Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN KELOMPOK

MAGANG KEAHLIAN

PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

Oleh:
Junita Sriwulan NIM. 16060012
Miya Pertiwi NIM. 16060015
Widia Ayu Lastri NIM. 16060030

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Diajukan sebagai salah satu syarat mata kuliah Magang Keahlian di


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Setelah melaksanakan magang
pada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, terhitung dari 24 Juni 2019
sampai 16 Agustus 2019 yang disusun oleh:

Junita Sriwulan NIM. 16060012


Miya Pertiwi NIM. 16060015
Widia Ayu Lastri NIM. 16060030

Menyatakan dan mengesahkan bahwa laporan ini telah disetujui dan


sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman yang berlaku.

Diperiksa dan disetujui oleh:

Supervisor, Dosen Pembimbing,

Susan Prasetya, S.H. Yeniwati, S.E.,M.E.


NIP: 19720425 199903 1 001 NIP: 19760222 200501 2 001

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk dapat mengikuti
magang dan menyelesaikan laporan kelompok yang dilaksanakan pada Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sumatera Barat.
Shawalat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan bagi seluruh umat
manusia untuk kemaslahatan hidup didunia dan akhirat.
Magang keahlian merupakan suatu bentuk proses belajar yang
dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang dan salah satu
mata kuliah wajib yang harus ditempuh dalam program studi Ekonomi
Pembangunan. Selain untuk menuntaskan program studi yang penulis tempuh,
magang keahlian banyak memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi
akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat penulis temukan saat
berada di bangku kuliah, serta diharapkan akan melengkapi kompetensi
mahasiswa berupa keterampilan praktik dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan dunia kerja.
Dalam penyusunan laporan magang ini, penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak baik moril maupun materil sehingga laporan ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Yeniwati, S.E.,M.E. Sebagai dosen pembimbing dalam mata kuliah
magang keahlian yang telah memberikan bimbingan dan arahan
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Buyung Wiromo Samudro. Sebagai Kepala Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat yang telah memberikan penulis kesempatan
untuk melaksanakan kegiatan magang keahlian di Kantor Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Barat.

ii
3. Bapak Slamet Susanto, Ak. Sebagai Kepala Bagian Tata Usaha
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat yang telah memberikan
arahan dan bimbingan selama kegiatan magang berlangsung.
4. Bapak Susan Prasetya, S.H. Sebagai Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sekaligus supervisor yang
telah membimbing selama kegiatan magang berlangsung.
5. Seluruh pegawai Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat.
Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan akan menjadi
nilai ibadah di sisi Allah swt. Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan,
laporan magang ini masih jauh dari sempurna, sehingga masukan dan kritikan
penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini. Demikian semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Padang, Agustus 2019

Tim Penulis

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………. v
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Magang Keahlian ………………………………….. 1
B. Tujuan Magang Keahlian …………………………………………... 2
C. Manfaat Magang Keahlian …………………………………………. 2
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI/PERUSAHAAN ……… 3
A. Visi dan Misi Perusahaan …………………………………………… 3
B. Gambaran Umum Perusahaan ………………………………………. 3
C. Sejarah ………………………………………………………………. 4
D. Lokasi Perusahaan …………………………………………………... 7
E. Struktur Organisasi Perusahaan ……………………………………... 8
F. Bidang Usaha/Bagian Instansi/Perusahaan ………………………….. 9
BAB III PELAKSANAAN MAGANG KEAHLIAN ……………….. 12
A. Sistem Magang Keahlian di Perusahaan …………………………….. 12
B. Kegiatan Magang Keahlian di Setiap Bagian di Perusahaan ………... 13
C. Pengalaman Positif yang diperoleh dari Kegiatan Magang Keahlian .. 15
D. Tantangan Selama Magang Keahlian …………………………………. 15
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………… 17
a. Kesimpulan …………………………………………………………….. 17
b. Saran …………………………………………………………………… 18
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 19
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Gambar 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat

v
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Tempat Magang


2. Nila Tempat Magang
3. Surat Penerimaan Magang dari Perusahaan / Instansi
4. Surat Pengajuan Magang Keahliian ke Perusahaan atau Instansi Pemerintah

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Magang Keahlian


Magang keahlian adalah suatu bentuk proses pembelajaran mahasiswa
yang mendukung program pendidikan di FE UNP dan program teknis praktis
yang ditemukan di lapangan. Penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional
yang memadukan secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di FE
UNP dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
pengalaman langsung di dunia kerja yang mengarah kepada pencapaian tingkat
keahlian profesional tertentu. Dalam mata kuliah ini kegiatan pembelajaran
dilaksanakan secara langsung di dunia kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk
membekali mahasiswa dengan keahlian praktis yang sesuai dengan situasi dan
kondisi kerja nyata (riil) yang tidak diperoleh di perguruan tinggi sehingga
mahasiswa diharapkan lebih memahami dan memiliki keterampilan dalam suatu
disiplin ilmu. Hasil dari kegiatan magang keahlian ini akan menjadi salah satu
syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikannya di FE UNP dan
aspek penentu bagi keberhasilan mereka di dunia kerja setelah lulus.
BPKP merupakan Lembaga Non Departemen yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada presiden. BPKP lahir berdasarkan Keppres Nomor 31
Tahun 1983, presiden selaku kepala pemerintah mempunyai wewenang
mengadakan mengadakan suatu badan dalam lingkungan pemerintah yang
menurut pertimbangan presiden perlu diadakan.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai tanggal 24 Juni 2019 sampai dengan
16 Agustus 2019. Sebagai akhir dalam pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan diharuskan membuat suatu tugas sebagai laporan keseluruhan jalannya
kegiatan tersebut.

1
B. Tujuan Magang Keahlian
Tujuan Umum
1. Membangun link and match sehingga terbentuk keterkaitan dan kesepadanan
antara kurikulum di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja.
2. Meningkatkan proses pembelajaran melalui proses pendidikan berbasis
praktik sehingga nantinya lulusan akan menjadi tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional pada kondisi kerja yang sesungguhnya.
3. Meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman kerja riil yang diperoleh di
dunia kerja, sebagai bekal untuk memahami dunia kerja yang nanti akan
dihadapi setelah menyelesaikan pendidikan.
4. Memberikan wawasan praktis dan analitis pada mahasiswa yang akan
dikembangkan menjadi sebuah topik dalam pembuatan Tugas Akhir
sebagai prasyarat mendapatkan gelar Sarjana.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari magang sebagai berikut :
a. Mempunyai kompetensi dan etos kerja yang sesuai program studi yang
diikuti.
b. Mampu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rutin yang berlingkup luas pada
seluruh bagian yang telah dilalui dalam kegiatan magang.
c. Mampu mengelola kelompok kerja dan beradaptasi dengan lingkungan kerja
tempat magang secara baik dan benar.
d. Mampu mempraktikan etika kerja dalam lingkungan magang secara
memuaskan.
C. Manfaat Magang Keahlian
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan dan keterampilan serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
dunia kerja.
2. Sebagai feed back dalam melakukan penyempurnaan kurikulum dan proses
pembelajaran di program studi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI

A. Visi dan Misi Perusahaan


1. Visi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
“Auditor Internal Pemerintah Republik Indonesia Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
di Sumatera Barat”.
2. Misi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap Akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional guna mendukung tata
kelola pemerintahan & korporasi yang bersih dan efektif di Provinsi
Sumatera Barat.
b. Membina penyelenggaraan system pengendalian intern pemerintah yang
efektif di Provinsi Sumatera Barat.
c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang
professional dan kompeten di Provinsi Sumatera Barat.

