Anda di halaman 1dari 38

“Perlakuan Akuntansi Piutang Maklon Pada PT.

Amanah Insanillahia (AII)


Batusangkar”

LAPORAN MAGANG

Oleh:

LAILATUL RAHMI
14 231 052

JURUSAN EKONOMI ISLAM/AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR

2017

i
i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadiran Allah Swt yang senantiasa


melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis telah dapat
melaksanakan kegiatan magang serta membuat laporan akhir
sebagaimana adanya. Shalawat dan salam senantiasa disampaikan
kepada junjungan umat sedunia yaitu Nabi Muhammad SAW.
Magang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pendidikan pada Program Sarjana Akuntansi Syariah Institut Agama
Islam Negeri Batusangkar. Pada dasarnya mata kuliah magang ini
adalah mata kuliah wajib jurusan Akuntansi Syariah yang harus di
tempuh oleh setiap Mahasiswa Akuntansi Syariah yang memuat
substansi kegiatan yang sifatnya praktek kerja yang berupa kegiatan
belajar dilapangan yang dirancang untuk memberikan pengalaman
praktis kepada para mahasiswa dalam menggunakan aplikasi teori
kedalam praktek lapangan.
Dalam kegiatan magang ini diharapkan mampu memberikan
gambaran kepada mahasiswa tentang kesesuaian penerapan kompetensi
keilmuan yang dimiliki dengan kebutuhan industri/lembaga.
Laporan ini disusun penulis karena selesainya kegiatan Magang
di PT.Amanah Insanillahia di Batusangkar. Dalam hal ini penulis lebih
terfokus untuk membahas tentang “Perlakuan Akuntansi Piutang
Maklon Pada PT. Amanah Insanilahia (AII)”.
Kegiatan magang ini dapat terlaksana dengan lancar karena
adanya dukungan berbagai pihak dan unsur terkait. Karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

ii
1. Rektor Institut Agama Islam Negeri Batusangkar.
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Batusangkar.
3. Ketua Jurusan Akuntansi Syariah IAIN Batusangkar.
4. Ketua Labor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Batusangkar.
5. Panitia Pelaksana Kegiatan Magang yang telah menempatkan penulis
disalah satu Perusahaan
6. Yeni Melia, SE.,MM sebagai Pembimbing dari pihak IAIN
Batusangkar
7. Bapak Suratman Jamal, SE sebagai Direktur PT. Amanah Insanilahia
8. Bapak Efialdi, S.Si sebagai Manajer Penjualan
9. Bapak Yongki Safnal, ST sebagai Manajer Pemasaran
10. Bapak Gusri Anggara, S.Sy sebagai Pembimbing di PT. Amanah
Insanillahia
11. Ibuk Yovi Mardika sebagai Pembimbing lapangan penulis di lokasi
magang
12. Para Karyawan di PT. Amanah Insanilahia
13. Orang tua serta keluarga penulis yang telah mendukung dalam
kelanjutan studi, baik materil maupun moril.
14. Teman-teman penulis yang sama-sama melaksanakan magang yang
selalu memberi motivasi dan saran kepada penulis dalam
melaksanakan kegiatan magang ini.

Semoga bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan


mendapat balasan yang setimpal dari Allah Swt. Dengan segala
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis menerima saran dan
kritikan dari pembaca.

iii
Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya.

Batusangkar, 5 November 2017


Penulis

LAILATUL RAHMI
NIM. 14 231 052

iv
DAFTAR ISI

Cover
Lembaran Pengesahan .............................................................................................i
Kata Pengantar ..........................................................................................................ii
Daftar Isi .....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat Magang.......................................................................2
C. Waktu dan Tempat Magang ........................................................................3
D. Sistematika Pelaporan ...................................................................................3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


A. Profil PT Amanah Insanillahia ......................................................................5
B. Struktur Organisasi PT Amanah Insanillahia .............................................9
C. Kegiatan Utama PT Amanah Insanillahia ...................................................10
D. Pergedungan dan Penataan Ruangan..........................................................10
BAB III LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Akuntansi ...................................................................................14
B. Pengertian Piutang ........................................................................................15
C. Klasifikasi Piutang .........................................................................................16
D. Penilaian Terhadap Piutang .........................................................................17
E. Pengakuan Piutang Usaha ...........................................................................18
F. Piutang Tak Tertagih .....................................................................................18
G. Penerimaan Kembali Piutang Tak Tertagih...............................................21

BAB IV ANALISIS DAN LAPORAN


A. Pengelolaan Piutang pada PT. Amanah Insanillahia Batusangkar ........23
B. Pengklasifikasian Piutang ............................................................................23
C. Pengakuan dan Pencatatan Piutang ...........................................................24
D. Penilaian Piutang ...........................................................................................24

v
E. Pelaporan Piutang .........................................................................................27

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................................29
B. Saran ................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

vi
BAB I
PENDAHULUAN

E. Latar Belakang Masalah


Magang merupakan suatu kegiatan mahasiswa yang berlangsung
di dunia kerja dan juga melihat kecocokkan antara kompetensi yang
didapatkan mahasiswa di bangku kuliah dengan aktivitas/ praktik
yang dilakukan di perusahaan atau instansi pemerintah tempat magang,
sehingga para mahasiswa tidak hanya memahami akuntansi secara teori
saja, tetapi memahami akuntansi dari sudut pandang perusahaan dan
instansi pemerintah.

Dalam menjalankan dan mengelola perusahaan, manajemen


membutuhkan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan. Kebutuhan manajemen akan informasi tersebut
dapat diperoleh salah satunya melalui laporan keuangan.

