Anda di halaman 1dari 68

PANDUAN KULIAH KERJA NYATA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (PMD) DAN


MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
UNIVERSITAS MATARAM

Penyusun:
Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr.
Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Muliarta Aryana, MP.
Dr. Ir. Misbahuddin, ST. MT. IPU
Dr. Ni Wayan Sri Suliartini, SP., MP.
Dr. Abdul Atsar, S.H., M.H.
Muhammad Rijal Alfian, S.Si., M.Sc.
Pande Komang Suparyana, S.TP., M.Agb
Andi Tri Lestari, S.Hut., M.Si
Sahrul Alim, S.Pi., M.Si
Maiser Syaputra, S.Hut, M.Si.
Andre Rachmat Scabra, S.Pi., M.Si
Noor Alamsyah, S.T., M.T.
Mohammad Zulfikar Akbar, ST

LPPM UNRAM PRESS

ii
PANDUAN KULIAH KERJA NYATA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (PMD) DAN
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
UNIVERSITAS MATARAM

ISBN : -
Editor :
Tim Pengelola KKN LPPM Universitas Mataram

Penerbit : LPPM Unram Press


Jalan Pendidikan No. 37, Mataram, Nusa Tenggara Barat
83125
Telp 0370-641552, 638265
Fax 0370-638625
e-mail : sentra-hki@unram.ac.id
website : http://penerbitlppmunram.com

Cetakan Pertama, November 2023


Hak Cipta dilindungi undang-undang dilarang memperbanyak
karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa
ijin tertulis dari penerbit
Copyright@2023

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayahNya sehingga penyusunan panduan Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat
Desa (KKN PMD) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Mataram
Tahun 2023 ini dapat diselesaikan pada waktunya. Pembuatan panduan ini dimaksudkan
untuk menjadi pedoman pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata PMD dan MBKM bagi
mahasiswa Universitas Mataram, sehingga pelaksanaan KKN PMD dan MBKM ini dapat
terlaksana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Permasalahan di desa membutuhkan sumbangan pemikiran generasi muda akibat
terbatasnya sumber daya manusia yang kompeten untuk mengatasi masalah. Kebijakan
MBKM merupakan amanah yang harus diimplementasikan oleh perguruan tinggi dalam
meningkatkan ekspresi kapasitas mahasiswa dalam menjawab kebutuhan bangsa. Berkaitan
dengan kebutuhan pembangunan khususnya di desa, Perguruan Tinggi dapat mengambil
peran utama sesuai dengan kapasitasnya melalui kegiatan riset dan pengabdian kepada
masyarakat yang salah satunya diwujudkan dengan pelaksanaan kegiatan KKN. Berbagai
kegiatan yang dapat dilakukan dalam program kerja KKN, mengarah pada program kerja
yang bersifat edukatif, inovatif, dan kreatif.
Buku panduan KKN ini merupakan acuan dalam melaksanakan KKN PMD dan
MBKM yang masih terbuka untuk perbaikan. Oleh karena itu, berbagai saran dan masukan
yang konstruktif sangat diharapkan dari semua pihak.
Terima Kasih.

Mataram, November 2023


Tim Pengelola KKN LPPM Universitas Mataram

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
1.2. TUJUAN DAN MANFAAT KKN ........................................................................ 2
1.3. LANDASAN HUKUM .......................................................................................... 4
1.4. LUARAN KKN ...................................................................................................... 4
BAB II PENGELOLAAN KKN UNRAM ......................................................................... 5
2.1. LEMBAGA PENGELOLA................................................................................... 5
2.2. TUGAS PENGELOLA.......................................................................................... 5
2.3. PERSYARATAN CALON MAHASISWA KKN ............................................... 7
2.4. KEWAJIBAN SELAMA BERADA DI LOKASI KKN..................................... 7
2.5. DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN ................................................................ 7
2.6. LOKUS KEGIATAN KKN .................................................................................. 8
2.7. TEMA KKN ........................................................................................................... 8
2.8. ALOKASI WAKTU ............................................................................................ 13
2.9. PENDANAAN ...................................................................................................... 13
2.10. SOSIALISASI ...................................................................................................... 14
III. PENGELOLAAN KKNT MBKM ............................................................................. 15
3.1. PERSYARATAN CALON MAHASISWA KKNT MBKM ............................ 15
3.2. MEKANISME PELAKSANAAN ...................................................................... 15
3.3. MODEL PELAKSANAAN KKNT-MBKM ..................................................... 18
BAB IV. PENGELOLAAN KKN KOLABORATIF ...................................................... 26
4.1. KKN KOLABORATIF NASIONAL ................................................................. 26
4.2. KKN KOLABORATIF INTERNASIONAL .................................................... 26
BAB V. TAHAPAN KEGIATAN KKN .......................................................................... 28
5.1. TAHAPAN KEGIATAN ..................................................................................... 28
5.2. PERSIAPAN ........................................................................................................ 28
5.3. PELAKSANAAN KKN DI LOKASI KKN....................................................... 30
BAB VI. EVALUASI PROGRAM KKN ......................................................................... 34
6.1. EVALUASI KEGIATAN .................................................................................... 34
6.2. EVALUASI KEBERLANJUTAN PROGRAM KKN ...................................... 34
BAB VII. TATA TERTIB KKN ....................................................................................... 36
v
7.1. PEMBEKALAN ................................................................................................... 36
7.2. SURVEI AWAL KE LOKASI KKN ................................................................. 36
7.3. PENYUSUNAN DAN SEMINAR PROPOSAL ............................................... 36
7.4. PELAKSANAAN KKN ....................................................................................... 36
7.5. SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB .................................................... 38
BAB VIII. PENUTUP ....................................................................................................... 40
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... 41
Lampiran Sistematika Proposal dan Laporan Akhir..................................................... 42
Lampiran KKNT Reguler ................................................................................................. 55
LAMPIRAN KKNT MBKM ................................................ Error! Bookmark not defined.

vi
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Program pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu program yang wajib
dilaksanakan, baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa, dengan berlandaskan pada prinsip-
prinsip: kompetensi akademik, jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), dan profesional,
sehingga dapat menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan,
dan sinergis dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat
yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai
salah bentuk kegiatan tridharma perguruan tinggi. Seiring dinamika masyarakat, pemerintah
daerah, pemerintah pusat maupun dunia global, maka program KKN di Universitas Mataram
diarahkan pada pola KKN Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan KKN Tematik
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) (sesuai amanah Permendikbud no. 3 tahun
2020) yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD) merupakan suatu
bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk
hidup di tengah masyarakat di luar kampus, yang secara langsung bersama-sama masyarakat
mengidentifikasi potensi dan menangani masalah sehingga diharapkan mampu
mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa.
KKN PMD merupakan reformulasi dari KKN Tematik, Pada KKN Tematik, setiap desa
lokasi KKN telah ditentukan temanya oleh LPPM sebelum mahasiswa melakukan survey,
dimana mahasiswa fokus pada potensi dan permasalahan desa sesuai tema yang telah ada.
Sementara KKN PMD diawali dengan kegiatan survey oleh mahasiswa yang dibimbing oleh
DPL untuk mengetahui potensi dan permasalahan desa serta program yang menjadi prioritas
utama desa. Setelah mendapatkan informasi dari kepala desa serta tokoh-tokoh masyarakat
desa lokasi KKN, maka mahasiswa dapat menentukan tema KKN dengan persetujuan DPL.
Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan antara tema KKN dengan program kerja yang
menjadi tujuan desa (potensi yang akan dikembangkan desa atau permasalahan utama yang
akan diselesaikan desa). Kegiatan KKN PMD diharapkan mahasiswa dapat mengasah softskill
kemitraan, kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership
mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah pedesaan.
Kebijakan MBKM diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus
Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel
sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa dan memenuhi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) UNRAM. Untuk
mensinergikan KKN PMD dengan kebijakan Kampus Merdeka serta upaya pencapaian
Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, maka di desain KKN MBKM dengan tema,
program dan mitra yang lebih sesuai dengan minat mahasiswa, integrasi dengan mata kuliah
lain yang dapat menunjang seperti Praktik Kerja Lapangan (PKL) / Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP), seminar, skripsi, maupun mata kuliah. Melalui KKN PMD MBKM
diharapkan perguruan tinggi dapat memilih tema, program maupun mitra yang lebih
1
mendukung dunia kerja yang diminati. Pengakuan kredit KKN PMD MBKM bersama kuliah
lainnya diatas mencapai 20 SKS dalam waktu pelaksanaan 4 - 6 bulan.
Pelaksanaan KKN PMD dan KKN MBKM dilakukan untuk mendukung kerja sama
dengan berbagai mitra strategis, termasuk mitra luar negeri, Badan Usaha, Kementerian Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) serta Kementerian/stakeholder
lainnya. Pelaksanaan KKN PMD dan KKN MBKM dapat dilakukan pada desa sangat
tertinggal, tertinggal dan berkembang, yang sumber daya manusianya belum memiliki
kemampuan perencanaan pembangunan dengan fasilitas dana yang besar tersebut. Hal ini
mengakibatkan efektivitas penggunaan dana desa untuk menggerakkan pertumbuhan
ekonomi masih perlu ditingkatkan, salah satunya melalui mahasiswa yang dapat menjadi
sumber daya manusia yang lebih memberdayakan dana desa.
Perguruan Tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran strategis dalam membantu
program-program pemerintah untuk mempercepat pembangunan di desa yang dilaksanakan
pada periode semester gasal dan genap. Sebagai dasar pelaksanaan kebijakan KKN PMD dan
KKN MBKM, maka perlu disusun Buku Panduan KKN PMD dan KKN MBKM Universitas
Mataram.

1.2. TUJUAN DAN MANFAAT KKN


Tujuan Pelaksanaan KKN:
a. Meningkatkan kemampuan melaksanakan dan mengevaluasi program pemberdayaan
masyarakat, industri dan lingkungan secara terintegrasi baik multi disiplin maupun
interdisiplin antar bidang ilmu di Universitas Mataram.
b. Meningkatkan kemampuan dalam menginisiasi dan mengembangkan jejaring kerjasama
pemangku kepentingan dalam upaya pemecahan masalah untuk memenuhi kebutuhan
dalam dinamika kehidupan aktual di masyarakat.
c. Meningkatkan kepedulian dan komitmen yang tinggi, keterampilan berkomunikasi dan
kolaborasi antar bidang ilmu untuk berkontribusi dalam mengatasi permasalahan yang ada
di masyarakat.
d. Membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan bersama dengan Kementerian
Desa PDTT.
e. Memberikan kemerdekaan kepada mahasiswa untuk memilih tema, program dan mitra
yang sesuai dengan minat, PKL, ilmu yang telah dipelajari, tugas akhir (skripsi), serta
selaras dan mendukung target jenis pekerjaan yang diminati (khusus KKN PMD MBKM).
f. Memberikan kesempatan yang lebih dini dengan waktu yang lebih lama kepada mahasiswa
untuk membangun jejaring (networking) dengan masyarakat, dunia usaha, dunia kerja
yang sangat diperlukan untuk memasuki dunia kerja (khusus KKN PMD MBKM).

Manfaat KKN
1) Bagi Mahasiswa:
a. Membuat mahasiswa mampu melihat potensi desa, mengidentifikasi masalah dan
mencari solusi untuk meningkatkan potensi dan menjadi desa mandiri guna membentuk
masyarakat yang tangguh pangan, kesehatan, bencana dan energi.

2
b. Membuat mahasiswa mampu berkolaborasi menyusun dan membuat Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Rencana Kegiatan Pembangunan
Desa (RKPDes), dan program strategis lainnya di desa bersama Dosen Pendamping
(DPL), Pemerintah Desa, Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM), Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), pendamping lokal desa, dan unsur
masyarakat.
c. Membuat mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki secara kolaboratif
bersama dengan Pemerintah Desa dan unsur masyarakat untuk membangun desa.
d. Mahasiswa mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan
yang dimilikinya di lapangan yang disukainya.
e. Mempermudah mahasiswa mendapatkan pekerjaan yang diminati selesai kuliah dengan
merintis mitra yang diperkuat oleh keselarasan antara KKN, PKL, tugas akhir serta
mata kuliah penunjang yang diambil dalam semester bersamaan (Khusus KKN
MBKM).

2) Bagi Perguruan Tinggi:


a. Menjadi sarana bagi perguruan tinggi untuk mendekatkan lulusan dengan dunia kerja
dan dunia usaha.
b. Memberikan umpan balik bagi perguruan tinggi tentang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dibutuhkan secara nyata oleh masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan
dunia industri.
c. Menjadi sarana bagi perguruan tinggi dalam membentuk jejaring atau mitra strategis
baik untuk menerapkan riset, pencapaian IKU, dan membantu pembangunan desa.
d. Menjadi sarana pengembangan tri dharma perguruan tinggi.
e. Menjadi sarana aktualisasi dosen dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

3) Bagi Desa
a. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dari tenaga terdidik untuk menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kegiatan
Pembangunan Desa (RKPDes).
b. Membantu perubahan/perbaikan tata kelola desa.
c. Memacu terbentuknya tenaga muda yang diperlukan dalam pemberdayaan masyarakat
desa
d. Membantu pengayaan wawasan masyarakat terhadap pembangunan desa.
e. Percepatan pembangunan di wilayah pedesaan.

4) Bagi Dunia Usaha


a. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dari tenaga terdidik untuk menyusun Bisnis
Plan atau Action Plan.
b. Membantu dunia usaha dalam manajemen usaha dan mengembangkan skala usaha.
c. Membantu dunia usaha mengembangkan jejaring usaha dan pengembangan pemasaran
berbasis Teknologi Informasi.
d. Pengembangan usaha secara profesional.

3
5) Bagi Dunia Kerja
a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja akibat dukungan kualitas sumberdaya
manusia yang memiliki pengalaman dalam bekerja.
b. Membantu dunia kerja dalam meningkatkan kualitas kinerja akibat dukungan
sumberdaya manusia yang ulet berpikir, ulet bekerja, kreatif dan inovatif.
c. Membantu dunia kerja dalam memetakan permasalahan yang mampu memberi solusi
permasalahan secara pragmatis akibat sumberdaya manusia yang memiliki wawasan
berfikir yang komprehensif.

