Disusun Oleh :
Nama : Khairina
Nim : 202041021
LHOKSEUMAWE 2023
1
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang tak
terhingga pada kita semua, serta salawat dan salam atas baginda nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW, sehingga dapat melaksanakan kegiatan on the job training di Bank
Muamalat ini dengan baik dan dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul
“Analisis perkembangan sistem yang baru pada Bank Muamalat”. Pelaksanaan On
The Job Training merupakan suatu wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan
ilmu yang telah diperoleh selama 7 (tujuh) semester diperkuliahan. Laporan ini
disusun sebagai syarat salah satu ketentuan Kurikulum Akademik Institut Agama
Islam Negeri Lhokseumawe. Ketika dalam pelaksanaan OJT dan penyelesaian
laporan ini. Tersusunnya laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta arahan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung dan baik moril
maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
A. Doa dan ucapan syukur saya yang terutama kepada Allah Swt yang telah
memberikan saya kesehatan dan keselamatan dalam mengikuti On The Job
Training (OJT) di Kantor Bank Muamalat Kc Langsa.
B. Ayah, dan ibu yang telah berkorban baik moril maupun materil serta seluruh
anggota tercinta, dengan doa restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini sedemikian rupa.
C. Bapak Dr. Danial, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Lhokseumawe
D. Bapak Dr. Mukhtasar, MA. selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI) IAIN Lhokseumawe
E. Ibu Dr. Malahayati, S.HI.,MA selaku ketua Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Lhokseumawe
3
F. Ibu Asmah Savitri, S.E., M.Si., Ak. selaku dosen supervisor saya yang
senantiasa membimbing saya selama proses OJT berlangsung.
G. Ucapan terimakasih saya kepada seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Lhokseumawe.
H. Bapak Affan 'Syuaidi sebagai pimpinan Bank Muamalat Langsa yang telah
banyak memberikan informasi.
I. Bapak Didi Mariadi selaku pembimbing saya di Bank Muamalat.
J. Seluruh Bapak dan Ibu Karyawan dan Stuff Bank Muamalat yang telah
dengan tulus memberi pengarahan dan informasi pada penulis selama penulis
meneliti di Bank Muamalat.
K. Ucapan terimakasih banyak atas dukungannya kepada para teman-teman
penulis yang telah mememembantu.
Karena kebaikan semua pihak yang telah penulis sebutkan tadi maka penulis
bisa menyelesaikan laporan OJT ini dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih sangat jauh dari nilai sempurna, maka dari itu penulis
memohon maaf yang sebesarbesarnya dan mengaharapkan saran dan kritikan yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan OJT ini. Semoga laporan ini dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya, terutama bagi penulis. Semoga kepada semua
pihak yang mendukung laporan OJT ini mendapat balasan dari Allah Swt. Amin Ya
Rabbal „Alamin.
Khairina
Nim. 20204102
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Kekuatan Lembaga..................................................................................... 30
B. Kelemahan Lembaga ................................................................................. 30
C. Peluang Lembaga ...................................................................................... 31
D. Tantangan Lembaga .................................................................................. 32
E. Solusi yang Ditawarkan untuk Pengembangan Lembaga ......................... 32
BAB IV PENUTUP............................................................................................. 35
A. Kesimpulan .............................................................................................. 35
5
B. Saran......................................................................................................... 36
- Untuk Kampus..................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 37
BIODATA...........................................................................................................
6
BAB I
PENDAHULUAN
Melalui wadah pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja.
Pendidikan yang dilakukan di Perguruan Tinggi masih terbatas pada praktiknya. Agar
dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja,
maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan praktek kerja secara langsung di
instansi/lembaga yang relevan sesuai program pendidikan yang ditempuh. Sehingga
setelah lepas dari ikatan akademik di Perguruan Tinggi yang bersangkutan,
mahasiswa tidak kesulitan mengahadapi dunia kerja yang sebenarnya. Salah satu
program yang dapat ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan
melaksanakan On The Job Training.
On The Job Training (OJT) adalah salah satu aktivitas akademik mahasiswa di
luar kampus untuk melaksanakan praktek keahliannya sekaligus bekerja secara aktif
pada kantor/perusahaan atau lembaga keuangan lain. pada prinsipnya, OJT
mengadopsi semangat yang diusung PP 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional, Khususnya Pasal 1 angka 1, yaitu proses memberi, memperoleh,
meningkatkan serta mengembangkan kompetensi, produktifitas, displin, sikap dan
etos kerja.
