Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN INDIVIDU

PROGRAM PENDAMPINGAN KELUARGA

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DESA/KELURAHAN : UMEANYAR
KECAMATAN : SERIRIT
KABUPATEN/KOTA : BULELENG
PROVINSI : BALI

OLEH :

Agus Hendra Adnya 1504105091

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS UDAYANA
PERIODE XVII TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM PENDAMPINGAN KELUARGA

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:

KK Dampingan : Ketut Rita


Nama Mahasiswa : Agus Hendra Adnya
NIM : 1504105091

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM

Umeanyar, 26 Agustus 2018

Mengetahui, Mengetahui
Dosen Pendamping Lapangan
Kepala Desa Umeanyar
Desa Buruan

(Putu Edy Mulyana, S.E) (Dr. I Ketut Gede Suhartana, S.Kom, M.Kom )

Menyetujui,
Ketua Panitia Pelaksana KKN PPM
Universitas Udayana

(Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena berkat karunia-Nya, Laporan ini dapat saya selesaikan dengan baik
dan tepat pada waktunya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini. Ucapan terimakasih saya berikan kepada:
1. Dr. I Ketut Gede Suhartana, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing lapangan
yang telah memeberi penjelasan dan pengarahan yang dapat membantu dalam
penyelesaian laporan.
2. Putu Edy Mulyana, S.E selaku Kepala Desa Umeanyar beserta jajarannya yang
telah memberikan izin dan selalu mendukung program KKN–PPM yang saya
laksanakan.
3. Masyarakat Desa Umeanyar khususnya keluarga Bapak Ketut Rita yang
senantiasa terbuka menerima kunjungan saya.
4. Semua teman-teman mahasiswa kelompok KKN-PPM Desa Umeanyar.

Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala
bentuk kritikan dan saran dari pembaca sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan
tulisan ini.

Umeanyar, 26 Agustus 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Pengesahan ...................................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................................................. ii

Daftar Isi .............................................................................................................................................. iii

BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ......................................... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ....................................................................................... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ................................................................................ 3

1.2.1 PendapatanKeluarga …………………………………………….. 3

1.2.2 PengeluaranKeluarga ……………………………………………. 3

BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ............................................... 4

2.1 Permasalahan Keluarga .............................................................................................. 4

2.2 Masalah Prioritas .......................................................................................................... 5

2.2.1 Ekonomi………………………………………………………….. 5

2.2.2 Penataan Bangunan ……………………………………………… 5

2.2.3 Kesehatan ………………………………………………………… 6

BAB III. SOLUSI PEMECAHAN MASALAH ................................................................... 7

3.1 Program ........................................................................................................................... 7

3.2 Jadwal Kegiatan............................................................................................................ 9

iii
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………............... 10

4.1 Pelaksanaan .................................................................................................................... 10

4.2 Hasil.................................................................................................................................. 10

4.3 Kendala Pendampingan .............................................................................................. 10

BAB V. PENUTUP .......................................................................................................................... 11

5.1 Simpulan ......................................................................................................................... 11

5.2 Rekomendasi ................................................................................................................. 11

Lampiran ............................................................................................................................................. 12

iv
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan


Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
Universitas Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan tinggi yang
diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-undang Nomor 2 Tahun
1999 tentang Pendidikan Tinggi. KKN PPM Unud merupakan kegiatan untuk
membentuk mahasiswa - mahasiswa yang memiliki rasa peduli tinggi dan salah
satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat secara langsung dan
terpadu. Salah satu kegiatan dalam KKN PPM yang harus dilakukan oleh
mahasiswa adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan).
Program KK Dampingan adalah salah satu program pokok non-tema yang
wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa peserta KKN PPM Udayana. Program
ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga tidak
mampu melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah diperoleh
di lingkungan kampus terutama dalam bidang wirausaha, pendidikan,
keterampilan, kesehatan serta pembinaan lingkungan. Program pendampingan
keluarga diselenggarakan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan
mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup keluarga yang didampingi oleh setiap mahasiswa dengan cara ikut
berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari mereka. Dengan demikian mahasiswa
akan mampu menggali potensi–potensi lingkungan keluarga dampingan yang
nantinya dapat dikembangkan sehingga dapat mendukung peningkatan
kesejahteraan keluarga dampingan. Serta mampu menggali permasalahan-
permasalahan yang sedang dihadapi oleh keluarga dampingan dan kemudian
berusaha mencari solusi atas permasalahan tersebut. Patut disyukuri bahwa
program keluarga dampingan mendapat respon yang baik oleh masyarakat
terutama keluarga dampingan itu sendiri yang merupakan sarana utama
pelaksanaan kegiatan.