1.3. LANDASAN HUKUM


Landasan hukum program KKN PMD dan KKN MBKM adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11
Tahun 2019, tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 16
Tahun 2019, tentang Musyawarah Desa.
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 17
Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 18
Tahun 2019, tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa.

1.4. LUARAN KKN


1. Laporan kegiatan KKN.
2. Artikel ilmiah yang dipublikasikan pada prosiding atau jurnal ilmiah nasional ber-ISSN.
3. Publikasi di media massa (media cetak / online) berskala nasional.
4. Video dokumenter pelaksanaan program KKN berdurasi maksimum 10 menit dengan
format video: mpeg / mp4 /avi yang diposting di channel youtube.
5. Surat Pernyataan Mitra tentang pemanfaatan karya dosen (bila ada produk/karya
penelitian/pengabdian dosen yang dimanfaatkan oleh masyarakat).
6. Produk sesuai dengan tema dari masing-masing lokasi (produk, konsep, aplikasi, naskah
akademik, awig-awig).
7. Leaflet / brosur terkait Teknologi Tepat Guna yang diterapkan.
8. Mengikuti seminar nasional pengabdian kepada masyarakat (Semnas Gelar Wicara
Unram).
4
BAB II PENGELOLAAN KKN UNRAM

2.1. LEMBAGA PENGELOLA


Pelaksanaan KKN UNRAM Tahun Akademik 2023/2024 dikelola melalui TIM
Pengelola KKN LPPM Unram sebagai berikut:

Pelindung : Rektor
Pengarah : 1. Wakil Rektor Bidang Akademik
2. Ketua LPPM
Penanggungjawab : Sekretaris LPPM
Pelaksana :
Kordinator : Dr. Ir. Misbahuddin, ST., MT., IPU
Sekretaris : Dr. Ni Wayan Sri Suliartini, SP., MP.
Koordinator Divisi Program dan : Sudirman, S.Si., M.Si.
Kegiatan
Koordinator Divisi Humas dan : Abdul Atsar, SH., MH.
Kerjasama
Koordinator Divisi Data dan Sistem : Muhammad Rijal Alfian. S.Si., M.Sc.
Informasi
Anggota : Noor Alamsyah, ST., MT.

Sub-kordinator Divisi Survei Kepuasan, : Pande Komang Suparyana, S.TP., M.Agb.


Monitoring dan Evaluasi
Anggota : 1. Andi Tri Lestari, S.Hut., M.Si
2. Syahrul Alim, S.Pi., M.Si.
Sub-kordinator Divisi Evaluasi Luaran : Mayser Syaputra, S.Hut., M.Si
dan Pameran
Sub-kordinator Divisi Publikasi, Jurnal : Andre Rachmat Scabra, S.Pi., M.Si.
dan Siminar
Sub-kordinator Divisi Kesekretariatan : Muhammad Zulfikar Akbar, ST
Anggota : 1. Semah, S.Sos.
2. Rahmat
3. Muhammad Julijah, S.Kom.
4. Rahmat Muliyadi Muhsan, S.Ak.

2.2. TUGAS PENGELOLA

1) Pelindung/Pengarah
• Menetapkan kebijakan Kuliah Kerja Nyata (khusus pelindung).
• Melakukan pembinaan kegiatan KKN UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan pelaksanaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan akademik dalam pelaksanaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan pelaksanaan pembiayaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan pengembangan program KKN UNRAM.
5
2) Penanggungjawab
• Bertanggungjawab terhadap program-program dan pelaksanaan KKN UNRAM.
• Mengkoordinasikan kerjasama dengan lembaga, Fakultas, Pemerintah Daerah dan
Institusi lainnya atau swasta.
• Mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi, menyempurnakan pelaksanaan KKN
UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan pelaksanaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan akademik dalam pelaksanaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan kebijakan pelaksanaan pembiayaan KKN UNRAM.
• Mengarahkan pengembangan program KKN UNRAM.

3) Pelaksana
a. Koordinator Pusat Pengelola KKN:
• Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan KKN UNRAM di lapangan dari
perencanaan, pengorganisasian, pemberangkatan, pelaksanaan sampai dengan
penarikan.
• Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinir, mengawasi, serta membuat
keputusan dalam kegiatan KKN UNRAM dilapangan.
• Mengatasi permasalahan, mengambil keputusan untuk dapat diselesaikan pada
tingkat bawahannya.
• Menetapkan lokasi KKN UNRAM dan sebaran Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) .

b. Sekretaris Pusat Pengelola KKN:


• Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan administrasi KKN.
• Menyelenggarakan kegiatan administrasi dari mulai persiapan, pelaksanaan
sampai dengan evaluasi kegiatan KKN UNRAM.
• Mengkoordinasikan kerjasama antara koordinator KKN UNRAM dengan pihak-
pihak terkait dalam pelaksanaan KKN UNRAM.
• Membantu dan mendukung kebijakan Koordinator Pusat Pengelola KKN.
• Berkoordinasi dengan tentang pelaksanaan pembekalan KKN
• Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembekalan KKN
• Membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tentang tempat, waktu, materi
dan narasumber pelaksanaan pembekalan dan pelatihan bagi peserta KKN
UNRAM.
• Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pembekalan
dan pelatihan.
• Melakukan evaluasi dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan pembekalan
dan pelatihan KKN UNRAM.

6
c. Tenaga Administrasi
• Membantu melaksanakan keadministrasian kegiatan KKN UNRAM dari mulai
persiapan sampai dengan pelaksanaan.
• Membantu dan melakukan pemasukan data, baik administrasi keuangan,
kesekretariatan maupun nilai KKN

2.3. PERSYARATAN CALON MAHASISWA KKN


Persyaratan bagi mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan KKN antara lain:
a. Mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa pada jenjang pendidikan S1.
b. Mahasiswa telah merencanakan KKN dalam KRS.
c. Mahasiswa telah menempuh kuliah minimal lulus 110 SKS dengan IPK minimal 2.0
d. Melakukan registrasi melalui laman http://kkn.lppm.unram.ac.id.
e. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan Sehat dari Dokter.
f. Tidak sedang hamil

2.4. KEWAJIBAN SELAMA BERADA DI LOKASI KKN


Setiap peserta KKN diwajibkan untuk tinggal di lokasi (desa) KKN selama kegiatan
berlangsung dan tidak diperkenankan meninggalkan lokasi KKN tanpa alasan yang jelas. Bagi
mahasiswa yang meningalkan lokasi untuk keperluan yang tidak berkaitan dengan kegiatan
KKN diwajibkan berkoordinasi dan meminta izin secara tertulis kepada DPL dan Kepala Desa.
Kondisi yang diperkenankan untuk meninggalkan lokasi antara lain:
a. Ijin karena sakit, yang dibuktikan dengan surat keterangan yang sah dari dokter.
b. Halangan karena musibah (kematian) keluarga, yang dibuktikan dengan surat keterangan
orangtua/wali dan surat keterangan ketua RT/RW disahkan Lurah setempat
c. Mendapat surat dispensasi dari Dekan atau Rektor karena mewakili fakultas atau universitas
pada kegiatan akademik atau kemahasiswaan.
Kepada mahasiswa yang mengajukan ijin tersebut diwajibkan mengganti hari KKN
dengan cara menambah waktu KKN sejumlah hari yang hilang tersebut di akhir kegiatan KKN.

2.5. DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN


Calon Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) adalah dosen tetap Unram yang memiliki
jabatan fungsional minimal Lektor dan diprioritas bagi yang memiliki track record dalam
berbagai skim pengabdian kompetitif nasional. DPL ditentukan oleh LPPM berdasarkan usulan
yang diajukan oleh fakultas serta dengan mempertimbangkan kompetensi, kepemilikan
program pengabdian, dan track record yang baik sebagai DPL. Setiap DPL memiliki hak
membimbing KKN maksimal 1 kelompok KKN per semester. DPL yang tidak dapat
melaksanakan atau berhalangan dalam menjalankan kewajiban sebagai pembimbingan
sebagaimana mestinya maka akan diambil alih oleh LPPM.

7
2.6. LOKUS KEGIATAN KKN

Lokus kegiatan KKN mengacu kepada Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat
(RIPkM) Universitas Mataram 2020 – 2024 dengan kawasan sebagai berikut:
1. Kawasan Geopark Rinjani.
2. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
3. Kawasan Selat Alas Hijau.
4. Kawasan Teluk Saleh-Moyo-Tambora (SAMOTA)
5. Kawasan Sape-Komodo-Sangiang (SAKOSA)
Kelima lokus pelaksanaan KKN dijabarkan melalui penetapan tema berdasarkan hasil
survei permasalahan dan potensi desa. Potensi desa dapat dipilih dengan tema yang telah
dilaksanakan oleh KKN sebelumnya dengan jenis tema seperti dijelaskan pada bagian berikut.

2.7. TEMA KKN


Berdasarkan hasil kajian Tim Pengelola KKN bersama Pimpinan di Lingkungan
LPPM Universitas Mataram serta diskusi dengan lembaga terkait maka jenis kegiatan KKN
ini antara lain:
1. Pertanian Maju Berkelanjutan
Tujuan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan
menggunakan teknologi maju menyangkut teknologi pertanian dalam skala rumah tangga
sehingga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan
yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari
waktu ke waktu. Ke depan, setiap rumah tangga diharapkan mengoptimalisasi sumberdaya
yang dimiliki, termasuk pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga.
Salah satu contoh dari Pertanian Maju Berkelanjutan adalah konsep Pekarangan Pangan
Lestari (P2L). P2L adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara
intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang
menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan
beragam. Prinsip dasar P2L adalah: (i) pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan
dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan, (ii) diversifikasi pangan berbasis
sumber daya lokal, (iii) konservasi sumberdaya genetik pangan (tanaman, ternak, ikan),
dan (iv) menjaga kelestariannya melalui kebun bibit desa menuju (v) peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
2. Desa Wisata dan Zerowaste
Sektor pariwisata Indonesia menempati posisi strategis karena sektor pariwisata memiliki
nilai dan kontribusi yang luas, baik secara ekonomi, sosial politik, budaya, dan
kewilayahan. Secara ekonomi, pengembangan pariwisata memberikan kontribusi yang
signifikan dalam perolehan devisa negara, pendapatan asli daerah dan penyerapan tenaga

8
kerja, usaha-usaha kepariwisataan, serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal
pada masing masing destinasi wisata.
Sebagai salah satu destinasi wisata nasional, pendampingan Desa-Desa Wisata yang ada
perlu terus dilakukan dari berbagai sisi baik itu landscape, penanda arah (sign), jalur
tracking, supporting system, papan informasi, promosi dan pemasaran.
Zero waste merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir sampah mulai dari produksi
sampah berakhirnya suatu produksi. Konsep zero waste dapat menerapkan prinsip 3R yaitu
Reduce, Reuce, Recycle. Pemikiran konsep zero waste menerapkan system teknologi
pengolahan sampah perkotaan skala kawasan, sehingga dapat mengurangi volume sampah
sebanyak mungkin serta menciptakan industri kecil dari sampah.
Orientasi penanganan sampah dengan konsep zero waste ini di antaranya adalah system
pengolahan sampah secara terpadu, teknologi pengomposan, daur ulang sampah plastic
dan kertas, teknologi pembakaran sampah, teknologi pengolahan sampah organic menjadi
pakan ternak, teknologi tempat pembuangan akhir sampah, peran serta masyarakat dalam
penanganan sampah, pengolahan sampah kota metropolitan, dan menerapkan usaha daur
ulang.
Konsep zero waste ini tidak hanya akan mengurangi sampah baik organik maupun non
organik, namun juga mengurangi polusi udara akibat pembakaran sampah. Prinsip yang
digunakan dalam konsep zero waste ini tidak hanya 3R (Reduce, Reuse, Recycle), namun
juga 4R hingga 5R yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Replant. Reduce yaitu
mengurangi. Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam
jumlah banyak, gunakan produk yang dapat diisi ulang, dan kurangi bahan sekali pakai.
Reuse adalah menggunakan ulang. Recycle adalah mendaur ulang. Replace adalah
mengganti. Dan yang terakhir adalah replant atau menanam kembali atau yang sering kita
kenal dengan reboisasi.
3. Desa Mandiri Energi
Desa mandiri energi menekankan pada penggunakan energi terbarukan. Energi terbarukan
ini merupakan sumber energi yang berasal dari alam yang mampu dibuat kembali secara
bebas, serta mampu diperbarui terus-menerus dan tak terbatas. Energi terbarukan mampu
diciptakan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin canggih,
sehingga mampu menjadi sumber energi alternatif.
Sumber energi saat ini berasal dari energi fosil dan energi terbarukan. Di Indonesia, masih
banyak area potensial untuk mengembangkan energi terbarukan. Adapun beberapa sumber
energi terbarukan yaitu: tenaga air, panas bumi, biomassa, tenaga surya, tenaga angin,
panas laut, ombak, dan pasang surut air laut.
Penggunaan energi terbarukan mampu menyerap sumber daya serta investasi yang mana
manfaatnya bisa dirasakan hingga di masa mendatang. Beberapa manfaat energi
terbarukan yaitu: meminimalisir efek pemanasan global, sumber energi tak terbatas,

