Penyusun:
Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr.
Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Muliarta Aryana, MP.
Dr. Ir. Misbahuddin, ST. MT. IPU
Dr. Ni Wayan Sri Suliartini, SP., MP.
Dr. Abdul Atsar, S.H., M.H.
Muhammad Rijal Alfian, S.Si., M.Sc.
Pande Komang Suparyana, S.TP., M.Agb
Andi Tri Lestari, S.Hut., M.Si
Sahrul Alim, S.Pi., M.Si
Maiser Syaputra, S.Hut, M.Si.
Andre Rachmat Scabra, S.Pi., M.Si
Noor Alamsyah, S.T., M.T.
Mohammad Zulfikar Akbar, ST
ii
PANDUAN KULIAH KERJA NYATA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (PMD) DAN
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
UNIVERSITAS MATARAM
ISBN : -
Editor :
Tim Pengelola KKN LPPM Universitas Mataram
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayahNya sehingga penyusunan panduan Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat
Desa (KKN PMD) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Mataram
Tahun 2023 ini dapat diselesaikan pada waktunya. Pembuatan panduan ini dimaksudkan
untuk menjadi pedoman pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata PMD dan MBKM bagi
mahasiswa Universitas Mataram, sehingga pelaksanaan KKN PMD dan MBKM ini dapat
terlaksana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Permasalahan di desa membutuhkan sumbangan pemikiran generasi muda akibat
terbatasnya sumber daya manusia yang kompeten untuk mengatasi masalah. Kebijakan
MBKM merupakan amanah yang harus diimplementasikan oleh perguruan tinggi dalam
meningkatkan ekspresi kapasitas mahasiswa dalam menjawab kebutuhan bangsa. Berkaitan
dengan kebutuhan pembangunan khususnya di desa, Perguruan Tinggi dapat mengambil
peran utama sesuai dengan kapasitasnya melalui kegiatan riset dan pengabdian kepada
masyarakat yang salah satunya diwujudkan dengan pelaksanaan kegiatan KKN. Berbagai
kegiatan yang dapat dilakukan dalam program kerja KKN, mengarah pada program kerja
yang bersifat edukatif, inovatif, dan kreatif.
Buku panduan KKN ini merupakan acuan dalam melaksanakan KKN PMD dan
MBKM yang masih terbuka untuk perbaikan. Oleh karena itu, berbagai saran dan masukan
yang konstruktif sangat diharapkan dari semua pihak.
Terima Kasih.
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
1.2. TUJUAN DAN MANFAAT KKN ........................................................................ 2
1.3. LANDASAN HUKUM .......................................................................................... 4
1.4. LUARAN KKN ...................................................................................................... 4
BAB II PENGELOLAAN KKN UNRAM ......................................................................... 5
2.1. LEMBAGA PENGELOLA................................................................................... 5
2.2. TUGAS PENGELOLA.......................................................................................... 5
2.3. PERSYARATAN CALON MAHASISWA KKN ............................................... 7
2.4. KEWAJIBAN SELAMA BERADA DI LOKASI KKN..................................... 7
2.5. DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN ................................................................ 7
2.6. LOKUS KEGIATAN KKN .................................................................................. 8
2.7. TEMA KKN ........................................................................................................... 8
2.8. ALOKASI WAKTU ............................................................................................ 13
2.9. PENDANAAN ...................................................................................................... 13
2.10. SOSIALISASI ...................................................................................................... 14
III. PENGELOLAAN KKNT MBKM ............................................................................. 15
3.1. PERSYARATAN CALON MAHASISWA KKNT MBKM ............................ 15
3.2. MEKANISME PELAKSANAAN ...................................................................... 15
3.3. MODEL PELAKSANAAN KKNT-MBKM ..................................................... 18
BAB IV. PENGELOLAAN KKN KOLABORATIF ...................................................... 26
4.1. KKN KOLABORATIF NASIONAL ................................................................. 26
4.2. KKN KOLABORATIF INTERNASIONAL .................................................... 26
BAB V. TAHAPAN KEGIATAN KKN .......................................................................... 28
5.1. TAHAPAN KEGIATAN ..................................................................................... 28
5.2. PERSIAPAN ........................................................................................................ 28
5.3. PELAKSANAAN KKN DI LOKASI KKN....................................................... 30
BAB VI. EVALUASI PROGRAM KKN ......................................................................... 34
6.1. EVALUASI KEGIATAN .................................................................................... 34
6.2. EVALUASI KEBERLANJUTAN PROGRAM KKN ...................................... 34
BAB VII. TATA TERTIB KKN ....................................................................................... 36
v
7.1. PEMBEKALAN ................................................................................................... 36
7.2. SURVEI AWAL KE LOKASI KKN ................................................................. 36
7.3. PENYUSUNAN DAN SEMINAR PROPOSAL ............................................... 36
7.4. PELAKSANAAN KKN ....................................................................................... 36
7.5. SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB .................................................... 38
BAB VIII. PENUTUP ....................................................................................................... 40
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... 41
Lampiran Sistematika Proposal dan Laporan Akhir..................................................... 42
Lampiran KKNT Reguler ................................................................................................. 55
LAMPIRAN KKNT MBKM ................................................ Error! Bookmark not defined.
vi
BAB I. PENDAHULUAN
Manfaat KKN
1) Bagi Mahasiswa:
a. Membuat mahasiswa mampu melihat potensi desa, mengidentifikasi masalah dan
mencari solusi untuk meningkatkan potensi dan menjadi desa mandiri guna membentuk
masyarakat yang tangguh pangan, kesehatan, bencana dan energi.
2
b. Membuat mahasiswa mampu berkolaborasi menyusun dan membuat Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Rencana Kegiatan Pembangunan
Desa (RKPDes), dan program strategis lainnya di desa bersama Dosen Pendamping
(DPL), Pemerintah Desa, Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM), Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), pendamping lokal desa, dan unsur
masyarakat.
c. Membuat mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki secara kolaboratif
bersama dengan Pemerintah Desa dan unsur masyarakat untuk membangun desa.
d. Mahasiswa mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan
yang dimilikinya di lapangan yang disukainya.
e. Mempermudah mahasiswa mendapatkan pekerjaan yang diminati selesai kuliah dengan
merintis mitra yang diperkuat oleh keselarasan antara KKN, PKL, tugas akhir serta
mata kuliah penunjang yang diambil dalam semester bersamaan (Khusus KKN
MBKM).
3) Bagi Desa
a. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dari tenaga terdidik untuk menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kegiatan
Pembangunan Desa (RKPDes).
b. Membantu perubahan/perbaikan tata kelola desa.
c. Memacu terbentuknya tenaga muda yang diperlukan dalam pemberdayaan masyarakat
desa
d. Membantu pengayaan wawasan masyarakat terhadap pembangunan desa.
e. Percepatan pembangunan di wilayah pedesaan.
3
5) Bagi Dunia Kerja
a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja akibat dukungan kualitas sumberdaya
manusia yang memiliki pengalaman dalam bekerja.
b. Membantu dunia kerja dalam meningkatkan kualitas kinerja akibat dukungan
sumberdaya manusia yang ulet berpikir, ulet bekerja, kreatif dan inovatif.
c. Membantu dunia kerja dalam memetakan permasalahan yang mampu memberi solusi
permasalahan secara pragmatis akibat sumberdaya manusia yang memiliki wawasan
berfikir yang komprehensif.
Pelindung : Rektor
Pengarah : 1. Wakil Rektor Bidang Akademik
2. Ketua LPPM
Penanggungjawab : Sekretaris LPPM
Pelaksana :
Kordinator : Dr. Ir. Misbahuddin, ST., MT., IPU
Sekretaris : Dr. Ni Wayan Sri Suliartini, SP., MP.
Koordinator Divisi Program dan : Sudirman, S.Si., M.Si.
Kegiatan
Koordinator Divisi Humas dan : Abdul Atsar, SH., MH.
Kerjasama
Koordinator Divisi Data dan Sistem : Muhammad Rijal Alfian. S.Si., M.Sc.
Informasi
Anggota : Noor Alamsyah, ST., MT.