B. Gambaran Umum Perusahaan


1. Lambang/Logo Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Sumatera barat

Sumber: www.bpkp.go.id
Gambar 1. Logo Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

3
Makna logo dari BPKP ini yaitu; pertama, Dua kurva berwarna biru dan
merah, serta tulisan “bpkp” berwarna hitam merupakan komposisi yang
mencerminkan kekuatan integritas dan profesionalisme BPKP yang terarah pada
satu tujuan, dan merupakan simbol dari “pengetahuan, akhlak, dan semangat”
yang mendasari terwujudnya kekuatan dalam kebersamaan untuk menjdai
pioneir yang tangguh. Kedua, Warna biru melambangkan pengetahuan,
keandalan, dapat dipercaya, perdamaian, kebijaksanaan, dan ketenangan. Ketiga,
Warna merah, melambangkan keberanian, semangat, ketegasan, keuletan,
kekuatan, pionir, energi, kepemimpinan, dan kebersamaan. Keempat, Warna
hitam melambangkan kekuatan, keanggunan, kecanggihan, pengalaman, tegas,
keras, dan kokoh. Kelima, Tulisan “bpkp” dengan huruf kecil melambangkan
rasa kedekatan, adanya unsur kesetaraan, low profile, rendah hati, tidak
sombong, jauh dari kesan angkuh sehingga mitra kerja merasa lebih dekat
dengan BPKP dan Keenam, Huruf “bpkp” yang ditulis miring ke depan
memberikan gambaran bahwa BPKP selalu siap untuk berlari ke depan (sprint),
sehingga selalu satu langkah lebih maju dari mitra kerja BPKP.

2. Motto Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Moto yang diterapkan dalam melaksanakan tugas di Badan Pengawasan


Keungan dan Pembangunan adalah “Kawal Akuntabilitas Keuangan dan
Pembangunan”
C. Sejarah
1. Sejarah Singkat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP)
Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tidak
dapat dilepas dari sejarah panjang perkembangan lembaga pengawasan sejak
sebelum era kemerdekaan. Dengan bersluit Nomor 44 tanggal 31 Okotober 1936
secara eksplisit ditetapkan bahwa Djawat Akuntan Negara (Regering
Accountantsdienst) bertugas melakukan penelitian terhadap pembukuan dari
berbagai perusahaan negara dan jawatan tertentu. Dengan demikian, dapat

4
diaktakan aparat pengawasan pertama di Indonesia adalah Djawat Akuntan
Negara (DAN). Secara struktural DAN yang bertugas mengawasi pengelolaan
perusahaan negara berada di bawah Thesauri Jenderal pada Kementerian
Keuanagan.
Dengan peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 1961 tentang Intruksi bagi
Kepala Djawat Akuntan Negara (DAN), kedudukan DAN dilepas dari Thesauri
Jenderal dan ditingkatkan kedudukannya langsung di bawah Menteri Keuangan.
DAN merupakan alat pemerintah yang bertugas melakukan semua tugas akuntan
bagi pemerintah atas semua departemen, jawatan, dan instansi di bawah
kekuasaannya. Sementara itu fungsi pengawasan anggaran dilaksanakan oleh
Thesauri Jenderal. Selanjutnya dengan keputusan Presiden Nomor 239 Tahun
1966 dibentuklah Direktorat Djenderal Pengawasan Keuangan Negara
(DPPKN) pada Depertemen Keuangan. Tugas DPPKN (dikenal kemudian
sebagai DJPKN) meliputi pengawasan anggaran dan pengawasan badan
usaha/jawatan, yang semula menjadi tugas DAN dan Thesauri Jenderal. DJPKN
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan seluruh pelaksanaan anggaran
negara, anggaran daerah, dan badan usaha milik negara/daerah. Berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 1971 ini, khusus pada Departemen
Keuangan, tugas Inspektorat jenderal dalam bidang pengawasan keuangan
negara dilakukan oleh DJPKN.
Dengan diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tanggal
30 Mei 1983. DJPKN ditransformasikan menjadi BPKP, sebuah lembaga
pemerintah non departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Presiden. Salah satu pertimbangan dikeluarkannya
Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang BPKP adalah diperlukannya
badan atau lembaga pengawasan yang dapat melaksankan fungsinya secara
leluasa tanpa mengalami kemungkinan hambatan dari unit organisasi pemerintah
yang menjadi obyek pemeriksaannya.Keputusan Presiden Nomor 34 Tahub 1983
tersebut menunjukan bahwa pemerintah telah meletakan struktur organisasi
BPKP sesuai proporsinya dalam konstelasi lembaga-lembaga Pemerintah yang
ada. BPKP dengan kedudukannya terlepas dari semua depertemen atau lembaga

