BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan Magang
Tercapainya target perkuliahan disebuah perguruan tinggi
tidak hanya melalui proses belajar mengajar secara teoritis di local
semata. Akan tetapi, praktek lapangan juga merupakan peran yang
tidak dapat diabaikan, dan bahkan sangat dituntut bagi seorang
mahasiswa. Hal ini dimaksudkan agar mereka siap pakai di
lapangan dan professional dalam keahlian nya masing-masing.
Pendidikan tinggi diharapkan mampu menghasilkan sarjana
yang akan mengisi posisi manajerial menengah sampai puncak
dengan bekal pengetahuan dan kemampuan yang didapat di
perguruan tinggi. Kenyataan di lapangansering kali menunjukkan
bahwa lulusan perguruan tinggi (fresh graduate) belum mampu
secara optimal mengaplikasikan pengetahuan yang didapatnya
kedalam dunia kerja. Hal itu disebabkan karena adanya
kesenjangan antara teori yang diperoleh dengan kenyataan di
lapangan yang lebih kompleks.
Magang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pendidikan pada program sarjana Akuntansi Syariah (S1) Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar. Pada dasarnya
matakuliah magang ini adalah matakuliah wajib program studi
Ekonomi Syariah Konsentrasi Akuntansi Syariah yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa Ekonomi Syariah Konsentrasi
Akuntansi Syariah yang memuat substansi kegiatan belajar di
lapangan yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis
kepada paramahasiswa dalam menggunakan aplikasi teori
kedalam praktek lapangan.
Kegiatan magang diharapkan dapat melengkapi
pengetahuan teoritis yang telah diperoleh mahasiswa di bangku
2
c. Bagian Akhir
1) Daftar pustaka
2) Lampiran
2. TeknikPelaporan
Langkah pertama dalam pembuatan laporan adalah
menentukan topik/judul. Judul harus singkat dan padat
(usahakan tidak lebih dari 16 kata), tetapi harus jelas dan
sebaiknya menggunakan tema yang akan dilaporkan. Setelah
didapatkan topik/tema yang akan dilaporkan, dapatkan data-
data yang dibutuhkan, kemudian di analisis dengan
menggunakan teori yang ada. Ketentuan umum dalam
pembuatann laporan magang adalah sebagai berikut:
a. Jenis huruf yang digunakan book antique dengan 12, rata
kiri kanan.
b. Kertas yang digunakan untu kprint out adalah HVS putih
berukuran A4 atau kuarto.
c. Batas ketikan adalah 4 cm dari pinggir kiri 3 cm dari pinggir
kanan, pinggir atas dan dari pinggir bawah.
d. Ketikan antara baris secara umum berjarak 1,5 spasi, kecuali
untuk judul tabel, judul gambar atau dibawah lampiran
berjarak 1 spasi.
e. Judul bab dengan baris awal dibawahnya berjarak 4 spasi.
f. Judul sub bab atau sub-sub bab dengan baris terakhir di
atasnya berjarak 3 spasi, sedangkan dengan baris awal di
bawahnya berjarak 1,5 spasi.
g. Baris akhir judul table dengan garis atas tabel, dan garis
bawah dengan judulgambar juga berjarak 1,5 spasi.
h. Bagian awal dari laporan, sebelum pendahuluan di beri
nomor halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv dst).
8
i. Bagian isi sampai bagian akhir dari laporan yaitu mulai dari
pendahuluan sampai akhir diberi nomor halaman dengan
angka (1, 2, 3, 4, 5 dst). Nomor halaman ditempatkan disudut
kanan atas berjarak 1,5 cm dari pinggir atas dan 3 cm dari
pinggir kanan atas. Halaman judul bab tidak dituliskan
nomor halamannya.
j. Penomoran untuk bab dengan angka romawi besar (I, II, III,
IV dan V)
k. Untuk sub bab menggunakan huruf capital menurut abjad
(A, B, C, D dst)
l. Untuk sub-sub bab dapat digunakan angka (1, 2, 3, 4, dst)
atau huruf kecil menurut abjad (a, b, c, d, dst)
m. Satu alinea terdiri dari beberapa kalimat yang menjelaskan
satu kelompok pemikiran, atau satu kelompok bahasan
tentang suatu persoalan yang relatif sama.
n. Penulisan istilah cetak miring atau garis bawahi. Untuk
istilah asing yang telah di Indonesiakan agar mengikuti ejaan
Bahasa Indonesia.
9
BAB II
C. Hasil Operasional
1. Kepala Dinas dan Sekretaris
Penanggung jawab program dan wakil penanggung jawab
program.
2. Bidang Sekretariat
a. Kasubag Umum dan Kepegawaian
Merupakan bidang yang bergerak dalam kegiatan :
1) Penyedia jasa suarat-menyurat.
2) Penyedia jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik.
3) Penyedia jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional dinas.
4) Penyedia jasa kebersihan kantor.
5) Penyedia jasa perbaikan peralatan kerja.
6) Penyedia alat tulis kantor.
7) Penyediaan barang cetakan dan pengadaan.
8) Penyedia komponen instalisasi listrik/penerangan
bangunan kantor.
