LAPORAN MAGANG
Oleh:
LAILATUL RAHMI
14 231 052
2017
i
i
KATA PENGANTAR
ii
1. Rektor Institut Agama Islam Negeri Batusangkar.
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Batusangkar.
3. Ketua Jurusan Akuntansi Syariah IAIN Batusangkar.
4. Ketua Labor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Batusangkar.
5. Panitia Pelaksana Kegiatan Magang yang telah menempatkan penulis
disalah satu Perusahaan
6. Yeni Melia, SE.,MM sebagai Pembimbing dari pihak IAIN
Batusangkar
7. Bapak Suratman Jamal, SE sebagai Direktur PT. Amanah Insanilahia
8. Bapak Efialdi, S.Si sebagai Manajer Penjualan
9. Bapak Yongki Safnal, ST sebagai Manajer Pemasaran
10. Bapak Gusri Anggara, S.Sy sebagai Pembimbing di PT. Amanah
Insanillahia
11. Ibuk Yovi Mardika sebagai Pembimbing lapangan penulis di lokasi
magang
12. Para Karyawan di PT. Amanah Insanilahia
13. Orang tua serta keluarga penulis yang telah mendukung dalam
kelanjutan studi, baik materil maupun moril.
14. Teman-teman penulis yang sama-sama melaksanakan magang yang
selalu memberi motivasi dan saran kepada penulis dalam
melaksanakan kegiatan magang ini.
iii
Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya.
LAILATUL RAHMI
NIM. 14 231 052
iv
DAFTAR ISI
Cover
Lembaran Pengesahan .............................................................................................i
Kata Pengantar ..........................................................................................................ii
Daftar Isi .....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat Magang.......................................................................2
C. Waktu dan Tempat Magang ........................................................................3
D. Sistematika Pelaporan ...................................................................................3
v
E. Pelaporan Piutang .........................................................................................27
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................................29
B. Saran ................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tidak semua piutang usaha dapat ditagih. Jumlah piutang dan
resiko tak tertagihnya piutang, dapat terjadi disebabkan karena
adanya perbedaan waktu antara penyerahan barang dan penerimaan
kas, dimana kondisi pelanggan mungkin mengalami kesulitan
keuangan atau kemungkinan-kemungkinan lainnya. Hal ini akan
berdampak terhadap likuiditas dan profitabilitas operasi perusahaan.
Tidak tertagihnya piutang usaha menimbulkan kerugian bagi
perusahaan. Piutang tak tertagih memiliki cara perhitungan yaitu
estimasi piutang usaha tak tertagih yaitu estimasi berdasarkan
presentase penjualan dan estimasi berdasarkan analisis umur
piutang serta metode pengukuran piutang usaha tak tertagih yaitu
metode penghapusan langsung dan metode pencadangan
2
1. Mengetahui bagaimana Perlakuan Piutang yang ada pada PT.
Amanah Insanillahia Batusangkar dan melihat apakah sudah sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2. Mengetahui Perlakuan Piutang yang tidak dicatat dengan benar dan
piutang yang melebihi satu tahun atau piutang tidak tertagih .
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembahasan tentang
Perlakuan Akuntansi Piutang Pada PT. Amanah Insanillahia
Batusangkar adalah:
1. Untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang
bagaimana Perlakuan Akuntansi Piutang
2. Sebagai tugas dan syarat magang untuk mendapatkan nilai dari mata
kuliah magang yang telah ditentukan oleh pihak kampus setelah
selesainya kegiatan magang
3. Penulis bisa mendalami ilmu mengenai Perlakuan Akuntansi Piutang
Pada PT. Amanah Insanillahia Batusangkar.
G. Waktu dan Tempat Magang
H. Sistematika Pelaporan
3
Bab II gambaran umum Perusahaan merupakan bab yang
menjelaskan tentang sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi,
produk-produk/ kegiatan utama perusahaan serta pegedungan dan
penataan ruangan.
Bab III Landasan Teori merupakan landasan teori tentang
perlakuan Akuntansi Piutang
Bab IV pembahasan dan analisis merupakan pembahasan yang
membahas tentang Perlakuan Akuntansi Piutang Pada PT. Amanah
Insanillahia Batusangkar
Bab V penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5
ada di daerah maupun di luar daerah Sumbar untuk menanamkan
investasi di daerah sendiri. Pada bulan Desember 1997 adalah produksi
perdana perusahaan dengan wilayah pemasaran Padang dan Pekanbaru.
