Anda di halaman 1dari 17

 Pelaksanaan Analisis Sistem

Pelaksanaan analisis sistem, didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam
Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem. Contoh berbagai langkah yang dilakukan yaitu:
1. Analisis Laporan yang Dihasilkan Sistem Sekarang: mempelajari laporan yang
sudah dihasilkan oleh sistem akuntansi yang sekarang digunakan untuk menemukan
informasi yang diperlukan oleh manajemen, namun tidak disediakan oleh sistem
akuntansi yang sekarang.

2. Menganalisis Transaksi: Analisis sistem kemudian melaksanakan analisis terhadap


setiap transaksi. Untuk setiap transaksi yang dilaksanakan perusahaan, analisis sistem
mengumpulkan informasi mengenai:

A. Unit organisasi yang terkait dalam transaksi;


B. Formulir yang digunakan;
C. Sistem otorisasi dalam pelaksanaan transaksi;
D. Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi;
E. Prosedur pelaksanaan transaksi.

3. Mempelajari Catatan Pertama: Analisis sistem mempelajari jurnal yang digunakan


oleh perusahaan dengan tujuan untuk menemukan kelemahan yang melekat padanya
dan mempertimbangkan kemungkinan perancangan kembali jurnal yang sekarang
digunakan atau perancangan jurnal-jurnal baru.

4. Mempelajari Catatan Terakhir: Analisis sistem mempelajari buku besar dan


berbagai buku pembantu yang digunakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk
menemukan kelemahan yang melekat padanya dan mempertimbangkan kemungkinan
perancangan kembali buku besar dan buku pembantu yang sekarang digunakan atau
perancangan buku pembantu yang baru.

 Sumber Informasi dalam Analisis Sistem


Manfaat utama dilakukannya analisis terhadap sistem akuntansi lama adalah:
1. Efektivitas Sistem Akuntansi yang Sekarang Digunakan
2. Ide Rancangan
3. Identifikasi Sumber Daya
4. Pengetahuan Konversi
5. Titik Awal yang Sama dalam Menuju Ke Perubahan Baru.
 Teknik Pengumpulan Informasi dalam Analisis Sistem
Dalam tahap analisis sistem, pengumpulan informasi dilaksanakan analis sistem dengan
cara (1) wawancara, (2) kuesioner, (3) metode analisis kelompok, (4) pengamatan, dan (5)
pengambilan sampel dan pengumpulan dokumen. Dalam banyak hal, wawancara merupakan
cara terbaik untuk mengumpulkan data dalam tahap analis sistem.

Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem.


Isi Laporan Hasil Analisis Sistem, meliputi:
1. Pernyataan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis sistem yang
dilaksanakan oleh analis sistem.

2. Daftar masalah besar yang ditemukan oleh analis sistem.

3. Suatu pernyataan persyaratan informasi yang diperlukan oleh pemakai informasi.

4. Suatu pernyataan tentang asumsi penting yang dibuat oleh analis sistem selama
melaksanakan analisis sistem.

5. Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta biaya yang dibutuhkan dalam
perancangan sistem akuntansi yang baru, atau pengubahan sistem yang sekarang
digunakan oleh perusahaan.

6. Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang diusulkan atau persyaratan-


persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem yang diusulkan tersebut.

 DESAIN SISTEM
Desain adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif
rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.
Desain sistem ini dibagi menjadi enam tahap, yaitu:

1. Desain sistem secara garis besar.


Dalam pembangunan sebuah sistem informasi, analis sistem telah memperoleh informasi
berikut ini dari tahap analis sistem yang dilakukan:

A. Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai beserta persyaratan-persyaratannya


B. Luas system
C. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Penyusunan Usulan Desain Sistem Secara Garis Besar

Penyusunan Usulan Desain Sistem Secara Garis Besar disusun untuk mengomunikasikan
secara tertulis kepada pemakai informasi yang dirancang secara garis besar memenuhi
kebutuhan mereka akan informasi. Usulan Desain Sistem Secara Garis Besar disajikan oleh
analis sistem kepada pemakai informasi.

