Anda di halaman 1dari 5

Nama : Elma Lia Rahmawati

Kelas : 12 TGB A

Tugas : Menjawab pertanyaan di modul hal.47 Lk.1

1.
a. 3 artikel tentang produk SNI yang berlaku di Indonesia!

1. MINYAK GORENG SAWIT (SNI 7790: 2012)

SNI No. 7709 Tahun 2012 Tentang Minyak Goreng Sawit dinyatakan sudah sah. Namun, saat ini
penerapan SNI tersebut sifatnya masih sukarela karena belum pada tahap notifikasi ke WTO
(World Trade Organization).

Kelapa Sawit2Jika pemerintah sudah mendapatkan notifikasi dari WTO, maka penerapan SNI
tersebut diwajibkan bagi seluruh produk minyak goreng kemasan. Produsen yang tidak
menggunakan SNI, sanksinya yakni produknya tidak boleh beredar atau dijual di pasaran.

Saat ini pihaknya sedang mengatur perangkat teknis untuk memenuhi SNI tersebut. Penerapan
SNI juga dilakukan untuk perubahan pola konsumsi minyak goreng Indonesia. Menurutnya,
orang Indonesia sudah mengkonsumsi minyak berlebihan sebanyak 31,50 gram per orang atau
580 ton minyak goreng per tahun.

Sumber: https://www.lingkarmutu-indonesia.com/sni-7709-2012-minyak-goreng-sawit-wajib-sni/

2.KLOSET DUDUK (SNI 03-0797: 2006)

Pemerintah telah memberlakukan SNI Kloset Duduk secara wajib, melalui Peraturan Menteri
Perindustrian RI No 83/M-Ind/Per/8 / 2012 Tentang Pemberlakuan SNI Kloset Duduk secara
wajib tertanggal 16 Agustus 2012, diberlakukan tanggal 1 Januari 2013. Peraturan ini sekaligus
mencabut Peraturan Menteri Perindustrian RI No 46/M-Ind/Per/3 / 2012 Tentang Pemberlakuan
SNI Keramik Tabel Ware,Kloset Duduk dan Ubin Keramik secara wajib.

Pemberlakuan SNI Wajib SNI 03-0797-2006 Kloset Duduk hanya berlaku untuk Nomer Harmonize
System ( HS ) ex.6910.10.00.00

Dengan penerbitan Peraturan SNI Wajib ini, maka Perusahan industry dalam negeri ataupun
importir harus memenuhi ketentuan ini yaitu Wajib menerapkan SNI dalam arti :

 memiiliki SPPT SNI / SNI Marking

 membutuhkan tanda SNI disetiap kemasan kloset duduk ditempat yang mudah dibaca dan
penandaan tidak mudah hilang.

 membubuhkan tanggal, bulan dan tahun produksi disetiap kemasan ditempat yang mudah
dibaca dan tidak mudah hilang ( merupakan obyek pengawasan ).

Sumber: https://www.lingkarmutu-indonesia.com/sni-03-07972006-kloses-duduk-telah-ditetapkan-
sni-wajib/
3.ASAM SULFAT TEKNIS SNI WAJIB (SNI 0030-2011)

Pemerintah telah menetapkan Asam Sulfat Teknis SNI 0030-2011 bersifat SNI wajib melalui
Peraturan Menteri Perindustrian Nomer 63/M-Ind/Per/12/2013 yang direvisi dengan Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 19/M-IND/PER/4/2014 yang berlaku mulai 12 Juni 2014.

Pemberlakuan Wajib SNI 0030-2011 Asam Sulfat Teknis ini meliputi Nomer Pos Tarif
( Harmonized System – HS ) ex 2807.00.00.00 ini memiliki arti bahwa Perusahaan industry yang
memproduksi Asam Sulfat Teknis memiliki ke-wajib-an sebagai berikut :

 menerapkan SNI dan memiliki SPPT SNI Asam Sulfat Teknis sesuai dengan ketentuan
sertifikasi Sistem 5 dan Sistem 1b, baik untuk produsen dalam negeri dan import.

 membubuhkan tanda SNI pada kemasan produk pada tempat yang mudah dibaca dengan
cara penandaan yang menghasilkan tanda tidak mudah hilang dan

 penerapan penandaan SNI untuk Asam Sulfat Teknis dalam bentuk curah dibuktikan dengan
copy SPPT SNI yang dilegalisir.

 mencantumkan tanggal, bulan dan tahun produksi pada kemasan produk ditempat yang
mudah dibaca dengan penandaan yang menghasilkan tanda tidak mudah hilang

Sumber: https://www.lingkarmutu-indonesia.com/sni-0030-2011asam-sulfat-teknis-sni-wajib/

b. 3 artikel tentang ISO


1. Pengertian ISO

ISO merupakan organisasi internasional khusus dalam standarisasi. ISO terdiri dari
beberapa anggota yang terdiri dari organisasi-organisasi standarisasi nasional yang
berasal dari ratusan negara di dunia. ISO secara teknis dibentuk pada tahun 1986
dengan nama Technical Commitee 176 (TC176) atau lebih dikenal sebagai ISO/TC176
dan telah berhasil menyusun seri standar yang dapat diterima secara internasional.
Kemudian, pada tahun 1947 secara resmi ISO dibentuk dengan kegiatan pokoknya
menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan
sebagai standar internasional.ISO bertugas menetapkan atau menentukan standar
internasional dibidang industri dan komersial dunia yang tujuan didirikannya adalah
untuk meningkatkan perdagangan negara-negara yang ada di dunia ini. Setiap perusahaan
yang ingin bersaing secara global dapat diukur kemampuannya atau keadaannya dengan
standar-standar yang telah ditetapkan ISO

Sumber: https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/07/pengertian-iso-dan-jenis-jenis-standar-iso.html?
m=1

2. Tujuan dan mafaat ISO ISO

Tujuan ISO adalah :

a. Mengembangkan dan mempromosikan standar-standar untuk umum yang berlaku


secara internasional dengan harapan untuk membantu perdagangan global.
b. Membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan kegiatan ekonomi.

Manfaat ISO

a. Meningkatkan kredibilitas perusahaan.

b. Memiliki peluang lebih untuk menghadapi persaingan perdagangan global.

c. Meningkatkan kepercayaan konsumen.

d. Jaminan kualitas sesuai dengan standar Internasional

e. Mengoptimalkan kinerja para karyawan.

f. Meningkatkan image perusahaan.

Sumber: https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/07/pengertian-iso-dan-jenis-jenis-standar-iso.html?
m=1

3.Jenis Jenis ISO

Sertifikasi ISO terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan kegunaannya. Berikut ini
adalah jenis-jenis sertifikasi ISO yang sering digunakan oleh perusahaan di Indonesia.

1. ISO 9000

Kegunaannya adalah :

 Untuk memastikan mutu sebuah perusahaan atau organisasi tersebut harus bisa menjamin
kualitas produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan, tidak terpaku pada bidang tertentu.

 Untuk membantu perusahaan atau organisasi menjamin kepuasan pelanggan serta membantu
mengembangkan hal-hal baru agar tetap sejalur dengan tujuan perusahaan.

2. ISO 14001

Digunakan untuk menjamin dan memastikan bahwa perusahaan atau organisasi tersebut haruslah
memperhatikan keseimbangan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, ISO 14001 berkaitan erat
dengan manajemen lingkungan dan dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya perusahaan atau
organisasi tersebut.

3. ISO 28000

Kegunaaa ISO 28000 adalah untuk menjamin keamanan rantai pasokan (supply chain security) atau
keamanan segala aktivitas dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan usaha tersebut karena
pekerjaan yang dilakukan memiliki risiko yang cukup tinggi.

Bidang-bidang usaha yang memerlukan sertifikasi ini biasanya adalah bisnis perhotelan, tambang,
perbankan, dan fasilitas umum lainnya.

4. ISO 22000
Standar sertifikasi ISO ini diperuntukan untuk perusahaan yang bergerak di bidang pangan mencakup
segala jenis produk makanan dan minuman. Perusahaan harus memperhatikan aspek keselamatan dan
kesehatan konsumen dengan menjamin bahwa produk telah diuji keamanannya sebelum bisa
dikonsumsi secara luas.

Perusahaan perlu melakukan peningkatan terhadap quality control serta rencana pengendalian produk.
Standar yang terkait dengan sistem manajemen keamanan pangan ini mensyaratkan agar setiap produk
harus memiliki rencana pada proses dan pengendaliannya.

5. ISO 45001

ISO 45001 berisi tentang sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang harus
diterapkan oleh semua pelaku usaha. Selain itu, pelaku usaha tersebut harus memiliki mekanisme untuk
mengatasi risiko yang mungkin timbul.

Sumber: https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/07/pengertian-iso-dan-jenis-jenis-standar-iso.html?m=1

C. 3 artikel tentang lembaga yang mempunyai kewenangan men geluarkan serial


SNI
1.LSPRO

Lembaga sertifikasi produk (LsPro) merupakan lembaga pemerintah maupun swasta yang mempunyai tugas
dan wewenang untuk memastikan standar mutu produk atau barang. LsPro memiliki peran dalam menunjang
kebijakan pemerintah untuk pemberlakuan SNI wajib yang berkaitan dengan keselamatan, kesehatan dan
lingkungan.

Tugas Lembaga Sertifikasi Produk (LsPro) sendiri adalah melaksanakan riset, standardisasi serta sertifikasi di
bidang Industri dan Perdagangan.Lembaga Sertifikasi Produk ini menggunakan wewenangnya untuk
rnemberikan pelayanan jasa terbaik dalam pemberian Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT-SNI) bagi
perusahaan. Perusahaan yang dimaksud disini adalah perusahaan yang ingin menerapkan SNI secara sukarela
maupun perusahaan yang terkena kebijakan pernberlakuan SNI secara wajib oleh pemerintah.

Sumber: https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/08/lembaga-sertifikasi-produk-lspro.html?m=1

2.BSN

Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan Lembaga pemerintah non-kementerian Indonesia dengan
tugas pokok melaksanakan tugas pemerintahan di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian di negara
Indonesia.

Berikut ini tugas pokok BSN:

 Memfasilitasi para pemangku kepentingan dalam mengembangkan dan memelihara SNI.

 Terlibat aktif dalam berbagai Organisasi Internasional seperti ISO, IEC, CAC, APEC, APLAC, ILAC, PAC,
ASEAN, dan sebagainya.

 Sebagai sekretariat Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang terus mengembangkan skema akreditasi
dan sertifikasi serta memperjuangkan saling pengakuan di internasional
 Mendorong pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi, industri, dan perguruan tinggi untuk ikut
serta berpartisipasi aktif mengembangkan dan mempromosikan SNI.

 Memberdayakan pelaku usaha untuk menerapkan SNI dengan berbagai program insentif dan
promosi serta penghargaan SNI Award bagi pelaku usaha yang konsisten dan sangat baik/excellent
dalam menerapkan SNI

 Melakukan penelitian dan uji petik produk SNI di pasar yang hasilnya bisa menjadi masukkan
Kementerian terkait yang memiliki kapasitas sebagai pengawas pasar.

 Menyelenggarakan kegiatan Standar Nasional Satuan Ukuran yang memungkinkan kegiatan


metrologi di Indonesia, diakui oleh dunia.

Sumbet: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Badan_Standardisasi_Nasional

3.SUCOFINDO

Mengurusnya bisa datang ke Sucofindo, pertama melengkapi formulir di Sucofindo, kemudian setelah itu
harus registrasi di Kementerian Perindustrian, Setelah itu tim kami akan mendatangi perusahan untuk
mengambil sampling produk, Kita hanya mengambil sampling tidak semua. Kemudian sample akan
dikirim ke laboratorium untuk pengujian. Setelah dinyatakan lolos baru kita akan mengeluarkan
rekomendasi SPPT SNI

sertifikat SNI produk yang sudah didapatkan pengusaha hanya untuk kurun waktu enam bulan bulan.
Setelah enam bulan, maka produksi yang sudah mendapatkan sertifikat SNI harus kembali diuji.Setelah
semua proses sertifikasi tersebut dilakukan, kementerian perindustrian dan Sucofindo akan
mengeluarkan sertifikat SNI paling lama lima hari setelah proses sertifikasi selesai.

Sumber: https://www.sucofindo.co.id/id/read/2014/15/1762/ini-tahapan-untuk-sertifikasi-sni

2.Buatlah resume tentang isi materi artikel tersebut

a. Resume A

Produk minyak goreng sawit, kloset duduk,dan asam sulfat merupakan produk yang di wajibkan memiliki
sertifikat SNI sesuai dengan peraturan menteri perindustrian

b. Resume B

ISO merupakan kependekan dari The internasional organization for standardization dan termasuk badan non
perintah yang terdiri dari lebih 160 negara. ISO juga bertanggung jawab mengembangkan standar untuk
berbagai industri yang mempromosikan kualitas, keamanan dan efesiensi. Contoh, menangani kasus
penyuapan dan memanajemen resiko keamanan informasi.

c. Resume C

Lembaga yang mempunyai kewenangan mengeluarkan serial SNI antara lain sucofindo, BSN,daN

n LSPRO. Dan tiap lembaga memiliki cara caranya tersendiri dalam pengujian produk

Anda mungkin juga menyukai