MAGANG KEAHLIAN
Oleh:
Junita Sriwulan NIM. 16060012
Miya Pertiwi NIM. 16060015
Widia Ayu Lastri NIM. 16060030
FAKULTAS EKONOMI
2019
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk dapat mengikuti
magang dan menyelesaikan laporan kelompok yang dilaksanakan pada Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sumatera Barat.
Shawalat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan bagi seluruh umat
manusia untuk kemaslahatan hidup didunia dan akhirat.
Magang keahlian merupakan suatu bentuk proses belajar yang
dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang dan salah satu
mata kuliah wajib yang harus ditempuh dalam program studi Ekonomi
Pembangunan. Selain untuk menuntaskan program studi yang penulis tempuh,
magang keahlian banyak memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi
akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat
berada di bangku kuliah, serta diharapkan akan melengkapi kompetensi
mahasiswa berupa keterampilan praktik dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan dunia kerja.
Dalam penyusunan laporan magang ini, penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak baik moril maupun materil sehingga laporan ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Yeniwati, S.E.,M.E. Sebagai dosen pembimbing dalam mata kuliah
magang keahlian yang telah memberikan bimbingan dan arahan
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Buyung Wiromo Samudro. Sebagai Kepala Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat yang telah memberikan penulis kesempatan
untuk melaksanakan kegiatan magang keahlian di Kantor Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Barat.
ii
3. Bapak Slamet Susanto, Ak. Sebagai Kepala Bagian Tata Usaha
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat yang telah memberikan
arahan dan bimbingan selama kegiatan magang berlangsung.
4. Bapak Susan Prasetya, S.H. Sebagai Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sekaligus supervisor yang
telah membimbing selama kegiatan magang berlangsung.
5. Seluruh pegawai Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat.
Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan akan menjadi
nilai ibadah di sisi Allah swt. Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan,
laporan magang ini masih jauh dari sempurna, sehingga masukan dan kritikan
penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini. Demikian semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………. v
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Magang Keahlian ………………………………….. 1
B. Tujuan Magang Keahlian …………………………………………... 2
C. Manfaat Magang Keahlian …………………………………………. 2
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI/PERUSAHAAN ……… 3
A. Visi dan Misi Perusahaan …………………………………………… 3
B. Gambaran Umum Perusahaan ………………………………………. 3
C. Sejarah ………………………………………………………………. 4
D. Lokasi Perusahaan …………………………………………………... 7
E. Struktur Organisasi Perusahaan ……………………………………... 8
F. Bidang Usaha/Bagian Instansi/Perusahaan ………………………….. 9
BAB III PELAKSANAAN MAGANG KEAHLIAN ……………….. 12
A. Sistem Magang Keahlian di Perusahaan …………………………….. 12
B. Kegiatan Magang Keahlian di Setiap Bagian di Perusahaan ………... 13
C. Pengalaman Positif yang diperoleh dari Kegiatan Magang Keahlian .. 15
D. Tantangan Selama Magang Keahlian …………………………………. 15
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………… 17
a. Kesimpulan …………………………………………………………….. 17
b. Saran …………………………………………………………………… 18
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 19
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Gambar 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
B. Tujuan Magang Keahlian
Tujuan Umum
1. Membangun link and match sehingga terbentuk keterkaitan dan kesepadanan
antara kurikulum di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja.
2. Meningkatkan proses pembelajaran melalui proses pendidikan berbasis
praktik sehingga nantinya lulusan akan menjadi tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional pada kondisi kerja yang sesungguhnya.
3. Meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman kerja riil yang diperoleh di
dunia kerja, sebagai bekal untuk memahami dunia kerja yang nanti akan
dihadapi setelah menyelesaikan pendidikan.
4. Memberikan wawasan praktis dan analitis pada mahasiswa yang akan
dikembangkan menjadi sebuah topik dalam pembuatan Tugas Akhir
sebagai prasyarat mendapatkan gelar Sarjana.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari magang sebagai berikut :
a. Mempunyai kompetensi dan etos kerja yang sesuai program studi yang
diikuti.
b. Mampu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rutin yang berlingkup luas pada
seluruh bagian yang telah dilalui dalam kegiatan magang.
c. Mampu mengelola kelompok kerja dan beradaptasi dengan lingkungan kerja
tempat magang secara baik dan benar.
d. Mampu mempraktikan etika kerja dalam lingkungan magang secara
memuaskan.
