PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
PEMBIMBING :
1.
2.
JURUSAN S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Hari/Tanggal:
Nama :
NIM :
Mengetahui
Universitas Muhammadiyah Kudus
Kudus
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Nama :
NIM :
Mengetahui
Ketua
iii
PERNYATAAN
:
1. Hasil karya yang dipersiapkan dan disusun sendiri.
2. Belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar
Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus
Kudus, 2019
Penyusun
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama :
Jenis kelamin :
Tempat, tanggal lahir:
Agama :
Alamat :
No.telepon :
Riwayat pendidikan :
v
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
1. Allah SWT, Tuhan penguasa jagad raya alam semesta yang telah
memeberikan kekuatan, kesabaran dan karunia kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan mengambil judul “Hubungan
Antara Komunikasi Ibu dan Anak dengan Kesiapan Menghapadi
Menarche Pada Remaja Putri di MTS N 1 Kudus”
2. Terimakasih kepada pembimbing utama skripsi saya, yang sudah
membanu proses pembuatan skripsi saya hari pertama hingga selesai
3. Terimakasih kepada pembimbing kedua saya, yang sudah membanu
proses pembuatan skripsi saya hari pertama hingga selesai
4. Ibu dan Ayah tercinta yag tak pernah lelah mendidik, menuntun,
melantunkan do’a serta memberikan belaian kasih sayang yang tiada
pernah terukur yang selalu di berikan kepada penulis.
5. Rekan – rekanku satu perjuangan program studi S1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Kudus yang saya cintai.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur alhamdulillah Kepada Tuhan YME atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI IBU DAN ANAK DENGAN
KESIAPAN MENGHAPADI MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI MTS N 1
KUDUS”. Skripsi ini disusun sebagai syarat mencapai Gelar S1 Keperawatan di
Universitas Muhammadiyah Kudus. Atas tersusunya skripsi ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis,
viii
DAFTAR ISI
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pubertas pada remaja putri ditandai dengan datangnya
menstruasi pertama kalinya yang dikenal dengan istilah menarche.
Respon remaja putri saat akan menjelang menarche sangat bervariasi,
terdapat remaja yang berespon positif tetapi mayoritas yang berespon
negative (Mansur,2009).
Rifrianti (2013) menyatakan bahwa remaja putri yang menjelang
menarche mayoritas yang mengalami kecemasan yaitu sebanyak 79,9%,
dan hanya 20,1% remaja yang tidak mengalami cemas. Sudjana (2015),
menyatakan hamper seluruh remaja putri yang menjelang menarche
mengalami kecemasan sebesar 96,5%, dan hanya 3,4% remaja yang
tidak merasa cemas.
Orang tua secara lebih dini harus memberikan penjelasan tentang
menarche pada anak perempuanya, agar anak lebih mengerti dan siap
dalam menjelang menarche (Muriana,2009). Umumnya anak perempuan
akan memberitahu ibunya saat menstruasi pertama kali. Sayangnya tidak
semua ibu memberikan informasi atau berkomunikasi yang memadahi
kepada putrinya. Sebagian ibu enggan membicarakan secara terbuka
sampai remaja mengalami menstruasi pertama (menarche). Kondisi ini
akan menimbulkan kurangnya pengetahuan pada anak, bahkan sering
tumbuh keyakinan bahwa menstruasi pertama (menarche) adalah
sesuatu yang tidak menyenangkan atau serius. Akibatnya, anak
mengembangkan sikap negative terhadap menstruasi pertama
(menarche) dan melihatnya sebagai penyakit. (Llewellyn-Jones, 2010).
Komunikasi orantua dan anak yang beranjak remaja dapat
dikatakan efektif bila kedua belah pihak saling dekat,saling
menyukai,adanya keterbukaan sehingga komunikasi antara keduanya
menjadi hal yang menyenangkan dan tumbuh sikap percaya antara
keduanya. Komunikasi efektif dilandasi adanya kepercayaan
,keterbukaan,dan dukungan yang positif pada anak agar anak dapat
menerima dengan baik apa yang disampaikan oleh orangtua,Gunadi
(2010).
1
2
B. Rumusan Masalah
Berasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka
rumusan masalah peneliti ini adalah bagaimana Hubungan Antara
Komunikasi Ibu Dan Anak Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche pada
remaja putri di MTS N 1 Kudus?
C. Tujuan Penilitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari peneliti adalah untuk meneliti hubungan antara
komunikasi ibu dan anak dengan kesiapan menghadapi menarche.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi ibu dan anak
dalam menghadapi menarche pada remaja putri di MTS N 1
Kudus
b. Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi ibu dan anak
dengan kesiapan menghadapi menarche pada remaja putri di
MTS N 1 Kudus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Dengan dilaksanakannya penelitian ini peneliti dapat
menerapkan hasil penelitian di lapangan dengan memberikan
penyuluhan pada masyarakat tentang hubungan komunikasi ibu dan
anak dengan kesiapan menghadapi menarche pada remaja putri.