9) Penyedia bahan bacaan dari peraturan perundang-
undangan.
10) Penyediaan makanan dan minuman.
11) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.
12) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor,kendaraan
dinas/operasional,peralatan gedung kantor.
b. Kasubag Perencanaan dan Evaluasi
Merupakan bidang yang bergerak dalam kegiatan :
1. Pendidikan dan pelatihan formal.
2. Penyusun laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja skpd.
3. Penyusun laporan keuangan akhir tahun dan
perencanaan tahunan.
13
3. Bidang Perizinan
Secara umum Bidang Perizinan merupakan bidang yang
bergerak untuk mengurus segala izin seperti:
a. IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
b. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
c. HO (Izin Gangguan).
d. IUJK (Izin Usaha Jasa Kontruksi).
e. Surat Izin Mendirikan Apotik
4. Bidang Penanaman Modal
Bidang Penanaman Modal yang bergerak dan mengatur
tentang Investasi-investasi.
15
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Pengangguran
1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran merupakan suatu ukuran yang dilakukan
jika seseorang tidak memiliki pekerjaan tetapi mereka sedang
melakukan usaha secara aktif dalam empat minggu terakhir
untuk mencari pekerjaan. Pengangguran merupakan suatu
keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan
kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi mereka belum dapat
memperoleh pekerjaan tersebut.
Dalam setiap periode, bagian Pemutusan Kerja dari
orang-orang yang bekerja kehilangan pekerjaan mereka, dan
sebagaian Perolehan Pekerjaan dari para penganggur
memperoleh pekerjaan. Tingkat pemutusan kerja dan perolehan
kerja inilah yang menentukan tingkat pengangguran.
Pengangguran terbuka dapat pula wujud sebagai akibat dari
kegiatan ekonomi yang menurun, dari kemajuan teknologi yang
mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai akibat dari
kemunduran perkembangan sesuatu industri. Pengangguran
terbuka dapat juga dikatakan sebagai wujud dari kegiatan
ekonomi yang menurun, dari kemajuan teknologi yang
mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai akibat dari
kemunduran perkembangan suatu industri.
Pengangguran terbuka adalah pengangguran baik
sukarela (mereka yang tidak mau bekerja karena mengharapkan
pekerjaan lebih baik) maupun secara terpaksa (mereka yang
mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan). Pengangguran
ini terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan padahal
16
telah berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas
mencari pekerjaan atau malas bekerja. .(Faisal R. Dongoran,
2016,64-65).
Dapat disimpulkan pengertian dari pengangguran
terbuka adalah seseorang yang termasuk dalam kelompok
penduduk usia kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja,
dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang mencari
pekerjaan.
2. Jenis-Jenis Pengangguran
Menurut sebab terjadinya, pengangguran dapat
digolongkan kepada tiga jenis yaitu pengangguran friksional,
struktural dan musiman.
a. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang
terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan
pencari kerja dan lowongan pekerjaan yang ada. Kesulitan
temporer ini dapat berbentuk sekedar waktu yang
diperlukan selama prosedur pelamaran dan seleksi, atau
terjadi karena faktor jarak atau kurangnya informasi. Disatu
pihak, pencari kerja tidak hanya sekedar mencari pekerjaan
yang dapat memberikan penghasilan yang tertinggi dan
kondisi kerja yang terbaik di antara beberapa alternatif.
Proses pemilihan seperti itu memerlukan waktu. Dipihak
lain, pengusaha tidak begitu saja mengisi lowongan kerja
yang ada dengan orang yang datang pertama kali melamar.
Untuk mengisi satu lowongan tertentu pengusaha
cenderung untuk memilih seseorang yang dianggap terbaik
diantara calon-calon yang ada. Pengisian lowongan seperti
ini memerlukan proses seleksi, berarti membutuhkan waktu.
17
2) Bagi Perusahaan
a) Mendapatkan kerja yang kompeten, sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dengan mudah
dan cepat serta murah.
b) Tersedianya informasi pelatihan, sertifikasi
dan lowongan kerja yang dapat digunkan oleh
perusahaan sebagai sumber penyediaan dan
pengembangan SDM perusahaan.
3) Bagi Pemerintah
a) Sebagai sumber informasi dan bahan masukan
bagi perumusan kebijakan dibidang
peningkatan dan pengendalian kualitas SDM
serta perluasan kesmpatan kerja dalam rangka
penanggulangan pengangguran.
b) Tersedianya pemetaan kebutuhan (demand)
dan persediaan (supply) tenaga kerja, termasuk
pemetaan tenaga kerja ter PHK.
d. Keunggulan dan Keterbatasan
1) Keunggulan
a) Mensinergikan pencari kerja/pengguran, para
pengusaha dan masyarakat, dan pemerintah
dalam kaitannya dengan peningkatan
kompetensi tenaga kerja.
b) Mensinergikan pelatihan, sertifikasi dan
penempatan tenaga kerja dalam satu kesatuan
sytem KIOS.
c) Mempermudah pemetaan kebutuhan dan
persediaan tenaga kerja dengan kualitas tenaga
kerja pada peringkat tertentu, termasuk
pemetaan tenaga kerja ter PHK.
