Partnership atau persekutuan merupakan kerjasama antara dua orang atau badan
atau lebih untuk melaksanakan usaha secara bersama dengan tujuan memperoleh laba.
Persekutuan seperti praktik dibidang hukum, kesehatan, akuntan public dan profesi
lainnya. Bentuk Persekutuan berbadan hukum, yaitu firma dan persekutuan komanditer.
Firma lebih bersifat kekeluargaan karena tanggung jawab setiap sekutu tidak terbatas
(unlimited labilities). Sedangkan persekutuan komanditer adalah firma dengan salah satu
sekutunya sebagai sekutu komanditer karena tanggung jawab terbatas (unlimited labilities)
dan bisa diwujudkan dalam bentuk saham.
Tujuaan pendirian persekutuan biasanya adalah untuk memperluas usaha dan
menambah modal agar lebih dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain serta
meningkatkan laba.
Pada tanggal 1 Januari 2014, Tuan Lang, Nona Ling, dan Tuan Lung sepakat untuk
mendirikan firma Lang Ling Lung. Berikut ini adalah setoran modal masing-masing
anggota:
Tuan Lang Nona Ling Tuan Lung
Kas 100.000.000 25.000.000
Persediaan 80.000.000 40.000.000
Perlengkapan 15.000.000 5.000.000 5.000.000
Peralatan 35.000.000 65.000.000 30.000.000
Diminta: buat jurnal dalam buku firma Lang Ling Lung dan susun Neraca Firma per 1
Januari 2014.
Penyelesaian:
Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat transaksi penyetoran modal masing-masing
anggota adalah sebagai berikut:
1) Kas 100.000.000
Perlengkapan 15.000.000
Peralatan 35.000.000
Modal Tuan Lang 150.000.000
2) Persediaan 80.000.000
Perlengkapan 5.000.000
Peralatan 65.000.000
Modal Nona Ling 150.000.000
3) Kas 25.000.000
Persediaan 40.000.000
Perlengkapan 5.000.000
Peralatan 30.000.000
Modal Tuan Lung 100.000.000
Setelah semua jurnal diposting kebuku besar maka dapat disusun neraca awal Firma
sebagai berikut:
Kas 125.000.000
Persediaan 120.000.000 Modal Lang 150.000.000
Perlengkapan 25.000.000 Modal Ling 150.000.000
Peralatan 130.000.000 Modal Lung 100.000.000
Total Aktiva 400.000.000 Total Pasiva 400.000.000
Firma didirikan oleh sekutu yang sudah memiliki usaha dan sekutu yang sebelumnya
belum memikiki usaha.
Apabila firma didirikan oleh sekutu yang telah memiliki usaha dan sekutu yang
sebelumnya belum memiliki usaha, maka prosedur akuntansinya adalah sebagai berikut:
1) Mengadakan penilaian kembali aktiva atau kekayaan milik sekutu yang sudah memiliki
usaha.
2) Mencatat setoran dari sekutu yang sebelumnya belum memiliki usaha.
3) Menyusun neraca awal firma.
Karena adanya sekutu pendiri firma yang sebelumnya telah memiliki usaha, maka ada
dua metode akuntansi yang sudah dapat digunakan untuk mencatat pendirian firma yaitu:
1) Melanjutkan buku perusahaan lama.
2) Membuka buku baru tersendiri.
