Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA

2023

PENGEMBANGAN UMKM KERUPUK KETUMBAR

MELALUI OPTIMALISASI PENENTUAN BIAYA

PRODUKSI DAN PENENTUAN HARGA PRODUK DI

DESA MOJOLEBAK DUSUN KETAPANG KECAMATAN

JETIS KABUPATEN MOJOKERTO

OLEH :

FILKA MAFTIKHA (52002040008)

PUSAT PENELITIAN, PUBLIKASI DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (P3M)

UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT

Agustus 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan akhir kuliah kerja nyata KKN

Tahun Akademik 2023 / 2024

Di Dusun Mojogeneng. Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten

Mojokerto ini telah diperiksa, disetujui pada tanggal

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan Pelaksana

Rani Jayanti, S.Pd., M.Hum Filka Maftikha

NIDN: 0709099004 NIM: 52002040008

Ketua P3M

Taswirul Afkar,S.S., M.Pd

NIDN : 0726018705
RINGKASAN

Desa Mojolebak merupakan sebuah desa di kecamatan Jetis Kabupaten

Mojokerto yang tergolong status desa berkembang yang berbatasan dengan

desa Lakardowo sebelah utara, desa parengan di sebelah timur, desa Ngabar

Jetis di sebelah Selatan, desa Bendung sebelah Barat. Akses jalan pada desa

Mojolebak sudah cukup terjangkau oleh kendaraan roda dua sampai roda

lebih dari empat. Desa Mojolebak terdiri dari lima dusun yaitu Dusun

Dadapan, Dusun Mojogeneng, Dusun Mojolebak, Dusun Ketapang, Dusun

Sidowangi. Mayoritas mata pencaharian pada desa Mojolebak adalah petani,

buruh harian dan bekerja di sejumlah UMKM. UMKM yang ada di desa

Mojolebak meliputi umkm Kerupuk goreng wedi (tayamum/ kerupuk

opel),kerupuk upil, dan catering. Jika dilihat dari desa ini sudah banyak

kegiatan-kegiatan yang dapat menghasilkan uang

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu

penggerak ekonomi kerakyatan yang banyak menghadapi tantangan dan

memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi di

Indonesia. Keberhasilan UMKM dalam menjalankan usahanya tidak lepas

dari kemampuannya dalam mengelola keuangannya. Ketidakmampuan

badan usaha dalam mengelola keuangan, meskipun dianggap tidak

signifikan, dapat mengancam keberlangsungan UMKM itu sendiri di masa

mendatang.

i
Metode yang digunakan dalam program kerja tematik KKN adalah Business

Modal Canvas (BMC). BMC merupakan kegiatan bisnis yang membahas

modal bisnis yang disajikan dalam bentuk visual untuk tujuan

memahami,mengevaluasi,dan mengubah model untuk menciptakan kinerja

yang lebih optimal.dalam hal ini. BMC dapat menginterprestasikan

hubungan dari sembilan elimen model yang telah dijelaskan secara visual,

sehingga inovasi dalam model tersebut lebih mudah dipahami dan

dimengerti.

Kata kunci umkm,harga pokok produksi,harga jual produk

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat kepada

penulis sehingga penulis karena dapat menyelesaikan Laporan tugas Akhir

Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berjudul “pengembangan UMKM

Kerupuk Ketumbar Melalui Pengoptimalan dalam Penentuan Harga

Pokok Produksi dan Penrtapan Harga Jual Produk di Dusun Ketapang

Desa Mojolebak Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto”. Shalawat dan

salam panjatkan kehadirat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Laporan

Akhir program pengabdian masyarakat (KKN) ini merupakan salah satu

syarat yang diperlukan untuk memperoleh nilai program pengabdian

masyarakat (KKN). Mata kuliah KKN di Universitas Islam Majapahit.

Dimana melalui perkuliahan Kerja Nyata ini penulis dapat memperdalam

ilmu dan keterampilan dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

bagi masyarakat.

