PEDOMAN TEKNIS
KULIAH KERJA PARTISIPATIF (KKP)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
TAHUN 2023
ii
TIM PENYUSUN
E-mail : lp2m@uinmataram.ac.id
ii
KATA PENGANTAR
iii
Buku panduan ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan,
maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
kesempurnaan isi panduan pelaksanaan KKP ini. Terima kasih
iv
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................. i
TIM PENYUSUN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR KETUA LP2M UIN MATARAM .......... iii
DAFTAR ISI ................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Dasar Hukum .......................................................................... 2
C. Nama dan Bentuk Kegiatan ................................................... 3
D. Maksud dan Tujuan ................................................................ 4
BAB II: KETENTUAN PELAKSANA .......................................... 6
A. Ketentuan Peserta .................................................................. 6
B. Dosen Pembimbing Lapangan ................................................ 6
BAB III: PROSEDUR PENDAFTARAN ...................................... 7
A. Pendaftaran Mahasiswa ......................................................... 7
B. Pendaftaran DPL .................................................................... 8
C. Kesiapan Dokumen .............................................................. 13
D. Form Isian Survei ................................................................ 13
E. Unggah Hasil Survei ................................................................. 13
BAB IV: KETENTUAN OBSERVASI AWAL ............................ 9
A. Observasi dan Maping ............................................................ 9
B. Tahapan SurveiAwal ............................................................ 10
BAB V: PEMBEKALAN DAN PELAKSANAAN KKP ........... 14
A. Pembekalan KKP ....................................................................... 14
B. Pelepasan dan Penyerahan Peserta KKP ............................. 14
C. Pelaksanaan KKP ........................................................................ 15
D. Program Kerja KKP ................................................................... 15
E. Membuat Field Notes .......................................................... 17
F. Pelaksanaan KKP ........................................................................ 15
BAB VI: METODE KULIAH KERJA PARTISIPATIF ............ 18
A. Memahami KKP dengan Pendekatan PAR ............................ 18
B. Memahami KKP Pendekatan ABCD ...................................... 20
C. Metode Menemukenali Aset (ABCD) .................................... 21
v
D. Proses Appreciative Inquiry (Model 4-D) ........................... 22
E. Community Mapping ................................................................ 24
F. Transect atau penelusuran wilayah .................................... 27
G. Asosiasi ................................................................................ 28
H. Pemetaan Aset Individu ........................................................... 30
I. Skala Prioritas .................................................................. 26
BAB VII: MONITORING DAN EVALUASI .............................. 40
A. Waktu Monev .............................................................................. 40
B. Monitoring DPL, Pimpinan dan LP2M .................................. 40
C. Materi Monitoring ..................................................................... 40
D. Pelaporan Monitoring ................................................................ 41
BAB VIII: JADWAL PEMBEKALAN DAN PELAKSANAAN
KKP ............................................................................................. 42
BAB IX: PELAPORAN ................................................................ 45
A. Ketentuan Umum Laporan Mahasiswa .................................. 45
B. Ketentuan Khusus Laporan Mahasiswa ................................... 45
C. Ketentuan Laporan Dosen Pembimbing Lapangan ............... 54
BAB X: TATA TERTIB ................................................................ 55
A. Tata Tertib Peserta KKP ............................................................. 55
B. Larangan Peserta ........................................................................ 55
C. KKP Nir-Kekerasan Seksual .................................................... 56
D. Pengaduan ................................................................................... 58
E. Sanksi-Sanksi ............................................................................. 58
BAB XI: PENUTUP ...................................................................... 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................. 71
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) merupakan salah satu mata
kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UIN Mataram
melalui bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) serta
berlokasi di beberapa wilayah yang menjadi sasaran pelaksanaan
KKP. Pada dasarnya KKP merupakan mata kuliah di lapangan
yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dalam
mengaplikasikan keilmuan yang telah dipelajari selama
perkuliahan. Diantara tujuan tersebut adalah pada kegiatan
memecahkan berbagai fenomena yang terjadi didalam masyarakat
melalui pengembangan potensi yang ada didalam masyarakat itu
sendiri.
Dalam konteks sejarah, KKP UIN Mataram mengalami
beberapa kali perubahan, tidak hanya sekedar ganti nama tetapi
juga paradigma. KKP sebelumnya tahun 2006 bernama KKN
(Kuliah Kerja Nyata). Program KKN mengacu kepada paradigma
konvesional yang menganggap bahwa masyarakat sebagai objek
dan ber- sifat statis dalam pelaksanaan program, dan mahasiswa
sebagai subjek yang aktif dan menggerakkan masyarakat.
Sedangkan KKP menggunakan paradigma sosial change yang
dinamis dan partisipatif. Mahasiswa menjadi fasilitator dalam
menggerakkan masyarakat berdasarkan kepada prinsip kolektif dan
kolaboratif.
KKP dilaksanakan didasarkan atas prinsip kolektif dan
kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat dalam
memanfaatkan aset dan sumber daya yang ada. Oleh karena itu,
kerjasama yang baik antara mahasiswa dan para stakeholder sangat
penting dalam mensukses program dan kegiatan yang
1
dilaksanakan. Dengan menggunakan pendekatan Participatory
Action Research (PAR), mahasiswa tidak hanya bekerja tetapi
juga be- lajar bersama masyarakat untuk membangun desa.
Atas dasar pertimbangan di atas, maka LP2M membuat
aturan dan pedoman KKP agar penyelenggaraan KKP dapat
berjalan dengan baik sebagai bagian dari bentuk pengabdian
kepada masyarakat yang menjadi tupoksi dari pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
B. Dasar Hukum
Secara yuridis formal penyelenggaraan Kuliah Kerja
Partisipatif (KKP) memiliki landasan;
1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
3. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
4. Keputusan Menteri Agama RI nomor: E/KEP/19/1999 tentang
Pola Pembinaan Mahasiswa PTAI;
5. Keputusan Menteri Agama RI nomor: 045/U/2002 tentang
Kurikulum Inti PTAI;
6. Peraturan Menteri Agama RI nomor:18 Tahun 2007 tentang
Alih Status IAIN; Mataram menjadi UIN Mataram;
7. Peraturan Menteri Agama RI nomor :18 Tahun 2007 tentang
Organisasi Tata Kerja UIN Mataram;
8. Peraturan Menteri Agama RI nomor: 27 Tahun 2007 tentang
Statuta UIN Mataram;
9. Keputusan Menteri Agama RI nomor: B.II/3/54237 Tanggal 27
Juli 2017 tentang Pengangkatan Rektor UIN Mataram;
2
10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4834
Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat
di Perguruan TinggiIslam;
11. Surat Edaran Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam
No. B-713/DJ.I/Dt.I.III/TL.00/04/2020 tentang Tindak Lanjut
Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
697/03/2020 di Bidang Litapdimas (Penelitian, Publikasi
Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat);
12. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 533
Tahun 2023 Tentang Petunjuk Teknis Kuliah Kerja Nyata
Moderasi Beragama Tahun 2023.
3
KKN Nusantara Moderasi Beragama merupakan KKN yang
diinisiasi oleh Kementerian Agama melalui Subdid Pengabdian
Masyarakat dan akan dilaksanakan di Tanah Toraja Provinsi
Sulawesi Selatan.
KKN Internasional adalah KKN yang dilaksanakan antar
Negara dan pada Tahun 2023 KKN Internasional Bekerjasama
dengan UIPSI Malaysia, yang akan dilaksanakan pada Bulan Juni
2023.
KKN Mandiri Kembali ke Desa adalah KKN yang
dilaksanakan untuk pemerataan lokasi KKN di Nusa Tenggara
Barat. Pada Tahun 2023 yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa
Barat.
KKN Kolaborasi Mandiri antar Perguruan Tinggi yaitu KKN
yang dilaksanakan atas Dasar MoU antar Perguruan Tinggi. KKN
Kolaborasi Mandiri antar Perguruan Tinggi pada Tahun 2023
berlokasi di Yogyakarta.
4
Tujuan khusus kegiatan KKP Tahun 2023 adalah sebagai
berikut:
1. Untuk memberikan pedoman dalam pelak- sanaan Kuliah
Kerja Partisipatif mahasiswa UIN Mataram.
2. Mengembangkan potensi mahasiswa untuk melakukan
improvisasi dan inovasi dalam profesi pekerjaan sosial
khususnya dan dalam pembangunan masyarakat umumnya.
3. Memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan
bekerja secara langsung dalam menghadapi berbagai
persoalan yang kom- pleks, melalui proses partisipatif
sehingga dapat membantu masyarakat menemukan cara
menghadapi problem sosial yang mereka hadapi.
4. Mengembangkan potensi mahasiswa sesuai bidang
keilmuannya ke arah peningkatan kemampuan dan profesinya
yang dilaksanakan secara mandiri dankolektif.
5
BAB II
KETENTUAN PELAKSANA
A. Ketentuan Peserta
KKP diperuntukkan bagi mahasiswa UIN Mataram yang
telah memenuhi persyaratan administrasi yakni:
1. Mahasiswa semester VII atau mahasiswa yang telah
menyelesaikan minimal 120 SKS.
2. Mahasiswa aktif yang telah membayar SPP pada semester
tersebut.
3. Mahasiswa telah melakukan pendaftaran KKP secara online
melalui website KKP UIN Mataram yang telah disediakan.
6
BAB III
PROSEDUR PENDAFTARAN
A. Pendaftaran Mahasiswa
Adapun prosedur pendaftaran KKP UIN Mataram Tahun
2023 adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa login menggunakan NIM masing-masing pada
laman website: https://kkp.uinmataram.ac.id.
2. Setelah login dengan NIM, secara otomatis data mahasiswa
akan terkonversi dari data SIAKAD.
3. Dalam satu kelompok terdiri dari 13 – 14 peserta.
4. Dalam 1 kelompok terdiri dari 1 orang 1 Prodi.
5. Jika terdapat di dalam 1 kelompok peserta lebih dari satu
prodi maka otomatis akan dikeluarkan dari sistem.
6. Diharapkan kepada semua peserta untuk selalu
mengupdate informasi nama peserta pada kelompok yang
dipilih sampai akhir pendaftaran.
7. Jika nama tidak terdapat pada kelompok yang sudah dipilih
agar memilih kembali kelompok/ lokasi yang lain.
8. Mahasiswa menentukan pengurus kelompok (Ketua,
Sekretaris, dan Bendahara) kemudian mendaftarkan nama
nama pengurus tersebut pada form https://bit.ly/KELOMPOK-
KKP2023 dengan melengkapi kebutuhan administrasi yang
diminta didalam form.
9. Kelompok KKP membuat media komunikasi dengan DPL.
Media komunikasi peserta dengan DPL tidak terbatas. Sesuai
kesepakatan peserta KKP-DR dengan DPL masing- masing
7
B. Pendaftaran Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Adapun prosedur pendaftaran Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) KKP UIN Mataram adalah sebagai berikut:
1. Dosen login menggunakan NIDN masing- masing pada
laman website: https://kkp.uinmataram.ac.id
2. Setelah login dengan NIDN, secara otomatis data dosen akan
terkonversi dari data SIAKAD.
3. Mengikuti Group WhatsApp DPL. Admin akan mengundang
masing-masing DPL kedalam group WhatsApp bersama
dengan Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M)
LP2M UIN Mataram.
8
BAB IV
KETENTUAN OBSERVASI AWAL
9
B. Tahapan Survei Awal
Tahapan survei awal KKP Tahun 2023 adalah sebagai
berikut:
1. Diskusikan dengan anggota kelompok sendiri serta ketua
kelompok dalam satu desa kapan akan melakukan survei.
Sebaiknya kelompok yang berada dalam satu desa bisa
melakukan survei pertama secara bersamaan.
2. Lakukan pelacakan literatur tentang desa yang akan
disurvei. Bila desa tersebut pernah menjadi desa lokasi
KKP Tahun 2023, maka bacalah buku laporan kelompok
KKP di desa tersebut atau hubungi salah satu anggotanya agar
mendapatkan gambaran awal tentang desa dimaksud.
Gunakan perambah elektronik internet/mesin pencari untuk
menelusuri peta desa, video, gambar jalan (street view), berita
tentang desa, laporan penelitian, serta buku-buku terkait.