1
KK Dampingan yang didampingi oleh mahasiswa merupakan termasuk
keluarga kurang sejahtera dilihat dari segi penghasilan dan aset yang dimiliki,
sehingga dengan adanya mahasiswa maka diharapkan akan mampu meningkatkan
kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih
baik. Tentunya dalam hal ini peran serta mahasiswa sangat diharapkan dapat
memberdayakan keluarga di KK Dampingan.
Pada program pendampingan keluarga KKN PPM Unud Periode XVII Tahun
2018 ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi satu keluarga yang
bertempat tinggal di Banjar Dinas Kundalini, yaitu keluarga Bapak Ketut Rita.
Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut :
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
1. Ketut Rita Kawin 81 thn Tamat Buruh Kepala
SD/Sederajat Tani Keluarga
2. Ni Nyoman Kawin 78 thn Tamat Buruh Istri
Rinti SD/Sederajat Tani
3. Ni Luh Putu Belum 22 thn Tamat Tidak Cucu
Nita Sari Kawin SD/Sederajat Bekerja
Juniartani
4. I Made Belum 20 thn Tamat Tidak Cucu
Dharma Kawin SD/Sederajat Bekerja
Mahendra
Putra
5. Ni Made Kawin 45 thn Tamat Tidak Famili
Priyanti SLTA/Sederajat Bekerja Lain

Bapak Ketut Rita bertempat tinggal di Banjar Kundalini, Desa Umeanyar. Bapak
Ketut Rita hanya tinggal bersua dengan istrinya yaitu Ni Nyoman Rinti, sedangkan anak
dan cucunya pergi merantau untuk bekerja. Dalam kesehariannya Bapak Ketut Rita tidak
bekerja karena usianya yang sudah tua dan memiliki beberapa riwayat penyakit, sedangkan
istri beliau Ni Nyoman Rinti juga tidak bekerja dalam kesehariannya karena usia dan
riwayat penyakitnya. Pendidikan terakhir Bapak Ketut Rita hanyalah lulusan SD karena
keadaan ekonomi keluarganya yang tidak mendukung, maka Bapak Ketut Rita tidak
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Bapak Ketut Rita hanya tinggal
dengan istrinya. Bapak Ketut Rita sudah berumur 81 tahun sedangkan Ibu Ni Nyoman
Rinti sudah berumur 78 tahun.

2
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Bapak Ketut Rita dalam kesehariannya tidak bekerja karena usianya yang sudah tua
dan memiliki beberapa riwayat penyakit, sedangkan istri beliau Ni Nyoman Rinti juga
tidak bekerja dalam kesehariannya karena usia dan riwayat penyakitnya. Untuk membiayai
kebutuhan sehari-hari, bapak Ketut Rita biasanya dikirimi uang oleh salah satu cucunya
yaitu I Made Dharma Mahendra Putra yang bekerja di kota singaraja sebagai buruh supir.
Bapak Ketut Rita biasanya dikirimi uang kurang lebih Rp. 500.000 tiap bulan atau lebih.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga


Untuk pengeluaran dari keluarga Bapak Ketut Rita hanya berasal dari pemenuhan
kebutuhan makan sehari-hari.. Setiap harinya Bapak Ketut Rita dan istrinnya memasak
kebutuhan makan dengan menggunakan uang yang dikirimkan oleh cucunya yaitu I Made
Dharma Mahendra Putra. Untuk keperluan makan Bapak Ketut Rita hanya menghabiskan
kurang lebih Rp. 20.000 dalam sehari karena perekonomian yang kurang memadai.