5
sudah barang tentu dapat melaksanakan fungsinya secara lebih baik dan
obyektif.
2. Berdirinya Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Kantor Pengawasan Anggaran Negara (KPAN) Direktorat Jenderal
Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) Departemen Keuangan, yang beralamat
di Jalan Rasuna Said Nomor 69 Padang merupakan cikal bakal keberadaan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat. Sejalan penggantian nama DJPKN
menjadi BPKP berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, maka KPAN Provinsi
Sumatera Barat berubah menjadi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat.
Sampai dengan saat ini, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat telah
berganti pimpinan sebanyak 17 kali, yaitu:
1. Abdul Hakim Kasyim (1983-1987)

2. Herutomo (1987-1991)

3. Tatang Sayuti (1991-1995)

4. Zainal Arifin (1995-1997)

5. Odang Ruchendi (1997-1999)

6. Arsil A. Oemry (1999-2000)

7. A. Syukur R. Eppe (2000-2001)

8. T a r w i n (2001-2004)

9. Agus Sukaton (2004-2005)

10. Nono Sukarna (2005-2008).

11. Endrang (2008-2010).

12. Agus Setianto (2010 - 2011).

13. Achdiman Kartadimadja (2011 - 2013).

14. Arman Sahri Harahap (2013 - 2015).

6
15. Herman Hermawan (2015-2017)

16. Danny Amanda (2017-2019)

17. Buyung Wiromo Samudro (Sekarang)

Dalam perjalanannya, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat


senantiasa berupaya mencapai yang terbaik guna terlaksananya tugas
pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan di Sumatera
Barat. Kini, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat tengah berupaya untuk
mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik good governance,
meningkatnya pelayanan publik, serta terwujudnya iklim yang mencegah KKN
sehingga mampu menjadi “Auditor Internal Pemerintah Indonesia Berkelas
Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Sumatera Barat”.

D. Lokasi Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


Provinsi Sumatera Barat
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat berkantor di Jalan Rasuna Said
Nomor 69 Padang sampai terjadinya bencana alam tanggal 30 September 2009.
Pasca bencana alam tersebut, s.d 21 Desember 2012 untuk sementara Rumah
Jabatan Kepala Perwakilan di Jalan Ciliwung nomor 3 Padang difungsikan
sebagai Kantor Perwakilan. Sejak 22 Desember 2012, Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat menempati kantor baru di Jalan By Pass Km. 14, Aie
Pacah, Padang.

7
E. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi
Sumatera Barat, dalam menjalankan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Barat memiliki susunan organisasi terlihat dalam Gambar 2 dibawah
ini.

Kepala Perwakilan
Buyung Wiromo Samudro

Kepala Bagian Tata


Usaha
Slamet Susanto

Kepala Sub Kepala Sub Kepala Sub


Bagian Bagian bagian
Keuangan Kepegawaian Umum
Zulhadi Saputa Susan Prasetya Karlie

Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator


Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pengawasan
Bidang IPP Bidang APD Bidang AN Bidang Bidang P3A
Dessy Adin Jun Suwarno Sudiro Investigasi Novizar
Kasmual

Sumber: www.bpkp.go.id
Gambar 2 . Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat

8
F. Bidang Usaha
1. Kepala Perwakilan
Bertugas mengkoordinasi kegiatan pengawasan membina aparatur dan
ketatausahaan, membina hubungan kerja yang baik dengan instansi terkait,
menyusun rencana kerja, mengarahkan pelaksanaan, mengevaluasi pelaksanaan
dan mereview konsep Laporan Hasil Audit (LHA).
2. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan dukungan pelaksanaan
tugas teknis perwakilan BPKP dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yaitu :
1. Penyusunan rencana dan program pengawasan
2. Pengelolaan kepegawaian dan organisasi
3. Pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi pemerintah
4. Pembinaan hukum dan pengelolaan kehumasan
5. Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan
6. Pendidikan dan pelatihan pengawasan
7. Penyelenggaraan sistem dukungan pengambilan keputusan pemerintah dan
internal BPKP
8. Pembinaan JFA dan tata kelola APIP
9. Fasilitas dukungan manajemen perwakilan BPKP
10. Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana
3. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Bidang Pengawasan Instansi Pemerntah Pusat memiliki tugas dan fungsi
melakukan pengawasan terhadap Instansi Pemerintah Pusat di Wilayah Provinsi
Sumatera Barat, yaitu :
a. Audit keuangan pinjaman hibah luar negeri (LOAN)
b. Audit Kinerja
c. Audit Operasional
d. Audit Optimalisasi Peningkatan Penerima Negara
e. Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan
f. Sosialisasi dan Pendampingan Penyusunan Laporan Instansi Pemerintah
g. Pendampingan Inventarisasi Barang Miliki Negara