3. Evaluasi Sistem

Dalam tahap ini, analis sistem menentukan persyaratan yang harus dipenuhi oleh blok
teknologi dalam menjalankan sistem informasi yang dirancang dan memilih penjual teknologi
yang memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang dituntut oleh sistem informasi.

4. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Garis Besar


Berdasarkan hasil diskusi antara pemakai informasi dengan analis sistem dalam
penyajian usulan desain secara garis besar dan evaluasi sistem, analis sistem kemudian
membuat “Laporan Final Desain Sistem Secara Garis Besar.”

5. Desain Sistem Secara Rinci


Dalam tahap ini, analis sistem melakukan desain rinci untuk masing-masing blok
bangunan sistem informasi menjadi bangunan sistem informasi yang mampu memenuhi
kebutuhan informasi para pemakai.

6. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci


Hasil desain rinci sistem informasi ini disajikan oleh analis sistem dalam dokumen
tertulis yang disebut “Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci.”

 IMPLEMENTASI SISTEM
Implementasi adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan
koordinasi teknisi yang akan menjalankan sistem, pengujian sistem yang baru, dan
pengubahan yang dilakukan untuk membuat sistem informasi yang telah dirancang
menjadi dapat dilaksanakan secara operasional. Puncak segala kegiatan pengembangan
dan perancangan sistem informasi adalah terletak pada tahap implementasi.

A. Persiapan Implementasi Sistem

Implementasi sistem sangat ditentukan oleh perencanaan yang dibuat untuk


pelaksanaan implementasi sistem. Meskipun suatu sistem akuntasi telah dirancang dengan
baik, namun sebagian besar sukses pengembangan sistem ditentukan oleh bagaimana
baiknya perencanaan implementasi sistem disusun dan dilaksanakan. Suatu sistem
akuntansi yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pemakai dan penuh dengan kesalahan
akan berdampak lama bagi pemakai, meskipun kekurangan-kekurangan tersebut dapat
diatasi. Oleh karena itu, bagian yang penting dari Laporan Final Implementasi Sistem
adalah perencanaan implementasi sistem.
B. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan

Jika sistem akuntansi baru dikembangkan dalam perusahaan dan diharapkan


dapat dimanfaatkan dengan berhasil, setiap orang yang terkait dengan sistem tersebuit
harus dibuat sadar tentang tanggung jawabnya masing-masing. Oleh karena itu, dalam
tahap implementasi perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan karyawan yang akan
terkait dalam pelaksanaan sistem akuntansi. Karyawan yang akan mengikuti
pendidikan dan pelatihan karyawan dibagi menjadi dua golongan: karyawan pemakai
informasi dan karyawan pelaksana sistem. Karyawan pemakai informasi terdiri dari :
manajemen, staf, di berbagai daerah fungsional seperti pemasaran, personalia,
hubungan masyarakat. Karyawan yang akan mengoperasikan sistem akuntansi terdiri
dari karyawan yang bertugas untuk menyiapkan masukan, mengolah data, dan
mengoperasikan dan menjaga komponen fisik dan logis sistem akuntansi.

C. Konversi Sistem

Perubahan dari sistem lama ke sistem baru memerlukan pendekatan konversi


tertentu. Terdapat empat pilihan utama pendekatan yang digunakan untuk mengubah
sistem lama ke sistem baru : (1) Langsung, (2) Paralel, (3) Pendekatan modular, (4)
Phase-in.

1. Konversi Langsung, yaitu implementasi sistem baru secara langsung dan


menghentikan segera pemakaian sistem yang lama.
2. Konvenrsi Paralel, yaitu implementasi sistem baru secara bersamaan dengan
pemakaian sistem yang lama selama jangka waktu tertentu
3. Konversi Modular, yaitu implementasi sistem baru ke dalam organisasi
secara sebagian-sebagian
4. Konversi Phase-in,yaitu implementasi yang mirip dengan konversi modular.
Beda yang ada di antara keduanya terletak pada konversi modular membagi
organisasi untuk implementasi baru, sedangkan pada konversi phase-in, yang
dibagi adalah sistemnya sendiri.

