Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

“PENCATATAN DENGAN PENDEKATAN


METODE DOUBLE ENTRY”

OLEH KELOMPOK 11

MARIA FORTUNARTI NAU REMA (1810020001)


MARIA MADALENA CARDOSO (1810020035)
ROSA DA LIMA KOSAT (1810020043)
Pengertian Metode Pencatatan Double Entry

Sistem pencatatan double entry sering disebut juga dengan


sistem tata buku berpasangan. Menurut permendagri Nomor 13 Tahun
2006, yang melaksanakan sistem akuntansi ini adalah PPK SKPD pada
level SKPD dan BUD pada level SKPKD. Menurut sistem ini, pada
dasarnya suatu transaksi ekonomi akan dicatat dua kali (double =
berpasangan/ganda, entry = pencatatan). Pencatatan pada sistem ini
disebut juga dengan istilah menjurnal. Dalam pencatatan ini terdapat
dua sisi, yaitu sisi debet dan sisi kredit.
Sejarah Metode Pencatatan Double Entry
Secara historis literatur, double entry bookkeeping pertama kalinya ditemukan oleh seorang pendeta ahli matematika di Italia yang
bernama Lucas Pacioli. Dalam bukunya yang terbit pada tahun 1494 dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni
et Proportionalita, yang memuat satu bab mengenai double entry bookkeeping system.
Menurut Mattessich (1987), sistem pencatatan dengan menggunakan double entry sudah ada sebelum Lucas Pacioli
menemukannya.

Littleton (1961) menyebutkan bahwa seluruh karakteristik dari sistem pencatatan double entry telah dikembangkan dari
seratus tahun sebelum buku Lucas Pacioli muncul.

Ada juga pihak yang beranggapan bahwa bahan-bahan mengenai sistem pencatatan double entry sesungguhnya
telah ditemukan di Florence (Italia) pada tahun 1211, yaitu 283 tahun sebelum terbitnya buku Lucas Pacioli. Sejak 
tahun itu, berkembanglah sistem pembukuan di Italia.

Di Indonesia akuntansi sudah diperkenalkan sejak penjajahan Belanda sekitar pada tahun 1642, jejak yang
dengan jelas bisa dikatakan berkaitan dengan praktek akuntansi di Indonesia bisa ditemukan sekitar pada tahun
1747 . Dalam Era penjajahan Belanda mengenalkan sebuah sistem double entry bookeeping (sistem
pembukuan berpasangan) sebagaimana praktek yang bangun oleh Luca Pacioli.
Penerapan Metode Pencatatan Double Entry
Dalam melakukan pencatatan double entry, setiap pencatatan harus
menjaga keseimbangan persamaan dasar akuntansi.  Persamaan dasar
akuntansi merupakan alat bantu untuk memahami sistem pencatatan ini.

ASET + BEBAN = UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN

Suatu transaksi yang berakibat bertambahnya aset akan dicatat pada


sisi debet sedangkan yang berakibat berkurangnya aset akan dicatat pada
sisi kredit. Hal yang sama dilakukan untuk beban. Sedangkan untuk
utang, ekuitas dan pendapatan, yaitu apabila suatu transaksi
mengakibatkan bertambahnya utang, maka pencatatan akan dilakukan
pada sisi kredit, sedangkan jika mengakibatkan berkurangnya utang,
maka pencatatan dilakukan pada sisi debet. Hal yang sama juga
dilakukan untuk ekuitas dan pendapatan.
Penerapan Metode Pencatatan Double Entry
Untuk menerapkan sistem ini terlebih dahulu setiap transaksi
harus dianalisa terlebih dahulu.Tahapan dalam menganalisa transaksi
adalah sebagai berikut :
Option 1

Option 2
Option 3
1. Menentukan komponen laporan keuangan yang
terpengaruh

2.
Menentukan nama akun dari komponen laporan yang
terpengaruh

3.
Menentukan
. akun yang di debet dan akun yang di
kredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.
Ciri-ciri Pencatatan dengan Metode Double Entry