9
h. Sosialisasi, Asistensi, Pendampingan Penyelenggaraan SPIP Instansi
Vertikal
4. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Bidang APD memiliki tugas dan fungsi melakukan Pengawasan terhadap
Pemerintah Daerah di Wilayah Provinsi Sumatera Barat, yaitu :
a. Pendampingan Penyusunan Renstra, Tapkin dan LAKIP Pemda
b. Sosialisasi Good Governance di Pemda
c. Manajemen Risiko Sektor Publik
d. Asistensi/Bimbingan Teknis Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)
e. Asistensi/Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Pemda
f. Peningkatan Kapasitas APIP Daerah Optimalisasi Penerimaan Asli Daerah
g. Bimbingan Teknis Pengelolaan Aset Daerah
h. Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
i. Sosialisasi, Asistensi, Pendampingan SPIP Pemerintah Daerah
j. Konsultasi Pengadaan Barang dan Jasa.
5. Bidang Akuntan Negara
Bidang AN memiliki tugas dan fungsi melakukan pengawasan terhadap
BUMN, BUMD, BLU/D di Wilayah Provinsi Sumatera Barat, yaitu :
a. Asistensi Good Corporate Govenance (GCG) pada BUMN/D.
b. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) PDAM dan BLUD.
c. Asistensi Penyusunan Corporate Plan (CP).
d. Asistensi Manajemen Asset BUMD.
e. Asistensi Pengembangan Manajemen Risiko (MR).
f. Asistensi dan Pendampingan Penerapan SAK ETAP pada PDAM.
g. Sosialisasi dan Asistensi Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
h. Bimbingan Teknis Pengembangan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
perusahaan.
i. Review Mendalam Laporan Keuangan Perusahaan/due diligence.
j. Audit Kinerja BUMD.
k. Penilaian (Assesment) penerapan GCG, MR, SPI.

10
6. Bidang Investigasi
Bidang Investigasi memiliki tugas pokok fungsi menangani kasus yang
berindikasi tindak pidana korupsi, penyesuaian harga, klaim, hambatan
kelancaran pembangunan dengan pemangku kepentingan Aparat Penegak
Hukum, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD, BLU/D dan
Pengaduan Masyarakat, yaitu :
a. Audit Investigatif atas kegiatan yang berindikasi TPK.
b. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara.
c. Audit Penyesuaian Harga.
d. Audit Klaim.
e. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan.
f. Sosialisasi dan Asistensi Implementasi Fraud Control Plan (FCP).
g. Pemberian Keterangan Ahli Kepala Penyidik dan Persidangan TPK.
h. Kajian Hasil Pengawasan.
i. Sosialisasi Program Anti Korupsi (SOSPAK).
j. Koordinasi Pengawasan dengan Instansi Penyidik (Kejaksanaan,
Kepolisisan, dan KPK.
7. Bidang Program dan Pelaporan Serta Pembinaan APIP (P3A)
a. Peningkatan Kapasitas APIP Inspektorat Daerah
b. Fasilitasi Diklat dan Pelatihan Untuk APIP
c. Fasilitasi Penilaian Angka Kredit JFA APIP
d. Pendampingan Reviu LKPD
e. Pendampingan Reviu RKA Pemerintah Daerah