Program OJT merupakan salah satu mata kuliah yang menjadi bagian integral
dari kurikulum yang bertujuan untuk menjembatani antara dunia kampus dengan
dunia kerja yang sesungguhnya. Melalui praktek kerja lapangan mahasiswa mampu
menerapkan teori teori yang sudah di dapat dari bangku perkuliahan, dan diharapkan
mahasiswa dapat lebih aktif bukan hanya di lingkup kampus melainkan di lingkungan
luar atau lingkungan kerja sehingga semua yang didapatkan dari praktek lapangan ini
7
dapat bermanfaat untuk kita dan juga dengan pelaksanaan praktik pengalaman
lapangan kita dapat lebih memahami apa itu arti kerjasama dalam suatu team atau
lembaga. Semua itu akan bermuara kepada peningkatan proses belajar sekaligus
memberi bekal kepada mahasiswa untuk terjun ke lapangan kerja yang
seseungguhnya.
Dunia bisnis atau dunia kerja membutuhkan sumber daya yang berkualitas, jujur,
memuaskan, cerdik, pintar dan mempunyai latar belakang pendidikan yang baik,
maka dalam hal ini IAIN Lhokseumawe menjadikan program On The Job Training
(OJT) ini menjadi suatu keharusan bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan bidang
studinya. Program ini telah direncanakan untuk dapat menghasilkan dan menciptakan
hubungan timbal balik antar dunia usaha sebagai pencipta kesempatan kerja dengan
dunia pendidikan sebgai penyedia tenaga kerja terdidik. Selain itu juga praktik kerja
diupayakan agar mahasiswa benar-benar mengerti tentang tanggung jawab yang harus
dilaksanakan dalam dunia kerja.
Oleh karena itu, tugas akhir OJT ini merupakan syarat lulus mata kuliah
Semester tujuh (VII) yang harus dipenuhi. Tugas ini berjudul “Laporan ON The Job
Training (OJT) Bank Muamalat KC Langsa ”.
B. Fokus Laporan
Adapun beberapa hal yang menjadi fokus laporan dalam kegiatan On The Job
Training (OJT), yaitu sebagai berikut:
8
2. Menganalisa kekuatan yang dimiliki oleh Lembaga Kantor Bank Muamalat.
3. Menganalisa kelemahan dari Bank Muamalat.
4. Menganalisa peluang yang ada pada Bank Muamalat.
5. Menganalisa tantangan yang dihadapi oleh Lembaga Bank Muamalat.
C. Tujuan Laporan
Adapun yang menjadi tujuan dari laporan penelitian ini sebagai berikut:
1. Amanah dari kampus, sebagai sebuah kewajiban dan tugas bagi mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) untuk melakukan penelitian OJT
di lembaga yang telah ditentukan.
2. Untuk mengetahui bagaimana peran Bank Muamalat dalam perekonomian
masyarakat Kota Langsa atau sekitarnya.
3. Untuk mengetahui apa saja peluang dan hambatan yang dihadapi oleh Bank
Muamalat dalam menghadapi dan melayani nasabah-nasabah yang ada.
4. Mempelajari bidang kerja di dalam Bank Muamalat di Jln. Ahmad Yani No.
1-2 Kota Langsa
5. Memperoleh kesesuaian dan kesepadanan antara kampus dengan dunia kerja,
memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses lllpendidikan.
6. Memperkenalkan mahasiswa/i pada dunia kerja yang sebenarnya,
memberikan pengalaman pada mahasiswa akan perbandingan selama
diperkuliahan dan kenyataan sebenarnya yang terjadi dilapangan.
7. Mempersiapkan dan melatih profesionalitas mahasiswa/i saat memasuki
lapangan kerja.
8. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa/i agar memiliki
kompetensi kerja yang lebih baik saat memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
9. Menjalin hubungan kerja sama antara kampus dan pihak Bank Muamalat.
10. Salah satu persyaratan untuk menyelesaikan skripsi.
9
11. Dan bisa mempraktikkan teori yang selama ini telah didapatkan di bangku
perkuliahan.
D. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Program On The Job Training (OJT) :
Pengenalan Bank
Muamalat oleh Dirut Bank
Muamalat kepada
mahasiswi OJT.
