oleh :
2018
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KERJA
PRAKTEK
Npm : 15670031
Judul Praktek kerja lapangan : Sistem Informasi Penetapan Angka Kredit Sarjana
Kecamatan Ngaliyan Dinas di Pendidikan Kota
Semarang
Menyetujui :
Mengetahui :
ii
Abstrak
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah mulai tanggal 1 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 31
Agustus 2018. Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan adalah melakukan rancang
bangun perangkat lunak. Banyak instansi maupun pemerintah yang telah
memanfaatkan teknologi dalam sistem informasi cuti yang mereka miliki, seperti
tata cara pengajuan cuti, batasan cuti, jenis dalam pengajuan cuti secara online.
Namun, hal tersebut ternyata masih belum cukup, karena saat ini jumlah
masyarakat di Indonesia yang menggunakan perangkat mobile sudah lebih dari
50% dari jumlah penduduknya. Saat ini di BKD provinsi Jawa Tengah sudah
memiliki aplikasi mobile untuk pengajuan cuti namun belum lengkap atau kurang
optimal. Untuk itu, diperluhkan beberapa aplikasi mobile untuk meningkatkan
fitur-fitur dari pengajuan cuti tersebut. Beberapa contoh manfaatnya dari push
notifikasi adalah dapat memberikan notifikasi jika ada pegawai yang mengambill
cuti dan juga pimpinan langsung mendapat informasi pegawai yang mengajukan
cuti. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pegawai dalam mendapatkan
konfirmasi langsung dari pimpinan tentang pengajuan cuti yang mereka ajukan,
yang terintegrasi dengan smartphone mobile. Aplikasi ini dibuat dengan
menggunakan teknologi web untuk pengambilan data yang ada di server dan Ionic
Framework dalam pengembangan aplikasinya, ditambah dengan Firebase Cloud
Messanging sebagai penghubung dengan Onesignal tambahan konfigurasi.
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan push notifikasi yang akan memudahkan
pegawai dalam pengajuan cuti.
Kanta kunci : Cuti, push notifikasi, Firebase Cloud Mesangging, OneSignal, Ionic
Framework, Android
iii
KATA PENGANTAR
3. Bapak Febrian Murti Dewanto, S.E., M.Kom selaku Ketua Program Studi
Informatika.
4. Ibu Setyoningsih Wibowo, S.T., M.Kom selaku Dosen Pembimbing.
5. Seluruh Dosen Pengajar, Staff dan Karyawan Universitas PGRI
Semarang.
6. Bapak Drs. Kholid Seif, MM selaku Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Kudus
7. Bapak Eko Wibowo Saputro, S.Kom, M.Eng selaku Pembimbing
Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Kudus.
8. Para Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kudus yang telah
menerima penulis dengan baik selama Praktek Kerja Lapangan.
iv
9. Kedua orang tua, kakak-kakak penulis yang senantiasa mendukung dan
mendoakan penulis.
10.Teman-teman yang telah membantu dan mendukung penulis selama
Praktek Kerja Lapangan.
11.Serta semua pihak yang turut memberikan bantuan dan kerja sama namun
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis berharap laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan kita semua yang membutuhkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, kebutuhan akan data
atau informasi dituntut untuk semakin cepat dan dapat diakses dengan
mudah. Informasi website memang memberikan informasi yang lengkap,
namun pada era mobile saat ini, terdapat fitur – fitur yang dapat memanjakan
penggunanya.
Perangkat mobile terutama smartphone sudah menjadi pendamping
dalam melakukan kegiatan sehari – hari. Penelitian oleh lembaga survei di
Amerika Serikat pada tahun 2013 mengungkapkan mengungkapkan bahwa
Indonesia menempati urutan teratas di dunia dalam penggunaan smartphone
dengan waktu pemakaian rata-rata 181 menit per hari. Pada smartphone
v
terutama platfrom android, pengguna dapat menggunakan berbagai aplikasi
yang dapat membantu mempermudah pengguna, seperti push notification
dapat di implementasikan pada aplikasi native, seperti yang dikatakan oleh
Jacob Nielsen dalam artikelnya berjudul Mobile Usability Update [ CITATION
Nie14 \l 1057 ]. Untuk itu, diperlukan sebuah aplikasi mobile untuk
meningkatkan fitur-fitur dari sistem tersebut. Aplikasi Cuti pegawai menjadi
salah satunya.
Aplikasi cuti dibutuhkan oleh instansi swasta maupun instansi
pemerintah, namun aplikasi cuti yang sekarang masih banyak yang
menggunakan aplikasi berbasi web meskipun juga ada yang telah
berkembang menggunakan aplikasi berbasis android. Aplikasi cuti yang
menggunakan android juga belum sepenuhnya dapat bekerja secara optimal.