Dalam penulisan laporan KKN ini penulis telah mendapat banyak

dukungan dari para berbagai pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rachman Shidharta Arisandi, S.IP., M.Si selaku Rektor

Universitas Islam Majapahit.

2. Dr. H. Imam Baidlowi, SE., S.Pd., MM, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Majapahit.

3. Ibu Rani Jayanti, S.Pd., M.Hum selaku Dosen Pembimbing Praktik

Kuliah Kerja Nyata (KKN)

iii
4. Bapak Akemat Rianto Selaku Kepala Desa Mojolebak

5. Ibu Muji, Selaku pemilih usaha Kerupuk Ketumbar Dusun

Ketapang.

6. Rekan-rekan karang taruna Desa Mojolebak

7. Rekan- Rekan Prodi Manajemen, Teknik Informatika, dan Akuntansi

yang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis

untuk menyelesaikan laporan.

8. Rekan – rekan kelompok 02 Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam

Majapahit yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada

penulis untuk menyelesaikan laporan.

9. Kepada Keluarga serta teman-teman yang senantiasa mendoakan dan

memberi dukunganpenuh untuk menyelesaikan kegiatan KKN

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna oleh

karena itu penulis berharap kritik daan saran dari semua pihak yang bersifat

mendukung serta membangun agar dapat dijadikan sebagai referensi untuk

penyusunan laporan kegiatan yang sejenis.

Serta diharapkan kepada pembaca laporan ini dapat bermanfaat dan

dapat dijadikan bahan untuk pengetahuan dalam bidang pengelolaan

keuangan.

Mojokerto,

NIM : 52002040008

iv
DAFTAR ISI

RINGKASAN ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi
DAFTAR TABEL......................................................................................... vii
BAB 1 ............................................................................................................ 9
PENDAHULUAN ......................................................................................... 9
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 9
BAB II TARGET DAN LUARAN ............................................................. 12
2.1 Target Kegiatan ................................................................................... 12
2.2 Luaran yang Dihasilkan ...................................................................... 12
BAB III METODE DAN PELAKSANAAN .............................................. 13
3.1 Diagram Alur Pelaksanaan Program Kerja ........................................ 13
3.2 Metode Business Modal Canvas (BMC) ............................................ 14
3.3 Jadwal kegiatan .................................................................................. 16
BAB IV HASIL ANALISIS PENGUJIAN IDE/PROTOTIPE ................... 18
4.1 Hasil.................................................................................................... 18
4.2 Pembahasan ........................................................................................ 26
4.2.1 Pengertian UMKM ...................................................................... 26
4.2.2 Pengertian Harga Pokok Produksi ............................................... 26
4.2.3 Harga Jual Produk ........................................................................ 26
BAB V HASIL YANG DI CAPAI DAN POTENSI BERKELANJUTAN.. 28
5.1 Hasil Pencapaian ................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 33

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Diagram Alur Program Kerja .................................................. 13


Gambar 3. 2 Peta Lokasi .............................................................................. 17

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Metode BMC ............................................................................... 15


Tabel 3. 2 Jadwal Kegiatan .......................................................................... 16

Tabel 4. 1 Tabel Kegiatan ............................................................................. 18


Tabel 4. 2 Hasil Kegiatan ............................................................................. 21
Tabel 4. 3 Biaya Produksi ............................................................................ 25

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi ........................................................................................ 34


Lampiran 2 KI ......................................................................................................... 35

viii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja Praktek (KKN) di Universitas Islam Majapahit merupakan salah

satu bentuk pengabdian kepada masyarakat.Kegiatan belajar mandiri siswa

mencari pengalaman belajar baru untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan kesadaran hidup di masyarakat.

