Oleh :
RAHMAD PANGERAN SIREGAR
NPM 1901280021
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang maha pengasih dan maha
penyayang. Tiada Tuhan selain Allah dan hanya Allah lah kita menyembah dan
memohon pertolongan. Dan alhamdulilah berkat rahmat dan karunianya penulis
dapat menyelesaikan laporan magang sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Strata I Program Studi Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan tidak lupa
shalawat berangkaikan salam kepada baginda Rasulullah SAW dimana laporan
magang ini sesuai dengan apa yang telah penulis lakukan di Kantor BAZNAS
DELI SERDANG.
1. Yang sangat teristimewa untuk kedua Orang Tua Tercinta, yang telah
mendidik dan memberikan motivasi baik materi maupun non materi
sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan magang ini dengan
maksimal. Penulis juga berterimakasih atas doa restu yang mereka
berikan, semoga penulis dapat berhasil mewujudkan impiannya dan bisa
membahagiakan mereka, amin.
2. Bapak Prof. Dr. H. Agussani, MAP selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
3. Bapak Assoc Prof. Dr. Muhammad Qorib, MA selaku Dekan Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. Zailani, S.Pd.I, MA selaku Wakil Dekan I Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Munawir, S.Pd.I, MA selaku Wakil Dekan III Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
6. Ibu Isra Hayati, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Bisnis
Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.
7. Bapak Syahrul Amsari, SE.Sy., M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
8. Bapak Riyan Pradesyah.S.E.Sy.,M.E.I selaku dosen pembimbing laporan
magang, yang mana telah membantu dan memberikan motivasi dalam
menyelesaikan laporan
9. Laporan magang ini menjadi lebih baik dalam penyusunannya.
10. Bapak Drs.Zulkarnain Nasution selaku Manajer BAZNAS DELI
SERDANG yang mana selalu memberikan motivasi dan pelajaran baru
untuk penulis.
11. Seluruh pegawai BAZNAS DELI SERDANG, khususnya Staf. Terutama
kepada bapak surya yang memberikan pengarahan kepada penulis dalam
melakukan pekerjaan selama melaksanakan magang.
Akhir kata penulis berharap agar laporan magang ini bermanfaat
bagi pembaca terkhusus kepada penulis. Penulis sangat menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan harapan karena keterbatasan
ilmu pengetahuan, waktu, tenaga secara literature bacaan. Dengan
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik, saran dan masukkan yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian penulisan laporan magang ini, semoga dapat berguna
dan bermanfaat bagi pembaca maupun pihak lainnya demi kemajuan ilmu
pengetahuan serta pendidikan. Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................... 15
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Menerimah zakat
2. Mensurve desa
3. Menyalurkan zakat
4. Memberikan zakat
5. Pengumpulan zakat
6. Pendistribusian zakat
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
4
kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas. (Undang-
Undang. No 23 Tahun 2011 Pasal 1 tentang Pengelolaan Zakat)
2. Fungsi BAZNAS
BAZNAS menjalankan empat fungsi, yaitu:
a) Perencanaan mengumpul, dan pendayagunaan zakat perencanaan
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
b) Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
c) Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
d) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.
5
pengeloalaan zakat yang berasaskan iman dan taqwa.
Di Indonesia Badan Amil Zakat sudah dilembagakan yaitu dinamakan
BAZ. Sementara itu, terjadi perkembangan yang menarik di Indonesia bahwa
pengelolaan zakat, kini memasuki era baru, yakni dikeluarkannya Undang-
Undang yang berkaitan dengannya, yakni Undang-Undang No. 38 tahun 1999
tentang pengelolaan zakat dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 581
tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 tahun. Undang-
Undang tersebut menyiratkan tentang perlunya BAZ dan LAZ meningkatkan
kinerja sehingga menjadi amil zakat yang profesional, amanah, terpercaya dan
memiliki program kerja yang jelas dan terencana, sehingga mampu mengelola
zakat, baik pengambilannya maupun pendistribusiannya dengan terarah yang
kesemuanya itu dapat meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan para mustahiq.
Selain menerima zakat, BAZNAS juga dapat menerima infak, sedekah
dan dana sosial keagamaan lainnya. Pendistribusian dan pendayagunaan infak,
sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuai dengan syariat
Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukan oleh pemberi dan harus dilakukan
pencatatan dalam pembukuan tersendiri. Untuk melaksanakan tugasnya,
BAZNAS dibiayai dengan anggaran pendapatan dan belanja Negara dan hak amil.
