Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PPM KELOMPOK

JUDUL PPM

Oleh

Nama : KKN Desa Gaum K2022-26163


NIM :

UNIT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA, PRAKTIK KEPENDIDIKAN DAN


MAGANG
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dengan judul :


(Judul Kegiatan Unggulan)
Telah dilaksanakan pada tanggal......................s.d. ...........................di Lokasi
Pedukuhan/Dusun/Desa...................Kecamatan..................Kabupaten..................... dengan
sumber dana dari ……………………….sebesar Rp. ……………………..

Mengetahui :

Ketua RT / RW / Kepala Dukuh / Dosen Pengabdi


Desa / Kelurahan

Nama DPL
NIP...........

Kepala UL KKN-PK

Drs. Ngatman, M.Pd.


NIP. 196706051994031001

ii
JUDUL PPM

ABSTRAK

Terdiri dari 3 alinea:

Alinea I, berisi TUJUAN

Alinea II, berisi METODE

Alinea III, berisi HASIL/KESIMPULAN

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan laporan PPM Kuliah Kerja Nyata
(KKN) yang berlokasi di Dusun Dawan, Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu,
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah berjalan dengan baik dan lancar.
Penyusunan laporan PPM ditujukan untuk memberikan gambaran program
unggulan yang terlaksana dengan baik selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Mahasiswa mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan
dari berbagai pihak  selama proses penyusunan laporan PPM, kepada yang
terhormat :
1. Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO. selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta. 
2. Dr. Ir. Zainal Arifin M.T selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
3. Bapak Edi Santoso, selaku Kepala Desa Gaum yang telah memberi
kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN di Desa Gaum
khususnya Desa Dawan
4. Bapak Pringgo, selaku Kepala Dusun Dawan yang telah menerima
mahasiswa dengan baik.
5. Warga Dusun Dawan yang telah menerima mahasiswa dengan tangan
terbuka.
6. Tokoh masyarakat serta kelompok masyarakat yang ikut membantu
mahasiswa mengembangkan potensi di Dusun Dawan.
7. Serta seluruh pihak terkait yang telah berkontribusi dalam kegiatan
yang belum disebutkan. 
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan serta budi baik yang selama ini
diberikan. Dalam penyusunan laporan PPM ini masih terdapat banyak
kekurangan dan ketidaksempurnaan sehingga mahasiswa mengharap
masukan dan saran yang membangun. Semoga dengan adanya laporan PPM
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 10 Oktober 2021

Pengabdi

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL.......................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii
ABSTRAK ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR/FOTO.................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Analisis Situasi................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ...................... 3
C. Tujuan Kegiatan ............................................................. 4
D. Manfaat Kegiatan ........................................................... 9
BAB II. METODA KEGIATAN ........................................................... 6
A. Kerangka Pemecahan Masalah........................................ 6
B. Kelompok Sasaran.......................................................... 6
C. Metoda Kegiatan............................................................. 9
BAB III.PELAKSANAAN KEGIATAN.................................................... 10
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan.............................................. 10
B. Pembahasan................................................................... 11
C. Evaluasi Kegiatan ........................................................... 12
D. Faktor Pendukung Kegiatan ............................................. 14
E. Faktor Penghambat Kegiatan............................................ 14
BAB IV. PENUTUP............................................................................ 15
A. Simpulan ........................................................................ 15
B. Saran.............................................................................. 15
\
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 16
LAMPIRAN...................................................................................... 18

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu usaha sadar terencana demi
untuk mewujudkan proses pembelajaran agar mahasiswa dapat
mengembangkan potensi sekaligus mengimplementasikan segala ilmu yang
telah didapatkan sehingga memiliki keterampilan sosial masyarakat yang
berguna demi bangsa dan negara. Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi
Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat yang menjadi satu
kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
merupakan implementasi dari salah satu Tri Dharma tersebut yaitu
Pengabdian pada masyarakat dibarengi dengan implementasi ilmu
pengetahuan yang didapatkan selama berada di meja kuliah. Kuliah Kerja
Nyata yang memiliki manfaat dan tujuan yang cukup besar bagi
kelangsungan kehidupan masyarakat. KKN dapat memberikan kontribusi
secara nyata bagi masyarakat dalam berbagai bidang/ aspek kehidupan
seperti sosial, budaya, ilmu, keagamaan, kesehatan dan lain sebagainya. 
Sebelum program kerja yang telah disusun bersama kelompok dilaksanakan,
mahasiswa melakukan observasi, wawancara, dan pengumpulan dokumentasi
yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan data yang diperlukan sebagai bahan
pertimbangan penentuan program. Observasi mencakup banyak aspek
diantaranya tentang kondisi lokasi, kondisi penduduk, kondisi fasilitas umum,
dan potensi yang ada di Desa Gaum. Pada proses wawancara, mahasiswa
bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat seperti Ketua Pemuda, Ketua RT,
serta Kepala Desa Gaum untuk menanyakan segala hal yang ada di lokasi
PPM secara komprehensif yang diharapkan dapat membantu dalam
menganalisis program kerja yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Pada
proses dokumentasi mahasiswa mengumpulkan dokumen-dokumen terkait
data masyarakat untuk menunjang kevalidan data yang lainnya. Selain itu

1
proses perkenalan dilakukan mencakup kepada seluruh aspek atau lapisan
masyarakat di segala umur dengan harapan bahwa program KKN yang
dilaksanakan dapat mencangkup kepada semua kalangan serta lapisan
masyarakat.
Adanya gaya hidup baru atau new normal sebagai salah satu dampak dari
pandemic covid-19 yang mana saat ini sudah dinyatakan sebagai endemic
telah membuat masyarakat harus mau tidak mau untuk ikut terjun dalam
pengubahan gaya hidup yang mereka jalankan setiap harinya. Kegiatan PPM
yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta selama 2 tahun silam
telah berjalan secara online, individu atau mandiri terpadu sesuai dengan
tempat tinggal masing-masing mahasiswa di setiap daerahnya sebagai suatu
sikap nyata dalam pencegahan penyebaran virus covid-19 di Indonesia.
Namun tahun 2022 untuk angkatan 2019 UNY secara berani menyatakan
untuk dapat melakukan rangkaian kegiatan PPM secara offline dimana
mahasiswa disebar ke berbagai kabupaten mulai dari Kabupaten Karanganyar
sampai dengan Kabupaten Blora Jawa Tengah dengan tujuan agar mahasiswa
dapat memberikan kontribusi secara nyata atas ilmu-ilmu yang mereka
dapatkan untuk menyelesaikan atau memberikan solusi dari masalah-masalah
yang dihadapi oleh wilayah yang mereka tempati. 
Berikut hasil analisis berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan
untuk Kegiatan PPM Universitas Negeri Yogyakarta pada Semester Gasal
Tahun 2022/2023 yang dilaksanakan di Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu,
Kabupaten Karanganyar: 
1. Letak Geografis dan Batas Wilayah
Desa Gaum merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Desa Gaum memiliki
luas wilayah 361.385 Ha. Kegiatan PPM ini dilaksanakan di wilayah Desa
Gaum dengan batas- batas wilayah sebagai berikut.
a. Sebelah utara: Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu
b. Sebelah barat: Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu
c. Sebelah timur : Kelurahan Gedong, Kecamatan Tasikmadu
d. Sebelah selatan : Kelurahan Bejen, Kecamatan Tasikmadu

2
2. Kondisi Fisik
Kondisi fisik Desa Gaum memiliki beberapa tipologi atau penggolongan
desa diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Persawahan
b. Perkebunan
c. Perladangan 
d. Peternakan
e. Pertambangan/galian
f. Kerajinan dan industri kecil 
g. Industri besar dan sedang
h. Jasa dan perdagangan
Berikut sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Gaum, Kecamatan
Tasikmadu: 
 Kantor Desa
Keberadaan kantor desa di Desa Gaum sudah berbentuk bangunan
yang bersifat permanen yang digunakan oleh perangkat desa untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat terkait
administrasi mengenai beberapa hal seperti pembuatan KTP, SIM,
Kartu Keluarga (KK), surat keterangan domisili dan lain sebagainya. 
 Prasarana Kesehatan
Dalam prasarana yang menyangkut kebutuhan kesehatan
masyarakat Desa Gaum memiliki :
a. Puskesmas : ada
b. Poskesdes : 1 buah
c. UKBM (Posyandu/Polindes): 9 buah
 Prasarana Pendidikan
Dalam bidang pendidikan Desa Gaum memiliki prasarana pendidikan
yaitu sebagai berikut:
a. Perpustakaan Desa : 1 buah
b. Gedung Sekolah PAUD :  ada
c. Gedung Sekolah TK : 4 buah
d. Gedung Sekolah SD :2

3
e. Gedung Sekolah SMP : tidak ada
f. Gedung Sekolah SMA :1
g. Gedung Perguruan Tinggi : -
 Prasarana Ibadah
Untuk prasarana ibadah Desa Gaum memiliki:
a. Masjid : 16
b. Mushola :3
c. Gereja : tidak ada
d. Pura : tidak ada
e. Vihara : tidak ada
f. Klenteng : tidak ada
 Prasarana Umum
Prasarana umum yang dimiliki oleh Desa Gaum adalah sebagai
berikut:
a. Olahraga : 4 buah
b. Kesenian/Budaya : 2 buah
c. Balai Pertemuan : 6 buah
d. Sumur Desa : 1650 buah
e. Pasar Desa : 1 buah
3. Kondisi Pemerintahan dan Kelembagaan
Desa Gaum dalam proses pembangunan dan pengadministrasian
dikelola oleh pemerintahan Desa Gaum. Pemerintahan Desa Gaum
didalamnya terdiri dari Kepala Desa (Kades), Sekretaris Desa,
Perangkat Desa, dan Badan Pertimbangan Daerah (BPD). Kepala Desa
Gaum bernama Bapak Edi Susanto dimana memiliki pendidikan terakhir
SLTA, untuk Sekretaris Desa Gaum bernama Bapak Joko Susilo, S.E.
dengan mulai menjabat pada Desember 2016. Sementara untuk
Perangkat Desa Gaum secara keseluruhan berjumlah 12 orang yang
terdiri dari Kaur 2 orang, Kasi 3 orang, Kadus 5 orang. Badan
Pertimbangan Daerah (BPD) Desa Gaum untuk pengurus berjumlah 9
orang, sedangkan untuk anggota berjumlah 9 orang.   