6
d. Lingkup Sertifikasi
PT Amanah Insanilahia mengajukan Sertifikasi untuk Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) sesuai persyaratan SNI 01-3553-
2006 dengan merek AMIA, AQEZ, ARTHA dan Tamia yang dikemas
dalam 5 Jenis meliputi:
1) Galon 19Lt
2) Botol 1500 ml
3) Botol 600 ml
4) Botol 330 ml
5) Cup 240 ml
7
c) Mesin botol 600 mlsejumlah 1 unit, dengan kapasitas produksi
Botol 600 ml yaitu 150 karton/jam
d) Mesin Galon 19L sejumlah 1 unit, dengan kapasitas produksi
200 botol/jam
e) Peralatan Watertreatment sejumlah 1 unit
f) Shrink Tunel sejumlah 2 unit
g) Generator set sejumlah 1 unit
h) Kompresor sejumlah 1 unit
4) Peralatan
Peralatan yang digunakan oleh PT AII dapat
dikelompokkan menjadi 5 kategori :
a) Peralatan Gudang yang terdiri dari Seal Cup, Palet, Lid, Layar
dan Etiket.
b) Peralatan Produksi dan Pabrik, antara lain Bak penampung,
Pompa air, Sand Filter, Carbon Filter, Balance Tank, Lampu
Ultraviolet, Graviti Tank, Mesin Filling Botol, Mesin Filling
Galon, dan Mesin Filling Cup
c) Peralatan Labor, antara lain Oven, Buret 25 ml, Erlenmeyer 250
ml, Labu Ukur 250 ml dan 100 ml, Gelas Ukur 100 ml, Pipet
Takar 25 ml dan 10 ml, Beaker Gelas 500 ml dan 1000 ml, Bola
Isap, Termometer air raksa, Konduktivity Meter, Turbidy
Meter, Inkubator, Waterbath dan Autoclave
d) Peralatan Mekanik yang terdiri dari Gerinda Listrik, Bor
tanagn Listrik, Pompa Gomok, Pompa Angin, Tabung Las,
Trafo Las, Solder dan Kunci
5) Kendaraan
Kendaraan yang dimiliki perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
8
a) Truk
b) Mobil Dinas
6) Inventaris (Peralatan Kantor)
Inventaris kantor yang dimilki oleh perusahaan anatara
lain kursi, meja, lemari, komputer, kalkulator, telepon faksimile,
AC dan kipas angin.
F. Struktur Organisasi PT Amanah Insanillahia
9
C. Kegiatan Utama PT Amanah Insanillahia
Kegiatan utama yang dilakukan oleh PT Amanah Insanilahia
adalah memproduksi Air Minum Dalam Kemasan dan Memproduksi
Kemasan yang akan digunakan untuk produksi Air Minum Dalam
Kemasan Tersebut
1. Untuk Produksi Air Minum Dalam Kemasan terdiri dari:
a. Produk dengan kemasan Galon 19 Liter
b. Produk dengan kemasan Botol yang terdiri dari 3 ukuran yaitu
kemasan botol 330 ml, botol 600 ml, dan botol 1500 ml
c. Produk dengan kemasan Cup
10
menerima tamu.
b. Ruang Accounting, ruang accounting ini terdapat sub-sub bagian
yang mengatur: L/R perusahaan, Persediaan, Piutang, Kasir, Pajak,
Kartu Piutang, Proses Produksi .
c. Ruang Logistic, ruang logistic ini mengatur persediaan yang ada di
gudang serta menerima dan mengatur jalannya barang keluar.
d. Ruang Personalia, segala urusan umum harus melalui bagaian
personalia mulai dari penerimaan karyawan, Pembagian Gaji, terima
surat masuk dan surant keluar diurus di bagian personalia
e. Ruang Management, ruangan ini hanya berisikan Direktur saja.
Mulai dari kepala direktur, Direktur Operasional dan direktur
Marketing dan Pembelian.
f. Ruang Pengendalian Mutu, ruangan ini tempat untuk mengatur
segala sesuatu yang terjadi di dalam proses Air Mineral Dalam
Kemasan Jika ada kerusakan adal proses kemasan maka diruangan
Mutu ini menjadi tempat untuk melakukan perbaikan.
g. Ruang Produksi AMDK Ruang ini mengatur bahan atau alat-alat
yang di perlukan dalam produksi AMDK tersebut.
h. Ruang Lepas di sebalah ruang Logistik terdapat tempat untuk
produksi Air Mineral Dalam Kemasan(AMDK) dan gudang untuk
meletakkan barang jadi yang telah diproduksi.