Desa Mojolebak merupakan sebuah desa di kecamatan Jetis Kabupaten

Mojokerto yang tergolong status desa berkembang yang berbatasan dengan

desa Lakardowo sebelah utara, desa parengan di sebelah timur, desa Ngabar

Jetis di sebelah Selatan, desa Bendung sebelah Barat. Akses jalan pada desa

Mojolebak sudah cukup terjangkau oleh kendaraan roda dua sampai roda lebih

dari empat. Desa Mojolebak terdiri dari lima dusun yaitu Dusun Dadapan,

Dusun Mojogeneng, Dusun Mojolebak, Dusun Ketapang, Dusun Sidowangi.

Mayoritas mata pencaharian pada desa Mojolebak adalah petani, buruh harian

dan bekerja di sejumlah UMKM. UMKM yang ada di desa Mojolebak meliputi

umkm Kerupuk goreng wedi (tayamum/ kerupuk opel),kerupuk upil, dan

catering. Jika dilihat dari desa ini sudah banyak kegiatan-kegiatan yang dapat

menghasilkan uang

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu

penggerak ekonomi kerakyatan yang banyak menghadapi tantangan dan

9
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi di

Indonesia. Memang sebagian besar pengusaha UKM berasal dari industri

sumber dan dari industri sumber yang daya serap UKM cukup besar.

Keberhasilan UMKM dalam menjalankan usahanya tidak lepas dari

kemampuannya dalam mengelola keuangannya. Ketidakmampuan badan usaha

dalam mengelola keuangan, meskipun dianggap tidak signifikan, dapat

mengancam keberlangsungan UMKM itu sendiri di masa mendatang

Ketika dilakukan survei terhadap pelaku usaha, ternyata terdapat

permasalahan yang dihadapi pelaku ekonomi salah satunya adalah terbatasnya

pengetahuan manajemen usaha, terkait manajemen usaha keuangan. Keadaan

ini disebabkan oleh tingkat pendidikan pengusaha yang kurang memiliki

pengetahuan dan keterampilan terkait pengelolaan keuangan, oleh karena itu,

diperlukan partisipasi untuk memastikan adanya pertukaran pengetahuan terkait

penguatan pengetahuan masyarakat usaha mikro dalam pengelolaan keuangan

guna menentukan biaya produksi dan harga jual produk sebagai bentuk

penyelesaian masalah.

Tujuan dari pelatihan terkait pengelolaan keuangan untuk menetapkan

biaya produksi dan harga jual produk pada UMKM penghasil kerupuk

ketumbar di dusun Ketapang adalah untuk menghasilkan produk tersebut.

Dengan harga jualmaka dapat memaksimalkan keuntungan penjualan untuk

mempertahankan konsumen dengan menetapkan harga patokan.

10
Terkait dengan permasalahan pengelolaan keuangan pada usaha mikro

dan kecil, maka diperlukan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan

tersebut kedepannya, yaitu dengan mengetahui secara pasti biaya operasional

UMKM kerupuk ketumbar akan memudahkan tugas para agen komersial di

luar.

Buatlah rencana keuangan yang sesuai untuk kegiatan bisnis di masa

depan. Tanpa informasi tersebut, UMKM akan kesulitan membuat rencana

keuangan untuk meningkatkan kinerja usaha, mengoptimalkan biaya, dan

meningkatkan pendapatan yang diperoleh. Hal ini sangat penting untuk

dipahami karena dengan mengetahui biaya-biaya yang telah dan akan

dikeluarkan secara terus-menerus, para pelaku UMKM dapat mengetahui biaya-

biaya yang telah atau dikeluarkan bagi UMKM yang telah selesai dibangun.

Bagi entitas UMKM, informasi keuangan yang akurat akan digunakan untuk

mengelola bisnisnya dengan lebih baik. Misalnya untuk menentukan besaran

biaya produksi, termasuk alat, bahan, tenaga kerja, dan lain-lain.