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan institusi
dapat mendorong peneliti selanjutnya utnuk melakukan pnelitian lebih
lanjut dengan hubungan komunikasi ibu dan anak dengan kesiapan
meghadapi menarche pada remaja putri.
3. Bagi MTS N 1 Kudus
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan dapat
memberikan referensi bagi MTS N 1 Kudus untuk melakukan upaya
4
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Nama Judul Tempat Populasi/ Jenis Hasil
sampel Penelitian
Ayu Hubungan SMP Populasi/ Penelitian penelitian ini
Fajri anatara Muhammadiya sampel korelasi menunjukka
Maya komunikasi h Banda Aceh dalam dengan n besarnya
Khaer ibu dan penelitian pendekatan koefisien
ani anak ini adalah Product korelasi
2011 dengan siswi SMP moment dari sebesar r =
kesiapan kelas I, II, person 0,547 dgn p
menghada III mulai = 0,000 (p <
pi usia 12-15 0,01). Hal ini
menarche sebanyak menjunjukka
pada siswi 109 siswi n bahwa
SMP ada korelasi
Muhamma positif yg
diyah sangat
Banda signifikan
Aceh antara
komunikasi
ib dan anak
dengan
kesiapan
menghadapi
menarche
ibu dengn
kecemasan
remaja
dalam
menghadapi
menarche di
SD negri
Lomanis 01
kecamatan
cilacap
tengah
kabupaten
cilacap
tahun 2013
(p = 0,005).
F. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Materi
Masalah yang dikaji adalah mengenai hubungan antara komunikasi
ibu dan anak dengan kesiapan menghadapi menarche pada remaja
putri di MTS N 1 Kudus
2. Ruang Lingkup Waktu
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan juli sampai agustus
2019
3. Ruang Lingkup Tempat
Tempat yang di gunakan untuk penelitian ini di MTS N 1 Kudus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Menarche
1. Definisi menarche
menarche (Haid pertama) merupakan haid yang pertama kali
terjadi pada dinding rahim dan yang dikenal dengan istilah darah
haid,haid pertama tanda kesiapan biologis, dan tanda siklus masa
subur telah mulai. Menarche adalah menstruasi yang dialami pertama
kali oleh seorang perempuan (Bobak, 2004).
Menarche adalah menstruasi pertama kali yang bisa terjadi dalam
rentang usia 10 – 16 tahun atau pada masa awal remaja. Menarche
merupakan tanda adanya sauatu perubahan status sosial dari anak –
anak ke masa dewasa, dan adanya perubahan lain seperti
pertumbuhan payudara, pertumbuhan rambut pada daerah pubis dan
aksila, dan distribusi lemak pada daerah pinggul (Proverawati &
Misaroh, 2009).
2. Usia Terjadinya Menarche
Dalam keadaan normal, menarche biasanya diawali dengan periode
pematangan yang dapat memakan waktu sekitar 2 tahun. pada
awalnya, sebagian besar anak perempuan mengalami menstruasi
yang tidak teratur, tetapi setelah ovarium memproduksi estrogen siklik
yang adekuat menstruasi pada seorang perempuan akan lebih
menjadi teratur (Bobak, 2004).
3. Tanda-Tanda Menarche (Lestari, 2011).
Suhu badan meningkat (seperti meriang), pinggang sakit, pusing –
pusing, payudara membengkak, gangguan pada kulit, nafsu makan
berlebih.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Usia Menarche (Lestari 2011)
a. Factor Internal
1. Organ reproduksi
Faktor yang mempengaruhi usia ketika mendapat haid
pertama adalah vagina tidak tumbuh dan berkembang dengan
baik, rahim yang tidak tumbuh, indug telur yang tidak tumbuh.
6
7
2. Hormonal
Alat reproduksi perempuan merupakan alat akhir (end
organ)sehingga dipengaruhi oleh sistem hormonal yang
kompleks. Rangsangan yang datang dari luar, masuk kepusat
panca indra, diteruskan melalui striae terminalis menuju pusat
yang disebut pubertas inhibitor. Dengan hambatan tersebut,
tidak terjadi rangsangan terhadap hipotalamus. Yang akan
memberikan rangsangan pada Hipofise Pars Posterior sebagai
Mother of Glad (pusat kelenjar – kelenjar).
3. Penyakit
Beberapa penyakit kronis yang menjadi penyebab
terlambatnya haid adalah infeksi, kanker payudara. Kelainan
ini menimbulkan berat badan yang sangat rendah sehingga
datangnya haid akan tertunda.
b. Factor eksternal
1. Gizi
2. Pengetahuan Orangtua
3. Gaya Hidup
1. Pengertian
Massa Remaja atau Masa Adolesensi adalah suatu fase
perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu.