Dalam mengelola dan menyajikan laporan keuangan, perlakuan


akuntansi harus sesuai dengan standar yang berlaku yang dalam
pelaksanaannya berupa prosedur, metode dan tehnik penyajian laporan
keuangan. Demikian juga dalam hal perlakuan akuntansi terhadap
piutang dalam memproses datanya, yaitu metode pencatatan, penilaian
dan penyajian harus berpedoman pada standar yang berlaku, yaitu
Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Piutang timbul dari penjualan yang dilakukan secara tunai atau


kredit. Piutang diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu: piutang Usaha
dan piutang Lain-lain. Piutang usaha adalah suatu aset yang timbul
karena perusahaan menjual atau memberikan jasanya secara kredit.
sedangkan piutang lain-lain yaitu piutang yang berasal dari transaksi
yang timbul diluar usaha normal perusahaan.

1
Tidak semua piutang usaha dapat ditagih. Jumlah piutang dan
resiko tak tertagihnya piutang, dapat terjadi disebabkan karena
adanya perbedaan waktu antara penyerahan barang dan penerimaan
kas, dimana kondisi pelanggan mungkin mengalami kesulitan
keuangan atau kemungkinan-kemungkinan lainnya. Hal ini akan
berdampak terhadap likuiditas dan profitabilitas operasi perusahaan.
Tidak tertagihnya piutang usaha menimbulkan kerugian bagi
perusahaan. Piutang tak tertagih memiliki cara perhitungan yaitu
estimasi piutang usaha tak tertagih yaitu estimasi berdasarkan
presentase penjualan dan estimasi berdasarkan analisis umur
piutang serta metode pengukuran piutang usaha tak tertagih yaitu
metode penghapusan langsung dan metode pencadangan

PT Amanah Insanilahia merupakan perusahaan Manufaktur.


perusahan melakukan penjualan secara kredit yang nantinya
menimbulkan piutang. Dalam perlakuan akuntansi piutang bahwa
pengelompokan piutang tidak sesuai dengan pengklasifikasian dan
juga piutang yang dicatat belum sepenuhnya, dalam perlakuan
akuntansi piutang perusahaan hanya menggunakan metode
penghapusan langsung dan tidak menggunakan metode penyisihan
piutang.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis memberi


judul” Perlakuan Akuntansi Piutang pada PT Amanah Insanillahia
Batusangkar”
F. Tujuan dan Manfaat Magang
Adapun tujuan dari pembahasan tentang Perlakuan Akuntansi
Piutang Pada PT. Amanah Insanillahia Batusangkar adalah:

2
1. Mengetahui bagaimana Perlakuan Piutang yang ada pada PT.
Amanah Insanillahia Batusangkar dan melihat apakah sudah sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2. Mengetahui Perlakuan Piutang yang tidak dicatat dengan benar dan
piutang yang melebihi satu tahun atau piutang tidak tertagih .
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembahasan tentang
Perlakuan Akuntansi Piutang Pada PT. Amanah Insanillahia
Batusangkar adalah:
1. Untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang
bagaimana Perlakuan Akuntansi Piutang
2. Sebagai tugas dan syarat magang untuk mendapatkan nilai dari mata
kuliah magang yang telah ditentukan oleh pihak kampus setelah
selesainya kegiatan magang
3. Penulis bisa mendalami ilmu mengenai Perlakuan Akuntansi Piutang
Pada PT. Amanah Insanillahia Batusangkar.
G. Waktu dan Tempat Magang

Pelaksanaan magang Akuntansi Syariah dilaksanakan pada awal


semester VII dan berlangsung selama 7 Minggu mulai dari tanggal 11
September 2017 sampai dengan 1 November 2017. Tempat penulis
melakukan magang adalah di PT AMIA Batusangkar.

H. Sistematika Pelaporan

Untuk memudahkan dalam pemahaman terhadap laporan ini,


maka penulis perlu menjelaskan tentang sistematika penulisannya.

Bab I pendahuluan yang terdiri dari latar belakang kegiatan


magang, tujuan dan manfaat magang, waktu dan tempat kegiatan
magang serta sistematika laporan.

3
Bab II gambaran umum Perusahaan merupakan bab yang
menjelaskan tentang sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi,
produk-produk/ kegiatan utama perusahaan serta pegedungan dan
penataan ruangan.
Bab III Landasan Teori merupakan landasan teori tentang
perlakuan Akuntansi Piutang
Bab IV pembahasan dan analisis merupakan pembahasan yang
membahas tentang Perlakuan Akuntansi Piutang Pada PT. Amanah
Insanillahia Batusangkar
Bab V penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

E. Profil PT Amanah Insanillahia


1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT Amanah Insanillahia didirikan pada tahun 1994 berdasarkan
Akte Notaris Singgih Susilo, SH di Pekanbaru No.85 tanggal 23/07/1994
dan disahkan oleh Mentri kehakiman RI No.C2.15.472.HT.01.01.Th.1994
tertanggal 14 Oktober dengan izin usaha industri dari Departement
perindustrian dan perdanganan RI No.68/ Dirjen-IKAH/IVI/IX/98
tanggal 20 November 1998 yang bertempat di Batusangkar Sumatera
Barat.
PT Amanah Insanillahia diresmikan oleh Bapak Bupati Kepala
Daerah Tingkat II Tanah Datar pada tanggal 6 Juni 1998. PT Amanah
Insanillahia adalah salah satu perusahaan swasta dengan modal
perorangan yang bergerak dalam bidang Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK). Perusahaan ini didirikan oleh Bapak H.Darwin yang
bertujuan untuk mengelola sumber daya alam yang berlokasi di Nagari
Baringin, Kecamatan Lima Kaum Daerah Tingkat II Kabupaten Tanah
Datar. Sumber daya alam berasal dari sumber mata air Kiambang yang
berjarak 100 meter dari perusahaan.
Usaha air minum dalam kemasan ini dibuat dengan pengalaman
sebagai distributor salah satu AMDK untuk Provinsi Riau dengan tekat
bulat dan dukungan partisipasi aktif dari PEMDA Tanah Datar mulai
dari perencanaan bangunan pabrik sampai dengan kondisi sekarang
selalu dilanda badai krisis yang berkepanjangan, Namun Alhamdulillah
Allah SWT tetap member perlindungan-Nya.
Pendirian perusahaan ini atas dasar permintaan pemerintah daerah
Kabupaten Tanah Datar kepada pengusaha pribumi maupun asing yang

