalui Handphone sehingga informasi dapat mudah dijangkau
dan menyebar luas. Pemilihan media booklet dan video dapat digunakan secara
efektif dan efisien, dapat dipelihara dengan mudah, cara pembuatan media tergolong
mudah dan sederhana, aplikasi untuk membuat media dapat diakses secara gratis
dan dapat diakses oleh siapapun, media yang dibuat dapat dimuat dalam alat
elektronik dan dapat dioperasikan dengan baik, dan dapat dilakukan pembaharuan
dan dapat digunakan sebagai media edukasi kesehatan di Puskesmas atau yang
lainnya.

C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh melalui media video dan booklet ini antara lain, sebagai
berikut:
a. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita dan Kader Posyandu tentang
stunting dan pemberian makan yang tepat bagi balita sesuai dengan isi piringku
agar memberikan dapat melakukan deteksi dini stunting dan pencegahan
stunting
b. Dapat diakses dengan mudah sehingga informasi yang disampaikan
disebarluaskan
c. Diharapkan masyarakat terutama ibu balita dapat menerapkan penegetahuan
yang telah didapat dalam kehidupan sehari hari sehingga buah sehingga
masalah gizi stunting dapat dicegah serta ditanggulangi

D. Aplikasi
1. Video
Vidio diberikan 3 kali (3 hari berturut-turut) dengan materi yang berbeda setiap
harinya dan berdurasi kurang dari 2 menit. Video penyuluhan dikirimkan melalui
grup WhatsApp. Video tersebut berisi penjelasan singkkat serta gambar-gambar
sehingga terlihat menarik. Media video memiliki kelebihan dan kekurangan :
a. Kelebihan:

9
 Tampilan lebih menarik dibandingkan dengan media lain yaitu dapat
ditambahkan audio, gambar-gambar, dan animasi yang dapat
bergerak
 Dapat diakses menggunakan handphone dan dapat disebarluaskan
dimedia sosial seperti youtube, Instagram, whatsapp, dsb
 Dapat diakses kapan saja dan dimana saja karena video dapat
diunduh dan disimpan dalam handphone
 Durasi yang tidak terlalu lama, sehingga tidak menyebabkan rasa
bosan
b. Kekurangan
 Membutuhkan waktu untuk membuat video menjadi menarik
 Membutuhkan biaya kuota internet untuk mengakses dan mengunduh
video
 Membutuhkan alat elektronik untuk memutarnya seperti handpone
dan laptop
 Membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaiki
2. Booklet
Booklet merupakan media penyampaian pesan kesehatan dalam bentuk
buku dengan kombinasi tulisan dan gambar. Kelebihan yang dimiliki media
booklet yaitu informasi yang dituangkan lebih lengkap, lebih terperinci dan jelas
serta bersifat edukatif. Booklet merupakan media komunikasi yang termasuk
dalam kategori media lini bawah (below the line media). Sesuai sifat yang
melekat pada media lini bawah, pesan yang ditulis pada media tersebut. Menurt
Menurut (Erma, 2012) booklet berpedoman pada beberapa criteria yaitu:
 Menggunakan kalimat pendek, sederhana, singkat, ringkas,
menggunakan huruf besar dan tebal.
 Penggunaan huruf tidak kurang dari 10 pt
 Dikemas menarik dan kata yang digunakan ekonomis

Booklet termasuk salah satu jenis media grafis yaitu media gambar/foto.
Booklet adalah buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, tidak lebih dari
30 lembar bolak balik yang berisi tentang tulisan dan gambar. Istilah booklet
berasal dari buku dan leaflet artinya media booklet merupakan perpaduan antara
leaflet dan buku dengan format (ukuran) yang kecil seperti leaflet, hanya saja cara
penyajian isinya jauh lebih singkat dari pada buku. Pengembangan booklet adalah
kebutuhan untuk menyediakan refrensi (bahan bacaan) bagi kelompok
masyarakat yang memiliki keterbatasan akses terhadap buku sumber karena

10
keterbatasan mereka. Dengan adanya booklet masyarakat ini dapat memperoleh
ngetahuan seperti membaca buku, dengan waktu membaca yang singkat, dan
dalam keadaan apapun.