2. Pembagian masa remaja
Menurut Widyastuti (2010), Masa Remaja berlangsung melalui tiga
tahapan yaitu :
a. Masa remaja awal (10 - 14 tahun)
1) Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman
sebaya.
2) Tampak dan merasa ingin bebas
3) Tampak dan memang lebih banyak mempehatikan keadaan
tubuhnya dan mulai berfikir yang khayal (abstrak).
b. Masa remaja tengah Menengah (15 – 16 tahun),
1) Tampak dan merasa ingin mencari indentitas diri
2) Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan
jenis
3) Timbul perasaan cinta yang mendalam
c. Masa remaja Akhir (17–20tahun),
1) Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
2) Dalam mencari teman sebaya lebih efektif
3) Memiliki citra (gambaran, keadaan,peran) terhadap dirinya.
Komunikasi ibu dan anak yaitu proses pengiriman dan penerimaan pesan
antara ibu dan anak yang berlangsung secara tatap muka dan dua arah
(interpersonal) dan disertai adanya niat atau intens dari kedua belak
pihak,dimana keduanya berperan sebagai pembicara dan pendengar
secara bergantian sehingga menimbulkan efek tertentu berupa respond
9
F. Kerangka Teori
3) adolesenss
5) Menarche
Faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan: Kesiapan
remaja
1) Pengalaman menghadapi
2) Tingkat Pendidikan menarche
3) Keyakinan
4) Fasilitas
5) Penghasilan
6) Social Budaya
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variable Penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
suatu objek penelitian. Variable penelitian sesuatu yang digunakan
sebagai ciri, sifat atau ukuran tentang sesuatu yang menjadi konsep
penelitian (notoatmojo,2012). Variable yang di gunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Variabel bebas (Independent variabel)
Merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variable dependent (terikat) (Notoatmojo,2012). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah Komunikasi Ibu dan Anak.
2. Variabel terikat (Dependent Variabel)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
variable independent (bebas) (Notoatmojo,2012). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah kesiapan menghadapi menarche.
B. Hipotesis penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian, patokan, duga
atau dalil sementara yang kebenarannya akan di buktikan dalam
penelitian tersebut (Notoatmojo, 2012)
Ada dua jenis yang di gunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Hipotesis kerja atau alternative (Ha)
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X
dan Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Ha : adanya hubungan antara komunikasi ibu dan anak dengan
kesiapan menghadapi menarche pada remaja putri
2. Hipotesis nol (Ho) :
Hipotesis nil menyatakan tidak ada perbedaan antara dua
variabel, atau tidak adanya hubungan variabel X terhadap variabel Y.
Ho : tidak ada hubungan antara komunikasi ibu dan anak dengan
kesiapan menghadapi menarche pada remaja putri.
12
Kesiapan Menghadapi
Komunikasi Ibu dan Anak
Menarche di Tahun 2019
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis peneliian analitik korelasi.
Penelitian analitik korelasi yaitu penelitian atau penelaahan hubungan
antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompk subjek.
(Notoatmojo,2012).
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Pendekatan waktu pengumpulan data yang digunakan dalam
pnelitian ini adalah cross sectional, yaitu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan
cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat artinya tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali saja
dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel
subjek pada pemeriksaan (Notoatmojo, 2012).
3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif, yaitu
menggunakan kuesioner dan hasilnya berupa data dalam bentuk
bilangan (numerik).
13
VII A 18 7
VII B 18 8
VII C 18 8
VII D 18 10
VII E 17 5
VII F 19 9
VII G 20 7
VII H 20 6
Total 148 60
14
a. Instrument Penelitian
Instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuisioner (angket), yaitu kuisioner pengetahuan tentang
menstruasi dan kuisioner kesiapan menghadapi manarche
dengan menggunakan instrumen berupa skala.
Adapun skorsing yang digunakan masing-masing variabel adalah
sebagai berikut:
1. Kuisioner pengetahuan
Teknik yang dilakukan adalah memberi pertanyaan yang
dapat dijawab sesuai dengan pengetahuan
responden.Jumlah pertanyaan kuisioner pengetahuan
mengenai menstruasi ada 15 soal.
Untuk mengetahui pengetahuan remaja usia puberitas
menentukan dengan cara pertanyaan untuk dijawab benar
(skor 1) salah (skor 0).
Data yang dikumpulkan dilakukan kategorisasi merurut
skala ordinal, dengan memeperhatikan jawaban yang benar
(skor satu) dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Baik jika benar ≥50%
2. Kurang jika benar <50%
2. Kuisioner kesiapan
Untuk mengetahui kesiapan remaja usia puberitas menetukan
dengan cara pernyataan untuk dijawab tidak setuju (nilai 0)
setuju (nilai 1).