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2012, A, B, D dan I bersepakat untuk mendirikan firma yang
bergerak dibidang perdagangan handphone. A adalah sekutu yang sebelumnya telah
memiliki usaha sedangkan sekutu lainnya belum memiliki usaha. Neraca PD A yang
disusun sesaat sebelum firma didirikan mempunyai posisi keuangan sebagai berikut:
Kas 35.000.000 Hutang Usaha 30.000.000
Piutang Usaha 15.000.000 Wesel Bayar 50.000.000
Persediaan 40.000.000 Modal A 70.000.000
Perlengkapan 5.000.000
Peralatan 55.000.000
Total Aktiva 150.000.000 Total Pasiva 150.000.000
Dari contoh diatas, apabila Firma ABDI membuka buku baru tersendiri maka prosedur
akuntansi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Melakukan penyesuaian dalam buku PD A sesuai dengan perjanjian dengan membuat
jurnal sebagai berikut:
Persediaan Barang Dagang 5.000.000
Wesel Bayar 50.000.000
Goodwill 20.000.000
Peralatan 10.000.000
Kas 35.000.000
Modal A 30.000.000
b) Melakukan penutupan buku rekening-rekening milik Tuan A yaitu dengan membuat
jurnal dalam buku PD A sebagai berikut:
Hutang Usaha 30.000.000
Modal Tuan A 100.000.000
Piutang Usaha 15.000.000
Persediaan 45.000.000
Perlengkapan 5.000.000
Peralatan 45.000.000
Goodwill 20.000.000
c) Mencatat penyetoran dari Tuan A dalam buku firma dengan membuat jurnal sebagai
berikut:
Piutang Dagang 15.000.000
Persediaan BD 45.000.000
Perlengkapan 5.000.000
Peralatan 45.000.000
Goodwill 20.000.000
Hutang Dagang 30.000.000
Modal A 100.000.000
d) Mencatat Setoran dari Tuan B dalam buku firma dengan membuat jurnal sebagai
berikut:
Kas 100.000.000
Perlengkapan 15.000.000
Peralatan 35.000.000
Modal B 150.000.000
e) Mencatat Setoran dari Tuan D dalam buku firma dengan membuat jurnal sbb:
Persediaan 80.000.000
Perlengkapan 5.000.000
Peralatan 65.000.000
Modal D 150.000.000
f) Mencatat Setoran dari Nyonya I dalam buku firma dengan membuat jurnal sbb:
Kas 25.000.000
Persediaan 40.000.000
Perlengkapan 5.000.000
Peralatan 30.000.000
Modal I 100.000.000
Neraca firma ABDI dengan metode pencatatan pada buku baru akan sama dengan neraca
dengan menggunakan metode pencatatan melanjutkan buku lama, sebagai berikut :
Kas 125.000.000 Hutang Usaha 30.000.000
Piutang Usaha 15.000.000 Modal A 100.000.000
Persediaan 165.000.000 Modal B 150.000.000
Perlengkapan 30.000.000 Modal D 150.000.000
Peralatan 175.000.000 Modal I 100.000.000
Goodwill 20.000.000
Total Aktiva 530.000.000 Total Pasiva 530.000.000
Tugas :
Andi dan Budi sepakat untuk mendirikan persekutuan yang bernama Firma “AB” pada
tanggal 1 Januari 2013, dimana Andi menyerahkan seluruh aktiva dan kewajiban yang
terdapat pada perusahaan perorangan milik Andi, ke dalam persekutuan sedangkan Budi
menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 80.000.000.- . Berikut neraca perusahaan Andi
Aktiva Kewajiban
Kas Rp. 9.100.000.- Hutang Usaha Rp. 18.500.000.-
Piutang usaha 24.400.000.-
Persediaan 13.000.000.-
Tanah 20.000.000.-
Bangunan 45.000.000.-
Akm. Penyst. Bgn ( 9.000.000) Modal Andi 93.000.000.-
Peralatan 10.000.000
Akm. Penyst . Prlt ( 1.000.000)
Total Aktiva Rp. 111.500.000 Total Kwjb dan Modal Rp. 111.500.000
Setelah didirikan, mutasi modal dan prive selama tahun 2013 dalam buku besar tampak
sebagai berikut:
Prive M
Tgl Keterangan Debit Kredit Saldo
2003
1/5 450.000 450.000
Prive I
