Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Produksi
Massal ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dra. Sukaenati, pada bidang studi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan ( PKK ).
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Produksi
Massal bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang diberikan dapat membantu saya untuk lebih baik
lagi di masa mendatang.
Produksi masal adalah istilah yang digunakan untuk sebuah kegiatan memproduksi
barang terstandarisasi dalam jumlah sangat banyak dan untuk waktu yang
berkelanjutan (terus menerus). Proses produksi dilakukan secara berulang dan
dibagi menjadi beberapa segmen sehingga waktu pengerjaan menjadi lebih cepat.
Proses produksi pada metode ini menggunakan assembly line atau dengan bantuan
teknologi seperti mesin.
Untuk proses produksi biasanya dilakukan secara berulang, sehingga akan lebih
efisien.
Kegiatan produksi massa adalah sebuah proses yang akan dilakukan secara terus
menerus, berkelangsungan dan membuat sebuah hasil produksi yang akan memiliki
jumlah besar meskipun menggunakan sebuah bantuan dari teknologi. Pada awal dari
adanya sebuah sistem ini pada dasarnya hanya akan bermula dan akan dapat dilakukan
serta diterapkan kepada sebua barang produksi dan tertentu saja. Seperti bahan bakar,
makanan, kimia, hingga menyentuh produk obat-obatan. Pada akhirnya termasuk ke
berbagai macam produk lainnya seperti produk skincare dan make up.
Dengan adanya sistem produksi massal, maka kita akan dapat memiliki
beberapa manfaat seperti:
1. Peningkatan kecepatan produksi. Dalam hal ini dengan menggunakan teknologi
maka kita akan dapat menciptakan sebuah hasil produk dengan sangatlah cepat.
2. Keefektifan manajemen penilaian. Harus akan didasari kepada sebuah standar key
performance indikator yang dalam hal ini sebuah produksi akan dilakukan sesuai
dengan apa yang diharapkan.
3. Terjadinya efisiensi finansial pada perusahaan.
Fokus dari produksi dalam jumlah banyak ini sebagai suatu cara untuk
meningkatkan efisiensi produsen dalam melakukan kegiatan produksi yang
disesuaikan dengan standar serta prosedur. Dan hal tersebut dilakukan guna
menciptakan suatu barang secara banyak dalam satu waktu.
Dalam kegiatan produksinya terukur dan terarah, yaitu dalam satu hari
menghasilkan jumlah yang sama dengan sistem dan standar yang sudah ditentukan.
Seperti memproduksi boneka, maka dalam satu hari bisa menghasilkan boneka
dengan sebelumnya dilakukan uji keamanan dan kelayakan untuk anak-anak.
Banyak aturan yang dilakukan dalam menghasilkan produksi dalam jumlah banyak
ini, karena perusahaan tentu mengutamakan mutu dan kualitas suatu produk yang
akan dihasilkan. Dengan memahami pengertian tersebut maka selanjutnya perlu
memahami tahapan apa saja yang dilakukan dalam proses produksi massal.
Setelah memahami seperti apa produksi secara massal maka selanjutnya tahapan
yang dilakukan oleh produksi massal. Berikut ini ada dua tahapan yang dilakukan
dalam produksi secara massal.
Manajer Produk bertanggung jawab untuk memimpin dan membuat dokumen ini,
tetapi mereka harus meminta masukan dan persetujuan akhir dari semua pemimpin
tim lainnya: Teknik, Penjualan, QA, Eksekutif, dan Pemasaran.
Setelah revisi dokumentasi persyaratan produk disetujui oleh semua pimpinan tim
ini, hal itu menjadi landasan Anda dan semua keputusan produk selanjutnya harus
sesuai dengan apa yang tertulis di dokumentasi ini.
Anda juga dapat meratifikasi dan membuat revisi berikutnya saat informasi baru
tersedia yang memengaruhi keputusan Anda sebelumnya, tetapi setiap revisi baru
harus ditinjau dan disetujui oleh pimpinan tim, juga.
Dokumentasi persyaratan produk atau yang biasa dikenal dengan PRD (Product
Requirements Documentation) biasanya terkait dengan:
Berikutnya adalah bagian yang menyenangkan, yang lebih dikenal sebagai validasi
dan pengujian teknik atau EVT (Engineering Validation and Testing).