11
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG KEAHLIAN

A. Sistem Magang Keahlian di Badan Pengawasan Keuangan dan


Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Barat
Magang keahlian merupakan pelaksanaan bagian dari kurikulum yang
diterapkan di Universitas Negeri Padang yang dilaksanakan pada libur semester
VI (enam). Kegiatan ini dilaksanakan selama 40 hari kerja, yakni dimulai sejak
tanggal 24 Juni 2019 sampai dengan 16 Agustus 2019.
Dalam melaksanakan magang Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan
mulai tanggal 24 Juni 2019 sampai dengan 16 Agustus 2019. Penulis harus
mematuhi tata tertib yang berlaku di dalam perusahaan, yaitu:

1. Peserta magang datang dan pulang sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan kantoryaitu datang pada jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 16.30 WIB, kecuali pada hari Jumat dimulai pukul
07.30 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Jam istirahat pukul 12.00 WIB
sampai dengan 13.30 WIB, kecuali hari Jumat sampai dengan 14.00 WIB
untuk pelaksanaan shalat, makan siang dan keperluan pribadi lainnya
(isoma).
2. Peserta magang dibimbing dan diawasi oleh Supervisor selama melakukan
magang di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Provinsi Sumatera Barat.
3. Peserta magang ditempatkan di bagian yang telah ditentukan oleh
Supervisor.
4. Bukti kehadiran menggunakan daftar hadir yang diisi setiap hari yang
ditandatangani oleh yang bersangkutan.
5. Pakaian yang digunakan adalah kemeja putih dan rok atau celana bahan
bewarna gelap untuk hari senin sampai selasa, batik untuk hari rabu, hari
kamis memakai pakaian bebas dan dan hari jumat memakai pakaian muslim
atau batik.

12
6. Setiap hari senin Penulis melaksanakan doa bersama. Pada hari jumat
melaksanakan senam pagi, untuk kegiatan ini menggunakan pakaian
olahraga tetapi Penulis juga membawa baju ganti (baju batik/ muslim) agar
nyaman dalam bekerja.

B. Kegiatan Magang Keahlian di Setiap Bagian di Perusahaan


Dalam pelaksaan magang di Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Barat mahasiswa magang dari
Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang berjumlah
3 orang yang ditempatkan pada posisi yang berbeda. Dimana penempatan yang
dilakukan pada sekretaris perwakilan, tata usaha dan P3A.
Kegiatan magang yang kami lakukan selama 40 hari terdiri dari:
1. Widia Ayu Lastri (16060030)
Bidang sekretaris perwakilan, kegiatan yang dilakukan yaitu:
1) Meng-agendakan surat
2) Mendistribusikan surat
3) Men-disposisikan surat
4) Entry data investigasi
5) Mengikuti workshop
6) Mengikuti pelatihan mandiri khusus mahasiswa magang
2. Miya Pertiwi (16060015)
Bidang tata usaha, kegiatan yang dilakukan yaitu:
1) Menyotir surat masuk
2) Scan berkas kepegawaian
3) Mengagenda surat masuk dan keluar
4) Register Surat Masuk ke Sub bagian TU
5) Melegalisisir Costsheet
6) Input kearsipan dan mengikuti pelatihan mandiri mahasiswa magang
3. Junita Sriwulan (16060012)
Bidang P3A, kegiatan yang dilakukan yaitu:
1) Meregestrasi ekpedisi keuangan bidang P3A

13
2) Memeriksa surat
3) Registrasi surat masuk
4) Distribusi rencana kerja bidang
5) Scan laporan pengawasan bidang P3A
6) Melegalisir surat dan mengikuti pelatihan mandiri mahasiswa magang
Dalam melakukan kegiatan magang, mahasiswa magang diawasi dan
dibimbing oleh supervisor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Barat. Supervisor memberikan
petunjuk kepada mahasiswa dalam melaksanakan setiap kegiatan.

