Disusun Oleh :
Tingkat 3B
Dalam penyusunan laporan ini, tidak lepas dari hambatan serta kesulitan,
namun atas bimbingan, arahan serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya
kelompok dapat menyelesaikan laporan sesuai waktu yang ditetapkan. Pada
kesempatan ini kelompok ingin menyampaikan ucapan terima kasih serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
Mudah – mudahan segala amal dan jasa baik yang telah diberikan kepada
kelompok, mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa dan
dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan khususnya keperawatan
komunitas. Amin.
Kelompok Mahasiswa RW 06
i
LAPORAN
PKL II KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA KELOMPOK KHUSUS IBU HAMIL, BAYI DAN BALITA
DI RW 06 KELURAHAN KEDUNG JAYA KOTA BOGOR
TGL 02 SEPTEMBER – 28 SEPTEMBER 2019
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Tujuan Penulisan Laporan .............................................. 2
BAB IV : PEMBAHASAN
A. Pengkajian ..................................................................... 73
B. Diagnosa Keperawatan .................................................. 74
C. Perencanaan ................................................................... 74
D. Pelaksanaan ................................................................... 75
E. Evaluasi ......................................................................... 76
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
Pada kesempatan ini praktik yang dilaksanakan oleh mahasiswa Diploma III
Keperawatan Bogor adalah praktik keperawatan komunitas pada kelompok
khusus ibu, bayi dan balita di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya Kota Bogor yang
merupakan wilayah kerja Puskesmas Kedung Badak Kota Bogor. Kegiatan
praktik dimulai tanggal 02 September sampai dengan 28 September 2019.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mendeskripsikan Praktik Klinik Lapangan II
(kelompok khusus bayi, balita, dan ibu hamil) melalui pendekatan
proses keperawatan diwilayah RW 06 Kelurahan Kedung Jaya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan PKL II (kelompok khusus bayi, balita dan
ibu hamil) diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mendeskripsikan pengkajian status kesehatan bayi, balita, ibu
hamil.
2
b. Mendeskripsikan rumusan diagnosa keperawatan komunitas pada
kelompok khusus bayi, balita, dan ibu hamil.
c. Mendeskripsikan rencana asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok khusus bayi, balita, dan ibu hamil.
d. Mendeskripsikan hasil kegiatan PKL II pada kelompok khusus
bayi, balita, dan ibu hamil.
e. Mendokumentasikan dan melaporkan hasil kegiatan PKL II.
f. Mendeskripsikan rencana tindak lanjut untuk asuhan keperawatan
kelompok khusus bayi, balita, dan ibu hamil.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
VISI
Terwujudnya Puskesmas Kedung Badak “PILMAS”.(Pilihan Masyarakat)
MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional dan
inovatif
2. Mendorong pemberdayaan masyarakat untuk sehat mandiri
3. Menggerakkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan
KEBIJAKAN MUTU
1. Puskesmas Kedung Badak bertekad memberikan pelayanan berkualitas,
2. menuju masyarakat sehat yang mandiri secara berkesinambungan
3. sesuai perundang-undangan yang berlaku.
MOTTO
“Melayani Dengan Profesional dan Sepenuh Hati”
TATA KERJA
1. Profesional dalam memberikan pelayanan
2. Inovatif dalam pengembangan pelayanan sesuai perkembangan ilmu &
teknologi
3. Loyal dan berdedikasi terhadap tanggung jawab
4. Mutu pelayanan menjadi prioritas utama
4
5. Amanah dalam mengemban tugas
6. Santun dalam memberikan pelayanan
1. Data Geografis
a. Batas Wilayah
1) Secara geografis batas wilayah Puskesmas Kedung Badak :
2) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Cilebut
3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kebon Pedes
4) Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Curug di.Sebelah
Timur berbatasan dengan Kali Ciliwung.
Puskesmas Kedung Badak merupakan salah satu Puskesmas induk yang
berada di wilayah Kelurahan Kedung Badak Kecamatan Tanah Sareal
Kota Bogor. Puskesmas Kedung Badak Dibangun pada tahun: 1984 oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dengan Luas Tanah : 1.164 M². Luas
Banguanan : 137,86 M². Tanah Hibah dari PT Inti Inovaco dan pada tahun
1995 Puskesmas Kedung Badakdilimpahkan dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Bogor Kepada Pemerintah Daerah Kota Bogor .
Wilayah kerja Puskesmas Kedung Badak merupakan dataran rendah
dengan suhu minimum: 28C, maximum: 32C. Curah hujan rata-rata:
4000- 4500 mm /tahun . Ketinggian dari permukaan laut : 246 M.
Luas wilayah kerja puskesmas Kedung Badak 403,1Ha mencakup 3
kelurahan :
a. Kelurahan Kedung Badak : (200 Ha)
b. Kelurahan Kedung Jaya : (71,8 Ha)
c. Kelurahan Kedung Waringin. (131,3 Ha)
5
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNG BADAK
6
Tabel 2.1 Situasi Geografis wilayah Kerja Puskesmas Kedung Badak
Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor
Jarak Kondisi Keterjangkauan Rata-rata
Luas Kualifikasi Jumlah terjauh waktu
No. Kelurahan Roda Roda
Ha Kelurahan RT/RW ke Jalan tempuh ke
2 4
PKM PKM
Kedung
1 200 Non IDT 95/14 1.0 Km Bisa Bisa Bisa 5 Menit
Badak
Kedung
2 71,8 Non IDT 40/9 1.0 Km Bisa Bisa Bisa 10 Menit
Jaya
Kedung
3 131,3 Non IDT 71/16 1.5 Km Bisa Bisa Bisa 15 Menit
Waringin
Sumber : Profil Puskesmas Kedung Badak Tahun 2018
Tabel 2.2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KELURAHAN KEDUNG BADAK,KEDUNG JAYA,KEDUNG
WARINGIN
KOTA BOGOR
TAHUN 2018
ANGKA BEBAN
TANGGUNGAN
27.02 26.14 26.58
(DEPENDENCY
RATIO)
7
Pada Tabel 2.2 terlihat bahwa struktur atau komposisi penduduk di Puskesmas
Kedung Badak didominasi oleh usia produktif, yaitu umur 15- 44 tahun. Kondisi
meningkatkan kualitas hidup untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, baik
2. Data Demografi
Tabel 2.3 Data Demografi wilayah kerja di Puskesmas Kedung Badak
Tahun 2018
Pada Tabel 2.3 terlihat bahwa sasaran kelompok rentan di wilayah Puskesmas
Kedung Badak cukup banyak, seperti pasangan usia subur (PUS) mencapai
0rang,dimana pasangaan ini masih bisa melahirkan anak, sehingga harus adanya
perhatian khusus , supaya pada waktu masa kehamilan dan masa persalinan tidak
ada permasalah yang timbul, sehingga kematian AKI dan AKB tidak ada lagi.
Jumlah Ibu Hamil ini juga perlu perhatian khusus dari K1 sampai KFL untuk
mengetahui lebih dini apabila ada Risti sehingga cepat tertangani dan tidak
menimbulkan permasalah yang serius.
8
b. Ketenagaan
Ketenagaan atau sumberdaya manusia (SDM) kesehatan merupakan salah satu
sumberdaya yang penting dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas. Pemenuhan
kebutuhan tenaga di Puskesmas baik cuantiítas maupun koalitas di dasarkan pada
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81 Tahun 2004 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Propinsi Kabupaten/Kota
serta Rumah Sakit. Keadaan ketenagaan di Puskesmas Kedung Badak terlihat
pada Tabel 2.4 berikut ini.
B. Struktur Organisasi
9
10
Berkaitan dengan Struktur Organisasi penyelenggara pelayanan Kesehatan di
Puskesmas yaitu:
Kepala Puskesmas. : dr.Agustina Susana Iswati
Kepala Subag Tata Usaha. : Karnadi
Penanggung Jawab UKM Essensial dan Perawatan : Dewi Haryanti, SKM
Kesehatan Masyarakat
Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan : dr. Nikmah Sal Fitri
Laboratorium Kesehatan Dasar.
Penanggung Jawab UKM Pengembangan : Dewi Haryanti, SKM
.
C. Program Kerja
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus
dilaksanakan oleh setiap puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya kesehatan wajib
tersebut adalah :
Upaya Kesehatan Esensial di Puskesmas Kedung Badak adalah :
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
11
f. Upaya kesehatan Lansia
g. Upaya kesehatan PKPR
h. Upaya pelayanan kesehatan kerja
i. Upaya kesehatan sekolah
j. Upaya pengendalian penyakit tidak menular ( PTM )
k. Upaya perawatan Kesehatan Masyarakat ( PHN)
3. Upaya Inovatif
Dalam upaya inovatif ini Puskesmas Kedung Badak memiliki program unggulan
atau inovatif :
a. Klinik Peduli yang terfokus pada :
1) Trafficking, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) bermitra
dengan lintas sektoral : P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Tingkat Kabupaten, Kepolisian
dan LSM.
12
2) VCT
VCT merupakan singkatan dari Voluntary Counselling Testing, yaitu
konseling merupakan dialog rahasia antara sesorang dan pemberi
pelayanan yang bertujuan membuat orang tersebut mampu
menyesuaikan diri dengan stress dan membuat keputusan yang
sesuaiberkaitan dengan HIV/AIDS. Proses konseling termasuk
evaluasi risiko individu penularan HIV dan memfasilitasi pencegahan
perilaku berisiko. Di Puskesmas Kedung Badak menyediakan layanan
VCT ini setiap hari, dan mendapatkan pasien rujukan dari LSM, tapi
untuk Tahun 2018LSM sudah tidak ada lagi mengirim pasien, maka
rujukan didapatkan dari rujukan pasien dari Balai pengobatan atau dari
KIA/KB, untuk tahun mendatang menyarankan untuk meningkatkan
kerjasama antar program supaya mau merujuk pasien untuk di VCT,
terutam pasien Resti, baik dari Bp atau dari KIA/KB, bahkan dari
masyarakat.
3) Klinik IMS
IMS yaitu Infeksi Menular Seksual, Puskesmas Kedung Badak Juga
melakukan pelayanan kilink IMS yaitu buka setiap hari, kilinik ini juga
berjalan karena LSM mengirim untuk pemeriksaan IMS dan
Puskesmas juga melayani pasien yang terjaring di BP dan KIA/KB
berdasarkan keluhan pasien, sehingga pasien yang dirujuk sanagt
sedikit, untuk tahun mendatang Puskesmas Kedung Badak akan
meningkatkan rujukan untuk pelayanan IMS, hal ini untuk mengurangi
penularan kepada yang lain.
4) Klinik Ruatan Methadone
Puskesmas Kedung Badak Juga melakukan pelayanan kilink
Mathadone yaitu buka pada hari Senin sampai hari Sabtu , kilinik ini
berjalan dengan baik karena ada LSM yang mengirim untuk
pelayanan methadone bagi pasien yang ketergantungan NAPZA , jadi
Puskesmas melayani pasien yang datang ataskesadaran sendiri untuk
mendapatkan pelayana methadone , sehingga untuk tahun mendatang
13
Puskesmas Kedung Badak akan meningkatkan pelayanan tersebut, hal
ini untuk mengurangi dampak dari ketergantungan Napza kepada yang
lain.
5) Klinik PTM
PTM yaitu Penyakit Tidak Menular , Puskesmas Kedung Badak Juga
melakukan pelayanan kilink PTM yaitu buka setiap hari, kilinik ini
berjalan belum maksimal karena sarana dan prasarannya baru
tersedia dan rencana di buka pada Tahun 2018.Sasaran Klinik PTM
adalah pasien yang beresiko usia 15 tahun s/d< 65 tahun , untuk tahun
mendatang Puskesmas Kedung Badak akan meningkatkan pelayanan
PTM , hal ini untuk mengurangi resiko Penyakit Tidak Menular di
masyarakat .
14
6) Menjadi fasilitator bagi masyarakat dalam merencanakan
tindakan keperawatan komunitas dalam Musyawarah
Masyarakat Desa tingkat RW
7) Membantu kegiatan di posyandu
8) Melakukan penyuluhan kesehatan dan demonstrasi
a) Penyuluhan dan demonstrasi ibu hamil
(1) Penyuluhan pentingnya pemeriksaan kehamilan
(2) Penyuluhan nutrisi bagi ibu hamil
(3) Penyuluhan kesiapan kelahiran
(4) Demonstrasi perawatan payudara
(5) Penyuluhan pentingnya ASI Ekslusif
(6) Penyuluhan pentingnya minum obat penambah darah (Fe)
selama kehamilan
(7) Penyuluhan imunisasi TT
b) Penyuluhan dan demonstrasi bayi
a) Penyuluhan mengenai diare
b) Penyuluhan MPASI dan PASI
c) Penyuluhan ASI ekslusif
d) Demonstrasi mencuci botol susu
e) Demonstrasi cuci tangan
f) Penyuluhan bahaya asap rokok
c) Penyuluhan dan demonstrasi balita
a) Kerja bakti
b) Penyuluhan mengenai diare
c) Demonstrasi LGG (larutan garam gula)
d) Demonstrasi mencuci tangan
e) Penyuluhan dan demonstrasi nutrisi balita
b. Asuhan keperawatan keluarga
Hasil pengkajian klien binaan dan resume di RW 06
Setelah dilakukan pengkajian di RW 06 sebanyak 94 KK
didapatkan hasil pengkajian dengan kasus ibu hamil yang terdiri
15
dari 7 ibu hamil dengan keluhan rata-rata merasa mudah lelah dan
tidak memeriksankan kehamilannya secara rutin. Pada kasus bayi
didapatkan ibu yang memiliki bayi tidak mengetahui ASI ekslusif,
PASI dan MPASI, terdapat juga mayoritas ibu memberi susu
formula dengan penggunaan susu botol yang kurang di jaga. Dan
pada kasus balita didapatkan kebanyakan balita menderita diare dan
sebelumnya pernah diare dikarenaka dari hasil observasi terlihat
anak jajan sembarangan dan bermain diluar rumah sesudahnya
tidak mencuci tangan.
Ditemukan 3 masalah kesehatan pada RW 06 yaitu Resiko
terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang kurang
sehat (Diare) di Kelurahan Kedung Jaya RW 06 berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang kesehatan bayi, Resiko terjadi
diare berulang pada masyarakatkedung jaya RW 06 berhubungan
dengan sanitasi lingkungan yang kurang sehat dan Kurang
pengetahuan ibu tentang kehamilan di RW 06 kedung jaya
berhubungan dengan kurang informasi ibu tentang kehamilan.
16
4. Tingkat Kemandirian
Tingkat Kemandirian Keluarga Sebelum Intervensi
Tingkat Kemandirian Jumlah Presentase
KM 1 9 21%
KM2 31 70%
KM3 4 9%
KM4 0 0%
Jumlah 44 100%
Pada awal pengkajian sebelum melakukan intervensi tingkat
kemadirian keluarga tertinggi yaitu berada pada tingkat kemandirian 2
yaitu 70% dimana keluarga sudah dapat menerima petugas perawatan
kesehatan. Keluarga dapat menerima pelayanan keperawatan yang
diberikan sesuai dengan rencana keperawatan, serta keluarga tahu dan
dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar. Keluarga yang
berada pada tingkat kemandirian 1 masih ada 21% keluarga yang hanya
dapat menerima petugas kesehatan. Keluarga dapat menerima pelayanan
keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan saja.
Namun, ada juga keluarga yang berada pada tingkat kemandirian ke 3
yaitu keluarga sudah dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan secara
aktif ini sebesar 9% untuk keluarga yang berada pada tingkat kemandirian
4 sebelum intervensi ini belum ada.
17
tingkat kemandirian 1. Keluarga yang berada pada tingkat kemandirian 2
sebanyak 2%, tingkat kemandirian 3 sebanyak 39% dan keluarga yang
berada pa tingkat kemandirian 4 terdapat 59%.
18
BAB III
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELOMPOK KHUSUS IBU HAMIL, BAYI, BALITA DI RW 06
KELURAHAN KEDUNG JAYA KOTA BOGOR
A. Persiapan
1. Persiapan Masyarakat
Berupa kegiatan untuk mengenal karakteristik masyarakat secara
langsung di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya. Untuk persiapan masyarakat
melakukan pendekatan kepada kader RW 06, ketua RW, ketua RT, Tokoh
Masyarakat untuk menyampaikan maksud dan tujuan praktik keperawatan
komunitas (kelompok khusus bayi, balita, dan ibu hamil) dan strategi apa
yang akan dilakukan.
19
2. Persiapan Teknis
Persiapan teknis dalam melakukan pelayanan Praktik Klinik Lapangan
II (kelompok khusus bayi, balita, dan ibu hamil) yang kami lakukan diawali
:
a. Tanggal 2 September 2019 diterima dan mendapat arahan dari
Puskesmas Kedung Badak.
b. Tanggal 2 September 2019 diterima dan mendapat arahan dari ibu
kader.
c. Tanggal 2 September 2019 sampai tanggal 7 September 2019
melakukan pengumpulan data kesehatan penduduk secara door to
door.
d. Tanggal 17 September 2019 melakukan pertemuan pra MMD
dengan ketua RW 06, Ketua RT 01, 02, 04, 05, dan 06 yang
membahas tentang jadwal dan tempat pelaksanaan MMD.
e. Tanggal 20 September 2019 melakukan pertemuan dengan
Masyarakat (MMD) tingkat RW untuk mendiskusikan,
merencanakan, dan memutuskan cara mengatasi masalah kesehatan
sesuai prioritas masalah.
20
B. Pelaksanann Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok
Khusus
1. Pengkajian
a. Data Umum
Batas Wilayah
21
b. Data Demografi
1) U
s Persentase Penggolongan Berdasarkan
i Usia di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya
a Kota Bogor
7% 6% 0 - 12 Bulan
1 - 5 Tahun
20% 6 - 18 Tahun
19 - 25 Tahun
39% 26 - 45 Tahun
>46 Tahun
20%
8%
2) Jenis Kelamin
22
Persentase Penggolongan Berdasarkan Jenis
Kelamin di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya
Kota Bogor
49% Laki-Laki
51% Perempuan
23
3) Pendidikan
24
4) Pekerjaan
25
5) Penghasilan
26
6) Data Kesehatan Lingkungan
87%
27
Distribusi Frekuensi Jumlah Kesehatan
Lingkungan Dalam Kebersihan Rumah
Kelurahan Kedung Jaya RW 06
N = 94 KK
TIDAK TERATUR
80%
PAM
13%
SUMUR
POMPA
29% 58%
28
Distribusi Frekuensi Jumlah Kesehatan Lingkungan
Cara Pengelolaan Air Minum Sebelum Dikonsumsi
Kelurahan Kedung Jaya RW 06
N = 94 KK
PEMANASAN ATAU DIMASAK
19%
DISARING
11%
BERSIH TIDAK BERLUMUT DAN
TIDAK ADA JENTIK
BERLUMUT DAN ADA JENTIK
89%
29
Distribusi Frekuensi Jumlah Kesehatan Lingkungan
Frekuensi Keluarga Membersihkan Penampungan
AirAtau Bak Mandi
Kelurahan Kedung Jaya RW 06
N = 94 KK
4% <1 MINGGU
21% SEKALI
> 1 MINGGU
SEKALI
TIDAK PERNAH
75%
46% WC ANGSA
54%
SUNGAI CEMPLUNG
30
7) Germas
31
c. Data Khusus
1) Data Khusus Ibu Hamil
17%
Mengetahui
Tidak mengetahui
83%
Mual
27% 28%
Sakit badan
Mudah lelah
32
Distribusi Frekuensi Ibu Yang Sudah
Mendapatkan Suntikan TT
RW 06 Kelurahan Kedung Jaya
N = 6 Orang
14%
Mendapatkan suntikan
Tidak mendapatkan
suntikan
86%
29%
Pemeriksaan rutin
Tidak memeriksakan
71%
33
Distribusi Frekuensi Ibu Yang Meminum Obat
Penambah Darah
RW 06 Kelurahan Kedung Jaya
N = 6 Orang
14%
Meminum obat penambah darah
14%
Memiliki pantangan
86%
34
Frekuensi Jaminan Kesehatan Yang Dimiliki Ibu
Hamil
RW 06 Kelurahan Kedung Jaya
N = 6 Orang
BPJS
43% JAMSOSTEK
57% LAIN-LAIN
TIDAK MEMILIKI
0%
35
2) Data Khusus Bayi
4% ISPA
11%
4% DIARE
4%
CAMPAK
SKABIES
77% SEHAT
23%
MENGETAHUI
TIDAK MENGETAHUI
77%
36
DIAGARM PENGETAHUAN IBU TENTANG
POSYANDU
DI RW 06 KELURAHAN KEDUNG JAYA
N = 26 BAYI
31% Mengetahui
Tidak Mengetahui
69%
92%
37
Diagram Pengetahuan Ibu Tentang Air Susu Ibu (ASI)
di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya
N = 26 Bayi
42%
MENGETAHUI
Diberi ASI
38
Diagram Pengetahuan Ibu Tentang Pendamping
ASI (PASI)
di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya
N = 26 Bayi
24%
Mengetahui PASI
Tidak Mengetahui PASI
76%
46% Diberi
54% Tidak Diberi
39
Diagram Pemberian Makanan Tambahan MPASI
Pada Bayi
di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya
N = 26 Bayi
38% MPASI
62% TIDAK MPASI
27%
MENGETAHUI
TIDAK MENGETAHUI
73%
40
Diagram Pengetahuan Ibu Tentang Masa Menyusui Pada
Bayi
di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya
N = 26 Bayi
42%
MENGETAHUI
58% TIDAK MENGETAHUI
0%
Ada Pantangan
Tidak Ada Pantangan
100%
41
DIAGRAM MELAKUKAN PERAWATAN
PAYUDARA
DI RW 06 KELURAHAN KEDUNG JAYA
N = 26 BAYI
Melakukan Tidak Melakukan
46%
54%
8%
Rutin
Tidak Rutin
92%
42
3) Data Khusus BALITA
mengetahui
26%
tidak mengetahui
74%
51%
20%
7%
5%
DIARE Skabies Cacar Air Demam Asma Kejang Demam ISPA Caries Gatal Campak
43
Distribusi Frekuensi imunisasi
Kelurahan Kedung Jaya RW 06 September 2019
N= 68 Balita
10%
Lengkap
Tidak Lengkap
90%
44
2. Analisa Data
a. Kelompok ibu hamil
45
3) 50% cara pengolahan
sebelum konsumsi air
minum dengan cara
dimasak.