 SIMBOL UNTUK PEMBUATAN BAGAN ALIR DATA ( DATA


FLOW DIAGRAM)
Bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk
mengolah data dalam suatu sitem.Simbol pengolahan digunakan untuk menunjukkaan
tempat-tempat dalam sistem informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima
menjadi data yang mengalir ke luar.
Berikut ini contoh penggunaan simbol-simbol standar bagan alir data untuk melukiskan
pengolahan data dalam sistem akuntansi penjualan tunai :
SIMBOL UNTUK PEMBUATAN BAGAN ALIR DOKUMEN ( DOCUMENT
FLOWCHART)

Berikut ini adalah simbol-simbol standar dengan maknanya masing-masing.

Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis


dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam
data terjadinya suatu transaksi.

Catatan. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan


akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam
sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.

Penghubung pada halaman yang sama. Dalam menggambarkan


bagan alir, arus dokumen dibuat mengalir dari atas ke ke bawah dan
kiri ke kanan.

Kegiatan manual. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan


kegiatan manual

Keterangan, komentar. Simbol ini memungkinkan ahli sistem


menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan
dalam bagan alir.

Arsip permanen.Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip


permanen

Arsip sementara. Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tempat


untuk penyimpanan dokumen

ON-line computer process. Simbol ini menggambarkan pengolahan


data dengan komputer secara online.
Keying. Simbol ini menggambarkan pemasukan data ke dala, komputer
melalui on-line terminal

On-line storage. Simbol ini menggambarkan arsip komputer yang


berbentuk on-line

Pita magnetik, menggambarkan arsip komputer yang berbentuk pita


magnetik
Gambar browsing
 Manfaat penggunaan bagan alir dibandingkan dengan uraian tertulis dalam
menggambarkan suatu sistem:

1. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan menggunakan


bagan alir.
2. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan bagan alir.
3. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang yang
memerlukan perbaikan lebih mudah dengan bagan alir.
4. Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan bagan alir.

Berikut ini adalah contoh penggunaan sebagian symbol-simbol bagan alir dokumen untuk
menggambarkan transaksi permintaan dan pengeluaran barang dari gudang.

Ket:
Unit Organisasi Pemakai
1. Mengisi bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang (BPPBG) 3lembar
2. Meminta otorisasi dari Kepala Bagian yang bersangkutan
3. Menyerahkan 3 lembar BPPBG tersebut ke Bagian Gudang
4. Menerima barang dari bagian gudang disertai dengan BPPBG lembar ke 2
5. Mengarsipkan BPPBG lembar ke-3 menurut nomor urutnya.

Bagian Gudang
1. Menerima 3 lembar BPPBG dari unit organisasi pemakai
2. Mengambil barang dengan jenis dan jumlah seperti yang tercantum didalam BPPBG
3. Mengisikan kunatitas barang yang diserahkan pada BPPBG (3 lembar)
4. Mencatat BPPBG di dalam kartu gudang
5. Mendistribusikan BPPBG sebagai berikut:
Lembar ke-1:Bagian Akuntansi
Lembar ke-2:Unit organisasi pemakai bersamaan dengan menyerahkan barang
Lembar ke-3:Arsip bagian gudang menurut tanggal.

Bagian Akuntansi
1. Menerima BPPBG lembar ke 1 dari bagian gudang
2. Mengisi harga pokok satuan barang pada BPPBG berdasar kartu persediaan
3. Menghitung dan mengisi harga pokok total (kuantitas yangdipakai x harga pokok satuan)
pada BPPBG
4. Mencatat BPPBG di dalam kartu persediaan
5. Mencatat BPPBG di dalam kartu biaya
6. Mengarsipkan BPPBG menurut nomor urutnya
BAB 3
FORMULIR
 FORMULIR

Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir sering disebut
juga dengan dokumen.

Manfaat Formulir(dalam perusahaan)


A. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan
B. Merekam data transaksi bisnis perusahaan
C. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian
dalam bentuk tulisan
D. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam organisasi
yang sama atau organisasi lain.

