Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN MAGANG

PADA BAZNAS DELI SERDANG

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan


Mata Kuliah Magang Pada
Program Studi Manajemen Bisnis Syariah

Oleh :
RAHMAD PANGERAN SIREGAR
NPM 1901280021

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang maha pengasih dan maha
penyayang. Tiada Tuhan selain Allah dan hanya Allah lah kita menyembah dan
memohon pertolongan. Dan alhamdulilah berkat rahmat dan karunianya penulis
dapat menyelesaikan laporan magang sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Strata I Program Studi Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan tidak lupa
shalawat berangkaikan salam kepada baginda Rasulullah SAW dimana laporan
magang ini sesuai dengan apa yang telah penulis lakukan di Kantor BAZNAS
DELI SERDANG.

Selama melaksanakan magang dan menyelesaikan laporan ini, penulis


banyak mendapatkan bantuan, berupa moril maupun materil serta masukan yang
berharga dari dukungan berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini. Oleh karena itu, sudah selayaknya dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan ribuan terimakasih kepada:

1. Yang sangat teristimewa untuk kedua Orang Tua Tercinta, yang telah
mendidik dan memberikan motivasi baik materi maupun non materi
sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan magang ini dengan
maksimal. Penulis juga berterimakasih atas doa restu yang mereka
berikan, semoga penulis dapat berhasil mewujudkan impiannya dan bisa
membahagiakan mereka, amin.
2. Bapak Prof. Dr. H. Agussani, MAP selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
3. Bapak Assoc Prof. Dr. Muhammad Qorib, MA selaku Dekan Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. Zailani, S.Pd.I, MA selaku Wakil Dekan I Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Munawir, S.Pd.I, MA selaku Wakil Dekan III Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
6. Ibu Isra Hayati, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Bisnis
Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.
7. Bapak Syahrul Amsari, SE.Sy., M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
8. Bapak Riyan Pradesyah.S.E.Sy.,M.E.I selaku dosen pembimbing laporan
magang, yang mana telah membantu dan memberikan motivasi dalam
menyelesaikan laporan
9. Laporan magang ini menjadi lebih baik dalam penyusunannya.
10. Bapak Drs.Zulkarnain Nasution selaku Manajer BAZNAS DELI
SERDANG yang mana selalu memberikan motivasi dan pelajaran baru
untuk penulis.
11. Seluruh pegawai BAZNAS DELI SERDANG, khususnya Staf. Terutama
kepada bapak surya yang memberikan pengarahan kepada penulis dalam
melakukan pekerjaan selama melaksanakan magang.
Akhir kata penulis berharap agar laporan magang ini bermanfaat
bagi pembaca terkhusus kepada penulis. Penulis sangat menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan harapan karena keterbatasan
ilmu pengetahuan, waktu, tenaga secara literature bacaan. Dengan
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik, saran dan masukkan yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian penulisan laporan magang ini, semoga dapat berguna
dan bermanfaat bagi pembaca maupun pihak lainnya demi kemajuan ilmu
pengetahuan serta pendidikan. Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh

Medan, 5 SEPTEMBER 2022


Penulis

RAHMAD PANGERAN SIREGAR


1901280021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Ruang Lingkup Magang.............................................................. 1
C. Tujuan dan Manfaat Magang ...................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 5

A. Sejarah dan Kegiatan Operasional Perusahaan............................ 5


B. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................... 7

BAB III PELAKSANAAN MAGANG......................................................... 9

A. Bentuk Kegiatan Magang ............................................................ 9


B. Prosedur Kerja Magang ............................................................... 11
C. Kendala Kerja dan Pemecahannya .............................................. 13

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 15

A. Kesimpulan ................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Prosedur Kegiatan Kerja ............................................................... 12

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 KANTOR BAZNAS DELI SERDANG ..................................... 6


Gambar II.2 Struktur Organisasi KANTOR BAZNAS.................................... 7

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pendaftaran Magang..................................................................1


Lampiran 2 Surat Pengantar Magang…………………………………………… 2
Lampiran 3 Surat Balasan Magang…………………………………….................3
Lampiran 4 Surat Penetapan Dosen Magang……………………………………..4
Lampiran 5 Lembar Penilaian Kerja………………………………………….......5
Lampiran 6 Lembar Penilaian Laporan Magang………………………................6
Lampiran 7 Daftar Hadir Magang…………………………………..….................7
Lampiran 8 Agenda Harian Magang…………………………………..…….........8
Lampiran 9 Dokumentasi Magang………………………………………………..9

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Magang


Program Magang merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus di
jalankan oleh mahasiswa. Magang ini di harapkan dapat menambah pengetahuan
tentang aktivitas yang terjadi dalam sebuah industri atau perusahaan dan dapat
menunjang pengetahuan secara teoritis dari materi perkuliahan. Dengan situasi
pandemi yang sedang kita rasakan, magang yang terlaksana yaitu magang mandiri
yang telah disepakati oleh kampus dan mahasiswanya. Maka dari itu mahasiswa yang
langsung kelapangan.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
mendukung kemajuan dan kelangsungan sebuah instansi atau perusahaan. Untuk itu
perlu diadakan peningkatan sumber daya manusia baik secara kualitas maupun
kuantitas. Dalam hal ini dunia pendidikan sangat berperan aktif, bahkan pemerintah
telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia. Hal ini
bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera, baik dari segi
pendidikan dan masa depan yang cemerlang serta mampu bersaing di dunia kerja
dengan ide-ide kratif.
Dengan adanya kegiatan Magang, mahasiswa diharapkan mampu terjun
langsung kedalam dunia kerja yang nyata sehingga dalam penyelesaian studinya kelak
mahasiswa dapat menjadi tenaga kerja yang profesional dan siap pakai seperti yang
diharapkan. Penulis melaksanakan magang di Kantor BAZNAS DELI SERDANG
yang bertempat di Kompleks Perkantoran Lubuk Pakam Deli Serdang , Kecamatan
Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Penulis mendapat pengalaman mengenai
situasi di dunia kerja yang nyata.
B. Ruang Lingkup Magang
1) Unit Kerja
Dalam melaksanakan magang mahasiswa, penulis dalam memilih Kantor BAZNAS
DELI SERDANG kemudian ditempatkan dalam kantor Baznas dan , dimana penulis
dapat membantu sekaligus belajar dalam menangani kegiatan di kantor Baznas
tersebut, karena kantor tersebut bergerak dalam menyalurkan zakat maka penulis juga
belajar tentang bagaimana cara menyalurkan zakat kepada fakir miskin.
2) Jenis Kegiatan
Kegiatan yang di lakukan dalam kantor baznas yaitu :

1. Menerimah zakat
2. Mensurve desa
3. Menyalurkan zakat
4. Memberikan zakat
5. Pengumpulan zakat
6. Pendistribusian zakat

C. Tujuan dan Manfaat Magang


Salah satu pencapaian dalam melakukan setiap pekerjaan adalah untuk
mencapai tujuan dan manfaat. Tujuan dan Manfaat Magang antara lain:
1. Tujuan Magang
1) Untuk mengembangkan cara berfikir mahasiswa agar bisa lebih cepat dalam
mengembangkan kemampuan dirinya.
2) Mengubah pola pikir mahasiswa tentang bagaimana lingkungan kerja sebenarnya.
3) Memperoleh peluang untuk dapat bekerja di perusahaan/instansi tempat magang,
setelah memperoleh ijazah S1 dari Fakultas Agama Islam.
4) Dapat memperoleh wawasan tentang dunia kerja dan membandingkan antara teori
dengan praktek.
5) Meningkatkan keterampilan dan wawasan, baik secara teknik maupun hubungan
kemanusiaan berkenaan dengan aktivitas nyata pada dunia kerja sehingga akan
memberikan gambaran sesungguhnya tentang dunia kerja yang sebenarnya.
6) Dengan adanya magang ini akan terjalin suatu kerjasama antara Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara dengan BAZNAS DELI SERDANG.
2. Manfaat Magang
Adapun manfaat magang adalah sebagai berikut :
Manfaat bagi Mahasiswa
1) Salah satu syarat Mahasiswa dalam menyelesaikan program perkuliahan S-1 Jurusan
Manajemen Bisnis Syariah di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
2) Keterlibatan langsung dan mendalam di tempat magang.
3) Dapat menyesuaikan diri di lapangan kerja karena sudah mempunyai pengalaman di
kantor baznas.
4) Bangun dan memperluas jaringan dan relasi, hal penting dalam dunia kerja.
5) Agar lebih siap dalam menghadapi permasalahan dunia kerja dan menumbuhkan etos
kerja yang mengacu pada kerja sama, baik terhadap sesama rekan kerja maupun atasan
didalam pekerjaan.
6) Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja sama.
Manfaat bagi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
1) Terjalinnya Kerjasama/ hubungan yang baik antar Universitas dan perusahaan tempat
mahasiswa magang.
2) Universitas dapat meningkatkan kualitas lulusnya melalui pengalaman kerja magang.
3) Universitas akan lebih dikenal di dunia indusri.
Manfaat Bagi kantor baznas deli serdang
1) Perusahaan mendapat bantuan dari tenaga mahasiswa magang.
2) Membantu dunia pendidikan agar dapat menciptakan mahasiswa yang profesional,
berkualitas dan berdisiplin tinggi.
3) Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia kantor baznas, sehingga
kantor baznas tersebut dikenal dikalangan akademis.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Kegiatan Operasional

1. Sejarah KANTOR BAZNAS DELI SERDANG


BAZNAS ini berasal dari bazda kemudian bazis dan 2017 di bentuklah oleh pemkap
deli serdang menjadi BAZNAS dan 2017 BAZNAS mulai pertama kali bertugas
sampai dengan lima tahun ini ,dan ini sudah mulai tahapan dari pada seleksi pimpinan
BAZNAS untuk priode berikutnya. Jadi BAZNAS ini berawal bazda dan keluar
undang-undang nomor 23 tahun 2011 maka namanya menjadi BAZNAS.
A. Definisi BAZNAS
1. Pengertian BAZNAS
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan
satu-satunya yang di bentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI
No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan
zakat, infak, dan sedekah pada tingkat nasional.
Secara bahasa, istilah amil berasal dari kata amila ya’malu yang
bermakna mengerjakan atau melakukan sesuatu. Sedangkan menurut bahasa kata
amil adalah ism fail yang bermakna pelaku dari suatu pekerjaan. Maka kata amil
bermakna orang yang mengerjakan suatu pekerjaan. Amil zakat adalah petugas
yang ditunjuk oleh pemerintah atau masyarakat untuk mengumpulkan zakat,
menyimpan, dan kemudian membagi-bagikan kepada yang berhak menerimanya
(mustahiq).
Yang dimaksud dengan amil zakat adalah mereka yang terlibat dalam
organisasi pengumpulan zakat, mulai dari para pengumpul zakat, pembagian,
distributor, penjaga, akuntan, dan sebagian yang mungkin ditunjuk untuk
membantu pengumpulan, penyimpanan, distributor, dan administrasi zakat.
Dengan demikian, BAZNAS bersama pemerintah bertanggung jawab
untuk mengawal pengelolaan zakat yang berasaskan syari‟at Islam, amanah,

4
kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas. (Undang-
Undang. No 23 Tahun 2011 Pasal 1 tentang Pengelolaan Zakat)