Untuk mempermudah atau mengoptimalkan aplikasi tersebut dapat ditambah
fitur push notifikasi, yang memungkinkan aplikasi untuk dapat memberikan
pesan atau pemberitahuan kepada pengguna aplikasi pada saat pengguna
tersebut tidak sedang menggunakan aplikasi secara aktif.
Salah satu instansi pemerintah yang belum memilki fitur push
notifikasi dalam pengajuan cuti adalah BKD provinsi Jawa Tengah. Hal
tersebut yang mendasari terbentuknya Rancang Bangun Push Notifikasi Cuti
Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis Mobile.
Berdasarkan hal tersebut materi yang dapat dipelajari pada saat
Praktek Kerja Lapangan adalah Rancang Bangun Push Notifikasi Cuti
Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis Mobile, yang meliputi
desain tampilan sistem, perancangan push notifikasi, penambahan fitur sistem
cuti dan hal lainnya yang dapat diperoleh adalah bagaimana cara belajar
untuk berkerja sama dalam sebuah tim dan bertanggung jawab atas tugas
yang sudah dipercayakan terhadat kita karena hal tersebut sangat dibutuhkan
oleh kita pada saat memasuki dunia kerja.
Dari latar belakang diatas maka hasil penulis membuat judul pada
laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah Rancang Bangun Push Notifikasi
Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis Mobile. Aplikasi ini
vi
dibuat sebagai wadah atau tempat monitoring dan informasi mengenai cuti
pegawai BKD.
1.2. Lingkup
Lingkup materi Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah adalah pembuatan aplikasi Push
Notifikasi Cuti Pegawai. Aplikasi Push Notifikasi Cuti Pegawai menangani
semua data pegawai dan proses pengajuan cuti pegawai yang menyangkut hal
berikut:
a. Data pegawai
b. Data Cuti
Aplikasi Push Notifikasi Cuti Pegawai merupakan aplikasi yang
sengaja dibangun untuk mendukung proses pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan yang dilaksanakan di BKD provinsi Jawa Tengah.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah pada laporan PKL ini adalah Rancang Bangun Push
Notifikasi Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis Mobile
hanya membahas tentang:
1. Pengajuan cuti pegawai.
2. Penyajian monitoring.
3. Tampa menggunakan database.
1.4. Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada laporan PKL ini adalah
1. Bagaimana merancang aplikasi pengajuan cuti yang terinstegrasi dengan
push notifikasi dengan menggunakan data yang telah disediakan oleh
sistem informasi BKD provinsi Jateng?
2. Bagaimana kegunaan dari penambahan fitur push notifikasi pada aplikasi
cuti pegawai BKD provinsi Jateng?
1.5. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Tengah adalah sebagai berikut:
vii
1. Membangun pengajuan cuti dengan menambahan fitur push notifikasi
berbasis android.
2. Mempermudah Pegawai di BKD Jateng dalam memproses pengajuan dan
pengesahan cuti.
1.6. Manfaat PKL
Manfaat yang diharapkan dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah:
1. Bagi mahasiswa dapat mengenal lebih jauh realita ilmu di lingkungan
kerja yang sebenarnya.
2. Bagi mahasiswa dapat memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan
kreatifitas dalam membangun sebuah aplikasi.
3. Bagi BKD provinsi Jateng yaitu menambah relasi dan memberikan
pelatihan keterampilan, serta hasil dari Laporan Praktik Kerja Lapangan
dapat digunakan sebagai bahan pengembangan dan infromasi mengenai
kegiatan yang berdata dalam lingkup BKD provinsi Jateng.
4. Bagi Pembaca yaitu dapat memberikan pengetahuan mengenai ruang
lingkup Rancang Bangun Push Notifikasi Cuti Pegawai di BKD Provinsi
Jawa Tengah Berbasis Mobile.
5. Bagi berbagai pihak yaitu Hasil Praktek Kerja Lapangan ini dapat
digunjan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan mengenai proses
Rancang Bangun Push Notifikasi Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa
Tengah Berbasis Mobile.
viii
BAB II
GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI
JAWA TENGAH
2.1 Sejarah BKD
Sesuai pasal 34 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian bahwa untuk kelancaran pelaksanaan manajemen Pegawai
Negeri Sipil Daerah dibentuk Badan Kepegawaian Daearah yang merupakan
perangkat daerah.