1) Pelindung/Pengarah
• Menetapkan kebijakan Kuliah Kerja Nyata (khusus pelindung).
• Melakukan pembinaan kegiatan KKN UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan pelaksanaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan akademik dalam pelaksanaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan pelaksanaan pembiayaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan pengembangan program KKN UNRAM.
5
2) Penanggungjawab
• Bertanggungjawab terhadap program-program dan pelaksanaan KKN UNRAM.
• Mengkoordinasikan kerjasama dengan lembaga, Fakultas, Pemerintah Daerah dan
Institusi lainnya atau swasta.
• Mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi, menyempurnakan pelaksanaan KKN
UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan pelaksanaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan akademik dalam pelaksanaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan pelaksanaan pembiayaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan pengembangan program KKN UNRAM.
3) Pelaksana
a. Koordinator Pusat Pengelola KKN:
• Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan KKN UNRAM di lapangan dari
perencanaan, pengorganisasian, pemberangkatan, pelaksanaan sampai dengan
penarikan.
• Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinir, mengawasi, serta membuat
keputusan dalam kegiatan KKN UNRAM dilapangan.
• Mengatasi permasalahan, mengambil keputusan untuk dapat diselesaikan pada
tingkat bawahannya.
• Menetapkan lokasi KKN UNRAM dan sebaran Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) .
6
c. Tenaga Administrasi
• Membantu melaksanakan keadministrasian kegiatan KKN UNRAM dari mulai
persiapan sampai dengan pelaksanaan.
• Membantu dan melakukan pemasukan data, baik administrasi keuangan,
kesekretariatan maupun nilai KKN
7
2.6. LOKUS KEGIATAN KKN
Lokus kegiatan KKN mengacu kepada Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat
(RIPkM) Universitas Mataram 2020 – 2024 dengan kawasan sebagai berikut:
1. Kawasan Geopark Rinjani.
2. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
3. Kawasan Selat Alas Hijau.
4. Kawasan Teluk Saleh-Moyo-Tambora (SAMOTA)
5. Kawasan Sape-Komodo-Sangiang (SAKOSA)
Kelima lokus pelaksanaan KKN dijabarkan melalui penetapan tema berdasarkan hasil
survei permasalahan dan potensi desa. Potensi desa dapat dipilih dengan tema yang telah
dilaksanakan oleh KKN sebelumnya dengan jenis tema seperti dijelaskan pada bagian berikut.
8
kerja, usaha-usaha kepariwisataan, serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal
pada masing masing destinasi wisata.
Sebagai salah satu destinasi wisata nasional, pendampingan Desa-Desa Wisata yang ada
perlu terus dilakukan dari berbagai sisi baik itu landscape, penanda arah (sign), jalur
tracking, supporting system, papan informasi, promosi dan pemasaran.
Zero waste merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir sampah mulai dari produksi
sampah berakhirnya suatu produksi. Konsep zero waste dapat menerapkan prinsip 3R yaitu
Reduce, Reuce, Recycle. Pemikiran konsep zero waste menerapkan system teknologi
pengolahan sampah perkotaan skala kawasan, sehingga dapat mengurangi volume sampah
sebanyak mungkin serta menciptakan industri kecil dari sampah.
Orientasi penanganan sampah dengan konsep zero waste ini di antaranya adalah system
pengolahan sampah secara terpadu, teknologi pengomposan, daur ulang sampah plastic
dan kertas, teknologi pembakaran sampah, teknologi pengolahan sampah organic menjadi
pakan ternak, teknologi tempat pembuangan akhir sampah, peran serta masyarakat dalam
penanganan sampah, pengolahan sampah kota metropolitan, dan menerapkan usaha daur
ulang.
Konsep zero waste ini tidak hanya akan mengurangi sampah baik organik maupun non
organik, namun juga mengurangi polusi udara akibat pembakaran sampah. Prinsip yang
digunakan dalam konsep zero waste ini tidak hanya 3R (Reduce, Reuse, Recycle), namun
juga 4R hingga 5R yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Replant. Reduce yaitu
mengurangi. Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam
jumlah banyak, gunakan produk yang dapat diisi ulang, dan kurangi bahan sekali pakai.
Reuse adalah menggunakan ulang. Recycle adalah mendaur ulang. Replace adalah
mengganti. Dan yang terakhir adalah replant atau menanam kembali atau yang sering kita
kenal dengan reboisasi.
3. Desa Mandiri Energi
Desa mandiri energi menekankan pada penggunakan energi terbarukan. Energi terbarukan
ini merupakan sumber energi yang berasal dari alam yang mampu dibuat kembali secara
bebas, serta mampu diperbarui terus-menerus dan tak terbatas. Energi terbarukan mampu
diciptakan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin canggih,
sehingga mampu menjadi sumber energi alternatif.
Sumber energi saat ini berasal dari energi fosil dan energi terbarukan. Di Indonesia, masih
banyak area potensial untuk mengembangkan energi terbarukan. Adapun beberapa sumber
energi terbarukan yaitu: tenaga air, panas bumi, biomassa, tenaga surya, tenaga angin,
panas laut, ombak, dan pasang surut air laut.
Penggunaan energi terbarukan mampu menyerap sumber daya serta investasi yang mana
manfaatnya bisa dirasakan hingga di masa mendatang. Beberapa manfaat energi
terbarukan yaitu: meminimalisir efek pemanasan global, sumber energi tak terbatas,
9
meningkatkan kesehatan masyarakat, dan hemat sumber daya serta uang, menciptakan
lapangan kerja dan peluang.
4. Desa Sehat
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan
sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Pemahaman tentang kesehatan telah
bergeser seiring dengan waktu. Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah
memungkinkan setiap orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan
berpartisipasi aktif dalam gerakan promosi kesehatan. Berbagai faktor sosial berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi,
perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik.
Program desa sehat dapat berupa antara lain: pengembangan tanaman obat, pencegahan
dan penanggulangan stunting, pernikahan dini, dan kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT).
5. Hukum, Sosiologi dan Humaniora
Pengabdian masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tidak
terlepas dari peran mahasiswa dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat,
dalam program pemberdayaan masyarakat itulah mahasiswa dapat meningkatkan sikap
solidaritas dan kepedulian terhadap kondisi masyarakat khususnya yang membutuhkan
bantuan hukum.
Peran hukum di dalam masyarakat adalah menjamin kepastian dan keadilan, dalam
kehidupan masyarakat senantiasa terdapat perbedaan antara pola-pola perilaku atau tata-
kelakuan yang berlaku dalam masyarakat dengan pola-pola perilaku yang dikehendaki
oleh norma-norma (kaidah) hukum. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya suatu masalah
berupa kesenjangan sosial sehingga pada waktu tertentu cenderung terjadi konflik dan
ketegangan-ketegangan sosial yang tentunya dapat mengganggu jalannya perubahan
masyarakat sebagaimana arah yang dikehendaki. Membangun masyarakat sadar hukum
dan taat hukum merupakan cita-cita dari adanya norma-norma yang menginginkan
masyarakat yang berkeadilan sehingga sendi-sendi dari budaya masyarakat akan
berkembang menuju terciptanya suatu sistem masyarakat yang menghargai satu sama
lainnya. Pentingnya membangun kesadaran dan ketaatan hukum masyarakat, diharapkan
akan menunjang dan menjadikan masyarakat menjunjung tinggi intitusi/aturan sebagai
pemenuhan kebutuhan untuk mendambakan ketaatan serta ketertiban hukum.
Sosiologi memiliki peran besar dalam upaya-upaya menyelesaikan masalah sosial karena
mempelajari tentang masyarakat. Kegunaan sosiologi untuk pemecah masalah social yaitu
menyajikan dan memberikan data-data kajian yang bersifat sosiologis kepada siapa saja
yang membutuhkan dan ikut menanggulangi masalah-masalah sosial yang ada
Sosiologi memiliki banyak manfaat seperti memberikan pemahaman holistik dan
pendekatan interdisipliner yaitu melihat bagaimana struktur sosial secara keseluruhan.