Sejumlah data angka bisa diunduh dari web kantor BPS di
setiap kabupaten/ kota. Buatlah catatan ringkas hasil
penelusuran di atas sebagai data awal untuk berdiskusi
dengan anggota kelompok dan dosen pembimbing.
3. Datanglah ke PPM untuk meminta surat pengantar ke Desa
dengan Lampiran Surat Rekomendasi Pelak- sanaan KKP
2023 dari Kesbangpol Kabupaten dan Lampiran Rekap Daftar
Nama anggota kelompok. Bila Dosen Pembimbing sudah
ditetapkan, mintalah waktu untuk bertemu dan berdiskusi
tentang apa saja yang harus dilakukan saat survei dan
pembuatan program. Tawarkan waktu agar selama survei
berlangsung Dosen Pembimbing bisa ikut serta dalam 1 (satu)
kali survei.
4. Bantulah dosen pembimbing untuk mengurus persoalan
administrasi survei ke PPM. Siapkan semua kelengkapan
dokumen sebelum survei. Unduhlah Form isian 1-3 untuk
10
diisi pada saat survei. Pahami setiap form yang ada, sehingga
bisa diisi selama proses persiapan KKP berlangsung. Semua
isian form diisi dalam dokumen word dan akan menjadi data
lampiran dalam Buku Laporan Hasil KKP 2023.
5. Sebaiknya survei pertama dilakukan pada saat hari kerja,
sehingga bisa bertemu dengan pihak aparatur kecamatan
dan desa serta bisa didapatkan informasi pembagian wilayah
pengabdian setiap kelompok KKP di dalam satu desa.
Pastikan bahwa tim pensurvei membawa alat tulis, perekam
suara dan kamera untuk keperluan pencatatan dan
dokumentasi selama survei dilakukan.
6. Menemui aparat kecamatan atau desa adalah hal yang pertama
kali harus dilakukan selama survei. Sampaikan surat kepada
para pihak terkait dan diskusikan apakah bisa bertemu
langsung dengan Kepala Kecamatan (camat) atau Kepala
Desa saat itu atau pada hari lain dengan kepastian janji waktu.
7. Mintakanlah tanda terima penyampaian surat pengantar dari
PPM agar menjadi bukti bahwa kelompok saudara sudah
melakukan kunjungan dan meng- informasikan rekomendasi
Kesbangpol Kabupaten/kota pada kecamatan dan desa.
Normatifnya yang menyebarkan surat rekomendasi dari
Kesbangpol Kabupaten/Kota ke kecamatan adalah
Kesbangpol Kab/ Kota. Hanya saja menghindari terjadinya
keterlambatan penyampaian dan miss-komunikasi. Maka
penyampaian surat rekomendari pelaksanaan KKP 2023
dilakukan oleh PPM melalui mahasiswa yang berada di
lokasi tersebut.
8. Bagi kelompok yang menjadi koordinator kecamatan, ada
baiknya menginisiasi audiensi dengan Camat agar bisa
melakukan kegiatan se-kecamatan. Serta bisa membantu
program kecamatan apa saja yang bisa disinkronkan dengan
11
KKP di desa-desa pada wilayah kecamatan tersebut.
Agendakan mewawancarai sejumlah warga untuk
mendapatkan gambaran umum desa, dusun, kampung yang
akan menjadi lokasi pengabdian hingga survei dan observasi
lokasi berikutnya. Di antara mereka yang harus dimintai
pandangannya adalah: tokoh masyarakat, apparat desa,
ustadz/guru sekolah, pengelola majelis taklim, pemuda, petani,
dll.
9. Buatlah peta lokasi desa/kampong bila tempat yang akan
menjadi lokasi pengabdian sudah ditunjuk oleh fakultas dan
disepakati bersama kelompok KKP. Peta lokasi yang dibuah
seperti denah yang pernah disampaikan dalam Pembekalan
KKP.
10. Buatlah Sejarah Desa dengan mengacu pada Form yang telah
disediakan. Data ini akan berguna untuk kepentingan desa
atau kampung tersebut dan menjadi salah satu bahan dalam
Buku Laporan Hasil KKP 2023.
11. Semua dokumen yang dihasilkan dari survei didiskusikan di
kelompok KKP Bersama Dosen pembimbing untuk
menentukan program dan kegiatan apa saja yang
memungkinkan bisa dilakukan oleh kelompok KKP.
C. Kesiapan Dokumen
1. Surat Pengantar Pemberitahuan Pelaksanaan KKP ke
kecamatan dari PPM dengan Lampiran Surat Rekomendasi
Pelaksanaan KKP 2023.
2. Surat Pengantar Survei ke Desa dan Pemberitahuan
Pelaksanaan KKP 2023 dari PPM dengan Lampiran Surat
Rekomendasi Pelaksanaan KKP 2023.
3. Rekap Daftar nama anggota kelompok KKP sebagai lampiran
dari Surat Pengantar Survei ke Lokasi dari PPM.
12
4. Tanda Terima Penyerahan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan
KKP 2023.
5. Peta Wilayah yang akan dituju.
6. Form Isian Survei Lokasi KKP (Format survei ada pada
lampiran).
13
BAB V
PEMBEKALAN DAN PELAKSANAAN KKP
A. Pembekalan KKP
Pembekalan KKP bertujuan memberikan penge- tahuan dan
keterampilan kepada peserta KKP terkait dengan teknis
pelaksanaan KKP.
1. Materi
a. Apa, mengapa, dan bagaimana KKP?
b. Peran mahasiswa dalam KKP
c. Mengenal pendekatan PAR dalam KKP
d. Membuat program kerja
e. Tata tertib
2. Narasumber
a. Pemerintah daerah lokasi KKP
b. Rektor dan jajaran civitas akademika
c. Nara sumber dari instansi terkait dalam pembangunan
pedesaan.
d. Narasumber dalam pembekalan KKP adalah Dosen
Pembimbing Lapangan masing-masing kelompok.