Sedangkan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten atau Kota dibiayai
dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan hak amil, serta juga dapat
dibiayai dengan anggaran pendapatan dan belanja Negara.
3. Peran BAZNAS
Pada garis besarnya, para amil dapat dikategorikan menjadi dua
kelompok besar yaitu: para pengumpul dan para pembagi. Para pengumpul
bertugas mengamati dan menetapkan para muzakki, menetapkan jenis-jenis harta
mereka yang wajib dizakati, dan menyimpannya untuk diserahkan kepada para
petugas yang membagikan apa yang telah mereka kumpulkan itu. Disini para
pengumpul sangat memerlukan pengetahuan tentang hukum-hukum zakat,
misalnya hal-hal yang berkaitan dengan jenis harta, kadar nishab, haul, dan
sebagainya.
Amil adalah mereka yang melaksanakan segala kegiatan urusan zakat,
dimana Allah menyediakan upah bagi mereka dari harta zakat sebagai imbalan.
6
Tugas amil zakat dalam mendistribusikan dan mendayagunakan zakat bukan
sekedar mambagi-bagikan uang kepada orang-orang miskin, melainkan juga
dalam rangka membina, mendorong, dan mengarahkan mereka agar bisa mandiri
dan terbebas dari kemiskinan. Peranan Badan Amil Zakat Dalam Pengelolaan
Zakat produktif
Setiap lembaga pengelolaan zakat harus memiliki peranan dalam
pendayagunaan zakat untuk usaha produktif. Peranan yang dimaksud adalah:
a. Melakukan Studi Kelayakan
Studi kelayakan juga sering kali disebut dengan fasibility study
merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan apakah
menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha.
(nishab) dan zakat fitrah yaitu zakat yang wajib dikeluarkan seorang muslim
menjelang hari raya Idul Fitri pada bulan Ramadhan. Besar zakat Fitrah ini setara
dengan 2.5 kilogram 3.5 liter makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.
2. Pengertian Infaq
Infak beasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu harta
untuk kepentingan sesuatu. Termasuk ke dalam pengertian ini, infak yang di
keluarkan orang-orang kafir untuk kepentingan agamanya. Allah berfirman dalam
Q.S Al-Baqarah ayat/2:261. Yang artinya:
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi
siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
mengetahui.
Ayat tersebut Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi
belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha
penyelidikan ilmiah dan lain-lain. Sedangkan menurut terminologi syariat, infaq
berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan atau pengjasilan untuk
suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Jika zakat ada nisabnya, infak
9
tidak mengenal nisab. Infak di keluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik
yang berpenghasila tinggi atau rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit.
3. Pengertian Sedekah
Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti (benar). Menurut
terminologi syari‟at, pengertian sedekah adalah pemberian sukarela yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama kepada orang-orang miskin,
setiap kesempatan terbuka yang tidak ditentukan baik jenis, jumlah maupun
waktunya .
Sedangkan orang yang memberikan sedekah disebut mushoddiq.
Sebenarnya pengertian sedekah dan infak sama termasuk juga hukum dan
ketentuan-ketentuannya. Hanya saja jika infak berkaitan dengan materi sedekah
memiliki arti lebih luas dari sekadar material, misalnya senyum itu sedekah. Dari
hal ini yang perlu diperhatikan adalah jika seseorang telah berzakat tetapi masih
memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan sekali untuk berinfak atau
bersedekah.
Sering kali kata-kata sedekah di pergunakan di dalam Al-Quran, tetapi
maksud sesungguhnya adalah zakat, misalnya firman Allah dalam surat At-
Taubah: 60 dan 103. Yang perlu diperhatikan, jika seseorang telah berzakat tetapi
masih memiliki kelebihan harta sangat dianjurkan sekali untuk berinfak dan
bersedekah.
Berinfak adalah ciri utama orang yang bertakwa, telah dijelaskan di dalam Al-
Quran surat Ali Imran/3:134 yang artinya:
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Al-Imran 3:134).
Zakat, infak, dan sedekah memiliki sebuah persamaan dan perbedaan antara
ketiganya. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut: Persamaan zakat, infak, dan
10
sedekah adalah merupakan sejumlah harta yang khusus diberikan kepada kelompok-
kelompok tertentu, dan dibagikan dengan syarat-syarat tertentu pula. Adapun Perbedaan
Zakat, Infak, dan sedekah antara lain:
a. Harta yang dibayarkan untuk zakat memiliki syarat dan ketentuan yang
harus terpenuhi dengan batasan tahun (haul) dan ukuran (nishab),
sedangkan harta yang digunakan untuk infak.
b. Bagi zakat dan infak, harta yang dapat ditasharrufkan adalah harta benda
material, sedangkan pada sedekah tidak hanya berwujud material, namun
juga dapat dalam bentuk non material.
c. Dalam zakat dan infak terdapat ketentuan tentang kelompok yang berhak
menerima, sedangkan dalam sedekah tidak ada ketentuan mengenai pihak-
pihak yang berhak menerimanya.
d. Zakat hukumnya wajib, sedangkan infak dan sedekah tidak wajib.
e. Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga, sedangkan infak dan sedekah
bukan termasuk rukun Islam.
5. Dasar hukum Zakat,Infaq Dan Sedekah
Zakat adalah suatu kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT. Ini
dapat dilihat dari dalil-dalil, baik yang terdapat dalam Al-Qur'an maupun yang
terdapat dalam kitab-kitab hadis.
C.Fungsi Zakat ,Infaq Dan Sedakah
1.Fungsi Zakat
a) Mendidik diri agar bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan
membayarkan amanat kepada orang yang berhak dan berkepentingan juga
untuk membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela.
b) M Sedekah menjadi penyembuh bagi semua penyakit emberikan pertolongan
kepada orang yang lemah dan orang yang susah agar dia dapat menunaikan
kewajibanya terhadap Allah dan terhadap makhluk Allah (masyarakat).
c) Ucapan rasa syukur dan terimah kasih atas nikmat yang diberikan oleh Allah
kepadanya.
d) Menjaga niat jahat yang akan dilakukan oleh si miskin dan yang susah.
e) Mempererat hubungan kasih sayang antara si miskan dan si kaya.
11
2.Fungsi Infaq
a) Penolak bala (musibah).
b) Sedekah menjadi penyembuh bagi semua penyakit.
c) Sedekah sebagai penjaga harta.
12
mereka mempunyai pekerjaan dan usaha tetap namun masih tidak dapat
mencukupi kebutuhan primer dan skundernya.
c) Amil atau panitia zakat atau biasa juga dikatakan pengurus zakat. Amil
ialah orang yang diangkat oleh pihak yang berwenang yang diberi tugas
untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan zakat.
d) Muallaf yaitu individu yang baru saja masuk Islam. Namun ada beberapa
golongan muallaf diantaranya: pertama muallaf dari kalangan kaum
muslimin, yaitu orang yang sudah beragama Islam, sementara niatnya
masih lemah. Kedua orang kafir yang dikhawatirkan akan membahayakan
agama dan umat Islam. Ketiga kafir yang diharapkan akan beriman
dengan diberikan pertolongan sebagaimana yang pernah dilakukan oleh
Nabi Muhammad SAW.
e) Riqab atau budak adalah manusia yang diperlakukan tidak layak yang
dianggap sebagai benda. Maksudnya ialah diantara penggunaan zakat
adalah untuk memerdekakan budak-budak tersebut. Namun, untuk
sekarang ini sudah tidak terdapat lagi perbudakan.
f) Gharim adalah orang yang berhutang karena suatu kebutuhan. Termasuk
kedalamnya mereka yang berhutang untuk kemaslahatan sendiri,
kemaslahatan umum, dan kemaslahatan bersama yang lain.
g) Fisabilillah ialah berjuang dijalan Allah. Mereka yang berjuang terhadap
umat agar mereka semua mendapat ridha Allah SWT. Termasuk
didalamnya untuk pengembangan agama dan negara.
h) Ibnu sabil adalah orang dalam perjalanan. Segala mereka yang kehabisan
Pemberian zakat kepada para mustahiq dapat dikategorikan menjadi tiga jenis,
13
yaitu mustahiq konsumtif, mustahiq produktif dan mustahiq untuk peningkatan
kapasitas.
a) Mustahiq konsumtif yaitu mustahiq yang diberi dana zakat, infak dan
sedekah untuk kebutuhan-kebutuhan konsumsi atau kebutuhan sekali
habis. Barang-barang konsumsi ini, berupa sembilan bahan pokok
(sembako), air bersih, obat-obatan, pakaian baru dan lama layak pakai,
serta pembenahan rumah (bedah rumah). Sasarannya terutama di wilayah-
wilayah kantong kemiskinan, wilayah yang terkena bencana alam, panti
asuhan yatim piatu secara langsung, cepat dan tepat setelah melalui proses
penilaian secara cermat.
b) Mustahiq produktif yaitu mustahiq yang diberi dana zakat, infaq dan
sedekah dalam bentuk pemberdayaan. Mustahiq produktif ini antara lain;
pedagang kecil, petani kecil, peternak, pengrajin, nelayan, buruh dan lain-
lain.
c) Mustahiq untuk peningkatan kapasitas adalah mustahiq yang diberi untuk
meningkatkan kemampuan, misalnya melalui beasiswa sekolah bagi anak-
anak miskin dan pemberian uang saku (bisyaroh) untuk guru sekolah atau
sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
zakat (Muzakki) adalah, Islam, Merdeka, Dewasa, Berakal, Memiliki, harta minimal
satu nishab.
15
tentang kedudukan orang yang berhutang, apakah ia wajib berzakat atau
bebas dari zakat. Pendapat tentang orang yang berhutang dikutip dari Abu
Tsaur, Tsauri, Ibnu Mubarak, dan sekelompok Ulama yaitu menutup
hutang terlebih dahulu, apabila sisanya tidak mencapai satu nishab, tidak
wajib zakat.
Usaha yang dilakukan dalam rangka mengubah peran seorang
mustahik dari yang dibantu menjadi muzakki yang membantu, ditentukan
oleh strategi dan program pendistribusian yang dilakukan oleh amil zakat.
Kreatifitas amil zakat dalam menyalurkan dan mendistribusikan zakat
menjadi suatu hal yang penting karena keberhasilan ini hanya dapat
dicapai dengan pola pendistribusian zakat secara produktif. Dimana dalam
pendistribusian zakat secara produktif sangat diperlukan untuk
membangun kekuatan ekonomi mustahiq menjadi lebih mandiri dan
berdayaguna.
Didalam undang-undang disebutkan ada dua macam zakat yang
harus dikeluarkan oleh muzakki, yaitu zakat mal dan zakat fitrah. Adapun
jenis-jenis harta yang dikenai zakat adalah:
1. Zakat Emas dan Perak
2. Perdagangan dan perusahaan
3. Hasil pertanian dan hasil perkebunan
4. Hasil pertambangan
5. Hasil peternakan
6. Hasil pendapatan dan jasa ( zakat propesi )
17
2. Kegiatan Operasional Kantor Baznas
1. Kegiatan Operasional Kantor Baznas Deli Serdang
Ada beberapa kegiatan yang ada dalam bank diantaranya:
a) Bantuan tunai kepada pakir miskin
b) Bnatuan kesehatanberupa kursi roda
c) Biaya pengobatan bersinergi dengan dinas sosial
d) Bantuan pendidikan memberikan dana bantuan dari tingkat
sd,smp,sampai dengan perguruan tinggi
e) Bantuan zakat produktif yaitu memberikan para bantuan ekonomi
penngiat usaha ,ekonomi lemah di berikan bantuan tanpa bunga
dan di himbau untuk memberikan infak dan merobah menset
masyarakat yang tadi nya menerima dan sekarang sudah berinfak.
18
B. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Tugas
1.Struktur Organisasi
KETUA
Drs. H. Zulkarnain
STAFF STAFF
STAFF PENGUMPULAN STAFF PENERIMAAN
ADMINISTASI PELAPORAN
Emil Salim S.Hi Iwan Rosadi SPdi, M.si
Irda Sucilawati Teuku Amadi
KEBERSIHAN &
KEAMANAN
Agung
2. Deskripsi Tugas
Adapun uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian adalah
sebagai berikut:
19
a. KETUA
Mengkoordinasi organisasi secara umum dalam hal kegiatan sosial dan
kemasyarakatan baznas.