11
Daftar Nama-Nama Kepala Bagian
No Nama Bagian Kabag
1 Bagian Managment( Direktur) Elfiadi,SE
2 Bagian Personalia Gusri Anggara, S.Sy
3 Bagian Cup & Botol Irwan Fati ilham
4 Bagian Logistik Jeni Fasendra
5 Bagian Accounting Yovi Mardika, SE
6 Bagian Mutu Firdaus
7 Bagian Maintenance Yasrianto
2. Penataaan Ruang
a. Stuktur Ruang Manajemen
Direktur
Elfiadi
Yovi Mardika SE
Arnis Deswita
Bagian Laporan Bagian Pajak Bagian Kartu piutang
12
c. Stuktur Ruang Personalia, dapur, serta gudang, Ruang Logistik serta
ruangan produksi AMDK
Kepala Bagian
Personalia
Kepala produksi
AMDK
Gudang Produk AMDK
Abdurrahim
Kepala bagaian
Logistik
Joni Fase
Firdaus
Kepala bagaian
Produksi Cup & botol Gedung Produksi CUP
P
a Gedung Produksi botol
r
k
i
r
Musholla
13
BAB III
LANDASAN TEORITIS
H. Pengertian Akuntansi
Menurut Yeyen (2015:3) Akuntansi adalah bahasa bisnis dan seni
yang meliputi pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan penyajian
laporan mengenai transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang bertujuan
menyediakan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan
khususnya pihak eksternal dari suatu unit ekonomi, informasi keuangan
tersebut berupa berbagai bentuk laporan keuangan yang disusun secara
periodik.
Sebagai suatu hasil dari proses akuntansi, laporan keuangan
dimulai dari pengumpulan data - data atau bukti – bukti transaksi yang
kemudian dicatat dalam buku harian berupa jurnal. Kemudian secara
periodik jurnal diklasifikasikan kedalam buku besar sesuai dengan
klasifikasi perkiraan. Tahap akhir dari proses tersebut diatas adalah
penyusunan suatu laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan laporan
keuangan utama dari suatu perusahaan berupa neraca, perhitungan
laba- rugi, laporan perubahan posisi keuangan serta catatan atas laporan
keuangan.
Menurut Komite Terminologi dari American Insitute of Certified
Public Anccountants mengatakan bahwa akuntansi adalah suatu seni
pencatatan, pengklasifikasian dan pengiktisaran dalam cara yang
signifikan dan satuan mata uang , transaksi-transaksi dan kejadian yang
paling tidak sebagian diantaranya, memiliki sifat keuangan selanjutnya
mengintrepretasikan hasilnya.
14
14
Sedangkan Sofyan (2011:5) berpendapat Accounting Principle Board
(APB) Statement No. 4 mendefinisikan Akuntansi Sebagai suatu kegiatan
jasa fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya
dalam ukuran uang , mengenai suatu badan ekinomi yang dimaksudkan
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan keputusan ekonomi
sebagai dasar memilih diantara beberapa alternative.
I. Pengertian Piutang
15
terp akai dalam perusahaan. Didalam neraca, piutang dimasukkan
dalam kelompok aktiva lancar.
J. Klasifikasi Piutang
Piutang dapat diklasifikasikan secara umum yaitu :
1. Klasifikasi piutang untuk tujuan akuntansi dikelompokkan
dalam dua golongan sesuai dengan penyajian laporan keuangan.
a. Piutang Lancar (Current Receivables)
Yaitu piutang yang diharapkan akan diterima pelunasannya
dalam jangka waktu satu tahun atau dalam periode siklus
kegiatan normal perusahaan.
b. Piutang Tidak Lancar (Noncurrent Receivables)
Yaitu piutang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu
tahun atau dalam periode siklus kegiatan normal perusahaan.
2. Klasifikasi piutang menurut sumber atau asal terjadinya piutang.
16
a. Piutang Dagang (Trade Receivables) Yaitu piutang yang timbul
dari transaksi-transaksi penjualan barang atau penyerahan jasa.
Piutang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1) Piutang usaha
Piutang usaha merupakan piutang yang tidak didukung oleh
janji untuk membayar secara tertulis. Piutang usaha biasanya
ditagih dalam waktu 30 atau 60 hari.
2) Wesel Tagih
Wesel tagih merupakan piutang yang didukung dengan janji
untuk membayar secara tertulis. Wesel tagih biasanya lebih
dari 60 hari.
b. Piutang lain-lain
Piutang lain-lain merupakan piutang yang timbul dari transaksi-
transaksi selain penjualan barang atau penyerahan jasa, seperti
karyawan dan staf, piutang deviden, piutang bunga, sewa.