Penjemputan Mahasiswi
OJT Oleh Supervisor di
Bank Muamalat.
10
BAB II
Setiap perusahaan mempunyai tujuan atau kehendak yang telah ditetapkan jauh
sebelumnya dalam proses perencanaan. Langkah utama dalam mencapai tujuan
adalah merencanakan dan merumuskan struktur organisasi yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan organisasi serta mencerminkan unsur kejelasan dan fleksibel.
Hal ini dimaksud karena struktur organisasi merupakan alat dan kerangka dasar yang
membantu organisasi mencapai tujuan.
11
Proses perencanaan struktur organisasi ini membuat gambaran, pengaturan dan
pengklasifikasian tugas, tanggung jawab dan serta wewenang personal serta bagian
dari seksi yang ada pada organisasi. Disamping itu didalam struktur harus pula
menggambarkan jaringan-jaringan koordinasi atau fungsi dan seluruh aktivitas
organisasi yang satu dengan yang lainnya saling terkait.Dengan demikian struktur
organisasi yang menata proses dan mekanisme kerja dan sekaligus memungkinkan
pemilihan strategi dan kebijaksanaan yang selaras dalam upaya mencapai tujuan
organisasi secara lebih sehat dan efektif.
Operational Relationship
Officer Management
- Office Boy
- Driver
- Security
12
telah disetujui dengan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) Pengawasan dan Koordinasi Kegiatan Operasional. Tugas-tugas dan
tanggung jawab pimpinan cabang yaitu:
1. Bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap operasional
perkembangan cabang Bank Muamalat Indonesia.
2. Sebagai koordinator seluruh crew cabang Bank Muamalat Indonesia.
3. Sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan direksi terkait dengan operasional
cabang Mempunyai wewenang tertinggi di cabang.
4. Pemegang limit pengeluaran biaya dan pembiayaan
C. Operational Officer
13
3. Membantu kepala cabang / Unit Manager dalam pelaksanaan rencana
kerja tahunan, rencana operational dan pelayanan dengan mengikuti aturan
compliance dan control serta menjalankan dan mengikuti rencana kerja
tersebut
4. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan operasional di cabang serta
dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan operational
serta memonitor penyelesaiannya
5. Melakukan maintenance dan pemeriksaan harian untuk laporan CIF,
Pembukaan rekening, pelaporan BI, Line Of Business, verifikasi nasabah,
Neraca, Rugi Laba, Rek Perantara.
6. Bertanggung jawab atas likuiditas kas di cabang, Test Key, filling
dokumen dan perawatan gedung.
7. Membuat registrasi dan bertanggung jawab terhadap keberadaan
inventaris kantor dan alat tulis kantor (ATK), serta warkat berharga yang
ada di unit.
D. Back Office
Beberapa tugas dan tanggung jawab back office bank adalah sebagai berikut.
14
8. Melakukan pelaporan dan pengecekan secara detail terhadap berbagai
barang fast atau slow moving.
9. Melakukan monitoring dan pengecekan secara khusus terhadap berkas
pengembalian.
10. Melakukan monitoring stok yang ada di bank cabang tempatnya bekerja
supaya bisa tahu kondisinya sehingga tahu kapan habisnya.
11. Melakukan pengecekan dan pengontrolan berkas administrasi perusahaan.
12. Melakukan kontrol pada bagian utang-piutang.
13. Melakukan pengecekan barang yang kurang diminati nasabah untuk
kemudian dilakukan evaluasi apakah harus diganti atau diperbaiki.
14. Melakukan kontrol pada pemesanan barang dan harus selalu
berkomunikasi dengan supplier.
15. Melakukan pengecekan barang di perusahaan yang sudah akan kadaluarsa.
E. Relationship Management
15
F. Branch Collection
Beberapa tugas dan tanggung jawab Branch Collection Bank adalah sebagai
berikut.
16
dalam tempat terkunci dan aman serta menjalankan permintaan nasabah
sesuai SLA yang sudah ditetapkan.
5. Mengelola dan mengadministrasikan seluruh aktivitas yang berkaitan
dengan penerimaan BPIH oleh Nasabah calon Haji termasuk
pelimpahannya, dengan baik dan benar benar guna meminimalisir
komplain.
6. Menjalankan ketentuan tentang Know Your Customer (KYC) , pengkinian
data nasabah, complain tracking dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
prudential banking agar dapat terlaksana dengan baik dan benar.
