Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DISERTAI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK UNTUK

MENCAPAI KEBERHASILAN USAHA MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT PADA UNIT


PELAKSANAAN TINGKAT DAERAH DI BAWAH PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN UMKM
KERAMIK PLERED (UPTD LITBANG KERAMIK PLERED)
Oleh ;

Ari Abdurrohman
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipatiukur No.112-116
Email. Ariabdurrohman47@gmail.com

Abstract : UPTD Litbang Keramik Plered is one of the government institution has a good output and loyal
national and international customers and the biggest opportunities but have problem in the internal factor
company. The research purpose is how to formulate a strategy of business development with improving
product quality to gain business success and looking for strategy to remain competitive in the national
and international market. The method used in this research is qualitative method using SWOT analysis by
focusing analysis, actor, activity and placement and aspect of management by interview and observation
as outlined in the calculation matrix SWOT. The result of this research is strategic turnaround, it is
strategy which supports aggressive policies by exploiting business opportunities.

Keyword: Strategies of Business Development, Product Quality, Business Success and SWOT
Analysis

PENDAHULUAN

Ekonomi Kreatif  atau bisa disebut UPTD Litbang Keramik Plered telah


Industri Kreatif merupakan  Industri yang berasal mempunya pelanggan tetap baik tradisional,
dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta nasional mapun internasional. Bahan baku yang
bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dibutuhkan oleh para pengusaha UMKM sangat
serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan melimpah, bahan baku tersebut berasal dari
dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta kecamatan Plered, Tegalwaru dan Sukatani,
individu tersebut. Menurut data Departemen pada saat ini hanya baru memakai bahan baku
Perdagangan, industri kreatif pada 2006 dari kecamatan plered.
menyumbang Rp 104,4 triliun, atau rata-rata
4,75% terhadap PDB nasional selama 2002- UPTD Litbang Keramik Plered didukung
2006. Jumlah ini melebihi sumbangan sektor penuh oleh pemerintah Kab. Purwakarta untuk
listrik, gas dan air bersih. Tiga subsektor yang menaungi para pengusaha industri keramik
memberikan kontribusi paling besar nasional rumahan yang ada dikecamatan pelered.
adalah fashion (30%), kerajinan (23%) dan Pemerintah menyediakan fasilitas perizinan
periklanan (18%). (Sumber :http://arif- usaha yang mudah, serta pemberian pelatihan
dani.blogspot.co.id/2012/01/peran-industri- bagi pengusaha lewat UPTD Litbang Keramik
kreatif-dalam.html). Plered ini.

Salah satu industry kreatif yang Selain itu UPTD Litbang Keramik Plered
berperan dalam pertumbuhan ekonomi adalah juga mempunyai alat pembakaran keramik baik
Unit Pelaksanaan Tingkat Daerah di bawah yang teradisional maupun modern (Mesin).
Perdaganagan dan Perindustrian UMKM Serta UPTD Litbang Keramik Plered dapat
Keramik Plered (UPTD Litbang Keramik Plered) menerima pembelian produk berdasarkan
yang terletak dijalan Jl. Raya Anjun-Plered- pesanan pelanggan.
Purwakarta, Anjun, Plered, Kabupaten
Purwakarta, Jawa Barat 41162. UPTD Keramik Akan tetapi UPTD litbang Keramik
Plered merupakan suatu lembaga yang Plered mempunyai permasalahan baik dari segi
menaungi industry rumah keramik plered, yang internal perusahaan maupun eksternal
terdiri dari berbagai industry keramik rumahan perusahaan. Malasalah internal perusahaan.
dan mempunyai 300 orang pengrajin asli putra Permasalahan pada factor internal antara lain,
daerah asal Plered Purwakarta. semakin berkurangnya pengrajin keramik

1|Jurnal Manajemen UNIKOM 2017


Plered dari tahun ketahun, produksi Dari pengertian para ahli diatas penulis
menggunakan mesin memerlukan biaya cukup menyimpulkan bahwa strategi pengembangan
tinggi, sedangkan produksi keramik secara usaha adalah suatu penentuan arah perusahaan
tradisional mempunyai tingkat kegagalan cukup yang membutuhkan keputusan serta dorongan
tinggi, 10-20% dari total produksi serta dari setiap lini usaha untuk menghasilkan
keterbatasan modal menjadi problem yang produk atau jasa yang di butuhkan konsumen,
belum teratasi. Masalah dari factor eksternal yang memiliki pandangan kedepan supaya
antara lain, produk pesaing telah masuk kepasar perusahaan dapat berkembang semakin besar
keramik plered ,baik pesaing dalam negeri baik dari segi produksi, brand, kosumen dan
maupun luar negeri. Pesanan pelanggan pendapatan perusahaan.
semaikin berkurang dari bulan ke bulan, yang
biasanya pelanggan memesan 1 bulan sekali Tahapan Pengembangan Usaha
menjadi 1,5 bulan – 2 bulan sekali. Hal ini Menurut Pandji Anoraga (2007:90), ada
disebakan produk keramik plered kalah saing beberapa tahapan pengembangan usaha antara
kualitasnya dari produk pesaing yang lain:
menyebabkan laba usaha semakin menurun
dari tahun ketahun. a. Tahap I: Identifikasi Peluang
Perlu mengidentifikasi peluang dengan
KAJIAN PUSTAKA
didukung data dan informasi. Informasi biasanya
STRATEGI PEMBANGAN USAHA dapat diperoleh dari berbagai sumber sepeti :