Pada kegiatan penyuluhan ini, booklet diberikan dalam bentuk pdf yaitu
dengan mengirimkan pada grup WhatsApp. Berikut merupakan kelebihan dan
kekurangan booklet:

a. Kelebihan
Menurut Kemm dan Close dalam makalah media makalah media gizi
booklet Fitri (2012), ada dua kelebihan booklet dibandingkan dengan
media lain yaitu dapat dipelajari setiap saat, karena di desain mirip
dengan buku dan dapat memuat informasi relatif lebih banyak
dibandingkan dengan poster. Makalah media gizi booklet Fitri (2012)
booklet memiliki keunggulan sebagai berikut :
 Dapat digunakan sebagai media atau alat untuk belajar mandiri
 Dapat dipelajari isinya dengan mudah
 Dapat dijadikan informasi bagi keluarga dan teman
 Mudah untuk dibuat, diperbanyak, diperbaiki dan disesuaikan
 Mengurangi kebutuhan mencatat
 Dapat dibuat secara sederhana dan biaya yang relatif murah
 Tahan lama karena diberikan dalam bentuk pdf
 Memiliki daya tampung lebih luas
b. Kekurangan
Kekurangan Booklet sebagai media cetak memiliki keterbatasan.
Keterbatasan dalam media cetak yaitu :
 Sulit menampilkan gerak di halaman
 Pesan atau informasi yang terlalu banyak dan panjang akan
mengurangi niat untuk membaca media tersebut.

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai booklet


memiliki kelebihan dapat dibuat dengan mudah dibandingkan dengan
media audio dan visual serta juga audio visual. Booklet biasanya
digunakan untuk tujuan peningkatan pengetahuan, karena booklet
memberikan informasi yang lebih spesifik.

11
E. Evaluasi Media
Evaluasi media dilakukan oleh 16 responden yaitu dengan mengisi link evaluasi
media (video dan booklet) dalam bentuk google form. Berikut merupakan hasil
evaluasi terhadap media:
a. Kesesuaian Materi Dengan Masalah Gizi
Materi yang dibuat berdasarkan masalah yang ada dapat meningkatkan
tingkat efektifitas penyampaian materi tersebut. Masalah gizi yang ditemukan
adalah stunting dengan penyebab kurangnya pengetahuan ibu balita tenteng
stunting dan pemberian makanan pada balita. Oleh karena itu media video dan
booklet dibuat berdasarkan masalah yang ada. Hasil penilaian hasil penilaian
kesesuaian materi yang terdapat dalam media ditunjukkan pada gambar di
bawah ini :

Kesesuaian Materi Dengan Masalah Gizi (Stunting)

6.25

93.75

Sangat Baik Tidak Baik Kurang baik Baik Sangat Baik

Gambar 3. 1 Kesesuaian Materi Dengan Masalah

Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa sebanyak 1 orang (6,25%)


sasaran menyatakan bahwa kesesuaian media dengan masalah gizi baik dan 15
orang (93,75%) lainnya menyatakan sangat baik

b. Kejelasan Informasi yang Disampaikan


Informasi pada tercantum pada media harus dapat tersampaikan secara jelas
supaya tujuan dari edukasi dapat tercapai. Hasil penilaian yang dilakukan oleh
sasaran terhadap kejelasan informasi yang disampaika pada media berupa video
dan booklet ditunjukkan pada gambar berikut ini :

12
Kejelasan Informasi Yang Disampaikan

6.25

93.75

Sangat Tidak Baik Tidak Baik Kurang Baik


Baik Sangat Baik

Gambar 3. 2 Kejelasan Informasi yang Disampaikan

Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa sebanyak 1 orang (6,25%)


sasaran menyatakan bahwa kejelasan informasi yang disampaikan pada media
yaitu berupa video dan booklet baik dan 15 orang lainnya (93,75%) lainnya
menyatakan sangat baik.

c. Desain Media
Selain kejelasan informasi pada media, keberhasilan media juga ditunjang oleh
desain pada media tersebut. Desain yang menarik pada media akan membuat
responden menjadi lebih tertarik dan tidak mudah bosan dalam menyerap
informasi yang terdapat pada media tersebut. Hasil penilaian sasaran terhadap
desain media ditunjukkan secara detail pada gambar di bawah ini :

13
Desain Media

6.25

93.75

Sangat Tidak Baik Tidak Baik Kurang Baik


Baik Sangat Baik

Gambar 3. 3 Desain Media

Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa sebanyak 1 orang (6,25%)


sasaran menyatakan desain media yaitu berupa video dan booklet baik dan 15
orang lainnya (93,75%) lainnya menyatakan sangat baik.

d. Media Memotivasi Perubahan Perilaku


Media yang didalamnya memuat informasi yang dibutuhkan serta memilki desain
yang menarik mampu untuk memotivasi perubahan perilaku. Hasil penilaian
media ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Media Memotivasi Perubahan Perilaku

6.25

93.75

Sangat Tidak Baik Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

14
Gambar 3. 4 Media Memotivasi Perubahan Perilaku

Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa sebanyak 1 orang (6,25%)


sasaran menyatakan bahwa media dapat memotivasi perububahan perilaku
dengan baik dan 15 orang lainnya (93,75%) lainnya menyatakan media dapat
memotivasi perubahan perilaku dengan sangat baik.

