Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN AKHIR INDIVIDU

KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM) IAIN


METRO
PERIODE II TAHUN 2022
Bidang Wajib

(Kegiatan sosialisasi UMKM di Pekon Tunggul Pawenang


tentang pembiayaan Mudharabah yang anti riba bagi UMKM
yang kesulitan modal.)

Bidang Penunjang
(Melakukan Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di
Pekon Tunggul Pawenang)

Nama : Elsa Nanda


NPM : 1903021025
Pekon : Tuggul Pawenang
Kecamatan : Adiluwih
DPL : Nurhidyati, M.H
KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PERIODE I TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan


perbaikan seperlunya dari Laporan Akhir Individual KPM IAIN
Metro Periode II Tahun Akademik 2022, saudara :
Nama : Elsa Nanda
NPM : 1903021025
Fakultas / Jurusan : FEBI / Esy
Pekon : Tunggul Pawenang
Kecamatan : Adiluwih
Kabupaten : Pringsewu

Maka dipandang telah memenuhi syarat untuk diajukan


sebagai Laporan Akhir Individual KPM IAIN Metro dari saudara
tersebut di atas.
Demikian pengesahan ini kami berikan, semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Metro, 20 Agustus 2022


Hormat Kami,
Kepala Pekon Lapangan Dosen Pembimbing

Heru Efendi, S.Pd Nurhidayati, M.H


NIP.1976110920122001

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
karena telah memberikan kelancaran dan kesehatan selama
melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Periode II
dengan basis pengabdian kepada masyarakat serta penyusunan
laporan ini dapat berjalan dengan lancar.
Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban dari
pelaksanaan KPM Peroide II yang telah berlangsung pada
tanggal 20 Juli s/d 30 Agustus 2022 di Pekon Tunggul Pawenang,
Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih


kepada pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan
kegiatan kepada :

1. Ibu Dr. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag., selaku Rektor Intitut


Agama Islam Negeri (IAIN) Metro yang telah memberikan
dukungan moral.
2. Bapak Sainul, S.H, M.A., selaku Ketua Panitia Program
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Periode II yang telah
memberikan dukungan sosial.
3. Ibu Nurhidayati, M.H., selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan
masukan selama pelaksanaan KPM Periode II di Pekon
Tunggul Pawenang.
4. Bapak Heru Efendi, S.Pd., selaku Kepala Pekon di Tunggul
Pawenang yang telah memberikan izin dan meluangkan
waktunya serta memberikan kesempataan kepada kami untuk
melaksanakan KPM Priode II di Pekon Tunggul Pawenang.
5. Bapak Dedi Junaidi A, M.Pd. selaku Kepala Pembina di
Pekon Tunggul Pawenang yang telah memfasilitasi seluruh
program kerja KPM Periode II.
6. Perangkat - perangkat Pekon, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh
Agama yang telah memberikan bantun, bimbingan, arahan,
dukungan baik data, moril dan spiritual selama pelaksanaan
KPM Priode II.

iii
7. Ayah dan Ibu yang senantiasa mendo’akan dan memberikan
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas .
8. Ibu Warliah selaku pemilik posko selama kami tinggal
selama 40 hari.
9. Semua rekan - rekan seperjuangan Kuliah Pengabdian
Masyarakat KPM periode 2022 IAIN Metro yang penyusun
banggakan dan yang telah mendukung, memotivasi serta
menghibur penulis selama menjalankan kegiatan KPM.

Atas bimbingan dan motifasi yang telah diberikan


sehingga program kerja Kuliah Pengabdian Masyarakat ini dapat
dijalankan dengan baik dan sesuai rencana. Dalam laporan ini
penyusun menjelaskan tentang program kerja individual yang
akan dijalankan. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyusunan laporan ini, penyusun mengharapkan kritik
dan saran untuk kebaikan kedepannya. Atas saran dan kritik yang
disampaikan penyusun mengucapkan terimakasih.

Metro, 20 Agustus 2022


Penyusun,

Elsa Nanda
NPM. 1903021025

iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................i
Halaman Pengesahan............................................................................ii
Kata Pengantar......................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................v
Daftar Tabel...........................................................................................
Daftar Gambar......................................................................................
Ringkasan Eksekutif.............................................................................ix
Prolog......................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. Dasar Pemikiran..........................................................................1
B. Kondisi Umum Lokasi KPM.......................................................4
C. Permasalahan...............................................................................5
D. Fokus dan Perioritas Program.....................................................6
E. Sasaran dan Target......................................................................7
F. Jadwal Pelaksanaan Program......................................................8
G. Pendanaan....................................................................................8
H. Sistematika Penyusunan..............................................................8

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM............................10


A. Metode Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
(PAR, ABCD, Metode Intervensi Sosial, atau Metode
Lainnya)......................................................................................10
B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat...........................12

BAB III KONDISI LOKASI KPM......................................................15


A. Sejarah Singkat Lokasi KPM......................................................15
B. Letak Geografis...........................................................................15
C. Struktur Penduduk.......................................................................16
D. Sarana dan Prasarana...................................................................16

BAB IV HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN.............18


A. Kerangka Pemecahan Masalah....................................................18
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian......................................19
C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan.................................23
D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian
Hasil............................................................................................25

v
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...............................26
A. Kesimpulan..................................................................................26
B. Rekomendasi...............................................................................27
EPILOG............................................................................................. 31
A. Kesan Masyarakat atas Pelakasanaan KPM........................... 32
B. Penggakan Kisah Inspiratif KPM............................................ 32

DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BIOGRAFI SINGKAT.........................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Batas – batas Tunggul Pawenang........................................4


Tabel 1.2 : Pembagian Administrasi Wilayah Pekon............................4
Tabel 1.3 : Priorotas Prigogram Kegiatan..............................................7
Tabel 1.4 : Sasaran dan Target...............................................................7
Tabel 1.5 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan..............................................8
Tabel 1.6 : Pendanaan............................................................................8
Tabel 3.1 : Jumlah Penduduk Berdasarkan KK dan Jenis
Kelamin...................................................................................................16
Tabel 3.2 : Sarana dann Prasarana.........................................................17
Tabel 4.1 : Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan..........................21

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Letak Geografis Pekon Tunggul Pawenang......................17


Gambar 4.1 : Kegiatan UMKM Pekon Tunggul Pawenang....................20
Gambar 4.2 : Kegiatan Senam Sehat Ceria.............................................20
Gambar 4.3 :Pemberdayaan KWT..........................................................22
Gambar 4.4 : Kegiatan Rapat Panitia 17 Agustus...................................23
Gambar 4.5 : Kegiatan Perkenalan di SD 1 Tunggul Pawenang............24

viii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan


program dari LPPM yang diserahkan kepada mahasiswa-
mahasiswi selama 40 hari. KPM IAIN Metro Periode II
dilaksanakan di Pekon Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih
Kabupaten Pringsewu.

Pekon Tunggul Pawenang merupakan wilayah yang masih


termasuk perkampungan dengan tingkat ekonomi menangah. Dan
dalam bidang agama sudah cukup baik sehingga dalam
musyawarah maupun pola pikirnya pun mampu membangun
suatu kegiatan untuk memakmurkan wilayah.

Dalam bidang ekonomi, pengetahuan tentang ekonomi


kreatif tentunya masih sangat jarang diaplikasikan dikampung,
diharapkan dengan banyak bermunculnya berbagai produk-
produk ekonomi kreatif dapat meningkatkan tingkat
perekonomian masyarakat di Pekon Tunggul Pawenang.