5
ada di daerah maupun di luar daerah Sumbar untuk menanamkan
investasi di daerah sendiri. Pada bulan Desember 1997 adalah produksi
perdana perusahaan dengan wilayah pemasaran Padang dan Pekanbaru.

2. Visi Dan Misi Perusahaan


a. Visi
Sesuai dengan perkembanagan teknologi sebagai pemenuh
kebutuhan manusia, maka PT AII memiliki beberapa visi dari
usahany, yaitu:
1) Ikut ambil bagian dalam dunia usaha
2) Dengan meningkatkan hasil produksi dan mengutamakan mutu,
maka PT AII akan berperan juga di dunia usaha menuju pasar
bebas
3) Dengan adanya mutu yang baik, maka air minum (mineral) PT
AII akan lebih berpotensi dan berpengaruh di pasaran dunia
sehubungan dengan ikutnya PT AII sertifikat ISO 9002 : 2008
4) Mengurangi pengangguran di Batusangkar
b. Misi
Misi dari perusahaan yaitu, untuk mencapai industri Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK) yang terbaik dan memeberikan pelayanan
yang tepat, cepat dan efektif yang merupakan harapan pelangan
c. Sistem Manajemen Mutu
PT Amanah Insanilahia menerapkan lingkup sistem
manajemen mutu ISO 9001: 2008 SNI 01-3553-2006 untuk Produk Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) untuk semua elemen desain dan
pengembangan serta memeperoleh sertifikat halal MUI Sumatra Barat.
Adapun Motto dari PT AII adalah “ MUTU KOMITMEN KAMI”.

6
d. Lingkup Sertifikasi
PT Amanah Insanilahia mengajukan Sertifikasi untuk Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) sesuai persyaratan SNI 01-3553-
2006 dengan merek AMIA, AQEZ, ARTHA dan Tamia yang dikemas
dalam 5 Jenis meliputi:
1) Galon 19Lt
2) Botol 1500 ml
3) Botol 600 ml
4) Botol 330 ml
5) Cup 240 ml

Pengolahan dilakukan dengan menggunakan teknologi yang


modern serta dikemas dengan mesin pengisian yang canggih serta
otomatis.

e. Aset yang dimiliki oleh Perusahaan


1) Tanah
Tanah yang dimiliki oleh perusahaan adalah tanah yang
dijadikan sebagai tempat berdirinya bangunan pabrik
2) Bangunan
Bangunan terdiri dari bangunan kantor dan bangunan
pabrik
3) Mesin-mesin

Peralatan mesin yang dimiliki oleh PT AII dalam


menunjang proses produksi antara lain:

a) Mesin Auto Cup Sealer 8x2 line sejumlah 1 unit, dengan


kapasitas produksi gelas 240 ml 8x2 line yaitu 400 karton /jam
b) Mesin Auto Cup Sealer 4x2 line sejumlah 1 unit, dengan
kapasitas produksi gelas 240 ml 4x2 line yaitu 110 karton /jam

7
c) Mesin botol 600 mlsejumlah 1 unit, dengan kapasitas produksi
Botol 600 ml yaitu 150 karton/jam
d) Mesin Galon 19L sejumlah 1 unit, dengan kapasitas produksi
200 botol/jam
e) Peralatan Watertreatment sejumlah 1 unit
f) Shrink Tunel sejumlah 2 unit
g) Generator set sejumlah 1 unit
h) Kompresor sejumlah 1 unit
4) Peralatan
Peralatan yang digunakan oleh PT AII dapat
dikelompokkan menjadi 5 kategori :
a) Peralatan Gudang yang terdiri dari Seal Cup, Palet, Lid, Layar
dan Etiket.
b) Peralatan Produksi dan Pabrik, antara lain Bak penampung,
Pompa air, Sand Filter, Carbon Filter, Balance Tank, Lampu
Ultraviolet, Graviti Tank, Mesin Filling Botol, Mesin Filling
Galon, dan Mesin Filling Cup
c) Peralatan Labor, antara lain Oven, Buret 25 ml, Erlenmeyer 250
ml, Labu Ukur 250 ml dan 100 ml, Gelas Ukur 100 ml, Pipet
Takar 25 ml dan 10 ml, Beaker Gelas 500 ml dan 1000 ml, Bola
Isap, Termometer air raksa, Konduktivity Meter, Turbidy
Meter, Inkubator, Waterbath dan Autoclave
d) Peralatan Mekanik yang terdiri dari Gerinda Listrik, Bor
tanagn Listrik, Pompa Gomok, Pompa Angin, Tabung Las,
Trafo Las, Solder dan Kunci
5) Kendaraan
Kendaraan yang dimiliki perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