4
Kelembagaan yang ada di Desa Gaum jumlahnya sebanyak 6
kelembagaan. Pertama, LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Desa) dengan jumlah pengurus 10 orang dan anggota 10 orang.
Kedua, TP PKK dengan jumlah pengurus 23 orang dan jumlah anggota
15 orang. Ketiga, Karang Taruna dengan nama “Wijaya Kusuma”
dengan jumlah pengurus 3 orang dan jumlah anggota kurang lebih 100
orang. Keempat, RT/RW dimana jumlah RW sebanyak 11 dan jumlah
RT sebanyak 55. Kelima, BUMDes yang mengelola budidaya
peternakan. Terakhir yaitu Lembaga Kemasyarakatan Lainnya
berjumlah 1 lembaga.
4. Kondisi Alam dan Potensi Fisik
Wilayah Desa Gaum memiliki tekstur tanah yang cukup baik dengan
kondisi geografis berupa dataran rendah dengan jenis tanah subur.
Oleh karena itu, pemanfaatan lahan oleh masyarakat Desa Gaum
berkisar pada pemanfaatan untuk lahan pertanian dan lahan
pekarangan. Beberapa lahan sawah dimanfaatkan oleh masyarakat
setempat dengan ditanami tanaman padi, palawija, dan lain-lain.
Sedangkan kondisi di perkampungan, wilayahnya sudah cukup padat
sehingga sudah jarang ditemui pekarangan yang luas yang dapat
dimanfaatkan perkebunan. Masyarakat lebih memanfaatkan polybag
untuk budidaya tanaman pangan seperti sayuran dan buah-buahan.
Aksesibilitas mudah dijangkau karena kondisi jalan sudah baik,
sebagian besar sudah tertutup aspal/semen. 
5. Kondisi Penduduk
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, terdapat informasi bahwa
di Desa Gaum memiliki 11 Rukun Warga (RW) dan 55 Rukun Tetangga
(RT) dengan jumlah penduduk 6569 jiwa serta 2119 Kepala Keluarga
(KK). Jumlah penduduk tersebut terbagi laki-laki yang berjumlah 2846
jiwa dan perempuan 2035 jiwa, terdiri dari rentan umur:
 Usia 0-15 tahun : 2989
 Usia 15-65 tahun : 1020
 Usia 65 ke-atas :-

5
Desa Gaum terdiri dari beberapa dusun diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Pondok
b. Beningrejo
c. Watu Ombo
d. Gaum
e. Tegal Biru
f. Sambilegi
g. Maguan
h. Dawan
i. Perumahan Bumi Saraswati Baru 1
j. Perumahan Bumi Saraswati Baru 2
6. Kondisi Sosial-Ekonomi
Masyarakat di Desa Gaum memiliki berbagai macam mata pencaharian.
Menurut buku monografi Desa Gaum tahun 2019 berikut data mata
pencaharian penduduk Desa Gaum:

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 64 orang

2. TNI/Polri 17 orang

3. Swasta 955 orang

4. Wiraswasta/pedagang 145 orang

5. Petani 605 orang

6. Tukang 194 orang

7. Pensiunan 240 orang

8. Nelayan -

9. Peternak 15 orang

6
10. Jasa 68 orang

11. Pengrajin 13 orang

12. Pekerja Seni 5 orang

13. Buruh Tani 620 orang

14. Lainnya 128 orang

Tidak 2 orang
15.
bekerja/Pengangguran

7. Pendidikan
Warga masyarakat Desa Gaum memiliki tingkatan pendidikan terakhir yang
cukup beragam. Data mengenai pendidikan terakhir masyarakat Desa Gaum
adalah sebagai berikut: 
a. Lulusan pendidikan umum
1. Taman Kanak-Kanak : 305 orang
2. Sekolah Dasar/Sederajat : 1465 orang
3. Sekolah Menengah Pertama : 1579 orang
4. SMA/SMU : 612 orang
5. Akademi/D1-D3 : 45 orang
6. Sarjana : 105 orang
7. Pascasarjana : 11 orang
b. Lulusan pendidikan khusus
1. Pondok Pesantren : Tidak ada
2. Pendidikan Keagamaan : Tidak ada
3. Sekolah Luar Biasa :2 orang
4. Kursus Keterampilan : Tidak ada
c. Tidak lulus/tidak sekolah
1. Tidak lulus : Tidak ada
2. Tidak bersekolah : Tidak ada

7
8. Transportasi dan Komunikasi
Alat transportasi yang digunakan oleh warga masyarakat Desa Gaum
sebagian besar menggunakan sepeda motor. Namun tidak sedikit pula yang
sudah menggunakan mobil atau pickup untuk keperluan bekerja setiap
harinya dan beberapa anak-anak yang menggunakan sepeda untuk menjadi
alat transportasi mereka ke sekolah baik itu SD maupun SMP.
Untuk alat komunikasi di Desa Gaum terdapat beberapa papan pengumuman
atau informasi yang digunakan untuk sarana publikasi serta komunikasi antar
warga yang terletak di tempat-tempat yang sering digunakan masyarakat
untuk berkumpul seperti balai dusun, pos ronda dan sudut-sudut
persimpangan jalan. Tidak dipungkiri, saat ini masyarakat Desa Gaum sudah
mengikuti perkembangan zaman dengan berkomunikasi memanfaatkan
kecanggihan teknologi, yaitu menggunakan sosial media untuk berkomunikasi
seperti adanya Whatshapp Group. Media ini digunakan sebagai bentuk
pemanfaatan teknologi menyikapi kemajuan zaman yang terjadi saat ini,
warga khususnya kalangan pemuda Desa Gaum telah memanfaatkan sosial
media untuk sekedar menjalin silaturahmi dan komunikasi. Hal ini dilakukan
agar memudahkan dalam berkomunikasi dan mencapai tujuan Desa Gaum.
9. Potensi Masyarakat
Pada hari pertama penerjunan dari UNY, Mahasiswa KKN UNY disambut
secara baik oleh seluruh perangkat Desa maupun Dusun. Selanjutnya,
melakukan survei atau observasi secara langsung dimana bertujuan untuk
melihat persoalan dan potensi yang ada di Desa Gaum yang nantinya
digunakan untuk kepentingan penyusunan program kerja sebagai bentuk
penyelesaian persoalan dan pembangunan di Desa Gaum. Desa Gaum
memiliki wilayah yang cukup luas yaitu sebesar 361.385 Ha, yang mana
sebagian digunakan sebagai lahan pertanian lalu sisanya digunakan sebagai
pemukiman penduduk. Jumlah penduduk Desa Guam berjumlah kurang lebih
sebanyak 6.569 jiwa, 2119 KK. Jumlah laki-laki sebanyak 2.846, sedangkan
jumlah perempuan sebanyak 2035 jiwa. Banyaknya jumlah penduduk dengan
latar belakang yang berbeda-beda tentu saja membuat karakter masyarakat
yang variatif. Oleh karena itu, Desa Gaum memiliki potensi yang cukup kaya

8
baik secara alamiah maupun dari sumber daya manusianya. Potensi yang
dimiliki Desa Gaum hampir ada di setiap bidang kehidupan, antara lain
pertanian, perkebunan, perikanan, olahraga, seni dan kebudayaan, hingga
ekonomi kreatif berbasis UMKM.
1. Pertanian dan Perkebunan
Lebih dari 50% wilayah Desa Gaum merupakan lahan pertanian dan
perkebunan yang subur, hampir segala jenis tumbuhan atau tanaman
dapat tumbuh dengan subur di Desa Gaum. Jumlah petani di Desa Gaum
sebanyak 605 orang sedangkan buruh tani sebanyak 620 orang.
Keberadaan lahan yang subur dapat menjadikan ketahanan pangan
masyarakat dan dapat dengan mudah memperoleh kebutuhan pokok
bahkan dari lahannya masing-masing. Terdapat satu jenis tanaman yang
menjadi komoditas masyarakat Desa Gaum, yaitu tanaman padi.
2. Olahraga
Desa Gaum memiliki kegiatan olahraga yang unggul yaitu voli dan futsal.
Adanya sarana dan prasarana kegiatan voli dan futsal yang memadai
menunjukkan bahwa keseriusan pemerintah desa untuk memajukan
olahraga khususnya bola voli dan futsal dengan menciptakan bibit atlet
sejak dini. Selain itu, untuk memajukan olahraga di Desa Gaum,
Pemerintah Desa Gaum telah menyelenggarakan turnamen bola voli dan
futsal tingkat kabupaten. Hal ini menjadi potensi yang cukup besar untuk
mengembangkan olahraga dan menanamkan hidup sehat pada
masyarakat Desa Gaum.
3. Seni dan Kebudayaan
Seni dan kebudayaan yang dikembangkan dan dilestarikan oleh
masyarakat Desa Gaum diantaranya yaitu Hadroh dan upacara Suro.
Kegiatan ini rutin dilakukan oleh masyarakat Desa Gaum karena sudah
melekat dalam kehidupan masyarakat.  
a. Ekonomi Kreatif
Masyarakat Desa Gaum banyak yang bermata pencaharian sebagai
wiraswasta atau pedagang dengan jumlah sebanyak 145 orang. Jenis
dagangan yang dijual sangat beragam dan kreatif sesuai dengan potensi

9
yang dimiliki dan kebutuhan masyarakat Desa Gaum. Contoh
pengembangan ekonomi kreatif di Desa Gaum adalah pemanfaatan kain
perca menjadi keset dan kain lap sehingga dapat mengembangkan UMKM
Desa Gaum. Seiring perkembangan zaman yang sudah maju, proses jual
beli tidak hanya dilakukan secara konvensional, tetapi juga memanfaatkan
kecanggihan teknologi yaitu menggunakan digitalisasi marketing seperti
online shop, media sosial, dll.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah


Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata terbagi menjadi empat jenis, yaitu
program  utama, program penunjang, program tambahan, dan program
program insidental. Dalam perumusan program kegiatan tersebut disesuaikan
dengan hasil observasi terkait situasi, kondisi dan kebutuhan masyarakat di
lokasi KKN. Perumusan program dan kegiatan diharapkan dapat menjadi
solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat, namun tidak semua
permasalahan yang teridentifikasi dijadikan sebagai program kerja KKN.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan tokoh masyarakat


yang bersangkutan, dapat diidentifikasi permasalahan yang dapat
dianalisis dan diangkat menurut prioritas dan kemampuan mahasiswa
KKN UNY serta kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Permasalahan
yang terjadi yaitu:
a. Program Utama
1) Menurunnya semangat belajar anak-anak karena efek dari
pembelajaran sekolah yang sebelumnya dilakukan secara daring.
Oleh karena itu, diperlukan untuk membangkitkan semangat
anak-anak yang sedang sekolah secara luring kembali.  
2) Belum adanya program bimbingan belajar di Dusun Dawan,
Gaum, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah

1
0
3) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengendarai kendaraan
sepeda motor dengan hati-hati di kawasan dusun padahal
terdapat banyak anak-anak
4) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada
tempatnya ketika berada di tempat umum.
5) Rusaknya sarana berupa banner dilarang membuang sampah di
dekat sungai yang berada di Dusun Dawan
6) Kurangnya digitalisasi yang dilakukan oleh UMKM di Desa Gaum
7) Kurangnya sarana bak sampah di fasilitas-fasilitas umum Dusun
Dawan sehingga menyebabkan sampah dibuang secara
sembarangan selesai acara.
8) Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat Dusun Dawan
terkait pentingnya mencegah dan melakukan pengecekan kanker
sejak dini.
9) Perlunya kegiatan untuk merekatkan tali silaturahmi dan juga
kerukunan 
10) Kurangnya penanda informasi di Dusun Dawan yang digunakan
ketika ada acara di Dusun
11) Banyaknya penduduk usia remaja di Dusun Dawan yang
tentunya sudah umum dalam menggunakan media sosial.

b. Program Penunjang
1) Sudah terdapat pendampingan TPA namun pembimbing sering
terlambat datang dikarenakan masih berada disekolah ataupun
kegiatan sekolah lainnya
2) Kurangnya pengetahuan sumber daya manusia dalam
penginputan data program SDGs Desa yang diinisiasi dari
pemerintah pusat
3) Kegiatan karang taruna yang mengalami vakum selama pandemi
Covid-19, sehingga perlunya membuat  program rapat dan
kegiatan karang taruna berjalan kembali

1
1
2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan


pertanyaan yang menjadi rumusan masalah yaitu:
a. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk membangkitkan kembali
semangat belajar anak-anak di Desa Gaum?
b. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam program Study Corner sebagai
sarana bimbingan belajar di Dusun Dawan, Gaum?
c. Bagaimana upaya untuk mengatasi pengendara motor yang tidak
berhati-hati di Dusun Dawan?
d. Bagaimana upaya agar kebersihan di Dusun Dawan tetap terjaga?
e. Apa yang dapat dilakukan untuk membantu digitalisasi UMKM di Dusun
Dawan, Gaum?
f. Apa upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman
masyarakat Dusun Dawan terkait pentingnya mencegah dan
melakukan pengecekan kanker sejak dini?
g. Bagaimana solusi terkait dengan kurangnya penanda informasi di
Dusun Dawan?
h. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk membangkitkan kembali
kegiatan karang taruna?