Strategi menurut David (2012: 18) 1) Rencana Perusahaan


adalah: Aksi potensial yang membutuhkan 2) Saran dan usul manajemen kecil
keputusan manajemen puncak dan sumber 3) Program dan pemerintah
daya perusahaan dalam jumlah yang besar. 4) Hasil berbagai riset peluang usaha
5) Kadin atau asosiasi usaha sejenis
Menurut Anoraga (2007:66) b. Tahap II: Merumuskan alternatif
Pengembangan suatu usaha adalah tanggung usaha
jawab dari setiap pengusaha atau wirausaha
Setelah informasi berkumpul dan dianalisis
yang membutuhkan pandangan kedepan,
maka pimpinan perusahaan atau manajer usaha
motivasi dan kreativitas. Jika hal ini dapat
dapat dirumuskan usaha apa saja yang mungkin
dilakukan oleh setiap wirausaha, maka besarlah
dapat dibuka.
harapan untuk dapat menjadikan usaha yang
semula kecil menjadi skala menengah bahkan c. Tahap III: Seleksi Altenatif
menjadi sebuah usaha besar.
Alternatif yang banyak selanjutnya harus
Strategi pengembangan usaha menurut Hendro dipilih satu atau beberapa alternatif yang terbaik
(2011) dalam jurnal Wijaya Wayan dkk dalam dan prospektif. Untuk usaha yang prospektif
jurnal wayan dkk : dasar pemilihannya antara lain dapat
menggunakan kriteria sebagai berikut:
1) Kebutuhan modal untuk
mengembangakanusaha. 1. Ketersediaan Pasar
2) Analisa resiko kegagalan bisnis. 2. Resiko Kegagalan
3) Analisa tingkat keuntungan dan 3. Harga
waktu pengembalian investasinya d. Tahap IV : Pelaksanaan Alternatif
serta prediksi arus kasnya saat Terpilih
memutuskan berinvestasi di bisnis.
4) Tren pasar dan berapa lama Setelah penentuan alternatif maka tahap
pertumbuhan bisnisnya. selanjutnya pelaksanaan usaha yang terpilih
5) Faktor – faktor perubahan dan
pengubahnya. e. Tahap V : Evaluasi
6) Kebutuhan SDM dan keterampilan.
7) Tingkat operasional kesulitan
bisnisnya

2|Jurnal Manajemen UNIKOM 2017


Evaluasi dimaksud untuk memberikan tersebut berorientasi pada (customer
koreksi dan perbaikan terhadap usaha yang satisfaction), yaitu dengan mendasarkan jenis,
dijalankan. Di samping itu juga diarahkan untuk tipe, waktu, dan jumlah produk yang dihasilkan
dapat memberikan masukan bagi perbaikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan
pelaksanaan usaha selanjutnya. konsumen.

c. Meningkatkan pangsa pasar

KUALITAS PRODUK Pangsa pasar akan meningkat bila


minimasi biaya tercapai, karena organisasi atau
Produk merupakan objek yang perusahaan dapat menekan harga, walaupun
berwujud, maupun yang tidak berwujud yang kualitas tetap menjadi yang utama.
dapat dibeli orang (Harjanto, 2009:157).
Pengertian kualitas produk menurut Kotler and d. Dampak internasional
Armstrong (2008) adalah sekumpulan ciri-ciri
Bila mampu menawarkan produk atau
karakteristik dari barang dan jasa yang
jasa yang berkualitas, maka selain dikenal
mempunyai kemampuan untuk memenuhi
dipasar lokal, produk atau jasa tersebut juga
kebutuhan yang merupakan suatu pengertian
akan dikenal dan diterima di pasar internasional.
dari gabungan daya tahan, keandalan,
ketepatan, kemudahan pemeliharaan serta e. Adanya tanggung jawab produk
atribut-atribut lainnya dari suatu produk. Dengan semakin meningkatnya
persaingan kualitas produk atau jasa yang
Kotler dan Keller (2009) produk adalah
dihasilkan, maka organisasi atau perusahaan
segala sesuatu yang dapat di tawarkan ke
akan dituntut untuk semakin bertanggung jawab
pasar untuk memuaskan keinginan atau
terhadap desain, proses, dan pendistribusian
kebutuhan. Kualitas produk adalah kecocokan
produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan
penggunaan produk (fitness for use) untuk
konsumen.
memenuhi kebutuhan dan kepuasan
f. Untuk penampilan produk
konsumen . (Juran dalam Nasution, (2005)).
Kualitas akan membuat produk atau
Dari definisi diatas dapat disimpulkan jasa dikenal, dalam hal ini akan membuaat
bahwa kualitas produk adalah adalah ciri khas perusahaan yang menghasilkan produk juga
yang dapat ditawarkan kepada konsumen yang akan dikenal dan dipercaya masyarakat luas.
memiliki daya tahan, keandalan, serta atribut
nilai yang dapat memenuhi kebutuhan g. Mewujudkan kualitas yang
konsumen. disarasakan penting
Pentingnya kualitas produk Persaingan yang saat ini bukan lagi
Menurut Rusel dalam (Ariani, 2012) masalah harga melainkan kualitas produk, hal
mengidentifikasi tujuh peran pentingnya kualitas, inilah yang mendorong konsumen untuk mau
yaitu: membeli produk dengan harga tinggi namun
dengan kualitas yang tinggi pula.
a. Meningkatkan reputasi perusahaan
KEBERHASILAN USAHA
Perusahaan atau organisasi yang telah
menghasilkan suatu produk atau jasa yang Menurut Suyatno (2010:179)
berkualitas akan mendapatkan predikat sebagai keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi
organisasi yang mengutamakan kualitas, oleh oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan
karena itu, perusahaan atau organisasi tersebut merupakan salah satu tujuan dari setiap
dikenal oleh masyarakat luas dan mendapatkan pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat
nilai lebih dimata masyarakat. diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam
pencapaian maksud atau tujuan yang
b. Menurunkan biaya diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha
Untuk menghasilkan produk atau jasa suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai
yang berkualitas perusahaan atau organisasi aspek, seperti: kinerja keuangan dan image
tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi. Hal ini perusahaan.
disebabkan perusahaan atau organisasi

