Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Produksi
Massal ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dra. Sukaenati, pada bidang studi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan ( PKK ).
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Produksi
Massal bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dra. Sukaenati selaku guru Produk


Kreatif Dan Kewirausahaan ( PKK ), yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang diberikan dapat membantu saya untuk lebih baik
lagi di masa mendatang.

Makassar, 23 November 2020


A. DEFINISI PRODUKSI MASAL

Produksi masal adalah istilah yang digunakan untuk sebuah kegiatan memproduksi
barang terstandarisasi dalam jumlah sangat banyak dan untuk waktu yang
berkelanjutan (terus menerus). Proses produksi dilakukan secara berulang dan
dibagi menjadi beberapa segmen sehingga waktu pengerjaan menjadi lebih cepat.

Proses produksi pada metode ini menggunakan assembly line atau dengan bantuan
teknologi seperti mesin.

Untuk proses produksi biasanya dilakukan secara berulang, sehingga akan lebih
efisien.

Untuk menerapkan produksi massal, diperlukan peralatan yang dapat mendukung


pembuatan produk yang terstandarisasi atau produk yang sama dalam jumlah
besar.

Kegiatan produksi massa adalah sebuah proses yang akan dilakukan secara terus
menerus, berkelangsungan dan membuat sebuah hasil produksi yang akan memiliki
jumlah besar meskipun menggunakan sebuah bantuan dari teknologi. Pada awal dari
adanya sebuah sistem ini pada dasarnya hanya akan bermula dan akan dapat dilakukan
serta diterapkan kepada sebua barang produksi dan tertentu saja. Seperti bahan bakar,
makanan, kimia, hingga menyentuh produk obat-obatan. Pada akhirnya termasuk ke
berbagai macam produk lainnya seperti produk skincare dan make up.

Dengan adanya sistem produksi massal, maka kita akan dapat memiliki
beberapa manfaat seperti:
1. Peningkatan kecepatan produksi. Dalam hal ini dengan menggunakan teknologi
maka kita akan dapat menciptakan sebuah hasil produk dengan sangatlah cepat.
2. Keefektifan manajemen penilaian. Harus akan didasari kepada sebuah standar key
performance indikator yang dalam hal ini sebuah produksi akan dilakukan sesuai
dengan apa yang diharapkan.
3. Terjadinya efisiensi finansial pada perusahaan.

Fokus dari produksi dalam jumlah banyak ini sebagai suatu cara untuk
meningkatkan efisiensi produsen dalam melakukan kegiatan produksi yang
disesuaikan dengan standar serta prosedur. Dan hal tersebut dilakukan guna
menciptakan suatu barang secara banyak dalam satu waktu.

Dalam menjalankan proses produksi, sebuah perusahaan akan melakukannya terus


menerus dengan jumlah yang banyak. Dalam pengadaan barang atau produk selain
memakai jasa pekerja juga memakai kecanggihan teknologi. Misalnya sebuah
perusahaan yang menghasilkan produk permen, maka dibutuhkan bantuan mesin
untuk memperbanyak produk.

Dalam kegiatan produksinya terukur dan terarah, yaitu dalam satu hari
menghasilkan jumlah yang sama dengan sistem dan standar yang sudah ditentukan.
Seperti memproduksi boneka, maka dalam satu hari bisa menghasilkan boneka
dengan sebelumnya dilakukan uji keamanan dan kelayakan untuk anak-anak.

Banyak aturan yang dilakukan dalam menghasilkan produksi dalam jumlah banyak
ini, karena perusahaan tentu mengutamakan mutu dan kualitas suatu produk yang
akan dihasilkan. Dengan memahami pengertian tersebut maka selanjutnya perlu
memahami tahapan apa saja yang dilakukan dalam proses produksi massal.

1. Tahapan Dari Produksi Massal

Setelah memahami seperti apa produksi secara massal maka selanjutnya tahapan
yang dilakukan oleh produksi massal. Berikut ini ada dua tahapan yang dilakukan
dalam produksi secara massal.

2. Dokumentasi Persyaratan Produk

Manajer Produk bertanggung jawab untuk memimpin dan membuat dokumen ini,
tetapi mereka harus meminta masukan dan persetujuan akhir dari semua pemimpin
tim lainnya: Teknik, Penjualan, QA, Eksekutif, dan Pemasaran.
Setelah revisi dokumentasi persyaratan produk disetujui oleh semua pimpinan tim
ini, hal itu menjadi landasan Anda dan semua keputusan produk selanjutnya harus
sesuai dengan apa yang tertulis di  dokumentasi ini.

Anda juga dapat  meratifikasi dan membuat revisi berikutnya saat informasi baru
tersedia yang memengaruhi keputusan Anda sebelumnya, tetapi setiap revisi baru
harus ditinjau dan disetujui oleh pimpinan tim, juga.

Dokumentasi persyaratan produk atau yang biasa dikenal dengan PRD (Product
Requirements Documentation) biasanya terkait dengan:

 Daftar lengkap fitur yang akan disertakan dalam produk


 Metrik kinerja spesifik yang harus dipenuhi setiap fitur
 Perkiraan volume produksi
 Biaya target
 Targetkan jadwal rilis produk
 Roadmap produk

3. Validasi dan Pengujian Teknik

Berikutnya adalah bagian yang menyenangkan, yang lebih dikenal sebagai validasi
dan pengujian teknik atau EVT (Engineering Validation and Testing).

Dalam tahap ini, tim teknik menggunakan cara apa pun yang diperlukan untuk
mengimplementasikan setiap fitur yang diuraikan dalam dokumentasi persyaratan
produk.