e. Kemampuan Media Untuk Diakses


Media yang mudah diakses memungkinkan responden untuk lebih sering
mengaksesnya sehingga pemahaman mengenai materi yang ada pada media
tersebut juga semakin meningkat. Berikut ini merupakan penilaian sasaran
terhadap kemudahan media untuk diakses :

Media Memotivasi Perilaku


12.5

Sangat Tidak Baik


Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik

87.5

Gambar 3. 5 Kemampuan Media Untuk Diakses

Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa sebanyak 2 orang (12,5%)


sasaran menyatakan bahwa kemudahan media untuk diakses baik dan 14 orang
lainnya (87,5%) menyatakan sangat baik

15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
 Berdasarkan hasil evaluasi media sebanyak 93,75% responden
memberikan penilaian yang sangat baik terhadap kesesuaian materi
dengan masalah gizi, kejelasan informasi yang disampaikan, desain
media, media memotivasi perilaku dan 6,25% lainnya menyatakan baik.
Sedangkan sebanyak 12,5% responden menyatakan baik pada peran
media dalam memotivasi perilaku dan 87,5% lainnya menyatakan sangat
baik.
 Tidak ada hasil evaluasi responden yang menyatakan bahwa media
kurang baik, tidak baik dan sangat tidak baik yaitu dibuktikan pada
presentase penilaian 0%

B. SARAN
Dalam terselenggaranya intervensi gizi masyarakat (penyuluhan online),
responden sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Responden sangat
tertarik dengan media yang diberikan yaitu video dan booklet karena terdapat
gambar-gambar berwarna warni, penjelasan singkat dan mudah dimengerti.
Berdasarkan hasil kegiatan dan saran para responden sebaiknya dilakukan
Penyuluhan rutin dengan media yang sama yaitu setiap 3 bulan sekali
dengan topik yang berbeda.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, S., S, Siregar & R, Dewi. 2020. Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Tingkat
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pencegahan Stunting Di Desa Cinta
Rakyat. Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda, 6(1), 44-49.

Deshea, P. 2014. Pembelajaran Modern Bimbingan dan Konseling.


http://bk13076.blogspot.com/2014/12/pembelajaran-modernbimbingan-dan.html,
Diakses 25 Maret 2022.

Fadyllah, M, I., dkk. 2021. Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Audiovisual Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Ibu Merawat Anak Dengan Stunting. Jurnal Promosi
Kesehatan Indonesia 16(1): 23 – 30

Hartono. dan Soedarmadji, B. 2012. Psikologi Konseling. Kencana, Jakarta.

Jumiah. 2020 . Media Booklet Dan Audiovisual Efektif Terhadap Pengetahuan Orangtua
Dengan Balita Stunting. Jurnal Ilmiah Kesehatan 9:60 – 65

Kapti, Rini.E., Rustina, Y., & Widyastuti. 2013. Efektifitas audiovisual sebagai media

Kholid, Ahmad. 2012. Promosi Kesehatan dengan pendekatan teori perilaku, media dan
aplikasinya (cetakan I). Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Lestari,Weny.,Kristiana,Lusi., &Paramita, Astridya. 2017. Stunting: studi konstruksi social


masyarakat perdesaan dan perkotaan terkait gizi dan pola pengasuhan balita di
kabupatenJember. Aspirasi Vol 9 No 1. 17 -33

Machfoedz, I., dan Suryani, E. 2007. Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi
Kesehatan. Fitrayama: Yogyakarta.

Maria, Agustina.2014. Efektifitas pendidikan kesehatan media booklet dibandingkan dengan


audiovisual terhadap pengetahuan orangtua tentang karies gigi pada anak usia 5 –
9 tahun di Desa Makam Haji. Diakses dari http://eprints.ums.ac.id

Maulana, H. 2014. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC

Notoatdmojo. 2010. Promosi kesehatan teori dan apliaksi. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S., 2014, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prawesti, I., Haryanti, F., & Lusmilasari, L. 2018. Effect of Health Education Using Video and
Brochure on Maternal Health Literacy. Belitung Nursing Journal, 4(6), 612–618.

17
Sirait, N.A.J. 2013. Pemberian informasi meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan orang tua dalam penanganan demam pada anak. Jurnal Keperawatan
Indonesia, Volume 16

Suiraoka, I., & Supriana, I. 2012. Media pendidikan kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Supariasa dkk. 2012. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta

Winarno, dkk., 2009. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. Yogyakarta: Genius Prima
Media

18
LAMPIRAN

Lampiran 1. Media Edukasi Gizi Berbasis IT

MEDIA EDUKASI GIZI (PENYULUHAN) BERBASIS IT

A. VIDEO PENYULUHAN

Stunting Isi Piringku Penerapan Isi Piringku

B. BOOKLET

19
Lampiran 2. Formulir Evaluasi

20
Lampiran 3. Hasil Evaluasi

21

Anda mungkin juga menyukai