Wawancara :
1) Pengetahuan ibu
tentang menyusui
15%(tidak
mengetahui), tentang
ASI eksklusif
15%(tidak mengetahui)
, tentang PASI 54%
(tidak mengetahui)
2) Sebanyak 54% bayi
tidak diberi ASI
ekslusif dan pemakaian
botol susu. pemberian
susu formula sejak
lahir( Mayoritas ASI
ibu keluar sedikit).
3) sebanyak 54%
pemberian MP-ASI
bayi saat <6 bulan.
Observasi:
1) Selokan didepan rumah
warga banyak yang
tersumbat/ kotor.
2) 1 orang bayi dibawah 5
bulan di beri air putih
dalam botol yang tidak
ada tutup.
3) Kebersihan rumah 81%
rumah tertata, kurang
bersih, dan berdebu.
46
c. Kelompok ibu yang memiliki Balita
47
3. Intervensi Keperawatan Komunitas
a. kelompok ibu hamil
N Diagnosa
Tujuan Strategi Intervensi Kriteria Standar Waktu Tempat PJ
o Keperawatan
1 Kurang Tupan : 1. Menciptakan 1. Memberikan 1.Kegiatan 1. Proses Kondisional RW 06 1.
pengetahuan Meningkatnya ibu hamil pendidikan penyuluhan pendidikan Kelurahan Ketua
ibu tentang pengetahuan yang sadar kesehatan terlaksana di kesehatan kedung RW
kehamilan ibu tentang akan tentang kelompok pada Jaya 2.
berhubungan kehamilan kesehatan kesehatan ibu hamil masyarakat Kader
dengan Tupen : 2. Kelompok pada ibu 2.Pemahaman khususnya 3.
kurangnya Peningkatan /masyarakat hamil dan ibu hamil kelompok Maha
informasi pada pemahaman mampu memotivasi meningkat ibu hamil siswa
ibu hamil pada ibu hamil mengetahui warga tentang dapat
mengenai mengenai informasi tentang kehamilan berjalan
resiko kehamilan tentang gizi pentingnya ibu hamil dengan
kehamilan beresiko seimbang cek mampu lancar
pada ibu kesehatan mengaplikasi sesuai yang
hamil pada ibu kannya diinginkan
3. Kelompok hamil dalam 2. Masyarakat
atau 2. Melakukan kehidupan khususnya
masyarakat pendidikan sehari-hari kelompok
mampu kesehatan ibu hamil
mengetahui tentang gizi antusias
dan seimbang untuk
mencegah pada ibu mengikuti
tentang hamil dan penyuluhan
anemia pada memotivasi 3. Masyarakat
ibu hamil ibu hamil khususnya
4. Memberikan untuk kelompok
asuhan meminum ibu hamil
keperawatan obat aktif
48
keluarga penambah bertanya
kepada darah dalam
keluarga 3. Memberikan penyuluhan
yang terdapat penyuluhan
ibu hamil tentang
pencegahan
anemia pada
ibu hamil
4. Melakukan
Penyegaran
kader
tentang ibu
hamil,bayi,
balita
N Diagnosa
Tupan Strategi Intervensi Kriteria Standar Waktu Tempat PJ
o Keperawatan
2 Resiko Tupan : 1. Kerjasama 1. Kaji kesiapan Kegiatan 1. Proses Kondisional RW 06 1.
terjadinya Tidak tejadi dengan keluarga klien penyuluhan pendidika Kelurahan Ketua
peningkatan peningkatan masyarakat mengikuti terlaksana n kedung RW
penyakit Diare penyakit diare dan kader pembelajara, masyarakat kesehatan Jaya 2.
di Kelurahan Tupen : posyandu termasuk mampu pada Kader
Kedung Jaya Setelah dalam pengetahuan mengaplikasi masyarak 3.
RW 06 dilakukan menentukan tentang kannya dalam at dapat Maha
berhubungan tindakan masalah penyakit dan kehidupan berjalan siswa
dengan kurang keperawatan: tentang perawatan sehari-hari dengan
pengetahuan Pengetahuan pemeliharaan anaknya lancar
ibu tentang ibu tentang kesehatan 2. Berikan sesuai
kesehatan bayi kesehatan / pada bayi penkes tentang yang
perawatan bayi Diare diinginka
49
meningkat 2. Memberdaya (Pengertian, n
kan penyebab, 2. Masyarakat
masyarakat tanda dan antusias
dalam gejala, untuk
menentukan komplikasi, mengikuti
masalah pencegahan penyuluhan
tentang serta 3. Masyarakat
pemeliharaan perawatan) aktif
kesehatan 3. Jelaskan bertanya
pada bayi tentang tujuan dalam
3. Penyuluhan pemberian penyuluhan
kesehatan obat, dosis, 4. Masyarakat
tentang frekuensi dan gotong
pentingnya cara royong
ASI pemberian untuk kerja
eksklusif dan serta efek bakti pada
perawatan samping yang lingkungan
anak dengan mungkin rumah dan
PASI dan timbul desa
MP-ASI 4. Anjurkan
4. Memberikan untuk
asuhan melakukan
keperawatan pemilihan
keluarga makanan dari
khususnya segi kesehatan
keluarga
yang
memliki bayi
diare
50
c. Kelompok ibu yang memiliki Balita
N Diagnosa
Tujuan Strategi Intervensi Kriteria Standar Waktu Tempat Pj
o Keperawatan
3 Resiko Tupan : 1. kemitraan 1. Berikan penkes Kegiatan 1. proses Kondisional RW 06 1.
kejadian diare Resiko dengan tentang diare penyuluhan, pendidikan Kelurahan Ketua
berulang terjadinya masyarakat (pengertian dan kerja kesehatan kedung RW
berhubungan diare dalam diare,penyebab bakti pada Jaya 2.
dengan sanitasi berulang menentukan diare,tanda gejala terlaksana masyarakat kader
lingkungan tidak terjadi masalah diare,pencegahan serta atau 3.
kurang sehat tentang diare,komplikasi masyarakat kelompok Maha
Tupen : pemeliharaan diare,cara antusias yang siswa
sanitasi kesehatan merawat balita mempunyai
lingkungan pada balita dengan penyakit balita dapat
dapat teratasi 2. masyarakat diare) berjalan
atau 2. Berikan penkes dengan
kelompok tenang menu lancar
mampu makanan sesuai yang
mengetahui (makanan yang diinginkan
penyakit sehat untuk 2.
diare dengan pencegahan masyarakat
benar diare,makanan atau
khususnya yang harus kelompok
pada balita dihindari ketika dapat
3. masyarakat sedang diare,jajan mendengark
atau yang sehat untuk an dan
kelompok balita,makanan memberikan
melakukan yang dianjurkan, feedback
cek jelaskan kepada yang baik
51
kesehatan masyarakat atau ditandai
secara rutin kelompok dengan aktif
khususnya mengenai bertanya
anak balita perilaku hidup saat
4. masyarakat bersih dan sehat dilakukan
atau untuk balita) penyuluhan
kelompok 4. Jelaskan 3.
mengetahui kepada masyarakat
makanan masyarakat atau atau
yang tepat kelompok kelompok
untuk anak mengenai antusias
balita agar lingkungan yang dalam
terhindar dari bersih dan sehat mendengark
diare an materi
penyuluhan
4.
masyarakat
atau
kelompok
pada saat
dilakukan
penyuluhan
kondusif
sehingga
penyuluhan
bisa
berjalan
dengan
efektif dan
efesien
52
4. Pelaksanaan (Implementasi Keperawatan)
No. Masalah Keperawatan Kegiatan yang telah Dilakukan Evaluasi Kegiatan Faktor
Pendukung/Penghambat
1 Kurang pengetahuan ibu tentang Senin, 23 September 2019 1. Acara berjalan dengan lancar dan Faktor Pendukung:
kehamilan berhubungan dengan Kegiatan : Penyuluhan dilakukan secara door to door 1. Pelaksanaan penyuluhan
kurang kesadaran ibu mengenai Pentingnya Fe untuk ibu hamil 2. Penyuluh mampu menyampaikan sesuai dengan rencana yang
resiko kehamilan Tempat : Door to door materi mengenai penting Fe bagi telah ditentukan
warga RW 06 Ibu hamil ibu hamil 2. Masyarakat menerima
Waktu : Kondisional 3. Ibu hamil tampak memperhatikan mahasiswa untuk
Penyuluh : Mahasiswa saat materi penyuluhan diberikan melakukan penyuluhan di
dan ibu hamil bertanya mengenai rumahnya
mengenai masalah saat kehamilan 3. Peralatan penyuluhan yang
4. Ibu hamil mampu menjawab memadai membuat peserta
pertanyaan yang diberikan oleh antusias dan memperhatikan
penyuluh apa yang disampaikan dan
Tindak Lanjut: oleh penyuluh
1. Ibu hamil dapat menerapkan hal – Faktor Penghambat:
hal yang telah disampaikan oleh 1. Masyarakat kurang antusias
mahasiswa dalam penyuluhan karena berada dalam
2. Kader melakukan evaluasi kepada masyarakat sub urban
ibu hamil dan observasi untuk 2. Saat mahasiswa kunjungi
datang ke puskesmas sebagian masyarakat tidak
ada di rumah dan bahkan
menolak karena adanya
kegiatan
Selasa, 24 September 2019 1. Acara berjalan dengan lancar dan Faktor Pendukung:
Kegiatan : Penyuluhan dilakukan secara door to door 1. Pelaksanaan penyuluhan
nutrisi ibu hamil 2. Penyuluh mampu menyampaikan sesuai dengan rencana yang
Tempat : Door to door materi mengenai nutrisi bagi ibu telah ditentukan
warga RW 06 Ibu hamil hamil 2. Masyarakat menerima
53
Waktu : kondisional 3. Peserta mampu menjawab beberapa mahasiswa untuk
Penyuluh : Mahasiswa pertanyaan yang diajukan oleh melakukan penyuluhan di
penyuluh rumahnya
4. Peserta banyak bertanya mengenai 3. Peralatan penyuluhan yang
nutrisi yang baik untuk memadai membuat peserta
kehamilannya antusias dan memperhatikan
apa yang disampaikan dan
Tindak Lanjut: oleh penyuluh
1. Ibu hamil dapat menerapkan hal – 4. Peserta aktif dan teerjadi
hal yang telah disampaikan oleh diskusi antar perserta –
mahasiswa dalam penyuluhan mahasiswa
2. Kader melakukan evaluasi kepada
ibu hamil dan dapat membuat Faktor Penghambat:
kreativitas untuk meningkatkan 1. Masyarakat kurang antusias
nutrisi bagi kehamilannya karena berada dalam
masyarakat sub urban
2. Saat mahasiswa kunjungi
sebagian masyarakat tidak
ada di rumah dan bahkan
menolak karena adanya
kegiatan
Rabu, 25 September 2019 1. Acara berjalan dengan lancar dan Faktor Pendukung:
Kegiatan : Penyuluhan dilakukan secara door to door 1. Pelaksanaan penyuluhan
Persiapan persalinan dan 2. Penyuluh mampu menyampaikan sesuai dengan rencana yang
materi mengenai persiapan telah ditentukan
pentingnya pemeriksaan
persalinan dan pentingnya 2. Masyarakat menerima
kehamilan pemeriksaan kehamilan mahasiswa untuk
Tempat : Door to door 3. Ibu hamil tampak memperhatikan melakukan penyuluhan di
warga RW 06 Ibu hamil saat materi penyuluhan diberikan rumahnya
Waktu : Kondisional dan ibu hamil bertanya mengenai 3. Peralatan penyuluhan
Penyuluh : Mahasiswa mengenai masalah saat kehamilan (leaflet dan poster) yang
4. Ibu hamil mampu menjawab memadai membuat peserta
54
pertanyaan yang diberikan oleh antusias dan
penyuluh memperhatikan apa yang
disampaikan dan oleh
Tindak Lanjut: penyuluh
1. Ibu hamil dapat menerapkan hal – 4. Peserta aktif dan terjadi
hal yang telah disampaikan oleh diskusi antar perserta –
mahasiswa dalam penyuluhan mahasiswa
2. Ibu hamil dapat pergi ke fasilitas
kesehatan untuk pemeriksaan Faktor Penghambat:
kehamilan 1. Masyarakat kurang antusias
3. Kader melakukan evaluasi kepada karena berada dalam
ibu hamil mengenai persiapan masyarakat sub urban
persalinan dan pentingnya 2. Saat mahasiswa kunjungi
pemeriksaan kehamilan sebagian masyarakat tidak
ada di rumah dan bahkan
menolak karena adanya
kegiatan
Jum’at, 27 September 2019 1. Acara berjalan dengan lancar dan Faktor Pendukung:
Kegiatan : Penyuluhan dilakukan secara door to door 1. Pelaksanaan
imunisasi TT, pentingnya ASI 2. Penyuluh mampu menyampaikan penyuluhan sesuai
materi mengenai pentingnya dengan rencana yang
ekslusif, demonstrasi perawatan
imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan telah ditentukan
payudara pemberian ASI eksklusif untuk 2. Masyarakat menerima
Tempat : Door to door bayi mahasiswa untuk
warga RW 06 Ibu hamil 3. Penyuluh mampu melakukan
Waktu : Kondisional mendemonstrasikan perawatan penyuluhan di
Penyuluh : Mahasiswa payudara dan peserta mampu rumahnya
mendemosntrasuikannya kembali 3. Peralatan penyuluhan
4. Ibu hamil tampak memperhatikan (leaflet dan poster)
saat materi penyuluhan diberikan yang memadai
dan ibu hamil bertanya mengenai membuat peserta
mengenai masalah saat kehamilan antusias dan
55
5. Ibu hamil mampu menjawab memperhatikan apa
pertanyaan yang diberikan oleh yang disampaikan dan
penyuluh didemosnstrasikan
oleh penyuluh
Tindak Lanjut: 4. Peserta aktif dan
1. Ibu hamil dapat menerapkan hal – teerjadi diskusi antar
hal yang telah disampaikan oleh perserta – mahasiswa
mahasiswa dalam penyuluhan
2. Kader melakukan evaluasi kepada Faktor Penghambat:
ibu hamil mengenai imunisasi TT, 1. Masyarakat kurang
ASI eksklusif serta perawatan antusias karena berada
payudara dalam masyarakat sub
urban
2. Saat mahasiswa
kunjungi sebagian
masyarakat tidak ada
di rumah dan bahkan
menolak karena
adanya kegiatan
Rabu, 25 September 2019 1. Acara berjalan dengan lancar Faktor Pendukung:
Kegiatan : Penyegaran Kader 2. Penyuluh mampu menyampaikan 1. Pelaksanaan
Tempat : Posyandu Wijaya materi yang berkaitan dengan ibu penyegaran kader
hamil, bayi,balita sesuai dengan rencana
Kusuma
3. Ibu kader tampak memperhatikan yang telah ditentukan
Waktu : 11:00 – 13:00 saat materi penyuluhan diberikan 2. Peralatan penyegaran
Penyuluh: Mahasiswa dan ibu kader bertanya mengenai kader (booklet dan
mengenai materi yang disampaikan power point) yang
4. Ibu kader mampu menjawab memadai membuat
pertanyaan yang diberikan oleh peserta antusias dan
penyuluh memperhatikan apa
yang disampaikan dan
oleh penyuluh
56
3. kader aktif dan terjadi
diskusi antar perserta
– mahasiswa
Faktor Penghambat :
Tidak ada
2 Resiko terjadinya peningkatan Senin, 23 September 2019 1. Kegiatan berlangsung dengan Faktor Pendukung:
penyakit akibat lingkungan yang Kegiatan: Penyuluhan Imunisasi lancar 1. Adanya dukungan dari
kurang sehat (Diare) di Kelurahan Tempat : Posyandu 2. Ibu tampak antusias dan kader dan ketua RT
Kedung Jaya RW 06 berhubungan Wijayakusuma memperhatikan saat materi 1,2,4,5 dan 6
dengan kurang pengetahuan ibu Waktu : 08.00 – 10.00 WIB penyuluhan diberikan dan banyak 2. Mudahnya perizinan
tentang kesehatan bayi Penyuluh : Mahasiswa ibu yang bertanya mengenai yang diberikan RW 06
masalah imunisasi untuk menggunakan
3. Kader ikut serta dalam kegiatan Posyandu Wijaya
penyuluhan mengenai imunisasi Kusuma
4. Kegiatan dihadiri pula oleh dosen 3. Tersedianya tempat
pembimbing, bidan dan ibu lurah untuk melakukan
5. Peserta mampu mengulang penyuluhan Imunisasi
kembali mengenai materi yang 4. Adanya keinginan dari
telah disampaikan mengenai ibu yang memiliki bayi
imunisai untuk mengikuti
penyuluhan Imunisasi
Tindak lanjut: 5. Petugas Kesehatan
1. Ibu yang memiliki bayi dapat (Bidan) dari puskesmas
menerapkan hal – hal yang telah hadir untuk
disampaikan oleh mahasiswa mendampingi mahasiswa
dalam penyuluhan dalam melakukan
2. Kader melakukan evaluasi kepada penyuluhan
ibu yang memiliki bayi tentang 6. Penyuluhan imuniasi
imunisasi bertepatan dengan
Posyandu
7. Kader ikut serta dalam
57
kegiatan penyuluhan
mengenai Imunisasi
Faktor Penghambat:
1. Tempat posyandu yang
digunakan sempit,
sehingga tidak semua ibu
yang memiliki bayi ikut
penyuluhan mengenai
imunisasi ini
2. Kurang kondusif saat
pelaksanaan karena
bersamaan dengan
penimbangan di
posyandu
Senin, 23 September 2019 1. Kegiatan berlangsung dengan Faktor Pendukung:
Kegiatan: Penyuluhan Diare lancar 1. Adanya dukungan dari
Tempat : Posyandu 2. Penyuluh mampu kader, RT dan
Wijayakusuma menyampaikan materi masyarakat
Waktu : 08.15 – 10.00 WIB mengenai diare 2. Tersedianya tempat, alat
Penyuluh : Mahasiswa 3. Pelaksanaan penyuluhan yang digunakan untuk
dilakukan tepat dengan melakukan penyuluhan
kegiatan Posyandu diare
4. Masyarakat nampak antusias 3. Adanya keinginan
dan memperhatikan saat materi masyarakat untuk
penyuluhan diberikan mengikuti penyuluhan
5. Kegiatan diikuti …. warga, diare
dari …. Warga yang mengikuti 4. Waktu bertepatan
penyuluhan ini 80% sudah dengan pelaksanaan
mengetahui tentang penyakit Posyandu, sehingga
diare masyarakat yang hadir
6. Peserta tampak banyak banyak
58
bertanya mengenai materi yang
disampaikan mengenai Diare Faktor Penghambat:
7. Kader ikut serta dalam 1. Adanya masyarakat yang
kegiatan penyuluhan diare memiliki kesibukan
pada bayi sehingga datang
posyandu siang dan tidak
Tindak Lanjut dapat hadir dalam
1. Masyarakat menerapkan hal – penyuluhan
hal yang telah disampaikan
oleh mahasisawa dalam
penyuluhan
2. Kader melakukan evaluasi
kepada masyarakat tentang
penyakit diare
Senin, 23 September 2019 1. Kegiatan berlangsung dengan Fakor Pendukung:
Kegiatan : Penyuluhan lancar 1. Adanya dukungan dari
Demonstrasi Cuci Tangan 2. Penyuluh mampu kader.
Tempat : Posyandu menyampaikan materi 2. Mudahnya perizinan
Wijayakusuma mengenai pentingnya cuci oleh ketua RW 06.
Waktu : 08.00 – 11.00 WIB tangan pada ibu bayi dan balita 3. Tersedianya tempat
Penyuluh : Mahasiswa 3. Pelaksanaan penyuluhan untuk demonstrasi cuci
dilakukan tepat dengan tangan
kegiatan Posyandu 4. Adanya keinginan dari
4. Masyarakat nampak antusias ibu untuk mengikuti
dan memperhatikan saat materi penyuluhan
penyuluhan diberikan 5. Kader dan guru paud
5. Kegiatan diikuti oleh ikut serta dalam
6. Kader ikut serta dalam penyuluhan.
kegiatan penyuluhan mengenai
pentingnya cuci tangan pada Faktor Penghambat:
ibu bayi dan balita 1. Kurang kondusif saat
pelaksanaan karena
59
Tindak Lanjut: bersamaan dengan waktu
1. Kader mengingatkan kembali posyandu
kepada masyarakat cara cuci
tangan
2. Kader melakukan evaluasi
kepada masyarakat mengenai
cara cuci tangan
Kamis, 26 September 2019 1. Kegiatan berjalan dengan Faktor Pendukung:
Kegiatan : Penyuluhan mengenai lancar 1. Mudahnya perizinan
bahaya asap rokok pada bayi 2. Pelaksanaan berjalan tidak yang diberikan RT 01
Tempat : Musholla RT 01 tepat waktu yaitu berlangsung untuk menggunakan
Waktu : 10.45 – 11.10 WIB pukul 10.30 WIB Musholla
Penyuluh : Mahasiswa 3. Kegiatan dilakukan secara door 2. Tersedianya tempat
to door untuk melakukan
4. Masyarakat kurang antusias penyuluhan bahaya asap
dikarenakan berada dalam rokok
masyarakat sub urban 3. Adanya keinginan dari
5. Peserta yang hadir hanya 2 ibu yang memiliki bayi
orang, maka setelah itu untuk mengikuti
dilakukan penyuluhan door to penyuluhan bayi
door 4. Terjadi diskusi mengenai
bahaya asap rokok
Tindak Lanjut:
1. Kader mengingatkan kembali Faktor Penghambat:
kepada masyarakat untuk tidak 1. Kader tidak ikut serta
merokok dalam penyuluhan
2. Kader melakukan evaluasi karena adanya kegiatan
kepada masyarakat mengenai 2. Masyarakat kurang
merokok dan bahaya merokok antusias dikarenakan
kesibukan dan berada
dalam masyarakat sub
urban
60
3. Warga sulit diarahkan
Kamis, 26 September 2019 1. Acara berjalan dengan lancar Faktor Pendukung:
Kegiatan : Penyuluhan mengenai 2. Acara dilakukan secara 1. Mudahnya perizinan
MPASI dan PASI terstruktur di Musholla dan yang diberikan RT 01
Tempat : Musholla RT 01 door to door untuk menggunakan
Waktu : 10.45 – 11.10 WIB 3. Penyuluh mampu Musholla
Penyuluh : Mahasiswa menyampaikan materi 2. Masyarakat menerima
mengenai makanan mahasiswa untuk
pendamping ASI (MPASI) dan penyuluhan di
Pengganti ASI (PASI) pada rumahnya
bayi 3. Peralatan penyuluhan
4. Masyarakat aktif dan banyak yang memadai
bertanya mengenai makanan (poster) membuat
pendamping ASI (MPASI) dan peserta antusias dan
Pengganti ASI (PASI) pada memperhatikan apa
bayi yang disampaikan
5. Masyarakat mampu menjawab oleh penyuluh dengan
beberapa pertanyaan yang baik
diajukan oleh penyuluh
Faktor Penghambat:
Tindak Lanjut: 1. Pelaksanaan
1. Ibu dapat menerapkan hal – hal penyuluhan tidak
yang telah disampaikan oleh sesuai dengan rencana
mahasiswa dalam penyuluhan yang telah ditentukan,
2. Kader melakukan evaluasi dimana akan
kepada ibu tentang pemeberian dilakukan secara
MPASI dan PASI terstruktur dan
masyarakat yang hadir
hanya 2 orang maka
dilakukan secara door
to door
2. Warga sulit untuk
61
diarahkan
Kamis, 26 September 2019 1. Acara berjalan dengan lancar Faktor Pendukung:
Kegiatan : Demonstrasi pencucian 2. Acara dilakukan secara 1. Tersedianya tempat
botol susu terstruktur di musholla dan penyuluhan di
Tempat : Musholla RT 01 dilakukan secara door to door Musholla RT 01
Waktu : 10.45 – 11.10 WIB 3. Penyuluh mampu 2. Masyarakat menerima
Penyuluh : Mahasiswa menyampaikan materi dan mahasiswa untuk
mendemonstrasikan mengenai melakukan
pencucian susu botol penyuluhan di
4. Masyarakat aktif dan banyak rumahnya
bertanya mengenai pencucian 3. Peralatan penyuluhan
susu botol yang memadai
5. Masyarakat mampu menjawab 4. Perlatan demonstrasi
beberapa pertanyaan dan yang memadai
mampu mendemonstrasikan membuat peserta
yang diajukan oleh penyuluh antusias dan
memperhatikan apa
Tindak Lanjut: yang disampaikan dan
1. Ibu dapat menerapkan hal – hal diperagakan oleh
yang telah disampaikan oleh penyuluh
mahasiswa dalam penyuluhan
2. Kader melakukan evaluasi Faktor Penghambat:
kepada ibu tentang demonstrasi 1. Pelaksanaan
pencucian botol penyuluhan tidak
sesuai dengan rencana
yang ditentukan
2. Masyarakat kurang
antusias karena berada
dalam masyarakat sub
urban
3. Warga sulit untuk
diarahkan
62
3 Resiko terjadi diare berulang Sabtu, 21 September 2019 1. Warga antusias pada kegiatan Faktor Pendukung:
berhubungan dengan sanitasi Kegiatan : Kerja Bakti kerja bakti 1. Warga RT 01 dan RT
lingkungan yang kurang sehat Tempat : RT 01 dan RT 02 2. Namun saat kegiatan kerja 02 berpartisipasi
Waktu : 08.00 – 11.00 bakti warga hanya dalam kegiatan kerja
Penaggung Jawab : Mahasiswa berpartisipasi disekitar bakti
rumahnya saja, tidak ikut 2. Persiapan alat dan
berkeliling ke RT lainnya perlengkapan yang
3. Sekretaris lurah, RT 01, RT 02 memadai
dan kader berperan aktif saat 3. Adanya dukungan
pelaksanaan kerja bakti dari kader, kelurahan,
4. Saat kerja bakti masih ada dan masyarakat untuk
yang membuang sampah ke melaksanakan
kali kegiatan kerja bakti
5. Beberapa anak usia sekolah 4. Adanya partisipasi
turut berpartisipasi dalam kerja anak usia sekolah
bakti dengan ikut memungut (SD) dalam kerja
dan membersihkan sampah di bakti dengan ikut
sepanjang jalan memungut dan
membersihkan
Tindak Lanjut: sampah di sepanjang
1. Masyarakat diharapkan jalan
melaksanakan kerja bakti 5. Kerja bakti ini
sebulan sekali bertepatan dengan
2. Kader beserta pengurus RW acara kebersihan
dan RT dapat memotivasi internasional
masyarakat untuk melakukan
kerja bakti Faktor Penghambat:
1. Tidak semua RT
melakukan keja bakti
dan hanya RT 01 dan
02 saja
2. Kurangnya partisipasi
63
dari masyarakat dalam
pelaksanaan kerja
bakti, masyarakat
hanya membersihkan
daerah lingkungan
rumahnya saja
3. Sulitnya melakukan
pembersihan di kali
karena kurangnya
perlatan yang tersedia
4. Sulitnya mengubah
budaya masyarakat
yang membuang
sampah, sampah
rumah tangga dan
pembuangan tinja ke
kali
Selasa, 24 September 2019 1. Kegiatan berlangsung dengan Faktor Pendukung:
Kegiatan : Penyuluhan mengenai lancar 1. Adanya dukungan
Diare 2. Penyuluh mampu dari kader, RT, RW
Tempat : Posyandu menyampaikan materi dan Guru Paud
Wijayakusuma mengenai diare 2. Tersedianya tempat,
Waktu : 09.30 – 11.00 WIB 3. Pelaksanaan penyuluhan alat yang digunakan
Penyuluh : Mahasiswa dilakukan tepat dengan untuk melakukan
kegiatan Paud penyuluhan diare
4. Masyarakat dan anak – anak 3. Adanya keinginan
nampak antusias dan masyarakat untuk
memperhatikan saat materi mengikuti penyuluhan
penyuluhan diberikan diare
5. Demonstrasi mengenai diare 4. Waktu bertepatan
sangat menarik anak Paud dengan pelaksanaan
6. Peserta tampak banyak Paud, sehingga
64
bertanya mengenai materi yang masyarakat dan anak
disampaikan mengenai Diare balita yang hadir
7. Kader dan Guru Paud ikut serta banyak
dalam kegiatan penyuluhan
diare pada bayi Faktor Penghambat:
1. Adanya masyarakat
Tindak Lanjut yang memiliki
1. Masyarakat menerapkan hal – kesibukan dan
hal yang telah disampaikan anaknya sakit
oleh mahasisawa dalam sehingga tidak dapat
penyuluhan datang untuk sekolah
1. Kader melakukan evaluasi Paud
kepada masyarakat tentang
penyakit diare
65
dalam penyuluhan mendampingi
2. Kader melakukan evaluasi mahasiswa dalam
kepada ibu balita dan dapat melakukan
membuat kreativitas untuk penyuluhan
meningkatkan nutrisi bagi buah 6. Penyuluhan nutrisi
hatinya bertepatan dengan
sekolah Paud
Faktor Penghambat:
1. Kurang kondusif saat
pelaksanaan karena
bersamaan dengan
waktu makan siang
66
1. Kader mengingatkan kembali 6. Kader dan guru paud
kepada masyarakat cara cuci ikut serta dalam
tangan penyuluhan dan
2. Guru paud mengingkat demonstrasi cuci
kembalu kepada siswa/I paud tangan
mengenai pentingnya cuci
tangan Faktor Penghambat:
3. Kader dan guru paud 1. Kurang kondusif saat
melakukan evaluasi kepada ibu pelaksanaan karena
dan balita mengenai cara cuci bersamaan dengan
tangan makan siang
2. Air PAM diposyandu
sedang mati
Senin, 23 September 2019 1. Acara berjalan dengan lancar Faktor Pendukung:
Kegiatan : Demonstrasi 2. Acara dilakukan di posyandu 1. Adanya dukungan
pembuatan larutan garam gula 3. Penyuluh mampu dari kader dan ketua
Tempat : Posyandu menyampaikan materi dan RT 1,2,4,5 dan 6
Wijayakusuma mendemonstrasikan mengenai 2. Mudahnya perizinan
Waktu : 08.00 – 11.00 WIB cara membuat larutan garam yang diberikan RW 06
Penyuluh : Mahasiswa gula untuk menggunakan
4. Masyarakat aktif dan banyak Posyandu Wijaya
bertanya mengenai pembuatan Kusuma
larutan garam gula 3. Tersedianya tempat
5. Masyarakat mampu menjawab untuk melakukan
beberapa pertanyaan dan demonstrasi larutan
mampu mendemonstrasikan garam gula
yang diajukan oleh penyuluh 4. Adanya keinginan
dari ibu yang
memiliki bayi untuk
mengikuti
Tindak Lanjut: demonstrasi larutan
1. Ibu dapat menerapkan hal – hal garam gula
67
yang telah disampaikan oleh 5. Petugas Kesehatan
mahasiswa dalam penyuluhan (Bidan) dari
2. Kader melakukan evaluasi Puskesmas hadir
kepada ibu tentang demonstrasi untuk mendampingi
pembuatan larutan garam gula mahasiswa dalam
melakukan
penyuluhan
6. Demonstrasi larutan
garam gula bertepatan
dengan Posyandu
7. Kader ikut serta dalam
kegiatan penyuluhan
mengenai demonstrasi
larutan garam gula
Faktor Penghambat:
1. Tempat posyandu
yang digunakan
sempit, sehingga tidak
semua ibu dapat
mengikuti
demonstrasi larutan
garam gula
2. Kurang kondusif saat
pelaksanaan karena
bersamaan dengan
penimbangan di
posyandu
68
1 Resiko terjadinya 1. Tidak terjadi peningkatan 1. Motivasi segenap Ibu bayi di RW 06 Diserahkan kepada
peningkatan penyakit penyakit Diare pada bayi warga, khususnya ibu kader kesehatan RW
akibat lingkungan yang 2. Masyarakat, khususnya ibu bayi untuk 06
kurang sehat (Diare) di bayi mampu menjadikan menerapkan setiap
Kelurahan Kedung Jaya lingkungan sekitar sehat penyuluhan dan
RW 06 berhubungan 3. Masyarakat khususnya ibu demonstrasi yang
dengan kurang bayi mampu menerapkan telah disampaikan
pengetahuan ibu tentang setiap kegiatan demontrasi oleh mahasiswa dalam
kesehatan bayi dan penyuluhan yang telah kehidupan sehari –
disampaikan oleh hari
mahasiswa dalam 2. Tempelkan poster di
kehidupan sehari – hari posyandu
3. Bagikan leaflet
Kriteria Hasil:
Tidak terjadinya peningkatan
penyakit diare pada bayi
2 Resiko terjadi diare 1. Tidak terjadi penyakit Diare 1. Motivasi segenap Ibu balita di RW 06 Diserahkan kepada
berulang berhubungan berulang pada balita warga, khususnya ibu kader kesehatan RW
dengan sanitasi lingkungan 2. Masyarakat, khususnya ibu balita untuk 06
yang kurang sehat balita mampu menjadikan menerapkan setiap
lingkungan sekitar sehat penyuluhan dan
3. Masyarakat khususnya ibu demonstrasi yang
balita mampu menerapkan telah disampaikan
setiap kegiatan demontrasi oleh mahasiswa dalam
dan penyuluhan yang telah kehidupan sehari –
disampaikan oleh hari
mahasiswa dalam 2. Tempelkan poster di
kehidupan sehari – hari posyandu
3. Bagikan leaflet
Kriteria Hasil: 4. Lakukan kerja bakti
Tidak terjadinya penyakit diare secara rutin
berulang pada bayi
69
3 Kurang pengetahuan ibu 1. Peningkatakan 1. Motivasi ibu hamil Ibu hamil di RW 06 Diserahkan kepada
tentang kehamilan pengetahuuan pada ibu untuk menerapkan kader kesehatan RW
berhubungan dengan hami tentang kehamilan setiap penyuluhan dan 06
kurang kesadaran ibu 2. Peningkatan demonstrasi yang
mengenai resiko pemeliharaan kesehatan disampaikan oleh
kehamilan pada ibu hamil mahasiswa dalam
meningkat kehidupan sehari –
3. Masyarakat khususnya hari
ibu balita mampu 2. Tempelkan poster di
menerapkan setiap posyandu
kegiatan demontrasi dan 3. Bagikan leaflet
penyuluhan yang telah
disampaikan oleh
mahasiswa dalam
kehidupan sehari – hari
Kriteria Hasil:
Peningkatan pengetahuan dan
kesadaran pada ibu hamil
mengenai resiko kehamilan
70
Rencana Tindak Lanjut (Kader dan Puskesmas)
1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang kurang sehat (Diare)
di Kelurahan Kedung Jaya RW 06 berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kesehatan bayi
a. Rencana Tindak Lanjut
1) Kader
Memotivasi kader melakukan evaluasi kepada kelompok khusus ibu
yang memiliki bayi dan balita tentang pengetahuan dan sikap keluarga
setelah diberikan penyuluhan mengenai diare, imunisasi, MPASI dan
PASI, ASI eksklusif, demonstrasi cuci tangan untuk ibu yang memiliki
bayi dan pencucian botol susu.
2) Puskesmas
Meningkatkan pendidikan kesehatan lingkungan dan kesehatan bayi dan
balita khususnya terkait masalah diare
2. Resiko terjadi diare berulang berhubungan dengan sanitasi lingkungan yang kurang
sehat
a. Rencana Tindak Lanjut
1) Kader
Memotivasi kader melakukan evaluasi kepada kelompok khusus balita
mengenai pengetahuan dan sikap keluarga setelah diberikan penyuluhan
mengenai Diare, nutrisi untuk balita, demonstrasi cuci tangan, menggosok
gigi, pembuatan larutan gula dan garam serta kebersihan lingkungan.
71
d) Memotivasi kader untuk melanjutkan penyuluhan kesehatan
tentang pemeriksaan kehamilan ke fasilitas kesehatan
e) Memotivasi kader untuk melanjutkan penyuluhan kesehatan
tentang persiapan persalinan
f) Memotivasi kader untuk melanjutkan penyuluhan kesehatan
tentang pentingnya ASI eksklusif untuk bayi dan melakukan
perawatan payudara
2) Puskesmas
a) Memfasilitasi imunisasi Tetans Toxoid (TT) bagi ibu hamil dan
melakukan pemeriksaan kehamilan atau ANC ke fasilitas
kesehatan pada ibu hamil
b) Memfasilitasi tablet Fe bagi ibu hamil
c) Dapat memantau gizi ibu hamil
d) Melakukan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya perawatan
payudara
72
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pada tahap pengkajian dilakukan teknik wawancara dengan pedoman angket
yang diberikan dari institusi pendidikan. Wawancara dilakukan pada masyarakat di
RW 06 Kelurahan Kedung Jaya Kecamatan Bogor Barat yang terdiri dari 5 RT, yaitu
RT 01, RT 02, RT 04, RT 05, dan RT 06 dengan fokus sasaran yang kita kaji adalah
Bayi, Balita dan Ibu Hamil di RT 01 dan 02. Hal ini dikarnakan RT 04, 05 dan 06
merupakan daerah komplek yang terkadang sulit untuk dikaji. Selain wawancara,
teknik observasi juga dilakukan untuk melihat langsung keadaan rumah dan
lingkungan. Observasi lingkungan kelompok ini untuk mengevaluasi proses
pengkajian yang dimulai 02 September 2019 – 07 September 219 lalu dilanjutkan
kembali pada tanggal 16 September 2019 – 28 September 2019, dengan hasil:
1. Kekuatan
Faktor yang mendukung terlaksananya pengkajian ini adalah adanya
peran serta dari kader, Lurah, RW, RT, Guru Paud dan kesediaan masyarakat
menerima mahasiswa.
2. Kelemahan
Faktor yang kurang mendukung pada tahap pengkajian adalah adanya
beberapa warga yang menolak untuk dikaji, beberapa warga tidak berada di
rumah karena alasan kerja sehingga tidak semua warga yang memiliki bayi,
balita dan ibu hamil dapat dikaji masalah kesehatannya. Kader, RW dan RT
tidak mengetahui jumlah pasti masyarakat yang berada di RW 06, sehingga
tidak semua warga yang mempunyai bayi, balita dan ibu hamil dapat dijadikan
responden. Terutama untuk RT 04, 05 dan 06 masyarakat sulit untuk
membuka dan menerima mahasiswa karena kesibukan dan kegiatannya.
73
3. Kesempatan
Faktor kesempatan yaitu adanya izin dari Puskesmas Kedung Badak,
Ibu Lurah, Ketua RW, RT 01, 02, 04, 05 06, dan kader yang mempermudah
pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa.
4. Ancaman
Ancaman yang didapt pada tahap pengkajian adalah beberapa
masyarakat yang tidak terbuka atau jujur akan kondisi kesehatan yang dialami
oleh dirinya dan keluarga sehingga mahasiswa tidak mendapatkan data yang
akurat.
B. Diagnosa Keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian mahasiswa kemudian menganalisa data hasil
pengkajian dan didapatkan data dengan diagnosa keperawatan komunitas sebagai
berikut:
1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang kurang sehat
(Diare) di Kelurahan Kedung Jaya RW 06 berhubungan dengan kurang
pengetahuan ibu tentang kesehatan bayi
2. Resiko terjadi diare berulang di Kelurahan Kedung Jaya RW 06 berhubungan
dengan sanitasi lingkungan yang kurang sehat
3. Kurang pengetahuan ibu tentang kehamilan di Kelurahan Kedung Jaya RW 06
berhubungan dengan kurang kesadaran ibu mengenai resiko kehamilan
C. Perencanaan
1. Kekuatan
Faktor yang mendukung perencanaan kegiatan anatara lain adanya
peran serta tenaga Puskesmas Kedung Badak, bimbingan dan arahan dosen,
tokoh masyarakat, tokoh agama sekaligus anggota DPR, kader, perangkat RT
dan RW serta masyarakat yang aktif dalam mengatasi masalah kesehatan yang
muncul di wilayah RW 06.
2. Kelemahan
Penyusunan rencana kegiatan ini memiliki kelemahan yaitu, waktu
yang harus disesuaikan dengan masyarakat dan kelurahan, serta biaya yang
digunakan untuk perencanaan serta beberapa tamu undangan tidak dapat hadir
dalam kegiatan karena alasan tertentu.
74
3. Kesempatan
Kesediaan dari ibu lurah, Ketua RW, RT, dosen, perwakilan
puskesmas, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader serta masyarakat bersedia
mengikuti pertemuan guna menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan
sesuai dengan masalah kesehatan yang muncul dari pengkajian di RW 06 pada
bayi, balita dan ibu hamil.
4. Ancaman
Kurangnya pengetahuan dan motivasi dari warga RW 06 Kelurahan
Kedung Jaya Kecamatan Bogor Barat sehingga kemungkinan kurang
matangnya perecanaan kegiatan ?
D. Pelaksanaan
1. Kekuatan
Faktor pendukung perencanaan kegiatan antara lain, ketua RW memudahkan
dalam perizinan pelaksanaan kegiatan, ketua RT dan kader ikut berperan aktif
dalam membantu setiap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa, setiap seksi
melaksanakan kegiatan sesuai jobdesk, warga RW 06 turut membantu dalam
penyediaan tempat ketika tempat yang sudah direncanakan tidak dapat
digunakan, dosen selalu memberikan bimbingan dan arahan dalam
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, adanya perwakilan dari puskesmas
dalam mendukung kegiatan yang di adakan dan lurah kedung jaya ikut
berperan aktif dalam kegiatan yang dilakukan mahasiswa.
2. Kelemahan
Pada pelaksanaan kegiatan ini memilki kelemahan antara lain banyak
membutuhkan dana yang tidak terduga seperti print, fotocopy, serta konsumsi
disetiap kegiatan, keterlambatan waktu pelaksanaan kegiatan dikarenakan
peserta tidak hadir tepat waktu, situasi yang kurang kondusif seperti
penyuluhan di posyandu menjadi tidak terfokus, kurangnya bartisipasi warga
dalam pelaksanaan dibeberapa kegiatan.
3. Kesempatan
Adanya kegiatan di RW 06 kelurahan kedung jaya dan rencana tindak lanjut
dari POA yang sudah jelas kerjasama lintas sektoral dan lintas program dalam
mengatasi beberapa masalah kesehatan pada bayi balita dan ibu hamil yang
75
melibatkan perangkat RW, RT, Kader, puskesmas, tokoh masyarakat, tokoh
agama serta peran aktif masyarakat.
4. Ancaman
Kurang antusiasnya masyarakat dalam beberapa kegiatan penyuluhan.
E. Evaluasi
1. Kekuatan
Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan yang dapat dilakukan di RW
06 ini antara lain adalah peran serta dari kader, RW, RT, dan kesediaan
masyarakat untuk mengevaluasi kegiatan selama praktik di wilayah RW 06
dan menindaklanjuti hasil kegiatan.
2. Kelemahan
Adanya kesibukan dari masayarakat sehingga ada beberapa warga yang tidak
dapat hadir penyuluhan, kurang kondusifnya penyuluhan karena banyak anak
– anak, kurang terfokus, karena lingkungan di sekitar penyuluhan yang terlalu
gaduh.
3. Kesempatan
Adanya dukungan dari pihak kelurahan, puskesmas dan para kader untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah RW 06.
4. Ancaman
Belum optimalnya partisipasi aktif dari berbagai pihak dan sulitnya
mengumpulkan warga karena jarak yang cukup jauh.
76
BAB V
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan Keperawatan Komunitas di RW 06 Kelurahan Kedung
Jaya selama 3 minggu ada beberapa hal yang akan diambil kesimpulan meliputi
pengkajian, diagnosa, perencanaan, dan implementasi sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan terhadap masyarakat selama 7 hari dari tanggal 2
September – 7 September 2019. Setelah pengambilan data, data yang sudah
terkumpul, ditabulasikan yang menggambarkan berbagai permasalahan yang ada di
wilayah RW 06 Kelurahan Kedung Jaya masalah yang ditemukan sebagai berikut.
a. Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang kurang sehat
(Diare) di Kelurahan Kedung Jaya RW 06 berhubungan dengan kurang
pengetahuan ibu tentang kesehatan bayi.
b. Resiko terjadi diare berulang di Kelurahan Kedung Jaya RW 06 berhubungan
dengan sanitasi lingkungan yang kurang sehat.
c. Kurang pengetahuan ibu tentang kehamilan di Kelurahan Kedung Jaya RW 06
berhubungan dengan kurang kesadaran ibu mengenai resiko kehamilan.
2. Perencanaan
Pada tahap perencanaan mahasiswa bersama masyarakat RW 06 mengadakan
MMD pada tanggal 20 September 2019 dimana MMD tersebut membicarakan hasil
pengkajian yang telah dilakukan dan menyusun perencanaan kegiatan bersama
masyarakat (POA) guna memecahkan masalah kesehatan yang ada di wilayah RW
06.
3. Implementasi
77
pentingnya ASI ekslusif dan demonstrasi perawatan payudara. Lalu di kelompok
khusus bayi dilakukan penyuluhan imunisasi, penyuluhan diare, penyuluhan dan
demonstrasi cuci tangan, penyuluhan mengenai bahaya asap rokok pada bayi,
penyuluhan mengenai MP-ASI dan PASI beserta demonstrasi pencucian botol susu.
Sedangkan pada kelompok khusus balita dilakukan kegiatan diantaranya adalah
kerja bakti, penyuluhan mengenai diare, penyuluhan nutrisi bagi balita, demonstrasi
cuci tangan dan demonstrasi pembuatan larutan garam gula kepada ibu yang
memiliki bayi dan balita di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya.
4. Evaluasi
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan terdapat faktor penghambat dan
pendukung. Faktor penghambatnya antara lain adalah :
1. Kekuatan
Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan yang dilakukan di RW 06 ini
antara lain adalah adanya peran serta dari kader, ketua RW, ketua RT, dan
kesediaan masyarakat untuk mengevaluasi kegiatan selama praktik di wilayah
RW 06 dan menindaklanjuti hasil kegiatan.
2. Kelemahan
Adanya kesibukan dari masyarakat sehingga ada beberapa warga yang tidak
dapat hadir dalam penyuluhan, kurang memadai tempat yang disediakan, kurang
kondusifnya penyuluhan karena bersamaan dengan penimbangan di posyandu,
pelaksanaan penyuluhan yang tidak sesuai dengan rencana yang telah ditentukan,
masyarakat yang kurang antusias dan masih tergolong sulit untuk diarahkan.
3. Kesempatan
Adanya dukungan dari pihak kelurahan, puskesmas, dan para kader untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah RW 06
4. Ancaman (Tidak ada yang menghambat)
78
Belum optimalnya partisipasi aktif dari beberapa ketua RT dalam kegiatan
karena keterbatasan waktu dan beberapa kegiatan lain yang tidak dapat
ditinggalkan. Sulitnya mengumpulkan warga karena jarak yang cukup jauh dan
kurangnya antusiasme.
B. Rekomendasi
1. Kelurahan
Diharapkan kelurahan dapat memfasiliasi untuk pengurusan BPJS bagi masyarakat
yang tidak mampu khususnya di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya Kecamatan Tanah
Sereal Kota Bogor.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan untuk perpanjangan peminjaman alat selama praktik komunitas dapat
dipermudah dikarenakan jarak yang ditempuh dari tempat praktik menuju kampus
cukup jauh.
3. Puskesmas
Diharapkan puskesmas dapat menindaklanjuti dari kasus-kasus yang ditemukan oleh
mahasiswa selama praktik.
4. Masyarakat
a. Diharapkan kader dapat berperan lebih aktif untuk memotivasi masyarakat dalam
penggunaan fasilitas kesehatan seperti : pustu, puskesmas dan posyandu
b. Diharapkan masyarakat dapat lebih menumbuhkan kesadaran akan kesehatan dan
ikut berpartisipasi aktif dalam peningkatan derajat kesehatan di lingkungannya.
79
80
LAMPIRAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Planing Of Action (POA) Untuk Ibu Hamil
Penanggng
Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Yang terlibat Waktu Tempat Dana
Jawab
Kurang Tupan : a. Berikan pendidikan Keluarga 1. Lurah 1. Senin, 23 Observasi Poster Rp. 1. PJ
pengetahuan kesehatan mengenai yang 2. RT/RW September langsung ke 10.000,00 Masyarakat :
ibu tentang Meningkatny nutrisi bagi ibu memiliki 3. Kader 2019 Pukul rumah tinggal Ibu Rani RT
kehamilan a hamil ibu hamil 4. Tokoh 11.00 WIB keluarga 02
berhubungan pengetahuan b. Berikan pendidikan di RW 06 masyarakat yang terdiri
dengan ibu tentang kesehatan mengenai Kelurahan 5. Masyarakat 2. Rabu, 25 dari ibu 2. PJ
kurangnya kehamilan pentingnya Kedung 6. Mahasiswa September hamil di RT Mahasiswa :
informasi pemeriksaan Jaya 2019 Pukul 06 Kelurahan Siti Nurmala
pada ibu Tupen : kehamilan 11.00 WIB Kedung Jaya
hamil Peningkatan c. Berikan pendidikan
mengenai pemahaman kesehatan mengenai
resiko pada ibu kesiapan kelahiran
kehamilan hamil d. Berikan pendidikan
mengenai kesehatan mengenai
kehamilan Pentingnya ASI
beresiko Eksklusif
e. Berikan pendidikan
kesehatan mengenai
pentingnya minum
obat penambah
darah (Fe)
f. Berikan pendidikan
kesehatan mengenai
kehamilan beresiko
Planing Of Action (POA) Untuk Ibu Yang Memiliki Bayi
Penanggng
Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Yang terlibat Waktu Tempat Dana
Jawab
Resiko Tupan : a. Berikan pendidikan Keluarga 1. Lurah Senin, 23 Posyandu 1. Poster 1. PJ
terjadinya Resiko kesehatan mengenai yang 2. RT/RW September Wijaya Rp. Masyarakat :
peningkatan terjadinya diare memiliki 3. Kader 2019 Kusuma di 10.000, Bapak Ir. H.
penyakit peningkatan b. Berikan pendidikan bayi di RW 4. Tokoh Pukul 9.00 RW 06 00 Muas dan
diare di RW penyakit kesehatan tentang PASI 06 masyarakat WIB Kelurahan 2. Hadiah Ibu Elih RT
06 Kelurahan akibat dan MPASI Kelurahan 5. Masyarakat Kedung RP. 01/06
Kedung Jaya lingkungan c. Berikan pendidikan Kedung 6. Mahasiswa Jaya 46.000,
berhubungan yang kurang kesehatan mengenai Jaya 00 2. PJ
dengan sehat (diare) bahaya asap rokok khususnya Mahasiswa :
kurangnya tidak terjadi d. Lakukan demonstrasi pada RT 01 Aisyah
pengetahuan pencucian dan penyajian dan RT 02
ibu mengenai Tupen : botol susu bagi bayi
kesehatan kurangnya e. Lakukan demonstrasi
bayi pengetahuan cuci tangan
ibu mengenai
kesehatan
bayi dapat
teratasi
Planing Of Action (Poa) Untuk Ibu Yang Memiliki Balita
Yang Penanggng
Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana
terlibat Jawab
Resiko Tupan : a. Lakukan kerja bakti Keluarga yang 1. Lurah 1. Sabtu, Posyandu 1.Poster Rp. 1. PJ
terjadinya Resiko untuk memiliki anak 2. RT/RW 21September Wijaya 10.000,00 Masyarakat:
diare terjadinya membersihkan balita dan kerja 3. Kader 2019 (RT 01 Kusuma di 2.Hadiah Ibu HJ Ratna
berulang diare lingkungan bakti 4. Tokoh & 02) Pukul RT 06 RP. Wulan RT 04
berhubungan berulang b. Berikan pendidikan dilakukan oleh masyara 06.00–12.00 Kelurahan 46.000,00
dengan tidak terjadi kesehatan tentang seluruh kat WIB Kedung 2. PJ
sanitasi penyakit diare masyarakat 5. Masyara Jaya Mahasiswa:
lingkungan Tupen : c. Berikan pendidikan ikut kat 2. Hari Senin di Ashri Ferry
sanitasi kesehatan tentang berpatisipasi 6. Mahasis posyandu
lingkungan makanan yang baik khususnya wa wijaya
dapat teratasi dan benar pada RT 01 & kusuma
d. Lakukan RT 02 Pukul 9.00
demonstrasi WIB
mencuci tangan
yang benar dan baik
e. Lakukan
demonstrasi LGG
(larutan garam gula)
LAPORAN PENDALUAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
PEMAPARAN HASIL PENGKAJIAN & PENYUSUNAN RENCANA
KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN KOMUNITAS RW 06
KELURAHAN KEDUNG JAYA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Komunitas
Disusun Oleh :
Tingkat 3B
TAHUN 2019
A. Latar Belakang
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengumpulan data yang dilakukan pada
tanggal 9 – 14 September 2019, maka data yang diperoleh kemudian diolah untuk
dianalisis dan diambil suatu kesimpulan. Kemudian mahasiswa mengadakan pertemuan
dengan warga RW 06 Kelurahan Kedung Jaya untuk melaporkan hasil temuan atau
masalah yang didapatkan dari hasil pengkajian atau pengumpulan data yaitu melalui
Musyawarah Masyarakat Desa.
Musyawarah Masyarakat Desa merupakan suatu kegiatan atau perkumpulan
antara perwakilan warga desa beserta para tokoh masyarakat dan para petugas yang
melakukan survey atau pengumpulan data. Dimana kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa ini bertujuan untuk mendapatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada dimasyarakat.
Berdasarkan hasil pengkajian kesehatan, Ibu hamil, bayi, dan balita di RW 06
Kelurahan Kedung Jaya, ditemukan 3 masalah kesehatan yaitu kurangnya pengetahuan
ibu tentang perawatan kehamilan, resiko peningkatan diare pada bayi, dan resiko
terjadinya diare berulang pada balita.
Persiapan yang dilakukan adalah selama 4 hari, setelah data terkumpul
mahasiswa menghubungi Puskesmas, Kelurahan, Ketua RW, Ketua RT, Tokoh agama,
Tokoh masyarakat, dan Kader di RW 06. Adapun undangan disebarluaskan kepada
masyarakat yang dibantu oleh Kader setempat satu hari sebelum acara Musyawarah
Masyarakat Desa di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya dilaksanakan.
B. Pelaksana Kegiatan
Hari, Tanggal : Jumat, 20 September 2019
Jam : 13.00 – 15.30 WIB
Tempat : Aula Kelurahan Kedung Jaya
1) Peserta Kegiatan
Pembimbing Progam Studi Keperawatan Bogor : 1 orang
Perwakilan Puskesmas Kedung Badak : 1 orang
Perwakilan Ketua RW 06 Kelurahan Kedung Jaya : 1 orang
Kader RW 06 Kelurahan Kedung Jaya : 3 orang
Ketua RT 01 Kelurahan Kedung Jaya : 1 orang
Ketua RT 02 Kelurahan Kedung Jaya : 1 orang
Ketua RT 04 Kelurahan Kedung Jaya : 1 orang
Ketua RT 05 Kelurahan Kedung Jaya : 1 orang
Ketua RT 06 Kelurahan Kedung Jaya : 1 orang
Tokoh agama : 1 orang
Perwakilan masyarakat RW 06 Kelurahan Kedung Jaya : 3 orang
Total peserta : 15 orang
2) Rangakaian Kegiatan
a. Acara ini dimulai pukul 13.30 WIB
b. Setelah acara dimulai oleh pembawa acara, kemudian dilanjut dengan pembacaan
doa dan sari tilawah oleh mahasiswa yaitu Ricky Indra Irawan dan Sarah Roslinda.
c. Setelah itu, dilanjutkan sambutan oleh lurah Kedung Jaya Ibu Sutasmiatun, lalu
ketua RW 06 Bapak Dikman, kemudian dilanjut oleh dosen pembimbing Bapak
Amid Salmid SKM, MKM, dan sambutan oleh ketua pelaksana oleh Farhan
Nugraha.
d. Acara selanjutnya adalah acara inti yaitu penyampaian data masalah kesehatan
yang ada di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya oleh mahasiswa yaitu Grace Yohana,
Salma Mauludi, Henny Hariyati, Rachmasari Iskandar, dan Sarah Roslinda dengan
moderaor Nopi Puspita Sari.
e. Kemudian dilakukan prioritas masalah oleh masyarakat dengan berdiskusi bersama
mahasiswa sekaligus merencanakan tindakan selanjutnya untuk mengatasi masalah
yang ada di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya.
2. Pokja II : Bayi
Dengan intervensi, yaitu :
a. Berikan pendidikan kesehatan mengenai diare
b. Berikan pendidikan kesehatan tentang PASI dan MPASI
c. Berikan pendidikan kesehatan mengenai bahaya asap rokok
d. Lakukan demonstrasi pencucian dan penyajian botol susu bagi bayi
e. Lakukan demonstrasi cuci tangan
Beranggotakan Aisyah, Nopi Puspita Sari, Salma Mauludi, Wida Siti
Nurlida, Fatima Azzahra, dan Rachmasari I.
Disusun Oleh :
2) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit klien dapat:
a) Menyebutkan kembali Pengertian perawatan payudara
b) Menjelaskan kembali tujuan perawatan payudara
c) Menjelaskan kembali manfaat perawatan payudara
d) Menjelaskan kembali akibat tidak dilakukan perawatan payudara
e) Menyebutkan kembali pelaksanaan perawatan payudara
f) Menjelaskan kembali hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan
payudara.
g) Menyebutkan kembali alat-alat yang digunakan dalam perawatan
payudara.
h) Mendemonstrasikan kembali langkah-langkah perawatan payudara
G. Penyuluhan Mengenai Imunisasi TT
1) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu
memahami tentang pentingnya Imunisasi TT. (C2)
2) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran dapat :
a) Menjelaskan pengertian dan manfaat dari imunisasi TT tanpa melihat
catatan.
b) Melukiskan dengan kata-kata sendiri tentang pentingnya imunisasi TT
dengan tepat.
c) Mendiskusikan tentang jadwal imunisasi dan efek samping imunisasi
TT.
d) Memilih tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT dengan
tepat,sesuai yang dijelaskan oleh penyuluh.
e) Mengikuti imunisasi TT secara tepat sesuai dengan jadwal yang
disarankan.
III. Rencana Kegiatan
1. Penyuluhan Pemeriksaan Kehamilan
Topik : Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media : Leaflet
Hari/Tanggal : Senin, 23 September 2019
Waktu : 13.30 WIB
Tempat : Door to door rumah ibu hamil RW 006 khususnya RT 001 & RT
002
2. Penyuluhan Tablet Fe Pada Ibu Hamil
Topik : Pentingnya tablet fe pada ibu hamil
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media : Leaflet
Hari/Tanggal : Senin, 23 September 2019
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Door to door rumah ibu hamil RW 006 khususnya RT 001 & RT
002
3. Penyuluhan Nutrisi Pada Ibu Hamil
Topik : Pentingnya Nutrisi Pada Ibu Hamil
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media : Leaflet
Hari/Tanggal : Selasa, 24 September 2019
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Door to door rumah ibu hamil RW 006 khususnya RT 001 & RT
002
4. Penyuluhan Persiapan Persalinan
Topik : Persiapan Persalinan
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media : Leaflet
Hari/Tanggal : Rabu, 25 September 2019
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Door to door rumah ibu hamil RW 006 khususnya RT 001 & RT
002
5. Penyuluhan ASI Esklusif
Topik : Pentingnya ASI esklusif Bagi Bayi
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media : Leaflet
Hari/Tanggal : Rabu, 25September 2019
Waktu : 13.30 WIB
Tempat : Door to door rumah ibu hamil RW 006 khususnya RT 001 & RT
002
6. Penyuluhan dan Demonstrasi Perawatan Payudara
Topik : Perawatan Payudara
Metode : Ceramah, Demonstrasi dan Tanya Jawab
Media : Leaflet,
Alat : Baby oil, Baskom, Waslap
Hari/Tanggal : Jumat, 27 September 2019
Waktu : 14.30 WIB
Tempat : Door to door rumah ibu hamil RW 006 khususnya RT 001 & RT
002
7. Penyuluhan Imunisasi TT
Topik : Pentingnya Imunisasi TT
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media : Leaflet
Hari/Tanggal : Jumat, 277 September 2019
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : Door to door rumah ibu hamil RW 006 khususnya RT 001 & RT
002
IV. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Mahasiswa
a) Laporan pendahuluan telah disiapkan, dan disetujui oleh pembimbing
b) Satuan acara penyuluhan dan leaflet telah dibuat
2) Sasaran
Ibu Hamil
3) Perlengkapan
a) Tempat Kegiatan door to door, perlengkapan untuk perawatan payudara
b) Alat dan media yang diperlukan telah siap digunakan
b. Evaluasi Proses
1) Mahasiwa
a) Mahasiswa hadir 30 menit sebelum kegiatan dimulai
b) Mahasiswa berperan sesuai jobdesk masing-masing
c) Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
d) Mahasiswa menyampaikan penyuluhan dengan baik
2) Sasaran
a) Ibu mendengarkan dengan aktif saat mahasiswa menyampaikan materi
penyuluhan
b) Ibu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa
c) Ibu dapat menjelaskan kembali mengenai materi penyuluhan yang sudah
disampaikan
d) Ibu aktif bertanya pada mahasiswa yang memberikan penyuluhan
3) Perlengkapan
Alat dan media dimanfaatkan dengan baik
c. Evaluasi Hasil
1) Mahasiswa
100% mahasiwa hadir
2) Sasaran
a) Ibu mengerti penyuluhan yang disampaikan mahasiswa
b) Telah tersusunnya rencana kegiatan
c) Disepakatinya waktu dan penanggung jawab setiap kegiatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang ASI
eksklusif.
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian ASI ekslusif
2. Peserta dapat menyebutkan waktu ASI eksklusif
3. Peserta dapat menjelaskan manfaat ASI ekslusif
4. Peserta dapat menyebutkan tentang kandungan-kandungan ASI ekslusif
5. Peserta dapat membedakan komposisi ASI eksklusif,susu formula
II. Materi Penyuluhan
a. Terlampir
III.Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
IV. Media
a. Leaflet
V. Kegiatan Penyuluhan
VI.Evaluasi
A Pelaksanaan
1. Tanggal / Jam : 27 September 2019
2. Waktu : 13.00 WIB
3. Tempat : Rumah Warga RT 01 dan RT 02 (Door to Door)
4. Jumlah Peserta : 7 orang
MATERI PENYULUHAN
ASI EKSKLUSIF
ASI Eksklusif
Adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia
6 bulan.Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan
seperti: susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih.Pada pemberian
ASI eksklusif bayi juga tidak diberi makanan tambahan seperti : pisang,
biscuit, bubur susu, bubur nasi,tim dsb.
2. Kandungan ASI
1) Mengandung lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak, sekitar 50 % ASI berasal
dari lemak.Kadar kolesterol ASI lebih tinggi dari pada susu sapi, sehingga
bayi yang mendapat ASI mempunyai kadar kolesterol lebih
tinggi.Disamping kolesterol, ASI mengandung asam lemak esensial :
asam linoleat (omega 6) dan asam linoleat (omega 3)
2) Mengandung karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalaah laktosa.Manfaat laktosa
mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
laktosabasilus bifidus.
3) Mengandung protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey.Kadar protein sebesar 0,9%,
whey sebesar 60%.Didalam ASI terdapat 2 asam amino,system untuk
pertumbuhan somatic dan taurin untuk pertumbuhan otak.
4) Garam dan mineral
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih dengan baik,
sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mineral yang
rendah.ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah disbanding susu
sapi.
5) Vitamin
ASI mengandung vitamin yang diperlukan : yaitu vitamin K, E, dan
J.Vitamin K berfungsi sebagai katalusator dan pembekuan darah.
Sedangkan vitamin E, terutama terdapat dikolostrom.
6. Anti bodi
3. Manfaat ASI
1) Aspek kesehatan
- Mengurangi perdarahan
- Mempercepat involusi uterus
- Mengurangi Ca mamae
- Lebih cepat langsing kembali
2) Aspek KB
- Metode amenore laktasi
3) Aspek psikologis
- Ibu merasa puas telah memberikan ASI pada bayinya
4) Aspek teknis
- Tidak merepotkan
- Hemat waktu
- Praktis
- Mudah dibawa kemana-mana
c. Manfaat ASI bagi keluarga
1) Aspek ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan
untuk membeli susu formula, dapat digunakan untuk keperluan lain.
2) Aspek psikologis
d. Manfaat ASI
3. Risalah kegiatan
a. Persiapan
Dalam mempersiapkan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi kesehatan
tentang Pentingnya ASI Ekslusif yang dihasilkan dari diskusi bersama dalam
Musyawarah Masyarakat Desa di RW 06 Kedung Jaya yang dilaksanakan pada
hari Jum’at, 20 September 2019 Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bandung Program Studi Keperawatan Bogor pertama kali meminta kader RW
06 untuk menentukan tempat penyuluhan dan mengundang ibu hamil di RW 06
sebagai peserta penyuluhan.
Pada hari Rabu, 25 September 2019 mahasiswa yang bertanggung jawab yaitu
Henny Hariyati mempersiapkan dokumen serta materi penyuluhan berupa
leaflet dan Satuan Acara Penyuluhan. Materi yang dipaparkan adalah
pengertian ASI Ekslusif, manfaat ASI Ekslusif, waktu pemberian ASI Ekslusif,
jenis ASI, jumlah dan frekuensi ASI.
b. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, September pukul 13.30 sampai
14.00 siang bertempat di rumah warga RT 01 & 02 RW 06 Kedung Jaya.
Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan mempersiapkan tempat. Pelaksanaan
penyuluhan kesehatan tentang pentingnya ASI Ekslusif berjalan dengan lancar.
Peserta penyuluhan memperhatikan dan menyimak pemaparan penyuluhan.
Selama kegiatan berlangsung peserta mengikutinya dengan baik. Dalam sesi
Tanya jawab peserta aktif bertanya dan saling berbagi pengalaman tentang ASI
Ekslusif. Saat penyuluh memberi pertanyaan peserta menjawab dengan baik.
Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir acara.
c. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 25 September 2019 pukul
13.30-14.00 WIB. Bertempat di rumah warga RT 01 & 02 RW 06 Kedung
Jaya. Semua alat yang dibutuhkan tersedia dan tanpa ada kendala.
Pembukaan berlangsungnya acara 2 menit, penyampaian materi 10 menit
dan sesi Tanya jawab 10 menit , dan penutup 3 menit. Media yang
digunakan yaitu leaflet dan poster.
2. Evaluasi Proses
Semua peserta menyimak baik dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan. Hal ini terlihat sejak awal penyuluhan semua peserta mngikuti
arahan dari penyuluh. Saat sesi Tanya jawab peserta bertanya dan saat
penyuluh memberi pertanyaan peserta menjawab dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
Di akhir penyuluhan 4 orang dapat menjelaskan kembali tentang materi
yang telah disampaikan, yaitu pengertian ASI Ekslusif, manfaat ASI, waktu
pemberian ASI, jenis ASI, jumlah dan frekuensi ASI dan 2 orang ibu yang
mempunyai bayi bertanya seputar ASI Ekslusif.
Demikian berita acara penyuluhan kesehatan pentingnya ASI Ekslusif ini dibuat
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
1. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberi penyuluhan, peserta dapat memahami tentang
pentingnya FE serta rutin mengkonsumsi FE
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu menjelaskan :
d) Definisi dan kegunaan FE
e) Macam-macam makanan yang mengandung FE
f) Kebutuhan zat besi wanita hamil
2. Metode
Ceramah tanya jawab
3. Media dan alat bantu
Leaflet
4. Materi
Terlampir
5. Rencana Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit - Mengucapkan salam
- Menjawab salam
- Memperkenalkan
diri - Mendengarkan
- Menyampaikan
pertanyaan lisan - Menjawab
- Menyebutkan topik
penyuluhan
2. Isi 40 menit - Menyampaikan
materi
- Tanya jawab - menjawab
- Demonstrasi
membuat
- Membuat
kesimpulan
3. Penutup 5 menit - Evaluasi
- Tanya jawab - Menjawab
- Salam penutup - Menjawab salam
6. Rencana Evaluasi
a. Proses
Peserta terlihat antusias dalam mengikuti penyuluhan
Peserta kooperatif
b. Hasil
Peserta dapat menjelaskan definisi dan kegunaan FE.
Peserta dapat menyebutkan macam-macam makanan yang mengandung FE
Peserta dapat mengetahui kebutuhan zat besi wanita hamil
KEBUTUHAN ZAT BESI
1. Pengertian Tablet Fe
Tablet Fe adalah unsur pembentuk sel darah merah yang sangat dibutuhkan
oleh ibu hamil guna mencegah terjadinya anemia atau kurang darah selama
kehamilan.
KOTA BOGOR
Pada hari senin, 23 September 2019 telah dilaksanakan penyuluhan kesehatan mengenai :
4. Risalah kegiatan
a. Persiapan
Dalam mempersiapkan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang tablet
penambah darah yang dihasilkan dari diskusi bersama dalam Musyawarah
Masyarakat Desa di RW 06 Kedung Jaya yang diaksanakan pada hari senin 23
September 2019 Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Program Studi Keperawatan Bogor sesuai dengan kesepakatan disaat
musyawarah masyarakat desa, pada penyuluhan ibu hamil itu door to door.
Pada hari jumat 20 September 2019 mahasiswa yang bertanggung jawab yaitu
Nida Nisrina Septianti mempersiapkan dokumen serta materi penyuluhan
berupa leaflet dan Satuan acara penyuluhan. Materi yang dipaparkan pengertian
tablet penambah darah, fungsi, waktu minum obat penambah darah, dan efek
samping dari tablet penambah darah.
b. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin 23 September pukul 13.00 sampai
13.30 dilakukan dengan cara Door to door. Pelaksanaan penyuluhan diawali
dengan mendatangi kerumah ibu hamil. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan
tentang tablet penambah darah berjalan dengan lancar. Peseta penyuluhan
memperhatikan dan menyimak pemaparan penyuluhan. Selama penyuluhan
berlangsung peserta mengikutinya dengan baik. Saat penyuluh memberi
pertanyaan peserta menjawab dengan baik. Peserta mengikuti kegiatan
penyuluhan dari awal sampai akhir.
c. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin 23 September 2019 pukul
13.00-13.30 WIB. Penyuluhan dilakukan secara Door to door. Semua
alat yang dibutuhkan tersedia dan tanpa ada kendala. Pembukaan
berlangsungnya acara 5 menit, penyampaian materi 10 menit , sesi
Tanya jawab 10 menit dan penutup 5 menit. Media yang digunakan
yaitu leaflet.
2) Evaluasi Proses
Semua ibu hamil menyimak baik dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan. Hal ini terlihat sejak awal penyuluhan semua peserta
mngikuti arahan dari penyuluh. Semua ibu hamil biasa menguagi materi
yang sudah di berikan
3) Evaluasi Hasil
Semua ibu hamil dapat mengulagi materi yang telah
disampaikanyaitu, pengertian tablet penambah darah, fungsi meminum
tablet penambah darah, waktu minum obat penambah darah, dan efek
samping dari tablet penambah darah.
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit, klien dapat mengerti dan
memahami serta dapat melakukan perawatan payudara dengan benar.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit klien dapat:
1. Menyebutkan kembali Pengertian perawatan payudara
2. Menjelaskan kembali tujuan perawatan payudara
3. Menjelaskan kembali manfaat perawatan payudara
4. Menjelaskan kembali akibat tidak dilakukan perawatan payudara
5. Menyebutkan kembali pelaksanaan perawatan payudara
6. Menjelaskan kembali hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan
payudara.
7. Menyebutkan kembali alat-alat yang digunakan dalam perawatan
payudara.
8. Mendemonstrasikan kembali langkah-langkah perawatan payudara.
6. Evaluasi
a. Jelaskan Pengertian Perawatan payudara?
b. Jelaskan Tujuan perawatan payudara?
c. Jelaskan Manfaat perawatan payudara?
d. Jelaskan Akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara?
e. Jelaskan Pelaksanaan perawatan payudara?
f. Jelaskan Hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan payudara?
g. Sebutkan Alat-alat yang digunakan dalam perawatan payudara?
h. Jelaskan Langkah-langkah perawatan payudara.?
MATERI PERAWATAN PAYUDARA
A. Pengertian
Perawatan payudara adalah salah satu usaha memperbanyak ASI dengan perawatan
khusus lewat pemberian rangsangan pada otot-otot buah dada.
B. Tujuan
1. Untuk memperbanyak atau memperlancar sikulasi darah
2. Untuk mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar
pengeluaran ASI.
C. Manfaat
1) Memelihara kebersihan payudara
2) Melenturkan dan menguatkan putting susu
3) Mengeluarkan puting susu yang tertarik ke dalam
4) Mempersiapkan produksi ASI
E. Pelaksanaan
Dimulai sedini mungkin yaitu 1-2 hari setelah melahirkan, dilakukan 2x sehari
selama menyusui.
B. Materi : Terlampir
a) Pengertian persalinan
b) Persiapan persalinan
c) Rencana ibu menghadapi persalinan
d) Tanda-tanda persalinan
e) Apa saja yang harus dibawa ke RS, puskesmas, bidan, pelayanan kesehatan
f) Persiapan ibu memilih persalinan secara alami/tidak
C. Kegiatan
No. Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Langkah
1. Pendahuluan 2 menit - Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri
- Menjawab
pertanyaan
2. Penyajian 15 menit - Menjelaskan pengertian persalinan - Mendengarkan
- Menjelaskan apa itu persiapan
dengan seksama
persalinan
- Menjelaskan rencana ibu menghadapi
persalinan
- Mempersiapkan ibu mengenali tanda-
tanda persalinan
- Mempersiapkan ibu apa saja yang
harus di bawa ke RS, puskesmas,
bidan, pelayanan kesehatan
- Mempersiapkan ibu memilih
persalinan secara alami/tidak
3. Evaluasi 10 menit - Tanya jawab - Partisipasi aktif
- Memberikan kesempatan ibu curah
pendapat
D. Metode
a) Ceramah
b) Tanya jawab/ curah pendapat
E. Media
Leaflet
Poster
F. Evaluasi
a) Secara lisan
b) Tanya
G. Sumber
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.
Cetakan ke-III. Jakarta
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya ocw.
Gunadarma.ac.id
MATERI PEMBAHASAN
A. Pengertian Persalinan
Persalinan dan kelahiran adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung selama 14 jam, tanpa kompikasi baik ibu
maupun janin .( saifuddin, 2001 ).
B. Persiapan Persalinan
1. Persiapan fisik
a) Ibu harus mengerti benar persiapan fisiologis sebelum persalinan (kira-
kira 2 minggu)
1) Ibu akan lebih mudah bernafas, janin masuk PAP
2) Ibu sering BAK
3) Ibu merasakan adanya his/kontraksi palsu
b) Bersedia di periksa oleh tenaga kesehatan mempersiapkan cara merawat
bayi, menyusui, mempersiapkan ber KB
2. Persiapan Psikologis
a. Meyakinkan bahwa persalinan akan berjalan dengan lancer
b. Membimbing spiritual
3. Persiapan Sosial
Harus dipersiapkan mengenai unsur yang ada dilingkungan, kondisi
ekonomi, taraf penghidupan.
4. Pemeriksaan Menjelang Persalinan
Diusahakan kunjungan untuk pemeriksaam kehamilan trimester 3
atau menjelang persalinan 1 minggu sekali.
5. Posisi Tidur Yang Baik Menjelang Persalinan
Dianjurkan posisi miring karena posisi ini memberi keuntungan
untuk bayi mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke placenta
serta membantu ginjal membuang sisa produk cairan dari tubuh ibu
sehingga mengurangi pembengkakan kaki dan pergelangan.
6. Makanan yang baik menjelang persalinan
a) Makan bergizi
b) Makan porsi kecil tapi sering
c) Minum air yang cukup (8 gelas per hari)
d) Hindari makanan yang tidak dicuci/masih mentah
e) Tetap diusahakan makan menjelang partus
C. Tanda dan Bahaya Pada Ibu Hamil
1. Perdarahan pada ibu hamil muda dan hamil tua
2. Bengkak di kaki, tangan dan wajah, sakit kepala disertai kejang
3. Ketuban pecah dini
4. Gerakan bayi berkurang. Ibu muntah terus dan tidak mau makan
D. Tanda-Tanda Persalinan
1. Sakit dan panggul dan tulang belakang : ibu hamil akan merasakan sakit
berlebih pada panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini
disebabkan oleh pergeseran dan pergerakan janin yang menekan tulang
belakang.
2. Keluar lendir kental bercampur darah : mulai keluar cairan lendir kental
sedikit lengket. Lendir ini dapat bercampur darah bila leher dalam proses
membuka. Sebaiknya anda segera berangkat ke rumah dengan membawa
perlengkapan menginap yang sudah disiapkan sebelumnya.
3. Pecah ketuban : muncul air ketuban dari vagina, bisa berupa rembesan
basah di celana atau mengucur sampai ke kaki. Segeralah ke rumah sakit
untuk mendapatkan pertolongan secepatnya.
4. Kontraksi rahim: akan mengalami kontraksi rahim yang berurutan 5 menit
dan tidak hilang dalam 1 jam. Bedakan dari kontraksi palsu yang biasanya
datang secara tiba-tiba dan langsung hilang.
5. Rahim membuka : persalinan ditandai dengan membukanya rahim, mulai
bukaan 1 sampai 10. Fase bukaan ini secara medis diartikan berapa cm
ukuran pembukaan pada mulut rahim. Bukaan-1, artinya mulut rahim telah
memuka 1 cm, sedangkan bukaan sempurna ditandi membukanya mulut
rahim selebar 10 cm sehinngga dapat dileawati oleh kepala bayi.
E. Mempersiapkan apa saja yang harus dibawa
Setelah minggu-minggu terakhir kehamilan waktu persiapan akan terasa
begitu sedikit. Dan kapan waktu persalinan akan terjadi kadang tak dapat
dipastikan. Adalah lebih baik jika sudah mempersiapkan apa saja yang harus
dibawa ke rumah sakit pada saat hari yang ditunggu tersebut tiba.
Setelah kehamilan mencapai sekitar 7 bulan atau akhir kehamilan 28
minggu persiapkanlah barangg-barang untuk persalinan yang akan dibawa ke
rumah sakit dan masukan ke dalam suatu tas khusus. Dan tidak boleh lupa
memberitahukan suami mengenai tas khusus yang telah dipersiapkan. Sehingga
bila harinya tiba semuanya telah siap dan suami tidak lupa untuk membawa
serta tas besar yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya ini.
a) Beberapa barang yang diperlukan untuk ibu di rumah sakit :
1) Baju tidur
2) 1 set baju untuk pulang dari rumah sakit
3) Sandal
4) Pakaian dalam
5) Pembalut wanita khusus untuk ibu bersalin
6) Gurita atau korset untuk ibu baru bersalin
7) Peralatan mandi
b) Keperluan untuk bayi :
1) Popok,
2) Baju bayi
3) Selimut atau kain bedong
4) Kaos kaki dan tangan
5) Gendongan
6) Minyak telon
3. Kegiatan
a. Persiapan
Dalam mempersiapkan kegiatan penyuluhan tentang persiapan persalinan
yang dihasilkan dari diskusi bersama dalam Musyawarah Masyarakat Desa di
RW 006 Kelurahan Kedung Jaya yang dilaksanakan pada hari Jumat 20
September 2019, mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Program Studi Keperawatan Bogor pertama kali meminta kader RW 006 untuk
menentukan tempat penyuluhan, hasil dari diskusi dengan kader di dapatkan
penyuluhan ibu hamil dengan door to door di setiap rumah.
Pada hari senin 23 September 2019 mahasiswa yang bertanggung jawab
dalam menjalankan program kerja penyuluhan persiapan persalinan adalah Siti
Nurmala dan Nida Nisrina yang mempersiapkan dokumen serta materi
penyuluhan berupa laporan pendahuluan, satuan acara penyuluhan, leaflet dan
poster. Pada hari rabu, 25 September 2019 mahasiswa mempersiapkan media
penyuluhan yaitu leaflet. Materi yang di paparkan mencangkup gizi yang baik
untuk persiapan persalinan, tanda bahaya saat persalinan, tanda-tanda
persalinan, persiapan persalinan mulai dari fisik hingga persiapan psikologis.
b. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari rabu, 25 September 2019 pukul 13.00-
13.20 WIB. Bertempatan di rumah ibu hamil masing-masing terutama di RT
001 dan RT 002 Kelurahan Kedung Jaya. Pelaksanaan penyuluhan diawali
dengan mengunjungi rumah ibu hamil. Pelaksanaan penyuluhan tentang
persiapan persalinan berjalan dengan lancer. Peserta penyuluhan koorperatif
dan menyimak materi yang dijelaskan. Selama kegiatan penyuluhan
berlangsung peserta memperhatikan penyuluhan dengan baik. Dalam sesi tanya
jawab peserta aktif bertanya dan saling berbagi pengalaman tentang persiapan
menjelang persalinan. Penyuluh memberi kesempatan untuk mengulang
kembali penyuluhan yang sudah dijelaskan dan peserta menjawab dengan baik.
Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir penyuluhan.
c. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan dilaksanakan hari rabu, 25 September 2019 pukul 13.00-
13.20 WIB. Bertempatan di rumah ibu hamil (door to door) terutama di RW
006, RT 01 & RT 002 Kelurahan Kedung Jaya. Media yang dibutuhkan
tersedia dan tanpa kendala. Perkenalan berlangsung selama 2 menit,
penyampaian materi 10 menit dan sesi tanya jawab 6 menit dan pentup 2
menit. Media yang digunakan yaitu leaflet.
2. Evaluasi Proses
Semua peserta koorperatif dan menyimak dengan baik dalam
mengikuti penyuluhan. Hal ini terlihat sejak penyuluhan semua ibu hamil
yang di beri penyuluan memperhatikan penjelasan materi. Saat sesi tanya
jawab dan saat penyuluh meminta untuk peserta mengulang kembali materi
yang sudah dijelaskan, peserta menjawab dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
Di akhir penyuluhan 4 orang menjelaskan kembali tentang materi
yang sudah di sampaikan yaitu definisi persalinan, persiapan persalinan
mulai dari fisik sampai dengan psikologis, tanda-tanda persalinan, tanda
bahaya kehamilan. Ibu hamil bertanya seputar persiapan persalinan.
F. Strategi Pelaksanaan
No. Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Langkah
5. Pendahuluan 2 menit - Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri
- Peserta mengerto
- Menjelaskan tujuan
tujuan penyuluhan
6. Penyajian 15 menit - Menjelaskan definisi pemeriksaan - Peserta menyimak
kehamilan
dengan seksama
- Menjelaskan manfaat pemeriksaan
kehamilan setiap penjelasan
- Menjelaskan tujuan pelayanan
yang diberikan
antenatal
- Menjelaskan alasan dilakukan
pemeriksaan kehamilan
- Menjelaskan tujuan kunjungan K1
- Menjelaskan tujuan kunjungan K2
- Menjelaskan tujuan kunjungan K3 dan
K4
G. Materi
Terlampir
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
A. Definisi Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan
secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor
kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal. (Manuaba 2007)
F. Tujuan Kunjungan K1
K1 kehamilan adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas
kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan seorang ibu hamil sesuai
standard pada trimester 1 sampai 12 minggu dengan jumlah kunjungan minimal
1 kali metiputi :
a. Identitas/biodata
b. Riwayat kehamilan
c. Riwayat kebidanan
d. Riwayat kesehatan
e. Pemeriksaan kehamilan
f. Pelayanan kesehatan
g. Penyuluhan dan konsultasi
G. Tujuan Kunjungan K2
K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada
trimester 2 (usia kehamilan 12-28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T
atau 10T setelah melewati K1.
Tujuan :
1. Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dank lien
2. Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa
3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia
karena (-) Fe atau penggunaan praktek tradisional yang merugikan
4. Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan
itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kelahiran
berjalan normal dan tetap demikian seterusnya.
5. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat
dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai.
6. Kewasapadaan khusus mengenai PH (Hipertensi dalam kehamilan),
tanyakan gejala, pantau TD (tekanan darah), kaji adanya edema dan
protein uria.
7. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
8. Penapisan pre-eklamsia, gamely, infeksi, alat reproduksi dan saluran
perkemihan
9. Mengulang perencanaan persalinan
Pada hari Senin, 23 September 2019 telah dilaksanakan Penyuluhan Kesehatan mengenai :
3. Risalah Kegiatan :
a. Persiapan
Dalam mempersiapkan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang
Pemeriksaan Kehamilan yang dihasilkan dari diskusi dalam Musyawarah
Masyarakat Desa RW 006 Kelurahan Kedung Jaya yang telah dilaksanakan
pada hari Jum`at 20 September 2019, mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Bandung Program Studi Keperawatan Bogor pertama-tama berdiskusi dengan
kader dan masyarakat mengenai waktu dan tempat pelaksanaan penyuluhan.
Setelah mendapatkan hasil keputusan bersama mengenai waktu dan tempat
pelaksanaan penyuluhan, hasil penyuluhan di dapatkan tempat yaitu door to
door ke rumah ibu hamil dikarenakan ibu hamil hanya ada 7 orang. Mahasiswa
yang bertanggung jawab menjalankan program kerja adalah (Siti Nurmala),
Manggar Elwin, Nida Nisrina, Henny Hariyati menyiapkan dokumen, dan
media serta materi penyuluhan berupa laporan pendahuluan, satuan acara
penyuluhan leaflet tentang Pemeriksaan Kehamilan. Materi penyuluhan yang
telah disusun mencangkup apa itu pemeriksaan kehamilan, tujuan pemeriksaan
kehamilan, manfaat pemeriksaan kehamilan, jadwal pemeriksaan kehamilan
dll.
b. Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Senin, 23 September 2019
pukul 13.00-13.30 WIB bertempat di rumah ibu hamil masing-masing,
terutama RT 001 & RT 002 Kelurahan Kedung Jaya, Kota Bogor, pelaksanaan
penyuluhan dimulai dengan mendatangi rumah ibu hamil satu- persatu di bantu
oleh ibu kader. Kemudian pelaksanaan penyuluhan tentang pemeriksaan
kehamilan ini berjalan dengan lancer. Peserta penyuluhan bersikap koorperatif,
dan aktif. Dalam sesi tanya jawab, peserta aktif bertanya dan saling berbagi
pengalaman saat menjalani pemeriksaan kehamilan. Saat penyuluh
memberikan pertanyaa, peserta dapat menjawab dengan baik. Peserta
mengikuti kegiatan penyuluhan dengan baik dari awal kegiatan hingga akhir.
c. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di rumah ibu hamil di RW 006
terutama RT 001 & RT 002 pada pukul 13.00-13.30 WIB. Semua
dokumen, media materi yang dibutuhkan sudah tersedia dan tidak
mendapatkan kendala. Pembukaan berlangsung selama 5 menit,
penyampaian materi selama 10 menit, dilanjutkan tanya jawab selama 10
menit, dan penutup 5 menit. Media yang digunakan berupa Leaflet.
2. Evaluasi Proses
Semua peserta penyuluhan mengikuti dengan antusias, ditandai
dengan paserta aktif bertanya, sejak awal penyuluhan pun, semua peserta
mengikuti arahan penyuluh. Saat sesi tanya jawab peserta bertanya. Saat
penyuluh meminta peserta mengulangi kembali apa yang sudah dijelaskan
peserta bisa menjelaskan kembali tentang materi yang sudah di berikan. 4
peserta mengajukan pertanyaan mengenai pemeriksaan kehamilan.
3. Evaluasi Hasil
Di akhir penyuluhan, 3 orang dapat menjelaskan kembali tentang
materi yang telah disampaikan yaitu, apa itu pemeriksaan kehamilan,
manfaat pemeriksaan kehamilan, tujuan, dan jadwal pemeriksaan
kehamilan.
C. Pokok Materi
1. Definisi imunisasi TT
2. Manfaat imunisasi TT
3. Jadwal imunisasi TT
Kegiatan
No Materi Keterangan
Penyuluh Sasaran
B. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Jenis test : Pertanyaan secara lisan
3. Butir soal : 5 soal
a. Sebutkan apa itu imunisasi TT
b. Sebutkan manfaat imunisasi TT
c. Sebutkan jadwal imunisasi TT
d. Sebutkan efek samping imunisasi TT
e. Sebutkan tempat pelayanan yang tepat untuk mendapatkan imunisasi TT
Lampiran Materi
A. Definisi Imunisasi TT
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan
sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005).Vaksin Tetanus
yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan
(Setiawan, 2006).
Pada dasarnya siapa saja dapat terkena penyakit tetanus.Tetapi yang paling
rentan adalah bayi baru lahir dan ibu yang melahirkan. Oleh karena itu pencegahan
tetanus pada ibu dan bayi sangat diperlukan.Caranya yaitu dengan mengimunisasi
ibu yang sedang hamil.
B. Manfaat Imunisasi TT
1. Melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005;
Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada
neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium
tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim
saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001)
2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI,
2000).
C. Jadwal Imunisasi TT
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk,
2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).
Pada hari Jumat 27 September 2019 telah dilaksanakan penyuluhan kesehatan mengenai:
3. Risalah Kegiatan
a. Persiapan
Dalam mempersiapkan kegiatan penyuluhan imunisasi tt yang didiskusikan
bersama dalam Musyawarah Masyarakat Desa di RW 06, mahasiswa
keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung Program
Studi Keperawatan Bogor pertama pada ibu hamil di RW 06 untuk menentukan
bagaimana cara penyuluhan nya dan hasilnya di laksanakan dengan cara door
to door dimana mahasiswa menghampiri rumah - rumah ibu hamil
Pada hari Kamis 26 September 2019 mahasiswa yang bertanggung jawab
dalam menjalankan program kerja penyuluhan imunisasi adalah Manggar elwin
yang mempersiapkan dokumen serta materi penyuluhan berupa laporan
pendahuluan, satuan acara penyuluhan dan leaflet. Materi yang dipaparkan
mencakup tentang definisi Imunisasi TT , manfaat imunisasi TT, dan jadwal
imunisasi TT pada ibu hamil
b. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis 26 September 2019 pukul 13.00-
13.30 WIB. Bertepatan di Rumah – rumah ibu hamil di RW 06 Kelurahan
Kedung Jaya. Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan menghampiri rumah –
rumah ibu hamil dan melakukan penyuluhan kesetiap rumah rumah ibu hamil.
Peserta penyuluhan bersikap antusias dan menyimak pemaparan penyuluhan.
Selama kegiatan penyuluhan berlangsung peserta mengikuti dan
memperhatikan penyuluhan dengan baik. Dalam sesi tanya jawab peserta aktif.
c. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan dilaksanakan pada hari kamis 26 September 2019 pukul
13.00-13.30 WIB. Bertempatan di rumah yang terdapat ibu hamil RW 06
Kedung Jaya. Semua alat yang dibutuhkan tersedia dan tanpa ada kendala.
Pembukaan selama 5 menit, penyampaian materi 10 menit, sesi tanya jawab
10 menit, dan penutup 5 menit. Media yang digunakan yaitu leaflet.
2. Evaluasi Proses
Semua peserta menyimak baik dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan. Hal ini terlihat sejak awal penyuluhan semua peserta
mengikuti arahan dari penyuluh. Saat sesi tanya jawab peserta bertanya dan
saat penyuluh memberi pertanyaan peserta dapat menjawab dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
Diakhir penyuluhan semua peserta dapat menjelaskan kembali
tentang materi yang telah disampaikan, definisi Imunisasi TT , manfaat
imunisasi TT, dan jadwal imunisasi TT pada ibu hamil.
A. Definisi
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi
didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.
Sedangkan Gizi adalah zat zat yang terkandung dalam makanan yang di
perlukan untuk kehidupan manusia.
1. Sumber zat pembangun
Diperlukan untuk pertumbuhan dan dapat diperoleh dari lauk pauk seperti
daging, ikan, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan
2. Sumber zat pengatur
Diperlukan agar semua fungsi tubuh melaksanakan tugasnya secara teratur
yang diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan
B. Kebutuhan nutrisi Ibu hamil.
Nutrisi yang diperlukan adalah:
1. Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori
dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
2. Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti
jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar
pertumbuhan janin optimal. Protein dapat Anda dapatkan dengan
mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur. sebagai
sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacang-
kacangan.
3. Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur –
sayuran.
4. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung
agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian,
kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
5. Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda.
Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
6. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah
lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan
sayuran hijau.
7. Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak
terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan
brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel
dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari,
terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat
mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf
pusat maupun otak janin.
8. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak
terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun
pepaya), daging dan hati.
9. Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta
melindungi ibu hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil
tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu.
Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat
ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga
mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.
C. Tujuan Gizi Pada Wanita Hamil adalah:
1. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan
cairan untuk memenuhi zat gizi ibu, janin serta plasenta.
2. Makanan padat kalori dpat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan
lemak.
3. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama
hamil.
4. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk
memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat
menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan
potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup energiuntuk
menyusui serta merawat bayi kelak.
5. Perawatan gizi dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama
kehamilan (diabetes kehamilan).
6. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan
makan yang baik yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup.
D. Tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil
1. Kelelahan dan kekurangan energi
2. Pusing
3. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan
untuk melawan infeksi)
4. Kulit Kering
5. Gusi bengkak dan berdarah
6. Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
7. Berat badan kurang
8. Pertumbuhan yang lambat
9. Kelemahan pada otot
10. Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh
E. Dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil
Pada janin : keguguran, lahir mati, kelahiran neonatal, mgalami cacat
bawaan dan berat badan bayi rendah.
Jika ibu hamil menderita kurang gizi, maka janin yang ada dalam
kandungannya juga akan kekurangan gizi. Situasi ini akan berdampak pada masa
depan kehidupan anak, yaitu terancam berbagai penyakit, di antaranya kegemukan
(obesitas), jantung, diabetes, kanker payudara, tekanan darah tinggi hingga
pertumbuhan hati janin yang tidak sempurna. Hati janin yang kurang gizi tidak
dapat tumbuh dengan baik. Hatinya akan kecil dan ini menyebabkan fungsi hati
pada kehidupannya kelak tak sempurna, termasuk kemungkinan untuk
mencernakan kolesterol. Maka bayi yang lahir dengan hati yang kecil kelak kadar
kolesterol darahnya tinggi dengan segala akibatnya. Jika janin dalam kandungan
kurang gizi, maka janin bersangkutan akan beradaptasi untuk menghemat makanan
yang didapat. Ini berarti tubuh janin akan mengalami perubahan terhadap enzim
insulin, dalam hal ini insulin tubuh tak begitu baik bekerjanya, sehingga
metabolisme karborhidrat tubuh dibatasi.
Pada ibu hamil : anemia, pendarahan, berat badan tidak bertambah secara
normal dan mudah terkena infeksi
Dalam masa kehamilan dibagi menjadi tiga bagian yaitu bulan ke 1 hingga
ke 3 yang disebut dengan trimester pertama. Bulan selanjutnya yaitu 4 hingga ke 6
merupakan trimester tengah atau kedua, kemudian trimester akhir yaitu bulan ke 7
hingga kelahiran bayi anda. Dalam setiap trimester memiliki pertumbuhan janin
yang berbeda sehingga nutrisi yang dibutuhkan berbeda.
Berikut adalah kebutuhan nutrisi yang harus anda penuhi sesuai dengan
trimester kehamilan anda :
1. Trimester pertama
Umumnya terjadi dari minggu pertama pembuahan hingga minggu kedua belas
adalah perkembangan janin untuk kelengkapan organn penting. Pada bulan
pertama nutrisi yang dibutuhkan berupa kalori yang ekstra. Perkembangan
janin membutuhkan asupan kalori yang sesuai sehingga dapat terbentuk pesat.
Asupan kalori terkadang tersendat karena adanya mual dan muntah yang
dialamii di trimester pertama, sebisa mungkin anda mengalahkannya sehingga
gangguan tersebut tidak menghambat asupan nutrisi apalagi karbohidrat.
Karbohidrat yang dibutuhkan sebesar 2000 kilo kalori yang bisa didapat dari
nasi, roti, gandum, sereal, dll. Kalsium juga memiliki peranan dalam
pembentukan tulang rangka janin begitu memasuki minggu ke 7 perbanyak
konsumsi kalsium yang didapat dari susu, yogurt dan jenis makanan lain yang
mengandung susu.Protein dibutuhkan dalam perkembangan janin di trimester
pertama dalam membentuk sel otak. Tambahkan vitamin A, B1, B2,B3 dan
B6 dalam tumbuh kembang janin selain itu B12 dalam pembentukan sel
darah. Vitamin D dalam pembentukan tulang dan Vitamin E dalam
metabolisme yang di dapat di sayuran dan buah-buahan.
2. Trimester Kedua
Pada trimester ini memiliki kemampuan perkembangan yang semakin pesat
sehingga harus diimbangi dengan asupan nutrisi. Pada perkembangan minggu
ke 13 hingga minggu ke 18 terjadi perkembangan tumbuh kembang organ janin
yang sangat penting. Pada awal memasuki trimester kedua asupan kalori
memang masih perlu ditingkatkan mengingat banyaknya organ yang akan
tersusun. Jangan lupakan asupan zat besi dan vitamin C dalam mengoptimalkan
pembentukan sel sel darah merah dalam mendukung jantung dan sistem
peredaran darah janin yang sedang berkembang pada minggu ke 17. Asam
lemak omega 3 dibutuhkan dalam pembentukan otak janin di trimester kedua
akhir. Hindari makanan dengan kandungan kafein yang tinggi, makanan
dengan kandungan garam yang berlebih dapat memicu kaki bengkak menahan
cairan tubuh. Konsumsi pula air yang cukup setiap harinya untuk menghindari
sembelit dan wasir yang banyak diderita oleh ibu hamil.
3. Trimester ketiga
Mempersiapkan kelahiran bayi anda maka yang harus dipersiapkan adalah
energi yang mencukupi dalam kesiapan persalinan. Bagi anda yang memasuki
trimester ini persiapkan dengan kebutuhan kalori yang akan berperan dalam
pertumbuhan jaringan janin dan plasentanya. Anda dapat meningkatkan asupan
kalori dari sereal, kentang, mentega, susu, telur, alpukat, dan minyak nabati.
Selain itu vitamin yang dibutuhkan adalah B6 untuk membantu metabolisme
dalam pembentukan senyawa kimia yang diantarkan pada sel saraf. Vitamin
B1, B2 dan B3 dalam membantu enzim untuk mengatur sistem pernapasan dan
energi. Yodium tidak kalah penting dalam perkembangan di masa ini untuk
proses perkembangan janin dan meminimalisir kemungkinan terhambatnya
perkembangan otak dan tinggi badan . Peranan yang tidak kalah penting adalah
cairan dalam mengatur sel-sel baru, pengaturan suhu tubuh dan proses
metabolisme.
BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN DAN
PENTINGNYA NUTRISI PADA IBU HAMIL DI RW 06 KHUSUNYA RT 001&
RT 002 KELURAHAN KEDUNG JAYA BOGOR
Pada hari Selasa, 24 September 2019 telah dilaksanakan penyuluhan kesehatan mengenai :
Disusun Oleh :
2. Tujuan
A. Penyuluhan Mengenai Diare
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama ± 15 menit,
diharapkan masyarakat mengerti tentang penyakit diare dan
diharapkan : keluarga mampu menyebutkan kembali cara
mengatasinya.
2) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit :
a. Masyarakat mampu menyebutkan pengertian diare dengan
bahasanya sendiri
b. Masyarakat mampu menyebutkan 2 dari 3 penyebab diare
c. Masyarakat mampu menyebutkan 3 drai 6 tanda dan gejala diare
d. Masyarakat mampu menyebutkan 2 dari 3 penanganan diare
5. Penyuluhan MP-ASI
Topik : MP-ASI
Hari/Tanggal : Jum’at , 247September 2019
Tempat : Posyandu Wijayakusuma
Waktu : 11.00 WIB
b. Evaluasi Hasil
1) Mahasiswa
100 % mahasiswa hadir
2) Sasaran
a) Telah tersusunnya rencana kegiatan
b) Disepakatinya waktu dan penanggung jawab setiap kegiatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Diare
Sasaran : Ibu yang memiliki bayi
Tempat : Posyandu wijaya kusuma
Hari/tanggal : Senin, 23 September 2019
Waktu : 20 menit
A. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan orang tua bayi mampu
mengetahui cara-cara pencegahan diare dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu:
a. Menjelaskan kembali pengertian diare
b. Menjelaskan tentang penyebab diare
c. Menjelaskan tentang bahaya diare
d. Menjelaskan cara menangani diare
e. Menyebutkan nutrisi bagi penderita diare
f. Menjelaskan cara pencegahan diare.
B. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
C. Media
Media yang digunakan adalah Poster
D. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 5 Pembukaan :
Menit Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Kontrak waktu Memperhatikan
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Memperhatikan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan Memperhatikan
2. 15 Isi :
Memperhatikan dan
Menit Menjelaskan pengertian diare menjawab pertanyaan yang
diajukan
Memperhatikan
Menjelaskan tentang penyebab diare
Menjelaskan tentang penanganan Memperhatikan
diare
Menjelaskan tentang nutrisi bagi Memperhatikan
penderita diare
Menjelaskan tentang penderita diare Mengajukan pertanyaan
3. 5 Evaluasi :
Menit Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada ibu yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 5 Penutup :
Menit Mengucapkan terima kasih atas peran Mendengarkan
serta peserta.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
E. Daftar Pustaka
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC
Maksum, Radji dan Harmita. 2008. Analisis Hayati.Jakarta:Gramedia
MATERI PENYULUHAN DIARE
1. DEFINISI
a. Diare
Diare adalah salah satu gangguan kesehatan yang lazim memengaruhi
banyak orang.Gangguan ini adalah suatu gejala dan bukan penyakit .Ada
beberapa penyebab diare yang mungkin, tetapi yang paling umum adalah
infeksi. Diare adalah penyebab utama penyebab utama penyakit dan kematian
anak-anak di Negara-negara berkembang, seperti India atau Indonesia. Diare
juga merupakan penyebab penting dari gizi buruk atau malnutrisi. Ini karena
anak-anak cenderung makan lebih sedikit dalam suatu episode diare. Juga, diare
dapat memengaruhi pencernaan makanan secara buruk. Akibatnya, tubuh
mungkin tidak dapat memanfaatkan makanan dengan efektif.
Tubuh kita membutuhkan nutrien tambahan ketika menderita infeksi
apapun untuk memerangi kuman-kuman yang menyebabkan penyakitnya.
Makanan yang tidak memadai dan pencernaan yang tidak baik secara bersama-
sama berpengaruh buruk terhadap status nutrisi seorang anak. Diare dan atau
komplikasinya dapat dicegah dengan cara-cara yang sederhana dan efektif.
b. Penyebab diare
Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melaui perantara
hewan, kuman yang berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci
tangan waktu makan).
1. Faktor instrinsik
Faktor intrinsik atau faktor penjamu antara lain: genetik, umur, jenis
kelamin, keadaan fisiologis, kekebalan, maupun sifat-sifat dari manusia itu
sendiri.
2. Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik berasal dari faktor lingkungan baik berupa lingkungan
fisik, biologis, maupun sosial ekonomi, termasuk didalamnya perilaku
masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
2. Penyebab diare
Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melaui perantara
hewan, kuman yang berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci
tangan waktu makan). Penyebab lainnya dalah :
a. Mencuci botol susu dan tempat makan bayi secara tidak benar
b. Makanan yang merangsang peristaltic usus
c. Makanan yang disimpan tidak baik missal disembarang tempat, dll.
3. Nutrisi bagi bayi diare
Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi
makanan yang lunak untuk membantu peristaltic usus. Bagi bayi yang masih
menyusui, ASI tetap diberikan dan nasi di encerkan.
4. Cara penanganan diare
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita
harus diberi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang.
Sebagai pertolongan pertama, diberi cairan rumah tangga seperti air tajin, air sayur,
air matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit berupa oralit. Jika
tidak ada oralit, bisa menggunakan larutan gula garam. Cara pembuatannya sebagai
berikut : satu sendok teh munjung gula pasir, seperempat sendok teh mujung
garam, dilarutkan dalam satu gelas air matang ( 200 cc). Selanjutnya penderita
diberi minum.
5. Cara pencegahan diare
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah memberi makan kepada bayi
b. Menutup makanan dan minuman
c. Mencuci makanan/ sayuran sebelum dimasak
d. Selalu minum air yang sudah dimasak
e. Menjaga kebersihan lingkungan : Rumah, aluran air, sampah di buang pada
tempatnya dan ditutup
f. Makan makanan yang sehat / bergizi
Bila telah dialkukan upaya pertolongan pertama namun diare masih terus
berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN DAN
DEMONSTRASI DIARE DI POSYANDU WIJAYA KUSUMA RW 06
KELURAHAN KEDUNG JAYA BOGOR BARAT
KOTA BOGOR
Pada hari senin, 23 September 2019 telah dilaksanakan penyuluhan kesehatan mengenai :
c. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin 23 September 2019 pukul 09.00-
09.45 WIB. Bertempat di Posyandu Wijaya Kusuma RT 06/06 Kedung
Jaya. Semua alat yang dibutuhkan tersedia dan tanpa ada kendala.
Pembukaan berlangsungnya acara 2 menit, penyampaian materi 10 menit
dan sesi Tanya jawab 10 menit , dan penutup 3 menit. Media yang
digunakan yaitu leaflet dan poster.
2. Evaluasi Proses
Semua peserta menyimak baik dalam mengikuti kegiatan penyuluhan. Hal
ini terlihat sejak awal penyuluhan semua peserta mngikuti arahan dari
penyuluh. Saat sesi Tanya jawab peserta bertanya dan saat penyuluh
memberi pertanyaan peserta menjawab dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
Di akhir penyuluhan 3 orang dapat menjelaskan kembali tentang materi
yang telah disampaikan, yaitu pengertian diare, penyebab, Nutrisi bagi bayi
diare, cara penanganan, beserta cara pencegahannya. Dan 2 orang ibu yang
mempunyai bayi bertanya seputar diare.
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit tentang imunisasi ibu
diharapkan dapat termotivasi untuk membawa anak balitanya ke tempat pelayanan
kesehatan guna mendapatkan imunisasi lengkap.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit ibu diharapkan dapat menjelaskan
tentang :
1. Menjelaskan pengertian imunisasi
2. Menjelaskan tujuan imunisasi
3. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi
4. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
5. Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan
6. Menjelaskan siapa saja sasaran imunisasi
7. Menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi
8. Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.
Kisi-kisi Materi
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan pemberian imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi
4. Jenis-jenis imunisasi
5. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan
6. Sasaran imunisasi
7. Reaksi yang timbul setelah imunisasi
8. Tempat pelayanan imunisasi
Metode
Ceramah dan diskusi
Media
Lembar balik , leaflet
Proses pelaksaaan
No Kegiatan Respon peserta waktu
1 Pendahuluan
- Memberi salam - Menjawab 5 menit
- Menyampaikan pokok bahasan salam
- Menyampaikan tujuan - Menyimak
- Melakukan apersepsi - Menyimak
- Menyimak
2 Isi
Penyampaian materi - Memperhatikan 20 menit
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan pemberian imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah
dengan pemberian imunisasi
4. Jenis-jenis imunisasi
5. Kapan imunisasi tidak boleh
diberikan
6. Sasaran imunisasi
7. Reaksi yang timbul setelah
imunisasi
8. Tempat pelayanan imunisasi
3 Penutup
- Diskusi -Menyampaikan 5 menit
- Kesimpulan jawaban
- Evaluasi -Mendengarkan
- Memberikan salam penutup -Menjawab salam
Setting Tempat
Posyandu Wijayakusuma
Evaluasi
REFERENSI
1. Pengertian imunisasi
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak
serta ibu hamil terhadap penyakit tertentu.
2. Tujuan Imunisasi
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu
dan kalau terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.
g. Hepatitis Virus B
Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.
Tanda-tanda :
- Mual, muntah serta nafsu makan menurun.
- Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.
4. Jenis-jenis imunisasi
a. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
b. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.
c. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
d. Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.
e. H B : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis B
f. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
g. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus.
6. Sasaran imunisasi
a. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
b. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
c. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas
Imunisasi, Jakarta, (1985
2. Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam
Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 1988
3. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta, 198
BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN IMUNISASI DI
RW 06
b. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu 25 September 2019 pukul
09.00-09.30 WIB. Bertempatan di Posyandu Wijayakusuma di RW 06
Kelurahan Kedung Jaya. Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan
mempersiapkan tempat. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentang
imunisasi berjalan lancar. Peserta penyuluhan bersikap antusias dan
menyimak pemaparan penyuluhan. Selama kegiatan penyuluhan
berlangsung peserta mengikuti dan memperhatikan penyuluhan dengan
baik. Dalam sesi Tanya jawab peserta aktif dan saling berbagi pengalaman
mengenai imunisasi.
c. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu 25 September 2019
pukul 09.00-09.30 WIB. Bertempatan di Posyandu Wijayakusuma
RW 06 Kedung Jaya. Semua alat yang dibutuhkan tersedia dan
tanpa ada kendala. Pembukaan benglangsungnya acara selama
5menit, penyampaian materi 10 menit, sesi tanya jawab 10 menit,
dan penutup 5 menit. Media yang digunakan yaitu leaflet dan
poster.
2. Evaluasi Proses
Semua peserta menyimak baik dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan. Hal ini terlihat sejak awal penyuluhan semua peserta
mengikuti arahan dari penyuluh. Saat sesi tanya jawab peserta
bertanya dan saat penyuluh memberi pertanyaan peserta dapat
menjawab dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
Diakhir penyuluhan ada 4 orang dapat menjelaskan kembali
tentang materi yang telah disampaikan, yaitu pengertian imunisasi,
akibat dari tidak Imunisasi dan manfaat Imunisasi
Waktu : 45 menit.
C. SASARAN
Ibu-ibu yang memiliki bayi di RW 06
MATERI
d. Gosok punggung dan sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
e. Gosok kedua telapak dan sela - sela jari
g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
h. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak
tangan kiri dan sebaliknya
i. Bilas kedua tangan dengan air mengalir dan keringkan
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
E. MEDIA
1. Laptop
2. Sabun
F. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audience
1 5 Menit Pembukaan
1.Menjawab salam
1. Penyuluh memulai penyuluhan
2.Memperhatikan
dengan mengucapkan salam.
3.Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri.
4.Memperhatikan
3.Menjelaskan tujuan penyuluhan.
4.Menyebutkan materi yang akan
diberikan.
2 25 Menit Pelaksanaan
1. Memperhatikan
1. Menjelaskan apa yang
dimaksud dengan mencuci
tangan
2. Memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan mencuci
tangan
3. Menjelaskan waktu mencuci
3. Bertanya dan
tangan
mendengarkan
4. Menjelaskan langkah mencuci
jawaban
tangan
4. ikut berpartisipasi
5. Menjelaskan apa yang
dalam demonstrasi
dimaksud dengan diare
mencuci tangan
6. Menjelaskan penyebab diare
penanganan diare
4 5 Menit Terminasi
1. Memperhatikan
1. Mengucapkan terima kasih atas
perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam penutup
2. Membalas salam
G. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Peserta hadir 20 orang
b. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di Posyandu Wijayakusuma RW 06
2. Kriteria proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta konsentrasi mendengar penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjjawab pertanyaan secara
lengkap dan benar
d. Peserta dapat mendemonstrasikan dengan benar
3. Kriteria hasil
a. Apa yang dimasksud dengan mencuci tangan
b. Sebutkan Tujuan mencuci tangan
c. Kapan waktu mencuci tangan
d. Berapa lngkah mencuci tangan
e. Apa yang dimaksud dengan diare
f. Apa penyebab diare
g. Bagaimana penularan diare
h. Bagaimana pencegahan diare pada balita
i. Sebutkan tanda gejala
j. Sebutkan klasifikasi diare
k. Sebutkan penanganan diare pada balita
BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN DAN
DEMONSTRASI
Demikian berita acara penyuluhan kesehatan mengenai cuci tangan ini dibuat.
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan orang tua bayi mampu
mengetahui cara-cara menstterilkan atau mencuci botol susu bayi dan dapat di
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu:
Menjelaskan kembali pengertian Mensterilkan atau Mencuci Botol Susu Bayi
B. METODE
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
C. MEDIA
Media yang digunakan adalah Poster
D. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 5 Pembukaan :
Menit Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Kontrak waktu Memperhatikan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
diberikan
2. 15 Isi :
Memperhatikan dan
Menit Menjelaskan cara Mensterilkan menjawab pertanyaan yang
atau Mencuci Botol Susu Bayi diajukan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
3. 5 Evaluasi :
Menit Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah diberikan,
dan reinforcement kepada ibu yang
dapat menjawab pertanyaan.
4. 5 Penutup :
Menit Mengucapkan terima kasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
E. DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Horne, Mima M. 2001. Seri Pedoman Praktis Keseimbangan Cairan Elektrolit dan
Asam Basa Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Gibney, Michael. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Johnson, Ruth. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Schott, Judith. 2006. Kelas Antenatal Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
MATERI PENYULUHAN
A. Cara Penyajian dan Mensterilkan Botol Susu
1. Cuci bersih botol dan semua bagiannya. Lepaskan bagian karet dot terlebih
dahulu dari penyangganya sebelum dicuci.
2. Sterilkan botol dan semua bagiannya termasuk tutup botol. Dapat
menggunakan alat sterilisator botol atau dapat dengan merebus botol dan
bagian-bagiannya dalam air mendidih selama 5 menit.
3. Setelah botol selesai disterilkan, letakkan dalam posisi terbalik dan biarkan
mengering secara alami (jangan dikeringkan dengan kain lap), kemudian
simpan dalam wadah tertutup.
4. Air yang digunakan untuk melarutkan susu formula harus dididihkan selama 3
menit, sekalipun itu air minum dalam kemasan. Setelah mendidih, matikan api
dan diamkan sekitar 10-15 menit dalam wadah tertutup sehingga suhunya
turun kurang lebih menjadi 70oC. Pada suhu ini air siap untuk digunakan.
5. Bersihkan meja untuk mempersiapkan susu formula.
6. Cucilah tangan kembali dengan menggunakan sabun.
7. Pastikan susu yang digunakan tidak kadaluarsa, dan masih dalam keadaan baik
untuk dikonsumsi. Tanda-tanda susu bubuk yang sudah tidak baik adalah
baunya berubah menjadi tengik, warnanya berubah, atau tampak lembab dan
bergumpal-gumpal.
8. Tuangkan air ke botol sesuai dengan kebutuhan bayi, sesuai perbadingan
takarannya.
9. Tambahkan bubuk susu sesuai takaran. Gunakan sendok takar yang disediakan
dalam kemasan susu. Pastikan sendok dalam keadaan bersih dan kering. Baca
aturan takar yang tertera pada kemasan susu. Sebagian susu menggunakan
perbandingan 1 sendok takar untuk 30 ml air, namun ada yang 1 sendok takar
untuk 45 ml air, dan bahkan ada yang 1 takar untuk 60 ml air.
10. Tutup botol kemudian kocok sampai semua larut dengan baik.
11. Dinginkan dengan merendam botol susu di air bersih dingin atau di air yang
mengalir. Cek suhu susu dengan meneteskan susu ke punggung tangan, dan
jika sudah tidak panas maka susu siap diminum. Jangan mengecek suhu susu
dengan menghisap dot bayi.
12. Susu yang sudah dilarutkan sebaiknya diminum dalam waktu 2 jam. Bila
dalam waktu 2 jam susu tidak habis, buanglah susu tersebut dan bila masih
diperlukan buat yang baru.
13. Menyimpan kaleng susu sebaiknya di tempat yang sejuk, dalam suhu ruangan
yang kering. Jangan meletakan susu di tempat panas, terpapar matahari,
ataupun di dalam lemari pendingin.
Pada hari Jum’at, 27 September 2019 telah dilaksanakan penyuluhan kesehatan mengenai :
Demikian berita acara penyuluhan Sterilisasi Botol Bayi ini kami buat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
I. Analisa Situasi
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia.
Gizi buruk/gizi kurang tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka
kematian, tetapi juga menurunkan produktifitas dan menghambat pertumbuhan sel-sel
otak yang akan mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan. Saat ini Negara
Indonesia tengah menghadapi masalah gizi yang serius. Sekitar 37,3 juta penduduk
hidup di bawah garis kemiskinan, lima juta balita berstatus gizi kurang, dan lebih dari
seratus juta penduduk beresiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Terjadinya
permasalahan gizi di berbagai daerah di Indonesia menimbulkan berbagai macam
persoalan yang kompleks dalam berbagai macam aspek kehidupan seperti
menurunkan kualitas SDM, mempengaruhi tingkat kesehatan, dan juga akan
memperpendek usia harapan hidup seseorang terutama pada usia bayi dan balita.
Indonesia memiliki prevalensi gizi kurang sekitar 20% untuk usia bayi dan balita dari
jumlah total penduduk Indonesia.
II. Diagnosa Keperawatan
Resiko terjadinya peningkatan penyakit berulang akibat lingkungan yang kurang sehat
(Diare) di Kelurahan Kedung Jaya RW 06 berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang kesehatan bayi
III. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang
Pemberian MP ASI pada bayi usia 6 – 12 bulan.
IV. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit, sasaran dapat menjelaskan tentang:
a. Peserta dapat menjelaskan apa itu MPASI
b. Peserta dapat menjelaskan permasalahan – permasalahan seputar MPASI
c. Peserta dapat menjelaskan langkah – langkah pemberian MPASI
d. Peserta dapat menjelaskan macam – macam MPASI yang dapat diberikan pada
bayi
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Media
1. Poster
2. Leaflet
VII.Kegiatan Penyuluhan
Waktu Kegiatan
No Tahapan
. (menit) Penyuluhan Hasil yg diharapkan
VIII. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut :
a. Pengertian MPASI
b. Permasalahan – permasalahan seputar MPASI
c. Langkah – langkah pemberian MPASI
d. Macam – macam MPASI yang dapat diberikan pada bayi
IX. Referensi
https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/yang-perlu-anda-tahu-sebelum-
memberi-mpasi-pada-bayi/ diakses pada Rabu, 25 September 2019 pukul 19.05
WIB
https://www.alodokter.com/mpasi-diberikan-setelah-bayi-berusia-6-bulan diakses
pada Rabu, 25 September 2019 pukul 19.10 WIB
https://www.alodokter.com/cara-memulai-jadwal-makan-bayi-6-bulan diakses pada
Rabu, 25 September 2019 pukul 19.13 WIB
https://www.popmama.com/baby/0-6-months/sarrah-ulfah/ide-menu-mpasi-variatif-
untuk-bayi-6-bulan-beserta-resepnya diakses pada Rabu, 25 September 2019
pukul 19.15 WIB
https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/yang-perlu-anda-tahu-sebelum-
memberi-mpasi-pada-bayi/ diakses pada Rabu, 25 September 2019 pukul 19.20
WIB
1. Pengertian MPASI
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan tambahan yang mengandung
gizi seimbang yang diberikan kepada bayi/anak (diatas usia 6 bulan) untuk membantu
memenuhi kebutuhan gizinya. Peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan
untuk menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI, jadi dalam hal ini
makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan diberikan ketika bayi tidak
lagi mengkonsumsi ASI.
Manfaat MP-ASI bagi bayi, MP-ASI sangatlah penting bagi bayi yang berusia 6 bulan
sampai dua tahun. MP-ASI diperlukan untuk menambah energi dan zat-zat gizi yang
diperlukan bayi karena ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi secara terus-menerus.
MP-ASI membantu mempercepat proses pertumbuhan anak dan perkembangan otak
anakMP-ASI sangat membantu bayi dalam proses belajar makan dan kesempatan untuk
menanamkan kebiasaan makan yang baik.
Pada hari Kamis, 26 September 2019 telah dilaksanakan penyuluhan kesehatan mengenai:
1. Pokok Bahasan : Diare
2. Jumlah Peserta : 2 orang
3. Pengorganisasian :
a. Penanggung Jawab : Manggar Elwin
b. Ketua acara : Nopi Puspita Sari
c. Sekretaris : Siti Nur’Aisyah
d. Bendahara : Ashri Ferri Yuwarti
e. Seksi Acara : Rachmasari Iskandar
f. Seksi Humas : Farhan Nugraha
g. Seksi Dekdoklog : Mirna Anggraeni
h. Seksi Konsumsi :-
i. Penyuluh : Nopi Puspita Sari
Rachmasari Iskandar
Mirna Anggraeni
j. Fasilitator : Salma Mauludi
Risalah Kegiatan
a. Persiapan
Dalam mempersiapkan kegiatan dan demonstrasi kesehatan tentang MPASI
yang dihasilkan dari diskusi bersama dalam Musyawarat Masyarakat Desa di Rw 6
Kelurahan Kedung Jaya yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 20 September 2019
mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung Program Studi
Keperawatan Bogor pertama kali meminta kader RW 06 untuk menentukan tempat
penyuluhan dan mengundang ibu yang memiliki bayi dan balita serta ibu hamil
sebagai peserta penyuluhan.
Pada hari Rabu, 24 September 2019 mahasiswa yang bertanggung jawab
dalam menjalankan program kerja masalah pada bayi yaitu nutrisi dengan MPASI
adalah Nopi Puspita Sari yang mempersiapkan dokumen serta materi penyuluhan
seperti satuan acara penyuluhan, leaflet dan poster sebagai media penyuluhan.
Pada hari Kamis, 25 September 2019 mahasiswa mempersiapkan media
penyuluhan yaitu poster dan leaflet. Materi yang dipaparkan mencakung tentang
MPASI, permasalahan – permaslahan pemberian MPASI, efek samping pemberian
MPASI terlalu cepat dan lambat, manfaat MPASI, tujuan MPASI, serta macam –
macam MPASI.
b. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 25 September 2019 pukul 10.55 – 11.
10 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan di Musholla RT 01 Kelurahan Kedung Jaya.
Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan mempersiapkan tempat. Pelaksanaan
penyuluhan MPASI berjalan dengan lancar, namun tidak sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Peserta penyuluhan dapat menyimak dan memperhatikan
pemaparan penyuluhan. Selama kegiatan penyuluhan berlangsung peserta
mengikuti dan memperhatikan penyuluhan dengan baik. Dalam sesi tanya jawab
peserta aktif bertanya dan saling berbagi pengalaman tentang anaknya yang telah
diberikan MPASI. Saat penyuluh memberi pertanyaan peserta menjawab dengan
baik. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir acara.
c. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 25 September 2019 pukul
10.55 – 11. 10 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan di Musholla RT 01
Kelurahan Kedung Jaya. Semua alat yang dibutuhkan tersedia dan tanpa
kendala. Pembukaan berlangsungnya acara 3 menit, penyampaian materi 15
menit, tanya jawab serta evaluasi 10 menit dan penutup 2 menit. Media
yang digunakan berupa poster dan leaflet.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dan menyimak dengan baik dalam mengikuti
penyuluhan. Hal ini terlihat sejak awal penyuluhan, peserta mengikuti
arahan dari penyuluhan. Saat sesi tanya jawab, peserta bertanya dan saat
saat penyuluh memberi pertanyaan, peserta menjawab dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
Di akhir penyuluhan dua orang peserta tersebut dapat menjelaskan
kembali materi yang telah disampaikan yaitu definisi MPASI, efek samping
pemberian MPASI terlalu cepat dan lambat, manfaat MPASi, tujuan
MPASI, dan macam – macam MPASI. Dan kedua peserta bertanya seputar
MPASI yang diberikan pada anaknya.
Wilayan RW 06 ini termasuk dalam masyarakat sub urban, hal ini
yang menjadi salah satu susah mengarahkan orang. Untuk itu, mahasiswa
melakukan penyuluhan MPASI ini secara door to dorr. Selama door to
door, peserta menerima mahasiswa untuk penyuluhan, kooperatif dan aktif
dalam diskusi.
Demikian berita acara penyuluhan peningkatan nutrisi pada bayi dengan
pemberian MPASI ini dibuat.
I. Identifikasi Masalah
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi
tubuh perokok maupun orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) yang
menjadi masalah kesehatan dimasyarakat sampai saat ini.dengan persepsi oleh perokok
yang bermacam-macam padahal telah jelas akibat bagi organ-organ tubuh seperti jalan
pernafasan, paru, jantung, ginjal dan mata.
Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya merokok berpengaruh
terhadap tingkat kebiasaan merokok pada masyarakat yang cukup tinggi.
II. Pengantar
Topik : Merokok
Subtopik : Bahaya Merokok bagi kesehatan dan Lingkungan
Sasaran : Orang tua yang memiliki bayi balita
Jam : 13.00 WIB
Hari/Tanggal : Kamis dan Jumat, 27 dan 28 November 2015
Waktu : 15- 20 menit
Tempat : Di Mushola RT 01 dan Door to door
V. Materi
Terlampir
VI. Media
1. Materi SAP
2. Poster
VII.Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
IX. Evaluasi
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan pada
organ tubuh
B. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
1. Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone
adrenalin dan horman non adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan naiknya
frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan menaikkan kebutuhan energi.
2. Tar
Cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapattkan dengan cara distilasi
kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker
paru-paru. Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan
mengiritasi paru-paru dan sistem pernapasan sehingga menyebabkan penyakit
bronchitis kronis, emfisema, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan
kanker paru-paru.
C. Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok
1. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap
penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll.
2. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya
lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan,
40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2
cara, yaitu cara mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam
paru yang oleh aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga
dihubungkan dengan degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua
yaitu penyakit mata yang tak tersembuhkan yang disebabkan oleh
memburuknya bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi
untuk memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol
kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan
melihat objek secara detail.
3. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein
yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A,
terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama
disekitar bibir dan mata.
4. Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding
pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga
bagian dalam . perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari pada
orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena
infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga
bagian tengah yang dapt megarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut
Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang
yang tidak merokok.
5. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang kadang-
kadang menyebabkan kematian ) tetapi merokok
mengakibatkan meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit
tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus
Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali
lebih besar dibandingkan dengan non perokok
6. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak
yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok
berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran
dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru
untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada kasus yang parah
dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu
asyatn untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke
dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus
sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
8. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk.
Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas
paru dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut akan terjadi
penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan
kesulitan bernafas.
9. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung.
Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit
ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40 macam zat
racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali
lebih besar dariyang tidak merokok.
10. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada
gas buangan mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada
oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15%
pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi
lebih mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok
jiga menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang punggung. Perokok juga
menjadi lebih retan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi
menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak
mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma.
11. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit
ini. Di Negara yang sedang berkembang penyakit membunuh lebih dari satu
juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian
tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap
tahun. Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan
tekanan darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan
penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
KOTA BOGOR
Pada hari Kamis 26 September 2019 telah dilaksanakan penyuluhan kesehatan mengenai :
1. Pokok bahasan : Bahaya rokok
2. Jumlah : 10 orang
Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab : Manggar Elwin
b. Ketua acara : Nopi Puspita Sari
c. Sekretaris : Siti Nur’Aisyah
d. Bendahara : Ashri Ferri Yuwarti
e. Seksi Acara : Rachmasari Iskandar
f. Seksi Humas : Farhan Nugraha
g. Seksi Dekdoklog : Mirna Anggraeni
h. Seksi Konsumsi :-
i. Penyuluh : Nopi Puspita Sari
Rachmasari Iskandar
Mirna Anggraeni
j. Fasilitator : Salma Mauludi
3. Risalah kegiatan
a. Persiapan
Dalam mempersiapkan kegiatan penyuluhan dikesehatan tentang Bahaya
rokok yang dihasilkan dari diskusi bersama dalam Musyawarah Masyarakat Desa
di RW 06 Kedung Jaya yang dilaksanakan pada hari Rabu, 18 September 2019
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Program Studi
Keperawatan Bogor pertama kali meminta kader RW 06 untuk menentukan
tempat penyuluhan dan mengundang ibu yang memiliki bayi balita di RW 06
sebagai peserta penyuluhan.
Pada hari Kamis 26 September 2019 mahasiswa yang bertanggung jawab yaitu
Aisyah dan Nopi Puspitasari mempersiapkan dokumen serta materi penyuluhan
berupa Poster dan Satuan acara penyuluhan. Materi yang dipaparkan pengertian
bahaya rokok, zat yang terkandung, kiat-kiat berhenti merokok, dampak dari asap
rokok.
b. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis 26 September pukul 10.00 sampai
12.00 pagi bertempat di posyandu Wijaya Kusuma RT 06/06 Kedung Jaya.
Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan mempersiapkan tempat. Pelaksanaan
penyuluhan kesehatan tentang bahaya rokok berjalan dengan tidak lancar. Hanya
ada 2 Peserta penyuluhan memperhatikan dan menyimak pemaparan penyuluhan.
Selama kegiatan berlangsung peserta mengikutinya dengan baik. Dalam sesi
Tanya jawab peserta aktif bertanya dan saling berbagi pengalaman tentang bahaya
asap rokok. Saat penyuluh memberi pertanyaan peserta menjawab dengan baik.
Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir acara. Dikarenakan
peserta yang datang hanya sedikit akhirnya kami memutuskan untuk memberikan
penyuluhan lagi di hari Jumat 27 September 2019 secara Door to door. Ada 10
rumah yang memiliki bayi dan balita kita datangi dan mereka bersedia untuk
diberikan penyuluhan bahaya rokok. Mereka semua aktif dalam mendengarkan,
bertanya, dan diskusi.
c. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis 26 September 2019 pukul
10.00-10.30 WIB bertempat di Musholla RT 01/06 Kedung Jaya dan hari
Jum’at secara door to door pukul 09.00-12.00 WIB. Semua alat yang
dibutuhkan tersedia dan tanpa ada kendala. Pembukaan berlangsungnya acara
2 menit, penyampaian materi 5 menit dan sesi Tanya jawab 10 menit , dan
penutup 3 menit. Media yang digunakan yaitu poster.