3|Jurnal Manajemen UNIKOM 2017


Seperti yang dikemukakan oleh Suryana Sedangkan menurut Freddy Rangkuti,
(2011:66) bahwa Untuk  menjadi wirausaha Lingkungan internal terdiri dari komponen-
yang sukses harus memiliki ide atau visi bisnis komponen atau variabel-variabel yang berasal
(business vision) yang jelas, kemudian ada atau berada di dalam organisasi itu sendiri.
kemauan dan keberanian untuk menghadapi Komponen-komponen dari lingkungan internal
resiko baik waktu maupun uang. cenderung lebih mudah untuk dikendalikan oleh
organisasi atau berada di dalam jangkauan
            Sehingga dapat diketahui bahwa intervensi suatu organisasi. Lingkungan internal
keberhasilan usaha dapat dipengaruhi oleh terdiri dari indikator-indikator, sebagai berikut:
kemampuan usaha yang tercermin diantarannya 1. Segi Organisasi
melalui pengetahuan, sikap, dan keterampilan 2. Segi Keuangan
dari pengusaha. Keberhasilan suatu usaha 3. Segi Sumber daya
diidentikkan dengan laba atau penambahan 4. Segi Teknologi
material yang dihasilkan oleh pengusaha, tetapi
pada dasarnya keberhasilan usaha tidak hanya Lingkungan Eksternal: Peluang
dilihat dari hasil secara fisik tetapi keberhasilan (Opportunities) dan Ancaman atau
usaha dirasakan oleh pengusaha dapat berupa Tantangan (Threats)
panggilan pribadi atau kepuasaan batin.     menurut Freddy Rangkuti (2009:18),
Lingkungan eksternal dapat dikatakan sebagai
INDIKATOR KEBERHASILAN USAHA komponen-komponen atau variabel lingkungan
yang berada atau berasal dari luar organisasi.
Beberapa indikator dalam  menentukan Dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran dan
keberhasilan usaha menurut Henry Faizal Noor dalam mengemban misi organisasi, tidak dapat
(2007:397) adalah sebagai berikut : dielakan lagi bahwa sangat diperlukannya
interaksi antara organisasi dengan lingkungan
1.      (Laba/Profitability) eksternalnya. Faktor eksternal terdiri beberapa
indikator, dimana indikator tersebut dapat
2.      Produktivitas dan Efisiensi menjadi peluang (opportunities) dan ancaman
atau tantangan (threats).
3.      Daya Saing

4.      Kompetensi dan Etika Usaha


METODE PENELITIAN
5.      Terbangunnya citra baik
Metode penelitian yang penulis gunakan
ANALISIS SWOT adalah metode penelitian kualitatif. Dalam
penelitian kualitatif gejala bersifat holistik atau
Menurut Freddy Rangkuti (2009: 18) menyeluruh dan tidak dapat dipisah-pisahkan
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai sehingga tidak atau menetapkan penelitiannya
faktor secara sistematis untuk merumuskan berdasarkan variabel penelitian, sehingga
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan peneliti kualitatif tidak akan menetapkan
pada logika yang dapat memaksimalkan penelitian hanya berdasarkan variabel
kekuatan (Strengths) dan peluang penelitian, tetapi keseluruhan Situasi Sosial
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place),
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang
ancaman (Threats). Proses pengambilan berinteraksi secara sinergis.
keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan Tujuan Studi : explanatory reaserch
kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencanaan strategis (strategic planner) harus Adapun tujuan dalam studi ini adalah
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan untuk mengetahui bagaimana cara penetuan
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) strategi usaha pada UPTD Libang Keramik
dalam kondisi yang ada saat ini. Plered yang penulis teliti dan dapat berdasarkan
dengan keadaan nyata di dunia usaha kecil dan
Lingkungan Internal: Strengths (Kekuatan) peroleh berdasarkan dengan kenyataan di dunia
dan Weaknesses (Kelemahan) bisnis industry kreatif.
organisasi”.

4|Jurnal Manajemen UNIKOM 2017


Studi ini diharapkan dapat memberikan
ilmu pengetahuan dan bahan referensi untuk
peneliti selanjutnya mengenai strategi
pengembangan usaha dan peningkatan kualitas -
produk pada UPTD Libang Keramik Plered rat
Purwkarta yang di lihat menggunakan analis a
KEKUATAN/STREN
SWOT. Serta dapat memberikan manfaar bagi 1      
GTH
pengembangan ilmu di bidang ekonomi juga a. ASPEK
meningkatkan wawasan keilmuan di bidang      
PEMASARAN
manajemen dan tentang penentuan strategi Memiliki Pelanggan
bisnis menggunakan analisis SWOT. tetap baik local 0.4
0.12 3.8
maupun nasional 56
Dalam penelitian kualitatif tidak
serta internasional
menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Menerima pembelian
Spradley dinamakan “social situation” atau   0.2
produk sesuai 0.06 3.4
situasi sosial yang terdiri dari aspek tempat 04
pesanan pelanggan
(place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity)
yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial b.ASPEK
     