7. Menjalankan fungsi petugas frontliners lainnya sebagai alternate saat
petugas frontliner lainnya berhalangan hadir di Kantor Cabang, Kantor
Cabang Pembantu, Kantor Kas atau Mobile Branch dan apabila diperlukan,
customer service dapat menjadi petugas pemegang kunci tombak untuk
lemari uang / brankas dan ATM serta melakukan dual control atas
transaksi Teller.
8. Customer Service di Bank Muamalat KC Langsa berperan penting dalam
memastikan bahwa nasabah mendapatkan pengalaman perbankan yang
positif, memahami produk dan layanan syariah yang mereka gunakan, serta
menjawab pertanyaan atau kebutuhan nasabah dengan baik. Pelayanan
yang baik dari CS juga membantu membangun hubungan yang kuat antara
bank dan nasabahnya.
H. Teller
17
1. Mengatur dan memelihara saldo/posisi uang kas yang ada dalam tempat
khasanah bank;
2. Pelaksanaan transaksi keuangan tunai setoran dan pembayaran
3. Pelaksanaan mutasi uang tunai antar teller kantor kas
4. Berkewajiban membuat laporan kas harian
Jadi itu adalah beberapa tugas umum seorang teller di di Bank Muamalat KC
Langsa. Peran mereka sangat penting dalam menjalankan operasional sehari-hari
bank dan memberikan pelayanan yang memadai kepada nasabah dengan mematuhi
prinsip-prinsip perbankan syariah.
I. Satpam
1. Keamanan Fisik
2. Pengawasan Akses
3. Pemeriksaan Identifikasi
4. Patroli Keamanan
5. Penanganan Keadaan Darurat
6. Penjagaan Aset Keuansgan
7. Kepatuhan Syariah
8. Kerjasama dengan Pihak Terkait
18
Satpam juga memiliki peran penting dalam memastikan kepatuhan terhadap prinsip-
prinsip perbankan syariah dalam konteks keamanan bank
Adapun fasilitas kantor ini mencakup sarana (segala sesuatu yang dibutuhkan
pekerjaan kantor termasuk alat, bahan, perabotan, perbekalan dan sebagainya) dan
prasarana (segala sesuatu yang statis seperti bangunan, gedung, tempat parkir, dll)
sehingga bisa memudahkan karyawan dalam menyelesaikan semua tugas tugasnya.
19
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Kartu debit
yang dimiliki oleh Nasabah korporasi dan memiliki fitur lengkap untuk
bertransaksi seperti tarik tunai, transfer online antar rekening dan antar bank,
beragam pembayaran seperti listrik, telepon, ponsel, dan sebagainya melalui
ATM Muamalat
2. Pembiayaan
Pembiayaan iB Muamalat Modal Kerja Tujuan fasilitas pembiayaan yang
diberikan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang habis dalam satu
siklus usaha dan/atau kebutuhan modal kerja yang bersifat khusus, termasuk
namun tidak terbatas untuk membiayai stok barang atau piutang atau proyek
atau kebutuhan khusus lainnya
3. Giro
Giro iB Hijrah adalah Rekening giro yang dapat digunakan untuk
mendukung kebutuhan transaksi bisnis maupun transaksi sehari-hari
4. Deposito
Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka,
merupakan produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada
masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu. Deposito syariah
dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil
investasi yang optimal bagi Anda.
20
a. Tabungan
1) Tabungan Muamalat iB
Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang akan meringankan
transaksi keuangan anda, memberikan akses yang mudah, serta manfaat
yang luas. Tabungan Muamalat kini hadir dengan dua pilihan kartu
ATM/Debit yaitu Shar-E Regular dan Shar-E Gold.
2) Tabungan Simpel iB
Tabungan simpel pelajar (Simpel) iB adalah tabungan untuk siswa
dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik untuk
mendorong budaya menabung sejak dini.
3) Tabungan Muamalat Dollar
Tabungan syariah dalam denominasi valuta asing US Dollar
melayani kebutuhan transaksi dan investasi yang sering beragam,
khususnya yang melibatkan mata uang USD dan SGD.