9
meningkatkan kesehatan masyarakat, dan hemat sumber daya serta uang, menciptakan
lapangan kerja dan peluang.
4. Desa Sehat
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan
sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan. Pemahaman tentang kesehatan telah
bergeser seiring dengan waktu. Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah
memungkinkan setiap orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan
berpartisipasi aktif dalam gerakan promosi kesehatan. Berbagai faktor sosial berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi,
perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik.
Program desa sehat dapat berupa antara lain: pengembangan tanaman obat, pencegahan
dan penanggulangan stunting, pernikahan dini, dan kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT).
5. Hukum, Sosiologi dan Humaniora
Pengabdian masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tidak
terlepas dari peran mahasiswa dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat,
dalam program pemberdayaan masyarakat itulah mahasiswa dapat meningkatkan sikap
solidaritas dan kepedulian terhadap kondisi masyarakat khususnya yang membutuhkan
bantuan hukum.
Peran hukum di dalam masyarakat adalah menjamin kepastian dan keadilan, dalam
kehidupan masyarakat senantiasa terdapat perbedaan antara pola-pola perilaku atau tata-
kelakuan yang berlaku dalam masyarakat dengan pola-pola perilaku yang dikehendaki
oleh norma-norma (kaidah) hukum. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya suatu masalah
berupa kesenjangan sosial sehingga pada waktu tertentu cenderung terjadi konflik dan
ketegangan-ketegangan sosial yang tentunya dapat mengganggu jalannya perubahan
masyarakat sebagaimana arah yang dikehendaki. Membangun masyarakat sadar hukum
dan taat hukum merupakan cita-cita dari adanya norma-norma yang menginginkan
masyarakat yang berkeadilan sehingga sendi-sendi dari budaya masyarakat akan
berkembang menuju terciptanya suatu sistem masyarakat yang menghargai satu sama
lainnya. Pentingnya membangun kesadaran dan ketaatan hukum masyarakat, diharapkan
akan menunjang dan menjadikan masyarakat menjunjung tinggi intitusi/aturan sebagai
pemenuhan kebutuhan untuk mendambakan ketaatan serta ketertiban hukum.
Sosiologi memiliki peran besar dalam upaya-upaya menyelesaikan masalah sosial karena
mempelajari tentang masyarakat. Kegunaan sosiologi untuk pemecah masalah social yaitu
menyajikan dan memberikan data-data kajian yang bersifat sosiologis kepada siapa saja
yang membutuhkan dan ikut menanggulangi masalah-masalah sosial yang ada
Sosiologi memiliki banyak manfaat seperti memberikan pemahaman holistik dan
pendekatan interdisipliner yaitu melihat bagaimana struktur sosial secara keseluruhan.
Selain itu, bisa membangun pengetahuan sekaligus penelitian sekaligus penelitian berbasis
10
lapangan. Sosiologi juga memiliki keuntungan dalam mengembangkan keterampilan, baik
itu secara individu maupun dalam sebuah kelompok
Ilmu-ilmu humaniora dipahami sebagai ilmu yang bertujuan memahami aspek-aspek yang
mendasari kemanusiaan itu sendiri, baik aspek sosial, budaya, spiritual, ataupun estetika.
Aspek humaniora menuntut kita tidak hanya mentransfer pengetahuan saja tetapi juga
sekaligus mendorong mereka membentuk pribadi yang lebih baik dengan menonjolkan
aspek kamanusiaannya. Dengan demikian, mahasiswa nantinya tidak hanya mampu dan
terampil tetapi termotivasi menjadi orang yang menonjolkan aspek kemanusiaan.
Di sisi lain, ilmu humaniora tidak akan memberikan solusi praktis atas berbagai persoalan.
Pembelajaran humaniora memberikan kepekaan, kesadaran, kemampuan untuk menggali
lebih jauh tentang keadilan, kesetaraan dan kepatutan.
6. Desa Preneur
Desa Preneur bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa melalui
pengembangan dinamika entrepreneurship dan membantu pengentasan kemiskinan,
melalui pengembangan kapasitas masyarakat secara berkelanjutan.
Melalui program Mahadesa, mahasiswa diarahkan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi
desa melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat dan BUMdes. Peningkatan dapat berupa
pendampingan teknis produksi dan inovasi produk, manajemen usaha dan pembukuan,
pemasaran. Peningkatan kapasitas ekonomi desa dilakukan berdasarkan potensi desa.
Dalam rangka mendorong berkembangnya minat preneurship di perguruan tinggi, LPPM
menyelenggarakan Progam Desa Preneur, yaitu program penciptaan wirausahawan baru
dari kalangan mahasiswa, dengan tujuan:
1. Memberikan mahasiswa yang memiliki minat wirausaha untuk mengembangkan
usahanya secara lebih leluasa
2. Untuk menangani permasalahan pengangguran yang menghasilkan pengangguran
intelektual dari kalangan sarjana.
Program Desa Preneur diharapkan mampu mendukung visi-misi pemerintah yang tertuang
dalam Renstra Kemendikbudristek untuk pengembangan wirausaha baru dalam
mewujudkan kemandirian bangsa melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan. Program Desa Preneur diharapkan juga dapat menghasilkan karya kreatif,
yang inovatif dalam membuka peluang bisnis yang berguna bagi mahasiswa setelah
menyelesaikan studi.
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan kelompok keluarga miskin yang dibentuk,
tumbuh, dan berkembang atas prakarsanya dalam melaksanakan Usaha Ekonomi Produktif
(UEP) untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga.
7. Desa Tangguh Bencana
Bencana bukan hanya urusan kemanusiaan semata. Bencana menyoal urusan investasi
pembangunan ke depan. Itulah mengapa, upaya penanggulangan bencana menjadi urusan
11
semua pihak, yakni pemerintah, lembaga nonpemerintah, dunia usaha, dan partisipasi aktif
masyarakat seperti yang dimandatkan dalam Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana.
Dalam upaya membangun ketangguhan diperlukan keterlibatan multipihak. Dalam upaya
untuk mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki perhatian serius atas upaya-upaya
peningkatan kapasitas untuk masyarakat desa/kelurahan. Desa/Kelurahan ialah pemerintah
di tingkat paling bawah, dan masyarakatnya adalah pelaku utama dalam upaya
penanggulangan bencana, dan sekaligus menjadi kelompok pertama yang menerima
dampak bencana. Oleh karena itu, penguatan kapasitas masyarakat di Desa/Kelurahan
adalah upaya strategis untuk mewujudkan visi BNPB yaitu “Ketangguhan Bangsa dalam
Menghadapi Bencana”. Salah satu programmya yakni Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
(Destana). Desa Tangguh Bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk
beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari
dampak bencana yang merugikan (Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012).
Ketangguhan ini bersifat multi-disiplin dan multi-sektoral, khususnya yang memiliki
pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat.
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah sebuah desa atau kelurahan yang telah diberikan
pelatihan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk memiliki kemampuan
mengenali ancaman di wilayahnya sehingga mampu mengorganisir sumber daya
masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi
mengurangi risiko bencana.
Upaya penanganan masyarakat dilakukan oleh Desa/Kelurahan secara mandiri maupun
pihak lain untuk memastikan keberlanjutannya Tanpa intervensi pemerintah, setiap
desa/kelurahan telah memiliki ketangguhan masing-masing, yang kita kenal dengan
kearifan lokal (local wisdom). Untuk menangguhkan desa/kelurahan tidak bisa dilakukan
dalam waktu setahun. Butuh proses dalam membangun ketangguhan yang berkelanjutan.
Menjadikan budaya sadar bencana menjadi nilai-nilai pembangunan di desa/kelurahan.
8. Desa Digital
Kesenjangan pembangunan merupakan hal yang sampai saat ini masih terjadi di Indonesia.
Kesenjangan tersebut terjadi antar wilayah serta antar kota dan desa. Kesenjangan yang
terjadi antar kota dan desa juga terjadi dalam hal teknologi informasi dan komunikasi.
Desa digital merupakan salah satu program untuk mengurangi kesenjangan arus informasi
yang terjadi di desa. Desa digital merupakan konsep program yang menerapkan sistem
pelayanan pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat berbasis
pemanfaatan teknologi informasi. Program ini bertujuan untuk mengembangkan
potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan publik.

12
9. Proyek Kemanusiaan
Proyek Kemanusiaan merupakan program yang memberikan kesempatan kepada
mahasiswa mengembangkan kegiatan kemanusiaan secara mandiri yang dibuktikan
dengan penjelasan atau proposal kegiatan kemanusiaan. Proyek Kemanusian dapat
berbentuk kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang
disetujui Perguruan Tinggi. Tujuan utama pelaksanaan Proyek Kemanusiaan adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan mahasiswa unggul yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika.
2. Melatih mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk menggali dan menyelami
permasalahan yang ada serta turut memberikan solusi sesuai dengan minat dan
keahliannya masing-masing.
10. Sungai, Waduk dan Bendungan
Indonesia adalah wilayah yang mengalami dua musim, yakni musim panas dan musim
hujan. Distribusi curah hujan terkadang tidak seimbang dan sulit diprediksi, menyebabkan
terjadinya perbedaan jumlah ketersediaan air di sungai pada kedua musim tersebut.
Akibatnya, terjadi berlebihan pada musim hujan (banjir) dan terjadi kekurangan air pada
musim kemarau (kekeringan). Untuk mengendalikan ketidakseimbangan jumlah
ketersediaan air tersebut serta untuk mengoptimalkan manfaat airnya, di beberapa wilayah
di Indonesia telah dibangun sejumlah bendungan atau waduk.
Sungai, waduk, bendungan merupakan tugas yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR.
Peran mahasiswa KKN diharapkan dapat membantu desa dalam mempercepat
penyelesaian proyek tersebut.

2.8. ALOKASI WAKTU


Jangka waktu yang diperlukan mahasiswa untuk kegiatan KKN UNRAM harus memenuhi
persyaratan 4 sks dengan rincian bobot sebagai berikut:
▪ Bobot pembekalan, survei, luaran : 1 SKS
▪ Bobot kegiatan KKN di Lapangan. : 3 SKS

Pelaksanaan kegiatan 3 SKS setara dengan 3 sks x 6 jam kerja/hari x 16 kali tatap muka
sama dengan 288 jam kerja efektif, yang selanjutnya akan diimplementasikan dalam waktu
45 hari di lapangan.

2.9. PENDANAAN
Dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan KKN dapat berasal dari mahasiswa
peserta KKN, pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan swasta dan dari sumber lain

13
yang sah baik dalam maupun luar negeri. Dana tersebut dialokasikan secara maksimal dalam
pelaksanaan kegiatan KKN.
2.10. SOSIALISASI

1. Internal
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang lingkup tema KKN Tematik
akan dilaksanakan kepada semua pihak di lingkungan UNRAM.
2. Eksternal
Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang kegiatan KKN Tematik
kepada Pemda, dan instansi lain maupun stakeholders lainnya yang akan menjadi mitra
kegiatan KKN Tematik agar dapat mendukung pelaksanaan KKN Tematik di wilayahnya.
Kerjasama ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan.

14
III. PENGELOLAAN KKNT MBKM

3.1. PERSYARATAN CALON MAHASISWA KKNT MBKM

Persyaratan umum yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk mengikuti KKNT MBKM
adalah:
1) Mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa pada jenjang pendidikan S1.
2) Mahasiswa telah merencanakan KKN dalam KRS.
3) Mahasiswa telah menempuh perkuliahan dengan minimal lulus 108 SKS dengan IPK
minimal 2.00
4) Melakukan pendaftaran melalui laman http://kkn.lppm.unram.ac.id

Persyaratan tambahan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa adalah:


1) Peserta wajib tinggal di komunitas atau wajib tinggal “live in” di lokasi yang telah
ditentukan.
2) Mendapatkan izin orang tua/wali.
3) Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan Sehat dari Dokter.
4) Tidak sedang hamil
5) Ketentuan lain yang diatur oleh LPPM Unram.

3.2. MEKANISME PELAKSANAAN

Penyelenggaraan KKNT MBKM ini pengelolaannya diserahkan ke Program Studi masing-


masing. Jika kegiatan MBKM akan merekognisi mata kuliah KKN, maka luaran yang
diwajibkan berupa:
1. Laporan akhir kegiatan MBKM.
2. Artikel ilmiah yang dipublikasikan pada prosiding atau jurnal ilmiah nasional ber-ISSN.
3. Publikasi di media massa (media cetak / online) berskala nasional.
4. Video dokumenter pelaksanaan program MBKM berdurasi maksimum 10 menit dengan
format video: mpeg / mp4 /avi yang diposting di channel youtube.
5. Produk sesuai dengan tema dari masing-masing lokasi (produk, konsep, aplikasi, naskah
akademik, awig-awig).
6. Leaflet / brosur terkait Teknologi Tepat Guna yang diterapkan.
7. Mengikuti seminar nasional pengabdian kepada masyarakat (Semnas Gelar Wicara
Unram).

Secara umum alur pelaksanaan kegiatan MBKM akan merekognisi mata kuliah KKN dapat
dilihat pada Gambar 3.1.

15
Gambar 3.1. Alur pelaksanaan kegiatan MBKM akan merekognisi mata kuliah KKN

Adapun mekanisme pelaksanaan kegiatan KKNT MBKM adalah sebagai berikut:


1) Perguruan Tinggi
a. Menjalin kerja sama langsung dengan pemerintah daerah untuk penyelenggaraan
program proyek di desa.
b. Mengelola pendaftaran dan penempatan mahasiswa ke desa tujuan.
c. Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama KKN.
d. DPL melakukan kunjungan di lokasi KKN untuk monitoring dan evaluasi untuk
memastikan program kerja berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.
16
e. Memberangkatkan dan memulangkan mahasiswa dari kampus ke lokasi penempatan
program dan dari lokasi penempatan program ke kampus.
f. Memberikan pembekalan kepada mahasiswa calon peserta KKN.
g. Perguruan tinggi memberikan pembekalan tentang kearifan lokal masyarakat dan
perilaku etika selama melaksanakan kegiatan KKN.
i. Melaporkan hasil kegiatan KKNT MBKM ke Universitas Mataram.

2) Mahasiswa
a. Mahasiswa wajib tinggal (live in) pada lokasi yang telah ditentukan.
b. Mahasiswa wajib memenuhi ekuivalensi 20 SKS sesuai dengan ketentuan
Kemendikbudristek dan Universitas Mataram.
c. Proses dan hasil kegiatan ditulis dan dilaporkan kepada Universitas Mataram.
d. Hasil kegiatan dapat diekuivalensikan sebagai skripsi atau tugas akhir sesuai
ketentuan Universitas Mataram.

3) Pembimbing
a. Program Studi dan Dosen Pembimbing Akademik bertanggung jawab terhadap
kegiatan mahasiswa dari awal sampai dengan akhir.
b. Pembimbing Pendamping berasal dari pemerintah desa atau instansi di lokasi setempat.
c. Melibatkan unsur-unsur mitra, misalnya Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM)
maupun unsur lain sesuai lingkup kegiatan.
d. Dosen Pendamping Lapangan bersama Pembimbing Pendamping melakukan
pembimbingan dan penilaian terhadap program yang dilakukan mahasiswa.
e. Ketentuan lain dapat diatur oleh Pusat Pengelola KKN LPPM Unram.

Persyaratan tambahan untuk Dosen Pembimbing Lapangan dalam pelaksanaan KKN PMD
MBKM adalah:
a) Calon DPL adalah dosen tetap Unram yang memiliki jabatan fungsional minimal
Lektor dan atau asisten ahli yang memiliki trackrecord dalam berbagai skim
pengabdian kompetitif nasional.
b) Calon DPL dapat diajukan oleh fakultas dan selanjutnya ditentukan oleh LPPM dengan
mempertimbangkan kompetensi, kepemilikan program pengabdian, dan trackrecord
yang baik sebagai DPL.
c) Setiap DPL memiliki hak membimbing KKNT MBKM maksimal 1 kelompok per
semester.
d) DPL yang tidak dapat melaksanakan kewajiban pembimbingan sebagaimana mestinya
maka akan diambil alih oleh LPPM.

4) Lokasi Pelaksanaan
a. Lokasi berdasarkan rekomendasi dari Universitas Mataram.
b. Lokasi pelaksanaan di desa sangat tertinggal, tertinggal dan berkembang.
c. Desa-desa Binaan Universitas Mataram.
d. Desa lainnya yang diusulkan oleh Mitra (Pemda, Industri, dan lainnya).

17
5) Mitra
a. Pemerintah (Bappenas, Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Sosial,
Kementerian PUPR, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian
Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, TNI, Polri, dan lembaga lainnya).
b. Pemerintah Daerah.
c. BUMN dan Industri.
d. Social Investment.
e. Kelompok Masyarakat

6) Pendanaan
a. Sumber Pendanaan
(1) Perguruan Tinggi.
(2) Mitra.
(3) Sumber lain yang tidak mengikat.
(4) Mahasiswa.
b. Komponen Penggunaan Dana
(1) Transportasi.
(2) Biaya Hidup.
(3) Asuransi Kecelakaan dan Kesehatan.
(4) Biaya Program.
(5) Pembiayaan lain “insidentil” yang timbul berkaitan dengan pelaksanaan program
di lapangan.

3.3. MODEL PELAKSANAAN KKNT-MBKM

Terdapat empat (4) model dalam pelaksanaan KKNT MBKM, yakni 1) KKNT yang
Diperpanjang, 2) KKNT Pembangunan dan Pemberdayaan Desa, 3) KKNT Mengajar Di
Desa, dan 4) KKNT Model Free Form.

Model dalam Pelaksanaan KNKT MBKM Universitas Mataram antara lain :

18
3.3.1. KKNT MBKM yang Diperpanjang

Pelaksanaan Model KKNT MBKM yang diperpanjang, Universitas Mataram membuat paket
kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan KKNT regular, dan mahasiswa
diberi kesempatan untuk mengajukan perpanjangan KKNT selama maksimal 1 semester atau
setara dengan 20 SKS. Untuk melanjutkan program KKNT yang diperpanjang, mahasiswa
dapat memanfaatkan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dengan
mengikuti prosedur dari Direktorat Belmawa. Bentuk kegiatan KKNT yang Diperpanjang
dapat berupa proyek pemberdayaan masyarakat di desa dan penelitian untuk tugas akhir
mahasiswa.
KKNT MBKM yang dilaksanakan Universitas Mataram merupakan KKNT reguler yang
diperpanjang atau ditambah waktunya sehingga mencapai 6 (enam) bulan dengan tujuan untuk
dapat menyelesaikan masalah yang ditemukan semasa melaksanakan KKNT regular, yaitu
masalah yang memerlukan penyelesaian dengan melibatkan Mitra Kerja atau untuk melakukan
penelitian (skripsi). Alur pelaksanaan KKN yang diperpanjang dapat dilihat pada Gambar 3.1:

Gambar 3.2. Alur pelaksanaan KKNT yang diperpanjang

Syarat Mitra
1. Mitra membutuhkan penyelesaian masalah
2. Bersedia menggunakan/memanfaatkan rekomendasi dari hasil penelitian dan atau tugas
akhir Mahasiswa Universitas Mataram
3. Bersedia membantu proses penyelesaian masalah Tugas Akhir Mahasiswa
4. Berperan aktif membantu proses penyelesaian masalah Tugas Akhir mahasiswa
5. Pengakuan mitra terhadap hasil Tugas Akhir mahasiswa

Syarat Mahasiswa
1. Mahasiswa telah menyelesaikan perkuliahan dengan jumlah minimal lulus mata kuliah
sebanyak 108 SKS bagi mahasiswa rumpun eksak dan 124 SKS bagi mahasiswa sosial
humaniora.

19
2. Mahasiswa telah lulus KKN regular.
3. Mahasiswa mendapat rekomendasi dari DPL dan mendapat persetujuan dari program studi
dan LPPM Universitas Mataram

Syarat Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)


1. DPL KKN regular ditentukan oleh LPPM sedangkan DPL perpanjangan diusulkan oleh
Program Studi dengan persetujuan LPPM Universitas Mataram.
2. Pembimbing pertama dari prodi sedangkan pembimbing 2 dari prodi atau luar prodi yang
memiiliki kompetensi sesuai dengan topik yang ditentukan

3.3.2. KKNT MBKM Pembangunan dan Pemberdayaan di Desa

Universitas Mataram bekerja sama dengan Mitra dalam melakukan KKNT


Pembangunan dan Pemberdayaan Desa berdasarkan peluang/kondisi desa dalam bentuk paket
kompetensi/pengembangan RPJMDes yang akan diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan
KKNT. Jumlah dan bidang Mahasiswa yang mengikuti program ini menyesuaikan dengan
kebutuhan program di desa. Pelaksanaan KKNT Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
dilakukan selama 6 – 12 bulan di lokasi atau setara dengan maksimal 20 SKS. Perhitungan
terhadap capaian pembelajaran setara 20 SKS ini dapat disetarakan dalam beberapa mata kuliah
yang relevan dengan kompetensi lulusan. Penilaian terhadap capaian pembelajaran dapat
diidentifikasi dari laporan dan ujian portofolio/rubrik kegiatan KKNT. Untuk kesesuaian
dengan ketercapaian kompetensi lulusan maka perlu dipersiapkan proposal/rancangan kegiatan
yang dapat mewakili bidang keahlian. Dosen pembimbing lapangan harus mewakili program
studi pengampu mata kuliah semester akhir dari setiap program studi. Mahasiswa juga dapat
memanfaatkan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dengan
mengikuti prosedur dari Direktorat Belmawa. Alur pelaksanaan KKNT Pembangunan dan
Pemberdayaan di Desa dapat dilihat pada Gambar 3.3 dan Gambar 3.4.

Gambar 3.3. Alur pelaksanaan KKNT Pembangunan dan Pemberdayaan bersama Kemendes
20
Gambar 3.4. Alur pelaksanaan KKNT Pembangunan dan Pemberdayaan bersama Mitra

Pelaksanaan KKNT Pembangunan dan Pemberdayaan di Desa:


1. Dilaksanakan setelah menyelesaikan semester 6
2. Pembimbing yang terlibat adalah Tim Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Dosen
Pembimbing Akademik (DPA)
3. Prodi menyiapkan Mata Kuliah Topik Khusus atau elektif dengan bobot 2 – 6 SKS
dengan sistem daring.
4. Prodi menyiapkan Mata Kuliah Seminar dengan bobot 1 - 2 SKS
5. Mata kuliah yang beririsan diintegrasikan dengan KKNT_MBKM
6. Mata kuliah yang tidak beririsan dilakukan secara daring

3.3.3. Model KKNT MBKM Mengajar di Desa

Pelaksanaan kegiatan ini diutamakan bagi mahasiswa program studi Pendidikan. Bagi
mahasiswa di luar program studi Pendidikan dapat melakukan kegiatan mengajar sesuai dengan
bidang keahlian dalam rangka pemberdayaan masyarakat misalnya penerapan teknologi tepat
guna dan sejenisnya. Semua kegiatan KKNT mengajar ini bersifat membantu pengajaran
formal dan non-formal. Bila di akhir kegiatan ini akan dijadikan sebagai tugas akhir, maka
harus direncanakan sejak awal dalam bentuk proposal yang mengacu pada aturan prodi.

21
Alur pelaksanaan KKNT Mengajar di Desa dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Alur pelaksanaan KKNT Mengajar di Desa

Persyaratan khusus (Input):


1. Mahasiswa setidaknya telah menempuh 124 SKS (dilaksanakan Semester 7)
2. Syarat IPK minimal 2,0.
3. Diutamakan mahasiswa program studi kependidikan
4. Bagi mahasiswa di luar prodi kependidikan dapat melakukan kegiatan mengajar sesuai
dengan bidang keahlian dalam rangka pemberdayaan masyarakat (penerapan TTG) atau
sejenisnya.
5. Pelaksanaan KKNT Mengajar di Desa bersifat membantu pengajaran formal dan non
formal
6. Bila hasil KKNT mengajar di Desa akan dijadikan Tugas Akhir, maka harus direncanakan
sejak awal dalam bentuk proposal yang mengacu pada aturan prodi.
7. Mahasiswa lintas prodi mengajukan proposal program KKNT Mengajar di Desa.
8. Evaluasi oleh dosen pembimbing lintas prodi dengan memperhatikan capaian pembelajaran
(CPL), kesetaraan SKS untuk kemudian diterima atau ditolak.
9. LPPM akan berkoordinasi dengan desa untuk menentukan program kegiatan KKNT
Mengajar di Desa.
10. Mahasiswa akan diberi pembekalan KKN oleh LPPM Universitas Mataram.

Proses
1. Penempatan mahasiswa di desa/lokasi KKN Mengajar di Desa
2. Mahasiswa melakukan pengajaran dengan beberapa kriteria sebagai berikut:
1) Assesment Rencana Pembelajaran Siswa /Rencana Program Pembelajaran
2) Menyiapkan perangkat pembelajaran (media, bajan ajar, evaluasi).
3) Kegiatan Pendukung Pendidikan (data base sekolah, media informasi, web sekolah, dll.
22
3. Kegiatan Mahasiswa KKNT Mengajar di Desa akan dilakukan Monev oleh DPL maupun
LPPM Universitas Mataram

3.3.4. Model KKNT Free Form

Mahasiswa dan DPL diberikan kebebasan untuk menentukan Tema, Lokasi (tetap di
Desa Binaan Universitas Mataram) serta bentuk program KKNT yang akan dilaksanakan
bersama Mitra. Dalam menyusun program KKNT model ini, mahasiswa harus memperhatikan
kurikulum terkait dengan kegiatan dan dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Akademik.
Alur pelaksanaan KKNT Free Form dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6. Alur pelaksanaan KKNT Free Form

Prinsip KKNT Free Form :


Pelaksanaan kegiatan KKNT Free Form antara lain:
1. Dosen Pembimbing Lapangan diberikan kebebasan untuk menetapkan tema KKN, memilih
lokasi dan mahasiswa yang dibimbing.
2. Mahasiswa dengan bimbingan DPL bebas memilih dan mengajukan tema KKN sesuai
dengan permasalahan/potensi yg ada di desa/mitra.
3. Mahasiswa bebas untuk memilih Desa (sesuai dengan desa binaan Universitas Mataram)
menentukan dan melakukan bentuk program KKNT yang akan dilaksanakan bersama
Mitra.
4. Mahasiwa memilih Dosen Pembimbing Lapangan yang paling kompeten sesuai dengan
tema kegiatan.
5. Dalam menyusun program KKNT model ini, mahasiswa harus memperhatikan kurikulum
terkait dengankegiatan dan dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Akademik.
6. Mahasiswa bebas mencari dan membentuk kelompok KKN (±10 org).
7. Kelompok harus bersifat multidisiplin (Program Studi/Fakultas).

23
8. Kelompok Mahasiswa membuat proposal untuk diajukan kepada LPPM untuk dinilai
kelayakannya Tim Penjamin Mutu KKN LPPM.
9. Lama waktu pelaksanaan 1 semester.
10. Jumlah SKS yang dapat dikonversi adalah 20 SKS.

Syarat Khusus Pelaksanaan KKNT Free Form:


1. Mendapatkan izin orang tua/keluarga
2. Sehat jasmani dan rohani (dibuktikan dengan surat pernyataan Sehat dari Dokter).

