Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN AKHIR INDIVIDU

KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM) IAIN METRO


PERIODE II TAHUN 2022
Bidang Wajib
(Mengadakan Sosialisasi Edukasi Pencegahan Bullying Di SD N 1
Banyumas)
Bidang Penunjang
(Membuat Pojok Baca di Kelas VI SD N 1 Banyumas dan Membuat
KELFAL (Kelompok Hafalan) Di TPA Taman Santri Mardhotillah).

Nama : Nana Fitriana


Npm : 1901010054
Kelurahan : Banyumas
Kecamatan : Banyumas
Dpl : Dr. Siti Annisah, M.Pd.

KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM)


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PERIODE II TAHUN 2022
ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, karena telah memberikan
kelancaran dan kesehatan selama melaksanakan Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) Periode II dengan basis pengabdian kepada masyarakat
serta penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan lancar.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dari pelaksanaan
KPM Peroide II yang telah berlangsung pada tanggal 20 Juli s/d 30 Agustus
2022 di Kelurahan Banyumas, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada


pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan kepada :

1. Ibu Dr. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag., selaku Rektor Intitut Agama
Islam Negeri (IAIN) Metro yang telah memberikan dukungan
moral.
2. Bapak Aguswan Khotibul Umam, M.A., selaku Ketua Panitia
Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Periode II yang
telah memberikan dukungan sosial.
3. Ibu Dr. Siti Annisah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan masukan
selama pelaksanaan KPM Periode II di Kelurahan Banyumas.
4. Bapak Wasino selaku Kepala Pimbinan di Kelurahan Banyumas
yang telah memfasilitasi seluruh program kerja KPM Periode II.
5. Pamong RT / RW dan masyarakat di Kelurahan Banyumas yang
telah memberikan bantuan, bimbingan dan arahan selama
pelaksanaan KPM Periode II.
Atas bimbingan dan motifasi yang telah diberikan sehingga program
kerja Kuliah Pengabdian Masyarakat ini dapat dijalankan dengan baik dan
sesuai rencana. Dalam laporan ini penyusun menjelaskan tentang program
kerja individual yang akan dijalankan. Dalam laporan ini penyusun menyadari
masih banyak kekurangan, penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk
kebaikan kedepannya. Atas sara dan kritik yang disampaikan penyusun
mengucapkan terimakasih.

Metro, 30 Agustus 2022


Penyusun,

iii
Nana Fitriana
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................
Halaman Pengesahan............................................................................
Kata Pengantar .....................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................
Daftar Tabel ..........................................................................................
Daftar Gambar ......................................................................................
Ringkasan Eksekutif .............................................................................
Prolog .....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................


A. Dasar Pemikiran ..........................................................................
B. Kondisi Umum Lokasi KPM ......................................................
C. Permasalahan ..............................................................................
D. Fokus dan Perioritas Program .....................................................
E. Sasaran dan Target ......................................................................
F. Jadwal Pelaksanaan Program ......................................................
G. Pendanaan ...................................................................................
H. Sistematika Penyusunan..............................................................

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM ............................


A. Metode Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PAR, ABCD,
Metode Intervensi Sosial, atau Metode Lainnya) .......................
B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat ..........................

BAB III KONDISI LOKASI KPM .....................................................


A. Sejarah Singkat Lokasi KPM ......................................................
B. Letak Geografis ...........................................................................
C. Struktur Penduduk ......................................................................
D. Sarana dan Prasarana ..................................................................

BAB IV HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN ............


A. Kerangka Pemecahan Masalah ...................................................
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian ......................................
C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan .................................
D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil ....

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...............................


A. Kesimpulan .................................................................................
B. Rekomendasi ...............................................................................

iv
Epilog
A. Kesan Masyarakat atas Pelakasanaan KPM
B. Penggakan Kisah Inspiratif KPM

DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI SINGKAT
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Prioritas Program dan Kegiatan ...........................................


Tabel 1.2 : Sarana dan Prasana ..............................................................
Tabel 1.3 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ..............................................
Tabel 1.4 : Pendanaan ............................................................................
Tabel 1.5 : Sarana dan Prasarana ...........................................................

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Kelurahan Banyumas ........................


Gambar 2.2 : Bimbingan Belajar di Posko KPM IAIN Metro ...............
Gambar 2.3 : Sosialisasi di SD N 1 Banyumas Toleransi Beragama ....
Gambar 2.4 : Kegiatan Khotmil Qur’an di Mushola Baitul Jannah .......
Gambar 2.5 : Kegiatan Mengajar di Mushola Baitul Jannah ..................
Gambar 3.1 : Kegiatan Bersih-bersih di Mushola Baitul Jannah............
Gambar 3.2 : Kegiatan Mengajar di SD 1 Banyumas .............................
Gambar 3.3 : Kegiatan Gebyar Muhaaram di Mushola Baitul Jannah ...
Gambar 3.4 : Rapat Bersama Karang Taruna dan Aparatur Desa ..........
Gambar 3.5 : Kegiatan Suroan di Pekon Banyumas ...............................
Gambar 3.6 : Kegiatan Senam Rutin Minggu Pagi di BMC...................
Gambar 3.7 : Kegiatan Posyandu di Pekon Banyumas...........................
Gambar 3.8 : Kegiatan Upacara 17 Agustus di Lapangan Banyumas ....
Gambar 3.9 : Kegiatan Lomba Futsal di Lapangan Banyumas ..............

vii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan program dari


LPPM yang diserahkan kepada mahasiswa-mahasiswi selama 40 hari. KPM
IAIN Metro Periode II dilaksanakan di Kelurahan Banyumas Kecamatan
Banyumas.
Kelurahan Banyumas merupakan wilayah yang sudah termasuk
kedalam suatu perkotaan yang tingkat ekonominya cukup baik. Dan dalam
bidang agama sudah cukup baik sehingga dalam musyawarah maupun pola
pikirnya pun mampu membangun suatu kegiatan untuk memakmurkan
wilayah.
Peserta KPM Periode II tahun 2022 yang berjumlah 18 orang dari
berbagai jurusan yang telah melakukan beberapa bentuk pengabdian dan
pemberdayaan di Banyumas Kecamatan Banyumas. Beberapa kegiatan
tersebut diantaranya gotong royong, melakukan proses belajar mengajar di
sebuah TPA,PAUD maupun SD dan membentuk suatu program berupa
bimbingan belajar terhadap anak-anak disekitar tempat tinggal mahasiswa-
mahasiswii KPM IAIN Metro Periode II.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KPM di Kelurahan
Banyumas Kecamatan Banyumas selama 40 hari. Penyusun dibimbing oleh
Dr. Siti Annisah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Ada 3 kegiatan
yang penyusun lakukan yaitu dalam bidang wajib (Mengadakan Sosialisai
Edukasi Pencegahan Bullying di Kelas 2 SD N 1 Banyumas) dan bidang
penunjang (Membuat Pojok Baca di Kelas 2 SD N 1 Banyumas dan Membuat
KELFAL (Kelompok Hafalan) Di TPA Taman Santri Mardhotillah).

viii
PROLOG

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas rahmat dan
ridho-Nya sehingga kami dapat melaksanakan program Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) periode II Tahun 2022 di Kelurahan Banyumas,
Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu.
Program KPM diselenggarakan mulai dari tanggal 20 Juli s/d 30
Agustus 2022 IAIN Metro dibawah unit Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM). Pelaksanaan KPM sangat erat hubungannya dengan Tri
Dharma Perguruan Tinggi karena merupakan refleksi dari bentuk pengabdian
kepada masyarakat. Pelaksanaan KPM ini bukanlah hanya sebagai penggugur
kewajiban tugas yang diberikan oleh Institut, namun juga bentuk nyata
kontribusi mahasiswa untuk turut bersinergi dengan pemerintah dalam
pembangunan masyarakat. karena itu dalam pelaksanaannya regulasi yang
diterapkan dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Hal ini tidak
lepas dari kepedulian pemegang kewenangan dalam mewujudkan tujuan
utama program ini diberlangsungkan. Begitu juga dengan pelaksanaan KPM
Tahun 2022 ini.Terakhir, kami ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh
warga Banyumas yang telah berkenan menerima mahasiswa/i IAIN Metro
melakukan program KPM. Selain itu saya ucapkan terima kasih juga kepada
masyarakat di Kelurahan Banyumas yang telah memberikan bantuan dan
partisipasi dalam kegiatan KPM. Serta saya ucapkan terima kasih kepada
seluruh sahabat-sahabat mahasiswa KPM IAIN Metro Periode II Kelurahan
Banyumas yang menganggap serius KPM ini. Pengorbanan waktu, pikiran dan
tenaga semoga menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Saat menerapkan
KPM ini, menurut saya masih jauh dari sempurna. Saya berharap semua pihak
bisa memahaminya.

Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh

Metro, 30 Agustus 2022


Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Siti Annisah, M.Pd


NIP. 19800607200312200

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan suatu
bentuk aktivitas perkulian kulikuler dengan desa tertentu yang
lebih bersifat praktis interdisipliner sebagi salah satu langkah
pendidikan keterampilan bermasyarakat untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditentukan.
Sebagai proses pembelajaran, maka spesifikasi kegiatan
KPM adalah bagian integral dari proses pendidikan yang
mempunyai ciri-ciri khusus yakni bernilai fundamental dan
perluasan filosofis, antara lain :
1. Keterpaduan unsur-unsur Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
2. Pendekatan interdisipliner dan komprehensif.
3. Lintas sektoral.
4. Berdimensi luas dan pragmatis.
5. Melibatkan peran masyarakat.1
Pelaksanaan aktivitas KPM yang diselenggarakan oleh
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) harus
memperhatikan dan memantau setiap program kerja yang harus
dilakukan oleh peserta KPM. Namun, saat pengawasan hal ini
hanya bisa dikerjakan oleh panitia LPPM dimasing-masing
kelompok minimal satu kali selama periode KPM. Dalam
penyusunan program kerja ayang akan dilaksanakan pada kurun
waktu 40 hari oleh mahasiswa KPM, mahasiswa wajib mengetahui
terlebih dahulu masalah dan potensi apa saja yang masih ada pada
lokasi mahasiswa melakukan pengabdian. Dalam keseharian warga
sekitar lokasi yang akan dilakukan pengabdian tidak hanya
sanggup mengandalkan teori saja, namun perlu dilakukannya
tindakan dan aktivitas pada bentuk nyata.
Agar masyarakat sekitar mampu memahami dan dapat
mengaplikasikan apa saja yang kita kerjakan selama penagbdian,
dalam kehidupan sehari-hari mereka perlu melaksanakan program
kerja maupun kegiatan baru yang kita ciptakan tidak hanya
dilakukan sekali atau dua kali saja. Tetapi, mampu di lanjutkan dan

1
Aguswan Kh. Umam, Ahmad Zumaro, dkk, “Pedoman KPM (Kuliah
Pengabdian Masyarakat IAIN Metro Periode I Tahun 2022”. h. 1

1
diteruskan oleh masyarakat, anak-anak mereka maupun keturunan
mereka.2
Kuliah pengabdian masyarakat merupakan kegiatan yang
dilakukan secara individu mapun secara bersama-sama. Secara
umum tujuan diadakan adanya kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat adalah untuk memberikan kontribusi dalam menolong
keinginan warga sekitar serta memecahkan permasalahan yang ada
agar mampu mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan akhirnya
warga bisa hidup dengan nyaman.
Melalui kegiatan ini diharapkan perserta KPM dapat
berkontribusi dengan warga dan mampu mengenal lingkungan
secara jelas dengan seluruh problem yang perserta temui.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang ada maka kegiatan
(KPM) ini sangat penting untuk dilaksanakan dalam jenjang
perguruan tinggi.3
Institut Agama Islam Negeri Metro (IAIN) merupakan
salah satu lembaga perguruan tinggi yang berada dibawah naungan
Kementrian Agama yang akan melaksanakan program kegiatan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Dalam pengabdian
masyarakat yang diselenggarakan oleh IAIN Metro dibagi dalam
beberapa kelompok yang ditempatkan di 2 Kabupaten yaitu
Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Pesawaran. Kelurahan
Banyumas Kecamatan Banyumas menjadi salah satu tempat yang
menjadi tempat fokus kami dalam melakukan pengabdian
masyarakat dan melakukan program kerja kami selama 40 hari.
Dalam menyusun program kerja yang akan dilakukan pada
saat ini mahasiswa/i KPM harus mengetahui permasalahan yang
sedang dihadapi oleh masyarakat setempat serta berpotensi apa
yang sedang dikembangkan di daerah tersebut. Dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada, mahasiswa/i diharapkan
dapat meningkatkan kompetensi hard skill dan soft skill yang
dimiliki agar menjadi sarjana yang berkompetensi tinggi serta
memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah sosial
dimasyarakat. Melalui program KPM diharapkan mampu

2
Djono, “Implementasi Adaptasi Baru melakui KKN UNS di Era Covid 19”
DEDIKASI: Community Service Reorts 2, No. 2 (2020)
3
Dedi Wahyudi, Nasrul Hakim, dan Ahmad Rofii, “Pemberdayaan Masyarakat
di Desa Ceringin Asri dalam Mengembangkan Potensi Desa,”Dedikasi: Jurnal
Pengabdian Masyarakat 2, No. 1 : 20-35

2
meningkatakan kemampuan dan pengetahuan tentang kehidupan
bermasyarakat yang sebenarnya.
Kelompok kami telah melakukan kuliah pengabdian
masyarakat (KPM) di Kelurahan Banyumas, Kecamatan
Banyumas, Kabupaten Pringsewu. Kelurahan Banyumas
merupakan salah satu wilayah yang tidak memiliki ciri khas. Mata
pencariaan sebagian besar penduduk setempat adalah dengan
berdagang dan pertanian. Masyarakat membuka usaha berdagang
di berbagai tempat seperti di pasar, di pinggir jalan trotoar, di depan
rumah ataupun dengan berkeliling kompleks. Sedangkan,
masyarakat yang menjadi pertanian banyak yang menghabisan
waktu di persawahan dan perkebunan.
Rata-rata penduduk setempat memiliki ijazah SMA dan
Diploma. Kesadaran akan pendidikan dapat dibilang sangat baik di
kelurahan ini, akan tetapi untuk memikirkan kemajuan bersama
mereka masih belum maksimal. Mengapa demikian? Karena
sebagian penduduk merupakan pendatang dari berbagai macam
daerah. Masalah ini merupakan problem yang dimiliki oleh
kelurahan Banyumas.
Kebanyakan penduduk di keluarah Banyumas masih
memikirkan diri sendiri atau kepentingan pribadi walaupun
sebagian dari penduduk menjalankan kegiatan secara bersama
tetapi tidak secara gotong royong. Dari beberapa ulasan diatas
dapat disimpulkan bahwa SDM (Sumber Daya Manusia)
masyrakat Kelurahan Banyumas masih memiliki potensi untuk
dikembangkan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang
lebih baik.

B. Kondisi Umum Lokasi KPM


Kelurahan Banyumas merupakan wilayah yang ada di
tengah perkotaan. Keadaan ini yang membuat warga di Banyumas
menjadi masyarakat modern. Keadaan yang modern membuat
masyarakat terlalu fokus pada perkembangan dan kesejahteraan
individu, sehingga tidak banyak kegiatan masyarakat yang sifatnya
gotong royong, ini membuat beberapa program terkhususnya dari
pemerintah dalam hal kemasyarakatkan tidak berjalan sesuai
tupoksinya. Ini membuat kami kesulitan untuk mengidentifikasi
program yang sesuai untuk kelurahan Banyumas.

3
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kelurahan Banyumas

C. Permasalahan
1. Bidang Wajib
Adab sopan santun terhadap orang tua merupakan
berperilaku sopan santun dan baik budi perketi kepada orang
tua.Baik itu dalam perkataan ataupun perbuatan kita sehari-
hari. Islam sebagai agama yang sempurna tentu saja memiliki
aturan-aturan umum tentang bagaimana akhlak atau sikap
seorang anak terhadap orang tua masing-masing.Perintah untuk
bersikap sopan santun ,dan berakhlak mulia terhadap orang tua
tentu saja banyak di temui di Al-Quran dan Hadist.

2. Bidang Penunjang
Toleransi beragama merupakan sikpa saling
menghormati dan menghargai antar penganut agama
lain,seperti:Tidak memaksakan orang lain untuk menganut
agama mereka;Tidak mencela/menghina agama lain dengan
alasan apapun.Faktor-faktor yang mempengaruhi toleransi
yaitu :
1. Adanya sikap saling menghargai dan mengormati
anatara penduduk agama.
2. Tidak meremehkan agama lain.
3. Menciptakan persatuan dan kesatuan umat
beragama.

D. Fokus dan Perioritas Program

4
Berdasarkan fokus program permasalahan terdiri dari
bidang wajib dan bidang penunjang. Adapun rincian program kerja
individu Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) kelurahan
Hadimulyo Barat adalah sebagai berikut :

Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan


Bidang Wajib Mengadakan Sosialisasi Edukasi
Pencegahan Bullying Di SD N 1
Banyumas
Bidang Penunjang Membuat Pojok Baca di Kelas VI
SD N 1 Banyumas dan Membuat
KELFAL (Kelompok Hafalan) Di
TPA Taman Santri Mardhotillah
Tabel 1.1 Prioritas Program dan Kegiatan
E. Sasaran dan Target
Dalam hal ini tugas mahasiswa dalam perguruan tinggi
adalah pengabdian diri dalam suatu masyarakat dengan
semaksimal mungkin.4 Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini
dengan menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dibangku
perkuliahan yang demikian dilaksanakan dalam dunia
kemasyarakatan melalui kegiatan (KPM). Setiap program kegiatan
KPM memiliki sasaran dan target pencapaian secara kualitatif
maupun kuantitatif sebagai berikut :

Program Kerja Sasaran Target


Mengadakan Anak-anak Guna memberikan
Sosialisasi Edukasi Sekolah Di SD N pemahaman
Pencegahan 1 Banyumas terhadap siswa
Bullying Di SD N
tentang
1 Banyumas
pentingnya tolong
monolong
menghargai
sesama serta
menghindari

4
Tryas Wardani Nurwan dan Helmi Hasan, “Keberhasilan PKH ditinjau dalam
kaitannya dengan keterampilan pendamping dan partisipasi KPM: Studi di Sijunjung
Sumatera Barat,” Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial 10, no. 1
(2020): 1–12.

5
perilaku bullying
yang berdampak
negativ bagi
semua orang.

Membuat Pojok Peserta Didik SD Menumbuhkan


Baca di Kelas VI N 1 Banyumas jiwa Cindekiawan
SD N 1 Banyumas dan Santriwan pada anak dan
dan Membuat Santriwati di TPA dapat merangsang
KELFAL Taman Santri siswa untuk gemar
(Kelompok Mardhotillah membaca dan
Hafalan) Di TPA Banyumas mempunyai daya
Taman Santri fikir yang baik
Mardhotillah dan menyadarkan
siswa bahwa Buku
adalah jendela
dunia.
Serta Membuat
KELFAL agar
santriwan dan
santriwati bisa
menghafal dengan
mudah.
Tabel 1.2 Sasaran dan Target

F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Hari Waktu
Mengadakan 23 July 2022 09:30-10:00
Sosialisasi Edukasi Bertepatan
Pencegahan dengan Hari Anak
Bullying Di SD N Nasional
1 Banyumas
Membuat Pojok Membuat Pojok 10:00-11:30
Baca di Kelas 2VI Baca Pada Dan 18:30-
SD N 1 Banyumas Tanggal 2 19:30
dan Membuat Agustus 2022
KELFAL Dan KELFAL
(Kelompok Setiap Hari
Hafalan) Di TPA

6
Taman Santri
Mardhotillah.
Tabel 1.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

G. Pendanaan
Program Kerja Anggaran Sumber Dana
Mengadakan Snack Hadiah Dana Pribadi
Sosialisasi Edukasi Rp. 65 ribu
Pencegahan
Bullying Di SD N 1
Banyumas
Membuat Pojok Hadiah Dana Pribadi
Baca di Kelas VI Rp. 85 ribu
SD N 1 Banyumas
dan Membuat
KELFAL
(Kelompok
Hafalan) Di TPA
Taman Santri
Mardhotillah.
Tabel 1.4 Pendanaan

H. Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan berupa penjelasan tentang
kerangka laporan yang dibuat. Dimulai dari prolog hingga epilog.
Penulisan laporan akhir individu ini terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:
BAB I adalah Pendahuluan. Pada bab ini menjelaskan
Dasar Pemikiran, kondisi umum lokasi KPM, permasalahan yang
menjadi dasar pembuatan program, fokus dan prioritas program,
sasaran dan target, jadwal pelaksanaan program, pendanaan, dan
sistematikan penyusunan.
BAB II adalah Metode Pelaksanaan Program. Pada bab ini
menjelaskan metode pengabdian dan pemberdayaan masyarakat
dan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat.
BAB III adalah Kondisi Lokasi KPM. Pada bab ini
menjelaskan mengenai sejarah singkat lokasi KPM, letak
geografis, struktur penduduk, serta sarana dan prasarana.
BAB IV adalah Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan.
Dalam babi ini menguraikan mengenai kerangka pemecahan

7
masalah, bentuk dan hasil kegiatan pengabdian, bentuk dan hasil
kegiatan pemberdayaan, serta faktor-faktor pendukung dan
penghambat pencapaian hasil.
BAB V adalah Kesimpulan dan Rekomendasi. Bab iniberisi
kesimpulan dari laporan yang telah dibuat beserta rekomendasi.
Pada bagian Epilog terdiri daro kesan masyarakat atas
pelaksanaan KPM dan penggalan cerita inspiratif KPM. Daftar
pustaka, biografi singkat, dan lampiran-lampiran.

8
BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PAR,


ABCD, Metode Intervensi Sosial, atau Metode Lainnya)
Participatory Action Reseacrh (PAR) merupakan suatu
penelitian yang berbasis tidak hanya mengedepankan tujuan dari
suatu institusi atau tujuan yang dimiliki oleh seorang peneliti. Akan
tetapi PAR adalah suatu penelitian yang mulai diterapkan di
kalangan peneliti karena penelitian berbasis PAR tidak hanya
mementingkan hasil keilmuan, akan tetapi juga menitik beratkan
pada perubahan dan pemberdayaan masyarakat secara partisipatif.
Metode PAR merupakan metode yang menuntut seorang peneliti
untuk lebih kritis dalam menanggapi data yang didapatkan
dilapangan.5
Pandangan lain dikemukakan Mansour Fakih, yang
mengatakan bahwa “Participatory Action Research adalah
kombinasi penelitian sosial, kerja pendidikan, dan aksi politik
menggunakan konsep penelitian partisipatif dalam konteks
metodologi materialis historis, yang didefiniskan oleh Kasam
sebagai penelitian yang disusun malalui interaksi demokratis antar
peneliti dan kelas rakyat yang tertindas.”6
Yang mendasari dilakukannya PAR adalah kebutuhan kita
untuk mendapatkan perubahan yang diinginkan.7Dari model KPM
yang dilakukan sekarang ini adalah KPM berbasis PAR
(Participatory Action Research). Model KPM ini memiliki
variabel kunci yaitu participatory, action, dan research.
Sedangkan dalam metodelogi kerja PAR, ketiga variabel tersebut
dirumuskan sebagai berikut :
1. Research atau penelitian, tahap ini merupakan penelitian
tentang permasalahan yang dihadapi masyarakat,
permasalahan tersebut dipahami sedemikian mendalan dan
mendetail sehingga masalah tersebut bisa diketahui dengan
jelas penyebab dan akibatnya.

5
P. Reason,. and H. Bradbury, “The Sage Handbook of Action Research:
Participative Inquiry and Practice.” (California: Sage. 2008), h.1
6
Mansour Fakir, “Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial”
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 28
7
Agus Afandi, dkk “Modul Participatory Action Research (PAR)” (IAIN Sunan
Ampel Surabaya: Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) 2013, h. 41

9
2. Action atau aksi, setetlah mengetahui masalah-masalah
tersebut secara mendalam dan mendetail, barulah masuk dalam
langkah yang kedua yaitu pencarian alternative untuk
memecahkan masalah tersebut yang kemudian diterjemahkan
dalam beberapa item dalam program kerja yang akan
dilaksanakan.
3. Participatory, kedua item diatas dilaksanakan secara
pertisipasi artinya dengan melibatkan seluruh komponen
masyarkat dalam melakukan identifikasi masalah serta teknik
untuk mencari solusi secara bersama-sama pula bukan saja
sebagai penonton atau gaya bos yang hanya bisa memerintah
tetatpi tidak bisa bekerja (talk less do more).
Dari ketiga prinsip KPM PAR, mahasiswa bersama-sama
dengan masyarakat melakukan identifikasi masalah perencanaan
dan aksi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang merekan
hadapi. Di samping itu, nuansa penelitian serta kritik yang
konstruktif terhadap kondisi masyarakat tersebut menjadi tugas
independen mahasiswa sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban atas keterlibatan mereka atas proses
perubahan yang dilakukan bersama masyarakat.
Strategi Participationary Action Reserch (PAR) peneliti
sebagai fasilitator masyarakat pada dasarnya berperan dalam
pengembangan pembelajaran masyarakat lokal untuk membangun
tingkat kemandirian dalam menyelesaikan masalah yang mereka
hadapi. Bersamaan dengan itu, membangun kesadaran kritis
masyarakat terhadap berbagai format ekonomi politik yang
berlangsung secara mapan dibarengi dengan memperkuat
kemampuan masyarakat untuk berdialog sehingga memiliki
bargaining position yang kuat dengan kekuatan lain. Maka,
diperlukan strategi-strategi sebagai berikut:
1. Memulai dengan tindakan mikro yang memiliki konteks
makro/global.
2. Mengembangkan penguasaan dan pengetahuan teknis di
masyarakat.
3. Membangun kembali kelembagaan masyarakat.
4. Pengembangan kesadaran masyarakat melalui pendidikan
yang transformatif.
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menentukan
penguasaan dan pengelolaan serta kontrol terhadap sumber
daya alam dan manusia (terutama sumber daya ekonomi).

10
6. Pengembangan sektor ekonomi strategis sesuai dengan kondisi
lokal (daerah).
7. Mengembangkan pendekatan kewilayahan/kawasan yang
lebih menekankan pada kesamaan dan perbedaan potensi yang
dimiliki.
8. Membangun jaringan ekonomi strategis yang berfungsi untuk
mengembangkan kerjasama dalam mengatasi keterbatasan-
keterbatasan baik dalam bidang produksi, pemasaran,
teknologi, dan permodalan.8

B. Pedekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat


Berdasarkan kondisi yang ada di masyarakat maka saya
memilih metode PAR (Participatory Action Research) untuk
diterapkan di Banyumas sebagai metode pendekatan
pemberdayaan masyarakat. PAR adalah metode riset yang
dilaksanakan secara partisipatif di antara warga masyarakat dalam
suatu komunitas atas bawah yang semangatnya untuk mendorong
terjadinya aksi-aksi transformatif melakukan pembebasan
masyarakat dari belenggu ideologi dan relasi kekuasan (perubahan
kondisi hidup yang lebih baik). 9 Dengan demikian, sesuai
istilahnya PAR memiliki tiga pilar utama, yakni metodologi riset,
dimensi aksi, dan dimensi partisipasi. Artinya, PAR dilaksanakan
dengan mengacu metodologi riset tertentu, harus bertujuan untuk
mendorong aksi transformatif, dan harus melibatkan sebanyak
mungkin masyarakat warga atau anggota komunitas sebagai
pelaksana PAR-nya sendiri.10
PAR merupakan kegiatan riset yang berbeda dengan
metode penelitian ilmiah lainnya yang biasa dilakukan oleh para
akademisi, lembaga survey, dll. Di dalam metode penelitian ilmiah
pada umumnya seorang researcher menjadikan suatu kelompok
masyarakat hanya sebagai objek yang diteliti untuk mendapatkan
suatu inti permasalahan tanpa memberikan perubahan
(transformasi) nilai di dalam suatu masyarakat tersebut.

8
Ahmad Mahmudi, Kuliah Pengantar Tentang Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat, h.10
9
Aning, “Implementasi PAR Dalam Pendidikan Agama Islam ,” Jurnal
Paradigma Institut 1, no. 1 (2015): 15.
10
Hasan, “Action Reserch: Desain Penelitin Integratif Untuk
Mengatasi Permasalahan Masyarakat,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis 4178, no.
8 (2009).

11
1. Proses Perkenalan dengan Masyarakat
Sebagian orang luar yang kemudian datang kesuatu
daerah dengan tujuan untuk melakukan perubahan terhadap
pola kehidupan masyarakat di daerah tersebut maka seharusnya
kita terlebih dahulu memperkenalkan siapa kita, apa maksud
dan tujuan kita serta dari mana kita datang. Hal itulah yang
dilakukan oleh peserta KPM yang ada di Banyumas.
Perkenalan tersebut penting dilakukan agar kedatangan kita
bisa diterima dan juga mendapat dukungan dari masyarakat
setempat.
2. Tokoh Masyarakat
Setelah melakukan pertemuan dengan pihak desa,
terutama dengan Bapak Wasino pada hari sebelumnya sesuai
saran dari beliau agar kami bertemu dengan tokoh masyarakat
yang ada di Banyumas. Kami banyak memperkenalkan maksud
dan tujuan kami melaksanakan kegiatan KPM kepada beliau
dan semua tokoh-tokoh tersebut merespon positif kedatangan
kami.
3. Tokoh Pemuda
Selaku tokoh pemuda yang ada di tatanan wilayah
kelurahan, yang tentunya sangat berperan dalam kemajuan dan
perkembangan kelurahannya sendiri. Selain itu, mereka juga
merupakan penyambung lidah dari tokoh-tokoh tua
(masyarakat). Maka dari itu kami melakukan perkenalan
sekaligus observasi kepada rekan-rekan pemuda yang ada di
Banyumas.
4. Masyarakat
Setelah melakukan perkenalan dengan beberapa tokoh
di Banyumas, barulah kami memperkenalkan diri baik secara
formal dan nonformal dengan masyarakat. Perkenalan awal
dengan masyarkat ini kami lakukan melalui forum-forum
silaturrahmi, posyandu, pengajian rutin, TPA, PAUD, dan
Jum’at Berkah.
Disamping perkenalan tersebut, kami juga melakukan
perkenalan dengan masyarakat secara personil seperti di posko
warga ataupun tempat-tempat lainnya. Usaha ini dilakukan
dengan tujuan menambah kedekatan kami dengan masyarakat
serta komunikasi dengan masyarakat berjalan dengan lancar.

12
BAB III
KONDISI LOKASI KPM

A. Sejarah Singkat Lokasi KPM


Banyumas adalah sebuah kecamatan di Kabupaten
Pringsewu, Lampung, Indonesia. Kecamatan Banyumas
merupakan salah satu Kecamatan maju di Kabupaten Pringsewu.
Kota Baanyumas masuk dalam klasifikasi kota kecil dengan
jumlah penduduk sebesar 3.217 Jiwa. Banyumas merupakan
pemekaran dari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.
Jumlah Penduduk Laki- Laki 1602 jiwa, jumlah perempuan
1615 jiwa, jumlah kepala keluarga 913 jiwa. Tingkat ekonomi
penduduk Banyumas prasejahtera 512 jiwa, keluarga sejahtera 401
jiwa. Mata pencaharian, petani 300 orang, buruh 200 orang,
pegawai swasta 24 orang, pegawai negeri 30 orang, pengrajin 31
orang, pedagang 81 orang, peternak 26 orang, montir 20 orang,
perawat 7 orang, bidan 1 orang.
Kelurahan Banyumas berdiri mulai tahun 1950-an. Dibuka
oleh beberapa warga dengan tujuan untuk perumahan perkebunan
dan pertanian. Kelurahan Banyumas sejak tahun 1950 telah terjadi
peralihan Kepala Kelurahan diantaranya :

1. BAPAK KRAMA SENTANA


2. BAPAK Hi. TAKRIP
3. BAPAK MUHAMMAD USUP
4. BAPAK MUHASIN
5. BAPAK DAHLAN
6. BAPAK SUTANJI
7. BAPAK MUSHO’IM LATIEF
8. BAPAK JAIMAN SUPARJO
9. BAPAK SANTOSO HANDAYANI
10. BAPAK NUR WAHID
11. BAPAK WASINO

Adapun yang menjadi Visi dan Misi Kelurahan Banyumas


adalah :
- Menciptakan sistem Pemerintahan Kelurahan yang baik
dan Demokrasi
- Meningkatkan pembangunan Kelurahan dalam bidang
pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, penataan ruang

13
Kelurahan, bidang kawasan pemukiman, bidang kehutanan,
bidang lingkungan hidup, bidang perhubungan, komunikasi
dan informatika, bidang energy dan sumber daya mineral
serta bidang pariwisata
- Meningkatkan pembinaan kemasyarakatan Kelurahan
Banyumas
- Meningkankan pemberdayaan Kelurahan Banyumas
- Memberikan bantuan dalam uapaya penaggulangan
bencana, keadaaan darurat dan mendesak di Kelurahan
Banyumas
.
B. Letak Geografis
Kelurahan Banyumas, Kecamatan Banyumas,Kabupaten
Pringsewu, kelurahan ini mempunyai luas wilayah sekitar . Batas
wilayah ± 311 Hektar.Dengan kelurahan-kelurahan di sekitarnya,
sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Kelurahan
Banyuwangi
2. Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Kelurahan
Sriwungu.
3. Sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kelurahan Giri
Tunggal dan Sinar Mulya .
4. Sebelah Timur berbatasan langsung dengan Kelurahan Banyu
Urip.

C. Struktur Penduduk
Dengan total pednduduk 13,259 jiwa Kelurahan Banyumas
memiliki persebaran penduduk yang beragam. Dari keseluruhan
Kelurahan Banyumas menjadi salah satu kelurahan yang memiliki
kepadatan penduuduk yang sangat tinggi. Namun masih banyak
lahan kosong yang belum di tempati. Masyarakat yang dominan
dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta dan negeri juga
mempengaruhi persebaran dan interaksi yang terjadi.

D. Sarana dan Prasarana


Dengan total penduduk 3.217 jiwa Kelurahan Banyumas
memiliki persebaran penduduk yang beragam. Kelurahan
Banyumas memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai
untuk menunjang segala bentuk kegiatan masyarakatnya. Dengan
total 5 lembaga pendidikan dari tingkat dasar sampai menengah

14
atas, gedung pemerintaan kelurahan yang juga berada cukup
strategis untuk masyarakat menjangkaunya.

No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan


1. Panjang Jalan Aspal 6 Km
2. Pajang Jalan Tanah 5 Km
3. Jalan Aspal Kondisi Rusak 5 Km
4 Jalan Lingkungan Onderlah 1.5 Km
5. Jalan Lingkungan Lapen 1.5 Km
6. Jalan Tanah Kondisi Rusak 3 Km
7. Puskesmas Pembantu 0 Unit
8. Klinik Praktik 1 Unit
0. Tempat Praktik Bidan 0 Unit
10. Posyandu 7 Unit
11. Masjid 4 Unit
12. Mushola 8 Unit
13. Pondok Pesantren 1 Unit
14. Pura 1 Unit
Tabel 1.5 Sarana dan Prasarana

15
BAB IV
HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Dalam mempermudah memecahkan masalah satu persatu
permasalahan disuatu Desa dapat dilakukan dengan menggunakan
metode analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities and
Thareats). Analisis SWOT merupakan suatu upaya untuk
mengenal kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
menentukan suatu pekerjaan.
Menurut Fredi Rangkuti analisis SWOT adalah identifikasi
dari beberapa faktor secara sistematis untuk menentukan strategi
suatu usaha. Analisis SWOT terdiri dari beberapa faktor-fakor
yakni, kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang
(Opportunities) dan ancaman (Thareats).11
Metode analisi SWOT merupakan salah satu metode praktis yang
digunakan untuk mencari tahu kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman. Dalam satu permasalahan mampu membentuk kekuatan
dan potensi yang sudah dimiliki. Kemudian dicari dimana
kelamahan dalam suatu objek sehingga menjadi suatu
permasalahan. Dalam upaya pemecahan masalah dilakukan
melalui kesempatan atau dukungan yang dimiliki serta hambatan
yang ada.12
Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan, di
Kelurahan Banyumas KPM IAIN Metro memiliki kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman bagi perkembangan Kelurahan
Banyumas. Berikut penjelasannya :
1) Kurangnya pemahaman ibu-ibu mengenai pemasaran
melalui Media Sosial.
2) Kurangnya pemanfaatan lahan perkarangan sebagai wadah
dalam menunjang kebutuhan keluarga melalui
pemberdayaan kelompok wanita tani.

11
Ratnawaty Marginingsih, “Analisis SWOT technology financial (fintech)
terhadap industri perbankan,” 2019, 2–4.
12
Zuhrotun Nisak, “Analisis SWOT untuk menentukan strategi kompetitif,” Jurnal
Ekbis 9, no. 2 (2013): 468–76.

16
2. Pemecahan Masalah
Setelah kita mengetahui masalah yang ada dilokasi,
selanjutnya kita mencari penyelesaian masalah serta solusinya,
antara lain :
1) Setelah melakukan penelitian mengenai pentingnya
pemahaman pemasaran melalui media sosial, perlu
dipahami bahwa media sosial merupakan alat komunikasi
paling utama di era modern saat ini. Oleh karena itu
pemasaran melalui media sosial sangat dianjurkan asal
jangan salah dalam menggunakannya yang dapat
menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
2) Di dalam pemberdayaan terkandung unsur pengakuan dan
penguatan posisi seseorang melalui penegasan hak dan
kewajibanyang dimiliki dalam seluruh tatanan kehidupan.
Upaya mengoptimalkan pemberdayaan perempuan dapat
ditempuh salah satu dengan mendampingi perempuan
untuk peningkatan potensi perempuan yang telah ada,
melalui usaha perkembangan produktif dan diversifikasi
hasil lokal secara berkelompok.

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian


Selama waktu perancangan progja, tidak banyak program
kerja yang akan saya laksanakan di Banyumas Kecamatan
Banyumas dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kondisi di
Kelurahan Banyumas. Saya hanya merencanakan beberapa
program kerja yang kemudian disesuaikan dengan keadaan yang
ada. Program kerja yang saya rencanakan selama kegiatan KPM
telah melalui proses observasi kebutuhan dan keadaan dengan
kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan. Adapun
kegiatan individu yang telah saya lakukan adalah sebagai berikut :
a. Uraian Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan,
problematika yang saya temukan dalam kegiatan KPM ini di
lingkup Desa Banyumas Kecamatan Banyumas sebagai
berikut :
1) Ditemukan adanya Tindakan dan Perilaku Bullying di
SD N 1 Banyumas
2) Di SD N 1 Banyumas Tenaga Pendidik dan Kepala
sekolah kurangnya ilmu serta wawasan tentang
pemanfaatan teknologi Informasi dan komunikasi

17
3) Kurangnya tenaga pengajar yang kompeten di beberapa
TPA yang terdapat di Desa Banyumas terutama pada
Mushola Baitul Jannah, TPA Dusun 4 dan TPA Taman
Santri Mardhotillah.
4) Kurangnya pemahaman anak-anak Desa Banyumas
terhadap baca dan tulis Al-Qur’an, serta kurangnya
pemahaman tentang ilmu tadjwid.
5) Kurangnya pemahaman anak-anak tentang tanda
Waqof dan Washol dalam membaca Al-Qur’an.
6) Kurangnya pengetahuan anak-anak Desa Banyumas,
terhadap hafalan tentang Agama Islam seperti nama-
nama Nabi, malaikat dan hafalan bacaan sholat.

b. Pemecahan Masalah
Dari pemaparan di atas mengenai masalah-masalah yang
di hadapi oleh mahasiswa KPM selama berada di lokasi KPM
adapun pemecahan dari masalah tersebut adalah:
1) Mengadakan Sosialisasi Edukasi Pencegahan Bullying
di SD N 1 Banyumas
2) Mengajarkan pemakaian aplikasi google meet kepada
kepala sekolah di SD N 1 Banyumas bahwasannya
aplikasi ini bermanfaat untuk menunjang kegiatan
pertemuan secara online (rapat).
3) Memberikan edukasi kepada anak-anak di TPA tentang
ilmu tadjwid Rata-rata anak-anak di TPA Desa
Banyumas, yang bertempat di TPA abah Shodiqin atau
dinamakan Taman Santri Mardhotillah kurang
memahami tentang ilmu tadjwid dan mempraktekkan
nya dalam membaca Al-Qur’an. Oleh sebab itu dengan
mengajarkan anak-anak di TPA tersebut tentang jenis-
jenis Tadjwid oleh mahasiswa KPM dapat menambah
pemahaman dan pengetahuan anak-anak Pekon
Banyumas akan pentingnya mengamalkan ajaran
tersebut dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar.
4) Mengembangkan kreativitas anak-anak guna
memahami dan menghafal tanda Waqaf dan Washol
serta cara bacanya dengan baik dan benar melalui
setoran halafan dan pertanyaan sebelum mengaji di
Desa Banyumas, tepatnya di TPA Taman Santri

18
Mardhotillah. Dengan demikian dapat diharapkan agar
anak-anak mampu memahami tanda Waqaf dan
Washol dan menghafalkan nya juga mengamalkannya
agar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
5) Untuk pengetahuan tentang Agama Islam yaitu dengan
Memberikan PR untuk menghafal dan Setoran ketika
akan mengaji dengan begitu anak-anak akan
mengetahui dan hafal akan Nama-nama Nabi, malaikat
serta benar dalam melaksanakan bacaan Ketika sholat .

2. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian


Selama masa perencanaan program kerja dalam Kuliah
Pengabdian Masyarakat (KPM), tidak banyak gambaran kegiatan
yang di persiapkan untuk dilaksakan di Desa Banyumas. Namun
setelah penerjunan mahasiswa mulai memilah dan memilih
program-program apa yang cocok dan memang dibutuhkan untuk
dilaksanakan di desa Banyumas. Sehingga terpilihlah program
kerja individual yang hal ini melalui pertimbangan serta pemikiran
yang dalam. Adapun kegiatan individu yang telah saya lakukan
adalah sebagai berikut :
a. Melakukan Sosialisasi Edukasi Pencegahan
Bullying di SD N 1 Banyumas yang bertepatan dengan hari anak
nasional 23 Juli 2022

Gambar 3.1 Foto ketika sosialiasi Edukasi Pencegahan


Bullying

19
Gambar 3.2 Membuat Pojok Baca dikelas VI SD N 1
Banyumas

Gambar 3.4 Memberikan pemahaman kepada Kepala


Sekolah tentang bagaimana pemanfaat an Teknologi
Informasi dan Komunikasi dan cara menggunakan aplikasi
Google Meet.

20
Gambar 3.5 Mengajar di TPA Taman Santri Mardhotillah
Banyumas
Saya merencanakan serta melaksanakan dalam kegiatan Kuliah
Pengabdian Masyarakat (KPM) telah melalui proses observasi
kondisi masyarakat Desa Banyumas dan disesuaikan dengan
kemampuan saya dalam melaksanakannya. Dan dengan
memanfaatkan kemampuan saya dalam Pembawa acara biasa
disebut sebagai MC berikut adalah kegiatan acara yang pernah saya
bawakan antara lain :

Gambar 3.5 Menjadi MC di Acara Rapat Anggaran Desa

21
Gambar 3.6 Menjadi MC di Acara Pengajian Rutinan di Dusun 4

Gambar 3.7 Menjadi MC di Acara Rapat Bersih Desa

Gambar 3.8 Menjadi MC di Acara Gebyar Muhararam

22
Gambar 3.9 Menjadi MC di Acara Santunan Anak Yatim dan
Pengajian Wali telu banten berserta rombongan Haji dan Umroh di
TPA Taman Santri Mardhotillah.

Gambar 3.10 Menjadi MC di Acara Suro Bersih Desa yang


diadakan Dipekon Banyumas.

Gambar 3.11 Menjadi Panitia di Kegiatan Bunda Paud Sepekon


Banyumas.

23
Gambar 3.12 Menjadi Panitia Gebyar Lomba Anak bersama BMT
Assyafiyah Banyumas.

3. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan


Mahasiswa hanya merencanakan sedikit kegiatan sebelum
keberangkatan Kuliah Pengabdian Masyarakat dan sisanya
disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan di Desa Banyumas saat
telah tiba di lokasi Kuliah Pengabdian Masyarakat. Program individu
yang penulis rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan Kuliah
Pengabdian Masyarakat telah melalui proses observasi kebutuhan
dan disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakannya. Adapun bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan
sebagai berikut:

a. Bentuk dari Kegiatan Berupa Pengembangan TPA


1) Aanak TPA Taman Santri Mardhotillah desa Banyumas
mengerti pentingnya mengetahui tentang ilmu Tadjwid,
faham tentang tanda Waqaf dan Washol dan hafal Nama-
nama Nabi dan Malaikat menggunakan metode bernyanyi
lagu Balonku Ada 5.
b. Bentuk Dari Kegiatan Berupa Bimbingan Belajar
Memberikan edukasi kepada anak-anak tentang cara
membaca Al-Quran dengan baik dan benar menggunakan
hukum Tadjwid serta memberikan pengajaran tentang bagimana
cara menggunakan tanda Waqaf dan Washol ketika membaca
Al-Qur’an.

4. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Hasil


Seluruh Program Individu yang telah disusun dapat
dilaksanakan dengan baik. Namun hal tersebut tidak terlepas dari
24
faktor pendukung dan penghambat Kuliah Pengabdian Masyarakat
(KPM) di desa Banyumas. Berikut ini adalah faktor-faktor yang
dimaksud:

a. Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung pelaksanaan program, yaitu:
1) Mahasiswa mendapatkan respon yang baik dari
Aparatur desa Banyumas, Sekdes desa Banyumas dan
juga dengan warga masyarakat desa Banyumas.
2) Mahasiswa juga mendapatkan banyak masukan dari
masyarakat perihal kegiatan apa yang semestinya
dilakukan selama 40 hari pengabdian.
3) Adanya antusiasme dari anak-anak dari berbagai umur
terhadap keberadaan mahasiswa KPM di desa
Banyumas yang sekaligus sangat mempengaruhi
kelancaran kegiatan pengabdian yang diadakan di Desa
Banyumas.
4) Kesiapan dan kematangan program kerja individual
yang dilakukan juga menjadi salah satu faktor
pendukung dalam melaksanakan KPM.
5) Fasilitas yang telah disediakan di posko yang cukup
memadai dan membantu.
b. Faktor Penghambat
Dalam melakukan kegiatan selain mendapatkan faktor
pendukung, juga mempunyai hambatan selama 40 hari
mengabdikepada masyarakat Desa Banyumas yang telah
terperinci sebagai berikut:
1) Harapan yang besar dari masyarakat desa Banyumas
kepada mahasiswa KPM IAIN Metro yang
menyebabkan banyak hal yang belum bisa terpenuhi
dan terealisasikan dengan baik.
2) Dalam melaksanakan kegiatan, dana sangat
berpengaruh dalam kelancaran kegiatan tersebut
sehingga dengan terbatasnya dana yang dimiliki
mengakibakan kegiatan yang dilaksanakan
mendapatkan hambatan.
3) Kurangnya minat anak-anak dalam menghafal
4) Berdasarkan faktor-faktor tersebut, baik faktor
pendukung maupun penghambat, diharapkan seluruh
program dapat terus berjalan seiring dengan

25
manfaatnya yang diharapkan dapat selalu dirasakan
oleh masyarakat.

BAB V
KESIMPILAN DAN REKOMENDASI

26
A. Kesimpulan
Alhamdulillahirabbilalamin, dengan ditulisnya kesimpulan
ini maka menandakan bahwa pelaksanaan Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) Periode II IAIN Metro di Kelurahan
Banyumas, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu dimulai
dari tanggal 20 Juli s/d 30 Agustus 2022 telah terselesaikan.
Alhamdulillah, semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan
kegiatan KPM ini memberikan dampak positif terhadap
masyarakat dan semua mahasiswa sebagai pelaksana di mana
keduanya ada hubungan timbal balik.
Meskipun tentunya banyak kendala dalam proses KPM ini,
baik dalam tahap persiapan, pelaksanaan serta laporan. Namun, hal
tersebut yang justru harus disyukuri sebab dapat meningkatkan
kapabilitas dari masing-masing anggota KPM Kelurahan
Banyumas dan pada akhirnya kegiatan KPM ini dapat
menyelesaikan beberapa masalah yang telah diidentifikasi.

B. Rekomendasi
Untuk pelaksanaan KPM periode selanjutnya, harapan
untuk panitia ialah dapat memberikan bekal serta arahan yang
dapat membantu dan mempermudah para peserta KPM dalam
menjalankan seluruh kegiatannya nanti.

Epilog

A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KPM


Bapak Wasino (Lurah Banyumas)
Merasa senang dengan kehadiran Mahasiswa KPM IAIN Metro Banyumas
ini. Alhamdulilah selama 40 hari disini kami masyarakat Banyumas
merasa senang dan terbantu dengan kegiatan-kegiatan seperti gotong
royong dan adanya bimble belajar yang diadakan di Posko KPM kelompok
II Desa Banyumas , terkhusus ucapan terimakasih dari Kepala Sekolah SD
N 1 Banyumas kepada Anak-anak KPM karena telah membantu kegiatan
akreditasi sekolah dan membantu mengajari bagaimana cara
menggunakan google meet.

B. Penggalan Kisah Inspiratif KPM

27
“Niat, Ikhlas dan Sabar”

Oleh: Nana Fitriana

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) atau orang-orang lebih


mengenalnya dengan istilah KKN. KPM itu sendiri merupakan
implementasi dari salah satu amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu pengabdian kepada masyarakat serta implementasi dari ilmu
pengetahuan yang didapatkan selama berada di bangku kuliah. Dengan
Mengangkat Tema Sosio Eco Tecno Preneurship.

Bukan hanya sebagai salah satu amanat Tri Dharma Perguruan


Tinggi yang memang wajib dilaksanakan, KPM juga menjadikan kita
untuk memperluas pengetahuan serta pengalaman. Tak jarang sekali
banyak cerita terdengar di mana-mana bahwasannya KPM adalah
cerita indah yang tak mungkin terjadi dua kali selama hidup. Meskipun
di dalamnya terdapat cerita baik ataupun cerita buruk. Tetap saja
“KPM adalah momen dari segala momen yang tak mungkin
dilupakan”.

Saya Nana Fitriana Mahasiswa Program Studi Pendidikan


Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung. Saya
beserta 17 mahasiswa lainnya ditempatkan di Desa Banyumas
Kecamatan Pringsewu. Kebetulan saya menjadi Sekretaris
dikelompok II Desa Banyumas ini, saya ingin berkisah tentang
pengalaman saya mengikuti Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM
Periode II Th.2022).
Awal mulanya saya dan perwakilan tim KPM
melaksanakan survei tempat terlebih dahulu berangkat jam 07:30
pagi pulang jam 12:30 malam hari, setiba nya dibanyumas siang
hari kami datang kerumah Lurah Desa Banyumas dikarenakan
kepala Pekon/Desa sedang sibuk jadi harus menunggu sampai
beliau pulang kerumah. Kami menunggu didalam mobil sampai
larut malam. Tibalah pukul 19:45 beliau pun pulang dan kami
bergegas untuk turun dari mobil. Setelah Meminta izin dan
berbincang dengan beliau Alhamdulillah kami diberi izin untuk
melaksanakan KPM di Desa Banyumas Selama 40 Hari, setelah
diberi izin kami diantar oleh Lurah /kepala pekon untuk mencari
28
tempat singgah selama 40 hari. Rumah yang pertama tidak cocok
dan lanjut mencari, dan akhirnya menemukan rumah singgah yang
ada penghuni atau yang punya bernama ibu Suprihatin (mami
supri) kami berbincang sampai jam 21:20 setelah deal kami izin
pulang, namum pemilik rumah tidak memperbolehkan untuk
pulang karena sudah terlalut larut malam dan bisa membahayakan
jika terjadi hal yang tidak diingin kan, kami berfikir panjang..
namun teman kami fajar yakin kami pun melanjutkan perjalanan
untuk pulang kekost an. Dengan bermodal Maps Alhamdulillah
kami tiba di Metro Pukul 12:30 malam . Moment ini kisah ini
sangat mengajarkan saya dan teman perwakilan survei bagaimana
untuk mencapai tujuan harus melewati jalan yang tidak mulus,
harus dengan berbekal niat, usaha, rasa ikhlas dan sabar. Karena
kembali ke Niat Baik Allah pasti akan melancarkan semua
usahanya asal tidak berhenti dan menyerah.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Afandi, dkk “Modul Participatory Action Research (PAR)” (IAIN


Sunan Ampel Surabaya: Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM)
2013.
Aguswan Kh. Umam, Ahmad Zumaro, dkk, “Pedoman KPM (Kuliah
Pengabdian Masyarakat IAIN Metro Periode I Tahun 2022”.
Ahmad Mahmudi, Kuliah Pengantar Tentang Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat.
Aning, “Implementasi PAR Dalam Pendidikan Agama Islam,” Jurnal
Paradigma Institut 1, no. 1 (2015).
Dedi Wahyudi, Nasrul Hakim, dan Ahmad Rofii, “Pemberdayaan
Masyarakat di Desa Ceringin Asri dalam Mengembangkan Potensi
Desa,”Dedikasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2, No. 1.
Djono, “Implementasi Adaptasi Baru melakui KKN UNS di Era Covid 19”
DEDIKASI: Community Service Reorts 2, No. 2 (2020)

29
Hasan, “Action Reserch: Desain Penelitin Integratif Untuk Mengatasi
Permasalahan Masyarakat,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis 4178, no. 8
(2009).
Mansour Fakir, “Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi Sosial”
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).
P. Reason,. and H. Bradbury, “The Sage Handbook of Action Research:
Participative Inquiry and Practice.” (California: Sage. 2008).
Ratnawaty Marginingsih, “Analisis SWOT technology financial (fintech) terhadap
industri perbankan,” 2019.
Tryas Wardani Nurwan dan Helmi Hasan, “Keberhasilan PKH ditinjau
dalam kaitannya dengan keterampilan pendamping dan partisipasi
KPM: Studi di Sijunjung Sumatera Barat,” Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial 10, no. 1 (2020).
Zuhrotun Nisak, “Analisis SWOT untuk menentukan strategi kompetitif,” Jurnal Ekbis 9,
no. 2 (2013).

BIOGRAFI SINGKAT

30
Nana Fitriana

Lahir di Labuhan Ratu IV. Beragama islam ia menempuh


pendidikan di Strata 1 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro
Lampung dengan program study Pendidikan Agama Islam, Puteri
kedua dari dua bersaudara, ia merupakan puteri dari pasangan Bapak
Toeran dan Ibu Sumiyati yang lulusan dari TK Pertiwi kemudian
melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 01 Labuhan Ratu
5, lanjut menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 3 Way Jepara laju menempuh pendidikan di Sekolah Menegah
Akhir di SMK YPI Way Jepara dan sampai saat ini ia masih
menempuh pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Lampung.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

FOTO-FOTO KEGIATAN KPM MANDIRI DI DESA BANYUMAS

Gambar 3.1 Menjadi MC/Pembawa Acara Dalam Rapat Anggaran


Desa

31
Gambar 3.2 Kegiatan Mengajar di SD N 1 BANYUMAS

32
Gambar 3.3 Menjadi MC/Pembawa Acara Sekaligus PJ Lomba
Tahfidz kegiatan Lomba Gebyar Muhharam

33
Gambar 3.4 Menjadi MC Dalam Acara Santunan Anak yatim,
pengajian wali telu banten dan jama’ah haji di TPA Taman Santri
Mardhotillah

34
Gambar 3.5 Menjadi Panitia Lomba Di desa Sri Rahayu dalam
rangka memperingati 17 Agustus bersama seluruh Bunda PAUD se
kecamatan pringsewu.

35
Gambar 3.6 Menjadi Panitia Perlombaan dan Santunan Anak Yatim
yang diadakan oleh BMT Assyafiah Banyumas

36
37
Gambar 3.4 Mengadakan Lomba memperingati 17 agustus diposko
KPM IAIN Metro.

Gambar 3.5 Rapat Bersama Karang Taruna dan Aparatur Desa


“Membahas Futsal 17 Agustus”

38
Gambar 3.6 Menjadi MC dikegiatan SUROAN di Pekon Banyumas

Gambar 3.7 Kegiatan Senam Rutin Minggu pagi di BMC

39
40
Gambar 3.8 Kegiatan Posyandu di Pekon Banyumas

41
Gambar 3.9 Kegiatan Upacara 17 Agustus di lapangan Banyumas

42
Gambar 3.9 Mengadakan Lomba Futsal antar RT di lapangan
Banyumas

43

Anda mungkin juga menyukai