4) Tabungan Muamalat Pos
Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang dikhususkan bagi
anda yang rutin bertransaksi di kantor pos
5) Tabungan iB Muamalat Haji dan Umrah
Merupakan tabungan yang dimaksudkan untuk mewujudkan niat
nasabah untuk menunaikan nasabah untuk merencanakan ibadah haji atau
umrah sesuai dengan kemampuan keuangan dan waktu pelaksanaan yang
diinginkan. Dengan fasilitas asuransi jiwa, Insya Allah pelaksanaan ibadah
haji tetap terjamin. Dengan keistimewaan tersebut, nasabah tabungan iB
Muamalat Haji dan Umrah bisa memilih jadwal waktu keberangkatannya
sendiri dengan setoran tetap tiap bulan, keberangkatan nasabah terjamin
dengan asuransi jiwa.
6) TabunganKu
Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang sangat terjangkau
bagi anda dan semua kalangan masyarakat serta bebas biaya administrasi.
21
7) Tabungan iB Muamalat Rencana
Rencana dan impian masa depan yang ingin kita wujudkan
memerlukan keputusan perencanaan keuangan yang dilakukan saat ini,
seperti pebiaya pendidikan, dana persiapan hari tua, biaya perjalanan
wisata/ibadah, biaya pernikahan, serta rencana ataupun impian
lainnya.Tabungan iB Muamalat Rencana adalah solusi untuk keputusan
keuangan yang harus dilakukan saat ini untuk mewujudkan rencana dan
impian di masa depan dengan cara yang sesuai prinsip.
8) Tabungan iB Muamalat Prima
Sebagai bentuk dari komitmen PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
untuk memenuhi kebutuhan nasabah dengan produk-produk yang inovatif,
maka pada tanggal 13 juli 2012 PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Secara resmi melucurkan Tabungan iB Muamalat Prima. Tabungan
prioritas yang di desain bagi nasabah yang ingin mendapatkan bagi hasil
yang tinggi bahkan setara dengan deposito.
b. Deposito
c. Giro
22
Merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan bisnis nasabah perorangan
maupun non-perorangan yang didukung oleh fasilitas Cash Management.
2) Giro Muamalat Ultima iB Produk giro berbasis akad mudharabah yang
memberikan kemudahan bertransaksi dan bagi hasil yang kompetitif.
Sarana bagi nasabah perorangan dan non-perorangan untuk memenuhi
kebutuhan transaksi bisnis sekaligus memberikan imbal hasil yang optimal.
2. Pembiayaan
a. Konsumen
1) Pembiayaan Hunian Syariah
Pembiayaan Hunian Syariah adalah produk pembiayaan yang akan
membantu anda untuk memiliki rumah (stock/bekas), apartemen, ruko,
rukan, kios maupun pengalihan take-over KPR dari bank lain. Berdasarkan
prinsip syariah dengan dua pilihan yaitu akad mudharabah (jual-beli) atau
musyarakah mutanaqisah (kerjasama sewa)
2) Auto Muamalat
Auto muamalat adalah produk pembiayaan yang akan membantu anda
untuk memliki kendaraan bermotor. Produk ini adalah kerjasama Bank
Muamalat dengan Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF). Berdasarkan
prinsip syariah dengan akad murabahah (jual-beli).
3) Pembiayaan Anggota Koperasi
Pembiayaan konsumtif yang diperuntukkan bagi beragam jenis
pembelian konsumtif kepada karyawan/guru/PNS (selaku end user)
melalui koperasi. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah
(bagi hasil) antara bank dengan koperasi atas pendapatan margin
pembiayaan murabahah (jual-beli) dari yang disalurkan kepada anggota.
b. Modal kerja
23
Pembiayaan Modal Kerja adalah produk pembiayaan yang akan
membantu kebutuhan modal kerja usaha anda sehingga kelancaran
operasional dan rencana pengembangan usaha anda akan terjamin.
Berasarkan prinsip syariah dengan pilihan akad musyarakah, mudharabah,
atau murabahah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan modal kerja.
2) Pembiayaan Jangka Pendek
BPRS iB Pembiayaan jangka pendek BPRS iB adalah produk
pembiayaan yang ditujukan kepada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
yang bersifat sementara (jangka pendek) dan untuk memenuhi modal kerja
yang akan disalurkan oleh BPRS ke end-user dengan pola executing.
3) Pembiayaan LKM Syariah
Pembiayaan Modal Kerja Lembaga Keuangan Mikro ( LKM) syariah
adalah produk pembiayaan yang ditujukan untuk LKM syariah meningkatkan
pendapatan dengan memperbesar portofolio pembiayaanya kepada nasabah
atau anggotanya (end-user). Berdasarkan prinsip syariah dengan akad
mudharabah atau musyarakah.