24
b) Sending Organization
Program pemagangan luar negeri yang
dilaksanakan oleh Sending organization adalah
program pemagangan yang dilaksanakan oleh
Lembaga Pelatihan kerja Swasta (LPKS) yang telah
mendapatkan izin untuk menyelenggarakan program
pemagangan ke luar negeri.
c) Perusahaan
Program pemagangan luar negeri yang
dilaksanakan oleh perusahaan adalah program
pemagangan yang dilaksanakan untuk meningkatkan
keterampilan/keahlian karyawannya (Roselina
Yolanda,2015,P.51-61)
b. Sistem Institusional
Sistem ini merupakan sistem pelatihan yang
konvensional dimana seluruh pelatihan dilaksanakan di
BLK. Dengan demikian pelatihan dapat diselenggarakan
secara intensif. Namun demikian sistem institusional ada
pula kelemahannya yaitu siswa tidak mengetahui secara
langsung lingkungan dan kondisi kerja yang sebenarnya.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut dibuat komposisi
dimana 25% dari pelatihan dilakukan secara On the job
training diperusahaan.
Sistim institusional dikembangkan di BLK yang tidak
banyak industrinya atau untuk program yang sifatnya non
standar.
c. Sistem Pelatihan Keliling (Mobile Training Unit)
Sistem pelatihan keliling diselenggarakan secara
berpindah-pindah dari suatu lokasi ke lokasi yang
memerlukan pelatihan. Untuk itu diperlukan unit pelatihan
31
BAB IV
ANALISIS DAN PELAPORAN
A. Balai Latihan Kerja ( BLK )
Balai Latihan Kerja adalah suatu badan yang melaksanakan
Non Formal berupa pelatihan dalam memberikan pengetahuan dan
keterampilan kerja dalam rangka menyediakan tenaga kerja yang
memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk menjadi tenaga
kerja siap pakai dan peningkatan produktifitas kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 7 tahun 2012 tentang Kerjasama Penggunaan
Balai Latihan Kerja oleh Swasta Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1
dijelaskan bahwa Balai Latihan Kerja yang selanjutnya disingkat
BLK, adalah tempat diselenggarakannya proses pelatihan kerja bagi
peserta pelatihan sehingga mampu dan menguasai suatu jenis dan
tingkat kompetensi kerja tertentu untuk membekali dirinya dalam
memasuki pasar kerja dan/atau usaha mandiri maupun sebagai
tempat pelatihan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.
BLK adalah sebuah wadah yang menampung kegiatan
pelatihan untuk memberikan, memperoleh, meningkatkan serta
mengembangkan keterampilan, produktivitas, disiplin, sikap kerja,
dan etos kerja yang pelaksanaannya lebih mengutamakan praktek
dari pada teori. BLK berfungsi untuk merumuskan Kebijakan
Teknis di bidang Pelatihan Tenaga Kerja, pelaksanaan Pelayanan
Umum bidang Pelatihan Tenaga Kerja dan Pemberian pelayanan
penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah.
B. Fungsi Balai Latihan Kerja
Balai Latihan Kerja berfungsi untuk mendukung suksesnya
misi, tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dalam rangka mempersiapkan SDM atau calon tenaga kerja yang
35
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dari Januari sampai Agustus 2017 untuk
pencari kerja di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 9870 orang dan
didominasi oleh pencari kerja perempuan yaitu sebannyak 5981
orang, sedangkan pencari kerja laki-laki berjumlah 3889 orang.
Untuk mengurangi jumlah pengangguran tersebut Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Datar menyelenggarakan kegiatan
pelatihan kerja melalui Balai Latihan Kerja Batusangkar, dengan
berbagai program pelatihan baik pelatihan mengenai mekanik dan
keterampilan kuliner. Yang mana dari program pelatihan tersebut
diharapakan lulusan atau peserta pelatihan tersebut mampu
berusaha sendiri atau bekerja di tempat yang sudah ada. Bahkan
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Datar berharap sangat
kepada para peserta latihan agar mereka turut mengentasan
pengangguran dengan membuka usahanya sendiri.
B. Saran
Pelaksanaan program pelatihan kerja yang dilaksanakan
oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Datar sudah berjalan
baik, namun akan lebih baik lagi apabila Dinas Tenaga Kerja bisa
melaksanakan saran berikut :
a. Disamping mendorong intervensi pemerintah dalam
memperbaiki, memelihara serta melakukan penambahan aset
pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan terpadu Satu Pintu
dan Tenaga Kerja (DPMPTSP DAN NAKER) Tanah Datar
melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Batusangkar, Dinas
Penanaman Modal Pelayanan terpadu Satu Pintu dan Tenaga
Kerja (DPMPTSP DAN NAKER) Tanah Datar sebaiknya juga
meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga dalam upaya
44
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arka,Sudarsana.2015.Analisis.Pengaruh.Pendidikan,.Pdrb PerKapita.
Dan.Tingkat Pengangguran. Terhadap.Jumlah. Penduduk .Miskin
Provinsi Bali.E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas
Udayana,