Selain BAZNAS yang dibentuk pemerintah, masyarakat juga boleh


membentuk lembaga yang melakukan pengelolaan zakat lainnya seperti LAZ,
Dompet Duafa, Rumah Zakat, dll. Pada dasarnya Lembaga Amil Zakat yang
dibentuk oleh masyarakat yang bertugas mengumpulkan zakat dari muzakki
mendistribusikan zakat kepada mustahiq dan memperdayagunakan zakat harus
sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

2. Fungsi BAZNAS
BAZNAS menjalankan empat fungsi, yaitu:
a) Perencanaan mengumpul, dan pendayagunaan zakat perencanaan
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
b) Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
c) Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
d) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAZNAS dapat bekerja sama


dengan pihak terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk terlaksananya tugas dan fungsi tersebut, maka BAZNAS memiliki


kewenangan sebagai berikut:
a. Menghimpun, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat.

b. Memberikan rekomendasi dalam pembentukan BAZNAS Provinsi,


BAZNAS Kabupaten atau Kota, dan LAZ.
c. Meminta laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah dan dana
sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS Provinsi dan LAZ..

Agar menjadi sumber dana yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan


masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan
menghilangkan kesenjangan sosial, perlu adanya pengelolaan zakat secara
professional dan tanggung jawab yang dilakukan oleh masyarakat bersama
pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan,
pembinaan, dan pelayanan kepada muzakki, mustahiq dan pengelola zakat tentang

5
pengeloalaan zakat yang berasaskan iman dan taqwa.
Di Indonesia Badan Amil Zakat sudah dilembagakan yaitu dinamakan
BAZ. Sementara itu, terjadi perkembangan yang menarik di Indonesia bahwa
pengelolaan zakat, kini memasuki era baru, yakni dikeluarkannya Undang-
Undang yang berkaitan dengannya, yakni Undang-Undang No. 38 tahun 1999
tentang pengelolaan zakat dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 581
tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 tahun. Undang-
Undang tersebut menyiratkan tentang perlunya BAZ dan LAZ meningkatkan
kinerja sehingga menjadi amil zakat yang profesional, amanah, terpercaya dan
memiliki program kerja yang jelas dan terencana, sehingga mampu mengelola
zakat, baik pengambilannya maupun pendistribusiannya dengan terarah yang
kesemuanya itu dapat meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan para mustahiq.
Selain menerima zakat, BAZNAS juga dapat menerima infak, sedekah
dan dana sosial keagamaan lainnya. Pendistribusian dan pendayagunaan infak,
sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuai dengan syariat
Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukan oleh pemberi dan harus dilakukan
pencatatan dalam pembukuan tersendiri. Untuk melaksanakan tugasnya,
BAZNAS dibiayai dengan anggaran pendapatan dan belanja Negara dan hak amil.
Sedangkan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten atau Kota dibiayai
dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan hak amil, serta juga dapat
dibiayai dengan anggaran pendapatan dan belanja Negara.
3. Peran BAZNAS
Pada garis besarnya, para amil dapat dikategorikan menjadi dua
kelompok besar yaitu: para pengumpul dan para pembagi. Para pengumpul
bertugas mengamati dan menetapkan para muzakki, menetapkan jenis-jenis harta
mereka yang wajib dizakati, dan menyimpannya untuk diserahkan kepada para
petugas yang membagikan apa yang telah mereka kumpulkan itu. Disini para
pengumpul sangat memerlukan pengetahuan tentang hukum-hukum zakat,
misalnya hal-hal yang berkaitan dengan jenis harta, kadar nishab, haul, dan
sebagainya.
Amil adalah mereka yang melaksanakan segala kegiatan urusan zakat,
dimana Allah menyediakan upah bagi mereka dari harta zakat sebagai imbalan.
6
Tugas amil zakat dalam mendistribusikan dan mendayagunakan zakat bukan
sekedar mambagi-bagikan uang kepada orang-orang miskin, melainkan juga
dalam rangka membina, mendorong, dan mengarahkan mereka agar bisa mandiri
dan terbebas dari kemiskinan. Peranan Badan Amil Zakat Dalam Pengelolaan
Zakat produktif
Setiap lembaga pengelolaan zakat harus memiliki peranan dalam
pendayagunaan zakat untuk usaha produktif. Peranan yang dimaksud adalah:
a. Melakukan Studi Kelayakan
Studi kelayakan juga sering kali disebut dengan fasibility study
merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan apakah
menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha.

Dari definisi tersebut, maka lembaga pengelola zakat harus melakukan


survey terhadap delapan asnaf yang berhak menjadi mustahiq untuk menerima
zakat produktif. Hasil dari studi kelayakan ini nantinya akan menentukan siapa
yang akan mendapatkan bantuan dana produktif sebagai modal usaha dari
lembaga pengelola zakat.
b. Melakukan Bimbingan dan Penyuluhan
Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan orang
yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu agar yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
c. Melakukan Pengendalian dan Pengawasan
Pengendalian adalah suatu proses untuk memastikan bahwa aktifitas
perusahaan sesuai dengan yang telah direncanakan. Sedangkan pegawasan adalah
proses terakhir dari proses , manajemen yang sangat baik dan buruknya
pelaksanaan suatu proses, saat proses dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir
diketahui. Lembaga pengelola zakat harus melakukan pengendalian dan
pengawasa terhadap mustahiq yang menerima zakat produktif.
d. Mengadakan Evaluasi
7
Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk
meningkatkan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan
kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Lembaga pengelola zakat
harus mengadakan evaluasi setelah memberikan dana produktif dan dana bergulir
tahap I dan tahap II kepada Mustahiq penerima zakat produktif. (Arifin Zainal,
2001:117)
e. Membuat Laporan
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan lembaga pengelola zakat harus
dibuatkan laporan kegiatan seperti laporan muzakki. Laporan penyaluran zakat,
laporan bantuan kemanusiaan dan laporan mustahiq penerima zakat produktif dan
perkembangan usahannya.

4. Dasar Hukum BAZNAS


Dasar hukum Lembaga Amil Zakat di Indonesia yaitu terdapat pada:
a) UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
b) Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 mengenai Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2011 mengenai Pengelolaan Zakat
c) Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.
d) Keputusan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan
Haji No. 291/D Tahun 2000 tentang pedoman teknis Pengelolaan Zakat.

e) Peraturan Badan Amil Zakat Nasional No. 1 tahun 2016 Mengenai


pengangkatan pimpinan Badan Amil Zakata Kabupaten Wakatobi 2016-
2021.
Berdasarkan Fatwa MUI No. 8 Tahun 2011 Tentang Amil Zakat,
disebutkan bahwa amil zakat adalah seseorang atau sekelompok orang yang
diangkat oleh pemerintah untuk mengelola pelaksanaan ibadah zakat, atau
seseorang atau sekelompok orang yang dibentuk oleh masyarakat dan disahkan
oleh pemerintah untuk mengelola pelaksanaan ibadah zakat. Dalam hal ini, yang
dimaksud seseorang atau sekelompok masyarakat dalam Fatwa tersebut adalah
Lembaga Pengelola Zakat baik itu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ).
8
B. Konsep Zakat Dan Sedekah
1. Pengertian Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang keberadaannya menjadi
salah satu tiang penyangga bagi kesempurnaan Islam. Secara bahasa, zakat berasal
dari kata bahasa Arab "zaka" yang berarti berkah, tumbuh, bersih, baik, dan
bertambah.
Sedangkan menurut istilah zakat diartikan sebagai sejumlah harta tertentu
yang diwajibkan Allah untuk diserahakan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya dengan persyaratan tertentu.
Zakat dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Zakat Fitrah, dan Zakat
Mal (harta atau kekayaan).
Adapun zakat terbagi dua macam, yaitu zakat mal (harta) yang wajib
dikeluarkan dari harta seorang muslim apabila sudah mencapai jumlah tertentu

(nishab) dan zakat fitrah yaitu zakat yang wajib dikeluarkan seorang muslim
menjelang hari raya Idul Fitri pada bulan Ramadhan. Besar zakat Fitrah ini setara
dengan 2.5 kilogram 3.5 liter makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.
2. Pengertian Infaq
Infak beasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu harta
untuk kepentingan sesuatu. Termasuk ke dalam pengertian ini, infak yang di
keluarkan orang-orang kafir untuk kepentingan agamanya. Allah berfirman dalam
Q.S Al-Baqarah ayat/2:261. Yang artinya:
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi
siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
mengetahui.
Ayat tersebut Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi
belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha
penyelidikan ilmiah dan lain-lain. Sedangkan menurut terminologi syariat, infaq
berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan atau pengjasilan untuk
suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Jika zakat ada nisabnya, infak
9
tidak mengenal nisab. Infak di keluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik
yang berpenghasila tinggi atau rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit.

3. Pengertian Sedekah
Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti (benar). Menurut
terminologi syari‟at, pengertian sedekah adalah pemberian sukarela yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama kepada orang-orang miskin,
setiap kesempatan terbuka yang tidak ditentukan baik jenis, jumlah maupun
waktunya .
Sedangkan orang yang memberikan sedekah disebut mushoddiq.
Sebenarnya pengertian sedekah dan infak sama termasuk juga hukum dan
ketentuan-ketentuannya. Hanya saja jika infak berkaitan dengan materi sedekah
memiliki arti lebih luas dari sekadar material, misalnya senyum itu sedekah. Dari
hal ini yang perlu diperhatikan adalah jika seseorang telah berzakat tetapi masih
memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan sekali untuk berinfak atau
bersedekah.
Sering kali kata-kata sedekah di pergunakan di dalam Al-Quran, tetapi
maksud sesungguhnya adalah zakat, misalnya firman Allah dalam surat At-
Taubah: 60 dan 103. Yang perlu diperhatikan, jika seseorang telah berzakat tetapi
masih memiliki kelebihan harta sangat dianjurkan sekali untuk berinfak dan
bersedekah.

Berinfak adalah ciri utama orang yang bertakwa, telah dijelaskan di dalam Al-
Quran surat Ali Imran/3:134 yang artinya:

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Al-Imran 3:134).

4.Persamaan Dan Perbedaan Antara Zakat, Infaq dan Sedekah

Zakat, infak, dan sedekah memiliki sebuah persamaan dan perbedaan antara
ketiganya. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut: Persamaan zakat, infak, dan
10
sedekah adalah merupakan sejumlah harta yang khusus diberikan kepada kelompok-
kelompok tertentu, dan dibagikan dengan syarat-syarat tertentu pula. Adapun Perbedaan
Zakat, Infak, dan sedekah antara lain:

a. Harta yang dibayarkan untuk zakat memiliki syarat dan ketentuan yang
harus terpenuhi dengan batasan tahun (haul) dan ukuran (nishab),
sedangkan harta yang digunakan untuk infak.

b. Bagi zakat dan infak, harta yang dapat ditasharrufkan adalah harta benda
material, sedangkan pada sedekah tidak hanya berwujud material, namun
juga dapat dalam bentuk non material.