Dalam tahap ini, tim teknik menggunakan cara apa pun yang diperlukan untuk
mengimplementasikan setiap fitur yang diuraikan dalam dokumentasi persyaratan
produk.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk membuktikan bahwa adalah mungkin secara
manusiawi, tanpa menentang hukum fisika, untuk merancang dan membangun
sebuah instance dari produk yang memenuhi persyaratan fungsional dalam PRD.
Namun perlu diingat bahwa komponen yang dipilih dan proses yang digunakan
untuk merakitnya tidak harus sama dengan yang akan digunakan di versi final
produk. Selotip dan lem panas boleh digunakan pada tahap ini, selama
memungkinkan Anda membuat sesuatu yang berfungsi secara fungsional dan
melewati metrik spesifikasi Anda.
Tujuan utama dari Validasi dan Pengujian Teknik adalah untuk mengidentifikasi
setiap dan semua risiko dari persyaratan yang diuraikan dalam PRD dan
menemukan cara untuk menghilangkan atau menguranginya secara signifikan.
Ini mungkin memerlukan beberapa iterasi dan jutaan dolar dalam penelitian dan
pengembangan, tetapi sebuah produk tidak akan meninggalkan tahap EVT sampai
semua persyaratan fungsional dan metrik kinerja telah dipenuhi.
Pada tahap validasi dan pengujian desain atau DVT (Design Validation and
Testing), tujuannya adalah untuk terus bekerja menuju tampilan dan nuansa akhir
produk.
Ini adalah saat Anda mulai memilih bahan dan desain mekanis yang memenuhi
persyaratan bentuk akhir, kesesuaian, dan estetika yang diuraikan dalam PRD.
Bahan dan komponen yang dipilih dalam revisi ini merupakan bahan yang dipakai
pada versi produksi akhir. Jika memungkinkan, contoh produk Anda yang dibuat
dalam tahap DVT dapat ditampilkan kepada calon pelanggan untuk mulai meminta
umpan balik dan menguji kesesuaian pasar produk.
Ini sebenarnya adalah poin berharga untuk dilakukan pada tahap ini sebelum Anda
mulai menginvestasikan dana modal yang besar untuk bahan, peralatan, dan proses
yang diperlukan untuk memulai pembuatan.
Sebuah produk dapat keluar dari tahap DVT setelah ada persetujuan yang dibuat
dan memenuhi semua persyaratan fungsional dan estetika di PRD saat
menggunakan desain dan komponen kandidat untuk produksi akhir.
Versi ini sebenarnya mungkin sangat dekat dengan implementasi produk akhir
Anda dan tidak dapat dibedakan oleh mata yang tidak terlatih, tetapi mungkin
dibuat dengan proses produksi dan perakitan dengan volume lebih rendah.
Sekarang saatnya melepaskan kendali dan terlibat dalam percakapan serius dengan
pemasok dan produsen Anda. Ini adalah tahap validasi dan pengujian produksi atau
PVT (Production Validation and Testing) atau pre-produksi di mana Anda
memastikan bahwa produk DVT Anda sebenarnya dapat diproduksi dengan
volume dan biaya target yang tercantum dalam PRD.
Karena lebih sering daripada tidak Anda akan melakukan outsourcing pembuatan
dan perakitan produk Anda yang sebenarnya, Anda harus terlibat dengan pemasok
ini untuk meminta feedback dari desain Anda untuk memastikan Anda dapat
mencapai tujuan produksi.
Namun, dalam beberapa skenario kasus terburuk, Anda mungkin harus melalui
perbaikan besar-besaran atau perubahan desain agar produk Anda siap untuk
produksi massal.
Untuk alasan ini, yang terbaik adalah mulai berbicara dengan pemasok Anda jauh
sebelum Anda memasuki tahap PVT, sehingga Anda dapat membantu
memastikannya akan berhasil dengan memasukkan beberapa Desain untuk
Manufaktur, Desain untuk Perakitan, Desain untuk Pengujian. Ini adalah prinsip
upstream dalam siklus hidup produk.
Tujuan lain dari tahap PVT adalah untuk mulai memperkuat proses produksi dan
menyiapkan rantai pasokan. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan
membuat proses praproduksi produk Anda menggunakan rantai pasokan dan aset
manufaktur yang sebenarnya.