11
BAB II

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target Kegiatan

Tujuan kegiatan KKN tematik ini adalah untuk mengemban misi

mendorong dan memberdayakan masyarakat pada kelompok UMKM

kerupuk ketumbar melalui pelatihan teknik pengelolaan keuangan untuk

menentukan biaya produksi dan harga jual produk.melalui program KKN

ini, sebagai mahasiswa saya dapat mengaplikasikan ilmu, pemahaman

dan keterampilan saya untuk menjawab kesenjangan, permasalahan, dan

solusi yang dihadapi oleh masyarakat dalam pengelolaan keuangan

UMKM di kerupuk ketumbar

2.2 Luaran yang Dihasilkan

Luaran yang dicapai dalam kegiatan KKN tematik adalah diharapkan

pelaku usaha meningkatkan pemahamannya dalam menentukan harga

pokok produksi, menentukan harga jual produk, dan pelaku usaha mampu

meningkatkan tentang pengelolaan dan tata kelola keuangan pada

UMKM. Dengan demikian, pelaku tranding dapat dengan mudah

mengetahui profit dan loss serta berapa profit yang akan dihasilkan.

12
BAB III

METODE DAN PELAKSANAAN

3.1 Diagram Alur Pelaksanaan Program Kerja

Gambar 3. 1 Diagram Alur Program Kerja

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian yang saya lakukan, sasaran yang akan

terlibat yakni Pelaku usaha kerupuk ketumbar dan di desa Mojobelak, Dusun

ketapang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto dengan metode pelaksanaan

yang meliputi sebagai berikut :

1. Amati tempat kejadian dan analisis situasinya

13
Pengamatan dan analisis akan dilakukan untuk menentukan rencana kedepan

dengan beberapa acuan sebagai acuan.

2. Identifikasi masalah dan solusinya

Setelah dilakukan observasi alan ditemukan permasalahan pada UMKM

tersebut dan solusinya seperti melakukan pelatihan dan dukungan untuk

UMKM di Kerupuk ketumbar. Membimbing agen UMKM cara menghitung

harga fasilitas produksi dan menentukan harga jual peoduk.

3. Melakukan pelatihan dan bimbingan

Setelah mengetahui permasalahan dan menemukan solusi yang tepat bagi

pelaku usaha, maka langkah elanjutnya adalah mengadakan pelatihan dan

pengarahan kepada pelaku usaha kerupuk ketumbar cara menghitung harga

pokok produksi dan menetapkan harga jual produk.

3.2 Metode Business Modal Canvas (BMC)

Metode yang digunakan dalam program kerja tematik KKN adalah Business

Modal Canvas (BMC). BMC merupakan kegiatan bisnis yang membahas modal

bisnis yang disajikan dalam bentuk visual untuk tujuan

memahami,mengevaluasi,dan mengubah model untuk menciptakan kinerja

yang lebih optimal.dalam hal ini, dapat membantu mempercepat proses analisis

kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atau operasi. BMC dapat

menginterprestasikan hubungan dari sembilan elimen model yang telah

14
dijelaskan secara visual, sehingga inovasi dalam model tersebut lebih mudah

dipahami dan dimengerti.

Tabel 3. 1 Metode BMC

Infrastruktur Value Customer

Key partners: Key activities: Value Customer Customer

• Reseller • Bahan Baku Proportions: relationship: Segments:

Produk • Tenaga Dengan bersikap • UMKM

kerupuk Kerja adanya ramah dan Kerupuk

• Alat perhitungan sopan kepada Ketumbar

Pemotong HPP & pelanggan

Harga jual

produk, hal

ini akan

memudahkan

pelaku usaha

untuk

mengetahui

berapa

keuntungan

dan

pendapatan

setiap

15
bulannya

serta

menetapkan

harga

standar.