PENANGGUNG
NO NAMA PROGRAM WAKTU
JAWAB
1 Khutbah Jumat Jumat I, II, III,
IV, V, VI
2 Pengajian
3 Hiziban/Yasinan/selakaran/
salawatan
4 Mengajar di PAUD/MI
5 Gotong Royong
15
6 Membuat papan nama
7 Pengadaan Lomba PHBI dan
17 Agustus
8 Mendata UMKN yang ada di
Desa
9 Penyuluhan Kesehatan
Reproduksi Remaja
10 Packing dan Labeling
Produk Makanan
11 Dst.
PENANGGUNG
NO NAMA PROGRAM WAKTU
JAWAB
1
2 Dst.
Selain membuat program kerja, setiap kelompok juga harus
membuat jadwal piket harian untuk memudahkan pembagian
tugas masing-masing kelompok.
16
3 Rabu
4 Kamis
5 Jum’at
6 Sabtu
7 Minggu
HARI/
NO TEMPAT TOKOH KEGIATAN CATATAN
TANGGAL
1 Senin, Masjid Ketua Diskusi tentang Merancang
23 Maret Remaja perayaan maulid kegiatan
Mesjid Nabi perayaan
mauled Nabi
dengan
berbagai acara:
pengajian
remaja,
perlombaan,
gotong
2 Dst.
17
BAB VI
METODE KULIAH KERJA PARTISIPATIF
19
4. Melakukan aksi-aksi; berupaya untuk memecahkan problem
sosial keagamaan;
5. Melakukan refleksi; melakukan monitoring dan evaluasi atas
upaya pengkajian keadaan desa secara umum dan topikal,
serta aksi pemecahan problem sosial keagamaan bersama
masyarakat.
20
terlibat sebagai aktor dan oleh karenanya memiliki inisiatif dalam
segala upaya perbaikan (perubahan) dalam masyarakat.
Dengan mengetahui kekuatan dan aset yang dimiliki, serta
memiliki agenda perubahan yang dirumuskan bersama, persoalan
keberlanjutan sebuah program perbaikan kualitas kehidupan
diharapkan dapat diwujudkan. Melalui pendekatan ABCD, warga
masyarakat difasilitasi untuk merumuskan agenda perubahan yang
mereka anggap penting. Kegiatan KKP yang dilaksanakan
mahasiswa menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa
warga masyarakat berkesempatan untuk turut serta sebagai
penentu, agenda perubahan tersebut. Tatkala warga masyarakat
telah menentukan agenda perubahan tersebut, maka apapun
rencana tersebut, warga masyarakat akan berjuang untuk
mewujudkannya. Oleh karena itu, kegiatan KKP adalah proses
kegiatan stimulasi dan fasilitasi. Mahasiswa yang melaksanakan
akan belajar betapa kehidupan ini akan berubah menjadi baik
tatkala ada kemauan untuk berubah dari yang menjalaninya.
Perubahan menuju kepada upaya perbaikan hanya dapat
diwujudkan tatkala manusia secara individu maupun kelompok
dapat mencermati hal terbaik dalam dirinya, dan mengoptimalkan
hal baik tersebut untuk apapun yang diimpikannya.
22
1. Discovery adalah proses pencarian yang mendalam tentang
hal-hal positif, hal-hal terbaik yang pernah dicapai, dan
pengalaman-pengalaman keberhasilan di masa lalu. Proses ini
dilakukan dengan wawancara appresiatif. Beberapa contoh
pertanyaan apresiatif yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
a. Ceritakan pengalaman terbaik yang pernah ada?
b. Hal apa yang sangat bernilai dari diri Anda?
c. Hal-hal apa yang menjadi sumber kehidupan Anda,
yang tanpahal tersebut Anda akan mati?
d. Sebutkan 3 harapan yang Anda miliki untuk
meningkatkan kekuatan dan efektifitas Anda?
24
yang bisa anda ajarkan pada orang lain. (Kemampuan
Tangan, Kepala dan Hati).
2. Asosiasi atau aset sosial. tiap organisasi yang diikuti
olehanggota kelompok, kelompok – kelompok remaja masjid
seperti Kelompok Kaum Muda, Kelompok Ibu; kelompok –
kelompok budaya seperti Kelompok Tari atau Nyanyi;
Kelompok Kerja PBB atau Ornop lain dalam komunitas atau
yang memberikan pelatihan bagi komunitas. Asosiasi
mewakili modal sosial komunitas dan penting bagi komunitas
untuk memahami kekayaan ini.
3. Institusi. lembaga pemerintah atau pewakilannya yang
memiliki hubungan dengan komunitas. Seperti komite
sekolah, komite untuk pelayanan kesehatan, mengurus listrik,
pelayanan air, atau untuk keperluan pertanian dan
peternakan. Terkadang institusi – institusi ini terhubung
dengan Aset Sosial tetapi keduanya mewakili jenis aset
komunitas yang berbeda. Komite Sekolah, Komite Posyandu
dan koperasi yang dibentuk oleh pemerintah termasuk dalam
kategori ini.
4. Aset Alam. Tanah untuk kebun, ikan dan kerang, air, sinar
matahari, pohon dan semua hasilnya seperti kayu, buah
dan kulit kayu, bambu, matrial bangunan yang bisa
digunakan kembali, matrial untuk menenun, matrial dari
semak, sayuran dan sebagainya.
5. Aset Fisik. Alat untuk bertani, menangkap ikan, alat
transportasi yang bisa dipinjam, rumah atau bangunan yang
bisa digunakan untuk pertemuan, pelatihan atau kerja, pipa,
ledeng, kendaraan.
6. Aset Keuangan. Mereka yang tahu bagaimana menabung, tahu
bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, yang
tahubagaimana menghasilkan uang. Produk – produk yang
25
bisa dijual, menjalankan usaha kecil, termasuk berkelompok
untuk bekerja menghasilkan uang. Memperbaiki cara
penjualan sehingga bisa menambah penghasilan dan
menggunakannya dengan lebih bijak. Kemampuan
pembukuanuntuk rumahtanggadanuntuk kelompok maupun
usaha kecil.
7. Aset Spiritual dan Kultural. Anda bisa menemukan aset ini
dengan memikirkan nilai atau gagasan terpenting dalam hidup
anda: apa yang paling membuat anda bersemangat? Termasuk
di dalamnya nilai-nilai penganut Muslim, keinginan untuk
berbagi, berkumpul untuk berdoa dan mendukung satu sama
lain. Atau mungkin ada nilai-nilai budaya, sepertimenghormati
saudaraiparataumenghormati berbagai perayaan dan nilai-
nilai harmoni dan kebersamaan. Cerita tentang pahlawan
masa lalu dan kejadian sukses masa lalu juga termasuk di sini
karena hal-hal tersebut mewakili elemen sukses dan strategi
untuk bergerak maju.