4) Pembiayaan Rekening Koran Syariah
Pembiayaan Rekening Koran Syariah adalah produk pembiayaan khusus
modal kerja yang akan meringankan usaha anda dalam mencairkan dan
melunasi pembiayaan sesuai kebutuhan dan kemampuan. Berdasarkan
prinsip syariah dengan akad musyarakah dan skema revolving.
c. Investasi
24
membangun ataupun merenovasi property maupun pengalihan take-over
pembiayaan properti dari bank lain untuk kebutuhan bisnis anda.
Berdasarkan prinsip syariah dengan dua pilhan yaitu akad murabahah.
3) Jasa pada Bank Muamalat
f. Internasional Banking
1. Remittance
Adalah pelayanan pengiriman atau penerimaan uang valas dari
atau kepada pihak ketiga kepada satu dari pemilik rekening Bank
Muamalat Indonesia baik tunai maupun non tunai dalam denominasi
valuta asing.
2. Trade Finance
Bank Muamalat memiliki pengalaman dan keahlian dalam
bidang pembiayaan perdagangan secara syariah baik lokal maupun
internasional. Hal ini menjadikan Bank Muamalat sebagai mitra
yang amanah serta mngerti kebutuhan layanan bisnis perdagangan
nasabah. Bank Muamalat memiliki layanan jasa dan pembiayaan
syariah yang inovatif untuk mendukung kelancaran bisnis
perdagangan nasabah, baik untuk transaksi perdagangan lokal
maupun internasional dan untuk transaksi L/C maupun non L/C.
Layanan produk Muamalat Trade Finance :
a. Produk Ekspor e. Produk Bank
b. Produk Impor Garansi
c. Produk Ekspor- f. Produk Letter of
Impor Non LC Credit
Financing g. Produk Stanby
d. Produk SKBDN LC
25
Bank Muamalat siap memberikan solusi terbaik dengan layanan
prima untuk kemajuan bisnis nasabah. Dalam memberikan layanan
export/import. Bank Muamalat juga bekerja sama dengan Bank-bank
dalam dan luar negeri serta lembaga-lembaga multilateral lainnya.
b. Layanan 24 Jam
1) SalaMuamalat
Merupakan Layanan Phone Banking 24 jam melalui
500016/(021) 500016 (jika dihubungi melalui telpon seluler) yang
memberikan kemudahan kepada nasabah, setiap saat dan dimanapun
nasabah berada untuk memperoleh informasi mengenai produk, saldo
dan informasi transaksi, transfer antar rekening Muamalat hingga
maksimal Rp. 50.000.000, serta pembayaran ZIS
2) Internet Banking
Muamalat Layanan transaksi perbankan elektronik melalui akses
internet dengan menggunakan SMS Token yang dapat beroperasi 24
jam 7 hari sehingga dengan mudah, kapan saja dan dimana saja.
Nasabah bisa melakukan monitoring atas transaksi keuangan pribadi
maupun bisnis dari seluruh rekening Bank Muamalat anda dalam 1
CIF (Customer Information File).
3) Muamalat Mobile
Muamalat Mobile adalah layanan perbankan dilakukan dari
ponsel. Nasabah dapat melakukan transaksi non-tunai seperti cek
saldo, transfer maupun melihat histori transaksi secara real time
dengan biaya yang sangat murah.
Ide konkrit didalam pemikiran pendirian Bank Muamalat Indonesia berawal dari
sebuah acara lokakarya “Bunga Bank dan Perbankan” yang diselenggarakan oleh
26
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 19-22 Agustus 1990 di Cisarua Bogor.
Lokakarya tersebut tidak memberikan suatu keputusan yang akhir tentang status
hukum bunga bank tersebut. Namun tatkala K.H Hasan Basri (ketika menjabat
sebagai ketua MUI) mengusulkan pendirian Bank berdasarkan Syariah Islam, semua
peserta lokakarya mencapai kata sepakat untuk mendirikan bank tersebut. Lokakarya
tersebut merekomendasikan kepada MUI untuk mengambil prakarsa penyempurnaan.
