Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, karena telah memberikan
kelancaran dan kesehatan selama melaksanakan Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) Periode II dengan basis pengabdian kepada masyarakat
serta penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan lancar.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dari pelaksanaan
KPM Peroide II yang telah berlangsung pada tanggal 20 Juli s/d 30 Agustus
2022 di Kelurahan Banyumas, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu.
1. Ibu Dr. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag., selaku Rektor Intitut Agama
Islam Negeri (IAIN) Metro yang telah memberikan dukungan
moral.
2. Bapak Aguswan Khotibul Umam, M.A., selaku Ketua Panitia
Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Periode II yang
telah memberikan dukungan sosial.
3. Ibu Dr. Siti Annisah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan masukan
selama pelaksanaan KPM Periode II di Kelurahan Banyumas.
4. Bapak Wasino selaku Kepala Pimbinan di Kelurahan Banyumas
yang telah memfasilitasi seluruh program kerja KPM Periode II.
5. Pamong RT / RW dan masyarakat di Kelurahan Banyumas yang
telah memberikan bantuan, bimbingan dan arahan selama
pelaksanaan KPM Periode II.
Atas bimbingan dan motifasi yang telah diberikan sehingga program
kerja Kuliah Pengabdian Masyarakat ini dapat dijalankan dengan baik dan
sesuai rencana. Dalam laporan ini penyusun menjelaskan tentang program
kerja individual yang akan dijalankan. Dalam laporan ini penyusun menyadari
masih banyak kekurangan, penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk
kebaikan kedepannya. Atas sara dan kritik yang disampaikan penyusun
mengucapkan terimakasih.
iii
Nana Fitriana
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................
Halaman Pengesahan............................................................................
Kata Pengantar .....................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................
Daftar Tabel ..........................................................................................
Daftar Gambar ......................................................................................
Ringkasan Eksekutif .............................................................................
Prolog .....................................................................................................
iv
Epilog
A. Kesan Masyarakat atas Pelakasanaan KPM
B. Penggakan Kisah Inspiratif KPM
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI SINGKAT
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
RINGKASAN EKSEKUTIF
viii
PROLOG
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas rahmat dan
ridho-Nya sehingga kami dapat melaksanakan program Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) periode II Tahun 2022 di Kelurahan Banyumas,
Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu.
Program KPM diselenggarakan mulai dari tanggal 20 Juli s/d 30
Agustus 2022 IAIN Metro dibawah unit Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM). Pelaksanaan KPM sangat erat hubungannya dengan Tri
Dharma Perguruan Tinggi karena merupakan refleksi dari bentuk pengabdian
kepada masyarakat. Pelaksanaan KPM ini bukanlah hanya sebagai penggugur
kewajiban tugas yang diberikan oleh Institut, namun juga bentuk nyata
kontribusi mahasiswa untuk turut bersinergi dengan pemerintah dalam
pembangunan masyarakat. karena itu dalam pelaksanaannya regulasi yang
diterapkan dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Hal ini tidak
lepas dari kepedulian pemegang kewenangan dalam mewujudkan tujuan
utama program ini diberlangsungkan. Begitu juga dengan pelaksanaan KPM
Tahun 2022 ini.Terakhir, kami ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh
warga Banyumas yang telah berkenan menerima mahasiswa/i IAIN Metro
melakukan program KPM. Selain itu saya ucapkan terima kasih juga kepada
masyarakat di Kelurahan Banyumas yang telah memberikan bantuan dan
partisipasi dalam kegiatan KPM. Serta saya ucapkan terima kasih kepada
seluruh sahabat-sahabat mahasiswa KPM IAIN Metro Periode II Kelurahan
Banyumas yang menganggap serius KPM ini. Pengorbanan waktu, pikiran dan
tenaga semoga menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Saat menerapkan
KPM ini, menurut saya masih jauh dari sempurna. Saya berharap semua pihak
bisa memahaminya.
Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan suatu
bentuk aktivitas perkulian kulikuler dengan desa tertentu yang
lebih bersifat praktis interdisipliner sebagi salah satu langkah
pendidikan keterampilan bermasyarakat untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditentukan.
Sebagai proses pembelajaran, maka spesifikasi kegiatan
KPM adalah bagian integral dari proses pendidikan yang
mempunyai ciri-ciri khusus yakni bernilai fundamental dan
perluasan filosofis, antara lain :
1. Keterpaduan unsur-unsur Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
2. Pendekatan interdisipliner dan komprehensif.
3. Lintas sektoral.
4. Berdimensi luas dan pragmatis.
5. Melibatkan peran masyarakat.1
Pelaksanaan aktivitas KPM yang diselenggarakan oleh
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) harus
memperhatikan dan memantau setiap program kerja yang harus
dilakukan oleh peserta KPM. Namun, saat pengawasan hal ini
hanya bisa dikerjakan oleh panitia LPPM dimasing-masing
kelompok minimal satu kali selama periode KPM. Dalam
penyusunan program kerja ayang akan dilaksanakan pada kurun
waktu 40 hari oleh mahasiswa KPM, mahasiswa wajib mengetahui
terlebih dahulu masalah dan potensi apa saja yang masih ada pada
lokasi mahasiswa melakukan pengabdian. Dalam keseharian warga
sekitar lokasi yang akan dilakukan pengabdian tidak hanya
sanggup mengandalkan teori saja, namun perlu dilakukannya
tindakan dan aktivitas pada bentuk nyata.
Agar masyarakat sekitar mampu memahami dan dapat
mengaplikasikan apa saja yang kita kerjakan selama penagbdian,
dalam kehidupan sehari-hari mereka perlu melaksanakan program
kerja maupun kegiatan baru yang kita ciptakan tidak hanya
dilakukan sekali atau dua kali saja. Tetapi, mampu di lanjutkan dan
1
Aguswan Kh. Umam, Ahmad Zumaro, dkk, “Pedoman KPM (Kuliah
Pengabdian Masyarakat IAIN Metro Periode I Tahun 2022”. h. 1
1
diteruskan oleh masyarakat, anak-anak mereka maupun keturunan
mereka.2
Kuliah pengabdian masyarakat merupakan kegiatan yang
dilakukan secara individu mapun secara bersama-sama. Secara
umum tujuan diadakan adanya kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat adalah untuk memberikan kontribusi dalam menolong
keinginan warga sekitar serta memecahkan permasalahan yang ada
agar mampu mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan akhirnya
warga bisa hidup dengan nyaman.
Melalui kegiatan ini diharapkan perserta KPM dapat
berkontribusi dengan warga dan mampu mengenal lingkungan
secara jelas dengan seluruh problem yang perserta temui.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang ada maka kegiatan
(KPM) ini sangat penting untuk dilaksanakan dalam jenjang
perguruan tinggi.3
Institut Agama Islam Negeri Metro (IAIN) merupakan
salah satu lembaga perguruan tinggi yang berada dibawah naungan
Kementrian Agama yang akan melaksanakan program kegiatan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Dalam pengabdian
masyarakat yang diselenggarakan oleh IAIN Metro dibagi dalam
beberapa kelompok yang ditempatkan di 2 Kabupaten yaitu
Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Pesawaran. Kelurahan
Banyumas Kecamatan Banyumas menjadi salah satu tempat yang
menjadi tempat fokus kami dalam melakukan pengabdian
masyarakat dan melakukan program kerja kami selama 40 hari.
Dalam menyusun program kerja yang akan dilakukan pada
saat ini mahasiswa/i KPM harus mengetahui permasalahan yang
sedang dihadapi oleh masyarakat setempat serta berpotensi apa
yang sedang dikembangkan di daerah tersebut. Dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada, mahasiswa/i diharapkan
dapat meningkatkan kompetensi hard skill dan soft skill yang
dimiliki agar menjadi sarjana yang berkompetensi tinggi serta
memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah sosial
dimasyarakat. Melalui program KPM diharapkan mampu
2
Djono, “Implementasi Adaptasi Baru melakui KKN UNS di Era Covid 19”
DEDIKASI: Community Service Reorts 2, No. 2 (2020)
3
Dedi Wahyudi, Nasrul Hakim, dan Ahmad Rofii, “Pemberdayaan Masyarakat
di Desa Ceringin Asri dalam Mengembangkan Potensi Desa,”Dedikasi: Jurnal
Pengabdian Masyarakat 2, No. 1 : 20-35
2
meningkatakan kemampuan dan pengetahuan tentang kehidupan
bermasyarakat yang sebenarnya.
Kelompok kami telah melakukan kuliah pengabdian
masyarakat (KPM) di Kelurahan Banyumas, Kecamatan
Banyumas, Kabupaten Pringsewu. Kelurahan Banyumas
merupakan salah satu wilayah yang tidak memiliki ciri khas. Mata
pencariaan sebagian besar penduduk setempat adalah dengan
berdagang dan pertanian. Masyarakat membuka usaha berdagang
di berbagai tempat seperti di pasar, di pinggir jalan trotoar, di depan
rumah ataupun dengan berkeliling kompleks. Sedangkan,
masyarakat yang menjadi pertanian banyak yang menghabisan
waktu di persawahan dan perkebunan.
Rata-rata penduduk setempat memiliki ijazah SMA dan
Diploma. Kesadaran akan pendidikan dapat dibilang sangat baik di
kelurahan ini, akan tetapi untuk memikirkan kemajuan bersama
mereka masih belum maksimal. Mengapa demikian? Karena
sebagian penduduk merupakan pendatang dari berbagai macam
daerah. Masalah ini merupakan problem yang dimiliki oleh
kelurahan Banyumas.
Kebanyakan penduduk di keluarah Banyumas masih
memikirkan diri sendiri atau kepentingan pribadi walaupun
sebagian dari penduduk menjalankan kegiatan secara bersama
tetapi tidak secara gotong royong. Dari beberapa ulasan diatas
dapat disimpulkan bahwa SDM (Sumber Daya Manusia)
masyrakat Kelurahan Banyumas masih memiliki potensi untuk
dikembangkan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang
lebih baik.
3
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kelurahan Banyumas
C. Permasalahan
1. Bidang Wajib
Adab sopan santun terhadap orang tua merupakan
berperilaku sopan santun dan baik budi perketi kepada orang
tua.Baik itu dalam perkataan ataupun perbuatan kita sehari-
hari. Islam sebagai agama yang sempurna tentu saja memiliki
aturan-aturan umum tentang bagaimana akhlak atau sikap
seorang anak terhadap orang tua masing-masing.Perintah untuk
bersikap sopan santun ,dan berakhlak mulia terhadap orang tua
tentu saja banyak di temui di Al-Quran dan Hadist.
2. Bidang Penunjang
Toleransi beragama merupakan sikpa saling
menghormati dan menghargai antar penganut agama
lain,seperti:Tidak memaksakan orang lain untuk menganut
agama mereka;Tidak mencela/menghina agama lain dengan
alasan apapun.Faktor-faktor yang mempengaruhi toleransi
yaitu :
1. Adanya sikap saling menghargai dan mengormati
anatara penduduk agama.
2. Tidak meremehkan agama lain.
3. Menciptakan persatuan dan kesatuan umat
beragama.
4
Berdasarkan fokus program permasalahan terdiri dari
bidang wajib dan bidang penunjang. Adapun rincian program kerja
individu Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) kelurahan
Hadimulyo Barat adalah sebagai berikut :
4
Tryas Wardani Nurwan dan Helmi Hasan, “Keberhasilan PKH ditinjau dalam
kaitannya dengan keterampilan pendamping dan partisipasi KPM: Studi di Sijunjung
Sumatera Barat,” Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial 10, no. 1
(2020): 1–12.
5
perilaku bullying
yang berdampak
negativ bagi
semua orang.
6
Taman Santri
Mardhotillah.
Tabel 1.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
G. Pendanaan
Program Kerja Anggaran Sumber Dana
Mengadakan Snack Hadiah Dana Pribadi
Sosialisasi Edukasi Rp. 65 ribu
Pencegahan
Bullying Di SD N 1
Banyumas
Membuat Pojok Hadiah Dana Pribadi
Baca di Kelas VI Rp. 85 ribu
SD N 1 Banyumas
dan Membuat
KELFAL
(Kelompok
Hafalan) Di TPA
Taman Santri
Mardhotillah.
Tabel 1.4 Pendanaan
H. Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan berupa penjelasan tentang
kerangka laporan yang dibuat. Dimulai dari prolog hingga epilog.
Penulisan laporan akhir individu ini terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:
BAB I adalah Pendahuluan. Pada bab ini menjelaskan
Dasar Pemikiran, kondisi umum lokasi KPM, permasalahan yang
menjadi dasar pembuatan program, fokus dan prioritas program,
sasaran dan target, jadwal pelaksanaan program, pendanaan, dan
sistematikan penyusunan.
BAB II adalah Metode Pelaksanaan Program. Pada bab ini
menjelaskan metode pengabdian dan pemberdayaan masyarakat
dan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat.
BAB III adalah Kondisi Lokasi KPM. Pada bab ini
menjelaskan mengenai sejarah singkat lokasi KPM, letak
geografis, struktur penduduk, serta sarana dan prasarana.
BAB IV adalah Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan.
Dalam babi ini menguraikan mengenai kerangka pemecahan
7
masalah, bentuk dan hasil kegiatan pengabdian, bentuk dan hasil
kegiatan pemberdayaan, serta faktor-faktor pendukung dan
penghambat pencapaian hasil.
BAB V adalah Kesimpulan dan Rekomendasi. Bab iniberisi
kesimpulan dari laporan yang telah dibuat beserta rekomendasi.
Pada bagian Epilog terdiri daro kesan masyarakat atas
pelaksanaan KPM dan penggalan cerita inspiratif KPM. Daftar
pustaka, biografi singkat, dan lampiran-lampiran.
8
BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
5
P. Reason,. and H. Bradbury, “The Sage Handbook of Action Research:
Participative Inquiry and Practice.” (California: Sage. 2008), h.1
6
Mansour Fakir, “Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial”
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 28
7
Agus Afandi, dkk “Modul Participatory Action Research (PAR)” (IAIN Sunan
Ampel Surabaya: Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) 2013, h. 41
9
2. Action atau aksi, setetlah mengetahui masalah-masalah
tersebut secara mendalam dan mendetail, barulah masuk dalam
langkah yang kedua yaitu pencarian alternative untuk
memecahkan masalah tersebut yang kemudian diterjemahkan
dalam beberapa item dalam program kerja yang akan
dilaksanakan.
3. Participatory, kedua item diatas dilaksanakan secara
pertisipasi artinya dengan melibatkan seluruh komponen
masyarkat dalam melakukan identifikasi masalah serta teknik
untuk mencari solusi secara bersama-sama pula bukan saja
sebagai penonton atau gaya bos yang hanya bisa memerintah
tetatpi tidak bisa bekerja (talk less do more).
Dari ketiga prinsip KPM PAR, mahasiswa bersama-sama
dengan masyarakat melakukan identifikasi masalah perencanaan
dan aksi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang merekan
hadapi. Di samping itu, nuansa penelitian serta kritik yang
konstruktif terhadap kondisi masyarakat tersebut menjadi tugas
independen mahasiswa sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban atas keterlibatan mereka atas proses
perubahan yang dilakukan bersama masyarakat.
Strategi Participationary Action Reserch (PAR) peneliti
sebagai fasilitator masyarakat pada dasarnya berperan dalam
pengembangan pembelajaran masyarakat lokal untuk membangun
tingkat kemandirian dalam menyelesaikan masalah yang mereka
hadapi. Bersamaan dengan itu, membangun kesadaran kritis
masyarakat terhadap berbagai format ekonomi politik yang
berlangsung secara mapan dibarengi dengan memperkuat
kemampuan masyarakat untuk berdialog sehingga memiliki
bargaining position yang kuat dengan kekuatan lain. Maka,
diperlukan strategi-strategi sebagai berikut:
1. Memulai dengan tindakan mikro yang memiliki konteks
makro/global.
2. Mengembangkan penguasaan dan pengetahuan teknis di
masyarakat.
3. Membangun kembali kelembagaan masyarakat.
4. Pengembangan kesadaran masyarakat melalui pendidikan
yang transformatif.
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menentukan
penguasaan dan pengelolaan serta kontrol terhadap sumber
daya alam dan manusia (terutama sumber daya ekonomi).
10
6. Pengembangan sektor ekonomi strategis sesuai dengan kondisi
lokal (daerah).
7. Mengembangkan pendekatan kewilayahan/kawasan yang
lebih menekankan pada kesamaan dan perbedaan potensi yang
dimiliki.
8. Membangun jaringan ekonomi strategis yang berfungsi untuk
mengembangkan kerjasama dalam mengatasi keterbatasan-
keterbatasan baik dalam bidang produksi, pemasaran,
teknologi, dan permodalan.8
8
Ahmad Mahmudi, Kuliah Pengantar Tentang Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat, h.10
9
Aning, “Implementasi PAR Dalam Pendidikan Agama Islam ,” Jurnal
Paradigma Institut 1, no. 1 (2015): 15.
10
Hasan, “Action Reserch: Desain Penelitin Integratif Untuk
Mengatasi Permasalahan Masyarakat,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis 4178, no.
8 (2009).
11
1. Proses Perkenalan dengan Masyarakat
Sebagian orang luar yang kemudian datang kesuatu
daerah dengan tujuan untuk melakukan perubahan terhadap
pola kehidupan masyarakat di daerah tersebut maka seharusnya
kita terlebih dahulu memperkenalkan siapa kita, apa maksud
dan tujuan kita serta dari mana kita datang. Hal itulah yang
dilakukan oleh peserta KPM yang ada di Banyumas.
Perkenalan tersebut penting dilakukan agar kedatangan kita
bisa diterima dan juga mendapat dukungan dari masyarakat
setempat.
2. Tokoh Masyarakat
Setelah melakukan pertemuan dengan pihak desa,
terutama dengan Bapak Wasino pada hari sebelumnya sesuai
saran dari beliau agar kami bertemu dengan tokoh masyarakat
yang ada di Banyumas. Kami banyak memperkenalkan maksud
dan tujuan kami melaksanakan kegiatan KPM kepada beliau
dan semua tokoh-tokoh tersebut merespon positif kedatangan
kami.
3. Tokoh Pemuda
Selaku tokoh pemuda yang ada di tatanan wilayah
kelurahan, yang tentunya sangat berperan dalam kemajuan dan
perkembangan kelurahannya sendiri. Selain itu, mereka juga
merupakan penyambung lidah dari tokoh-tokoh tua
(masyarakat). Maka dari itu kami melakukan perkenalan
sekaligus observasi kepada rekan-rekan pemuda yang ada di
Banyumas.
4. Masyarakat
Setelah melakukan perkenalan dengan beberapa tokoh
di Banyumas, barulah kami memperkenalkan diri baik secara
formal dan nonformal dengan masyarakat. Perkenalan awal
dengan masyarkat ini kami lakukan melalui forum-forum
silaturrahmi, posyandu, pengajian rutin, TPA, PAUD, dan
Jum’at Berkah.
Disamping perkenalan tersebut, kami juga melakukan
perkenalan dengan masyarakat secara personil seperti di posko
warga ataupun tempat-tempat lainnya. Usaha ini dilakukan
dengan tujuan menambah kedekatan kami dengan masyarakat
serta komunikasi dengan masyarakat berjalan dengan lancar.
12
BAB III
KONDISI LOKASI KPM
13
Kelurahan, bidang kawasan pemukiman, bidang kehutanan,
bidang lingkungan hidup, bidang perhubungan, komunikasi
dan informatika, bidang energy dan sumber daya mineral
serta bidang pariwisata
- Meningkatkan pembinaan kemasyarakatan Kelurahan
Banyumas
- Meningkankan pemberdayaan Kelurahan Banyumas
- Memberikan bantuan dalam uapaya penaggulangan
bencana, keadaaan darurat dan mendesak di Kelurahan
Banyumas
.
B. Letak Geografis
Kelurahan Banyumas, Kecamatan Banyumas,Kabupaten
Pringsewu, kelurahan ini mempunyai luas wilayah sekitar . Batas
wilayah ± 311 Hektar.Dengan kelurahan-kelurahan di sekitarnya,
sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Kelurahan
Banyuwangi
2. Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Kelurahan
Sriwungu.
3. Sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kelurahan Giri
Tunggal dan Sinar Mulya .
4. Sebelah Timur berbatasan langsung dengan Kelurahan Banyu
Urip.
C. Struktur Penduduk
Dengan total pednduduk 13,259 jiwa Kelurahan Banyumas
memiliki persebaran penduduk yang beragam. Dari keseluruhan
Kelurahan Banyumas menjadi salah satu kelurahan yang memiliki
kepadatan penduuduk yang sangat tinggi. Namun masih banyak
lahan kosong yang belum di tempati. Masyarakat yang dominan
dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta dan negeri juga
mempengaruhi persebaran dan interaksi yang terjadi.
14
atas, gedung pemerintaan kelurahan yang juga berada cukup
strategis untuk masyarakat menjangkaunya.
15
BAB IV
HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN
11
Ratnawaty Marginingsih, “Analisis SWOT technology financial (fintech)
terhadap industri perbankan,” 2019, 2–4.
12
Zuhrotun Nisak, “Analisis SWOT untuk menentukan strategi kompetitif,” Jurnal
Ekbis 9, no. 2 (2013): 468–76.
16
2. Pemecahan Masalah
Setelah kita mengetahui masalah yang ada dilokasi,
selanjutnya kita mencari penyelesaian masalah serta solusinya,
antara lain :
1) Setelah melakukan penelitian mengenai pentingnya
pemahaman pemasaran melalui media sosial, perlu
dipahami bahwa media sosial merupakan alat komunikasi
paling utama di era modern saat ini. Oleh karena itu
pemasaran melalui media sosial sangat dianjurkan asal
jangan salah dalam menggunakannya yang dapat
menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
2) Di dalam pemberdayaan terkandung unsur pengakuan dan
penguatan posisi seseorang melalui penegasan hak dan
kewajibanyang dimiliki dalam seluruh tatanan kehidupan.
Upaya mengoptimalkan pemberdayaan perempuan dapat
ditempuh salah satu dengan mendampingi perempuan
untuk peningkatan potensi perempuan yang telah ada,
melalui usaha perkembangan produktif dan diversifikasi
hasil lokal secara berkelompok.
17
3) Kurangnya tenaga pengajar yang kompeten di beberapa
TPA yang terdapat di Desa Banyumas terutama pada
Mushola Baitul Jannah, TPA Dusun 4 dan TPA Taman
Santri Mardhotillah.
4) Kurangnya pemahaman anak-anak Desa Banyumas
terhadap baca dan tulis Al-Qur’an, serta kurangnya
pemahaman tentang ilmu tadjwid.
5) Kurangnya pemahaman anak-anak tentang tanda
Waqof dan Washol dalam membaca Al-Qur’an.
6) Kurangnya pengetahuan anak-anak Desa Banyumas,
terhadap hafalan tentang Agama Islam seperti nama-
nama Nabi, malaikat dan hafalan bacaan sholat.
b. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah-masalah yang
di hadapi oleh mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM
adapun pemecahan dari masalah tersebut adalah:
1) Mengadakan Sosialisasi Edukasi Pencegahan Bullying
di SD N 1 Banyumas
2) Mengajarkan pemakaian aplikasi google meet kepada
kepala sekolah di SD N 1 Banyumas bahwasannya
aplikasi ini bermanfaat untuk menunjang kegiatan
pertemuan secara online (rapat).
3) Memberikan edukasi kepada anak-anak di TPA tentang
ilmu tadjwid Rata-rata anak-anak di TPA Desa
Banyumas, yang bertempat di TPA abah Shodiqin atau
dinamakan Taman Santri Mardhotillah kurang
memahami tentang ilmu tadjwid dan mempraktekkan
nya dalam membaca Al-Qur’an. Oleh sebab itu dengan
mengajarkan anak-anak di TPA tersebut tentang jenis-
jenis Tadjwid oleh mahasiswa KPM dapat menambah
pemahaman dan pengetahuan anak-anak Pekon
Banyumas akan pentingnya mengamalkan ajaran
tersebut dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar.
4) Mengembangkan kreativitas anak-anak guna
memahami dan menghafal tanda Waqaf dan Washol
serta cara bacanya dengan baik dan benar melalui
setoran halafan dan pertanyaan sebelum mengaji di
Desa Banyumas, tepatnya di TPA Taman Santri
18
Mardhotillah. Dengan demikian dapat diharapkan agar
anak-anak mampu memahami tanda Waqaf dan
Washol dan menghafalkan nya juga mengamalkannya
agar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
5) Untuk pengetahuan tentang Agama Islam yaitu dengan
Memberikan PR untuk menghafal dan Setoran ketika
akan mengaji dengan begitu anak-anak akan
mengetahui dan hafal akan Nama-nama Nabi, malaikat
serta benar dalam melaksanakan bacaan Ketika sholat .
19
Gambar 3.2 Membuat Pojok Baca dikelas VI SD N 1
Banyumas
20
Gambar 3.5 Mengajar di TPA Taman Santri Mardhotillah
Banyumas
Saya merencanakan serta melaksanakan dalam kegiatan Kuliah
Pengabdian Masyarakat (KPM) telah melalui proses observasi
kondisi masyarakat Desa Banyumas dan disesuaikan dengan
kemampuan saya dalam melaksanakannya. Dan dengan
memanfaatkan kemampuan saya dalam Pembawa acara biasa
disebut sebagai MC berikut adalah kegiatan acara yang pernah saya
bawakan antara lain :
21
Gambar 3.6 Menjadi MC di Acara Pengajian Rutinan di Dusun 4
22
Gambar 3.9 Menjadi MC di Acara Santunan Anak Yatim dan
Pengajian Wali telu banten berserta rombongan Haji dan Umroh di
TPA Taman Santri Mardhotillah.
23
Gambar 3.12 Menjadi Panitia Gebyar Lomba Anak bersama BMT
Assyafiyah Banyumas.
a. Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung pelaksanaan program, yaitu:
1) Mahasiswa mendapatkan respon yang baik dari
Aparatur desa Banyumas, Sekdes desa Banyumas dan
juga dengan warga masyarakat desa Banyumas.
2) Mahasiswa juga mendapatkan banyak masukan dari
masyarakat perihal kegiatan apa yang semestinya
dilakukan selama 40 hari pengabdian.
3) Adanya antusiasme dari anak-anak dari berbagai umur
terhadap keberadaan mahasiswa KPM di desa
Banyumas yang sekaligus sangat mempengaruhi
kelancaran kegiatan pengabdian yang diadakan di Desa
Banyumas.
4) Kesiapan dan kematangan program kerja individual
yang dilakukan juga menjadi salah satu faktor
pendukung dalam melaksanakan KPM.
5) Fasilitas yang telah disediakan di posko yang cukup
memadai dan membantu.
b. Faktor Penghambat
Dalam melakukan kegiatan selain mendapatkan faktor
pendukung, juga mempunyai hambatan selama 40 hari
mengabdikepada masyarakat Desa Banyumas yang telah
terperinci sebagai berikut:
1) Harapan yang besar dari masyarakat desa Banyumas
kepada mahasiswa KPM IAIN Metro yang
menyebabkan banyak hal yang belum bisa terpenuhi
dan terealisasikan dengan baik.
2) Dalam melaksanakan kegiatan, dana sangat
berpengaruh dalam kelancaran kegiatan tersebut
sehingga dengan terbatasnya dana yang dimiliki
mengakibakan kegiatan yang dilaksanakan
mendapatkan hambatan.
3) Kurangnya minat anak-anak dalam menghafal
4) Berdasarkan faktor-faktor tersebut, baik faktor
pendukung maupun penghambat, diharapkan seluruh
program dapat terus berjalan seiring dengan
25
manfaatnya yang diharapkan dapat selalu dirasakan
oleh masyarakat.
BAB V
KESIMPILAN DAN REKOMENDASI
26
A. Kesimpulan
Alhamdulillahirabbilalamin, dengan ditulisnya kesimpulan
ini maka menandakan bahwa pelaksanaan Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) Periode II IAIN Metro di Kelurahan
Banyumas, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu dimulai
dari tanggal 20 Juli s/d 30 Agustus 2022 telah terselesaikan.
Alhamdulillah, semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan
kegiatan KPM ini memberikan dampak positif terhadap
masyarakat dan semua mahasiswa sebagai pelaksana di mana
keduanya ada hubungan timbal balik.
Meskipun tentunya banyak kendala dalam proses KPM ini,
baik dalam tahap persiapan, pelaksanaan serta laporan. Namun, hal
tersebut yang justru harus disyukuri sebab dapat meningkatkan
kapabilitas dari masing-masing anggota KPM Kelurahan
Banyumas dan pada akhirnya kegiatan KPM ini dapat
menyelesaikan beberapa masalah yang telah diidentifikasi.
B. Rekomendasi
Untuk pelaksanaan KPM periode selanjutnya, harapan
untuk panitia ialah dapat memberikan bekal serta arahan yang
dapat membantu dan mempermudah para peserta KPM dalam
menjalankan seluruh kegiatannya nanti.
Epilog
27
“Niat, Ikhlas dan Sabar”
DAFTAR PUSTAKA
29
Hasan, “Action Reserch: Desain Penelitin Integratif Untuk Mengatasi
Permasalahan Masyarakat,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis 4178, no. 8
(2009).
Mansour Fakir, “Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial”
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).
P. Reason,. and H. Bradbury, “The Sage Handbook of Action Research:
Participative Inquiry and Practice.” (California: Sage. 2008).
Ratnawaty Marginingsih, “Analisis SWOT technology financial (fintech) terhadap
industri perbankan,” 2019.
Tryas Wardani Nurwan dan Helmi Hasan, “Keberhasilan PKH ditinjau
dalam kaitannya dengan keterampilan pendamping dan partisipasi
KPM: Studi di Sijunjung Sumatera Barat,” Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial 10, no. 1 (2020).
Zuhrotun Nisak, “Analisis SWOT untuk menentukan strategi kompetitif,” Jurnal Ekbis 9,
no. 2 (2013).
BIOGRAFI SINGKAT
30
Nana Fitriana
LAMPIRAN-LAMPIRAN
31
Gambar 3.2 Kegiatan Mengajar di SD N 1 BANYUMAS
32
Gambar 3.3 Menjadi MC/Pembawa Acara Sekaligus PJ Lomba
Tahfidz kegiatan Lomba Gebyar Muhharam
33
Gambar 3.4 Menjadi MC Dalam Acara Santunan Anak yatim,
pengajian wali telu banten dan jama’ah haji di TPA Taman Santri
Mardhotillah
34
Gambar 3.5 Menjadi Panitia Lomba Di desa Sri Rahayu dalam
rangka memperingati 17 Agustus bersama seluruh Bunda PAUD se
kecamatan pringsewu.
35
Gambar 3.6 Menjadi Panitia Perlombaan dan Santunan Anak Yatim
yang diadakan oleh BMT Assyafiah Banyumas
36
37
Gambar 3.4 Mengadakan Lomba memperingati 17 agustus diposko
KPM IAIN Metro.
38
Gambar 3.6 Menjadi MC dikegiatan SUROAN di Pekon Banyumas
39
40
Gambar 3.8 Kegiatan Posyandu di Pekon Banyumas
41
Gambar 3.9 Kegiatan Upacara 17 Agustus di lapangan Banyumas
42
Gambar 3.9 Mengadakan Lomba Futsal antar RT di lapangan
Banyumas
43