c. Dalam zakat dan infak terdapat ketentuan tentang kelompok yang berhak
menerima, sedangkan dalam sedekah tidak ada ketentuan mengenai pihak-
pihak yang berhak menerimanya.
d. Zakat hukumnya wajib, sedangkan infak dan sedekah tidak wajib.
e. Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga, sedangkan infak dan sedekah
bukan termasuk rukun Islam.
5. Dasar hukum Zakat,Infaq Dan Sedekah
Zakat adalah suatu kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT. Ini
dapat dilihat dari dalil-dalil, baik yang terdapat dalam Al-Qur'an maupun yang
terdapat dalam kitab-kitab hadis.
C.Fungsi Zakat ,Infaq Dan Sedakah
1.Fungsi Zakat
a) Mendidik diri agar bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan
membayarkan amanat kepada orang yang berhak dan berkepentingan juga
untuk membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela.
b) M Sedekah menjadi penyembuh bagi semua penyakit emberikan pertolongan
kepada orang yang lemah dan orang yang susah agar dia dapat menunaikan
kewajibanya terhadap Allah dan terhadap makhluk Allah (masyarakat).
c) Ucapan rasa syukur dan terimah kasih atas nikmat yang diberikan oleh Allah
kepadanya.
d) Menjaga niat jahat yang akan dilakukan oleh si miskin dan yang susah.
e) Mempererat hubungan kasih sayang antara si miskan dan si kaya.
11
2.Fungsi Infaq
a) Penolak bala (musibah).
b) Sedekah menjadi penyembuh bagi semua penyakit.
c) Sedekah sebagai penjaga harta.

d) Menjauhkan dari kebencian Allah SWT.


e) Menjadikan antar manusia saling menyayangi.
f) Hati akan lemah lembut (tidak keras) mudah menerima hidayah.
g) Sedekah akan menambah memanjangakan umur.

D.Deskripsi Mustahiq Dan Muzakki


1. Pengertian Mustahiq (orang yang menerima)
Mustahiq adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat. Zakat
harus diberikan kepada kriteria orang yang telah disebutkan dalam Al-Qur‟an
surah At-Taubah/9:60 yang artinya :
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang
dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah 9:60).

Dalam ayat diatas terdapat delapan golongan penerima zakat dengan


uraian sebagai berikut:
a) Faqir adalah mereka yang tidak berharta serta tidak memiliki usaha yang
tetap dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut prof Hasbi
Ash-Shiddieqy faqir ialah orang yang menghajati pertolongan dalam
menyelenggarakan kehidupannya sehari hari yang tidak dapat memenuhi
keperluan hidupnya.
b) Miskin merupakan kondisi seseorang yang mempunyai sumber
penghasilan, tetapi penghasilan yang diperoleh masih sangat kecil
sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Boleh jadi

12
mereka mempunyai pekerjaan dan usaha tetap namun masih tidak dapat
mencukupi kebutuhan primer dan skundernya.
c) Amil atau panitia zakat atau biasa juga dikatakan pengurus zakat. Amil
ialah orang yang diangkat oleh pihak yang berwenang yang diberi tugas
untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan zakat.
d) Muallaf yaitu individu yang baru saja masuk Islam. Namun ada beberapa
golongan muallaf diantaranya: pertama muallaf dari kalangan kaum
muslimin, yaitu orang yang sudah beragama Islam, sementara niatnya
masih lemah. Kedua orang kafir yang dikhawatirkan akan membahayakan
agama dan umat Islam. Ketiga kafir yang diharapkan akan beriman
dengan diberikan pertolongan sebagaimana yang pernah dilakukan oleh
Nabi Muhammad SAW.
e) Riqab atau budak adalah manusia yang diperlakukan tidak layak yang
dianggap sebagai benda. Maksudnya ialah diantara penggunaan zakat
adalah untuk memerdekakan budak-budak tersebut. Namun, untuk
sekarang ini sudah tidak terdapat lagi perbudakan.
f) Gharim adalah orang yang berhutang karena suatu kebutuhan. Termasuk
kedalamnya mereka yang berhutang untuk kemaslahatan sendiri,
kemaslahatan umum, dan kemaslahatan bersama yang lain.
g) Fisabilillah ialah berjuang dijalan Allah. Mereka yang berjuang terhadap
umat agar mereka semua mendapat ridha Allah SWT. Termasuk
didalamnya untuk pengembangan agama dan negara.
h) Ibnu sabil adalah orang dalam perjalanan. Segala mereka yang kehabisan

belanja dalam perjalanan dan tidak dapat mendatangkan belanjanya dari

kampungnya, meski ia orang yang berharta di kampungnya. Perjalan ini

dalam tujuan baik. Termasuk didalamnya, para musafir, kaum tunawisma,

serta anak-anak yang dibuang oleh orang tuanya.

Pemberian zakat kepada para mustahiq dapat dikategorikan menjadi tiga jenis,

13
yaitu mustahiq konsumtif, mustahiq produktif dan mustahiq untuk peningkatan
kapasitas.
a) Mustahiq konsumtif yaitu mustahiq yang diberi dana zakat, infak dan
sedekah untuk kebutuhan-kebutuhan konsumsi atau kebutuhan sekali
habis. Barang-barang konsumsi ini, berupa sembilan bahan pokok
(sembako), air bersih, obat-obatan, pakaian baru dan lama layak pakai,
serta pembenahan rumah (bedah rumah). Sasarannya terutama di wilayah-
wilayah kantong kemiskinan, wilayah yang terkena bencana alam, panti
asuhan yatim piatu secara langsung, cepat dan tepat setelah melalui proses
penilaian secara cermat.

b) Mustahiq produktif yaitu mustahiq yang diberi dana zakat, infaq dan
sedekah dalam bentuk pemberdayaan. Mustahiq produktif ini antara lain;
pedagang kecil, petani kecil, peternak, pengrajin, nelayan, buruh dan lain-
lain.
c) Mustahiq untuk peningkatan kapasitas adalah mustahiq yang diberi untuk
meningkatkan kemampuan, misalnya melalui beasiswa sekolah bagi anak-
anak miskin dan pemberian uang saku (bisyaroh) untuk guru sekolah atau
sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

2. Pengertian Muzakki (orang yang membayar


Menyatakan bahwa zakat sebagai ibadah yang bersifat maliyah ijtima’iyah, harus
dikelola dengan cara yang profesional. Karena pengelolaan yang profesional akan
meningkatkan peluang membaiknya pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat
sesuai dengan tuntunan agama. Apalagi zakat memiliki fungsi dan peranan mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial sehingga pada gilirannya dapat
meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat.
Dalam hal ini, Imam Ghazali Said (2009). Orang yang wajib mengeluarkan

zakat (Muzakki) adalah, Islam, Merdeka, Dewasa, Berakal, Memiliki, harta minimal

satu nishab.

Segolongan Fuqoha’ berpendapat bahwa harta anak kecil dikenai


kewajiban zakat, pendapat ini dikemukakan oleh Ali RA, Ibnu Umar RA, jabir
14
RA, Aisyah RA, dari kalangan sahabat serta Imam Malik, Imam Syafi‟i, ats-
Tsauri, Ahmad, Ishaq Abu Tsaur dan lainya dari kalangan Fuqara’ amshar
(negeri-negeri besar) Ibnu Rasyid dalam buku Bidayatul Mujtahid menjelaskan

15
tentang kedudukan orang yang berhutang, apakah ia wajib berzakat atau
bebas dari zakat. Pendapat tentang orang yang berhutang dikutip dari Abu
Tsaur, Tsauri, Ibnu Mubarak, dan sekelompok Ulama yaitu menutup
hutang terlebih dahulu, apabila sisanya tidak mencapai satu nishab, tidak
wajib zakat.
Usaha yang dilakukan dalam rangka mengubah peran seorang
mustahik dari yang dibantu menjadi muzakki yang membantu, ditentukan
oleh strategi dan program pendistribusian yang dilakukan oleh amil zakat.
Kreatifitas amil zakat dalam menyalurkan dan mendistribusikan zakat
menjadi suatu hal yang penting karena keberhasilan ini hanya dapat
dicapai dengan pola pendistribusian zakat secara produktif. Dimana dalam
pendistribusian zakat secara produktif sangat diperlukan untuk
membangun kekuatan ekonomi mustahiq menjadi lebih mandiri dan
berdayaguna.
Didalam undang-undang disebutkan ada dua macam zakat yang
harus dikeluarkan oleh muzakki, yaitu zakat mal dan zakat fitrah. Adapun
jenis-jenis harta yang dikenai zakat adalah:
1. Zakat Emas dan Perak
2. Perdagangan dan perusahaan
3. Hasil pertanian dan hasil perkebunan
4. Hasil pertambangan
5. Hasil peternakan
6. Hasil pendapatan dan jasa ( zakat propesi )

Visi dan Misi KANTOR BAZNAS DELI SERDANG


Adapun visi dan Misi dari Kantor BAZNAS DELI SERDANG adalah sebagai
berikut:

Visi Kantor Baznas Deli Serdang


Bisanya menciptakan BAZNAS sebagai lembaga yang terpercaya,lembaga
yang amanah,lembaga yang teransparan dan lemabaga yang bisa
mensejahterakan umat.

Misi Kantor Baznas Deli Serdang


Yaitu dengan memberikan penguatan kepada unit-unit pengumpul zakat
untuk bekerja menghimpun dan menyalurkan dana zakat,kemudian membekali
tentang tata cara pembukuan dari pada BAZNAS itu sendiri,kemudian juga
penguatan karena zakat berasal dari ASN maka misi nya memberi penguatan
kepada seluruh ASN yang ada di pemkap deli serdang agar bisa untuk
mengeluarkan zakat penghasilan nya.
Antara lain adalah :
a) Mmbangun baznas yang kuat, terpercaya,dan modren sebagai lembaga
pemerintah non struktual yang berwenang dalam pengelolahan zakat.
b) Memperkuat kompetensi, profesionalisme, integritas dan
kesejahterahan amil zakat nasional secara berkelanjutan.
c) Modernisasi dan digitalisasi pengolahan zakat nasional dengan sistem
manajemen berbasis data yang kokoh dan terukur.
d) Membangun kemitraan antara muzakki dan mustahik dengan semangat
tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.

Logo Kantor Baznas

17
2. Kegiatan Operasional Kantor Baznas
1. Kegiatan Operasional Kantor Baznas Deli Serdang
Ada beberapa kegiatan yang ada dalam bank diantaranya:
a) Bantuan tunai kepada pakir miskin
b) Bnatuan kesehatanberupa kursi roda
c) Biaya pengobatan bersinergi dengan dinas sosial
d) Bantuan pendidikan memberikan dana bantuan dari tingkat
sd,smp,sampai dengan perguruan tinggi
e) Bantuan zakat produktif yaitu memberikan para bantuan ekonomi
penngiat usaha ,ekonomi lemah di berikan bantuan tanpa bunga
dan di himbau untuk memberikan infak dan merobah menset
masyarakat yang tadi nya menerima dan sekarang sudah berinfak.

18
B. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Tugas
1.Struktur Organisasi

KETUA
Drs. H. Zulkarnain

WAKIL KETUA I WAKIL KETUA II WAKIL KETUA III WAKIL KETUA VI


Drs. H. Irham Dinni Nst Drs. H. Yusuf Ady, MA H. Surya Putra Drs. H. Muhajiddin

STAFF STAFF
STAFF PENGUMPULAN STAFF PENERIMAAN
ADMINISTASI PELAPORAN
Emil Salim S.Hi Iwan Rosadi SPdi, M.si
Irda Sucilawati Teuku Amadi

KEBERSIHAN &
KEAMANAN
Agung

2. Deskripsi Tugas
Adapun uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian adalah
sebagai berikut:

19
a. KETUA
Mengkoordinasi organisasi secara umum dalam hal kegiatan sosial dan
kemasyarakatan baznas.
Berfungsi untuk menolong, membantu dan membina mereka terutama fakir
miskin, ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka
dapat memenuhi kebutuan hidupnya degan layak.