C. Manfaat Magang Keahlian
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan dan keterampilan serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
dunia kerja.
2. Sebagai feed back dalam melakukan penyempurnaan kurikulum dan proses
pembelajaran di program studi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI
Sumber: www.bpkp.go.id
Gambar 1. Logo Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
3
Makna logo dari BPKP ini yaitu; pertama, Dua kurva berwarna biru dan
merah, serta tulisan “bpkp” berwarna hitam merupakan komposisi yang
mencerminkan kekuatan integritas dan profesionalisme BPKP yang terarah pada
satu tujuan, dan merupakan simbol dari “pengetahuan, akhlak, dan semangat”
yang mendasari terwujudnya kekuatan dalam kebersamaan untuk menjdai
pioneir yang tangguh. Kedua, Warna biru melambangkan pengetahuan,
keandalan, dapat dipercaya, perdamaian, kebijaksanaan, dan ketenangan. Ketiga,
Warna merah, melambangkan keberanian, semangat, ketegasan, keuletan,
kekuatan, pionir, energi, kepemimpinan, dan kebersamaan. Keempat, Warna
hitam melambangkan kekuatan, keanggunan, kecanggihan, pengalaman, tegas,
keras, dan kokoh. Kelima, Tulisan “bpkp” dengan huruf kecil melambangkan
rasa kedekatan, adanya unsur kesetaraan, low profile, rendah hati, tidak
sombong, jauh dari kesan angkuh sehingga mitra kerja merasa lebih dekat
dengan BPKP dan Keenam, Huruf “bpkp” yang ditulis miring ke depan
memberikan gambaran bahwa BPKP selalu siap untuk berlari ke depan (sprint),
sehingga selalu satu langkah lebih maju dari mitra kerja BPKP.
4
diaktakan aparat pengawasan pertama di Indonesia adalah Djawat Akuntan
Negara (DAN). Secara struktural DAN yang bertugas mengawasi pengelolaan
perusahaan negara berada di bawah Thesauri Jenderal pada Kementerian
Keuanagan.
Dengan peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 1961 tentang Intruksi bagi
Kepala Djawat Akuntan Negara (DAN), kedudukan DAN dilepas dari Thesauri
Jenderal dan ditingkatkan kedudukannya langsung di bawah Menteri Keuangan.
DAN merupakan alat pemerintah yang bertugas melakukan semua tugas akuntan
bagi pemerintah atas semua departemen, jawatan, dan instansi di bawah
kekuasaannya. Sementara itu fungsi pengawasan anggaran dilaksanakan oleh
Thesauri Jenderal. Selanjutnya dengan keputusan Presiden Nomor 239 Tahun
1966 dibentuklah Direktorat Djenderal Pengawasan Keuangan Negara
(DPPKN) pada Depertemen Keuangan. Tugas DPPKN (dikenal kemudian
sebagai DJPKN) meliputi pengawasan anggaran dan pengawasan badan
usaha/jawatan, yang semula menjadi tugas DAN dan Thesauri Jenderal. DJPKN
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan seluruh pelaksanaan anggaran
negara, anggaran daerah, dan badan usaha milik negara/daerah. Berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 1971 ini, khusus pada Departemen
Keuangan, tugas Inspektorat jenderal dalam bidang pengawasan keuangan
negara dilakukan oleh DJPKN.
Dengan diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tanggal
30 Mei 1983. DJPKN ditransformasikan menjadi BPKP, sebuah lembaga
pemerintah non departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Presiden. Salah satu pertimbangan dikeluarkannya
Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang BPKP adalah diperlukannya
badan atau lembaga pengawasan yang dapat melaksankan fungsinya secara
leluasa tanpa mengalami kemungkinan hambatan dari unit organisasi pemerintah
yang menjadi obyek pemeriksaannya.Keputusan Presiden Nomor 34 Tahub 1983
tersebut menunjukan bahwa pemerintah telah meletakan struktur organisasi
BPKP sesuai proporsinya dalam konstelasi lembaga-lembaga Pemerintah yang
ada. BPKP dengan kedudukannya terlepas dari semua depertemen atau lembaga
5
sudah barang tentu dapat melaksanakan fungsinya secara lebih baik dan
obyektif.
2. Berdirinya Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Kantor Pengawasan Anggaran Negara (KPAN) Direktorat Jenderal
Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) Departemen Keuangan, yang beralamat
di Jalan Rasuna Said Nomor 69 Padang merupakan cikal bakal keberadaan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat. Sejalan penggantian nama DJPKN
menjadi BPKP berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, maka KPAN Provinsi
Sumatera Barat berubah menjadi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat.
Sampai dengan saat ini, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat telah
berganti pimpinan sebanyak 17 kali, yaitu:
1. Abdul Hakim Kasyim (1983-1987)
2. Herutomo (1987-1991)
8. T a r w i n (2001-2004)
6
15. Herman Hermawan (2015-2017)
7
E. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi
Sumatera Barat, dalam menjalankan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Barat memiliki susunan organisasi terlihat dalam Gambar 2 dibawah
ini.
Kepala Perwakilan
Buyung Wiromo Samudro
Sumber: www.bpkp.go.id
Gambar 2 . Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
8
F. Bidang Usaha
1. Kepala Perwakilan
Bertugas mengkoordinasi kegiatan pengawasan membina aparatur dan
ketatausahaan, membina hubungan kerja yang baik dengan instansi terkait,
menyusun rencana kerja, mengarahkan pelaksanaan, mengevaluasi pelaksanaan
dan mereview konsep Laporan Hasil Audit (LHA).
2. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan dukungan pelaksanaan
tugas teknis perwakilan BPKP dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yaitu :
1. Penyusunan rencana dan program pengawasan
2. Pengelolaan kepegawaian dan organisasi
3. Pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi pemerintah
4. Pembinaan hukum dan pengelolaan kehumasan
5. Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan
6. Pendidikan dan pelatihan pengawasan
7. Penyelenggaraan sistem dukungan pengambilan keputusan pemerintah dan
internal BPKP
8. Pembinaan JFA dan tata kelola APIP
9. Fasilitas dukungan manajemen perwakilan BPKP
10. Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana
3. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Bidang Pengawasan Instansi Pemerntah Pusat memiliki tugas dan fungsi
melakukan pengawasan terhadap Instansi Pemerintah Pusat di Wilayah Provinsi
Sumatera Barat, yaitu :
a. Audit keuangan pinjaman hibah luar negeri (LOAN)
b. Audit Kinerja
c. Audit Operasional
d. Audit Optimalisasi Peningkatan Penerima Negara
e. Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan
f. Sosialisasi dan Pendampingan Penyusunan Laporan Instansi Pemerintah
g. Pendampingan Inventarisasi Barang Miliki Negara
9
h. Sosialisasi, Asistensi, Pendampingan Penyelenggaraan SPIP Instansi
Vertikal
4. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Bidang APD memiliki tugas dan fungsi melakukan Pengawasan terhadap
Pemerintah Daerah di Wilayah Provinsi Sumatera Barat, yaitu :
a. Pendampingan Penyusunan Renstra, Tapkin dan LAKIP Pemda
b. Sosialisasi Good Governance di Pemda
c. Manajemen Risiko Sektor Publik
d. Asistensi/Bimbingan Teknis Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)
e. Asistensi/Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Pemda
f. Peningkatan Kapasitas APIP Daerah Optimalisasi Penerimaan Asli Daerah
g. Bimbingan Teknis Pengelolaan Aset Daerah
h. Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
i. Sosialisasi, Asistensi, Pendampingan SPIP Pemerintah Daerah
j. Konsultasi Pengadaan Barang dan Jasa.