Ini adalah cara terbaik untuk melihat di mana kelemahannya dalam ekosistem
produksi Anda dan menentukan apakah Anda siap untuk mulai meningkatkan
volume dan meningkatkannya hingga.
Untuk keluar dari PVT, pabrikan harus menandatangani bahwa rantai pasokan
sudah diatur. Ini berarti suku cadang dapat dipesan pada waktu tunggu dan harga
yang dapat diterima serta prosedur perakitan dan pengujian dapat diulang dan
dapat diandalkan. Anda juga harus menyetujui bahwa kinerja dan kualitas produk
akhir memenuhi standar Anda. Jangan menunggu sampai Produksi Massal untuk
memeriksa ini – ini sudah terlambat.
6. Proses Produksi
Sekali lagi, ini tergantung pada produk dan pasar Anda pada seberapa besar dan
seberapa sering setiap produksi dibuat, tetapi lebih sering daripada tidak, sebuah
produk diproduksi dalam beberapa batch dari waktu ke waktu dengan setiap batch
meningkat dalam ukuran volume.
Pada tahap ini, sebagian besar tanggung jawab ada pada produsen untuk
mendapatkan suku cadang, merakit, dan mengujinya untuk memenuhi permintaan
produksi Anda. Namun, Anda tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan
kualitas dan hasil produksi tetap tinggi sementara biaya mulai menurun.
Anda harus mendukung pabrikan seperlunya untuk mencapai tujuan ini. Ini
mungkin termasuk bekerja dengan tim pengadaan untuk membangun rantai
pasokan yang kuat untuk menjaga biaya dan waktu tunggu tetap rendah, atau
bekerja dengan tim manufaktur untuk terus mencari cara untuk meningkatkan
efisiensi, meningkatkan hasil, dan menurunkan biaya produksi.
Produk yang dibuat secara masal akan menghasilkan barang yang identik (tidak
bervariasi). Hal ini bisa dibuktikan dengan membandingkan produk tipe yang sama
dari beberapa daerah, pasti mempunyai kesamaan. Barang diproduksi dengan cara
yang sudah distandarisasi sehingga menghasilkan barang yang sama.
Proses kegiatan memproduksi barang secara masal mempunyai urutan kerja pada
setiap sektornya. Sebagai contoh pada perakitan Air Conditioner Split System, ada
sektor yang tugasnya hanya mengerjakan pemipaan indoor, pemipaan outdoor,
kelistrikan, atau hanya mengerjakan body saja. Tetapi semua itu saling terkait
antara satu dengan yang lainnya.
Produksi masal suatu barang tidak akan lepas dari bantuan mesin, baik itu mesin
dengan teknologi terbaru ataupun mesin yang masih menggunakan teknologi lama
tetapi tetap mempunyai tujuan yang sama. Dengan menggunakan bantuan mesin
maka ongkos produksi akan lebih murah dan pengerjaan akan lebih cepat. Semakin
tinggi teknologi yang digunakan, maka campur tangan manusia akan semakin
sedikit.
5. Supervisi Sangat Minim;
Dengan bantuan teknologi maka pengerjaan pada setiap sektor akan semakin
mudah sehingga proses supervisi akan semakin minim dilakukan. Supervisi hanya
dilakukan jika terdapat kendala pada alur produksi yang membutuhkan penanganan
yang cepat dan tepat agar proses produksi tetap berjalan normal.
Ciri pertama sekaligus karakteristik utama dari produksi massal pabrik adalah
menghasilkan produk-produk dalam jumlah atau kualitas yang besar secara
kontinu. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pabrik yang menerapkan
sistem produksi massal mampu menghasilkan produk dalam jumlah banyak dalam
waktu singkat.
Jika Anda memutuskan untuk bekerja atau mendirikan perusahaan produksi massal
sendiri nantinya, Anda harus ingat bahwa pabrik tipe ini harus terus membuat
produk dalam jumlah banyak Jadi, Anda harus mengupayakan strategi terbaik agar
perusahaan Anda bisa terus menghasilkan produk dalam target yang telah
ditentukan setiap hari.
Semisal pos 1 untuk memasukkan dan mengolah bahan baku, lalu produk akan
dioper ke pos 2 untuk dijadikan barang setengah jadi. Begitu seterusnya hingga
produk sampai di titik pengemasan dan siap kirim oleh distributor barang.