Data yang dikumpulkan dilakukan kategorisasi merurut skala
ordinal, dengan memeperhatikan jawaban yang benar (nilai
satu) dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Siap jika setuju ≥50%
2. Kurang Siap jika setuju <50%
b. Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji Validitas
Sebelum digunakan untuk penelitian, kuisioner yang telah
17
Rumus :
∑𝑥𝑦−{∑𝑥}{∑𝑦}
𝑁
rxy =
∑𝑥2 −{∑𝑥}2 ∑𝑦2 −{∑𝑦}2
√( )( )
𝑁 1𝔦
Keterangan :
x = Variabel bebas
y = Variabel terikat
r = Koefisien korelasi
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas antara kuesioner pengetahuan dan kuesioner
kesiapan pada penelitian ini menggunakan teknik analisa dengan
rumus Gonbach Alpha (Arikunto, 1999).
Rumus :
𝑘 ∑𝑆𝔦2
ri =
𝑘−1
(1 − 𝑆𝔱2
)
Keterangan :
St2
= Varian Total
1. Tidak setuju = 0
2. Setuju = 1 Ketentuan :
a). Siap jika setuju≥50%
b). Kurang siap jika setuju <50%
3. Scoring (penilaian)
Pemberian skor atau nilai pada jawaban pertanyaan yang
telah diterapkan.
4. Processing (memasukkan data)
Program computer yang digunakan adalah SPSS for window.
5. Cleaning (pembersihan data)
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
dimasukkan.
b. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Adapun untuk skala data yang bersifat menarik akan
menghasilkan analisis descriptif dalam bentuk sebagai
berikut:
a) Mean
Rumusnya sebagai berikut:
𝑋1 + 𝑋2 + ⋯ + 𝑋𝑛
𝑋−=
𝑛
keterangan:
n : jumlah
x- : nilai rata-rata
x :jumlah skor
b) Median
Rumusnya sebagai berikut
𝑛+1
𝑋 jika n ganjil
2
Me =Q2 =
𝑛 𝑛
𝑋 +𝑋
2 2
jika n genap
2
20
Keterangan :
n = Jumlah
Me = Nilai median
c) Modus
Modus adalah nilai yang memiliki frekuensi
terbanyak atau tersering muncul dalam kelompok
tersebut. Rumus modus dari data yang telah di
kelompokkan dihitung.
d) Standar Devisi (SD) simpangan baku
Menurut sugioyono (2007), standar deviasi adalah
akar variasi data pada kelompok tertentu.
2. Analisa Bivariate
Analisa dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
komunikasi antara ibu dan anak dengan kesiapan
menghadapi menarche di MTS N 1 Kudus yang di olah
secara statistic menggunakan program computer dengan uji
statistic korelasi Kendall-Tau.
E. Etika Penelitian
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara
peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian
dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan menjadi
responden. Beberapa informasi yang terdapat dalam informed
consent antara lain partisipasi pasien, tujuan dilakukannya
tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur
pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat dan
kerahasiaan.
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan
cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden
pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
21
F. Jadwal Penelitian
Terlampir
22
KUESIONER PENELITIAN
A. KOMUNIKASI IBU DAN ANAK DENGAN KESIAPAN
MENGHADAPI MENARCHE
Isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (√) pada kotak
yang menurut anda sesuai dengan anda.
1. Nama :
2. Umur :
3. Kelas :
4. Sekolah :
B. PERTANYAAN
No Pertanyaan Ya (1) Tidak
(0)
1 Apakah ibu memberikan informasi tentang
masalah yang muncul pada awal menstruasi?
2 Apakah ibu memberikan informasi tentang cara
menggunakan pembalut?
3 Apakah ibu anda tidak memberikan informasi
tentang cara mengatasi ketika perut sakit saat
menstruasi?
4 Apakah ibu memebrikan informasi tentang
perubahan yang anda alami?
5 Apakah ibu anda tidak memberikan motivasi agar
anda siap menghadapi menstruasi?
6 Apakah ibu anda memberikan hiburan saat merasa
ketakutan menghadapi menstruasi?
7 Apakah ibu anda mengajari bagaimana
mensucikan badan pada saat selesai menstruasi?
8 Apakah ibu memberikan dorongan kepada anda
untuk tetap tenang dalam menghadapi
menstruasi?
9 Apakah anda pernah menanyakan kepada ibu
berapa lama menstruasi berlangsung?
10 Apakah ibu meluangkan waktu untuk
mendengarkan cerita atupun keluhan-keluhan
yang ingin anda sampaikan saat menghadapi
menstruasi?
23
Nama responden :
Kelas :
Petunjuk pengisian : berilah tanda cek (√)pada jawaban yang anda
anggap benar
DAFTAR PUSTAKA
Cipta,2012