Tujuan dari tahap ini adalah untuk membuktikan bahwa adalah mungkin secara
manusiawi, tanpa menentang hukum fisika, untuk merancang dan membangun
sebuah instance dari produk yang memenuhi persyaratan fungsional dalam PRD.

Namun perlu diingat bahwa komponen yang dipilih dan proses yang digunakan
untuk merakitnya tidak harus sama dengan yang akan digunakan di versi final
produk. Selotip dan lem panas boleh digunakan pada tahap ini, selama
memungkinkan Anda membuat sesuatu yang berfungsi secara fungsional dan
melewati metrik spesifikasi Anda.

Tujuan utama dari Validasi dan Pengujian Teknik adalah untuk mengidentifikasi
setiap dan semua risiko dari persyaratan yang diuraikan dalam PRD dan
menemukan cara untuk menghilangkan atau menguranginya secara signifikan.
Ini mungkin memerlukan beberapa iterasi dan jutaan dolar dalam penelitian dan
pengembangan, tetapi sebuah produk tidak akan meninggalkan tahap EVT sampai
semua persyaratan fungsional dan metrik kinerja telah dipenuhi.

4. Validasi dan Pengujian Desain

Pada tahap validasi dan pengujian desain atau DVT (Design Validation and
Testing), tujuannya adalah untuk terus bekerja menuju tampilan dan nuansa akhir
produk.

Ini adalah saat Anda mulai memilih bahan dan desain mekanis yang memenuhi
persyaratan bentuk akhir, kesesuaian, dan estetika yang diuraikan dalam PRD.

Bahan dan komponen yang dipilih dalam revisi ini merupakan bahan yang dipakai
pada versi produksi akhir. Jika memungkinkan, contoh produk Anda yang dibuat
dalam tahap DVT dapat ditampilkan kepada calon pelanggan untuk mulai meminta
umpan balik dan menguji kesesuaian pasar produk.

Ini sebenarnya adalah poin berharga untuk dilakukan pada tahap ini sebelum Anda
mulai menginvestasikan dana modal yang besar untuk bahan, peralatan, dan proses
yang diperlukan untuk memulai pembuatan.

Sebuah produk dapat keluar dari tahap DVT setelah ada persetujuan yang dibuat
dan memenuhi semua persyaratan fungsional dan estetika di PRD saat
menggunakan desain dan komponen kandidat untuk produksi akhir.

Versi ini sebenarnya mungkin sangat dekat dengan implementasi produk akhir
Anda dan tidak dapat dibedakan oleh mata yang tidak terlatih, tetapi mungkin
dibuat dengan proses produksi dan perakitan dengan volume lebih rendah.

5. Validasi dan Pengujian Produksi

Sekarang saatnya melepaskan kendali dan terlibat dalam percakapan serius dengan
pemasok dan produsen Anda. Ini adalah tahap validasi dan pengujian produksi atau
PVT (Production Validation and Testing) atau pre-produksi di mana Anda
memastikan bahwa produk DVT Anda sebenarnya dapat diproduksi dengan
volume dan biaya target yang tercantum dalam PRD.

Karena lebih sering daripada tidak Anda akan melakukan outsourcing pembuatan
dan perakitan produk Anda yang sebenarnya, Anda harus terlibat dengan pemasok
ini untuk meminta feedback dari desain Anda untuk memastikan Anda dapat
mencapai tujuan produksi.

Mudah-mudahan ini hanya memerlukan beberapa perubahan kecil pada model


DVT Anda, seperti mengganti bagian dengan versi yang lebih murah yang
kompatibel dengan pin atau sedikit mengubah sudut draf pada bagian mekanis
khusus sehingga akan mengeluarkan lebih andal dari alat cetakan injeksi.

Namun, dalam beberapa skenario kasus terburuk, Anda mungkin harus melalui
perbaikan besar-besaran atau perubahan desain agar produk Anda siap untuk
produksi massal.

Untuk alasan ini, yang terbaik adalah mulai berbicara dengan pemasok Anda jauh
sebelum Anda memasuki tahap PVT, sehingga Anda dapat membantu
memastikannya akan berhasil dengan memasukkan beberapa Desain untuk
Manufaktur, Desain untuk Perakitan, Desain untuk Pengujian. Ini adalah prinsip
upstream dalam siklus hidup produk.

Tujuan lain dari tahap PVT adalah untuk mulai memperkuat proses produksi dan
menyiapkan rantai pasokan. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan
membuat proses praproduksi produk Anda menggunakan rantai pasokan dan aset
manufaktur yang sebenarnya.

Ini adalah cara terbaik untuk melihat di mana kelemahannya dalam ekosistem
produksi Anda dan menentukan apakah Anda siap untuk mulai meningkatkan
volume dan meningkatkannya hingga.

Untuk keluar dari PVT, pabrikan harus menandatangani bahwa rantai pasokan
sudah diatur. Ini berarti suku cadang dapat dipesan pada waktu tunggu dan harga
yang dapat diterima serta prosedur perakitan dan pengujian dapat diulang dan
dapat diandalkan. Anda juga harus menyetujui bahwa kinerja dan kualitas produk
akhir memenuhi standar Anda. Jangan menunggu sampai Produksi Massal untuk
memeriksa ini – ini sudah terlambat.

6. Proses Produksi

Tahap paling menakutkan namun paling menggembirakan adalah Proses produksi


Massal produk Anda. Tentu saja “Mass” adalah istilah relatif dan spesifik untuk
produk dan pasar Anda tentang seberapa besar ukuran industri Anda.
Namun, ketika sebuah produk mencapai target produksi, itu berarti Anda
memproduksi dan menjual versi produk Anda yang siap untuk pelanggan dengan
jumlah yang tepat.