Berdasarkan sistem ini, dapat disimpulkan bahwa alur produksi pembuatan barang
di pabrik produksi massal adalah menggunakan alur maju. Jadi, pekerjaan Anda di
pabrik dapat menjadi lebih terstruktur sekaligus tidak membingungkan. Penerapan
alur maju produksi tidak akan menimbulkan kekacauan sistem seperti
pencampuran produk atau kinerja bolak-balik.
Semisal Anda bekerja mengolah barang jadi menjadi barang setengah jadi. Lalu
produk justru berakhir dipecah menjadi bahan baku untuk diolah kembali menjadi
barang jadi. Cara kerja ini sangat keliru dan hanya membuang-buang waktu plus
tenaga.
Ciri selanjutnya adalah banyak menggunakan tenaga mesin dalam sistem operasi
pembuatan produk. Untuk bisa menghasilkan ratusan hingga ribuan produk dalam
sehari, semua pabrik yang menerapkan sistem produksi massal pasti akan
menggunakan banyak tenaga mesin. Bekerja dengan mesin jauh lebih efisien dan
cepat, sehingga perusahaan Anda bisa menghasilkan ribuan produk dalam satu
hari.
Mengapa harus demikian? Jawabannya kembali lagi karena produk dalam jumlah
banyak sudah menjadi patokan standar kesuksesan dari pabrik produksi massal.
Jika pabrik Anda tidak berhasil membuat produk sesuai target yang telah
dicanangkan, maka besar kemungkinan penjualan dan pemasukan dari perusahaan
Anda akan terganggu. Alhasil, hal ini menjadi sebuah tantangan yang harus
dihadapi oleh pabrik massal Anda saat berbisnis.
Di sisi lain, ciri inipun melahirkan satu tantangan lainnya, di mana perusahaan
Anda harus memiliki modal yang besar agar bisa membeli mesin-mesin yang
dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu, Anda juga harus selektif dalam
memilih karyawan. Pastikan bahwa karyawan Anda mampu mengoperasikan
mesin-mesin produksi dengan baik. Jika tidak, maka semua proses produksi yang
telah dirancang hanya akan berjalan sia-sia.
9. Sedikit Karyawan
Satu lagi kekeliruan yang sering muncul dalam benak masyarakat awam adalah
pabrik produksi massal pasti akan menggunakan bahan baku yang banyak juga.
Lagi-lagi kenyataannya tidak seperti itu.
Jika pabrik Anda memproduksi ribuan barang dengan sistem produksi massal,
kenyataannya, pabrik Anda hanya akan menggunakan bahan baku yang lebih
sedikit.
Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya karena setiap mesin dalam sistem produksi
massal sudah memperhitungkan secara tepat bahan baku yang akan digunakan
untuk membuat satu produk. Ketepatan perhitungan ini pun sudah diatur dengan
baik oleh sistem mesin sebelum pengoperasian dimulai.
Sifat dari mesin yang selalu pasti menjadikan nyaris tidak ada bahan baku yang
terbuang selama proses produksi berlangsung. Pola pembuatan produk yang teratur
dalam sistem produksi massal pun turut dalam proses kalkulasi bahan baku yang
lebih tepat dan akurat.
11.Produk Homogen
Ciri terakhir dari pabrik dengan sistem produksi massal adalah menghasilkan
produk-produk yang homogen alias tidak bervariasi. Semisal pabrik sabun mandi
yang menghasilkan ribuan produk dalam varian, warna, dan ukuran yang sama di
setiap harinya.
Sayangnya, ciri ini pun menjadi salah satu kekurangan dari sistem produksi massal
pabrik. Lagi-lagi karakteristik khas ini disebabkan karena sistem kerja pabrik
massal yang menggunakan pola serta struktur kerja yang telah tersusun pasti oleh
mesin.
Seandainya pabrik membuat produk dengan variasi lain, maka dapat dipastikan
produk variasi lain tersebut akan dikerjakan pada assembly line atau susunan
rangkaian mesin produksi khusus lainnya.
Semisal produk sabun mandi warna merah akan diproduksi pada rangkaian jalur
mesin A. Sementara produk sabun mandi warna kuning akan dibuat di sistem
mesin jalur B. Semakin banyak variasi produk yang perusahaan Anda miliki, maka
akan semakin besar pula industri pabrik produksi massal Anda.