Peserta KPM Periode II tahun 2022 yang berjumlah 17


orang dari berbagai jurusan yang telah melakukan beberapa
bentuk pengabdian dan pemberdayaan di Pekon Tunggul
Pawenang Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu.
Beberapa kegiatan tersebut diantaranya gotong royong,
melakukan proses belajar mengajar di sebuah TPA maupun
SD,MI,MTS,MA, dan PAUD, melakukan pemberdayaan bersama
Kelompok Wanita Tani (KWT), dan membentuk suatu program
berupa bimbingan belajar mengajar terhadap anak-anak diposko
mahasiswa-mahasiswii KPM IAIN Metro Periode II.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KPM di


Pekon Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih, Kabupaten
Pringsewu selama 40 hari. Penyusun dibimbing oleh Ibu
Nurhidayati, M.H selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Ada 2
kegiatan yang penyusun lakukan yaitu dalam bidang wajib
(Membuat kerajinan tangan dari bahan Sedotan Bekas) dan
bidang penunjang (Melakukan Pemberdayaan Kelompok Wanita
Tani (KWT) di Pekon Tunggul Pawenang).

ix
PROLOG

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas


rahmat dan ridho-Nya sehingga kami dapat melaksanakan
program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) periode II Tahun
2022 di Pekon Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih
Kabupaten Pesawaran yang terdiri dari 17 orang telah
dilaksanakan dengan lancar dan penuh suka duka. Shalawat serta
salam tercurah limpahkah kepada Nabi Muhammad SAW.

Program KPM diselenggarakan mulai dari tanggal 20 Juli


s/d 30 Agustus 2022 IAIN Metro dibawah unit Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). Pelaksanaan
KPM sangat erat hubungannya dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi karena merupakan refleksi dari bentuk pengabdian kepada
masyarakat. Pelaksanaan KPM ini bukanlah hanya sebagai
penggugur kewajiban tugas yang diberikan oleh Institut, namun
juga bentuk nyata kontribusi mahasiswa untuk turut bersinergi
dengan pemerintah dalam pembangunan masyarakat. karena itu
dalam pelaksanaannya regulasi yang diterapkan dari waktu ke
waktu terus mengalami perubahan. Hal ini tidak lepas dari
kepedulian pemegang kewenangan dalam mewujudkan tujuan
utama program ini diberlangsungkan. Begitu juga dengan
pelaksanaan KPM Tahun 2022 ini.

Alhamdulillah, pada tahun ini kami diamanahkan untuk


membina Kelompok KPM pekon tunggul pawenang. Adapun
nama mahasiswa/i tersebut yaitu,Ayu Ariska Safitriana, Diki
Ustadi Cipto, Dwi Wahyu Diono, Ellandita Agustia Ika Putri,
Erawaty Lylyana Sari, Elvatun Nafiah, Elvia Damayanti, Erawaty
Lylyana Sari, Finfi Ariani, Galuh Riska Kinanti, Galuh
Sondawati, Nurul Abidah, Nurul Isnaeni, Nurul Latifah, Slamet
Diki Abdul Aziz, Siti Markhamatul Mukromah, Siti Nurfadilah.

x
Selaku Dosen Pembimbing Lapangan, saya berharap
semoga Pekon Tunggul Pawenang bukan hanya sekedar tempat
untuk silaturahim antar anggota KPM, yang ujung-ujungnya
cuma mengejar secarik sertifikat bernilai, agar bisa dijadikan
persyaratan sidang skripsi kelak, melainkan hendaknya menjadi
ladang amaliah, ladang bakti mahasiswa/i IAIN Metro kepada
masyarakat disana dan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Terakhir, kami ucapkan banyak terimakasih kepada


seluruh warga Pekon Tunggul Pawenang yang telah berkenan
menerima mahasiswa/i IAIN Metro melakukan program KPM.
Selain itu saya ucapkan terima kasih juga kepada masyarakat di
Pekon Tunggul Pawenang yang telah memberikan bantuan dan
partisipasi dalam kegiatan KPM. Serta saya ucapkan terima kasih
kepada seluruh sahabat-sahabat mahasiswa KPM IAIN Metro
Periode II Pekon Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih
Kabupaten Pringsewu yang menganggap serius KPM ini.
Pengorbanan waktu, pikiran dan tenaga semoga menjadi
pengalaman yang tak terlupakan. Saat menerapkan KPM ini,
menurut saya masih jauh dari sempurna. Saya berharap semua
pihak bisa memahaminya.

Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh

Metro, 21 Agustus 2022


Dosen Pembimbing Lapangan

Nurhidayati, M.H
NIP. 1976110920122001

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro
merupakan salah satu institusi pendidikan yang berada
dibawah naungan Kementrian Agama yang berada di
Kota Metro, Lampung yang tentunya melakukan
pendidikan, pengajaran, penelitian ilmiah dan pengabdian
pada masyarakat yakni siap berpartisipasi aktif dalam
setiap proses pembangunan dan peningkatan sumber daya
manusia serta fasilitas penunjang dalam kehidupan
masyarakat yang diaktualisasikan dan dikemas dalam
sebuah program Kuliah Pengbdian Masyarakat (KPM).
Dalam Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh
IAIN Metro dibagi dalam beberapa kelompok yang
ditempatkan di 2 Kabupaten yang berada di Lampung
yaitu meliputi Kabupaten Pringsewu, dan Kabupaten
Pesawaran. Pekon Tunggul Pawenang Kecamatan
Adiluwih Kabupaten Pringsewu menjadi salah satu tempat
yang menjadi tempat fokus kami dalam melakukan
pengabdian masyarakat dan melakukan program kerja
kami selama 40 hari.
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan
suatu bentuk aktivitas perkulian kulikuler dengan desa
tertentu yang lebih bersifat praktis interdisipliner sebagi
salah satu langkah pendidikan keterampilan
bermasyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditentukan.
Sebagai proses pembelajaran, maka spesifikasi
kegiatan KPM adalah bagian integral dari proses
pendidikan yang mempunyai ciri-ciri khusus yakni
bernilai fundamental dan perluasan filosofis, antara lain :
1. Keterpaduan unsur-unsur Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
2. Pendekatan interdisipliner dan komprehensif.
3. Lintas sektoral.
4. Berdimensi luas dan pragmatis.

1
5. Melibatkan peran masyarakat.1
KPM priode II tahun 2022 ini bertema
Mewujudkan Socio-Eco-Techno-Preneurship dalam
Keberagamaan Berbasis Keislaman. KPM ini
dilaksanakan dengan pendekatan multidisiplin ilmu oleh
sekelompok mahasiswa dari beberapa Program Study.
Oleh karena itu, pelaksanaan KPM diawali dengan
Pembekalan Peserta KPM. Dan dilanjutkan dengan
Observasi Lokasi dalam bentuk obsevasi lapangan guna
melakukan pendataan dan pemetaan wilayah lokasi KPM.
Hal ini penting untuk merumuskan rencana kegiatan
sebagai alternatif pemecahan masalah, dan kemudian
dilakukan evaluasi program kegiatan mengukur kegiatan
untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan KPM.
Pelaksanaan aktivitas KPM yang diselenggarakan
oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) harus memperhatikan dan memantau setiap
program kerja yang harus dilakukan oleh peserta KPM.
Namun, saat pengawasan hal ini hanya bisa dikerjakan
oleh panitia LPPM dimasing-masing kelompok minimal
satu kali selama periode KPM. Dalam penyusunan
program kerja ayang akan dilaksanakan pada kurun waktu
40 hari oleh mahasiswa KPM, mahasiswa wajib
mengetahui terlebih dahulu masalah dan potensi apa saja
yang masih ada pada lokasi mahasiswa melakukan
pengabdian. Dalam keseharian warga sekitar lokasi yang
akan dilakukan pengabdian tidak hanya sanggup
mengandalkan teori saja, namun perlu dilakukannya
tindakan dan aktivitas pada bentuk nyata.
Agar masyarakat sekitar mampu memahami dan
dapat mengaplikasikan apa saja yang kita kerjakan selama
penagbdian, dalam kehidupan sehari-hari mereka perlu
melaksanakan program kerja maupun kegiatan baru yang
kita ciptakan tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali
saja. Tetapi, mampu di lanjutkan dan diteruskan oleh
masyaraka, anak-anak mereka maupun keturunan
mereka.2