5. Bidang Akuntan Negara
Bidang AN memiliki tugas dan fungsi melakukan pengawasan terhadap
BUMN, BUMD, BLU/D di Wilayah Provinsi Sumatera Barat, yaitu :
a. Asistensi Good Corporate Govenance (GCG) pada BUMN/D.
b. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) PDAM dan BLUD.
c. Asistensi Penyusunan Corporate Plan (CP).
d. Asistensi Manajemen Asset BUMD.
e. Asistensi Pengembangan Manajemen Risiko (MR).
f. Asistensi dan Pendampingan Penerapan SAK ETAP pada PDAM.
g. Sosialisasi dan Asistensi Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
h. Bimbingan Teknis Pengembangan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
perusahaan.
i. Review Mendalam Laporan Keuangan Perusahaan/due diligence.
j. Audit Kinerja BUMD.
k. Penilaian (Assesment) penerapan GCG, MR, SPI.
10
6. Bidang Investigasi
Bidang Investigasi memiliki tugas pokok fungsi menangani kasus yang
berindikasi tindak pidana korupsi, penyesuaian harga, klaim, hambatan
kelancaran pembangunan dengan pemangku kepentingan Aparat Penegak
Hukum, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD, BLU/D dan
Pengaduan Masyarakat, yaitu :
a. Audit Investigatif atas kegiatan yang berindikasi TPK.
b. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara.
c. Audit Penyesuaian Harga.
d. Audit Klaim.
e. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan.
f. Sosialisasi dan Asistensi Implementasi Fraud Control Plan (FCP).
g. Pemberian Keterangan Ahli Kepala Penyidik dan Persidangan TPK.
h. Kajian Hasil Pengawasan.
i. Sosialisasi Program Anti Korupsi (SOSPAK).
j. Koordinasi Pengawasan dengan Instansi Penyidik (Kejaksanaan,
Kepolisisan, dan KPK.
7. Bidang Program dan Pelaporan Serta Pembinaan APIP (P3A)
a. Peningkatan Kapasitas APIP Inspektorat Daerah
b. Fasilitasi Diklat dan Pelatihan Untuk APIP
c. Fasilitasi Penilaian Angka Kredit JFA APIP
d. Pendampingan Reviu LKPD
e. Pendampingan Reviu RKA Pemerintah Daerah
11
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG KEAHLIAN
1. Peserta magang datang dan pulang sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan kantoryaitu datang pada jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 16.30 WIB, kecuali pada hari Jumat dimulai pukul
07.30 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Jam istirahat pukul 12.00 WIB
sampai dengan 13.30 WIB, kecuali hari Jumat sampai dengan 14.00 WIB
untuk pelaksanaan shalat, makan siang dan keperluan pribadi lainnya
(isoma).
2. Peserta magang dibimbing dan diawasi oleh Supervisor selama melakukan
magang di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Provinsi Sumatera Barat.
3. Peserta magang ditempatkan di bagian yang telah ditentukan oleh
Supervisor.
4. Bukti kehadiran menggunakan daftar hadir yang diisi setiap hari yang
ditandatangani oleh yang bersangkutan.
5. Pakaian yang digunakan adalah kemeja putih dan rok atau celana bahan
bewarna gelap untuk hari senin sampai selasa, batik untuk hari rabu, hari
kamis memakai pakaian bebas dan dan hari jumat memakai pakaian muslim
atau batik.
12
6. Setiap hari senin Penulis melaksanakan doa bersama. Pada hari jumat
melaksanakan senam pagi, untuk kegiatan ini menggunakan pakaian
olahraga tetapi Penulis juga membawa baju ganti (baju batik/ muslim) agar
nyaman dalam bekerja.
13
2) Memeriksa surat
3) Registrasi surat masuk
4) Distribusi rencana kerja bidang
5) Scan laporan pengawasan bidang P3A
6) Melegalisir surat dan mengikuti pelatihan mandiri mahasiswa magang
Dalam melakukan kegiatan magang, mahasiswa magang diawasi dan
dibimbing oleh supervisor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Barat. Supervisor memberikan
petunjuk kepada mahasiswa dalam melaksanakan setiap kegiatan.