C. Tujuan Kegiatan
1. Menerapkan atau memanfaatkan IPTEKS secara multidisipliner bagi
kepentingan masyarakat.
2. Meningkatkan interaksi, pemahaman, dan kepedulian mahasiswa dari
berbagai program studi dalam memberdayakan masyarakat.
3. Menerapkan berbagai keterampilan memecahkan masalah berbasis
kompetensi program studi, terpadu, dan interdisipliner yang
menekankan pada pemberdayaan masyarakat.
4. Mendorong mahasiswa peserta KKN untuk berperan menjadi fasilitator,
motivator, problem solver, dan konsultan yang profesional
berlandaskan kesadaran pengabdian kepada masyarakat.

1
2
5. Membantu meningkatkan motivasi belajar anak dan memberikan
pendampingan belajar pada anak.

D. Manfaat Kegiatan

1. Bagi Mahasiswa
a. Melatih kemampuan pemecahan masalah (problem solving) dan
menumbuhkan sikap profesional.
b. Meningkatkan kepekaan sosial/ kepedulian sosial dan kemandirian
kemasyarakatan
c. Memperoleh pengalaman belajar dan mengembangkan kemampuan
serta kualitas diri dengan terjun langsung ke dalam lingkup masyarakat
d. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik dengan anak maupun
masyarakat umum.
2. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
menyelesaikan permasalahan.
b. Membantu masyarakat dalam melakukan pendampingan belajar dan
motivasi semangat belajar anak.
c. Memberikan kontribusi kepada masyarakat secara kelembagaan.
d. Meningkatkan kesejahteraan hidup dan kualitas hidup masyarakat
menjadi lebih baik
3. Bagi Pemerintah Desa
a. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta
melaksanakan serta pengembangan masyarakat.
b. Meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak dalam
menyelesaikan masalah.
c. Meningkatkan hubungan kerjasama antara pemerintah desa dengan
mahasiswa KKN UNY.

1
3
1
4
BAB II

METODE KEGIATAN

A. Kerangka Peemecahan Masalah

Kerangka pemecahan masalah berisi prosedur dan langkah-langkah yang


digunakan dalam penelitian dengan maksud untuk mendapatkan tahapan
yang terstruktur secara sistematis yang membantu berjalannya program
menjadi lebih efektif, efisien, dan terfokuskan. Dalam kasus ini kerangka
pemecahan masalah terdiri dari empat tahapan dengan rincian sebagai
berikut :
1. Observasi lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan tujuan mendapatkan data lapangan
yang meliputi keadaan atau analisis situasi di Dusun Dawan. Observasi
dilakukan sebelum kegiatan KKN dimulai serta bersambung pada awal
kegiatan KKN.
2. Pengambilan keputusan atas data observasi lapangan
Setelah mendapat data observasi lapangan maka langkah selanjutnya
adalah pengambilan keputusan yang meliputi keputusan terkait persiapan
program kerja yang akan dilaksanakan.
3. Persiapan Produk Penunjang Kegiatan
Persiapan produk penunjang menjadi langkah ketiga setelah keputusan
diambil. Persiapan meliputi bahan atau media yang dibutuhkan dalam
menunjang program kerja. Bahan atau media yang dimaksud dapat
dicontohkan antara lain banner, poster, bak sampah, dan lain-lain.
4. Realisasi Kegiatan
Langkah ini merupakan langkah terakhir dimana bahan atau media
penunjang kegiatan yang sudah dibuat dapat segera direalisasikan dalam
bentuk program kerja. Contoh kegiatan realisasi program kerja yang
didukung bahan atau media yaitu pemasangan banner jaga kebersihan.

1
5
Observasi Lapangan

Pengambilan
Keputusan Data

Persiapan Produk
Penunjang Kegiatan

Realisasi Kegiatan

B. Kelompok Sasaran

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini direncanakan dan akan diikuti oleh
masyarakat Desa Gaum Kecamatan Tasikmadu dan sekitarnya, di Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah.

C. Metode Kegiatan

Dalam pelaksanaan program kerja ini, metode yang digunakan adalah


observasi, wawancara, penentuan target dan pelaksanaan. Observasi
dilakukan dengan turun langsung ke lapangan keliling Dusun Dawan, melihat
kondisi fasilitas dusun,  serta kondisi kegiatan pemuda dan anak-anak.
Kedua, metode wawancara, mahasiswa melaksanakan wawancara
kepada beberapa tokoh masyarakat yang ada di Dusun Dawan. Mahasiswa
meminta saran dan masukkan dari beberapa tokoh masyarakat untuk
kegiatan program kerja yang akan dilakukan. 
Langkah ketiga adalah penyusunan program kerja. Penyusunan
program kerja didasarkan pada permasalahan yang ada di Dusun Dawan
berdasarkan pada tahap analisis permasalahan. Program kerja disusun sesuai
kebutuhan dusun dan kemampuan mahasiswa KKN. 
Langkah terakhir yang dilakukan adalah realisasi program kerja. Pada
tahap realisasi program kerja dilakukan pengadaan fasilitas publik secara
langsung sesuai kebutuhan, melakukan beberapa sosialisasi yang relevan
dengan masyarakat dan pemuda, serta pendampingan belajar terhadap anak-
anak Dusun Dawan.

1
6
Seluruh metode di atas sangat berguna dalam melaksanakan kegiatan
PPM ini sebab sangat mendukung jalannya kegiatan dan tercapainya tujuan
yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPM.

D. Rancangan Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap penting yang tidak dapat dilewatkan dalam
menjalankan suatu program kerja. Hal ini dilakukan agar program yang
berjalan dapat diperbaiki dan terus berkembang menjadi lebih baik seiring
dengan adanya evaluasi berkala. Rancangan evaluasi dari kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Berita Hoax dan
Pengoptimalan Pelayanan di Desa Gaum, Karanganyar yaitu melalui 3 tahap
evaluasi, yang dilaksanakan pada awal, tengah dan akhir. Monitoring dan
Evaluasi (MONEV) awal dilakukan untuk menganalisis kebutuhan kelompok
sasaran terkait urgensi masalah yang sedang dihadapi. Monev tengah atau
kedua dilaksanakan agar mengetahui progress dan kendala yang masih
dihadapi. Monev terakhir yaitu dilaksanakan setelah kegiatan selesai
dilakukan. Hasil evaluasi terakhir digunakan untuk melihat keberhasilan dari
program yang telah dilaksanakan dan untuk menjawab apakah kegiatan yang
terlaksana sudah sesuai dengan tujuan dan apa yang ingin dicapai atau tidak.
Proses evaluasi diikuti oleh masyarakat, peserta KKN, dan pemerintahan desa
Gaum.

1
7
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pembuatan Banner Nilai dan Norma Masyarakat

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pembuatan banner nilai dan norma masyarakat merupakan
kegiatan yang diadakan oleh Kelompok KKN Gaum yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran warga dan juga menambah prasarana umum
di Dusun Dawan. Kegiatan ini menghasilkan luaran berupa banner dan
atau stiker nilai dan norma masyarakat yang mencakup peringatan
kecepatan mengendarai sepeda motor di dusun, larangan membuang
sampah sembarangan, penerapan senyum, sapa, salam, sopan santun,
dan batas kunjung tamu. Dalam pelaksanaannya banner nilai dan norma
ini di tempelkan di tempat-tempat strategis dan untuk stiker batas jam
kunjung tamu ditempelkan disetiap rumah warga di dusun Dawan,
Gaum, Tasikmadu, Karanganyar.

B. Pembahasan
Pembuatan banner ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat
akan adanya norma-norma dalam masyarakat itu sendiri. Pembuatan
banner peringatan kecepatan mengendarai sepeda motor di dusun
diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya
mengendarai sepeda motor dengan hati-hati terlebih Ketika berada di
Dusun dikarenakan banyaknya anak-anak yang berlalu lalang di jalan.
Kemudian banner larangan membuang sampah sembarangan
diharapkan dapat menigkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat
membuang sampah pada tempatnya dan bukan di sungai lagi. Kemudian
banner penerapan senyum, sapa, salam, sopan santun, yang diharapkan
dapat membuat masyarakat menyebarkan senyum ke sesama tetangga
dan yang terakhir sticker batas kunjung tamu yang diharapkan dapat
Kembali mengingatkan tamu untuk batas jam kunjungnya agar tidak
mengganggu ketenangan tetangga sekitarnya.
Dalam pembuatan banner ini di bagi menjadi 3 kegiatan yaitu
mendesain, mencetak, dan penempelan banner dan sticker nilai dan
norma masyarakat. Dalam kegiatan penempelan sticker di ikuti oleh
seluruh anggota KKN dan juga dibantu oleh karang taruna dari Dusun
Dawan yang berjumlah 25 orang.

C. Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini muali dari mendesain, mencetak, dan juga
penempelannya berjalan dengan lancar dan baik tentunya berkat
bantuan dari banyak pihak, yang ikut terlibat dalam terlaksananya
kegiatan ini. Namun dalam pelaksanaannya kurangnya sikap disiplin

1
8
dalam memulai setiap kegiatan sehingga berlangsung lebih lama dari
waktu yang ditentukan. Namun selain dari itu kegiatan berlangsung
secara lancar.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Dalam kegiatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung
kegiatan:
- Mendapat tanggapan baik dari tokoh masyarakat, karang taruna, dan
warga
- Menambah fasilitas gerakan masyarakat
- Mempererat tali silahturahmi antara KKN dan karang taruna
- Meninggalkan jejak dari KKN UNY 2022

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Dalam kegiatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penghambat
kegiatan:
- Stiker batas jam kunjung tamu harus ditempelkan disetiap rumah
warga, sedangkan rumah warga di dusun Dawan terdiri dari 5 RT dan
berjumlah sekitar 220 KK.

2. Pembuatan Banner Jaga Kebersihan

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Program pembuatan banner jaga kebersihan diselenggarakan melalui 3
tahap yaitu desain, cetak, dan pemasangan. Tahap Desain dilakukan
tanggal 25,30, dan 31 Juli, Tahap Cetak pada tanggal 21 Agustus, dan
pemasangan pada tanggal 1 Oktober di wilayah lingkungan Dusun
Dawan Desa Gaum Tasikmadu Karanganyar. Dari kegiatan ini didapat
hasil yakni banner jaga kebersihandalam pemasangannya di letakkan
pada jaring penghalang di samping sungai. Pengurus dusun seperti RW
dan RT sangat mendukung dan senang dengan adanya pemasangan
banner tersebut karena banner yang lama sudah usang. Dengan
program ini diharapkan masyarakat sekitar sungai lebih
memperhatikan dan tidak membuang sampah di sungai

B. Pembahasan
Program pembuatan banner jaga kebersihan meliputi 3 rangkaian
kegiatan yaitu desain, cetak, dan pemasangan. Tahap Desain dilakukan
tanggal 25,30, dan 31 Juli, pada tanggal 25 yaitu melakukan desain
tahap pertama, tanggal 30 melakukan konsultasi desain kepada ketua
RW, dan tanggal 31 proses revisi dan desain akhir

1
9
Tahap Cetak pada tanggal 21 Agustus, dan pemasangan pada tanggal
1 OktoberPada tahap terakhir yaitu pemasangan banner jagalah
kebersihan, banner dipasangi list atau kerangka yang terbuat dari kayu
dahulu agar banner tidak kusut atau tertekuk dan tidak mudah rusak,
setelah dipasangi kerangka selanjutnya adalah pemasangan pada
jaring yang berada di samping sungai.

C. Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan rangkaian kegiatan pembuatan banner jagalah kebersihan
berjalan cukup lancar, dapat dilihat dari rangkaian kegiatan mulai dari
desain, pencetakan dan pemasangan dilakukan dengan lancer. Kendala
yang terjadi yaitu hanya memakan waktu yang cukup lama karena
perlu koordinasi dengan ketua RW dan juga proses pencetakan banner
yang berada di jogja.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Kegiatan pembuatan banner jagalah kebersihan didukung penuh oleh
dari masyarakat khususnya para perangkat dusun yaitu RT dan RW,
adanya tanggapan berupa komentar positif dari bapak ketua RW yang
mendukung program kami karena memang banner tersebut
dibutuhkan karena banner jagalah kebersihan yang lama sudah usang
dan rusak, maka dari itu perlu pembaharuan

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Kegiatan pembuatan Banner jagalah kebersihan memiliki hambatan
yaitu proses pembuatan yang memakan waktu cukup lama yang
dikarenakan perlunya koordinasi dengan ketua RW untuk desain dan
tempat peletakan, serta tempat percetakan yang berlokasi di jogja

2
0
3. Digitalisasi UMKM

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Program Digitalisasi UMKM diselenggarakan secara bertahap mulai dari
tanggal 26 dan 28 Juli 2022 yaitu survey UMKM di Dusun Dawan Desa
Gaum Tasikmadu Karanganyar dan untuk Pelaksanaan Program
dilakukan pada hari Rabu 3Agustus, dan Rabu 10 Agustus yaitu proses
pembuatan Google Bisnis dan juga pendaftaran bisnis pada google
Maps. Dari kegiatan ini didapat hasil yakni para UMKM memiliki google
bisnis dan lokasi Usaha yang terdaftar pada google maps, hal tersebut
berfungsi untuk mempromosikan usaha dan menjangkau lebih banyak
orang melalui mesin pencari Google dan juga Google Maps . UMKM
yang telah didaftarkan bisnisnya pada google bisnisku dan juga google
maps sangat senang karena mereka sebelumnya hanya menggunakan
patokan rumah warga yang sudah ada pada maps, dan ada UMKM
yang awalnya sudah mencoba mendaftarkannya tetapi belum berhasil.
Diharapkan dengan program ini dapat meningkatkan penjualan dan
juga jangkauan pasar dari para UMKM

B. Pembahasan
Program Digitalisasi UMKM ini disambut baik oleh masyarakat
Khususnya UMKM yang berada di Dusun Dawan Desa Gaum
Tasikmadu Karanganyar, program ini diselenggarakan secara bertahap
mulai dari tanggal 26 dan 28 Juli 2022 yaitu survey UMKM, pada tahap
pertama ini kami mensurvei berbagai UMKM dan melakukan beberapa
pertanyaan tentang kondisi bisnisnya, UMKM yang kami rasa masih
dapat dibantu untuk mengembangkan bisnisnya kami pilih untuk
membuat pemasararan melalui media digital dan konvensional, kami
memilih 3 UMKM yaitu service alat elektronik bernama Rizky Teknik
milik bapak Anto, Buket kerajinan bunga dan makanan bernama
Boquetlotu milik mba Tutut, dan Jasa Les Privat anak bernama Rumah
Belajar Kita milik mba Risma. Untuk usaha milik pak anto sudah
melakukan digitalisasi melalui promosi menggunakan facebook, akan
tetapi masih membutuhkan desain untuk promosi di social media serta
pembuatan banner dan juga kartu nama, untuk usaha boquetlotu dan
rumah belajar kita membutuhkan google bisnis dan juga maps, karena
lokasi usahanya susah ditemukan.

Tahap ke dua yaitu Pelaksanaan Program dilakukan pada hari Rabu 7


September yaitu proses pembuatan desain, pembuatan Google Bisnis
dan juga pendaftaran bisnis pada google Maps. Pembuatan desain
dimulai dari mencari data dari UMKM milik pak Anto, mulai dari nama
brand, alamat, nomor telpon, dan jasa yang ditawarkan dan dijual,
setelah mendapatkan data maka mulai proses desain, kemudian
setelah desain jadi maka tahap yang selanjutnya desain tersebut
dikirim ke pemilik UMKM apakah ada koreksi atau tambahan, dan
setelah persetujuan maka yang terakhir pengiriman file desain

2
1
UMKM selanjutnya adalah Boquetelotu dan Rumah belajar kita, kedua
UMKM tersebut setelah dianalisis membutuhkan Googlebusiness dan
juga Maps, untuk membuat google business diperlukan beberapa
bahan yang terlu dipersiapkan seperti email, nama usaha, lokasi usaha,
jam operasional, deskripsi usaha,dan kode pos

C. Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan rangkaian kegiatan digitalisasi UMKM berjalan cukup
lancar, mulai dari persiapan survei UMKM pengumpulan data, desain,
proses pembuatan google bisnis, dan maps berjalan lancar dan
mendapatkan hasil yang baik berupa desain Untuk UMKM, google
bisnis dan google Maps. Kendala yang terjadi yaitu hanya memakan
waktu yang cukup lama pada proses pembuatan maps karena perlu
menunggu verifikasi dari pihak google, itupun jika proses
pendaftarannya tidak ditolak, jika ditolak maka harus mengulangi lagi.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Kegiatan digitalisasi UMKM didukung penuh oleh dari masyarakat
khususnya para UMKM di dusun dawan terlebih UMKM yang dibantu
untuk pengembangan usahanya melalui digitalisasi, tanggapan baik
juga dirasakan oleh pemuda karangtaruna yang ikut melaksanakan
sosialisasi digital marketing, setelah pelaksanaan pembuatan desain,
pembuatan googlemaps juga langsung mendapat tanggapan dan
komentar secara langsung bahwa hal tersebut langsung berguna
karena terdapat pelanggan yang ingin datang ke toko tetapi belum
mengetahui lokasi toko

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Kegiatan Digitalisasi UMKM memiliki hambatan yaitu proses pembuatan
google bisnis dan google maps yang memakan waktu cukup lama 
dalam verivikasi oleh google dan juga belum tentu di setujui, yang
dikarenakan data yang dimasukkan kurang lengkap dan kurang jelas,
perlunya membuat ulang google bisnis dan google maps

4. Pengadaan Bak Sampah

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Pengadaan bak sampah untuk fasilitas masyarakat ini dikarenakan di
fasilitas masyarakat khususnya balai dusun belum adanya tempat
sampah. Oleh sebab itu, saat ada kegiatan yang dilaksanakan di balai
dusun, terkadang terdapat sampah-sampah yang berserakan di sekitar
gedung. Pembuatan bak sampah ini memanfaatkan barang-barang
bekas dari pengepul.

2
2
B. Pembahasan
Pada tanggal 13 Juli 2022 s.d 13 Agustus 2022, mahasiswa telah
melaksnakan program kerja di Dusun Dawan, Gaum, Tasikmadu,
Karanganyar. Program kerja pendampingan las untuk pemuda ini
dilaksanakan di salah satu rumah warga di Dusun Dawan. Kegiatan ini
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan pemuda
yang berminat terhadap suatu proses pengelasan. Harapannya dengan
pernah mengikuti proses pengelasan las secara langsung, pemuda
dapat mengetahui apa itu proses las dan dapat meningkatkan
keterampilannya secara berlanjut sebagai bekal di masa mendatang.
Pendampingan las ini menghasilkan suatu produk berupa bak sampah.
Bak sampah dapat diletakkan di balai dusun yang mana sebelumnya
terkadang banyak sampah berserakan disekitar gedung dikarenakan
belum adanya bak sampah. Sehingga dengan adanya bak sampah,
sampah-sampah dapat dibuang pada tempatnya dan gedung terlihat
bersih dan nyaman saat digunakan.

C. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk menilai hasil
kerja dari suatu kegiatan. Kegiatan evaluasi bermanfaat bagi pihak
yang mengevaluasi maupun yang dievaluasi. Tujuan dilakukannya
sebuah evaluasi adalah untuk menilai tercapainya kegiatan yang telah
dan hendak dilaksanakan.
Terdapat hal yang perlu dievaluasi, yaitu berkaitan dengan
pelaksanaan. Pelaksanaan program sudah sesuai dengan matrikulasi,
hanya saja waktu dan tanggal pelaksanaan tidak sesuai dengan waktu
dimatrikulasi.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Faktor-faktor yang mendukung selama pelaksanaan kegiatan dalam
program pengadaan bak sampah diantaranya:
1. Dukungan penuh dari Kepala Dusun Dawan
2. Dukungan penuh dari Bapak RT dan RW
3. Dukungan penuh dari masyarakat dan karangtaruna
4. Partisipasi dan keikutsertaan pemuda dalam pelaksanaan program
kerja

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Pelaksanaan program kerja KKN walaupu secara umum lancar tetapi
masih terdapat hambatan-hambatan kecil yang dapat membuat
program berjalan kurang optimal. Tetapi kendala dan hambatan tidak
menjadi masalah yang berarti untuk tidak terlaksannya program kerja
yang telah disusun. Adapun bebrapa kendala yang sering dijumpai oleh
peserta KKN adalah sebagai berikut:
1. Kurang tepatnya waktu pelaksanaan karena seiring dengan
kegiatan-kegitan tak terduga seperti gotong royong, dll.
2. Keterbatasan subsidi dari UNY

2
3
3. Ketersediaan alat untuk proses pembuatan

5. Sosialisasi Pola Hidup Bersih Sehat ( PHBS )

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Program kerja sosialisasi Pola Hidup Bersih Sehat diselenggarakan pada


tanggal 5 September 2022 di wilayah lingkungan RT 03 RW 1 Dusun
Dawan. Dari kegiatan ini didapat hasil yakni:
1) Peserta sosialisasi memahami materi yang disampaikan
2) Peserta sosialisasi dapat memahami dan mengerti bagaimana
melakukan penerapan praktik Pola Hidup Bersih Sehat.