8
a) Truk
b) Mobil Dinas
6) Inventaris (Peralatan Kantor)
Inventaris kantor yang dimilki oleh perusahaan anatara
lain kursi, meja, lemari, komputer, kalkulator, telepon faksimile,
AC dan kipas angin.
F. Struktur Organisasi PT Amanah Insanillahia

9
C. Kegiatan Utama PT Amanah Insanillahia
Kegiatan utama yang dilakukan oleh PT Amanah Insanilahia
adalah memproduksi Air Minum Dalam Kemasan dan Memproduksi
Kemasan yang akan digunakan untuk produksi Air Minum Dalam
Kemasan Tersebut
1. Untuk Produksi Air Minum Dalam Kemasan terdiri dari:
a. Produk dengan kemasan Galon 19 Liter
b. Produk dengan kemasan Botol yang terdiri dari 3 ukuran yaitu
kemasan botol 330 ml, botol 600 ml, dan botol 1500 ml
c. Produk dengan kemasan Cup

Produk- produk Air Minum Dalam Kemasan yang dihasilkan


tersebut mempunyai merek yang terdiri dari AMIA, AQEZ, ARTHA
dan TAMIA.

2. Untuk Produksi di Pabrik Botol dan Cup terdiri dari:


a. Pembuatan kemasan Galon 19 Liter
b. Pembuatan Kemasan Botol yang terdiri dari 3 ukuran yaitu
kemasan botol 330 ml, botol 600 ml, dan botol 1500 ml
c. Pembuatan kemasan Cup
D. Pergedungan dan Penataan Ruangan
1. Pergedungan
Gedung yang dimiliki oleh perusahaan adalah milik perusahaan
sendiri dimana bangunan Pabrik terletak di samping bangunan kantor
PT Amanah Insanilahia tersebut. Di dalam bangunan PT Amanah
Insanilahia terdapat beberapa bangunan yang di jadikan gedung
meletakan barang jadi, barang rijeck dan limbah. Gedung bawah terdiri
dari:
a. Pos Satpam, pos satpam terletak dibagai pertama setelah
pagar,dimana pos satpam mengatur keluar mobil barang dan

10
menerima tamu.
b. Ruang Accounting, ruang accounting ini terdapat sub-sub bagian
yang mengatur: L/R perusahaan, Persediaan, Piutang, Kasir, Pajak,
Kartu Piutang, Proses Produksi .
c. Ruang Logistic, ruang logistic ini mengatur persediaan yang ada di
gudang serta menerima dan mengatur jalannya barang keluar.
d. Ruang Personalia, segala urusan umum harus melalui bagaian
personalia mulai dari penerimaan karyawan, Pembagian Gaji, terima
surat masuk dan surant keluar diurus di bagian personalia
e. Ruang Management, ruangan ini hanya berisikan Direktur saja.
Mulai dari kepala direktur, Direktur Operasional dan direktur
Marketing dan Pembelian.
f. Ruang Pengendalian Mutu, ruangan ini tempat untuk mengatur
segala sesuatu yang terjadi di dalam proses Air Mineral Dalam
Kemasan Jika ada kerusakan adal proses kemasan maka diruangan
Mutu ini menjadi tempat untuk melakukan perbaikan.
g. Ruang Produksi AMDK Ruang ini mengatur bahan atau alat-alat
yang di perlukan dalam produksi AMDK tersebut.
h. Ruang Lepas di sebalah ruang Logistik terdapat tempat untuk
produksi Air Mineral Dalam Kemasan(AMDK) dan gudang untuk
meletakkan barang jadi yang telah diproduksi.

Gedung atas terdiri dari ruang Produksi botol dimana disana


terdapat gudang untuk produksi Cup, botol dan Galon serta tempat
untuk meletakkan gallon, Cup dan botol yang telah jadi.

Ruang Produksi Cup dan Botol ruang Produksi ini mengatur


jalannya Proses pembuatan botol,Cup serta gallon.Produksi Cup dan
Botol Letaknya Disamping Ruangan Produksi dan Produksi Galon Di
sebelah Produksi Cup

11
Daftar Nama-Nama Kepala Bagian
No Nama Bagian Kabag
1 Bagian Managment( Direktur) Elfiadi,SE
2 Bagian Personalia Gusri Anggara, S.Sy
3 Bagian Cup & Botol Irwan Fati ilham
4 Bagian Logistik Jeni Fasendra
5 Bagian Accounting Yovi Mardika, SE
6 Bagian Mutu Firdaus
7 Bagian Maintenance Yasrianto

2. Penataaan Ruang
a. Stuktur Ruang Manajemen
Direktur

Elfiadi

Direktur Operasional Direktur Marketing dan Pembelian


Suratman Jamal Yongki Syafnal

b. Stuktur Ruang accounting

Kepala Bagian Accounting

Yovi Mardika SE

Bagian Persediaan Bagaian Bagain Kasir


Piutang
Arnis Deswita Indri widia putri
Bagian Persediaan Desniwati

Arnis Deswita
Bagian Laporan Bagian Pajak Bagian Kartu piutang

Wilna O Welga Emil Safitri

12
c. Stuktur Ruang Personalia, dapur, serta gudang, Ruang Logistik serta
ruangan produksi AMDK

Kepala Bagian
Personalia

Gusri Anggara Dapur

Kepala produksi
AMDK
Gudang Produk AMDK
Abdurrahim

Kepala bagaian
Logistik

Joni Fase

d. Stuktur ruangan Mutu


Gudang Produksi
Air Galon
ndra

Kepala Bagian Mutu

Firdaus

e. stuktur ruangan Produksi Cup & botol

Kepala bagaian
Produksi Cup & botol Gedung Produksi CUP

Irwan fati ilham

P
a Gedung Produksi botol
r
k
i
r
Musholla

13
BAB III
LANDASAN TEORITIS

H. Pengertian Akuntansi
Menurut Yeyen (2015:3) Akuntansi adalah bahasa bisnis dan seni
yang meliputi pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan penyajian
laporan mengenai transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang bertujuan
menyediakan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan
khususnya pihak eksternal dari suatu unit ekonomi, informasi keuangan
tersebut berupa berbagai bentuk laporan keuangan yang disusun secara
periodik.
Sebagai suatu hasil dari proses akuntansi, laporan keuangan
dimulai dari pengumpulan data - data atau bukti – bukti transaksi yang
kemudian dicatat dalam buku harian berupa jurnal. Kemudian secara
periodik jurnal diklasifikasikan kedalam buku besar sesuai dengan
klasifikasi perkiraan. Tahap akhir dari proses tersebut diatas adalah
penyusunan suatu laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan laporan
keuangan utama dari suatu perusahaan berupa neraca, perhitungan
laba- rugi, laporan perubahan posisi keuangan serta catatan atas laporan
keuangan.
Menurut Komite Terminologi dari American Insitute of Certified
Public Anccountants mengatakan bahwa akuntansi adalah suatu seni
pencatatan, pengklasifikasian dan pengiktisaran dalam cara yang
signifikan dan satuan mata uang , transaksi-transaksi dan kejadian yang
paling tidak sebagian diantaranya, memiliki sifat keuangan selanjutnya
mengintrepretasikan hasilnya.

14

14
Sedangkan Sofyan (2011:5) berpendapat Accounting Principle Board
(APB) Statement No. 4 mendefinisikan Akuntansi Sebagai suatu kegiatan
jasa fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya
dalam ukuran uang , mengenai suatu badan ekinomi yang dimaksudkan
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan keputusan ekonomi
sebagai dasar memilih diantara beberapa alternative.

Maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi sebagai suatu seni


atau aktivitas jasa dan mengartikan akuntansi meliputi beragam teknik
yang dianggap perguna untuk bidang-bidang tertentu.

I. Pengertian Piutang

Piutang dalam arti luas merupakan segala macam tuntutan atau


klaim kepada pihak ketiga yang pada umumnya berakibat adanya
penerimaan kas dimasa yang akan datang. Piutang yang dimiliki
oleh perusahaan, umumnya timbul sebagai akibat dari transaksi-
transaksi penjualan dan atau penyerahan jasa.

piutang merupakan tagihan yang timbul sebagai akibat dari suatu


transaksi, yaitu penjualan barang maupun jasa yang dilakukan secara
kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau
jasa sampai saat diterimanya uang.

Pada saat ini kebanyakan perusahaan melakukan penjualan


barang dagang atau jasa sering dengan kredit, sehinggga menimbulkan
piutang. Selain dari penjualan barang dagang atau jasa, piutang juga
dapat timbul karena adanya berbagai kegiatan lain dalam perusahaan
seperti pinjaman uang kepada karyawan, uang muka yang diberikan
kepada anak perusahaan atau penjualan aktiva tetap yang sudah tidak

15
terp akai dalam perusahaan. Didalam neraca, piutang dimasukkan
dalam kelompok aktiva lancar.

IAI ( 2009: 43) mengatakan Piutang merupakan jenis pembiayaan


dalam bentuk pembelian dan/ atau pengalihan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan yang berasal dari transaksi usaha.
Rudianto (2014:198) Piutang usaha meliputi piutang yang timbul
karena penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka
kegiatan usaha normal perusahaan. Berikut ini beberapa pengertian
piutang usaha menurut beberapa ahli:
1. Piutang dagang (piutang usaha)
menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang-
barang atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Piutang kepada langganan, yaitu yang berasal dari penjualan barang
dan jasa secara kredit. Grup ini biasanya disebut dengan piutang
dagang.

J. Klasifikasi Piutang
Piutang dapat diklasifikasikan secara umum yaitu :
1. Klasifikasi piutang untuk tujuan akuntansi dikelompokkan
dalam dua golongan sesuai dengan penyajian laporan keuangan.
a. Piutang Lancar (Current Receivables)
Yaitu piutang yang diharapkan akan diterima pelunasannya
dalam jangka waktu satu tahun atau dalam periode siklus
kegiatan normal perusahaan.
b. Piutang Tidak Lancar (Noncurrent Receivables)
Yaitu piutang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu
tahun atau dalam periode siklus kegiatan normal perusahaan.
2. Klasifikasi piutang menurut sumber atau asal terjadinya piutang.

16
a. Piutang Dagang (Trade Receivables) Yaitu piutang yang timbul
dari transaksi-transaksi penjualan barang atau penyerahan jasa.
Piutang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1) Piutang usaha
Piutang usaha merupakan piutang yang tidak didukung oleh
janji untuk membayar secara tertulis. Piutang usaha biasanya
ditagih dalam waktu 30 atau 60 hari.
2) Wesel Tagih
Wesel tagih merupakan piutang yang didukung dengan janji
untuk membayar secara tertulis. Wesel tagih biasanya lebih
dari 60 hari.
b. Piutang lain-lain
Piutang lain-lain merupakan piutang yang timbul dari transaksi-
transaksi selain penjualan barang atau penyerahan jasa, seperti
karyawan dan staf, piutang deviden, piutang bunga, sewa.

K. Penilaian Terhadap Piutang


Piutang dinilai sebesar jumlah yang diterima untuk masa yang
akan datang. Jumlah ini belum tentu sama dengan jumlah uang yang
tercantum dalam piutang. Piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih
dibebankan sebagai biaya.
Faktor yang mempengaruhi harga pertukaran dalam suatu
transaksi penjualan barang dan jasa yaitu :
1. Potongan Penjualan
Potongan penjualan yaitu selisih antara harga jual (bruto) menurut
daftar harga jual yang dipublikasikan dibandingkan dengan harga
yang sesungguhnya dibayar oleh pembeli sebelum dikurangi dengan
potongan tunai.
2. potongan tunai.

17
Potongan tunai merupakan suatu cara untuk mendorong agar
pembeli bersedia membayar atau melunasi kewajiban-kewajibannya
segera setelah barang-barang diserahkan kepadanya. Syarat-syarat
pembayaran pada transaksi penjualan kredit biasanya dinyatakan
dengan syarat penjualan seperti 2/10, n/30 yang berarti potongan
sebesar 2% akan diberikan kepada pembeli yang membayar dalam
jangka waktu 10 hari sejak terjadinya transaksi penjualan dengan
jangka waktu pembayaran secara keseluruhan selama 30 hari.
3. Return penjualan.
Return penjualan merupakan suatu kelonggaran yang diberikan oleh
perusahaan kepada pelanggan untuk mengembalikan dan menolak
barang-barang yang dibelinya. Seperti potongan penjualan, return
penjualan harus dikurangkan dengan hasil penjualan. Return
penjualan mengakibatkan tidak seluruh jumlah yang dibebankan
kepada debitur didalam transaksi penjualan (kredit) dapat ditagih.

L. Pengakuan Piutang Usaha

Roosdianto (2014: 199) Dalam transaksi piutang jumlah yang harus


diakui dalam piutang usaha adalah harga tukar diantara kedua belah
pihak. Ayat jurnal untuk mengakui piutang dari penjualan barang dan
jasa yaitu:

Piutang Usaha xxx

Penjualan xxx

M. Piutang Tak Tertagih


Untuk pelanggan mau membeli barang dan jasa yang di tawarkan
tujuan penjualan secara kredit oleh perusahaan. Oleh sebab itu
penjualan kredit mempunyai resiko bagi perusahaan seperti pelanggan

18
tidak sanggup membayar tepat waktu atau penundaan pembayaran.
Piutang tak tertagih terdapat beberapa metode yaitu :
1. Metode Langsung
Dalam praktiknya sering kita jumpai adanya pengakuan
terhadap kerugian piutang dagang yang timbul dari penjualan
kredit tidak berdasaran pada taksiran, melainkan berdasarkan pada
jumlah yang sesungguhnya ter- jadi. Kerugian piutang dagang baru
diakui pada saat diketahui bahwa piutang dagang benar-benar
dinya- takan tidak tertagih dari debitur langsung yang selanjutnya
piutang dagang tersebut dihapuskan. Pembebanannya pada
rekening piutang dagang. Oleh karena itu metode ini disebut
metode penghapusan langsung (direct write off of bad debt).
Kerugian pada piutang tak tertagih baru bisa dicatat setelah
mendapatkan pemberitahuan secara resmi dari perusahaan tersebut
dan telah mendapatkan pernyataan bahwa perusahaan telah
bangkrut karena tidak sanggup melunasi piutangnya. Ayat jurnal
mencatat penghapusan piutang dengan metode langsung ialah :

no Perkiraan Debit Kredit


1 Pada saat penghapusan piutang
Beban kerugian piutang Xxx
Piutang xxx
2 Pelunasan piutang yang
dihapuskan
Piutang Xxx
Beban kerugian piutang xxx

Kas Xxx
Piutang xxx

19
2. Metode Cadangan

Metode ini didasarkan pada pandangan bahwa kerugian

piutang terjadi karena adanya kesalahan dalam menilai apakah

calon pembeli pantas untuk diberi kredit atau tidak. Karena

besarnya kerugian yang sesungguhnya belum diakuai pasti, maka

kerugian piutang ditaksir jumlahnya berdasarkan pengalaman

dimasa lalu. Adapun jurnal untuk mencatat penghapusan piutang

dengan metode cadangan adalah :

No Perkiraan Debit Kredit

1 Pada saat penghapusan piutang


Cadangan kerugian piutang xxx
Piutang xxx
2 Pelunasan piutang yang
dihapuskan
Piutang xxx
Cadangan kerugian piutang xxx
Kas xxx
Piutang xxx

20
N. Penerimaan Kembali Piutang Tak Tertagih
Meskipun piutang usaha telah dihapuskan oleh
perusahaan itu sendiri, debitur tetap harus berkewajiban untuk
melunasi hutang sesuai dengan kesepakatan antara debitur dengan
perusahaan tersebut. Jika debitur bisa membayar hutangnya sesuai
tepat waktu atau telah ditetapkan,maka perusahaan akan bisa
mendapatkan kembali piutang dagang yang telah dihapuskan.
Terdapat dua metode pembayaran yang diterima dari
piutang dagang yang telah dihapuskan yaitu :
1. Metode Cadangan atau Penyisihan
Pada metode ini kerugian piutang diakui berdasarkan
taksiran dalam priode tahun buku dimana penjualan
(kredit) yang menyebabkan timbulnya kerugian piutang itu
sendiri.
a. Penerimaan kas dari piutang yang telah dihapuskan yang
terjadi dalam tahun buku yang sama.
Jurnal pada saat pernyataan piutang akan dilunasi :

Piutang dagang xxx

Biaya penyisihan kerugian piutang xxx

Jurnal pada saat penerimaan kas dari piutang :

Kas xxx

Piutang dagang
xxx

b. Penerimaan kas dari piutang yang telah dihapuskan


untuk periode berikutnya.
Jurnal pada saat pernyataan piutang akan dilunasi :
Piutang dagang xxx

21
Pendapatan lain-lain
xxx

Jurnal pada saat penerimaan kas dari piutang :


Kas xxx

Piutang dagang xxx

22
BAB IV
ANALISIS DAN PELAPORAN

F. Pengelolaan Piutang pada PT. Amanah Insanillahia Batusangkar

PT. Amanah Insanillahia Batusangkar adalah salah satu


perusahaan manufaktur. Untuk memproduksi suatu produk
perusahaan ini menjual jasanya secara kredit kepada CV. Ratna
Juwita yang mana pembayarannya dilakukan sesuai kesepakatan,
bisa juga pembayarannya dilakukan secara tunai maupun kredit.
Piutang timbul apabila perusahaan sudah memberikan produk jadi
kepada CV. Ratna Juwita sesuai dengan permintaan yang
disepakati. Ada juga pembayaran piutang bisa dilakukan melalui
rekening bank.

G. Pengklasifikasian Piutang
PT. Amanah Insanillahia Batusangkar dalam
pengklasifikasian piutang digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Piutang Usaha
Piutang usaha adalah yang terjadi akibat dari
kegiatan perusahaan yaitu penjualan jasa secara kredit untuk
memproduksi air minum yang di kehendaki pemesan .
2. Piutang Lain-lain
Piutang lain-lain ini timbul bukan dari kegiatan utama
perusahaan. Piutang ini timbul dari pinjaman karyawan dan
pinjaman dari pihak lainnya.
Didalam perusahaan ini pengklasifikasikan belum sesuai
dengan kelompoknya, piutang masih belum dicatat dengan
benar, seperti pinjaman karyawan yang tidak dikelomppokkan ke
dalam piutang lain-lain.

22

23
H. Pengakuan dan Pencatatan Piutang
Pengakuan piutang pada PT. Amanah Insanillahia
Batusangkar tidak sama dengan pengakuan piutang pada
perusahaan dagang, dimana pada perusahaan dagang pengakuan
itu tergantung pada syarat penyerahan barang. Sebaliknya pada
PT. Amanah Insanillahia Batusangkar adalah perusahaan yang
bergerak dibidang jasa, yaitu jasa memproduksi air minum alami
yang biasanya piutang diakui ketika penyerahan barang yang telah
selesai diproduksi diserahkan kepada konsumen.
Pengukuran piutang usaha pada PT. Amanah Insanillahia
Barusangkar ditentukan pada saat seluruh barang sudah
diserahkan, namun seluruh piutang belum terbayarkan
seluruhnya
I. Penilaian Piutang
Penilaian piutang berarti menetapkan nilai berapa piutang
dilaporkan pada jumlah yang dapat ditagih (terealisasi) atau
dikenal dengan konsep nett realisable value, yaitu nilai bersih yang
dapat direalisasikan atau nilai tunai yang diharapkan . untuk
mencatat piutang yang tidak tertagih ada dua metode yang
dilakukan.
1. Metode penghapusan langsung
2. Dan metode penyisihan

Dalam penilaian piutangnya PT. Amanah Insanillahia


Batusangkar menggunakan metode penghapusan langsung
dimana piutang akan dihapus apabila telah dipastikan tidak dapat
ditagih lagi. Selain itu dalam penyajian piutang dineraca
perusahaan menyajikan piutang dalam jumlah bruto tanpa adanya
perkiraan penyisihan piutang tak tertagih. Hal ini dikarenakan
pencatatan piutang yang dilakukan dengan metode yang

24
sederhana sehingga piutang tak tertagih akan terlihat pada akhir
priode.

PT. Amanah Insanilahia (AII)


Rekap piutang pelanggan Januari 2016
PELANGGAN SALDO
BELUM
No SUDAH JATUH
NAMA TOTAL JATUH
TEMPO
TEMPO
1 RATNA JUWITA, CV 126.510.950 84.847.790 41.663.160
2 YONGKI / Botol & Cup 136.734.202 136.734.202 -
ERI, H (CV.INDAH
16.180.082 16.180.082 -
3 PURNAMA)
4 SINAR SOSRO, PT 43.293.690 28.734.750 4.992.300
5 UD MITRA ARTHA PYK 20.466.430 20.466.430 -
6 ELFIALDI 198.541.993 198.541.993 -
7 UD.HARAPAN (MANDO) 710.150 710.150 -
8 TOKO KURNIA 22.065.175 - 22.065.175
9 CV RIZANO - - -
10 ELFIALDI (AMIA) 28.990.750 28.990.750 -
11 PT.TAD 64.928.500 64.928.500 -
Total 658.421.922 580.134.647 68.720.635

Sumber: Kabag Accounting PT. Amanah Insanillahia Batusangkar

Dari data di atas maka dapat dilihat bahwa piutang bulan


januari adalah 41.663.160 untuk CV. Ratna Juwita, sedangkan PT.
Sinar Sosro piutang nya berjumlah, 4.992.300 dan untuk Toko
Kurnia Piutangnya Berjumlah 22.065.175

PT. Amanah Insanilahia (AII)