tersebut dalam hal ini unit analisis berada di KEUANGAN
UPTD Litbang Keramik Plered. Situasi sosial Pendapatan 0.3
0.11 3.6
tersebut dapat dinyatakan sebagai obyek penjualan stabil 96
penelitian yang ingin difahami secara c.ASPEK PRODUKSI      
mendalam. “apa yang terjadi” didalamnya. Pada Mempunyai alat
situasi sosial atau obyek penelitian ini peneliti 0.2
  pembakaran modern 0.08 3.2
dapat mengamati secara mendalam aktivitas, 56
dan tradisional
(activity) orang-orang (actors) yang ada pada 1.3
tempat (place) tertentu.  
Total S     12
Penulis mencari informasi 2 KELEMAHAN/WEAK
menggunakan Snowball Sampling yaitu dengan      
NESS
cara penulis menentukan terlebih dahulu sentral   a.ASPEK
informan yang kemudian di wawancara dan di      
PEMASARAN
olah menjadi sebuah pertanyaan untuk
Penjualan online tidak 0.2
responden selanjutnya, snowball sampling 0.11 2.4
maksimal 64
digunakan untuk mencari informasi bukan
sebuah data, dari informasi yang kecil yang b.ASPEK
     
lama kelamaan menjadi besar, kemudian data KEUANGAN
tersebut dikalkulasikan kedalam analisis SWOT 0.2
Modal usaha kecil 0.11 2.2
untuk menentukan arah strategi bisnis. 42
Tidak ada
0.1
HASIL DAN PEMBAHASAN pembukuan laporan 0.14 1.2
68
keuangan
Pembobotan Matriks IFAS (Internal Strategic Biaya Produksi
0.1
Factors Analysis Summary) menggunakan mesin 0.08 1.6
28
lebih tinggi
Pembotan matriks IFAS merupakan c.ASPEK SDM      
pembotan dari pengelempokan factor internal Pengrajin tidak
perusahaan yang terdiri atas kekuatan dan 0.2
bekerja sesuai jam 0.1 2.4
kelemahan yang dimiliki oleh UPTD Litbang 4
kerja (08.00-16.00)
Keramik Plered.
Pengrajin kurang 0.2
0.09 2.4
kreatif dan inovatif 16
Tidak ada tenaga ahli 0.1
0.08 2
Tabel 1.1 pemasaran 6
Pembobotan Faktor Internal 1.4
Total W
N Uraian Bob R Bx 1   18
o ot ata S Total S+W     2.7

5|Jurnal Manajemen UNIKOM 2017


3 Purwkarta
Sumber: Pengolahan Data 2017 Kualitas bahan
  baku lebih baik 0.09 3.4 0.306
Pembobotan Matriks EFAS (External dari pesaing
Strategic Factors Analysis Summary) Total O     2.652
ANCAMAN/THRE
Pembotan matriks EFAS merupakan 2      
AT
pembotan dari pengelempokan factor eksternal
a. ASPEK
perusahaan yang terdiri atas peluang dan      
PESAING
ancaman yang dimiliki oleh UPTD Litbang
Produk keramik
Keramik Plered.
Yogyakarta sudah
0.12 1.5 0.18
masuk kepasar
keramik Plered
Pemasaran produk
0.09 2 0.18
  pesaing lebih baik
Model produk
pesaing lebih unik 0.07 2 0.14
dan inovatif
b.ASPEK SDM      
Tabel 1.2 Pengrajin semakin
Pembobotan Faktor Eksternal berkurang dari 0.13 1 0.13
tahun ketahun
Total T 1   0.63
Ra
ta- Total O+T 3.282
Bob rat Sumber: Pengolahan data 2017
No Uraian BxS
ot a
sk Hasil Hipotesis
or Dari hasil pembobotan IFAS dan EFAS
PELUANG/OPPO pada tabel diatas diperoleh total Strenght,
1       Opportunitty, Weakness, dan Threat sebagai
RTUNITY
a.ASPEK berikut,
        Strenght = 1.312
KEBIJAKAN
Pemerintah sangat Opportunitty = 2.652
mendukung usaha Weakness = 1.418
  0.09 3.6 0.324 Threat = 0.63
kerajinan keramik
Plered Strenght + Opportunitty = 3.964
Pemerintah Weakness+ Threat = 2.048
memfasilitasi diketahui bahwa,
  0.1 3.6 0.36 Strenght + Opportunitty > Weakness+ Threat
pelatihan bagi
pengrajin maka faktor strategis kekuatan dan peluang
mendukung tercapainya jalan ke luar dari pokok
Pemerintah
permasalahan yang ada untuk mendapatkan
menyediakan
  0.09 3.4 0.306 rekomendasi yang diharapkan.
bantuan berupa
modal usaha
Strategi untuk mengebangkan usaha disertai
Perijinan usaha
  0.12 3.8 0.456 peningkatan kualitas produk untuk mencapai
lebih mudah
keberhasilan usaha dengan menggunakan
b.ASPEK analisis matrik SWOT
       
PRODUKSI
Bahan baku Berdasarka hasil perhitungan pada tabel
  0.13 4 0.52
melimpah Efas dan Ifas diatas menghasilkan nilai
  Mempunyai ciri 0.1 3.8 0.38 kekuatan dan peluang lebih besar dari
khas keramik kelemahan dan ancaman yang mendukung
tradisional dari terlaksananya strategi, akan tetapi belum