Sekali lagi, ini tergantung pada produk dan pasar Anda pada seberapa besar dan
seberapa sering setiap produksi dibuat, tetapi lebih sering daripada tidak, sebuah
produk diproduksi dalam beberapa batch dari waktu ke waktu dengan setiap batch
meningkat dalam ukuran volume.

Pada tahap ini, sebagian besar tanggung jawab ada pada produsen untuk
mendapatkan suku cadang, merakit, dan mengujinya untuk memenuhi permintaan
produksi Anda. Namun, Anda tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan
kualitas dan hasil produksi tetap tinggi sementara biaya mulai menurun.

Anda harus mendukung pabrikan seperlunya untuk mencapai tujuan ini. Ini
mungkin termasuk bekerja dengan tim pengadaan untuk membangun rantai
pasokan yang kuat untuk menjaga biaya dan waktu tunggu tetap rendah, atau
bekerja dengan tim manufaktur untuk terus mencari cara untuk meningkatkan
efisiensi, meningkatkan hasil, dan menurunkan biaya produksi.

B. KARAKTERISTIK PRODUKSI MASAL

1. Jumlah Produksi Sangat Banyak;


Barang yang diproduksi untuk skala produk masal mencapai ribuan unit hingga
jutaan unit dalam satu hari kerja. Banyaknya barang ini tergantung dari pemakaian
di masyarakat. Semakin banyak barang digunakan oleh masyarakat, maka barang
akan diproduksi semakin banyak. Sebagai contoh produksi AC tipe split lebih
banyak dibandingkan dengan AC tipe stand floor. Hal ini dikarenakan AC tipe split
lebih banyak digunakan di masyarakat.
2. Produk Terstandar;

Produk yang dibuat secara masal akan menghasilkan barang yang identik (tidak
bervariasi). Hal ini bisa dibuktikan dengan membandingkan produk tipe yang sama
dari beberapa daerah, pasti mempunyai kesamaan. Barang diproduksi dengan cara
yang sudah distandarisasi sehingga menghasilkan barang yang sama.

3. Mengalami Urutan Pengerjaan;

Proses kegiatan memproduksi barang secara masal mempunyai urutan kerja pada
setiap sektornya. Sebagai contoh pada perakitan Air Conditioner Split System, ada
sektor yang tugasnya hanya mengerjakan pemipaan indoor, pemipaan outdoor,
kelistrikan, atau hanya mengerjakan body saja. Tetapi semua itu saling terkait
antara satu dengan yang lainnya.

4. Pekerjaan Yang Berulang Menggunakan Mesin;

Produksi masal suatu barang tidak akan lepas dari bantuan mesin, baik itu mesin
dengan teknologi terbaru ataupun mesin yang masih menggunakan teknologi lama
tetapi tetap mempunyai tujuan yang sama. Dengan menggunakan bantuan mesin
maka ongkos produksi akan lebih murah dan pengerjaan akan lebih cepat. Semakin
tinggi teknologi yang digunakan, maka campur tangan manusia akan semakin
sedikit.
5. Supervisi Sangat Minim;

Dengan bantuan teknologi maka pengerjaan pada setiap sektor akan semakin
mudah sehingga proses supervisi akan semakin minim dilakukan. Supervisi hanya
dilakukan jika terdapat kendala pada alur produksi yang membutuhkan penanganan
yang cepat dan tepat agar proses produksi tetap berjalan normal.

6. Memproduksi Produk dalam Jumlah Besar

Ciri pertama sekaligus karakteristik utama dari produksi massal pabrik adalah
menghasilkan produk-produk dalam jumlah atau kualitas yang besar secara
kontinu. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pabrik yang menerapkan
sistem produksi massal mampu menghasilkan produk dalam jumlah banyak dalam
waktu singkat.

Pembuatan barang dalam produksi massal dilakukan secara terus-menerus,


memakai pola kerja yang cenderung tetap dan tidak berubah baik untuk kurun
waktu sementara ataupun selamanya.

Jika Anda memutuskan untuk bekerja atau mendirikan perusahaan produksi massal
sendiri nantinya, Anda harus ingat bahwa pabrik tipe ini harus terus membuat
produk dalam jumlah banyak Jadi, Anda harus mengupayakan strategi terbaik agar
perusahaan Anda bisa terus menghasilkan produk dalam target yang telah
ditentukan setiap hari.

7. Alur Produksi yang Sesuai Urutan

Ciri selanjutnya yang mencerminkan produksi massal adalah alur pembuatan


produk yang selalu sesuai dengan urutan. Setiap pabrik produksi massal pasti akan
memiliki pola urutan kerja masing-masing.

Semisal pos 1 untuk memasukkan dan mengolah bahan baku, lalu produk akan
dioper ke pos 2 untuk dijadikan barang setengah jadi. Begitu seterusnya hingga
produk sampai di titik pengemasan dan siap kirim oleh distributor barang.

Berdasarkan sistem ini, dapat disimpulkan bahwa alur produksi pembuatan barang
di pabrik produksi massal adalah menggunakan alur maju. Jadi, pekerjaan Anda di
pabrik dapat menjadi lebih terstruktur sekaligus tidak membingungkan. Penerapan
alur maju produksi tidak akan menimbulkan kekacauan sistem seperti
pencampuran produk atau kinerja bolak-balik.
Semisal Anda bekerja mengolah barang jadi menjadi barang setengah jadi. Lalu
produk justru berakhir dipecah menjadi bahan baku untuk diolah kembali menjadi
barang jadi. Cara kerja ini sangat keliru dan hanya membuang-buang waktu plus
tenaga.