1
Aguswan Kh. Umam, Ahmad Zumaro, dkk, “Pedoman KPM
(Kuliah Pengabdian Masyarakat IAIN Metro Periode I Tahun 2022”. h. 1

2
Kuliah pengabdian masyarakat merupakan
kegiatan yang dilakukan secara individu mapun secara
kelompok, diadakannya kegiatan Kuliah Pengabdian
Masyarakat adalah untuk memberikan kontribusi dalam
menolong keinginan warga sekitar serta memecahkan
permasalahan yang ada agar mampu mewujudkan
masyarakat yang sejahtera dan akhirnya warga bisa hidup
dengan nyaman.
Melalui kegiatan ini diharapkan perserta KPM
dapat berkontribusi dengan warga dan mampu mengenal
lingkungan secara jelas dengan seluruh problem yang
perserta temui. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
yang ada maka kegiatan (KPM) ini sangat penting untuk
dilaksanakan dalam jenjang perguruan tinggi.3
Dalam menyusun program kerja yang akan
dilakukan pada saat ini mahasiswa/i KPM harus
mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh
masyarakat setempat serta berpotensi apa yang sedang
dikembangkan di daerah tersebut. Dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada, mahasiswa/i diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi hard skill dan soft skill yang
dimiliki agar menjadi sarjana yang berkompetensi tinggi
serta memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah
sosial dimasyarakat. Melalui program KPM diharapkan
mampu meningkatakan kemampuan dan pengetahuan
tentang kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya.
Kelompok kami telah melakukan kuliah
pengabdian masyarakat (KPM) di Pekon Tunggul
Pawenang, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu.
merupakan salah satu wilayah yang tidak memiliki ciri
khas. Mata pencariaan sebagian besar penduduk setempat
adalah dengan berdagang dan karyawan. Masyarakat
membuka usaha berdagang di berbagai tempat seperti di
pasar, di pinggir jalan trotoar, di depan rumah ataupun
dengan berkeliling kompleks. Sedangkan, masyarakat

2
Djono, “Implementasi Adaptasi Baru melakui KKN UNS di Era
Covid 19” DEDIKASI: Community Service Reorts 2, No. 2 (2020)
3
Dedi Wahyudi, Nasrul Hakim, dan Ahmad Rofii, “Pemberdayaan
Masyarakat di Desa Ceringin Asri dalam Mengembangkan Potensi
Desa,”Dedikasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2, No. 1 : 20-35

3
yang menjadi karyawan banyak yang menghabisan waktu
di kantor sesuai dengan tempat bekerja masing-masing

B. Kondisi Umum Lokasi KPM


Pekon Tunggul Pawenang, Kecamatan Adiluwih,
Kabupaten Pringsewu merupakan wilayah yang ada di
sebelah barat dari Kabupaten Pesawaran. Apabila kita
melewati Kabupaten Pesawaran tepatnya desa Bangun
Sari, maka Pekon yang pertama kali ditemui adalah pekon
Tunggul Pawenang. Istilah desa di Kabupaten Pringsewu
disebut dengan sebutan Pekon. Pekon Tunggul Pawenang
ini merupakan pekon yang dibilang masih baru karena
masih kurang lebih 11 tahun berdiri sebelum memisahkan
diri dari pekon Adiluwih. Pekon Tunggul Pawenang
berdiri pada tanggal 13 Desember 2011. Mayoritas
masyarakat Pekon Tunggul Pawenang adalah bersuku
Jawa. Pekon Tunggul Pawenang dipimpin oleh Bapak
Lurah yang bernama Bapak Heru Efendi, S.Pd dari awal
berdiri hingga saat ini.
Berikut ini adalah keadaan kondisi dari Pekon
Tunggul Pawenang, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten
Pringsewu :

1. Batas-batas Pekon Tunggul Pawenang


No Uraian Keterangan
1. Berbatasan dengan
Sebelah Utara
Pekon Morgorejo
2. Berbatasan dengan
Sebelah Selatan
Pekon Bangun Sari
3. Berbatasan dengan
Sebelah Timur
Pekon Poncokresno
4. Berbatasan dengan
Sebelah Barat
Pekon Sri Katon
Tabel 1. 1 Batas-batas Pekon Tunggul Pawenang

2. Luas Wilayah Pekon Tunggul Pawenang

4
Pekon Tunggul PawenanG memilIki luas wilayah
sekitar 387, 3 Ha yang terletak pada garis Latitute
LU/LS -5.22098 dan Longtitude (BB/BT) 105.05814.

3. Pembagian Administrasi Wilayah Pekon Tunggul


Pawenang

No Uraian Keterangan
1. Dusun 1 2 RT
2. Dusun 2 2 RT
3. Dusun 3 2 RT
Tabel 1. 2 Pembagian Administrasi Wilayah
Pekon Tunggul Pawenang

4. Struktur Organisasi Pekon Tunggul Pawenang


a. Kepala Pekon : Heru Ehendi, S, Pd
b. Sekertaris Pekon : Slamet
c. Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum : Naris
Mulyono, S. Pd
d. Kepala Urusan Keuangan : M. Nur Aini, S, Pd
e. Kepala Urusan Perencanaan : Ayu Intan
Kusuma
f. Kepala Seksi Pemerintahan : Sri Sundari
g. Kepala Seksi Kesejahteraan : Mahfudz
Ramdoni
h. Kepala Seksi Pelayanan : Anik
Kusumantari, S, Pd
i. Kepala Dusun
1) Kepala Dusun 1 : Dedi Junaidi A. M.
Pd
2) Kepala Dusun 2 : Kasiyan
3) Kepala Dusun 3 : Suyoto

C. Permasalahan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan
oleh penulis selama di Pekon Tunggul Pawenang selama
40 hari, dapat ditemukan beragam permasalahan yang
terdapat dalam Pekon tersebut. Permasalahan yang

5
diamati penulis disekitar tempat penulis mengabdi dapat
dikelompokkan dalam beberapa bidang yaitu:

1. Bidang Wajib
Pendanaan Modal merupakan salah satu hal
penting dalam perkembangan usaha. Sebaik apapun
kualitas produk yang dihasilkan, tanpa disertai adanya
modal yang mencukupi sama saja tidak bisa
memenuhi target pasar dan segmentasi pasar yang
jelas, maka usaha juga tidak akan berkembang. Secara
teknis modal usaha sangatlah dibutukan sebagai upaya
untuk meningkatkan pengolahan usaha. Selain itu,
kurangnya modal dalam suatu usaha juga menjadi
permasalahan yang penting untuk kelangsungan
proses produksi barang. Permasalahan yang ada juga
masih minim nya pengetahuan tentang mendapatkan
modal usaha yang berprinsip syariah, serta jauh dari
riba.
Mudharabah merupakan perjanjian kerjasama
yang terjalin antara dua atau lebih pemilik modal
(shahibul mal), yang memutuskan untuk myerahkan
sepotong modal dengan kontribusi seratus persen
modal dari pemilik modal kepada pengelola usaha
(mudharib). Sedangkan pembagian keuntungan dan
kerugian dibagi berdasarkan kesepakatan oleh
beberapa pihak yang terlibat. Dasar hukum
pembiayaan mudharabah ada dalam Al-Qur’an,
Hadist, dan Ijma’ ulama. 4

2. Bidang Penunjang
Kelompok Wnita Tani (KWT) merupakan
pendobrak utama dalam menyediakan pangan
keluarga melalui pemanfaatan lahan pekarangan.
Pemanfaatan lahan perkarangan sebagai wadah dalam
menunjang kebutuhan keluarga melalui pemberdayaan
kelompok wanita tani sangat penting dilakukan.
Keberhasilan pemberdayaan perempuan dalam hal ini
kelompok wanita tani ditentukan oleh beberapa faktor,
4
https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/muhasabatuna/article/view/
1095.

6
baik berasal dari dalam maupun dari luar. Faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap pemberdayaan
kelompok wanita tani yaitu :
1. Faktor internal, berupa karakteristik responden
mulai dari : umur, tingkat pendidikan, pengalam
berusaha tani, dan luas lahan pekarangan.
2. Faktor eksternal, berupa dukungan anggota
kelompok tani, ketersediaan sarana dan prasarana,
dukungan kebijakan, dan kegiatan penyuluhan.
3. Fungsi kelompok dalam pemberdayaan, berupa
fungsi kelas belajar, fungsi wahana kerjasama, dan
fungsi unit produksi.
Melakukan Penanaman bibit sayuran pada sebuah
tempat disetiap pekonnya, dengan kegiatan tersebut
diharapkan masyarakat dapat mengambil contoh untuk
melakukan penanaman sayur, yang kedepannya tentu
akan berguna sebagai penyokong kebutuhan pangan
harian masyarakat.

D. Fokus dan Perioritas Program


Berdasarkan sub bab C. Permasalahan terdapat 2
(bidang) permasalahan yaitu Bidang Wajib dan bidang
penunjang. Adapun rincian program kerja individu Kuliah
Pengabdian Masyarakat (KPM) kelurahan Hadimulyo
Barat adalah sebagai berikut :

Fokus Prioritas Program dan


Permasalahan Kegiatan
Bidang Wajib Kegiatan sosialisasi UMKM di
Pekon Tunggul Pawenang tentang
pembiayaan Mudharabah yang
anti riba bagi UMKM yang
kesulitan modal.
Bidang Penunjang Melakukan Pemberdayaan
Kelompok Wanita Tani (KWT) di

7
Pekon Tunggul Pawenang
Tabel 1.3 Prioritas Program dan Kegiatan
E. Sasaran dan Target
Dalam hal ini tugas mahasiswa dalam perguruan
tinggi adalah pengabdian diri dalam suatu masyarakat
dengan semaksimal mungkin.5 Dalam kegiatan
pengabdian masyarakat ini dengan menerapkan ilmu-ilmu
yang telah diperoleh dibangku perkuliahan yang demikian
dilaksanakan dalam dunia kemasyarakatan melalui
kegiatan (KPM). Setiap program kegiatan KPM memiliki
sasaran dan target pencapaian secara kualitatif maupun
kuantitatif sebagai berikut :

Program Kerja Sasaran Target


Kegiatan UMKM di Pekon Memperkenalkan
sosialisasi Tunggul pembiayaan
UMKM di Pekon Pawenang Mudharabah
Tunggul yang anti riba
Pawenang untuk menambah
tentang modal usaha
pembiayaan
Mudharabah
yang anti riba
bagi UMKM
yang kesulitan
modal.
Kegiatan senam Warga Pekon Untuk
sehat ceria Tunggul meningkatkan
bersama warga Pawenang daya tahan tubuh
Pekon Tunggul dan membuat tali
Pawenang silahturahmi
antar masyarakat
lebih erat
Melakukan Ibu- ibu pkk di Memberikan
Pemberdayaan Pekon Tunggul kontribusi untuk

5
Tryas Wardani Nurwan dan Helmi Hasan, “Keberhasilan PKH
ditinjau dalam kaitannya dengan keterampilan pendamping dan partisipasi
KPM: Studi di Sijunjung Sumatera Barat,” Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial 10, no. 1 (2020): 1–12.

8
Kelompok Pawenang. meningkatkan
Wanita Tani pendapatan
(KWT) Sedulur dalam sistem
22 Hadimulyo marketing
Barat
Tabel 1.4 Sasaran dan Target

F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Hari Waktu Lokasi
Kegiatan Kamis 13.30-15.30 UMKM
sosialisasi WIB Pekon
UMKM di Tunggul
Pekon Tunggul Pawenang
Pawenang
tentang
pembiayaan
Mudharabah
yang anti riba
bagi UMKM
yang kesulitan
modal.
Kegiatan Sabtu 06.30-08.00 Lapangan
senam sehat WIB Balai Desa
ceria bersama
warga Pekon
Tunggul
Pawenang
Melakukan Senin dan 14.00-15.30 Di rumah
Pemberdayaan Rabu WIB Bu Carik
Kelompok
Wanita Tani
(KWT) di
Tunggul
Pawenang
Tabel 1.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

G. Pendanaan
Program Kerja Anggaran Sumber
Dana
Kegiatan rutinitas - -

9
jumat bersih di
lingkungan Pekon
Tunggul Pawenang
Kegiatan senam - -
sehat ceria bersama
warga Pekon
Tunggul Pawenang
Melakukan - -
Pemberdayaan
Kelompok Wanita
Tani (KWT)
Sedulur 22
Hadimulyo Barat
Tabel 1.6 Pendanaan

H. Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan berupa penjelasan tentang
kerangka laporan yang dibuat. Dimulai dari prolog hingga
epilog. Penulisan laporan akhir individu ini terbagi
menjadi beberapa bagian, yaitu:
BAB I adalah Pendahuluan. Pada bab ini
menjelaskan Dasar Pemikiran, kondisi umum lokasi
KPM, permasalahan yang menjadi dasar pembuatan
program, fokus dan prioritas program, sasaran dan target,
jadwal pelaksanaan program, pendanaan, dan sistematikan
penyusunan.
BAB II adalah Metode Pelaksanaan Program.
Pada bab ini menjelaskan metode pengabdian dan
pemberdayaan masyarakat dan pendekatan dalam
pemberdayaan masyarakat.
BAB III adalah Kondisi Lokasi KPM. Pada bab
ini menjelaskan mengenai sejarah singkat lokasi KPM,
letak geografis, struktur penduduk, serta sarana dan
prasarana.
BAB IV adalah Hasil Pengabdian dan
Pmberdayaan. Dalam babi ini menguraikan mengenai
kerangka pemecahan masalah, bentuk dan hasil kegiatan
pengabdian, bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan,
serta faktor-faktor pendukung dan penghambat
pencapaian hasil.

10
BAB V adalah Kesimpulan dan Rekomendasi.
Bab iniberisi kesimpulan dari laporan yang telah dibuat
beserta rekomendasi.
Pada bagian Epilog terdiri daro kesan masyarakat
atas pelaksanaan KPM dan penggalan cerita inspiratif
KPM. Daftar pustaka, biografi singkat, dan lampiran-
lampiran.

11
BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat


(PAR, ABCD, Metode Intervensi Sosial, atau Metode
Lainnya)
Participatory Action Reseacrh (PAR) merupakan
suatu penelitian yang berbasis tidak hanya
mengedepankan tujuan dari suatu institusi atau tujuan
yang dimiliki oleh seorang peneliti. Akan tetapu PAR
adalah suatu penelitian yangmuali diterapkan di kalangan
peneliti karena penelitian berbasis PAR tidak hanya
mementingkan hasil keilmuan, akan tetapi juga menitik
beratkan pada perubahan dan pemberdayaan masyarakat
secara partisipatif. Metode PAR merupakan metode yang
menuntut seorang peneliti untuk lebih kritis dalam
menanggapi data yang didapatkan dilapangan.6
Pandangan lain dikemukakan Mansour Fakih,
yang mengatakan bahwa “Participatory Action Research
adalah kombinasi penelitian sosial, kerja pendidikan, dan
aksi politik menggunakan konsep penelitian partisipatif
dalam konteks metodologi materialis historis, yang
didefiniskan oleh Kasam sebagai penelitian yang disusun
malalui interaksi demokratis antar peneliti dan kelas
rakyat yang tertindas.”7
Yang mendasari dilakukannya PAR adalah
kebutuhan kita untuk mendapatkan perubahan yang
diinginkan.8
Dar model KPM yang dilakukan sekarang ini
adalah KPM berbasis PAR (Participatory Action
Research). Model KPM ini memiliki variabel kunci yaitu
6
P. Reason,. and H. Bradbury, “The Sage Handbook of Action
Research: Participative Inquiry and Practice.” (California: Sage. 2008), h.1
7
Mansour Fakir, “Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi
Sosial” (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 28
8
Agus Afandi, dkk “Modul Participatory Action Research (PAR)”
(IAIN Sunan Ampel Surabaya: Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) 2013,
h. 41