Penyempurnaan yang dimaksud itu adalah konsep perbankan bebas bunga dari
segi konsepsional, teknis, administratif, manajemen, dan hukum sesuai dengan
syariah. Ide ini kemudian dipertegas dalam MUNAS IV di Hotel Sahid Jaya Jakarta
tanggal 22-25 Agustus 1990. Setelah MUNAS IV, MUI membentuk kelompok kerja
(POKJA), untuk kelancaran pelaksanaan tersebut POKJA membuat tim kecil
“Penyiapan Buku Panduan Tanpa Bunga” yang diketahui Dr. Amin Azis dengan
anggota M. Syahrul Ralis Siregar, A. Malik dan Zainal Bahar Noor, SE tim kecil ini
diperkuat olah; In Abdul Azis kunjoadji, Drs Fuadi Mourad, Chalid Hasibuan BA,
Jimly Assiddeclie NLA, dan Abdul Manan MBA.
Tugas penting yang dilakukan oleh tim Perbankan MUI disamping pendekatan-
pendekatan dan konsultasi dengan pihak terkait adalah menyelenggarakan penelitian
calon staf melalui “Manajemen Development Program” yang diselenggarakan oleh
lembaga Pengembabgan perbankan Indonesia (LPPI), sekarang Institute Banking
Indonesia di Jakarta. Acara ini dibuka tanggal 29 Maret 1991 oleh menteri keuangan
Drs Nasruddin Sumintapura MA. Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) juga
memiliki peran aktif dalam pembentukan Bank Muamalat Indonesia, dimana dari
ICMI dibentuk beberapa tim yaitu: Tim Pendanaan diketahui oleh Dr In M. Amin
Aziz, Tim Hukum diketahui oleh Drs Nsarudin Sumintara, Tim anggaran dan
komposisi Manajemen diketahui oleh Drs. Rahmat Saleh.
27
tersebut bapak H.M Soeharto dan H. Sudharmono berkenan menjadi pemrakarsa dan
merencanakan pertemuan dengan para pengusaha pada tanggal 11 Oktober 1991 di
Bogor. Pada pertemuan Bogor juga disepakati Bahwa Bank Islam yang akan dibentuk
itu diberi nama Bank Muamalat Indonesia disingkat BMI. Pada pertemuan Presiden
dengan para pengusaha muslim di Bogor terkumpul dana 106 miliar. Diantara para
pengusaha muslim yang turut dalam penggalangan dana tersebut DR. Sukamdi
Gitosarjono, Probosutejo, M. Hasan, Abdul Latif Agus dan banyak lagi pengusaha
yang tercantum dalam 227 pemegang saham pendirian Bank Muamalat. Di samping
itu terkumpul dana 70 miliar pada pertemuan pengusaha dengan pertemuan beberapa
menteri di Hotel Sahid atas prakarsa Bapak Ginanjar Kartasasmita (ketika itu
menjabat sebagai Mentri).
Setelah lebih kurang setahun tercetusnya ide pendirian Bank tanpa bunga, pada
tanggal 1 November 1991 terlaksana penandatanganan akte pendirian PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk din Hotel sahid jaya dihadapan notaries Yudoparipurno SH
dengan akte notaries NO. 1 tanggal 1 november 1991 dan izin Menteri Kehakiman
No. C2.2413.HT.01. tanggal 21 Maret 1992. Berita Negara RI. Tanggal 28 april 1992
No. 34 Surat Menteri Keuangan RI.No.1223/MK.013/1991 tanggal 1991 dan izin
usaha berdasarkan keputusan Menteri RI. No.430/MK.013/1992 tanggal 24 april
1992, BMI mulai beroperasi dengan modal Rp. 500.000.000.000 Pada hari jum‟at 27
Syawal 1412 H, bertepatan dengan tanggal 1 Mei 1992 Menteri keuangan dengan
dihadiri Gubenur Bank Indonesia dengan upacara “soft opening” yang diadakan di
gedung Arthaloka di jalan Jenderal sudirman No. 12. Jakarta.
28
BAB III
A. Kekuatan Lembaga
29
B. Kelemahan Lembaga
C. Peluang Lembaga
30
9. Peluang untuk memperkenalkan lebih banyak produk dan layanan inovatif
yang sesuai dengan prinsip syariah.
10. Potensi kemitraan bisnis dengan lembaga keuangan micro dan rumah
tangga yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.
11. Meningkatkan kemampuan dalam memasarkan produk dan jasa melalui
platform digital dan media sosial.
12. Peluang untuk menawarkan produk investasi yang menguntungkan
dengan tingkat kepatuhan syariah yang tinggi.