Contoh formulir :

Formulir Elektronik  ruang yang ditayangkan dalam layar computer yang digunakan
untuk menangkap data yang akan diolah dalam pengolahan data elektronik.
Manfaat penggunaan formulir elektronik :
1. Tidak pernah kehabisan formulir
2. Tidak pernah ketinggalan zaman
3. Ketidakefisienan formulir dapat dihindari
4. Tidak dimungkinkan penggunaan formulir yang salah
5. Kecepatan pengisian formulir
6. Penangkapan data dilakukan sekali
7. Tidak ada data yang mengambang
8. Kemudahan dalam pengelolaan formulir
 MANFAAT FORMULIR DALAM PERUSAHAAN:

1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan


Dalam suatu organisasi,setiap transaksi terjadi karena adanya otorisasi dari pejabat
yang memiliki wewenang untuk melaksanakan transaksi tersebut. Pelaksanaan wewenang
tersebut harus dipertanggungjawabkan dalam bentuk tertulis dengan menggunakan
formulir. Dalam formulir, setiap orang yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi
membubuhkan tanda tangan atau paraf, sebagai bukti pertanggung jawaban pemakaian
wewenangatas pelaksanaan transaksi yang terjadi. Dengan demikian formulir digunakan
dalam organisasi untuk menetapkan tanggung jawab atas transaksi yang terjadi.

2. Untuk merekam data trabsaksi bisnis perusahaan


Formulir berfungsi sebagai alat untuk merekam data yang terkait dengan transaksi.
Semua data yang diperlukan untuk identifikasi transaksi direkam pertama kali dalam
formulir.

3. Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua


kejadian dalam bentuk tulisan.
Dalam kehidupan kita, jika seseorang tertipu oleh janji orang lain, kita sering member
komentar “memang lidah tak bertulang”. Karena semua orang memiliki lidah tidak
bertulang inilah, formulir diperlukan dalam organisasi. Semua perintah pelaksanaan suatu
transaksi perlu ditulis dalam suatu formulir untuk mengurangikemungkinan kesalahan.

4. Untuk menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam
organisasi yang sama ke organisasi lain
Formulir berfungsi pula sebagai sarana untuk menyampaikan informasi secara intern
organisasi atau antar-organisasi.

 GOLONGAN FORMULIR MENURUT SUMBERNYA


Formulir yang digunakan dalam suatu organisasi dapat digolongkan menurut
sumbernya. Berdasarkan sumbernya menjadi tiga golongan:

1. Formulir yang dibuat dan disimpan dalam perusahaan


Formulir ini dibuat dalam perusahaan, digunakan secara intern, dan kemudian disimpan
dalam perusahaan. Contoh formulir ini adalah: sutrat permintaan pembelian, memo
kredit, memo debit, kartu jam kerja, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.

2. Formulir yang dibuat dan dikirimkan kepada pihak luar perusahaan


Formulir ini dibuat di dalam perusahaan dan digunakan untuk menyampaikan informasi
kepada pihak luar perusahaan contoh golongan formulir ini adalah: faktur penjualan tunai,
faktur penjualan kredit, surat order pembelian, surat permintaan penawaran harga, bukti
kas keluar, dansurat order penjualan.
3. Faktur yang diterima dari pihak luar perusahaan
Formulr ini diterima dari pihak luar sebagai akibat dari transaksi bisnis antara perusahaan
dengan pihak luar tersebut. Contoh golongan formulir ini adalah: faktur pembelian, surat
order dari pembeli, pernyataan piutang yang diterima dari kreditur, dan rekening Koran
bank (bank statement).

 GOLONGAN FORMULIR MENURUT TUJUAN PENGGUNAANNYA

a. Formulir yang dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan


Formulir dalam golongan ini digunakan oleh suatu unit organisasi untuk meminta
unit organisasi lain melakukan sesuatu untuk kepentingan unit organisasi peminta.
Sebagai contoh adalah formulir surat permintaan pembelian, formulir ini digunakan
oleh Bagian Gudang untuk meminta Bagian Pembelian melaksanakan transaksi
pembelian guna memenuhi kebutuhan persediaan barang di BagianGudang.

b. Formulir yang digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan


Sebagai contoh adalah formulir laporan penerimaan barang. Formulir ini digunakan
oleh Bagian Penerimaan untuk mencatat data barang yang diterima dari pemasok.