6|Jurnal Manajemen UNIKOM 2017


diketahui strategi apa yang dapat digunakan yang berarti berada pada kuadran II yaitu
untuk mengimplementasi pengembangan usaha strategi resionalisasi. Menurut Freddy F
diserta peningkatan kualitas produk untuk Rangkuti (2002:21) kuadran II atau strategi
mencapai keberhasilan usaha. Dalam resionalisasi merupakan suatu kondisi dimana
menentukan arah strategi usaha penulis perusahaan menghadapi peluang pasar yang
sebelumnya akan melakukan analisis titik sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi
koordinat internal dan analisis titik koordinat beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi
bisnis pada kuadaran II ini mirip dengan Questin
Mark pada BCG Matrix. Fokus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-
masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik.

eksternal yang digunakan untuk menentukan


kuadran serta titik koordinat pada diagram
matrik swot. Adapun untuk mencari koordinat
internal dan eksternal menurut Freddy F
Rangkuti (2009:152) adalah sebagai berikut :

a. Koordinat Analisis Internal


Sumbu x = (Skor total Kekeuatan – Skor
total Kelemahan) : 2 = (1.312 – 1.418) :
2 = - 0.053
b. Koordinat Analisis Eksternal
Sumbu y = (Skor total Peluang – Skor
total Kelemahan) : 2 = (2.652 – 0.63) : 2
= 1.1011
Jadi titik koordinatnya terletak pada (-
0.053 ; 1.1011)

Sumber: Pengolahan data 2017

Gambar 4.1
Diagram Matrik SWOT

Berdasarkan gambar diatas titik


koordinat berada di area Opportunity dan Treath

7|Jurnal Manajemen UNIKOM 2017


Tabel 4.5
Matrik SWOT

Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelamahan)


1.Aspek Pemasaran 1.Asepek Pemasaran
a. Memiliki Pelanggan tetap baik local a. Penjualan online tidak
maupun nasional serta internasional maksimal
b. Menerima pembelian produk sesuai 2.Aspek Keuangan
pesanan pelanggan a. Modal usaha kecil
2.Aspek Keuangan b. Tidak ada pembukuan laporan
a. Pendapatan stabil keuangan
3.Aspek Produksi c. Biaya produksi menggunakan
a. Mempunyai alat pembakaran modern mesin lebih tinggi
dan tradisional 3.Aspek SDM
a. Pengrajin tidak bekerja sesuai
jam kerja (08.00-16.00)
b. Tidak ada tenaga ahli
pemasaran
Opportunity (Peluang) SO WO
1.Aspek Kebijakan 1. Menjaga kepercayaan pelanggan 1. Memaksimalkan penjualan
a. Pemerintah sangat dengan menjaga dan meningkatkan berdasarkan pesanan dan
mendukung usaha kualitas produk dan terus melakukan produksi dan memperbaiki
kerajinan keramik inovasi (S1a, S1b, O2b, dan O2c). system penjualan online (W1a,
Plered 2. Meningkatkan penjualan baik dan O2b)
b. Pemerintah nasioanal maupun internasional 2. Membuat pembukuan laporan
memfasilitasi pelatihan (S1a, O1d, O2b dan O2c) keuangan untuk melihat
bagi pengrajin 3. Meningkatkan produksi (S3a, O2a, perkembangan pendapatan
c. Pemerintah O2b,dan O2c) usaha (W2b, O1a, dan O2a)
menyediakan bantuan 4. Mengadakan pelatihan mengenai 3. Peminjaman modal usaha
berupa modal usaha pengembangangan mutu produk dan kepada bank milik pemerintah
d. Perijinan usaha lebih pengelolaan keuangan (O1a. O1b, untuk mengembangkan usaha
mudah S1a, S1b, O2c, dan S2a) (W2a, W2c, O1c, dan O1d)
2.Aspek Produksi 4. Membuat SOP kerja untuk
a. Bahan baku melimpah pengrajin, dan memberikan
b. Mempunyai ciri khas insentif (W3a, W3b, , O2a, dan
keramik tradisional dari O2b)
Purwkarta 5. Melakukan Marger dengan
c. Kualitas bahan baku persatuan pengusaha (W3b,
lebih baik dari pesaing O1d, W2a. W2b, dan W2c)
Threat (Ancaman) ST WT
1.Aspek Pesaing 1. Membuat produk yang unik, serta 1. Memaksimalkan penjualan
a. Produk keramik pemasaran yang unik (S1a, T1a, T1b produk berdasarkan pesanan
Yogyakarta sudah dan T1c) (W1a, W2a T1a,T1b dan T1c)
masuk kepasar 2. Melakukan kualiti kontrol produk 2. Mencari Alternatif bahan bakar
keramik Plered (S1a, S1b, S3 dan T1c) untuk pemabakanran
b. Pemasaran produk 3. Membuat budaya organiasi dan menggunakan mesin (W2c,
pesaing lebih baik pemberian penghargaan untuk dan T1c)
c. Model produk pesaing karyawan dan pengrajin (S2a, T2a) 3. Penyuluhan dari pemerintah
lebih unik dan inovatif mengenai pentingnya
2.Aspek SDM wirausaha (W3a, W3b dan
a. Pengrajin semakin T2a)
berkurang dari tahun
ketahun

