Oleh:
Muhammad Faqih Ikhsan
NIM. 1158020207
Laporan Individu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pengabdian kepada
masyarakat di Kecamatan Majalaya Desa Bojong Kabupaten Bandung dengan judul
“Pembuatan Manisan KOLNIS (Kolang-Kaling Manis) Untuk Dijadikan Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) di Desa Bojong”, telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 15
September 2018.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin
dan kehendak-Nya, laporan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat (SISDAMAS) ini dapat penulis selesaikan tepat
pada waktunya. Pembuatan dan penulisan laporan ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas akhir dalam kegiatan KKN SISDAMAS Tahun
2017 yang dilaksanakan selama satu bulan, terhitung mulai dari tanggal 31
Juli – 31 Agustus 2018 yang dilaksanakan di Desa Bojong Kecamatan
Majalaya Kabupaten Bandung.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
RINGKASAN EKSEKUTIF
vi
PROLOG
Bismilahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat dan
inayah-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi
Muhammad Saw., keluarga dan sahabatnya, serta para pengikutnya hingga
akhir zaman.
vii
menuju basis pemberdayaan (empowerment). Dengan kata lain,
diyakini bahwa masyarakat sebenarnya memiliki potensi dan kemampuan
untuk mengembangkan dirinya. Namun, untuk mempercepat pembangunan
tersebut pendampingan diperlukan sesuai dengan kebutuhan yang semestinya.
Karena itu, KKN diharapkan dapat mem-bantu akselerasi bagi aktualisasi
potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah.
Salah satu daerah yang menjadi lokasi KKN Sisdamas tahun 2018 ini
adalah Desa Bojong Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung dimana di
kelurahan tersebut terdiri dari 36 mahasiswa yang terbagi dalam 3 kelompok
KKN dengan didampingi oleh satu Dosen Pembimbing Lapangan.
Dedeh Kurniasari S. Ag
NIP. 197503021999032001
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A Analisis Permasalahan
1
sendiri dapat dimakan secara langsung ataupun dimanfaatkan menjadi
panganan olahan seperti manisan, selai, sirup dan lain-lain. Manisan buah,
khususnya seperti kolang-kaling, tomat, manga dan lain-lain menjadi
makanan yang sangat diminati oleh masyarakat baik karena rasa dan nilai
gizinya maupun harganya terjangkau.
Dari keadaan tersebut, penulis mempertimbangkan untuk membuat
UKM (Usaha Kecil Menengah) dalam produk manisan yaitu manisan
kolang-kaling, penulis memberi nama manisan itu dengan sebutan nama
KOLNIS ( Kolang-kaling Manis). Agar masyarakat Desa Bojong memiliki
usaha karena di era pasar terbuka saat ini masyarakat harus merubah pola
pikirnya dari pencari pekerja tetapi dapat berwirausaha atau menciptakan
lapangan pekerjaan (entrepreneur).
B Identifikasi Masalah
Pembuatan manisan kolang-kaling atau KOLNIS (Kolang-kaling
Manis) untuk dijadikan berbisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) harus
banyak mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, masyarakat yang ada
dilingkungan tersebut merupakan masyarakat yang masih awam terhadap
berbisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dalam bentuk bisnis manisan,
sehingga kita harus bisa melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada
masyarakat agar masyarakat mampu memahami dan mempraktekkan cara
pembuatan dan berbisnis manisan. Selain itu, bahan-bahan yang digunakan
haruslah bahan-bahan yang mudah didapatkan oleh warga yang ada di
daerah tersebut. Kedua, pemanfaatan sumber daya ini harus mampu
memberdayakan masyarakat dari segi ekonominya, selain itu juga harus
memperhatikan produk yang akan kita buat haruslah produk yang ramah
lingkungan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, penyuluhan dan
pendampingan dalam berbisnis dan pembuatan manisan ini sangatlah tepat,
2
karena produk ini tidak mengeluarkan modal yang besar untuk
memproduksinya. Ketiga, produk yang dibuat bisa diperdagangkan,
sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Apalagi jika
produk tersebut dikerjakan dalam skala yang cukup besar, maka akan
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar daerah tersebut.
C Tujuan dan Manfaat
Tujuan
1) Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat oleh mahasiswa secara
teoritis untuk diaplikasikan di masyarakat
2) Membantu menyelenggarakan program yang telah dilakukan oleh aparat
pemerintahan setempat yang berupa wajib menanam tanaman
dihalaman rumah masing-masing warga
3) Menerapkan berbagai keterampilan memecahkan masalah berbasis
kompetensi prodi, terpadu, dan interdisipliner yang menekankan pada
pemberdayaan masyarakat.
Manfaat
Bagi mahasiswa
1) Memperdalam penghayatan dan pengalaman mahasiswa tentang :
a. Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral
b. Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada
umumnya dan pembangunan daerah pada khususnya .
c. Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta
keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.
2) Terbentuknya sikap rasa cinta, kepedulian social, dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
3) Terbentuk beragam keterampilan yang dimiliki mahasiswa untuk
melaksanakan program-program pemberdayaan dan pembangunan.
3
4) Memberi pengalaman kepada mahasiswa agar menjadi seorang
fasilitator, innovator, motivator, dan problem solver
5) Mendewasakan pola pikir mahasiswa dalam menganalisis dan
menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.
6) Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada masyarakat sebagai
kader pemberdayaan dan pembangunan.
Bagi masyarakat
1) Dengan membuat produk tersebut, diharapkan mampu meningkatkan
perekonomian masyarakat setempat
2) Penggunaan bahan-bahan tersebut dapat mengurangi limbah yang ada
dilingkunagn dengan menghasilakn produk yang lebih bermanfaat dan
bernilai jual yang tinggi
3) Produk yang dibuat merupakan produk yang ramah lingkungan
4) Dapat membentuk kader-kader pemberdayaan masyarakat
5) Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan dalam
pemberdayaan daerah
4
3) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi
serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang
melaksanakan KKN.
D Metode Pengabdian
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di Desa Bojong Kecamatan
Majalaya Kabupaten Bandung, maka penulis menggunakan metode
penyuluhan dan pendampingan terhadap warga setempat yang menjadi
sasaran pemberdayaan. Selain itu juga dilakukan metode pengenalan
kepada masyarakat terutama produk makanan yang telah dibuat. Kegiatan
ini didahului oleh tahap observasi yang dilakukan dilingkungan sekitar
untuk mengetahui masalah yang bisa dipecahkan dan juga potensi yang bisa
dikembangkan.
Hasil observasi tersebut kemudian di diskusikan dan dikomuniaksikan
untuk ditindak lanjuti. Kegiatan pembuatan manisan KOLNIS (Kolang-
kaling Manis dilakukan bersama dengan masyarakat setempat mengenai
bahan dan cara pembuatannya. Setelah itu dilakukan uji coba dengan cara
penggunaan produk. Selama kegiatan tersebut berlangsung dari awal
sampai akhir, didampingi oleh mahasiswa. Untuk produk makanan yang
dihasilkan, mahasiswa terlebih dahulu melakukan uji coba terhadap produk
yang akan dibuat. Setelah produk dibuat, maka produk tersebut
diperkenalkan kepada masyarakat untuk dilakukan produksi secara
mandiri.
5
boleh terlalu tua. Hal ini mempengaruhi mutu dari kolang-kaling yang
dihasilkan. Semakin tua buah yang diolah maka teksturnya semakin keras
dan apabila terlalu muda maka terksturnya akan semakin lunak sult diolah
lebih lanjut. Buahnya banyak disukai untuk dikonsumsi secara langsung
atau di olah menjadi produk makanan yang lain, seperti hal nya manisan,
jelly, es buah dan lain-lain.
Berdasarkan uraian diatas, pembuatan Manisa Kolang-kaling untuk
dijadikan berbisnis UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan juga dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat jika dilakukan dalam skala yang
cukup besar. Selain itu, dapat membantu keberlangsungan program yang
telah dilakukan oleh pemerintah setempat sebagai upaya pemberdayaan
lingkungan dan masyarakatanya.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Masa
No. Nama Keterangan
Bhakti
1 2 3 4
RD.PURANATA
1. 1906 _ 1916 Kepala Desa
H.SAMBAS TA
2. 1916 – 1932 Kepala Desa
H. NURDIN . W A
3. 1933 – 1944 Kepala Desa
H.EENG
4. 1945 – 1947 Kepala Desa
WANGSAPRAJA
5. 1948 - 1950 Kepala Desa
UDJU SONJAYA
6. 1951 – 1956 Kepala Desa
ANA SURYANA
7. 1956 – 1957 Kepala Desa
ARA SUHARA
8. 1957 – 1959 Kepala Desa
TOTO SOBANDI
9. 1959 – 1964 Kepala Desa
OGING
7
10. ADJAT SUDRAJAT 1964 – 1982 Kepala Desa ( 2 Periode
)
11. KOKON KONDARA WP 1984 – 1992
Kepala Desa
12. UNDIK 1992 – 2000
Kepala Desa
13. DIN DIN 2001 – 2012
Kepala Desa ( 2 Periode
14 RUDI SETIAWAN 2013 – 2019
)
Kepala Desa
Demikian sejarah singkat serta susunan kepala desa dari awal pembentukan
desa bojong hingga saat ini yang terjadi di Desa Bojong Kecamatan Majalaya.