14
C. Pengalaman Positif yang diperoleh dari Kegiatan Magang Keahlian
Selama 40 (empat puluh) hari kerja melaksanakan magang di Perwaklan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera
Barat, kami banyak mendapatkan soft skill dan pelajaran baru yang tidak kami
peroleh di bangku perkuliahan, diantaranya adalah:
1. Pentingnya berkoordinasi antara karyawan dalam melakukan pekerjaan.
2. Disiplin dalam melakukan semua kegiatan, seperti datang tepat waktu,
istirahat pada jam yang sudah ditentukan, melakukan kegiatan rutin yaitu doa
bersama setiap hari senin, senam kebugaran dan berolahraga, serta pulang
sesuai waktu yang telah ditentukan.
3. Mendapatkan ilmu baru yang tidak pernah didapatkan di bangku perkuliahan
yaitu ilmu pengauditan dan administrasi perkantoran.
4. Menambah wawasan pengetahuan dan teknologi melalui fasilitas dan sarana
yang tersedia.
5. Melakukan komunikasi keatas, teman sejawat, dan komunikasi kebawah.
6. Meningkatkan tanggungjawab atas pekerjaan yang dilakukan.
7. Sikap empati kepada karyawan.
8. Menambah link penulis

Selama menjalani magang kami dibimbing untuk lebih disiplin, baik disiplin
waktu dalam bekerja (mulai masuk kerja sampai waktu kerja berakhir) maupun
disiplin berpakaian dan kami dibimbing bagaimana untuk bertanggung jawab
atas tugas yang diberikan.

D. Tantangan Selama Magang Keahlian


Tantangan yang kami hadapi selama magang keahlian antara lain :

1. Melakukan pekerjaan yang belum pernah dilakukan melalui program baru


dan di tempat magang juga dibutuhkan ketelitian yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan
2. Tanggung jawab yang harus di dilaksanakan dengan tepat waktu ketika
diberikan tugas.

15
3. Harus mampu mengerti dengan cepat setiap pengarahan dan pelajaran yang
diberikan supervisor, dimana supervisor hanya memberikan satu kali contoh
dalam pekerjaan tersebut.
4. Menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan dan budaya kerja.
5. Setiap pekerjaan yang dilakukan menuntut ketelitian dan kecepatan.

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan praktek Magang Keahlian ini dimaksudkan untuk memahami
kemampuan apa yang sebenarnya diinginkan dunia kerja untuk dikembangkan di
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang sebagai lembaga penghasil tenaga
profesional yang berorientasi pada dunia kerja (dunia usaha dan industri). Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Barat merupakan
lembaga pemerintah non kementerian Indonesia yang melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pengawasan keunagan dan pembangunan yang berupa
Audit, Konsultasi, Asistensi, Evaluasi, Pemberantasan KKN serta Pendidikan
dan Pelatihan Pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam pelaksanaan magang keahlian mahasiswa ditempatkan pada
berbagai bidang yang ada di BPKP. Adapun bagian tersebut digolongkan
menjadi 6 bidang yaitu Bidang Tata Usaha (TU), Bidang Program Pelaporan dan
Pembinaan APIP (P3A), Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD),
Bidang Akuntan Negara (AN), Bidang Investigasi, Bidang Instansi Pemerintah
Pusat IPP) dan satu pada Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan.
Mahasiswa magang diberi kepercayaan untuk mengerjakan beberapa
tugas yang telah diberi pemahaman terlebih dahulu, sehingga dengan begitu
mahasiswa magang dapat memperoleh kemampuan baru yang tidak diperoleh
langsung di bangku perkuliahan dan menerepkan hal yang telah dipelajari di
bangku perkuliahan ke dunia kerja yang sesungguhnya.

17
B. Saran
Selama melaksanakan magang keahlian mahasiswa magang diberi
kepercayaan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Pekerjaan yang dilakukan
tersebut sangat membantu pekerjaan pegawai. Oleh karena itu, sebaiknya
ditingkatkan lagi pemberian pemahaman dan pelatihan untuk meminimalisir
kesalahan pada saat melakukan pekerjaan, serta memberikan penargetan
pekerjaan sebagai upaya intensif peningkatan semangat mahasiswa magang.

18
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Diakses dari
bpkp.go.id/, diakses pada tanggal 27 Juli 2016.
Buku Panduan Magang Fakultas Ekonomi Tahun 2019
Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 795,
Tahun 2017

19
LAMPIRAN

a. Surat Keterangan Tempat Magang


b. Nila Tempat Magang
c. Surat Penerimaan Magang dari Perusahaan / Instansi
d. Surat Pengajuan Magang Keahliian ke Perusahaan / Instansi Pemerintah

Anda mungkin juga menyukai