b. WAKIL KETUA 1
Bagian penghimpunan dana zakat
Bagaimana proses ,cara untuk menghimpun sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan di serahkan kepada yang berhak
menerimah nya. Oleh karena itu tuagas BAZNAS untuk menghimpun dana
dalam jumlah besar adalah suatu keharusan agar setiap program yang telah
dibuat dapat terlaksanakan secara efektif dan efisien .dan fungsi-fungsi
manajemen panghimpunan yang di terapkan pada BAZNAS berdasar dan
bagaimana langkah-langkah perencananan ,pengorganisasian ,pelaksanaan dan
pengawasan penghimpunan dana zakat pada BAZNAS.
Adapun pengimpunan dana zakat sebagai berikut:
1. Konsultasi zakat.konsultasi zakat di lakukan untuk memudahkan para
muzaki dalam menentukan atau menyalurkan kesadaran akan penting
nya zakat.
2. Jemput zakat zakat ,infaq,sedekkah dan wakaf. Kegiatan penjemputan
merupakan salah satu program yang di buat untuk memperingan muzaki
yang akan berzakat ,infaq, sedekkah dan wakaf.

c. WAKIL KETUA II
Bidang penyaluran .
Pendistribusian zakat merupakan pembagian atau penyaluran zakat kepada yang
berhak menerimahnya. Allah SWT telah menjelaskan dalam firman-Nya surat
at-Taubah ayat 60, bahwa zakat perlu didistribusikan kepada semua golongan
dan tidak boleh didistribusikan hanya kepada beberapa golongan saja. ada pun
yang di sebut penyaluran dana zakat produktif adalah melalui pola pembiayaan

20
sebagi topik pembahasan karena potensi ZIS indonesia sangat besar dan badan
amil zakatlah yang mampu mengali zakat ,infaq, shodaqah,umat.dan ukuran
keberhasilan sebuah lembaga pengumpulan zakat adalah bagaimana lembaga
tersebut dapat menjadi salah satu elemen dari sekuritas sosial yang mencoba
mengangkat derajat kesejahteraan seorang mustahik menjadi muzakki.
Adapun jenis – jenis kegiatan penyaluran adalah sebagai berikut:
1. Memberikan bantuan tunai kepada fakir miskin
2. Memberikan bantuan kesehatan berupah kursi roda
3. Memberikan biaya pengobatan dengan bersinergi dengan dinas soial
4. Memberikan bantuan pendidikan dari tingkat SMP,SMA dan perguruan
tinggi
5. Memberikan zakat produktif yaitu memberikan bantuan kepada para
ekonomi pengiat usaha ekonomi lemah diberikan bantuan tanpa bunga dan
kepada seluruh pengguna dana zakat produktif itu di beri himbau untuk
dapat di berikan infaq .

d. WAKIL KETUA III


Bagian keuangan dan laporan .
Laporan keuangan OPZ terdiri dari tiga unsur yaitu Aset ,liabilitas, dan saldo
dana .saldo dana menggambarkan posisi dana yang di kelolah yang terdiri dari
dana zakat ,dana infak/sedekah,dana amil dan dana sosial keagamaan lainnya.

e. WAKIL KETUA IV
Bagian administrasi dan manajemen.
Merupakan proses yang berhubungan dengan bimbingan kegiatan terhadap para
pengelolah zakat berdasarkan atas tujuan yang jelas yang harus dicapai dengan
menggunakan sumber-sumber tenaga manusia yang dan bukan tenaga
manusia ,melalui proses tertentu dari perencanaan,
pengorganisasian ,pelaksanaan ,serta pengendalian atau pengawasan yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain nya.

21
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG

A. Bentuk Kegiatan Magang


Pada kegiatan magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Kantor
BAZANS, hari pertama Magang adalah hal yang paling menegangkan dan
membingungkan karena baru pertama kali berada dikantor yang gedungnya
cukup tinggi tersebut. Mahasiswa tentu belum mengenal dunia kerja dan juga
belum mengenal pegawai-pegawai yang ada di Kantor BAZNAS. Dihari
pertama Mahasiswa diarahkan untuk menempati ruangan Kantor BAZNAS dan
disambut ramah oleh instruktur mahasiswa magang. Instruktur menjelaskan
aturan-aturan yang harus diikuti oleh mahasiswa. Kemudian mahasiswa magang
diberikan arahan tentang tugas yang akan diemban selama kegiatan magang
berlangsung agar mahasiswa mengerti akan tugas yang dijalankan.
Minggu pertama (02 Agustus 2022 s/d 05 Agustus 2022)
1. Selasa 02 agustus 2022
Memperkenalkan diri dan penempatan kerja.
2. Rabu 03 agustus 2022
Diskusi tentang bagaimana di kantor baznas.
3. Kamis 04 agustus 2022
Mengerjakan tugas BAZNAS tentang pembagian zakat.
4. Jumat 05 agustus 2022
Mengimput data - data BAZNAS.
Minggu kedua ( 08 s/d 12 Agustus 2022 )
2.1.1.1. Senin 08 agustus 2022
Mensurve rumah desa untuk siapa yang layak dapat batuan pengerehapan
rumah.
2.1.1.2. Selasa 09 agustus 2022
Memfoto copy surat undangan untuk di bagikan kepada seluruh kantor
dinas.
2.1.1.3. Rabu 10 agustus 2022