Selanjutnya pada Keputusan Presiden Nomor 159 Tahun 2000 tentang
Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah bahwa yang dimaksud
dengan Badan kepegawaian Daerah adalah perangkat daerah yang
melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil dalam membantu tugas pokok
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah. Kami adalah Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah. Tugas utama sebagai Perangkat Daerah
adalah mewujudkan manajemen kepegawaian Daerah yang handal, untuk
menciptakan aparatur PNS yang bermoral, professional, netral, berwawasan
global, menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa serta sejahtera jasmani
dan rohani.
Tugas dan jabatan merupakan kepercayaan atau amanat yang harus
dipertanggungjawabkan sehingga BKD yang merupakan bagian dari system
pemerintahan yang bekerja dengan cara meningkatkan hormat kepada
pemerintah, bangsa, dan negara, senantiasa meningkatkan kualitas kinerja
yang baik serta berkomitmen mewujudkan system karir yang bertitik berat
kepada system prestasi kerja. Sejalan dengan visi Gubernur Jawa Tengah yang
menuju Jawa tengah sejahtera dan berdikari, mboten korupsi dan mboten
ngapusi dengan bukti melaksanakan tugas dengan semangat idealisme serta
pengabdian untuk bangsa dan negara.
BKD melaksanakan program unggulan yang kedua yang telah ditetapkan
oleh Gubernur Jawa Tengah yaitu untuk melaksanakan reformasi birokrasi
ix
berbasis kompetensi untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintah provinsi
Jawa Tengah yang bersih, jujur, dan transparan.
2.2 Lokasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah
Pemilihan lokasi yang tepat bagi institusi sehingga dapat memberikan
kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah. Lokasi Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Jawa Tengah terletak di Jl. Stadion Selatan No.1,
Karangkidul, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50241. Lokasi
tersebut sangat strategis karena berada di pusat kota dan dekat Institusi
Pemerintah lainnya sehingga memudahkan untuk berkoordinasi dan sangat
mudah untuk di jangkau oleh masyarakat.
2.3 Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah
Visi : Menjadi Pengelola Manajemen Kepegawaian yang Profesional dan
Unggul
Misi :
1. Perencanaan dan pengembangan pegawai yang obyektif dan
transparan.
2. Pelaksanaan mutasi kepegawaian yang akurat dan terukur.
3. Peningkatan kualitas pegawai melalui pengukuran kompetensi dan
penilaian kinerja.
4. Peningkatan disiplin dan kesejahteraan serta pelaksanaan netralitas
pegawai.
5. Pengelolaan sistem informasi kepegawaian yang akurat dan
terintegrasi. Peningkatan tertib administrasi dan layanan prima
kepegawaian.
2.4 Ruang lingkup Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah
1. Penempatan PNS dalam jabatan
2. Penyusunan Daftar Susunan Pegawai (DSP) pada masing2 SKPD
3. Penyusunan dan Penetapan formasi PNS, CPNS dan PTT;
4. Pengadaan CPNS dan PTT;
5. Analisis dan Penyusunan Program Diklat;
x
6. Pengukuran Kompetensi Jabatan;
7. Evaluasi Kinerja;
8. Pengangkatan, Kepangkatan dan Pemindahan PNS;
9. Pemberhentian PNS;
10. Kesejahteraan PNS;
11. Pembinaan hak dan kewajiban serta penghargaan PNS;
12. Pengelolaan arsip dan dokumen kepegawaian;
13. Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Daerah;
14. Pelayanan internal BKD
2.3.1 Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah
Sesuai dengan (PP No. 159/2000) dan Peraturan Gubernur Jawa
Tengah No 83 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah, BKD mempunyai tugas
pokok untuk membantu Gubernur melaksanakan fungsi penunjang urusan
pemerintahan dibidang kepegawaian yang menjadi kewenangan daerah.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaiamana tersebut diatas, Badan
Kepegawaisn Daerah Provinsi Jawa Tengah mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1. Penyusunan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan
pengembangan pegawai, mutasi, pembinaan dan kesejahteraan
pegawai, dan informasi kepegawaian.
2. Pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidangperencanaan dan
pengembangan pegawai, mutasi, pembinaan dan kesejahteraan
pegawai dan informasi kepegawaian.
3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis di bidang perencanaan dan pengembangan pegawai, mutasi,
pembinaan dan kesejahteran pegawai, dan informasi kepegawaian.
4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan
pemerintahan Daerah di bidang perencanaan dan pengembangan
pegawai, mutasi, pembinaan dan kesejahteraan pegawai dan
informasi kepegawaian.
xi
5. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi kepada seluruh unit kerja
dilingkungan Badan.
6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.3.2 Bidang di Badan Kepegawaian Daerah
1. Sekretariat
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 83 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian
pemantauan, evaluasi, pelaporan, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi dilingkungan
Badan.