Key resource : Chanels:

• Produksi 1. Awareness (memberikan

• Penjualan dengan Media sosial)

• Promosi 2. Media sosial Whatsapp

Cost structur: Revenue streams:

Fixed cost Pendapatan dari hasil penjualan kerupuk

• Biaya bahan baku ketumbar

• Biaya Tenaga Kerja

• Biaya overhead

3.3 Jadwal kegiatan

Tabel 3. 2 Jadwal Kegiatan

No Nama Kegiatan Minggu ke-

1 2 3 4 5

1 Observasi Lapangan & analisis

situasi

16
2 Penyusunan proposal program kerja

dan bimbingan

3 Menentukan Permasalahan solusi

4 Pelaksanaan pelatihan dan

pembimbingan dengan UMKM

Kerupuk Ketumbar

5 Hasil dan laporan akhir

3.4 Peta lokasi

Gambar 3. 2 Peta Lokasi

17
Jarak yang ditempuh dari Universitas Islam Majapahit Menuju Desa Mojolebak

Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto dengan menggunakan kendaraan roda

dua dibutuhkan sekitar 23 menit.

BAB IV HASIL ANALISIS PENGUJIAN IDE/PROTOTIPE

4.1 Hasil

Hasil dari kegiatan KKN tdmatik 2023 yang peneliti lakukan selama

satu bulan penuh dengan mendeskripsikan sebuah pencapaian dalam kegiatan

mulai dari pekan pertama hingga pekan kelima, sebagai berikut :

Tabel 4. 1 Tabel Kegiatan

No Pekan atau Minggu Deskripsi Keterangan

Kegiatan

1 Minggu ke- 1 Observasi Peneliti melakukan kegiatan

lapangan observasi di desa Mojolebak

kemudian menganalisis

lokasi serta meminta

permohonan izin kepada

kepala desa bahwa akan

18
melaksanakan kegiatan KKN

serta mengunjungi beberapa

UMKM unggulan di desa

Mojolebak yang bisa

dijadikan sebagain objek

untuk melaksanakan

program kerja penulis.

Pemilihan UMKM Memilih UMKM kerupuk

ketumbar untuk dijadikan

sebagai objek program kerja

Analisis situasi Melakukan kunjungan pada

UMKM kerupuk ketumbar

guna serta menganalisis

situasi yang ada pada umkm

tersebut.

Permohonan izin Meminta izin kepepada

pemilik usaha UMKM

kerupuk ketumbar serta

memperkenalkan diri untuk

menjadikan UMKM sebagai

objek penelitian Program

19
Kerja Penulis.

Riset Meneliti permasalahan yang

permasalahan ada pada UMKM kerupuk

ketumbar agar dapat

menentukan program kerja

yang akan dilakukan

Laporan KKN Penyusunan proposal dan

beserta LogBOOK KKN

pekan pertama

2 Minggu ke-2 Bimbingan DPL Pengusulan program kerja

peneliti kepada Dosen

Pembimbing Lapangan

Penyampaian Penyampaian program kerja

materi Program kepada umkm kerupuk dan

kerja kepada penjelasan tentang HPP ke

UMKM UMKM kerupuk ketumbar

3 Minggu ke-3 Revisi judul Merevisi judul proker karena

Proker tidak sesuai dengan jurusan

Bimbingan judul Bimbingan judul program

baru ke DPL kerja baru

4 Minggu ke-4 Penyusunan tahap Penyusunan tahap akhir

20
akhir laporan laporan KKN dilakukan

KKN sesuai dengan arahan dari

DPL dan kegiatan tersebut

membutuhkan 3 hari

5 Minggu ke-5 Pembuatan artikel Pembuatan artikel individu

KKN sebagai syarat pelengkap

kegiatan KKN

Laporan KKN Pengiriman laporan serta

logbook minggu kelima.