Selain itu, bisa membangun pengetahuan sekaligus penelitian sekaligus penelitian berbasis
10
lapangan. Sosiologi juga memiliki keuntungan dalam mengembangkan keterampilan, baik
itu secara individu maupun dalam sebuah kelompok
Ilmu-ilmu humaniora dipahami sebagai ilmu yang bertujuan memahami aspek-aspek yang
mendasari kemanusiaan itu sendiri, baik aspek sosial, budaya, spiritual, ataupun estetika.
Aspek humaniora menuntut kita tidak hanya mentransfer pengetahuan saja tetapi juga
sekaligus mendorong mereka membentuk pribadi yang lebih baik dengan menonjolkan
aspek kamanusiaannya. Dengan demikian, mahasiswa nantinya tidak hanya mampu dan
terampil tetapi termotivasi menjadi orang yang menonjolkan aspek kemanusiaan.
Di sisi lain, ilmu humaniora tidak akan memberikan solusi praktis atas berbagai persoalan.
Pembelajaran humaniora memberikan kepekaan, kesadaran, kemampuan untuk menggali
lebih jauh tentang keadilan, kesetaraan dan kepatutan.
6. Desa Preneur
Desa Preneur bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa melalui
pengembangan dinamika entrepreneurship dan membantu pengentasan kemiskinan,
melalui pengembangan kapasitas masyarakat secara berkelanjutan.
Melalui program Mahadesa, mahasiswa diarahkan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi
desa melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat dan BUMdes. Peningkatan dapat berupa
pendampingan teknis produksi dan inovasi produk, manajemen usaha dan pembukuan,
pemasaran. Peningkatan kapasitas ekonomi desa dilakukan berdasarkan potensi desa.
Dalam rangka mendorong berkembangnya minat preneurship di perguruan tinggi, LPPM
menyelenggarakan Progam Desa Preneur, yaitu program penciptaan wirausahawan baru
dari kalangan mahasiswa, dengan tujuan:
1. Memberikan mahasiswa yang memiliki minat wirausaha untuk mengembangkan
usahanya secara lebih leluasa
2. Untuk menangani permasalahan pengangguran yang menghasilkan pengangguran
intelektual dari kalangan sarjana.
Program Desa Preneur diharapkan mampu mendukung visi-misi pemerintah yang tertuang
dalam Renstra Kemendikbudristek untuk pengembangan wirausaha baru dalam
mewujudkan kemandirian bangsa melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan. Program Desa Preneur diharapkan juga dapat menghasilkan karya kreatif,
yang inovatif dalam membuka peluang bisnis yang berguna bagi mahasiswa setelah
menyelesaikan studi.
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan kelompok keluarga miskin yang dibentuk,
tumbuh, dan berkembang atas prakarsanya dalam melaksanakan Usaha Ekonomi Produktif
(UEP) untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga.
7. Desa Tangguh Bencana
Bencana bukan hanya urusan kemanusiaan semata. Bencana menyoal urusan investasi
pembangunan ke depan. Itulah mengapa, upaya penanggulangan bencana menjadi urusan
11
semua pihak, yakni pemerintah, lembaga nonpemerintah, dunia usaha, dan partisipasi aktif
masyarakat seperti yang dimandatkan dalam Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana.
Dalam upaya membangun ketangguhan diperlukan keterlibatan multipihak. Dalam upaya
untuk mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki perhatian serius atas upaya-upaya
peningkatan kapasitas untuk masyarakat desa/kelurahan. Desa/Kelurahan ialah pemerintah
di tingkat paling bawah, dan masyarakatnya adalah pelaku utama dalam upaya
penanggulangan bencana, dan sekaligus menjadi kelompok pertama yang menerima
dampak bencana. Oleh karena itu, penguatan kapasitas masyarakat di Desa/Kelurahan
adalah upaya strategis untuk mewujudkan visi BNPB yaitu “Ketangguhan Bangsa dalam
Menghadapi Bencana”. Salah satu programmya yakni Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
(Destana). Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk
beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari
dampak bencana yang merugikan (Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012).
Ketangguhan ini bersifat multi-disiplin dan multi-sektoral, khususnya yang memiliki
pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat.
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah sebuah desa atau kelurahan yang telah diberikan
pelatihan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk memiliki kemampuan
mengenali ancaman di wilayahnya sehingga mampu mengorganisir sumber daya
masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi
mengurangi risiko bencana.
Upaya penanganan masyarakat dilakukan oleh Desa/Kelurahan secara mandiri maupun
pihak lain untuk memastikan keberlanjutannya Tanpa intervensi pemerintah, setiap
desa/kelurahan telah memiliki ketangguhan masing-masing, yang kita kenal dengan
kearifan lokal (local wisdom). Untuk menangguhkan desa/kelurahan tidak bisa dilakukan
dalam waktu setahun. Butuh proses dalam membangun ketangguhan yang berkelanjutan.
Menjadikan budaya sadar bencana menjadi nilai-nilai pembangunan di desa/kelurahan.
8. Desa Digital
Kesenjangan pembangunan merupakan hal yang sampai saat ini masih terjadi di Indonesia.
Kesenjangan tersebut terjadi antar wilayah serta antar kota dan desa. Kesenjangan yang
terjadi antar kota dan desa juga terjadi dalam hal teknologi informasi dan komunikasi.
Desa digital merupakan salah satu program untuk mengurangi kesenjangan arus informasi
yang terjadi di desa. Desa digital merupakan konsep program yang menerapkan sistem
pelayanan pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat berbasis
pemanfaatan teknologi informasi. Program ini bertujuan untuk mengembangkan
potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan publik.
12
9. Proyek Kemanusiaan
Proyek Kemanusiaan merupakan program yang memberikan kesempatan kepada
mahasiswa mengembangkan kegiatan kemanusiaan secara mandiri yang dibuktikan
dengan penjelasan atau proposal kegiatan kemanusiaan. Proyek Kemanusian dapat
berbentuk kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang
disetujui Perguruan Tinggi. Tujuan utama pelaksanaan Proyek Kemanusiaan adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan mahasiswa unggul yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika.
2. Melatih mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk menggali dan menyelami
permasalahan yang ada serta turut memberikan solusi sesuai dengan minat dan
keahliannya masing-masing.
10. Sungai, Waduk dan Bendungan
Indonesia adalah wilayah yang mengalami dua musim, yakni musim panas dan musim
hujan. Distribusi curah hujan terkadang tidak seimbang dan sulit diprediksi, menyebabkan
terjadinya perbedaan jumlah ketersediaan air di sungai pada kedua musim tersebut.
Akibatnya, terjadi berlebihan pada musim hujan (banjir) dan terjadi kekurangan air pada
musim kemarau (kekeringan). Untuk mengendalikan ketidakseimbangan jumlah
ketersediaan air tersebut serta untuk mengoptimalkan manfaat airnya, di beberapa wilayah
di Indonesia telah dibangun sejumlah bendungan atau waduk.
Sungai, waduk, bendungan merupakan tugas yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR.
Peran mahasiswa KKN diharapkan dapat membantu desa dalam mempercepat
penyelesaian proyek tersebut.
Pelaksanaan kegiatan 3 SKS setara dengan 3 sks x 6 jam kerja/hari x 16 kali tatap muka
sama dengan 288 jam kerja efektif, yang selanjutnya akan diimplementasikan dalam waktu
45 hari di lapangan.
2.9. PENDANAAN
Dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan KKN dapat berasal dari mahasiswa
peserta KKN, pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan swasta dan dari sumber lain
13
yang sah baik dalam maupun luar negeri. Dana tersebut dialokasikan secara maksimal dalam
pelaksanaan kegiatan KKN.
2.10. SOSIALISASI
1. Internal
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang lingkup tema KKN Tematik
akan dilaksanakan kepada semua pihak di lingkungan UNRAM.
2. Eksternal
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang kegiatan KKN Tematik
kepada Pemda, dan instansi lain maupun stakeholders lainnya yang akan menjadi mitra
kegiatan KKN Tematik agar dapat mendukung pelaksanaan KKN Tematik di wilayahnya.
Kerjasama ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan.