8. Banyak Memakai Tenaga Mesin

Ciri selanjutnya adalah banyak menggunakan tenaga mesin dalam sistem operasi
pembuatan produk. Untuk bisa menghasilkan ratusan hingga ribuan produk dalam
sehari, semua pabrik yang menerapkan sistem produksi massal pasti akan
menggunakan banyak tenaga mesin. Bekerja dengan mesin jauh lebih efisien dan
cepat, sehingga perusahaan Anda bisa menghasilkan ribuan produk dalam satu
hari.

Mengapa harus demikian? Jawabannya kembali lagi karena produk dalam jumlah
banyak sudah menjadi patokan standar kesuksesan dari pabrik produksi massal.
Jika pabrik Anda tidak berhasil membuat produk sesuai target yang telah
dicanangkan, maka besar kemungkinan penjualan dan pemasukan dari perusahaan
Anda akan terganggu. Alhasil, hal ini menjadi sebuah tantangan yang harus
dihadapi oleh pabrik massal Anda saat berbisnis.

Mesin-mesin yang digunakan dalam produksi massal umumnya tidak


sembarangan. Setiap pabrik memiliki mesin-mesin produksi yang bersifat khusus
dengan beragam fungsi. Semisal mesin khusus untuk meracik bahan baku, mesin
khusus pengolahan produk setengah jadi, mesin khusus pengemasan produk jadi,
mesin untuk mengecek cek kualitas dari setiap produk, dan masih banyak lainnya.

Seringkali mesin-mesin ini digunakan sebagai solusi praktis untuk mengoper


produk dari satu pos ke pos lainnya selama proses produksi massal. Dengan
bantuan mesin, karyawan Anda hanya cukup mengoperasikan dan mengawasi
jalannya kerja alat, sehingga tidak akan ada banyak tenaga yang dihabiskan.
Tingkat produktivitas pabrik Anda pun akan menjadi sangat efisien, terutama jika
pabrik Anda selalu menggunakan teknologi mesin terbaru.

Di sisi lain, ciri inipun melahirkan satu tantangan lainnya, di mana perusahaan
Anda harus memiliki modal yang besar agar bisa membeli mesin-mesin yang
dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu, Anda juga harus selektif dalam
memilih karyawan. Pastikan bahwa karyawan Anda mampu mengoperasikan
mesin-mesin produksi dengan baik. Jika tidak, maka semua proses produksi yang
telah dirancang hanya akan berjalan sia-sia.
9. Sedikit Karyawan

Banyak orang beranggapan bahwa industri produksi massal pasti akan


menggunakan tenaga karyawan yang banyak. Padahal kenyataannya belum tentu.
Masih berkaitan dengan poin karakteristik produksi massal sebelumnya,
penggunaan mesin-mesin produksi tergolong sangat efektif untuk memangkas
jumlah karyawan yang diperlukan di pabrik.

Dibandingkan dengan tenaga manusia, produksi massal berbasis mesin dapat


bekerja jauh lebih cepat, efisien dan efektif. Bayangkan Jika Anda harus membuat
5000 produk dalam sehari. Ada berapa banyak karyawan yang harus Anda gaji dan
pekerjakan agar target tersebut bisa terpenuhi? Jawabannya tentu sangat besar, dan
jika dihitung ulang, dapat lebih merugikan dibandingkan dengan memilih membeli
mesin-mesin khusus produksi.

Berkat bantuan mesin-mesin inilah, pabrik pabrik produksi massal cenderung


memiliki jumlah karyawan yang sedikit. Meski sedikit, karyawan yang
dipekerjakan sudah dipastikan memiliki skill dan pendidikan khusus untuk bisa
mengoperasikan setiap peralatan untuk bekerja.

10.Efisien dalam Menggunakan Bahan Baku

Satu lagi kekeliruan yang sering muncul dalam benak masyarakat awam adalah
pabrik produksi massal pasti akan menggunakan bahan baku yang banyak juga.
Lagi-lagi kenyataannya tidak seperti itu.

Jika pabrik Anda memproduksi ribuan barang dengan sistem produksi massal,
kenyataannya, pabrik Anda hanya akan menggunakan bahan baku yang lebih
sedikit.

Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya karena setiap mesin dalam sistem produksi
massal sudah memperhitungkan secara tepat bahan baku yang akan digunakan
untuk membuat satu produk. Ketepatan perhitungan ini pun sudah diatur dengan
baik oleh sistem mesin sebelum pengoperasian dimulai.

Sifat dari mesin yang selalu pasti menjadikan nyaris tidak ada bahan baku yang
terbuang selama proses produksi berlangsung. Pola pembuatan produk yang teratur
dalam sistem produksi massal pun turut dalam proses kalkulasi bahan baku yang
lebih tepat dan akurat.
11.Produk Homogen

Ciri terakhir dari pabrik dengan sistem produksi massal adalah menghasilkan
produk-produk yang homogen alias tidak bervariasi. Semisal pabrik sabun mandi
yang menghasilkan ribuan produk dalam varian, warna, dan ukuran yang sama di
setiap harinya.

Sayangnya, ciri ini pun menjadi salah satu kekurangan dari sistem produksi massal
pabrik. Lagi-lagi karakteristik khas ini disebabkan karena sistem kerja pabrik
massal yang menggunakan pola serta struktur kerja yang telah tersusun pasti oleh
mesin.

Seandainya pabrik membuat produk dengan variasi lain, maka dapat dipastikan
produk variasi lain tersebut akan dikerjakan pada assembly line atau susunan
rangkaian mesin produksi khusus lainnya.