Tabel 4. 2 Hasil Kegiatan

No Program Tingkat Faktor Ket

Keberhasilan

Awal Akhir Penduku Penghambat

ng

1 Pengenalan Pelaku usaha 100% Pelaku Pelaku

kepada dapat usaha usaha

umkm mengerti terlihat dapat

kerupuk dengan apa antusias mengikuti

ketumbar yang sudah terhadap alur yang

tentang apa dijelaskan pengenal sudah

yang an HPP dijelaskan

dimaksud dan

21
dengan harga

harga pokok jual

produki dan produk

harga jual

produk serta

apa saja

contoh yang

termasuk

dalam harga

pokok

produksi

2 Pelatihan Pelaku usaha 100% Perhitun Pelaku

dan dapat gan usaha

pendamping melakukan sangat mampu

an perhitungan mudah memaham

bagaimana untuk i

cara menentukan bagaimana

menghitung harga jual cara

harga pokok dan perhitunga

produksi mengetahui n tersebut

dan harga harga pokok

jual produksi

22
produksi

Berdasarkan pengujiaan BMC yang dilakukan, berikut ini adalah hasil analisis

1. Customer Segment

Perhitungan HPP dan Harga jual produk dapat dilakukanoleh semua

kalangan masyarakat yang memiliki bisnis.

2. Value Proportion

Dengan melakukan perhitungan HPP dan Harga Jual Produk, Maka

akan mempermudah pelaku usaha untuk mengetahui berapa keuntungan

dan penghasilan setiap bulannya serta dapat menetapkan harga yang

standart

3. Channels

Penjualan produk pada UMKM Kerupuk Ketumbar dilakukan secara

offline. Dalam penjualan offline dilakukan melalui reseller maupun

membeli langsung dirumah produksi.

4. Customer relationship

Proses jual beli yang dilakukan sehari-hari yaitu dengan

memperlakukan pembeli seperti raja dalam artian kita memperlakukan

23
pembeli dengan ramah dan sopan. Hal ini dilakukan agar pembeli

merasa dihormati dan merasa dilayani dengan sepenuh hati.

5. Revenue streams

Pendapatan yang dihasilkan oleh UMKM kerupuk ketumbar yaitu

berasal dari penjualan sehari-hari

6. Key resources

Sumber daya yang dimiliki oleh UMKM kerupuk ketumbar yaitu berupa

bahan baku, tenaga kerja serta alat pemotong kerupuk.

7. Key activities

Aktivitas yang dilakukan sehari-hari yaitu memproduksi kerupuk

ketumbar, kemudian dilakukan penjualan.

8. Key psrtners

Pelaku usaha memiliki mitra usaha diantaranya adalah reseller.

9. Cost structure.

Biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan kerupuk ketumbar yaitu

meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,serta biaya overhead

pabrik. Rincian biaya-biaya tersebut sebagai berikut :

24
Tabel 4. 3 Biaya Produksi

Biaya bahan baku

• Tepung Terigu 237.000

• Tepung Tapioka 252.000

• Tepung Beras 345.000

• Bawang putih 990.000

• Garam dan 100.000

bumbu lain

Total biaya bahan 1.924.000

baku

Biaya tenaga kerja (4

orang)

Tenaga kerja masak 100.000

Tenaga Kerja Jemur 2 160.000

orang 30.000

Tenaga Kerja Motong 2.610.000

Total biaya tenaga kerja

Biaya Overhead

• Biaya Listrik 660.000

• Biaya LPG 85.000

• Biaya kemasan 25.000

Total biaya overhead 770.000

25
total biaya produksi 5.304.000

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengertian UMKM

UMKM adalah singkatan dari usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

UMKM merujuk kepada sektor bisnis yang terdiri dari usaha dengan skala kecil

dan menengah, yang biasanya memiliki jumlah karyawan yang terbatas, modal

yang relatif kecil, dan berperan penting dalam perekonomian suatu negara

dengan menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan

ekonomi lokal. Kategori UMKM dapat berbeda-beda di setiap negara, tetapi

biasanya mencakup berbagai jenis bisnis seperti toko kecil, warung, produsen

kecil, dan usaha-usaha sejenis.

4.2.2 Pengertian Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Produksi (HPP) adalah biaya total yang dikeluarkan untuk

menghasilkan suatu produk. Untuk menghitung HPP, Anda perlu

mempertimbangkan berbagai komponen biaya, Seperti bahan baku, tenaga

kerja. Dan biaya overhead. Formula dasar untuk menghitung HPP adalah :

HPP = (Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead

Pabrik)

4.2.3 Harga Jual Produk

26
Harga jual produk adalah jumlah uang atau nilai yang harus dibayar

oleh pelanggan untuk membeli suatu produk atau barang. Harga ini dapat

mencakup berbagai elemen, termasuk biaya produksi, margin keuntungan,

biaya distribusi, pajak, dan faktor – faktor lainnya yang memengaruhi

penentuan harga oleh produsen atau penjual. Harga jual produk basanya

merupakan hasil dari analisis pasar, strategis bisnis, dan pertimbangan lainnya

untuk memastikan produk dapat dijual dengan harga yang menguntungkan dan

bersaing di pasar.

27
BAB V

HASIL YANG DI CAPAI DAN POTENSI BERKELANJUTAN

5.1 Hasil Pencapaian

Hasil pencapaian program kerja yang dilaksanakan penulis pada KKN

Temetik 2023 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.2 Hasil Kegiatan

No Program Tingkat Faktor Ket

Keberhasilan

Awal Akhir Pendukung Penghambat

1 Pengenalan Pelaku usaha 100% Pelaku Pelak

kepada dapat usaha u

umkm mengerti terlihat usaha

kerupuk dengan apa antusias dapat

ketumbar yang sudah terhadap mengi

tentang apa dijelaskan pengenalan kuti

yang HPP dan alur

dimaksud harga jual yang

dengan produk sudah

harga pokok dijela

produki dan skan

harga jual

28
produk serta

apa saja

contoh yang

termasuk

dalam harga

pokok

produksi

2 Pelatihan Pelaku usaha 100% Perhitungan Pelak

dan dapat sangat u

pendamping melakukan mudah usaha

an perhitungan mamp

bagaimana untuk u

cara menentukan mema

menghitung harga jual hami

harga pokok dan bagai

produksi mengetahui mana

dan harga harga pokok cara

jual produksi perhit

produksi ungan

terseb

ut

29
5.3 Potensi Berkelanjutan

Potensi berkelanjutan merujuk pada kemampuan suatu sumber daya,

proses, atau kondisi untuk berkelanjutan atau bertahan dalam jangka waktu

yang panjang tanpa mengorbankan keseimbangan lingkungan, ekonomi, atau

sosial. Ini mencakup kemampuan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa

mengancam kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan

mereka. Potensi berkelanjutan sering kali terkait erat dengan konsep

berkelanjutan dan berfokus pada penggunaan sumber daya yang bijak,

pelestarian lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab

secara sosal.

Pengembangan UMKM melalui optimalisasi penentuan biaya

produksi dan penentuan harga produk untuk meningkatkan pengetahuan tentang

pengelolaan usaha yang terkait dengan pengelolaan keuangan dalam jangka

waktu panjang.

5.4 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Permasalahan utama yang dihadapi UMKM kerupuk ketumbar di Dusun

Ketapang Desa Mojolebak Kecamatan Jetis adalah keterbatasan

pengatahuan dalam pengelolaan usaha, terutama terkait dengan

pengelolaan keuangan.

30
2) Program KKN ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM kerupuk

ketumbar dalam pengelolaan keuangan, khususnya dalam menentukan

harga pokok produksi dan harga jual produk.

3) Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memungkinkan pelaku UMKM

memahami dengan jelas biaya produksi yang dikeluarkan dalam

memproduksi barang, serta dengan penetapan harga jual yang tepat,

mereka dapat mengoptimalkan keuntungan dan pendapatan mereka. Hal

ini juga membantu mereka menjaga kepuasan pelanggan dengan

menetapkan harga yang kompetitif dan sesuai standar.