2. Evaluasi Proses
Semua peserta menyimak baik dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
Hal ini terlihat sejak awal penyuluhan semua peserta mengikuti arahan dari
penyuluh. Saat sesi Tanya jawab peserta bertanya dan saat penyuluh memberi
pertanyaan peserta menjawab dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
Di akhir penyuluhan 10orang(peserta di musholla dan door to door)
dapat menjelaskan kembali tentang materi yang telah disampaikan, yaitu
pengertian merokok, zat-zat yang terkandung, bahaya merokok, cara
mencegah merokok, kiat-kiat berhenti merokok, pengaruh rokok terhadap
lingkungan.
Demikian berita acara penyuluhan kesehatan bahaya rokok ini dibuat.
LAPORAN PENDAHULUAN SATUAN PENYULUHAN ACARA
I. Latar Belakang
Dari hasil survey yang dilakukan di dapatkan 61 KK dan 68 Balita di RW 06,
dari empat RT yang di survey menunjukkan bahwa mempunyai masalah
kesehatan yang di dapatkan Diare sebanyak 51 %. Data wawancara yang di
dapatkan bahwa sebagian besar ibu mengatakan anaknya sering jajan diluar rumah
dan memang pernah mengalami diare sebelumnya, data dari observasi terlihat
banyak anak yang jajan sembarangan dan tidak mencuci tangan setelah bermain
tetapi langsung makan.
II. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Resiko terjadi diare berulang pada masyarakat RW 06 kedung jaya
berhubungan dengan sanitasi lingkungan yang kurang sehat.
2. Tujuan
F. Penyuluhan Mengenai Diare
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama ± 15 menit, diharapkan
masyarakat mengerti tentang penyakit diare dan diharapkan : keluarga
mampu menyebutkan kembali cara mengatasinya.
2) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit :
a. Masyarakat mampu menyebutkan pengertian diare dengan
bahasanya sendiri
b. Masyarakat mampu menyebutkan 2 dari 3 penyebab diare
c. Masyarakat mampu menyebutkan 3 drai 6 tanda dan gejala diare
d. Masyarakat mampu menyebutkan 2 dari 3 penanganan diare
2) Tujuan Khusus
a. Setelah dilakukan penyuluhan warga mengerti tentang pembuatan
larutan gula garam.
b. Setelah dilakukan penyuluhan warga mengerti tentang bahan-bahan
pembuatan larutan gula garam.
c. Setelah dilakukan penyuluhan warga mengerti tentang pembuatan
larutan gula garam bagi penderita diare.
I. Penyuluhan Cuci Tangan
1) Tujuan Umum
Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 40 menit
di harapkan peserta mampu cuci tangan dengan baik dan benar.
2) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1x pertemuan,
diharapkan ibu dan balita dapat :
a. Menjelaskan kembali tentang pengertian cara mencuci tangan
b. Memahami tentang cara tujuan mencuci tangan yang baik dan
benar.
c. Mengetahui tentang alasan mencuci tangan harus di air yang
mengalir .
d. Menjelaskan tentang 5 waktu yang tepat mencuci tangan
e. Melakukan cara langkah mencuci tangan yang baik dan benar
5. Kerja Bakti
Topik : Kerja Bakti di RT 01 dan RT 02
Hari/Tanggal : Selasa, 24 September 2019
Tempat : RT 01 dan RT 02 Kedung Jaya
Waktu : 08.00 WIB
2) Sasaran
a) Ibu – ibu RW 06 Kelurahan Kedung Jaya yang memiliki bayi dan
balita.
b) Warga RW 06 Kelurahan Kedung Jaya.
3) Perlengkapan
Alat dan media dimanfaatkan dengan baik
b. Evaluasi Hasil
1) Mahasiswa
100 % mahasiswa hadir
2) Sasaran
a) Telah tersusunnya rencana kegiatan
b) Disepakatinya waktu dan penanggung jawab setiap kegiatan
A. Analisa Situasi
Pendidikan kesehatan tentang diare dilakukan karena pembuangan air limbah yang
digunakan warga melalui selokan dibuang ke kali dan sebagian juga dibuang
sembarangan, selain itu saat pengkajian diketahui bahwa dalam 2 bulan terakhir terdapat
51% balita di RW 006 terkena diare. Sasaran penyuluhan adalah masyarakat yang
memiliki anak terutama bayi dan balita di RW 006 kelurahan Kedung Jaya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
mengerti tentang penyakit Diare dan diharapkan: keluarga mampu menyebutkan
kembali cara mengatasinya
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan:
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Poster
2. Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Masyarakat
F. Materi
Tentang penyakit Diare, terdiri dari:
1. Pengertian penyakit Diare
2. Penyebab penyakit Diare
3. Tanda dan gejala penyakit Diare
4. Cara penularan Diare
5. Pertolongan pertama pada Diare
6. Pencegahan Diare
G. Metode Evaluasi
Pertanyaan:
1. Coba jelaskan kembali pengertian penyakit Diare?
2. Coba jelaskan kembali penyebab penyakit Diare?
3. Coba jelaskan tanda dan gejala penyakit Diare?
4. Sebutkan cara penularan dari penyakit Diare?
5. Sebutkan cara pertolongan pertama pada Diare?
6. Sebutkan cara pencegahan Diare?
MATERI DIARE
A. Pengertian Diare
Diare merupakan penyakit gangguan pencernaan yang disebabkan oleh
infeksi beberapa kuman.
B. Penyebab
Infeksi itu antara lain terjadi karena virus, bakteri dan parasit. Kuman masuk
lewat makanan yang tercemar kuman, yang biasanya disebabkan oleh kebersihan
makanan dan kehigenisan yang tidak terjaga. Tak hanya itu, lingkungan yang kotor
serta kebersihan tangan yang tak terjaga menjadi faktor pendukung seseorang terkena
diare.
C. Tanda dan Gejala
1. Buang air besar cair (biasanya 4 kali sehari atau lebih dalam sehari)
2. Muntah
3. Badan lesu atau lemas
4. Panas
5. Tidak nafsu makan
6. Terdapat darah dan lender dalam tinja
2) Cara membuat:
Gelas yang berisi air minum (200 cc) dimasukan 1 sdm gula pasir
kemudian tambahkan setengah sdt garam, aduk sampai rata.
3) Cara pemberian
Diberikan setiap ada pengeluaran (mencret) pada bayi, dan pada balita
dapat diberikan setiap terlihat haus atau minta minum.
F. Pencegahan Diare
Pada hari Senin, 23 September 2019 telah dilaksanakan penyuluhan kesehatan mengenai
Waktu : 25 menit
I. Latar Belakang
Larutan gula garam merupakan larutan yang bermanfaat sebagai pengganti cairan
tubuh yang banyak hilang bersama BAB. di samping pengganti cairan larutan gula
garam juga mengandung banyak zat-zat bermanfaat seperti glukosa dan garam yang
penting untuk menyembuhkan penyakit diare dan meminimalisir dehidrasi parah.
II. Tujuan Intruksional
A. Tujuan Instruksi Umum (TUM)
Setelah dilakukan penyuluhan selama ±25 menit, diharapkan ibu mampu
memahami dan mengerti tentang Pembuatan Larutan Gula Garam pada keluarga
dengan balita yang mengalami diare.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TUK)
1. Setelah dilakukan penyuluhan warga mengerti tentang pembuatan larutan gula
garam.
2. Setelah dilakukan penyuluhan warga mengerti tentang bahan-bahan
pembuatan larutan gula garam.
3. Setelah dilakukan penyuluhan warga mengerti tentang pembuatan larutan gula
garam bagi penderita diare.
Cara membuat laturan gula garam untuk mencegah dehidrasi pada balita yang sedang
mengalami diare. Dehidrasi yang terjadi karena balita yang mengalami diare akan
menyebabkan kehilangan banyak cairan dan elektrolit pada saat diare cukup berbahaya.
Selain menyebabkan lemas karena kekurangan cairan, dehidrasi jga dapat lebih parah dapat
menyebabkan kematian.
Larutan gula garam bermanfaat sebagai pengganti cairan tubuh yang banyak hilang
bersama BAB. Disamping pengganti cairan larutan garam gula juga mengandung banyak xat-
zat bermanfaat seperti glukosa dan garam yang penting untuk menyembuhkan penyakit diare
dan meminimalisir dehidrasi parah.
Demonstrasi
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) ¼ sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 2 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
b. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan dilaksanakan pada hari senin, 23 September 2019 pukul 09.30-10.00
WIB. Bertempat di Posyandu Wijaya Kusuma saat ada kegiatan posyandu. Semua
alat yang dibutuhkan tersedia tanpa terkendala, serta kado yang di siapkan cukup
untuk semua peserta yang hadir. Pembukaan berlangsung sekitar kurang lebih 3
menit, penyampaian materi berlangsung sekitar 10 menit, serta mendemostrasikan
cara pembuatan larutan gula garam berlangsung selama 5 menit dan sesi tanya
jawab berlangsung sekitar 7 menit. Media yang digunakan yaitu poster dan alat
demonstrasi.
2. Evaluasi Proses
Semua peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini dengan menyimak dengan
baik. Hal ini terlihat sejak awal peyuluhan semua peserta mengikuti arahan dari
penyuluhan. Saat sesi tanya jawab dan saat penyuluh memberi pertanyaan peserta
menjawab dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
Diakhir penyuluhan pada saat sesi tanya jawab 2 dari 20 peserta dapat menjawab
pertanyaan dengan baik.
Demikian berita acara penyuluhan dan demostrasi cara pembuatan larutan gula garam ini
dibuat.
A. Analisa Situasi
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya guna tercapainya
suatu negara yang kuat. Berkaitan dengan pembangunan di bidang kesehatan terdapat
issue strategis yang dihadapi bangsa Indonesia diantaranya adalah beban ganda yang
masih dihadapi dalam pembangunan kesehatan. Beban ganda dalam pembangunan
kesehatan adalah meningkatnya beberapa penyakit menular (re-emerging disese),
sementara penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif mulai meningkat, selain itu
timbul juga berbagai penyakit baru (new-emerging disease).
Angka kematian bayi dan balita di Indonesia masih tinggi. Angka kematian bayi
dan balita yang masih tinggi menunjukkan bahwa kesejahteraan individu dan masyarakat
masih rendah. Menurut staf ahli menteri kesehatan bidang faktor resiko kesehatan
menyebutkan angka kematian anak - anak di Indonesia mencapai 32 per 1000 kelahiran
hidup sedangkan angka kematian balita mencapai 46 dari 1000 kelahiran hidup.
Tingginya angka kematian tersebut tidak terlepas dan buruknya kondisi sanitasi, kualitas
air maupun pengendalian lalat. Upaya memperbaiki ketiga hal tersebut bukanlah suatu hal
yang mudah. Mengingat kondisi pencemaran air maupun pola sanitasi masyarakat masih
sangat memprihatinkan, maka cuci tangan merupakan cara yang paling mudah. Namun
kebiasan cuci tangan masih masih sebatas pengetahuan dan belum rnenjadi suatu budaya
atau kebiasaan yang dilakukan di masyarakat. Mengingat masih rendahnya kebiasaan
masyarakat dalam cuci tangan, seharusnya dilakukan pembangunan kesadaran bersama-
sama. Masyarakat harus rnenyadari bahwa perilaku adalah penyebab terjadinya penyakit,
sehingga berpengaruh pula terhadap peningkatan derajat hidup masyarakat. Oleh karena
itu mencuci tangan dengan bersih dan benar harus dikembangkan terus sejak usia dini
agar mereka terbiasa hidup bersih dan sehat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 40 menit di harapkan
peserta mampu cuci tangan dengan baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1x pertemuan, diharapkan ibu dan
balita dapat
1. Menjelaskan kembali tentang pengertian cara mencuci tangan
2. Memahami tentang cara tujuan mencuci tangan yang baik dan benar.
3. Mengetahui tentang alasan mencuci tangan harus di air yang mengalir .
4. Menjelaskan tentang 5 waktu yang tepat mencuci tangan
5. Melakukan cara langkah mencuci tangan yang baik dan benar
C. Metode
1. Roleplay
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
D. Media
1. Laptop
2. Speaker
3. Air
4. Sabun
KEGIATAN INTI
a. Melakukan roleplay Memperhatikan penjelasan materi yang
b. Melakukan demonstrasi 6 langkah akan diberikan
cuci tangan
c. Menjelaskan pengertian mencuci
tangan
d. Menjelaskan tujuan mencuci tangan
yang baik dan benar
e. Menjelaskan alasan mencuci tangan
harus di air yang mengalir
f. Menjelaskan 5 waktu tepat mencuci
tangan
EVALUASI
a. Memberikan pertanyaan berkaitan Merespon dan menjawab pertanyaan
dengan materi yang sudah dijelaskan
b. Memberikan kesempatan kepada
balita dan ibu balita untuk bertanya
PENUTUP
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan Mendengarkan dan memperhatikan
b. Mengakhiri dengan salam Menjawab salam
F. Materi
Tentang mencuci tangan, terdiri dari :
1. Pengertian mencuci tangan
2. Tujuan mencuci tangan yang baik dan benar
3. Alasan mencuci tangan dengan air mengalir
4. 5 waktu tepat mencuci tangan
5. Langkah mencuci tangan yang baik dan benar
G. Metode Evaluasi
Pertanyaan :
1. Coba jelaskan kembali pengertian mencuci tangan
2. Coba jelaskan kembali tujuan mencuci tangan yang baik dan benar
3. Coba jelaskan kembali alasan mencuci tangan dengan air mengalir
4. Sebutkan 5 waktu tepat mencuci tangan
5. Demonstrasikan kembali langkah mencuci tangan yang baik dan benar
Materi Mencuci Tangan
Pada hari Selasa, 24 September 2019 telah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai :
1. Pokok Bahasan
2. Jumlah Peserta
Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab : Manggar Elwin
b. Ketua acara : Aisyah
c. Sekretaris : Siti Nur’Aisyah
d. Bendahara : Ashri Ferri Yuwarti
e. Seksi Acara : Fatima Azzahra
Grace Yohana
Sarah Roslinda
Ranny Maudina
f. Seksi Humas : Farhan Nugraha
g. Seksi Dekdoklog : Sri Mulyana Rizki
h. Seksi Konsumsi : Siti Nurmala
i. Penyuluh : Nopi Puspita Sari
Rachmasari Iskandar
Nida Nisrina
Mirna Anggraeni
Putri Dhea Oktaviani
j. Fasilitator : Salma Mauludi
3. Kegiatan
a. Persiapan
Dalam mempersiapkan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi kesehatan tentang
mencuci tangan yang dihasilkan dari diskusi bersama dalam Musyawarah
Masyarakat Desa di RW 06 Kelurahan Kedung Jaya yang dilaksanakan pada hari
Jum’at, 20 September 2019, mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Bandung Program Studi Keperawatan Bogor pertama kali meminta
kader RW 06 untuk menentukan tempat penyuluhan yaitu di PAUD yang
memiliki murid umur balita.
Mulai pada hari Sabtu tanggal 21 September 2019 mahasiwa yang bertanggung
jawab dalam menjalankan program kerja masalah mencuci tangan adalah Aisyah
dan Siti Nurmala dibantu dengan mahasiswa lain yang mempersiapkan dokumen
serta materi penyuluhan dan demonstrasi berupa laporan pendahuluan, SAP
(satuan acara penyuluhan), alat roleplay dan demonstrasi berupa kostum, topeng,
sabun, air dan sebagainya.
b. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari selasa tanggal 24 September 2019 pukul 09.30 –
10.00 WIB. Bertempatan di Posyandu Wijaya Kusuma RW 06 yang sekaligus
menjadi PAUD. Pelaksanaan penyuluhan diawali dengan mempersiapkan tempat.
dan dilakukan sebelum jam makan siang anak-anak PAUD. Pelaksanaan
penyuluhan kesehatan tentang cara mencuci tangan berjalan dengan lancar.
Peserta penyuluhan bersikap antusias dan menyimak pemaparan penyuluhan.
Selama kegiatan penyuluhan berlangsung, peserta mengikuti dan
mempertahatikan penyuluhan dengan baik. Dalam sesi tanya jawab peserta aktif
dalam melakukan demonstrasi cuci tangan yang telah dicontohkan sebelumnya.
c. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 September 2019 pada
pukul 09.30 – 10.00 WIB. Bertempatan di Posyandu Wijaya Kusuma di RW
06 Kelurahan Kedung Jaya. Semua alat yang dibutuhkan tersedia dan tanpa
ada kendala. Pembukaan berlangsungnya acara selama 5 menit, penyampaian
materi dan demonstrasi selama 15 menit, sesi tanya jawab selama 5 menit dan
penutup selama 5 menit. Media yang digunakan berupa laptop, speaker, air,
dan sabun.
2. Evaluasi Proses
Semua peserta antusias dan menyimak dengan baik dalam mengikuti
penyuluhan. Hal ini terlihat sejak awal penyuluh semua peserta mengikuti
arahan dari penyuluh. Saat sesi tanya jawab dan diinstruksikan untuk
melakukan demonstrasi yang telah dicontohkan semua peserta antusias dan
maju ke depan.
3. Evaluasi Hasil
Di akhir penyuluhan semua peserta dapat mendemonstrasikan kembali 6
langkah mencuci tangan walaupun masih dibatu oleh mahasiwa dan ibu
peserta.
VI. Pengorganisasian
a. Pemberi arahan : Ibu Kader
b. Fasilitator : Mahasiswa
c. Pendokumentasian : Mahasiswa
VII. KEGIATAN
1. 3 Tahap Prainteraksi:
VII. Evaluasi
A. Evaluasi Struktur
Media sudah disiapkan
Satuan acara sudah disiapkan
B. Evaluasi Proses
1. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan materi yang disampaikan
2. Sasaran mengikuti kegiatan dengan tertib
C. Evaluasi Hasil
1. Peserta banyak mengikuti dari warga RT 01 dan RT 02
BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN KERJA BAKTI DI RW 06,
KELURAHAN KEDUNG JAYA KECAMATAN TANAH SEREAL KOTA BOGOR
Pada hari Sabtu, 21 September 2019 telah dilaksanakan kegiatan kerja bakti .
3. Rencana Kegiatan
a. Persiapan
Dalam mempersiapkan kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan di RW
06 Pada hari Sabtu 21 September 2019 bertetapan dengan hari kebersihan
dunia. Mahasiswa Politehnik Kesehatan Kemenkes Bandung Program Studi
Keperawatan Bogor pertama kali meminta kader untuk menentukan tempat di
RW 06 dan mengundang warga sekitar untuk ikut melaksanakan kegiatan
kerja bakti di RW 06 . Sebagai peserta pada hari Sabtu 21 September 2019
Kelurahan Sekaligus Mahasiswa yang bertanggung jawab dalam menjalankan
program kerja Kelurahan Kedung Jaya, yang menjadi ketua pelaksana dari
mahasiwa adalah Ricky Indra Irawan dan yang memimpin adalah dari Ibu
Kader. Untuk alat alat kebersihan dipersiapkan oleh kelurahan dan dari warga
sendiri meminjamkan alat – alat kebersihan seperti sapu, lap, serokan dll. Pada
hari Jumat, 20 September 2019 Mahasiwa berdiskusi dan mempersiapkan
acara kerja bakti, Mahasiswa mempersiapkan baju dan kesehatan untuk
melakukan kegiatan kerja bakti untuk keesokan harinya.
b. Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 September 2019 pukul
07.00 – 09.00 WIB Bertempatan di RT 001/002 Kedung Jaya. Pelaksanaan
kegiatan kerja bakti diawali dengan pengarahan dari Ibu lurah di kelurahan
setelah itu kegiatan kerja bakti dilaksanakan dan berlangsung dengan lancar .
warga sekitar sangat antusias untuk ikut melaksanaka kegiatan kerja bakti.
Selama kegiatan kerja bakti berlangsung, warga sangat berpartisipasi dan
saling membantu satu sama lain.
4. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 September 2019 Pukul
07.00 – 09.00 WIB. Bertempatan di RW 06 terutaman RT 001/002, semua
alat yang dibutuhkan tersedia dan tanpa ada Kendala. Berlangsungnya
kegiatan kerja bakti selama 2 jam.
b. Evaluasi Proses
Semua warga antusias dan aktif mengikuti dalam kegiatan kerja bakti.
Hal ini terlihat sejak awal kegiatan semua warga mengikuti arahan dari
Seklur. Saat kegiatan kerja bakti warga senang dan berterima kasih kepada
mahasiswa.
c. Evaluasi Hasil
Di Akhir Kegiatan kerja bakti beberapa warga melakukan pemeriksaan
di lingkungan dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Mahasiswa dan
kelurahan atas bantuan kerja bakti di llingkungan kedung jaya ini.
Disusun Oleh :
Tingkat 3B
POSYANDU WIJAYAKSUMA
1. Pengertian
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak prasekolah. Sistem kesiagaan merupakan 254ystem tolong-
menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat
tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor
darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula
pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah
keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.
2. Tujuan
Tujuan program penyegaran kader mengenai kesehatan ibu hamil, bayi dan
balita adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian
target Pembangunan Kesehatan Indonesia , serta meningkatnya derajat kesehatan bayi
balita untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan
bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya
3. Respon
Outcome yang dihasilkan dari penyegaran kader yaitu respon dari kader-kader
RW 06 saat dilakukan program penyegaran kader yang diselenggarakan oleh
mahasiswa Poltekkes Bandung Prodi Keperawatan Bogor sangat antusias. Setelah
dilakukan penyampaian materi, sesi diskusi pun sangat aktif. Para kader juga memberi
masukan kepada mahasiswa atas apa yang telah disampaikan sehingga timbul
kolaborasi tim yang baik antara mahasiswa dan kader-kader setempat.