Sumber: Pengolahan data 2017

Rancangan Strategi

8|Jurnal Manajemen UNIKOM 2017


Strategi Agar Mampu Bersaing Dengan serta membuat penjualan yang unik
Perusahaan dalam Negeri dan Luar Negeri berbeda dengan pesaing.
b. Membuat standarisasi produk
dengan cara melakukan kualiti
1. Strategi SO (Strenght – Opportunty) kontrol untuk menjaga kualitas dan
a. Meningkatkan pelayanan terhadap mutu produk agar selalu dipercaya
pelanggan untuk menjaga oleh pelanggan.
kepercayaan pelanggan serta c. Membuat budaya organisasi
meningkat kualitas produk dan peka perusahaan agar menciptakan pola
terhadap perubahan keinginian pemikiran dan pemahan yang sama
pelanggan dengan cara melakukan serta memberikan kenyamanan bagi
inovasi. karyawan dan pengrajin agar
b. Meningkatkan penjulan tingkat mencapai tujuan usaha.
nasional dan internasional dengan
cara bekerjasama dengan
distributor atau dengan bisnis online
4. Strategi WT (Weakness – Threat)
yang sedang hangat saat ini.
a. Mengoptimalkan penjualan
c. Memperbanyak produksi untuk
berdasarkan pesanan dengan
memperkenalkan produk kepada
memberikan servis terbaik bagi
pelanggan dan pasar.
pelanggan.
d. Bekerjasama dengan pemerintah
b. Mencari alternatif bahan bakar
atau instansi pendidikan untuk
untuk produksi menggunakan mesin
mengadakan pelatihan mengenai
guna meminimalisir biaya dan
pengembangan mutu produk serta
memaksimalkan produksi.
pengelolaan keuangan.
c. Melakukan kerjasama dengan
2. Strategi WO (Weakness –
pemerintah, instansi pendidikan dan
Opportunity)
asosiasi pengusaha untuk
a. Memaksimal penjualan produk
memberikan penyuluhan kepada
berdasarkan pesanan pelanggan,
masyarakat mengenai pentingnya
baik partai besar maupun partai
berwirausaha kepada masyarakat
kecil, serta memperbaiki
dibanding bekerja di pabrik.
pengeloaan penjualan online.
b. Membuat laporan keuangan
KESIMPULAN DAN SARAN
perbulan baik secara manual atau
komputerisasi untuk meninjau
perkembangan arus kas KESIMPULAN
perusahaan.
c. Meminjam modal usaha kepada Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
bank milik pemerintah untuk dari hasil bab sebelumnya, penulis menarik
mengembangkan usaha. suatu kesimpulan dalam penelitian ini sebagai
d. Membuat SOP kerja, sebagai acuan berikut:
kerja bagi karyawan dan pengrajin
1. Strategi untuk mengebangkan usaha
dan pemberian insentif bagi
disertai peningkatan kualitas produk
pengrajin yang produktivitasnya
untuk mencapai keberhasilan usaha
tinggi.
dengan menggunakan analisis matrik
e. Melakukan marger dengan
SWOT
pengusaha lain, untuk bertukar
UPTD Litbang Keramik plered
informasi sehingga dapat
dalam mengimplementasikan strategi
memaksimalkan penjualan, seperti
pengembangan usaha disertai
ikut dalam asosiasi pengusaha
peningkatan kualitas produk untuk
Institute of Democracy and
mencapai keberhasilan usaha adalah
Education Preneurs (IDE Preneurs).
dengan cara melakukan strategi
3. Strategi ST (Strenght – Threat)
resionalisasi, yaitu memperbaiki
a. Membuat produk yang berbeda
masalah-masalah yang terjadi dalam
dengan produk lain, menonjolkan
internal perusahaan, yang meliputi
ciri khas keramik tradisional Plered

9|Jurnal Manajemen UNIKOM 2017


seluruh bagian manajemen, kemudian mengembangkan usaha untuk
perusahaan memanfaatkan peluang program jangka panjang.
secara maksimal untuk dapat d. Membuat SOP kerja, sebagai
mengembangkan usaha UPTD Litbang acuan kerja bagi karyawan dan
Keramik plered. pengrajin dan pemberian
insentif bagi pengrajin yang
2. Strategi Agar Mampu Bersaing produktivitasnya tinggi untuk
Dengan Perusahaan dalam Negeri program jangka pendek.
dan Luar Negeri e. Melakukan marger dengan
pengusaha lain, untuk bertukar
1. Strategi SO (Strenght – informasi sehingga dapat
Opportunty) memaksimalkan penjualan,
a. Meningkatkan pelayanan seperti ikut dalam asosiasi
terhadap pelanggan untuk pengusaha Institute of
menjaga kepercayaan pelanggan Democracy and Education
serta meningkat kualitas produk Preneurs (IDE Preneurs) untuk
dan peka terhadap perubahan program jangka menengah.
keinginian pelanggan dengan 3. Strategi ST (Strenght – Threat)
cara melakukan inovasi untuk a. Membuat produk yang berbeda
program jangka pendek. dengan produk lain,
b. Meningkatkan penjulan tingkat menonjolkan ciri khas keramik
nasional dan internasional tradisional Plered serta
dengan cara bekerjasama membuat penjualan yang unik
dengan distributor atau dengan berbeda dengan pesaing untuk
bisnis online yang sedang hangat program jangka pendek.
saat ini untuk program jangka b. Membuat standarisasi produk
panjang. dengan cara melakukan kualiti
c. Memperbanyak produksi untuk kontrol untuk menjaga kualitas
memperkenalkan produk kepada dan mutu produk agar selalu
pelanggan dan pasar untuk dipercaya oleh pelanggan untuk
program jangka menengah. program jangka menengah.
d. Bekerjasama dengan pemerintah c. Membuat budaya organisasi
atau instansi pendidikan untuk perusahaan agar menciptakan
mengadakan pelatihan mengenai pola pemikiran dan pemahan
pengembangan mutu produk yang sama serta memberikan
serta pengelolaan keuangan kenyamanan bagi karyawan dan
untuk program jangka pengrajin agar mencapai tujuan
menengah. usaha untuk program jangka
2. Strategi WO (Weakness – menengah.
Opportunity) d. Strategi WT (Weakness – Threat)
a. Memaksimal penjualan produk d. Mengoptimalkan penjualan
berdasarkan pesanan berdasarkan pesanan dengan
pelanggan, baik partai besar memberikan servis terbaik bagi
maupun partai kecil, serta pelanggan untuk program
memperbaiki pengeloaan jangka pendek.
penjualan online untuk program e. Mencari alternatif bahan bakar
jangka pendek. untuk produksi menggunakan
b. Membuat laporan keuangan mesin guna meminimalisir biaya
perbulan baik secara manual dan memaksimalkan produksi
atau komputerisasi untuk untuk program jangka
meninjau perkembangan arus menengah.
kas perusahaan untuk program f. Melakukan kerjasama dengan
jangka. Pendek pemerintah, instansi pendidikan
c. Meminjam modal usaha kepada dan asosiasi pengusaha untuk
bank milik pemerintah untuk memberikan penyuluhan
kepada masyarakat mengenai

10 | J u r n a l M a n a j e m e n U N I K O M 2 0 1 7
pentingnya berwirausaha Bisnis Dalam Era Globalisasi. Jakarta:
kepada masyarakat dibanding Rieneka Cipta
bekerja di pabrik untuk program
jangkap panjang. Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan.
Bandung:
Remaja Rosda.

SARAN Astri, M. S. (2015). Strategi Pengembangan


Untuk
Berdasarkan hasil penelitian dan Keberlangsungan Usaha Dengan
pembahasan penelitian ini, maka penulis Pendekatan.
memberikan saran sebagai berikut :
Bagong, Suyanto. 2010. Metode Penelitian
1. Memperbiaki permasalah mengenai
Sosial.
semakin berkurangnya pengrajin
Jakarta: Prenada Media Group.
dari tahun ketahun dengan cara
menciptkan budaya organiasi yang
Benecdicta Prihatin dwi Riyanti.2003.
membuat pengrajin nyaman, dan
Kewirausahaan
memberikan motivasi kerja.
dari sudut pandang psikologi
2. Membuat laporan keuangan secara
kepribadia. Jakarta: Grasindo
manual dan komputeriasi
merupakan suatu langkah yang
Benedicta Prihatin Dwi, Riyanti. (2003).
sangat baik, dengan adanya laporan
Kewirausahaan Dari Sudut Pandang.
keuangan perusahan dapat melihat
Psikologi Kepribadian. Jakarta :
perkembangan usahanya, dan
Grasindo.
dapat membuat penganggaran dan
peramalan serta perencanaan
Brown, R. D. dan G. J. Petrello. 1976.
pengembangan usaha untuk
Introduction to
kedepannya.
Business, An Integration
3. Perusahan jangan terlalu
Approach. Beverly Hills:Glen
bergantung pada pendapatan yang
Coe Press.
berasal dari pesanan pelanggan
tetap, akan tetapi mengikuti
Budiman, Arief. 2000. Teori Pembangunan
perkembangan zaman yaitu
Dunia
memaksimalkan penjulan secara
Ketiga. Jakarta. Gramedia
online, dengan memanfaatkan
Pustaka Utama.
jejaring media social seperti
Facebook dan Instagram.
Darmadi, Hamid. (2013). Metode Penelitian
4. Membuat standar kualitas produk
Pendidikan dan Sosial. Bandung :
untuk mendapatkan produk yang
Alfabeta
berkualitas tinggi dan meningkatkan
pelayanan terhadap pelanggan
Dirgantoro, Crown. (2004). Manajemen
untuk menjaga kepuasan
Strategik:
pelanggan.
Konsep, Kasus, dan Implementasi.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta:PT. Gramedia.

Agung Kresnamurti R.P dan Ariani Putri. 2012.” Dyson, R. G. (2004). Strategic development and
Pengaruh kualitas produk dan citra SWOT analysis at the University of
merek terhadap loyalitas konsumen Warwick. International.
pada produk oli federal di wilayah
Jakarta Timur”. Econo Sains. Vol.10. Esterberg, Kristin G,2002 ; Qualitative Methods
No.1 Ins
Social Research, Mc Graw Hill, New
Anoraga Pandji, 2007. Pengantar bisnis. York
Pengelolaan
G. Dayson Robert 2004. Journal Strategic

11 | J u r n a l M a n a j e m e n U N I K O M 2 0 1 7
Development and SWOT Analysis at
The University of Warwick Lupiyoadi , Rambat. 2001. Manajemen
Pemasaran
Hasibuan, Malayu S.P, 2003, Manajemen Jasa. Jakarta : PT. Salemba Empat.
Sumber
Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik.
Aksara, Jakarta. Penerbit
Andi. Yogyakarta
Henry, Faizal Noor. 2007. Ekonomi Manajerial.
PT Nasution, M. N., 2005. Manajemen Mutu
RajaGrafindo Persada. Jakarta Terpadu
(Total Quality Management). Ghalia
Hopkins, David.2012.Penelitian Tindakan Indonesia, Bogor.
Kelas.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Ndraha, Taliziduhu, 2003. Kybernology (Ilmu
Iman Soeharto, 2004, Jantung Koroner dan Pemerintahan Baru) 1. Rineka Cipta,
Serangan Jakarta.
Jantung, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Noersasongko, Edi & Pulung N. Andono,
Mengenal
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Dunia Komputer, Elex Media
Informasi. CV Andi Offset. Komputindo, Jakarta, 2010.
Yogyakarta
Ommani, A. R. (2011). Strengths, weaknesses,
Kaho, Josef Riwu. 2005. Prospek Otonomi opportunities and threats (SWOT)
Daerah di analysis for farming system
Negara Republik businesses management: Case of
Indonesia:Identifikasi Faktor- wheat farmers of Shadervan District,
Faktor yang mempengaruhi Shoushtar Township, Iran. ISSN.
Penyelenggaraan Otonomi
Daerah. Jakarta:PT. Raja Grafindo Oreski, D. (2012). Strategy development by
Persada using
SWOT - AHP. International. Primiana,
Kartono, 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan. Ina. 2009, Menggerakkan Sektor Riil
PT. UKM & Industri, Penerbit Alfabeta,
Rajagrafindo Persada, Jakarta. Bandung.

Kotler, Philip and Gary Amstrong 2008. Prinsip- Rangkuti, Freddy,


prisip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. 2001. Analisis SWOT Teknik
Jakarta : Erlangga. Membedah
Kasus Bisnis.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. 2009. Analisis SWOT Teknik
Manajemen Pemasaran Jilid 1, edisi Membedah
Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, Kasus Bisnis.
MM. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2014. Analisis SWOT Teknik Membedah
Kasus
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Bisnis.
Manajemen Pemasaran Jilid 2, edisi
Ketiga Belas, Terjemahan Bob Ranto, Basuki, 2007. Analisis Hubungan Antara
Sabran, MM. Jakarta: Penerbit Motivasi, pengetahuan kewirausahaan,
Erlangga. dan kemandirian usaha terhadap kinerja
pengusaha pada kawasan industri kecil
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, di daerah pulogadung, Jurnal Usahawan
Jilid 1 No.10 TH XXXVI Oktober 2007
dan 2. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia. Raymond Marbun, I. M. (2012). Strategi

12 | J u r n a l M a n a j e m e n U N I K O M 2 0 1 7
Pengembangan Koperasi. ISSN. Sulaeman, M. D. (2015). Strategi
Pengembangan
S.N. Kasim, S. S. (2011). Strategi Usaha Keripik. ISSN.
Pengembangan
Usaha Sapi Perah Di Kabupaten. Sule, Trisnawati Ernie dan Saefullah,
ISSN. Kurniawan.
(2005). Pengantar Manajemen. Jakarta:
Sarwono, J. Dan Prihartono, Sarwono, J. Dan Kencana.
Prihartono, K. (2012). Perdagangan
Online: Cara bisnis diInternet : Elex Suryana, 2011. Kewirausahaan: Pedoman
Media Koputindo. Praktis:
Kiat dan Proses Menuju Sukses,
Septiana Mira & Ghina Astri 2015 “Jurnal Salemba Empat, Jakarta.
Strategi
Pengembangan untuk Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif.
keberlangsungan usaha dengan Surakarta: UNS.
pendekatan Timmons Model (Studi
Pada Sentra Rajut Binong Jati)” Suyatno.2010. Menjelajah Pembelajaran
Inovatif.(Sidoarjo:Masmedia Buana
Siagian, P. Sondang. 2005. Fungsi-fungsi Pusaka)
Manajemen. Jakarta. Penerbit Bumi.
Aksara Talidizuhu Ndraha. 2005. Teori Budaya
Organisasi.
Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Jakarta : Rineka Cipta
Produktivitas Kerja. Jakarta: Asdi
Tambunan, Tulus, T.H. 2002. Usaha Kecil dan
Mahasatya. Siagian, Sondang P. 2008. Menengah di Indonesia Beberapa Isu
Manajemen Penting. Jakarta :PT Salemba Empat.
Sumber Daya Manusia. PT Bumi
Aksara: Jakarta Tambunan, Tulus. 2002, Usaha Kecil dan
Menengah
Sidik.B. dan Pohan, H.I. 2012. Pemrograman di Indonesia: Beberapa Isu Penting.
Web Jakarta: Salemba
dengan HTML. Informatika.Bandung.
Tangkilisan, Nogi Hessel. 2004. Manajemen
Sony Heru Priyanto (2009). Jurnal. Publik.
Mengembangkan PT. Gramedia Widiasarana Indonesia :
Pendidikan Kewirausahaan di Jakarta. Thomas Suyatno, dkk, 2010;
Masyarakat. Dasar-Dasar Perkreditan, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta,.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Bandung : Tjipto, Fandy dan Gregoriuschandra, 2012,
Alfabeta. Pemasaran Strategik. Yoyakarta, ANDI

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Umar Husein, 1997; Metode Penelitian, Aplikasi
Kualitatif dan R&D. Bandung: dalam Pemasaran, Jakarta.
Alfabeta.
Umar Husein, 1997; Metode Penelitian, Aplikasi
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen. dalam Pemasaran, Jakarta.
Bandung : Alfabeta
Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian
Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan
Bandung Aplikasi. Bandung: Agung Media
: Alfabeta.
Wahyudi, M. 2006. Proses Pembuatan dan
Analisis

13 | J u r n a l M a n a j e m e n U N I K O M 2 0 1 7
Mutu Yoghurt. Bogor. Balai Besar Usaha Cv. Steba Advertising Semarang
Penelitian dan Pengembangan Dalam meningkatkan Pendapatan.
Pascapanen Pertanian.

Wayan Wijaya, Y. T. (2017). Strategi


Pengembangan

14 | J u r n a l M a n a j e m e n U N I K O M 2 0 1 7

Anda mungkin juga menyukai