Keuntungan yang didapatkan dari produksi barang secara masal antara lain:
a. Meningkatkan produktifitas
Tidak bisa dipungkiri bahwa produksi massal akan menambah produktifitas dari
sebuah perusahaan.Dengan begitu, perusahaan dapat melayani lebih banyak pasar
dan mampu melayani pembelian dalam jumlah besar.
b. Menurunkan biaya produksi
Produksi massal sebagai proses ekonomi menimbulkan lebih sedikit biaya tenaga
kerja, biaya material, dan meningkatkan efisiensi dalam menggunakan sumber
daya, sementara pada saat yang sama mengurangi total pengeluaran per unit yang
diproduksi. Ini penting bagi produsen makanan kecil dan besar untuk menghemat
pengeluaran yang tidak perlu.
Karena proses ini mencakup teknologi canggih dan sistem konveyor untuk
mempercepat produksi, produksi massal menawarkan tingkat produksi tercepat
dari setiap prosedur pembuatan. Misalnya, ketika sistem pengangkutan menjadi
lebih maju dalam industri ini, mereka dapat mengidentifikasi produk tertentu dan
mengarahkannya ke tujuan yang benar tanpa diawasi oleh manusia.
g. Akurasi produksi
Karena pola produksi ini didasarkan pada operasi utama dan tambahan yang
berulang yang bekerja bersama secara mekanis untuk menciptakan produk akhir,
kurangnya tenaga kerja terampil atau spesialisasi yang diperlukan untuk membuat
produk tidak akan terlalu berdampak negatif. Dengan begitu pola produksi ini
memungkinkan akurasi yang luar biasa dan margin kesalahan yang rendah
Karena sistem produksi ini menurut definisi berfokus pada penciptaan satu produk
dalam jumlah banyak, sulit untuk menyesuaikan dengan permintaan pelanggan
yang selalu berubah jika permintaan produk itu tiba-tiba menurun. Permintaan
akan sulit diprediksi dan bisa sia-sia jika Anda memproduksi produk yang mudah
rusak.
Peralatan canggih adalah indikator utama yang ada dalam pola produksi ini, dan ini
dapat menyebabkan staf yang tidak kompeten akan di PHK, dan tentu ini tidak
akan baik. Jika staf tidak sering dirotasi dan bekerja pada produk yang sama setiap
hari, ini pasti dapat menyebabkan inefisiensi dalam aspek-aspek tertentu dari
proses manufaktur, seperti kontrol kualitas.
Karena produksi massal adalah sistem mesin yang bekerja bersama secara
serempak, mengubah aspek jalur produksi dapat memiliki konsekuensi finansial
dan logistik yang besar; terutama di puncak tren modern untuk menciptakan proses
yang lebih ramah lingkungan.
Untuk jenis kegiatan kerja produksi yang ada di Indonesia pertama adalah berjenis
produksi jangka pendek. Dimana untuk jenis ini sendiri memang kegiatan
produksinya bisa dengan cepat menghasilkan sebuah barang secara instan untuk
kemudian dinikmati konsumen.
Produk-produk jenis produksi ini sendiri lebih mudah ditemukan di berbagai lini
kehidupan dan sifatnya pun menjadi yang paling dasar. Contoh dari jenis produksi
ini adalah proses pembuatan barang dagang seperti makanan cepat saji, roti bakar,
cakwe dan lain sebagainya.
Dimana konsumen bisa cepat mendapatkan barang dengan waktu singkat dan
hitungan menit setiap produksinya. Untuk jenis ini sendiri pergerakan produksinya
juga terhitung cepat dan menarik konsumen dari berbagai kalangan.
Kemudian untuk jenis produksi selain jangka pendek ada jenis dari produksi
jangka panjang. Dimana maksud dari produksi ini adalah waktu kegiatan atau
produksi dari suatu barang atau jasanya memakan waktu yang relatif lama.
Contohnya seperti budidaya ikan nila, budidaya kopi, pembuatan bangunan atau
gedung perusahaan dan lain sebagainya.
Adapun jenis lainnya dari sebuah produksi adalah jenis terus menerus atau
berkelanjutan yang masa kerjanya memang membutuhkan waktu berkelanjutan.