 PRINSIP DASAR YANG MELANDASI PERANCANGAN FORMULIR


Dalam merancang suatu formulir,prinsip prinsip berikutini perlu diperhatikan:
1. Sedapat mungkinmanfaatkan tembusan ataucopy formulir
2. Hindari duplikasi dalam pengumpulan data
3. Buatlah rancangan formulir sederhana dan sesederhana dan seringkas mungkin
4. Masukkanlah unsure internal check dalam merancang formulir
5. Cantumkan nama dan alamat perusahaan pada formulir yang akan digunakan untuk
komunikasi dengan pihak luar
6. Cantumkan nama formulir untuk memudahkan identifikasi
7. Beri nomor untuk identifikasi formulir
8. Cantumkan nomor garis pada sisi sebelah kiri dan kanan formulir, jika formulir lebar
digunakan, untuk memperkecil kemungkinan salah pengisian
9. Cetaklah garis pada formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tulisan tangan.
Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin ketik, garis tidak perlu dicetak,
karena mesinketik akan dapat mengatur spasi sendiri, dan juga jika bergaris,
pengisian formulir dengan mesin ketik akan memakan waktu lama.
10. Cantumkan nomor urut cetak
11. Rancanglah formulir tertentu sedemikian rupa sehingga pengisi hanya membubuhkan
tanda i atau x, atau dengan menjawab iya atau tidak, untuk menghemat waktu
pengisiannya
12. Susunlah formulir ganda dengan menyisipkan karbon sekali pakai, atau dengan
menggunakan karbon beberapa kali pakai, atau cetaklah dengan kertas tanpa karbon
(carbonless paper)
13. Pembagian zona sedemikian rupa sehingga formulir dibagi menurut blokblokdaerah
yang berisi data yang saling terkait.
Pemanfaatan Tembusan atau Copy Formulir.
Untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus, perlu dibuat beberapa formulir. Dalam
melaksanakan transaksi pembelian misalnya, diperlukan pemberitahuan kepada pemasok
mengenai pesanan, pemberitahuan kepada Bagian Penerimaan mengenai barang yang akan
diterima dari pemasok, dan pemberitahuan kepada Bagian Utang untuk melakukan
pencatatan utang, jika barangnya sudah diterima. Untuk mengurangi pekerjaan klerikal,
analisis system membuat beberapa lembar formulir, yang dengansekali pengerjaan, beberapa
tujuan tersebut dapat tercapai.

Penghindaran Duplikasi dalam Pengumpulan Data


Dalam mengumpulkan data hindarilah pengumpulan data yang sama lebih dari satu kali.
Sekali data telah dikumpulkan dari sumbernya, data tersebut harus direkam sedemikian rupa
dalam formulir, sehingga dapatmemenuhi kebutuhan informasi bagi semua departemen.

Rancangan Formulir yang Sederhana dan Ringkas


Formulir yang dirancang sederhana dan ringkas akan mengakibatkan dapat dihindarinya
perekaman data yang tidak perlu sehingga akan membantu pencatatannya kedalam buku
jurnal dan buku pembantu.

Unsure Internal Check dalam Merancang Formulir


Formulir merupakan bagian dari berbagai internal check dalam suatu organisasi. Internal
check ini diciptakan untuk dapat menghasilkan informasi yang dapat dipercayadan teliti dan
untuk menjaga aset organisasi.

Nama dan Alamat Perusahaan pada Formulir


Formulir untuk antarbagian di dalam perusahaan, tidak perlu memuat nama dan alamat
perusahaan. Namun untuk formulir yang dikirim keluar perusahaan, nama, alamat, dan
bahkan logo perusahaan perlu dicantumkan pada formulir, untuk memudahkan identifikasi
asal formulir tersebut bagi perusahaan penerima. Faktur prnjualan, surat order pembelian,
pernyataan piutang, dan bukti kas keluar merupakan contoh formulir yang memuat nama,
alamat, dan logo perusahaan.