12
participatory, action, dan research. Sedangkan dalam
metodelogi kerja PAR, ketiga variabel tersebut
dirumuskan sebagai berikut :
1. Research atau penelitian, tahap ini merupakan
penelitian tentang permasalahan yang dihadapi
masyarakat, permasalahan tersebut dipahami
sedemikian mendalan dan mendetail sehingga
masalah tersebut bisa diketahui dengan jelas
penyebab dan akibatnya.
2. Action atau aksi, setetlah mengetahui masalah-
masalah tersebut secara mendalam dan mendetail,
barulah masuk dalam langkah yang kedua yaitu
pencarian alternative untuk memecahkan masalah
tersebut yang kemudian diterjemahkan dalam
beberapa item dalam program kerja yang akan
dilaksanakan.
3. Participatory, kedua item diatas dilaksanakan secara
pertisipasi artinya dengan melibatkan seluruh
komponen masyarkat dalam melakukan identifikasi
masalah serta teknik untuk mencari solusi secara
bersama-sama pula bukan saja sebagai penonton atau
gaya bos yang hanya bisa memerintah tetatpi tidak
bisa bekerja (talk less do more).
Dari ketiga prinsip KPM PAR, mahasiswa
bersama-sama dengan masyarakat melakukan identifikasi
masalah perencanaan dan aksi untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan yang merekan hadapi. Di samping
itu, nuansa penelitian serta kritik yang konstruktif
terhadap kondisi masyarakat tersebut menjadi tugas
independen mahasiswa sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban atas keterlibatan mereka atas proses
perubahan yang dilakukan bersama masyarakat.
Strategi Participationary Action Reserch (PAR)
peneliti sebagai fasilitator masyarakat pada dasarnya
berperan dalam pengembangan pembelajaran masyarakat
lokal untuk membangun tingkat kemandirian dalam
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Bersamaan
dengan itu, membangun kesadaran kritis masyarakat
terhadap berbagai format ekonomi politik yang
berlangsung secara mapan dibarengi dengan memperkuat

13
kemampuan masyarakat untuk berdialog sehingga
memiliki bargaining position yang kuat dengan kekuatan
lain. Maka, diperlukan strategi-strategi sebagai berikut:
1. Memulai dengan tindakan mikro yang memiliki
konteks makro/global.
2. Mengembangkan penguasaan dan pengetahuan teknis
di masyarakat.
3. Membangun kembali kelembagaan masyarakat.
4. Pengembangan kesadaran masyarakat melalui
pendidikan yang transformatif.
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
menentukan penguasaan dan pengelolaan serta
kontrol terhadap sumber daya alam dan manusia
(terutama sumber daya ekonomi).
6. Pengembangan sektor ekonomi strategis sesuai
dengan kondisi lokal (daerah).
7. Mengembangkan pendekatan kewilayahan/kawasan
yang lebih menekankan pada kesamaan dan
perbedaan potensi yang dimiliki.
8. Membangun jaringan ekonomi strategis yang
berfungsi untuk mengembangkan kerjasama dalam
mengatasi keterbatasan-keterbatasan baik dalam
bidang produksi, pemasaran, teknologi, dan
permodalan.9

B. Pedekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat


Berdasarkan kondisi yang ada di masyarakat maka
saya memilih metode PAR (Participatory Action
Research) untuk diterapkan di Hadimulyo Barat sebagai
metode pendekatan pemberdayaan masyarakat. PAR
adalah metode riset yang dilaksanakan secara partisipatif
di antara warga masyarakat dalam suatu komunitas atas
bawah yang semangatnya untuk mendorong terjadinya
aksi-aksi transformatif melakukan pembebasan
masyarakat dari belenggu ideologi dan relasi kekuasan
(perubahan kondisi hidup yang lebih baik).10 Dengan
9
Ahmad Mahmudi, Kuliah Pengantar Tentang Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat, h.10
10
Aning, “Implementasi PAR Dalam Pendidikan Agama Islam,” Jurnal
Paradigma Institut 1, no. 1 (2015): 15.

14
demikian, sesuai istilahnya PAR memiliki tiga pilar
utama, yakni metodologi riset, dimensi aksi, dan dimensi
partisipasi. Artinya, PAR dilaksanakan dengan mengacu
metodologi riset tertentu, harus bertujuan untuk
mendorong aksi transformatif, dan harus melibatkan
sebanyak mungkin masyarakat warga atau anggota
komunitas sebagai pelaksana PAR-nya sendiri.11
PAR merupakan kegiatan riset yang berbeda
dengan metode penelitian ilmiah lainnya yang biasa
dilakukan oleh para akademisi, lembaga survey, dll. Di
dalam metode penelitian ilmiah pada umumnya seorang
researcher menjadikan suatu kelompok masyarakat hanya
sebagai objek yang diteliti untuk mendapatkan suatu inti
permasalahan tanpa memberikan perubahan
(transformasi) nilai di dalam suatu masyarakat tersebut.
1. Proses Perkenalan dengan Masyarakat
Sebagian orang luar yang kemudian datang
kesuatu daerah dengan tujuan untuk melakukan
perubahan terhadap pola kehidupan masyarakat di
daerah tersebut maka seharusnya kita terlebih dahulu
memperkenalkan siapa kita, apa maksud dan tujuan
kita serta dari mana kita datang. Hal itulah yang
dilakukan oleh peserta KPM yang ada di Pekon
Tunggul Pawenang. Perkenalan tersebut penting
dilakukan agar kedatangan kita bisa diterima dan juga
mendapat dukungan dari masyarakat setempat.
2. Bapak Kepala Pekon
Dalam perkenalan kepada Kepala Pekon
Tunggul Pawenang ini, karena bapak Heru adalah
orang yang tergolong orang sibuk maka perkenalan
resminya dilakukan malam hanrinya dan untuk
perkenalan sementara dalam rangka serah terima kami
peserta KPM.
3. Tokoh Masyarakat
Setelah melakukan pertemuan dengan pihak
pekon, terutama dengan Bapak Heru pada hari
sebelumnya sesuai saran dari beliau agar kami
bertemu dengan tokoh masyarakat yang ada di Pekon
11
Hasan, “Action Reserch: Desain Penelitin Integratif Untuk Mengatasi
Permasalahan Masyarakat,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis 4178, no. 8 (2009).

15
Tunggull Pawenang. Kami banyak memperkenalkan
maksud dan tujuan kami melaksanakan kegiatan KPM
kepada beliau dan semua tokoh-tokoh tersebut
merespon positif kedatangan kami.
4. Tokoh Pemuda
Selaku tokoh pemuda yang ada di tatanan
wilayah Pekon, yang tentunya sangat berperan dalam
kemajuan dan perkembangan pekonnya sendiri. Selain
itu, mereka juga merupakan penyambung lidah dari
tokoh-tokoh tua (masyarakat). Maka dari itu kami
melakukan perkenalan sekaligus observasi kepada
rekan-rekan pemuda yang ada di Pekon Tunggul
Pawenang.
5. Masyarakat
Setelah melakukan perkenalan dengan
beberapa tokoh di Pekon Tunggung Pawenag, barulah
kami memperkenalkan diri baik secara formal dan
nonformal dengan masyarakat. Perkenalan awal
dengan masyarkat ini kami lakukan melalui forum-
forum silaturrahmi, SD, MA, MI, MTS, pengajian
rutin, TPA, PAUD, dan Jum’at Berkah. Usaha ini
dilakukan dengan tujuan menambah kedekatan kami
dengan masyarakat serta komunikasi dengan
masyarakat berjalan dengan lancar.

16
BAB III
KONDISI LOKASI KPM

A. Sejarah Singkat Lokasi KPM


Pekon Tunggul Pawenang adalah satu
pekon Pemekaran dari Pekon Adiluwih,Kecamatan
Adiluwih Kabupaten Pringsewu yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Bupati Pringsewu Nomor : 24
Tahun 2011 dan diresmikan pada tanggal 13 Desember
2011, yang sudah 2 kali melaksanakan Pemilihan Kepala
Pekon, Yang kedua baru saja dilaksanakan pada bulan
Oktober 2018 dilantiknya kepala pekon terpilih pada
tanggal 27 Bulan November 2018.

B. Letak Geografis

Gambar 3.1 Letak Geografis

Pekon Tunggul Pawenang merupakan salah satu


Pekon di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu
Provinsi Lampung, memiliki luas 387,3 H. Secara
geografis Pekon TunggulPawenang berbatasan dengan
wilayah sebagaiberikut :
1. Sebelah Utara, berbatasan dengan Pekon Srikaton
KabupatenPringsewu.

17
2. Sebelah Timur, berbatasan dengan Pekon Tanjung
Rejo KabupatenPesawaran.
3. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Pekon Bangun
sari Kabupaten Pesawaran.
4. Sebelah Barat, Berbatasan dengan Srikaton
Kabuapten Pringsewu.
Secara Administratif, wilayah Pekon Tunggul
Pawenang terdiri dari Tiga Dusun, dan Enam
RukunTetangga. Tipologi Pekon Tunggul Pawenang
terdiri dari Lahan Pertanian (persawahan, perladangan,
perkebunan, peternakan, Industrisedang, Jasa dan
perdagangan).
Topografis Pekon Tunggul Pawenang secara umum
termasuk daerah dataran rendah. Dan berdasarkan
ketinggian wilayah Pekon Tunggul Pawenang
diklasifikasikan kepada (dataranrendah (0 – 100 m
dpl)/dataransedang (>100 – 500 m dpl)/datarantinggai
(>500 m dpl).

C. Struktur Penduduk
Struktur penduduk PekonTunggul Pawenang,
Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Prungsewu, jumlah
keseluruhan penduduknya yaitu 1.776 jiwa, dengan
Kepala Keluarga berjumlah 503 KK yang terdiri dari 865
Laki-laki, dan 911 Perempuan.

Jumlah Penduduk
Jumlah Laki- Perempuan Jumlah
KK laki Keseluruhan
503 865 911 1.776
Tabel 3. 1 Jumlah Penduduk berdasarkan
KK dan Jenis Kelamin

D. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana merupakan elemen penting
untuk menunjang keberhasilan suatu kegiatan, misalnya

18
dalam organisasi atau kepanitiaan. Istilah ini biasanya
dipakai bersamaan karena dianggap sama.
Secara umum, sarana dan prasarana merunjuk
kepada seperangkat hal yang digunakan untuk membantu
proses kegiatan sehingga tujuan dari kegiatan tersebut
dapat dicapai begitupun dengan Pekon Tunggul Pawenang
yang memiliki beberapa sarana dan prasarana.
No
. Sarana dan Prasarana Jumlah
Pendidikan
a. Gedung SD 1
b. Gedung MA 1
1. c. Gedung MI 1
d. Gedung MTS 1
e. Gedung TK 1
f. Gedung RA 2
Peribadatan
a. Masjid 3
2. b. Mushola 6
c. Gereja -
d. Pura -
Kesehatan
a. Puskesmas -
3.
b. Posyandu 1
c. Apotek -
Keamanan
4.
a. Poskamling -
Olahraga
a. Lapangan sepak bola 1
b. Lapangan bola volley -
5. c. Lapangan basket -
d. Lapangan bulu tangkis -
e. Meja tenis -

Tabel 3. 2 Sarana dan Prasarana

19
BAB IV
HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


1. Uraian Masalah
Dalam mempermudah memecahkan masalah satu
persatu permasalahan disuatu Desa dapat dilakukan
dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strengths,
Weakness, Opportunities and Thareats). Analisis SWOT
merupakan suatu upaya untuk mengenal kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang menentukan
suatu pekerjaan.
Menurut Fredi Rangkuti analisis SWOT adalah
identifikasi dari beberapa faktor secara sistematis untuk
menentukan strategi suatu usaha. Analisis SWOT terdiri
dari beberapa faktor-fakor yakni, kekuatan (Strenght),
kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan
ancaman (Thareats).12
Metode analisi SWOT merupakan salah satu metode
praktis yang digunakan untuk mencari tahu kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman. Dalam satu
permasalahan mampu membentuk kekuatan dan potensi
yang sudah dimiliki. Kemudian dicari dimana kelamahan
dalam suatu objek sehingga menjadi suatu permasalahan.
Dalam upaya pemecahan masalah dilakukan melalui
kesempatan atau dukungan yang dimiliki serta hambatan
yang ada.13
Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan,
di Pekon Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih
Kabupaten Pringsewu KPM IAIN Metro memiliki
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi
perkembangan Pekon Tnggul Pawenag. Berikut
penjelasannya :

12
Ratnawaty Marginingsih, “Analisis SWOT technology financial
(fintech) terhadap industri perbankan,” 2019, 2–4.
13
Zuhrotun Nisak, “Analisis SWOT untuk menentukan strategi
kompetitif,” Jurnal Ekbis 9, no. 2 (2013): 468–76.

20
1) Kurangnya pengetahuan UMKM pada desa Pekon
Tunggul Pawenang tentang penambahan modal usaha
yng berbasis syariah.
2) Kurangnya pemanfaatan lahan perkarangan sebagai
wadah dalam menunjang kebutuhan keluarga melalui
pemberdayaan kelompok wanita tani.

2. Pemecahan Masalah
Setelah kita mengetahui masalah yang ada
dilokasi, selanjutnya kita mencari penyelesaian
masalah serta solusinya, antara lain :

1) Setelah pelaksanaan sosialisasi kepada umkm


disini melihat kondisi UMKM yang masih
kurangnya pengetahuan untuk menambah modal
usaha yang berdasarkan prinsip syariah, maka
penulis melakukan pendampingan dan sosialisasi
tentang penambahan modal yang berdasarkan akad
mudharabah anti riba.
2) Di dalam pemberdayaan terkandung unsur
pengakuan dan penguatan posisi seseorang melalui
penegasan hak dan kewajibanyang dimiliki dalam
seluruh tatanan kehidupan. Upaya
mengoptimalkan pemberdayaan perempuan dapat
ditempuh salah satu dengan mendampingi
perempuan untuk peningkatan potensi perempuan
yang telah ada, melalui usaha perkembangan
produktif dan diversifikasi hasil lokal secara
berkelompok.

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pengabdian


Selama waktu perancangan progja, tidak banyak
program kerja yang akan saya laksanakan di Pekon
Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih Kabupaten
Pesawaran dikarenakan kurangnya pengetahuan dan
kondisi di Pekon Tunggul Paenang. Saya hanya
merencanakan beberapa program kerja yang kemudian
disesuaikan dengan keadaan yang ada. Program kerja
yang saya rencanakan selama kegiatan KPM telah melalui

21
proses observasi kebutuhan dan keadaan dengan
kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan.
Adapun kegiatan individu yang telah saya lakukan adalah
sebagai berikut :
1) Kegiatan pertama yaitu dari Program Kerja Bidang
wajib yaitu :
- Kegiatan sosialisasi UMKM di Pekon Tunggul
Pawenang tentang pembiayaan Mudharabah yang
anti riba bagi UMKM yang kesulitan modal.

Gambar 4.1 Kegiatan UMKM di Pekon Tunggul


Pawenang
- Kegiatan Senam Sehat Ceria bersama Warga
Pekon Tunggul Pawenang

22
Gambar 4.2 Senam Sehat Ceria

2) Kegiatan kedua yaitu dari Program Kerja Bidang


Penunjang melakukan pemberdayaan kelompok
wanita tani (KWT) di Pekon Tunggul Pawenang.

Bidang Penunjang

Program Melakukan Pemberdayaan


Kelompok Wanita Tani (KWT) di
Pekon Tunggul Pawenang
Tempat,Tanggal Rumah Pak Carik, 27 Juli 2022-
Pelaksanaan selesai

Lama Pelaksanaan 2 Jam

Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Erawaty


Lylyana Sari
Tim Pembantu : Seluruh
Mahasiswa KPM IAIN Metro di
Tunggul Pawenang.

Tujuan Mengajak ibu ibu untuk


melakukan Pemberdayaan
Kelompok Wanita Tani

Sasaran Ibu – ibu di Pekon Tunggul


Pawenang

Target Agar ibu – ibu bisa memajukan


ekonomi keluarga dan masyarakat
dengan cara melakukan kegiatan
Pemberdayaan Kelompok Wanita
Tani, serta mempererat silahturahi
dan kekompakan warga pekon
Tunggul Pawenang.

23
Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan di
Rumah Pak Carik. Kegiatan ini
dilakukan pada hari selasa dan
rabu,Kegiatan yang dilaksanakan
adalah mencampur tanah dengan
pupuk kandang lalu dimasukan
kedalam polibek.

Hasil Pengabdian Kini ibu – ibu dapat memahami


Pemberdayaan Kelompok Wanita
Tani.

Keberlanjutan 2 kali pertemuan.


Program

Tabel 4. 1 Bentuk Dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan

Gambar 4.3 Pemberdayaan KWT

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan


Menurut Sumardjo pemberdayaan masyarakat
merupakan suatu proses pengembangan kesempatan,
motivasi dan kemampuan masyarakat untuk mendapatkan
akses pemberdayaan, sehingga mampu meningkatkan
kapasitas untuk mewujudkan suatu cita-cita dengan

24
berpatisipasi dalam mempengaruhi kualitas kemajuan
desa.
Dalam Undang-Undang Desa Nomor 6 tahun 2014
butir 12 disebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat
desa merupakan upaya dalam pengembangan kemandirian
dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemapuan,
kesadaran dan kemanfaatan melalui penempatan program,
kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan masalah
dan kebutuhan masyarakat.
Adapun kegiatan yang telah kami lakukan yaitu :
1. Kegiatan Rapat Panitia 17 Agustus Bersama Pemuda
dan Mahasiswa KPM di Pekon Tunggul Pawenang
Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu.

Gambar 4.4 Kegiatan Rapat Panitia 17 Agustus

2. Selanjutnya yaitu kegiatan tentang perkenalan awal


masuk di SD 1 Tunggul Pawenang

25
Gambar 4.5 Kegiatan perkenalan di SD 1 Tunggul
Pawenang

D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat


Pencapaian Hasil
1. Faktor-faktor pencapaian hasil faktor pendukung
diantaranya sebagai berikut :
a) Dana yang tersedia mencukupi terlaksananya
program kegiatan.
b) Apresiasi warga sangat baik terlihat dari antusias
mereka dari program kami.
c) Kerjasama warga kampung dalam mewujudkan
program kegiatan kelompok KPM.
d) Kerjasama anggota kelompok KPM
e) Kami mendapatkan respon yang baik dari kepala
Pekon Tunggul Pawenang selaku pemimpin
desaTunggul Pawenang juga dengan warganya.
f) Adanya antusias dari anak-anak sekitar Pekon
Tunggul Pawenang dari berbagai jenjang
pendidikan.
g) Dengan adanya persiapan program kerja yang
akan dilaksanakan selama 40 hari merupakan

26
salah satu penunjang dari faktor penunjang
jalannya kegiatan KPM.

2. Faktor penghambat diantaranya sebagai berikut :


a) Perlengakapan dan peralatan yang kurang
memadai
b) Kurangnya antusiasme masyarakat dan rasa skeptis
yang tinggi akan hal-hal yang baru.
c) Harapan yang penuh dari masyarakat Pekon
Tunggul Pawenang terhadap mahasiswa KPM
tidak dapat dipenuhi semua.

27
BAB V
KESIMPILAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Alhamdulillahirabbilalamin, dengan ditulisnya
kesimpulan ini maka menandakan bahwa pelaksanaan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Periode II IAIN
Metro di Pekon Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih
Kabupaten Pringsewu yang dimulai dari tanggal 20 Juli
s/d 30 Agustus 2022 telah terselesaikan. Alhamdulillah,
semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan kegiatan
KPM ini memberikan dampak positif terhadap masyarakat
dan semua mahasiswa sebagai pelaksana di mana
keduanya ada hubungan timbal balik.
Meskipun tentunya banyak kendala dalam proses
KPM ini, baik dalam tahap persiapan, pelaksanaan serta
laporan. Namun, hal tersebut yang justru harus disyukuri
sebab dapat meningkatkan kapabilitas dari masing-masing
anggota KPM Pekon Tunggul Pawenang dan pada
akhirnya kegiatan KPM ini dapat menyelesaikan beberapa
masalah yang telah diidentifikasi.
Kesimpulan yang kami dapatkan dalam kegiatan
KPM ini adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro di Pekon
Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih Kabupaten
Pringsewu mendapat sambutan, tanggapan dan
perhatian yang cukup baik dari warga sekitar dan
aparat pekon setempat.
2. Secara keseluruhan, kegiatan Masyarakat (KPM)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro
berlangsung dengan baik. Program-program yang
direncanakan dapat terealisasi dengan optimal
walaupun mendapatkan sedikit kendala dan ada
beberapa kegiatan yang tidak tercapai.

28
3. Bekal yang kami berikan pada masyarakat pada
dasarnya, kami memberikan dukungan dan
pengetahuan untuk dapat meningkatkan
kesejahteraannya, serta adanya dampak positif atas
kehadiran kita baik dampak secara langsung maupun
tidak langsung. Maka kita sebagai mahasiswa harus
menjadi motivator, fasilitator dan panutan yang baik
bagi warga pekon Tunggul Pawenang.
4. KPM yang kami lakukan di pekon Tunggul Pawenang
ini dengan tujuan membawa kenangan-kenangan
positif dari kegiatan-kegiatan yang positif pula yang
kami lakukan selama satu bulan kami mengabdi
kepada masyarakat Pekon Tunggul Pawenang
Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu .
5. Dari pengabdian yang kami lakukan kami dapat
menyimpulkan bahwa masyarakat di antaranya dapat
menyimpulkan dari kegiatan dan perlakuan kami
selama kami tinggal di daerah mereka dan oleh sebab
itu masyarakat Desa bisa dibilang melihat kegiatan
kami sebagai cermin dari perlakuan mereka
selanjutnya.
6. Tentunya kegiatan KPM yang diadakan pada
Masyarakat Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Metro mempunyai tujuan di antaranya menjalin erat
hubungan antara lembaga perguruan tinggi sebagai
sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan
pemerintah setempat semakin baik, sehingga
penanganan di berbagai bidang pembangunan akan
terintegrasi.

B. Rekomendasi
Hendaknya dengan adanya program program yang
telah penulis laksanakan dapat dijadikan motivasi,
referensi dan masukan untuk menambah pengalaman atau
keterampilan serta mendorong agar terwujudnya suatu
masyarakat khususnya pemuda yang lebih kreatif, aktif
dan inovatif serta dapat menciptakan generasi penerus
yang hebat.

29
Agar pelaksanaan KPM lebih baik dan sesuai
dengan tujuanya perlu diperhatikan beberapa rekomendasi
yang dapat penyusun berikan setelah melaksankan KPM:
1. Untuk panitia diharapkan meninjau jumlah unit
atau peserta KPM yang diturunkan sesuai dengan
luas daerah tempat KPM yang dituju, juga dalam
pembagian tenaga (laki laki dan perempuan) yang
sangat penting dalam kelancaran melaksanakan
semua program kegiatan agar program yang
diberikan dapat merata dan tepat sasaran.
2. Dalam merancang KPM panitia diharapkan lebih
memperhatikan daerah tempat KPM yang dituju
termasuk daerah aman atau rawan, agar peserta
KPM dapat dengan baik dan nyaman dalam
menjalankan kegiatannya tanpa harus khawatir
tentang barang barang yang kami tinggalkan di
posko ketika kami pergi kegiatan.
Demikianlah laporan akhir individu KPM (Kuliah
Pengabdia Masyarakat) IAIN METRO Periode II tahun
2022 disusun sebagai salah satu persyaratan penilaian
kegiatan KPM. Penyusun sangat berharap semoga
bermanfaat bagi semua pihak.

30
EPILOG

A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KPM


“Alhamdulillah Hirrobil ‘alamiin Kuliah
Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Metro Lampung Periode II 2022 yang di
laksankan di Pekon Tunggul Pawenang, akhirnya sampai
40 hari lamanya. Saya memawikili aparatur Pekon
Tunggul Pawenang memberikan apresiasi kepada seluruh
mahasiswa IAIN Metro Lampung, karena telah ikut
membantu membangun Pekon kami dari berbagai bidang
yang tentu meringankan kerja kami untuk membangun
Kelurahan.
Kesan masyarakat atas pelaksanaan KPM yaitu
saat kami berpamitan untuk kembali ke Metro ada
perwakilan dari seorang masyarakat mengatakan bahwa
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada adik-adik
KPM, kami sangat terbantu atas kehadiran adik-adik KPM
di desa kami. Semoga apa yang telah adik-adik lakukan
menjadi bentuk amalan baik untuk adik-adik semua. Dan
kami sangat bangga desa kami dapat dipercaya untuk
menerima adik-adik KPM kembali walaupun dengan
kelompok yang berbeda tapi adik-adik KPM telah
membantu kami dalam membangun desa ini, semoga ilmu
ilmu yang telah adik-adik sampaikan menjadi bermanfaat,
dan semoga adik adik semakin sukses kedepannya.

Gapailah cita-cita kalian, jangan pernah mengenal


putus asa buatlah kedua orang tua kalian bangga dan
bilamana kalian sukses nantinya. Jangan pernah menjadi
sombong apa lagi meremehkan orang lain, jadilah seperti
orang biasa meskipun kemampuan kita di atas rata-rata
dan jangan kalian melupakan perjuangan orang tua kalian
untuk menggapai kesuksesan yang sedang kalian raih saat

31
ini, berjuang dan terus tetap semangat. Lebih baik orang
bangga dengan kerendahan kita dari pada bangga karena
terpaksa. Jangan pernah lupakan Pekon Tunggul
Pawenang itu yang terpenting.

B. Penggalan Kisah Inspiratif KPM


Sampai dimana waktunya mahasiswa IAIN Metro
melaksanakan KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat)
diberbagai daerah di provinsi Lampung. Aku pun siap
menerima pembagian kelompok yang telah dikoordinir
pihak LPPM kampusku. Yaps, akhirnya aku dan 17
mahasiswa lainnya dari berbagai jurusan terkonfirmasi
menjadi 1 kelompok yang akhirnya menjadi teman dalam
kurun waktu 40 hari masa pengabdian.
Dengan rasa penasaran, aku menerka dimanakah
lokasi yang akan kutempati nanti? Daerah yang
datarannya tinggi atau daerah yang terddapat pantai yang
indah? Aku tetap memikirkan bagaimana dan apa yang
harus kupersiapkan untuk bekalku selama proses
pengabdian,
Pagi sekali aku mendapat pesan singkat yang berisi file,
ternyata dengan rasa penasaran yang tinggi dan antusisme
optimal aku berharap ditempatkan di lokasi yang tidak
jauh dari gunung dan pantai. Setelah kubuka file tersebut,
yessss! Ternyata keinginanku terwujud lokasi yang
kutempati ternyata dekat pantai juga dikelilingi bukit atau
dataran tinggi.
Akhirnya hari pelepasan mahasiswa KPM
dilaksanakan dengan lancar. Dan semua kelompokku
sudah siap dengan peralatan pribadi masing-masing
maupun peralatan keperluan umum untuk diletakan di
posko baru kami.
Setelah menempuh jarak jalur darat selama kurang lebih
3-4 jam akhirnya tiba juga di Pekon Tunggul Pawenang,
ya itu adalah nama Desa yang akan kami tempati selama
40 hari.sepanjang perjalanan aku tidak henti-henti
mendecak kagum oleh keindahan alam yang ada disana.
Pohon rindang berdaun lebat, udara yang bersih, dengan
pertanian warga yang tumbuh subur.

32
Diluar ekspektasiku aku sangat senang tinggal di
Desa ini, andai rumahku berada disini bisa saja setiap hari
aku mengunjungu keindahan alam disini secara gratis dan
kapan saja. Karena disini apasaja tumbuh, apasaja indah.
Karena ini adalah Pekon Tunggul Pawenang.

33
DAFTAR PUSTAKA

Agus Afandi, dkk “Modul Participatory Action Research (PAR)”


(IAIN Sunan Ampel Surabaya: Lembaga Pengabdian
Masyarakat (LPM) 2013.
Aguswan Kh. Umam, Ahmad Zumaro, dkk, “Pedoman KPM
(Kuliah Pengabdian Masyarakat IAIN Metro Periode I
Tahun 2022”.
Ahmad Mahmudi, Kuliah Pengantar Tentang Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat.
Aning, “Implementasi PAR Dalam Pendidikan Agama Islam,”
Jurnal Paradigma Institut 1, no. 1 (2015).
Dedi Wahyudi, Nasrul Hakim, dan Ahmad Rofii, “Pemberdayaan
Masyarakat di Desa Ceringin Asri dalam Mengembangkan
Potensi Desa,”Dedikasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2,
No. 1.
Djono, “Implementasi Adaptasi Baru melakui KKN UNS di Era
Covid 19” DEDIKASI: Community Service Reorts 2, No. 2
(2020)
Hasan, “Action Reserch: Desain Penelitin Integratif Untuk
Mengatasi Permasalahan Masyarakat,” Jurnal Ekonomi dan
Bisnis 4178, no. 8 (2009).
Mansour Fakir, “Menggeser Konsepsi Gender dan Transformasi
Sosial” (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).

34
P. Reason,. and H. Bradbury, “The Sage Handbook of Action
Research: Participative Inquiry and Practice.” (California:
Sage. 2008).
Ratnawaty Marginingsih, “Analisis SWOT technology financial
(fintech) terhadap industri perbankan,” 2019.
Tryas Wardani Nurwan dan Helmi Hasan, “Keberhasilan PKH
ditinjau dalam kaitannya dengan keterampilan pendamping
dan partisipasi KPM: Studi di Sijunjung Sumatera Barat,”
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
10, no. 1 (2020).
Zuhrotun Nisak, “Analisis SWOT untuk menentukan strategi
kompetitif,” Jurnal Ekbis 9, no. 2 (2013).

35
BIOGRAFI SINGKAT

Elsa Nanda Rahmadona Lahir di


Bumisari KecamatanNatar kabupaten
Lampung Selatan Provinsi lampung
pasangan Bapak Sunardi dan Ibu
Purwanda pada 17 Desember Tahun
2000, merupakan anak pertama dari 3
saudara. Penulis menyelesaikan
pendidikan formal di SDN 1 Metro
Barat pada tahun 2007-2013,
kemudian penulis melanjutkan studi di SMPN 9 Metro pada
tahun 2013-2016. Setelah itu penulis melanjutkan studi di SMAN
2 Metro Barat pada tahun 2016-2019. Pada tahun 2019, Penulis
melanjutkan studi (S1) Jurusan Perbankan Syariah di IAIN Metro
Lampung melalui seleksi jalur UM-PTKIN sampai dengan
sekarang. Pada tahun yang sama penulis telah tercatat sebagai
mahasiswa jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis
Islam Menjadi mahasiswa jurusan Perbankan Syariah menjadi
harapan penulis dan awal memutuskan untuk melanjutkan
pendidikan ke IAIN Metro. Sebelumnya tidak pernah ada angan-
angan dalam pikiran seakan akan semua berjalan dengan lancar
seperti air yang mengalir yang pada saat ini selalu positif bagi
lehidupan baik dari segi pengetahuan maupun pengaplikasian
ilmu terhadap masyarakat. Harapan penulis dapat lulus pada
tahun ini 2022 dan segera mewujudkan cita-cita dan
membahagiakan orang-orang yang disayang terutama
membahagiakan kedua orang tua.

36
LAMPIRAN-LAMPIRAN

FOTO-FOTO KEGIATAN KPM PEKON TUNGGUL


PAWENANG

Figure 1 Kantor Pekon Tunggul Pawenang

37
Figure 2 Kegiatan Monitoring DPL

Figure 3 Pengajian Anak-anak

38
Figure 4 Kegiatan Mengecat Tembok Masjid Baitussalam

Figure 5 Senam Bersama dirumah Bu Devi

39
Figure 6 Pengenalan Kepada SD 1 Tunggul Pawenang

Figure 7 Pengajian Warga Tunggul Pawenang

40
Figure 8 Pembagian Hadiah Lomba 17 Agustus

Figure 9 Perlombaan 17 Agustus

41
Figure 10 Pelaksanaan Vaksin Pekon Tunggul Pawenang

42

Anda mungkin juga menyukai