14
C. Pengalaman Positif yang diperoleh dari Kegiatan Magang Keahlian
Selama 40 (empat puluh) hari kerja melaksanakan magang di Perwaklan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera
Barat, kami banyak mendapatkan soft skill dan pelajaran baru yang tidak kami
peroleh di bangku perkuliahan, diantaranya adalah:
1. Pentingnya berkoordinasi antara karyawan dalam melakukan pekerjaan.
2. Disiplin dalam melakukan semua kegiatan, seperti datang tepat waktu,
istirahat pada jam yang sudah ditentukan, melakukan kegiatan rutin yaitu doa
bersama setiap hari senin, senam kebugaran dan berolahraga, serta pulang
sesuai waktu yang telah ditentukan.
3. Mendapatkan ilmu baru yang tidak pernah didapatkan di bangku perkuliahan
yaitu ilmu pengauditan dan administrasi perkantoran.
4. Menambah wawasan pengetahuan dan teknologi melalui fasilitas dan sarana
yang tersedia.
5. Melakukan komunikasi keatas, teman sejawat, dan komunikasi kebawah.
6. Meningkatkan tanggungjawab atas pekerjaan yang dilakukan.
7. Sikap empati kepada karyawan.
8. Menambah link penulis
Selama menjalani magang kami dibimbing untuk lebih disiplin, baik disiplin
waktu dalam bekerja (mulai masuk kerja sampai waktu kerja berakhir) maupun
disiplin berpakaian dan kami dibimbing bagaimana untuk bertanggung jawab
atas tugas yang diberikan.
15
3. Harus mampu mengerti dengan cepat setiap pengarahan dan pelajaran yang
diberikan supervisor, dimana supervisor hanya memberikan satu kali contoh
dalam pekerjaan tersebut.
4. Menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan dan budaya kerja.
5. Setiap pekerjaan yang dilakukan menuntut ketelitian dan kecepatan.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan praktek Magang Keahlian ini dimaksudkan untuk memahami
kemampuan apa yang sebenarnya diinginkan dunia kerja untuk dikembangkan di
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang sebagai lembaga penghasil tenaga
profesional yang berorientasi pada dunia kerja (dunia usaha dan industri). Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Barat merupakan
lembaga pemerintah non kementerian Indonesia yang melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pengawasan keunagan dan pembangunan yang berupa
Audit, Konsultasi, Asistensi, Evaluasi, Pemberantasan KKN serta Pendidikan
dan Pelatihan Pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam pelaksanaan magang keahlian mahasiswa ditempatkan pada
berbagai bidang yang ada di BPKP. Adapun bagian tersebut digolongkan
menjadi 6 bidang yaitu Bidang Tata Usaha (TU), Bidang Program Pelaporan dan
Pembinaan APIP (P3A), Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD),
Bidang Akuntan Negara (AN), Bidang Investigasi, Bidang Instansi Pemerintah
Pusat IPP) dan satu pada Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.
Mahasiswa magang diberi kepercayaan untuk mengerjakan beberapa
tugas yang telah diberi pemahaman terlebih dahulu, sehingga dengan begitu
mahasiswa magang dapat memperoleh kemampuan baru yang tidak diperoleh
langsung di bangku perkuliahan dan menerepkan hal yang telah dipelajari di
bangku perkuliahan ke dunia kerja yang sesungguhnya.
17
B. Saran
Selama melaksanakan magang keahlian mahasiswa magang diberi
kepercayaan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Pekerjaan yang dilakukan
tersebut sangat membantu pekerjaan pegawai. Oleh karena itu, sebaiknya
ditingkatkan lagi pemberian pemahaman dan pelatihan untuk meminimalisir
kesalahan pada saat melakukan pekerjaan, serta memberikan penargetan
pekerjaan sebagai upaya intensif peningkatan semangat mahasiswa magang.
18
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Diakses dari
bpkp.go.id/, diakses pada tanggal 27 Juli 2016.
Buku Panduan Magang Fakultas Ekonomi Tahun 2019
Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 795,
Tahun 2017
19
LAMPIRAN