Semisal produk sabun mandi warna merah akan diproduksi pada rangkaian jalur
mesin A. Sementara produk sabun mandi warna kuning akan dibuat di sistem
mesin jalur B. Semakin banyak variasi produk yang perusahaan Anda miliki, maka
akan semakin besar pula industri pabrik produksi massal Anda.

C. KEUNTUNGAN PRODUKSI MASAL

Keuntungan yang didapatkan dari produksi barang secara masal antara lain:

a. Meningkatkan produktifitas
Tidak bisa dipungkiri bahwa produksi massal akan menambah produktifitas dari
sebuah perusahaan.Dengan begitu, perusahaan dapat melayani lebih banyak pasar
dan mampu melayani pembelian dalam jumlah besar.
b. Menurunkan biaya produksi

c. Waktu yang dibutuhkan lebih singkat

Penggunaan mesin dalam proses dalam jumlah banyak memungkinkan pembuatan


barang hingga puluha nribu unit hanya dalam beberapa jam saja.Hal ini akan lebih
efisien dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam memenuhi
permintaan lebih cepat dan lebih banyak.

d. Barang yang dihasilkan seragam


e. Efisien secara ekonomi

Produksi massal sebagai proses ekonomi menimbulkan lebih sedikit biaya tenaga
kerja, biaya material, dan meningkatkan efisiensi dalam  menggunakan sumber
daya, sementara pada saat yang sama mengurangi total pengeluaran per unit yang
diproduksi. Ini penting bagi produsen makanan kecil dan besar untuk menghemat
pengeluaran yang tidak perlu.

f. Tingkat Produksi cepat

Karena proses ini mencakup teknologi canggih dan sistem konveyor untuk
mempercepat produksi, produksi massal menawarkan tingkat produksi tercepat
dari setiap prosedur pembuatan. Misalnya, ketika sistem pengangkutan menjadi
lebih maju dalam industri ini, mereka dapat mengidentifikasi produk tertentu dan
mengarahkannya ke tujuan yang benar tanpa diawasi oleh manusia.
g. Akurasi produksi

Karena pola produksi ini didasarkan pada operasi utama dan tambahan yang
berulang yang bekerja bersama secara mekanis untuk menciptakan produk akhir,
kurangnya tenaga kerja terampil atau spesialisasi yang diperlukan untuk membuat
produk tidak akan terlalu berdampak negatif. Dengan begitu pola produksi ini
memungkinkan akurasi yang luar biasa dan margin kesalahan yang rendah

D. KERUGIAN PRODUKSI MASAL


Selain terdapat keuntungan dari produksi masal, di sisi lain terdapat kerugian
antara lain:

a. Modal yang sangat besar


b. Jika ada ketidak sesuaian produk, perlu merombak infastuktur
c. Lapangan pekerjaan menurun.
d. Jika ada satu sektor yang tidak bekerja, akan mempengaruhi sektor lain

Proses pengelasan pemipaan AC, pembuatan jalur PCB modul, penyolderan


komponen juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi robot. Hasil yang
didapatkan juga lebih rapi dan kuat. Pengecatan body juga dilakukan menggunakan
mesin sehingga mengurangi butiran cat terhirup oleh manusia.

Tingkat kecanggihan teknologi yang dipergunakan juga akan mengurangi tingkat


kesalahan yang terjadi. Penggunaan mesin pada proses produksi juga akan sangat
membantu pada saat proses yang membahayakan manusia. Proses produksi pada
lingkungan dengan tingkat radiasi tinggi atau penggunaan bahan kimia yang
berbahaya. Pada keadaan ini sangat dibutuhkan campur tangan teknologi untuk
mengurangi dampak bahaya yang ditumbulkan.
Pada saat ini sudah masuk ke Revolusi Industri 4.0 dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi, mesin produksi dapat dikontrol untuk proses
produksi, pelaporan, dan pengawasan dilakukan melalui jarak jauh secara on line
melalui internet. Revolusi Industri 4.0 memaksa diri kita untuk terus belajar agar
tidak tertinggal oleh kemajuan zaman.

e. Tidak fleksibel terhadap permintaan konsumen

Karena sistem produksi ini menurut definisi berfokus pada penciptaan satu produk
dalam jumlah banyak, sulit untuk menyesuaikan dengan permintaan pelanggan
yang selalu berubah jika permintaan produk itu tiba-tiba menurun. Permintaan
akan sulit diprediksi dan bisa sia-sia jika Anda memproduksi produk yang mudah
rusak.

f. Pengurangan tenaga kerja

Peralatan canggih adalah indikator utama yang ada dalam pola produksi ini, dan ini
dapat menyebabkan staf yang tidak kompeten akan di PHK, dan tentu ini tidak
akan baik. Jika staf tidak sering dirotasi dan bekerja pada produk yang sama setiap
hari, ini pasti dapat menyebabkan inefisiensi dalam aspek-aspek tertentu dari
proses manufaktur, seperti kontrol kualitas.

g. Sulit merestrukturisasi produksi

Karena produksi massal adalah sistem mesin yang bekerja bersama secara
serempak, mengubah aspek jalur produksi dapat memiliki konsekuensi finansial
dan logistik yang besar; terutama di puncak tren modern untuk menciptakan proses
yang lebih ramah lingkungan.

E. Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut:


 Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar.
 Biaya perunit rendah.
 Bertujuan menguasai pasar.
 Dijual di pasar bebas.
 Hampir tidak ada variasi produk.
 Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu.

F. Jenis-jenis Kegiatan Proses Produksi yang Ada di


Indonesia
Nah apa saja kiranya jenis kegiatan pemrosesan produksi yang bisa ditemui dalam
bidang bisnis di Indonesia, berikut ini akan disimak bersama. Dimana ternyata
jenisnya ada beragam dan memiliki bentuk kerja dan masa waktu yang juga
berbeda.