17
Potongan tunai merupakan suatu cara untuk mendorong agar
pembeli bersedia membayar atau melunasi kewajiban-kewajibannya
segera setelah barang-barang diserahkan kepadanya. Syarat-syarat
pembayaran pada transaksi penjualan kredit biasanya dinyatakan
dengan syarat penjualan seperti 2/10, n/30 yang berarti potongan
sebesar 2% akan diberikan kepada pembeli yang membayar dalam
jangka waktu 10 hari sejak terjadinya transaksi penjualan dengan
jangka waktu pembayaran secara keseluruhan selama 30 hari.
3. Return penjualan.
Return penjualan merupakan suatu kelonggaran yang diberikan oleh
perusahaan kepada pelanggan untuk mengembalikan dan menolak
barang-barang yang dibelinya. Seperti potongan penjualan, return
penjualan harus dikurangkan dengan hasil penjualan. Return
penjualan mengakibatkan tidak seluruh jumlah yang dibebankan
kepada debitur didalam transaksi penjualan (kredit) dapat ditagih.
Penjualan xxx
18
tidak sanggup membayar tepat waktu atau penundaan pembayaran.
Piutang tak tertagih terdapat beberapa metode yaitu :
1. Metode Langsung
Dalam praktiknya sering kita jumpai adanya pengakuan
terhadap kerugian piutang dagang yang timbul dari penjualan
kredit tidak berdasaran pada taksiran, melainkan berdasarkan pada
jumlah yang sesungguhnya ter- jadi. Kerugian piutang dagang baru
diakui pada saat diketahui bahwa piutang dagang benar-benar
dinya- takan tidak tertagih dari debitur langsung yang selanjutnya
piutang dagang tersebut dihapuskan. Pembebanannya pada
rekening piutang dagang. Oleh karena itu metode ini disebut
metode penghapusan langsung (direct write off of bad debt).
Kerugian pada piutang tak tertagih baru bisa dicatat setelah
mendapatkan pemberitahuan secara resmi dari perusahaan tersebut
dan telah mendapatkan pernyataan bahwa perusahaan telah
bangkrut karena tidak sanggup melunasi piutangnya. Ayat jurnal
mencatat penghapusan piutang dengan metode langsung ialah :
Kas Xxx
Piutang xxx
19
2. Metode Cadangan
20
N. Penerimaan Kembali Piutang Tak Tertagih
Meskipun piutang usaha telah dihapuskan oleh
perusahaan itu sendiri, debitur tetap harus berkewajiban untuk
melunasi hutang sesuai dengan kesepakatan antara debitur dengan
perusahaan tersebut. Jika debitur bisa membayar hutangnya sesuai
tepat waktu atau telah ditetapkan,maka perusahaan akan bisa
mendapatkan kembali piutang dagang yang telah dihapuskan.
Terdapat dua metode pembayaran yang diterima dari
piutang dagang yang telah dihapuskan yaitu :
1. Metode Cadangan atau Penyisihan
Pada metode ini kerugian piutang diakui berdasarkan
taksiran dalam priode tahun buku dimana penjualan
(kredit) yang menyebabkan timbulnya kerugian piutang itu
sendiri.
a. Penerimaan kas dari piutang yang telah dihapuskan yang
terjadi dalam tahun buku yang sama.
Jurnal pada saat pernyataan piutang akan dilunasi :
Kas xxx
Piutang dagang
xxx
21
Pendapatan lain-lain
xxx
22
BAB IV
ANALISIS DAN PELAPORAN
G. Pengklasifikasian Piutang
PT. Amanah Insanillahia Batusangkar dalam
pengklasifikasian piutang digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Piutang Usaha
Piutang usaha adalah yang terjadi akibat dari
kegiatan perusahaan yaitu penjualan jasa secara kredit untuk
memproduksi air minum yang di kehendaki pemesan .
2. Piutang Lain-lain
Piutang lain-lain ini timbul bukan dari kegiatan utama
perusahaan. Piutang ini timbul dari pinjaman karyawan dan
pinjaman dari pihak lainnya.
Didalam perusahaan ini pengklasifikasikan belum sesuai
dengan kelompoknya, piutang masih belum dicatat dengan
benar, seperti pinjaman karyawan yang tidak dikelomppokkan ke
dalam piutang lain-lain.