3
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga


Identifikasi permasalahan yang dilakukan kepada keluarga dampingan adalah
dengan melakukan kunjungan ke rumah Bapak Ketut Rita dan melakukan wawancara
secara langsung dengan Bapak Ketut Rita beserta keluarga. Selain wawancara,
dilakukan juga observasi langsung dengan mengamati keseharian Bapak Ketut Rita
dan keluarga dengan turut serta terlibat dalam aktivitas mereka sehari-hari dirumah.
Maka dari itu adapaun beberapa masalah yang didapatkan setelah melakukan
identifikasi masalah adalah sebagai berikut :
1. Masalah Perekonomian
Perekonomian dari keluarga Bapak Ketut Rita dapat dikatakan sangat
kurang, mengingat dari jumlah pendapatan yang diperoleh oleh Bapak Ketut
Rita dan jika dibandingkan dengan besarnya pengeluaran yang harus
dikeluarkan untuk menanggung keperluan bersama, tentu saja tidak mencukupi.
Apalagi dengan kedadaan Bapak Ketut Rita dan istrinya yang tidak bekerja
sehingga sumber penghasilan dari keluarga Bapak Ketut Rita hanya menunggu
kiriman dari cucunya yaitu I Made Dharma Mahendra Putra yang bekerja
sebagai buruh supir.

2. Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan utama yang dialami oleh keluarga ini adalah masalah
kesehatan yang melemah dikarenakan usia yang sudah lanjut. Bapak Ketut Rita
memiliki riwayat penyakit asam urat, saraf terjepit serta sering mengalami
kesemutan. Sedangkan istri dari bapak Ketut Rita yaitu ibu Nyoman Rinti
memiliki riwayat penyakit maag akut sehingga sering mengalami sakit di perut
dan susah makan.
Permasalahan lainnya mengenai kesehatan yang dihadapai Keluarga Bapak
Ketut Rita adalah istri beliau Nyoman Rinti masih belum menerima bantuan KIS
untuk keluarga kurang mampu, sedangkan Bapak Ketut Rita sudah memiliki KIS
keluarga kurang mampu. Bantuan ini diperlukan untuk keluarga Bapak Ketut Rita
jika sedang dalam kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.

4
3. Masalah Prasarana Fisik
Rumah yang dihuni oleh Bapak Ketut Rita dan istri masih bisa dibilang sangat
sederhana. Rumah yang dimiliki oleh keluarga Bapak Ketut Rita hanya beratapkan
seng dan beralaskan semen tanpa lantai keramik. Rumah bapak Ketut Rita ini
masih belum memiliki kamar mandi, sehingga membuat keluarga bapak Ketut
Rita harus mandi di sungai yang ada di depan rumahnya setiap hari. Selain itu
juga, di rumah bapak Ketut Rita masih belum memiliki dapur, Bapak Ketut Rita
dan istri setiap harinya memasak diluar rumah dengan menggunakan tungku api.
Oleh karena itu diperlukannya renovasi pada rumah dari keluarga Bapak Ketut
Rita agar bisa menikmati keseharian yang lebih baik.

2.2 Masalah Prioritas


Dari masalah-masalah yang penulis dapatkan, maka penulis pun memutuskan
untuk menentukan beberapa prioritas masalah yang penting untuk segera di tangani sesuai
dengan kemampuan dan ilmu yang dimiiliki oleh penulis. Adapun prioritas masalah adalah
:

2.2.1 Ekonomi
Masalah perekonomian bapak Ketut Rita menjadi prioritas masalah pertama
mengingat tata kelola ekonomi yang baik bisa mengubah taraf hidup keluarga Bapak Ketut
Rita menjadi lebih baik. Jika taraf hidup keluarga bapak Ketut Rita menjadi lebih baik,
maka diharapkan keluarga bapak Ketut Rita bisa menjadi keluarga yang sejahtera dan
serba berkecukupan. Hal ini tentunya baik untuk menekan angka kemiskinan yang ada di
Desa. Maka secara tidak langsung penulis merasa perlu untuk mengangkat masalah di
bidang ini.