Dimana proses ini sendiri mengubah suatu bahan baku dengan menggabungkannya
dengan barang atau memanfaatkan alat bantu lainnya. Contoh nyatanya ada pada
produksi gula, produksi kertas, produksi karet, plastik dan lain sebagainya.
4. Produksi Berselingan
Selain produksi jangka pendek, panjang juga berkelanjutan maka ada juga yang
namanya produksi berselingan. Dimana untuk jenis produksi ini sendiri metodenya
adalah menggabungkan beberapa bahan baku jadi menjadi bentuk baru. Misalnya
adalah produksi sepeda motor, alat elektronik, mobil dan lain sebagainya.
G. Tahapan dalam Proses Produksi
Proses membawa produk baru ke pasar bisa terasa lama dan melewati beberapa
tahapan. Dengan memecahnya menjadi 12 langkah, Anda dapat melihat bahwa
ternyata lebih mudah daripada yang Anda pikirkan untuk mengubah ide hebat
menjadi produk akhir.
1. Konsep Produk
Di sinilah Anda mulai menyempurnakan ide dasar Anda. Pikirkan tentang apa
yang Anda inginkan dari produk Anda, apa kegunaannya, dan siapa yang akan
menggunakannya. Buat sketsa dan catatan konsep awal Anda untuk memudahkan
proses produksi secara menyeluruh.
2. Penelitian
Ada dua hal penting yang perlu diteliti pada tahap ini: pertama, permintaan. Jika
produk Anda memecahkan masalah, apakah banyak orang yang mencari solusi
untuk masalah itu? Dapatkah Anda melihat celah yang akan ingin diisi?
Kedua, apakah sudah ada produk yang serupa dengan produk Anda? Jika
demikian, bukan berarti ide Anda tidak akan sukses, tetapi bagaimana Anda
membuat produk yang lebih baik dari yang sudah tersedia saat ini.
Pada tahap ini, Anda bisa mulai mengembangkan desain produk Anda. Ada
beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan di sini:
Edit desain Anda seperlunya. Sertakan dimensi dan bahan, kembangkan desain
dengan standar tinggi dan sertakan semua detail penting. Jika produk Anda terdiri
dari beberapa bagian, usahakan meminimalkannya untuk menekan biaya produksi
dan mempercepat perakitan.
5. CAD
6. CAM
7. Pengujian Prototipe
Pastikan pengujian Anda menyeluruh dan kritis. Jangan takut untuk jujur pada diri
sendiri tentang masalah atau kekurangan apa pun pada desain Anda, karena ini
nantinya dapat membantu produk akhir Anda menjadi yang terbaik. Jika perlu,
kembali ke langkah 3 dan atasi kekurangannya.
8. Manufaktur
Jika Anda berhasil melalui pengujian prototipe tanpa mendapat masalah apa pun
yang perlu diselesaikan, sekarang saatnya membuat produk Anda. Mungkin ada
beberapa keputusan lebih lanjut yang harus dibuat di sini, seperti bahan, nomor
batch, dan pabrikan itu sendiri. Pikirkan tentang apa yang membuat biaya tetap
rendah dengan tetap menjaga kualitas yang Anda inginkan, sehingga Anda dapat
memaksimalkan keuntungan.
9. Perakitan
Pilihan penting untuk dibuat pada tahap ini mungkin melibatkan bahan lebih lanjut,
seperti lem. Ingatlah biaya, tetapi ingat bahwa menggunakan bahan yang tidak
efektif dapat berdampak negatif pada penjualan Anda pada akhirnya. Jangan
biarkan kualitas produk yang dihasilan jelek dengan menggunakan bahan yang
buruk.
Sekarang produk Anda telah diproduksi dan dirakit, Anda dapat terus mengujinya
dengan ketat. Ada banyak cara untuk melakukan ini, mulai dari menyusun
kelompok fokus hingga bertanya kepada keluarga dan teman, tetapi pastikan Anda
mencatat umpan balik dan memberikan kritik yang bebas dan jujur. Mengizinkan
pengembangan lebih lanjut untuk terus meningkatkan produk Anda adalah langkah
yang masuk akal.
Sekarang Anda telah berhasil membawa produk Anda dari konsep menjadi produk
akhir yang sempurna, sekarang saatnya untuk mengalihkan perhatian Anda ke
pemasaran, dan sisi praktis untuk menyampaikannya ke tangan pelanggan.