2. Perencanaan dan Pengembangan Pegawai
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 83 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Bidang Perencanaan dan Pengembangan
Pegawai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan
kebijakan teknis, pengkoordinasian dan pelaksanaan tugas, pembinaan
teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dukungan teknis di Bidang Formasi dan Pengembangan, jabatan
Struktural, dan Pengembangan Jabatan Fungsional.
3. Mutasi
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 83 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Bidang Mutasi mempunyai tugas penyusunan
kebijakan teknis, pengkoordinasian dan pelaksanaan tugas, pembinaan
teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dukungan teknis di Bidang Kenaikan Pangkat dan Layanan
Administrasi Kepegawaian, Pengangkatan, Pemindahan dan
Pemberhentian.
xii
4. Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 83 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai
mempunyai tugas penyusunan kebijakan teknis, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Pembinaan
dan Kesejahteraan Pegawai dan Pengelolaan Korps Profesi Aparatur
Sipil Negara.
5. Informasi Pegawai
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 83 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah, Bidang Bidang Informasi Kepegawaian
mempunyai tugas penyusunan kebijakan teknis, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Bidang
Informasi Kepegawaian.
6. Unit Penilai Kompetensi ASN
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 104 Tahun
2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah, Unit Penilaian
Kompetensi ASN Kelas A mempunyai tugas melaksanakan tugas
teknis operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang tertentu Badan
di bidang penilaian kompetensi ASN.
xiii
2.3.3 Struktur Organisasi
xiv
pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Bidang Informasi
Kepegawaian.penyusunan kebijakan teknis, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Bidang Informasi Kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Informasi
Kepegawaian melaksanakan fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pengkoordinasian dan
pelaksanaan tugas, pembinaan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Pengelola Data
Kepegawaian;
b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pengkoordinasian dan
pelaksanaan tugas, pembinaan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis di Bidang Dokumentasi Data
Kepegawaian;
c. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas Subbidang Pengelola Data Kepegawaian sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di Bidang Pengelola Data
Kepegawaian;
b. Menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan
pembinaan teknis di Bidang Pengelola Data Kepegawaian;
c. Menyiapkan bahan dan melakukan pengelolaan sistem Informasi
Kepegawaian;
d. Menyiapkan bahan dan melakukan pengelolaan sistem Informasi
Penggajian dan Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri Sipil;
e. Menyiapkan bahan dan melakukan pengelolaan presensi Pegawai Negeri
Sipil;
f. Menyiapkan bahan pengawasan proses pemutakhiran data kepegawaian
Daerah;
g. Menyiapkan bahan pelaksanaan rekonsiliasi data kepegawaian dengan
Badan Kepegawaian Negara;
xv
h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis dilingkungan Badan; dan
i. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
Tugas Subbidang Dokumentasi Data Kepegawaian sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis di Bidang Dokumentasi
Data Kepegawaian;
b. Menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan
pembinaan teknis di Bidang Dokumentasi Data Kepegawaian;
c. Menyiapkan bahan dan melakukan pengelolaan dokumen kepegawaian
dokumen tekstual dan elektronik;
d. Menyiapkan bahan pengawasan proses pengelolaan rekapitulasi data
tekstual kepegawaian Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Kabupaten/Kota;
e. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis dilingkungan Badan; dan
f. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
Ketika proses PKL (Praktek Kerja Lapngan) ini berlangsung
Bidang Informasi Kepegawaian sedang mengembangan sistem informasi
pegawai atau sinaga, sistem ini sudah berbasis android namun masih
memiliki kelemahan dalam pengajuan cuti. Pada Pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan membatu pengembangan sistem informasi pada bagian
pengajuan cuti.
2.6 Deskripsi Pekerjaan
Secara garis besar, pekerjaan yang telah dilakukan dapat dibagi dalam 3
tahap:
1. Eksplorasi, baik metodologi pengembangan perangkat lunak maupun
teknologi yang akan digunakan dalam mengembangkan perangkat lunak.
2. Pembangunan perangkat lunak dengan memanfaatkan hasil eksplorasi.
Pembangunan perangkat lunak ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa
tahap:
a. Analisis kebutuhan.
xvi
b. Perancangan perangkat lunak dan pendokumentasiannya.
c. Pembangunan perangkat lunak dengan menggunakan tools
pengembangan yang dapat dilihat pada Bab III.
d. Pengujian perangkat lunak beserta bug fixing dan optimasi
performansi.
3. Pelaporan kegiatan dan hasil Praktek Kerja Lapangan, baik kepada Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah maupun kepada Progdi
Informatika UPGRIS. Pelaporan ini dilakukan baik melalui presentasi
maupun pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan.