1. Jenis Produksi Berjangka Pendek

Untuk jenis kegiatan kerja produksi yang ada di Indonesia pertama adalah berjenis
produksi jangka pendek. Dimana untuk jenis ini sendiri memang kegiatan
produksinya bisa dengan cepat menghasilkan sebuah barang secara instan untuk
kemudian dinikmati konsumen. 

Produk-produk jenis produksi ini sendiri lebih mudah ditemukan di berbagai lini
kehidupan dan sifatnya pun menjadi yang paling dasar. Contoh dari jenis produksi
ini adalah proses pembuatan barang dagang seperti makanan cepat saji, roti bakar,
cakwe dan lain sebagainya. 

Dimana konsumen bisa cepat mendapatkan barang dengan waktu singkat dan
hitungan menit setiap produksinya. Untuk jenis ini sendiri pergerakan produksinya
juga terhitung cepat dan menarik konsumen dari berbagai kalangan.

2. Produksi Untuk Jangka Panjang

Kemudian untuk jenis produksi selain jangka pendek ada jenis dari produksi
jangka panjang. Dimana maksud dari produksi ini adalah waktu kegiatan atau
produksi dari suatu barang atau jasanya memakan waktu yang relatif lama.
Contohnya seperti budidaya ikan nila, budidaya kopi, pembuatan bangunan atau
gedung perusahaan dan lain sebagainya.

3. Jenis Produksi Terus Menerus atau Berkelanjutan

Adapun jenis lainnya dari sebuah produksi adalah jenis terus menerus atau
berkelanjutan yang masa kerjanya memang membutuhkan waktu berkelanjutan.
Dimana proses ini sendiri mengubah suatu bahan baku dengan menggabungkannya
dengan barang atau memanfaatkan alat bantu lainnya. Contoh nyatanya ada pada
produksi gula, produksi kertas, produksi karet, plastik dan lain sebagainya.

4. Produksi Berselingan

Selain produksi jangka pendek, panjang juga berkelanjutan maka ada juga yang
namanya produksi berselingan. Dimana untuk jenis produksi ini sendiri metodenya
adalah menggabungkan beberapa bahan baku jadi menjadi bentuk baru. Misalnya
adalah produksi sepeda motor, alat elektronik, mobil dan lain sebagainya.
G. Tahapan dalam Proses Produksi
Proses membawa produk baru ke pasar bisa terasa lama dan melewati beberapa
tahapan. Dengan memecahnya menjadi 12 langkah, Anda dapat melihat bahwa
ternyata lebih mudah daripada yang Anda pikirkan untuk mengubah ide hebat
menjadi produk akhir.

1. Konsep Produk

Di sinilah Anda mulai menyempurnakan ide dasar Anda. Pikirkan tentang apa
yang Anda inginkan dari produk Anda, apa kegunaannya, dan siapa yang akan
menggunakannya. Buat sketsa dan catatan konsep awal Anda untuk memudahkan
proses produksi secara menyeluruh.

2. Penelitian

Ada dua hal penting yang perlu diteliti pada tahap ini: pertama, permintaan. Jika
produk Anda memecahkan masalah, apakah banyak orang yang mencari solusi
untuk masalah itu? Dapatkah Anda melihat celah yang akan ingin diisi?

Kedua, apakah sudah ada produk yang serupa dengan produk Anda? Jika
demikian, bukan berarti ide Anda tidak akan sukses, tetapi bagaimana Anda
membuat produk yang lebih baik dari yang sudah tersedia saat ini.

3. Pengembangan Desain Produk

Pada tahap ini, Anda bisa mulai mengembangkan desain produk Anda. Ada
beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan di sini:

 Pahami dengan pasti fungsi produk Anda


 Pikirkan tentang seberapa kuat dan tahan lama produk Anda nantinya
 Seberapa andal produk tersebut?
 Berapa biaya produksi, dan apakah ini memberikan ruang untuk
mendapatkan keuntungan tanpa harga yang akan membuat pembeli marah?
 Pikirkan tentang kerumitan pembuatan, dengan mempertimbangkan berapa
banyak bagian yang dibuat untuk setiap unit
 Apakah produk Anda sekali pakai atau tahan lama?
 Bahan apa yang dibutuhkan untuk produksi?

4. Penelitian dan pengembangan desain akhir

Edit desain Anda seperlunya. Sertakan dimensi dan bahan, kembangkan desain
dengan standar tinggi dan sertakan semua detail penting. Jika produk Anda terdiri
dari beberapa bagian, usahakan meminimalkannya untuk menekan biaya produksi
dan mempercepat perakitan.

5. CAD

CAD adalah kependekan dari Computer-aided design atau desain dengan bantuan


komputer. Proses ini menggunakan perangkat lunak rendering 3D untuk
menghasilkan model komputer dari desain akhir Anda. Ini dapat membantu
mengungkap potensi masalah yang tidak terlihat dari desain produk itu sendiri.
Manfaatkan kesempatan ini untuk kembali ke tahap desain akhir dan tangani
masalah apa pun sekarang.

6. CAM

CAM adalah singkatan dari Computer-aided manufacturing atau manufaktur


berbantuan komputer. Di sinilah Anda bisa melihat prototipe fisik produk Anda,
diproduksi oleh sistem yang dipandu komputer.

7. Pengujian Prototipe

Pastikan pengujian Anda menyeluruh dan kritis. Jangan takut untuk jujur pada diri
sendiri tentang masalah atau kekurangan apa pun pada desain Anda, karena ini
nantinya dapat membantu produk akhir Anda menjadi yang terbaik. Jika perlu,
kembali ke langkah 3 dan atasi kekurangannya.