14
III. PENGELOLAAN KKNT MBKM
Persyaratan umum yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk mengikuti KKNT MBKM
adalah:
1) Mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa pada jenjang pendidikan S1.
2) Mahasiswa telah merencanakan KKN dalam KRS.
3) Mahasiswa telah menempuh perkuliahan dengan minimal lulus 108 SKS dengan IPK
minimal 2.00
4) Melakukan pendaftaran melalui laman http://kkn.lppm.unram.ac.id
Secara umum alur pelaksanaan kegiatan MBKM akan merekognisi mata kuliah KKN dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
15
Gambar 3.1. Alur pelaksanaan kegiatan MBKM akan merekognisi mata kuliah KKN
2) Mahasiswa
a. Mahasiswa wajib tinggal (live in) pada lokasi yang telah ditentukan.
b. Mahasiswa wajib memenuhi ekuivalensi 20 SKS sesuai dengan ketentuan
Kemendikbudristek dan Universitas Mataram.
c. Proses dan hasil kegiatan ditulis dan dilaporkan kepada Universitas Mataram.
d. Hasil kegiatan dapat diekuivalensikan sebagai skripsi atau tugas akhir sesuai
ketentuan Universitas Mataram.
3) Pembimbing
a. Program Studi dan Dosen Pembimbing Akademik bertanggung jawab terhadap
kegiatan mahasiswa dari awal sampai dengan akhir.
b. Pembimbing Pendamping berasal dari pemerintah desa atau instansi di lokasi setempat.
c. Melibatkan unsur-unsur mitra, misalnya Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM)
maupun unsur lain sesuai lingkup kegiatan.
d. Dosen Pendamping Lapangan bersama Pembimbing Pendamping melakukan
pembimbingan dan penilaian terhadap program yang dilakukan mahasiswa.
e. Ketentuan lain dapat diatur oleh Pusat Pengelola KKN LPPM Unram.
Persyaratan tambahan untuk Dosen Pembimbing Lapangan dalam pelaksanaan KKN PMD
MBKM adalah:
a) Calon DPL adalah dosen tetap Unram yang memiliki jabatan fungsional minimal
Lektor dan atau asisten ahli yang memiliki trackrecord dalam berbagai skim
pengabdian kompetitif nasional.
b) Calon DPL dapat diajukan oleh fakultas dan selanjutnya ditentukan oleh LPPM dengan
mempertimbangkan kompetensi, kepemilikan program pengabdian, dan trackrecord
yang baik sebagai DPL.
c) Setiap DPL memiliki hak membimbing KKNT MBKM maksimal 1 kelompok per
semester.
d) DPL yang tidak dapat melaksanakan kewajiban pembimbingan sebagaimana mestinya
maka akan diambil alih oleh LPPM.
4) Lokasi Pelaksanaan
a. Lokasi berdasarkan rekomendasi dari Universitas Mataram.
b. Lokasi pelaksanaan di desa sangat tertinggal, tertinggal dan berkembang.
c. Desa-desa Binaan Universitas Mataram.
d. Desa lainnya yang diusulkan oleh Mitra (Pemda, Industri, dan lainnya).
17
5) Mitra
a. Pemerintah (Bappenas, Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Sosial,
Kementerian PUPR, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian
Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, TNI, Polri, dan lembaga lainnya).
b. Pemerintah Daerah.
c. BUMN dan Industri.
d. Social Investment.
e. Kelompok Masyarakat
6) Pendanaan
a. Sumber Pendanaan
(1) Perguruan Tinggi.
(2) Mitra.
(3) Sumber lain yang tidak mengikat.
(4) Mahasiswa.
b. Komponen Penggunaan Dana
(1) Transportasi.
(2) Biaya Hidup.
(3) Asuransi Kecelakaan dan Kesehatan.
(4) Biaya Program.
(5) Pembiayaan lain “insidentil” yang timbul berkaitan dengan pelaksanaan program
di lapangan.
Terdapat empat (4) model dalam pelaksanaan KKNT MBKM, yakni 1) KKNT yang
Diperpanjang, 2) KKNT Pembangunan dan Pemberdayaan Desa, 3) KKNT Mengajar Di
Desa, dan 4) KKNT Model Free Form.
18
3.3.1. KKNT MBKM yang Diperpanjang
Pelaksanaan Model KKNT MBKM yang diperpanjang, Universitas Mataram membuat paket
kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan KKNT regular, dan mahasiswa
diberi kesempatan untuk mengajukan perpanjangan KKNT selama maksimal 1 semester atau
setara dengan 20 SKS. Untuk melanjutkan program KKNT yang diperpanjang, mahasiswa
dapat memanfaatkan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dengan
mengikuti prosedur dari Direktorat Belmawa. Bentuk kegiatan KKNT yang Diperpanjang
dapat berupa proyek pemberdayaan masyarakat di desa dan penelitian untuk tugas akhir
mahasiswa.
KKNT MBKM yang dilaksanakan Universitas Mataram merupakan KKNT reguler yang
diperpanjang atau ditambah waktunya sehingga mencapai 6 (enam) bulan dengan tujuan untuk
dapat menyelesaikan masalah yang ditemukan semasa melaksanakan KKNT regular, yaitu
masalah yang memerlukan penyelesaian dengan melibatkan Mitra Kerja atau untuk melakukan
penelitian (skripsi). Alur pelaksanaan KKN yang diperpanjang dapat dilihat pada Gambar 3.1:
Syarat Mitra
1. Mitra membutuhkan penyelesaian masalah
2. Bersedia menggunakan/memanfaatkan rekomendasi dari hasil penelitian dan atau tugas
akhir Mahasiswa Universitas Mataram
3. Bersedia membantu proses penyelesaian masalah Tugas Akhir Mahasiswa
4. Berperan aktif membantu proses penyelesaian masalah Tugas Akhir mahasiswa
5. Pengakuan mitra terhadap hasil Tugas Akhir mahasiswa
Syarat Mahasiswa
1. Mahasiswa telah menyelesaikan perkuliahan dengan jumlah minimal lulus mata kuliah
sebanyak 108 SKS bagi mahasiswa rumpun eksak dan 124 SKS bagi mahasiswa sosial
humaniora.
19
2. Mahasiswa telah lulus KKN regular.
3. Mahasiswa mendapat rekomendasi dari DPL dan mendapat persetujuan dari program studi
dan LPPM Universitas Mataram
Gambar 3.3. Alur pelaksanaan KKNT Pembangunan dan Pemberdayaan bersama Kemendes
20
Gambar 3.4. Alur pelaksanaan KKNT Pembangunan dan Pemberdayaan bersama Mitra
Pelaksanaan kegiatan ini diutamakan bagi mahasiswa program studi Pendidikan. Bagi
mahasiswa di luar program studi Pendidikan dapat melakukan kegiatan mengajar sesuai dengan
bidang keahlian dalam rangka pemberdayaan masyarakat misalnya penerapan teknologi tepat
guna dan sejenisnya. Semua kegiatan KKNT mengajar ini bersifat membantu pengajaran
formal dan non-formal. Bila di akhir kegiatan ini akan dijadikan sebagai tugas akhir, maka
harus direncanakan sejak awal dalam bentuk proposal yang mengacu pada aturan prodi.
21
Alur pelaksanaan KKNT Mengajar di Desa dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Proses
1. Penempatan mahasiswa di desa/lokasi KKN Mengajar di Desa
2. Mahasiswa melakukan pengajaran dengan beberapa kriteria sebagai berikut:
1) Assesment Rencana Pembelajaran Siswa /Rencana Program Pembelajaran
2) Menyiapkan perangkat pembelajaran (media, bajan ajar, evaluasi).
3) Kegiatan Pendukung Pendidikan (data base sekolah, media informasi, web sekolah, dll.
22
3. Kegiatan Mahasiswa KKNT Mengajar di Desa akan dilakukan Monev oleh DPL maupun
LPPM Universitas Mataram
Mahasiswa dan DPL diberikan kebebasan untuk menentukan Tema, Lokasi (tetap di
Desa Binaan Universitas Mataram) serta bentuk program KKNT yang akan dilaksanakan
bersama Mitra. Dalam menyusun program KKNT model ini, mahasiswa harus memperhatikan
kurikulum terkait dengan kegiatan dan dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Akademik.