13. Memperluas jaringan cabang dan ATM ke daerah-daerah yang memiliki
pertumbuhan ekonomi yang cepat.
14. Peluang untuk memenangkan tender investasi dari pemerintah dan badan
publik yang memerlukan bank syariah untuk memenuhi persyaratan.
15. Peluang untuk menyediakan layanan keuangan syariah kepada komunitas
muslim di negara-negara berkembang.
D. Tantangan Lembaga
31
masih terbatas pada kalangan akademisi yang sudah peduli syariah, belum membumi
pada kalangan gross root. Tantangan selanjutnya adalah kepedulian pemerintah
terhadap eksistensi perbankan syariah.
Penetrasi pasar dilakukan dengan memperluas pasar yang ada baik pasar dalam
penghimpunan dana maupun pasar penyaluran dana. Penetrasi pasar dapat dilakukan
ke segmen-segmen yang belum tersentuh oleh bank syariah yaitu kepada kelompok
kelompok yang peduli pada halal-haram, tetapi belum tahu atau belum terjamah oleh
bank syariah, kelompok yang ragu-ragu pada bank syariah dan kelompok yang tidak
peduli pada halal-haram (lebih peduli pada pelayanan dan return, baik itu pasar
muslim maupun non muslim), tetapi belum terjamah oleh bank syariah.
Pengembangan produk-produk bank syariah yang kompetitif dan inovatif Pasar yang
masih sangat terbuka lebar dan adanya keuntungan dari pricing bank konvensional
merupakan peluang bagi bank syariah untuk semakin kreatif dan inovatif dalam
membuat produk-produk baru. Karena jika tidak kreatif, maka akan tergilas oleh
pesaing, baik dengan bank konvensional, antarbank syariah, maupun lembaga
keuangan syariah lainnya. Produk keuangan baru tersebut tidak harus sekedar
mengikuti produk-produk yang dimiliki lembaga konvensional, tetapi produk tersebut
mencerminkan karakteristik unik lembaga keuangan syariah yang mampu menarik
konsumen.
Peningkatan kualitas pelayanan
32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
33
b) Peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan harus menjadi fokus utama
perusahaan. Hal ini membantu menjaga reputasi perusahaan dan membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan.
c) Menjaga keamanan perusahaan adalah hal yang penting, baik selama jam
kerja maupun di luar jam kerja. Keamanan yang baik menciptakan lingkungan
kerja yang aman dan produktif.
d) Perusahaan perlu terus menjaga dan meningkatkan mutu produk, serta
berusaha untuk mengembangkan operasinya hingga mencapai level
multinasional. Ini akan memperluas dampak positif perusahaan dalam industri
dan ekonomi secara keseluruhan.
- Untuk Kampus
Bagi pihak kampus saya mengaharapkan untuk lebih banyak menerapkan sistem
praktik guna melatih skill mahasiswa, dalam pembelajarannya dimana tidak hanya
materi saja yang dapat dipelajari oleh mahasiswa tapi juga mampu untuk tejun
langsung dalam prakteknya. Setidaknya dalam beberapa mata kuliah ditetapkan
dalam silabusnya agar para dosen memberikan pendidikan mengenai praktek dari
teori tersebut.
Hal ini akan dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam menjalankan
tugasnya sebagai mahasiswa OJT agar lebih aktif dan kreatif selama masa on the job
training. Dan juga dengan banyaknya praktik pembelajaran dari kampus kedepannya
diharapkan akan meningkatkan kualitas bagi lulusan IAIN Lhokseumawe.
34
DAFTAR PUSTAKA
35
LAMPIRAN LAMPIRAN
36
1.4 Membagikan Brosur Penawaran Produk
37
1.6. Merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
38
1.8 Perpisahan Dengan Semua Staf Bank Muamalat KC Langsa
39
1.8 Absensi Harian
40
LAMPIRAN KEGIATAN MINGGUAN OJT
41
BIODATA
Nama : Khairina
Tempat/Tanggal Lahir : Bangko Jaya, 20 Agustus 2002
Nim : 202041021
Unit/Semester : 7 (Tujuh)
Jurusan : Ekonomi Syariah
Alamat : Jl. SD Impres Lhok Kupula, Uteunkot Lhokseumawe
Lokasi OJT : PT. Bank Muamalat KC Langsa
No HP : 0822 6078 1881
Email : khairina.rina16528@gmail.com
42