8. Manufaktur

Jika Anda berhasil melalui pengujian prototipe tanpa mendapat masalah apa pun
yang perlu diselesaikan, sekarang saatnya membuat produk Anda. Mungkin ada
beberapa keputusan lebih lanjut yang harus dibuat di sini, seperti bahan, nomor
batch, dan pabrikan itu sendiri. Pikirkan tentang apa yang membuat biaya tetap
rendah dengan tetap menjaga kualitas yang Anda inginkan, sehingga Anda dapat
memaksimalkan keuntungan.

9. Perakitan

Pilihan penting untuk dibuat pada tahap ini mungkin melibatkan bahan lebih lanjut,
seperti lem. Ingatlah biaya, tetapi ingat bahwa menggunakan bahan yang tidak
efektif dapat berdampak negatif pada penjualan Anda pada akhirnya. Jangan
biarkan kualitas produk yang dihasilan jelek dengan menggunakan bahan yang
buruk.

10. Umpan Balik dan Pengujian

Sekarang produk Anda telah diproduksi dan dirakit, Anda dapat terus mengujinya
dengan ketat. Ada banyak cara untuk melakukan ini, mulai dari menyusun
kelompok fokus hingga bertanya kepada keluarga dan teman, tetapi pastikan Anda
mencatat umpan balik dan memberikan kritik yang bebas dan jujur. Mengizinkan
pengembangan lebih lanjut untuk terus meningkatkan produk Anda adalah langkah
yang masuk akal.

11. Pengembangan Produk

Pertimbangkan untuk kembali ke pengembangan produk Anda jika Anda perlu


melakukan perbaikan penting atau mengatasi masalah yang tidak terduga,
meskipun perusahaan manufaktur Anda seharusnya telah menunjukkan masalah
serius sebelumnya. Jangan ragu untuk meluangkan waktu untuk menyempurnakan
produk Anda.

12. Produk Akhir

Sekarang Anda telah berhasil membawa produk Anda dari konsep menjadi produk
akhir yang sempurna, sekarang saatnya untuk mengalihkan perhatian Anda ke
pemasaran, dan sisi praktis untuk menyampaikannya ke tangan pelanggan.

Semakin banyak Anda menjual, semakin banyak yang mampu Anda masukkan ke
dalam produksi batch yang lebih besar, yang berarti keuntungan yang lebih besar
di waktu mendatang!
H. Karakteristik yang Nampak Dari Proses Produksi
Nah setelah membahas detail serta mengetahui pengertian juga jenis kegiatan
produksi maka berikut ini akan dibahas mengenai karakteristiknya. Apa saja
kiranya karakteristik yang nampak dari sebuah kegiatan pemrosesan produksi?
Berikut jawabannya!

1. Karakteristik Berdasarkan Proses

Untuk karakteristik yang bisa di terlihat dari kegiatan produksi yang pertama
adalah nampak berdasarkan proses kerjanya. Dimana prosesnya sendiri ada yang
bersifat sebagai bentuk produksi langsung dan juga produksi tidak langsung. Untuk
proses produksi yang bersifat langsung cakupannya meliputi pemenuhan
kebutuhan primer dan sekunder manusia.

Dimana proses produksinya ini sendiri bertujuan secara nyata memberikan energi
berkelanjutan bagi kebutuhan hidup manusia. Contoh nyatanya adalah sebuah
produksi bahan baku makanan seperti beras, ubi, sayur, ikan atau buah-buahan. 

Kemudian juga sebuah produksi penunjang kehidupan manusia seperti pembuatan


perumahan, pembuatan kendaraan bermotor, jembatan atau taman hiburan.
Kemudian untuk proses produksi secara tak langsung cakupan dan sifatnya sendiri
adalah dalam bidang jasa. 

Proses ini sendiri ditandai dengan kegiatan pelayanan manusia yang bekerja untuk
pemenuhan kebutuhan manusia lainnya. Contoh nyatanya adalah adanya seorang
montir, tukang bangunan, perawat, konsultan keuangan dan lain sebagainya.

2. Karakteristik Berdasarkan Sifat Prosesnya

Adapun karakteristik lainnya yang nampak dari produksi didasarkan pada sifat
prosesnya.  Prosesnya tersebut meliputi ekstraktif, analitik, fabrikasi dan sintetik
yang masing-masing memiliki pengertian dan pemahamannya sendiri. 

Untuk sifat ekstraktif  merupakan sebuah proses yang serta merta mengambil
bahan produksi dari alam. Kemudian untuk sifat analitik sendiri memiliki maksud
sebuah produksi barang yang melakukan proses pemisahan bahan baku menjadi
seperti bentuk aslinya. 

Kemudian untuk sifat fabrikasi adalah proses yang didasarkan pada pengubahan
bahan baku menjadi produk yang benar-benar baru dan berbeda. Sedangkan untuk
sifat sintetik sendiri memiliki sifat dan karakteristik menggabungkan beberapa
bahan untuk membuat produk baru.

3. Karakteristik yang Nampak dari Jangka Waktu Produksinya

Kemudian yang terakhir ada karakteristik yang nampak dari jangka waktu
produksinya seperti produksi terus menerus dan terputus-putus. Untuk jangka
waktu produksi terus menerus sendiri sifatnya memanfaatkan berbagai hal, bahan
baku, alat operasional dan kemampuan yang ada secara total. 

Dimana untuk karakteristik dari produksi terus menerus tidak memiliki batasan
waktu atau musim tertentu dan sifatnya berkelanjutan. Hal ini jelas berbeda dengan
karakteristik yang nampak dari jangka waktu produksi dari segi produksi terputus-
putus.  