2.2.2 Penataan Bangunan


Permasalahan bangunan diangkat menjadi masalah prioritas karena kondisi
bangunan rumah Bapak Ketut Rita yang kurang layak serta masih belum memiliki kamar
mandi dam dapur. Karena masih belum memiliki kamar mandi, keluarga bapak Ketut Rita
memanfaatkan sungai yang ada di depan rumahnya untuk melakukan aktifitas MCK nya.
Sedangkan untuk kegiatan memasak Bapak Ketut Rita dan istri setiap harinya memasak
diluar rumah dengan menggunakan tungku api.

5
2.2.3 Kesehatan
Apalah arti hidup serba berkecukupan tanpa tubuh yang sehat. Tubuh yang sehat pula
lah menjadi modal utama untuk bisa mencapai kehidupan yang lebih baik. Maka dari itu
penulis merasa penting untuk mengangkat masalah terkait dengan kesehatan seluruh
anggota keluarga tersebut menjadi masalah prioritas. Masalah kesehatan yang dialami
Bapak Ketut Rita yaitu riwayat penyakit asam urat, saraf terjepit serta sering mengalami
kesemutan. Sedangkan istri dari bapak Ketut Rita yaitu ibu Nyoman Rinti memiliki
riwayat penyakit maag yang akut.

6
BAB III
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program
Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, penulis mengambil semua masalah yang
harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat
kehidupan keluarga dampingan.
Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga
dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan
mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari
pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti
permasalahan-permasalahan yang dihadapi disana. Baik dengan cara berbincang-bincang
biasa ataupun sebatas basa-basi. Dengan pendekatan yang demikian, dapat diketahui
permasalahan yang dihadapi serta dilakukan juga dengan meneliti keadaan rumah secara
langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu.
Setelah mengetahui dan memahami beberapa permasalahan yang dihadapi oleh
keluarga bapak Ketut Rita, penulis bertugas untuk mencarikan serta memberikan solusi
untuk memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut.

3.1.1 Bantuan Ekonomi


Masalah utama dari keluarga Bapak Ketut Rita adalah perekonomian, di mana
seluruh anggota keluarga bergantung pada uang yang dikirimkan oleh cucunya yaitu I
Made Dharma Mahendra Putra. Apalagi dengan melihat pekerjaan I Made Dharma
Mahendra Putra yang sebagai buruh supir membuat keluarga ini harus pintar-pintar
mengatur pengeluaran keluarga. Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu,
dapat menjadi salah satu perbaikan pengelolaan keuangan keluarga. Selain itu, juga
menyisihkan uang lebih dari pendapatan juga dapat menjadi salah satu perbaikan
pengelolaan keuangan. Uang yang disisihkan tersebut dapat digunakan sebagai
tabungan apabila ada keperluan mendesak sehingga keluarga Bapak Ketut Rita tidak
perlu meminjam kepada koperasi ataupun bank. Disamping itu, penulis berinisiatif
melaksanakan beberapa bantuan untuk membantu meningkatkan sumber pendapatan
keluarganya. Bantuan tersebut diantaranya memberi bantuan kebutuhan Sembilan bahan
pokok (Sembako).

7
3.1.2 Bantuan Penataan Bangunan
Dikarenakan kondisi rumah bapak Ketut Rita yang terbilang sangat sederhana dan
masih belum memiliki kamar mandi, saya mengajukan permohonan ke kantor kepala desa
untuk pembuatan kamar mandi untuk warga yang belum memilikinya. Disamping itu saya
sempat memberikan informasi bahwa ada program dari Pemerintah Kabupaten atau
Pemerintah Desa berupa bedah rumah untuk keluarga kurang mampu. Ini dilakukan agar
keluarga Bapak Ketut Rita bisa mendapatkan bedah rumah untuk membangun rumahnya
kembali.