B. Pembahasan
Sosialisasi Pola Hidup Bersih Sehat berjalan dengan lancar dan tepat
waktu. Sasaran kegiatan ini adalah ibu PKK di dusun dawan sebanyak
30 orang. Pelaksanaan penyuluhan melibatkan mahasiswa Prodi D-4
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret sebagai
Pemateri. Pelaksanaan penyuluhan mendapatkan respon yang positif,
para ibu antusias pada saat pemateri memberikan edukasi sembari
melihat materi presentasi tentang yang sudah ditayangkan kepada
peserta.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dapat dikatakan sebagai tahapan dasar dalam
melaksanakan suatu program. Pada tahap dasar ini penulis
melakukan tanya jawab atau wawancara terhadap bidan setempat
dan beberapa tokoh masyarakat terkait apa yang dibutuhkan
masyarakat khususnya dusun dawan dan kemudian dijadikan
program kerja. Setelah berkonsultasi dengan bidan dan beberapa
tokoh masyarakat seperti Ibu RT setempat, kemudian disarankan
untuk memberikan edukasi mengenai Pola Hidup Bersih Sehat.
Latar belakang pemilihan topik sosialisasi tersebut karena saat ini
masih dalam situasi pandemi yang mengharuskan setiap orang
menjaga kesehatan dan kebersihan diri.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan pada Ibu PKK
dusun Dawan. Sebelum dimulai penyuluhan, terlebih dahulu
menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan pelaksanaan
penyuluhan, dibuka dengan pretest singkat untuk mengetahui
pengetahuan para Ibu terkait PHBS, dilanjutkan dengan
penyampaian materi juga diskusi yang terarah berupa edukasi dan
penyuluhan. Dalam penyuluhan ini pemateri mempresentasikan
materi mengenai PHBS.
3. Evaluasi

2
4
Peserta hadir sesuai jumlah yang diharapkan. Setting tempat sudah
sesuai dengan rencana yang dibuat dan perlengkapan yang
dilakukan untuk penyuluhan sudah tersedia dan sudah digunakan
sebagaiman mestinya. Penyampaian materi menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh ibu. Dalam penyampaiannya, ibu
dapat memahami materi yang sudah disampaikan dan selama
berjalannya penyuluhan dilakukan diskusi serta tanya jawab untuk
menarik minat responden.
a. Proses pelaksanaan
Proses Pelaksanaan kegiatan pukul 18.00 s/d 20.00 wib. Sesuai
dengan jadwal yang telah direncanakan.
b. Hasil
1)   Peserta dapat memahami materi yang disampaikan
2)   Peserta dapat memahami dan mengerti cara 
menerapkan praktik PHBS.

C. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi Kegiatan program kerja ini menggunakan model evaluasi yang
berorientasi pada tujuan. Evaluasi yang berorientasi pada tujuan ini
akan mencari tahu apakah tujuan program yang telah dilaksanakan
sudah tercapai atau tidak. Tujuan program dilihat dari perencanaan
program yang sebelumnya sudah disusun. Berhasil atau tidaknya bisa
dilihat dari implementasi pesan yang diterima khalayak terhadap sikap
dan pengetahuan. Yang mana dalam kasus ini berarti adanya
perubahan sikap dan pengetahuan para Ibu RT 03 Dusun Dawan
setelah menerima Sosialisasi/Penyuluhan PHBS. Hasil yang didapatkan
yaitu peserta memahami materi yang disampaikan dan juga mengerti
bagaimana cara mempraktikkan pola hidup bersih sehat. Maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan dan hasil yang didapat sudah selaras, yang
artinya kegiatan dapat dikatakan berhasil.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Program kerja Sosialisasi PHBS didukung oleh beberapa faktor sebagai
berikut :
1. Kelompok sasaran yakni warga RT 03 sangat mendukung program
sosialisasi ini dibuktikan dengan antusias yang baik oleh Ibu ketua
RT, bidan setempat, dan warga. Dari pihak bidan setempat juga
memberikan arahan dan masukan terkait topik yang dipilih
kemudian memberikan bantuan sound dan mic sebagai sarana
prasarana penunjang kegiatan.
2. Dari internal kelompok juga sangat kompak bekerjasama sehingga
rangkaian kegiatan dari program Sosialisasi PHBS di Dusun Dawan
dapat terlaksana tepat waktu dan sesuai dengan rencana yang
sudah disusun pada matriks.

2
5
E. Faktor Penghambat Kegiatan
Program kerja Sosialisasi PHBS terhambat oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
1. Pihak terkait yakni Ibu ketua RT selaku mitra program memiliki
kegiatan yang sedikit padat sehingga sedikit menghambat dalam
hal persiapan perencanaan kegiatan.
2. Warga wilayah RT 03 sedikit terkendala dalam meramaikan
program ini karena mereka memiliki kesibukan masing-masing,
dapat dilihat dari jumlah yang hadir hanya 30 orang, sedangkan
target peserta sosialisasi yaitu 50 orang.

6. Study Corner

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Study Corner merupakan salah satu program kerja KKN
utama yang dilaksanakan sebagai wadah bagi anak-anak Dusun Dawan
yang masih berusia sekolah untuk dapat belajar dan mengerjakan
pekerjaan rumah ataupun tugas secara bersama sama. Diharapkan
nantinya luaran pada kegiatan ini adalah kemampuan anak semakin
kognitif anak semakin bertambah dan juga mempu untuk mengerjakan
tugas-tugas secara mandiri.

B. Pembahasan
Kegiatan study corner ini berlangsung seminggu dua kali yaitu pada
hari Selasa dan Kamis. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar
serta mendapatkan minat dan support yang cukup baik dari orang tua
dan juga anak-anak sendiri di dusun dawan. Tidak hanya untuk belajar
dan mengerjakan tugas adapula anak-anak yang baru belajar
membaca dan menulis datang untuk belajar bersama.

C. Evaluasi Kegiatan
Program Study Corner berjalan dengan baik dan lancar. Banyak
tanggapan positif yang didapat dengan adanya program study corner
karena dianggap dapat membantu orang tua dalam memberikan
pemahaman, pengetahuan kepada anak-anaknya. Orang tua di Dusun
Dawan dapat diuntungkan karena anak-anaknya dapat mempelajari
materi pembelajaran dengan baik dan memiliki semangat untuk belajar
kembali. Namun dalam pelaksanaan program study corner masih
terdapat hambatan dalam hal waktu yang terkadang tidak sesuai
dengan rencana sehingga menghambat berjalannya kegiatan.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Program study corner dapat terlaksana karena terdapat faktor
pendukung kegiatan baik dari pihak perangkat Dusun Dawan yang
dapat mengizinkan untuk melakukan pengabdian di Dusun Dawan,
Gaum, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Adanya dukungan dari
elemen masyarakat juga menjadi faktor terpenting dalam
2
6
mensukseskan dan ikut berpartisipasi aktif dalam program kerja KKN
Study Corner.

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Pelaksanaan program study corner juga dipengaruhi oleh faktor
penghambat yaitu efek dari jangka panjang sekolah daring bagi anak-
anak mengakibatkan kurangnya semangat untuk mengikuti bimbingan
belajar. Faktor waktu juga menjadi penghambat karena terkadang
tidak sesuai dengan rencana, sehingga dapat mempengaruhi
berjalannya program study corner.

7. Rapat Pemuda

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu bentuk pengimplementasian
ilmu-ilmu yang telah didapatkan oleh mahasiswa di bangku
perkuliahan. Penyusunan program kerja yang telah dilaksanakan oleh
seluruh anggota kelompok KKN direalisasikan melalui bantuan berbagai
pihak termasuk ketua RT, RW, Kepala Dusun dan Karang Taruna.
Kegiatan rapat karang taruna merupakan kegiatan rutin para anggota
dan pengurus karang taruna yang membahas mengenai kegiatan
program kerja baik program kerja insidental dalam  hal memperingati
suatu hal tertentu atau program kerja rutin bulanan yang sudah
disusun oleh pengurus dan pembimbing karang taruna.
Sasaran dari kegiatan rapat karang taruna adalah seluruh pemuda
dan pemudi karang taruna Dusun Dawan, Desa Gaum, Kecamatan
Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah yang berjumlah kurang lebih
100 orang.
Ada berbagai hal pertimbangan yang harus dibicarakan sebelum
merealisasikan sebuah program kerja, oleh karena itu ikut serta
kelompok KKN 26163 dalam kegiatan rapat Karang Taruna Dusun
Dawan adalah tidak lain dan tidak bukan sebagai bentuk
penghormatan terhadap golongan pemuda yang akan kami bersama
selama program KKN berjalan dengan tujuan mempermudah dalam hal
mengabdi kepada masyarakat. Kegiatan Rapat Karang taruna
dilaksanakan di Balai Dusun Dawan, Desa Gaum, Kecamatan
Tasikmadu, Karanganyar Jawa Tengah dimana rapat perdana yang
diikuti oleh kelompok KKN pada tanggal 3 Agustus 2022 dan 3
September 2022 dan rapat dilaksanakan rutin setiap awal bulan.
Tujuan dilaksanakan tau ikut sertanya kelompok KKN dalam
kegiatan rapat karang taruna adalah :
1)  Mengetahui program kerja yang dijalankan oleh Karang Taruna
Dusun Dawan serta observasi program kerja mana yang dapat KKN
berikan kontribusi
2) Memberikan pendampingan bagi pelaksanaan program kerja dan
proses berjalannya sistem organisasi karang taruna dengan baik
dan benar

2
7
3) Sarana berkomunikasi dan bersosialisasi dengan para pemuda
Dusun Nogosari
4) Sosialisasi program kerja yang akan dilaksanakan di Dusun Dawan,
Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah

B. Pembahasan
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan pada rapat pemuda yang kami ikuti
adalah:
Pada tanggal 3 Agustus 2022 dilaksanakan kegiatan rapat pemuda
yang dihadiri oleh kurang lebih 50 anggota karang Taruna dan seluruh
anggota kelopok KKN dengan pembahasan rapat yaitu pembentukan
panitia rangkaian acara perayaan HUT kemerdekaan Republik
Indonesia yang ke 77 di Dusun Dawan sekaligus perkenalan dan
perizinan dengan hadir dan ikut sertanya KKN di karang taruna Dusun
Dawan, Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar
Rapat kedua dilaksanakan pada tanggal 3 September 2022 yang
membahas akan dilaksanakannya lomba futsal tingkat kelurahan yang
akan bertempat di lapangan Dusun Dawan, Desa Gaum, Kecamatan
Tasikmadu, karanganyar Jawa Tengah. Pembentukan panitia,
rancangan dana dan sumber biaya ikut serta dalam pembahasan rapat
ini. Rapat dihadiri oleh kurang lebih 60 karang taruna dan perangkat
dusun terkait tidak dihadiri oleh Kepala Desa Desa Gaum yang
berharap akan kesuksesan acara lomba futsal tersebut.

C. Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan rangkaian kegiatan rapat karang taruna berjalan cukup
meriah dan lancar. Namun dari jalannya acara evaluasi yang diberikan
adalah masih kurang kompaknya antar anggota karang taruna serta
jalannya acara yang masih molor atau mundur daripada jam yang
sebenarnya. Selain itu runtutan kegiatan yang masih tergantung
dengan fakta di lapangan tanpa adanya rundown pelaksanaan
menyebabkan acara terkesan berantakan dan tidak tertata.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Kegiatan rapat karang taruna mendapat dukungan penuh dari seluruh
masyarakat serta perangkat dusun terkait dengan memberikan peluang
serta ruang kepada mahasiswa KKN untuk berkolaborasi dengan
Karang Taruna Wijaya Kusuma. Selain itu kerjasama yang terjalin
cukup baik antara karang taruna dan mahasiswa KKN telah
menghasilkan beberapa realisasinya program kerja baik dari kelompok
mahasiswa KKN UNY dan Karang Taruna Wijaya Kusuma

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Hambatan dari kegiatan rapat karang taruna adalah masih kurang lengkapnya
anggota karang taruna yang hadir dalam rapat khususnya anggota karang
taruna putri yang masih beralasan sibuk dengan dunia mereka masing-masing.

2
8
8. Pengadaan Plangisasi

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Pengadaan plang di Dusun Dawan merupakan bentuk kepedulian
terhadap masyarakat dan juga program yang disarankan oleh tokoh
masyarakat karena plang sebelumnya sudah mengalami kerusakan.
Manfaat PPM dalam program ini tentunya pemuda mendapat
pengetahuan dan keterampilan baru. Pengabdi dapat menerapkan
kemampuan yang telah dipelajari di bangku kuliah. Ketika kegiatan
tertentu, plang dapat digunakan dan akan bermanfaat bagi masyarakat
Dusun Dawan.

B. Pembahasan
Pada tanggal 13 Juli 2022 s.d 13 Agustus 2022, penulis telah
melaksnakan program kerja di Dusun Dawan, Gaum, Tasikmadu,
Karanganyar. Program kerja pendampingan las untuk pemuda ini
dilaksanakan di salah satu rumah warga di Dusun Dawan. Kegiatan ini
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan pemuda
yang berminat terhadap suatu proses pengelasan. Harapannya dengan
pernah mengikuti proses pengelasan las secara langsung, pemuda
dapat mengetahui apa itu proses las dan dapat meningkatkan
keterampilannya secara berlanjut sebagai bekal untuk di masa
mendatang.
Pendampingan las ini menghasilkan suatu produk berupa plang
jalan. Plang sendiri harapannya bisa bermanfaat untuk masyarakat
Dusun Dawan, terutama saat ada kegiatan-kegiatan tertentu.
Pengadaan plang ini juga merupakan saran dari tokoh masyarakat
dikarenakan plang yang sudah ada mulai rusak dan rapuh.
Program kerja ini dilaksanakan oleh pengabdi bersama pemuda
dusun. Dengan mengikuti program ini, selain menambah pengetahuan
dan keterampilan juga menumbuhkan rasa gotong royong karena
proses pengerjaan dilaksanakan bersama dan dapat melatih kerja
sama.

C. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk menilai
hasil kerja dari suatu kegiatan. Kegiatan evaluasi bermanfaat bagi
pihak yang mengevaluasi maupun yang dievaluasi. Tujuan
dilakukannya sebuah evaluasi adalah untuk menilai tercapainya
kegiatan yang telah dan hendak dilaksanakan.
Untuk meningkatkan potensi keberhasilan dari kegiatan KKN ini
dibutuhkan faktor-faktor pendukung. Faktor pendukung yang pertama,
kontribusi kepala desa dan pemuda Dusun Dawan dalam membantu
merealisasikan program kegiatan. Faktor pendukung kedua yaitu
terwujudnya kerjasama antara seluruh anggota kelompok pengabdian
masyarakat dalam menjalankan kegiatan yang dilakukan mulai dari

2
9
survei lokasi dan koordinasi dengan kepala desa, faktor ketiga adalah
keaktifan pemuda atau masyarakat dalam keikutsertaan diri dengan 
program kerja.
Faktor pendukung lain yaitu terwujud dalam lingkungan fisik,
tersedianya fasilitas masyarakat misalnya tempat untuk melaksanakan
program kerja sehingga program dapat terealisasi dengan baik.
Terakhir adanya tanggapan yang positif dari masyarakat. Hal itu
ditunjukkan dengan antusias masyarakat maupun pemuda alam
berpartisipasi terhadap Kuliah Kerja Nyata.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Faktor-faktor yang mendukung selama pelaksanaan kegiatan dalam
program Plangisasi ini diantaranya:
1. Dukungan penuh dari Kepala Dusun Dawan
2. Dukungan penuh dari Bapak RT dan RW
3. Dukungan penuh dari masyarakat dan karangtaruna
4. Partisipasi dan keikutsertaan pemuda dalam pelaksanaan program
kerja

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Faktor penghambat dari program kerja ini diantaranya terbatasnya
dana dari Universitas Negeri Yogyakarta dan ketersediaan alat yang
kurang memadai seperti Alat Pelindung Diri yang kurang lengkap.

9. Edukasi Etika Penggunaan Media Sosial Bagi Remaja

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Penyelenggaraan Edukasi Etika Penggunaan Media Sosial Bagi Remaja
dilaksanakan pada kalangan remaja di Dusun Dawan, Gaum,
Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan pada
Hari Rabu, 7 September 2022.  Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang.
Peserta kegiatan terdiri dari remaja yang ada di lingkungan remaja
Karang Taruna Wijaya Kusuma yang terdiri dari remaja yang
bersekolah di SMP, SMA, dan beberapa remaja yang sudah lulus
sekolah. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi tentang edukasi etika
penggunaan media sosial bagi remaja ini dilakukan dengan
memberikan pemahaman tentang media sosial, etika dalam bersosial
media, dan diskusi mengenai etika penggunaan media sosial.

B. Pembahasan
Program edukasi etika penggunaan media sosial bagi remaja
dibentuk oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta di Gaum
berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan dimana pada zaman sekarang
yang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi. Pelaksanaan tahap
pertama dalam melakukan kegiatan edukasi etika penggunaan media
sosial bagi remaja yaitu dengan melakukan pengamatan atau observasi
3
0
pada jenjang sekolah yang ditempuh oleh para remaja. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui bukan hanya semata untuk mengetahui
bahwa  media sosial sangat diminati oleh kalangan remaja, namun
karena masa remaja yang sedang mengalami masa transisi dan rentan
akan berbagai pengaruh pada lingkungannya. Tahap persiapan
selanjutnya dengan menentukan persiapan sarana dan prasarana
untuk mensosialisasikan bagi remaja. Persiapan yang dilakukan
meliputi menentukan tempat dengan fasilitasnya, dan persiapan materi
yang akan disampaikan saat acara sosialisasi. Tempat yang digunakan
dalam pelaksanaan program edukasi etika penggunaan media sosial
bagi remaja di Balai Dusun Dawan, Gaum, Tasikmadu, Karanganyar,
Jawa Tengah. Mahasiswa juga mempersiapkan fasilitas seperti LCD,
Laptop, alat tulis, dan perlengkapan lainnya yang menunjang kegiatan
program. Adapun persiapan materi ini dilakukan dengan mencari
sumber yang valid baik itu dari artikel jurnal, jurnal ilmiah, maupun dari
Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ( UU ITE). 
Tahap kedua yang dilakukan yaitu pelaksanaan program edukasi
etika penggunaan media sosial bagi remaja. Saat pelaksanaan
sosialisasi pada awalnya memberikan pengetahuan atau pemahaman
tentang media sosial kepada remaja Karang Taruna Wijaya Kusuma.
Peserta yang mengikuti sosialisasi juga memahami bahwa di kalangan
remaja sangat merasakan bahwa dalam perkembangan berbagai jenis
media sosial semakin banyak kasus-kasus penyalahgunaan pada media
sosial. Pemahaman tentang permasalahan yang sering ditemui dalam
dampak negatif dari media sosial seperti kasus penyalahgunaan media
sosial sarkas, cyber bully, penipuan, judi online, dan lain sebagainya.
Setelah memberikan pemahaman bahwa banyaknya kasus pelanggaran
dalam penyalahgunaan media sosial tersebut, selanjutnya dengan
memberikan pengetahuan mengenai etika yang harus dilakukan untuk
menggunakan media sosial secara bijak. Etika yang dilakukan dalam
penggunaan media sosial ini dapat diterapkan seperti mempergunakan
bahasa yang baik, menghindari penyebaran sara, pornografi, dan aksis
kekerasan, mengkroscek kebenaran berita, menghargai hasil karya
orang lain, dan jangan terlalu untuk mengumbar informasi pribadi. 

C. Evaluasi Kegiatan
Program Edukasi Etika Penggunaan Media Sosial Bagi Remaja
mendapatkan tanggapan yang positif dari peserta sosialisasi yaitu bagi
remaja Karang Taruna Wijaya Kusuma. Banyak remaja yang merasa
bahwa etika dalam penggunaan media sosial sangat bermanfaat bagi
perkembangan zaman saat ini yang semakin tidak dapat dipisahkan
dengan perkembangan teknologi.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Program Edukasi Etika Penggunaan Media Sosial Bagi Remaja dapat
terlaksana baik dan lancar dengan mendapatkan faktor pendukung
kegiatan baik dalam proses persiapan sarana dan prasarana berkat

3
1
bantuan dari pihak Kelurahan Gaum dan tempat pelaksanaan untuk
menempati di Dusun Dawan. Faktor pendukung lainnya yaitu dari
remaja Karang Taruna Wijaya Kusuma yang mendukung penuh dan
turut aktif berkontribusi serta antusias atas program edukasi etika
penggunaan media sosial bagi remaja.

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Pelaksanaan program edukasi etika penggunaan media sosial bagi
remaja ini juga memiliki hambatan yaitu masih kurang lengkapnya
anggota karang taruna yang hadir dalam acara sosialisasi edukasi etika
penggunaan media sosial yang masih memiliki kesibukan pribadi.

10. Pendampingan TPA

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) merupakan kegiatan masyarakat
yang menyelenggarakan pendidikan non formal jenis keagamaan islam
yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Quran
sejak usia dini. Kegiatan yang dilakukan antara lain membaca Iqra,
membaca Al-Quran, games, dan lain sebagainya. Penyelenggaraan
pelaksanaan pendampingan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA)
dilaksanakan di Masjid Al-Jannah di Dusun Dawan, Gaum, Tasikmadu,
Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang. Peserta
kegiatan ini terdiri dari anak-anak TK, SD, dan SMP.

B. Pembahasan
Program Kerja Pendampingan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran)
Masjid Al-Jannah telah terselenggara. Sebagai wujud program
pengabdian masyarakat, program kerja ini memiliki tujuan untuk
memberikan pengajaran membaca Al-Quran dan Iqra sejak usia dini.
Adapun tujuan lain dari adanya TPA (Taman Pendidikan Al-Quran)
antara lain memberikan wadah pendidikan yang berbasis Islam,
khususnya pendidikan Al Qur’an untuk warga setempat, berusaha
untuk meningkatkan dan memberikan pendidikan kepada masyarakat
umum untuk dapat memperoleh pendidikan agama yang layak,
mengajarkan cara membaca Al Qur’an yang benar sesuai dengan
tajwid kepada para santri, diharapkan santri dapat menghafal dan
mengamalkan sejumlah ayat-ayat pilihan, surat- surat pendek dan doa
harian, dan menanamkan nilai- nilai budi pekerti yang baik dengan
meneladani Rasulullah dan para sahabatnya. Manfaat dari mengadakan
kegiatan pendampingan TPA ini yaitu, bagi mahasiswa adalah
memberikan pengalaman belajar, mengajar, cara bersosialisasi,
membaur, bersabar, telaten, beradaptasi terhadap lingkungan dan
mengetahui karakteristik berbagai anak. Bagi masyarakat yaitu
menciptakan generasi islam yang taat beribadah dan berakhlak mulia,
memakmurkan masjid, menanamkan nilai-nilai budi pekerti yang baik
dengan meneladani Rasulullah dan para sahabatnya, membentuk

3
2
masyarakat yang Qur’ani, menanamkan nilai moral dan budi pekerti
pada generasi muda, memperdalam pengetahuan keagamaan di
masyarakat. Sasaran dalam kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran)
yaitu anak TK, SD, dan SMP. Tempat kegiatan yaitu di Masjid Al-Jannah
Gaum. Waktu pelaksanaan kegiatan yaitu tanggal 15,18,20,22,25, dan
29 Juli 2022 dan 1,3,5,8,10,12,19,22,24, dan 26 Agustus 2022, dan
2,9,16,19,21,23,26,28, dan 30 September 2022 dan 3,7,10, dan 12
Oktober 2022, dengan durasi kegiatan 2-4 jam.
Pelaksanaan pendampingan TPA ada beberapa kegiatan yaitu
membaca Al-Quran dan Iqra, menulis Al-Quran dan Iqra, materi
mengenai keagamaan, dan kegiatan outdoor (jalan-jalan sore dan
senam sore). Jadi untuk kegiatan membaca Al-Quran dan Iqra
dilakukan pada hari Senin dan Jumat, yaitu dengan melakukan
pendampingan baca tulis Iqra dan Al-Quran dengan pembagian kelas-
kelas atau tingkatan-tingkatan tertentu sesuai dengan kelas yang
tersedia dan tiap kelas memiliki guru sendiri-sendiri untuk menyimak.
Untuk kegiatan menulis Al-Quran dan Iqra kemudian materi mengenai
keagamaan dilakukan pada hari Rabu, yaitu dengan belajar menulis
arab dan dijelaskan materi-materi keagamaan dan cerita-cerita nabi.
Sedangkan untuk kegiatan outdoor seperti jalan-jalan sore dan senam
dilakukan 2 minggu sekali supaya anak-anak tidak bosan.

C. Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan Pendampingan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) berjalan
lancar dan cukup baik dari awal hingga akhir pelaksanaan. Hal ini
ditandai dengan jumlah peserta TPA yang konsisten setiap minggunya
yaitu kurang lebih sebesar 30 orang. Antusias dan semangat belajar
anak-anak pendampingan TPA selalu baik. Kendala yang terjadi ketika
pelaksanaan kegiatan adalah terkadang tidak tepat waktu.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) Masjid Al-Jannah didukung
penuh oleh dari masyarakat khususnya orang tua, adanya tanggapan
positif dari masyarakat dilihat dari antusias dan partisipasi dalam
mengikuti kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran), interaksi antara
mahasiswa, guru pengajar TPA, dan anak-anak berjalan searah, dan
kerjasama mahasiswa KKN dengan masyarakat berjalan dengan baik.

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) Masjid Al-Jannah memiliki
hambatan yaitu partisipasi dari anak SMP kurang dikarenakan adanya
agenda yang terlalu padat sehingga waktu pelaksanaan bertabrakan

3
3
11. Asistensi Posyandu

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

o Asistensi Posyandu Balita, Sabtu, 16 Juli 2022, 07.00 – 11.00.


Kegiatan ini berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir
sehingga didapatkan data yang diperlukan serta membantu dalam
pembukuan inventaris posyandu. Acara ini dikelola oleh pengurus
yang hadir berjumlah 6 orang dan juga dihadiri oleh balita
sebanyak 25 anak.

o Asistensi Posyandu Dukuh Dawan, Kamis, 11 Agustus 2022, 07.00


- 11.00. Kegiatan posyandu berjalan dengan lancar dari awal
hingga akhir dan dihadiri banyak peserta. Pelaksanaan posyandu
dihadiri sekitar 60 orang.
o Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) , Jumat, 5 August 2022,
07.00-12.00. Kegiatan BIAN berjalan dengan lancar dan antusias
dari masyarakat, serta dihadiri sekitar 500 orang yang terdiri dari
para anak, orangtua, tenaga kesehatan, dan mahasiswa KKN

B. Pembahasan
Asistensi Posyandu merupakan salah satu program kerja yang rutin
dilaksanakan ketika ada kegiatan posyandu. Uraian kegiatan asistensi
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.    Asistensi posyandu balita
Membantu kegiatan posyandu balita Dusun Maguan, dimulai dari
mempersiapkan tempat, dan dilanjutkan dengan membantu
kegiatan posyandu itu sendiri yaitu mengukur berat dan tinggi
badan serta Pembagian Makanan Tambahan (PMT).
2.    Asistensi Posyandu Dukuh Dawan
Membantu pelaksanaan posyandu dukuh dawan mulai dari
persiapan, pelaksanaan posyandu, dan membantu merapikan
kembali tempat  acara posyandu.
3. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
membantu pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan hingga
jalannya pelaksanaan. para anak yang hadir diberikan imunisasi
campak-rubela. setelah semua selesai, kemudian dilakukan
penginputan data yang meliputi identitas anak, ibu, alamat, serta
hasil imunisasi yang diberikan.

C. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi Kegiatan program kerja ini menggunakan model evaluasi yang
berorientasi pada tujuan. Evaluasi berorientasi pada tujuan ini akan
mencari tahu apakah tujuan program yang telah dilaksanakan sudah
tercapai atau tidak. Tujuan program dilihat dari perencanaan program
yang sebelumnya sudah disusun. Tujuan dari program kerja asistensi
posyandu yakni membantu pelaksanaan kegiatan posyandu yang ada

3
4
di dusun dawan, dukuh dawan, dan Bulan Imunisasi Anak Nasional.
Dari tujuan tersebut, kegiatan sudah terlaksana dengan baik dan
semua kegiatan dapat diikuti oleh mahasiswa KKN. Kesimpulkan yang
didapat bila melihat dari tujuan dan ketercapaian maka program kerja
asistensi posyandu berhasil dilaksanakan.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Kegiatan Posyandu didukung dengan banyaknya masyarakat yang
hadir dengan antusias untuk mengikuti prohram tersebut, serta
mahasiswa KKN selalu diminta untuk hadir dalam kegiatan tersebut
untuk membantu program posyandu. Pihak tenaga Kesehatan juga
selalu memberikan pelayanan terbaik serta mengarahkan mahasiswa
KKN terkait apa saja kegiatan yang dapat dibantu.

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Faktor penghambat kegiatan yaitu saat kegiatan berlangsung tidak
sedikit balita yang menangis ketika akan dilakukan pemeriksaan terkait
progres perkembangan badan, maka dari itu dibutuhkan beberapa
orang tambahan untuk menghandle dan harus menenangkan balita
terlebih dahulu.

12. Gaum Fun Sunday

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

B. Pembahasan

C. Evaluasi Kegiatan

D. Faktor Pendukung Kegiatan

E. Faktor Penghambat Kegiatan

13. Perayaan HUT RI KE-77

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Tahun 2022 Indonesia telah mencapai usia kemerdekaan yang


ke- 77 dimana seharusnya sudah menjadi sebuah usia yang mapan dan
maju untuk sebuah negara. Nilai-nilai kemerdekaan harus senantiasa
ditanamkan sehingga dapat mencetak para generasi muda yang tahu
dan mengerti akan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan
memiliki rasa nasionalisme, rela berkorban dan cinta tanah air yang
tinggi. Untuk itu kegiatan perayaan dalam rangka memperingati Hari
Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 77 Dusun Dawan Desa Gaum,
Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar menyelenggarakan berbagai
rangkaian acara yang dapat diikuti oleh masyarakat sekitar sebagai

3
5
simbol pembangkitan rasa dan nilai nasionalisme khususnya bagi para
generasi muda. 

Rangkaian kegiatan dalam rangka perayaan HUT-RI yang ke 77


di Dusun Dawan dimulai dengan acara kerja bakti serentak oleh karang
taruna dilanjutkan dengan rapat bersama membahas kegiatan lomba
serta pengajian. Kegiatan berjalan secara berurutan dari tanggal 1
Agustus sampai dengan tanggal 20 Agustus sebagai penutupan
rangkaian acara yang dilaksanakannya acara dangdutan dan
dilanjutkan dengan pembubaran panitia. Seluruh rangkaian kegiatan
tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa KKN dimana peran yang
dilaksanakan setiap rangkaian acara berbeda-beda. Hal ini dilakukan
agar seluruh kegiatan yang diselenggarakan akan terbantu dengan
keberadaan anggota KKN sesuai dengan tridarma perguruan tinggi
sebagai tujuan utama dari dilaksanakannya kegiatan KKN. Kegiatan
perayaan HUT-RI ke 77 Dusun Dawan, Desa Gaum bertempat di
Lapangan Dusun yang mana tempatnya yang cukup strategis dan luas
untuk dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk rangkaian kegiatan
lomba dan lain-lain. 

Perayaan HUT-RI ke 77 menjadi bentuk peran serta secara


nyata kepada masyarakat untuk dapat lebih memaknai perjuangan
para pahlawan dalam mencapai kemerdekaan serta memperkuat rasa
bangga sebagai warga negara bangsa Indonesia. Selain itu yang paling
utama adalah diselenggarakannya rangkaian kegiatan ini adalah
sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kemerdekaan dan kesempatannya sampai pada saat ini masih diberi
kesehatan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun kemerdekaan
Republik Indonesia. Mempererat tali silaturahmi antar sesama warga
masyarakat dimana meningkatkan jiwa sportifitas dan juang untuk
meraih prestasi dalam kompetisi yang sehat untuk melatih dan
menumbuhkan rasa cinta tanah air antargenerasi sehingga dapat
memperkuat ketahanan nasional dalam rangka menghadapi tantangan
global. Meningkatkan rasa percaya diri dan kerjasama antar tim anak-
anak Dusun Dawan dan membangkitkan semangat untuk hidup sehat
dengan aktivitas olahraga. Pelaksanaan kegiatan dimulai pada tanggal
1-20 Agustus 2022 dimulai dari kerja bakti, pembentukan panitia lomba
dan diakhiri dengan penutupan acara dangdutan serta pembubaran
panitia dengan sasaran kegiatan Perayaan HUT-RI adalah seluruh
masyarakat Dusun Dawan, Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu,
Karanganyar, Jawa Tengah

B. Pembahasan
Masyarakat sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan baik itu
usia muda sampai dengan tua banyak masyarakat yang memuji
bahwa acara perayaan tahun ini lah yang paling meriah dibandingkan
dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya. Rangkaian bentuk

3
6
kegiatan yang dilaksanakan pada acara perayaan HUT RI ke 77 di
Dusun Dawan Desa Gaum  adalah sebagai berikut:
 Pada tanggal 31 Juli dilaksanakannya kegiatan kerja bakti serentak
oleh seluruh anggota Karang Taruna baik putra maupun putri
dimana proses pengecatan jalan, pemasangan lampu dan umbul-
umbul serta bersih-bersih jalan dimana pelaksanaanya berjalan
lancar tanpa ada halangan satu apapun.
 Tanggal 3 agustus dilaksanakan rapat yang dihadiri oleh seluruh
ketua RT dan RW serta karang taruna dan mahasiswa KKN untuk
membentuk panitia rangkaian kegiatan perayaan kemerdekan
Republik Indonesia di Balai Dusun Dawan, Desa Gaum, Kecamatan
Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.
 Dilanjutkan dengan tanggal 5 Agustus penyusunan proposal oleh
karang taruna dibantu dengan mahasiswa KKN yang bertempat di
Posko KKN UNY yaitu rumah Pak RT 03.
 Realisasi kegiatan lomba pertama yaitu pada tanggal 6 Agustus
2022 yang diikuti oleh anak-anak dari ke 5 RT Dusun Dawan.
Kegiatan berjalan dengan lancar sampai dengan pukul 18.00 yang
mana dilanjutkan pukul 19.00 dengan acara latihan nari dan
paduan suara oleh KKN dan anggota Karang Taruna dalam rangka
persiapan untuk tampil dalam acara pengajian malam tirakatan.
 Tanggal 7 Agustus dilanjutkan lomba yang diselenggarakan untuk
segala usia mulai dari anak-anak sampai dengan ibu-ibu/ bapak-
bapak. Yaitu lomba makan krupuk, memasukkan pensil dalam
botol, tendang bola dengan terong, tangkap ayam dan lomba futsal
daster.
 Pada tanggal 13 agustus dilanjutkan rangkaian lomba yang masih
menentukkan pemenang dari final berbagai lomba. Dilanjutkan
pukul 19.00 latihan nari dan paduan suara oleh mahasiswa KKN
dan anggota Karang Taruna yang tertunjuk
 Tanggal 14 Agustus dilaksanakannya kerja bakti masal persiapan
dan pembangunan tratak panggung di perempatan pusat Dusun
Dawan yang diikuti oleh seluruh anggota karang taruna dan
mahasiswa KKN dan proses pembungkusan snack oleh mahasiswa
KKN putri dan karang taruni Dusun Dawan.
 Tanggal 16 Agustus dilaksanakan gladi bersih untuk pentas seni
saat malam tirakatan yang diikuti oleh setiap panitia dan peserta
yang akan tampil.
 Malam 17 Agustus tibalah hari h malam puncak perayaan
kemerdekaan HUT RI ke 77 Dusun Dawan dimana menampilkan
beberapa pertunjukan pentas seni dari anggota karang taruna dan
mahasiswa KKN dan pembagian hadiah lomba oleh beberapa
perangkat dusun terkait.
  Malam 20 Agustus 2022 ditutup dengan acara dangdutan dan
pembubran panitia 17 an 

3
7
C. Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan rangkaian kegiatan perayaan HUT RI berjalan cukup
meriah dan lancar. Namun dari jalannya acara evaluasi yang diberikan
adalah masih kurang kompaknya antar panitia acara serta jalannya
acara yang masih molor atau mundur daripada jam yang sebenarnya.
Selain itu runtutan kegiatan yang masih tergantung dengan fakta di
lapangan tanpa adanya rundown pelaksanaan menyebabkan acara
terkesan berantakan dan tidak tertata.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Rangkaian kegiatan perayaan HUT RI mendapat dukungan penuh dari
seluruh masyarakat serta perangkat dusun terkait dengan memberikan
peluang serta ruang kepada mahasiswa KKN untuk berkolaborasi
dengan Karang Taruna Wijaya Kusuma. Selain itu kerjasama yang
terjalin cukup baik antara karang taruna dan mahasiswa KKN telah
menghasilkan acara yang cukup sukses dan terbesar selama perayaan
HUT RI di Dusun Dawan yang pernah ada dan diselenggarakan. 

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Hambatan atau faktor penghambat dari kegiatan ini adalah terlalu
mepetnya waktu persiapan dalam penyelenggaraan rangkaian
kegiatan, dimana penyusunan proposal yang terburu-buru, gladi yang
tidak terlalu matang dan jumlah panitia yang ikut berkontribusi tidak
sebanding dengan banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan.
Akibatnya rasa iri antar panitia pun timbul dan menyebabkan konflik
batin tersendiri dalam proses berjalannya kegiatan tersebut.

14. Asistensi Administrasi Desa Gaum (SDGs)

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan asistensi administrasi Desa Gaum secara keseluruhan
berjalan dengan lancar. Bentuk kegiatan pengabdian yang
dilaksanakan antara lain melakukan pendampingan program SDGs
Desa Gaum, Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka meningkatkan
UMKM, dan asistensi administrasi Desa Gaum di Kantor Kelurahan
Gaum. Hasil yang dapat dicapai dari kegiatan asistensi Desa Gaum
yaitu:
1) Memudahkan perangkat desa dalam implementasi program SDGs
Desa yang diinisiasi dari pemerintah pusat
2) Enumerator SDGs menjadi lebih paham dan terarah dalam
penginputan data kependudukan terkait program SDGs Desa
Gaum
3) Masyarakat Desa Gaum khususnya ibu-ibu, menjadi lebih
diberdayakan dengan adanya pelatihan menjahit kain perca yang
digunakan untuk pengembangan UMKM
4) Proses pengadministrasian desa menjadi lebih optimal

3
8
5) Hubungan antara pihak desa, kelompok KKN UNY, dan
masyarakat dapat terjalin dengan baik dan memiliki keberlanjutan

B. Pembahasan
Program kerja Asistensi Administrasi Desa Gaum telah
terselenggara. Sebagai wujud program pengabdian masyarakat,
proker ini memiliki tujuan untuk memudahkan petugas enumerator
dalam pendataan dan penginputan program SDGs Desa yang
diselenggarakan pemerintahan desa, membantu memberdayakan
warga masyarakat desa Gaum agar mampu mengolah kain perca
menjadi kain lap yang memiliki nilai jual, dan membantu perangkat
desa Gaum dalam mengoptimalkan pengadministrasian serta
pelayanan kepada masyarakat. Manfaat dari mengadakan kegiatan ini
yaitu, pertama bagi mahasiswa adalah memberikan pengalaman
belajar dan bekerja dalam pengimplementasian program dari
pemerintah desa. Kedua,  bagi pemerintah desa yaitu memperoleh
bantuan tenaga dan pikiran dalam menjalankan pengadministrasian
desa. Ketiga, bagi masyarakat yaitu meningkatkan partisipasi
masyarakat desa sebagai mitra pemerintah dalam menyukseskan
program desa. Sasaran dalam kegiatan asistensi administrasi desa
yaitu perangkat desa dan seluruh warga Desa Gaum. Tempat
kegiatan yaitu di Kantor Desa Gaum dan Posko KKN Gaum. Waktu
pelaksanaan kegiatan yaitu tanggal 1,2,4,19,25,29,31 Agustus 2022
dan 1,9,16,23,25 September 2022 dengan durasi setiap kegiatan 2-3
jam.
Secara keseluruhan uraian kegiatannya yaitu mulai dari awal
melakukan perencanaan dan penjadwalan pelaksanaan kegiatan,
survei kegiatan, dan pelaksanaan kegiatan. Dalam pelaksanaan
kegiatan, anggota KKN melakukan asistensi terhadap program-
program yang sedang dijalankan dari pemerintahan desa. Program
yang dijalankan yaitu pendataan dan penginputan program SDGs,
pemberdayaan masyarakat, dan pelayanan public. Setiap kegiatan
yang dilaksanakan, anggota KKN membantu baik fisik maupun pikiran
agar kegiatan berjalan dengan lancar. Kegiatan secara umum
dilakukan mulai dari bimbingan teknis, proses implementasi, dan
pengevaluasian program.

C. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilakukan agar mengetahui keberhasilan dan
pencapaian kegiatan pengabdian yang terlaksana. Jika dilihat dari
keberhasilan proses, kegiatan ini dapat terlaksana sesuai dengan
rencana. Namun, di tengah menjalankan kegiatan terdapat sedikit
kendala, seperti fasilitas dan sarana prasarana kurang memenuhi.
Namun hal itu tidak menghambat dalam mencapai tujuan program
pemerintah desa. Sedangkan dilihat dari keberhasilan produk, kegiatan
asistensi administrasi desa menghasilkan produk intelektual. Produk ini
berupa materi yang dapat memudahkan proses pengadministrasian

3
9
dan meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Gaum secara
keseluruhan.

D. Faktor Pendukung Kegiatan


Program pengabdian pada masyarakat terkait asistensi administrasi
desa dapat terlaksana dengan lancar, karena didukung oleh beberapa
faktor, yaitu:
1) Seluruh perangkat desa sangat terbuka dan memberikan
kesempatan kepada kelompok KKN dalam ikut serta
membantu program yang dijalankan pemerintah desa
2) Masyarakat Desa Guam memiliki partisipasi yang cukup tinggi
dalam berbagai program yang dijalankan, sehingga
memudahkan mencapai tujuan dari program yang
terselenggara
3) Adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah Kabupaten,
Kecamatan, dan Pemerintahan Desa, serta dukungan
masyarakat dalam mewujudkan program Desa Gaum

E. Faktor Penghambat Kegiatan


Disamping pelaksanaan kegiatan secara lancar, kelompok KKN
mengakui adanya hambatan dan kelemahan dalam menjalankan
program yaitu:
1) Saat penginputan data SDGs, masih ditemui petugas
enumerator yang kesulitan dalam mengakses internet karena
sinyal yang tidak stabil. Petugas enumerator saat menginput
data melalui website SDGs Desa seringkali berhenti ditengah
jalan karena sinyal yang tidak stabil dan mengharuskan untuk
mengulang dari awal.
2) Dalam proses pendataan penduduk dalam program SDGs
masih ditemui warga yang enggan memberikan data yang
seharusnya dibutuhkan karena masih takut dan tidak
mengetahui tujuan pendataan SDGs tersebut.
3) Dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui kursus
menjahit kain perca menjadi kain lap, masih kekurangan dalam
sarana dan prasarana seperti mesin jahit yang kurang. Hal ini
menjadikan pemberdayaan masih kurang optimal karena belum
semua ibu-ibu yang mengikuti kursus dapat merasakan
pelatihan menjahit.

4
0
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Program Pengabdian Masyarakat (PPM) merupakan tempat atau wadah


bagi masyarakat untuk belajar hidup mandiri dan mengabdi di masyarakat.
Dengan adanya PPM ini, diharapkan mahasiswa dapat berperan dan
berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat. Hal ini karena masyarakat tidak
hanya membutuhkan ilmu yang perlu diterapkan, tetapi juga bagaimana cara
mahasiswa dapat menyatu dengan lingkungan masyarakat. Program
Pengabdian Masyarakat (PPM) pada tahun ini mengalami perbedaan dari
tahun-tahun sebelumnya. Tahun sebelumya KKN PPM dilaksanakan secara
online dan mandiri karena adanya pandemi Covid 19, pada tahun ini adalah
tahun pertama KKN PPM Universitas Negeri Yogyakarta dilaksanakan secara
offline setelah pandemi covid dilalui pada tahun sebelumnya. 
Program kerja dari KKN Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu,
Karanganyar berhasil diselenggarakan Mulai dari bulan Juli - Oktober 2022.
Program kerja yang terdiri dari program kerja utama yang berjumlah 9
diantaranya Pembuatan Banner Norma dan nilai masyarakat, pembuatan
banner jaga kebersihan, Digitalisasi UMKM, Pengadaan bak sampah,
sosialisasi pola hidup bersih sehat, study corner, rapat pemuda, pengadaan
plangisasi, serta edukasi etika penggunaan media sosial, ditambah 5 program
penunjang yaitu pendampingan TPA, Asistensi Posyandu, Gaum Fun Sunday,
Perayaan HUT RI ke 77 dan Asistensi administrasi desa gaum, ini telah
dilaksanakan secara lancar dan mendapatkan respon yang baik dari
masyarakat.

B. Saran

Adapun saran/rekomendasi yang dapat kami berikan adalah diharapkan


adanya pemanfaatan dari Masyarakat dusun dawan, desa gaum, tasikmadu
karanganyar atas kegiatan-kegiatan yang kami adakan dapat diteruskan, dan
jika berupa barang yang kami tinggalkan dapat dimanfaatkan dengan baik
dan jika ada Ilmu yang ada didalam program kerja yang telah dilaksanakan
mahasiswa PPM semoga dapat diteruskan dan dikembangkan, serta
dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat setempat dan yang terakhir,
semangat dan kekompakan yang ada dalam kegiatan kegiatan masyarakat
tetap dipertahankan

4
1
Daftar Pustaka

4
2

Anda mungkin juga menyukai