22
23
H. Pengakuan dan Pencatatan Piutang
Pengakuan piutang pada PT. Amanah Insanillahia
Batusangkar tidak sama dengan pengakuan piutang pada
perusahaan dagang, dimana pada perusahaan dagang pengakuan
itu tergantung pada syarat penyerahan barang. Sebaliknya pada
PT. Amanah Insanillahia Batusangkar adalah perusahaan yang
bergerak dibidang jasa, yaitu jasa memproduksi air minum alami
yang biasanya piutang diakui ketika penyerahan barang yang telah
selesai diproduksi diserahkan kepada konsumen.
Pengukuran piutang usaha pada PT. Amanah Insanillahia
Barusangkar ditentukan pada saat seluruh barang sudah
diserahkan, namun seluruh piutang belum terbayarkan
seluruhnya
I. Penilaian Piutang
Penilaian piutang berarti menetapkan nilai berapa piutang
dilaporkan pada jumlah yang dapat ditagih (terealisasi) atau
dikenal dengan konsep nett realisable value, yaitu nilai bersih yang
dapat direalisasikan atau nilai tunai yang diharapkan . untuk
mencatat piutang yang tidak tertagih ada dua metode yang
dilakukan.
1. Metode penghapusan langsung
2. Dan metode penyisihan
24
sederhana sehingga piutang tak tertagih akan terlihat pada akhir
priode.
No SUDAH BELUM
NAMA TOTAL
JATUH TEMPO JATUH TEMPO
25
4 SINAR SOSRO, PT 30.098.912 4.336.322 -
5 UD MITRA ARTHA PYK 20.466.430 20.466.430 -
6 ELFIALDI (AMIA) (264.382.372) (261.619.843) -
7 UD.HARAPAN (MANDO) 710.150 710.150 -
8 TOKO KURNIA 35.252.635 35.252.635 -
9 CV RIZANO - - -
10 ELFIALDI (ARTHA) 55.085.750 55.085.750 -
11 TMA AQEZ 69.547.000 69.547.000
TOTAL 210.581.903 77.139.292 110.442.550
Sumber: Kabag Accounting PT Amanah Insanillahia Batusangkar tahun 2016
26
Seharusnya perusahaan mencatat piutang tak tertagih
dengan menggunakan metode penyisihan. Metode penyisihan
mengestimasi jumlah piutang yang tidak dapat ditagih dan
mencatat beban piutang tak tertagih berdasarkan estimasi tersebut
setiap akhir periode akuntansi. Berdasarkan estimasi tersebut,
beban piutang tak tertagih kemudian dicatat dengan ayat jurnal
penyesuaian.
J. Pelaporan Piutang
Pada umumnya piutang dikelompokkan sebagai aktiva
lancar karena piutang tersebut diharapkan dapat ditagih dalam
jangka waktu tidak lebih dari satu siklus kegiatan normal
perusahaan. Dalam laporan keuangan piutang diletakkan setelah
kas dan penempatan ini menunjukkan piutang dapat
direalisasikan menjadi uang kas dalam waktu singkat. Nilai
piutang tersebut merupakan nilai bruto piutang dan besarnya
cadangan atau biaya kerugian piutang pada periode yang
bersangkutan.
27
Untuk beban piutang tak tertagih disajikan dilaporan laba
rugi bagian biaya sebagai pengurangan pendapatan pada periode
bersangkutan. PT Amanah Insanillahia Batusangkar (AII) dalam
penyajian piutang telah sesuai dengan kelompok aktiva lancar,
tetapi dalam posisinya perusahaan tidak menempatkan akun
sesuai dengan kelompoknya.
28
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada PT Amanah
Insanillahia Batusangkar, penulis mencoba membandingkan antara
teori- teori yang berhubungan dengan masalah penelitian, maka penulis
dapat memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. PT Amanah Insanillahia Batusangkar adalah salah satu perusahaan
Manufaktur yang Memproduksi Air Minum Dalam Kemasan
2. PT Amanah Insanillahia Batusangkar dalam pencatatannya
menggunakan metode penghapusan langsung pada akhir periode.
3. Dalam penyajian dilaporan keuangan perusahaan tidak
menempatkan akun piutang dengan benar sesuai dengan
kelompoknya.
B. Saran
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat memberikan
beberapa saran yang menjadi pertimbangan untuk perusahaan sebagai
berikut :
1. Dalam penyajian laporan keuangan perusahaan harus menempatkan
akun piutang dengan benar.
2. PT. Amanah Insanilahia Batusangkar seharusnya pengklasifikasian
piutang dikelompokkan.
3. Seharusnya Perusahaan Menggunakan Metode Penyisihan karena
Metode penyisihan mengestimasi jumlah piutang yang tidak dapat
ditagih dan mencatat beban piutang tak tertagih berdasarkan
estimasi tersebut setiap akhir periode akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA