Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Rancang Bangun Aplikasi Push Notifikasi Pengajuan Cuti Pegawai Berbasis


Mobile

Di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan

Mata kuliah Praktek Kerja Lapangan

oleh :

Fitri Widyawati / NPM : 15670032

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2018
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KERJA
PRAKTEK

Nama : Shinta Yuliastutie

Npm : 15670031

Program Studi : Informatika

Judul Praktek kerja lapangan : Sistem Informasi Penetapan Angka Kredit Sarjana
Kecamatan Ngaliyan Dinas di Pendidikan Kota
Semarang

Pembimbing : Mega Novita, S.Si., M.Si., M.Nat.Sc.,Ph.D.

Dilaksanakan : Semester Gasal tahun 2017/2018

Semarang, November 2018

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Mega Novita, S.Si., M.Si., M.Nat.Sc.,Ph.D. Purwanto, S.Pd.


NPP. 158801493 NIP.197809222009031002

Mengetahui :

Dekan Fakultas TeknikdanInformatika Ka. Progdi Informatika

ii
Abstrak
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah mulai tanggal 1 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 31
Agustus 2018. Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan adalah melakukan rancang
bangun perangkat lunak. Banyak instansi maupun pemerintah yang telah
memanfaatkan teknologi dalam sistem informasi cuti yang mereka miliki, seperti
tata cara pengajuan cuti, batasan cuti, jenis dalam pengajuan cuti secara online.
Namun, hal tersebut ternyata masih belum cukup, karena saat ini jumlah
masyarakat di Indonesia yang menggunakan perangkat mobile sudah lebih dari
50% dari jumlah penduduknya. Saat ini di BKD provinsi Jawa Tengah sudah
memiliki aplikasi mobile untuk pengajuan cuti namun belum lengkap atau kurang
optimal. Untuk itu, diperluhkan beberapa aplikasi mobile untuk meningkatkan
fitur-fitur dari pengajuan cuti tersebut. Beberapa contoh manfaatnya dari push
notifikasi adalah dapat memberikan notifikasi jika ada pegawai yang mengambill
cuti dan juga pimpinan langsung mendapat informasi pegawai yang mengajukan
cuti. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pegawai dalam mendapatkan
konfirmasi langsung dari pimpinan tentang pengajuan cuti yang mereka ajukan,
yang terintegrasi dengan smartphone mobile. Aplikasi ini dibuat dengan
menggunakan teknologi web untuk pengambilan data yang ada di server dan Ionic
Framework dalam pengembangan aplikasinya, ditambah dengan Firebase Cloud
Messanging sebagai penghubung dengan Onesignal tambahan konfigurasi.
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan push notifikasi yang akan memudahkan
pegawai dalam pengajuan cuti.

Kanta kunci : Cuti, push notifikasi, Firebase Cloud Mesangging, OneSignal, Ionic
Framework, Android

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena


atas limpahan rahmatnya, kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan di
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah dan penulisan laporan yang
berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Push Notifikasi Pengajuan Cuti Pegawai
Berbasis Mobile” dengan lancar.

Penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu


syarat untuk menyelesaikan program studi Informatika S-1 pada Fakultas Teknik
dan Informatika di Universitas PGRI Semarang. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran kami harapkan
dari berbagai pihak.

Atas tersusunnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis


mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Muhdi S.H., M.Hum selaku Rektor Universitas PGRI


Semarang.
2. Bapak Drs. H. Bambang Supriyadi, M.P selaku Dekan Fakultas Teknik
dan Informatika Universitas PGRI Semarang.

3. Bapak Febrian Murti Dewanto, S.E., M.Kom selaku Ketua Program Studi
Informatika.
4. Ibu Setyoningsih Wibowo, S.T., M.Kom selaku Dosen Pembimbing.
5. Seluruh Dosen Pengajar, Staff dan Karyawan Universitas PGRI
Semarang.
6. Bapak Drs. Kholid Seif, MM selaku Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Kudus
7. Bapak Eko Wibowo Saputro, S.Kom, M.Eng selaku Pembimbing
Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Kudus.
8. Para Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kudus yang telah
menerima penulis dengan baik selama Praktek Kerja Lapangan.

iv
9. Kedua orang tua, kakak-kakak penulis yang senantiasa mendukung dan
mendoakan penulis.
10.Teman-teman yang telah membantu dan mendukung penulis selama
Praktek Kerja Lapangan.
11.Serta semua pihak yang turut memberikan bantuan dan kerja sama namun
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis berharap laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan kita semua yang membutuhkan.

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, kebutuhan akan data
atau informasi dituntut untuk semakin cepat dan dapat diakses dengan
mudah. Informasi website memang memberikan informasi yang lengkap,
namun pada era mobile saat ini, terdapat fitur – fitur yang dapat memanjakan
penggunanya.
Perangkat mobile terutama smartphone sudah menjadi pendamping
dalam melakukan kegiatan sehari – hari. Penelitian oleh lembaga survei di
Amerika Serikat pada tahun 2013 mengungkapkan mengungkapkan bahwa
Indonesia menempati urutan teratas di dunia dalam penggunaan smartphone
dengan waktu pemakaian rata-rata 181 menit per hari. Pada smartphone

v
terutama platfrom android, pengguna dapat menggunakan berbagai aplikasi
yang dapat membantu mempermudah pengguna, seperti push notification
dapat di implementasikan pada aplikasi native, seperti yang dikatakan oleh
Jacob Nielsen dalam artikelnya berjudul Mobile Usability Update [ CITATION
Nie14 \l 1057 ]. Untuk itu, diperlukan sebuah aplikasi mobile untuk
meningkatkan fitur-fitur dari sistem tersebut. Aplikasi Cuti pegawai menjadi
salah satunya.
Aplikasi cuti dibutuhkan oleh instansi swasta maupun instansi
pemerintah, namun aplikasi cuti yang sekarang masih banyak yang
menggunakan aplikasi berbasi web meskipun juga ada yang telah
berkembang menggunakan aplikasi berbasis android. Aplikasi cuti yang
menggunakan android juga belum sepenuhnya dapat bekerja secara optimal.
Untuk mempermudah atau mengoptimalkan aplikasi tersebut dapat ditambah
fitur push notifikasi, yang memungkinkan aplikasi untuk dapat memberikan
pesan atau pemberitahuan kepada pengguna aplikasi pada saat pengguna
tersebut tidak sedang menggunakan aplikasi secara aktif.
Salah satu instansi pemerintah yang belum memilki fitur push
notifikasi dalam pengajuan cuti adalah BKD provinsi Jawa Tengah. Hal
tersebut yang mendasari terbentuknya Rancang Bangun Push Notifikasi Cuti
Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis Mobile.
Berdasarkan hal tersebut materi yang dapat dipelajari pada saat
Praktek Kerja Lapangan adalah Rancang Bangun Push Notifikasi Cuti
Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis Mobile, yang meliputi
desain tampilan sistem, perancangan push notifikasi, penambahan fitur sistem
cuti dan hal lainnya yang dapat diperoleh adalah bagaimana cara belajar
untuk berkerja sama dalam sebuah tim dan bertanggung jawab atas tugas
yang sudah dipercayakan terhadat kita karena hal tersebut sangat dibutuhkan
oleh kita pada saat memasuki dunia kerja.
Dari latar belakang diatas maka hasil penulis membuat judul pada
laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah Rancang Bangun Push Notifikasi
Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis Mobile. Aplikasi ini

vi
dibuat sebagai wadah atau tempat monitoring dan informasi mengenai cuti
pegawai BKD.
1.2. Lingkup
Lingkup materi Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah adalah pembuatan aplikasi Push
Notifikasi Cuti Pegawai. Aplikasi Push Notifikasi Cuti Pegawai menangani
semua data pegawai dan proses pengajuan cuti pegawai yang menyangkut hal
berikut:
a. Data pegawai
b. Data Cuti
Aplikasi Push Notifikasi Cuti Pegawai merupakan aplikasi yang
sengaja dibangun untuk mendukung proses pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan yang dilaksanakan di BKD provinsi Jawa Tengah.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah pada laporan PKL ini adalah Rancang Bangun Push
Notifikasi Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis Mobile
hanya membahas tentang:
1. Pengajuan cuti pegawai.
2. Penyajian monitoring.
3. Tampa menggunakan database.
1.4. Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada laporan PKL ini adalah
1. Bagaimana merancang aplikasi pengajuan cuti yang terinstegrasi dengan
push notifikasi dengan menggunakan data yang telah disediakan oleh
sistem informasi BKD provinsi Jateng?
2. Bagaimana kegunaan dari penambahan fitur push notifikasi pada aplikasi
cuti pegawai BKD provinsi Jateng?
1.5. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Tengah adalah sebagai berikut:

vii
1. Membangun pengajuan cuti dengan menambahan fitur push notifikasi
berbasis android.
2. Mempermudah Pegawai di BKD Jateng dalam memproses pengajuan dan
pengesahan cuti.
1.6. Manfaat PKL
Manfaat yang diharapkan dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah:
1. Bagi mahasiswa dapat mengenal lebih jauh realita ilmu di lingkungan
kerja yang sebenarnya.
2. Bagi mahasiswa dapat memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan
kreatifitas dalam membangun sebuah aplikasi.
3. Bagi BKD provinsi Jateng yaitu menambah relasi dan memberikan
pelatihan keterampilan, serta hasil dari Laporan Praktik Kerja Lapangan
dapat digunakan sebagai bahan pengembangan dan infromasi mengenai
kegiatan yang berdata dalam lingkup BKD provinsi Jateng.
4. Bagi Pembaca yaitu dapat memberikan pengetahuan mengenai ruang
lingkup Rancang Bangun Push Notifikasi Cuti Pegawai di BKD Provinsi
Jawa Tengah Berbasis Mobile.
5. Bagi berbagai pihak yaitu Hasil Praktek Kerja Lapangan ini dapat
digunjan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan mengenai proses
Rancang Bangun Push Notifikasi Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa
Tengah Berbasis Mobile.

viii
BAB II
GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI
JAWA TENGAH
2.1 Sejarah BKD
Sesuai pasal 34 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian bahwa untuk kelancaran pelaksanaan manajemen Pegawai
Negeri Sipil Daerah dibentuk Badan Kepegawaian Daearah yang merupakan
perangkat daerah.
Selanjutnya pada Keputusan Presiden Nomor 159 Tahun 2000 tentang
Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah bahwa yang dimaksud
dengan Badan kepegawaian Daerah adalah perangkat daerah yang
melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil dalam membantu tugas pokok
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah. Kami adalah Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah. Tugas utama sebagai Perangkat Daerah
adalah mewujudkan manajemen kepegawaian Daerah yang handal, untuk
menciptakan aparatur PNS yang bermoral, professional, netral, berwawasan
global, menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa serta sejahtera jasmani
dan rohani.
Tugas dan jabatan merupakan kepercayaan atau amanat yang harus
dipertanggungjawabkan sehingga BKD yang merupakan bagian dari system
pemerintahan yang bekerja dengan cara meningkatkan hormat kepada
pemerintah, bangsa, dan negara, senantiasa meningkatkan kualitas kinerja
yang baik serta berkomitmen mewujudkan system karir yang bertitik berat
kepada system prestasi kerja. Sejalan dengan visi Gubernur Jawa Tengah yang
menuju Jawa tengah sejahtera dan berdikari, mboten korupsi dan mboten
ngapusi dengan bukti melaksanakan tugas dengan semangat idealisme serta
pengabdian untuk bangsa dan negara.
BKD melaksanakan program unggulan yang kedua yang telah ditetapkan
oleh Gubernur Jawa Tengah yaitu untuk melaksanakan reformasi birokrasi

ix
berbasis kompetensi untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintah provinsi
Jawa Tengah yang bersih, jujur, dan transparan.
2.2 Lokasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah
Pemilihan lokasi yang tepat bagi institusi sehingga dapat memberikan
kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah. Lokasi Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Jawa Tengah terletak di Jl. Stadion Selatan No.1,
Karangkidul, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50241. Lokasi
tersebut sangat strategis karena berada di pusat kota dan dekat Institusi
Pemerintah lainnya sehingga memudahkan untuk berkoordinasi dan sangat
mudah untuk di jangkau oleh masyarakat.
2.3 Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah
Visi : Menjadi Pengelola Manajemen Kepegawaian yang Profesional dan
Unggul
Misi :
1. Perencanaan dan pengembangan pegawai yang obyektif dan
transparan.
2. Pelaksanaan mutasi kepegawaian yang akurat dan terukur.
3. Peningkatan kualitas pegawai melalui pengukuran kompetensi dan
penilaian kinerja.
4. Peningkatan disiplin dan kesejahteraan serta pelaksanaan netralitas
pegawai.
5. Pengelolaan sistem informasi kepegawaian yang akurat dan
terintegrasi. Peningkatan tertib administrasi dan layanan prima
kepegawaian.
2.4 Ruang lingkup Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah
1. Penempatan PNS dalam jabatan
2. Penyusunan Daftar Susunan Pegawai (DSP) pada masing2 SKPD
3. Penyusunan dan Penetapan formasi PNS, CPNS dan PTT;
4. Pengadaan CPNS dan PTT;
5. Analisis dan Penyusunan Program Diklat;

x
6. Pengukuran Kompetensi Jabatan;
7. Evaluasi Kinerja;
8. Pengangkatan, Kepangkatan dan Pemindahan PNS;
9. Pemberhentian PNS;
10. Kesejahteraan PNS;
11. Pembinaan hak dan kewajiban serta penghargaan PNS;
12. Pengelolaan arsip dan dokumen kepegawaian;
13. Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Daerah;
14. Pelayanan internal BKD
2.3.1 Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah
Sesuai dengan (PP No. 159/2000) dan Peraturan Gubernur Jawa
Tengah No 83 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah, BKD mempunyai tugas
pokok untuk membantu Gubernur melaksanakan fungsi penunjang urusan
pemerintahan dibidang kepegawaian yang menjadi kewenangan daerah.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaiamana tersebut diatas, Badan
Kepegawaisn Daerah Provinsi Jawa Tengah mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1. Penyusunan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan
pengembangan pegawai, mutasi, pembinaan dan kesejahteraan
pegawai, dan informasi kepegawaian.
2. Pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidangperencanaan dan
pengembangan pegawai, mutasi, pembinaan dan kesejahteraan
pegawai dan informasi kepegawaian.
3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis di bidang perencanaan dan pengembangan pegawai, mutasi,
pembinaan dan kesejahteran pegawai, dan informasi kepegawaian.
4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan
pemerintahan Daerah di bidang perencanaan dan pengembangan
pegawai, mutasi, pembinaan dan kesejahteraan pegawai dan
informasi kepegawaian.

xi
5. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi kepada seluruh unit kerja
dilingkungan Badan.
6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.3.2 Bidang di Badan Kepegawaian Daerah
1. Sekretariat
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 83 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian
pemantauan, evaluasi, pelaporan, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi dilingkungan
Badan.
2. Perencanaan dan Pengembangan Pegawai
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 83 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Bidang Perencanaan dan Pengembangan
Pegawai  mempunyai tugas melaksanakan penyiapan  penyusunan
kebijakan teknis, pengkoordinasian dan pelaksanaan tugas, pembinaan
teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dukungan teknis di Bidang Formasi dan Pengembangan, jabatan
Struktural, dan Pengembangan Jabatan Fungsional.
3. Mutasi
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 83 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Bidang Mutasi mempunyai tugas penyusunan
kebijakan teknis, pengkoordinasian dan pelaksanaan tugas, pembinaan
teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dukungan teknis di Bidang Kenaikan Pangkat dan Layanan
Administrasi Kepegawaian, Pengangkatan, Pemindahan dan
Pemberhentian.

xii
4. Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 83 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai
mempunyai tugas penyusunan kebijakan teknis, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Pembinaan
dan Kesejahteraan Pegawai dan Pengelolaan Korps Profesi Aparatur
Sipil Negara.
5. Informasi Pegawai
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 83 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Bidang Bidang Informasi Kepegawaian
mempunyai tugas penyusunan kebijakan teknis, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Bidang
Informasi Kepegawaian.
6. Unit Penilai Kompetensi ASN
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 104 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah, Unit Penilaian
Kompetensi ASN Kelas A mempunyai tugas melaksanakan tugas
teknis operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang tertentu Badan
di bidang penilaian kompetensi ASN.

xiii
2.3.3 Struktur Organisasi

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi

Disini peserta Praktek Kerja Lapangan berada di INKA (Informasi


Kepegawaian) yang mana posisi ini berada dibawah naungan Kepala Bidang
Infromasi Kepegawaian. Di dalam gedung ini terdapat berbagai macam
layanan dan fasilitas yang disediakan untuk Publik yang semuanya bersifat
gratis. Diantaranya ada Layanan Bank Data, Wifi Gratis, Mushola. Gedung
BKD juga menyediakan ruangan yang dapat dipinjam oleh publik untuk
keperluan organisasi atau instansi resmi.
2.5 Lingkup Pekerjaan Bidang Informasi  Kepegawaian
Peserta Praktek Kerja Lapangan melaksankan ditempatkan di bidang
Infromasi Kepegawaian atau yang sering disebut bidang Infromasi
Kepegawaian. Bidang Infromasi Kepegawaian membawahi dua subbidang
diantaranya subbidang Pengelola Data dan Subbidang Dokumentasi data
Kepegawaian. Tugas utama Bidang Informasi Kepegawaian berbeda dengan
dua subbidang dibawahnya. Bidang Bidang Informasi Kepegawaian
mempunyai tugas penyusunan kebijakan teknis, evaluasi dan pelaporan

xiv
pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Bidang Informasi
Kepegawaian.penyusunan kebijakan teknis, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Bidang Informasi Kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Informasi
Kepegawaian melaksanakan fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pengkoordinasian dan
pelaksanaan tugas, pembinaan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Pengelola Data
Kepegawaian;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pengkoordinasian dan
pelaksanaan tugas, pembinaan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Dokumentasi Data
Kepegawaian;
c. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas Subbidang Pengelola Data Kepegawaian sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di Bidang Pengelola Data
Kepegawaian;
b. Menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan
pembinaan teknis di Bidang Pengelola Data Kepegawaian;
c. Menyiapkan bahan dan melakukan pengelolaan sistem Informasi
Kepegawaian;
d. Menyiapkan bahan dan melakukan pengelolaan sistem Informasi
Penggajian dan Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri Sipil;
e. Menyiapkan bahan dan melakukan pengelolaan presensi Pegawai Negeri
Sipil;
f. Menyiapkan bahan pengawasan proses pemutakhiran data kepegawaian
Daerah;
g. Menyiapkan bahan pelaksanaan rekonsiliasi data kepegawaian dengan
Badan Kepegawaian Negara;

xv
h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis dilingkungan Badan; dan
i. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
Tugas Subbidang Dokumentasi Data Kepegawaian sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di Bidang Dokumentasi
Data Kepegawaian;
b. Menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan
pembinaan teknis di Bidang Dokumentasi Data Kepegawaian;
c. Menyiapkan bahan dan melakukan pengelolaan dokumen kepegawaian
dokumen tekstual dan elektronik;
d. Menyiapkan bahan pengawasan proses pengelolaan rekapitulasi data
tekstual kepegawaian Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Kabupaten/Kota;
e. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis dilingkungan Badan; dan
f. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
Ketika proses PKL (Praktek Kerja Lapngan) ini berlangsung
Bidang Informasi Kepegawaian sedang mengembangan sistem informasi
pegawai atau sinaga, sistem ini sudah berbasis android namun masih
memiliki kelemahan dalam pengajuan cuti. Pada Pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan membatu pengembangan sistem informasi pada bagian
pengajuan cuti.
2.6 Deskripsi Pekerjaan
Secara garis besar, pekerjaan yang telah dilakukan dapat dibagi dalam 3
tahap:
1. Eksplorasi, baik metodologi pengembangan perangkat lunak maupun
teknologi yang akan digunakan dalam mengembangkan perangkat lunak.
2. Pembangunan perangkat lunak dengan memanfaatkan hasil eksplorasi.
Pembangunan perangkat lunak ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa
tahap:
a. Analisis kebutuhan.

xvi
b. Perancangan perangkat lunak dan pendokumentasiannya.
c. Pembangunan perangkat lunak dengan menggunakan tools
pengembangan yang dapat dilihat pada Bab III.
d. Pengujian perangkat lunak beserta bug fixing dan optimasi
performansi.
3. Pelaporan kegiatan dan hasil Praktek Kerja Lapangan, baik kepada Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah maupun kepada Progdi
Informatika UPGRIS. Pelaporan ini dilakukan baik melalui presentasi
maupun pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan.
2.7 Jadwal Kerja
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dari tanggal 1 Agustus 2017
sampai dengan 31 Agustus 2017 selama 4 minggu. Waktu Praktek Kerja
Lapangan adalah dimulai pukul 07.00 hingga 15.30 selama hari Senin hingga
Kamis dengan waktu istirahat adalah pukul 12.00 – 13.00. Sedangkan hari
Jumat dimulai pukul 07.00 – 16.00.
Secara umum, kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja
Lapangan adalah sebagai berikut:
1. Minggu pertama:
a. Pengenalan lingkungan kerja.
b. Pencarian permasalahan yang terdapat di Badan Kepegawain
Daerah provinsi Jawa Tengah.
2. Minggu kedua:
a. Analisis konsep aplikasi yang akan dikembangkan.
b. Instalasi dan Eksplorasi teknologi yang akan digunakan dalam
pengembangan aplikasi.
3. Minggu ketiga:
a. Perancangan basis data yang digunakan.
b. Mempelajari penerapan coding standard dalam pembangunan
sebuah aplikasi.
4. Minggu keempat:
a. Melakukan pengujian, bug fixing, dan optimasi performansi.

xvii
b. Melakukan proses pelaporan dan evaluasi Praktek Kerja Lapangan.
Adapun detail kegiatan Praktek Kerja Lapangan dalam skala harian
dapat dilihat pada lampiran (Log harian PKL). Secara keseluruhan, realisasi
jadwal kerja sesuai dengan rencana yang telah disusun. Selama Praktek Kerja
Lapangan.

xviii
BAB III
Teori Penunjang PKL
3.1. Teori Penunjang PKL
Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di BKD Provinsi Jateng,
peserta Praktek Kerja Lapangan menggunakan pengetahuan yang
diperoleh selama masa perkuliahan sebagai landasan teori pengembangan
Rancang Bangun Push Notifikasi Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa
Tengah Berbasis Mobile.Pengetahuan dan teori yang digunakan antara
lain:
1. Konsep Cuti Pegawai
Cuti adalah merupakan hak setiap pekerja dalam setiap tahun
kerja, biasanya hak cuti itu adalah dua belas hari kerja dan dalam
kurung waktu tersebut pegawai yang bersangkutan mendapat gaji
penuh dan waktu cuti itu diperhitungkan sebagai bagian masa aktif
untuk perhitungan pensiun kelak.
Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang
dimaksud dengan cuti adalah libur beberapa hari lamanya secara resmi
tidak bekerja (untuk beristirahat) [ CITATION Kam07 \l 1057 ] , hampir
sama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia disebutkan adalah meninggalkan pekerjaan beberapa waktu
untuk beristirahat[ CITATION Kam071 \l 1057 ].
Cuti yang dapat diperoleh para Pegawai BKD dengan syarat
dan ketentuan tertentu yang harus dipenuhi. Berdasarkan Undang-
Undang (UU) Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 jenis cuti terbagi
atas;
a. Cuti Tahunan

Setiap Pegawai Negeri Sipil yang sudah bekerja sekurang-


kurangnya selama 1 (satu) tahun secara terus – menerus berhak
untuk menerima cuti tahunan.

Lama cuti tahunan yang dapat diperoleh adalah 12 (dua


belas) hari kerja. Akan tetapi, setiap kali mengambil cuti

xix
tahunan tidak boleh kurang dari 3 (tiga) hari kerja. Artinya,
setiap cuti tahunan yang diambil tidak dapat dipecah-pecah
hingga jangka waktu yang kurang dari 3 (tiga) hari kerja.

Cuti tahunan yang dilaksanakan di tempat yang sulit


perhubungannya, maka jangka waktu cuti tahunan dapat
ditambahkan untuk paling lama 14 (empat belas) hari termasuk
hari libur. Dengan ketentuan tidak berlaku bagi cuti tahunan
yang diambil kurang dari 12 (dua belas) hari kerja.
b. Cuti Besar

Selama menjalankan cuti besar, para Pegawai Negeri Sipil


yang bersangkutan tetap dapat menerima penghasilan penuh,
kecuali untuk tunjangan jabatan apabila berhak atas tunjangan
jabatan, maka tunjangan tersebut tidak diterima.

Cuti besar dapat diambil oleh para PNS yang telah bekerja
sekurang -kurangnya selama 6 (enam) tahun terus menerus tanpa
terputus. Cuti besar ini lamanya adalah 3 (tiga) bulan termasuk cuti
tahunan dalam tahun yang bersangkutan.

Pegawai Negeri Sipil yang menjalani cuti besar tidak berhak


lagi atas hak cuti tahunannya yang ada di dalam tahun yang
bersangkutan.
c. Cuti Sakit
PNS yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari, maka
ia harus memberitahukan pada atasannya.
Pegawai Negeri Sipil yang sakit lebih dari 2 (dua) hari
sampai dengan 14 (empat belas) hari berhak atas cuti sakit,
dengan ketentuan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis
kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti, dengan
melampirkan surat keterangan dokter.

xx
Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit lebih dari 14
(empat belas) Hari, ia berhak cuti sakit, dengan ketentuan
bahwa Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan harus
mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang memberikan cuti, dengan cara melampirkan surat
keterangan dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.
Cuti sakit dapat diberikan untuk waktu paling lama 1
(satu) tahun dan dapat diperpanjang atau ditambah untuk waktu
paling lama 6 (enam) bulan berdasarkan pada surat keterangan
dokter pemerintah atau dokter swasta yang ditunjuk oleh
Menteri Kesehatan.
d. Cuti Bersalin
Hak atas cuti bersalin dapat diberikan untuk persalinan
anak yang pertama, kedua, dan ketiga, bagi para Pegawai
Negeri Sipil wanita.
Untuk persalinan anak yang keempat dan seterusnya, maka
kepada Pegawai Negeri Sipil wanita dapat diberikan cuti di luar
tanggungan Negara.
Permintaan cuti di luar tanggungan negara untuk
persalinan tidak dapat ditolak. Selain itu, PNS wanita yang
bersangkutan tidak dibebaskan dari jabatannya, dengan kata
lain jabatannya tidak dapat diisikan oleh orang lain.
Cuti jenis ini tidak memerlukan persetujuan dari kepala
BAKN. Lamanya cuti di luar tanggungan negara untuk
persalinan sama dengan lamanya cuti bersalin. Selama
menjalankan cuti di luar tanggungan negara, maka PNS yang
bersangkutan tidak menerima penghasilan dari negara dan
masa kerjanya juga tidak diperhitungkan sebagai masa kerja
PNS.
Lamanya cuti-cuti bersalin yang diberikan adalah 1
(satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan.