Bentuk KKNT Free Form:


Dalam perancangan KKNT Free Form, mahasiswa bersama dosen pembimbing lapangan
(DPL) melakukan kajian sesuai dengan potensi unggulan desa, rujukan dalam penyusunan
program yang dapat dipilih antara lain:
No Bentuk Contoh Program Utama
1 Pertanian Maju a. Konservasi alam
Berkelanjutan b. Pendataan ragam tumbuhan/pohon
c. Hunian dan kantor ramah lingkungan
d. Tanaman hutan pedesaan
e. Literasi lingkungan bagi masyarakat
f. Kewirahusaan rumah lingkungan
g. Dll.
2 Mengajar di Desa a. Desa bebas buta calistung
b. Sekolah unggul
c. Taman baca masyarakat
d. Budaya belajar masyarakat
e. Literasi teknologi tepat guna
f. Edupreneur
g. Dll.
3 Desa Wisata dan a. Penataan manajemen wisata berbasis potensi
Zerowaste lokal
b. POKDARWIS
c. Souvenir/kuliner wisata
d. Promosi wisata
e. Literasi entrepreneurs wisata
f. Penanggulangan sampah
g. Dll.
4 Hukum, Sosiologi dan a. Pelestarian dan revitalisasi produk budaya lokal
Humaniora b. Inklusivitas/penguatan hubungan sosial antar
masyarakat
c. Sociopreneur-budaya untuk produktifitas desa
d. Edukasi hukum
e. Dll.
5 Desa Preneur a. Pembangunan UMK dan Kewirausahaan
b. Pengembangan industri kerjainan local
c. Manajemen BUMDes
d. Jejaring berbasis IT
24
No Bentuk Contoh Program Utama
e. Sertifikasi dan promosi produk pedesaan
f. Sociopreneurs potensi local
g. Dll.
6 Desa a. Web desa
Teknologi/Digital b. Digitalisasi adminitrasi lembaga desa
c. Digitalisasi bisnis pedesaan
d. Masyarakat literate teknologi informasi
e. Pengelolaan konten informasi
f. Kewirausahaan berbasi teknologi tepat guna
g. Dll.
7 Desa mandiri Energi a. Pengelolaan sampah/limbah
b. Listrik tenaga surya / microhydro / biogas /
bioethanol
c. Pengelolaan energi mandiri
d. Energi untuk kewirausahaan
e. Dll.
8 Desa Tangguh a. Program adaptasi bencana
Bencana b. Program kesiapan penanggulangan bencana
c. Program pemulihan dampak bencana yang
merugikan
9 Desa Sehat a. Pernikahan dini
b. Pencegahan penanggulangan stunting
c. Kekerasan dalam Rumah Tangga
d. Pengembangan Tanaman Obat Keluarga
(TOGA)

25
BAB IV. PENGELOLAAN KKN KOLABORATIF

4.1. KKN KOLABORATIF NASIONAL


4.1.1. Nama
KKN Kolaboratif Nasional merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas
Mataram bekerjasama dengan perguruan tinggi nasional untuk melaksanakan KKN
4.1.2. Tema
KKN Kolaboratif Nasional Universitas Mataram ini mengangkat tema sesuai KKN PMD
4.1.3. Lokasi
KKN Kolaboratif Nasional Universitas Mataram ini dilaksanakan di Lokus kegiatan KKN
mengacu kepada Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat (RIPkM) Universitas
Mataram 2020 – 2024 dengan kawasan sebagai berikut:
1. Kawasan Geopark Rinjani.
2. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
3. Kawasan Selat Alas Hijau.
4. Kawasan Teluk Saleh-Moyo-Tambora (SAMOTA)
5. Kawasan Sape-Komodo-Sangiang (SAKOSA)

Kelima lokus pelaksanaan KKN dijabarkan melalui penetapan tema berdasarkan hasil survei
permasalahan dan potensi desa. Potensi desa dapat dipilih dengan tema yang telah dilaksanakan
oleh KKN sebelumnya dengan jenis tema seperti dijelaskan pada bagian berikut. Disamping
kelima lokus tersebut, kegiatan KKN Kolaboratif Nasional Universitas Mataram dapat
dilaksanakan pada lokasi yang menjadi kesepakatan pihak-pihak yang terkait.

4.2. KKN KOLABORATIF INTERNASIONAL


4.2.1. Nama
KKN Kolaboratif Internasional merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas
Mataram bekerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri untuk melaksanakan KKN
4.2.2. Tema
KKN Kolaboratif Internasional Universitas Mataram ini mengangkat tema sesuai KKN PMD
4.2.3. Lokasi
KKN Kolaboratif Internasional Universitas Mataram ini dilaksanakan di Lokus kegiatan KKN
mengacu kepada Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat (RIPkM) Universitas
Mataram 2020 – 2024 dengan kawasan sebagai berikut:
1. Kawasan Geopark Rinjani.
2. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
3. Kawasan Selat Alas Hijau.
26
4. Kawasan Teluk Saleh-Moyo-Tambora (SAMOTA)
5. Kawasan Sape-Komodo-Sangiang (SAKOSA)

Kelima lokus pelaksanaan KKN dijabarkan melalui penetapan tema berdasarkan hasil survei
permasalahan dan potensi desa. Potensi desa dapat dipilih dengan tema yang telah dilaksanakan
oleh KKN sebelumnya dengan jenis tema seperti dijelaskan pada bagian berikut. Disamping
kelima lokus tersebut, kegiatan KKN Kolaboratif Internasional Universitas Mataram dapat
dilaksanakan pada lokasi yang menjadi kesepakatan pihak-pihak yang terkait.

27
BAB V. TAHAPAN KEGIATAN KKN

5.1. TAHAPAN KEGIATAN

Kegiatan KKN terdiri dari 3 tahapan yaitu: persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian luaran
dengan rincian sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Pada tahapan persiapan ini mahasiswa mengikuti pembekalan KKN, survei lapangan ke
desa untuk mengidentifikasi permasalahan dan potensi desa, mahasiswa bersama DPL
menetapkan tema berdasarkan berdasarkan hasil survei. Selanjutnya, menyusun proposal
dan mengikuti seminar proposal yang direview oleh TIM REVIEWER yang ditetapkan
oleh LPPM UNRAM.
b. Tahap Pelaksanaan
KKN PMD dilaksanakan secara berkelompok dengan jumlah ± 10 orang/kelompok.
Mahasiswa diwajibkan menuntaskan seluruh kegiatan yang telah direncanakan dalam
proposal yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Mahasiswa wajib
membuat laporan harian (log book) baik log book kelompok maupun log book individu
yang disahkan oleh DPL. Selain itu, mahasiswa menyelesaikan luaran seperti: laporan
akhir, artikel ilmiah, sosialisasi hasil kegiatan kepada masyarakat melalui video dan
publikasi berita ke media publik, serta membuat produk atau leaflet berdasarkan temanya.
c. Tahap Penyelesaian Luaran
Setelah selesai melaksakan kegiatan di lapangan seluruh luaran yang diserahkan diserahkan
ke LPPM. Selanjutnya mengikuti Seminar Nasional hasil kegiatan KKN dan pameran
produk. Luaran berupa laporan akhir KKN diunggah ke laman web KKN.
http://kkn.lppm.unram.ac.id. Luaran berupa video diunggah ke youtube dan luaran berupa
produk diserahkan ke bagian KUBINOV LPPM UNRAM.
5.2. PERSIAPAN
Tahapan persiapan KKN PMD atau KKNT MBKM terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu
pendaftaran dan verifikasi, pembekalan, penempatan lokasi dan survei permasalahan dan
potensi desa, penyusunan dan pengajuan proposal, serta seminar proposal
5.2.1. Pendaftaran dan Verifikasi
▪ Mahasiswa telah merencanakan KKN dalam KRS
▪ Mahasiswa melakukan registrasi secara online melalui laman http://kkn.lppm.unram.ac.id
dan melampirkan foto terbaru dengan menggunakan jas almamater.
▪ Calon peserta KKN menyatakan kesediaannya untuk mengikuti Program KKN, sanggup
melaksanakan program KKN serta bersedia ditempatkan pada lokasi yang telah
ditentukan LPPM.

28
5.2.2. Proses Pembekalan
Mahasiswa peserta KKN wajib mengikuti pembekalan materi KKN yang memiliki
bobot 1 SKS.
a. Proses pembekalan kepada mahasiswa dilakukan secara daring maupun luring oleh Tim
Pengelola KKN. Materi pembekalan disesuaikan dengan Tema dan Jenis Program
Kegiatan mahasiswa dan ditambah dengan pembekalan materi berupa:
1) Penyusunan proposal, penjelasan tentang luaran KKN
2) Pelaksanaan survei permasalahan dan potensi desa
3) Pelaksanaan teknis dan operasional KKN
4 ) Program dan Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM)
5 ) Tata tertib KKN, Etika, dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
6) Monitoring dan evaluasi.
b. Proses pembekalan dapat melibatkan institusi atau lembaga terkait sesuai tema KKN yang
dilaksanakan mahasiswa dan diselenggarakan LPPM.
c. Apabila pembekalan yang sudah dilakukan masih dianggap kurang memadai, maka
pembekalan tambahan dapat dilakukan oleh DPL.
d. Dibawah arahan DPL, mahasiswa KKN membuat rencana program kegiatan selama 45
hari dalam bentuk tabulasi tabel JKEM.
e. Setiap DPL membimbing maksimal 1 kelompok mahasiswa KKN dengan proses
pembimbingan secara daring atau luring.
f. Proses konsultasi diselenggarakan minimal 2 kali pertemuan antara mahasiswa KKN
bersama DPL dalam rangka penyusunan proposal.

5.2.3. Penempatan KKN PMD


Mahasiswa peserta KKN ditempatkan di lokasi KKN pada lokasi yang telah ditentukan
oleh LPPM:
a. Sebelum penempatan mahasiswa KKN dilakukan maka pihak LPPM akan berkoordinasi
dengan pihak Aparat Desa tempat lokasi KKN.
b. Penempatan mahasiswa peserta KKN di lokasi KKN dilakukan oleh Tim Pengelola KKN
dengan membawa surat tugas dan surat pelaksanaan KKN dari Ketua LPPM kepada aparat
desa.
c. Mahasiswa yang menderita penyakit dan/atau berkepentingan khusus sehingga tidak bisa
mengikuti kegiatan, wajib melaporkan keadaan ini ke Tim Pengelola KKN yang
dibuktikan oleh surat keterangan dari pihak yang berwenang, sehingga penempatan di
lokasi dapat diatur dengan pertimbangan jarak dan kemudahan akses.
d. Pusat Pengelola KKN Universitas Mataram menyusun SOP pelaksanaan KKN dengan
mempertimbangkan jaminan keamanan dan keselamatan mahasiswa selama di lapangan.
e. Pusat Pengelola KKN Universitas Mataram memberikan pembekalan tentang kearifan
lokal masyarakat dan perilaku etika selama melaksanakan kegiatan KKN.

29
5.2.4. Penyusunan dan Pengajuan Proposal
Mahasiswa secara berkelompok membuat dan mengajukan proposal dibimbing oleh
seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari Fakultas/Jurusan sesuai dengan format
proposal yang ditetapkan LPPM.
a. Dosen Pembimbing Lapangan akan ditentukan oleh LPPM menurut kompetensi, proyek
pengabdian on going yang sedang dilaksanakan dengan mempertimbangkan usulan
pimpinan fakultas (Jurusan/Bagian/Kaprodi).
b. Proposal disusun berdasarkan proses identifikasi dan analisis situasi yang dilakukan oleh
kelompok mahasiswa bersama DPL terhadap calon lokasi KKN.
c. Proposal mengandung rencana kegiatan yang memuat 1) Pendahuluan yang berisikan
potensi unggulan atau masalah di masyarakat yang ingin dipecahkan, usulan program, 2)
Profil desa termasuk peta lokasi desa mitra dari Universitas Mataram 3) Target dan luaran
yang akan dicapai beserta indikator capaian, 4) Metode pelaksanaan menyangkut
persiapan dan pembekalan, pelaksanaan, dan rencana keberlanjutan, 5) Program yang
berisi sub-tema yang akan diselenggarakan oleh masing-masing peserta KKN sesuai
dengan latar belakang akademik, volume dan waktu yang diperlukan.

5.3. PELAKSANAAN KKN DI LOKASI KKN


Pelaksanaan kegiatan KKN Universitas Mataram dilakukan selama 45 hari dengan
tahapan sebagai berikut
a. Pelepasan
b. Sosialisasi program
c. Pelaksanaan kegiatan
d. Pembimbingan oleh DPL
e. Monitoring dan evaluasi oleh Tim LPPM
f. Penarikan

5.3.1. Pelepasan
Setiap mahasiswa KKN wajib mengikuti acara pelepasan KKN oleh Rektor yang
diselenggarkan di lapangan rektorat Universitas Mataram. Selanjutnya, mahasiswa KKN
berangkat ke lokasi KKN bersama DPL. Bila DPL belum bisa mengantar ke lokasi KKN pada
hari pelepasan, maka DPL dapat berangkat ke lokasi KKN pada hari kedua sesuai dengan
kesepakatan mahasiswa dan apparat desa untuk acara penerimaan secara resmi mahasiswa
KKN oleh aparat desa.
5.3.2. Sosialisasi Program
Kegiatan awal yang dilaksanakan oleh mahasiwa KKN setelah diterima secara resmi
oleh aparat desa adalah melakukan sosialisasi program kerja yang akan dilaksanakan selama
45 hari. Hal ini maksudkan untuk mendapatkan masukan dari mitra KKN dan tokoh
masyarakat, tokoh agama, tenaga kesehatan, pemuda, serta masyarakat lainnya.

30
5.3.3. Pelaksanaan Kegiatan
Mahasiswa KKN diwajibkan menuntaskan seluruh kegiatan yang telah direncanakan
dalam proposal yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Selain itu,
mahasiswa wajib membuat catatan harian (log book) baik log book kelompok maupun log book
individu yang disahkan oleh DPL. Pada minggu-minggu terakhir di lokasi KKN, mahasiswa
menyelesaikan luaran seperti: laporan akhir, artikel ilmiah, sosialisasi hasil kegiatan kepada
masyarakat melalui video dan publikasi berita ke media publik, serta membuat produk atau
leaflet berdasarkan temanya.
5.3.4. Pembimbingan, Monitoring dan Evaluasi oleh DPL
Pembimbingan dilakukan oleh DPL baik secara daring dan luring, monev DPL
dilakukan pada pertengahan kegiatan KKN untuk mengevaluasi kemajuan program kerja yang
telah dan belum dilaksanakan. Monev DPL sekaligus mengecek draft luaran KKN mahasiswa.
5.3.5. Monitoring dan Evaluasi oleh Pusat Pengelola KKN
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Tim yang ditugaskan oleh LPPM pada
pertengahan pelaksanaan KKN untuk mengevaluasi kemajuan pelaksanaan KKN baik
untuk mahasiswa maupun DPL.