3.1.3 Bantuan Kesehatan


Mengenai solusi terkait permasalahan kesehatan, saya hanya dapat mengingatkan
agar bapak Ketut Rita dan keluarga sebaiknya beristirahat dengan cukup. Di samping
itu, saya juga memberikan beberapa informasi kepada keluarga Bapak Ketut Rita.
Adapaun materi informasi yang saya berikan adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dan pantangan-pantangan yang harus dihindari karena riwayat penyakit bapak
Ketut Rita dan istrinya.
Selain itu, bantuan kesehatan yang dapat saya berikan adalah memberi informasi
tentang bantuan JKN yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan. Mengingat Bapak Ketut
Rita sudah mendapatkan bantuan JKN, ini dilakukan agar dalam satu keluarga sama-sama
mendapatkan bantuan JKN. Sehingga memudahkan biaya pengobatan bapak Ketut Rita
dan keluarga.

8
3.2 Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
No. Tanggal Waktu Kegiatan
1 24 Juli 2018 11.00 - 13.00 Pembagian KK Dampingan
2 25 Juli 2018 17.00 - 19.00 Survei rumah KK dampingan
Berkunjung kerumah KK dampingan, perkenalan,
3 26 Juli 2018 15.00 - 17.00
beramah tamah
4 27 Juli 2018 14.00 - 17.00 Berdiskusi dengan KK Dampingan
5 28 Juli 2018 15.00 - 18.00 Berdiskusi dengan KK Dampingan
Berdiskusi dengan KK Dampingan dan memberikan
6 29 Juli 2018 17.00 – 20.00
informasi mengenai JKN
7 30 Juli 2018 15.00 - 18.00 Berdiskusi dengan KK Dampingan
8 31 Juli 2018 14.00 - 18.00 Berkunjung dan berdiskusi
9 1 Agustus 2018 16.00 - 19.00 Berkunjung dan berdiskusi
10 2 Agustus 2018 17.00 - 20.00 Berbincang mengenai kondisi keluarga
Berkunjung dan berbincang mengenai masalah
11 3 Agustus 2018 18.00 - 20.00
keluarga
12 4 Agustus 2018 13.00 - 17.00 Membantu bersih-bersih halaman rumah
13 5 Agustus 2018 17.00 - 19.00 Berkunjung dan berdiskusi
Memberikan bantuan berupa sembako kepada KK
14 6 Agustus 2018 13.00 - 17.00
Dampingan
Berkunjung ke KK dampingan dan memberikan
15 7 Agustus 2018 14.00 - 17.00
informasi mengenai bedah rumah
16 10 Agustus 2018 17.00 - 19.00 Berkunjung ke KK dampingan
Berbincang – bincang dengan keluarga KK
17 11 Agustus 2018 16.00 - 19.00
Dampingan dan membantu bersih-bersih
Berbincang – bincang dengan keluarga KK
18 12 Agustus 2018 16.00 - 19.00
Dampingan dan membantu bersih-bersih
Berbincang – bincang dengan keluarga KK
19 13 Agustus 2018 17.00 - 19.00
Dampingan dan membantu bersih-bersih
Memberikan bantuan berupa sembako kepada KK
20 16 Agustus 2018 13.00 - 18.00
Dampingan
21 17 Agustus 2018 13.00 - 18.00 Berkunjung dan berdiskusi
Berbincang – bincang dengan keluarga KK
22 18 Agustus 2018 13.00 – 18.00 Dampingan dan membantu bersih-bersih
23 19 Agustus 2018 13.00 - 18.00 Membantu bersih-bersih halaman rumah
Berbincang – bincang dengan keluarga KK
24 20 Agustus 2018 11.00 – 16.00 Dampingan dan membantu bersih-bersih
25 21 Agustus 2018 13.00 – 18.00 Pamitan dan perpisahan dengan KK Dampingan