2.7 Jadwal Kerja
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dari tanggal 1 Agustus 2017
sampai dengan 31 Agustus 2017 selama 4 minggu. Waktu Praktek Kerja
Lapangan adalah dimulai pukul 07.00 hingga 15.30 selama hari Senin hingga
Kamis dengan waktu istirahat adalah pukul 12.00 – 13.00. Sedangkan hari
Jumat dimulai pukul 07.00 – 16.00.
Secara umum, kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja
Lapangan adalah sebagai berikut:
1. Minggu pertama:
a. Pengenalan lingkungan kerja.
b. Pencarian permasalahan yang terdapat di Badan Kepegawain
Daerah provinsi Jawa Tengah.
2. Minggu kedua:
a. Analisis konsep aplikasi yang akan dikembangkan.
b. Instalasi dan Eksplorasi teknologi yang akan digunakan dalam
pengembangan aplikasi.
3. Minggu ketiga:
a. Perancangan basis data yang digunakan.
b. Mempelajari penerapan coding standard dalam pembangunan
sebuah aplikasi.
4. Minggu keempat:
a. Melakukan pengujian, bug fixing, dan optimasi performansi.
xvii
b. Melakukan proses pelaporan dan evaluasi Praktek Kerja Lapangan.
Adapun detail kegiatan Praktek Kerja Lapangan dalam skala harian
dapat dilihat pada lampiran (Log harian PKL). Secara keseluruhan, realisasi
jadwal kerja sesuai dengan rencana yang telah disusun. Selama Praktek Kerja
Lapangan.
xviii
BAB III
Teori Penunjang PKL
3.1. Teori Penunjang PKL
Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di BKD Provinsi Jateng,
peserta Praktek Kerja Lapangan menggunakan pengetahuan yang
diperoleh selama masa perkuliahan sebagai landasan teori pengembangan
Rancang Bangun Push Notifikasi Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa
Tengah Berbasis Mobile.Pengetahuan dan teori yang digunakan antara
lain:
1. Konsep Cuti Pegawai
Cuti adalah merupakan hak setiap pekerja dalam setiap tahun
kerja, biasanya hak cuti itu adalah dua belas hari kerja dan dalam
kurung waktu tersebut pegawai yang bersangkutan mendapat gaji
penuh dan waktu cuti itu diperhitungkan sebagai bagian masa aktif
untuk perhitungan pensiun kelak.
Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang
dimaksud dengan cuti adalah libur beberapa hari lamanya secara resmi
tidak bekerja (untuk beristirahat) [ CITATION Kam07 \l 1057 ] , hampir
sama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia disebutkan adalah meninggalkan pekerjaan beberapa waktu
untuk beristirahat[ CITATION Kam071 \l 1057 ].
Cuti yang dapat diperoleh para Pegawai BKD dengan syarat
dan ketentuan tertentu yang harus dipenuhi. Berdasarkan Undang-
Undang (UU) Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 jenis cuti terbagi
atas;
a. Cuti Tahunan
xix
tahunan tidak boleh kurang dari 3 (tiga) hari kerja. Artinya,
setiap cuti tahunan yang diambil tidak dapat dipecah-pecah
hingga jangka waktu yang kurang dari 3 (tiga) hari kerja.
Cuti besar dapat diambil oleh para PNS yang telah bekerja
sekurang -kurangnya selama 6 (enam) tahun terus menerus tanpa
terputus. Cuti besar ini lamanya adalah 3 (tiga) bulan termasuk cuti
tahunan dalam tahun yang bersangkutan.
xx
Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit lebih dari 14
(empat belas) Hari, ia berhak cuti sakit, dengan ketentuan
bahwa Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan harus
mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang memberikan cuti, dengan cara melampirkan surat
keterangan dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.
Cuti sakit dapat diberikan untuk waktu paling lama 1
(satu) tahun dan dapat diperpanjang atau ditambah untuk waktu
paling lama 6 (enam) bulan berdasarkan pada surat keterangan
dokter pemerintah atau dokter swasta yang ditunjuk oleh
Menteri Kesehatan.
d. Cuti Bersalin
Hak atas cuti bersalin dapat diberikan untuk persalinan
anak yang pertama, kedua, dan ketiga, bagi para Pegawai
Negeri Sipil wanita.
Untuk persalinan anak yang keempat dan seterusnya, maka
kepada Pegawai Negeri Sipil wanita dapat diberikan cuti di luar
tanggungan Negara.
Permintaan cuti di luar tanggungan negara untuk
persalinan tidak dapat ditolak. Selain itu, PNS wanita yang
bersangkutan tidak dibebaskan dari jabatannya, dengan kata
lain jabatannya tidak dapat diisikan oleh orang lain.
Cuti jenis ini tidak memerlukan persetujuan dari kepala
BAKN. Lamanya cuti di luar tanggungan negara untuk
persalinan sama dengan lamanya cuti bersalin. Selama
menjalankan cuti di luar tanggungan negara, maka PNS yang
bersangkutan tidak menerima penghasilan dari negara dan
masa kerjanya juga tidak diperhitungkan sebagai masa kerja
PNS.
Lamanya cuti-cuti bersalin yang diberikan adalah 1
(satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan.
xxi
e. Cuti di Luar Tanggungan Negara
Cuti diluar tanggungan negara pada dasarnya bukan
merupakan hak. Karenanya, permintaan cuti di luar tanggungan
negara ini dapat dikabulkan atau ditolak oleh pejabat yang
berwenang, demi kepentingan dinas.
Kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja
sekurang-kurangnya selama 5 (lima) tahun secara terus-
menerus, disebabkan karena alasan-alasan pribadi yang penting
dan mendesak maka dapat diberikan cuti di luar tanggungan
Negara.
Cuti di luar tanggungan Negara dapat diberikan paling
lama 3 (tiga) tahun.
Jangka waktu cuti di luar tanggungan Negara dapat
diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan-
alasan penting untuk memperpanjangnya.
2. Konsep Push Notifikasi
Push notification termasuk ke dalam kategori dari model
komunikasi internet, berdasarkan cara mempublikasikan atau
berlangganannya klien tidak harus menyetujui atau merequest dari
server pusat untuk mendapatkan suatu informasi.
Tidak seperti skenario tradisional (pull) dimana klien harus
meminta setiap kali ingin mendapatkan informasi dari sistem.
Secara umum, push notification dikirimkan melalui Push
Notification Service (PNS) yang spesifik untuk setiap platform: seperti
Apple Push Notification Service (APNs) untuk Apple, Google Cloud
Message (GCM) untuk Android, dan Microsoft Push Notification
Service(MPNS) untuk Windows Phone. Namun algoritma untuk tiap
PNS sama.
3. Konsep Pemograman Framework
Pemogrmanan Framework adalah kerangka kerja yang digunakan
untuk mempermudah para developer software dalam membuat dan
xxii
mengembangkan aplikasi. Framework berisikan perintah dan fungsi
dasar yang umum digunakan untuk membangun sebuah software
aplikasi sehingga diharapkan aplikasi dapat dibangun dengan lebih
cepat serta tersusun dan terstruktur dengan cukup rapi.
Framework juga bisa diartikan sebagai komponen - komponen
pemrograman yang sudah jadi dan siap untuk digunakan kapan saja,
sehingga pengembang aplikasi tidak perlu lagi membuat scrip yang
sama untuk tugas - tugas yang sama[ CITATION Top18 \l 1057 ].
4. Konsep Aplikasi Mobile
Aplikasi mobile adalah aplikasi yang telah dirancang khusus untuk
platform mobile (misalnya iOS, android, atau windows mobile). Dalam
banyak kasus, aplikasi mobile memiliki user interface dengan
mekanisme interaksi unik yang disediakan oleh platform mobile,
interoperabilitas dengan sumber daya berbasis web yang menyediakan
akses ke beragam informasi yang relevan dengan aplikasi, dan
kemampuan pemrosesan lokal untuk pengumpulan, analisis, dan
format informasi dengan cara yang paling cocok untuk platform
mobile. Selain itu aplikasi mobile menyediakan kemampuan
penyimpanan persisten dalam platform[ CITATION Rah16 \l 1057 ].
5. Konsep Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang
menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu
bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai
dengan kebutuhan user[ CITATION Bur12 \l 1057 ]. Teori dan konsep
perancangan diperoleh pada mata kuliah Analisis dan Perancangan
Sistem. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikannya[ CITATION Her15 \l 1057 ]. Dari beberapa teori-
teori diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah
xxiii
proses perancangan untuk merancang suatu sistem baru atau
memperbaiki suatu sistem yang telah ada sehingga sistem tersebut
menjadi lebih baik dan biasanya proses ini terdiri dari proses
merancang input, output dan file.
3.2. Perangkat Pengembangan Sistem
Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di BKD Provinsi Jateng,
peserta Praktek Kerja Lapangan menggunakan pengetahuan yang
diperoleh selama masa perkuliahan sebagai landasan teori pengembangan
Push Notifikasi Pengajuan Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah.
Tools yang digunakan dalam Rancang Bangun Push Notifikasi Untuk
Pengajuan Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah Berbasis Android
antara lain:
1. Ionic Framework
xxiv
yang dapat diperoleh dengan SDK native pada iOS atau Android,
namun, user interface ditampilkan dalam bentuk sebuah web.