Rekap piutang pelanggan Desember 2016
PELANGGAN SALDO

No SUDAH BELUM
NAMA TOTAL
JATUH TEMPO JATUH TEMPO

1 RATNA JUWITA, CV 106.780.854 65.885.304 40.895.550


2 TMA Botol 140.842.461 140.842.461 -
ERI, H (CV.INDAH
16.180.082 16.180.082 -
3 PURNAMA)

25
4 SINAR SOSRO, PT 30.098.912 4.336.322 -
5 UD MITRA ARTHA PYK 20.466.430 20.466.430 -
6 ELFIALDI (AMIA) (264.382.372) (261.619.843) -
7 UD.HARAPAN (MANDO) 710.150 710.150 -
8 TOKO KURNIA 35.252.635 35.252.635 -
9 CV RIZANO - - -
10 ELFIALDI (ARTHA) 55.085.750 55.085.750 -
11 TMA AQEZ 69.547.000 69.547.000
TOTAL 210.581.903 77.139.292 110.442.550
Sumber: Kabag Accounting PT Amanah Insanillahia Batusangkar tahun 2016

Dari data Diatas dapat diambil kesimpulan bahwa masih


adanya piutang tak tertagih pada CV. Ratna Juwita Sebesar
40.895.550 Karena sudah diakhir tahun desember 2016, dan juga
ada Piutang TMA Aqez Sebesar 69.547.000. Perusahaan hanya
mencatat ayat jurnal piutang tak tertagih :

Db. Beban Piutang Ragu- Ragu xxx

Kr. Piutang Usaha xxx

Jika piutang usaha yang telah dihapus, ternyata kemudian


dapat ditagih, piutang akan dicatat kembali dengan sebuah ayat
jurnal yang membalik ayat jurnal penghapusan piutang. Kas yang
diterima dalam pembayaran kemudian dicatat sebagai penerimaan
atas pembayaran piutang.

Ayat jurnal untuk mencatat kembali piutang yang telah


dihapuskan dan penerimaan kas atas pembayaran piutang
tersebut adalah sebagai berikut :

Db. Piutang Usaha xxx

Kr. Beban Piutang Ragu-Ragu xxx

Db. Kas xxx

Kr. Piutang Usaha xxx

26
Seharusnya perusahaan mencatat piutang tak tertagih
dengan menggunakan metode penyisihan. Metode penyisihan
mengestimasi jumlah piutang yang tidak dapat ditagih dan
mencatat beban piutang tak tertagih berdasarkan estimasi tersebut
setiap akhir periode akuntansi. Berdasarkan estimasi tersebut,
beban piutang tak tertagih kemudian dicatat dengan ayat jurnal
penyesuaian.

Adapun jurnal yang harus dibuat untuk penyesuaian.


Dengan menggunakan estimasi adalah sebagai berikut.

Db. Beban Piutang Tak Tertagih xx

Kr. Penyisihan piutang tak tertagih xx

(estimasi piutang tak tertagih)

Karena pengurangan dalam piutang merupakan angka


estimasi, maka jumlah ini tidak dapat dikurangkan atau
dikreditkan dari akun pelanggan tertentu. Sebagai gantinya
aset kontra yang disebut penyisihan piutang tak tertagih
dikreditkan.

J. Pelaporan Piutang
Pada umumnya piutang dikelompokkan sebagai aktiva
lancar karena piutang tersebut diharapkan dapat ditagih dalam
jangka waktu tidak lebih dari satu siklus kegiatan normal
perusahaan. Dalam laporan keuangan piutang diletakkan setelah
kas dan penempatan ini menunjukkan piutang dapat
direalisasikan menjadi uang kas dalam waktu singkat. Nilai
piutang tersebut merupakan nilai bruto piutang dan besarnya
cadangan atau biaya kerugian piutang pada periode yang
bersangkutan.

27
Untuk beban piutang tak tertagih disajikan dilaporan laba
rugi bagian biaya sebagai pengurangan pendapatan pada periode
bersangkutan. PT Amanah Insanillahia Batusangkar (AII) dalam
penyajian piutang telah sesuai dengan kelompok aktiva lancar,
tetapi dalam posisinya perusahaan tidak menempatkan akun
sesuai dengan kelompoknya.

28
29

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada PT Amanah
Insanillahia Batusangkar, penulis mencoba membandingkan antara
teori- teori yang berhubungan dengan masalah penelitian, maka penulis
dapat memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. PT Amanah Insanillahia Batusangkar adalah salah satu perusahaan
Manufaktur yang Memproduksi Air Minum Dalam Kemasan
2. PT Amanah Insanillahia Batusangkar dalam pencatatannya
menggunakan metode penghapusan langsung pada akhir periode.
3. Dalam penyajian dilaporan keuangan perusahaan tidak
menempatkan akun piutang dengan benar sesuai dengan
kelompoknya.
B. Saran
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat memberikan
beberapa saran yang menjadi pertimbangan untuk perusahaan sebagai
berikut :
1. Dalam penyajian laporan keuangan perusahaan harus menempatkan
akun piutang dengan benar.
2. PT. Amanah Insanilahia Batusangkar seharusnya pengklasifikasian
piutang dikelompokkan.
3. Seharusnya Perusahaan Menggunakan Metode Penyisihan karena
Metode penyisihan mengestimasi jumlah piutang yang tidak dapat
ditagih dan mencatat beban piutang tak tertagih berdasarkan
estimasi tersebut setiap akhir periode akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA

Herlina Wati, Yeyen. 2015. Perlakuan Akuntansi Piutang Dagang (Psak


No.09) Pada Laporan Keuangan PT. Kebayoran Pharma Samarinda.
Fakultas Ekonomi Samarinda

Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan. 2009. Jakarta.


Salemba Empat

Roosdianto, Muhammad. 2014. Perlakuan Akuntansi Piutang Usaha Pada CV Hana


Sejati Group Banjarmasin, Jurnal STIE Pancasetia Banjarmasin,
KINDAI Volume 10 Nomor 3
Syafri Harahap, Sofyan. 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta.
Rajawali Pers.
27

Anda mungkin juga menyukai