xxi
e. Cuti di Luar Tanggungan Negara
Cuti diluar tanggungan negara pada dasarnya bukan
merupakan hak. Karenanya, permintaan cuti di luar tanggungan
negara ini dapat dikabulkan atau ditolak oleh pejabat yang
berwenang, demi kepentingan dinas.
Kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja
sekurang-kurangnya selama 5 (lima) tahun secara terus-
menerus, disebabkan karena alasan-alasan pribadi yang penting
dan mendesak maka dapat diberikan cuti di luar tanggungan
Negara.
Cuti di luar tanggungan Negara dapat diberikan paling
lama 3 (tiga) tahun.
Jangka waktu cuti di luar tanggungan Negara dapat
diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan-
alasan penting untuk memperpanjangnya.
2. Konsep Push Notifikasi
Push notification termasuk ke dalam kategori dari model
komunikasi internet, berdasarkan cara mempublikasikan atau
berlangganannya klien tidak harus menyetujui atau merequest dari
server pusat untuk mendapatkan suatu informasi.
Tidak seperti skenario tradisional (pull) dimana klien harus
meminta setiap kali ingin mendapatkan informasi dari sistem.
Secara umum, push notification dikirimkan melalui Push
Notification Service (PNS) yang spesifik untuk setiap platform: seperti
Apple Push Notification Service (APNs) untuk Apple, Google Cloud
Message (GCM) untuk Android, dan Microsoft Push Notification
Service(MPNS) untuk Windows Phone. Namun algoritma untuk tiap
PNS sama.
3. Konsep Pemograman Framework
Pemogrmanan Framework adalah kerangka kerja yang digunakan
untuk mempermudah para developer software dalam membuat dan

xxii
mengembangkan aplikasi. Framework berisikan perintah dan fungsi
dasar yang umum digunakan untuk membangun sebuah software
aplikasi sehingga diharapkan aplikasi dapat dibangun dengan lebih
cepat serta tersusun dan terstruktur dengan cukup rapi.
Framework juga bisa diartikan sebagai komponen - komponen
pemrograman yang sudah jadi dan siap untuk digunakan kapan saja,
sehingga pengembang aplikasi tidak perlu lagi membuat scrip yang
sama untuk tugas - tugas yang sama[ CITATION Top18 \l 1057 ].
4. Konsep Aplikasi Mobile
Aplikasi mobile adalah aplikasi yang telah dirancang khusus untuk
platform mobile (misalnya iOS, android, atau windows mobile). Dalam
banyak kasus, aplikasi mobile memiliki user interface dengan
mekanisme interaksi unik yang disediakan oleh platform mobile,
interoperabilitas dengan sumber daya berbasis web yang menyediakan
akses ke beragam informasi yang relevan dengan aplikasi, dan
kemampuan pemrosesan lokal untuk pengumpulan, analisis, dan
format informasi dengan cara yang paling cocok untuk platform
mobile. Selain itu aplikasi mobile menyediakan kemampuan
penyimpanan persisten dalam platform[ CITATION Rah16 \l 1057 ].
5. Konsep Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang
menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu
bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai
dengan kebutuhan user[ CITATION Bur12 \l 1057 ]. Teori dan konsep
perancangan diperoleh pada mata kuliah Analisis dan Perancangan
Sistem. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikannya[ CITATION Her15 \l 1057 ]. Dari beberapa teori-
teori diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah

xxiii
proses perancangan untuk merancang suatu sistem baru atau
memperbaiki suatu sistem yang telah ada sehingga sistem tersebut
menjadi lebih baik dan biasanya proses ini terdiri dari proses
merancang input, output dan file.
3.2. Perangkat Pengembangan Sistem
Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di BKD Provinsi Jateng,
peserta Praktek Kerja Lapangan menggunakan pengetahuan yang
diperoleh selama masa perkuliahan sebagai landasan teori pengembangan
Push Notifikasi Pengajuan Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah.
Tools yang digunakan dalam Rancang Bangun Push Notifikasi Untuk
Pengajuan Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis Android
antara lain:
1. Ionic Framework

Gambar 3. 1 Logo Ionic Framework

Ionic Framework adalah kerangka pembangunan aplikasi


mobile HTML5 yang ditargetkan untuk membangun aplikasi mobile
hybrid. Aplikasi hybrid pada dasarnya adalah website yang berjalan
dalam browser sebuah aplikasi yang memiliki akses ke lapisan
platform native. Apps Hybrid memiliki banyak manfaat lebih dari
aplikasi asli murni, khususnya dalam hal mendukung platform,
kecepatan dalam pembuatannya, dan akses ke kode pihak ke-3.
Ionic adalah kerangka front-end user interface yang menangani
semua tampilan dan nuansa serta interaksi user interface agar aplikasi
menarik. Seperti jenis "Bootstrap for native," tetapi dengan dukungan
untuk berbagai komponen umum native mobile, animasi, dan desain
yang bagus. Tidak seperti kerangka responsif, Ionic dilengkapi dengan
elemen user interface ponsel yang sangat bergaya native dan layout

xxiv
yang dapat diperoleh dengan SDK native pada iOS atau Android,
namun, user interface ditampilkan dalam bentuk sebuah web.
Ionic menggunakan Cordova untuk dapat bekerja sebagai native app. Ionic
Framework dibangun untuk menghasilkan performa terbaik pada perangkat
mobile. Ionic Framework menggunakan AngularJS dalam rangka
menciptakan framework yang paling cocok untuk pengembangan aplikasi
mobile. Logo dari Ionic Framework ditujukan pada Gambar 3.1 [CITATION Ion18 \l
1057 ].

2. Apache Cordova

Gambar 3. 2 Logo Apache Cordova

Apache Cordova adalah satu set perangkat API yang memungkinkan


pengembang aplikasi mobile untuk mengakses fungsi perangkat native
seperti kamera atau accelerometer dari JavaScript perangkat mobile.
Apache Cordova dapat dikombinasikan dengan kerangka user interface
seperti jQuery Mobile, Dojo Mobile, Sencha Touch, dan lain-lain, mampu
memungkinkan aplikasi smartphone untuk dikembangkan dengan hanya
HTML, CSS, dan JavaScrip. Logo dari Apcahe Cordova ditujukan pada
Gambar 3.2 [ CITATION Apa18 \l 1057 ].

xxv
3. Firebase Cloud Mesaging

Gambar 3.3 Logo Firebase

Firebase Cloud Messaging biasanya disebut sebagai FCM,


Firebase sebelumnya dikenal sebagai Google Cloud
Messaging (GCM). Firebase adalah solusi pengiriman pesan lintas
platform untuk pesan dan pemberitahuan untuk Android, iOS,
dan aplikasi web, yang saat ini dapat digunakan tanpa biaya.
Layanan ini disediakan oleh Firebase, anak
perusahaan Google. Pada 21 Oktober 2014, Firebase mengumumkan
telah diakuisisi oleh Google untuk jumlah yang tidak
diungkapkan. Situs web Google Cloud Messaging resmi menunjuk ke
Firebase Cloud Messaging (FCM) sebagai versi baru GCM. Logo dari
Firebase ditujukan pada gambar 3.3 [ CITATION Wik18 \l 1057 ].
4. OneSignal

Gambar 3.4 Logo OneSignal

xxvi
OneSignal adalah service push notification untuk website dan
aplikasi mobile. OneSignal mensupport sebagian besar native dan
mobile platform dengan menyediakan SDK untuk masing-masing
platform, RESTful server API, dan online dashboard untuk melihat
performa, statistik penggunaan maupun operasi push notif. Logo dari
OneSignal ditujukan pada Gambar 3.4 [ CITATION One18 \l 1057 ].
5. JDK
Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat
dan menjalankan perangkat lunak pada computer standalone ataupun
pada lingkungan jaringan. Untuk membuat program Java dibutuhkan
kompiler dan interpreter untuk program Java berbentuk Java
Development Kit (JDK) yang diproduksi oleh Sun Microsystems.
Sebelum memulai instalasi android SDK, terlebih dahulu kita harus
melakukan instalasi JDK di komputer. JDK yang kami gunakan untuk
dapat mengompilasi aplikasi android yang kami rancang ini adalah
Java SE Development Kit 7[ CITATION Sha13 \l 1057 ] .
6. SDK
Android SDK adalah tools API (Application Programming
Interface) yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada
platform Android yang menggunakan bahasa pemrograman Java.
Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang
meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang direlease
oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK (Software
Development Kit) sebagai alat bantu dan API untuk mengembangkan
aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman
Java. Sebagai platform Android aplikasi netral, Android memberi
kesempatan untuk membuat aplikasi yang dibutuhkan yang bukan
merupakan aplikasi bawaan Handphone/Smartphone [ CITATION Saf12 \l
1057 ].

xxvii
7. Sublime Text

Gambar 3.5 Logo Sublime Text

Sublime text adalah sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur,
cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan
developer (pengembang), penulis dan desainer dan merupakan teks editor
berbasis Python. Para Programmer biasanya menggunakan sublime text
untuk menyunting atau mengedit source code yang sedang mereka
kerjakan. Sublime Text sampai saat ini sudah mencapai versi 3. Logo
Sublime Text ditujukan Gambar 3.5.
8. Command Prompt

Gambar 3.6 Logo Command Prompt

Command Prompt adalah baris perintah penerjemah (baris


perintah yang dieksekusi ke sistem operasi yang disediakan
oleh Microsoft. Hal ini memungkinkan untuk memanfaatkan fitur yang
tersedia untuk program asli pada platform yang tidak tersedia untuk
program DOS.

xxviii
Sebagai contoh, karena cmd.exe adalah sebuah aplikasi mode
teks asli pada OS / 2, bisa menggunakan nyata Pipeline (Unix) | pipa di
jaringan pipa perintah, sehingga kedua sisi pipa untuk menjalankan
secara bersamaan. Sebagai hasilnya, dimungkinkan untuk
mengarahkan standard error di cmd.exe, tidak seperti
COMMAND.COM menggunakan file temporer, dan menjalankan dua
sisi serial, satu demi satu. Logo Command Prompt ditujukan Gambar
3.6.
9. UML (Unified Modeling Language)

Gambar3.7 Logo UML

Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar


bahasa yang banyak digunakan di dunia industri. Kemudian untuk
mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.
Jadi, UML merupakan bahasa unguk mendefinsikan requirement,
membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam
pemrograman berorientasi objek.

xxix
BAB IV

PELAKSANAAN PRKATIK KERJA LAPANGAN

4.1. Input
Rencana pembuatan perangkat lunak diberikan oleh pembimbing lapangan
Bapak Suseno,S.T., M.T.I baik secara tertulis maupun lisan. Bidang Informasi
Kepegawaian di BKD provinsi Jateng membutuhkan aplikasi push notifikasi
pengajuan cuti untuk dapat menampung pengajuan cuti dari para pegawai.
Salah satu kebutuhan yang mendasar adalah penggunaan Framework Ionic
berbasis mobile.

Sehingga dasar teori yang dipelajari selama perkuliah Pemograman


Framework dan Mobile Programming menjadi input yang berharga selama
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan. Dasar teori ini menjadi hal yang sangat
penting untuk mempelajari teknologi yang baru.

Sebagai penunjang seluruh kegiatan Praktek Kerja Lapangan, disediakan


fasilitas perangkat keras berupa komputer dan meja dijadikan satu dengan para
pegawai bidang Informasi Kepegawaian, meskipun disediakan komputer
namun peserta Praktek Kerja Lapangan membawa laptop secara pribadi.
Sementara untuk pencetakan dokumen tersedia lebih dari 3 printer yang dapat
diakses secara bersama dengan pegawai bidang INKA.

Sedangkan untuk kebutuhan software pembuatan aplikasi menggunakan


Framework Ionic, Apache Cordova, SDK, JDK, Firebase Cloud Messanging,
dan OneSignal, Android, Sublime Text 3, Command Prompt, Corel Draw X7.

4.2. Proses
Setelah melakukan pengenalan lingkungan kerja pada awal pelaksanaan,
selanjutnya dilakukan proses Praktek Kerja Lapangan yang terdiri dari
beberapa tahap, yaitu eksplorasi, pembangunan perangkat lunak, dan

xxx
pelaporan hasil Praktek Kerja Lapangan. Skema Proses PKL ditujukan
Gambar 4.1.

Rancang
Bangun Pelaporan
Eksplorasi
Perangkat Hasil PKL
Lunak
Gambar 4.1 Skema Proses Pelaksanaan PKL

4.2.1. Eksplorasi
Tahap eksplorasi dimulai dengan melakukan eksplorasi dengan
menentukan metode yang digunakan dalam pengembangan Rancang
Bangun Push Notifikasi Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah
Berbasis Mobile. Metode yang dipilih pertama ialah metode observasi
yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian.
Kemudian dilanjutkan dengan metode kepustakaan yaitu dengan
menggunakan buku, dokumen, dan sumber ilmiah lain seperti situs
internet ataupun artikel teks dokumen yang berhubungan dengan
penelitian. Selanjutnya dilakukan metode wawancara untuk mendapatkan
data seakurat mungkin. Proses tanya jawab dilakukan secara langsung
diteliti.

Eksplorasi juga dilakukan terhadap prosedur pengajuan cuti yang


biasa dilakukan lewat Sinaga (sistem informasi pegawai). Serta terjadi
eksplorasi terhadap aplikasi – aplikasi lain yang digunakan oleh BKD
provinsi Jateng untuk sebagai referensi. Proses eksplorasi tetap
berlangsung selama pembangunan perangkat lunak. Hal ini agar aplikai

xxxi
sesuai dan berfungsi secara maksimal dengan kebutuhan di BKD provinsi
Jateng.

4.2.2. Rancang Bangun Perangkat Lunak


Rancang bangun perangkat lunak dimulai dengan analisis
kebutuhan perangkat lunak kemudian dilakukan perancangan. Untuk
memastikan perangkat lunak yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan
berfungsi dengan semestinya, dilakukan beberapa kegiatan pendukung
seperti pengujian, bug fixing, dan optimasi performasi. Pembangunan
perangkat lunak ini menggunakan pendekatan prototyping, sehingga tidak
memperluhkan waktu yang terlalu banyak.

Dalam proses pembuatannya, pertama membuat diagram


perencanaan, setelah membuat diagram perencanaan dilanjutkan desain
tampilan untuk aplikasi. Kemudian, mulai melakukan pembuatan program
dengan menggunakan Framework Ionic. Penginstallan Ionic melalui
Command Prompt, lalu di integrasikan dengan dengan Firebase Cloud
Messanging dan OneSignal, Pengkodean tampilan aplikasi.

Aplikasi ini tampa menggunakan database sehingga tidak perlu


melakukan pembuatan database. Setelah proses pembuatan program
selesai dilakukan proses pengujian program dengan menggunakan
Emulator Android sampai program berhasil di compile. Jika program
berhasil di compile selanjutnya dilakukan package agar aplikasi dapat
diimplementasikan ke dalam ponsel berbasis Android. Tahapan rancang
bangun aplikasi dapat dilihat pada gambar 4.2.

xxxii
Pembuatan
Diagram Pembuatan Pengkodean
Perencanaa Tampilan Program
Antarmuka
n

Implementasi Pengujian

Gambar 4.2 Skema Rancang Bangun Aplikasi

Pada perancangan sistem ini akan menggunakan UML (Unified Modeling


Language) yang meliputi Usecase Diagram, Sequence Diagram dan Class
Diagram. Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang
berdasarkan gambar pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan
perangkat lunak berbasis Objek. Unified Modeling Language (UML)
bukanlah merupakan bahasa pemongraman tetapi model – model yang tercipta
berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemongraman,
sehingga memungkinkan melakukan pemetaan (mapping) langsung dari
model – model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML)
dengan bahasa – bahasa pemongraman berorientasi objek, seperti
Java[ CITATION Let05 \l 1057 ].

UML juga telah dipengaruhi oleh notasi berorientasi objek lainnya, seperti
yang diperkenalkan oleh (sumber). UML telah dirancang untuk berbagai
aplikasi. Oleh karena itu, ia menyediakan kontruksi untuk berbagai sistem dan
kegiatan (misalkan, sistem waktu-nyata, sistem terdistribusi, analisis, desain
sistem, penyebaran). Pengembangan sistem berfokus pada tiga model sistem
yang berbeda.

4.2.2.1 Tabel Kebutuhan Data

xxxiii
Merupakan tabel yang berisi tentang suatu data yang aka diolah menjadi
informasi dengan sumber dan tujuan yang jelas.

a. Tabel Data

Tabel Data
No Data Sumber
1. Pegawai BKD user
2. Pengajuan Cuti user
3. Monitoring Cuti Pimpinan

b. Tabel Informasi

Tabel Informasi
No Infrormasi Tujuan
1. Pengajuan Cuti pimpinan
2. Peneriman Cuti user

4.2.2.2 Use Case Diagram

Diagram use case merupakan pemodelan untuk menggambarkan


kelakuan sistem yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan
sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan
dibuat. Use case diagram pada Rancang Bangun Push Notifikasi Cuti
Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis Mobile menggunakan
Draw io.

No Gambar Nama Keterangan


1.
Orang atau pihak yang
Actor
mengelola system.

xxxiv
2. Menunjukkan bahwa suatu
bagian dari elemen
<<Include>> sebelumnya memicu eksekusi
bagian dari elemen
berikutnya.
3. Menunjukkan bahwa suatu
bagian dari elemen
<<Extends>>
sebelumnya bisa disisipkan ke
dalam elemen berikutnya.
4. Menggambarkan dalam
Association
objek.
5. Menjelaskan urutan kegiatan
yang dilakukan actor dan
Use Case
system untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Gambar 4.3. Simbol Use case diagram

Berikut merupakanpemodelan Use Case Diagram untuk Rancang Bangun


Push Notifikasi Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis
Mobile

xxxv
Gambar 4.4 Use case Diagram

4.2.2.2 Activity Diagram

Actvity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam


ssitem yang dirancang, bagaimana masing – masing alur berawal,
keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana suatu aktivitas berakhir.
Activity diagram juga dapat mennggambarkan proses paralel yang
mungkin terjadi pada beberapa kegiatan. Sebuah aktivitas dapat
direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Activitas menggambarkan
proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana
aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas{Bibliography}.

No Gambar Nama Keterangan


1. Generalization Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi perilaku
dan struktur data dari objek
yang ada di atasnya objek
induk (ansector).
2. Nary Upaya untuk menghindari
Association asosiasi dengan lebih dari 2
objek.
3. Class Himpunan dari objek-objek
yang berbagi atribut serta
operasi yang sama.
4. Collaboration Deskripsi dari urutan aksi-aksi
yang ditampilkan system yang
menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu actor.
5. Realization Operasi yang benar-benar
dilakukan oleh suatu objek.

xxxvi
6. Dependency Hubungan dimana perubahan
yang terjadi pada suatu
elemen mandiri (independent)
akan mempengaruhi elemen
yang bergantung padanya
elemen yang tidak mandiri.

Activity Diagram pada Aplikasi Push Notifikasi Cuti Pegawai dapat


dilihat di gambar..

4.2.2.3. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek berupa


pesan (message) yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram
terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dimensi horizontal (objek-objek yang
terkait). Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke
objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan
menjadi operasi/metode dari class. Activation Bar menunjukkan lamanya
eksekusi sebuah proses.(sumber)

No Gambar Nama Keterangan


1. Actor Orang ataupun pihak yang
akan mengelola system.

2. LifeLine Menggambarkan sebuah


objek dalam sebuah system
atau salah satu
komponennya.
3. Message Spesifikasi dari komunikasi
antar objek yang memuat
informasi-informasi tentang
aktifitas yang terjadi

(gambar Sequence diagram)

xxxvii
4.2.2.4. Class Diagram

Class Diagram adalah visualisasi kelas-kelas dari suatu sistem dan


merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Diagram ini
memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas
didalam model desain (dalam logical view) dari suatu sistem. Kelas
memiliki 3 area utama yaitu: nama, atribut, dan operasi. Nama berfungsi
untuk memberi identitas pada sebuah kelas, atribut fungsinya adalah untuk
menunjukan karakteristik pada data yang dimiliki suatu objek di dalam
kelas, sedangkan operasi fungsinya adalah memberikan sebuah fungsi ke
sebuah objek.(sumber)

(gambar class diagram)

4.2.3. Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka berfungsi untuk menjelaskan fungsi dari


kontrol - kontrol yang digunakan pada sistem push notifikasi pengajuan
cuti sesuai kebutuhan.

a. Rancangan Form Login

Gambar 4.3 Rancangan Form Login

b. Rancangan Halaman Menu

xxxviii
Gambar 4.2 Rancangan Halaman Menu

c. Rancangan Halaman Pengajuan Cuti

Gambar 4.3 Rancangan Halaman Pengajuan Cuti

d. Rancangan Monitoring Pengajuan Cuti

xxxix
Gambar 4.4 Rancangan Halaman Monitoring Pengajuan Cuti

4.2.4 Pelaporan Hasil Praktek Lapangan

Proses pelaporan hasil Praktek Kerja Lapangan dilakukan pada


tahap akhir Praktek Kerja Lapangan di BKD provinsi Jawa Tengah.
Pelaporan dilakukan di hadapan Kepala Bidang Informasi Kepagawaian
sekaligus Pembimbing Lapangan, dan beberapa Pegawai Bidang Informasi
Kepegawaian. Pelaporan hasil Praktek Kerja Lapangan dilakukan pula
dengan pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan.

4.3. Pencapaian Hasil

Adapun hasil yang dicapai dari Praktek Kerja Lapangan di BKD


provinsi Jawa Tengah ini berupa perangkat lunak Aplikasi Push Notifikasi
Cuti Pegawai Prototype.

Aplikasi ini menawarkan fungsionalitas proses klinis sebagai berikut:

a. Login
b. Pengisian form pengajuan cuti
c. Push notifiaksi cuti
d. Monitoring cuti

xl
Beberapa tampilan hasil akhir Apliaksi Push Notifikasi Cuti Pegawai
BKD provinsi Jawa Tengah Prototype, yang dijalankan melalui
smartphone, dapat dilihat sebagai berikut:

a. Login
Pada ditampilan login ditampilkan logo dari BKD provinsi
Jawa Tengah. User sendiri adalah pegawai dari BKD Jateng
yang dapat mengakses sistem informasi, user menginput nama
dan NIP dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Halaman Login

b. Halaman Homepage
Pada homepage ditampilkan logo BKD provinis Jateng, dan
terdapat menu SINAGA (Sistem Informasi Pegawai). Di
homepage terdapat kinerja, presensi, profil, akun, about dan
cuti. Untuk pegawai yang ingin mengajukan cuti dapat
langsung mengeklik menu cuti seperti gambar 4.6 .

xli
Gambar 4.6 Halaman HomePage

c. Halaman Pengajuan Cuti


Pada halaman pengajuan cuti ditampilkan form yang harus
diisi oleh pegawai yang ingin mengajukan cuti. From
pengajuan cuti berisi nama pegawai, NIP, Pangkat atau
Golongan, Jabatan, Unit Kerja yang dimiliki oleh pegawai yang
bersangkutan.
Setelah mengisi data diri selanjutnya pegawai dapat
memilih jenis cuti yang ingin diambil, jenis cuti berisi cuti
tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti bersalin, cuti alasan penting.
Tahap selanjutnya masukan lama cuti beserta tanggal mulai
cuti dan tanggal berakhirnya cuti yang diambil. Form sudah
terisi lengkap lalu user mengeklik “Ajukan Permohonan”
dapata dilihat pada gambar 4.7 sampai gambar 4.9.

xlii
Gambar 4.7 Halaman Pengajuan Cuti

Gambar 4.7 Halaman Pengajuan Cuti

xliii
Gambar 4.8 Halaman Pengajuan Cuti

Gambar 4.9 Halaman Pengajuan Cuti

d. Tampilan Push Notifikasi Cuti


Setelah user mengajukan permohonan cuti akan terdapat
pesan notifikasi, dalam notifikasi dua pilihan yaitu “setujui”
dan “tolak pengajuan” terlihat pada gambar 4.10.

xliv
Gambar 4.10 Tampilan Push Notifikasi Pengajuan Cuti

e. Halaman Monitoring Pengajuan Cuti


Monitoring pengajuan cuti terdapat pada halaman
pengajuan cuti. Tampilan halaman monitoring pengajuan cuti
di dapat dari pengajuan cuti yang diajuakan oleh pegawai.
Pegawai harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Atasan Eselon 4 sampai persetujuan dari Atasan Eselon 2 berati
persetujuan cuti sudah sampai kepada Kepala BKD provinsi
Jawa Tengah. Pada monitoring program ini hanya
menggunakan data pada bidang Informasi Kepegawaian.
Terdapat pilihan aksi yaitu “setujui” atau “tolak” pengajuan
cuti pegawai dapat dilihat pada gambar 4.11 dan 4.12.

xlv
Gambar 4.11 Halaman Monitoring Cuti

Gambar 4.12 Halaman Monitoring Cuti

xlvi
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di BKD


provinsi Jawa Tengah, penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan PKL melatih mahasiswa dalam kerja sama,


menyelesaikan permasalahan di dunia nyata, dan
mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
2. Dengan dibuatnya push notifikasi cuti pegawai ini maka akan
dihasilkan infromasi dan laporan cuti pegawai dengan cepat dan
akurat sehingga membantu pengguna dalam menggelola jumlah
cuti pegawai.
3. Push notifikasi pengajuan cuti dengan menggunakan OneSignal
menghemat anggaran yang keluarkan, dikarenakan OneSignal
menggunakan sambungan internet untuk menerima notifikasi.
4. Mahasiswa memperoleh tambahan ilmu yang tidak didapat selama
perkuliahan. Pada Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di
Badan Kepegawaian Daerah provinsi Jawa Tengah mendapatkan
pengetahuan tambahan mengenai cakupan pekerjaan Bidang
Informasi Kepegawaian, seperti pelaksanaan kerja kedinasan,
jenjang karir, dan jadwal kerja.
5.2. Saran
Adapun saran mengenai Praktek Kerja Lapangan antara
lain:

1. Dengan adanya push notifikasi pengajuan cuti pegawai yang baru,


dianjurkan bagi sistem untuk dapat mendeteksi kekurangan dan
kelemahan sistem agar dapat dikembangkan kedepannya menjadi
lebih baik lagi.

xlvii
2. Push notifikasi pengajuan cuti masih sangat sederhana diharapkan
dapat diperbarui lagi, agar proses sistem push notifikasi dapat sesui
dengan yang direncanakan. Dan diharapkan kerja praktek lapangan
ini dapat bermanfaat untuk semua pihak terkait.

xlviii
References

[1] J. Nielsen, "Mobile Usability Update," [Online]. Available:


http://www.nngroup.com/articles/mobile-usability-update/. [Accessed 20 juli
2014].

[2] "Kamus Besar Bahasa Indonesia," in Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, p. 252.

[3] "Kamus Besar Bahasa Indonesia," in Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, p. 225.

[4] "Topic Computers," [Online]. Available: https://www.utopicomputers.com/apa-itu-


framework-berikut-pengertian-dan-fungsinya/. [Accessed 31 Oktober 2018].

[5] R. Z. F., Pengenalan Programming Mobile, Semarang: Universitas Dian Nuswantoro,


2016.

[7] B. A. Herlambang, "Analis Sistem," Universitas PGRI Semarang, Semarang, 2015.

[8] I. Framework., "Ionic Framework.," [Online]. Available:


https://ionicframework.com/docs/intro/installation/. [Accessed 11 9 2018].

[9] A. Cordova, "Apache Cordova," [Online]. Available:


https://cordova.apache.org/docs/en/latest/guide/overview/index.html. [Accessed
11 9 2018].

[10] Wikipedia, "Wikipedia," [Online]. Available: https://id.wikipedia.org/wiki/Firebase.


[Accessed 12 9 2018].

[11] OneSignal, "OneSignal," [Online]. Available:


https://documentation.onesignal.com/docs. [Accessed 11 9 2018].

[12] S. M., Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Bandung:
Informatika, 2013.

[13] S. N., Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android,
Bandung: Infromatika, 2012.

[14] T. C. Lethbridge, Object-Oriented Software Enginering: Practical, Singapore:


McGraw-Hill Hingher Education, 2005.

xlix
l

Anda mungkin juga menyukai