Untuk mewujudkan Visi maka perlu adanya Misi yang kuat diantaranya :
8
3. Meningkatkan Perekonomian masyarakat melalui penciptaan lapangan
kerja seluas-luasnya dengan berbasiskan pada Potensi Asli Desa.
3. Program Desa
9
3) Warga Desa membentuk kelompok-kelompok usaha, misalnya
Kelompok Swadaya Pemuda, Kelompok Tani, Kelompok Profesi
(ojeg), dll. sebagai wadah kerjasama di antara kelompok yang
memiliki nasib sama.
10
5) Mengupayakan terbentuknya lumbung tani di tingkat RW dan di
tingkat Desa;
D. Monografi Desa
1. Kondisi Desa
a. Kondisi Geografis
11
d. Jarak Antara Pemerintah Desa Ke Ibu Kota Negara : 251 KM
12
b. Kondisi Demografis
1. Dusun : 3 Dusun
2. Rukun Warga : 15 RW
3. Rukun Tetangga : 63 RT
4. Sekolah SD : 4 Sekolah
5. TK :3
6. PAUD :4
7. PUSTU :1
8. Mesjid Jami : 12
9. Mini Market :1
10. Pabrik :1
11. Perumahan :1
Dengan Jumlah Penduduk 19.331 Jiwa Yang terdiri dari 9.345 Orang
Perempuan dan 9.986 Orang Laki-laki dengan jumlah kepala keluarga (KK)
5.990.
Pensiunan : 93 Orang
13
Pegawai Negeri Sipil : 139 Orang
Petani : 60 Orang
14
3) Sarana Peribadatan
15
Kp.Puja RT 01 RW
12 Masjid Darut-Taqwa Ust.Iwan Jami
09
Kp.Muara RT 05 RW
13 Masjid AL-Iklas Adad Jami
09
Kp.Buah jajar RT 02
14 Masjid AL-Basar Utep Jami
RW 10
Kp.Buah jajar RT 04
15 Masjid Ar-Rohman yayat Jami
RW 11
Kp.Babakan tanjung
16 Masjid AL-Barokah H.Odan Jami
RT 02 RW 12
H.Dadan
Kp.Bojong landeuh
17 Masjid AL-Furqon Wardana Jami
RT 02 RW 14
Ust.Mumun
Nama Mushola /
No langgar Alamat Keterangan
16
4) Sarana Pendidikan
Nama
Sekolah/PAUD/M
NO
D/MTs/Pontren Alamat Keterangan
17
Madrasah Diniyah
15 Kp. Puja RT 01 RW 09
Darut Taqwa
Madrasah Diniyah
16 Kp.Puja RT 02 RW 09
AL-Hidayah
Madrasah Diniyah
17 Kp. Buah jajar RT 04 RW 11
AR-Rohman
Madrasah Diniyah
18 Kp. Babakan tanjung RT 01 RW 12
AL-Hikmah
Madrasah Diniyah
19 Kp. Bojong kidul RT 02 RW 02
Nurul Hidayah
Pontren AL-
20 Kp. Buah jajar RT 05 RW 11
Mukarobin
21 Pontren Salafiah Kp. Namicalung RT 02 RW 05
Tabel 1.3 Sarana Pendidikan
5) Sarana olahraga
Nama Sarana
NO olahraga Alamat Keterangan
18
6) Paguron pencak silat
1 Gelanggang Putra
Kp. Buah jajar RT 01 RW 03
Pajajaran
2 Paguron Putra Kusuma Kp. Buah jajar RT 03 RW 10
3 Paguron ASAD Kp. Buah jajar RT 01 RW 10
Tabel 1.5 Paguron Pencak Silat
7) Kesenian
19
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN
20
G Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
1. Pembuatan Pembuatan Manisan KOLNIS (Kolang-kaling
Manis) untuk dijadikan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Pohon aren yang sudah tua menghasilkan buah, dan buah aren
yang di perolah dapat dijadikan kolang-kaling. Buah aren yang dapat
dijadikan kolang-kaling dapat memulihkan stamina tubuh, menyergakan
tubuh, serta memprlancar metabolisme tubuh. Manfaat tersebut baik
sehingga kolang-kaling dijadikan manisan, permen jelly dan yang paling
sering digunakan oleh masyarakat adalah untuk campuan es buah serta
minuman seger lainnya.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran penting
yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain
berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
UKM merupakan suatu usaha kecil masyarakat yang pendiriannya
berdasarkan insiatif seseorang. Sebagian besar masyarkat beranggapan
bahwa UKM hanya menuntungkan pihak-pihak tertentu saja. Padahal
sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas, maka pembuatan manisan KOLNIS
(Kolang-kaling Manis) untuk dijadikan Bisnis Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) sangatlah tepat. Keuntungannya adalah menguragi
tingkat pengangguran dan meningkat pertumbuhan ekonomi di Desa
Bojong.
Adapun bahan dan langkah kerja dalam pembuatan produk
KOLNIS ( Kolang-kaling Manis) tersebut adalah :
Komposisi bahan Produk KOLNIS ( Kolang-kaling Manis)
1 Kg kolang-kaling yang masih segar
21
1 liter air bersih
1 Kg gula pasir
1 sdm sitrunzuur / Citrit acid
2 Botol Perwarna Makanan
Cara pembuatan :
1. Siapkan terlebih dahulu bahan-bahan seperti: 1 Kg kolang-
kaling, 1 Kg Gula, 1 sdm sitrunzuur, 1 liter Air, 2 baskom, 2
botol perwarna makanan.
2. Pisahkan kolang-kaling ke dalam 2 baskom, lalu di rendam dan
di cuci lalu di berikan pewarna makanan rasa pandan dan
stroberi ke dalam 2 baskom tersebut.
3. Diamkan selama 30 menit atau hingga kolang-kaling berubah
warna
4. Setelah berubah warna campurkan kolang-kaling berwarna
hijau dan merah ke dalam satu baskom dan di cuci dengan air
bersih.
5. Lalu masukan ke dalam panci lalu campurkan gula dan 1 sdm
sitrunzuur setelah aduk-aduk selama kurang lebih 30 menit atau
kolang-kolaingnya menjadi kenyalnya.
6. Setelah menjadi kenyal dinginkanlah selama kurang lebih 30
menit.
7. Tuangkan ke dalam bungkus. Agar lebih nikmat, diamkan
kolang-kaling di dalam kulkas terlebih dahulu.
22
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Jelly Kulit Pisang
1. Pemilihan Bahan Baku
Kolang-kaling yang akan digunakan dalam pembuatan manisan
sebaiknya yang masih keadaan bagus dan baru, karena agar kolang-
kaling tersebut masih kenyal dan menghasilkan produk yang bagus.
Karena dalam berbisnis kualitas nomor satu
2. Proses mengaduk kolang-kaling dalam panci
Proses ini sangat penting untuk menghasilkan yang manisan kolang-
kaling yang bagus atau yang berbentuk kenyal yaitu harus sering di
aduk manisan kolang-klaing tersebut.
Faktor pendukung :
Bahan yang digunakan merupakan bahan yang mudah
didapatkan.
Cara pembuatan manisan KOLNIS (Kolang-kaling Manis)
sangat mudah untuk dipraktekkan
Faktor penghambat :
Manisan KOLNIS (Kolang-kaling Manis) ini tidak bisa dijual
secara luas, karena terbatas oleh pengemasan dan pelabelan.
23
BAB IV
PENUTUP
I Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kegiatan KKN SISDAMAS Tahun 2017 yang
dilakukan mulai dari tanggal 01 Agustus-02 September 2017 yang
bertempat di Desa Sumanding Kulon RT/RW 01/18 Kelurahan Mekarsari
Kecamatan Banjar Kota Banjar, dapat disimpulkan bahwa, kegiatan
pemberdayaan dan pengabdian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
J Rekomendasi
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dan melihat fakta dilapangan,
adapun rekomendasi ini ditujukan untuk berbagai pihak demi perbaikan
untuk kesuksesan KKN berikutnya di perode yang akan datang adalah
sebagai berikut :
1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Sunan
Gunung Djati Bandung
Sosialisasi mengenai kegiatan KKN SISDAMAS Tahun 2018
masih sangat kurang, terutama ketika proses pendaftaran secara
online, banyak sekali informasi yang tidak jelas
Proses pendaftaran KKN secara online harus diperbaiki
sistemnya, karena pada saat pendaftaran banyak sekali error nya
2. Masyarakat Desa Bojong
Bagi masyarakat Desa Bojong diharapkan dapat dibentuk kader-kader
pengembangan dari program yang telah kami lakukan, agar program
tersebut bisa dijalankan dengan baik dan diteruskan.
24
DAFTAR PUSTAKA
x
BIODATA PENULIS
Agama : Islam
e-mail : muhammadfaqihikhsan@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
xi
LAMPIRAN
xii
Gambar IV.3 Proses Pemberian pewarna makanan stroberi dan pandan
xiii
Gambar IV.5 Proses Pemasukan kolang-kaling ke panci dan pemberian gula dan
sitrun
xiv
Gambar IV.7 Proses Pendinginan selama kurang lebih 30 menit atau kolang-
kalngnya menjadi kenyal
xv
Gambar IV. 9 Proses kolang-kaling ke dalam kulkas
xvi
Gambar IV. 11 Penyuluhan Manisan KOLNIS( Kolang-kaling Manis)
xvii
Gambar IV. 13 Peserta KKN 2018, DPL dan Masyarakat Desa Bojong
xviii
19