Tgl Keterangan Debit Kredit Saldo
2003
1/7 550.000 550.000
Modal M
Tgl Keterangan Debit Kredit Saldo
2003
1 / 1 Saldo 200.000.000
1 / 5 Investasi 100.000.000 300.000.000
1/11 Penarikan kembali Modal 50.000.000 250.000.000
Modal I
Tgl Keterangan Debit Kredit Saldo
2003
1 / 1 Saldo 300.000.000
1/1 450.000.000 750.000.000
Pada akhir periode akuntansi yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Firma
MI memperoleh laba bersih sebesar Rp. 300.000.000. Pembagian Rugi-Laba persekutuan
adalah sama jika tidak ada perjanjian, tetapi para sekutu dapat membuat perjanjian antara
lain :
1) Dibagi sama
Apabila disetujui Rugi-Laba dibagi sama maka jurnal untuk mencatat pembagian laba
sebesar Rp. 300.000.000,- pada tahun 2003 adalah sbb :
Ikhtisar R/L 300.000.000
Modal M 150.000.000
Modal I 150.000.000
3) Apabila disetujui bahwa pembagian R/L dilakukan sesuai dengan perbandingan modal
maka ada 3 kemungkinan antar lain :
Dengan cara ini akan merugikan sekutu yang menyetorkan investasi tambahan
sehingga biasanya para sekutu tidak bersedia untuk menambah investasinya.
b) Sesuai dengan perbandingan modal akhir.
Ikhtisar R/L 300.000.000
Modal M 75.000.000
Modal I 225.000.000
Perhitungan :
Nama Saldo modal Rasio Hak atas R/L
Sekutu Akhir tahun Pembagian R/L
M 250.000.000 250jt / 1.000jt = ¼ ¼ x 300.000.000 = 75.000.000
I 750.000.000 750jt / 1.000jt = ¾ 3/4 x 300.000.000 = 225.000.000
1.000.000.000 1,00 300.000.000
e) Mula-mula diberikan gaji kepada sekutu yang aktif, sisa dibagi sesuai
perjanjian.
Misalnya gaji para sekutu M dan I untuk setiap bulan maisng-masing 1.000.000 dan
500.000, bila ada sisa maka dibagi dua.
Jurnal :
Ikhtisar R/L 300.000.000
Modal M 153.000.000
Modal I 147.000.000
Perhitungan pembagian laba/rugi
M I Jumlah
Gaji pemilik 12.000.000 6.000.000 18.000.000
Sisa laba 141.000.000 141.000.000. 282.000.000
153.000.000 147.000.000 300.000.000
f) Apabila pembagian R/L disetujui sbb:
Bunga Modal ditetapkan 6% dari modal rata-rata.
Untuk M sebagai sekutu yang memimpin diberikan bonus sebesar
20% dari laba setelah dikurangi bonus.
Sisa laba dibagi dengan perbandingan M : I = 3 : 2.
Jurnal
Ikhtisar R/L 300.000.000
Modal M 141.000.000
Modal I 159.000.000
Perhitungan
B = 20% (300.000.000 – B)
B = 60.000.000 – 0,2B
B + 0,2B = 60.000.000
1,2B = 60.000.000 B = 50.000.000
TUGAS :
Berdasarkan contoh diatas, selama tahun 2013, Firma “AB” memperoleh laba bersih
sebesar Rp. 70.000.000.-dan perubahan modal sekutu sbb :
Modal Andi,
Saldo 1 Januari 2013 Rp. 99.456.000.-
1 April 2013, tambahan investasi Rp. 20.000.000,
1 Agustus 2013, pengambilan Rp. 15.000.000,
1 November 2013,tambahan investasi Rp. 10.000.000.-
Modal Budi
Saldo 1 Januari 2013 Rp. 80.000.000.-
1 Maret 2013, tambahan investasi Rp. 30.000.000,-
1 Juli 2013, pengambilan Rp. 10.000.000,
1 Oktober 2013, tambahan investasi Rp. 5.000.000.-
Diminta : Buatlah jurnal yang diperlukan serta perhitungannya, jika :
a. Laba rugi dibagi sama
b. Laba rugi dibagi dengan perbandingan A : B = 3 : 2
c. Laba rugi dibagi berdasarkan perbandingan modal
d. Sisa laba rugi dibagi dengan perbandingan Andi : Budi = 3 ; 2 setelah
dikurangi dengan gaji masing-masing sekutu Rp. 1.500.000 per bulan
e. Sisa laba rugi dibagi dengan perbandingan Andi : Budi = 3 ; 2 setelah
dikurangi bunga modal 6 % per tahun dari modal rata-rata.
f. Sisa laba rugi dibagi dengan perbandingan tertentu setelah dikurangi dengan bonus
sekutu pengelola, jika Andi ditunjuk sebagai managing partner, yang diberikan
bonus 5 % dari laba bersih, sisa laba dibagi dengan perbandingan Andi : Budi = 3:2
Salah satu criteria persekutuan adalah mempunyai umur (jangka waktu) yang terbatas,
dimana terjadinya perubahan pemilikan dalam persekutuan. Ada beberapa transaksi yang
menyebabkan perubahan pemilikan dalam persekutuan :
a. Masuknya sekutu baru kedalam persekutuan
b. Keluarnya salah seorang sekutu dari persekutuan atau lebih
c. Meninggalnya salah seorang sekutu atau lebih
d. Perubahan bentuk persekutuan menjadi PT.
2. Sekutu baru masuk dengan menginvestasikan aktiva non kas kedalam persekutuan.
Contoh
Persekutuan “LMN” membagi laba rugi dengan perbandingan L : M : N = 2 : 2 : 1,
“O” masuk sebagai sekutu baru dengan menyerahkan sebuah kendaraan, dengan
harga pasarnya saat itu $ 30.000.-. Ayat jurnal untuk mencatat masuknya sekutu
“O” yaitu:
Kendaraan $ 30.000.- --
Modal O -- $ 30.000.-
3. Sekutu baru masuk dengan menginvestasikan kas dan memperhitungkan adanya
bonus maupun goodwill.
a. Bonus untuk sekutu yang lama, diperlakukan sebagai penambah modal sekutu lama
sesuai dengan perbandingan laba rugi.
Contoh :
Persekutuan “LMNO” membagi laba rugi dengan perbandingan L:M:N:O = 2 : 2 : 1 ; 1.
Saldo modal L $ 100.000.-, modal M $ 100.000.-,Modal N $ 50.000.- modal O $
50.000.-Saat itu “P” masuk sebagai sekutu baru dengan menyetorkan uang $ 100.000.-
yang memperoleh hak pemilikan 22,75 % dari total modal setelah masuknya sekutu baru
Pencatatannya;
Kas $ 100.000 --
Modal L -- $ 3.000
Modal M -- $ 3.000
Modal N -- $ 1.500
Modal O -- $ 1.500
Modal P -- $ 91.000
Perhitungannya :
Setoran kas oleh P $ 100.000.-
Hak pemilikan P = 400.000 x 22,75 % = 91.000.-
Bonus untuk sekutu lama 9.000.-
b. Goodwill untuk sekutu lama dibentuk apabila sekutu baru tidak mau mengurangi
haknya dalam persekutuan.
Contoh :
Investasi oleh “P” sebagai sekutu baru $ 100.000.-, dengan hak pemilikan 22,75 %.
Total modal persekutuan yang harus ada : 100.000 : 22,75 % = $ 439.560.-
Total modal persekutuan yang ada setelah masuknya sekutu baru 400.000.-
Goodwill untuk sekutu lama 39.560.-
Pencatatannya :
Kas $ 100.000.- --
Modal P -- $ 100.000
Goodwill 39.560 --
Modal L -- 13.187
Modal M -- 13.187
Modal N -- 6.593
Modal O -- 6.593
c) Bonus untuk sekutu yang baru diperlakukan sebagai pengurang modal sekutu lama
sesuai dengan perbandingan laba rugi.