5.5 Saran

saran yang diberikan oleh penulis berdasarkan hasil analisis penelitian

terhadap UMKM di Dusun Ketapang adalah agar pelaku usaha yang

menganggap sepele mengenai pentingnya pengelolaan keuangan dalam usaha

mereka:

1) Memotivasi diri untuk mempelajari pengelolaan keuangan dengan serius

2) Mencari pengetahuan lebih lanjut tentang cara menghitung harga pokok

produksi secara akurat.

3) Memahami secara mendalam tentang strategi penetapan harga jual yang

sesuai dengan biaya produksi dan keuntungan yang diharapkan.

4) Mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan efisiensi

dalam pengelolaan euangan mereka.

31
5) Memanfaatkan sumber daya dan pelatihan yang tersedia untuk

meningkatkan kemampuan mereka dalam aspek pengelolaan keuangan.

Dengan mengikuti saran saran ini pelaku usaha UMKM di Dusun

Ketapang dapat meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan mereka

dan, pada gilirannya, meningkatkan daya saing dan kelangsungan usaha

mereka.

32
DAFTAR PUSTAKA

Dian Purnama. (2017). Perhitungan Harga Poko Produksi dalam

Menentukan

Harga Jual Melalui Metode Cost Plus Pricing dengan

Pendekatan

Full Costing

Yulinda Ismail. Dr. Yanti Aneta. dkk (2020). Penguatan Manajemen

Usaha dan Strategi Pemasaran pada Usaha Mikro, Kecil,

Menengah di Desa Sogu Kecamatan Monano Kabupaten

Gorontalo Utara

Dr. Tri Handayani Amaliah, Dr. Niswatin. (2020). Peningkatan

Kompetensi Pelaku

UMKM Melalui Program Penguatan Manajemen Keuangan di

Tengah Pandemi Covid-19

33
LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi

34
Jelaskan identitas anda
Identitas
Filka Maftikha
52002040008
Lampiran 2 KI Akuntansi

Contacts
Phone: [085754414771]
Email:
[filkamaftikha582@gmail.com]

Jelaskan latar belakang anda


(Pengembangan
menciptakan produk UMKM Kerupuk
• Mempermudah umkm kerupuk Ketumbar melalui
ketumbar menghitung HPP
• Menambah pengetahuan pemilik usaha
(OPTIMALISA Optimalisasi
tentang perhitungan HPP
SI Penentuan HPP)
PENENTUAN [sebuah cara guna
mengembangkan produk melalui
HPP) KKN optimalisasi penentuan biaya
TEMATIK produksi]
UNIVERSITAS
ISLAM
35 MAJAPAHIT
kerupuk
2. Bisa digunakan sebagai patokan HPP

“KKN TEMATIK UNIVERSITAS

Jelaskan proses ISLAM MAJAPAHIT TAHUN


pembuatan produk AKADEMIK 2023/2024”
1. Identifikasi Biaya Bahan
Jelaskan kebaruan produk anda Jelaskan keunggulan dan
Baku: Catat semua biaya
dibanding produk lain yang kelemahan produk anda
yang terkait dengan bahan
serupa
baku yang digunakan 1. Keunggulan
Dalam umkm kerupuk ketumbar
dalam produksi belum pernah menggunakan Membantu dalam
2. Hitung biaya tenaga kerja perhitungan keuangan menggunakan penentuan harga
HPP
mencakup gaji jual:HPP adalah dasar
3. Tambahkan biaya untuk menentukan
overhead harga jual produk atau

Jelaskan manfaat layanan.,


2. Kelemahan
produk anda
Ketergantungan pada data
1. Dapat pengetahuan
pemilik usaha umkm

36

Anda mungkin juga menyukai