Semakin banyak Anda menjual, semakin banyak yang mampu Anda masukkan ke
dalam produksi batch yang lebih besar, yang berarti keuntungan yang lebih besar
di waktu mendatang!
H. Karakteristik yang Nampak Dari Proses Produksi
Nah setelah membahas detail serta mengetahui pengertian juga jenis kegiatan
produksi maka berikut ini akan dibahas mengenai karakteristiknya. Apa saja
kiranya karakteristik yang nampak dari sebuah kegiatan pemrosesan produksi?
Berikut jawabannya!
Untuk karakteristik yang bisa di terlihat dari kegiatan produksi yang pertama
adalah nampak berdasarkan proses kerjanya. Dimana prosesnya sendiri ada yang
bersifat sebagai bentuk produksi langsung dan juga produksi tidak langsung. Untuk
proses produksi yang bersifat langsung cakupannya meliputi pemenuhan
kebutuhan primer dan sekunder manusia.
Dimana proses produksinya ini sendiri bertujuan secara nyata memberikan energi
berkelanjutan bagi kebutuhan hidup manusia. Contoh nyatanya adalah sebuah
produksi bahan baku makanan seperti beras, ubi, sayur, ikan atau buah-buahan.
Proses ini sendiri ditandai dengan kegiatan pelayanan manusia yang bekerja untuk
pemenuhan kebutuhan manusia lainnya. Contoh nyatanya adalah adanya seorang
montir, tukang bangunan, perawat, konsultan keuangan dan lain sebagainya.
Adapun karakteristik lainnya yang nampak dari produksi didasarkan pada sifat
prosesnya. Prosesnya tersebut meliputi ekstraktif, analitik, fabrikasi dan sintetik
yang masing-masing memiliki pengertian dan pemahamannya sendiri.
Untuk sifat ekstraktif merupakan sebuah proses yang serta merta mengambil
bahan produksi dari alam. Kemudian untuk sifat analitik sendiri memiliki maksud
sebuah produksi barang yang melakukan proses pemisahan bahan baku menjadi
seperti bentuk aslinya.
Kemudian untuk sifat fabrikasi adalah proses yang didasarkan pada pengubahan
bahan baku menjadi produk yang benar-benar baru dan berbeda. Sedangkan untuk
sifat sintetik sendiri memiliki sifat dan karakteristik menggabungkan beberapa
bahan untuk membuat produk baru.
Kemudian yang terakhir ada karakteristik yang nampak dari jangka waktu
produksinya seperti produksi terus menerus dan terputus-putus. Untuk jangka
waktu produksi terus menerus sendiri sifatnya memanfaatkan berbagai hal, bahan
baku, alat operasional dan kemampuan yang ada secara total.
Dimana untuk karakteristik dari produksi terus menerus tidak memiliki batasan
waktu atau musim tertentu dan sifatnya berkelanjutan. Hal ini jelas berbeda dengan
karakteristik yang nampak dari jangka waktu produksi dari segi produksi terputus-
putus.
Dimana untuk jenis ini sendiri produksinya dipengaruhi oleh musim, waktu
pesanan dan faktor lainnya. Sehingga kegiatan kerja atau pengelolaan jasanya tidak
bisa sewaktu-waktu ditemukan.
Coca-Cola mewakili salah satu merek dunia yang paling dikenal. Apa yang
membantu perusahaan tumbuh adalah teknik pemasaran yang terstruktur dengan
baik. Minuman manis ini yang disukai oleh mayoritas, adalah produk yang paling
banyak disajikan di dunia.
Mencakup lebih dari 200 negara, Coca-Cola mengelola 1,9 miliar porsi
sehari.sudah lumrah dilakukan saat ini. Biasanya ini dipicu oleh permintaan
masyarakat yang begitu tinggi.
3. Iphone
5. Makanan
6. Produk kimia
Catat juga setiap stok yang telah Anda buat atau Anda beli, hal ini untuk
meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh stok yang rusak akibat terlalu lama
tertahan digudang.
Dengan Accurate Online, Anda tidak hanya bisa memantau stok secara realtime,
namun juga bisa melakukan pembukuan yang cepat dan mudah. Accurate Online
sendiri memiliki fitur penjualan, pembelian, penggajian karyawan, penghitungan
pajak, dan pembuatan 200 jenis laporan keuangan secara otomatis.