Alur pelaksanaan KKNT Free Form dapat dilihat pada Gambar 3.6.
23
8. Kelompok Mahasiswa membuat proposal untuk diajukan kepada LPPM untuk dinilai
kelayakannya Tim Penjamin Mutu KKN LPPM.
9. Lama waktu pelaksanaan 1 semester.
10. Jumlah SKS yang dapat dikonversi adalah 20 SKS.
25
BAB IV. PENGELOLAAN KKN KOLABORATIF
Kelima lokus pelaksanaan KKN dijabarkan melalui penetapan tema berdasarkan hasil survei
permasalahan dan potensi desa. Potensi desa dapat dipilih dengan tema yang telah dilaksanakan
oleh KKN sebelumnya dengan jenis tema seperti dijelaskan pada bagian berikut. Disamping
kelima lokus tersebut, kegiatan KKN Kolaboratif Nasional Universitas Mataram dapat
dilaksanakan pada lokasi yang menjadi kesepakatan pihak-pihak yang terkait.
Kelima lokus pelaksanaan KKN dijabarkan melalui penetapan tema berdasarkan hasil survei
permasalahan dan potensi desa. Potensi desa dapat dipilih dengan tema yang telah dilaksanakan
oleh KKN sebelumnya dengan jenis tema seperti dijelaskan pada bagian berikut. Disamping
kelima lokus tersebut, kegiatan KKN Kolaboratif Internasional Universitas Mataram dapat
dilaksanakan pada lokasi yang menjadi kesepakatan pihak-pihak yang terkait.
27
BAB V. TAHAPAN KEGIATAN KKN
Kegiatan KKN terdiri dari 3 tahapan yaitu: persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian luaran
dengan rincian sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Pada tahapan persiapan ini mahasiswa mengikuti pembekalan KKN, survei lapangan ke
desa untuk mengidentifikasi permasalahan dan potensi desa, mahasiswa bersama DPL
menetapkan tema berdasarkan berdasarkan hasil survei. Selanjutnya, menyusun proposal
dan mengikuti seminar proposal yang direview oleh TIM REVIEWER yang ditetapkan
oleh LPPM UNRAM.
b. Tahap Pelaksanaan
KKN PMD dilaksanakan secara berkelompok dengan jumlah ± 10 orang/kelompok.
Mahasiswa diwajibkan menuntaskan seluruh kegiatan yang telah direncanakan dalam
proposal yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Mahasiswa wajib
membuat laporan harian (log book) baik log book kelompok maupun log book individu
yang disahkan oleh DPL. Selain itu, mahasiswa menyelesaikan luaran seperti: laporan
akhir, artikel ilmiah, sosialisasi hasil kegiatan kepada masyarakat melalui video dan
publikasi berita ke media publik, serta membuat produk atau leaflet berdasarkan temanya.
c. Tahap Penyelesaian Luaran
Setelah selesai melaksakan kegiatan di lapangan seluruh luaran yang diserahkan diserahkan
ke LPPM. Selanjutnya mengikuti Seminar Nasional hasil kegiatan KKN dan pameran
produk. Luaran berupa laporan akhir KKN diunggah ke laman web KKN.
http://kkn.lppm.unram.ac.id. Luaran berupa video diunggah ke youtube dan luaran berupa
produk diserahkan ke bagian KUBINOV LPPM UNRAM.
5.2. PERSIAPAN
Tahapan persiapan KKN PMD atau KKNT MBKM terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu
pendaftaran dan verifikasi, pembekalan, penempatan lokasi dan survei permasalahan dan
potensi desa, penyusunan dan pengajuan proposal, serta seminar proposal
5.2.1. Pendaftaran dan Verifikasi
▪ Mahasiswa telah merencanakan KKN dalam KRS
▪ Mahasiswa melakukan registrasi secara online melalui laman http://kkn.lppm.unram.ac.id
dan melampirkan foto terbaru dengan menggunakan jas almamater.
▪ Calon peserta KKN menyatakan kesediaannya untuk mengikuti Program KKN, sanggup
melaksanakan program KKN serta bersedia ditempatkan pada lokasi yang telah
ditentukan LPPM.
28
5.2.2. Proses Pembekalan
Mahasiswa peserta KKN wajib mengikuti pembekalan materi KKN yang memiliki
bobot 1 SKS.
a. Proses pembekalan kepada mahasiswa dilakukan secara daring maupun luring oleh Tim
Pengelola KKN. Materi pembekalan disesuaikan dengan Tema dan Jenis Program
Kegiatan mahasiswa dan ditambah dengan pembekalan materi berupa:
1) Penyusunan proposal, penjelasan tentang luaran KKN
2) Pelaksanaan survei permasalahan dan potensi desa
3) Pelaksanaan teknis dan operasional KKN
4 ) Program dan Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM)
5 ) Tata tertib KKN, Etika, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
6) Monitoring dan evaluasi.
b. Proses pembekalan dapat melibatkan institusi atau lembaga terkait sesuai tema KKN yang
dilaksanakan mahasiswa dan diselenggarakan LPPM.
c. Apabila pembekalan yang sudah dilakukan masih dianggap kurang memadai, maka
pembekalan tambahan dapat dilakukan oleh DPL.
d. Dibawah arahan DPL, mahasiswa KKN membuat rencana program kegiatan selama 45
hari dalam bentuk tabulasi tabel JKEM.
e. Setiap DPL membimbing maksimal 1 kelompok mahasiswa KKN dengan proses
pembimbingan secara daring atau luring.
f. Proses konsultasi diselenggarakan minimal 2 kali pertemuan antara mahasiswa KKN
bersama DPL dalam rangka penyusunan proposal.
29
5.2.4. Penyusunan dan Pengajuan Proposal
Mahasiswa secara berkelompok membuat dan mengajukan proposal dibimbing oleh
seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari Fakultas/Jurusan sesuai dengan format
proposal yang ditetapkan LPPM.
a. Dosen Pembimbing Lapangan akan ditentukan oleh LPPM menurut kompetensi, proyek
pengabdian on going yang sedang dilaksanakan dengan mempertimbangkan usulan
pimpinan fakultas (Jurusan/Bagian/Kaprodi).
b. Proposal disusun berdasarkan proses identifikasi dan analisis situasi yang dilakukan oleh
kelompok mahasiswa bersama DPL terhadap calon lokasi KKN.
c. Proposal mengandung rencana kegiatan yang memuat 1) Pendahuluan yang berisikan
potensi unggulan atau masalah di masyarakat yang ingin dipecahkan, usulan program, 2)
Profil desa termasuk peta lokasi desa mitra dari Universitas Mataram 3) Target dan luaran
yang akan dicapai beserta indikator capaian, 4) Metode pelaksanaan menyangkut
persiapan dan pembekalan, pelaksanaan, dan rencana keberlanjutan, 5) Program yang
berisi sub-tema yang akan diselenggarakan oleh masing-masing peserta KKN sesuai
dengan latar belakang akademik, volume dan waktu yang diperlukan.
5.3.1. Pelepasan
Setiap mahasiswa KKN wajib mengikuti acara pelepasan KKN oleh Rektor yang
diselenggarkan di lapangan rektorat Universitas Mataram. Selanjutnya, mahasiswa KKN
berangkat ke lokasi KKN bersama DPL. Bila DPL belum bisa mengantar ke lokasi KKN pada
hari pelepasan, maka DPL dapat berangkat ke lokasi KKN pada hari kedua sesuai dengan
kesepakatan mahasiswa dan apparat desa untuk acara penerimaan secara resmi mahasiswa
KKN oleh aparat desa.
5.3.2. Sosialisasi Program
Kegiatan awal yang dilaksanakan oleh mahasiwa KKN setelah diterima secara resmi
oleh aparat desa adalah melakukan sosialisasi program kerja yang akan dilaksanakan selama
45 hari. Hal ini maksudkan untuk mendapatkan masukan dari mitra KKN dan tokoh
masyarakat, tokoh agama, tenaga kesehatan, pemuda, serta masyarakat lainnya.