Berfungsi untuk menolong, membantu dan membina mereka terutama fakir
miskin, ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka
dapat memenuhi kebutuan hidupnya degan layak.
b. WAKIL KETUA 1
Bagian penghimpunan dana zakat
Bagaimana proses ,cara untuk menghimpun sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan di serahkan kepada yang berhak
menerimah nya. Oleh karena itu tuagas BAZNAS untuk menghimpun dana
dalam jumlah besar adalah suatu keharusan agar setiap program yang telah
dibuat dapat terlaksanakan secara efektif dan efisien .dan fungsi-fungsi
manajemen panghimpunan yang di terapkan pada BAZNAS berdasar dan
bagaimana langkah-langkah perencananan ,pengorganisasian ,pelaksanaan dan
pengawasan penghimpunan dana zakat pada BAZNAS.
Adapun pengimpunan dana zakat sebagai berikut:
1. Konsultasi zakat.konsultasi zakat di lakukan untuk memudahkan para
muzaki dalam menentukan atau menyalurkan kesadaran akan penting
nya zakat.
2. Jemput zakat zakat ,infaq,sedekkah dan wakaf. Kegiatan penjemputan
merupakan salah satu program yang di buat untuk memperingan muzaki
yang akan berzakat ,infaq, sedekkah dan wakaf.
c. WAKIL KETUA II
Bidang penyaluran .
Pendistribusian zakat merupakan pembagian atau penyaluran zakat kepada yang
berhak menerimahnya. Allah SWT telah menjelaskan dalam firman-Nya surat
at-Taubah ayat 60, bahwa zakat perlu didistribusikan kepada semua golongan
dan tidak boleh didistribusikan hanya kepada beberapa golongan saja. ada pun
yang di sebut penyaluran dana zakat produktif adalah melalui pola pembiayaan
20
sebagi topik pembahasan karena potensi ZIS indonesia sangat besar dan badan
amil zakatlah yang mampu mengali zakat ,infaq, shodaqah,umat.dan ukuran
keberhasilan sebuah lembaga pengumpulan zakat adalah bagaimana lembaga
tersebut dapat menjadi salah satu elemen dari sekuritas sosial yang mencoba
mengangkat derajat kesejahteraan seorang mustahik menjadi muzakki.
Adapun jenis – jenis kegiatan penyaluran adalah sebagai berikut:
1. Memberikan bantuan tunai kepada fakir miskin
2. Memberikan bantuan kesehatan berupah kursi roda
3. Memberikan biaya pengobatan dengan bersinergi dengan dinas soial
4. Memberikan bantuan pendidikan dari tingkat SMP,SMA dan perguruan
tinggi
5. Memberikan zakat produktif yaitu memberikan bantuan kepada para
ekonomi pengiat usaha ekonomi lemah diberikan bantuan tanpa bunga dan
kepada seluruh pengguna dana zakat produktif itu di beri himbau untuk
dapat di berikan infaq .
e. WAKIL KETUA IV
Bagian administrasi dan manajemen.
Merupakan proses yang berhubungan dengan bimbingan kegiatan terhadap para
pengelolah zakat berdasarkan atas tujuan yang jelas yang harus dicapai dengan
menggunakan sumber-sumber tenaga manusia yang dan bukan tenaga
manusia ,melalui proses tertentu dari perencanaan,
pengorganisasian ,pelaksanaan ,serta pengendalian atau pengawasan yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain nya.
21
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
22
Membagikan undang ke setiap kantor dinas yang ada di komplek
perkantoran lubuk pakam .
2.1.1.4. Kamis 11 agustus 2022
Memfoto copy jumlah dana zakat dari bulan maret sampai bulan juli.
2.1.1.5. Jumat 12 agustus 2022
Menyalurkan dana zakat di P3UD tanjung morawa diberikan kepada
fakir,miskin.
Minggu ketiga ( 15 s/d 19 Agustus 2022 )
1. Senin 15 agustus 2022
Mendata orang yang wajib mengeluarkan zakat.
2. Selasa 16 agustus 2022
Mendata orang orang yang berhak menerima zakat.
3. Rabu 17 agustus 2022
Mengikuti HUT RI ke 77 di lapangan merdeka lubuk pakam.
4. Kamis 18 agustus 202
Mengimput data – data.
5. Jumat 19 agustus 2022
Menyortir surat masuk dan surat keluar.
Minggu keempat ( 22 s/d 26 Agustus 2022 )
1. Senin 22 agustus 2022
Mengambil dan mengumpulkan zakat dari para muzakki- perorangan
atau badan.
2. Selasa 23 agustus 2022
Mencatat kantor – kantor yang membayar zakat.