Ionic menggunakan Cordova untuk dapat bekerja sebagai native app. Ionic
Framework dibangun untuk menghasilkan performa terbaik pada perangkat
mobile. Ionic Framework menggunakan AngularJS dalam rangka
menciptakan framework yang paling cocok untuk pengembangan aplikasi
mobile. Logo dari Ionic Framework ditujukan pada Gambar 3.1 [CITATION Ion18 \l
1057 ].
2. Apache Cordova
xxv
3. Firebase Cloud Mesaging
xxvi
OneSignal adalah service push notification untuk website dan
aplikasi mobile. OneSignal mensupport sebagian besar native dan
mobile platform dengan menyediakan SDK untuk masing-masing
platform, RESTful server API, dan online dashboard untuk melihat
performa, statistik penggunaan maupun operasi push notif. Logo dari
OneSignal ditujukan pada Gambar 3.4 [ CITATION One18 \l 1057 ].
5. JDK
Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat
dan menjalankan perangkat lunak pada computer standalone ataupun
pada lingkungan jaringan. Untuk membuat program Java dibutuhkan
kompiler dan interpreter untuk program Java berbentuk Java
Development Kit (JDK) yang diproduksi oleh Sun Microsystems.
Sebelum memulai instalasi android SDK, terlebih dahulu kita harus
melakukan instalasi JDK di komputer. JDK yang kami gunakan untuk
dapat mengompilasi aplikasi android yang kami rancang ini adalah
Java SE Development Kit 7[ CITATION Sha13 \l 1057 ] .
6. SDK
Android SDK adalah tools API (Application Programming
Interface) yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada
platform Android yang menggunakan bahasa pemrograman Java.
Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang
meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang direlease
oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK (Software
Development Kit) sebagai alat bantu dan API untuk mengembangkan
aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman
Java. Sebagai platform Android aplikasi netral, Android memberi
kesempatan untuk membuat aplikasi yang dibutuhkan yang bukan
merupakan aplikasi bawaan Handphone/Smartphone [ CITATION Saf12 \l
1057 ].
xxvii
7. Sublime Text
Sublime text adalah sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur,
cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan
developer (pengembang), penulis dan desainer dan merupakan teks editor
berbasis Python. Para Programmer biasanya menggunakan sublime text
untuk menyunting atau mengedit source code yang sedang mereka
kerjakan. Sublime Text sampai saat ini sudah mencapai versi 3. Logo
Sublime Text ditujukan Gambar 3.5.
8. Command Prompt
xxviii
Sebagai contoh, karena cmd.exe adalah sebuah aplikasi mode
teks asli pada OS / 2, bisa menggunakan nyata Pipeline (Unix) | pipa di
jaringan pipa perintah, sehingga kedua sisi pipa untuk menjalankan
secara bersamaan. Sebagai hasilnya, dimungkinkan untuk
mengarahkan standard error di cmd.exe, tidak seperti
COMMAND.COM menggunakan file temporer, dan menjalankan dua
sisi serial, satu demi satu. Logo Command Prompt ditujukan Gambar
3.6.
9. UML (Unified Modeling Language)
xxix
BAB IV
4.1. Input
Rencana pembuatan perangkat lunak diberikan oleh pembimbing lapangan
Bapak Suseno,S.T., M.T.I baik secara tertulis maupun lisan. Bidang Informasi
Kepegawaian di BKD provinsi Jateng membutuhkan aplikasi push notifikasi
pengajuan cuti untuk dapat menampung pengajuan cuti dari para pegawai.
Salah satu kebutuhan yang mendasar adalah penggunaan Framework Ionic
berbasis mobile.
4.2. Proses
Setelah melakukan pengenalan lingkungan kerja pada awal pelaksanaan,
selanjutnya dilakukan proses Praktek Kerja Lapangan yang terdiri dari
beberapa tahap, yaitu eksplorasi, pembangunan perangkat lunak, dan
xxx
pelaporan hasil Praktek Kerja Lapangan. Skema Proses PKL ditujukan
Gambar 4.1.
Rancang
Bangun Pelaporan
Eksplorasi
Perangkat Hasil PKL
Lunak
Gambar 4.1 Skema Proses Pelaksanaan PKL
4.2.1. Eksplorasi
Tahap eksplorasi dimulai dengan melakukan eksplorasi dengan
menentukan metode yang digunakan dalam pengembangan Rancang
Bangun Push Notifikasi Cuti Pegawai di BKD Provinsi Jawa Tengah
Berbasis Mobile. Metode yang dipilih pertama ialah metode observasi
yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian.