30
5.3.3. Pelaksanaan Kegiatan
Mahasiswa KKN diwajibkan menuntaskan seluruh kegiatan yang telah direncanakan
dalam proposal yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Selain itu,
mahasiswa wajib membuat catatan harian (log book) baik log book kelompok maupun log book
individu yang disahkan oleh DPL. Pada minggu-minggu terakhir di lokasi KKN, mahasiswa
menyelesaikan luaran seperti: laporan akhir, artikel ilmiah, sosialisasi hasil kegiatan kepada
masyarakat melalui video dan publikasi berita ke media publik, serta membuat produk atau
leaflet berdasarkan temanya.
5.3.4. Pembimbingan, Monitoring dan Evaluasi oleh DPL
Pembimbingan dilakukan oleh DPL baik secara daring dan luring, monev DPL
dilakukan pada pertengahan kegiatan KKN untuk mengevaluasi kemajuan program kerja yang
telah dan belum dilaksanakan. Monev DPL sekaligus mengecek draft luaran KKN mahasiswa.
5.3.5. Monitoring dan Evaluasi oleh Pusat Pengelola KKN
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Tim yang ditugaskan oleh LPPM pada
pertengahan pelaksanaan KKN untuk mengevaluasi kemajuan pelaksanaan KKN baik
untuk mahasiswa maupun DPL.
Bobot
No Komponen Penilaian Penilaian Penilai
1. Pembekalan dan proposal (PP) 10 % LPPM
2. Kinerja mahasiswa (KM): DS 10%, KS 75 % DPL
10%, PH 10%, PP 35%, LP (10%)
3. Luaran Kegiatan (LK) 15 % LPPM
32
3. Nilai Akhir
Penghitungan nilai akhir mahasiswa diformatkan dalam rumus sebagai berikut:
33
BAB VI. EVALUASI PROGRAM KKN
Monitoring dan evaluasi merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari suatu
pelaksanaan program. Dengan monitoring dan evaluasi dapat diketahui berbagai hal kegiatan
yang menyangkut perencanaan, proses pelaksanaan dan hasil yang dicapai maupun dampak
yang ditimbulkan.
Monitoring dan evaluasi sebagai bagian dari pengelolaan dan pengembangan program
KKN dilakukan melalui jaringan evaluatif dalam keseluruhan pengelolaan dan upaya
pengembangannya. Evaluasi perlu dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan KKN guna
pengendalian dan pengarahan agar pencapaian tujuan tidak menyimpang dari rencana yang
telah ditetapkan. Sementara evaluasi terhadap hasil serta dampak yang ditimbulkan berguna
bagi penilaian program, yaitu mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai, faktor kendala
dan pendukung yang ada, efisiensi dan efektifitas program, serta pengaruh-pengaruh lain yang
ditimbulkan akibat pelaksanaan program KKN.
6.1. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi Kegiatan KKN dilaksanakan oleh Tim Pengelola KKN Unram. Kegiatan ini
dilakukan pada setiap akhir periode kegiatan KKN dan pada setiap akhir tahun akademik.
Evaluasi ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan, pelaksanaan tahapan
kegiatan, termasuk penyusunan laporan dan penilaiannya. Hasil evaluasi ini dapat digunakan
untuk mengukur pencapaian tujuan dan dampak yang ditimbulkan baik terhadap mahasiswa
maupun terhadap masyarakat, yaitu perkembangan kepribadiaan mahasiswa (personality
development), pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan perkembangan
kelembagaaan (institutional development) yang terkait.
Bahan evaluasi dapat diperoleh dari laporan tertulis sebagai bentuk
pertanggungjawaban ilmiah dan manajerial atas semua kegiatan KKN yang telah dilakukan.
Berdasarkan laporan itu, tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan KKN, kelayakan
program, dan besarnya partisipasi masyarakat baik dalam bentuk pemikiran, tenaga dan dana
dapat diketahui.
6.2. EVALUASI KEBERLANJUTAN PROGRAM KKN
KKN merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan secara
sinergis unsur mahasiswa, masyarakat, dan kelembagaan yang diharapkan dapat memberikan
dampak positif bagi para pihak yang terlibat. Fungsi evaluasi pada tahap ini adalah untuk
menjaga, meneruskan, dan menambah agar dampak positif tersebut dapat dikembangkan dan
dilestarikansertameminimalisirdampaknegatifnya.
Usaha-usaha tindak lanjut dalam bentuk pembinaan terhadap semuahasil KKN yang
telah dicapai perlu dilakukan pada daerah/wilayah/institusi yang pernah menjadilokasi KKN.
Masyarakat/institusi yang bersangkutan diharapkan dapat meneruskan dan mengembangkan
program yang telah dirintis dan dibina bersama mahasiswa KKN.
Pembinaan kerjasama dengan instansi dan para pihak yang terkait perlu dilakukan agar
terbina kerjasama yang sinergis dan harmonis sehingga pemberdayaan masyarakat dapat
berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Evaluasi pada tahap ini dilakukan
34
terhadap dampak hasil kegiatan KKN melalui pertemuan-pertemuan secara periodik dengan
para pihak. Evaluasi dampak meliputi sarana, prasarana, dan keluaran dari sistem proses KKN
dengan memperhatikan umpan balik dari keluaran, seperti Gambar 5.1. berikut:
SARANA &
PRASARANA
M M
O
O
N
PERSIAPAN I N
T I
MAHASISWA
PERSIAPAN MAHASISWA
LPM MASYARAKAT PELAKSANAAN O T
MASYARAKAT
MITRA R MITRA O
I R
PENILAIAN I
N N
G
G
LINGKUNGAN
SOSIAL, BUDAYA
35
BAB VII. TATA TERTIB KKN
Tata Tertib KKN ini disusun sebagai rambu-rambu mahasiswa KKN dalam berbuat,
bertindak dan berperilaku selama pelaksanaan kegiatan KKN. Tata tertib ini mengatur tindakan
mahasiswa dimulai dari persiapan dan selama pelaksanaan KKN.
7.1. PEMBEKALAN
1) Peserta KKN wajib mengikuti semua rangkaian kegiatan pembekalan yang telah ditentukan
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2) Setiap sesi kegiatan pembekalan dilakukan pengisian absen yang harus diisi oleh peserta
KKN.
3) Selama mengikuti pembekalan, peserta KKN wajib menjaga ketertiban, berpakaian sopan
dan rapi, dan hadir tepat waktu.
36
3) Berpakaian rapi dalam kesempatan atau dalam kegiatan-kegiatan formal di desa. Peserta
KKN wajib menggunakan jas almamater dan identitas diri lainnya sebagai mahasiswa
UNRAM dan memakainya secara acara formal dalam pelaksanaan KKN.
4) Wajib menetap (tinggal) di lokasi selama KKN berlangsung, peserta dapat meninggalkan
lokasi KKN dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sakit, dengan menunjukkan surat keterangan dari dokter.
b. Mewakili kegiatan kampus, dengan surat pemberitahuan wakil dekan.
c. Alasan lainnya yang telah mendapat izin tertulis dari dosen DPL dan juga pihak desa.
5) Melaksanakan kegiatan KKN dengan penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi.
6) Peserta KKN wajib berlaku santun sebagai sosok yang sedang belajar dan membelajarkan
masyarakat sehingga tercipta hubungan baik yang terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
7) Menghayati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan di desa atau lokasi kerja KKN.
8) Peserta KKN selalu aktif dan kreatif dalam menjalankan programnya sehingga dapat
memberikan contoh dan motivasi masyarakat sekitar untuk mendukung program yang telah
dirancang.
9) Membina kerjasama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, instansi / dinas pemerintah
dan pihak – pihak yang terkait selama kegiatan.
10) Menjaga seluruh barang pribadi yang dibawa ke lokasi KKN. Segala kerusakan dan
kehilangan barang pribadi di lokasi menjadi tanggung jawab masing – masing mahasiswa.
11) Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa dilarang:
a. Melakukan tindak kekerasan, kriminal, perundungan, asusila, perjudian atau kegiatan
melawan hukum lainnya termasuk membawa isu SARA.
b. Posting di sosial media yang tidak terkait dengan program kerja KKN
c. Membawa atau menggunakan barang-barang terlarang seperti minuman keras, narkoba,
senjata api, atau senjata tajam.
d. Malakukan kegiatan politik praktis, unjuk rasa, ikut campur tangan dalam Pilkada dan
atau Pilkades.
e. Menyinggung atau merendahkan nilai-nilai, norma, adat, keyakinan atau kepercayaan
masyarakat setempat.
f. Membawa barang berharga/mewah.
12) Membawa keluarga atau teman ikut menginap di posko tanpa ijin dari Dosen DPL dan
pihak desa.
37
13) Melengkapi atribut posko, meliputi:
a. Buku tamu.
b. Struktur organisasi KKN.
c. Papan tata waktu pelaksanaan KKN (timeline program kerja).
d. Papan daftar program kerja yang dilengkapi dengan penanggungjawab kegiatan dan
luaran.
e. Absensi kelompok.
f. Logbook individu dan kelompok.
39
BAB VIII. PENUTUP
Buku pedoman ini disusun agar pelaksanaan KKN dapat terlaksana secara terorganisir,
sistematis dan terukur, sehingga tujuan pelaksanaan dapat tercapai sesuai hasil yang
diharapkan. Semua komponen yang terlibat harus bersinergi demi tercapainya pemecahan
masalah dan peningkatan kapasitas potensi desa. Berbagai perbaikan yang konstruktif sangat
diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas pelaksanaan KKN Universitas Mataram.
40
DAFTAR LAMPIRAN
1. Format Proposal dan Laporan, artikel ilmiah
2. Form Monev Kemajuan Pelaksanaan KKN PMD
3. Form Monev DPL
4. Form izin meninggalkan lokasi KKN
5. Surat pernyataan pemanfaatan hasil karya dosen
6. Form Nilai: review proposal, nilai DPL, review luaran,
7. Contoh tabel JKEM
8. Contoh logbook kelompok dan individu, buku absensi
9. Form pakta integritas dengan TTD wali:
- Pernyataan bersedia ditempatkan oleh pusat Pengelola KKN
- Melaksanakan seluruh kegiatan
- Tidak meninggalkan lokasi selama pelaksanaan KKN
41
Lampiran 1. Sistematika Proposal dan Laporan Akhir
Usulan kegiatan KKN ditulis menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris
1,5 spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika dengan urutan sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL
Ukuran kertas yang digunakan adalah A-4, menggunakan jenis huruf Times New Roman.
Penulisan judul menggunakan font 12, demikian juga untuk nama Lembaga dan Universitas
serta tahun pengusulan.
HALAMAN PENGESAHAN
Halaman pengesahan ditandatangani oleh ketua KKN, disetujui oleh Dosen Pembimbing
Lapangan, dan diketahui oleh Ketua LPPM Universitas Mataram. Penulisannya menggunakan
jenis huruf Times New Roman font 12 satu spasi.
DAFTAR ISI
RINGKASAN
Ringkasan berisi deskripsi singkat tentang pelaksanaan kegiatan, meliputi analisis situasi,
permasalahan mitra, target yang ingin dicapai, dan metode pelaksanaan. Ringkasan maksimum
250 kata dan ditulis 1 spasi.
LAMPIRAN:
1. Biodata Dosen Pembimbing Lapangan
2. Biodata Ketua dan Anggota KKN
3. Peta Lokasi KKN
4. Struktur Organisasi Kelompok KKN
Laporan kegiatan KKN ditulis menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris
1,5 spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika dengan urutan sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
RINGKASAN
BAB I. Latar Belakang
BAB II. Solusi dan Target Luaran
BAB III. Metode Pelaksanaan
BAB IV. Hasil dan Pembahasan
BAB V. Kesimpulan dan Saran
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN:
1. Bukti publikasi di media massa (media cetak / online) berskala nasional.
2. Surat Pernyataan Mitra tentang pemanfaatan karya dosen (bila ada produk/karya
penelitian/pengabdian dosen yang dimanfaatkan oleh masyarakat).
3. Leaflet / brosur terkait Teknologi Tepat Guna yang diterapkan.
4. Log Book Kelompok
Contoh dan template Luaran keiatan KKN dijelaskan lebih lanjut melalaui tautan berikut :
https://drive.google.com/drive/folders/1g6VYk4Y49hcDTqCJ-y8p3zi7e32l-pXo?usp=drive_link
43
Lampiran 2. Formulir MONEV Kemajuan Pelaksanaan KKN PMD
1. Nama Pemonev:
2. Nama Desa KKN:
3. Kecamatan:
4. Kabupaten:
5. Nama Ketua Kelompok:
6. Nama DPL:
7. Tema KKN:
a. Desa Wisata
b. Desa Tangguh Bencana (Destana)
c. Desa Preuneur
d. Pertanian Maju Berkelanjutan
e. Desa Digital
f. Zero ero Waste
g. Desa Sehat
h. Yang lain:
8. Judul Kegiatan KKN Sesuai Proposal:
9. Link Lokasi Kantor Desa (koordinat google maps):
1.2. Apakah DPL ikut mengantar dan menyerahkan mahasiswa KKN ke desa
a. Ya b. Tidak
44
1.5. Metode yang digunakan untuk konsultasi dengan DPL
a. Offline
b. Online (Zoom, WA, GMeet, IG)
c. Hybrid (gabungan)
1.6. Bentuk keterlibatan DPL dalam pembimbingan KKN (pilih semua yang sesuai)
a. Mengarahkan penyusunan program kerja
b. Membantu penyusunan proposal
c. Membantu membuat luaran (artikel, leaftlet TTG, vidio, dsb)
d. Mengarahkan ke sumber pendanaan kegiatan
e. Menghubungkan kepada mitra terkait
f. Yang lain:
45
4. Jumlah Masyarakat yang Terlibat pada Pelaksanaan Program Kerja
a. < 10 orang
b. 10 - < 20 orang
c. 20 - < 30 orang
d. > 30 orang
46
e. Industri: pabrik
f. TKI
g. Yang lain:
10. Tema untuk KKN berikutnya yang relevan dengan potensi desa (pilih salah satu atau
lebih)
a. Desa Wisata
b. Desa Tangguh Bencana (Destana)
c. Desa Preuneur
d. Pertanian Maju Berkelanjutan
e. Desa Digital
f. Zero Waste
g. Desa Sehat
h. Yang lain:
11. Permasalahan Pendidikan di desa (pilih yang sesuai, kosongkan jika tidak ada)
a. Buta aksara
b. Putus sekolah
c. Yang lain:
12. Permasalahan Kesehatan di desa (pilih yang sesuai, kosongkan jika tidak ada)
a. Gizi buruk
b. Stunting
c. Penyakit menular dan degeneratif
d. Yang lain:
13. Permasalahan Humaniora di desa (pilih yang sesuai, kosongkan jika tidak ada)
a. Pernikahan dini
b. Kawin cerai
c. Narkoba
d. Kenakalan remaja
e. Kekerasan dalam rumah tangga
f. Yang lain:
14. Permasalahan Lingkungan di desa (pilih yang sesuai, kosongkan jika tidak ada)
a. Sampah
b. Air bersih
c. sanitasi (MCK)
d. Yang lain:
47
c. Pengolahan data
d. Draft final
48
23. Produk yang dihasilkan dari kegiatan KKN
a. Barang
b. Desain
c. Site plan
d. Dokumen akademik (awig-awig, rencana perdes, mou, dll)
e. Yang lain:
24. Persentase kemajuan program kerja (jumlah proker terlaksana : total proker)
a. < 25 %
b. 25 - < 50 %
c. 50 - < 75 %
d. > 75 %
25. Apakah ada dari program KKN yang merupakan karya DPL/Dosen Unram
a. Ya b. Tidak Ada
26. Jika Ya. isikan Judul, Nama Dosen/DPL, Nama Mitra: Karang taruna/ Desa/ UMKM/
Koperasi:
27. Catatan tambahan yang perlu diperhatikan (DIISI OLEH PEMONEV) diisi dengan situasi
yang perlu diperhatikan pada kegiatan KKN desa terkait (keadaan posko, keamanan,
penerimaan desa, keadaan mahasiswa, dan sebagainya):
49
Lampiran 3. Formulir Monev DPL KKN PMD Universitas Mataram
3. Kecamatan:
4. Kabupaten:
6. Tema KKN:
• Desa Wisata
• Desa Tangguh Bencana (Destana)
• Desa Preuneur
• Pertanian Maju Berkelanjutan
• Desa Digital
• Zero Waste
• Desa Sehat
B. Kondisi Mahasiswa
1. Apakah ada peserta KKN yang pernah Sakit?
a. Ada
b. Tidak ada
2. Jika jawaban ada yang pernah sakit silahkan disebutkan jenis penyakit?
3. Jika jawaban ada yang pernah sakit, Berapa mahasiswa yang pernah sakit?
4. Jika jawaban ada yang pernah sakit, Berapa lama waktu pemulihan yang dibutuhkan?
50
6. Jika ada yang meninggalkan lokasi, Sebutkan nama mahasiswa?
7. Jika ada yang meninggalkan lokasi, siapa yang memberikan ijin? (bisa centang lebih dari
1)
a. Tanpa Ijin
b. Ketua Kelompok
c. DPL
d. Pengelola KKN
e. Kepala Desa/pengurus desa
8. Jika ada yang meninggalkan lokasi, sebutkan alasan meninggalkan lokasi KKN?
C. Kondisi Posko
1. Biaya Sewa Posko?
a. Gratis
b. < 1.000.000
c. 1.000.000 s/d 2.000.000
d. > 2.000.000
4. Ketersediaan Listrik?
a. gratis
b. berbayar
5. Jaringan telekomunikasi?
a. Koneksi internet lancar
b. Koneksi internet kurang lancar
c. Koneksi internet tidak tersedia
51
C. Kesiapan Luaran KKN
1. Apakah sudah ada judul/topik artikel?
a. Sudah ada
b. Belum ada
4. Jika belum ada, saran judul/topik Leaflet/TTG yang diberikan oleh DPL?
6. Jika belum ada, saran rencana produk yang diberikan oleh DPL?
8. Jika belum ada, saran rencana judul/topik publikasi di Media Massa yang diberikan oleh
DPL?
11. Jika belum ada, saran rencana konsep pembuatan video yang diberikan oleh DPL?
52
2. Respon masyarakat terhadap pelaksanaan Program Kerja?
a. Sangat responsif
b. kurang responsif
c. Tidak responsif
53
Lampiran 4. Format Surat Pengajuan Izin meninggalkan lokasi KKN
Dengan ini mengajukan izin kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), untuk tidak
mengikuti kegiatan KKN selama ______ hari yaitu pada tanggal
__________________________ sampai dengan tanggal ___________________________
karena alasan ________________________________________________________________
(surat keterangan terlampir).
Demikian permohonan izin ini saya sampaikan, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
…......................, ….................................
Mengetahui Pemohon
Kepala Desa …..............
(….........................................) (….........................................)
54
Lampiran 5. Surat Pernyataan Pemanfaatan Hasil Karya Dosen
PEMANFAATAN HASIL KARYA DOSEN
a Nama …………………………………………………………………
:
b Jabatan …………………………………………………………………
…………………...
:
c Alamat …………………...
…………………………………………………………………
:
……………...……
…………………………………………………………………
…………………..
Telah memanfaatkan/mengaplikasikan karya Dosen Universitas Mataram atas nama :
a Nama : …………………………………………………………………
b Fakultas : …………………………………………………………………
…………………...
c Jenis Karya …………………...
: …………………………………………………………………
…………………...
Demikian surat pernyataan ini kami buat, agat dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………,………………202..
Pihak yang memanfaatkan Mitra
Materai
10.000
…………………………………………
55
Lampiran 6. Form Nilai: review proposal, nilai DPL, review luaran
FORM PENILAIAN SEMINAR PROPOSAL KKN PMD
Lokasi KKN :
Tema KKN :
Judul KKN :
DPL :
Subtotal
No Keteria Penelitian Bobot Nilai (Angka)
(Bobot x Nilai)
Kesesuaian Judul dengan Tema
1 15%
KKN
Tata Bahasa/Penggunaan
2 10%
kalimat ilmiah
Kesesuaian potensi desa mitra
dan permasalahan mitra dengan
3 25%
program kerja yang
direncanakan
4 Metode Kerja 25%
Kedalaman pemahaman
5 25%
terhadap Proker
Total
Mataram, Tgl
Reviewer
(…………………………..)
NIP.
56
FORM PENILAIN SEMINAR HASIL KKN PMD
Lokasi KKN :
Tema KKN :
Judul KKN :
DPL :
Subtotal
No Keteria Penelitian Bobot Nilai (Angka)
(Bobot x Nilai)
1 Performa penyajian naskah 20 %
Kesesuaian Judul Artikel
2 15 %
dengan Tema KKN
Tata Bahasa/Penggunaan
3 15 %
kalimat ilmiah
4 Metode Pelaksanaan Kegiatan 20 %
Dampak Program Kerja
terhadap penyelesaian
5 30 %
permasalah/ pemanfaatan
potensi desa
Total
Catatan:
Tgl
Reviewer
(…………………………….)
57
Lampiran 7. Contoh Tabel Jam kerja efektif Mahasiswa (JKEM)
Contoh penyusunan Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) dengan Tema KKN: Pengelolaan
Limbah Peternakan berbasis Zero Waste Managemen guna meewujudkan Rumah Pangan
Lestari. JKEM= 288 jam/individu mhs
Note:
1. JKEM sudah benar apabila total JKEM individu lebih besar atau sama dengan 288 jam.
58
Lampiran 8. Contoh logbook kelompok dan individu, buku absensi
LOGBOOK KELOMPOK KEGIATAN KKN PMD
Nama Desa :
Kecamatan :
DPL :
Ketua Kelompok :
No. Hari/ Jenis Penanggung Durasi Uraian Bukti
Tanggal Kegiatan Jawab Kegiatan Kegiatan Dokumentasi
1
2
3
4
5
6
dst
Nb.
Uraian Kegiatan: 1. Menjelaskan pelaksanaan kegiatan; 2. Mitra kegiatan; 3. Sasaran; 4.
Hasil kegiatan; 5. Tindak lanjut
59
LOGBOOK INDIVIDU KEGIATAN KKN PMD
Nama :
Nama Desa :
Kecamatan :
DPL :
No. Hari/ Jenis Durasi Uraian Kegiatan Bukti
Tanggal Kegiatan Dokumentasi
1
2
3
4
5
6
dst
60
DAFTAR HADIR KELOMPOK KEGIATAN KKN PMD
Nama Desa :
Kecamatan :
DPL :
Ketua Kelompok :
No. Nama NIM Tanggal
1
2
3
4
5
dst
61
Lampiran 9. Form pakta integritas dengan TTD wali
SURAT PERNYATAAN SIAP MELAKSANAKAN KKN
Dengan ini menyatakan bahwa saya sebagai calon peserta KKN PMD Universitas Mataram
bersedia untuk :
1. Mentaati aturan yang ditetapkan oleh LPPM Unram
2. Bersedia ditempatkan di lokasi KKN yang ditetapkan oleh LPPM Unram dan
tidak mengajukan pindah lokasi lain, kecuali berhalangan sakit dan menyusui.
3. Bersedia mengikuti seluruh proses rangkaian kegiatan KKN PMD Unram, sejak
pendaftaran, pelepasan, penarikan, semnas, dan pameran KKN PMD Unram
4. Bersedia diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh LPPM
Unram, bila melanggar pernyataan di atas.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Materai
Rp.10.000,-
Catatan : ) *coret yang tidak perlu
- Diisi dengan tulisan tangan / diketik, dan diupload PDF/JPG ke website KKN kemudian
(……………………………………..) (…………………………………….)
dokumen asli dikumpulkan ke pengelola KKN LPPM Unram, setiap jam kerja senin s/d
jum’at NIM :
62