3. Rabu 24 agustus 2022
Membagikan zakat kepada mustahiq.
4. Kamis 25 agustus 2022
Memberikan kursi roda kepada masyarakat yang datang ke kantor
BAZNAS untuk meminta kursi roda.
5. Jumat 26 agustus 2022
23
Mengarsip data masuk dan data keluar
Minggu kelima ( 29 s/d 31 Agustus 2022 )
1. Senin 29 agustus 2022
Menyusun file .
2. Selasa 30 agustus 2022
Gotong royong membersikan halaman kantor BAZNAS.
3. Rabu 31 agustus 2022
Makan bersama para pegawai kantor sekaligus penyerahan sertifikat dan
perpisahan.
B. Prosedur Kegiatan
Adapun prosedur kegiatan selama magang adalah sebgai berikut :
Program magang yang dilaksanakan penulis di kantor baznas ,di Kantor dimulai
pada tanggal 02 Agustus 2022 dan berakhir pada tanggal 30 Agustus 2022,
kemudian dihari pertama magang penulis diberikan arahan oleh instruktur
diruangan yang telah ditempatkan dan menjelaskan tugas yang harus dikerjakan
oleh penulis. Dalam pelaksanaan magang penulis wajib mengikuti aturan yang
telah ditetapkan sebagai berikut :
1. Kehadiran pada hari Senin s/d hari Jum’at pukul 08.00 WIB s/d 16.00 WIB.
2. Pakaian yang dikenakan harus rapi tidak boleh menggunakan kaos.
3. Harus menggunakan almamater ketika sedang didalam kantor /ketika sedang
melakakun kegiatan penyaluran.
4. Pada pukul 12.00 WIB s/d 13.00 digunakan untuk makan siang,sholat, dan
istirahat.
5. Pada pukul 13.00 s/d 16.00 Kegiatan kantor tentang zakat hingga pulang
kantor.
6. Jika ada kepentingan atau ada hal yang berhalangan diperbolehkan untuk
tidak hadir.
7. Pelaksanaan magang selama 21 hari masa kerja.
24
C. Kendala Kerja dan Pemecahannya
1. Kendala Kerja
2. Upaya Pemecahan
a. Ketika tidak diberikan pekerjaan, harus mampu memberanikan diri
untuk bertanya apakah ada pekerjaan yang bisa dilakukan.
b. Ketika mengantar surat, penulis kembali keruangan Kantor
administrasi, dan menuggu kabar keberadaan dari Ketua yang dituju
tersebut.
c. Penulis bertanya kepada karyawan bagaimana cara pembayaran zakat
menurut upah gaji.
d. Penulis bertanya kepada karyawan bagaiman cara pembagian zakat
kepada masyarakat
25
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Untuk merealisasikan tujuan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,
maka UMSU khususnya Fakultas Agama Islam membuat suatu program yang
dinamakan program magang. Pelaksanaan magang direalisasikan sebelum
masuknya semester VII untuk mengisi nilai mata kuliah magang. Dalam
pelaksanaan program ini UMSU menjalin kerjasama dengan perusahaan-
perusahaan yang ada di Sumatera Utara khususnya kota Medan baik pemerintah
maupun Perusahaan Swasta.
Penulis menarik kesimpulan dari kegiatan Magang yang dilaksanakan
pada di kantor BAZNAS adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya magang, mahasiswa diharapkan mampu terjun langsung
kedalam dunia kerja yang nyata, sehingga dalam penyelesaian studinya
kelak mahasiswa dapat menjadi tenaga kerja yang profesional dan siap
pakai seperti yang diharapkan.
2. Para pegawai di kantor baznas lubuk pakam yang bekerja untuk
perusahaan tersebut memiliki tinggkat kedisiplinan dan liyalitas yang baik.
B. Saran
Penulis memperoleh beberapa saran,adapun saran yang penulis peroleh
yaitu sebegai berikut :
1. Bagi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), agar menjalin
hubungan silatuhrahmi dan bekerja sama antar pihak Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara denagn pihak kantor Baznas Lubuk
Pakam.
2. Bagi para mahasiswa magang harus mempersiapkan mental dan fisik yang
baik ketika saat melakukan magang ,agar pelaksanaan magang berjalan
26
dengan lanjar dan bagi mahasiswa magang harus menjaga rahasia
perusahan yang telah di percayakan kepada mahasiswa magang.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
29