Kemudian dilanjutkan dengan metode kepustakaan yaitu dengan
menggunakan buku, dokumen, dan sumber ilmiah lain seperti situs
internet ataupun artikel teks dokumen yang berhubungan dengan
penelitian. Selanjutnya dilakukan metode wawancara untuk mendapatkan
data seakurat mungkin. Proses tanya jawab dilakukan secara langsung
diteliti.
xxxi
sesuai dan berfungsi secara maksimal dengan kebutuhan di BKD provinsi
Jateng.
xxxii
Pembuatan
Diagram Pembuatan Pengkodean
Perencanaa Tampilan Program
Antarmuka
n
Implementasi Pengujian
UML juga telah dipengaruhi oleh notasi berorientasi objek lainnya, seperti
yang diperkenalkan oleh (sumber). UML telah dirancang untuk berbagai
aplikasi. Oleh karena itu, ia menyediakan kontruksi untuk berbagai sistem dan
kegiatan (misalkan, sistem waktu-nyata, sistem terdistribusi, analisis, desain
sistem, penyebaran). Pengembangan sistem berfokus pada tiga model sistem
yang berbeda.
xxxiii
Merupakan tabel yang berisi tentang suatu data yang aka diolah menjadi
informasi dengan sumber dan tujuan yang jelas.
a. Tabel Data
Tabel Data
No Data Sumber
1. Pegawai BKD user
2. Pengajuan Cuti user
3. Monitoring Cuti Pimpinan
b. Tabel Informasi
Tabel Informasi
No Infrormasi Tujuan
1. Pengajuan Cuti pimpinan
2. Peneriman Cuti user
xxxiv
2. Menunjukkan bahwa suatu
bagian dari elemen
<<Include>> sebelumnya memicu eksekusi
bagian dari elemen
berikutnya.
3. Menunjukkan bahwa suatu
bagian dari elemen
<<Extends>>
sebelumnya bisa disisipkan ke
dalam elemen berikutnya.
4. Menggambarkan dalam
Association
objek.
5. Menjelaskan urutan kegiatan
yang dilakukan actor dan
Use Case
system untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Gambar 4.3. Simbol Use case diagram
xxxv
Gambar 4.4 Use case Diagram
xxxvi
6. Dependency Hubungan dimana perubahan
yang terjadi pada suatu
elemen mandiri (independent)
akan mempengaruhi elemen
yang bergantung padanya
elemen yang tidak mandiri.
xxxvii
4.2.2.4. Class Diagram
xxxviii
Gambar 4.2 Rancangan Halaman Menu
xxxix
Gambar 4.4 Rancangan Halaman Monitoring Pengajuan Cuti
a. Login
b. Pengisian form pengajuan cuti
c. Push notifiaksi cuti
d. Monitoring cuti
xl
Beberapa tampilan hasil akhir Apliaksi Push Notifikasi Cuti Pegawai
BKD provinsi Jawa Tengah Prototype, yang dijalankan melalui
smartphone, dapat dilihat sebagai berikut:
a. Login
Pada ditampilan login ditampilkan logo dari BKD provinsi
Jawa Tengah. User sendiri adalah pegawai dari BKD Jateng
yang dapat mengakses sistem informasi, user menginput nama
dan NIP dapat dilihat pada gambar 4.5.
b. Halaman Homepage
Pada homepage ditampilkan logo BKD provinis Jateng, dan
terdapat menu SINAGA (Sistem Informasi Pegawai). Di
homepage terdapat kinerja, presensi, profil, akun, about dan
cuti. Untuk pegawai yang ingin mengajukan cuti dapat
langsung mengeklik menu cuti seperti gambar 4.6 .
xli
Gambar 4.6 Halaman HomePage
xlii
Gambar 4.7 Halaman Pengajuan Cuti
xliii
Gambar 4.8 Halaman Pengajuan Cuti
xliv
Gambar 4.10 Tampilan Push Notifikasi Pengajuan Cuti
xlv
Gambar 4.11 Halaman Monitoring Cuti
xlvi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
xlvii
2. Push notifikasi pengajuan cuti masih sangat sederhana diharapkan
dapat diperbarui lagi, agar proses sistem push notifikasi dapat sesui
dengan yang direncanakan. Dan diharapkan kerja praktek lapangan
ini dapat bermanfaat untuk semua pihak terkait.
xlviii
References
[2] "Kamus Besar Bahasa Indonesia," in Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, p. 252.
[3] "Kamus Besar Bahasa Indonesia," in Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, p. 225.
[12] S. M., Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Bandung:
Informatika, 2013.
[13] S. N., Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android,
Bandung: Infromatika, 2012.
xlix
l