22
Membagikan undang ke setiap kantor dinas yang ada di komplek
perkantoran lubuk pakam .
2.1.1.4. Kamis 11 agustus 2022
Memfoto copy jumlah dana zakat dari bulan maret sampai bulan juli.
2.1.1.5. Jumat 12 agustus 2022
Menyalurkan dana zakat di P3UD tanjung morawa diberikan kepada
fakir,miskin.
Minggu ketiga ( 15 s/d 19 Agustus 2022 )
1. Senin 15 agustus 2022
Mendata orang yang wajib mengeluarkan zakat.
2. Selasa 16 agustus 2022
Mendata orang orang yang berhak menerima zakat.
3. Rabu 17 agustus 2022
Mengikuti HUT RI ke 77 di lapangan merdeka lubuk pakam.
4. Kamis 18 agustus 202
Mengimput data – data.
5. Jumat 19 agustus 2022
Menyortir surat masuk dan surat keluar.
Minggu keempat ( 22 s/d 26 Agustus 2022 )
1. Senin 22 agustus 2022
Mengambil dan mengumpulkan zakat dari para muzakki- perorangan
atau badan.
2. Selasa 23 agustus 2022
Mencatat kantor – kantor yang membayar zakat.
3. Rabu 24 agustus 2022
Membagikan zakat kepada mustahiq.
4. Kamis 25 agustus 2022
Memberikan kursi roda kepada masyarakat yang datang ke kantor
BAZNAS untuk meminta kursi roda.
5. Jumat 26 agustus 2022

23
Mengarsip data masuk dan data keluar
Minggu kelima ( 29 s/d 31 Agustus 2022 )
1. Senin 29 agustus 2022
Menyusun file .
2. Selasa 30 agustus 2022
Gotong royong membersikan halaman kantor BAZNAS.
3. Rabu 31 agustus 2022
Makan bersama para pegawai kantor sekaligus penyerahan sertifikat dan
perpisahan.

B. Prosedur Kegiatan
Adapun prosedur kegiatan selama magang adalah sebgai berikut :
Program magang yang dilaksanakan penulis di kantor baznas ,di Kantor dimulai
pada tanggal 02 Agustus 2022 dan berakhir pada tanggal 30 Agustus 2022,
kemudian dihari pertama magang penulis diberikan arahan oleh instruktur
diruangan yang telah ditempatkan dan menjelaskan tugas yang harus dikerjakan
oleh penulis. Dalam pelaksanaan magang penulis wajib mengikuti aturan yang
telah ditetapkan sebagai berikut :
1. Kehadiran pada hari Senin s/d hari Jum’at pukul 08.00 WIB s/d 16.00 WIB.
2. Pakaian yang dikenakan harus rapi tidak boleh menggunakan kaos.
3. Harus menggunakan almamater ketika sedang didalam kantor /ketika sedang
melakakun kegiatan penyaluran.
4. Pada pukul 12.00 WIB s/d 13.00 digunakan untuk makan siang,sholat, dan
istirahat.
5. Pada pukul 13.00 s/d 16.00 Kegiatan kantor tentang zakat hingga pulang
kantor.
6. Jika ada kepentingan atau ada hal yang berhalangan diperbolehkan untuk
tidak hadir.
7. Pelaksanaan magang selama 21 hari masa kerja.

24
C. Kendala Kerja dan Pemecahannya
1. Kendala Kerja

Selama penulis melaksanakan magang di Kantor BAZNAS , penulis


memiliki beberapa kendala atau hambatan, diantaranya adalah sebagai
berikut :

a. Pada bagian penyaluran ,penulis tidak mengerti cara pembagian


kepada masyrakat.
b. Pada bagian mensurve rumah masyarakat ,penulis tidak mengerti
rumah mana yang layak dapat bantuan dan anak sekolah masysakat
yang dapat menerima bantuan.
c. Pada bagian mengimput data , penulis belum pala memahami nya.

2. Upaya Pemecahan
a. Ketika tidak diberikan pekerjaan, harus mampu memberanikan diri
untuk bertanya apakah ada pekerjaan yang bisa dilakukan.
b. Ketika mengantar surat, penulis kembali keruangan Kantor
administrasi, dan menuggu kabar keberadaan dari Ketua yang dituju
tersebut.
c. Penulis bertanya kepada karyawan bagaimana cara pembayaran zakat
menurut upah gaji.
d. Penulis bertanya kepada karyawan bagaiman cara pembagian zakat
kepada masyarakat

25
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Untuk merealisasikan tujuan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,
maka UMSU khususnya Fakultas Agama Islam membuat suatu program yang
dinamakan program magang. Pelaksanaan magang direalisasikan sebelum
masuknya semester VII untuk mengisi nilai mata kuliah magang. Dalam
pelaksanaan program ini UMSU menjalin kerjasama dengan perusahaan-
perusahaan yang ada di Sumatera Utara khususnya kota Medan baik pemerintah
maupun Perusahaan Swasta.
Penulis menarik kesimpulan dari kegiatan Magang yang dilaksanakan
pada di kantor BAZNAS adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya magang, mahasiswa diharapkan mampu terjun langsung
kedalam dunia kerja yang nyata, sehingga dalam penyelesaian studinya
kelak mahasiswa dapat menjadi tenaga kerja yang profesional dan siap
pakai seperti yang diharapkan.
2. Para pegawai di kantor baznas lubuk pakam yang bekerja untuk
perusahaan tersebut memiliki tinggkat kedisiplinan dan liyalitas yang baik.

B. Saran
Penulis memperoleh beberapa saran,adapun saran yang penulis peroleh
yaitu sebegai berikut :
1. Bagi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), agar menjalin
hubungan silatuhrahmi dan bekerja sama antar pihak Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara denagn pihak kantor Baznas Lubuk
Pakam.
2. Bagi para mahasiswa magang harus mempersiapkan mental dan fisik yang
baik ketika saat melakukan magang ,agar pelaksanaan magang berjalan

26
dengan lanjar dan bagi mahasiswa magang harus menjaga rahasia
perusahan yang telah di percayakan kepada mahasiswa magang.

27
DAFTAR PUSTAKA

UMSU, TIM. (2022). Panduan Magang. Medan, Sumatera Utara: Fakultas


Agama Islam.

28
29

Anda mungkin juga menyukai