Melibatkan dua akun atau lebih, yaitu paling


1. sedikit satu akun pada sisi debet dan satu akun
pada sisi kredit

Jumlah nilai pada sisi debet sama dengan


2. jumlah nilai pada sisi kredit (balance)
Contoh Soal 1
1. Contoh transaksi yang 2. Contoh Transaksi Yang
melibatkan dua akun Melibatkan Lebih dari Dua
Akun

Pembelian tanah untuk membangun gedung seharga


pembelian aset tetap berupa meja seharga Rp1.000.000
Rp200.000.000, setengahnya dibayar tunai dan selebihnya dibayar
secara tunai.
secara angsuran.
Analisis:
Analisis:
Pembelian tersebut dicatat ganda, yaitu: •Terdapat penambahan aset berupa tanah
• Terdapat penambahan aset tetap yaitu berupa meja pada pada sisi debet sebesar
Add Text
Rp200.000.000 resentation
sisi debet sebesar Rp1.000.0000 •Terdapat pengurangan kas di sisi kredit sebesar Rp100.000.000
• Terdapat pengurangan kas di sisi kredit sebesar
•Terdapat penambahan utang di sisi kredit sebesar
Rp1.000.000
Rp100.000.000
Transaksi tersebut dapat ditulis dalam bentuk jurnal
Transaksi tersebut dapat ditulis dalam bentuk jurnal sederhana
sederhana sebagai berikut:
sebagai berikut:
Aset tetap Rp1.000.000
Tanah Rp200.000.000
Kas Rp1.000.000
Kas Rp100.000.000
Utang Rp100.000.000
Contoh Soal 2
Berikut adalah transaksi dari SKPD Tentram dari Pemerintahan Kota Gema Riah
selama bulan Oktober tahun 2010.

• Tanggal 1/10/2010 Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah terbit dan dinyatakan bahwa
SKPD memiliki pendapatan pajak dari wajib pajak daerah sebesar sebesar Rp1.350.000.
Akan tetapi bendahara penerimaan belum menerima pembayarannya.

• Tanggal 9/10/2010 SKPD menerima pembayaran dari wajib pajak sebesar


Rp1.350.000.

• Tanggal 10/10/2010 SKPD memesan pakaian dinas dengan beban diperkirakan sebesar
Rp1.050.000. pembayaran akan dilakukan pada saat pesanan telah selesai dan
dipertanggungjawabkan kepada bendahara pengeluaran SKPD.

• Tanggal 17/10/2010 Pakaian dinas yang dipesan telah selesai dan bendahara
pengeluaran SKPD telah menerima tagihan sebesar Rp1.050.000.

Susunlah pencatatan transaksi diatas dengan menggunakan pencatatan double


entry.
Jawaban Contoh Soal 2
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA GEMA RIAH
SKPD TENTRAM
JURNAL UMUM

Tanggal Kode Transaksi Uraian Ref Debet Kredit

1/10/2010 xxxx121 Piutang 1.350.000


1.350.000
xxxx41xxx Pendapatan

9/10/2010 xxxx111 Kas 1.350.000


1.350.000
xxxx121 Piutang

10/10/2010 xxxx52212x Beban Pakaian Dinas 1.050.000


1.050.000
xxxx211 Utang Lancar

17/10/2010 xxxx211 Utang Lancar 1.050.000


1.050.000
xxxx111 Kas
Kelebihan dan Kelemahan Pencatatan dengan Metode Double Entry

Kelebihan
• Perhitungannya yang akurat dan menunjukan semua saldo akun
tidak seperti pada single entry yang hanya memperlihatkan kas masuk
dan keluar saja.
• Posisi keuangan dan kinerja perusahaan dapat diakses/dilihat
dengan cepat
• Kesalahan yang terjadi dapat dilacak
• Tidak akan terjadi kesalahan pencatatan karena debet dan
kreditnya akan selalu sama kecuali human eror.

Kelemahan
• Proses pembukuannya rumit karena debet dan kredit yang
harus balance dan tidak semua orang memahami arus dari debet
dan kredit tersebut
• Biaya yang tidak sedikit karena membutuhkan beberapa
pekerja tambahan dan juga staf ahli serta biaya pembukuan
lainnya
• Waktu pembukuannya akan lebih lambat karena peru
diversifikasi berulang kali apalagi jika terdapat human eror
dalam pencatatan.
THANK YOU
God Bless

Anda mungkin juga menyukai