Contoh :
Persekutuan “LMNO” membagi laba rugi dengan perbandingan L:M:N:O = 2 : 2 : 1 ; 1.
Saldo modal L $ 100.000.-, modal M $ 100.000.-,Modal N $ 50.000.- modal O $
50.000.-Saat itu “P” masuk sebagai sekutu baru dengan menyetorkan uang $ 100.000.-
yang memperoleh hak pemilikan 26.5 % dari total modal setelah masuknya sekutu baru
Pencatatannya;
Kas $ 100.000 --
Modal L $ 2.000 --
Modal M $ 2.000 --
Modal N $ 1.000 --
Modal O $ 1.000 --
Modal P -- $ 106.000
Hak pemilikan P = 400.000 x 26,5 % = $ 106.000,-
Setoran kas oleh P $ 100.000.-
Bonus untuk sekutu baru 6.000.
d). Goodwill untuk sekutu baru, dibentuk apabila sekutu lama tidak mau mengurangi
haknya dalam persekutuan.
Contoh :
Persekutuan “LMNO” membagi laba rugi dengan perbandingan L:M:N:O = 2 : 2 : 1 ; 1.
Saldo modal L $ 100.000.-, modal M $ 100.000.-,Modal N $ 50.000.- modal O $
50.000.-Saat itu “P” masuk sebagai sekutu baru dengan menyetorkan uang $ 100.000.-
yang memperoleh hak pemilikan 26.5 % dari total modal setelah masuknya sekutu baru.
Perhitungan goodwill :
Modal sekutu lama $ 300.000.- dengan hak pemilikan ( 100 % - 26,5 % ), maka :
Total modal persekutuan yang harus ada : 300.000 : 73,5 % = 408.163.-
Total modal persekutuan yang ada setelah masuknya sekutu baru 400.000.-
Goodwill untuk sekutu baru 8.163.-
Pencatatannya :
Kas 100.000 --
Goodwill 8.163 --
Modal P -- 108.163.-
2).Kepada sekutu yang keluar dibayarkan kas kurang dari haknya dalam persekutuan,
berarti adanya bonus untuk sekutu yang masih aktif.
Contoh :
Persekutuan ABC beranggotakan sekutu A, B dan C yang membagi laba rugi sama.
Saat itu modal A = B = C masing-masing $ 100.000.-. Sekutu C keluar dari
persekutuan, Sekutu A dan B sepakat untuk membayarkan hak C sebesar
$ 97.000.- maka ayat jurnalnya :
Modal C $ 100.000.- --
Modal A -- 1.500.-
Modal B -- 1.500.
Kas -- 97 .000
c. Meninggalnya sekutu
Jika ada anggota persekutuan meninggal dunia, maka penyelesaiannya dengan
alternative berikut :
1. Hak sekutu yang meninggal dibeli oleh sekutu yang masih hidup
2. Hak sekutu yang meninggal dilanjutkan oleh ahli warisnya.
Perubahan usaha dari bentuk persekutuan menjadi perseroan terbatas bila ditinjau dari
sisi legal (hukum) pada dasarnya telah membubarkan entitas hukum persekutuan dan
membentuk entitas hukum baru berupa perseroan terbatas yang berbadan hukum. Sedang
ditinjau dari sisi substantif, seakan tidak terjadi pembubaran karena perusahaan tersebut
berjalan terus dan hanya berganti struktur modalnya.
Contoh :
Persekutuan “AB” beranggotakan sekutu A dan sekutu B yang membagi laba rugi dengan
perbandingan 4 : 1. Para sekutu sepakat untuk merobah persekutuan menjadi PT “AB”
pada tanggal 1 Juli 2008. PT.”AB” mengotorisasi dan menerbitkan saham biasa sebanyak
5.500 lembar, nilai nominal $ 10/lbr dan nilai pasarnya saat itu $ 15/lbr, seluruh saham
tersebut diserahkan pada sekutu A dan B.
Neraca Persekutuan “AB”
per 30 Juni 2013
AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kas $ 12.000.- Hutang usaha $ 35.000
Piutang usaha 28.100
Penyisihan piutang tak tertagih ( 600)
Persediaan 25.500 Modal :
Peralatan 60.000 Modal A 47.990
Akm. Depr. Prlt (26.000) Modal B 16.010
------------------
Total Aktiva $ 99.000.- Total kewajiban dan Modal $ 99.000.-
Modal A 62.790 --
Modal B 19.710 --
Saham Biasa PT AB -- 82.500
(Pendistribusian saham biasa PT. AB kepada sekutu A dan B sesuai dengan
haknya)
Berikut neraca saat pendirian PT pada tanggal 1 Juli 2008, baik menggunakan buku
lama maupun membuka buku baru.
Neraca PT. AB
Per 1 Juli 2008
Aktiva Kewajiban dan Modal
Kas $ 12.000.- Hutang usaha $ 35.000
Piutang usaha 28.100 Hutang gaji 1.100
Penyisihan piutang tak tertagih ( 1.000) --------------
Jumlah hutang 36.100
Persediaan 30.000 Ekuitas :
Peralatan 70.000 Modal SB 55.000
Akm. Depr. Prlt (30.500) Tambahan Modal disetor 27.500
Goodwill 10.000
-----------------
Total Aktiva $ 118.600.- Total kewajiban dan Modal $ 118.600.-
Proses likuidasi dinyatakan dalam Ikhtisar laporan realisasi dan likuidasi berikut :
Persekutuan DEF
Laporan Realisasi dan Likuidasi
1 Juli 2013
Keterangan Kas Aktiva Kewajiban Modal D Modal E Modal F
lainnya
Saldo sbl 20.000 80.000 30.000 40.000 21.000 9.000
likwidasi
Realisasi 50.000 (80.000) - (6.000) (12.000) (12.000)
aktiva lainnya
70.000 - 30.000 34.000 9.000 (3.000)
Pembayaran (30.000) (30.000)
kewajiban
40.000 - - 34.000 9.000 (3.000)
Terima kas dr 3.000 3.000
dari F
43.000 34.000 9.000 -
Pbyr pd sekutu (43.000) (34.000) (9.000) -
Saldo 0 0 0 0 0 0
2. Kewajiban 30.000 --
Kas -- 30.000
(Mencatat pembayaran kewajiban pada kreditur luar)
3. Kas 3.000 --
Modal F -- 3.000
(Mencatat penerimaan kas dari sekutu F untuk menutup defisitnya)
4. Modal D 34.000. --
Modal E 9.000 --
Kas -- 43.000
(Mencatat pembayaran kas pada sekutu yang berhak menerimanya)
Contoh :
Persekutuan RAM beranggotakan sekutu Rama, Angga, dan Mutia yang membagi laba
rugi dengan perbandingan 3 : 2 : 3. Mereka sepakat melikuidasi perusahaan yang
berlangsung selama 3 kali. Realisasi aktiva lainnya adalah sebagai berikut:
Tanggal Nilai Tercatat Nilai Realisasi
31 Juli $ 70.000 $ 40.000
30 Agustus $ 85.000 $ 90.000
30 September $ 45.000 $ 20.000
PERSEKUTUAN RAM
NERACA
ASSETS KEWAJIBAN & MODAL
KAS $ 10.000 KEWAJIBAN
MODAL
d. 90.000 – 85.000 = 5.000 [Rama (3/8) : 5.000 x 3/8 = 1.875] [Angga (2/8) :
5.000 x 3/8 = 1.250] [Mutia (3/8) : 5.000 x 3/8 = 1.875]
g. –
h. –