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM Periode XVII di Desa
Umeanyar dan disesuaikan dengan keluarga bapak Ketut Rita agar tidak mengganggu
pekerjaan mereka. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke
kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan perbincangan-
perbincangan untuk menciptakan suasana yang nyaman dengan keluarga bapak Ketut Rita
dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan bertukar pikiran untuk memberikan
solusi atas masalah yang dihadapi. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan
sebanyak 24 kali selama waktu KKN berlangsung, dimana setiap lama kunjungan rata-rata
3-4 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 81 jam

4.2 Hasil
Adapun hasil dari kegiatan KK dampingan yang kurang lebih selama satu bulan
pelaksanaannya tersebut adalah semangat bekerja semakin meningkat. Minat untuk lebih
meningkatkan kualitas hidup dari KK dampingan saya semakin meningkat. Hal tersebut
terlihat dari antusias mereka ketika saya memberikan berbagai macam infomasi yang
nantinya bisa diterapkan oleh KK dampingan saya ini. Mereka merasa sangat senang
ketika saya datang dan berbincang-bincang dengan mereka, mungkin mereka merasa
sedikit lega karena beban yang selama ini dapat diutarakan dengan cara saling bertukar
pikiran dengan saya.

4.3 Kendala
Sejauh yang penulis rasakan, tidak terdapat kendala yang berarti selama proses
pendampingan keluarga bapak Ketut Rita. Hal ini dikarenakan keluarga bapak Ketut Rita
sangat terbuka dan juga semangat dalam mengikuti program-program yang telah dirancang
oleh penulis. Meskipun tidak ada kendala yang berarti, penulis sadari terkadang ada
kendala kecil seperti sulitnya menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti
oleh keluarga bapak Ketut Rita, hal ini membuat penulis perlu menjelaskan beberapa kali
agar materi yang dimaksud bisa diterima dengan baik dan benar.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Program KK Dampingan termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKPN PPM yang bersifat individu. Maksud
dari Program KK Dampingan adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui
penerapan ilmu dan teknologi dalam berbagai bidang. Sasaran program ini adalah rumah
tangga miskin, keluarga yang tergolong dalam kondisi pra-sejahtera, atau keluarga yang
mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari
ketertinggalannya.
Adapun dalam melaksanakan Program KK Dampingan, penulis mendapat kesempatan
untuk mendampingi satu buah keluarga di lokasi desa KKN PPM XVII Tahun 2018 yang
bertempat di Banjar Dinas Kundalini, Desa Umeanyar, Kecamatan Seririt, Kabupaten
Buleleng. Keluarga yang penulis dampingi dikepalai oleh Bapak Ketut Rita (81 tahun).
Beliau hanya tinggal bersama seorang istri bernama I Nyoman Rinti (78 tahun), sedangkan
anak dan cucunya pergi merantau untuk bekerja.
Berdasarkan pengamatan penulis selama berkunjung ke rumah Bapak Ketut Rita,
kondisi keluarga mereka sedikit kurang baik. Rumah yang dimiliki oleh keluarga Bapak
Ketut Rita hanya beratapkan seng dan beralaskan semen tanpa lantai keramik. Rumah
bapak Ketut Rita ini juga masih belum memiliki kamar mandi dan dapur.
Bapak Ketut Rita memiliki riwayat penyakit asam urat, saraf terjepit serta sering
mengalami kesemutan. Sedangkan istri dari bapak Ketut Rita yaitu ibu Nyoman Rinti
memiliki riwayat penyakit maag akut sehingga sering mengalami sakit di perut dan susah
makan.

5.2 Rekomendasi
Diharapkan kepada Keluaga Bapak Ketut Rita agar tetap bersemangat dalam
menjalani hidup, serta dapat selalu sabar untuk menjalani kehidupan ini. Diharapkan juga
agar anak-anak dari Bapak Ketut Rita dapat terus giat bekerja agar dapat membantu
ekonomi keluarga.
Rekomendasi untuk desa agar tetap memberikan bantuan kesehatan seperti KIS
kepada keluarga kurang mampu untuk mengurangi beban mereka dan memberikan bantuan
seperti bedah rumah untuk keluarga yang benar–benar memerlukan.

11
LAMPIRAN

12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai