Bidang Penunjang
(Melakukan Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di
Pekon Tunggul Pawenang)
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
karena telah memberikan kelancaran dan kesehatan selama
melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Periode II
dengan basis pengabdian kepada masyarakat serta penyusunan
laporan ini dapat berjalan dengan lancar.
Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban dari
pelaksanaan KPM Peroide II yang telah berlangsung pada
tanggal 20 Juli s/d 30 Agustus 2022 di Pekon Tunggul Pawenang,
Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
iii
7. Ayah dan Ibu yang senantiasa mendo’akan dan memberikan
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas .
8. Ibu Warliah selaku pemilik posko selama kami tinggal
selama 40 hari.
9. Semua rekan - rekan seperjuangan Kuliah Pengabdian
Masyarakat KPM periode 2022 IAIN Metro yang penyusun
banggakan dan yang telah mendukung, memotivasi serta
menghibur penulis selama menjalankan kegiatan KPM.
Elsa Nanda
NPM. 1903021025
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................i
Halaman Pengesahan............................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................v
Daftar Tabel...........................................................................................
Daftar Gambar......................................................................................
Ringkasan Eksekutif.............................................................................ix
Prolog......................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. Dasar Pemikiran..........................................................................1
B. Kondisi Umum Lokasi KPM.......................................................4
C. Permasalahan...............................................................................5
D. Fokus dan Perioritas Program.....................................................6
E. Sasaran dan Target......................................................................7
F. Jadwal Pelaksanaan Program......................................................8
G. Pendanaan....................................................................................8
H. Sistematika Penyusunan..............................................................8
v
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...............................26
A. Kesimpulan..................................................................................26
B. Rekomendasi...............................................................................27
EPILOG............................................................................................. 31
A. Kesan Masyarakat atas Pelakasanaan KPM........................... 32
B. Penggakan Kisah Inspiratif KPM............................................ 32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BIOGRAFI SINGKAT.........................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
RINGKASAN EKSEKUTIF
ix
PROLOG
x
Selaku Dosen Pembimbing Lapangan, saya berharap
semoga Pekon Tunggul Pawenang bukan hanya sekedar tempat
untuk silaturahim antar anggota KPM, yang ujung-ujungnya
cuma mengejar secarik sertifikat bernilai, agar bisa dijadikan
persyaratan sidang skripsi kelak, melainkan hendaknya menjadi
ladang amaliah, ladang bakti mahasiswa/i IAIN Metro kepada
masyarakat disana dan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh
Nurhidayati, M.H
NIP. 1976110920122001
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro
merupakan salah satu institusi pendidikan yang berada
dibawah naungan Kementrian Agama yang berada di
Kota Metro, Lampung yang tentunya melakukan
pendidikan, pengajaran, penelitian ilmiah dan pengabdian
pada masyarakat yakni siap berpartisipasi aktif dalam
setiap proses pembangunan dan peningkatan sumber daya
manusia serta fasilitas penunjang dalam kehidupan
masyarakat yang diaktualisasikan dan dikemas dalam
sebuah program Kuliah Pengbdian Masyarakat (KPM).
Dalam Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh
IAIN Metro dibagi dalam beberapa kelompok yang
ditempatkan di 2 Kabupaten yang berada di Lampung
yaitu meliputi Kabupaten Pringsewu, dan Kabupaten
Pesawaran. Pekon Tunggul Pawenang Kecamatan
Adiluwih Kabupaten Pringsewu menjadi salah satu tempat
yang menjadi tempat fokus kami dalam melakukan
pengabdian masyarakat dan melakukan program kerja
kami selama 40 hari.
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan
suatu bentuk aktivitas perkulian kulikuler dengan desa
tertentu yang lebih bersifat praktis interdisipliner sebagi
salah satu langkah pendidikan keterampilan
bermasyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditentukan.
Sebagai proses pembelajaran, maka spesifikasi
kegiatan KPM adalah bagian integral dari proses
pendidikan yang mempunyai ciri-ciri khusus yakni
bernilai fundamental dan perluasan filosofis, antara lain :
1. Keterpaduan unsur-unsur Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
2. Pendekatan interdisipliner dan komprehensif.
3. Lintas sektoral.
4. Berdimensi luas dan pragmatis.
1
5. Melibatkan peran masyarakat.1
KPM priode II tahun 2022 ini bertema
Mewujudkan Socio-Eco-Techno-Preneurship dalam
Keberagamaan Berbasis Keislaman. KPM ini
dilaksanakan dengan pendekatan multidisiplin ilmu oleh
sekelompok mahasiswa dari beberapa Program Study.
Oleh karena itu, pelaksanaan KPM diawali dengan
Pembekalan Peserta KPM. Dan dilanjutkan dengan
Observasi Lokasi dalam bentuk obsevasi lapangan guna
melakukan pendataan dan pemetaan wilayah lokasi KPM.
Hal ini penting untuk merumuskan rencana kegiatan
sebagai alternatif pemecahan masalah, dan kemudian
dilakukan evaluasi program kegiatan mengukur kegiatan
untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan KPM.
Pelaksanaan aktivitas KPM yang diselenggarakan
oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) harus memperhatikan dan memantau setiap
program kerja yang harus dilakukan oleh peserta KPM.
Namun, saat pengawasan hal ini hanya bisa dikerjakan
oleh panitia LPPM dimasing-masing kelompok minimal
satu kali selama periode KPM. Dalam penyusunan
program kerja ayang akan dilaksanakan pada kurun waktu
40 hari oleh mahasiswa KPM, mahasiswa wajib
mengetahui terlebih dahulu masalah dan potensi apa saja
yang masih ada pada lokasi mahasiswa melakukan
pengabdian. Dalam keseharian warga sekitar lokasi yang
akan dilakukan pengabdian tidak hanya sanggup
mengandalkan teori saja, namun perlu dilakukannya
tindakan dan aktivitas pada bentuk nyata.
Agar masyarakat sekitar mampu memahami dan
dapat mengaplikasikan apa saja yang kita kerjakan selama
penagbdian, dalam kehidupan sehari-hari mereka perlu
melaksanakan program kerja maupun kegiatan baru yang
kita ciptakan tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali
saja. Tetapi, mampu di lanjutkan dan diteruskan oleh
masyaraka, anak-anak mereka maupun keturunan
mereka.2
1
Aguswan Kh. Umam, Ahmad Zumaro, dkk, “Pedoman KPM
(Kuliah Pengabdian Masyarakat IAIN Metro Periode I Tahun 2022”. h. 1
2
Kuliah pengabdian masyarakat merupakan
kegiatan yang dilakukan secara individu mapun secara
kelompok, diadakannya kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat adalah untuk memberikan kontribusi dalam
menolong keinginan warga sekitar serta memecahkan
permasalahan yang ada agar mampu mewujudkan
masyarakat yang sejahtera dan akhirnya warga bisa hidup
dengan nyaman.
Melalui kegiatan ini diharapkan perserta KPM
dapat berkontribusi dengan warga dan mampu mengenal
lingkungan secara jelas dengan seluruh problem yang
perserta temui. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
yang ada maka kegiatan (KPM) ini sangat penting untuk
dilaksanakan dalam jenjang perguruan tinggi.3
Dalam menyusun program kerja yang akan
dilakukan pada saat ini mahasiswa/i KPM harus
mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh
masyarakat setempat serta berpotensi apa yang sedang
dikembangkan di daerah tersebut. Dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada, mahasiswa/i diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi hard skill dan soft skill yang
dimiliki agar menjadi sarjana yang berkompetensi tinggi
serta memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah
sosial dimasyarakat. Melalui program KPM diharapkan
mampu meningkatakan kemampuan dan pengetahuan
tentang kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya.
Kelompok kami telah melakukan kuliah
pengabdian masyarakat (KPM) di Pekon Tunggul
Pawenang, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu.
merupakan salah satu wilayah yang tidak memiliki ciri
khas. Mata pencariaan sebagian besar penduduk setempat
adalah dengan berdagang dan karyawan. Masyarakat
membuka usaha berdagang di berbagai tempat seperti di
pasar, di pinggir jalan trotoar, di depan rumah ataupun
dengan berkeliling kompleks. Sedangkan, masyarakat
2
Djono, “Implementasi Adaptasi Baru melakui KKN UNS di Era
Covid 19” DEDIKASI: Community Service Reorts 2, No. 2 (2020)
3
Dedi Wahyudi, Nasrul Hakim, dan Ahmad Rofii, “Pemberdayaan
Masyarakat di Desa Ceringin Asri dalam Mengembangkan Potensi
Desa,”Dedikasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2, No. 1 : 20-35
3
yang menjadi karyawan banyak yang menghabisan waktu
di kantor sesuai dengan tempat bekerja masing-masing
4
Pekon Tunggul PawenanG memilIki luas wilayah
sekitar 387, 3 Ha yang terletak pada garis Latitute
LU/LS -5.22098 dan Longtitude (BB/BT) 105.05814.
No Uraian Keterangan
1. Dusun 1 2 RT
2. Dusun 2 2 RT
3. Dusun 3 2 RT
Tabel 1. 2 Pembagian Administrasi Wilayah
Pekon Tunggul Pawenang
C. Permasalahan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan
oleh penulis selama di Pekon Tunggul Pawenang selama
40 hari, dapat ditemukan beragam permasalahan yang
terdapat dalam Pekon tersebut. Permasalahan yang
5
diamati penulis disekitar tempat penulis mengabdi dapat
dikelompokkan dalam beberapa bidang yaitu:
1. Bidang Wajib
Pendanaan Modal merupakan salah satu hal
penting dalam perkembangan usaha. Sebaik apapun
kualitas produk yang dihasilkan, tanpa disertai adanya
modal yang mencukupi sama saja tidak bisa
memenuhi target pasar dan segmentasi pasar yang
jelas, maka usaha juga tidak akan berkembang. Secara
teknis modal usaha sangatlah dibutukan sebagai upaya
untuk meningkatkan pengolahan usaha. Selain itu,
kurangnya modal dalam suatu usaha juga menjadi
permasalahan yang penting untuk kelangsungan
proses produksi barang. Permasalahan yang ada juga
masih minim nya pengetahuan tentang mendapatkan
modal usaha yang berprinsip syariah, serta jauh dari
riba.
Mudharabah merupakan perjanjian kerjasama
yang terjalin antara dua atau lebih pemilik modal
(shahibul mal), yang memutuskan untuk myerahkan
sepotong modal dengan kontribusi seratus persen
modal dari pemilik modal kepada pengelola usaha
(mudharib). Sedangkan pembagian keuntungan dan
kerugian dibagi berdasarkan kesepakatan oleh
beberapa pihak yang terlibat. Dasar hukum
pembiayaan mudharabah ada dalam Al-Qur’an,
Hadist, dan Ijma’ ulama. 4
2. Bidang Penunjang
Kelompok Wnita Tani (KWT) merupakan
pendobrak utama dalam menyediakan pangan
keluarga melalui pemanfaatan lahan pekarangan.
Pemanfaatan lahan perkarangan sebagai wadah dalam
menunjang kebutuhan keluarga melalui pemberdayaan
kelompok wanita tani sangat penting dilakukan.
Keberhasilan pemberdayaan perempuan dalam hal ini
kelompok wanita tani ditentukan oleh beberapa faktor,
4
https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna/article/view/
1095.
6
baik berasal dari dalam maupun dari luar. Faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap pemberdayaan
kelompok wanita tani yaitu :
1. Faktor internal, berupa karakteristik responden
mulai dari : umur, tingkat pendidikan, pengalam
berusaha tani, dan luas lahan pekarangan.
2. Faktor eksternal, berupa dukungan anggota
kelompok tani, ketersediaan sarana dan prasarana,
dukungan kebijakan, dan kegiatan penyuluhan.
3. Fungsi kelompok dalam pemberdayaan, berupa
fungsi kelas belajar, fungsi wahana kerjasama, dan
fungsi unit produksi.
Melakukan Penanaman bibit sayuran pada sebuah
tempat disetiap pekonnya, dengan kegiatan tersebut
diharapkan masyarakat dapat mengambil contoh untuk
melakukan penanaman sayur, yang kedepannya tentu
akan berguna sebagai penyokong kebutuhan pangan
harian masyarakat.
7
Pekon Tunggul Pawenang
Tabel 1.3 Prioritas Program dan Kegiatan
E. Sasaran dan Target
Dalam hal ini tugas mahasiswa dalam perguruan
tinggi adalah pengabdian diri dalam suatu masyarakat
dengan semaksimal mungkin.5 Dalam kegiatan
pengabdian masyarakat ini dengan menerapkan ilmu-ilmu
yang telah diperoleh dibangku perkuliahan yang demikian
dilaksanakan dalam dunia kemasyarakatan melalui
kegiatan (KPM). Setiap program kegiatan KPM memiliki
sasaran dan target pencapaian secara kualitatif maupun
kuantitatif sebagai berikut :
5
Tryas Wardani Nurwan dan Helmi Hasan, “Keberhasilan PKH
ditinjau dalam kaitannya dengan keterampilan pendamping dan partisipasi
KPM: Studi di Sijunjung Sumatera Barat,” Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial 10, no. 1 (2020): 1–12.
8
Kelompok Pawenang. meningkatkan
Wanita Tani pendapatan
(KWT) Sedulur dalam sistem
22 Hadimulyo marketing
Barat
Tabel 1.4 Sasaran dan Target
G. Pendanaan
Program Kerja Anggaran Sumber
Dana
Kegiatan rutinitas - -
9
jumat bersih di
lingkungan Pekon
Tunggul Pawenang
Kegiatan senam - -
sehat ceria bersama
warga Pekon
Tunggul Pawenang
Melakukan - -
Pemberdayaan
Kelompok Wanita
Tani (KWT)
Sedulur 22
Hadimulyo Barat
Tabel 1.6 Pendanaan
H. Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan berupa penjelasan tentang
kerangka laporan yang dibuat. Dimulai dari prolog hingga
epilog. Penulisan laporan akhir individu ini terbagi
menjadi beberapa bagian, yaitu:
BAB I adalah Pendahuluan. Pada bab ini
menjelaskan Dasar Pemikiran, kondisi umum lokasi
KPM, permasalahan yang menjadi dasar pembuatan
program, fokus dan prioritas program, sasaran dan target,
jadwal pelaksanaan program, pendanaan, dan sistematikan
penyusunan.
BAB II adalah Metode Pelaksanaan Program.
Pada bab ini menjelaskan metode pengabdian dan
pemberdayaan masyarakat dan pendekatan dalam
pemberdayaan masyarakat.
BAB III adalah Kondisi Lokasi KPM. Pada bab
ini menjelaskan mengenai sejarah singkat lokasi KPM,
letak geografis, struktur penduduk, serta sarana dan
prasarana.
BAB IV adalah Hasil Pengabdian dan
Pmberdayaan. Dalam babi ini menguraikan mengenai
kerangka pemecahan masalah, bentuk dan hasil kegiatan
pengabdian, bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan,
serta faktor-faktor pendukung dan penghambat
pencapaian hasil.
10
BAB V adalah Kesimpulan dan Rekomendasi.
Bab iniberisi kesimpulan dari laporan yang telah dibuat
beserta rekomendasi.
Pada bagian Epilog terdiri daro kesan masyarakat
atas pelaksanaan KPM dan penggalan cerita inspiratif
KPM. Daftar pustaka, biografi singkat, dan lampiran-
lampiran.
11
BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
12
participatory, action, dan research. Sedangkan dalam
metodelogi kerja PAR, ketiga variabel tersebut
dirumuskan sebagai berikut :
1. Research atau penelitian, tahap ini merupakan
penelitian tentang permasalahan yang dihadapi
masyarakat, permasalahan tersebut dipahami
sedemikian mendalan dan mendetail sehingga
masalah tersebut bisa diketahui dengan jelas
penyebab dan akibatnya.
2. Action atau aksi, setetlah mengetahui masalah-
masalah tersebut secara mendalam dan mendetail,
barulah masuk dalam langkah yang kedua yaitu
pencarian alternative untuk memecahkan masalah
tersebut yang kemudian diterjemahkan dalam
beberapa item dalam program kerja yang akan
dilaksanakan.
3. Participatory, kedua item diatas dilaksanakan secara
pertisipasi artinya dengan melibatkan seluruh
komponen masyarkat dalam melakukan identifikasi
masalah serta teknik untuk mencari solusi secara
bersama-sama pula bukan saja sebagai penonton atau
gaya bos yang hanya bisa memerintah tetatpi tidak
bisa bekerja (talk less do more).
Dari ketiga prinsip KPM PAR, mahasiswa
bersama-sama dengan masyarakat melakukan identifikasi
masalah perencanaan dan aksi untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan yang merekan hadapi. Di samping
itu, nuansa penelitian serta kritik yang konstruktif
terhadap kondisi masyarakat tersebut menjadi tugas
independen mahasiswa sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban atas keterlibatan mereka atas proses
perubahan yang dilakukan bersama masyarakat.
Strategi Participationary Action Reserch (PAR)
peneliti sebagai fasilitator masyarakat pada dasarnya
berperan dalam pengembangan pembelajaran masyarakat
lokal untuk membangun tingkat kemandirian dalam
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Bersamaan
dengan itu, membangun kesadaran kritis masyarakat
terhadap berbagai format ekonomi politik yang
berlangsung secara mapan dibarengi dengan memperkuat
13
kemampuan masyarakat untuk berdialog sehingga
memiliki bargaining position yang kuat dengan kekuatan
lain. Maka, diperlukan strategi-strategi sebagai berikut:
1. Memulai dengan tindakan mikro yang memiliki
konteks makro/global.
2. Mengembangkan penguasaan dan pengetahuan teknis
di masyarakat.
3. Membangun kembali kelembagaan masyarakat.
4. Pengembangan kesadaran masyarakat melalui
pendidikan yang transformatif.
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
menentukan penguasaan dan pengelolaan serta
kontrol terhadap sumber daya alam dan manusia
(terutama sumber daya ekonomi).
6. Pengembangan sektor ekonomi strategis sesuai
dengan kondisi lokal (daerah).
7. Mengembangkan pendekatan kewilayahan/kawasan
yang lebih menekankan pada kesamaan dan
perbedaan potensi yang dimiliki.
8. Membangun jaringan ekonomi strategis yang
berfungsi untuk mengembangkan kerjasama dalam
mengatasi keterbatasan-keterbatasan baik dalam
bidang produksi, pemasaran, teknologi, dan
permodalan.9
14
demikian, sesuai istilahnya PAR memiliki tiga pilar
utama, yakni metodologi riset, dimensi aksi, dan dimensi
partisipasi. Artinya, PAR dilaksanakan dengan mengacu
metodologi riset tertentu, harus bertujuan untuk
mendorong aksi transformatif, dan harus melibatkan
sebanyak mungkin masyarakat warga atau anggota
komunitas sebagai pelaksana PAR-nya sendiri.11
PAR merupakan kegiatan riset yang berbeda
dengan metode penelitian ilmiah lainnya yang biasa
dilakukan oleh para akademisi, lembaga survey, dll. Di
dalam metode penelitian ilmiah pada umumnya seorang
researcher menjadikan suatu kelompok masyarakat hanya
sebagai objek yang diteliti untuk mendapatkan suatu inti
permasalahan tanpa memberikan perubahan
(transformasi) nilai di dalam suatu masyarakat tersebut.
1. Proses Perkenalan dengan Masyarakat
Sebagian orang luar yang kemudian datang
kesuatu daerah dengan tujuan untuk melakukan
perubahan terhadap pola kehidupan masyarakat di
daerah tersebut maka seharusnya kita terlebih dahulu
memperkenalkan siapa kita, apa maksud dan tujuan
kita serta dari mana kita datang. Hal itulah yang
dilakukan oleh peserta KPM yang ada di Pekon
Tunggul Pawenang. Perkenalan tersebut penting
dilakukan agar kedatangan kita bisa diterima dan juga
mendapat dukungan dari masyarakat setempat.
2. Bapak Kepala Pekon
Dalam perkenalan kepada Kepala Pekon
Tunggul Pawenang ini, karena bapak Heru adalah
orang yang tergolong orang sibuk maka perkenalan
resminya dilakukan malam hanrinya dan untuk
perkenalan sementara dalam rangka serah terima kami
peserta KPM.
3. Tokoh Masyarakat
Setelah melakukan pertemuan dengan pihak
pekon, terutama dengan Bapak Heru pada hari
sebelumnya sesuai saran dari beliau agar kami
bertemu dengan tokoh masyarakat yang ada di Pekon
11
Hasan, “Action Reserch: Desain Penelitin Integratif Untuk Mengatasi
Permasalahan Masyarakat,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis 4178, no. 8 (2009).
15
Tunggull Pawenang. Kami banyak memperkenalkan
maksud dan tujuan kami melaksanakan kegiatan KPM
kepada beliau dan semua tokoh-tokoh tersebut
merespon positif kedatangan kami.
4. Tokoh Pemuda
Selaku tokoh pemuda yang ada di tatanan
wilayah Pekon, yang tentunya sangat berperan dalam
kemajuan dan perkembangan pekonnya sendiri. Selain
itu, mereka juga merupakan penyambung lidah dari
tokoh-tokoh tua (masyarakat). Maka dari itu kami
melakukan perkenalan sekaligus observasi kepada
rekan-rekan pemuda yang ada di Pekon Tunggul
Pawenang.
5. Masyarakat
Setelah melakukan perkenalan dengan
beberapa tokoh di Pekon Tunggung Pawenag, barulah
kami memperkenalkan diri baik secara formal dan
nonformal dengan masyarakat. Perkenalan awal
dengan masyarkat ini kami lakukan melalui forum-
forum silaturrahmi, SD, MA, MI, MTS, pengajian
rutin, TPA, PAUD, dan Jum’at Berkah. Usaha ini
dilakukan dengan tujuan menambah kedekatan kami
dengan masyarakat serta komunikasi dengan
masyarakat berjalan dengan lancar.
16
BAB III
KONDISI LOKASI KPM
B. Letak Geografis
17
2. Sebelah Timur, berbatasan dengan Pekon Tanjung
Rejo KabupatenPesawaran.
3. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Pekon Bangun
sari Kabupaten Pesawaran.
4. Sebelah Barat, Berbatasan dengan Srikaton
Kabuapten Pringsewu.
Secara Administratif, wilayah Pekon Tunggul
Pawenang terdiri dari Tiga Dusun, dan Enam
RukunTetangga. Tipologi Pekon Tunggul Pawenang
terdiri dari Lahan Pertanian (persawahan, perladangan,
perkebunan, peternakan, Industrisedang, Jasa dan
perdagangan).
Topografis Pekon Tunggul Pawenang secara umum
termasuk daerah dataran rendah. Dan berdasarkan
ketinggian wilayah Pekon Tunggul Pawenang
diklasifikasikan kepada (dataranrendah (0 – 100 m
dpl)/dataransedang (>100 – 500 m dpl)/datarantinggai
(>500 m dpl).
C. Struktur Penduduk
Struktur penduduk PekonTunggul Pawenang,
Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Prungsewu, jumlah
keseluruhan penduduknya yaitu 1.776 jiwa, dengan
Kepala Keluarga berjumlah 503 KK yang terdiri dari 865
Laki-laki, dan 911 Perempuan.
Jumlah Penduduk
Jumlah Laki- Perempuan Jumlah
KK laki Keseluruhan
503 865 911 1.776
Tabel 3. 1 Jumlah Penduduk berdasarkan
KK dan Jenis Kelamin
18
dalam organisasi atau kepanitiaan. Istilah ini biasanya
dipakai bersamaan karena dianggap sama.
Secara umum, sarana dan prasarana merunjuk
kepada seperangkat hal yang digunakan untuk membantu
proses kegiatan sehingga tujuan dari kegiatan tersebut
dapat dicapai begitupun dengan Pekon Tunggul Pawenang
yang memiliki beberapa sarana dan prasarana.
No
. Sarana dan Prasarana Jumlah
Pendidikan
a. Gedung SD 1
b. Gedung MA 1
1. c. Gedung MI 1
d. Gedung MTS 1
e. Gedung TK 1
f. Gedung RA 2
Peribadatan
a. Masjid 3
2. b. Mushola 6
c. Gereja -
d. Pura -
Kesehatan
a. Puskesmas -
3.
b. Posyandu 1
c. Apotek -
Keamanan
4.
a. Poskamling -
Olahraga
a. Lapangan sepak bola 1
b. Lapangan bola volley -
5. c. Lapangan basket -
d. Lapangan bulu tangkis -
e. Meja tenis -
19
BAB IV
HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN
12
Ratnawaty Marginingsih, “Analisis SWOT technology financial
(fintech) terhadap industri perbankan,” 2019, 2–4.
13
Zuhrotun Nisak, “Analisis SWOT untuk menentukan strategi
kompetitif,” Jurnal Ekbis 9, no. 2 (2013): 468–76.
20
1) Kurangnya pengetahuan UMKM pada desa Pekon
Tunggul Pawenang tentang penambahan modal usaha
yng berbasis syariah.
2) Kurangnya pemanfaatan lahan perkarangan sebagai
wadah dalam menunjang kebutuhan keluarga melalui
pemberdayaan kelompok wanita tani.
2. Pemecahan Masalah
Setelah kita mengetahui masalah yang ada
dilokasi, selanjutnya kita mencari penyelesaian
masalah serta solusinya, antara lain :
21
proses observasi kebutuhan dan keadaan dengan
kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan.
Adapun kegiatan individu yang telah saya lakukan adalah
sebagai berikut :
1) Kegiatan pertama yaitu dari Program Kerja Bidang
wajib yaitu :
- Kegiatan sosialisasi UMKM di Pekon Tunggul
Pawenang tentang pembiayaan Mudharabah yang
anti riba bagi UMKM yang kesulitan modal.
22
Gambar 4.2 Senam Sehat Ceria
Bidang Penunjang
23
Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan di
Rumah Pak Carik. Kegiatan ini
dilakukan pada hari selasa dan
rabu,Kegiatan yang dilaksanakan
adalah mencampur tanah dengan
pupuk kandang lalu dimasukan
kedalam polibek.
24
berpatisipasi dalam mempengaruhi kualitas kemajuan
desa.
Dalam Undang-Undang Desa Nomor 6 tahun 2014
butir 12 disebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat
desa merupakan upaya dalam pengembangan kemandirian
dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemapuan,
kesadaran dan kemanfaatan melalui penempatan program,
kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan masalah
dan kebutuhan masyarakat.
Adapun kegiatan yang telah kami lakukan yaitu :
1. Kegiatan Rapat Panitia 17 Agustus Bersama Pemuda
dan Mahasiswa KPM di Pekon Tunggul Pawenang
Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu.
25
Gambar 4.5 Kegiatan perkenalan di SD 1 Tunggul
Pawenang
26
salah satu penunjang dari faktor penunjang
jalannya kegiatan KPM.
27
BAB V
KESIMPILAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Alhamdulillahirabbilalamin, dengan ditulisnya
kesimpulan ini maka menandakan bahwa pelaksanaan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Periode II IAIN
Metro di Pekon Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih
Kabupaten Pringsewu yang dimulai dari tanggal 20 Juli
s/d 30 Agustus 2022 telah terselesaikan. Alhamdulillah,
semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan kegiatan
KPM ini memberikan dampak positif terhadap masyarakat
dan semua mahasiswa sebagai pelaksana di mana
keduanya ada hubungan timbal balik.
Meskipun tentunya banyak kendala dalam proses
KPM ini, baik dalam tahap persiapan, pelaksanaan serta
laporan. Namun, hal tersebut yang justru harus disyukuri
sebab dapat meningkatkan kapabilitas dari masing-masing
anggota KPM Pekon Tunggul Pawenang dan pada
akhirnya kegiatan KPM ini dapat menyelesaikan beberapa
masalah yang telah diidentifikasi.
Kesimpulan yang kami dapatkan dalam kegiatan
KPM ini adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro di Pekon
Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih Kabupaten
Pringsewu mendapat sambutan, tanggapan dan
perhatian yang cukup baik dari warga sekitar dan
aparat pekon setempat.
2. Secara keseluruhan, kegiatan Masyarakat (KPM)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro
berlangsung dengan baik. Program-program yang
direncanakan dapat terealisasi dengan optimal
walaupun mendapatkan sedikit kendala dan ada
beberapa kegiatan yang tidak tercapai.
28
3. Bekal yang kami berikan pada masyarakat pada
dasarnya, kami memberikan dukungan dan
pengetahuan untuk dapat meningkatkan
kesejahteraannya, serta adanya dampak positif atas
kehadiran kita baik dampak secara langsung maupun
tidak langsung. Maka kita sebagai mahasiswa harus
menjadi motivator, fasilitator dan panutan yang baik
bagi warga pekon Tunggul Pawenang.
4. KPM yang kami lakukan di pekon Tunggul Pawenang
ini dengan tujuan membawa kenangan-kenangan
positif dari kegiatan-kegiatan yang positif pula yang
kami lakukan selama satu bulan kami mengabdi
kepada masyarakat Pekon Tunggul Pawenang
Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu .
5. Dari pengabdian yang kami lakukan kami dapat
menyimpulkan bahwa masyarakat di antaranya dapat
menyimpulkan dari kegiatan dan perlakuan kami
selama kami tinggal di daerah mereka dan oleh sebab
itu masyarakat Desa bisa dibilang melihat kegiatan
kami sebagai cermin dari perlakuan mereka
selanjutnya.
6. Tentunya kegiatan KPM yang diadakan pada
Masyarakat Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Metro mempunyai tujuan di antaranya menjalin erat
hubungan antara lembaga perguruan tinggi sebagai
sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan
pemerintah setempat semakin baik, sehingga
penanganan di berbagai bidang pembangunan akan
terintegrasi.
B. Rekomendasi
Hendaknya dengan adanya program program yang
telah penulis laksanakan dapat dijadikan motivasi,
referensi dan masukan untuk menambah pengalaman atau
keterampilan serta mendorong agar terwujudnya suatu
masyarakat khususnya pemuda yang lebih kreatif, aktif
dan inovatif serta dapat menciptakan generasi penerus
yang hebat.
29
Agar pelaksanaan KPM lebih baik dan sesuai
dengan tujuanya perlu diperhatikan beberapa rekomendasi
yang dapat penyusun berikan setelah melaksankan KPM:
1. Untuk panitia diharapkan meninjau jumlah unit
atau peserta KPM yang diturunkan sesuai dengan
luas daerah tempat KPM yang dituju, juga dalam
pembagian tenaga (laki laki dan perempuan) yang
sangat penting dalam kelancaran melaksanakan
semua program kegiatan agar program yang
diberikan dapat merata dan tepat sasaran.
2. Dalam merancang KPM panitia diharapkan lebih
memperhatikan daerah tempat KPM yang dituju
termasuk daerah aman atau rawan, agar peserta
KPM dapat dengan baik dan nyaman dalam
menjalankan kegiatannya tanpa harus khawatir
tentang barang barang yang kami tinggalkan di
posko ketika kami pergi kegiatan.
Demikianlah laporan akhir individu KPM (Kuliah
Pengabdia Masyarakat) IAIN METRO Periode II tahun
2022 disusun sebagai salah satu persyaratan penilaian
kegiatan KPM. Penyusun sangat berharap semoga
bermanfaat bagi semua pihak.
30
EPILOG
31
ini, berjuang dan terus tetap semangat. Lebih baik orang
bangga dengan kerendahan kita dari pada bangga karena
terpaksa. Jangan pernah lupakan Pekon Tunggul
Pawenang itu yang terpenting.
32
Diluar ekspektasiku aku sangat senang tinggal di
Desa ini, andai rumahku berada disini bisa saja setiap hari
aku mengunjungu keindahan alam disini secara gratis dan
kapan saja. Karena disini apasaja tumbuh, apasaja indah.
Karena ini adalah Pekon Tunggul Pawenang.
33
DAFTAR PUSTAKA
34
P. Reason,. and H. Bradbury, “The Sage Handbook of Action
Research: Participative Inquiry and Practice.” (California:
Sage. 2008).
Ratnawaty Marginingsih, “Analisis SWOT technology financial
(fintech) terhadap industri perbankan,” 2019.
Tryas Wardani Nurwan dan Helmi Hasan, “Keberhasilan PKH
ditinjau dalam kaitannya dengan keterampilan pendamping
dan partisipasi KPM: Studi di Sijunjung Sumatera Barat,”
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
10, no. 1 (2020).
Zuhrotun Nisak, “Analisis SWOT untuk menentukan strategi
kompetitif,” Jurnal Ekbis 9, no. 2 (2013).
35
BIOGRAFI SINGKAT
36
LAMPIRAN-LAMPIRAN
37
Figure 2 Kegiatan Monitoring DPL
38
Figure 4 Kegiatan Mengecat Tembok Masjid Baitussalam
39
Figure 6 Pengenalan Kepada SD 1 Tunggul Pawenang
40
Figure 8 Pembagian Hadiah Lomba 17 Agustus
41
Figure 10 Pelaksanaan Vaksin Pekon Tunggul Pawenang
42