Dimana untuk jenis ini sendiri produksinya dipengaruhi oleh musim, waktu
pesanan dan faktor lainnya. Sehingga kegiatan kerja atau pengelolaan jasanya tidak
bisa sewaktu-waktu ditemukan.

I. Contoh Produk Produksi Massal


1. Toyota

Toyota adalah perusahaan otomotif  asal jepang yang memasarkan dan membuat


produknya di Indonesia dibawah naungan PT. Astra. Penjualannya selalu
memuaskan karena terjangkau untuk masyarakat kelas menengah, bahkan pangsa
pasar di tahun 2019 naik menjadi 32%. Saat ini karyawan yang ada di toyota motor
Indonesia berjumlah 8000 orang.
2. Coca-cola

Coca-Cola mewakili salah satu merek dunia yang paling dikenal. Apa yang
membantu perusahaan tumbuh adalah teknik pemasaran yang terstruktur dengan
baik. Minuman manis ini yang disukai oleh mayoritas, adalah produk yang paling
banyak disajikan di dunia.

Mencakup lebih dari 200 negara, Coca-Cola mengelola 1,9 miliar porsi
sehari.sudah lumrah dilakukan saat ini. Biasanya ini dipicu oleh permintaan
masyarakat yang begitu tinggi.

3. Iphone

Dianggap sebagai salah satu perangkat paling menguntungkan yang pernah


diproduksi; Pendapatan produk iPhone mencapai 91,3 miliar dolar. Ketika iPhone
5 diluncurkan, perusahaan ini mengalami pertumbuhan terbesarnya. Diikuti oleh
perkenalan yang bagus untuk 5S, iPhone tetap sebagai produk berkualitas tinggi.
Menurut para peneliti, gadget Apple kecil ini mengambil bagian dalam 45% dari
seluruh penjualan smartphone tahun lalu.
4. Obat-obatan

5. Makanan

6. Produk kimia

Setelah mendeskrispikan tentang Produksi Massal saya akan memberikan contoh


produk yang telah saya buat yaitu " Es Beng-Beng Milo".
Es Beng-Beng Milo merupaka jajanan yang mudah dibuat dengan bahan-bahan
yang mudah di dapat dan juga terjangkau harganya. Es Beng-Beng Milo ini cocok
dikomsumsi ketika waktu santai bersama dengan keluarga. Berikut bahan-bahan
yang dibutuhkan, biaya produksi/pembuatan, waktu yang dibutuhan untuk proses
produksi

BAHAN-BAHAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK          

 MEMBUAT ES BENG-BENG MILO


 Milo bubuk 3 in 1 (3 sachet)
 7 bungkus Beng-beng
 Susu kental manis (1 sachet)
 Air panas (secukupnya sebagai pelarut)
 Air Mineral 500ml
 Stik es krim (50 buah)
Saya menggunakan susu kental manis sebagai penambah rasa manis jadi disini
susu kental manis hanya sebagai optional saja.

BIAYA YANG DIBUTUHKAN


Biaya yang dibutuhkan untuk membuat 7 bungkus es beng-beng milo hanya
membutuhkan sedikit biaya.
 Milo bubuk 3 in 1 3 sachet: Rp. 12.000
 Susu kental mani: Rp. 2.000
 Stik es krim (1 buah): Rp. 5.000

WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK KEGIATAN PRODUKSI


Waktu yang digunakna untuk membuat es beng-beng milo -/+ 20 menit dan pada
saat proses pembekuan membutuhan waktu -/+ satu hari.

Nah, setelah sudah mengetahui bahan-bahan yang dibutuhkan, biaya yang di


butuhkan, dan waktu yang dibutuhkan kita akan masuk ke tahapan
prosuksi/pembuatan.

TAHAPAN PEMBUATAN ES BENG-BENG MILO

1. Tuang bubuk milo 3 in 1 ke dalam gelas yang sudah di siapkan


2. Kemudian larutkan dengan air panas dan air mineral dengan perbandingan 1:2
3. Tambahkan susu kental manis (optional) sebagai pemanis tambahan
4. Gunting bagian ujung kemasan beng-beng
5. Kemudian potong beng-beng menjadi beberapa bagian
6. Dan masukkan kembali potongan tersebut kedalam kemasan
7. Sipkan wadah untuk menaruh beng-beng, fungsinya sebagai penahan ketika kita
ingin menuang susu tersebut agar susu tersebut tidak tumpah
8. Tuang susu tersebut secara perlahan
9. Kemudian masukkan stik es krim ke dalam beng-beng yang sudah diisi dengan
susu
10.Dan yang terakhir masukkan beng-beng kedalam freezer dan biarkan hingga
mengeras
11.Setelah mengeras es beng-beng milo siap untuk di nikmat
J. Kesimpulan
Jika Anda pemilik usaha, pola produksi untuk setiap usaha mungkin bisa berbeda
beda sesuai dengan karekteristik usaha yang dibangun. Akan sangat penting bagi
Anda untuk memilih polar produksi yang cocok untuk pengembangan usaha yang
lebih baik.

Catat juga setiap stok yang telah Anda buat atau Anda beli, hal ini untuk
meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh stok yang rusak akibat terlalu lama
tertahan digudang.

Untuk memudahkan Anda mengelola inventaris stok, Anda bisa mencoba


menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online.

Dengan Accurate Online, Anda tidak hanya bisa memantau stok secara realtime,
namun juga bisa melakukan pembukuan yang cepat dan mudah. Accurate Online
sendiri memiliki fitur penjualan, pembelian, penggajian karyawan, penghitungan
pajak, dan pembuatan 200 jenis laporan keuangan secara otomatis.

Anda mungkin juga menyukai