Nama Formulir
Nama formulir diperlukan untuk memudahkan identifikasi serta untuk menggambarkan
fungsi formulirtersebut. Jika formulir digunakan untuk meminta barang dari Bagian Gudang,
maka formulir tersebut diberi nama bukti permintaan barang gudang. Jika formulir digunakan
sebagai bukti pengeluaran barang dari BagianGudang, maka formulir tersebut diberi
namabukti pengeluaran barang gudang.

Nomor Identifikasi pada setiap Formulir


Pemberian nomor identifikasi pada formulir digunakan untuk mengingat berbagai nama
formulir untuk memudahkan identifikasi formulir
Formulir Besar
Jika kita harus mengisi banyak kolom dalam formulir yang lebarnya dua atau tiga kali kertas
ukuran folio, kemungkinan kita mengisi pada baris yang salah aalah besar. Untuk
menghindari kesalahan pengisian formulir yang lebar, setiap garis diberi nomor urut, baik
pada tepi sebelah kiri maupun tepi sebelah kanan

Pencetakan Garis pada Formulir


Garis harus dicetak pada formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tulisan tangan.

Pencantuman Nomor Urut Tercetak


Nomor urut tercetak digunakan untuk mengawasi pemakaian formulir dan untuk
mengidentifikasi transaksi bisnis, penggunaan nomor urut tercetak pada formulir seperti bukti
kas kelua, cek, memo kredit, faktur penjualan, dan memo debit merupakan elemen
pengawasan intern terhadap transaksi yang bersangkutan denga formulir tersebut. Nomor urut
tercetak ini akan dicantumkan dalam catatan akuntansi, sehingga memudahkan pencarian
kembali dokumen yang mendukung informasi yang dicatat dalamcatatan tersebut.

Rancangan Formulir yang Hanya Memerlukan Pengisian Tanda atau , atau dengan
Mencantumkan jawaban “Ya” atau “Tidak”
Untuk menghemat waktu penghematan waktu pengisian, informasi yang sudah tertentu
tersebut dicetak dalam formulir, sehingga pengisi formulir tinggal membubuhkan tanda
atau untuk informasi yang dipilih oleh pengisi.

 Formulir Ganda
Formulir ganda adalah formulir yang terdiri dari formulir asli dan tembusannya.
Tembusan formulir ini dapat diisi dengan satu kali penulisan pada formulir aslinya
dengan berbagai cara:

1. Dengan menyisipkan karbon yang dapat dipakai lebih dari satu kali di antara
lembar asli dengan lembar tembusannya dan di antara lembar tembusan yang
lain.
2. Dengan menyisipkan karbon sekali pakai di antara lembar asli dengan lembar
tembusannya dan di antara lembar tembusan yang lain.
3. Dengan menggunakan kertas tanpa karbon (carbonless paper)sebagai bahan
cetak formulir berganda.

Sering kali informasi tertentu yang tercantum dalam lembar formulir asli tidak
dikehendaki tampak dalam lembar tembusan tertentu. Untuk memenuhi keperluan ini ada
beberapa cara yang dapat ditempuh:

a. Kolom atau baris pada lembar tembusan tertentu yang tidak dikehendaki berisi
informasi tertentu yang tercantum dalam lembar formulir asli dihitamkan
(blackout), sehingga pada waktu pengisian formulir dilakukan, pada tempat yang
dihitamkan tersebut tulisan tidak dapat dibaca.
b. Karbon yang disisipkan di atas lembar tembusan yang dikehendaki tidak terisi
dengan informasi yang tercantum dalam lembar formulir asli dipotong
sedemikian rupa sehingga informasi yang tervantum dalam lembar formulir asli
tidak terekam pada lembar tembusan
c. Formulir tembusan yang tidak dikehendaki terisi dengan informasi yang
tercantum dalam lembar asli dipotong sedemikian rupa sehingga informasi yang
dicantumkan pada lembar asli tidak terekam pada lembar tembusannya

Anda mungkin juga menyukai