5.3.6. Pembuatan Laporan dan Luaran


Laporan pelaksanaan dimaksud sebagai sarana penyampaian informasi tentang
kegiatan KKN dan pertanggungjawaban program kegiatan yang dilakukan. Laporan Akhir dan
luaran pelaksanaan KKN disusun secara kelompok pada saat KKN berlangsung.
5.3.7. Penilaian
Oleh karena KKN ditetapkan sebagai mata kuliah wajib intrakulikuler, maka penilaian
terhadap mahasiswa dilakukan secara akademik. Penilaian akademik meliputi tiga aspek yaitu
pengetahuan (cognitive), sikap (affective), dan keterampilan (psychomotoric). Kegiatan KKN
dilakukan dalam rangkaian proses yang memiliki beberapa tahapan kegiatan, mulai dari
pembekalan, pembuatan proposal, pelaksanaan program, dan Laporan Pelaksanaan. Adapun
komponen penilaian, bobot komponen dan nilai akhir diuraiakan sebagai berikut:
Penilai terdiri dari DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) dan reviewer yang ditunjuk
oleh Pusat Pengelola KKN.
1. Komponen Penilaian
Komponen yang dinilai meliputi proposal, kinerja mahasiswa (KM), laporan
pelaksanaan (LP), dan luaran.
a. Penilaian Proposal
Proposal berisi rencana pelaksanakan kegiatan yang telah dirancang dan didiskusikan
dengan DPL, Desa mitra dan berbagai pihak terkait. Penilaian dilakukan oleh reviewer
melalui seminar proposal yang dilaksanakan oleh Pusat Pengelola KKN.
b. Kinerja Mahasiswa (KM)
Komponen penilaian ini meliputi disiplin, kerjasama, penghayatan dan pelaksanaan
31
program serta penyusunan laporan akhir, penilaian dilakukan oleh DPL.
1) Disiplin (DS) yaitu
a) Kepatuhan terhadap kewajiban tinggal/hadir selama jam kerja dilokasi KKN
Pemberdayaan
b) Ketepatan dalam penggunaan waktu
c) Kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku
2) Kerjasama (KS) yaitu
a) Kemampuan mengadakan kerjasama antar mahasiswa
b) Kemampuan mengadakan kerjasama dengan stakeholder (pejabat, masyarakat)
c) Kemampuan mengadakan kegiatan yang dihubungkan dengan bidang lain
(inter-disipliner)
3) Penghayatan (PH) yaitu
a) Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di lokasi
b) Kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat dalam segala
norma dan sistem nilainya
c) Kemampuan untuk tanggap terhadap perma-salahan yang ada dilokasi KKN
4) Pelaksanaan Program (PP) yaitu
a) Kemampuan atau keberhasilan memanfaatkan dan menggali potensi,
mengungkap serta menyelesaikan permasalahan
b) Keterampilan untuk melaksanakan program pengembangan dan pembangunan
yang relevan
c) Kemampuan mengevaluasi keberhasilan program yang telah dilakukan
c. Laporan Pelaksanaan (LP)
Laporan ini berisi hasil kegiatan KKN yang telah disusun dan dianalisis pelaksanaannya,
penilaian dilakukan oleh reviewer melalui seminar hasil yang dilaksanakan oleh Pusat
Pengelola KKN (seminar nasional Gelar Wicara Unram).
2. Komponen dan Bobot Penilaian
Komponen dan Bobot Penilaian pelaksanaan KKN P M D disajikan pada Tabel 2berikut.

Table 2. Komponen, Bobot Penilaian, dan Penilai

Bobot
No Komponen Penilaian Penilaian Penilai
1. Pembekalan dan proposal (PP) 10 % LPPM
2. Kinerja mahasiswa (KM): DS 10%, KS 75 % DPL
10%, PH 10%, PP 35%, LP (10%)
3. Luaran Kegiatan (LK) 15 % LPPM

32
3. Nilai Akhir
Penghitungan nilai akhir mahasiswa diformatkan dalam rumus sebagai berikut:

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 (𝑿) = (𝑷𝑷 × 𝟎. 𝟏𝟎) + (𝑲𝑴 × 𝟎. 𝟕𝟓) + (𝑳𝑲 × 𝟎. 𝟏𝟓)


Konversi nilai ke huruf:

X >=85 =A 70 > X >=65 =C


85 > X >=80 = B+ 65 > X >=55 = D+
80 > X >=75 =B 55 > X >=45 =D
75 > X >=70 = C+ X < 45 =E

33
BAB VI. EVALUASI PROGRAM KKN

Monitoring dan evaluasi merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari suatu
pelaksanaan program. Dengan monitoring dan evaluasi dapat diketahui berbagai hal kegiatan
yang menyangkut perencanaan, proses pelaksanaan dan hasil yang dicapai maupun dampak
yang ditimbulkan.
Monitoring dan evaluasi sebagai bagian dari pengelolaan dan pengembangan program
KKN dilakukan melalui jaringan evaluatif dalam keseluruhan pengelolaan dan upaya
pengembangannya. Evaluasi perlu dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan KKN guna
pengendalian dan pengarahan agar pencapaian tujuan tidak menyimpang dari rencana yang
telah ditetapkan. Sementara evaluasi terhadap hasil serta dampak yang ditimbulkan berguna
bagi penilaian program, yaitu mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai, faktor kendala
dan pendukung yang ada, efisiensi dan efektifitas program, serta pengaruh-pengaruh lain yang
ditimbulkan akibat pelaksanaan program KKN.
6.1. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi Kegiatan KKN dilaksanakan oleh Tim Pengelola KKN Unram. Kegiatan ini
dilakukan pada setiap akhir periode kegiatan KKN dan pada setiap akhir tahun akademik.
Evaluasi ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan, pelaksanaan tahapan
kegiatan, termasuk penyusunan laporan dan penilaiannya. Hasil evaluasi ini dapat digunakan
untuk mengukur pencapaian tujuan dan dampak yang ditimbulkan baik terhadap mahasiswa
maupun terhadap masyarakat, yaitu perkembangan kepribadiaan mahasiswa (personality
development), pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan perkembangan
kelembagaaan (institutional development) yang terkait.
Bahan evaluasi dapat diperoleh dari laporan tertulis sebagai bentuk
pertanggungjawaban ilmiah dan manajerial atas semua kegiatan KKN yang telah dilakukan.
Berdasarkan laporan itu, tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan KKN, kelayakan
program, dan besarnya partisipasi masyarakat baik dalam bentuk pemikiran, tenaga dan dana
dapat diketahui.
6.2. EVALUASI KEBERLANJUTAN PROGRAM KKN
KKN merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan secara
sinergis unsur mahasiswa, masyarakat, dan kelembagaan yang diharapkan dapat memberikan
dampak positif bagi para pihak yang terlibat. Fungsi evaluasi pada tahap ini adalah untuk
menjaga, meneruskan, dan menambah agar dampak positif tersebut dapat dikembangkan dan
dilestarikansertameminimalisirdampaknegatifnya.
Usaha-usaha tindak lanjut dalam bentuk pembinaan terhadap semuahasil KKN yang
telah dicapai perlu dilakukan pada daerah/wilayah/institusi yang pernah menjadilokasi KKN.
Masyarakat/institusi yang bersangkutan diharapkan dapat meneruskan dan mengembangkan
program yang telah dirintis dan dibina bersama mahasiswa KKN.
Pembinaan kerjasama dengan instansi dan para pihak yang terkait perlu dilakukan agar
terbina kerjasama yang sinergis dan harmonis sehingga pemberdayaan masyarakat dapat
berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Evaluasi pada tahap ini dilakukan
34
terhadap dampak hasil kegiatan KKN melalui pertemuan-pertemuan secara periodik dengan
para pihak. Evaluasi dampak meliputi sarana, prasarana, dan keluaran dari sistem proses KKN
dengan memperhatikan umpan balik dari keluaran, seperti Gambar 5.1. berikut:

SARANA &
PRASARANA
M M
O
O
N
PERSIAPAN I N
T I
MAHASISWA
PERSIAPAN MAHASISWA
LPM MASYARAKAT PELAKSANAAN O T
MASYARAKAT
MITRA R MITRA O
I R
PENILAIAN I
N N
G
G
LINGKUNGAN
SOSIAL, BUDAYA

TAHAP MASUKAN TAHAP PROSES TAHAP KELUARAN

Gambar 5.1. Bagan alur kegitan KKN

35
BAB VII. TATA TERTIB KKN

Tata Tertib KKN ini disusun sebagai rambu-rambu mahasiswa KKN dalam berbuat,
bertindak dan berperilaku selama pelaksanaan kegiatan KKN. Tata tertib ini mengatur tindakan
mahasiswa dimulai dari persiapan dan selama pelaksanaan KKN.

7.1. PEMBEKALAN
1) Peserta KKN wajib mengikuti semua rangkaian kegiatan pembekalan yang telah ditentukan
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2) Setiap sesi kegiatan pembekalan dilakukan pengisian absen yang harus diisi oleh peserta
KKN.
3) Selama mengikuti pembekalan, peserta KKN wajib menjaga ketertiban, berpakaian sopan
dan rapi, dan hadir tepat waktu.

7.2. SURVEI AWAL KE LOKASI KKN


1) Peserta KKN wajib melakukan kegiatan survei awal ke desa lokasi KKN masing-masing
sebelum penyusunan proposal kegiatan untuk mengidentifikasi permasalahan dan potensi
desa yang akan dijadikan tema KKN.
2) Peserta KKN melakukan komunikasi awal kepada pihak pemerintah Desa atau calon
kelompok mitra.
3) Peserta KKN wajib berkoordinasi dengan DPL selama proses survei.

7.3. PENYUSUNAN DAN SEMINAR PROPOSAL


1) Peserta KKN wajib menyusun proposal dengan arahan DPL berdasarkan hasil survei awal
2) Porposal KKN disusun mengacu kepada buku pedoman KKN.
3) Peserta KKN wajib mengikuti kegiatan seminar proposal berdasarkan jadwal yang telah
ditentukan.
4) Peserta menyiapkan materi presentasi untuk disampaikan dalam seminar proposal KKN.
5) Dalam seminar proposal dilakukan pengisian absen yang harus diisi oleh peserta KKN.

7.4. PELAKSANAAN KKN


1) Peserta KKN wajib mengikuti upacara pelepasan mahasiswa KKN berdasarkan jadwal
yang telah ditentukan.
2) Selama pelaksanaan KKN, peserta KKN wajib menjaga nama baik almamater.

36
3) Berpakaian rapi dalam kesempatan atau dalam kegiatan-kegiatan formal di desa. Peserta
KKN wajib menggunakan jas almamater dan identitas diri lainnya sebagai mahasiswa
UNRAM dan memakainya secara acara formal dalam pelaksanaan KKN.
4) Wajib menetap (tinggal) di lokasi selama KKN berlangsung, peserta dapat meninggalkan
lokasi KKN dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sakit, dengan menunjukkan surat keterangan dari dokter.
b. Mewakili kegiatan kampus, dengan surat pemberitahuan wakil dekan.
c. Alasan lainnya yang telah mendapat izin tertulis dari dosen DPL dan juga pihak desa.
5) Melaksanakan kegiatan KKN dengan penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi.
6) Peserta KKN wajib berlaku santun sebagai sosok yang sedang belajar dan membelajarkan
masyarakat sehingga tercipta hubungan baik yang terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
7) Menghayati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan di desa atau lokasi kerja KKN.
8) Peserta KKN selalu aktif dan kreatif dalam menjalankan programnya sehingga dapat
memberikan contoh dan motivasi masyarakat sekitar untuk mendukung program yang telah
dirancang.
9) Membina kerjasama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, instansi / dinas pemerintah
dan pihak – pihak yang terkait selama kegiatan.
10) Menjaga seluruh barang pribadi yang dibawa ke lokasi KKN. Segala kerusakan dan
kehilangan barang pribadi di lokasi menjadi tanggung jawab masing – masing mahasiswa.
11) Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa dilarang:
a. Melakukan tindak kekerasan, kriminal, perundungan, asusila, perjudian atau kegiatan
melawan hukum lainnya termasuk membawa isu SARA.
b. Posting di sosial media yang tidak terkait dengan program kerja KKN
c. Membawa atau menggunakan barang-barang terlarang seperti minuman keras, narkoba,
senjata api, atau senjata tajam.
d. Malakukan kegiatan politik praktis, unjuk rasa, ikut campur tangan dalam Pilkada dan
atau Pilkades.
e. Menyinggung atau merendahkan nilai-nilai, norma, adat, keyakinan atau kepercayaan
masyarakat setempat.
f. Membawa barang berharga/mewah.
12) Membawa keluarga atau teman ikut menginap di posko tanpa ijin dari Dosen DPL dan
pihak desa.

37
13) Melengkapi atribut posko, meliputi:
a. Buku tamu.
b. Struktur organisasi KKN.
c. Papan tata waktu pelaksanaan KKN (timeline program kerja).
d. Papan daftar program kerja yang dilengkapi dengan penanggungjawab kegiatan dan
luaran.
e. Absensi kelompok.
f. Logbook individu dan kelompok.

7.5. SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB


Sanksi akibat pelanggaran tata tertib diberikan dalam bentuk: 1) peringatan, 2)
pengurangan nilai, dan 3) pengguguran sebagai peserta KKN (tidak lulus KKN). Sanksi
diberikan berdasarkan tingkat pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh peserta. Berikut
merupakan aturan dan tata tertib bagi mahasiswa yang akan melaksanakan KKN:
1. Peserta KKN wajib mengikuti pembekalan secara seksama, dan bilamana tidak
mengikutinya maka yang bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri.
2. Peserta KKN wajib membawa jas almamater dan identitas diri lainnya sebagai
mahasiswa UNRAM dan memakainya secara formal dalam pelaksanaan kegiatan selama
KKN.
3. Peserta KKN wajib menjaga tatakrama hidup bermasyarakat dan menjaga nama
baik almamater.
4. Peserta KKN wajib selalu berpakaian rapi dengan tetap menjaga kesopanan dan
selalu menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di tempat lokasi KKN.
5. Peserta KKN wajib menjalankan dan memenuhi program yang telah direncanakan
secara sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
6. Peserta KKN harus menjaga hubungan baik dan berkarya nyata di masyarakat.
7. Setiap peserta KKN harus menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak terkait dan
anggota masyarakat di lokasi KKN.
8. Peserta KKN harus tetap berlaku santun sebagai sosok yang sedang belajar dan
membelajarkan masyarakat sehingga tercipta hubungan baik yang terhindar dari hal yang
tidak diinginkan.
9. Peserta KKN haru selalu aktif dan kreatif dalam menjalankan programnya
sehingga dapat memberikan contoh dan motivasi masyarakat sekitar untuk mendukung
program yang telah dirancang.
10. Larangan bagi peserta KKN, yaitu:
a. Mengenakan pakaian yang tidak santun yang dapat menimbulkan
pergunjingandi masyarakat.
b. Membawa dan melakukan minum-minuman keras dan obat-obat terlarang.
c. Melakukan perbuatan-perbuatan negatif dalam hal hubungan pria dan Wanita
38
yang bukan muhrim.
d. Melakukan ataupun ikut-ikutan dalam perihal perjudian.
e. Tidak boleh meninggalkan lokasi KKN, kecuali telah mendapatkan izin.
f. Membuat atau menyebarkan berita hoak yang meresahkan masyarakat
g. Mengadakan kegiatan KKN lebih dari pukul 21.00 Wita.
11. Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika peserta KKN keluar rumah, yaitu:
a. Tidak memakai perhiasan yang mencolok, hindari membawa tas tangan terutama
mahasiswi (gunakan saja kantong baju atau celana).
b. Tidak membawa HP di tangan dan terlihat (simpan di kantong celana). Pergunakan
HP di tempat yg aman, termasuk untuk membuka HP, jangan di sembarang tempat.
c. Perhatikan selalu situasi sekeliling saat bepergian, bersikaplah waspada dan
bijaksana.
d. Perlakukan setiap orang dengan baik. Bersikaplah ramah dan santun dengan semua
orang.
e. Selalu berdo'a, mohon perlindungan Tuhan Yang Maha Esa, sebelum keluar
rumah.

39
BAB VIII. PENUTUP

Buku pedoman ini disusun agar pelaksanaan KKN dapat terlaksana secara terorganisir,
sistematis dan terukur, sehingga tujuan pelaksanaan dapat tercapai sesuai hasil yang
diharapkan. Semua komponen yang terlibat harus bersinergi demi tercapainya pemecahan
masalah dan peningkatan kapasitas potensi desa. Berbagai perbaikan yang konstruktif sangat
diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas pelaksanaan KKN Universitas Mataram.

40
DAFTAR LAMPIRAN
1. Format Proposal dan Laporan, artikel ilmiah
2. Form Monev Kemajuan Pelaksanaan KKN PMD
3. Form Monev DPL
4. Form izin meninggalkan lokasi KKN
5. Surat pernyataan pemanfaatan hasil karya dosen
6. Form Nilai: review proposal, nilai DPL, review luaran,
7. Contoh tabel JKEM
8. Contoh logbook kelompok dan individu, buku absensi
9. Form pakta integritas dengan TTD wali:
- Pernyataan bersedia ditempatkan oleh pusat Pengelola KKN
- Melaksanakan seluruh kegiatan
- Tidak meninggalkan lokasi selama pelaksanaan KKN

41
Lampiran 1. Sistematika Proposal dan Laporan Akhir

A. Sistematika proposal KKN PMD

Usulan kegiatan KKN ditulis menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris
1,5 spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika dengan urutan sebagai berikut.

HALAMAN SAMPUL
Ukuran kertas yang digunakan adalah A-4, menggunakan jenis huruf Times New Roman.
Penulisan judul menggunakan font 12, demikian juga untuk nama Lembaga dan Universitas
serta tahun pengusulan.

HALAMAN PENGESAHAN
Halaman pengesahan ditandatangani oleh ketua KKN, disetujui oleh Dosen Pembimbing
Lapangan, dan diketahui oleh Ketua LPPM Universitas Mataram. Penulisannya menggunakan
jenis huruf Times New Roman font 12 satu spasi.

DAFTAR ISI

RINGKASAN
Ringkasan berisi deskripsi singkat tentang pelaksanaan kegiatan, meliputi analisis situasi,
permasalahan mitra, target yang ingin dicapai, dan metode pelaksanaan. Ringkasan maksimum
250 kata dan ditulis 1 spasi.

BAB I. Latar Belakang


Uraikan secara jelas dan lengkap diskripsi kondisi masyarakat sasaran/mitra, mengapa kegiatan
KKN tersebut penting dilakukan. Ungkapkan secara lengkap (konprehensif) berbagai
persoalan yang dihadapi masyarakat sasaran/mitra, mengacu kepada situasi dan kondisi mitra
yang telah diuraikan sebelumnya, sehingga pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan
merupakan sebuah tawaran alternatif solusi. Latar belakang mencakup sub bab: Kondisi
masyarakat sasaran/mitra (analisis situasi), persoalan (permasalahan) yang dihadapi
masyarakat sasaran /mitra, dan manfaat.

BAB II. Solusi dan Target Luaran


Uraikan secara singkat solusi dan target luaran yang ditawarkan setelah kegiatan KKN PMD.

BAB III. Metode Pelaksanaan


Jelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakukan baik program kerja utama dan tambahan dalam
melaksanakan kegiatan KKN. Program kerja disusun dalam tabel berisi nama program, lokasi
pelaksanaan, sasaran, indikator keberhasilan, Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) dan
penanggungjawab program. Pendekatan pelaksanaan program dijelaskan secara rinci seperti
metode partisipatif, pelatihan kewirausahaan, pola pendampingan, Fokus Group Discussion
(FGD), pola penyampaian teknologi dan metode penyelesaian masalah, dll. Uraikan
kemungkinan adanya kolaborasi dengan mitra dari luar kampus dan pola operasionalnya.

BAB IV. Biaya dan Jadwal Kegiatan


Uraikan anggaran biaya yang diperlukan dan dirinci sesuai rencana peruntukannya misal bahan
habis pakai, peralatan, biaya posko dan lain-lain. Jadwal kegiatan disusun dalam tabel dengan
daftar rincian pekerjaan mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dan alokasi waktu
dalam hitungan pekan.
42
DAFTAR PUSTAKA
Disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama author, tahun, judul
dan sumber. Hanya pustaka yang dikutip dalam proposal dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

LAMPIRAN:
1. Biodata Dosen Pembimbing Lapangan
2. Biodata Ketua dan Anggota KKN
3. Peta Lokasi KKN
4. Struktur Organisasi Kelompok KKN

B. Sistimatika laporan KKN PMD

Laporan kegiatan KKN ditulis menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris
1,5 spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika dengan urutan sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
RINGKASAN
BAB I. Latar Belakang
BAB II. Solusi dan Target Luaran
BAB III. Metode Pelaksanaan
BAB IV. Hasil dan Pembahasan
BAB V. Kesimpulan dan Saran
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:
1. Bukti publikasi di media massa (media cetak / online) berskala nasional.
2. Surat Pernyataan Mitra tentang pemanfaatan karya dosen (bila ada produk/karya
penelitian/pengabdian dosen yang dimanfaatkan oleh masyarakat).
3. Leaflet / brosur terkait Teknologi Tepat Guna yang diterapkan.
4. Log Book Kelompok

Contoh dan template Luaran keiatan KKN dijelaskan lebih lanjut melalaui tautan berikut :
https://drive.google.com/drive/folders/1g6VYk4Y49hcDTqCJ-y8p3zi7e32l-pXo?usp=drive_link

43
Lampiran 2. Formulir MONEV Kemajuan Pelaksanaan KKN PMD

A. Identitas Kelompok KKN

1. Nama Pemonev:
2. Nama Desa KKN:
3. Kecamatan:
4. Kabupaten:
5. Nama Ketua Kelompok:
6. Nama DPL:
7. Tema KKN:
a. Desa Wisata
b. Desa Tangguh Bencana (Destana)
c. Desa Preuneur
d. Pertanian Maju Berkelanjutan
e. Desa Digital
f. Zero ero Waste
g. Desa Sehat
h. Yang lain:
8. Judul Kegiatan KKN Sesuai Proposal:
9. Link Lokasi Kantor Desa (koordinat google maps):

B. Isian Monitoring & Evaluasi (Monev)

1. Penilaian Dosen Pembimbing Lapangan


1.1. Apakah DPL terlibat dalam penyusunan proposal KKN?
a. Ya b. Tidak

1.2. Apakah DPL ikut mengantar dan menyerahkan mahasiswa KKN ke desa
a. Ya b. Tidak

1.3. Jumlah konsultasi dengan DPL:


a. 1-3 kali
b. 4-6 kali
c. Lebih dari 6 kali

1.4. Waktu (durasi) per pertemuan dengan DPL:


a. Kurang dari 1 jam
b. 1-2 jam
c. lebih dari 2 jam

44
1.5. Metode yang digunakan untuk konsultasi dengan DPL
a. Offline
b. Online (Zoom, WA, GMeet, IG)
c. Hybrid (gabungan)

1.6. Bentuk keterlibatan DPL dalam pembimbingan KKN (pilih semua yang sesuai)
a. Mengarahkan penyusunan program kerja
b. Membantu penyusunan proposal
c. Membantu membuat luaran (artikel, leaftlet TTG, vidio, dsb)
d. Mengarahkan ke sumber pendanaan kegiatan
e. Menghubungkan kepada mitra terkait
f. Yang lain:

2. Kelengkapan Administrasi Peserta KKN


2.1. Log book kelompok:
a. Ada b. Tidak

2.2. Log book individu:


a. Ada b. Tidak

2.3. Daftar hadir harian:


a. Ada b. Tidak

2.4. Papan time schedule program:


a. Ada b. Tidak

2.5. Papan struktur organisasi KKN:


a. Ada b. Tidak

2.6. Papan nama penanggung jawab Luaran:


a. Ada b. Tidak

2.7. Buku tamu posko:


a. Ada b. Tidak

3. Jika ada biaya posko, tuliskan harga sewa posko


a. Gratis
b. < 500.000
c. 500.000 - < 1.000.000
d. 1.000.000 - < 1.500.000
e. 1.500.000 - < 2.000.000
f. > 2.000.000

45
4. Jumlah Masyarakat yang Terlibat pada Pelaksanaan Program Kerja
a. < 10 orang
b. 10 - < 20 orang
c. 20 - < 30 orang
d. > 30 orang

5. Bentuk Keterlibatan Masyarakat (pilih semua yang sesuai)


a. Menghadiri program kerja
b. Memberikan masukan terhadap finalisasi program kerja
c. Terlibat aktif dalam pelaksanaan program kerja
d. Terlibat dalam upaya menjaga keamanan mahasiswa di posko
e. Memberikan bantuan sarana prasarana
f. Yang lain:

6. Bentuk partisipasi Mitra KKN


a. Tidak ada mitra
b. Pendanaan
c. Narasumber
d. Bentuk inkind (misal: bibit, dll)
e. Yang lain:

7. Jenis Mitra (pilih semua yang sesuai)


a. Instansi Pemerintah
b. Industri
c. Lembaga swadaya masyarakat
d. Non Goverment Organization (NGO)
e. Universitas lain
f. BUMDes
g. UMKM
h. Kelompok Tani / Kelompok wanita tani / Gapoktan Karang Taruna
i. Kader Posyandu
j. Kelompok Sadar Wisata
k. Yang lain:

8. Apakah desa membutuhkan mahasiswa KKN pada periode berikutnya


a. ya b. Tidak membutuhkan
9. Potensi unggulan desa (pilih salah satu atau lebih)
a. Pertanian, perikanan, peternakan: produksi pangan, hasil peternakan, kehutanan,
perkebunan
b. Ekonomi: Usaha Kecil dan Mikro, Badan Usaha Milik Desa, Lembaga Keuangan
Mikro
c. Wisata: bahari, alam, budaya, kuliner, relegi
d. Energi: micro hidro

46
e. Industri: pabrik
f. TKI
g. Yang lain:

10. Tema untuk KKN berikutnya yang relevan dengan potensi desa (pilih salah satu atau
lebih)
a. Desa Wisata
b. Desa Tangguh Bencana (Destana)
c. Desa Preuneur
d. Pertanian Maju Berkelanjutan
e. Desa Digital
f. Zero Waste
g. Desa Sehat
h. Yang lain:

11. Permasalahan Pendidikan di desa (pilih yang sesuai, kosongkan jika tidak ada)
a. Buta aksara
b. Putus sekolah
c. Yang lain:

12. Permasalahan Kesehatan di desa (pilih yang sesuai, kosongkan jika tidak ada)
a. Gizi buruk
b. Stunting
c. Penyakit menular dan degeneratif
d. Yang lain:

13. Permasalahan Humaniora di desa (pilih yang sesuai, kosongkan jika tidak ada)
a. Pernikahan dini
b. Kawin cerai
c. Narkoba
d. Kenakalan remaja
e. Kekerasan dalam rumah tangga
f. Yang lain:

14. Permasalahan Lingkungan di desa (pilih yang sesuai, kosongkan jika tidak ada)
a. Sampah
b. Air bersih
c. sanitasi (MCK)
d. Yang lain:

15. Progres Luaran Artikel Ilmiah


a. Belum ada judul
b. Sudah ada judul

47
c. Pengolahan data
d. Draft final

16. Jumlah Luaran Media Massa


a. 0
b. 1-3
c. > 3

17. Progres Luaran Vidio Dokumentasi Kegiatan


a. Belum ada judul
b. Sudah ada judul
c. Draft vidio per kegiatan
d. Penggabungan video

18. Progres Luaran Produk/konsep/aplikasi


a. Belum ada ide
b. Sudah ada ide
c. Realisasi < 50%
d. Realisasi > 50%

19. Progres Luaran Leaflet / Brosur


a. Belum ada tema
b. Sudah ada tema
c. Draft < 50%
d. Draft > 50%

20. Progres Laporan KKN


a. Pendahuluan
b. Kondisi umum
c. Metode kerja
d. Hasil

21. Publikasi media masa


a. Media Elektronik/ Online
b. Media Cetak
c. Yang lain:

22. Rencana Tempat Publikasi Artikel publikasi ilmiah


a. Prosiding melalui Seminar
b. Jurnal Pengabdian Ilmiah

48
23. Produk yang dihasilkan dari kegiatan KKN
a. Barang
b. Desain
c. Site plan
d. Dokumen akademik (awig-awig, rencana perdes, mou, dll)
e. Yang lain:

24. Persentase kemajuan program kerja (jumlah proker terlaksana : total proker)
a. < 25 %
b. 25 - < 50 %
c. 50 - < 75 %
d. > 75 %

25. Apakah ada dari program KKN yang merupakan karya DPL/Dosen Unram
a. Ya b. Tidak Ada

26. Jika Ya. isikan Judul, Nama Dosen/DPL, Nama Mitra: Karang taruna/ Desa/ UMKM/
Koperasi:

27. Catatan tambahan yang perlu diperhatikan (DIISI OLEH PEMONEV) diisi dengan situasi
yang perlu diperhatikan pada kegiatan KKN desa terkait (keadaan posko, keamanan,
penerimaan desa, keadaan mahasiswa, dan sebagainya):

Perhatian untuk Pemonev, diinformasikan ke mahasiswa KKN:


1. Menyampaikan saran terkait pencapaian program kerja.
2. Tekankan timeline pelaksanaan KKN (program kerja) agar luaran tercapai sesuai waktu.
Luaran KKN yaitu: Artikel, Leaflet/TTG, Produk, Publikasi Media Massa, Video
Dokumentasi,Laporan.
3. Menyampaikan agar mahasiswa membuat luaran draft artikel dan dikonsultasikan dengan
DPL. Luaran artikel ini diharapkan mencerminkan Karya Dosen yang dimanfaatkanoleh
masyarakat. Sehingga artikel yang ditulis diutamakan program yang sesuai dengan keahlian
DPL.
4. Akan ada pameran KKN (produk Inovasi). Maka dari itu, setiap kelompok harus
menyiapkan produk dan brosur (leaflet) yang dapat dipamerkan

49
Lampiran 3. Formulir Monev DPL KKN PMD Universitas Mataram

A. Data Identitas Mahasiswa KKN


1. Nama DPL:

2. Nama dan Kode Desa KKN:

3. Kecamatan:

4. Kabupaten:

5. Nama Ketua Kelompok:

6. Tema KKN:
• Desa Wisata
• Desa Tangguh Bencana (Destana)
• Desa Preuneur
• Pertanian Maju Berkelanjutan
• Desa Digital
• Zero Waste
• Desa Sehat

7. Judul Kegiatan KKN Sesuai Proposal:

B. Kondisi Mahasiswa
1. Apakah ada peserta KKN yang pernah Sakit?
a. Ada
b. Tidak ada

2. Jika jawaban ada yang pernah sakit silahkan disebutkan jenis penyakit?

3. Jika jawaban ada yang pernah sakit, Berapa mahasiswa yang pernah sakit?

4. Jika jawaban ada yang pernah sakit, Berapa lama waktu pemulihan yang dibutuhkan?

5. Apakah mahasiswa ada yang ijin meninggalkan lokasi KKN?


a. Ada
b. Tidak

50
6. Jika ada yang meninggalkan lokasi, Sebutkan nama mahasiswa?

7. Jika ada yang meninggalkan lokasi, siapa yang memberikan ijin? (bisa centang lebih dari
1)
a. Tanpa Ijin
b. Ketua Kelompok
c. DPL
d. Pengelola KKN
e. Kepala Desa/pengurus desa

8. Jika ada yang meninggalkan lokasi, sebutkan alasan meninggalkan lokasi KKN?

C. Kondisi Posko
1. Biaya Sewa Posko?
a. Gratis
b. < 1.000.000
c. 1.000.000 s/d 2.000.000
d. > 2.000.000

2. Ketersediaan air bersih?


a. Tersedia
b. Kurang Lancar
c. Tidak Tersedia

3. Jumlah kamar tidur dalam posko?


a. 1
b. 2
c. >2

4. Ketersediaan Listrik?
a. gratis
b. berbayar

5. Jaringan telekomunikasi?
a. Koneksi internet lancar
b. Koneksi internet kurang lancar
c. Koneksi internet tidak tersedia

6. Kesimpulan Kelayakan Posko?


a. Layak
b. Kurang Layak
c. Tidak Layak

51
C. Kesiapan Luaran KKN
1. Apakah sudah ada judul/topik artikel?
a. Sudah ada
b. Belum ada

2. Jika belum ada, saran judul/topik yang diberikan oleh DPL?

3. Apakah sudah ada judul/topik Leaflet/TTG?


a. Sudah ada
b. Belum ada

4. Jika belum ada, saran judul/topik Leaflet/TTG yang diberikan oleh DPL?

5. Apakah sudah ada rencana produk?


a. Sudah ada
b. Belum ada

6. Jika belum ada, saran rencana produk yang diberikan oleh DPL?

7. Apakah sudah ada rencana judul/topik publikasi di Media Massa?


a. Sudah ada
b. Belum ada

8. Jika belum ada, saran rencana judul/topik publikasi di Media Massa yang diberikan oleh
DPL?

9. Rencana tempat publikasi media massa yang dituju?

10. Apakah sudah ada rencana konsep pembuatan video?


a. Sudah ada
b. Belum ada

11. Jika belum ada, saran rencana konsep pembuatan video yang diberikan oleh DPL?

D. Kemajuan Program Kerja


1. Kemajuan Program Kerja?
a. < 20%
b. 20% - 40%
c. 41% - 60%
d. 61% - 80%
e. > 80%

52
2. Respon masyarakat terhadap pelaksanaan Program Kerja?
a. Sangat responsif
b. kurang responsif
c. Tidak responsif

3. Siapakah Mitra sasaran kegiatan KKN? (Bisa centang lebih dari 1)


a. Instansi PemerintahIndustri Lembaga swadaya masyarakat
b. Non Goverment Organization (NGO) Universitas lain
c. BUMDes UMKM
d. Kelompok Tani / Kelompok wanita tani / Gapoktan Karang Taruna
e. Kader Posyandu Kelompok Sadar Wisata
f. Yang lain:

4. Keterlibatan Mitra Kerjasama?


a. Ada
b. Tidak

5. Jika ada, siapa saja mitra yang bekerjasama?

6. Kendala dalam melaksanakan Program Kerja?

7. Solusi dalam pemecahan kendala Program Kerja?

Perhatian untuk DPL:


1. Menyampaikan saran terkait pencapaian program kerja.
2. Menekankan timeline pelaksanaan KKN (program kerja) agar luaran tercapai
sesuai waktu.

53
Lampiran 4. Format Surat Pengajuan Izin meninggalkan lokasi KKN

SURAT PERMOHONAN IZIN

Saya yang bertandatangan di bawah ini


Nama : …...............................................................
NIM : …...............................................................
Progam Studi : …...............................................................
Lokasi KKN : …...............................................................
Tema KKN : …...............................................................

Dengan ini mengajukan izin kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), untuk tidak
mengikuti kegiatan KKN selama ______ hari yaitu pada tanggal
__________________________ sampai dengan tanggal ___________________________
karena alasan ________________________________________________________________
(surat keterangan terlampir).

Demikian permohonan izin ini saya sampaikan, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

…......................, ….................................

Mengetahui Pemohon
Kepala Desa …..............

(….........................................) (….........................................)

54
Lampiran 5. Surat Pernyataan Pemanfaatan Hasil Karya Dosen
PEMANFAATAN HASIL KARYA DOSEN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini (MITRA) :

a Nama …………………………………………………………………
:
b Jabatan …………………………………………………………………
…………………...
:
c Alamat …………………...
…………………………………………………………………
:
……………...……
…………………………………………………………………
…………………..
Telah memanfaatkan/mengaplikasikan karya Dosen Universitas Mataram atas nama :

a Nama : …………………………………………………………………
b Fakultas : …………………………………………………………………
…………………...
c Jenis Karya …………………...
: …………………………………………………………………
…………………...

Karya tersebut telah kami pergunakan untuk :

Demikian surat pernyataan ini kami buat, agat dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

……………,………………202..
Pihak yang memanfaatkan Mitra

Materai
10.000

…………………………………………

55
Lampiran 6. Form Nilai: review proposal, nilai DPL, review luaran
FORM PENILAIAN SEMINAR PROPOSAL KKN PMD

Lokasi KKN :
Tema KKN :
Judul KKN :

DPL :
Subtotal
No Keteria Penelitian Bobot Nilai (Angka)
(Bobot x Nilai)
Kesesuaian Judul dengan Tema
1 15%
KKN
Tata Bahasa/Penggunaan
2 10%
kalimat ilmiah
Kesesuaian potensi desa mitra
dan permasalahan mitra dengan
3 25%
program kerja yang
direncanakan
4 Metode Kerja 25%
Kedalaman pemahaman
5 25%
terhadap Proker
Total

Mataram, Tgl
Reviewer

(…………………………..)
NIP.

56
FORM PENILAIN SEMINAR HASIL KKN PMD
Lokasi KKN :
Tema KKN :
Judul KKN :
DPL :

Subtotal
No Keteria Penelitian Bobot Nilai (Angka)
(Bobot x Nilai)
1 Performa penyajian naskah 20 %
Kesesuaian Judul Artikel
2 15 %
dengan Tema KKN
Tata Bahasa/Penggunaan
3 15 %
kalimat ilmiah
4 Metode Pelaksanaan Kegiatan 20 %
Dampak Program Kerja
terhadap penyelesaian
5 30 %
permasalah/ pemanfaatan
potensi desa
Total
Catatan:

Tgl
Reviewer

(…………………………….)

57
Lampiran 7. Contoh Tabel Jam kerja efektif Mahasiswa (JKEM)
Contoh penyusunan Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) dengan Tema KKN: Pengelolaan
Limbah Peternakan berbasis Zero Waste Managemen guna meewujudkan Rumah Pangan
Lestari. JKEM= 288 jam/individu mhs

Jumlah Waktu Total


Volume
Peserta yang Volume
No. Program Kegiatan JKEM PJ
yang Diperlukan JKEM
(Hari)
Terlibat (jam) (axbxc)
(a) (b) (c) (d)
1. Eduwisata Kunjungan awal
Pengolahan ke lokasi 2 1 1 2
Kopi pengolahan
Pengambilan
konten banner
3 2 2 12
Penyusunan
banner
4 2 1 8
Pembuatan
papan informasi
10 4 3 120
Pendampingan
eduwisata
11 8 1 88
2. Workshop Penyusunan
Pariwisata Konsep Acara
3 4 2 24
Penyusunan
3 2 2 12
Administrasi
Pengantaran
Surat ke 2 3 1 6
Pemateri
Persiapan
Lokasi Acara
10 4 1 40
Pelaksanaan 10 8 1 80
3. Pembuatan Spot Pembelian
Foto wisata....... Bahan
4 4 2 32
Pelaksanaan 10 8 3 240
4. Mengajar di Persiapan 10 4 1 40
Desa Pelaksanaan 10 7 10 700
5. Pembuatan Pembelian
Papan Petunjuk Bahan
4 4 2 32
Arah Pelaksanaan 10 8 2 160
6. Pengadaan Bak Pembelian
4 4 2 32
Sampah Bahan
Pelaksanaan 10 4 2 80
Penyebaran bak
10 4 2 80
sampah
Total JKEM Kelompok 1788
Total JKEM Individu (total nilai d : jumlah anggota kelompok) 178,8

Note:
1. JKEM sudah benar apabila total JKEM individu lebih besar atau sama dengan 288 jam.

58
Lampiran 8. Contoh logbook kelompok dan individu, buku absensi
LOGBOOK KELOMPOK KEGIATAN KKN PMD

Nama Desa :
Kecamatan :
DPL :
Ketua Kelompok :
No. Hari/ Jenis Penanggung Durasi Uraian Bukti
Tanggal Kegiatan Jawab Kegiatan Kegiatan Dokumentasi
1
2
3
4
5
6
dst

Nb.
Uraian Kegiatan: 1. Menjelaskan pelaksanaan kegiatan; 2. Mitra kegiatan; 3. Sasaran; 4.
Hasil kegiatan; 5. Tindak lanjut

59
LOGBOOK INDIVIDU KEGIATAN KKN PMD

Nama :
Nama Desa :
Kecamatan :
DPL :
No. Hari/ Jenis Durasi Uraian Kegiatan Bukti
Tanggal Kegiatan Dokumentasi
1
2
3
4
5
6
dst

60
DAFTAR HADIR KELOMPOK KEGIATAN KKN PMD

Nama Desa :
Kecamatan :
DPL :
Ketua Kelompok :
No. Nama NIM Tanggal

1
2
3
4
5
dst

61
Lampiran 9. Form pakta integritas dengan TTD wali
SURAT PERNYATAAN SIAP MELAKSANAKAN KKN

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama :
NIM :
Fakultas :
Prodi :
Agama :
Jenis Kelamin :
TTL :
Telp :
Alamat :

Kemudian yang bertanda tangan mengetahui ;


Nama :
No. KTP :
Tempat, tanggal lahir :
Telp :
Hubungan dengan Mahasiswa : Orang Tua/Wali )*
Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa saya sebagai calon peserta KKN PMD Universitas Mataram
bersedia untuk :
1. Mentaati aturan yang ditetapkan oleh LPPM Unram
2. Bersedia ditempatkan di lokasi KKN yang ditetapkan oleh LPPM Unram dan
tidak mengajukan pindah lokasi lain, kecuali berhalangan sakit dan menyusui.
3. Bersedia mengikuti seluruh proses rangkaian kegiatan KKN PMD Unram, sejak
pendaftaran, pelepasan, penarikan, semnas, dan pameran KKN PMD Unram
4. Bersedia diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh LPPM
Unram, bila melanggar pernyataan di atas.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Mengetahui, Mataram, ……………………….


Yang menyatakan,

Materai
Rp.10.000,-
Catatan : ) *coret yang tidak perlu
- Diisi dengan tulisan tangan / diketik, dan diupload PDF/JPG ke website KKN kemudian
(……………………………………..) (…………………………………….)
dokumen asli dikumpulkan ke pengelola KKN LPPM Unram, setiap jam kerja senin s/d
jum’at NIM :

62

Anda mungkin juga menyukai