Sedangkan langkah-langkah yang dapat digunakan untuk
poses mapping adalah sebagai berikut:
1. Ketua tim memperkenalkan diri kepada seluruh peserta
yang hadir
2. Menjelaskan pengertian pemetaan, tujuan serta manfaat
kegiatan ini
3. Menjelaskan unsur-unsur yang harus ada dalam pembuatan
peta wilayah melalui sumbang saran.
4. Setelah nara sumber lokal (NSL) paham, lalu peserta & tim
memulai pembuatan gambar peta wilayah. Untuk memulai
dialog bisa dibuka dengan: “kita sekarang ada disini (sambil
menunjuk dalam kertas yang akan digambar), kalau kita mau
ke…..” (suatu tempat di lingkungan RW setempat) dimana
26
letak tempat tersebut berada, kalau digambarkan disini? Dan
dapat meminta NSL untuk menggambar lokasinya”.
5. Pemandu memfasilitasi jalannya dialog & diskusi selama
proses, misalnya informasi/data apasaja yang harus
dimasukkan peta, bgmn cara menggunakan simbol-simbol &
cross check data
6. Usahakan untuk mempresentasikan hasil mapping, kepada
peserta untuk menyempurnakan data apabila waktunya
mencukupi.
7. Review Data dilakukan setelah pemetaan selesai, pemandu
meminta kepada seluruh peserta untuk melakukan
triangulasi data (check & recheck data yang sudah
dikumpulkan)
27
dilakukan berbarengan dengan pemetaan komunitas (community
mapping). Teknik pelaksanaan transect di masyarakat:
1. Buatlah pembagian zona wilayah untuk ditelurusi seperti
daerah perbukitan, sekitar sungai, persawahan, ladang, daerah
hunian warga, dst.
2. Ajaklah warga masyarakat untuk menggambarkan zona
wilayah. masing-masing (mulai dataran tinggi sampai
dataran rendah) dari aspek kepemilikan lahan, penggunaan
lahan, jenis vegetasi tanaman dan hewan, jenis tanah, dan
peluang yang bisa dikembangkan dari masing-masing zona
wilayah.
3. Buatlah tabel transect untuk menggambarkan hasil
penelusuran. wilayah yang anda lakukan bersama warga.
Ingat bahwa tugas anda sebagai fasilitator adalah
menggerakkan warga untuk mengenali wilayahnya sendiri,
karenanya semua alat tulis seperti kertas dan pena sebaiknya
dipegang oleh warga sendiri agar proses penggambaran
wilayah ini membantu mereka untuk menyadari, mengenali
dan menemukan aset fisik dan alam yang ada disekitar mereka.
Proses penggambaran hasil penelusuran wilayah bisa
menggunakan media tulis lainnya seperti papan tulis atau
laptop.
G. Asosiasi
Asosiasi merupakan proses interaksi yang mendasari
terbentuknya lembaga-lembaga sosial yang terbentuk karena
memenuhi faktor-faktor sebagai berikut : (1) kesadaran akan
kondisi yang sama, (2) adanya relasi sosial, (3) dan orientasi pada
tujuan yang telah ditentukan. Contoh: Asosasi Dokter,
Perkumpulan wasit, Asosiasi Guru.
28
Manfaat Asosiasi antara lain mengidentifikasi kapasitas
organisasi, melihat dimana “energy” dalam komunitas ini,
memahami apa yang memotivasi orang untuk berani mengatur,
dan mengakui kepemimpinan yang sudah ada di masyarakat.
Institusi adalah norma atau aturan mengenai suatu
aktivitas masyarakat yang khusus yang sifatnya mengikat dan
relatif lama serta memiliki ciri-ciri tertentu yaitu simbol, nilai,
aturan main, dan tujuan. Institusi dapat dibedakan menjadi
institusi formal dan institusi non formal.
Institusi formal dapat berupa institusi pemerintah
(pemerintahan desa beserta perangkat kelembagaan di
bawahnya) dan institusi swasta (organisasi sosial
kemasyarakatan, lembaga pendidikan swasta dan lain
sebagainya). Sedangkan institusi non formal dapat berupa
sekumpulan orang di warung yang hadir secara konsisten, jamaah
pengajian, dan kelompok lainnya.
Di beberapa desa, contoh asosiasi asosiasi yang dibentuk
di desa yaitu Komunitas Tahlilan, PKK, Karang Taruna, Klub
Sepak Bola, HIPPA (Himpunan Petani Pengambil Air), dan
GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani). Setelah diidentifikasi
asosiasi dan institusi yang ada, maka komunitas dapat
merumuskan peran asosiasi dan institusi tersebut di dalam
pengembangan komunitas.
29
Dengan melihat peranan asosiasi/institusi di dalam
komunitas, maka program pengembangan masyarakat dapat
dimulai dengan mengidentifikasi kekuatan kolektif yang sudah
ada untuk menginisiasi perubahan di komunitasnya. Semakin
besarnya peranan asosiasi, maka percepatan pengembangan
masyarakat.
30
Sumber: diolah dari Laporan KKN ABCD IAIN Sunan
Ampel Surabaya tahun 2018
39
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI
A. Waktu Monev
Monitoring dilaksanakan selama pelaksanaan KKP.
C. Materi Monitoring
1. Persiapan KKP: proses pendaftaran, proses penempatan lokasi,
penempatan DPL, proses pembekalan, dan pengarahandan
pelepasan oleh pimpinan Universitas.
2. Pelaksanaan KKP: program kerja, pembuatan tugas harian
3. Pelaporan: teknis pembuatan laporan.
40
D. Pelaporan Monitoring
Segala bentuk ketersediaan dokumen diunduh melalui
aplikasi web: https://kkp.uinmataram.ac.id
41
BAB VIII
JADWAL PEMBEKALAN DAN PELAKSANAAN KKP
42
Pengiriman surat ke
III. 29 Mei 2023 TIM P2M - LP2M
Camat
(PemohonKeIzin
IV. Bersurat Lokasi 29 Mei 2023
Polres TIM P2M - LP2M
KKP)
III. KKP
Penetapan Lokasi KKP 29 Mei 2023 P2M –LP2M
Pendaftaran Secara
IV. Pendaftaran Mahasiswa 22-27 Mei 2023 Online :
KKP https://kkp.uinmatar
am. ac.id
Input dan Verifikasi 29 Mei P2M –LP2M
V.
Data Mahasiswa 2023 Koordinasi
Bagian Akademik
Membuat Struktur Fakultas
VI. 31 Mei 2023 Peserta KKP UIN
Kelompok
Mataram
KKP
Penetapan Dosen
VI 19 Mei 2023 P2M –LP2M UIN
Pembimbing Lapangan
I. (DPL) Mataram
Survei, Observasi Awal
VI dan Koordinasi 07-30 Juni 2023 Mahasiswa KKP
Mahasiswa KKP
I. dengan DPL dan DPL.
Kabupaten Lombok
Timur
Kabupaten Lombok
Tengah
IX Pembekalan KKP 12-15 Juni 2023 Kabupaten Lombok
. Barat
dan Kabupaten
Lombok
Utara
PELAKSANAAN KKP
43
II. Pelaksanaan KKP 03 Juli - 22 LP2M, DPL Dan
Agustus Mahasiswa
2023
44
BAB IX
PELAPORAN
45
➢ Jumlah lembaga keagamaan formal
➢ Jumlah lembaga keagamaan informal
➢ Jumlah lembaga keagamaan Nonformal
2) Sosal
➢ Organisasi keagamaan
➢ Pendataan stunting
➢ Pendataan pernikahan usiadini
➢ Pemetaan jumlah masjid, kegiatan- kegiatan di
Masjid (kegiatan berbasis masjid)
3) Ekonomi
➢ Potensi ekonomimasyarakat
➢ Potensi lingkunganwisata
➢ Lembaga-lembaga pemberdayaan masyarakat
4) Budaya
➢ Arsitek tradisional (bangunan rumah tradisional,
masjid tradisonal, dan lain- lain)
➢ Olahraga tradisional (aktifitas fisik; bela diri,
lompat batu, danlain-lain)
➢ Tradisi lisan (mitos mitos, pantun, sejarah,
dongeng)
➢ Bahasa (dialek)
➢ Manuskrip (lontar, babat, danlain-lain)
➢ Permainan rakyat (selodoran, gasing, dan lain-
lain)
➢ Seni (rupa, tari, musik,drama, danlain- lain)
➢ Adat istiadat (awik-awik)
➢ Pengetahuan tradisional (obat tra- disional,
pengobatan tradisional, dan lain-lain)
➢ Teknologi tradisonal (alat-alat tradisional
yang dibuat masyarakat
46
c. Laporan individu berupa laporan narasi kegiatan,
photo, dan link vidio yang sudah diunggah di Youtube
pada portal situs website KKP:
https://kkp.uinmataram.ac.id
2. Laporan Kelompok
Laporan Kelompok Kuliah Kerja Partisipatif terdiri dari
dua bentuk:
a. Laporan kelompok dalam bentuk Video Dokumenter
Laporan akhir wajib melampirkan film dokumenter
KKP berdurasi maksimum 10 menit yang digabung dari
laporan kerja mingguan individu (foto maupun video)
dengan format video: mpeg, mp4, atau avi
b. Laporan Artikel Kelompok
Laporan artikel kelompok adalah laporan hasil
kerja dan refleksi semua potensi lokasi KKP secara
kelompok. Laporan artikel kelompok dalam satu
kelompok minimal dua artikel laporan. Adapun
sistematika laporan artikel kelompok sebagai berikut;
47
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Abstrak: (Tahoma, 9,5 pt, spasi 1): Abstrak harus mem- berikan
gambaran yang jelas terkait isi artikel. Abstrak harus memuat tujuan
pengabdian, metode yang digu- nakan, temuan penting atau hasil
pengabdian, dan kes- impulan. Penulis juga disarankan untuk
menambahkan sedikit ulasan masalah pengabdian di awal abstrak se-
bagai pengantar. Abstrak ditulis dengan huruf tegak dengan panjang
150-250 kata. Jika abstrak melebihi 250 kata, maka editor akan
meminta penulis harus mem- perbaikinya. Pada kondisi tertentu editor
memiliki hak untuk memperbaiki abstrak agar sesuai dengan pand-
uan atau standar jurnal. Jenis font yang digunakan ada- lah Tahoma
9,5 pt spasi 1. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris. Jika dalam bahasa Indo- nesia, maka kata atau istilah yang
berasal dari bahasa Inggris atau bahasa asing yang lain ditulis dalam
cetak miring (italic). Abstrak dituliskan dengan bahasa yang ringkas
dan jelas, tidak memuat acuan daftar pustaka, dan lengkap
menggambarkan esensi isi artikel secara keseluruhan.
54
BAB X
TATA TERTIB
B. Larangan Peserta
1. Berpakaian tidak sopan.
2. Menggunakan aksesoris yang berlebihan
3. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik
almamater.
4. Mencatut nama lembaga UIN Mataram secara lisan atau
tulisan.
5. Melakukan pemalsuan dokumen, kop surat, stempel, dan tanda
tangan.
6. Melakukan politik praktis
7. Melakukan perbuatan yang dapat meng- ganggu
ketenteraman umum, seperti perkelahian dan pertengkaran.
8. Melakukan pelanggaran hukum.
9. Melakukan perbuatan asusila dan kekerasan seksual.
55
C. KKP Nir-Kekerasan Seksual
Aturan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan
seksual dalam pelaksanaan program KKP sangat penting
berdasarkan tiga alasan. Pertama, semakin meningkat kasus
kekerasan seksual di Indonesia, termasuk di lembaga
pendidikan keagamaan, baik ditingkat menengah maupun
perguruan tinggi. Kedua, adanya regulasi pemerintah dan
perguruan tinggi tentang pencegahan dan penanganan kekerasan
seksual di lingkungan perguruan tinggi di Indoensia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekonologi
(Kemendikbud ristek) telah menerbitkan Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekonologi (Permendikbud
ristek) nomor 30 tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Sedangkan
Kementerian Agama mengatur pencegahan dan penanganan
kekerasan seksual di lingkungan pendidikan tinggi keagamaan
Islam melaui surat keputusan Direktur Jenderal Penddidikan
Islam nomor 5494 Tahun 2022. Untuk mengimplementasi- kan
peraturan tersebut, UIN Mataram telah membuat Surat
keputusan Rektor nomor 2355 tahun 2020 tentang Pencegahan
dan Penanganan Kekerasan seksual di UIN Mataram. Ketiga,
kekerasan seksual dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
termasuk di lokasi KKP.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka peserta KKP harus
mengetahui definisi dan bentuk-bentuk kekerasan seksual
sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kasus tersebut, serta
dapat bertindak jika mengetahui atau mengalami kekerasan seksual
di lokasi KKP.
Definisi Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan
merendahkan, menghina, menyerang dan/ atau tindakan lainnya,
terhadap tubuh yang terkait dengan nafsu perkelaminan, hasrat
56
seksual seseorang, dan/atau fungsi reproduksi, secara paksa,
bertentangan dengan kehendak seseorang, dan/atau tindakan lain
yang menyebabkan seseorang itu tidak mampu memberikan
persetujuan dalam keadaan bebas, karena ketimpangan relasi
kuasa, relasi gender dan/atau sebab lain.
Bentuk-bentuk kekerasan seksual, Berdasarkan
Permendikbud No 30 Tahun 2022, terdapat 21 bentuk kekerasan
seksual:
1. Menyampaikan ujaran yang mendeskriminasi atau
melecehkan tampilan fisik, kondisi tubuh, dan atau identitas
gender korban.
2. Memperlihatkan alat kelamin dengan sengaja
3. Menyampaikan ucapan rayuan, lelucon dan atau siulan
bernuansa seksual.
4. Menatap korban dengan nuansa seksual.
5. Mengirimkan pesan, lelucon, gambar, foto, audio, dan atau
video bernuansa seksual.
6. Mengambil, merekam, mengedarkan foto atau rekaman audio
yang bernuansa seksual.
7. Mengunggah foto tubuh atau informasi pribadi korban.
8. Menyebarkan informasi terkait tubuh atau pribadi korban.
9. Mengintip dengan sengaja melihat korban yang sedang
melakukan kegatan pribadi.
10. Membujuk, menjanjikan, menawarkan sesuatu, atau
mengancam korban.
11. Memberikan hukuman bernuansa seksual.
12. Menyentuh, mengusap, meraba, memegang, memeluk,
mencium, dan atau menggosokkan bagian tubuhnya pada
korban.
13. Membuka pakaian korban.
14. Memaksa korban melakukan transaksi seksual.
57
15. Mempraktikkan budaya komunitas mahasiswa, pendidik, dan
tenaga kependidikan bernuansa kekerasan seksual.
16. Melakukan percobaan perkosaan.
17. Melakukan perkosaan.
18. Memaksa korban melakukan aborsi.
19. Memaksa korban untuk hamil.
20. Membiarkan terjadinya kekerasan seksual dengan sengaja.
21. Melakukan pebuatan kekerasan seksual lainnya.
D. Pengaduan
Jika anda mengalami atau mengetahui kekerasan sekual di
lingkungan KKP yang dilakukan oleh peserta KKP atau menjadi
korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh pihak lain, maka
silahkan hubungi hotline center UIN Care 0818719996.
E. Sanksi-Sanksi
a. Sanksi pertama: Teguran lisan
Teguran lisan diberikan kepada peserta KKP yang
melakukan pelanggaran ringan, seperti tidak menggunakan
atribut KKP, tidak berlaku sopan dan menggunakan aksesoris
berlebihan.
b. Sanksi kedua: Teguran tertulis
Teguran tertulis diberikan kepada mahasiswa yang
melakukan tindakan politik praktis, melakukan tindakan
kekerasan seksual, dan menggangu ketertiban umum.
c. Sanksi ketiga: Teguran tertulis
Teguran tertulis berupa pembatalan sebagai peserta KKP,
Mahasiswa yang sudah diberikan surat peringatan secara
tertulis diatas tetapi tetap melanggar aturan, serta melakukan
pencemaran nama baik almamater, pemalsuan dokumen,
pencatutan nama lembaga dan melanggar hukum dikenai
sanksi tertulis dan pembatasan sebagai peserta KKP. Peserta
58
yang mendapatkan sanksi ketigakan direkomendasikan kepada
rektor untuk diberikan sanksi administratif sesuai dengan
aturan disiplin mahasiswa UIN mataram.
59
BAB XI
PENUTUP
Pedoman ini menjadi acuan bagi Mahasiswa/i Universitas Islam
Negeri Mataram dalam melaksanakan Kuliah Kerja Partisipatif (KKP)
Tahun Akademik 2023 program pengabdian kepada masyarakat.
Hal-hal yang belum dijelaskan dalam pedoman ini akan
dijelaskan dalam ketentuan lainnya.
60
LAMPIRAN 1. Format Sampul Laporan Narasi Individu
LAPORAN INDIVIDU
KULIAH KERJA PARTISIPATIF (KKP)
NAMA
KELOMPOK
LOKASI KKP
61
LAMPIRAN 2. Form Laporan Kerja Mingguan Individu
Nama :
Jurusan/Fakultas :
Kelompok KKP :
Lokasi KKP :
Peserta KKP
( ............................................. )
NIM.
62
63
LAMPIRAN 3. Format Halaman Pengesahan Laporan Kelompok
HALAMAN PENGESAHAN
Mahasiswa yang tersebut di bawah ini:
Menyetujui,
Kepala P2M Dosen Pembimbing
UIN Mataram Lapangan
Mengetahui
Ketua LP2M UIN Mataram
64
LAMPIRAN 4. Format Sampul Laporan Narasi Kelompok
Halaman Depan :
1. Logo UIN Mataram (Atas)
2. Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat
3. Lembaga Penelitan dan Pengabdian Kepada Masyarakat
4. Universitas Islam Negeri Mataram
5. Judul Laporan
6. Nama Penulis, dkk.
7. Kreasi Foto-foto kegiatan KKP sebagai sampul
8. Seri Laporan Kuliah Kerja Partisipatif Tahun 2023
9. Logo UIN Mataram Press (Bawah)
Halaman Samping :
1. Judul Laporan
2. Lokasi KKP (kanan bawah)
Halaman Belakang :
1. Logo UIN Mataram
2. Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat
3. Lembaga Penelitan dan Pengabdian Kepada Masyarakat
4. Universitas Islam Negeri Mataram Tahun 2023
65
LAMPIRAN 5. Format Pelaporan Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL)
2. Tanggal Bimbingan :
3. Metode Bimbingan :
4. Materi bimbingan :
5. Lain-lain :
(………………………...……..)
NIP.
Catatan : Lain-lain pada point 5 dapat diisi DPL tentang jenis program
yang dikerjakan mahasiswa, ketekunan, kedisiplinan, kreatifitas, dan
hasil yang dica
66
LAMPIRAN 6. Format Penilaian Peserta KKP-DR oleh DPL
LOKASI KKP :
KECAMATAN :
KABUPATEN :
\NAMA DPL :
Nilai
No. NIM Nama Mahasiswa L/P Angka Huruf Ket.
1
2
3
4
5
dst.
(………………………………)
NIP
Keterangan Nilai :
>91 = A+ 66 – 70 = B-
86 – 90 = A 61 – 65 = C+
81 – 85 = A- 56 – 60 =C
76 – 80 = B+ 51 – 55 = C-
71 – 75 = B B < 50 =D
67
LAMPIRAN 7. Format Penilaian Peserta KKP oleh Kepala Desa
FORMAT PENILAIAN KKP MAHASISWA UIN MATARAM TAHUN 2023
LOKASI KKP :
KECAMATAN :
KABUPATEN :
NAMA DPL :
Unsur Penilaian
No. NIM Nama
Nilai Nilai
Mahasiswa Kehadiran Sosialisasi Tugas Angka Huruf Ket
1
2
dst.
……………., …. Agustus 2023
Kepala Desa ……………..
Keterangan Nilai :
>91 = A+ 66 – 70 = B-
86 – 90 = A 61 – 65 = C+
81 – 85 = A- 56 – 60 =C
76 – 80 = B+ 51 – 55 = C-
71 – 75 = B B < 50 =D
68
LAMPIRAN 8. Form Monografi Desa (untuk Survei/ Observasi)
KEADAAN PADA BULAN JUNI TAHUN 2023
1 Nama Desa :
2 Tahun Pembentukan :
3 Dasar Hukum Pembentukan :
4 Nomor Kode Wilayah :
5 Nomor Kode Pos :
6 Kecamatan :
7 Kabupaten/Kota :
8 Provinsi :
A. DATA UMUM
B. DATA PERSONIL
C. DATA KEWENANGAN
D. DATA KEUANGAN
E. DATA KELEMBAGAAN
F. TANTIB DAN BENCANA
Jawab:
................................................................................
Jawab:
................................................................................
Jawab:
................................................................................
70
Jawab:
................................................................................
5. Lembaga sosial keagamaan apa saja yang ada di desa?
Tempat apa saja yang dijadikan wadah berkumpul warga?
(Majelis Taklim, Pesantren, DKM, Ormas, Karang Taruna,
Kelompok Tani, Grup, Warung, Lapangan dll.)
Jawab:
...............................................................................
.
B. Gambaran Umum Desa/ Kampung Menurut Kelompok
KKP
1. Berdasarkan observasi selama survei, jelaskan bagaimana
kondisi keagamaan, sosial gotong royong, perekonomian,
kesenian dan budaya, kesehatan dan lingkungan, keamanan, dan
telekomunikasi di lokasi/ kampung yang akan dijadikan tempai
pengabdian?
Jawab:
................................................................................
2. Berdasarkan observasi selama survei, jelaskan apa saja yang
dibutuhkan oleh warga di bidang keagamaan, sosial,
perekonomian, kesenian dan budaya, kesehatan dan
lingkungan, keamanan dll., ? dan alasan mengapa mereka
membutuhkan hal itu?
Jawab:
................................................................................
3. Berdasarkan observasi selama survei, jelaskan
bagaimana memaksimalkan aset yang mereka miliki agar
kampung idaman bisa terwujud? Sebutkan program
apa saja yang bisa direncanakan dan dicarikan inisiatif agar
semua warga, pemerintah daerah, lsm, perusahaan, lembaga
pendidikan mau terlibat dalam program tersebut?
71
Jawab:
................................................................................
4. Berdasarkan observasi selama survei, jelaskan
kompetensi akademik dan keterampilan seperti apa
yang bisa menunjang perencanaan dan pelaksanaan program-
program di atas? Apakah anggota dalam satu kelompok
memiliki kompetensi itu? Bila tidak, adakah sumberdaya
lain dari yang bisa diajak berpartisipasi, baik dari anggota
kelompok dalam satu desa ataupun satu kecamatan?
Jawab:
................................................................................
Data diisi oleh:
Nama: .......... Tempat: .......... Tanggal: …/.../2023 Tanda Tangan
Nama: .......... Tempat: .......... Tanggal: …/.../2023 Tanda Tangan
Nama: .......... Tempat: .......... Tanggal: …/.../2023 Tanda Tangan
Dst.
72
LAMPIRAN 10. Format Matrik Alur Sejarah Desa
FORM MATRIK ALUR SEJARAH DESA
Nama Desa :
Sikur Kecamatan :
Sikur Kabupaten : Lombok Timur
Sumber 1 : Wawancara dengan bapak kepala desa pada
tanggal 20 Juni 2023 (contoh)
Sumber 2 : Artefak atau Benda-benda Sejarah seperti
tugu, papan nama, batu nisan sertakan gambar
dalam lampiran.
Sumber 3 : …………………………………………………..
Sumber 4 : …………………………………………………..
Sumber 5 : …………………………………………………..
Dst.
Matrik Alur
**) Ket. Sumber diisi dengan sumber apa saja yang dijadikan rujukan.
Contoh S1 adalah sumber hasil wawancara.
Data hasil matrik disusun dalam bentuk narasi sejarah desa yang akan
melengkapi buku Hasil Laporan KKP 2023.
74