Nama Anggota:
1) Pahlevy (2010)
Flowchart (bagan alir) merupakan sebuah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-
algoritma dalam suatu program yang menyatakan arah alur program tersebut.
2) Jogiyanto (2005)
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir atau arus (flow) di dalam program
atau prosedur sistem secara logika.
3) Krismiaji (2010)
Dalam bukunya berjudul Sistem Informasi dan Akutansi, Krismiaji menyebutkan bahwa bagan alir
merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara
jelas, tepat, dan logis.
4) Indrajani (2011)
Flowchart merupakan gambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu
program.
Pahlevy (2010)
Pahlevy menyatakan bahwa flowchart (bagan alir) merupakan sebuah gambaran dalam bentuk
diagram alir dari algoritma-algoritma dalam suatu program yang menyatakan arah alur program
tersebut.
Jogiyanto (2005)
Jogiyanto berpendapat bahwa bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir
atau arus (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika.
Krismiaji (2010)
Dalam bukunya berjudul Sistem Informasi dan Akutansi, Krismiaji menyebutkan bahwa bagan alir
merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi
secara jelas, tepat, dan logis.
Indrajani (2011)
Flowchart menurut pandangan Indrajani merupakan gambaran secara grafik dari langkah-langkah
dan urutan prosedur suatu program.
Ember 1 berisi penuh air dan ember 2 masih kosong sehingga kita
gambarkan bahwa permulaan dari algoritma adalah ember 1 penuh dengan
air.
Dalam kejadian ini, air adalah sebagai data yang kita proses sehingga kita
gambarkan dengan jajar genjang yang mengambarkan air adalah data yang di
proses
Hasil dari proses yang digambarkan sama dengan awal proses. Dalam kasus
contoh, maka akhir dari proses adalah ember 2 penuh dengan air yang kita
gambar sedemikian rupa.
BUKU BESAR
A. KARAKTERISTIK BUKU BESAR DAN BUKU PEMBANTU
Bentuk rekening ini menyediakan kolom “keterangan” pada sebelah debit lebih lebar bila
dibandingkan dengan kolom “keterangan” pada sebelah kredit. Hal ini dilakukan karena
penejelasan yang bersangkutan dengan transaksi pendebitan lebih banyak bila dibandingkan
dengan penjelasan yang bersangkutan dengan transaksi pengkreditan.
2. Rekening biasa (regular ledger)
Bentuk rekening ini sangat luas digunakan. Rekening ini mempunyai kolom “keterangan”
yang sama lebar untuk sebelah debit maupaun sebelah kredit. Umumnya rekening buku
besar menggunakan bentuk rekening ini. Buku pembantu yang menggunakan bentuk
rekening ini adalah buku pembanti piutang dan buku pembantu utang.
3. Rekening berkolom saldo ditengah (center balance ledger)
Bentuk rekening ini digunakan jika diperlukan inormasi saldo rekening setiap saat, baik
saldo debit maupun kredit dan diperlukan penjelasan yang relatif sama banyaknya baik
untuk transaksi pendebitan maupun transaksi pengkreditan. Kolom saldo diletekan
ditengah-tengah formulir rekening. Rekening piutang dan utang umumnya menggunakan
bentuk formulir ini.
4. Rekening berkolom saldo (balance ledger)
Bentuk rekening ini digunakan jika diperlukan penjelasan yang banyak baik untuk transaksi
pendebitan maupun transaksi pengkreditan dan jika diperlukan informasi saldo berjalan setiap
saat. Kolom saldo diletakan disebelah kanan untuk memudahkan penyusunan neraca sisa.
Untuk menunjukan apakah saldo yang tercantum dalam kolom “saldo” merupakan saldo debit
atau saldo kredit. Ada dua cara merancang kolom saldo yaitu dengan mencantumkan kolom
D/K untuk memberi tanda D untuk saldo debit dan K untuk saldo kredit di muka angka yang
tercantum dalam kolom “saldo” dan yang kedua dengan membuat kolom saldo debit terpisah
dari kolom saldo kredit
5. Rekening ganda berkolom saldo (double with balance ledger)
Bentuk rekening ini digunakan ketika diperlukannya penjelasan singkat untuk setiap
transaksi pendebitan dan pengkreditan, jika diperlukan informasi saldo berjalan setiap
saat dan jika rekening sangat aktif dipakai.
6. Rekening dengan saldo lama dan saldo baru (old and new balance ledger)
Rekening-rekening yang dibentuk dalam buku besar harus disesuaikan dengan jenis dan susunan
informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Umumnya jenis dan susunan informasi
yang disajikan dalam neraca dan laporan laba rugi untuk jenis usaha tertentu telah mengikuti jenis
dan susunan standar yang lazim saat menyajikan laporan keuangan dalam jenis usaha. Sebagai
contoh jenis dan susunan infirmasi mengenai aktiva lancar didalam neraca perusahaan manufaktur
adalah sebagai berikut:
1. Kas dan bank
2. Investasi sementara
3. Piutang
4. Cadangan kerugian piutang
5. Persediaaan produk jadi
6. Persediaan produk dalam proses
7. Persedian bahan baku dalan baahan penolong
8. Persekot biaya
9. Aktiva lancar lain
D. KODE REKENING
Kode adalah suatu rerangka (framework) yang menggunakan angka/huruf/ kombinasi angka dan huruf
untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat.